TEKNIK MENGGAMBAR UNTUK GAMBAR STURKTURAL

38
BAB III TEKNIK MENGGAMBAR UNTUK GAMBAR STRUKTURAL 3.1. Pengertian Gambar Struktural Gambar teknik adalah metode komunikasi secara visual dalam menyampaikan informasi hasil rancangan suatu produk secara komunikatif (mudah dimengerti), normatif (sesuai aturan), akurat (presisi–tepat teknisnya), terukur (memiliki skala), dan efektif (tepat guna). Sebagai bahasa universal yang digunakan di seluruh dunia, gambar teknik juga mempunyai susunan tata bahasa dan strukturnya sendiri. Artinya dalam gambar teknik ada aturan tertentu yang seragam, seragam dalam bentuk dan maksudnya agar mudah dipahami dan dimengerti oleh semua orang. Aturan tersebut disebut normalisasi. Dalam dunia internasional, badan internasional yang menangani masalah normalisasi adalah International Organization for Standardization (ISO). 19

description

TEKNIK MENGGAMBAR UNTUK GAMBAR STURKTURAL

Transcript of TEKNIK MENGGAMBAR UNTUK GAMBAR STURKTURAL

37

BAB IIITEKNIK MENGGAMBAR UNTUK GAMBAR STRUKTURAL

3.1. Pengertian Gambar StrukturalGambar teknik adalah metode komunikasi secara visual dalam menyampaikan informasi hasil rancangan suatu produk secara komunikatif (mudah dimengerti), normatif (sesuai aturan), akurat (presisitepat teknisnya), terukur (memiliki skala), dan efektif (tepat guna). Sebagai bahasa universal yang digunakan di seluruh dunia, gambar teknik juga mempunyai susunan tata bahasa dan strukturnya sendiri. Artinya dalam gambar teknik ada aturan tertentu yang seragam, seragam dalam bentuk dan maksudnya agar mudah dipahami dan dimengerti oleh semua orang. Aturan tersebut disebut normalisasi. Dalam dunia internasional, badan internasional yang menangani masalah normalisasi adalah International Organization for Standardization (ISO).Dalam penerapannya gambar teknik secara garis besar terbagi menjadi dua macam gambar, yaitu gambar arsitek dan gambar struktural. Gambar arsitek yang menggambar adalah arsitek, untukkeperluan arsitektural yang umumnyaberupadenahakhirsuatu bangunanyang memperlihatkan fungsifungsi ruang dan kondisi hasil akhir (finishing) yang digunakannya. Adapun gambarstruktural yang menggambar adalah jurugambarberdasarkanorder atau permintaan dari insinyurtekniksipil. Pada gambarstrukturaltersebut akan terlihat berbagai macamsistem strukturyang dipakai.3.2. 19

3.3. Fungsi Gambar StrukturalGambar teknik atau gambar struktural berfungsi untuk meneruskan maksud perancang dengan tepat kepada orangorang yang membutuhkannya, baik itu yang menyangkut perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan dan sebagainya. Gambar teknik atau struktural juga sebagai alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik, gambar teknik sering juga disebut sebagai bahasa bagi kalangan ahliahli teknik. Gambar teknik sebagai suatu bahasa teknik mempunyai tiga fungsi penting, yaitu untuk:1) menyampaikan informasi,2) sebagai bahan dokumentasi, dan 3) menuangkan gagasan untuk pengembangan.

3.4. Jenisjenis Profil Struktural1. BeamBeam adalah sebuah balok baja yang dihasilkan dari proses canai panas dengan penampang berbentuk H, banyak digunakan dalam industri konstruksi dan tersedia dalam berbagai ukuran standar. Beam memiliki bentuk yang luas penampangnya menyerupai seperti huruf H dan ada juga yang bentuknya seperti huruf I. Beam dapat digunakan baik sebagai balok dan sebagai kolom. Perbedaan antara HBeam dan IBeam adalah HBeam memiliki luas flens yang lebih panjang daripada IBeam.

