Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

90
Oleh : A. A. M. Astiningsih.

Transcript of Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Page 1: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Oleh :

A. A. M. Astiningsih.

Page 2: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

TEKNIK BUDIDAYA

Untuk meningkatkan produksi tanaman, ada istilah “ PANCA USAHA “.

Panca Usaha :Merupakam lima tindakan budidaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan produksi maksimum.

Panca usaha terdiri atas :1. Tanamlah bibit unggul.2. Tanamlah dengan jarak tanam teratur ( tandur jajar ).3. Berikan pengairan yang baik.4. Gunakan pupuk yang tepat.5. Berantaslah hama penyakit dengan baik ( proteksi tanaman ).

Page 3: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

# Dikenal banyak faktor sebagai pembatas untuk pertumbuhan tanaman : * Beberapa faktor pertama : - Gulma. - Serangga. - Penyakit. * Kelompok faktor kedua : - Zat hara. - Kerapatan. - Arah daun. - Varietas. - Lebar barisan.

# Kebanyakan tindakan pengelolaan tanaman diarahkan pada pengendalian dan keseimbangan antara faktor-2 di atas untuk memperoleh kisaran hasil dekat maksimum.

Secara langsung mengurangi potensi produksi.

Dapat menaikkan potensi hasil dan mempengaruhi daya hasil.

Page 4: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)
Page 5: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

1. BIBIT UNGGUL

Unggul artinya memiliki banyak sifat agronomi yang lebih baik dibandingkan varietas lain, walau salah satu sifat mungkin/bahkan kalah (misalnya rasa atau ketahanan terhadap salah satu penyakit), sehingga secara umum (total) hasil produksinya tinggi.

~ Varietas-2 selalu mengalami evolusi : * Baik dari Pemuliaan Nasional. * Maupun adanya introduksi-2 baru.

Contoh : = Klon-2 POJ pada tebu. = Var. Mas pada padi.

Kita harus terbuka untuk selalu menerima varietas baru yang telah teruji.

Sehingga :Tidak perlu dan tidak ada suatu varietas yang selalu unggul sepanjang masa.

Merupakan varietas-2 unggul sebelum perang.

Page 6: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Kesukaran/kesulitan dalam introduksi varietas unggul baru : 1. Petani telah mengenal suatu varietas unggul, yang menurut mereka tidak mungkin terkalahkan, dan belum percaya pada varietas unggul yang baru. Perlu ada demonstrasi-2 (pembuktian). 2. Kadang-2 varietas unggul baru mempunyai syarat-2 budidaya yang berlainan dengan yang lama. (Gbr. 43). 3. Karena varietas unggul baru masih ada salah satu kekurangan (selalu). Misal : * Resistensi terhadap suatu hama/penyakit yang dulu minor (tidak ada) di daerah seleksi awalnya. * Rasa yang berbeda dengan selera setempat. ~ Pemulia harus selalu berusaha menciptakan varietas baru : * Pada tanaman hias dan bunga : = Penciptaan varietas baru harus menjadi mode. = Diutamakan keunikan atau keeksotikannya, bukan hanya produksinya yang tinggi.

Page 7: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Keunggulan sifat dinyatakan antara lain : 1. Salah satu komponen hasil ataupun hasil akhir. 2. Pada mutu atau kandungan zat gizi. 3. Pada kegenjahan ( umur ). 4. Ketahanan terhadap hama penyakit atau kekeringan.

~ Secara total keistimewaan suatu varietas unggul adalah : Pada daya produksinya di suatu daerah tertentu.

~ Bibit unggul “ Benih bermutu baik = Bibit bermutu baik dari varietas tersebut “.

~ Kesadaran akan mutu baik dari “ benih maupun bibit “ perlu dibangun untuk : * Menghargai jerih payah pemulia-2 yang telah menciptakan varietas unggul baru.

Page 8: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Gbr. 44 & 45. ~ Contoh beberapa varietas unggul padi yang populer di Indonesia serta spesifikasinya.

~ Mengenai varietas unggul, perlu diperhatikan : * Cara-2 mempertahankan kemurnian varietas. Dengan cara : = Isolasi waktu. = Isolasi jarak.

* Untuk varietas yang menyerbuk silang. = Setelah bibit mencapai generasi ketiga : > Lebih baik membeli benih lagi yang masih murni. > Membeli benih yang telah disertifikasi.

Untuk varietas-2 yang menyerbuk silang.

Page 9: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)
Page 10: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Contoh Spesifikasi Bibit Unggul.

Page 11: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Untuk benih-2 hibrid yang mahal, seperti : - Kubis. - Sweetcorn. - Tomat. - Semangka tanpa biji.

* Untuk benih-2 inbred, seperti jagung : Bila kemurniannya dapat dipertahankan terus, kemudian untuk memulihkan vigor, perlu disilangkan kembali dengan inbred lain.

Benih tidak perlu dipakai terus sesudah generasi kedua.

Page 12: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

2. TANAMAN DAN JARAK TANAM

~ Dalam bertanam, banyak faktor yang perlu diperhatikan. Yang paling penting adalah : 1. Waktu tanam. 2. Persiapan tanah. 3. Jarak tanam.

~ Faktor yang menentukan waktu tanam di Indonesia dan daerah tropik lainnya adalah : “ Ketersediaan Air “. ~ Di musim hujan : * Air berlebihan Baik untuk sawah ( padi ). Untuk di tanah-2 kering/bukan sawah : - Air banyak. - Cuaca lembab. - Matahari jarang.

