TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

52
06/10/22 06/10/22 Bab 2 Teknik Digital Bab 2 Teknik Digital 1 TEKNIK TEKNIK DIGITAL DIGITAL BAB II BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

description

TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd. Sistem Bilangan. Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital : B ilangan D esimal Bilangan B iner Bilangan O ktal Bilangan H eksadesimal Bilangan BCD. Bilangan Desimal. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

Page 1: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/2304/21/23 Bab 2 Teknik DigitalBab 2 Teknik Digital 11

TEKNIK TEKNIK DIGITALDIGITAL

BAB IIBAB IISistem Bilangan dan Sistem KodeSistem Bilangan dan Sistem Kode

Oleh : Indra Gunawan ST. M.PdOleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

Page 2: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 2

Sistem Bilangan

Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital:–Bilangan Desimal–Bilangan Biner–Bilangan Oktal –Bilangan Heksadesimal–Bilangan BCD

Page 3: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 3

Bilangan Desimal

Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang,yaitu

D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis 10 karena mempunyai 10 digit

Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan

Contoh: 357des = 35710 = 357

Page 4: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 4

Bilangan Bulat Desimal

Representasi bilangan bulat desimal m digit :(dm-1, … di, … , d1, d0) dengan di D

Sehingga suatu bilangan desimal m digit akan mempunyai nilai:

Contoh: Bilangan 357Digit 3 = 3x100 = 300 (Most Significant Digit, MSD)Digit 5 = 5x10 = 50Digit 7 = 7x1 = 7 (Least Significant Digit, LSD)Jumlah = 357

Page 5: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 5

Bilangan Pecahan Desimal

Representasi Bilangan Pecahan Desimal:(dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di D

Sehingga suatu bilangan desimal pecahan akan mempunyai nilai:

Contoh: Bilangan 245,21Koma desimal memisahkan pangkat positif dengan pangkat negatifnya.

Bilangan 245,21 berarti(2 X 10+2) + (4 X 10+1) + (5 X 100) + (2 X 10-1) + (1 X 10-2)

1

10m

i

iidN

n

Page 6: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 6

Bilangan Biner

Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang terdiri dari karakter berupa huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word.

Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu:

B = 0, 1.

Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 di akhir suatu bilanganContoh: 1010011bin = 10100112.

Page 7: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 7

Bilangan Bulat Biner

Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut,

(bm-1, … bi, … , b1, b0) dengan bi B

Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai nilai:

Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit paling berarti (Most Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan disebut bit paling tidak berarti (Least Significant Bit, LSB)

Contoh : 101 = 1x22 + 0x21 + 1x20 = 4 + 0 + 1 = 5

1

0

2m

i

iibN

Page 8: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 8

Bilangan Pecahan Biner

Representasi bilangan biner pecahan:(dm-1, … di, … , d1, d0, d-1, ... , dn) dengan di B

Sehingga suatu bilangan biner pecahan akan mempunyai nilai:

Contoh :

101,01 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2

= 4 + 0 + 1 + 0 + 0,25 = 5,25

1

2m

i

iibN

n

Page 9: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 9

Konversi Bilangan Biner Ke DesimalContoh Bilangan Bulat:

1010011 =1 X 26 + 0 X 25 + 1 X 24 + 0 X 23 + 0 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20

= 64 + 0 + 16 + 0 + 0 + 2 + 1 = 83des

Contoh Bilangan Pecahan:111,01 = 1 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 + 0 X 2-1 + 1 X 2-2

= 4 + 2 + 1 + 0 + 0,25 = 7,25des

Page 10: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 10

Konversi Bilangan Bulat Desimal Ke Biner

Konversi bilangan bulat desimal ke biner dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa setiap pembagian merupakan bit yang didapat

Contoh: Konversi 625des ke biner625 / 2 = 312 sisa 1 (LSB)312 / 2 = 156 0156 / 2 = 78 078 / 2 = 39 039 / 2 = 19 119 / 2 = 9 19 / 2 = 4 14 / 2 = 2 02 / 2 = 1 01 / 2 = 0 1 (MSB)

Jadi 625des = 1001110001bin

Page 11: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 11

Konversi Bilangan Pecahan Desimal Ke Biner

Caranya : Kalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 2. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 2. Langkah ini diulang hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan bit yang didapat

Contoh: Konversi 0,75 des ke Biner0,75 X 2 = 1,50 sisa 1 (MSB)0,50 X 2 = 1,00 10 X 2 = 0,00 0 (LSB)Jadi 0,75des = 0,110bin

Page 12: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 12

Bilangan Oktal

Merupakan sistem bilangan basis delapan. Pada sistem bilangan ini terdapat delapan lambang, yaitu:

O = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Ciri sistem bilangan oktal adalah adanya tambahan subskrip okt atau 8 di akhir suatu bilangan.

