tekanan hidrolisis

39
GERAK LURUS Olivia putri utami,indri dwi salsabila,astuti,sarima,sunarto arief sura Pendidikan Biologi 2014 Abstrak Telah dilakukan eksperimen Gerak lurus,percobaan ini bertujuan untuk dapat menentukan besar jarak dan perpindahan,dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata,dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh (t) benda yang bergerak lurus beraturan(GLB) serta dapat memahami gerak lurus beraturan(GLB).pada kegiatan pertama eksperimen dilakukan dengan membuat segitiga siku-siku kemudian menyiapkan teman sebagai objek yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda,pada kegiatan yang kedua eksperimen dilakukan dengan menggantungkan ujung tabung GLB pada statif dengan ketinggiaan 5 cm dan 7 cm kemudian mengukur waktu tempuh gelembung untuk sampai pada setiap titik,hasil dari eksperimen ini yaitu setiap kecepatan pada kegiatan pertama sudah pasti berbeda dari tiap lintasan karena semakin panjang lintasan (x) dan waktu yang diperlukan sedikit menandakan bahwa kecepatan yang dihasilkan semakin besar. Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu titik acuan tertentu.perubahan posisi benda dilihat dengan membandingkan posisi benda tersebut terhadap suatu titik acuannya,apabila titik-titik yang dilalui suatu benda dihubungkan dengan garis,maka garis tersebut disebut lintasan.jika lintasan tersebut berbentuk garis lurus maka gerak benda disebut gerak lurus. Kata kunci :GLB,Jarak,kecepatan,perpindahan,kelajuan RUMUSAN MASALAH 1.Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan? 2.Bagaimana menentukan besar kecepatn rata-rata dan kelajuan rata-rata? 3.Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu tempuh? 4. TUJUAN

description

tekanan hidrolisis

Transcript of tekanan hidrolisis

Page 1: tekanan hidrolisis

GERAK LURUS

Olivia putri utami,indri dwi salsabila,astuti,sarima,sunarto arief sura

Pendidikan Biologi 2014

Abstrak

Telah dilakukan eksperimen Gerak lurus,percobaan ini bertujuan untuk dapat menentukan besar jarak dan perpindahan,dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata,dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh (t) benda yang bergerak lurus beraturan(GLB) serta dapat memahami gerak lurus beraturan(GLB).pada kegiatan pertama eksperimen dilakukan dengan membuat segitiga siku-siku kemudian menyiapkan teman sebagai objek yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda,pada kegiatan yang kedua eksperimen dilakukan dengan menggantungkan ujung tabung GLB pada statif dengan ketinggiaan 5 cm dan 7 cm kemudian mengukur waktu tempuh gelembung untuk sampai pada setiap titik,hasil dari eksperimen ini yaitu setiap kecepatan pada kegiatan pertama sudah pasti berbeda dari tiap lintasan karena semakin panjang lintasan (x) dan waktu yang diperlukan sedikit menandakan bahwa kecepatan yang dihasilkan semakin besar. Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu titik acuan tertentu.perubahan posisi benda dilihat dengan membandingkan posisi benda tersebut terhadap suatu titik acuannya,apabila titik-titik yang dilalui suatu benda dihubungkan dengan garis,maka garis tersebut disebut lintasan.jika lintasan tersebut berbentuk garis lurus maka gerak benda disebut gerak lurus.

Kata kunci :GLB,Jarak,kecepatan,perpindahan,kelajuan

RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan?

2.Bagaimana menentukan besar kecepatn rata-rata dan kelajuan rata-rata?

3.Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu tempuh?

4.

TUJUAN

1.Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan

2.Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata.

3.Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh (t) benda yang

bergerak lurus beraturan (GLB).

4.Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan(GLB).

Page 2: tekanan hidrolisis

METODOLOGI EKSPERIMEN

Teori singkat

Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu titik

acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu dalam

waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar perubahan

posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak adalah besaran

skalar, sedangkan perpindahan adalah besaran vector

Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada lintasan

yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan kecepatan

terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan sebagai perubahan

posisi setiap saat atau dalam bentuk matematis dituliskan.