Terpenting.

Banyak serangan penyakit.

Page 13: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Di musim kemarau : * Air sedikit Kekeringan mengancam. * Serangan hama lebih banyak mengancam.

~ Bila : * Pemilihan waktu tanam telah tepat. * Persiapan tanah telah dilakukan se-baik-2nya : - Pembajakan. - Penggaruan. - Pencangkulan dengan intensitas sesuai dengan sifat-2 tanah. * Hal selanjutnya adalah : “ JARAK TANAM “.

~ Tandur jajar adalah Tanam dengan jarak yang teratur dan barisan teratur. Tujuannya : > Penyiangan. > Pemberian pupuk. > Proteksi terhadap hama & penyakit. > Panen.

Mudah dilakukan.

Page 14: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Tujuan Tandur Jajar :

Page 15: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Kadang-2 tandur jajar tidak diperlukan, dengan kemajuan-2 seperti : > Pengendalian gulma secara kimiawi. > Penyemprotan dengan pesawat/kapal terbang.

~ Jarak tanam mempengaruhi : * Populasi tanaman. * Keefisienan penggunaan cahaya. * Kompetisi tanaman dalam menggunakan air & zat hara. Dengan pemupukan berat Populasi yang lebih besar Keefisienan penggunaan pupuk Karena tercapainya keefisienan penggunaan cahaya. Gbr. 46.

~ Distribusi tanaman, yaitu : Pengaturan letak tanaman pada sebidang tanah. Mempengaruhi keefisienan penggunaan cahaya.

Mempengaruhi hasil.

Page 16: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Baris tunggal ( Single Row ):

Page 17: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Baris Rangkap ( Double Row ) :

Page 18: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Baris Rangkap ( Double Row ) :

Page 19: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Jarak Bujur Sangkar ( On The Square ) :

Page 20: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Jarak sama segala penjuru ( Equidistant ) :

Page 21: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Jarak sama segala penjuru ( Equidistant ) :

Page 22: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Jarak tanam sama ( Equidistant Plant Spacing ). Lebih efisien daripada jarak tanam yang lain karena : Awal titik kompetisi tertunda terjadinya.

Arah barisan : * Digunakan untuk menggunakan cahaya secara efisien. * Arah barisan Timur – Barat lebih efisien dari Utara – Selatan. Yang dipakai dasar untuk arah barisan adalah : 1. Cahaya matahari. 2. Lereng atau teras-2.

* Di lereng yang tidak berteras : Barisan atau guludan tegak lurus arah lereng. * Di lereng yang berteras : Arah barisan sering sejajar lereng atau tegak lurus teras. * Lereng yang landai tak berteras : Bertanam menurut sistem “ Contour “ yaitu : > Barisan-2 tidak perlu lurus. > Dapat ber-kelok-2 sesuai dengan keadaan bukit tetapi harus sama tinggi ( datar ).

Page 23: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Arah Barisan di Lahan Miring :

Page 24: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Lahan miring berteras :

Page 25: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Tanaman berbaris : Jarak dalam barisan dan antar barisan menentukan kerapatan ( spacing ).

~ Jarak antar barisan : Ditentukan oleh perlengkapan-2 untuk penyiangan.

~ Kerapatan ( Spacing ) mempengaruhi : * Penampilan tanaman. * Produksi tanaman.

Karena keefisienan penggunaan cahaya.

Page 26: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Pada umumnya : Produksi tiap satuan luas yang tingggi. tercapai dengan. Populasi tinggi. karena. Tercapainya penggunaan cahaya secara maksimal di awal pertumbuhan. selanjutnya. Penampilan tanaman secara individu menurun karena : Persaingan-2 : > Cahaya. > Faktor-2 tumbuh lainnya.

Tanaman memberikan respon dengan : * Mngurangi ukuran : > Secara keseluruhan. > Maupun bagian-2 Tanaman ( cabang, umbi/polong dsb. ).

Page 27: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

3. PENGAIRAN YANG BAIK

~ Pengairan yang baik akan meningkatkan ; * Daya produksi tanaman. * Keuntungan dari bidang tanah pertanian. Gbr. 48. 3. a. KEBUTUHAN AIR TANAMAN * Klasifikasi tanaman menurut kebutuhan airnya : 1. Hidrofit : Tanaman-2 yang hidup dalam air. Ciri-2 nya : > Kebutuhan oksigen yang rendah. > Sistem perakaran berkembang buruk. 2. Mesofit : Tanaman yang hidup dengan kebutuhan air sedang. Ciri-2 nya : > Sistem perakaran berkembang baik. > Didapati khas pada tanah-2 yang telah berkembang & matang.

Page 28: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

3. Xerofit : Tanaman yang tumbuh pada habitat kering. Ciri-2 nya : > Telah melalui berbagai adaptasi yang menyebabkannya tumbuh dan membiak di tanah-2 yang kering. * Dalam pemberian air, perlu diperhatikan : a. Kebutuhan air dari setiap tanaman. b. Kebutuhan air dari setiap tahap/fase tanaman. Misalnya : Padi : Ada fase tergenang ( fase vegetatif/bibit, remaja ). Ada fase sat/dikeringkan ( menjelang berbunga ).