Contoh: 1161okt = 11618.

Page 13: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 13

Bilangan Bulat OktalRepresentasi suatu bilangan oktal bulat m digit adalah sebagai berikut,

(om-1, … oi, … , o1, o0) dengan oi O

Sehingga suatu bilangan oktal bulat m digit akan mempunyai nilai:

1

0

8m

i

iioZ

Page 14: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 14

Bilangan Pecahan Oktal

Representasi bilangan pecahan oktal :(om-1, … oi, … , o1, o0, o-1, ... , on) dengan oi O

Sehingga suatu bilangan oktal pecahan akan mempunyai nilai:

1

8m

i

iioZ

n

Page 15: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 15

Konversi Bilangan Oktal ke Desimal

Contoh bilangan bulat: 1161okt = 625des

1161okt Berarti := 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80

= 512+64+48+1= 625des

Contoh bilangan pecahan:13,6okt = 11,75des

13,6okt Berarti := 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8-1

= 8 + 3 + 0,75= 11,75des

Page 16: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 16

Konversi Bilangan Desimal ke Oktal

Contoh Bilangan Bulat :625des = 1161okt

625 / 8 = 78 sisa 1 (LSB)78 / 8 = 9 69 / 8 = 1 11 / 8 = 0 1 (MSB)

Contoh Bilangan Pecahan :0,1des = 0,063….okt0,1 X 8 = 0,8 sisa 0 (MSB)0,8 X 8 = 6,4 60,4 X 8 = 3,2 3 (LSB)

Page 17: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 17

Konversi Bilangan Oktal ke BinerKonversi bilangan oktal ke biner lebih mudah dibandingkan dengan konversi bilangan oktal ke desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit biner

Contoh: 1161okt = 001001110001bin

1 1 6 1

001 001 110 001

Contoh: 0,063okt = 0,000110011bin

0 6 3

000 110 011

Page 18: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 18

Konversi Bilangan Biner ke Oktal

Contoh Bilangan Bulat:

1001110001bin = 1161okt

001 001 110 001 1 1 6 1

Contoh Bilangan Pecahan:

0,000110011bin = 0,063okt

000 110 011

0 6 3

Page 19: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 19

Bilangan HeksadesimalMerupakan sistem bilangan basis enam belas. Penerapan format heksadesimal banyak digunakan pada penyajian lokasi memori, penyajian isi memori, kode instruksi dan kode yang merepresentasikan alfanumerik dan karakter nonnumerik. Pada sistem bilangan ini terdapat enam belas lambang, yaitu:

H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F

Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya tambahan subskrip heks atau 16 di akhir suatu bilangan. Contoh: 271heks = 27116

Page 20: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 20

Bilangan Bulat Heksadesimal

Representasi suatu bilangan heksadesimal bulat adalah sebagai berikut,

(hm-1, … hi, … , h1, h0) dengan hi H

Sehingga suatu bilangan heksadesimal m digit akan mempunyai nilai:

1

0

16m

i

iihZ

Page 21: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 21

Bilangan Pecahan Heksadesmial

Untuk bilangan heksadesimal pecahan, representasi nilainya menjadi sebagai berikut,

(hm-1, … hi, … , h1, h0, h-1, ... , hn) dengan hi H

Sehingga suatu bilangan heksadesimal pecahan akan mempunyai nilai:

1

16m

i

iihZ

n

Page 22: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 22

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Desimal

271heks = 625des

271heks

= 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160

= 512 + 112 + 1= 625des

0,Cheks = 0,75des

0,C heks

= 0 X 160 + 12 X 16-1

= 0 + 0,75= 0,75des

Page 23: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 23

Konversi Bilangan Bulat Desimal ke Heksadesimal

Konversi bilangan bulat desimal ke heksadesimal dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 16. Sisa setiap pembagian merupakan digit heksadesimal yang didapat. Contoh: Konversi 625des ke Heksadesimal625 / 16 = 39 sisa 1 (LSB)39 / 16 = 2 72 / 16 = 0 2 (MSB)Jadi 625des = 271heks

Page 24: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 24

Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke Heksadesimal

Konversi bilangan pecahan desimal ke heksadesimal dilakukan dengan cara mengalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 16. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 16. Langkah ini diulang hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan digit yang didapat.