Gambar 3.1. Beam

2. ChannelChannel merupakan baja profil berbentuk kanal, bertepi bulat canai, yang biasanya digunakan sebagai gording untuk menopang atap bangunan dan juga sering digunakan dalam konstruksi lepas pantai. Gambar 3.2. Channel

3. Pipa/TubularPipa/tubular adalah tabung berongga yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan contohnya dalam konstruksi lepas pantai, pembuatan bangunan dan lainlain.

Gambar 3.3. Pipa/Tubular

4. HollowHollow adalah besi yang berbentuk pipa kotak. Hollow biasanya terbuat dari besi galvanis, stainless steel dan besi baja.Gambar 3.4. Hollow

5. AngleAngle adalah baja profil berbentuk L dan memiliki kakikaki yang sama di antara kedua sisi yang dihasilkan dari proses canai panas (hot rolling mill).Gambar 3.5. Angle

6. TeeTee atau biasa disebut TBeam adalah beam dengan bentuk seperti huruf T, semacam bagian khusus dengan kinerja antara sudut dan balokI yang secara luas digunakan dalam industri pembuatan kapal, dan lainlain. Gambar 3.6. Tee

7. Plate Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip. Permukaan baja pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun untuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengan kebutuhan. Gambar 3.7. Plate

3.5. Jenisjenis Gambar Struktural1. Design DrawingDesign drawing atau bisa juga disebut gambar rencana teknis, merupakan gambar yang diperoleh dari pihak client yang dibuat oleh konsultan perencana konstruksi untuk menerjemahkan keinginan pengguna yang nantinya akan dijadikan acuan didalam pengerjaan shop drawing, gambar ini masih mungkin mengalami banyak perubahan. Ada dua cara membuat design drawing, yaitu: 1) Gambar yang dibuat secara lansung menggunakan software AutoCAD (perangkat lunakkomputerCADuntuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan olehAutodesk, Inc.) dan 2) Gambar yang dibuat dari model 3 dimensi menggunakan software Tekla Structures (perangkat lunak BIM 3 dimensi untuk modelling, detailing, engineering, drawing, reporting dan management).Informasiinformasi yang setidaknya harus disediakan dalam design drawing adalah: Key plan/lokasi Detail view/detail pandangan Detail connection/detail sambungan Reference drawing/gambar acuan Notes/catatancatatan.

Untuk contoh design drawing dapat dilihat pada Lampiran II.

2. Shop DrawingShop drawing adalah gambar yang dibuat oleh pelaksana konstruksi yang dikeluarkan karena adanya kebutuhan informasi tambahan/pendetailan pengerjaan dari apa yang disampaikan dalam design drawing karena biasanya design drawing belum begitu detail terutama pada detail sambungan, detail pengelasan dan lainlain yang pengerjaannya mengikuti standar yang telah ditentukan oleh pihak client.Dalam pengertian lain shop drawing juga dapat diartikan sebagai gambar yang dibuat secara rinci/detail oleh fabrikator (Detailing Engineering) yang diperlukan sebelum fabrikasi dan dibuat berdasarkan client document (contohnya design drawing, spesifikasi dan dokumendokumen standard client lainnya yang berhubungan dengan project). Dalam pengerjaannya, shop drawing terdiri dari beberapa jenis, berikut dijelaskan jenisjenis dari shop drawing:a. GAGeneral Arrangement/Piecemarking DrawingGAGeneral arrangement/piecemarking drawing atau bisa juga disebut gambar penandaan, adalah gambar yang menyajikan secara keseluruhan bendabenda atau profile yang akan dipasang dengan menunjukkan piecemark/penandaan pada setiap benda tersebut lengkap dengan ukuran pemasangan. Ada dua cara yang digunakan untuk membuat gambar penandaaa, yaitu: 1) Gambar yang dibuat menggunakan design drawing secara lansung menggunakan software AutoCAD dengan menambahkan tandatanda/marking pada setiap benda (profile) dan 2) Gambar yang dibuat menggunakan software Tekla Structures, dengan menambahkan tanda dan informasi yang dibutuhkan berdasarkan design drawing. Informasiinformasi yang setidaknya harus disediakan dalam gambar penandaan adalah: Piecemark/penandaan potongan Weld detail/detail pengelasan Reference drawing/gambar acuan Notes/catatancatatan Key plan/lokasi (jika dibutuhkan).

