TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf ·...

26
TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIF

Transcript of TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf ·...

Page 1: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

Page 2: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi
Page 3: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

19

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

BAB 1

Teknik DasarFasilitasi Partisipatif

PROSES MEMFASILITASI

Proses Memfasilitasi untuk Membelajarkan

Seringkali terjadi, di dalam sebuah forum formal, KepalaDesa atau seorang aparat pemerintah dari kabupatenmenjadi pembicara di depan sementara seluruh warga

hanya mendengarkan. Sementara, saat bapak-bapak berkumpuldalam arisan pertanian (arisan gotong royong), suasana

perbincangan sangat hangat dan hampirsemua orang terlibat dalampembicaraan. Begitu juga dalamperkumpulan Posyandu, para ibu yangmembawa balita untuk ditimbang dandiperiksa petugas Puskesmas, terlibatdalam bincang-bincang mengenaiberbagai penyakit akibat dimulainyamusim hujan. Tetapi, ketika petugasPuskesmas menyampaikan‘penyuluhan kesehatan’ yang terkaitdengan keadaan penyakit yangmenimpa anak-anak dan balita, semuaibu itu kembali hanya menjadipendengar saja. Meskipun juga adabeberapa yang berani menanyakansesuatu kepada petugas tersebut.

Page 4: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

20

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

Membangun komunikasi dialogis dan diskusi dalam prosespembelajaran, berbeda dengan mengobrol dan berbincang tanpaarah. Di dalam prakteknya, seorang FI perlu keterampilan untukmengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daurbelajar orang dewasa ini. Partisipasi tanpa keterampilan akan menjadijargon belaka karena tidak dapat dijalankan di dalam kenyataan.Keahlian memfasilitasi seringkali disebut juga sebagai ‘senimemfasilitasi’ karena sebenarnya tidak persis sama seperti jenisketerampilan lainnya. Ada perpaduan antara penguasaan teknikdengan unsur-unsur kreativitas, improvisasi, hubungan antar manusia(human relationship), dan juga keunikan atau karakteristik setiapfasilitator.

Skema 5. Daur Belajar Orang Dewasa

Page 5: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

21

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

Proses Memfasilitasi untuk MembangunKomunikasi Dialogis

Apabila FI menggunakan idiom komunikasi, maka daur atauproses di atas dapat digambarkan menjadi sebuah proseskomunikasi partisipatif (komunikasi multi-arah). Pada intinya, baikdaur pembelajaran partisipatif maupun proses komunikasi multi-arah, membangun sebuah dialog di antara anggota masyarakat ataupeserta belajar dalam sebuah hubungan kesetaraan. Tidak ada salahsatu pihak yang dianggap menjadi sumber kebenaran atau memilikiotoritas terhadap menentukan baik dan benarnya suatu pemikiranyang digali dari realita kehidupan. Karena itu, beberapa konseppenting yang perlu dikenal FI dalam menggunakan komunikasisebagai pendekatan adalah: Persepsi (Citra Diri dan Citra PihakLain); Sikap-nilai; Sikap-perilaku; dan Pendapat (Opini). Beberapaistilah ini digunakan bagi seorang fasilitator komunikasi untukmemahami cara membangun komunikasi yang efektif dan positif.

Skema 6.Komunikasi Partisipatif (Komunikasi Multi-Arah)

Page 6: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

22

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

MENGALIHKAN PERAN FASILITATOR

Dalam bekerja sebagai fasilitator infomobilisasi (FI),pembelajaran dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan: pertemuanatau musyawarah desa, pengkajian bersama masyarakat (MDS), rapatinternal tim telecenter, rapat persiapan kegiatan, monitoringkegiatan, evaluasi program, dan sebagainya. Kegiatan memfasilitasiyang merupakan tugas paling rutin FI adalah pendampingan atau

BEBERAPA KONSEP PENTINGDALAM KOMUNIKASI

Persepsi, yaitu tafsiran dari apa yang kita lihat, dengar, cicipi, cium, baui, danraba, dengan pancaindera kita.• Ibu: “Aduh, duren ini bau sekali. Membuat saya mual....”• Ikra: “Wah, duren ini wangiiii, membuat ngiler....”

