teknik isolasi TIMAH

download teknik isolasi TIMAH

of 17

Transcript of teknik isolasi TIMAH

TUGAS TENIK ISOLASI TENAGA LISTRIK

Oleh :1. DENSON (G1D008009) 2. KHOLINDA RAHAYU (G1D008012)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU2012

PT Timah (Persero) Tbk1. Sejarah Umum Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk PT Timah ( Persero ) Tbk atau biasa disingkat dengan PT TIMAH merupakan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak di bidang pertambangan atau eksplorasi logam timah. Perusahaan ini adalah perusahaan penghasil timah terbesar di dunia pada tahun 2008. PT TIMAH mewarisi sejarah yang panjang pada usaha pertambangan di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahun. Sumberdaya mineral timah di Indonesia ditemukan tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun, dan Kundur. Di masa kolonial pertambangan timah di Bangka dikelola oleh badan usaha milik pemerintah kolonial yang bernama Banka Tin Winning Bedrijf (BTW). Di Belitung dan Singkep dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, masing-masing Gemmeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB), dan NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV SITEM). Setelah kemerdekaan R.I., ketiga perusahaan Belanda tersebut dinasionalisasikan antara tahun 19531958 menjadi tiga Perusahaan Negara yang terpisah. Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambangtambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan tersebut . Pada tahun 1968 ketiga perusahaan negara tersebut digabungkan menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah. Dengan diberlakukannya undang-undang No.9 Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1969, pada tahun 1976 status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi PT. Tambang Timah (Persero). Krisis industri timah dunia akibat hancurnya the International Tin Council (ITC) sejak tahun 1985 memicu perusahaan untuk melakukan perubahan mendasar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan dalam kurun waktu 1991-1995, yang meliputi

program-program reorganisasi, relokasi Kantor Pusat ke Pangkalpinang, rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi, serta pelepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan. Restrukturisasi perusahaan berhasil memulihkan kesehatan dan daya saing perusahaan, menjadikan PT. Timah (Persero) Tbk layak untuk diprivatisasikan sebagian. PT. Timah (Persero) Tbk melakukan penawaran umum perdana di pasar modal Indonesia dan Internasional, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan the London Stock Exchange pada tanggal 19 Oktober 1995. Sejak itu, 35% saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negeri, dan 65% sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Untuk memfasilitasi strategi pertumbuhan melalui diversifikasi usaha, pada tahun 1998 PT.Timah (Persero) Tbk melakukan reorganisasi kelompok usaha dengan memisahkan operasi perusahan kedalam 3 (tiga) anak perusahaan yang secara praktis menempatkan PT.Timah (Persero) Tbk menjadi induk perusahaan (holding company) dan memperluas cakupannya ke bidang pertambangan, Industri, keteknikan, dan perdagangan.

2. Visi dan Misi Perusahaan Untuk terus mempersiapkan diri menghadapi persaingan global dan terus memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen. Perusahaan telah mempersiapkan diri dengan baik sesuai dengan visi dan misi yang telah dicanangkan sebagai berikut . VISI Menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global MISI Membangun nilai perusahaan, kontribusi terhadap pemegang saham, dan tanggung jawab sosial. Membangun SDM yang berkompeten dan memiliki integritas, kreatifitas, nilai- nilai positif.

-

Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan pihak pihak yang berkepentingan ( stakeholder ).

Sebagai realisasi dari visi dan misi yang telah dicanangkan, perusahaan membuat strategi khusus yang disebut dengan strategi perseroan yang terdiri dari : Optimalisasi Produk Optimalisasi Pemasaran Diversifikasi Usaha

3. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan PT.Timah (Persero) Tbk berkantor pusat di kota Pangkalpinang, tepatnya di jalan Jenderal Sudirman No. 51 Kota Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan wilayah operasinya tersebar di seluruh penjuru Pulau Bangka, Belitung dan Kepulauan Karimun Kundur, yang terletak di Kepulauan Riau. Selain itu PT. Timah (Persero) Tbk juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Selain kantor cabang di Jakarta, terdapat anak perusahaan yang berlokasi di luar daerah Pulau Bangka antara lain adalah Indometal London (ltd) berlokasi di London Inggris, dan berbagai anak perusahaan yang berlokasi di Sumatera, Kalimantan dan Pulau Buton.

