Teknik Bertanya

23
TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGASUH Strategi Pembelajaran Matematika Rahmawati, S.Pd.I, M.Pd.Si. TEKNIK BERTANYA DAN MOTIVASI Disusun Oleh: 1. Erna Warsita NIM 110 125 1444 2. H. M. Darsi NIM 110 125 1446 3. Hikmatullah NIM 110 125 1447 4. Juhdani NIM 110 125 1521 5. Karimurrahman NIM 110 125 1448 6. M. Anshari NIM 110 125 1449

Transcript of Teknik Bertanya

Page 1: Teknik Bertanya

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGASUHStrategi Pembelajaran Matematika Rahmawati, S.Pd.I, M.Pd.Si.

TEKNIK BERTANYA DAN MOTIVASI

Disusun Oleh:

1. Erna Warsita NIM 110 125 14442. H. M. Darsi NIM 110 125 14463. Hikmatullah NIM 110 125 14474. Juhdani NIM 110 125 15215. Karimurrahman NIM 110 125 14486. M. Anshari NIM 110 125 14497. Riza Fahlupi NIM 110 125 14508. Salahuddin NIM 110 125 15209. Taufik Rahman NIM 110 125 145210. Yurian Atma Noer NIM 110 125 145311. Yusransyah NIM 110 125 145412. Zulkarnaen NIM 110 125 1455

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

IAIN ANTASARI BANJARMASIN2013

Page 2: Teknik Bertanya

BAB I

PENDAHULUAN

Keterampilan dasar pada guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan

perananannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat

berjalan secara efektif dan efesien. Disamping itu, keterampilan dasar merupakan syarat

mutlak agar guru bisa mengimplemasikan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya

yaitu keterampilan dasar bertanya. Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan

keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, karena dengan keterampilan ini guru

dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Dapat dirasakan, pembelajaran

akan menjadi sangat membosankan mana kala selama berjam – jam guru menjelaskan

materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan. Oleh karena itu dalam setiap proses

pembelajaran, bertanya merupakan kegiatan yang selalu menjadi bagian yang tidak

terpisahkan. Mengingat begitu pentingnya peranan bertanya dalam proses pembelajaran,

maka setiap guru harus memiliki ketrampilan ini untuk menjamin kualitas pembelajaran.

Dalam proses belajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru

memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Pada kenyataannya

dilapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan

pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan tersebut hanya bersifat knowledge

saja artinya kebanyakan hanya mengandalkan ingatan. Pengertian dan rasional keterampilan

bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan

peningkatan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun

kalimat yang menuntut respon siswa.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi dan Fungsi Pertanyaan

1

Page 3: Teknik Bertanya

Dalam proses belajar mengajar bertanya memainkan peranan penting sebab

pertanyaan yang tersusun dengan baik dan tekhnik penyampaian yang tepat pula akan

memberikan dampak positif terhadap siswa.1

Cara ini merupakan hak istimewa bagi seorang guru karena berasumsi akan

mendapat jawaban, pertanyaan dapat menjadi alat guru untuk merangsang kegiatan berfikir

siswa. Guru juga dapat menggunakan jawaban siswa untuk mengecek aktifitas

pengajarannya yang sedang berlangsung.tentu saja pertanyaan dapat diajukan secara lisan

dan tertulis demikian pula dengan jawabannya. Pertanyaan dan jawaban yang tertulis

kiranya bersifat formal dan pada umumnya mirip dengan latihan yang sama dari pada tanya

jawab lisan yang berlangsung cepat. Bagaimanapun pertanyaan-pertanyaan disusun menurut

urutan yang berarti. Satu pertanyaan yang kurang relevan dapat membingungkan siswa, dan

siswapun akan mengalami banyak kesukaran menjawabnya, jika rangkaian tanya jawab itu

tidak diurutkan dengan baik. Dalam pengajaran berprogram prosedur yang demikian disebut

“urutan penolong”.