Sikap-nilai, yaitu kecenderungan untuk bereaksi positif atau negatifterhadap sesuatu yang didasari oleh nilai-nilai dan pengalaman seseorang.Sikap merupakan gabungan antara pemikiran, perasaan, dan anggapanseseorang terhadap suatu hal.• Seorang ibu mengomeli gaya pakaian anak remajanya (celana melorot

dan kemeja ketat): “Kenapa pakaian anak-anak jaman sekarang koktidak sopan...”

• Anak: “Ibu sih ketinggalan jaman...”

Sikap-perilaku.• Ayah beranggapan menjadi petani seperti dirinya berarti menjadi

orang miskin. Ayah bekerja keras untuk mengirimkan anaknya sekolahsampai perguruan tinggi.

• Ibu beranggapan anak perempuan tidak prioritas bersekolah tinggi.Ibu kurang mendukung anak perempuannya masuk perguruan tinggi.

Pendapat (opini), yaitu gagasan yang muncul sebagai hasil pemikiransubyektif seseorang. Pendapat merupakan sikap seseorang dalam bentukkata-kata.• Ayah: “Anak kita terlalu tergantung pada orang tua dan kurang

mandiri...”Ibu: “Kita punya anak yang baik, manis dan penurut....”

Page 7: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

23

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

Page 8: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

24

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

pembelajaran bersama kelompok. Apa pun kegiatannya, prosesfasilitasi yang dikembangkan FI selalu berorientasi pada prosespembelajaran yang bertumpu pada peserta.

Kata fasilitator berasal dari bahasa latin “fasilis” yang artinya:mempermudah. Seperti yang disampaikan pada “Pendahuluan,seorang FI bukanlah penyuluh atau juru penerang (jupen) yangmerupakan petugas penyampai informasi dari lembaga formal(pemerintah). Fasilitator adalah orang yang bertugas mengelolaproses dialog. Fasilitator ada untuk mendukung kegiatan belajaragar peserta bisa mencapai tujuan belajarnya. Fasilitatormendorong peserta untuk percaya diri dalam menyampaikanpengalaman dan pikirannya, mengajak peserta dominan untukmendengarkan. Fasilitator memperkenalkan teknik-teknikkomunikasi untuk mendorong partisipasi. Fasilitator menggunakanmedia yang cocok dengan kebutuhan peserta dan membantuproses belajar/komunikasi menjadi lebih efektif.

Peran fasilitator ini harus dikurangi secara bertahap dandiserahkan kepada peserta. Hanya dengan mengurangi ‘dominasi’fasilitator, proses pembelajaran bisa diambil alih oleh pesertasehingga pembelajaran bisa berjalan sebagai inisiatif sendiri.

Skema 7. Pengurangan Peran FI

Page 9: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

25

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

Tugas FI adalah membantu peserta dalam pembelajaranbersama/kelompok untuk menjadikan belajar sebagai kebutuhansehingga peserta belajar akan melakukannya sendiri meskipun sudahtidak difasilitasi lagi. Bagi orang yang melihat belajar sebagai bagianpenting dari proses kehidupannya, belajar akan menjadi kegiatanselama hidup berjalan (long-life learning). Sedangkan dalamkacamata komunikasi, tugas utama FI adalah memperkuat interaksisosial yang lebih setara dan dialogis. Menjadikan ikatan sosial dankebersamaan sebagai kebutuhan individu: dan sebaliknyapenghargaan terhadap individu sebagai basis kehidupan komunitas.

“JENDELA JOHARI” PERAN FASILITATOR

Bagi seorang yang terbiasa menyuluh atau menjadi guru,membangun proses pembelajaran yang partisipatif pada awalnyaakan sulit. Apabila memfasilitasi kegiatan pembelajaran masyarakat,seorang FI tidak perlu selalu harus tahu segala-galanya. Ada caramudah untuk melihat peran FI dalam kegiatan pembelajaranmasyarakat, yaitu menggunakan ’Jendela Johari’ berikut ini.

