Teknik Kerja Bengkel 6

download Teknik Kerja Bengkel 6

of 81

description

teknik kerja

Transcript of Teknik Kerja Bengkel 6

  • BAB I ELEKTRONIKA

    Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang mengadopsi

    elektronika sebagai basis teknologinya contoh ; Dirumah, kita sering melihat televisi,

    mendengarkan lagu melalui tape atau CD, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan

    telephone. Dikantor kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan

    dengan faximile, berkomunikasi dengan telephone. Dipabrik kita memakai alat deteksi,

    mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya kita bisa melihat lampu

    lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam tiba, atau papan

    reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak contoh yang lainnya. Dari

    semua uraian diatas kita dapat membuktikan bahwa pada zaman sekarang ini kita tidak akan

    lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar teknologinya. Alat-alat

    yang menggunakan dasar kerja elektronika seperti diatas biasanya disebut sebagai peralatan

    elektronik (electronic devices)

    Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device)

    Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang

    dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam

    suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain

    sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika,

    sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik

    elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.

    Revolusi besar-besaran terhadap elektronika terjadi sekitar tahun 1960-an, dimana saat

    itu mulai ditemukan suatu alat elektronika yang dinamakan Transisor, sehingga

    dimungkinkan untuk membuat suatu alat dengan ukuran yang kecil dimana sebelumnya alat-

    alat tersebut masih menggunakan tabung-tabung facum yang ukurannya besar serta

    mengkonsumsi listrik yang besar. Hanya dalam kurun waktu 10 tahun sejak ditemukan nya

    transistor, ditemukan sebuah rangkaian terintegrasi yang dikenal dengan IC ( Integrated 1 | P a g e

  • Circuit ) merupakan sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan jutaan transistor di

    dalamnya. Sehingga kita bisa melihat sebuah perangkat elektronika semakin kecil bentuknya

    tetapi semakin banyak fungsinya sebagai contoh telephone genggam ( Handphone ) yang anda

    pakai saat ini dengan telephone genggam yang anda pakai beberapa tahun yang lalu. Yah

    semua itu berkat revolusi Silikon sebagai bahan dasar pembuatan Transistor dan IC atau

    CHIP.

    Elektronika mempunyai 2 komponen diantaranya yaitu :

    1. Komponen Pasif

    Komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber

    tegangan. Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau tahanan, kapasitor atau

    kondensator, induktor atau kumparan dan transformator.

    2. Komponen Aktif

    Komponen aktif merupakan komponen yang tidak dapat bekerja tanpa

    adanya sumber tegangan. Komponen aktif terdiri dari dioda dan transistor.

    Pada pembuatan rangkaian elektronika diperlukan peralatan (seperti Obeng, tang, bor

    dan sebagainya) dan juga papan sirkuit yang digunakan untuk tempat menempelnya

    komponen elektronika (seperti PCB, Wishboard, dan sebagainya).

    2 | P a g e

  • BAB IITEORI DASAR

    Atom

    Atom adalah satuan yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di sekitar kita. Atom

    terdiri atas tiga jenis partikel subatom:

    elektron, yang memiliki muatan negatif;

    proton, yang memiliki muatan positif;

    netron, yang tidak bermuatan.

    Setiap unsur adalah unik

    yang dibedakan oleh jumlah

    proton yang terdapat dalam atom

    dari unsur tersebut. Setiap atom

    memiliki jumlah elektron yang

    sama dengan jumlah proton; bila

    ada perbedaan atom tersebut

    disebut ion.

    Banyak unsur lain yang diciptakan manusia, namun mereka biasanya tidak stabil dan

    dengan spontan berubah menjadi unsur kimia natural yang stabil melalui proses radioaktifitas.

    Meskipun hanya terdapat 91 unsur di alam, tetapi atom-atom tersebut dapat terjadi

    ikatan satu sama lain menjadi molekul dan jenis senyawa kimia lainnya. Molekul terbentuk

    dari banyak atom. Molekul air merupakan kombinasi dari 2 atom hidrogen dan 1 atom

    oksigen.

    Inti atom

    Pusat dari atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari proton dan

    neutron. Banyaknya proton dalam inti atom disebut nomor atom, dan menentukan berupa

    elemen apakah atom itu.

    3 | P a g e

    Gambar 2. Model Atom

  • Ukuran inti atom jauh lebih kecil dari ukuran atom itu sendiri, dan hampir sebagian

    besar tersusun dari proton dan neutron, hampir sama sekali tidak ada sumbangan dari

    elektron.

    Proton dan netron memiliki massa yang hampir sama, dan jumlah dari kedua massa

    tersebut disebut nomor massa, dan beratnya hampir sama dengan. Massa dari elektron sangat

    kecil dan tidak menyumbang banyak kepada massa atom.

    Jumlah proton dan netron menentukan tipe dari nukleus atau inti atom. Proton dan

    neutron hampir memiliki massa yang sama, dan kombinasi jumlah, jumlah massa, rata-rata

    sama dengan massa atomik sebuah atom. Kombinasi massa dari elektron sangat kecil secara

    perbandingan terhadap massa nukleus, di karenakan berat dari proton dan neutron hampir

    2000 kali massa elektron.

    Neutron

    Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan

    memiliki massa 1.6749 10-27 kg, sedikit lebih berat dari proton. Inti atom dari kebanyakan

    atom terdiri dari proton dan neutron.

    Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainya adalah mereka tidak

    bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat menembus,

    membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat penting sebagai agen

    dalam perubahan nuklir.

    Proton

    Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6

    10-19 coulomb dan massa 1.6726231 10-27 kg, atau sekitar 1800 kali massa sebuah

    elektron.

    Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti

    (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan

    netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian

    inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan

    istilah nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau

    berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.

    4 | P a g e

  • Elektron

    Elektron adalah partikel subatomik. Memiliki muatan listrik negatif sebesar -1.6 10-

    19 coulomb, dan massanya 9.10 10-31 kg.

    Elektron umumnya ditulis sebagai e-. Elektron memiliki partikel lawan yang dikenal

    sebagai positron, yang identik dengan dirinya namun bermuatan positif.

    Atom tersusun dari inti berupa proton dan neutron serta elektron-elektron yang

    mengelilingi inti tadi. Elektron sangat ringan jika dibandingkan dengan proton dan neutron.

    Sebutir proton sekitar 1800 kali lebih berat daripada elektron.

    Sejarah

    Elektron pertama kali ditemukan oleh J.J. Thomson di Laboratorium Cavendish,

    Universitas Cambridge, pada tahun 1897, pada saat beliau sedang mempelajari "sinar katoda".

    Arus Listrik

    Jika elektron bergerak, lepas bebas dari pengaruh inti atom, serta terdapat suatu aliran

    (net flow), aliran ini dikenal sebagai arus listrik. Ini dapat dibayangkan sebagai serombongan

    domba yang bergerak bersama-sama ke utara namun tanpa diikuti oleh penggembalanya.

    Muatan listrik dapat diukur secara langsung menggunakan elektrometer. Arus listrik dapat

    diukur secara langsung menggunakan galvanometer.

    Apa yang dikenal dengan "listrik statis" bukanlah aliran elektron sama sekali. Ini lebih

    tepat disebut sebagai sebuah "muatan statik", mengacu pada sebuah benda yang memiliki

    lebih banyak atau lebih sedikit elektron daripada yang dibutuhkan untuk mengimbangi

    muatan positif sang inti. Jika terdapat kelebihan elektron, maka benda tadi dikatakan sebagai

    "bermuatan negatif". Jika terdapat kekurangan elektron dibanding proton, benda tersebut

    dikatakan "bermuatan positif". Jika jumlah elektron dan proton adalah sama, benda tersebut

    dikatakan "netral".

    Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan

    listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Sehingga dapat dirumuskan

    menjadi :

    5 | P a g e

  • Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif,

    sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang

    bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

    Muatan listrik

    Muatan listrik, Q, adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan

    Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang

    dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan

    negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan

    elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan

    tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom

    merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama

    dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak

    bermuatan).

    6 | P a g e

  • BAB III LISTRIK

    Hukum Ohm

    Seperti yang telah saya bahas diatas bahwa ahli fisika berkebangasaan Jerman yang

    bernama George Simon Ohm, telah berhasil menemukan hubungan antara besar beda

    potensial dengan besarnya kuat arus yang mengalir. Pernyataan Ohm yang dikenal dengan

    nama hokum Ohm berbunyi,

    Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial

    antara ujung-ujung penghantar itu jika suhu penghantar tetap.

    Dari pernyataan Ohm diatas dapat dirumuskan bahwa,

    RIV .=Keterangan :

    V = Beda Potensial (volt)

    I = Kuat arus (ampere)

    R = Hambatan (Ohm)

    Hukum Kirchhoff

    Pada rangkaian listrik kita dapat menggabungkan beberapa rangkaian sederhana yang

    disebut dengan rangkaian majemuk. Rangkaian majemuk mengikuti hukum Kirchhof

    diantaranya yaitu:

    1. Hukum Kirchoff I

    Jumlah arus yang menuju (masuk) titik percabangan sama dengan arus yang

    meninggalkan (keluar) dari titik percabangan

    sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut,

    = keluarMasuk iiSebagai contoh perhatikan gambar 3 disamping.