* Pada umumnya : Tanaman banyak membutuhkan air pada awal pertumbuhan ( seeding stage ) fase vegetatif dominan. Pada saat tanaman menjelang berbunga ( generatif ) air dikurangi.

Page 29: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Tanaman Hidrofi (Teratai)

Page 30: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Akar Tanaman Hidrofit (Bakau).

Page 31: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Tanaman Mesofit.

Page 32: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Tanaman Mesofit.

Page 33: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Tanaman Xerofit (Kaktus).

Page 34: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Tanaman Xerofit (Kaktus).

Page 35: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Tanggapan tanaman terhadap kekeringan beraneka ragam. Ketahanan tanaman terhadap kekeringan tergantung pada beberapa faktor : 1. Jumlah luas permukaan sistem perakaran. 2. Potensi pertumbuhan akar. 3. Ada tidaknya cendawan micorhiza. 4. Modifikasi daun. 5. Sikap stomata. > Jumlah luas permukaan pada perakaran : - Tanaman dengan akar besar-2 dan sedikit percabangan luas perakaran kecil Luas perakaran yang mengabsorpsi air sedikit. - Tanaman yang sistem perakaran lebih halus dan banyak akar/percabangan. Luas perakaran besar mengabsorpsi air lebih banyak. Tabel 15.

Page 36: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

> Potensi pertumbuhan akar : Merupakan aspek nyata dalam ketahanan terhadap kekeringan. Bila tanaman memiliki cadangan makanan yang banyak Akar akan terus tumbuh. Pada saat kekeringan, akar sudah masuk ke daerah baru yang ada airnya. > Cendawan Micorhiza : Nipa cendawan yang berhubungan dengan akar kemudian kontak dengan tanah Akan mampu mengabsorpsi air ( yang pada awalnya tidak tersedia bagi tanaman ).

> Kekeringan fisiologi. Dapat terjadi apabila : Secara fisik, tidak dalam keadaan kekurangan air, bahkan kadang-2 berlebihan, seperti pada keadaan kebanjiran. Ini terjadi karena : - Kejenuhan air. - Kekurangan oksigen. - Kebanyakan CO2 .

Fungsi akar dalam absorpsi air terganggu. Drainase yang baik perlu dilakukan.

Page 37: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

> Aerase yang buruk. Sering berbarengan dengan terjadinya penyakit. Tanaman yang diperlemah oleh aerase buruk lebih peka terhadap penyakit-2.

3. b. PENGELOLAAN AIR. Pengelolaan air menyangkut : 1. Irigasi, yaitu : Penambahan suplemen air. 2. Drainase, yaitu : Pembuangan kelebihan air. 3. Konservasi, yaitu : Perlindungan sumber-2 air.

1. IRIGASI : Dalam cara-2 irigasi, air diberikan menurut 3 cara : a. Irigasi Permukaan : Air didistribusikan di seluruh permukaan tanah. b. Irigasi Penyiraman : Pemberian air di bawah tekanan, seperti hujan buatan.

Page 38: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

c. Subirigasi : Distribusi air ke tanah di bawah permukaannya untuk memberi kelembaban kepada tanaman lewat gaya kapiler ke atas.

Satuan-2 : Air diukur dalam istilah : * Volume. * Kecepatan mengalir. * Volume, dinyatakan dalam : > Galon. > Kaki kubik ( feet3 ). > Ha – cm, adalah : Jumlah air yang akan menutupi 1 hektar tanah sedalam 1 cm. Kira-2 sebanyak 100 m3 atau 100.000 liter. * Kecepatan mengalir, dinyatakan dalam : > Liter tiap detil ( Liter/sec. ). > Liter tiap menit ( Liter/menit ). > Hektar – sentimeter tiap hari ( ha – cm/hari ).

Page 39: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Irigasi.

Page 40: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

1. a. IRIGASI PERMUKAAN : Cara yang paling umum dikenal di Indonesia adalah : Sistem “ Leb “ dari sawah : > Air dibawa/dialirkan lewat parit-2 agak datar dengan kecepatan rendah untuk menghindari erosi. > Parit dapat diaspal, disemen dan diberi plastik atau tumpukan rumput-2 untuk menghindari bocornya air ke bawah. > Harus cukup waktu supaya air menutupi seluruh permukaan dan masuk ke dalam tanah. > Dibuat parit pembuangan air untuk kelebihan air. > Model ini bisa diberikan untuk tanaman yang menutup rata tanah, seperti padi dan padang rumput.

1. b. IRIGASI SIRAMAN : Banyak dilakukan di negara-2 maju dengan pipa-2 otomatik. Di Indonesia, belum banyak dilakukan, kecuali untuk padang-2 rumput orang kaya. Cara ini, oleh petani dilakukan dengan tangan seperi : gayung, gembor, ujung pipa plastik.

Page 41: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Irigasi (Leb Sawah).

Page 42: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Irigasi Siraman.

Irigasi Siraman.

Page 43: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Irigasi Tetes.

Page 44: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Subirigasi.

Page 45: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Keuntungan cara ini ( Irigasi Siraman ) adalah : 1. Lebih seragam dan tepat, pada tiap jenis tanah dan tanaman. Akibat : > Masalah drainase kecil. > Erosi tidak akan terjadi di daerah miringpun. 2. Lebih ekonomis air daripada sistem Leb. 3. Pupuk dapat diberikan bersama air siraman. Kerugian : 1. Pada awalnya Peralatan mahal. 2. Air harus bersih. 3. Siraman dengan tangan Biaya tenaga kerja tinggi.