Skema 8. Jendela Johari Peran FI

Page 10: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

26

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

Jendela pertama: aku tahu, kamu tahu. Infomobilisasi adalahkegiatan pembelajaran mengenai topik-topik yang ada dalamkeseharian atau kehidupan masyarakat sendiri. Dalam membahastopik-topik yang demikian, tugas FI adalah membangun prosesdialogis antara para peserta untuk menanggapi, menganalisis danmengembangkan gagasan berdasarkan pengetahuan danpengalamannya sendiri. Tugas pokok seorang FI adalahmembangun proses pembelajaran dimana setiap orang belajarmenjadi sumber belajar sekaligus peserta belajar. Peserta yang sukamendominasi, belajar mendengarkan dari orang lain. Sedangkanpeserta yang pasif dan ‘malu’, belajar untuk menyampaikan pikirandan pendapatnya. Demikian juga FI sendiri, selain menjadi sumberbelajar juga sekaligus merupakan peserta belajar, yang selalutertarik belajar berbagai hal dari pengalaman para peserta.

Jendela kedua: aku tidak tahu, kamu tahu. Seorang FI perlumeyakini bahwa kita selalu bisa belajar dari siapa saja. Apabilameyakini hal itu, FI bisa mendorong masyarakat untuk mau belajardari orang lain. Sikap mau belajar dari orang lain ini membutuhkankerendahan hati, apalagi bila belajar dari orang yang dianggapberpendidikan rendah atau tidak punya pengalaman apa-apa. Tetapisesungguhnya setiap orang pasti punya pengalaman yang bisadibagi. Setiap orang juga punya pendapat atau pandangan yang bisadipertukarkan.

Jendela ketiga: aku tahu, kamu tidak tahu. Sesuaidengan namanya, seorang FI sebaiknya menguasai

pengembangan dan penggunaan media-mediakomunikasi dan pembelajaran dalam

menjalankan tugas-tugasnya selaku pengelolaprogram komunikasi informasi(infomobilisasi). Dengan begitu, seorang FIbertugas juga untuk membelajarkan pesertatentang cara menggunakan berbagai mediainformasi dan pembelajaran, termasukpenggunaan berbagai fasilitas di telecentersebagai sarana dan sumber belajarkelompok. Komunikasi pembangunanyang berorientasi pendampingan, lebih

Page 11: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

27

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

condong menggunakan media berbasis masyarakat agar masyarakatdilibatkan dalam pembuatan media-media program sebagai bagiandari kegiatan pembelajaran. Masyarakat diajak mengembangkan danmengelola radio komunitas dan koran kampung, menulis untuk

MENGGUNAKAN PENDEKATANKOMUNIKASI DALAM KEEMPAT JENDELA

FI sebaiknya mendorong peserta untuk menggunakankomunikasi yang positif. Ini berarti menggunakan persepsi(termasuk citra diri dan citra pihak lain); sikap; dan pendapat(opini) secara positif. Berikut ini contoh-contohnya:

• Jendela pertama (aku tahu, masyarakat tahu): fasilitatormengajak peserta mendialogkan sesuatu yang sama-samadiketahui, tetapi ternyata terdapat perbedaan pandangan danpendapat terhadap topik tersebut. Fasilitator mendorong sikappositif terhadap perbedaan pendapat. Fasilitator mengajakpeserta saling memahami persepsi dan sikap orang lain.

• Jendela kedua (aku tidak tahu, masyarakat tahu): fasilitatormendorong kepercayaan diri peserta bahwa pengetahuannyapenting bagi orang lain (mengubah ‘citra diri’ sebagai petaniyang bodoh karena tidak sekolah tinggi). Sebaliknya fasilitatorperlu mengubah pandangan penyuluh yang beranggapanbahwa teknologi lokal ketinggalan jaman (mengubah ‘citraterhadap orang lain/petani’ sebagai tidak inovatif ).

• Jendela ketiga (aku tahu, masyarakat tidak tahu): fasilitatormendorong peserta menerima pendapatnya sebagai alternatifdari pendapatnya sendiri. Fasilitator mendorong peserta untukmemeriksa apakah pengetahuan baru perlu diterapkan atautidak (butuh atau tidak).