    Kamu bisa lihat bahwa arus yang berwarna Hijau, aliran

    arusnya menuju (masuk) titik percabangan dan arus

    berwarna biru meninggalkan (keluar) dari titik

    percabangan.

    Maka dapat kita hitung bahwa

    = keluarMasuk iiI1 + I2 + I3 = I4 + I5

    7 | P a g e

    Gambar 3. Aliran Arus

    i1

    i2

    i3

    i4

    i5

    i6

  • 2. Hukum Kirchoff II

    Dalam sebuah rangkaian tertutup jumlah gaya gerak listrik (E) sama dengan

    jumlah penurunan potensial (i.R)

    sehingga dapat dirumuskan,

    = RiE .Daya /Power Listrik (W)

    Hal lain yang penting setelah besar tahanan (hambatan) adalah besar daya

    resistor. Daya resistor merupakan kekuatan yang dimiliki oleh resistor dalam menerima kuat

    arus listrik. Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian

    listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt.

    Perumusan matematis daya listrik

    Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan

    listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule,

    sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi

    listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.

    IVP .=Keterangan :

    P adalah daya (watt atau W)

    I adalah arus (ampere atau A)

    V adalah perbedaan potensial (volt atau V)

    Sebagai contoh:

    30W15A.2V =Hukum Joule dapat digabungkan dengan hukum Ohm untuk menghasilkan dua

    persamaan tambahan

    RIRRIP .)..( 2==

    atau

    RV

    RVVP

    2

    . =

    =

    Keterangan :

    R adalah hambatan listrik (Ohm atau ).

    8 | P a g e

  • BAB IVKOMPONEN ELEKTRONIKA

    1. Hambatan (Resistor)

    Hambatan adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap

    rangkaian elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Hambatan disingkat

    dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan Hambatan adalah Ohm, yang menemukan adalah

    George Simon Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika bangsa Jerman. Hambatan listrik dapat

    didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu Hambatan ?,

    seperti apa bentuknya ?, bagaimna cara kerjanya ?, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian

    dibawah ini.

    Sekarang anda lihat gambar 4, nah itu adalah salah satu bentuk dari Hambatan, apa

    ada yang lain.?, masih banyak bentuk dan jenis dari Hambatan, coba saja anda buka salah satu

    alat elektronika yang sudah rusak dan tidak terpakai, misalnya charger Handphone anda atau

    radio saku anda. disitu anda akan lihat banyak sekali Hambatan bertebaran. dari yang

    berbentuk bulat panjang seperti gambar 4, persegi empat, seperti tapal kuda, atau tombol

    pengatur suara yang ada di radio tape, itu juga Hambatan. bahkan ada yang berbentuk seperti

    beras.

    Gambar 4. Berbagai macam bentuk Hambatan

    Perhatikan gambar 5 disamping, sebuah Hambatan mempunyai

    jumlah cincin sebanyak 5 diantaranya yaitu cincin pertama, cincin

    kedua, cincin ketiga (multiflier), cincin keempat (toleransi), dan

    cincin kelima (kualitas). Nah sekarang mari kita mencoba membaca

    nilai suatu Hambatan. Pada gambar 5 kita dapatkan bahwa Hambatan

    tersebut berwarna biru, merah, merah, emas dan merah.

    9 | P a g e

    Gambar 5. Hambatan

  • Untuk membaca kode warna Hambatan seperti yang dipermassalahkan diatas, kita

    mulai menerjemahkan satu persatu kode tersebut. Untuk dapat menentukan nilai warna yang

    terdapat Hambatan dapat kamu lihat pada tabel 1.

    Warna pertama biru berarti angka 6, warna kedua warna merah, berarti angka 2, warna

    ketiga warna merah berarti multiflier, perkalian dengan 10 pangkat 2. kalau diterjemahkan

    62 X 10 2 62 X 100 6200. Berarti 1200 Ohm. dengan nilai toleransi sebesar 10 %. Akurasi

    dari Hambatan tersebut berarti 6200 X ( 10 : 100 ) 6200 X ( 1 : 10 ) 620. Nilai sebenarnya

    dari Hambatan tersebut adalah maximum 6200 + 620 = 6820 Ohm, sedangkan nilai

    minimumnya adalah 6200 - 620 = 5580 Ohm. Karakteristik dari bahan baku Hambatan tidak

    sama, walaupun pabrik sudah mengusahakan agar dapat menjadi standart tetapi apa daya

    prosesnya menjadi tidak standart. Untuk itulah pabrik menyantumkan nilai toleransi dari

    sebuah Hambatan agar para designer dapat memperkirakan seberapa besar faktor x yang harus

    mereka fikirkan agar menghasilkan yang mereka kehendaki. Tabel 1. Nilai warna pada Hambatan

    Warna Gelang PertamaGelang Kedua

    Gelang Ketiga (multiplier)

    Gelang ke Empat (toleransi)

    Temp. Koefisien

    Hitam 0 0 100

    Coklat 1 1 101 1% (F) 100 ppmMerah 2 2 102 2% (G) 50 ppmJingga 3 3 103 15 ppmKuning 4 4 104 25 ppmHijau 5 5 105 0.5% (D)Biru 6 6 106 0.25% (C)Ungu 7 7 107 0.1% (B)

    Abu-abu 8 8 108 0.05% (A)Putih 9 9 109

    Emas 0.1 5% (J)Perak 0.01 10% (K)Polos 20% (M)

    Di dalam praktek para designer sering kali membutuhkan sebuah Hambatan dengan

    nilai tertentu. Akan tetapi nilai Hambatan tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik

    sendiri tidak memproduksinya. Lalu bagaimana solusinya..?. untuk mendapatkan nilai

    Hambatan dengan resistansi yang unik atau tidak diproduksi, dapat dilakukan dua cara ;

    Pertama cara SERI, dan yang kedua cara PARALEL. Dengan cara demikian maka massalah

    designer diatas dapat terpecahkan. Bagaimana cara Serial dan bagaimana pula cara Paralel.

    10 | P a g e

  • a. Rangkaian Seri

    Rangkaian seri terdiri dari 2 atau lebih Hambatan

    yang disusun secara berurutan, Hambatan yang satu

    berada di belakang Hambatan yang lain.

    Hambatan yang disusun seri dapat dijadikan menjadi 1 Hambatan, yang disebut

    dengan hambatan pengganti. Bagaimana cara mentukan hambatan penggantinya? Perhatikan

    gambar 7 berikut.

    Dari rangkaian pada gambar 7 dapat diperoleh hubungan yaitu

    atau

    Keterangan : Rp = hambatan Pengganti (Ohm)R1 = hambatan ke-1R2 = hambatan ke-2R3 = hambatan ke-3Rn = hambatan ke-n

    b. Rangkaian Pararel

    Pada rangkaian pararel 2 atau lebih hambatan

    disusun secara bertingkat, seperti dapat dilihat pada

    gambar 8.

    Seperti halnya rangkaian seri, rangkaian pararel dapat juga dijadikan menjadi 1 yang

    disebut hambatan pengganti yang besarnya,

    RnRRRRP1...1111

    321

    ++++=

    Keterangan : Rp = hambatan Pengganti (Ohm)R1 = hambatan ke-1R2 = hambatan ke-2R3 = hambatan ke-3Rn = hambatan ke-n

    11 | P a g e

    Gambar 6. Rangkaian Seri Pada Hambatan

    R1

    R2

    R3

    Gambar 7. rangkaian seri

    Gambar 8. Rangkaian Pararel

    Rp = R1 + R

    2 + R

    3Rp = R

    1 + R

    2 + R

    3 + ... + Rn

  • Resistor Variable (VR)

    Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat

    dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan potensiometer dan

    apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan trimmer potensiometer (trimpot).

    Tahanan dalam potensiometer dapat dibuat dari bahan carbon dan ada juga dibuat dari

    gulungan kawat yang disebut potensiometer wirewound. Untuk digunakan pada voltage yang

    tinggi biasanya lebih disukai jenis wirewound.

    Resistor Peka Suhu dan Resistor Peka Cahaya

    Nilai resistansi thermistor tergantung dari suhu. Ada dua jenis yaitu NTC (negative

    temperature coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient). NTC resistansinya kecil

    bila panas dan makin dingin makin besar. Sebaliknya PTC resistensi kecil bila dingin dan

    membesar bila panas.

    Ada lagi resistor jenis lain ialah LDR (Light Depending Resistor) yang nilai

    resistansinya tergantung pada sinar / cahaya.

    12 | P a g e

    Gambar 9. Macam-Macam Resistor Variabel

    Gambar 10. Resistor Peka Terhadap suhu dan cahaya

  • 2. Dioda

    Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai

    penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi

    katode. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa berlaku

    sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan

    katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian

    anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif).

    Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu

    tegangan lebih besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada anode

    terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini

    disebut sebagai tegangan halang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium

    memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V.

    Sebagai contoh pemassangan dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut:

    Macam- macam diantaranya yaitu:

    dioda pemancar cahaya atau LED

    Light Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan sebutan LED

    (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan

    cahaya monokromatik

    13 | P a g e

    P NA K

    Gambar 11. susunan dan symbol dioda

    Gambar 12. Cara Pemasangan Dioda

    Gambar 13. LED

  • Dioda Foto

    Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi

    mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen

    elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik.

    Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari

    cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan

    sinar-X. Aplikasi dioda foto mulai dari penghitung kendaraan di

    jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera

    serta beberapa peralatan di bidang medis.

    Alat yang mirip dengan Dioda foto adalah Transistor foto (Phototransistor).

    Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak

    (junction) base-collector untuk menerima cahaya. Komponen ini mempunyai sensitivitas

    yang lebih baik jika dibandingkan dengan Dioda Foto. Hal ini disebabkan karena elektron

    yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini di-injeksikan di bagian Base dan

    diperkuat di bagian Kolektornya. Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto

    secara umum akan lebih lambat dari pada Dioda-Foto.

    dioda laser

    Dioda laser adalah sejenis laser di mana media aktifnya sebuah semikonduktor

    persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada dioda pemancar cahaya. Dioda laser

    kadang juga disingkat LD atau ILD.

    Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas Harvard.

    Prinsip kerja dioda ini sama seperti dioda lainnya yaitu melalui sirkuit dari rangkaian

    elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n. Pada kedua jenis ini sering dihasilkan 2 tegangan,

    yaitu:

    1. biased forward, arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v puncak,

    bentuk gelombang di atas ( + ).

    14 | P a g e

    Gambar 14. Dioda Foto

    Gambar 15. Simbol dari dioda foto

  • 2. backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik yang dapat merusak suatu kom

    ponen elektronika.

    diode Zener

    Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat

    yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda

    Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat

    mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang

    diberikan melampaui batas "tegangan rusak"

    (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".

    Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara

    berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui

    batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang

    menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas

    kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), dioda ini akan

    memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon.

    Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda yang dipakai.

    Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali

    bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan

    Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang

    memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita

    konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku

    rusak yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya

    tetap pada tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan

    tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi,

    sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau

    untuk menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.

    dioda Schottky (SCR)

    15 | P a g e

    Gambar 16. Simbol Dioda Zener

  • SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi

    sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan

    karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G).

    SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri

    dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

    Pada gambar 15 terlihat SCR dengan anoda pada kaki

    yang berulir, Gerbang gate pada kaki yang pendek, sedangkan

    katoda pada kaki yang panjang

    Logo pada skema elektronik untuk SCR:

    Guna SCR:

    Sebagai rangkaian Saklar (switch control)

    Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

    Diagram dan skema SCR:

    16 | P a g e

    Gambar 17. SCR

    Gambar 18. Simbol SCR

  • Ada tiga kelompok besar untuk semikonduktor ini yang sama-sama dapat berfungsi

    sebagai Saklar (Switching) pada tegangan 120 volt sampai 240 volt. Ketiga kelompok tersebut

    adalah SCR ini sendiri, DIAC dan TRIAC.

    TRIAC

    TRIAC mempunyai kontruksi sama dengan DIAC,

    hanya saja pada TRIAC terdapat terminal pengontrol

    (terminal gate). Sedangkan untuk terminal lainnya

    dinamakan main terminal 1 dan main terminal 2

    (disingkat mt1 dan mt2). Seperti halnya pada DIAC,

    maka TRIAC pun dapat mengaliri arus bolak-balik,

    tidak seperti SCR yang hanya mengalirkan arus searah

    (dari terminal anoda ke terminal katoda).

    Lambang TRIAC di dalam skema elektronika, memiliki tiga kaki, dua diantaranya

    terminal MT1 (T1) dan MT2 (T2) dan lainnya terminal Gate (G)

    17 | P a g e

    Gambar 19. Diagram dan Skema SCR

    Gambar 20. Simbol Skematik TRIAC

  • Triac adalah setara dengan dua SCR yang dihubungkan

    paralel. Artinya TRIAC dapat menjadi saklar keduanya secara

    langsung. TRIAC digolongkan menurut kemampuan

    pengontakan. TRIAC tidak mempunyai kemampuan kuasa yang

    sangat tinggi untuk jenis SCR. Ada dua jenis TRIAC, Low-

    Current dan Medium-Current.

    Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan mempunyai

    maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current TRIACS dapat mengontak

    sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai maksimal tegangan hingga 1.000 volt.

    DIAC

    DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki

    dua terminal (elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang

    memiliki tiga terminal, TRIAC.

    Simbol DIAC pada skema elektronik:

    Gambar diagram disamping memperlihatkan struktur dalam pada DIAC.

    Pada diagram menunjukkan ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki dua terminal

    yaitu terminal 1 (T1) and terminal 2 (T2).

    Pada gambar disamping diperlihatkan

    polaritas pada DIAC.

    18 | P a g e

    Gambar 21. Konstuksi Simbol TRIAC

    Gambar 22. DIAC

    Gambar 23. Simbol DIAC

    Gambar 24. Struktur DIAC

    Gambar 25. Polaritas pada DIAC

  • untuk dapat menentukan dioda dalam keadaan baik atau tidak, kamu dapat melakukan

    pengujian pada dioda tersebut dengan menggunakan ohmmeter.

    Tabel 2. Hasil Pengujian dioda

    Kaki I Kaki II Gejala KesimpulanH M ON I : AnodaM H OFF II : Katoda

    Keadaan Baik

    Keterangan : H = hitam, M = merah

    3. Kapasitor (Kondensator)

    Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam

    medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.

    Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-

    1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih

    dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada

    tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk

    menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan

    bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan

    bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman

    Kondensator atau Spanyol Condensador

    Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif

    serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

    Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.Gambar 26. Salah satu jenis Kondensator beserta lambangnya

    Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak

    mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih

    berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering

    disebut kapasitor (capacitor).

    19 | P a g e

  • Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.

    Gambar 27. Salah satu jenis kapasitor beserta lambangnya

    Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada

    masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya

    menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar.

    Pada massa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang

    pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

    Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm yang artinya luas

    permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (F), jadi 1 F =

    9 x 105 cm.

    Satuan-satuan sentimeter persegi (cm) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan

    yang banyak digunakan adalah:

    1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad)

    1 F = 1.000.000 pF (piko Farad)

    1 F = 1.000 nF (nano Farad)

    1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

    1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad)

    Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk menentukan besarnya

    kapasitansi. Pada Tabel 4 berikut merupakan kode warna dari Kapasitor

    Tabel 3. Kode Warna Pada Kapasitor

    Warna Nomor Faktor Perkalian Toleransi Voltase maksimumHitam 0 1 20%Coklat 1 101 100VMerah 2 102 250VJingga 3 103 250V

    20 | P a g e

  • Kuning 4 104 400VHijau 5 105 400VBiru 6 630VUngu 7 630VAbu-abu 8 630VPutih 9 10% 630V

    Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan:

    1. Menyusunnya berlapis-lapis.

    2. Memperluas permukaan variabel.

    3. Memakai bahan dengan daya tembus besar

    Wujud dan Macam kondensator

    Berdasarkan kegunaannya kondensator kita bagi dalam:

    1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)

    Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-

    ubah. Kondensator tetap ada tiga macam bentuk:

    a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)

    Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi

    empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain.

    Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh

    dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan

    negatif.

    Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad

    (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai

    ribuan volt.

    Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF =

    0,02 F.

    Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 F

    21 | P a g e

    Gambar 28. Kapasitor Keramik beserta lambangnya

  • b. Kondensator polyester

    Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung

    nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau,

    coklat dan sebagainya.

    c. Kondensator kertas

    Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang

    seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit

    oscilator antara lain:

    Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave /

    MW) = 190 meter - 500 meter.

    Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW)

    SW 1 = 40 meter - 130 meter.

    Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 me

    ter - 49 meter.

    22 | P a g e

  • 2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

    Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah

    kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif

    dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang

    dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 F (mikroFarad)

    sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

    Tampak pada gambar 26 diatas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.

    Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga

    kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.

    Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah:

    Kering (kapasitasnya berubah)

    Konsleting

    Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negat

    ifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.

    3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

    Kondensator variabel dan trimmer adalah

    jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah.

    Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena

    secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar

    dengan menggunakan obeng.

    Kondensator variabel

    23 | P a g e

    Gambar 29. Berbagai macam lambang gambar untuk Kapasitor Elektrolit pada skema elektronika

    Gambar 30. 2 Macam Kondensator Variabel

  • Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100

    pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001F).

    Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih

    gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.

    Kondensator trimer

    Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator berfungsi

    untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai

    kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).