𝑣 =Δ𝑥𝑡 (1.1)

sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk matematis

dituliskan

𝑣=𝑥𝑡 (1.2)

Ket:

ṽ: kecepatan (m/s)

: perubahan posisi atau perpindahan (m)

: selang waktu (s)𝑣:kelajuan(m/s)𝑥: jarak(m)

ALAT DAN BAHAN

1. Meteran ( 5 meter)

2. Stopwatch

3. Tabung GLB

4. Statif

5. Alat tulis menulis

Page 3: tekanan hidrolisis

Identifikasi Variabel

Kegiatan 1:

1. variabel manipulasi : jarak dan lintasan

2. varibel kontrol : kecepatan

3. variabel respon : perpindahan dan waktu

Kegiatan 2:

1. variabel manipulasi : ketinggian dan jarak tempuh

2. varibel kontrol : -

3. variabel respon : kecepatan dan waktu

Definisi Operasional Variabel

Kegiatan 1:

1. Variabel manipulasi : jarak di definisikan panjang lintasan yang ditempuh orang

sebagai objek dalam selang waktu tertentu. Dan lintasan didefinisikan sebagai

tempat/posisi yang dilalui suatu objek yang bergerak.

2. Variabel kontrol : kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap orang

yang menjadi objek dari titik A ke titik B dan seterusnya dengan memperhatikan

arahnya..

3. Variabel respon : perpindahan didefinisikan perubahan posisi suatu objek dalam

selang waktu tertentu dan waktu didefinisikan lamanya suatu proses atau kejadian

yang diukur dalam ukuran detik, menit, jam untuk berpindah dari satu titik ke titik

lainnya.

Kegiatan 2:

1. Variabel manipulasi : jarak didefinisikan panjang lintasan yang ditempuh oleh orang

sebagai objek dalam selang waktu tertentu. Dan ketinggian adalah jarak tabung GLB

yang digantungkan dari dasar

2. Variabel kontrol : -

Page 4: tekanan hidrolisis

3. Variabel respon : kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap orang

yang menjadi objek dari titik A ke titik B dan seterusnya dengan memperhatikan

arahnya.

PROSEDUR KERJA

a. Kegiatan 1.

1. Membuat tiga titik A,B,C yang dapat membentuk sebuah segitiga siku-siku.

2. Mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut dengan menggunakan

meteran yang tersedia.

3. Menyiapkan 3 orang teman anda, sebagai objek yang bergerak dengan kecepatan

yang berbeda.

4. Orang pertama berdiri di titik A, lalu bergeraklah menuju titik B, ukurlahlah waktu

yang anda gunakan untuk menempuh lintasan dari titik A sampai titik B (upayakan

bergerak dengan kecepatan konstan). Lanjutkan untuk orang kedua dan ketiga

catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan!

5. Melakukan langkah 4 dengan lintasan yang berbeda misalnya dari titik A menuju

titik B kemudian ke titik C. Lanjutkan dengan beberapa lintasan yang lain, catat

hasilnya pada tabel hasil pengamatan!

b. Kegiatan 2.

1. Mengambil tabung GLB dan Statif untuk mengantungkan salah satu ujung tabung

2. Menandai minimal 4 titik sebagai titik A, B, C, dan D pada tabung (upayakan

memiliki selang yang sama).

3. Menentukan ukuran panjang lintasan dari titik A, ke titik B, ke titik C, dan ke titik

D.

4. Menggantung salah satu ujung tabung pada statif pada ketinggian tertentu, mulailah

dari ketinggian sekirar 5 cm dari dasar/alas.

5. Mengangkat ujung tabung yang satunya, agar gelembung dalam tabung berada di

ujung yang terangkat.

6. Menurunkan ujung tadi sampai di dasar/alas sehingga gelembung akan bergerak ke

atas, ukurlah waktu yang diperlukan gelembung untuk sampai di titik B (mulai

Page 5: tekanan hidrolisis

menyalakan stopwatch ketika gelembung tepat melintasi pada posisi A cm pada

tabung), ulangi pengambilan data sebanyak 3 kali.

7. Mengulangi langkah 4, 5 dan 6, dengan jarak tempuh yang berbeda (ke C, dan ke

titik D) catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.