Jendela keempat (aku dan masyarakat sama-sama tidaktahu): fasilitator mendorong pengembangan gagasan inovasibaru dan mencari sumber pengetahuan/informasi ‘luar’ secaraselektif (diperiksa dahulu).

Page 12: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

28

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

buletin antar petani yang dikelola program LSM, membuat film-filmkegiatan mereka sendiri (film tentang pengembangan usaha tani,usaha ekonomi lainnya) dengan belajar menggunakan handycamdan menulis skenario cerita, dan sebagainya. Inilah agenda belajaryang bisa dikembangkan seorang FI.

Jendela keempat: aku tidak tahu, kamu tidak tahu. Seorang FItidak perlu harus tahu semuanya. Tidak seorang pun yang bisa tahusegalanya. Kita hanya harus tahu apa yang kita tidak tahu (apakebutuhan belajar kita). Tidak semua orang mengetahui bahwabanyak sekali agenda belajar yang penting untuk meningkatkankualitas kehidupannya. Tugas seorang FI bukanlah memberikansebanyak-banyaknya informasi kepada masyarakat, melainkanmembangun kegiatan yang menimbulkan kebutuhan untuk belajardan belajar terus. Masyarakat juga sebaiknya tahu sumber belajaryang tersedia untuk suatu kebutuhan belajar. Seorang FI sebaiknyajuga membelajarkan peserta tentang cara belajar dan mengaksessumber belajar yang tersedia termasuk dengan menggunakanfasilitas di telecenter. Juga mencari narasumber yang tersedia.

Page 13: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

29

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

STRATEGI DAN TEKNIK MEMBANGUNPARTISIPASI PESERTA

Teknik Fasilitasi Dasar: 5W + 1 H

Berikut ini adalah panduan praktis untuk mengembangkan teknikmemfasilitasi proses pembelajaran agar peserta berpartisipasi aktif.Teknik membangun proses ini sebenarnya sederhana, dan biasadisebut teknik 5W + 1H (what, who, when, where, why, and howatau apa, siapa, dimana, mengapa, dan bagaimana). Teknik dasar iniapabila digunakan secara tepat, akan menolong peserta untuk secarabertahap terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara partisipatif.Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan teknik dasar 5W + 1H dalam memfasilitasi sesuai dengan daur pembelajaran di atas.

Menceritakan/Menguraikan

• Fasilitator mengajukan pertanyaan APA (WHAT) terlebih dahulu,sehingga masyarakat bisa menceritakan pengalamannya.

• Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifatmenceritakan lainnya,, misalnya: KAPAN (WHEN) hal itu terjadi?DIMANA (WHERE) hal itu terjadi? SIAPA (WHO/WHOM) yangterlibat?.

Menjelaskan dan Menganalisis

• Apabila diskusi mulai hidup dengan cerita-cerita peserta, fasilitatorbisa melontarkan pertanyaan tentang proses: BAGAIMANAKEJADIAN ITU TERJADI? Ceritakan prosesnya secara runtut.

• Setelah itu dilanjutkan dengan pertanyaan analitis: MENGAPA halitu terjadi menurut Anda? Apakah Bapak/Ibu yang lain setujutentang penyebabnya itu? Apakah akibatnya? Ceritakan alur sebab-akibatnya secara jelas.

• Fasilitator bisa mengembangkan berbagai cerita kejadian yangsama untuk membandingkan suatu peristiwa dengan melontarkan

Page 14: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

30

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

pertanyaan: apakah ada peserta lain yang mengalami kejadiansama? KAPAN? DIMANA? SIAPA? BAGAIMANA? MENGAPA? Samaseperti di atas, merupakan pertanyaan untuk menceritakan.

Menarik Kesimpulan

• Meskipun kita sedang membahas suatu topik, biasanya akanselalu banyak aspek menarik yang terkait dengan topik tersebutdan menjadi diskusi yang berkembang (meluas). Fasilitatormengajak peserta mempersempit pembahasan pada beberapahal paling penting/menarik dari topik tersebut denganmelontarkan pertanyaan: APA HAL-HAL PENTING/MENARIK yangmuncul dari peristiwa/kejadian di atas? (Uraikan setiap halmenarik dalam beberapa kalimat lugas dan jelas).