    Kerusakan umumnya terjadi jika:

    1. Korsleting 2. Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak normal)

    Rangkaian Seri dan Pararel pada Kapasitor

    Seperi halnya pada resistor, kapasitor dapat dirangkai secara seri dan pararel. Untuk lebih

    jelasnya perhatikan gambar 33 dan 34 dibawah ini.

    Kapasitor dalam rangkaian pararel, masing-masing mempunyai nilao beda potensial yang

    sama. Sehingga, dapat dicari kapasintasi total dari kapasitor.

    24 | P a g e

    Gambar 33. Rangkaian Pararel Pada kapasitor

    Gambar 31. Lambang gambar untuk Kondensator Variable pada skema elektronika

    Gambar 32. Lambang gambar untuk Kondensator Trimer pada skema elektronika

  • Dari gambar tersebut dapat dirumuskan

    np CCCC +++= ...21

    Alasan untuk merangkai kapasitor secara paralel adalah untuk meningkatkan total

    jumlah beban penyimpanan. Dengan kata lain, meningkatkan kapasitansi itu juga

    meningkatkan jumlah itu energi yang dapat disimpan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai

    berikut:

    Pada penyusunan kapasitor secara seri seperti pada

    gambar 13, kita dapatkan bahwa arus yang melewati kapasitor bernilai tetap sedangkan

    tegangan yang melewatinya berubah- ubah atau berbeda oleh:

    Cara menguji kapasitor adalah sebagai berikut:

    a. Kapasitor yang mempunyai polaritas (mempunyai kutub negatif dan positif)

    Untuk menguji kapasitor berpolaritas digunakan ohmmeter dimana

    jolok merah dihubungakan dengan kutub negatif dan kolok hitam pada kutub

    positif.

    Bila jarum menunjukkan harga tertentu kemudian kembali ke tak

    terhingga (Sangat besar sekali) dikatakan kapasitor baik. Bila menunjukkan

    harga tertentu dan tidak bergerak ke tak terhingga dikatakan kapasitor bocor

    dan bila tidak bergerak sama sekali kemungkinan kapsitor putus atau range

    ohmmeter kurang besar.

    b. Kapasitor nonpolar

    Caranya sama dengan kapasitor berpolaritas hanya saja kamu tidak

    perlu memperhatikan kutub positif dan kutub negatif.

    25 | P a g e

    Gambar 34. Rangkaian Kapasitor secara seri

    np CCCC1...111

    21

    ++=

  • 4. Transistor

    Merupakan komponen elektronika yang terdiri

    dari tiga lapisan semikonduktor sebagai contoh NPN

    dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut

    dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan

    Kolektor/collector (C).

    Gambar 36. Transistor PNP

    Gambar 37. Transistor NPN

    Untuk menentukan kaki basis,emitor dan kolektor dengan secara tidak langsung

    adalah sebagai berikut:

    Tabel 4. Hasil Pengujian TransistorKaki I Kaki II Kaki III Gejala

    M H - ONM - H ONH M - OFFH - M OFF

    Dari hasil Tabel 4, ditemukan bahwa kaki I adalah kaki Basis, yang mana selama

    pengukuran harus ada kaki acuan (patokan) dan menunjukkan gejala ON, ON kemudian bila

    dibalik polaritasnya menunjukkan gejala OFF,OFF maka kaki basis ON pada saat dipasang

    polaritas negative atau OFF saat dipasang polaritas positif maka jenis transistor adalah PNP.

    Sedangkan untuk menentukan kaki emitor dan kolektor, kita harus menghitung nilai hambatan

    yang dimiliki oleh emitor dan kolektor. Apabila kaki II hambatannya lebih besar dari kaki III

    maka dapat kita simpulkan bahwa kaki II merupaka kolektor dan kaki III merupakan emitor.

    26 | P a g e

    P N P

    B

    CE

    N P N

    B

    CE

    Gambar 35. Macam-macam Transistor

  • Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:

    1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)

    2.Sebagai penyearah

    3.Sebagai mixer

    4.Sebagai osilator

    5.Sebagai switch

    Transistor mempunyai 3 jenis diantaranya yaitu:

    1. Uni Junktion Transistor (UJT)

    Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan

    dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis

    UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.

    2. Field Effect Transistor (FET)

    Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti

    transistor biasa, yang akan menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan

    menghantar bila diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate (G),

    Drain (D) dan Source (S).

    Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain

    penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari

    transistor, maka hanya digunakan pada bagianbagian yang memang memerlukan. Ujud fisik

    FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.

    27 | P a g e

    Gambar 38. Uni Junktion Transistor

    Gambar 39. Field Effect Transistor

  • Seperti halnya transistor, ada dua jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu

    terdapat beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor

    FET (MOSFET).

    3. MOSFET

    Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai

    satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang

    sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada

    bagian bagian yang benarbenar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF

    amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.

    Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan

    bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas

    timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET.

    Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.

    28 | P a g e

    Gambar 40. MOSFET

    Gambar 40. Simbol MOSFET

  • 5. Transformator (TRAFO)

    Transormator (atau yang lebih dikenal dengan nama

    trafo) adalah suatu alat elektronik yang memindahkan energi

    dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan

    magnet. Trafo mempunyai dua bagian diantaranya yaitu bagian

    input (primer) dan bagian output (sekunder). Pada bagian

    primer atau pun bagian sekunder terdiri dari lilitan-lilitan

    tembaga.

    Pada bagian primer, tegangan yang masuk disebut dengan tegangan primer (Vp)

    dengan lilitannya disebut dengan lilitan primer (Np), sedangkan pada bagian sekunder

    tegangan yang masuk disebut dengan tegangan sekunder (Vs) dengan lilitannya disebut

    dengan lilitan sekunder (Ns). Sehingga didapatkan hubungan bahwa:

    IpIs

    NsNp

    VsVp

    ==

    Keterangan:

    Vp = tegangan primer (volt)Vs = tegangan sekunder (volt)Np = jumlah lilitan primer (lilitan)Ns = jumlah lilitan sekunder (lilitan)Is = Arus Primer (Ampere)Ip = Arus Sekunder (Ampere)

    Jenis-jenis trafo:

    Trafo Step down digunakan untuk menurunkan tegangan Trafo step up digunakan untuk menaikkan tegangan Adaptor digunakan untuk mengubah arus AC (alternating current) menjadi

    DC (direct current) Trafo input Trafo output Trafo filter Dan lain-lain

    29 | P a g e

    Gambar 41. Trafo

  • 6. Saklar

    Saklar adalah sebuah perangkat yang

    digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,

    atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada

    dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus

    aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus

    kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk

    alat komponen elektronika arus lemah.

    Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu

    rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus

    (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan

    terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan

    sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus

    disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.

    7. Kumparan (Coil)

    Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti. Tergantung pada kebutuhan, yang

    banyak digunakan pada radio adalah inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut inductor,

    nilai induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry (H).

    Dalam pesawat radio, coil digunakan :

    1. Sebagai kumparan redam

    2. Sebagai pengatur frekuensi

    3. Sebagai filter

    4. Sebagai alat kopel (penyambung)

    30 | P a g e

    Gambar 42. Macam-macam saklar

    Gambar 43. Kumparan Inti udara dan inti Besi

  • 8. Coil Variabel

    Coil variabel adalah coil dengan

    induktansi yang dapat diubah-ubah,

    perubahan dilakukan dengan memutar

    posisi inti ferrite. Coil semacam ini

    banyak digunakan pada osilator agar

    frekuensi dapat diaturatur, bentuk coil ini

    serupa dengan trafo IF.

    9. Trafo Kopel

    Trafo kopel digunakan untuk

    meneruskan listrik AC disertai perubahan

    impedansi. Kita ketahui bahwa gulungan

    kawat pada suatu inti tertentu, bila

    jumlah gulungannya berbeda, cenderung

    akan memberikan impedansi yang

    berbeda pula.

    Seperti halnya pada power trafo, primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah

    atau dapat juga digulung bersusun. Suatu trafo dengan tap bila gulungan sebelum tap dan

    sesudah tap symetris disebut bifilar, bila diberi dua tap disebut trifilar.

    Cara penggulungan trafo bifilar dilakukan dengan menumpuk dua kawat dan digulung

    bersamasama, kemudian kedua ujungnya dihubungkan kembali (disolder). Penyambungan

    dilakukan sedemikian sehingga kedua gulungan sebelum dan sesudah tap mempunyai arah

    gulungan yang sama. Demikian juga untuk trifilar, dilakukan dengan menumpuk tiga kawat.

    10. Reley

    Reley adalah suatu switch yang digerakkan

    secara elektris, dalam pesawat radio transceiver

    digunakan untuk memindah-mindah aliran listrik dari

    bagian receiver ke bagian transmitter dan memindah-

    mindah antena dari receive ke transmit.