Untuk contoh GAgeneral arrangement/ piecemarking drawing dapat dilihat pada Lampiran III.Untuk melihat piecemarking system (sistem penandaan) yang diterapkan di PTMI dapat dilihat pada Lampiran III.

b. Assembly/Makeup DrawingAssembly/makeup drawing atau bisa juga disebut gambar perakitan, adalah gambar yang menyajikan rangkaian beberapa benda yang dibuat guna mendukung kebutuhan fabrikasi dalam merakit plate, beam, hollow, channel, ataupun angle, dan juga gambar yang menyajikan rangkaian tubular yang akan di rolling. Contohnya, plate girder, shape assembly/stiffener assembly, ladder, handrail, jacket/deck leg, bracing dan pile.Ada dua cara membuat assembly/makeup drawing, yaitu: 1) Gambar yang dibuat menggunakan software AutoCAD dan 2) Gambar yang dibuat menggunakan software Tekla Structures.Informasiinformasi yang setidaknya harus disediakan dalam gambar perakitan adalah: Marking number/nomor penandaan Weld detail/detail pengelasan Reference drawing/gambar acuan Material information/informasi material Key plan/lokasi (jika dibutuhkan).

Untuk contoh assembly/makeup drawing dapat dilihat pada Lampiran III.

c. Cut SheetsCut sheet adalah gambar potongan setiap profile dan pelat secara detail. Tujuan dibuatnya cut sheet adalah untuk mempermudah pemasangan material di lapangan fabrikasi dan juga untuk mengetahui jumlah material yang digunakan. Cut sheet terdiri dari beberapa macam, antara lain:1) Shape cut sheet/gambar potongan bentuk: beam, hollow, angle dan channel. Ada dua cara membuat shape cut sheet, yaitu: 1) Gambar yang dibuat menggunakan software AutoCAD dan 2) Gambar yang dibuat menggunakan software Tekla Structures.Informasiinformasi yang setidaknya harus disediakan dalam gambar potongan/shape cut sheet adalah: Piecemark number/nomor penandaan Material profile/profil material Material grade/tipe material Quantity/jumlah yang akan dipotong Reference drawing/gambar acuan (GA/assembly/makeup drawing) Weight/berat Dimension required/ukuran yang dibutuhkan Connection detail both end/detail koneksi setiap ujung.

Untuk contoh shape cut sheet dapat dilihat pada Lampiran III.

2) Plate cut sheet/gambar potongan pelatAda dua cara membuat shape cut sheet, yaitu: 1) Gambar yang dibuat menggunakan software AutoCAD dan 2) Gambar yang dibuat menggunakan software Tekla Structures.Informasiinformasi yang setidaknya harus disediakan dalam gambar potongan pelat/plate cut sheet adalah: Piecemark number/nomor penandaan Material profile/profil material Material grade/tipe material Quantity/jumlah yang akan dipotong Reference drawing/gambar acuan (GA/assembly/makeup drawing) Weight/berat Dimension required/ukuran yang dibutuhkan Bevel piece/potongan bevel (jika ada).

Untuk contoh plate cut sheet dapat dilihat pada Lampiran III.

3) Brace cut sheet/gambar potongan pipaBiasanya brace cut sheet dibuat menggunakan software WinMPM (perangkat lunak dengan sistem pemrograman berbasis menu yang digunakan untuk mesin pemotongan pipa). Dalam pembuatan gambar brace cut sheet, parameterparameter berikut harus dicek dan diperhatikan: Design drawing dan TQ/SQ/SI terbaru (jika ada) Piecemark number/nomor penandaan Material profile/profil material (diameter pipa dan tebalnya) Material grade/tipe material Quantity/jumlah yang akan dipotong Work point length/panjang titik kerja Reference drawing/gambar acuan Membandingkan view dari orientasi brace dengan GA/assembly/makeup drawing. Coping disetiap end brace, semua info tentang header yang meliputi: cut type, transition bevel; yes or no, diameter of header, intersection angle, centerline offset, work point offset, axial angle, through; yes or no, dan weld prep angle.