4. Struktur Organisasi Perusahaan PT.Timah (Persero) Tbk dipimpin oleh seorang direktur utama yang membawahi berbagai pimpinan anak perusahaan. Dimana keputusan tertinggi terletak pada RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham). Anak perusahaan PT.Timah (Persero) Tbk antara lain PT.Tambang Timah, PT. Timah Industri, PT. Indometal (London) ltd, PT.Timah Investasi Mineral (PT.TIM), PT. Kutaraja Tembaga Raya, dan PT.Timah Eksplomin. PT. Timah Eksplomin merupakan pengembangan usaha PT.TImah (Persero) Tbk di bidang eksplorasi mineral lain selain timah. Anak perusahaan ini dibentuk pada tahun 1998 sebagai bentuk keinginan manajemen PT.Timah (Persero) Tbk untuk memiliki bidang eksplorasi lain di luar timah. Selain itu perusahaan ini juga menerima permintaan riset geologi/geo-Hidrologi, Studi kelayakan dan analisa mineral. Bentuk riset yang masih dilaksanakan hingga kini antara lain adalah mengenai cadangan batubara di

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Timah Investasi Mineral, merupakan anak perusahaan PT.Timah (Persero) Tbk yang bergerak diluar bisnis inti perusahaan. Perusahaan ini didirikan tahun 1996. Melalui perusahaan ini PT.Timah melakukan ekspansi usaha di bidang penambangan batubara hal ini di implementasikan dengan mengakuisisi perusahaan batubara di Banjar, Kalimantan Selatan dengan nama perusahaan PT.Tanjung Alam Jaya. PT.Tambang Timah merupakan cabang anak perusahaan yang mengurusi bisnis utama PT.Timah (Persero) Tbk. Yaitu mengelola Kuasa Penambangan (KP), Penambangan Timah di darat dan di laut, dan Pengolahan bijih timah dan mineral ikutannya serta peleburan dan pemurnian logam timah. Indometal London Limited, merupakan unit usaha PT Timah (Persero) Tbk yang berperan menjadi agen penjualan timah Indonesia ke pasar Kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1998 dan berkedudukan di London Inggris. Sedangkan kegiatan pemasaran timah di asia pasifik dilakukan dibawah kendali perusahaan pusat di Indonesia.

5. Sarana dan Prasarana y Kapal Keruk Dalam melakukan operasi penambangan di laut PT.Timah sampai saat ini masih menggunakan kapal keruk yaitu sebuah kapal yang dilengkapi dengan mangkuk-mangkuk pengeruk berukuran sedang sampai besar yang digunakan untuk mendulang tanah dari dasar laut yang akan di ambil timahnya. Kapal ini berukuran sangat besar, awak kapal didalamnya hanya 9 orang yaitu sebagai operator mesin keruk, kapten kapal dan keamanan. Dalam pengoprasiannya kapal ini dipimpin oleh seorang kapten kapal, sedangkan petugas keamanan bekerjasama dengan aparat

kepolisian.

y

Kapal Hisap Selain kapal keruk dalam penambangan timah di laut lepas juga dilakukan dengan kapal hisap, kapal hisap berukuran jauh lebih kecil dari kapal keruk namun efektifitas pekerjaannya hampir sama dengan sebuah

kapal keruk, dimasa mendatang kapal hisap inilah yang akan digunakan sebagai pengganti kapal keruk. y Tambang Darat Tambang darat merupakan sistim penambangan yang dilakukan di daratan, beberapa sistim yang dipakai adalah model Open pit, Tambang semprot. pada awal pembukaan Kuasa Penambangan PT.Timah (Persero) Tbk menjadi produksi utama namun seiring berjalannya waktu dan berkurangnya cadangan timah yang berada di daratan kini tambang darat lebih banyak dikelola menjadi tambang rakyat, yang diorganisir PT.Timah (Persero) Tbk menjadi mitra. Namun pembukaan tambang rakyat ini menjadi masalah tersendiri bagi PT.Timah dan pemerintah, karena dengan dibukanya tambang rakyat tidak mengurangi jumlah penambang illegal di wilayah KP PT.Timah.