HASIL PENGAMATAN

1. Kegiatan 1

Tabel 1. Hasil pengukuran jarak, perpindahan dan waktu tempuh

No Lintasan Jarak

(m)

Perpindahan

(m)

Waktu Tempuh (s)

1 A-B |2,7400 ± 0,0005| |2,7400 ± 0,0005| 1. |12,8 ± 0,1|

2. |6,2 ± 0,1|

3. |3,2 ± 0,1|

2 A-B-C |9,3600 ± 0,0005| |2,7400 ± 0,0005| 1. |19,5 ± 0,1|

2. |10,6 ± 0,1|

3. |6,0 ± 0,1|

3 A-B-C-B |12,1000 ± 0,0005| |2,7400 ± 0,0005| 1. |25,0 ± 0,1|

2. |19,0 ± 0,1|

3. |19,0 ± 0,1|

4 A-B-C-B-A |14,8400 ± 0,0005| |0,0000 ± 0,0005| 1. |33,0 ± 0,1|

2. |23,0 ± 0,1|

3. |13,0 ± 0,1|

Page 6: tekanan hidrolisis

2.Kegiatan 2

Tabel 2. Hasil pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus

Beraturan

No Ketinggian (cm) Jarak tempuh (cm) Waktu Tempuh (cm)

1 |5,00 ± 0,05|cm 0−A

|11,00± 0,05|1. |1,7 ± 0,1|

2. |1,8 ± 0,1|

3. |1,7 ± 0,1|

0−B

|22,00 ± 0,05|1. |3,7 ± 0,1|

2. |3,8 ± 0,1|

3. |3,8 ± 0,1|

0−C

|33,00 ± 0,05|1. |5,8 ± 0,1|

2. |5,8 ± 0,1|

3. |5,7 ± 0,1|

0−D

|44,00 ±0,05|1. |7,6 ± 0,1|

2. |7,7 ± 0,1|

3. |7,6 ± 0,1|

2 |7,00 ± 0,05| 0−A

|11,00± 0,05|1. |1,5 ± 0,1|

2. |1,5 ± 0,1|

3. |1,5 ± 0,1|

0−B

|22,00 ± 0,05|1. |3,2 ± 0,1|

2. |3,2 ± 0,1|

3. |3,1 ± 0,1|

0−C

|33,00 ± 0,05|1. |4,6 ± 0,1|

2. |4,7 ± 0,1|

3. |4,6 ± 0,1|

0−D

|44,00 ±0,05|1. |4,5 ±0,1|

2. |4,6 ± 0,1|

3. |4,4 ± 0,1|

Page 7: tekanan hidrolisis

ANALISIS DATA

Kegiatan I : Menentukan besar kecepatan ,kelajuan rata –rata setiap orang pada

setiap lintasan ,dan analisis kesalahannya.

a. Kecepatan

(1)Orang pertama

V1 = ∆ xt

= 2,7400

12,8 = 0,2140 m/s

∆V1 = | 0,00052,7400

+ 0,1

12,8 | 0,2140 m/s

= | 0,0002 + 0,0078 | 0,2140 m/s

= 0,0017 m/s

KR =0,00170,2140

× 100%

= 0,79 % ( 3 angka penting )

V1 = | 0,214 ± 0,001 | m/s

V2 = ∆ xt

= 2,7400

19,5 = 0,1405 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,1

19,5 | 0,1405 m/s

= | 0,0002 + 0,0051 | 0,1405 m/s

= 0,0007 m/s

KR =0,00070,1405

× 100%

= 0,53 % ( 3 angka penting )

V2 = | 0,140 ± 0,001 | m/s

V3 = ∆ xt

= 2,7400

25,0 = 0,1096 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,1

25,0 | 0,1096 m/s

= | 0,0002 + 0,0040 | 0,1096 m/s

= 0,0004 m/s

KR =0,00040,1096

× 100%

= 0,36 % ( 4 angka penting )

Page 8: tekanan hidrolisis

V3 = | 0,1096 ± 0,0004 | m/s

V4 = ∆ xt

= 0,0000

33,0 = 0 m/s

v=0,214

ms+0,140

ms+0,1096

ms+0

ms

4 = 0,1159 m/s

δ1 =|0,214−0,1159|m /s = 0,0981m/s

δ2 =|0,140−0,1159|m /s = 0,0241m/s

δ3 =|0,1096−0,1159|m /s = 0,0063 m/s

δ4 =|0−0,1159|m /s = 0,1159 m/s

∆ v = δmax = 0,1159 m/s

KR = ∆ vv

× 100%

KR = 0,11590,1159

× 100% = 100 %

AB = 1- log KR

= 1- log 1

= 1- (0)

= 1 ( 1 angka penting)