Untuk contoh brace cut sheet dapat dilihat pada Lampiran III.

d. NDT (Non Destructive Test) DrawingNDT drawing adalah gambar yang dibuat untuk mendukung kebutuhan fabrikasi dalam melakukan pemeriksaan dan persyaratanpersyaratan untuk mengetahui mutu las. Biasanya gambar NDT dibuat menggunakan software AutoCAD.Metode pemeriksaan/uji yang digunakan antara lain, sebagai berikut: Sinar Radiasi (RT) Gelombang Ultrasonik (UT) Gelombang Magnetik (MT) Cairan Penetran (PT) Metode Penglihatan (VT).

Informasiinformasi yang setidaknya harus disediakan dalam gambar NDT adalah: Weld number/nomor pengelasan Weld preparation detail/rincian potongan material yang akan dilas Legend of NDT Requirement/simbol dari metode pemeriksaan yang akan diujikan Weld lenght/ukuran panjang material yang akan dilas WPS number/nomor prosedur pengelasan Fabrication sequence/area kerja.

Pada format gambar NDT yang terbaru hanya menyajikan Weld number/nomor pengelasan saja. Untuk contoh gambar NDT dapat dilihat pada Lampiran III.

e. Nesting DrawingNesting drawing adalah gambar yang berisi kumpulan potonganpotongan pelat yang sama ketebalannya dan dimasukkan ke dalam ukuran pelat/material yang tersedia. Tujuan dibuatnya nesting drawing adalah untuk mengefisiensi waktu pengerjaan material dan juga untuk mengefisiensikan material agar tidak banyak yang terbuang. Biasanya gambar nesting dibuat menggunakan software AutoCAD dan juga bisa menggunakan software ProNest 2010.Informasiinformasi yang setidaknya harus disediakan dalam gambar nesting adalah: Plate size (lenght and width)/ukuran pelat (panjang dan lebar) Plate thickness/tebal pelat Material grade/tipe material Piecemark and quantity of nested member/penandaan dan jumlah pelat yang dipotong Strech out and outside diameter dimension for rolled can/dimensi bentangan pelat dan diameter luar untuk pelat yang digulung Reference drawing/gambar acuan (jika dibutuhkan).

Untuk contoh gambar nesting dapat dilihat pada Lampiran III.

3. AsBuilt DrawingAsbuilt drawing adalah gambar aktual pelaksanaan suatu proyek setelah proses pekerjaan lapangan selesai dikerjakan. Asbuilt drawing juga bisa diartikan sebagai kumpulan dari semua drawing termasuk shop drawing yang telah diaplikasikan di lapangan oleh pihak pelaksana konstruksi/kontraktor.Perbedaan antara design drawing dan asbuilt drawing ialah design drawing merupakan gambar detail dan menyeluruh dari konstruksi yang akan dibuat (gambar panduan pelaksanaan) dengan tujuan konstruksi yang akan dibangun akan sama/sesuai dengan maksud daripada perencana/desainer. Sedangkan asbuilt drawing adalah gambar perbaikan/revisi akhir dari design drawing yang ada, dikarenakan adanya permasalahan di proyek.Gambar asbuilt juga dikerjakan oleh pihak pelaksana konstruksi/kontraktor sebagai hasil akhir setelah dibuatnya shop drawing. Dan bisa saja beberapa shop drawing karena alasan situasi lapangan dan ketersediaan bahan menuntut perubahan. Dan perubahanperubahan yang terjadi dalam pembuatan shop drawing terlebih dahulu harus meminta persetujuan kepada pihak client/perencana konstruksi agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara pihak client dengan pihak pelaksana konstruksi/kontraktor pada saat pembuatan konstruksi proyek.Untuk contoh asbuilt drawing dapat dilihat pada Lampiran IV.