y

Unit Metalurgi Timah Unit Metalurgi Timah merupakan pusat peleburan timah di Pulau Bangka,Unit Metalurgi ini berlokasi di Muntok, Bangka Barat. Di Unit Metalurgi ini bekerja 5 hari seminggu dari jam 08.00 sampai jam 17.00, Unit Metalurgi merupakan tempat untuk memproduksi Timah siap ekspor. Pada tempat ini terdapat tanur-tanur pengolahan biji timah serta sistem pemurnian untuk menjadikan timah batangan siap ekspor. Unit Metalurgi memiliki pembangkit tenaga listrik sendiri, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan kapasitas daya 5 MW. PLTD ini menyuplai semua kebutuhan produsi pabrik, penerangan pabrik dan penerangan komplek perumahan PT Timah.

y

Balai Karya Balai karya terletak di Sungailiat Bangka tengah yaitu merupakan bengkel yang pada awalnya diperuntukkan perbaikan peralatan-peralatan serta komponenkomponen alat berat penambangan. Di balai karya terdapat 5 bengkel yaitu bengkel listrik, bengkel las, bengkel mesin, bengkel desain alat, bengkel cor besi. Dalam perkembangannya Balai karya menjadi salah

satu bidang usaha yang dikelola oleh PT.Timah (Persero) Tbk untuk perbaikan barang barang industri baik dari dalam maupun luar lingkungan PT.Timah (Persero) Tbk.

6. Ruang Lingkup Usaha Perusahaan PT Timah ( Persero ) Tbk merupakan perusahaan yang terdiri dari beberapa anak perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha sendiri- sendiri. Secara umum ruang lingkup usaha PT Timah ( Persero ) Tbk mencakup seluruh proses untuk pengolahan timah, dimulai dari proses ekplorasi sampai dengan industri hilir dari logam timah itu sendiri. PT Timah ( Persero ) Tbk mempunyai usaha dari mulai eksplorasi sampai dengan menghasilkan produk logam timah baik dalam bentuk ingot maupun dalam bentuk produk khusus. Proses eksplorasi yang dilakukan PT Timah ( Persero ) Tbk mulai tahun 1996 mulai menggunakan peralatan berteknologi modern yaitu Global Positioning System ( GPS ). Hal ini sangat membantu meningkatkan efisiensi dan keakuratandari pemetaan dan pengukuran. Data dari tes laboratorium dan GPS disimpan di dalam computer untuk memproduksi atau menghasilkan peta geologis yang sangat tinggi keakuratannya bagi pertambangan yang sistematis dan efisien. Proses penambangan yang dilakukan perusahaaan berada di lepas pantai dan darat. Untuk operasi produksi di daerah lepas pantai perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk. Armada kapal keruk yang dimiliki mempunyai kapasitas mangkok ( bucket ) mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft. Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter dibawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi menjadi 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun. Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30 % Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah ( PPBT ) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal

70-72 % Sn. Selain melakukan ekplorasi untuk kebutuhan perusahaan sendiri, PT Tambang Timah juga menyediakan jasa pengerukan untuk perusahaan lain. Saat ini jasa pengerukan sudah banyak digunakan, bahkan sampai beroperasi di semenanjung Malaysia. Produksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas 100 m3/jam. Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump). Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama. Untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih timah tersebut diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Snnya dari 20 - 30% Sn menjadi 72% Sn untuk memenuhi persyaratan peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor yang rendah. Selain bergerak di bidang pertambangan, PT Timah ( Persero ) Tbk juga melakukan pengolahan, peleburan, dan pemurnian bijih timah itu sendiri. Salah satu plant yang dimiliki PT Timah ( Persero ) Tbk adalah Unit Metalurgi Muntok, Bangka. Pada unit metalurgi ini dilakukan proses pengolahan bijih timah dari mulai proses recovery, peningkatan kadar, peleburan, pemurnian, dan juga pembentukan produk khusus. Seluruh produk yang dihasilkan sudah terdaftar di London Metal Exchange (LME).

