Teknik Elektronika

18
Makalah Elektronika DISUSUN OLEH : Bayu Lukman Yusuf 13102006 Rizki Putri Setia Dewi 13102025 Taat Novan Nugroho 13102027

description

elektronika

Transcript of Teknik Elektronika

Makalah Elektronika

DISUSUN OLEH :

Bayu Lukman Yusuf 13102006

Rizki Putri Setia Dewi 13102025

Taat Novan Nugroho 13102027

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

2014

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................

1.1. LATAR BELAKANG..............................................................................................

1.2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................

1.3. TUJUAN..................................................................................................................

BAB 2. PEMBAHASAN...........................................................................................................

2.1. TEOREMA THEVENIN..........................................................................................

2.2. TEOREMA NORTON............................................................................................

2.3. TRANSFORMASI DELTA KE BINTANG...........................................................

2.4. TRANSFORMASI BINTANG KE DELTA...........................................................

PENUTUP................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang

Elektronika ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami

berterima kasih pada Bapak Didi Supriadi S.T.,M.KOM selaku Dosen mata kuliah

Elektronika Sekolah Tinggi Teknolgi Telematika Telkom Purwokerto yang telah memberikan

tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai segalahnya tentang Elektronika , dan juga sebagai tugas

kelompok matakuliah ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya

kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan

datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa depan.

Purwokerto, 26 Februari 2015

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam peralatan elektronika yang komplek, kita akan menemukan komponen-

komponen elektronika seperti Teorema Thevenin, Norton, Transformasi Delta ke Bintang dan

Transformasi Bintang ke Delta lainnya.

Setiap mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dituntut untuk dapat mengenal,

memahami serta dapat mengukur dan menghitung nilai dari komponen-komponen

elektronika.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan rekan-rekan mahasiswa

Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto S1 Teknik Informatika A 2013,

kebanyakan mahasiwa ini adalah tamatan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) yang belum memiliki pengetahuan dasar mengenai cara

mengukur dan menghitung nilai komponen elektronika.

Apabila mahasiswa tidak dapat mengukur dan menghitung nilai dari komponen

elektronika maka mahasiswa itu akan kesulitan dalam menerima mata kuliah selanjutnya,

karena banyak mata kuliah di Program Studi Elektronika yang bersangkutan dengan

komponen elektronika. Dan akan sulit juga bagi mahasiswa tersebut untuk dapat merangkai

sebuah komponen kedalam bentuk suatu rangkaian.

Berdasarkan uraian diatas maka kami tertarik untuk membuat makalah yang berjudul

Teorema Thevenin, Norton, Transformasi Delta ke Bintang dan Transformasi Bintang ke

Delta.

1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian Teorema Thevenin Beserta contoh penyelseiannya.

2. Pengertian Norton beserta contoh penyelseiannya.

3. Pengertian Transformasi Delta ke Bintang beserta contoh penyelseiannya.

4. Pengertian Transformasi Bintang ke Delta beserta contoh penyelseiannya.

1.3. Tujuan

1. Memahami tentang Teorema Thevenin Beserta contoh penyelseiannya

2. Memahami tentang Norton beserta contoh penyelseiannya.

3. Memahami tentang Transformasi Delta ke Bintang beserta contoh penyelseiannya.

4. Memahami tentang Transformasi Bintang ke Delta beserta contoh penyelseiannya.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Teorema Thevenin

Pengertian

Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu

buah sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan sebuah tahanan

ekuivalennya pada dua terminal yang diamati.

Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan analisis

rangkaian, yaitu membuat rangkaian pengganti berupa sumber tegangan yang

dihubungkan secara seri dengan suatu resistansi ekuivalennya.

Contoh Kasus

Perhatikan gambar rangkaian berikut ini :

Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir melalui tahanan R2 (IR2)?

Jawab:

Langkah-langkahnya adalah:

a. Tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan. Pada rangkaian

gambar 1.1. titik terminal a-b dapat ditentukan di tahanan R2. Maka komponen

R2 dilepaskan dan diganti dengan titik a-b.