Pertanyaan juga dapat berfungsi sebagai pengatur, guru harus mendorong siswa

agar menjawab pertanyaan dengan suara yang nyaring dan tidak mengulangi jawaban siswa

kecuali jika memang perlu atau jika siswa tersebut merupakan kasus khusus. Pertanyaan

juga dapat membentuk pribadi siswa, namun hal itu tergantung pertanyaan yang diajukan

gurunya.2

Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya kita tidak mendapatkan jawaban yang

memuaskan atas pertanyaan yang diajukan. Banyak penyebab yang memungkinkan

pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan baik. Secara sederhana dapat disimpulkan

bahwa kegagalan dalam bertanya adalah karena belum menguasai kecakapan menggunakan

keterampilan bertanya.

Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh guru, keterampilan ini

merupakan salah satu kunci untuk meningkatakan mutu dan kebermaknaan pembelajaran.

Dengan demikian setiap guru harus terampil dalam mengembangkan pertanyaan.

Pertanyaan dalam pembelajaran bukan hanya untuk mendapatkan jawaban atau informasi

1 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang professional (edisi kedua), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.742 W. James Popham, dkk, Tekhnik engajar secara sistemaits. (Jakarta: pt.rineka cipta, 2003), hlm. 89

2

Page 4: Teknik Bertanya

dari pihak yang ditanya. Jauh lebih luas dari itu adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.3

Untuk menjawab pertanyaan diatas, tampaknya kita perlu mengambil satu

kesepakatan. Menurut G. A Brown dan R. Edminson (1984). Mendefenisikan pertanyaan

sebagai segala pertanyaan sebagai pernyataan yang menginginkan tanggapan Verbal

( lisan). Dengan mengambil defenisi ini, kalimat diatas dapat digolongkan pertanyaan.

Dengan perkataan lain, pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, tapi juga dalam

bentuk kalimat pertintah atau kalimat pertanyaan.

Fungsi pertanyaan didalam kegiatan pembelajaran Menurut Turney (1979)

mendefenisikan 12 fungsi pertanyaan seperti itu :

1. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topik.

2. Memusatkan perhatian pada masalan tertentu.

3. Menggalakkan penerapan belajar aktif.

4. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.

5. Menstruktur tugas – tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara

maksimal.

6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

7. Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara

aktif dalam pembelajaran.

8. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya

tentang informasi yang diberikan.

9. Melibatkan siswa dalam memamfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong

mengembangkan proses berfikir.

10. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pertanyaan teman atau pernyataan guru.

11. Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi.

12. Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni kepada siswa.

Masih banyak lagi fungsi pertanyaan yang dilaporkan oleh para peneliti namun

dari daftar diatas, sudah dapat kita simpulkan bahwa fungsi pertanyaan tersebut sangat

bervariasi.

3 Dadang sukirman, dkk, Pembelajran Mikro, (Bandung: Upi Press, 2006), hlm.1773

Page 5: Teknik Bertanya

B. Jenis-Jenis Pertanyaan Yang Baik

1. Jenis pertanyan menurut maksudnya

a. pertanyaan permintaan, yakni pertanyaan yang mengharapkan agar siswa

mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.

b. Pertanyaan retoris, yakni pertnayaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi

dijawab sendiri oleh guru.

c. Pertanyaan yang mengarahkan atau menuntun, yaitu pertanyaan yang diajukan

untuk memberi arah kepada siswa dalamm proses berfikir.

d. Pertanyaan menggali,yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong murit untuk

lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama.4

2. Jenis pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran.

a. Pertanyaan sempit, pertanyan ini membutuhkan jawaban yang tertutup

dan biasanya kunci jawabannya telah tersedia.

- Pertanyaan sempit informasi langsung

- Pertanyaan sempi memusat.

b. Pertanyaan luas

- Pertanyaan luas terbuka

- Pertanyaan luas memusat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberi pertanyaan

1. Sebelum memberi pertanyaan hendaknya guru sudah mengetahui jawaban yang

dimaksud, sehingga jawaban yang menyimpang dari siswa akan segera dapat

diketahui dan diatasi.

2. Guru harus mengetahui pokok masalah yang ditanyakan dan memberi pertanyaan

sesuai dengan pokok yang dibahas.