Contoh: 0,75des = 0,Cheks0,75 X 16 = C

Contoh: 0,1des = 0,19 ...... heks0,10 X 16 = 1,6 sisa 1 (MSB)0,60 X 16 = 9,6 9

dst…. (LSB)

Page 25: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 25

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner

Konversi bilangan heksadesimal ke biner lebih mudah dibandingkan konversi bilangan heksadesimal ke desimal. Satu digit heksadesimal dikonversi ke 4 bit biner.

Contoh Bilangan Bulat:271heks = 1001110001bin

2 7 10010 0111 0001

Contoh Bilangan Pecahan:0,19heks = 0,00011001bin

0 1 90000 0001 1001

Page 26: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 26

Konversi Bilangan Biner ke HeksadesimalUntuk bilangan bulat, kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kanan, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal. Untuk bilangan pecahan, kelompokkan setiap empat bit biner dari paling kiri, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal.

Contoh Bilangan Bulat:1001110001bin = 271heks

10 0111 0001 2 7 1

Contoh Bilangan Pecahan:0,00011001bin = 0,19heks

0000 0001 1001 0 1 9

Page 27: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 27

BCD (Binary Coded Desimal)

Sistem bilangan BCD hampir sama dengan sistem bilangan biner. Pada sistem bilangan ini, setiap satu digit desimal diwakili oleh empat bit biner. Sistem bilangan BCD biasanya digunakan untuk keperluan penampil tujuh segmen (seven-segment), seperti pada jam digital atau voltmeter. Contoh:625des = 0110 0010 0101BCD

6 2 50110 0010 0101

Page 28: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 28

Contoh Bilangan BCDContoh:

011101011000 BCD = 758 10

0111 0101 1000 7 5 8

Contoh kasus :Umumnya, termometer digital menggunakan BCD untuk mengemudikan display 3 digit. Berapa banyak BCD yang dibutuhkan untuk mengemudikan display termometer 3 digit tersebut? Tampilkan bit untuk temperature 147 derajat!

Dibutuhkan 12 bit, dengan 4 bit untuk masing-masing digit. Bit yang digunakan untuk menampilkan 147 derajat adalah 0001 0100 0111.

Page 29: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 29

Tabel Konversi Antar Sistem BilanganDesimal Biner Oktal Heksadesimal BCD

0 0000 0 0 00001 0001 1 1 00012 0010 2 2 00103 0011 3 3 00114 0100 4 4 01005 0101 5 5 01016 0110 6 6 01107 0111 7 7 01118 1000 10 8 10009 1001 11 9 100110 1010 12 A 0001 000011 1011 13 B 0001 000112 1100 14 C 0001 001013 1101 15 D 0001 001114 1110 16 E 0001 010015 1111 17 F 0001 0101

Page 30: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 30

TUGAS1. Konversikan bilangan heksadesimal berikut

ke desimal :1. A7F2. 56,DF3. 38A,B9

2. Konversikan bilangan Biner berikut ke Heksadesimal :

1. 110102. 1010,10113. 01,011

Page 31: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 31

Sistem Bilangan Biner Tidak Bertanda

• Terdapat 2 sistem bilangan biner, yaitu bilangan biner tak bertanda dan bilangan biner bertanda. Pada sistem bilangan biner tak bertanda, hanya dikenal bilangan biner posisif dan tidak diijinkan adanya bilangan biner negatif. Di sini semua bit digunakan untuk merepresentasikan suatu nilai.

• Contoh:– Bilangan biner 4 bit 1100.