2. DRAINASE : > Cara-2 pembuatan bedengan, guludan dalam persiapan tanah. > Merupakan usaha untuk membuang kelebihan air. > Kadang-2, pada daerah lembab perlu pipa drainase yang dibenamkan dalam tanah.

Page 46: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Drainase.

Page 47: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

4. PEMUPUKAN YANG TEPAT * Pupuk adalah : Bahan yang memberikan zat hara pada tanaman.

* Pupuk bisa diberikan : > Lewat tanah. > Lewat daun ( bentuk larutan ).

* Karbondioksida ( CO2 ) : Yang diberikan ke udara dalam rumah kaca dapat pula

dipandang sebagai pupuk.

* Pupuk yang memberikan unsur N, P dan K, disebut pupuk lengkap.

* Suatu pupuk lengkap dalam kantong 100 kg, dengan kelas ( analisis ) 5 – 15 – 24, artinya : > Berisi 5 kg N. > Berisi P ( sebagai/dalam bentuk P2O5 ) : 15 kg. > Berisi Kalium ( sebagai/dalam bentuk K2O ) : 24 kg.

Page 48: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Pupuk digolongkan dalam :

> Bahan organik : Merupakan bahan organik buangan, seperti : - Pupuk kandang. - Sisa-2 tanaman. - Darah. - Sisa-2 ikan.

> Bahan kimia ( anorganik ), seperti : - Ammonium Nitrat. - Super Fosfat.

* Pada banyak tanaman, kekurangan yang hebat dari hara-2 tertentu, memberikan gejala defisiensi yang khas, yang sering digunakan untuk teknik diagnose.

Page 49: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Pupuk Organik ( Kompos ).

Page 50: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Pupuk Padat.

Page 51: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Pupuk Anorganik ( Kimia ).

Page 52: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Pupuk Cair.

Page 53: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Memupuk.

Page 54: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Hubungan antara tingkat hara dan kualitas tanaman ber-beda-2 menurut spesies tanaman dan jenis hara. > Tingkatan defisiensi : Menghasilkan gejala tertentu dari kelaparan hara.

> Pada tingkatan lebih atasnya : Walau gejala defisiensi mungkin belum nampak,

tanaman-2 memberikan tanggapan terhadap pemupukan dengan kenaikan hasil atau penampilannya

. > Pada tingkatan hara tanah yang tidak memberikan respon

nyata terhadap pupuk :Tanaman terus menerus menunjukkan :

Kenaikan tingkatan absorpsi hara yang disebut : “ Konsums Mewah “ ( Luxury Consumption ).

> Pada tingkatan yang tinggi secara tidak normal/tingkat keracunan ( Toxic Levels ) :

Pertumbuhan berkurang dan mungkin bahkan terjadi kematian.

Tingkat keracunan ini ber-beda-2 untuk tiap hara. Contoh : Boron menjadi beracun pada tanaman tertentu pada saat jaringan hanya berisi 1 ppm.

Page 55: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Tingkatan tanggapan tanaman terhadap pupuk sebagian berhubungan dengan : “ Kapasitas Produktif “ dari tanah.

* Tanaman yang ditanam pada tanah-2 dengan Kapasitas Produktif rendah, menunjukkan : > Respon maksimum pada pemupukan tingkat rendah daripada

di tanah-2 Kapasitas Produksi tinggi.

* Kapasitas Produktif tergantung pada : > Ketersediaan hara dan > Kondisi tanah dalam jangka panjang.

* Bila sejumlah besar pupuk diberikan pada tanah dengan Kapasitas Produktif rendah, maka : > Sebagian besar pupuk diboroskan dengan pencucian. > Terikat dalam bentuk tidak tersedia. > Didistribusi tidak merata di seluruh tanah dalam hubungannya dengan kebutuhan tanaman.

* Pemberian pupuk dalam tingkatan optimum untuk tanaman yang dilakukan terus menerus, nampaknya:

menaikkan Kapasitas Produktif tanah, yang akhirnya dapat menaikkan potensi hasil.

Page 56: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Pupuk dapat berwujud : a. Padat. b. Cair. c. Gas. a. Kebanyakan berwujud padat dan diberikan pada tanah.

b. Pupuk dapat dilarutkan dalam air irigasi atau diberikan pada daun.

c. Nitrogen dapat diberikan ke dalam tanaman dalam bentuk gas Ammonia ( NH3 ). Karena : Lebih berat dari udara dan larut secara cepat dalam air tanah.

Page 57: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Penempatan pupuk : ~ Hal yang sangat penting dalam pemupukan adalah : 1. Penempatan yang tepat. 2. Saat pemberian ( saat diperlukan ).

~ Selanjutnya perlu diperhatikan : 1. Tanggapan tanaman. 2. Kerusakan. 3. Kemudahan. 4. Pemberian yang ekonomik

Agar efektif : * Pupuk harus diberikan di tempat dan di saat tanaman memerlukannya. * Pemberian setahun sekali : > Untuk beberapa hara tertentu, tidak cukup dan untuk

hara yang lain tidak perlu.

* Pupuk-2 yang gampang larut dengan konsentrasi tinggi Tidak dapat diberikan pada tanaman-2 yang sedang tumbuh, terutama bila masih muda karena kerusakan akibat garam.

