TEKNIK NORMALISASI BASDAT

14

Click here to load reader

Transcript of TEKNIK NORMALISASI BASDAT

Page 1: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

1. TEKNIK NORMALISASI

Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. selain

dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9 relasi) dalam basis data

(dengan tujuan utnuk mengurangi kemubaziran data) , normalisasi terkadang hanya diipakai

sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain ( misalnya

E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk

mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi keflekxibelan.

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data

relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan

sejumlah aturan dan criteria standar untuk menghasilkan struktur table yang normal. Dalam

pendekatan normalisasi, perancang basis data biasanya bertolak belakang dengan kondisi yang

nyata.

Dasar-dasar normalisasi:N

Normal form (bentuk normal) adalah suatu klas dari skema database relasi yang

didefinisikan untuk memenuhi tujuan dari tingginya integritas dan maintainability. Kreasi

dari suatu bentuk normal disebut normalisasi. Normalisasi dicapai dengan penganalisaan

ketergantungan diantara setiap individu attribut yang diassosiasikan dengan relasinya.

Paper

Paper-id Inst-addr Auth-id Auth-name Auth-addrInst-namePubl-ideditor-id

Page 2: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

First normal form (1NF) Suatu relasi ada dalam kondisi First Normal Form (1NF) jika

dan hanya jika semua domain yang tercakup terdiri hanya atomic value, misalnya

tidak ada pengulangan group (domain-domain) dalam suatu tuple. Keuntungan dari

1NF dibanding Unnormalized relation (UNRs) adalah pada bentuk penyederhanaan

representasi dan kemudahan dalam pengembangan menggunakan suatu query

language. Kekuranannnya adalah kebutuhan terhadap duplikasi data. Sebagian besar

sistem relasi (tidak semua) membutuhkan suatu relasi dalam bentuk 1NF. Berikut

contoh dari Normal Form (1NF):

paper-id Inst-name inst-addr editor-id

4216 univ-mich ann-arbor Woolf

5789 math-rev providenc Bradlee

publ-id Auth-id1 Auth-name1 Auht-addr1

14 7631 yang-d peking-univ

53 1126 umar-a Bellcore

uth-id2 Auth-name2 Auth-addr2 Auth-id3

4419 mantei-m univ-toron 2692

7384 fry-J mitre 3633

Page 3: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

Auth-name3 ..........

koenig-i

bolton-d

Relasi tanpa normalisasi :

paper-

id

inst-name inst-addr editor-id publ-id auth-id auth-name auth-addr

4216 univ-mich ann-arbor woolf 14 7631 yang-d peking-

univ

4216 univ-mich ann-arbor woolf 14 4419 mantei-m univ-toron

4216 univ-mich ann-arbor woolf 14 2692 koenig-j math-rev

5789 math-rev providen bradlee 53 1126 umar-a bellore

5789 math-rev providen bradlee 53 7384 fry-j Mitre

5789 math-rev providen bradlee 53 3633 bolton-d math-rev

Relasi dengan normalisasi pertama :

Page 4: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

Second Normal Form (2NF) Suatu superkey adalah suatu himpunan dari satu atau lebih

attribute, yang mana, dimana diambil secara khusus yang memmungkinkan kita untuk

mengidentifikasikan secara unik satu entitas atau relasi. Suatu Candidate key adalah suatu

subset dari attribut-attribut pada superkey yang juga merupakan superkey dan tidak reducible

ke superkey yang lain. Suatu primary key dipilih dari himpunan candidate key untuk

digunakan pada suatu index untuk relasi yan bersangkutan. Kepemilikan dari satu atau

beberapa attribute yang dapat didefinisikan secara unik dari nilai satu atau beberapa attribute

disebut functional dependency.

Contoh :

R : {paper-id, inst-name, isnt-addr, editor-id, publ-id, auth-id, auth-name,

auth-addr}

Fds : paper-id, auth-id auth-name

paper-id,auth-id auth-addr

paper-id, auth-id inst-name

paper-id, auth-id inst-addr

auth-id auth-name

auth-id auth-addr

inst-name inst-addr

paper-id editor-id

paper-id publ-id

bentuk sederhana

paper-id, auth-id auth-name, auth-addr, inst-name, inst-addr

auth-id auth-name, auth-addr

Page 5: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

inst-name inst-addr

paper-id pub-id, editor-id

Third Normal form (3 NF) suatu tabel bentuk normal 2 yang

memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan kunci tidak memiliki

kebergantungan transitif (nilai” datanya bergantung pd suatu atribut yang jg bergantung

pada atribut yang lain) terhadap kunci primer.

Normal Boyce-Codd (BCNF) yaitu tabel yang memiliki semua field

penentu yang merupakan candidate key or perbaikan dari bentuk normal 3, setiap tabel yang

memenuhi syarat BCNF pasti memenuhi bentuk normal 3, tetapi belum tentu sebaliknya.

Bentuk normal 4,5…..

Penerapan Bentuk Normalisasi

Proses perancangan basis data dapat dimulai dari dokumen dasar yang dipakai dalam sistem

sesungguhnya. Kadang-kadang basis data dibentuk dari sistem nyata yang mempunyai bentuk

masih belum menggambarkan entitas-entitas secara baik. Sebagai contoh basis data yang

dibangun dari daftar faktur pembelian sebagai berikut :

Langkah Pertama

Bentuklah menjadi tabel Un-Normalized, dengan mencantumkan semua field data yang ada.