Untuk proses peleburan, Unit Metalurgi Muntok terdapat 8 buah tanur dan juga 2 Single Stage Furnace ( SSF ) yang siap beroperasi. Bijih timah yang dilebur berasal dari eksplorasi lepas pantai dengan kapal keruk yang sudah ditingkatkan kadarnya di PPBT dan juga berasal dari mitra yang mengelola hak tambang di darat. Setelah dilakukan peleburan dihasilkan crude tin yang masih banyak mengandung pengotor dan belum memenuhi spesifikasi yang diminta oleh pasar. Oleh karena itu, pada unit metalurgi muntok terdapat seksi pemurnian atau rafinasi. Pada bagian rafinasi ini terdapat proses pyrorefining dan proses electrorefining. Proses pyrorefining bertujuan untuk menurunkan kadar pengotor yang terkandung dalam logam timah. Proses pyrorefining ini menggunakan 14 buah ketel yang tiap ketelnya mempunyai fungsi yang berbeda- beda. Selain proses pyrorefining yang sederhana, disini juga terdapat salah satu proses pemurnian baru yakni menggunakan crystalizer. Crystallizer berfungsi untuk menurunkan kadar timbal ( Pb ) yang terkandung dalam logam timah. Di Muntok terdapat 8 buah crystallizer, namun yang aktif beroperasi hanya 7 buah. Selain pyrorefining juga dilakukan proses electrorefining untuk mendapatkan timah yang lebih murni lagi. Proses electrorefining dilakukan di bak penampungan yang besar dengan menggunakan prinsip elektrolisa dengan menggunakan anoda dan katoda yang dialiri listrik dari rectifier. Pada unit metalurgi muntok ini juga dikembangkan produk khusus yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produk khusus diproduksi di Gudang IV dengan feed berasal dari timah yang sudah dimurnikan. Secara keseluruhan produk logam timah yang dihasilkan oleh PT Tambang Timah antara lain Banka Tin ( 99,92 % Sn) yang ingotnya dicetak dari crude tin yang sudah dimurnikan dengan proses pyrorefining. Mentok Tin ( 99,85% Sn) ingotnya dicetak dari crude tin yang juga dimurnikan dengan menggunakan proses pyrorefining. Banka Low Lead ( 99,9 % Sn dengan kandungan Pb sangat rendah dari 40-200ppm ) ingotnya dicetak dari timah yang sudah di crystallizer dan penamaannya tergantung dari kandungan Pb dalam timah, misalnya Banka LL 100 untuk low lead yang mengandung max 100 ppm Pb. Banka Four Nine ( 99,99 % Sn ) logam jenis ini diperoleh dari hasil electrorefining. Selain itu juga

terdapat hasil produk khusus seperti tin shot, tin ball, anoda perstima, dan lain sebagainya. Sebagian besar produk timah yang dihasilkan untuk kebutuhan ekspor yakni sekitar 95% dan sisanya untuk kebutuhan dalam negeri.

7. Unit Metalurgi Timah Unit Metalurgi Timah merupakan pusat peleburan timah di Pulau Bangka,Unit Metalurgi ini berlokasi di Muntok, Bangka Barat. Di Unit Metalurgi ini bekerja 5 hari seminggu dari jam 08.00 sampai jam 17.00, Unit Metalurgi merupakan tempat untuk memproduksi Timah siap ekspor. Pada tempat ini terdapat tanur-tanur pengolahan biji timah serta sistem pemurnian untuk menjadikan timah batangan siap ekspor. Unit Metalurgi memiliki pembangkit tenaga listrik sendiri, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan kapasitas daya 5 MW. PLTD ini menyuplai semua kebutuhan produksi pabrik, penerangan pabrik dan penerangan komplek perumahan PT Timah. Pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) Unit Metalurgi Mentok didirikan pada tahun 1962. Awalnya sistem pembangkit ini hanya memiliki 2 mesin, kemudian pada tahun 1970 dilakukan penambahan mesin hingga pada saat ini Unit Metalurgi Mentok memiliki 6 unit mesin pembangkit.

7.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Unit Metalurgi Mentok Unit Metalurgi memiliki pembangkit tenaga listrik sendiri, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan kapasitas daya 5 MW. PLTD ini menyuplai semua kebutuhan produksi pabrik, penerangan pabrik dan penerangan komplek perumahan PT Timah. Pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) Unit Metalurgi Mentok didirikan pada tahun 1962. Awalnya sistem pembangkit ini hanya memiliki 2 mesin, kemudian pada tahun 1970 dilakukan penambahan mesin hingga pada saat ini Unit Metalurgi Mentok memiliki 6 unit mesin pembangkit.