3. Hendaknya guru memberi pertanyaan dengansikap hangat dan antusias agar murid

berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, maka guru harus menunjukkan sikap

yang baik diwaktu bertanya dan menerima jawaban dari siswa. Ada beberapa sikap

4 Moh. Uzer Usman, Op. Cit., hlm. 754

Page 6: Teknik Bertanya

yang perlu diperhatikan guru dalam bersikap diwaktu bertanya atau menerima

jawaban.

a. Menunjukkan gaya, ekspresi wajah, posisi badan dan gerakan badan yang baik

dan tepat diwaktu memberi pertanyaan dan menerima jawaban.

b. Memberi penguatan bagi siswa yang menjawab dengan benar

c. Mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

dengan cara yang simpatik.

d. Apabila guru tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan siswa

hendaknya tidak langsung menjawab dengan berbelit-belit atau menjawab dengan

sekedarnya.

e. Menerima jawaban siswa dengan menggunakan sebagai tolak uraian selanjutnya.

Hal ini penting untuk mengaitkan bahan yang dibahas dengan materi yang sudah

dimiliki siswa berdasarkan jawaban itu.

4. Hendaknya guru menghindari beberapa kebiasaan yang tidak perlu, yang bisa

merugikan siswa dalam proses belajarnya.5

C. Taksonomi Bloom

Pada tahun 1956 Benyamin Bloom menyampaikan gagasannya berupa taksonomi

tujuan pendidikan dengan menyajikannya dalam bentuk hierarki. Tujuan ini dimaksudkan

untuk mengkategorisasi hasil perubahan kognisi pada diri siswa sebagai hasil sebuah

pembelajaran. Bloom dalam taksonominya, yang disebut taksonomi Bloom, hanya

memasukan perubahan-perubahan mental yang dapat terukur dan teramati.

Taksonomi Bloom yang dimaksud terdiri atas6:

1. Pengetahuan (knowledge), selanjutnya disebut C1, atau ingatan dengan

menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan.

2. Pemahaman (comprehension), selanjutnya disebut C2, yaitu pertanyaan yang

menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Biasanya

menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, dan bandingkan

5 Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993) hal.796 H.Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, 2003. Hal 224

5

Page 7: Teknik Bertanya

3. Penerapan (application), selanjutnya disebut C3, yaitu pertanyaan yang menghendaki

jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterimanya.

4. Analisis (analysis), selanjutnya disebut C4, adalah kemampuan untuk memilih

sebuah struktur informasi kedalam komponen sedemikian hingga hierarki dan

keterkaitan antar idea dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas

5. Sintesis (synthesis), selanjutnya disebut C5, yaitu pertanyaan yang menghendaki

jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut murid untuk

membuat ramalan (prediksi), memecahkan masalah, mencari komunikasi.

6. Evaluasi (evaluation), selanjutnya di sebut C6, yaitu pertanyaan yang menghendaki

jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu isyu

yang ditampilkan.

D. Strategi Mengajukan Pertanyaan

Ketika seorang guru matematika mempersiapkan pembelajaran, sebuah topic atau

unit, ia seharusnya menentukan dua jenis tujuan tujuan terlebih dahulu. Pertama tujan dari

materi matematika yang diajarkan dan kedua adalah tujuan-tujuan kognisi yang sesuai

dengan sifat materi dan karakteristik siswa yang akan dihadapi

Suatu hal yang tak kalah pentingnya dalam kegiatan belajar matematika adalah

mengajukan pertanyaan (asking question). Dalam kenyataannya, mengajukan pertanyaan

atau bertanya adalah pusat aktivitas dalam sebagian besar strategi belajar mengajar

matematika dan dalam prosedur evaluasi hasil belajar. George polya menekankan bahwa

pemecahan masalah dan metode penemuan dalam matematika sebagai sesuatu yang bagus

dan potensial untuk digunakan sebagai strategi mengajukan pertanyaan dalam proses belajar

mengajar matematika.

Strategi mengajukan pertanyaan dapat bermanfaat dan digunakan dalam

mempertemukan sejumlah tujuan belajar yang banyak dan bervariasi, baik dalam strategi

pembelajaran berkelompok maupun pembelajaran secara individual.Bila kita ingin

mendapatkan jawaban dengan tingkat kognitif atau afektif yang lebih tinggi, maka guru

harus menggunakan strategi mengajukan pertanyaan yang bersifat lebih tinggi pula.