Page 6: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

Menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang doubel tidak perlu dituliskan. Terlihat

record-record yang tidak lengkap, sulit untuk membayangkan bagaimana bentuk record yang

harus dibentuk untuk merekam data tersebut.

Langkah Kedua

Ubahlah menjadi bentuk Normal Kesatu dengan memisahkan data pada field-field yang tepat dan

bernilai atomik, juga seluruh record harus lengkap datanya. Bentuk file masih flat.

Dengan bentuk Normal Kesatu ini telah dapat dibuat satu file dengan 11 field yaitu No faktur,

Kode Suplier, Nama Suplier, Kode Barang, Nama Barang, Tanggal, Jatuh Tempo, Quntity,

Harga, Jumlah, Total.

Namun bentuk Normal Kesatu ini mempunyai banyak kelemahan diantaranya yaitu :

• Penyisipan data

Kode Suplier dan Nama Suplier tidak bisa ditambahkan tanpa adanya transaksi pembelian.

• Penghapusan data

Jika salah satu record dihapus maka semua data yang ada di situ akan terhapus juga.

• Pengubahan data

Data suplier ditulis berkali-kali (Kode dan Nama). Jika suatu saat terjadi perubahan Nama

suplier maka harus mengganti semua record yang ada data supliernya. Bila tidak maka

akan terjadi inkonsistensi.

Page 7: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

• Redundansi

Field jumlah merupakan redundansi karena setiap harga dikalikan kuantitas hasilnya

adalah jumlah, sehingga field ini dapat dibuang. Bila tidak maka dapat mengakibatkan

inkonsistensi jika terjadi perubahan harga.

Langkah Ketiga

Pembentukan Normal Kedua dengan mencari field kunci yang dapat dipakai sebagai patokan

dalam pencarian dan yang mempunyai sifat yang unik. Melihat kondisi dari permasalahn faktur

di atas dapat diambil kunci kandidat sbb :

No faktur

Kode Suplier

Kode Barang

Buatlah tiga tabel dengan kunci tersebut, lihatlah kebergantungan fungsional field lain terhadap

kunci, maka didapatkan tabel sebagai berikut :

Dengan pemecahan seperti di atas maka sebagian dari pertanyaan pengujian pada bentuk normal

kesatu yaitu masalah penyisipan, penghapusan dan pengubahan dapat dijawab. Data suplier

dapat ditambahkan kapan saja tanpa harus ada transaksi pembelian. Namun permasalahan masih

ada yaitu pada tabel nota.

Page 8: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

Field Kuantitas dan Harga tidak bergantung peenuh pada kunci primer nomor nota, ia juga

bergantung fungsi pada kode barang. Hal ini disebut sebagai kebergantungan yang transitif

dan harus dipisahkan dari tabel.

M = redundansi masih terjadi, yaitu setiap kali satu nota yang terdiri dari 5 macam barang

yang dibeli maka 5 kali pula nota dituliskan ke nomor nota, tanggal nota, tempo dan total.

Ini harus dipisahkan bila terjadi penggandaan tulisan yang berulang-ulang.

Langkah Ke 4

Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang bergantung

transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama. Maka terbentuklah tabel sebagai berikut :

Langkah Ke-5

Pengujian di sini untuk memastikan kebenaran isi tabel dan hubungan antara tabel tersebut. Ujian

bahwa setiap tabel haruslah punya hubungan dengan tabel yang lainnya. Bila tidak ada

penghubungan antar tabel maka dapat dikatakan perancangan untuk membuat satu basis data

adalah gagal.

Page 9: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

Langkah Ke-6 Relasi Antar tabel

Gambarkan hubungan relasi antar file yang ada sebagai berikut :

Pengertian relasi di atas adalah

Satu supplier punya banyak nota

Nota punya relasi dengan suplier bukan sebaliknya suplier punya relasi terhadap nota.

Satu nota punya banyak transaksi barang

Satu barang terjadi beberapa kali transaksi pembelian barang.

Page 10: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

Langkah Ke-7

Permasalahan di atas hanya terbatas pada satu dokumen Faktur pembelian barang, padahal pada

kenyataannya tentu faktur tersebut mempunyai dokumen pelengkap misalnya nota penjualan

barang, laporan stok barang, laporan penjualan, laporan pembelian dan masih banyak lagi

laporan dan dokumen data enty lainya.

Dengan langkah-langkah perancangan seperti di atas maka diperoleh field-field untuk

melengkapi tabel-tabel yang ada dalam satu basis data. Misalnya tabel barang dengan

bertambahnya field yang lain menjadi :

Page 11: TEKNIK NORMALISASI BASDAT

REFERENSI

http://ebookbrowse.com/teknik-normalisasi-dalam-perancangan-basis-data-relasional-dewi-09071003036-5-doc-d1988333

http://ranykusnaningsih.blogspot.com/2009/02/teknik-perancangan-basis-data.html

http://teknik-informatika.com/perancangan-basis-data/