7.1.1

Peralatan Utama Suatu SPD (suatu pembangkit disel)

Suatu SPD setidaknya harus mempunyai peralatan sebagai berikut : 1. Mesin Diesel. a. Mesin dengan dua langkah atau empat langkah. b. Turbo charger dan intercooling. c. Silinder sebaris atau V. d. Putaran rendah dan medium. e. Governor, hidrolis, mekanis, elektronik. f. Pompa bahan bakar.

2. Generator. a. Tanpa sikat dan AVR. b. Tegangan rendah (380 volt) dan tegangan menengah (6,3 Kv atau 11 Kv). c. Mempunyai bantalan ganda atau bantalan tunggal. d. Mempunyai pendingin sendiri (dengan udara)

3. Sistem pendingin mesin a. Pendinginan radiator. b. Pendinginan kolam. c. Pendinginan menara. d. Pendinginan langsung.

4. Peralatan bantu a. Sistem bahan bakar. b. Sistem air pendingin. c. Sistem pelumasan. d. Sistem gas buang. e. Sistem menjalankan (start mator diesel).

5. Sitem kontrol SPD a. Gambar kontrol panel. b. Panel kontrol mesin dan peralatan bantu. c. Panel baterai. d. Panel paralel. e. Transformator pemakaian sendiri.

7.1.2

Perlengkapan PLTD PLTD adalah suatu komplek bangunan dan peralatan yang dibatasi pagar

(tembok) pembatas dengan lingkungan sekitarnya. Peralatan dan bangunan yang dimaksud terdiri atas : y Peralatan utama pada suatu PLTD sedikitnya ada suatu satuan pembangkit diesel (SPD). y Gedung untuk SPD (bangunan sentral) Bangunan sentral dibuat dari konstruksi baja. Dindingnya sebaiknya terbuat dari tembok atau bahan lain yang meredam suara sebagai usaha membatasi kebisingan mesin untuk lingkungan sekitarnya. Bangunan sentral (building centre) dibuat dalam beberapa petak, dimana satu petak untuk kebutuhan satu SPD. Ruanganruangan yang diperlukan untuk gedung atau bangunan sentral sedikitnya terdiri atas : a. Ruang untuk mesin. b. Ruang untuk peralatan bantu. c. ruang kontrol. d. Ruang pemeliharaan. e. Ruang untuk peralatan hubung bagi atau swith-gear. f. Ruang untuk kantor. y Di samping itu ada bangunan untuk bengkel dan gudang yang kadangkadang menjadi satu atap dengan bangunan sentral. y Transformator penaik tegangan yang menjadi bagian dari peralatan hubung bagi, dipasang di samping bangunan sentral bersebelahan dengan ruang hubung bagi. Tegangan step up transformer pada umumnya 380V/20KV, atau

6,3KV/20KV, konstruksi untuk pasangan luar dan harus dilengkapi dengan sadapan (tap.changer) kurang lebih 5% dan 0% atau 2,5%.

y

Panel hubung bagi dibuat dengan system cubicle atau lemari hubung Banyaknya cubicle tergantung dari : a. Jumlah SPD. b. Banyak jurusan penyaluran atau feeder. c. Keperluan hubungan atau kopel dengan PLTD lain. d. Kebutuhan kopel yang akan datang. e. Cubicle untuk pemakaian sendiri. Rel atau busbar dapat tunggal atau ganda dengan tegangan 20KV, konstruksi

pemutus daya atau Circuit Breaker dapat dari jenis OCB, VCB, atau SF .