Page 58: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Pada tanaman tahunan atau pada tanaman setahun berumur panjang : Ketersediaan hara lebih efisien diatur dengan

pemberian berulang selama masa tanam. Terutama : Untuk unsur N. Karena :

> Pemberian berlebihan dapat hilang karena pencucian. > Saat pemberian sangat kritis dalam hal tanggapan tanaman.

a. Cara Pemberian Pupuk. Ada beberapa cara : 1. Cara Broadcast. 2. Cara Topdressing. 3. Cara Side Dressing. 4. Cara Band Placement. 5. Cara Plow Sole Placement.

Page 59: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

1. Cara Broadcast : Penebaran terserak dari bahan secara merata pada permukaan tanah. > Biasanya dilakukan sebelum tanaman ditanam. > Cara ini mungkin tidak seefektif cara Top-dressing.

2. Cara Top – dressing : Penempatan pupuk langsung di atas tanaman tumbuh.

3. Cara Side Dressing : Penempatan pupuk sepanjang sisi tanaman. > Penggunaan cara ini untuk tanaman yang peka

terhadap kerusakan ( kebakaran pupuk ). > Cara ini sering dilaksanakan bersamaan dengan

penyiangan, jadi bercampur dengan tanah.

4. Cara Band Placement : Pupuk ditempatkan dalam jaluran tak terputus di antara

barisan.

5. Cara Plow – Sole Placement : Pupuk dijatuhkan di belakang bajak di dalam aluran.

Page 60: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)
Page 61: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)
Page 62: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)
Page 63: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Starter Solution ( Larutan Pemula ) : Pupuk diberikan bersamaan saat pemindahan tanaman : > Baik sebagai jalur di bawah tanaman, atau > Dilarutkan dalam air tambahan untuk pemindahan.

Foliar Application : Pemberian lewat daun. > Pupuk segera diabsorpsi dan tanggapan tanaman

dapat kentara dalam sehari atau dua hari. Tetapi : > Karena efek residu kecil, pemberian harus lebih sering

daripada pemberian lewat tanah.

> Untuk N dan unsur-2 mikro seperti Boron dan Mangan, pemberian lewat daun ternyata lebih praktis daripada seluruhnya lewat tanah.

Page 64: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

b. Saat Pemberian Pupuk : Dapat kritikal. * Pada tanaman buah-2 an tahunan ( Apel & Perzik ). > Kelebihan N : = Bertanggung jawab pada : ~ Warna buah yang buruk. ~ Buah lunak, yang terjadi pada akhir musim. ~ Daun tanaman menjadi peka terhadap kerusakan “ winter “. > Karenanya : = N biasanya diberikan hanya sekali, yaitu : ~ Pada awal musim semi, Kelebihannya ( N ) digunakan habis sewaktu musim panas. * Di tempat-2 dingin atau basah dan di tanah yang buruk drainasenya : > Proses nitrifikasi kecil. > Denitrifikasi oleh bakteri anaerob besar

Tanggapan terhadap pemberian N juga besar.

Page 65: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Pada banyak tanaman :

> N diberikan beberapa kali selama musim tanam, karena : = Gampang tercuci. = Mudah berubah ke bentuk-2 gas atau tak tersedia.

* Beberapa hara yang secara relatif dalam tanah tidak bergerak, seperti : Fosfor Paling baik diberikan :

> Sebelum tanaman disebar.

> Pada saat penggarapan tanah, supaya tercampur merata oleh bajak atau cangkul

. > Pada saat pembuatan lubang-2 tanaman.

Page 66: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

5. PROTEKSI TANAMAN ~ Pengganggu tanaman : Mencakup semua bentuk hidup yang merusak tanaman. Dari virus yang sukar dilihat sampai tikus, babi hutan &

gajah.

~ Perkiraan kerugian akibat pengganggu tanaman mencapai 33 %.

~ Teknik pemberantasan berbeda menurut pengganggu dan tanamannya.

Cara pemberantasan yang dikenal adalah : 1. Cara Teknik Budidaya. 2. Cara Fisik. 3. Cara Kimia. 4. Cara Biologi.

Page 67: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

5. 1. Cara Teknik Budidaya. Mencakup : 1. Pembuangan tanaman-2 atau benih sakit ( Roguing ). 2. Pemotongan bagian-2 tanaman yang terserang (

Surgery ). 3. Pembuangan sisa-2 tanaman yang dapat merupakan

biakan pengganggu ( Sanitation ). * Pengurangan populasi pengganggu dapat dicapai dengan menggilir dengan tanaman yang tidak peka terhadap pengganggu tertentu ( Rotasi ). Contoh : =) Populasi gulma dapat dikurangi dengan

rotasi menggunakan tanaman yang beradaptasi baik terhadap gulma yang mengalahkannya, seperti :

> Jagung. > Singkong.

Page 68: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

=) Pengolahan tanah digunakan sewaktu rotasi Gulma terberantas. =) Penyiangan gulma pada tanaman jagung dapat mengurangi gulma rumput-2 an pada penanaman padi berikutnya.

=) Penanaman Crotalaria sebagai rotasi, dapat menarik nematoda di sekitarnya untuk hidup dan membiak di situ.

* Keadaan fisiologi tanaman dapat diubah untuk mempengaruhi kesanggupannya baik untuk menahan invasi oleh patogen atau mengatasi pengaruhnya yang merugikan.