Skema 9. Contoh Penerapan 5W+1H

Page 15: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

31

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

• Pertanyaan di atas akan membantu peserta membuat kesimpulanmengenai suatu hal yang baginya penting/menarik dari suatu topikbahasan. Fasilitator melanjutkan pertanyaan sebagai berikut:KESIMPULAN APA yang bisa kita tarik dari kejadian/peristiwa tadi?(Rumuskan dalam bentuk kalimat lugas dan jelas). Setiap pesertaboleh merumuskan kesimpulan dari sudut pandangnya masing-masing sehingga bisa saling melengkapi.

Menarik Pelajaran

• Kemudian peserta diajak mengubah kesimpulan itu menjadipelajaran-pelajaran (lesson learneds) atau tanggapan pribadi,dengan melontarkan pertanyaan sbb.: APA ARTI PENTING darikejadian/peristiwa itu menurut Anda? Sampaikan pendapat pribadimasing-masing.

• Fasilitator juga bisa mengajak peserta menarik pelajaran-pelajaran(lesson learneds), dengan melontarkan pertanyaan sbb.: APAPELAJARAN atau HIKMAH kejadian/peristiwa itu yang dapat Andaterapkan dalam kehidupan Anda ke depan? Sampaikan berdasarkanpendapat perorangan.

Mengembangkan Gagasan Penerapan

• Kemudian peserta diajak merumuskan gagasan kongkrit: APATINDAKAN yang bisa dilakukan untuk menerapkan pelajaran atauhikmah di atas? Sampaikan berdasarkan pendapat perorangan.

• BAGAIMANA cara melakukannya? Uraikan menjadi langkah-langkah untuk mengkongkritkan gagasan tindakan di atas.Sampaikan berdasarkan pendapat perorangan.

Page 16: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

32

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

Strategi Pembelajaran/Fasilitasi Partisipasi

Strategi pembelajaran adalah pendekatan yang digunakan agartujuan dan materi belajar bisa tercapai. Setiap FI dapat merancangproses pembelajarannya masing-masing, sesuai dengan profil dankarakteristik dari peserta belajarnya. Profil belajar pesertamencakup antara lain: tingkat pendidikan, kemampuan baca-tulis,latarbelakang sosial-ekonomi, matapencaharian, tingkat usia, jeniskelamin, dan sebagainya.

Tetapi, secara umum, strategi pembelajaran itu biasanyasebagai berikut:

• Dari materi yang sederhana menuju ke yang Kompleks(rumit). Misalnya: menceritakan tentang pengelolaan kebunterlebih dahulu, baru mendiskusikan alur produksi danpemasaran hasil pertanian; membicarakan suatu jenis tanaman,baru perencanaan kebun, dan akhirnya sistem wanatani, danjuga pengelolaan sumberdaya alam (hutan, sungai).

• Dari materi yang cukup dikenal ke materi yang sangatbaru. Misalnya: mengajak masyarakat mendiskusikan kegiatanyang dilakukan pemerintah desa sehari-hari, barumenyampaikan dan mengajak diskusi tentang pemdes menurutperda pemerintahan desa yang baru terbit; mulai darimendiskusikan tugas dan peran ibu dan bapak sehari-harisampai memperkenalkan wacana jender dan kesetaraan hak.

Skema 10. Strategi Pembelajaran (1)

Skema 11. Strategi Pembelajaran (2)

Page 17: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

33

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

• Dari materi yang mudah menuju ke yang sulit. Misalnya:Mengajak masyarakat belajar keterampilan praktis untukkebutuhan keluarga, kemudian mendiskusikanpengembangannya sebagai usaha alternatif dengan melakukananalisis biaya usaha dan peluang pemasaran. Mulai dari diskusikasus-kasus kesehatan ibu dan anak, sampai ke pembahasankesehatan reproduktif dan pembahasan kebijakan yang belummendukung hak perempuan mengenai kesehatan reproduktif.