A3 A2 A1 A0 1 1 0 0Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai bilangan dihitung dari A3 sampai A0. Sehingga,1100bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 12des

Page 32: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 32

Sistem Bilangan Biner Bertanda• Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri menyatakan

tanda, sehingga nilai bilangan dihitung dari A2 sampai A0• Contoh : 1100bin

– 100bin = 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 4des

– Jadi 1100 bin = - 4 des

• Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A3 menyatakan tanda negatif atau positif nilai yang diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan tanda negatif diwakili oleh bit 1

• Bit A3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit), sedangkan bit-bit yang lain, yaitu bit A2 sampai A0 mewakili suatu nilai

Page 33: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 33

Bilangan Biner Komplemen Satu

• Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu menggunakan :– Sistem bilangan biner komplemen satu – Sistem bilangan biner komplemen dua

• Cara pertama, merupakan cara yang paling mudah ditempuh. Dengan cara ini, untuk mengubah bilangan positif ke negatif cukup dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner.

Page 34: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 34

Contoh Bilangan Biner Komplemen Satu

• Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan 010010.

• 1 0 1 1 0 1 bilangan biner asli 0 1 0 0 1 0 bilangan biner komplemen satu

• Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan karena tidak memenuhi satu kaedah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.

• 1 0 1 1 0 1+ 0 1 0 0 1 0

1 1 1 1 1 1

• Pada contoh tersebut, 101101 + 010010 = 111111, sehingga 45 + (-)45 0.

Page 35: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 35

Bilangan Biner Komplemen Dua• Komplemen dua = Komplemen satu + 1

• Contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan 010011

• 1 0 1 1 0 1 biner asli 0 1 0 0 1 0 biner komplemen satu

1 +0 1 0 0 1 1 biner komplemen dua

Page 36: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 36

Pengubahan Bilangan Biner Negatif Menjadi Bilanagan Biner Positif

• Pengubahan bilangan biner negatif menjadi bilangan biner positif dilakukan dengan mengurangi bilangan tersebut dengan satu kemudian mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bitnya.

• Contoh:• 0 1 0 0 1 1 biner komplemen dua

1 -0 1 0 0 1 0 biner komplemen satu 1 0 1 1 0 1 biner asli

Page 37: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 37

Kaidah Matematis Bilangan Biner Komplemen Dua

• Sistem bilangan biner komplemen dua banyak digunakan dalam sistem digital dan komputer karena memenuhi kaidah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol.

• 1 0 1 1 0 1+ 0 1 0 0 1 11 0 0 0 0 0 0 bawaan 1 tidak digunakan

• Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan merupakaan bit bawaan dan tidak digunakan. Jadi 101101 + 010011 = 000000, sehingga 45 + (-)45 = 0.

Page 38: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 38

Representasi Bilangan Biner Komplemen Dua

• Pada suatu bilangan biner komplemen dua, harus diperhatikan bit tandanya

• Jika bit tanda sama dengan 0, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner asli

• Jika bit tanda sama dengan 1, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner komplemen dua

• Contoh

0101101= +45des (101101=Biner asli)

1010011= -45des  (010011=Komplemen 2)

Page 39: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 39

Bilangan Biner Komplemen Dua Khusus

• Terdapat kasus khusus pada sistem bilangan biner komplemen dua. Jika suatu bilangan biner mempunyai bit tanda = 1, namun bit di belakangnya 0 semua, maka nilai bilangan tersebut adalah -2N, dimana N merupakan jumlah bit yang mewakili suatu nilai.

• Contoh:– 10bin = -21 = -2des

– 1000bin = -23 = -8des

– 10000000bin = -27 = -128des

Page 40: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 40

Format Penulisan Bilangan Biner

• Bilangan biner biasanya diformat dengan panjang bit tertentu. Panjang bit yang biasa digunakan adalah 2, 4, 8, 16 ... dan seterusnya, atau menurut aturan 2n dengan n bilangan bulat positif

• Namun tetap dimungkinkan bilangan biner dengan format di luar ketentuan tersebut demi kepraktisan atau tujuan khusus.

Page 41: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 41

Format Bilangan Biner Komplemen Dua Positif

• Pengubahan format bilangan biner komplemen dua dari panjang n-bit menjadi m-bit dengan n<m mengikuti aturan berikut :

• Pengubahan format bilangan biner komplemen dua positif dilakukan dengan menambahkan bit 0 di depannya.