PF=|v ± ∆ v| ¿|0,1 ± 0,1| m/s

(2)Orang kedua

V1 = ∆ xt

= 2,7400

6,2 = 0,4419 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,16,2

| 0,4419 m/s

= | 0,0002 + 0,0078 | 0,4419 m/s

= 0,0035 m/s

KR =0,00350,4419

× 100%

= 0,79 % ( 3 angka penting )

V1 = | 0,441 ± 0,003 | m/s

V2 = ∆ xt

= 2,7400

10,6 = 0,2584 m/s

Page 9: tekanan hidrolisis

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,1

10,6 | 0,2584m/s

= | 0,0002 + 0,0094 | 0,2584 m/s

= 0,0024 m/s

KR =0,00240,2584

× 100%

= 0,92 % ( 3 angka penting )

V2 = | 0,258 ± 0,002 | m/s

V3 = ∆ xt

= 2,7400

19,0 = 0,1442 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,1

19,0 | 0,1442 m/s

= | 0,0002 + 0,0052 | 0,1442 m/s

= 0,0007 m/s

KR =0,00070,1442

× 100%

= 0,48% ( 4 angka penting )

V3 = | 0,1442 ± 0,0007 | m/s

V4 = ∆ xt

= 0,0000

23,0 = 0 m/s

v=0,441

ms+0,258

ms+0,1442

ms+0

ms

4 = 0,2108 m/s

δ1 =|0,441−0,2108|m /s = 0,2302 m/s

δ2 =|0,258−0,2108|m / s = 0,0472m/s

δ3 =|0,1442−0,2108|m /s = 0,0066 m/s

δ4 =|0−0,2108|m / s = 0,2108 m/s

∆ v = δmax = 0,2302 m/s

KR = ∆ vv

× 100%

KR = 0,23020,2108

× 100% = 109 %

AB = 1- log KR

= 1- log 1,09

= 1- (0,03)

= 0,97 ( 1 angka penting)

Page 10: tekanan hidrolisis

PF=|v ± ∆ v| ¿|0,2 ± 0,2| m/s

(3)Orang ketiga

V1 = ∆ xt

= 2,7400

3,2 = 0,8562 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,13,2

| 0,8562 m/s

= | 0,0002 + 0,0312 | 0,8562 m/s

= 0,0268 m/s

KR =0,02680,8562

× 100%

= 3,13 % ( 3 angka penting )

V1 = | 0,856 ± 0,026 | m/s

V2 = ∆ xt

= 2,7400

6,0 = 0,4567 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,16,0

| 0,4567 m/s

= | 0,0002 + 0,0167 | 0,4567 m/s

= 0,0077 m/s

KR =0,00770,4567

× 100%

= 1,68 % ( 3 angka penting )

V2 = | 0,456 ± 0,007 | m/s

V3 = ∆ xt

= 2,7400

10,0 = 0,2740 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,1

10,0 | 0,2740 m/s

= | 0,0002 + 0,0100 | 0,2740 m/s

= 0,0027 m/s

KR =0,00270,2740

× 100%

= 0,98 % ( 3 angka penting )

V3 = | 0,274 ± 0,01| m/s

Page 11: tekanan hidrolisis

V4 = ∆ xt

= 0,0000

13,0 = 0 m/s

v=0,856

ms

+0,456ms+0,274

ms+0

ms

4 = 0,3965 m/s

δ1 =|0,856−0,3965|m/ s = 0,4595 m/s

δ2 =|0,456−0,3965|m/ s = 0,0595 m/s

δ3 =|0,274−0,3965|m /s = 0,1225 m/s

δ4 =|0−0,3965|m / s = 0,3965 m/s

∆ v = δmax = 0,4595 m/s

KR = ∆ vv

× 100%

KR = 0,45950,3965

× 100% = 115,88%

AB = 1- log KR

= 1- log 1,15

= 1- (0,06)

= 0,96 ( 1 angka penting)

PF=|v ± ∆ v| ¿|0,3 ± 0,4| m/s

Kelajaun

(1)Orang pertama:

V1 = xt

= 2,7400

12,8 = 0,2140 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,1

12,8 | 0,2140 m/s

= | 0,0002 + 0,0078 | 0,2140 m/s

= 0,0017 m/s

KR =0,00170,2140

× 100%

= 0,79 % ( 3 angka penting )