• Dari materi yang operasional, pengalaman praktis, realitasehari-hari, menuju ke yang abstrak, konsep, teori.Misalnya: mengajak masyarakat mendiskusikan suatu sengketayang terjadi di desanya, kemudian ditarik ke konsep danmekanisme penyelesaian sengketa, bahkan dikaitkan denganadanya kebijakan mengenai penyelesaian sengketa secara adat.Mengajak masyarakat mendiskusikan proses pemilihan kepaladesa yang akan/sudah dilaksanakan sampai kepada wacanademokrasi desa.

Skema 12. Strategi Pembelajaran (3)

Skema 13. Strategi Pembelajaran (4)

Page 18: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

34

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

TIPS DALAM MEMFASILITASI

• Meyakinkan. Fasilitator perlu benar-benar menguasai materi danproses belajar yang dikelolanya karena fasilitator harusmenentukan arah dan proses belajar. Dengan begitu, fasilitatorharus selalu punya persiapan yang baik, juga memiliki beberapaalternatif rencana apabila rencana pertama tidak dapat dijalankan.

• Bersikap terbuka. Fasilitator membangun suasana yangmendorong proses saling belajar dan bertukar gagasan denganmembuat semua peserta merasa diterima dan dianggap penting.Fasilitator membangun kerjasama tim agar peserta berkontribusiterhadap kegiatan belajar. Fasilitator sendiri harus siap menerimaperbedaan pendapat dan penuh perhatian.

• Fokus. Seorang fasilitator akan mendorong setiap peserta untukberbagi pengalamannya. Resikonya, pembicaraan bisa melebarkemana-mana. Fasilitator harus menjaga agar diskusi tetap beradadi jalurnya.

• Menyadari keterbatasan diri sendiri dan orang lain. Seorangfasilitator yang baik paham hal-hal apa saja yang bisa dicapai dalamsatu kurun waktu, dan apa saja yang bisa dibahas lain kesempatan.Juga paham gagasan apa yang bisa diterapkan dan gagasan apayang tidak praktis.

• Selalu belajar mengkalkulasi. Fasilitator selalu tahu, berapaorang peserta yang berbicara dan berapa yang diam saja. Siapaorang yang mengantuk, suka meninggalkan ruangan, atau tidakmemperhatikan lagi. Fasilitator kemudian mencari cara untukmengatasinya.

• Menggunakan waktu secara efektif. Kadang-kadang karenapembicaraan melebar, waktu yang disediakan menjadi tidak cukup.Seorang fasilitator harus pandai menjaga agar waktu yang tersediadapat dimanfaatkan dengan baik. Hal ini membutuhkansubyektivitas fasilitator untuk memperhitungkan: agar penggunaanwaktu tidak terlalu kaku, atau sebaliknya terlalu bebas.

Page 19: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

35

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

• Kreatif. Seorang fasilitator adalah seperti seorang seniman, yangmenggabungkan berbagai unsur (dinamika kelompok,penggunaan metode, penggunaan media) agar tercipta sebuahkeharmonisan dalam proses belajar. Fasilitator adalah "seniman"yang berkreasi dalam menciptakan semangat dan motivasibelajar peserta.

• Pandai membaca situasi. Fasilitator yang baik, tahu betulkapan harus berhenti, kapan harus menambah kecepatan, dll.Layaknya seorang pengemudi, seorang fasilitator harus pahamrambu-rambu lalulintas agar bisa berkendara secara aman dannyaman.

• Menghormati dan memberi penghargaan. Fasilitator perlubelajar mengenali kontribusi seseorang dan kemudianmenyatakan penghargaannya. Fasilitator juga selaluberpandangan positif terhadap semua peserta, menghargaipengetahuan, pengalaman, tradisi atau kepercayaan yang dianutpeserta.

• Mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi. Fasilitatorselalu menganggap evaluasi belajar sebagai masukan untukmemperbaiki diri. Fasilitator juga mengenali keberhasilan danketidakberhasilan apa yang dicapai dalam kegiatan belajar yangsudah dilaksanakan.