• Contoh:• 4= 0100 format 4 bit

0000 0100 format 8 bit0000 0000 0000 0100 format 16 bit

Page 42: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 42

Format Bilangan Biner Komplemen Dua Negatif

• Pengubahan format bilangan biner komplemen dua negatif dilakukan dengan menambahkan bit 1 di depannya.

• Contoh:• -4= 1100 format 4 bit

1111 1100 format 8 bit1111 1111 1111 1100 format 16 bit

• Perlu diingat pada contoh di atas bahwa bit paling depan merupakan bit tanda, sehingga pada format 4 bit hanya ada 3 bit yang merepresentasikan suatu nilai.

Page 43: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 43

Sistem Kode

• Data yang diproses dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan kode tertentu

• Terdapat beberapa sistem kode :– Kode BCD– Kode Excess-3 (XS-3)– Kode Gray– Kode 7 Segment– Kode ASCII

Page 44: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 44

Mengapa Sistem Kode ?

• Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja

• Sistem Kode dapat menyajikan berbagai macam jenis data seperti bilangan, simbol, maupun huruf

• Sistem Kode dapat menyajikan bilangan positif maupun bilangan negatif

Page 45: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 45

Kode BCD (Binary Coded Decimal)• Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit untuk

merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu bilangan

• Contoh : 5 2 9 Desimal0101 0010 1001 BCD

• Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (Invalid Code) yaitu 1010,1011,1100,1101,1110,1111

• Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid,yaitu kode-kode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9

Page 46: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 46

Kode Excess-3 (XS-3)

• Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal, masing-masing digit dari suatu bilangan desimal ditambah dengan 3, kemudian hasilnya dikonversi seperti BCD

• Contoh :– Ubah bilangan desimal 12 ke kode XS-3

1 2 Desimal

3 + 3 +

4 5

0100 0101 XS-3

Page 47: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 47

Invalid Code XS-3

• Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat digunakan atau Invalid Code, Yaitu 0000, 0001, 0010, 1101, 1110, dan 1111

• Contoh :– Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 ke desimal !

0111 0001 1010 XS-3 7 1 10

3 - 3 - 3 – 4 -2 7 Desimal (invalid)

Page 48: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 48

Kode Gray• Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang

menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang berputar

• Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray:• Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray !

13 Desimal + + + abaikan bawaannya1 1 0 1

1 0 1 1 kode Gray

Page 49: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 49

Kode 7-Segment• Adalah piranti yang digunakan untuk

menampilkan data dalam bentuk desimal• Setiap segment dari peraga 7-segment

berupa LED yang susunannya membentuk suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8

• Ada 2 jenis peraga 7-segment :– Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala– Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala

Page 50: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 50

Kode ASCII

• Singkatan dari American Standard Code for Information Interchange

• Adalah kode biner untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan simbol, sehingga biasa disebut juga kode Alfanumerik

• Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi kesalahan pada bagian-bagian data. Untuk mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tersebut ditambahkan Bit Paritas (Parity Bit) yang ditempatkan sebagai MSB

Page 51: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 51

Bit Paritas• Ada 2 Bit Paritas :

– Bit Paritas Genap– Bit Paritas Ganjil

• Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah genap– Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011

Bit paritas genapnya 11000011• Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih sedemikian

rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil– Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011

Bit paritas ganjilnya 01000011

Page 52: TEKNIK  DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M.Pd

04/21/23 Bab 2 Teknik Digital 52

Nilai Heksadesimal Untuk Beberapa Kode ASCII 7-bit

Simbol ASCII Simbol ASCII Simbol ASCII Simbol ASCII 0 30 F 46 a 61 w 77 1 31 G 47 b 62 x 78 2 32 H 48 c 63 y 79 3 33 I 49 d 64 z 7A 4 34 J 4A e 65 5 35 K 4B f 66 6 36 L 4C g 67 7 37 M 4D h 68 8 38 N 4E i 69 9 39 O 4F j 6A : 3A P 50 k 6B ; 3B Q 51 l 6C < 3C R 52 m 6D = 3D S 53 n 6E > 3E T 54 o 6F ? 3F U 55 p 70 @ 40 V 56 q 71

A 41 W 57 r 72 B 42 X 58 s 73 C 43 Y 59 t 74 D 44 Z 5A u 75 E 45 v 76