6

Page 8: Teknik Bertanya

Strategi mengajukan pertanyaan dapat dengan cara menggunakan metode Tanya

jawab yang secara langsung sangat efektif untuk mereview topik-topik atau unit-unit secara

cepat setelah mereka memperoleh sesuatu. Sesi review dapat pula digunakan untuk

mempersiapkan siswa dalam menghadapi tes sekaligus untuk memperoleh gambaran

apakah mereka telah tuntas memahami materi-materi yang talah diajarkan yang merupakan

materi prasyarat untuk topic-topik berikutnya.7

Strategi mengajukan pertanyaan dapat pula digunakan dalam penyajian dan diskusi

tentang topic atau unit baru. Fakta, kemampuan, konsep, dan prinsip-prinsip matematika

dapat dipelajari melalui penggunaan teknik-teknik mengajukan pertanyaan yang sesuai dan

relevan. Melalui pertanyaan yang relevan guru dapat melacak berapa jauh siswa dapat

memahami apa yang telah disampaikan dan hal-hal apa saja yang masih belum dikuasai

dengan mantap. Untuk hal ini, guru dapat menggunakan kata-kata kunci

“mengapa”,”bagaimana”, atau “dimana” untuk melihat paham tidaknya siswa atas sesuatu

yang telah diberikan sebelumnya

E. Tipe-Tipe Pertanyaan

Tipe-tipe pertanyaan yang guru dan siswa ajukan dalam kegiatan pembelajaran

matematika seharusnya merujuk pada tujuan kognitif dan afektif dari pembelajaran yang

dilakukan.

Sebelum guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran

dan materi matematika kepada siswa, mereka sebaiknya mencobakan terlebih dahulu

pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk dijawab sendiri. Hasil dari bertanya kepada diri

sendiri oleh guru dapat dijadikan sebagai pertimbangan apakah sebuah pertanyaan layak

diajukan kepada siswa atau tidak.

Beberapa contoh tipe-tipe pertanyaan yang dapat digunakan sebagai panduan

dalam pembelajaran matematika :

a. Pertanyaan yang berkenaan dengan pengetahuan tentang fakta, contoh:denagan cara

bagaimana kita menunjukkan 6 dibagi 3 adalah 2?

7 Ibid, hlm. 2287

Page 9: Teknik Bertanya

b. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang keterampilan. Contoh:apa

langkah pertama yang hareus dilakukan dalam mengerjakan 3 ½ : 5 ¼?

c. Pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang konsep. Contoh: apakah

definisi sebuah vector ?

d. Pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang prinsip. Contoh:

bagaimanakah rumus umum volume sebuah kerucut ?

e. Pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman tentang fakta.

Contoh : mengapa x0 didefinisikan sebagai 1 untuk x tidak = 0

f. Pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman tentang keterampilan

contoh :jelaskan mengapa 2 Ö5 * 3Ö5 -5 =25 ?

g. Pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman tentang konsep. Contoh :mengapa

bilangan-bilangan ganjil dikalikan dengan bilangan genap selalu menghasilkan

bilangan genap ?

h. Pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip. Contoh:mengapa

pembagian dengan bilangan nol tidak di defenisikan?

i. Pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan tentang keterampilan. Contoh: bila kita

meminjam uang dari bank, lebih untung cara perhitungan bunga efektif atau

perhitungan bunga flat ?

j. Pertanyaan yang berhubungan dengan penerapan tentang konsep. Contoh: diantara

yang berikut ini, manakah yang merupakan persamaan lingkaran?

a) Y2= x2 +25

b) 2y2= 18-2x2

c) X+y=9

d) X2-y2=16

k. Pertanyaan yang berkaitan dengan pernerapan tentang prinsip,

Contoh : manakah yang lebih luas kebun yang berbentuk persegi panjang dengan

panjang 314 m dan lebar 12m atau kolam renang yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari

lingkaran 12 m?

l. Pertanyaan yang berkaitan dengan analisis tentang fakta. contoh:mengapa (-1)6/2¹(-

1)3?

