Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

9
PAPER TENTANG BAK AERASI LAGOON TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN 2 DISUSUN OLEH PRASETYO BAYU AJI (1512002) IMAM SOFGHUL VIKRI ANWAR (1512037) MENTARI ULFA N (1512038) RIDWAN BRIAN BUDIMAN (1512040) PRILLIA PUTRI BERYA (1512043) SEPTI TRIANDINI (1512046) FAHMI MASYHURI (1512068)

description

lingkungan

Transcript of Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

Page 1: Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

PAPER TENTANG BAK AERASI LAGOON

TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN 2

DISUSUN OLEH

PRASETYO BAYU AJI (1512002)

IMAM SOFGHUL VIKRI ANWAR (1512037)

MENTARI ULFA N (1512038)

RIDWAN BRIAN BUDIMAN (1512040)

PRILLIA PUTRI BERYA (1512043)

SEPTI TRIANDINI (1512046)

FAHMI MASYHURI (1512068)

Page 2: Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

A. PENGERTIAN LAGOON dan FUNGSINYA

Lagoon adalah kolam dari tanah yang luas, dangkal dan tidak terlalu dalam. Air

limbah yang dimasukkan ke dalam lagoon dengan waktu yang cukup lama agar terjadi

pemurniaan biologis alami. Di dalam sistem lagoon, terdapat sebagian dari sistem

biologis dipertahankan dalam kondisi aerobic agar didapatkan hasil pengolahan sesuai

yang diharapkan. Meskipun suplai sebagian oksigen didapatkan dari proses difusi dengan

udara luar, tetapi sebagian besar didapatkan dari hasil fotosintesis.

Lagoon memiliki fungsi sebagai berikut :

Meningkatkan kadar oksigen dalam tanah

Menambah terjadinya pengendapan

Sebagai pemecah warna

B. JENIS LAGOON

Lagoon dpat dibedakan bedasarkan derajat pencampuran mekanik yang dilakukan.

Jika energy yang diberikan cukup untuk mendapatkan derajat pencampuran dan aerasi

terhadap seluruh air limbah termasuk padatan tersuspensi, reaktor ini disebut lagoon

aerobic.efluen dari lagoon aerobic memerlukan unit peralatan sistem untuk pemisahan

padatan agar didapatkan hasil olahan sesuai dengan standar yang dibolehkan.

Jika energy yang dihasilkan hanya cukup untuk pencampuran dan aerasi sebagian

dari air limbah yang ada di dalam lagoon, sedangkan padatan yang ada di dalam air

limbah mengendap di dasar lagoon atau di daerah yang mempunyai gradient kecepatan

yang rendah serta menghasilkan proses peruraian secara anaerobic disebut Lagoon

Fakultatif, dan proses tersebut dapat dibedakan dengan kolam fakuktatif hanya pada

metode pemberian oksigen atau cara aerasinya.

Lagoon atau kolam fakultatif dapat juga dianggap sebagai reactor dengan

pencampuran sempurna tanpa sirkulasi biomassa.

Page 3: Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

C. GAMBAR LAGOON

Gambar bak aerasi lagoon pada pengolahan air

gambar sketsa bak aerasi Lagoon

Page 4: Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

D. PRINSIP KERJA LAGOON

Lagoon aeration adalah sebuah kolam yang dilengkapi dengan aerator. Proses

kerja reactor ini ialah menampung air limbah dalam sebuah kolam besar yang diatur

supaya suasana aerobic berjalan melalui pengadukan mekanis ataupun memasang

penggelembung udara seperti gambar dibawah ini. Biomassa yang terbentuk akan

mendegradasi polutan organik. Suplay oksigen juga terkadang mendapat bantuan dari

fotosintesis alga maupun ganggang dalam kolam tersebut. Pada lagoon aerasi, lumpur

tidak dikembalikan, aerator langsung beroperasi di atas permukaan lagoon dan

mengguncang seluruh permukaan limbah agar dapat tercampur merata antara limbah

dan udara. Air limbah dialirkan kedalam lagoon atau kolam dan dialirkan dekat dasar

kolam atau lagoon. Padatan yang ada di dalam air limbah akan mengendap didaerah

masuk (inlet) dan partikel biologis serta koloidakan menggumpal membentuk awan

atau selimut lumpur tipis yang ditinggal di atsa dasar kolam bagian keluara

diletakkan pada bagian yang kemungkinan terjadi aliran singkat paling kecil.