Page 20: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

36

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

TIPS DALAM KOMUNIKASI LISAN (VERBAL)

Berikut ini adalah tips bagi fasilitator dalam memfasilitasi sebuah prosesdialogis yang juga merupakan proses komunikasi multi-arah secara tatap muka(verbal):

• Sampaikan pesan dengan makna tunggal agar komunikasi efektif -> jelas dandipahami peserta sesuai dengan maksud kita.

• Gunakan cara komunikasi yang baik karena cara berkomunikasi juga pentingdalam mengatasi terjadinya perbedaan pendapat dan konflik. Tidak jarang apayang disampaikan itu penting, tetapi tidak didengarkan orang lain karenacaranya tidak sopan.

• Sederhanakan bahasa, hindari bahasa teknis dan jargon agar pesan kita tidakdiartikan secara berganda. Tidak mengerti bahasa ‘sekolahan’ bukan berartibodoh, melainkan hanya perbedaan kosa kata yang dimiliki petani dengankalangan berpendidikan.

• Gunakan istilah dan bahasa yang cocok dengan tempat dan pesertanya.• Berbicara dengan bahasa yang ‘membumi’ dan dipahami orang lain (bukan

dengan bahasa perenungan pribadi).• Gunakan kalimat pendek dan sederhana (jangan berbelit-belit dan ‘sok

ilmiah’) tetapi mengena/memikat.• Fokus tetap dijaga agar pembicaraan tidak kesana-kemari.• Susunlah kalimat-kalimat kreatif yang bersifat POSITIF dan membangun. Citra

Anda selaku pembicara tercermin dalam kalimat-kalimat yang diucapkan.• Pertimbangkan nilai-nilai yang dianut masyarakat/peserta dalam berbicara

atau menyampaikan gagasan.• Selalu sampaikan argumentasi dan kerangka logis dari pandangan/pendapat

Anda.• Buat hal-hal rumit menjadi nampak sederhana. Apabila belum siap

membicarakan hal-hal rumit, tunda saja terlebih dahulu, ketimbang menjadimiskomunikasi.

Page 21: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

37

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

• Lakukan penekanan-penekanan terhadap gagasan atau pengalamanpeserta dengan cara mengutip kembali untuk membangun perasaandihargai (didengarkan).

• Hindari menanggapi atau bahkan memotong perkataan orang laindengan kata :TAPI....

• Mendorong peserta untuk saling menanggapi.• Jangan sibuk memikirkan apa yang akan diucapkan sementara orang lain

sedang bicara.• Sebaiknya tidak berdebat, tetapi bertukar pikiran.• Membuat proses dialog menjadi menyenangkan bagi para peserta.• Jangan menyakiti hati orang lain dengan kata-kata ‘jelek’ (itu bodoh,

salah, ketinggalan jaman, ngawur, dsb., dsb.).• JANGAN PERNAH MENINGGIKAN SUARA!• Berbicara jujur dan apa adanya (tidak sok tahu dan ingin tampil ‘pintar’).• Hindari terlalu terfokus pada diri sendiri (berbicara tentang diri sendiri).• Hindari perdebatan mengenai nilai-nilai.• Tidak perlu terlalu banyak hal yang dibicarakan, cukup-cukup saja.• Mendengarkan, mendengarkan, dan mendengarkan. Mendorong

peserta untuk saling mendengarkan. Ini akan dibahas dalam Bab-3.

Page 22: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

38

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

LEMBAR PRAKTEK-1

Gunakan Bab-1 ini untuk merencanakan kegiatanpembelajaran kelompok agar benar-benar partisipatif dan dialogis.Lakukan langkah-langkah berikut ini untuk merancang prosesbelajar partisipatif sebelum pelaksanaan pertemuan.

1. Gunakan tabel berikut ini untuk mempersiapkan kelompokbelajar Anda.

2. Kembangkan proses belajar (rute belajar) dengan mengisi tabelberikut ini:

3. Periksa kembali kesesuaian topik, tujuan, rancangan prosesserta penggunaan metode dan medianya. Selain itu, periksakembali apakah alokasi waktu yang diberikan, mencukupi.