Contoh : =) Penyakit Layu Pembuluh pada kapas, disebabkan

oleh Verticilium Albotratum. Dapat dikompensasi dengan pemberian pupuk. Tanaman menjadi kuat. Tanaman mendahului pertumbuhan patogen.

Page 69: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

=) Penyakit Layu Bakteri pada tomat. Dapat digunakan teknik kebalikan. Tanaman akan menjadi kurang subur ( kurang sukulen ). Hal ini karena pertumbuhan bakteri ini luar biasa cepatnya pada tanaman yang sukulen dan subur.

* Memperlambat pertumbuhan pohon dengan menghilangkan N berlebihan

merupakan salah satu cara untuk memberantas penyakit.

=) Pemberian hara anorganik memberikan proteksi pada beberapa keadaan. Misalnya : Penyakit Bengkok Akar ( Club Root ) pada kubis,

tampak berkurang keganasannya bila

perbandingan Kalsium terhadap Kalium dalam tanah berkurang.

Page 70: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Populasi pengganggu dapat dikurangi dengan membuat lingkungan menjadi tidak favourable bagi populasi pengganggu. Misal : =) Drainase tanah. =) Penggunaan tanah. =) Pemangkasan, Mengurangi kerapatan daun. Untuk menaikkan pengeringan. =) Pengubahan suhu & kelembaban. Contoh : Penyakit “ kudis “ pada kentang biasanya diberantas dengan menurunkan PH Hindari pengapuran ( Pengapuran menaikkan PH ).

* Untuk pengganggu tanaman dari daerah lain ( Negara lain ), dapat dilakukan dengan “ Karantina Tumbuh-2 an “.

Page 71: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

5. 2. Cara Fisik.

Cara-2 fisik yang dapat digunakan untuk melindungi tanaman adalah : a. Mendirikan barrier-2 fisik untuk pelindung tanaman. b. Perangkap : Misalnya : * Perangkap Cahaya ( Light Trap ) untuk menangkap serangga. * Zat penarik ( Attractant ) dari berbagai tipe digunakan untuk memancingnya ke tanaman yang mematikan > Termasuk “ Black Light “ ( dengan gelombang : 3.400 – 3.800 Ao ). > Berbagai bunyi. > Bahan-2 kimia. * Contoh-2 perangkap tikus juga termasuk cara fisik.

Page 72: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

c. Teknik fisik untuk melawan mikroorganisme : Sulit dilakukan tanpa merusak tanaman inangnya,

karena kehadirannya baru ketahuan lewat gejalanya.

Cara yang paling berhasil adalah : Penggunaan “ Panas “. Contoh : > Perlakuan air panas. Patogen-2 yang menulari biji ( Seed Borne ). Patogen-2 yang menulari tanaman ( Plant Borne ). Misalnya : Loose Smut Penyakit cendawan pada gandum. Penyakit Busuk Hitam Penyakit bakteri pada kubis. Nematoda pada tanaman stroberi.

> Perlakuan panas juga bisa menonaktifkan beberapa virus.

> Menguapi tanah-2 dalam pot pada rumah kaca untuk menghilangkan cendawan, nematoda dan biji-2 gulma dalam tanah.

Page 73: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

d. Menarik dan membongkar gulma : Dengan kored. Prinsip : Memotong. Mencincang. Menutup gulma. Dengan cara ini sulit memberantas gulma yang membiak dengan akar, seperti alang-2.

e. Dengan memberi mulsa ( mulching ) dan pembakaran.

5. 3. Cara Kimia.

Pestisida :Adalah nama golongan dari semua bahan kimia yang digunakan

untuk memberantas pengganggu.

Biasanya toksik pada beberapa tahap kehidupan pengganggu.

Termasuk Pestisida “ Repellent “. Adalah suatu senyawa yang tidak beracun secara aktif,

tetapi membuat tanaman tidak menarik predator karena : bau, rasa atau sifat-2 fisik lain.

Binasa.

Page 74: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Selektivitas.

* Pestisida yang selektif : Adalah yang membunuh suatu organisme tetapi tidak

membahayakan yang lain. Selektivitas merupakan konsep yang relatif tergantung pada banyak faktor : 1. Dosis. 2. Saat pemberian. 3. Cara pemberian. 4. Sifat kimia & fisik dari bahan yang diberikan. 5. Status genetik & fisiologi dari organisme yang

terlibat. * Pestisida yang non selektif : Membunuh tanpa pandang bulu.

Page 75: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Pada umumnya : Pestisida bersifat selektif sampai derajat tertentu,

sehingga digolongkan menurut organisme yang dipengaruhi.

Misalnya : > Bakterisida ( Bakteri ). > Fungisida ( Jamur ). > Nematisida ( Cacing ). > Mitisida ( Semut ). > Insektisida ( Serangga ). > Herbisida ( Daun-2 an ). > Rodentiside ( Tikus ).

Insektisida : Bersifat selektif dalam suatu kelompok besar organisme.

Dapat digolongkan menurut kekuatannya : 1. Racun Perut. 2. Racun Kontak.

Page 76: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Racun Perut : Digunakan melawan serangga pengunyah, dicerna

bersama bahan yang dikunyah dan menyebabkan kematian bila mencapai perut.