Gambar 1.1. Tahanan R2 dilepaskan

b. Sumber tegangan bebasnya diganti dengan rangkaian short circuit. Kemudian

mencari tahanan Theveninnya.

Gambar 1.2. Sumber tegangan di short

Rangkaian dibuat seperti Gambar 1.2. untuk memudahkan mencari tahanan

Theveninnya.

Dapat diperoleh:

RTh =

RTh =

= = 0,8 Ω

c. Pasang kembali sumber tegangannya, kemudian hitung nilai tegangan

theveninnya.

Gambar 1.3. Sumber tegangan dipasang kembali

Kita umpamakan tegangan pada titik terminal a-b dengan V1 > V2, maka dapat

diperoleh persamaan:

ITh =

VTh = V1 – ITh . R1 atau VTh = V2 + ITh . R3

Maka ,

ITh =

= = 4,2 A

VTh = 28 v – 4,2 A . 4 Ω

= 28 v – 16,8 v = 11,2 v

VTh = 7 v + 4,2 A . 1 Ω

= 7 v + 4,2 v = 11,2 v

d. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya (rangkaian aktif) dan

pasang kembali komponen tahanan R2 yang tadi dilepas.

Gambar 1.4. Rangkaian aktif dan komponen yg dilepas dipasang kembali

Maka dapat diperoleh besar nilai arus yang mengalir pada tahanan R2 (IR2),

yaitu:

IR2 =

IR3 =

Rangkaian Aktif

= = 4 A

2.2. Teorema Norton

Pengertian

Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu

buah sumber arus yang dihubungkan secara paralel dengan sebuah tahanan

ekuivalennya pada dua terminal yang diamati.

Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian yaitu untuk membuat

rangkaian pengganti berupa sumber arus yang diparalel dengan suatu tahanan

ekuivalennya.

Contoh Kasus

Perhatikan gambar rangkaian berikut ini :

Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir mengalir melalui tahanan R2

(IR2) ?

Jawab:

Langkah-langkahnya adalah:

a. Tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan. Pada rangkaian

gambar 2.1. titik terminal a-b dapat ditentukan di tahanan R2. Maka komponen

R2 dilepaskan dan diganti dengan titik a-b.

Gambar 2.1. Tahanan R2 dilepaskan

b. Sumber tegangan bebasnya diganti dengan rangkaian short circuit. Kemudian

mencari tahanan Nortonnya.

Gambar 2.2. Sumber tegangan di short

Rangkaian dibuat seperti Gambar 2.2. untuk memudahkan mencari tahanan

Nortonnya. Dapat diperoleh:

RN =

RN =

= = 0,8 Ω

c. Pasang kembali sumber tegangannya.

Gambar 2.3. Sumber tegangan dipasang kembali

d. Kemudian titik a-b dihubungkan singkat. Sehingga IN dapat diperoleh dengan:

Gambar 2.4. Titik a-b dihubung singkat

IN = I1 + I2

Sehingga diperoleh,

IN = +

= +

= 7 A + 7 A

= 14 A

e. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya (rangkaian aktif),

kemudian pasangkan kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung

parameter yang ditanyakan.

Rangkaian

aktif

Gambar 2.5. Rangkaian aktif dan komponen yg dilepas dipasang kembali

Maka dapat diperoleh besar nilai arus yang mengalir pada tahanan R2 (IR2),

yaitu:

IR2 = . IN

= . 14 A

= . 14 A = 4 A

2.3. Transformasi Bintang Ke Delta

Pengertian

Contoh

2.4. Transformasi Delta Ke Bintang

Pengertian

Contoh

PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah

pengetahuan para pembaca dan memenuhi nilai tugas matakuliah. Kami mohon maaf apabila

ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan

lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga

sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang

sebesarnya.

DAFTAR PUSTAKA