    31 | P a g e

    Gambar 44. Coil Variabel

    Gambar 45. Trafo Kopel

    Gambar 46. Reley 6 Volt

  • 11. Microphone

    Berbagai jenis microphone

    dipakai pada transceiver, akan tetapi yang

    banyak dipakai adalah dynamic mic dan

    condensor mic atau electret condensor

    mic (ECM). Jenis microphone yang lain

    lagi adalah carbon mic dan crystal mic.

    12. Speaker

    Speaker pada radio digunakan untuk mengubah

    getaran listrik yang berasal dari detector menjadi getaran

    suara. Dalam speaker terdapat magnet dan suatu

    kumparan yang dapat bergerak bebas. Kumparan

    tersebut dihubungkan dengan suatu membran audio.

    Bila kumparan dilalui oleh arus AC audio, akan

    bergerak-gerak dan menggetarkan membran audio.

    13. Coaxial Cable

    Untuk menghubungkan transmitter

    dengan antena bisa digunakan twin lead atau

    coaxial cable, akan tetapi coaxial cable lebih

    dikenal karena mudah menggarapnya dan

    terdapat banyak di pasaran.

    Suatu parameter penting dari suatu coaxial cable adalah impedansinya, yang

    dinyatakan dalam satuan OHM.

    32 | P a g e

    Gambar 47. Bagian-Bagian Microphone

    Gambar 48. Speaker dengan ukuran 3,5 Inchi terdapat pada radio kecil .

    Gambar 49. Loudspeaker system

    Gambar 50. Bagian-bagian Speaker

    Gambar 50. Bagian-bagian Kabel

  • Dalam coaxial cable terdapat dua konduktor, satu berada ditangah disebut inner dan

    yang satunya menyelubungi konduktor yang ditengah tadi yang disebut outer, outer ini

    dihubungkan dengan ground.

    Coaxial cable yag banyak terdapat di pasaran dikenal dengan nomor seri RG8/U

    dengan diameter luar 10.3 MM dan RG58A/U dengan diamater luar 5 MM, masing-masing

    pempunyai impedansi 50 OHM. Komponen Aktif Radio

    Selanjutnya akan di perkenalkan beberapa komponen aktif yang banyak digunakan di radio,

    komponen tersebut umumnya merupakan komponen semikonduktor. Komponen disebut

    semiconductor karena bahan utama untuk membuatnya adalah bahan semiconductor, ialah

    suatu bahan yang dapat bersifat konductor akan tetapi dapat pula bersifat isolator.

    Dengan perkembangan di bidang ilmu bahan (material science) yang pesat sehingga

    diketemukannya bahan-bahan semiconductor seperti silicon, germanium dan sebagainya serta

    pengetahuan tentang sifat-sifatnya, memberikan era baru bagi perkembangan peralatan

    komunikasi radio.

    Teknologi radio dengan tabung-tabung elektron, sedikit demi sedikit ditinggalkan dan

    digantikan dengan komponen semiconductor yang kecil, ringan dan lebih hemat energi.

    Material science berkembang terus dengan pesat dan komponen elektronik menjadi makin

    kecil dengan kemampuan yang makin besar.

    Perkembangan teknologi material seperti sekarang ini yang terintegrasi dengan

    perkembangan teknologi peroketan memberi peluang melajunya perkembangan di bidang

    satelit. Satelit dapat memuat berbagai peralatan elektroinik yang canggihcanggih dengan

    sumber daya dari solar cell yang bobotnya tidak terlalu besar.

    14. Integrated Circuit

    Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah

    suatu rangkaian elektronik yang dikemas

    menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa

    rangkaian yang besar dapat diintegrasikan

    menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang

    kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan

    bahkan ribuan komponen.

    Bentuk IC bisa bermacam-macam, ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang

    seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.

    33 | P a g e

    Gambar 51. Macam-macam IC

  • Bentuk IC ada juga yang

    menyerupai sisir (single in line), bentuk

    lain adalah segi empat dengan kaki-kaki

    berada pada ke empat sisinya, akan tetapi

    kebanyakan IC berbentuk dual in line

    (DIL).

    IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan

    urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik.

    Setiap IC ditandai dengan nomor type,

    nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi

    bila nomornya sama maka IC tersebut sama

    fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik

    pembuatnya, misalnya operational amplifier type

    741 dapat muncul dengan tanda uA741, LM741,

    MC741, RM741 SN72741 dan sebagainya.

    34 | P a g e

    Gambar 52. IC Kaki Tunggal

    Gambar 53. IC Kaki ganda

  • BAB VPERKAKAS ELEKTRONIKA

    Gergaji

    Gergaji ialah alat yang digunakan untuk memotong sesuatu.

    Gambar 54. Salah satu jenis gergaji.

    Ada banyak jenis gergaji. Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan

    kekuatan otot, seperti gergaji dalam gambar diatas. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga

    lainnya dan amat kuat, seperti sinso yang biasa digunakan menggergaji pohon.

    Gergaji biasa menimbulkan suara ribut. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan

    berbahaya karena tepinya yang tajam dan dan jangan sampai menyenuh kulit ketika

    menggunakannya. Bagian suatu benda yang dipotong gergaji bisa terbang kabur dan

    berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit.

    Solder

    Gambar 55. solder

    35 | P a g e

  • Di pasaran dapat dijumpai berbagai macam bentuk solder, ada yang berbentuk pensil

    dan ada yang berbentuk pistol.

    Biasanya solder pistol mempunyai dua macam voltage, pada posisi standby biasanya

    voltage kecil dan bila ditekan voltage menjadi maksimum. Solder bentuk pensil kebanyakan

    digunakan untuk pekerjaan yang kontinue sedang solder pistol biasanya digunakan untuk

    pekerjaan yang tidak kontinue. Solder dengan berukuran 30 Watt biasanya sudah cukup baik

    digunakan untuk patri komponen elektronik.

    Solder mempunyai berbagai bentuk ujung, ada yang kecil runcing, pipih lurus, pipih

    bengkok dan sebagainya. Ujung solder biasanya dilapisi dengan lapisan anti size (anti

    menempel) dimaksudkan agar timah patri mau melekat di barang yang dipatri dan tidak

    nempel ikut dengan ujung solder. Jadi kalau ujung solder kotor, pembersihan dilakukan

    dengan menghapus dengan spons basah dan tidak boleh sekalikali diampelas atau dikikir.

    Beberapa komponen elektronik seperti jenis MOS sangat peka terhadap elektrostatik,

    ia mudah rusak karena listrik. Ujungnya solder yang runcing itu merupakan tempat

    berkumpulnya muatan listrik. Untuk keperluan pematrian komponen jenis MOS, maka ujung

    solder harus di ground. Penggarapan komponen jenis MOS ini umumnya digunakan solder

    battery dan tidak menggunakan listrik PLN, sebagai baterry biasanya digunakan NiCd.

    Timah Patri

    Gambar 56. Timah Patri

    36 | P a g e

  • Ada berbagai jenis timah patri terjual di toko-toko elektronik, biasanya timah patri

    untuk keperluan pematrian komponen elektronik berbentuk seperti kawat. Bahan patri yang

    baik digunakan untuk komponen elektronik adalah jenis alloy yang terdiri atas bahan perak

    dan timah. Bahan alloy itu berbentuk buluh panjang yang berisi bahan organik berupa pasta

    yang disebut rosin.

    Alloy yang terdiri atas campuran 60 % perak dan 40% timah akan meleleh pada suhu

    190C, sedangkan alloy eutetic yang terdiri atas 63% perak dan 37% timah mempunyai titik

    leleh sekitar 180C. Kedua jenis digunakan untuk patri komponen elektronik.

    Timah patri 50/50 mempunyai titik leleh 213C dan timah patri 40/60 mempunyai titik

    leleh 235C, kedua jenis timah patri ini jarang digunakan untuk komponen elektronik dan jenis

    ini digunakan untuk mematri barangbarang yang tahan panas misalnya sambungan kawat

    ground dan sebagainya.

    Untuk keperluan sehari-hari digunakan timah patri rosin 60/40 berbentuk kawat

    dengan diameter 1 MM atau 0.85 MM.

    Selain timah patri, dalam pekerjaan patri mematri sering diperlukan pasta patri,

    digunakan untuk memudahkan patri menempel misalnya pada pematrian kawat atau terminal.

    Olesan pasta juga berfungsi untuk mencegah oksidasi pada waktu barang yang dipatri itu

    dipanasi.

    Cara Mematri / Menyolder

    Sewaktu akan digunakan, solder ditunggu hingga panasnya mencukupi dan ujung

    solder dibersihkan dahulu dengan spons. Untuk solder yang baru, ujung solder dilapisi

    terlebih dahulu dengan timah patri sehingga tipis dan merata.

    Bahan yang akan disolder harus bersih, bebas dari lemak, karat atau kotoran lainya.

    Komponen terletak erat pada PCB dan PCB harus erat pula sehingga tidak goyang sewaktu

    dipatri.