* Racun Kontak : Membunuh dengan menembus badan serangga secara langsung atau masuk lewat pernapasan atau pori-2

saraf Perlu diperhatikan : > Karena serangga-2 pengisap memakan cairan

tanaman dan tidak mencerna bahan-2 luar, maka mereka tak terpengaruhi oleh racun perut.

> Untuk membasminya, lebih efektif memakai jenis racun kontak.

Herbisida : Bahan kimia yang mambunuh tanaman.

Diabsorpsi oleh tanaman dan mengakibatkan kematian karena reaksi keracunan.

Page 77: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Herbisida Kontak : Hanya membunuh daerah dari tanaman yang terkena. ( Persenyawaan dinitro, minyak dan arsenik ). * Herbisida Non Kontak atau Herbisida Ditranslokasi : Herbisida yang ditranslokasi dalam tanaman. ( Misal : 2, 4 – D ).

* Selektivitas Herbisida dapat ditimbulkan ( dicapai ) dengan : 1. Mengarahkan herbisida kontak jauh dari tanaman pertanian: ( Toleransi Posisi ). 2. Dengan memanipulasikan perbedaan morfologi

antara gulma dan tanamannya, termasuk : > Kutikula berlilin. > Bentuk dan arah daun. > Letak titik-2 tumbuh.

Page 78: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

3. Dengan mengatur dosis : Misalnya : 2, 4 – D. > Pada dosis tinggi dapat membunuh segala tanaman. > Pada dosis rendah dapat secara efektif membunuh

secara selektif.

4. Dengan menggunakan beda fisiologi antara tanaman-2 : > Selektivitas fisiologi dapat berubah secara drastis

sesuai dengan tahap pertumbuhan. > Banyak herbisida paling efektif digunakan pada saat : ~ Perkecambahan. ~ Pertumbuhan awal.

Page 79: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Sifat-2 Fisik dan Kimia. > Banyak sekali persenyawaan-2 anorganik & organik ,

alami dan sintetis yang bersifat pestisida. > Dewasa ini, pestisida bisa ketinggalan zaman secara

cepat, karena bahan-2 baru atau yang diperbaiki terus menerus dikeluarkan oleh industri-2 besar.

Contoh : ~ D D T. ~ 2, 4 – D.

Pemberian Pestisida : Bisa diberikan dalam berbagai bentuk dan cara. > Tidaklah praktis memberikan bahan kimia dalam

bentuk murninya, maka diberikan dalam pengenceran dengan cariernya.

> Bila cariernya padat ( Talk, Liat ), pestisida diberikan sebagai debu ( dust ) atau serbuk ( powder ).

Sekarang sudah ketinggalan zaman.

Page 80: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Pemberian dalam bentuk Debu/Serbuk : Keuntungan : > Ringan, cocok pemberian dengan pesawat terbang. Kerugian : > Sukar untuk diberikan secara seragam. > Tidak bertahan lama. > Jika bahan minyak, tidak bisa diberikan dengan cara

ini. * Pemberian dalam bentuk Cair ( Carier Air/Cair ) : > Bahan-2 kimia bisa dilarutkan, disuspensikan atau diemulsikan. > Bahan kemudian diberikan dalam bentuk Spray (semprotan). Kerugian : > Dalam hal berat dan banyaknya. Tetapi dapat diatasi

dengan menggunakan konsentrasi tinggi dari bahan aktif dan mencapai dispersi dengan hembusan udara.

* Prmberian dalam bentuk Gas ( Fumigan ) : > Sangat berfaedah untuk pemberian dalam tanah. > Untuk menghindari fumigan keluar tanah, dapat ditutup plastik, digenangi air, permukaan tanah dipadatkan.

Page 81: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

Sifat Pestisida : 1. Sistemik. 2. Non Sistemik.

* Pestisida Sistemik : > Diabsorpsi oleh tanaman dan ditranslokasi di dalamnya, sehingga tanaman dengan sendirinya toksik terhadap pengganggu. > Penggunaan pada tanaman pangan dibatasi, kecuali bisa terurai sebelum dikonsumsi. * Pestisida Non Sistemik : > Kerjanya berlangsung pada permukaan tanaman. > Walau dapat terisap hanya sampai tingkatan tertentu.

Saat Pemberian : ~ Keefektifan pemberantasan secara kimia, biasanya tergantung pada saat pemberian. ~ Pestisida tertentu dapat tidak sama toksiknya pada semua bentuk pengganggu tertentu.

Page 82: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Biasanya suatu tahap atau tahap lainnya peka. Karena itu “ SAAT PEMBERIAN “ sangatlah penting. ~ “ Mata Rantai Yang Lemah “ mungkin ditemukan sewaktu : > Spora cendawan berkecambah. > Tahap larva muda pada serangga. > Serangga Vector dari penyakit virus. > Biji gulma berkecambah.

~ Untuk kebanyakan penyakit. Pemberian kimia harus dilakukan sebelum gejala sakit nampak. Contoh : > Sangat sukar membunuh cendawan sesudah mereka memasuki tanaman. > Pemberantasan dapat dilakukan dengan bahan-2 mematikan atau mencegah spora berkecambah ke dalam tanaman.

Saat pemberian yang tepat ( saat mata rantai yang lemah ).