V1 = | 0,214 ± 0,001 | m/s

V2 = xt

= 6,6200

19,5 = 0,3394 m/s

Page 12: tekanan hidrolisis

∆V = | 0,00056,6200

+ 0,1

19,5 | 0,3394 m/s

= | 0,0002 + 0,0051 | 0,3394 m/s

= 0,0017 m/s

KR =0,00170,3394

× 100%

= 0,50 % ( 4 angka penting )

V2 = | 0,3394 ± 0,0017 | m/s

V3 = xt

= 10,5000

25,0 = 0,4200 m/s

∆V = | 0,0005

10,5000 +

0,125,0

| 0,4200 m/s

= | 0,0001 + 0,0040 | 0,4200 m/s

= 0,0017 m/s

KR =0,00170,4200

× 100%

= 0,40 % ( 4 angka penting )

V3 = | 0,4200 ± 0,0017 | m/s

V4 = xt

= 13,2400

33,0 = 0,4012 m/s

∆V = | 0,0005

13,2400 +

0,133,0

| 0,4012 m/s

= | 0,0001 + 0,0030 | 0,4012 m/s

= 0,0012 m/s

KR =0,00120,4012

× 100%

= 0,29 % ( 4 angka penting )

V4 = | 0,4012 ± 0,0017 | m/s

v=0,214

ms+0,3394

ms+0,4200

ms+0,4012

ms

4 = 0,3436 m/s

δ1 =|0,214−0,3436|m /s = 0,1296 m/s

δ2 =|0,3394−0,3436|m /s = 0,0042 m/s

δ3 =|0,4200−0,3436|m/ s = 0,0764 m/s

Page 13: tekanan hidrolisis

δ4 =|0,4012−0,3436|m / s = 0,0576 m/s

∆ v = δmax = 0,1296 m/s

KR = ∆ vv

× 100%

KR = 0,12960,3436

× 100% = 37,71 %

AB = 1- Log KR

= 1- log 0,37

= 1- (-0,43)

= 1,43( 1 angka penting)

PF=|v ± ∆ v| ¿|0,3 ± 0,1| m/s

(2)Orang kedua :

V1 = xt

= 2,7400

6,2 = 0,4419 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,16,2

| 0,4419 m/s

= | 0,0002 + 0,0078 | 0,4419 m/s

= 0,0035 m/s

KR =0,00350,4419

× 100%

= 0,79 % ( 3 angka penting )

V1 = | 0,441± 0,003 | m/s

V2 = xt

= 6,6200

10,6 = 0,6245 m/s

∆V = | 0,00056,6200

+ 0,1

10,6 | 0,6245 m/s

= | 0,0002 + 0,0094 | 0,6245 m/s

= 0,0059 m/s

KR =0,00590,6245

× 100%

= 0,94 % ( 3 angka penting )

V2 = | 0,624 ± 0,005 | m/s

V3 = xt

= 10,5000

19,0 = 0,5526 m/s

Page 14: tekanan hidrolisis

∆V = | 0,0005

10,5000 +

0,119,0

| 0,5526 m/s

= | 0,0001 + 0,0052 | 0,5526 m/s

= 0,0029 m/s

KR =0,00290,5526

× 100%

= 0,52 % ( 3 angka penting )

V3 = | 0,552 ± 0,002 | m/s

v4 = xt

= 13,2400

23,0 = 0,5756 m/s

∆V = | 0,0005

13,2400 +

0,123,0

| 0,5756 m/s

= | 0,0001 + 0,0043 | 0,5756 m/s

= 0,0025 m/s

KR =0,00250,5756

× 100%

= 0,43 % ( 4 angka penting )

V4 = | 0,5756 ± 0,0017 | m/s

v=0,441

ms+0,624

ms

+0,552ms

+0,5756ms

4 = 0,5481 m/s

δ1 =|0,441−0,5481|m /s = 0,1071 m/s

δ2 =|0,624−0,5481|m/ s = 0,0759 m/s

δ3 =|0,552−0,5481|m /s = 0,0039 m/s

δ4 =|0,5756−0,5481|m / s = 0,0275 m/s

∆ v = δmax = 0,1071 m/s

KR = ∆ vv

× 100%

KR = 0,10710,5481

× 100% = 19, 54 %

AB = 1- log KR

= 1- log 0,19

= 1- (-0,72)

= 1,72 ( 1 angka penting)