    Tempat yang akan disolder dipanasi terlebih dahulu dengan ujung soler sehingga

    cukup panas kemudian dengan ujung solder tetap menempel pada barang yang dipatri,

    tempelkan timah patri sehingga meleleh dengan jumlah secukupnya, ditunggu sebentar

    37 | P a g e

  • sehingga patri terlihat mengepyar, akhirnya timah patri ditarik dan kemudian solder ditarik

    pula. Ditunggu beberapa saat sampai timah mengeras dan tidak boleh goyang.

    Gambar 57. Hasil Patrian

    Disini sering terjadi kesalahan ialah timah patri ditempel dahulu di ujung solder, baru

    dibawa ke tempat yang akan dipatri. Prosedur ini sama sekali tidak dianjurkan, karena kedua

    barang yang akan dipatri harus samassama dalam keadaan panas, baru patri dilelehkan di

    atasnya.

    Untuk pematrian komponen semiconductor, diusahakan proses pemanasan sesingkat

    mungkin, ialah dengan menunggu terlebih dahulu solder mencapai panas yang cukup tinggi

    sebelum ditempelkan. Bila perlu body komponen dibungkus dengan kain basah sehingga

    panas dari kaki komponen tidak menjalar kebody komponen.

    Setelah pematrian selesai semua, muka PCB bekas patrian dibersihkan dengan thinner

    untuk menghilangkan sisasisa pasta yang masih menempel di PCB.

    Pekerjaan pematrian kelihatannya memang mudah, akan tetapi agar hasilnya baik

    memerlukan latihan yang benar dan cukup banyak. Karena patri komponen elektronik kecuali

    harus menempel erat, komponen komponen harus terhubung secara elektris dengan baik.

    38 | P a g e

  • Penyedot Timah

    Gambar 58. Penyedot Timah

    Dalam kegiatan patri mematri sering diperlukan penyedot timah untuk misalnya

    pencabutan komponen yang harus diganti.

    Kecuali dengan sedotan timah, menghilangkan patrian dapat dilakukan dengan dengan

    cara kapiler misalnya dengan kawat kasa halus atau dengan ujung kawat serabut.

    Obeng

    Gambar 59. Berbagai macam obeng

    Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan

    baut. Ada beberapa model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang sangat umum

    di Indonesia adalah model Phillips (+) and slotted (-). Jenis obeng lain yang digunakan di

    negara-negara lain antara lain Torx (bintang segi enam), Hex (segi enam), Robertson (kotak).

    Bor

    39 | P a g e

  • Gambar 60. Bor listrik dan Bor Tangan

    Bor digunakan untuk membuat lubang pada chasis atau PCB. Setiap bor mempunyai

    berbagai ukuran mata bor. Apabila kita ingin membuat lubang, kita harus memilih mata bor

    agar lubang yang kita buat sesuai dengan keinginan. Bor ada dua macam yaitu bor tangan dan

    bor listrik.

    40 | P a g e

  • Tang

    Tang dibedakan menjadi tiga (3) macam, yaitu :

    a. Tang besar, digunakan untuk memutar atau memegang mur dari baut yang

    sedang kita keraskan. Tang ini dapat juga digunakan untuk membengkokkan

    plat logam yang tipis.

    Gambar 61. Tang Besar

    b. Tang pemotong digunakan untuk memotong atau mengupas kabel. Tang ini

    dapat juga digunakan sebagai pemotong kaki kaki pada komponen

    elektronika yang terlalu panjang.

    Gambar 62. Tang Pemotong

    c. Tang runcing digunakan untuk membengkokkan kaki kaki komponen yang

    akan kita pasang pada chasis atau PCB

    Gambar 63. Tang Runcing

    41 | P a g e

  • BAB VI

    PAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

    Papan sirkuit cetak

    Gambar 64. Foto dari desain sirkuit dan realisasinya

    Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris:

    printed circuit board atau PCB) adalah sebuah

    papan yang penuh dengan sirkuit dari logam

    yang menghubungkan komponen elektronik satu

    sama lain tanpa kabel.

    Papan sirkuit ini mendapatkan namanya

    karena diproduksi secara massal dengan cara

    pencetakan.

    Kronologi sejarah

    1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.

    1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam radio militer mereka.

    1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.

    42 | P a g e

    Gambar 65. papan sirkuit Berlubang

  • Setelah tahun 1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri

    elektronik.

    Project Board/Bread Board/Wish Board

    Cara penggunaan papan rangkaian ini

    sangatlah sederhana dan praktis. Dengan

    menggunakan papan rangkaian ini kita dapat

    dengan mudah memasang, merubah, dan

    memperbaiki suatu rangkaian yang dianggap

    belum sempurna atau mengalami salah hubung

    sehingga kesalahan-kesalahan fatal tidak terjadi.

    Dengan menggunakan Project board kita dapat memasang komponen elektronika

    secara tidak permanen. Pada project board, untuk menghubungkan antar komponen tidak

    perlu di solder karena pada papan ini sistem hubungnya (interkoneksi) yang dapat menjepit

    komponen. Komponen atau kawat penghubung dengan mudah dapat dilepas dan di tancapkan

    kembali berulang kali.

    Keistimewaan lainnya dari Project board dapat dipakai untuk menampung berbagai

    macam komponen elektronika yang berbeda, antara lain:

    1. IC(intregated Circuit)

    2. Transistor

    3. Dioda, dan

    4. Komponen lainnya.

    43 | P a g e

    Gambar 66. Project Board

  • BAB VII

    ALAT UKUR

    Voltmeter

    Merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar

    tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini

    terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang

    pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah

    tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan

    sebagai anoda sedangkan yang di tengah sebagai katoda.

    Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi

    x diameter).

    Amper-meter

    Amper-meter adalah alat pengukuran untuk

    mengukur arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC.

    Alat amper-meter ini mempunyai simbol A m, A-m,

    atau Am dalam satuan SI, dan dapat berupa alat ukur

    analog (jarum, untuk model lama) maupun alat ukur

    digital (untuk yang baru dan yang lebih akurat). Untuk

    jenis analog, amper-meter ini menggunakan kekuatan

    magnit yang biasanya tidak bisa mengukur secara tepat.

    Ohm-meter

    Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan

    mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh

    alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk

    mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian

    dikalibrasikan ke satuan ohm.

    44 | P a g e

    Gambar 67. Voltmeter digital

    Gambar 68. Amper-meter analog

  • Besarnya hambatan listrik ini ditentukan mengikuti

    rumusan:

    V menyatakan voltase dan I menyatakan besarnya arus

    listrik yang mengalir.

    Gambar 69. Ohm-meter

    Multimeter / AVOMeter

    Gambar 70. Multimeter digital Gambar 71. Multimeter analog

    Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm

    meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus

    (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-

    meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.

    Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

    Sebagai penunjuk besaran, avometer ada

    yang menggunakan jarum dan ada yang

    menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi

    dengan dua kabel penyidik yang berwarna

    45 | P a g e

    Gambar 72. Bagian-bagian Multimeter

  • masing-masing merah dan hitam. Untuk dapat

    bekerja, avometer memerlukan sumber listrik

    berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan. Umumya

    pada avometer terdapat tombol-tombol sebagai berikut ini.

    Saklar Jangkah

    Saklar jangkah digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah

    pengukuran.

    Sekerup Kontrol NOL

    Sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup

    kontrol NOL diatur ulang.

    Tombol NOL

    Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL diatur sehingga jarum menjukkan tepat

    pada angka NOL.

    Kabel Penyidik

    Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang

    MINUS atau COMMON.

    Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat.

    Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer misalnya pengukuran

    voltage dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Bila besaran yang diukur

    tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap

    selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka

    tertinggi.

    MENGUKUR RESISTANSI

    Pilih jangkah pada OHM, kemudian

    ujung kabel penyidik merah dan hitam

    disentuhkan dan lakukan zero seting dengan

    memutar tombol nol.

    46 | P a g eGambar 73. Cara mengukur Resistor

  • MENGUKUR TEGANGAN DC

    MENGUKUR TEGANGAN DC

    Perkirakan tegangan yang akan

    diukur, letakkan jangkah pada skala yang

    lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan

    hitam pada negative.

    MENGUKUR DAYA

    Daya dihitung dari hasil pengukuran arus dan tegangan.

    MENGUKUR TEGANGAN AC

    Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan

    jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya avometer hanya dapat mengukur arus

    berbentuk sinus dengan frekuensi antara 30 Hz30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif

    (Veff).

    MENGUKUR ARUS (SEARAH)

    Rangkaian yang

    akan diukur diputuskan pada

    salah satu titik, dan melalui

    kedua titik yang terputus tadi

    arus dilewatkan melalui

    avometer, sebelumnya

    muatan semua elco

    didischarge.

    MENGUJI KONDENSATOR

    Sebelumnya muatan

    kondensator didischarge. Dengan

    jangkah pada OHM, tempelkan

    penyidik merah pada kutub POS dan

    hitam pada MIN.

    Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsurangsur kembali ke KIRI,

    berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke

    kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.

    jangkah pada x100 , di atas 1000 F, jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit

    47 | P a g e

    Gambar 74. Cara mengukur Tegangan DC

    Gambar 75. Cara mengukur Arus DC

    Gambar 76. Cara Menguji Kondensator

  • jangkah pada x10 k. Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k, untuk kapasitas

    sampai 100 F

    MENGUJI HUBUNGAN PADA CIRCUIT

    Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila

    resistansinya menunjukkan angka NOL.

    MENGUJI DIODA.

    Dengan jangkah OHM x1 k atau

    x100 penyidik merah ditempel pada katoda

    (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda,

    jarum harus ke kanan. Panyidik dibalik ialah

    merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum

    harus tidak bergerak. Bila tidak demikian

    berarti kemungkinan diode rusak.

    Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari

    suatu diode yang gelangnya terhapus.

    Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga diperkirakan dengan circuit pada gambar

    57. Bila tegangan katodaanoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6 V

    kemungkinan dioda silicon.

    MENGUJI TRANSISTOR

    Transistor ekivalen

    dengan dua buah dioda yang

    digabung, sehingga prisip

    pengujian dioda diterapkan

    pada pengujian transistor.

    Untuk transistor jenis NPN,

    pengujian dengan jangkah pada x100 , penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah

    pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum

    harus ke kanan lagi.

    48 | P a g e

    Gambar 77. Cara Menguji Dioda

    Gambar 78. Cara Menguji Dioda

    Gambar 79. Cara Menguji Transistor

  • Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak

    menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.

    Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak menyimpang

    dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.

    Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k, penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada

    emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang.

    Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.

    Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam

    pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.

    Demikian pula bila penyidik merah

    dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang

    ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan

    pangujian NPN.

    Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan

    mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis

    multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor.

    Dengan circuit seperti pada gambar 59, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian cukup

    dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan

    silicon.

    MENGUJI FET

    Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan

    merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanalP dan bila tidak, FET adalah

    kanalN.

    49 | P a g e

    Gambar 80. Cara Menguji Jenis Transistor

    Gambar 81. Cara Menguji FET

  • Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar 60. Jangkah diletakkan pada

    x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan,

    resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.

    MENGUJI UJT

    Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off

    berarti masih baik.

    Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah

    potensio diputar pelanpelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap

    disitu. Bila jaum diputar pelanpelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tibatiba jarum

    bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila

    peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik. Peralatan dasar lainnya yang harus ada pada meja

    kerja seorang amatir radio adalah, obeng kembang berbagai ukuran, obeng min, tang potong dan tang

    buaya.

    50 | P a g e

    Gambar 82. Cara Menguji UJT

  • BAB VIII

    DAFTAR SIMBOL KOMPONEN ELEKTRONIKA

    51 | P a g e

  • 52 | P a g e

  • 53 | P a g e

    Relay

  • BAB IX

    RANGKAIAN ELEKTRONIKA

    18W Audio Amplifier

    Circuit diagram:

    Amplifier parts:

    P1 = 22K Log.Potentiometer (Dual-gang for stereo)R1 = 1K 1/4W ResistorR2 = 4K7 1/4W ResistorR3 = 100R 1/4W ResistorR4 = 4K7 1/4W Resistor

    R5 = 82K 1/4W ResistorR6 = 10R 1/2W ResistorR7 = R22 4W Resistor (wirewound)R8 = 1K 1/2W Trimmer Cermet (optional) C1 = 470nF 63V Polyester CapacitorC2,C5 = 100F 3V Tantalum bead Capacitors

    54 | P a g e

  • C3,C4 = 470F 25V Electrolytic Capacitors

    C6 = 100nF 63V Polyester Capacitor D1 = 1N4148 75V 150mA Diode IC1 = TLE2141C

    Low noise,high voltage,high slew-rate Op-amp

    Q1 = BC182 50V 100mA NPN TransistorQ2 = BC212 50V 100mA PNP TransistorQ3 = TIP42A 60V 6A PNP TransistorQ4 = TIP41A 60V 6A NPN Transistor J1 RCA audio input socket

    Power supply parts:

    R9 = 2K2 1/4W Resistor

    C7,C8 = 4700F 25V Electrolytic Capacitors

    D2 100V 4A Diode bridgeD3 5mm. Red LED

    T1 220V Primary, 15 + 15V Secondary 50VA Mains transformer PL1 Male Mains plug SW1 SPST Mains switch

    22 Watt Audio AmplifierSchematic

    Parts

    Part Total Qty. DescriptionR1 1 39K 1/4 Watt Resistor

    C1,C2 2 10uf 25V Electrolytic CapacitorC3 1 100uf 25V Electrolytic CapacitorC4 1 47uf 25V Electrolytic CapacitorC5 1 0.1uf 25V Ceramic CapacitorC6 1 2200uf 25V Electrolytic CapacitorU1 1 TDA1554 Two Channel Audio Amp Chip

    MISC 1 Heatsink For U1, Binding Posts (For Output), RCA Jacks (For

    55 | P a g e

  • Input), Wire, Board

    56 | P a g e

  • 50 Watt AmplifierSchematic

    Parts

    Part Total Qty. Description

    R1 1 200 Ohm 1/4 W ResistorR2 1 200K 1/4 W ResistorR3 1 30K 1/4 W ResistorR5 1 1K 1/4 W ResistorR6 1 5K 1/4 W Resistor

    R7,R10 2 1 Meg (5%) 1/2 W ResistorR8,R9 2 0.4 Ohm 5 W Resistor

    R11 1 10K PotR12,R13 2 51K 1/4 W Resistor

    R14 1 47K 1/4 W ResistorC1 1 100uF 35V Electrolytic Capacitor

    57 | P a g e

  • C2 1 0.011uF CapacitorC3 1 3750pF Capacitor

    C4,C6 2 1000pF CapacitorC5,C7,C8 3 0.001uF Capacitor

    C9 1 50pF CapacitorC10 1 0.3uF Capacitor

    C11,C12 2 10,000uF 50V Electrolytic CapacitorU1,U2 2 741 Op Amp

    U3 1 ICL8063 Audio Amp Transister Driver thingyQ1 1 2N3055 NPN Power TransistorQ2 1 2N3791 PNP Power Transistor

    58 | P a g e

  • 100W Audio Amplifier

    59 | P a g e

  • 60 | P a g e

  • Infrared Detector

    Theoretical circuit

    Parts

    R1 = 47K C1,2 = 220nF IC1 = 7812R2 = 220 C3 = 10uF Q1 = BC547R3 = 220K C4 = 22uF Q2 = BC547R4 = 1K C5 = 100nF D1 = LedR5 = 180 C6 = 100nF D2 = TIL81

    61 | P a g e

  • 62 | P a g e

  • Fading LEDs

    Parts:

    R1,R2_______________ 4K7 1/4W ResistorsR3_________________ 22K 1/4W ResistorR4__________________ 1M 1/4W Resistor (See Notes)R5__________________ 2M2 1/4W Carbon Trimmer (See Notes)R6,R10,R11,R14,R15_ 10K 1/4W ResistorsR7,R8______________ 47K 1/4W Carbon Trimmers (See Notes)R9,R13_____________ 27K 1/4W ResistorsR12,R16____________ 56R 1/4W Resistors

    C1__________________ 1F 63V Polyester CapacitorC2________________ 100F 25V Electrolytic Capacitor

    D1-D4 etc._________ 5 or 3mm. LEDs (any type and color) (See Notes)

    63 | P a g e

  • IC1_______________ LM358 Low Power Dual Op-amp

    Q1,Q2,Q4__________ BC327 45V 800mA PNP TransistorsQ3,Q5,Q6__________ BC337 45V 800mA NPN Transistors

    SW1________________ SPST miniature Slider Switch

    B1___________________ 9V PP3 Battery

    64 | P a g e

  • Dancing LEDs

    Parts:

    R1_____________ 10K 1/4W ResistorR2,R3__________ 47K 1/4W ResistorsR4______________ 1K 1/4W ResistorR5,R6,R7______ 100K 1/4W ResistorsR8____________ 820R 1/4W Resistor

    C1,C3_________ 100nF 63V Ceramic or Polyester CapacitorsC2_____________ 10F 50V Electrolytic CapacitorC4____________ 330nF 63V Polyester Capacitor (See Notes)C5____________ 100F 25V Electrolytic Capacitor

    D1___________ 1N4148 75V 150mA DiodeD2-D11_________ 5 or 3mm. LEDs (any type and color)

    IC1___________ LM358 Low Power Dual Op-ampIC2____________ 4017 Decade counter with 10 decoded outputs IC

    M1_____________ Miniature electret microphone

    SW1____________ SPST miniature Slider Switch

    B1_______________ 9V PP3 Battery

    Clip for PP3 Battery

    65 | P a g e

  • Additional circuit parts (see Notes):

    R9,R10_________ 10K 1/4W ResistorsR11____________ 56R 1/4W Resistor

    D12,D13 etc.____ 5 or 3mm. LEDs (any type and color)

    Q1,Q2_________ BC327 45V 800mA PNP TransistorsQ3____________ BC337 45V 800mA NPN Transistor