8

Page 10: Teknik Bertanya

m. Pertanyaan yang berhubungan dengan analisis tentang keterampilan. Contoh:

jelaskan mengapa langkah pertama dalam mencari 3/4 : ½ adalah menjadikannya 3/4

X 2?

n. Pertanyaan yang berhubungan dengan analisis tentang konsep,

Contoh: mengapa sebuah relasi belum tentu merupakan sebuah fungsi?

o. Pertanyaan yang berkaitan dengan analisis tentang prinsip,

Contoh: mengapa setiap persegi panjang?

p. Pertanyaan yang berkenaan dengan sintesis tentang fakta,

contoh: Ani lebih tua dari Budi, Budi lebih tua dari Candra, Candra lebih muda dari

Deni. Siapakah yang lebih muda?

q. Pertanyaan yang berkaitan dengan sintesis tentang keterampilan. Contoh:mana yang

lebih menguntungkan membeli celana dengan harga Rp.54.000,00 dengan diskon

15% atau membeli celana seharga Rp.49.500 tanpa diskon?

r. Pertanyaan yang berhubungan dengan sintesis tentang konsep. Contoh:mengapa

himpunan semua bilangan riil X dengan operasi-operasi penjumlahan baku dan

perkalian baku adalah sebuah ruang vector?

s. Pertanyaan yang b erkaitan dengan sintesis tentang prinsip,

Contoh :perlihatkan bahwa jika a adalah matriks m * n dan A(BA) didefenisikan,

maka b adalah matriks n*m

t. Pertan yaan yang berkaitan dengan evaluasi tentang fakta,

Contoh :selisiki manakahn yang merupakan fungsi genap diantara fungsi-fungsi

berikut: a. f(x) = 3 x2-5 b. g(x0 = 2Öx+7 c. t(x) = -4x3

u. Pertanyaan yang berhubungan dengan evaluasi tentang keterampilan. Contoh :

dengan cara manakah dalam menyeleseikan sebuah system persamaan linier yang

paling efektif , dengan cara substitusi, eliminasi atau operasi baris elementer.

v. Pertanyaan yang berhubungan dengan evaluasi tentang konsep.

Contoh : tentukan konsep-konsep matematika apa sajakah yang banyak digunakan

dalam bidang kimia ?

w. Pertanyaan yang berkaitan dengan rvaluasi tentang prinsip.

9

Page 11: Teknik Bertanya

Contoh :diketahui sejumlah bangun geometri datar, yaitu persegi, persegi panjang,

segitiga, lingkaran, belah ketupat, jajaran genjang, laying-layang, dan trapesium.

Buatkan hubungan diantara mereka dalam bentuk diagram peta konsep!

x. Pertanyaan yang berkenaan denagn penerapan tentang fakta.

contoh : tentukan hasilnya bila ¼ x 6 : 21/2?

F. Mengembangkan Strategi Bertanya yang Efektif

Sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk sejumlah siswa, seringkali tidak dapat di

jawab oleh semua siswa. Hal ini dikarenakan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan

yang mereka miliki untuk menjawab pertanyaan tersebut masing-masing tidak sama.

Siswa yang mempunyai kemampuan matematika rendah sebaiknya terlebih dahulu

diberi pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang fakta dan keterampilan.

Selanjutnya baru diberi pertanyaan yang mempunyai tingkat kognitif yang lebih tinggi.

Siswa yang mempunyai kemampuan matematika lebih sering kali mendominasi

kelas. Dominasi siswa yang berkemampuan matematika lebih perlu dihindari karena akan

mengesampingkan keberadaan siswa-siswa yang berkemampuan rendah.

Strategi pemberian pertanyaan dalam pembelajaran matematika akan

meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar selama diberikan secara efektif dan

proporsional.

G. Motivasi

1. Pengertian motivasi

Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.8

Dalam perumusan ini kita dapat melihat bahwa ada 3 unsur yang saling berkaitan:

· Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi

· Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan afektive arousal

· Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan

2. Fungsi motivasi

8 Oemar Hamalik,Proses belajar mengajar, 2001., hlm. 15810

Page 12: Teknik Bertanya

Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah

kelakuan. Fungsi motivasi adalah:

Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi maka tidak

akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke

pencapaian tujuan yang di inginkan.

Sebagai penggerak. Yang berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Basar kecilnya

motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

3. Cara menggerakkan motivasi belajar siswa

Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakan atau membangkitkan

motivasi belajar siswa, antara lain9:

Memberi angka

Murid yang mendapat angka baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi

lebih besar, dan sebaliknya.