Topik Bahasan:

Sub-sub Topik:

Metode:

Media:

Alat dan Bahan:

Waktu:

No. Langkah-langkah Waktu (menit)

Page 23: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

39

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

LEMBAR PRAKTEK-2

Mudah sekali untuk membedakan pembelajaran kelompok ataupertemuan masyarakat yang partisipatif dan dialogis: yaitu apabilasemua orang berkesempatan menyampaikan pendapatnya dan tidakada seorang pun yang diam membisu sebagai penonton yang pasif.Suasana belajar pun penuh dengan antusiasme dan suasanamenyenangkan.

1. Cobalah untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan kunciuntuk penolong pelaksanaan pertemuan kelompok yang sudahdipersiapkan pada Lembar Praktek-1 dengan menggunakanteknik 5W + 1 H.

2. Gunakan persiapan pada Lembar Praktek-1 dan pertanyaan kuncidi atas untuk acuan pertemuan kelompok, kemudian lakukanlahevaluasi teknik fasilitasi Anda sendiri. Akan lebih baik apabilaseorang teman merekam teknik fasilitasi Anda denganmenggunakan handycam agar bisa di lihat kembali.Gunakan tabel berikut sebagai lembar evaluasi dengan caramemberi skor antara 1 sampai 10 pada kolom sebelah tengah.Jelaskan mengapa Anda menilai diri demikian sehingga Anda bisamemperbaiki kekurangan yang dirasakan di kolom sebelah kanan.

Langkah/Tahap Rumusan Pertanyaan Kunci (5W + 1H)

Page 24: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

40

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BUKU 4

No. Aspek Penilaian Skor (1 - 10) Penjelasan 1. Cara FI mengatur posisi duduk/tempat

diskusi agar bisa mendukung proses partisipasi.

2. Cara FI menyampaikan maksud dan tujuan belajar (apakah jelas dan bisa dipahami peserta).

3. Sistematika penjelasan FI dalam mengantarkan pokok-pokok bahasan

4. Cara bertanya (apakah bersifat terbuka dan mendorong diskusi peserta).

5. FI memberikan kesempatan bicara pada peserta secara merata.

6. FI mendorong peserta untuk mengajukan gagasan/pendapat.

7. Cara FI mengatasi perbedaan pendapat/kepentingan.

8. Netralitas FI (tidak memihak, melainkan mendorong proses saling menghargai perbedaan pendapat).

9. Cara FI merumuskan kesepakatan (ketepatannya).

10. FI mengecek informasi dari seseorang kepada orang lain.

11. FI menggunakan bahasa yang mudah dimengerti peserta.

12. Penguasaan FI terhadap materi. 13. Keterampilan FI dalam menggunakan

alat bantu/media.

14. Sikap tubuh FI apakah sopan (sikap yang tidak sopan misalnya: berkacak pinggang).

15. Pengelolaan (manajemen) waktu yang tepat oleh FI.

Page 25: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi

41

1TEKNIK DASARFASILITASIPARTISIPATIF

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○BUKU 4

Gunakan materi di Bab-1 ini untuk mengenali profil dankarakteristik peserta belajar Anda. Cobalah untuk membuat'pengkajian' terhadap anggota dari semua kelompok dampinganAnda. Catatlah hasilnya di dalam format tabel di halaman ini.

Profil umum peserta belajar di desa saya

Teknik dan tips membangun proses pembelajaran partisipatif dalamkelompok-kelompok belajar di desa saya

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Catatan lain-lain

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Nama Kelompok

Nama peserta

Usia Jenis kelamin

Pendidikan Mata-pencaharian

Suku/ etnis

Tingkat literasi1

Dst.

________________________________________

1. Dibagi dalam 4 kategori sebagai berikut: (1) buta huruf (illiterate); (2) pembaca rendah/jarangmembaca (low-literate); (3) pembaca baru yang belum lama ini mengikuti program belajarmembaca menulis berhitung atau calistung (neo-literate); (4) pembaca yang baik (literate).

Page 26: TEKNIK DASAR FASILITASI PARTISIPATIFtrainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/3546.pdf · mengoperasionalkan apa yang telah digambarkan dalam skema daur belajar orang dewasa ini. Partisipasi