E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI LAGOON

Kelebihan :

Effluent yang dihasilkan baik karena daya larut oksigen dalam air limbah lebih

besar sehingga mengoptimalkan kinerja mikroorganisme

Dapat menampung air limbah dengan kuantitas volume yang sangat besar

Tidak menimbulkan bau.

Page 5: Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

Biaya pemeliharaan rendah

 Kekurangan :

Membutuhkan energi yang besar, karena disamping untuk suplai oksigen juga

untuk pengadukan secara sempurna.

Membutuhkan lahan yang luas

 Membutuhkan energi yang besar

Membutuhkan penanganan lumpur lebih lanjut.

Pengontrolan jumlah mikro-organisme sulit dilakukan.

Sensitif terhadap perubahan temperatur.

Kadang-kadang konsentrasi BOD air olahan masih tinggi.

Dapat menimbulkan pertumbuhan cacing rambut, serta kadang-kadang timbul

bau yang kurang sedap

Memerlukan udara ( dari blower) dan di-on-kan secara terus menerus (24 jam).

Perlu penambahan nutrisi / suplemen seperti ; urea, tetes tebu, KCL dan BIO

Active.

Diperlukan Bak Aerasi/Aerobik dengan waktu tinggal dijaga sekitar 8-14 jam.

Perlu dilakukan analisa secara berkala untuk parameter ( BOD, COD, MHSS,

SV30).

Diperlukan bak stabilisasi, untuk menyimpan lumpur (sebagai cadangan bakteri).

Bila terjadi trouble pada pengolahan (misal terjadi shock-loading), maka

cadangan bakteri di Bak stabilisasi dapat dialirkan ke dalam Bak Aerasi.

Sering menimbulkan bau bila jumlah lumpur terlalu banyak

Banyak menghabiskan suplay oksigen..

F. APLIKASI LAGOON PADA INDUSTRI

Lagoon digunakan pada sistem pengolahan air limbah dalam industri pangan

seperti limbah cair industri tapioka, industri nata de coco, industri kecap dan industri

Page 6: Tekling 2_bak Aerasi Lagoon

tahu. Sistem lagoon dapat digunakan untuk mempercepat proses penguraian senyawa

polutan atau memperpendek waktu tinggal.

Selain itu lagoon juga dapat digunakan untuk mengolah limbah cair domestik

yang dihasilkan dari pemukimam penduduk dan juga tempat penginapan seperti hotel.

Lagoon juga digunakan dalam pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari industri

tekstil dengan penjelasan sebagai berikut :

Pada PT Sukun Tekstil, unit pengoahan limbah terakhir sebelum air dibuang

ke saluran irigasi adalah lagoon. Pada lagoon, sistem aerasi dijalankan secara alami,

tanpa bantuan mesin aerator. Lagoon atau kolam ini termasuk kolam dangkal. Metode

ini merupakan metode pengolahan tambahan. Kondisi aerobik terdapat pada bagian

atas dari kolam atau lagoon. Oksigen yang terlarut didapatkan dari proses fotosintesis

serta sebagian didapatkan dari difusi oksigen dari udara atau atmosfer.

Kondisi stagnant di dalam lumpur di daerah sekitar dasar kolam menyebabkan

terhambatnya transfer oksigen ke daerah tersebut, sehingga menyebabkan kondisi

anaerob. Batas antara zona aerobik dan anaerobik tidak tetap, dipengaruhi oleh

adanya pengadukan oleh angin serta penetrasi sinar matahari.

Situasi Gambar Lagoon dan kontrol ikan

Lagoon merupakan kolam tanah, dengan dimensi panjang 40 m, lebar

14m, dan kedalaman 1m. Volume dari lagoon adalah 560 m3.