3.6. Alur Checklist dan Kode WarnaTujuan dari checklist adalah untuk memperkecil kesalahan dan juga untuk menyamakan persepsi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai alur checklist dan kode warna di Detailing Office PTMI Batam.

Standart kode warna:Kuning= Tidak ada komentar (checker)Merah= Ada komentarBiru= Hanya untuk catatan, contoh periksa ukuran hurufHijau= HapusJingga= Tidak ada komentar (detailing engineer)

Catatan:1. Diagram alur ini hanya untuk pedoman umum, diagram alur yang lebih detail harus dibuat untuk masingmasing bagian.2. Proses pemeriksaan gambar oleh Production Engineer dan atau Project Engineer sesuai dengan keputusan khusus dari proyek.3. Proses tinjauan gambar oleh klien sesuai dengan kebutuhan khusus proyek.

Singkatan:IFA: Issued For Approval (dikeluarkan untuk persetujuan)IFC: Issued For Construction (dikeluarkan untuk konstruksi)

Untuk melihat standard checklist untuk structural drawing di Detailing Office PTMI Batam bisa dilihat pada Lampiran V.

3.7. Basic Welding SymbolsWelding/pengelasan merupakan sebuah proses yang menghasilkan penyatuan beberapa benda dengan cara memanaskan bendabenda tersebut dengan suhu pengelasan yang ditentukan, dengan atau tanpa menggunakan tekanan atau dengan aplikasi tekanan saja, dan dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi.Dalam industri konstruksi lepas pantai, welding/pengelasan sangat erat hubungannya, begitupun dengan gambar struktural yang sangat berkaitan dengan welding symbols. Dan welding symbols sendiri menjadi hal yang sangat penting pada gambar struktural.Welding symbols adalah simbolsimbol khusus yang digunakan pada gambar untuk menentukan di mana lasan harus terletak, jenis lasan yang digunakan, serta ukuran dan jumlah logam las harus didepositkan. Simbolsimbol ini telah distandarisasi oleh Welding Society Amerika (AWS).Simbol las merujuk pada simbol untuk jenis las tertentu. Seperti fillet, alur, permukaan, plug, dan slot itu semua adalah jenisjenis pengelasan. Untuk simbol las dasar ditunjukkan pada gambar 3.8. di bawah ini.Gambar 3.8. Basic welding symbolsGambar 3.9. Welding symbols diterapkan pada garis referensi

Gambar 3.10. Menentukan lokasi las Gambar 3.10. di atas menunjukkan pentingnya posisiposisi welding symbols pada garis referensi. Jika welding symbols berada pada sisi bawah dari garis referensi yang disebut sisi panah (arrow side), maka las harus dilakukan pada posisi yang ditunjukkan panah (lihat poin A). Jika welding symbols berada pada sisi atas dari garis referensi yang disebut sisi lain (other side), maka las harus dilakukan pada sisi lain dari sisi yang ditunjukkan panah (lihat poin B). Dan jika welding symbols ditempatkan pada kedua sisi dari garis referensi yang disebut other side, maka las harus dilakukan pada kedua sisi sendi (lihat poin C). Jika hanya satu sisi sendi itu berarti menjadi miring, lihat gambar 3.11. di bawah ini.

Gambar 3.11. Arrowhead menunjukkan plat miring

Berikut ini contoh penerapan arrow welding symbols, lihat gambar di bawah ini:

Gambar 3.12. Contoh penerapan welding symbols

3.8. Kualitas GambarKualitas gambar adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat suatu gambar. Berkualitas atau tidaknya sebuah gambar sangat berpengaruh terhadap kualitas pengerjaan di lapangan. Semakin sedikit kesalahan yang ada pada gambar maka semakin berkulitaslah gambar tersebut. Syarat sebuah gambar dikatakan berkualitas yaitu, apabila gambar tersebut mudah dimengerti oleh siapa saja (baik perancangnya maupun pelaksana konstruksi di lapangan), simple (tidak berbelitbelit) serta enak dipandang. Adapun penyebab gambar dikatakan tidak berkualitas adalah, karena gambar tersebut sulit dimengerti, rumit (berbelitbelit) serta tidak enak dipandang. Salah satu dampak dari gambar yang berkualitas adalah efisiensi terhadap waktu pengerjaan di lapangan sehingga bisa tepat waktu pada saat pengiriman barang/proyek, efisiensi material dan juga biaya. Sedangkan dampak dari gambar yang tidak berkualitas adalah terganggunya produktifitas pekerjaan yang berdampak pada bertambahnya jam kerja sehingga bertambah pula pengeluaran perusahaan, kemungkinan perusahaan akan kehilangan banyak material, dan juga bisa berakibat fatal seperti keterlambatan pengiriman barang/proyek ke client yang menyebabkan hilangnya kepercayaan client terhadap pihak pelaksana konstruksi/kontraktor (dalam hal ini PTMI).Sebagaimana telah dijelaskan pada alur checklist bab 3.5 bahwa ada beberapa langkah atau alur sebelum sebuah gambar dikirim ke lapangan untuk selanjutnya dilakukan proses fabrikasi. Gambar tersebut akan mengalami berbagai tahap pengecekan terhadap kualitas dari gambar itu sendiri, apakah gambar tersebut sudah benar dan tidak ada kesalahan pada gambarnya. Apabila semua proses pengecekan telah dilakukan, maka selanjutnya gambar akan dikirim ke lapangan untuk dilakukan proses fabrikasi. Namun, terkadang ketika sebuah gambar sudah dikirim ke lapangan, masih bisa juga terjadi kesalahan baik itu dari gambarnya sendiri maupun dari kesalahan pekerjanya (human error) dalam membaca gambar kerjanya. Berikut adalah beberapa dokumen yang dikeluarkan, yang berkaitan dengan gambar yang tidak berkualitas, baik dari internal departemen maupun dari manajemen, yaitu:1. ICO (Internal Change Order)ICO adalah dokumen yang digunakan untuk merubah isi dari drawing tanpa membutuhkan persetujuan dari client. ICO termasuk dokumen dengan skala kecil karena kesalahannya masih bisa diperbaiki dan tidak menyebabkan kerugian yang besar. Contoh perubahan yang membutuhkan ICO adalah perubahan piecemarking, perubahan pada tipe material, perubahan pada nomor drawing, dan sebagainya. Untuk contoh ICO dapat dilihat pada Lampiran VI.

2. SQ/TQ (Site Query/Technical Query)SQ/TQ adalah dokumen yang digunakan untuk merubah isi dari drawing dengan membutuhkan persetujuan dari client. Jadi apabila pihak pelaksana konstruksi ingin melakukan perubahan terhadap isi drawing maka sebelumnya harus dibuat SQ/TQ yang kemudian diberikan ke pihak client untuk disetujui, apabila pihak client sudah setuju maka pihak pelaksana konstruksi bisa merubah isi dari drawing tersebut, namun apabila pihak client tidak setuju maka pihak pelaksana konstruksi tidak boleh merubah isi dari drawing. Contoh perubahan yang membutuhkan SQ/TQ adalah perubahan welding symbol, perubahan posisi benda atau material, dan sebagainya. Untuk contoh SQ/TQ dapat dilihat pada Lampiran VI.

3. NCR (Non Conformance Report)NCR adalah dokumen yang yang diberikan oleh pihak client atas kesalahan yang ditemukan oleh pihak client dalam pengerjaan konstruksi oleh pihak pelaksana konstruksi yang mana tidak sesuai dengan design drawing yang diberikan oleh pihak client tanpa adanya SQ/TQ terlebih dahulu. NCR termasuk dokumen dengan skala besar karena kesalahannya sangat fatal dan tidak bisa diperbaiki sehingga menyebabkan kerugian yang besar. Biasanya dalam setiap dokumen di atas akan diberikan solusi atau penyelesaian terhadap berbagai permasalahannya.