7.1.3

Peralatan Umum PLTD Tangki bahan bakar yang berkapasitas cukup untuk operasi seluruh PLTD setidaknya dalam 15 hari, tergantung dari frekwensi penyaluran bahan bakar . Tangki minyak pelumas juga cukup untuk 15 hari. Tangki air untuk pendingin mesin, bis berupa kolam air atau menara air. Pemadam kebocoran jenis C perlu disediakan dengan kapasitas disesuaikan dengan besarnya SPD dan sesuai petunjuk instansi pemadam kebakaran. Saluran hidran juga perlu disediskan. Sistim pengumpulan limbah bahan bakar dan pelumas perlu di sediakan dan sedapat mungkin disediakan juga pembakar limbah minyak bekas (incinerator). Alat pengangkat (over head crene) perlu disediakan untuk pemeliharaan berkala dengan kapasitas sesuai dengan kapasitas SPD Lampu penerangan di dalam sentral maupun di komplek PLTD perlu disediakan dengan secukupnya. Prasarana jalan dan lingkungan perlu disediakan. Sistem penyaluran air hujan perlu dan air limbah minyak harus berjalan dengan baik.

7.1.4

Sistem Isolasi

7.1.4.1 Sistem Isolasi Minyak Trafo Pada umumnya bahan isolasi cair (liquid insulation material) telah digunakan sebagai bahan pengisi pada peralatan-peralatan listrik seperti transformator, kapasitor, dan pemutus beban (circuit breaker). Fungsi bahan ini selain sebagai islolasi juga berfungsi sebagai pendingin bagi peralatan. Oleh karena itu bahan-bahan isolasi cair yang akan digunakan harus mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas yang tinggi serta sifat listrik dan sifat kimia yang dapat menunjang ketahanan isolasi tersebut. Ketahanan isolasi minyak dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim, yaitu berupa suhu dan kelembaban udara disekitarnya. Bila dalam minyak terdapat kelembaban, maka akan terbentuk jalur-jalur yang membuka jalan terhadap terjadinya hubung singkat. Kelembaban tidak hanya menurunkan ketahanan isolasi minyak, tetapi kelembaban juga diserap oleh bahan isolasi lain seperti isolasi belitan, sehingga dapat merusak gulungan kawat tembaga transformator. Pemeliharaan minyak transformator secara berkala sangat penting untuk mencegah terjadinya kerusakan isolasi dengan konsekuensi pemadaman. Sebuah transformator yang bekerja dengan baik selama sekian tahun, dapat mengalami kerusakan seketika disebabkan oleh kegagalan isolasi. Pemeliharaan yang dilakukan secara teratur pada minyak transformator adalah merupakan cara yang paling baik untuk mempertahankan kondisi operasional sebuah transformator sehingga masa pemanfaatan menjadi relatif panjang.

7.1.4.2 Sistem Isolasi Udara Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapatkan, mempunyai tegangan tembus yang cukup besar yaitu 30 kV / cm. Contoh yang mudah dapat dijumpai pada JTR, JTM, dan JTT antara hantaran yang satu dengan yang lain dipisahkan dengan udara. Hubungan antara tegangan tembus dan jarak untuk udara tidak linier seperti ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Vt = f (celah udara) pada p = 1 atm, F = 50 Hz Kalau dua buah elektroda yang dipisahkan dengan udara mempunyai beda tegangan yang cukup tinggi yaitu tegangan yang melebihi tegangan tembus, maka akan timbul loncatan bunga api. Bila tegangan tersebut dinaikkan lagi, maka akan terjadi busur api. Jika terdapat dua buah elektroda berbentuk bulat dipisahkan dengan udara yang jaraknya cukup besar untuk harga tegangan dan memungkinkan terjadinya ionisasi pada udara sekitarnya maka terbentuklah ozon. Pada sekitar elektroda tersebut akan timbul sinar terang kebiru-biruan yang disebut korona. Besarnya tegangan tembus pada udara dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara. Secara umum, makin besar tekanannya, makin besar juga tegangan tembusnya. Tetapi untuk keadaan pakem justru tegangan tembus akan menjadi lebih besar. Keadaan yang demikian inilah yang digunakan atau diterapkan pada beberapa peralatan listrik.