Pujian

Pujian dapat menimbulkan rasa puas dan senang pada siswa

Hadiah

Cara ini dapat dilakukan dalam batas-batas tertentu. Misalnya memberi hadiah

pada akhir tahun ajaran yang menunjukan hasil belajar yang baik.

Kerja kelompok

Kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi

pendorong yang kuat dalam belajar.

Persaingan

Persaingan memberikan motiv-motiv sosial pada murid. Hanya saja persaingan

individual memberikan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya hubungan persahabatan.

Sarkasme

Adalah dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar yang

kurang. Dalam batas tertentu sarkasme dapat mendorong kegiatan belajar demi nama baik,

tapi di pihak lain tidak, karena siswa merasa dirinya di hina

9 Ibid, hlm. 16611

Page 13: Teknik Bertanya

Penilaian

Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar. Oleh karena siswa

memiliki kecendrungan untuk memperoleh hasil yang baik.

Karya wisata dan ekskursi

Cara ini dapat memberikan pengalaman langsung dan bermakna bagi siswa.

Suasana bebas , lepas dari keterikatan ruangan kelas, bermanfaat untuk menghilangkan

ketegangan yang ada sehingga belajar lebih menyenangkan.

Film pendidikan

Dengan film pendidikan para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan

satu unit cerita yang bermakna.

Belajar melalui radio

Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru,

tetapi radio tidak mungkin menggantikan kedudukan guru dalam belajar.

4. Mendiagnosis dan memberikan motivasi belajar

Motivasi belajar seseorang dipengaruhi oleh emosi. Adapun hal yang dapat

mengakibatkan masalah yang berkaitan dengan emosi siswa diantaranya:

Lingkungan belajar siswa yang kurang kondusif

Polusi sosial yang berasal dari lingkungan siswa yang berdampak terhadap pola

sikap dan pola tindak siswa.

Pengalaman dalam lingkungan keluarga.

Perubahan system nilai sosial.

Rendahnya motivasi belajar siswa dapat diakibatkan oleh beberapa hal

diantaranya10:

a. Kegagalan berulang yang dialami oleh siswa dalam melakukan aktifitas- aktifitas

yang berkaitan dengan matematika

b. Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh siswa sebelumnya yang berhubungan

dengan ketidaknyamanan dalam belajar matematika

c. Ketidakserasian dalam berinteraksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru.

10 Erman Suherman, Op. Cit, hlm. 23512

Page 14: Teknik Bertanya

d. Kekeliruan siswa dalam memaknai dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam

matematika.

Agar para siswa lebih termotivasi dan bersungguh-sungguh dalam belajar

matematika, guru seharusnya11:

o Memperlihatkan betapa bermanfaatnya matematika bagi kehidupan melalui contoh-

contoh penerapan matematika yang relevan dengan keseharian siswa.

o Menggunakan teknik, metode, dan pendekatan pembelajaran matematika yang tepat

sesuai dengan karakteristik topic yang disajikan.

o Memanfaatkan teknik, metode, dan pendekatan yabg bervariasi dalam pembelajaran

matematika agar tidak monoton.

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan menurut G. A Brown dan R.

Edminson (1984). Mendefenisikan pertanyaan sebagai segala pertanyaan sebagai pernyataan

yang menginginkan tanggapan Verbal ( lisan). Salah satu metode dalam mengajar adalah

metode Tanya jawab. Strategi mengajukan pertanyaan dapat bermanfaat dan digunakan

dalam mempertemukan sejumlah tujuan belajar yang banyak dan bervariasi, baik dalam

strategi pembelajaran berkelompok maupun pembelajaran secara individual.Bila kita ingin

mendapatkan jawaban dengan tingkat kognitif atau afektif yang lebih tinggi, maka guru

harus menggunakan strategi mengajukan pertanyaan yang bersifat lebih tinggi pula.

Sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk sejumlah siswa, seringkali tidak dapat di

jawab oleh semua siswa. Hal ini dikarenakan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan

yang mereka miliki untuk menjawab pertanyaan tersebut masing-masing tidak sama.

Berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh motivasinya dalam

belajar. Yang mana motivasi itu adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

11 Ibid, 2313

Page 15: Teknik Bertanya

14