    66 | P a g e

  • Black Light

    Theoritical Diagramm

    67 | P a g e

  • PARTS

    Part Total Qty. Description

    C1 1 0.0047uf Mono CapacitorC2 1 0.1uf Disc CapacitorD1, D2 2 1N4007 DiodeFTB 1 Filtered Blacklight TubeIC1 1 555 Timer ICP1 1 10k Trim PotQ1 1 TIP30 PNP Power TransistorR1 1 470 Ohm ResistorR2 1 270 Ohm ResistorT1 1 Medium Yellow Inverter TransformerMISC 1 IC Socket, Heat Sink For Q1, Screw, Nut, Wire and PC Board

    68 | P a g e

  • Emergency Light & Alarm

    Parts:

    R1____________ 220K 1/4W ResistorR2____________ 470R 1/2W ResistorR3____________ 390R 1/4W ResistorR4______________ 1K5 1/4W ResistorR5______________ 1R 1/4W ResistorR6_____________ 10K 1/4W ResistorR7____________ 330K 1/4W ResistorR8____________ 470R 1/4W ResistorR9____________ 100R 1/4W Resistor

    C1____________ 330nF 400V Polyester CapacitorC2_____________ 10F 63V Electrolytic CapacitorC3____________ 100nF 63V Polyester CapacitorC4_____________ 10nF 63V Polyester Capacitor

    D1-D5________ 1N4007 1000V 1A DiodesD6______________ LED Green (any shape)

    69 | P a g e

  • D7___________ 1N4148 75V 150mA Diode

    Q1,Q3,Q4______ BC547 45V 100mA NPN TransistorsQ2,Q5_________ BC327 45V 800mA PNP Transistors

    SW1,SW2________ SPST SwitchesSW3____________ SPDT Switch

    LP1____________ 2.2V or 2.5V 250-300mA Torch Lamp

    SPKR___________ 8 Ohm Loudspeaker

    B1_____________ 2.5V Battery (two AA NI-CD rechargeable cells wired in series)

    PL1____________ Male Mains plug

    70 | P a g e

  • LED or Lamp Flasher

    Parts:

    R1_______ 33K 1/4W ResistorR2,R3____ 47R 1/4W Resistors

    C1_______ 10F 25V Electrolytic Capacitor

    D1,(D2)__ LED(s) (Any type and color)

    Q1_____ BC560 45V 100mA PNP TransistorQ2_____ BC337 45V 800mA NPN Transistor

    71 | P a g e

  • LED or Lamp Pulser

    Parts:

    R1,R2___________ 4K7 1/4W ResistorsR3_____________ 22K 1/4W ResistorR4______________ 2M2 1/4W Resistor (See Notes)R5_____________ 10K 1/4W ResistorR6_____________ 47R 1/4W Resistor (See Notes)

    C1______________ 1F 63V Polyester Capacitor

    D1_____________ 5mm. Red LED (See Notes)

    IC1__________ LM358 Low Power Dual Op-amp

    Q1___________ BC337 45V 800mA NPN Transistor

    72 | P a g e

  • Light switch

    Electronic Diagrams.

    Part :

    R = light resistorR1 = 4,7 KR2 = 1,2 KR3 = 2,2 KR4 = 1,2 KR5 = 1,2 KR6 = 2,7 KR7 = 100 K

    73 | P a g e

  • C1 = 10 f/16V TR1 = BC107-BC108 NPN (CV7644) TR2 = BC107-BC108 NPN (CV7644)TR3 = BC557-BC558-BC327 PNPD1 = 1N4148 Diode RELAY = 12V relay

    74 | P a g e

  • Mini-box 2W AmplifierCircuit diagram:

    Parts:

    P1 = 10K Log.PotentiometerR1,R2 = 33K 1/4W ResistorsR3 = 33R 1/4W ResistorR4 = 15K 1/4W ResistorR5,R6 = 1K 1/4W ResistorsR7 = 680R 1/4W ResistorR8 = 120R 1/2W ResistorR9 = 100R 1/2W Trimmer Cermet C1,C2 = 10F 63V Electrolytic CapacitorsC3 = 100F 25V Electrolytic CapacitorC4,C7 = 470F 25V Electrolytic CapacitorsC5 = 47pF 63V Ceramic CapacitorC6 = 220nF 63V Polyester CapacitorC8 = 1000F 25V Electrolytic Capacitor D1 = 1N4148 75V 150mA Diode

    75 | P a g e

  • Q1 = BC560C 45V 100mA PNP Low noise High gain TransistorQ2 = BC337 45V 800mA NPN TransistorQ3 = TIP31A 60V 4A NPN TransistorQ4 = TIP32A 60V 4A PNP Transistor SW1 SPST switch SPKR 3-5 Watt Loudspeaker, 8, 4 or 2 Ohm impedance

    76 | P a g e

  • DAFTAR PUSTAKA

    Rusmadi,Dedy. 2001. Aneka Hobi Elektronika 1. Bandung : Penerbit Pionir Jaya.

    Rusmadi,Dedy. 1995. Hobi Elektronika Aneka Rangkaian Populer. Bandung :

    Penerbit Pionir Jaya.

    Rusmadi,Dedy & Deny Prihadi. 2007. Belajar Rangkaian elektronika tanpa guru.

    Bandung : Penerbit Del Fajar Utama.

    Woollard, Barry. 1988. elektronika Praktis (terjemahan). Jakarta : PT. Pradnya

    Paramita

    Zadmira, Efvy Zam. 2005. Panduan Praktis belajar Elektronika. Surabaya : Penerbit

    Indah.

    Zadmira, Efvy Zam. 2002. Mudah Menguasai Elektronika. Surabaya : Penerbit Indah.

    Sumber Rujukan dari Internet

    http://id.wikipedia.org/wiki/Komponen_elektronik

    http://id.wikipedia.org/wiki/DIAC

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gergaji

    http://id.wikipedia.org/wiki/Obeng

    http://id.wikipedia.org/wiki/SCR

    http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_pemancar_cahaya

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_foto

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_laser

    http://en.wikipedia.org/wiki/Laser_diode

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Zener

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitor

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_tetap

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_elektrolit

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator_variabel

    http://id.wikipedia.org/wiki/Amper-meter

    http://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter

    http://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeter

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ohm-meter77 | P a g e

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik

    http://id.wikipedia.org/wiki/Proton

    http://id.wikipedia.org/wiki/Netron

    http://id.wikipedia.org/wiki/Atom

    http://id.wikipedia.org/wiki/Elektron

    http://en.wikipedia.org/wiki/Electron

    http://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak

    http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

    http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor_peka_cahaya

    http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika

    http://id.wikipedia.org/wiki/Saklar

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor

    http://en.wikipedia.org/wiki/Switch

    http://en.wikipedia.org/wiki/Transistor

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator

    http://en.wikipedia.org/wiki/Transformer

    http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Pengenalan_Wajah_Komponen_

    Elektronika

    http://en.wikipedia.org/wiki/Breadboard

    http://id.wikipedia.org/wiki/Speaker

    http://en.wikipedia.org/wiki/Loudspeaker

    78 | P a g e

  • KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah mengizinkan penulis untuk dapat

    menyelesaikan Modul Elektronika Untuk SMP.

    Modul ini berisikan tentang pengetahuan mengenai komponen elektronika yang sering

    digunakan dalam pembuatan peralatan elektronika, alat-alat ukur yang digunakan dalam

    pembuatan peralatan elektronika beserta papan rangkaiannya. Dengan membaca modul ini

    diharapkan para siswa dapat memahami komponen elektronika serta dapat membuat suatu

    peralatan elektronika.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan modul elektronika ini terdapat banyak

    kekurangan, oleh karena itu apabila ada kesalahan atau kekurangan diharapkan pembaca

    dapat memberikan saran sehingga modul ini dapat digunakan sebagai mana mestinya.

    Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    membantu terselesainya modul elektronika untuk SMP ini.

    Pasuruan, 11 Mei 2008

    Moch. Choirul Anam.

    79 | P a g e

  • Daftar Isi

    Halaman

    Kata Pengantar .................................................................................. i

    Daftar Isi ............................................................................................ ii

    Bab I Elektronika ...................................................................... 1

    Bab II Teori Dasar ..................................................................... 3

    Bab III Listrik .............................................................................. 7

    Bab IV Komponen Elektronika .................................................. 9

    Bab V Perkakas Elektronika ..................................................... 34

    Bab VI Papan Rangkaian Elektronika ....................................... 40

    Bab VII Alat Ukur ......................................................................... 41

    Bab VIII Daftar Simbol Komponen Elektronika ......................... 48

    Bab IX Rangkaian Elektronika ................................................... 51

    Daftar Pustaka .................................................................................. 67

    80 | P a g e

  • MODUL ELEKTRONIKA

    OLEH

    Moch. Choirul Anam

    SMP NEGERI 1 PASURUAN

    Jl. Balaikota No. 7 Pasuruan Kode Post 67125

    81 | P a g e