7.1.4.3 Sistem Koordinasi Isolasi Koordinasi isolasi dapat di definisikan sebagai korelasi antara daya isolasi alat-alat dan sirkuit listrik disatu pihak, dan karakteristik alat-alat pelindungnya dilain pihak, sehingga isolasi tersebut terlindung dari bahaya-bahaya tegangan lebih. Koordinasi isolasi dilakukan dengan menentukan kesesuaian yang diperlukan antara daya isolasi alat-alat listrik dan karakteristik alat-alat pelindung terhadap tegangan lebih, yang masing-masing ditentukan oleh tingkat ketahanan

impuls dan tingkat perlindungan impulsnya.koordinasi isolasi mempunyai tujuan untuk perlindungan terhadap peralatan dan penghematan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam koordinasi isolasi adalah: 1) Penentuan sifat gangguan 2) Penentuan daya isolasi petralatan seperti: isolator, bushing, dan trafo. 3) Penentuan tegangan impuls standart. 4) Karakteristik alat-alat pelindung seperti CB, Arrester. 5) Penentuan tingkat isolasi impuls dasar ( BIL ) yang disingkat Basic Impuls Insulation Level. Bil ini merupakan suatu besar tegangan yang masih mampu ditahan oleh peralatan listrik, atau kemampuan peralatan listrik menahan tegangan maksimum pada saat terjadi tegangan lebih.

7.1.4.4 Panel Berisolasi Gas Keperluan panel daya listrik untuk peralatan saklar daya di gardu induk transmisi dan distribusi, gardu pabrik, gardu pembangkit dan di pusat-pusat beban listrik yang sangat banyak, telah memberi dorongan untuk memahami operasi dan perawatannya serta penciptaan sistem desain panel daya dan

komponenkomponennya yang menyesuaikan kondisi lingkungan, keselamatan, ukuran daya dan tegangan serta pemasangannya. Untuk tegangan rendah mungkin faktor keselamatan dan cara pemasangan panel relatif belum begitu diperhatikan dibandingkan dengan untuk tegangan menengah. Sedangkan untuk tegangan di atas 115 KV faktor ruangan sudah menjadi terbatas untuk meletakkan panel indoor (dalam ruang), sehingga ukuran komponen dan isolasi perlu diefisienkan. Cara pengoperasian panel, antisipasi perluasan panel, cara perawatan, kekuatan rangka dan dinding panel, kemungkinan kesalahan hubung singkat juga menjadi pertimbangan dalam mendesain panel daya listrik tegangan menengah. Pada panel berisolasi udara faktor kelembaban, kontaminasi, masuknya gas explosif, uap korosif, debu dan binatang-binatang kecil masih merupakan masalah. Susunan bus bar yang memanjang di keseluruhan panel membentuk panel dengan dimensi panjang dan jumlah panel yang tetap.

Dengan menggunakan gas SF6 sebagai isolasi komponen utama di dalam setiap panel baja kedap udara, maka semua komponennya terlindung dari faktorfaktor di atas. Bus bar panel diletakkan dalam selubung isolasi per-phasa, sambungan panel dengan panel atau blok panel diberikan dengan menggunakan busbar sumbat CU berisolasi semi konduktif. Fleksibilitas sambungan untuk perluasan panel bisa diletakkan di kanan atau kiri panel asal.

7.1.4.5 Sistem Isolasi KacaKaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan bahan-bahan yang dilelehkan, tidak berbentuk kristal tetapi tetap pada kondisi berongga. Kaca pada umumnya terdiri dari campuran silikat dan beberapa senyawa antara lain : borat, pospat. Kaca dibuat dengan cara melelehkan beberapa senyawa silikat (pasir), alkali (Na dan K) dengan bahan lain (kapur, oksida timah hitam). Karena itu sifat dari kaca tergantung dari komposisi bahan-bahan pembentuknya tersebut. Massa jenis kaca berkisar antara 2 hingga 8,1 g/cm2, kekuatan tekannya 6000 hingga 21000 kg/cm2 , kekuatan tariknya 100 hingga 300 kg/cm2. Karena kekuatan tariknya relatif kecil, maka kaca adalah bahan yang regas. Walaupun kaca merupakan substansi berongga, tetapi tidak mempunyai titik leleh yang tegas, karena pelelehannya adalah perlahan lahan ketika suhu pemanasan di naikkan. Titik pelelehan kaca berkisar antara 500 hingga 1700 0 C. Makin sedikit kandungan S1O2 nya makin rendah titik pelembekan suatu kaca. Demikian pula halnya dengan muai panjang (#) nya, makin banyak kadar S1O2 yang dikandungnya akan makin kecil #nya. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5-10-7 hingga 150. 10 -7 per derajat celcius.