Page 83: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Saat pemberian, terutama penting dalam pengendalian gulma. > Selektivitas tercapai : - Untuk fumigan dan herbisida non selektif lain : Bila diberikan sebelum tanaman ditanam ( Preplanting Treatment ). - Untuk herbisida selektif : Sebelum tanam juga tersedia. Yang menyerang biji-2 gulma tanpa merusak biji atau bibit tanaman budidaya. - Pemberian sesudah tanaman ditanam tetapi sebelum muncul dari tanah disebut : Pre Emergence Treatment. - Herbisida Pre Emergence secara fisiologi selektif terhadap gulma dan tanamannya. = Selektivitas dapat ditingkatkan dengan perkecambahan biji gulma yang terjadi lebih dahulu. = Perkecambahan biji tanaman biasanya agak tertunda karena kedalaman tanam dan waktu yang dibutuhkan untuk imbibisi dahulu.

Page 84: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

~ Pemberian herbisida pada tanaman yang sedang tumbuh disebut perlakuan Post Emergence. > Selektivitas diusahakan secara : Posisi atau Fisiologi. Misal : - Sewaktu menyemprotkan, tanaman ditutupi plastik atau - Sewaktu disemprotkan titik-2 tumbuh tanaman terlindung, tetapi titik tumbuh gulma terbuka. Kerusakan Semprot dan Residu. ~ Pengaruh menguntungkan dari bahan-2 kimia harus

diimbangi usaha melawan daya merusaknya.

~ Untuk memberikan penggunaan yang tepat dan aman beberapa hal harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan pangan. 1. Harus diperhatikan, agar terjamin kerusakan yang

timbul oleh obat lebih kecil dari kerusakan oleh pengganggu.

Page 85: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

2. Beberapa bahan kimia meninggalkan Residu Tanah yang mungkin mencampuri pertumbuhan tanaman atau penggunaan tanah di masa depan ( Polusi Bahan Kimia ).

3. Beberapa pestisida bersifat Fitotoksik dan menurunkan hasil serta mutu tanaman.

4. Pestisida atau bahan-2 rombakannya yang membahayakan, dapat bertambah dalam produk tanaman atau pada hewan yang memakannya dan membahayakan manusia.

5. Semua bahan kimia memiliki dosis yang tidak toksik dan dosis tertentu toksik. Bila dosis naik, menjadi merusak dan akhirnya merusak. Beberapa zat lain tidak memiliki efek nyata pada dosis rendah, tetapi menumpuk dalam bagian tubuh tertentu.

Page 86: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

5. 4. Cara Biologi :

~ Pengganggu tanaman dapat pula diberantas dengan manipulasi faktor-2 biologi.

~ Pemberantasan biologi dapat tercapai dengan mengarahkan kompetisi alami antara organisme. Misalya : > Dengan mengintroduksi parasit atau predator alami

dari pengganggu. > Menggunakan resistensi alami pada tanaman inang. > Melepaskan sejumlah besar serangga yang telah

diradiasi agar mandul.

~ Pemberantasan secara biologi ( menarik ) karena : Sekali digunakan akan berlangsung tanpa pengaruh

manusia. Bahaya-2 bahan kimia dapat ditiadakan.

Page 87: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

a. Predator Alami : Contoh yang telah berhasil : * Introduksi predator alami pada kutu jaruk di Kalifornia. Tetapi dengan penggunaan DDT, predatornya mati. * Hama Plutella Maculipennis, pada kubis yang dapat diparasit Angilia. * Penggunaan Spora Bacillus Thuringiensis untuk memberantas ulat-2. Spora diberikan secara spray.

Pemberantasan secara biologi juga dapat dilakukan terhadap gulma.

b. Resistensi Genetik : * Penggunaan resistensi genetik, yaitu :

Kesanggupan secara bawaan dari tanaman untuk menahan pengaruh merusak dari patogen atau predator.

* Resistensi bervariasi : Nol Parsial Lengkap.

> Nol ( Susceptibility = Kepekaan ). > Lengkap ( Immunity ).

Page 88: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

* Toleransi : Merupakan suatu tipe resistensi, dimana tanaman terinfeksi dan sedikit rusak, tetapi sanggup hidup dengannya dan masih mampu berproduksi.

* Tanaman-2 memiliki resistensi karena struktur atau pengaruh biokimia yang dapat menghambat atau mencegah masuk dan bertahannya pengganggu tertentu.

* Beberapa tanaman memiliki resistensi pada sekelompok patogen. Lainnya memiliki resistensi spesifik hanya terhadap ras atau spesies tertentu.

* Kombinasi antara Resistensi dan Mutu atau Daya Hasil merupakan tujuan utama dari pemulia-2 tanaman.

Page 89: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)

c. Keseimbangan Biologi : * Keseimbangan biologi yang terdapat dalam

lingkungan alami, tidak dapat diabaikan dalam proteksi tanaman.

Misal : > Sering suatu fungisida pengganti, menyebabkan cendawan yang dulunya hanya patogen minor dapat menyebabkan kerusakan-2 hebat. - Karena organisme yang antagonik dengannya

terbunuh oleh fungisida baru.

* Patogen bukanlah suatu faktor statik. Varietas-2 resisten baru dan pestisida-2 baru dapat bertindak sebagai alat skrening untuk seleksi tipe-2 resisten. Contoh : > Lalat telah menjadi resisten terhadap DDT. > Perkembangan varietas tanaman yang resisten karat segera dihilangkan ( sifat resistennya ) dengan pembentukan ras virulen baru dari cendawan

tersebut.

Page 90: Teknik budidaya baru (AGRONOMI)