PF=|v ± ∆ v| ¿|0,5 ± 0,1| m/s

Page 15: tekanan hidrolisis

(3)Orang ketiga :

V1 = xt

= 2,7400

3,2 = 0,8562 m/s

∆V = | 0,00052,7400

+ 0,13,2

| 0,8562 m/s

= | 0,0002 + 0,0312 | 0,8562 m/s

= 0,0268 m/s

KR =0,02680,8562

× 100%

= 3,13 % ( 3 angka penting )

V1 = | 0,856± 0,026 | m/s

V2 = xt

= 6,6200

6,0 = 1,1033 m/s

∆V = | 0,00056,6200

+ 0,16,0

| 1,1033 m/s

= | 0,0002 + 0,0167 | 1,1033 m/s

= 0,0186 m/s

KR =0,01861,1033

× 100%

= 1,68 % ( 3 angka penting )

V2 = | 1,103± 0,018 | m/s

V3 = xt

= 10,5000

10,0 = 1,0500 m/s

∆V = | 0,0005

10,5000 +

0,110,0

| 1,0500 m/s

= | 0,0001 + 0,0100 | 1,0500 m/s

= 0,0106 m/s

KR =0,01061,0500

× 100%

= 1,00 % ( 3 angka penting )

V3 = | 1,05± 0,01| m/s

V4 = xt

= 13,2400

13,0 = 1,0184 m/s

Page 16: tekanan hidrolisis

∆V = | 0,0005

13,2400 +

0,113,0

| 1,0184 m/s

= | 0,0001 + 0,0076 | 1,0184 m/s

= 0,0078 m/s

KR =0,00781,0184

× 100%

= 0,76 % ( 4 angka penting )

V4 = | 1,018 ± 0,007 | m/s

v=0,856

ms

+1,103ms

+1,05ms+1,018

ms

4 = 1,009 m/s

δ1 =|0,856−1,009|m / s = 0,153 m/s

δ2 =|1,103−1,009|m /s = 0,094 m/s

δ3 =|1,05−1,009|m /s = 0,041 m/s

δ4 =|1,018−1,009|m /s = 0,009 m/s

∆ v = δmax = 0,153 m/s

KR = ∆ vv

× 100%

KR = 0,1531,009

× 100% = 15,16 %

AB = 1- log KR

= 1- log 0,15

= 1- (-0,82)

= 1,82 ( 1 angka penting)

PF=|v ± ∆ v| ¿|1± 0| m/s

Perpindahan

C

ĵ

Page 17: tekanan hidrolisis

B A

Keterangan:

A: (2,74 î + 0 ĵ )

B: ( 0 î + 0 ĵ)

C: (2,74 î + 2,74 ĵ )

A ke B = posisi B – posisi A

= ( 0 î + 0 ĵ) – (2,74 î + 0 ĵ )

= - 2,74 î

A ke B ke C = posisi C- posisi A

= (2,74 î + 2,74 ĵ ) - ( 2,74 î + 0 ĵ)

= 2,74 ĵ

A ke B ke C ke B = posisi B – posisi A

= ( 0 î + 0 ĵ)- ( 2,74 î + 0 ĵ)

= - 2,74 î + ĵ

A ke B ke C ke B ke A = posisi A - posisi A

= ( 2,74 î + 0 ĵ) - ( 2,74 î + 0 ĵ)

= 0

Kegiatan II :

a. Menetukan besar kecepatan pada setiap data yang diperoleh beserta analisis

ketidakpastiannya.

Ketinggian 5 cm

î

3,88

2,74 m

2,74

Page 18: tekanan hidrolisis

a) Kecepatan

Lintasan 0-A

t=t1+t 2+ t3

3

¿ 1,7 s+1,8 s+1,7 s3

¿1,73 s

v⃗=∆ xt

¿ 11,00cm1,73 s

¿6,35 cm /s

δ1=|1,7 -1,73|s =0 , 03 s

δ2=|1,8 -1,73|s =0,07 s

δ3=|1,7 -1,73|s =0,03 s

δmax=0,15 s

Lintasan 0-B

t=t1+t 2+ t3

3

¿ 3,7 s+3,8 s+3,8 s3

¿3,76 s

v⃗=∆ xt

¿ 22,00cm3,76 s

¿5,85 cm /s

δ1=|3,7 -3 ,76|s =0,06 s

δ2=|3,8 -3,76|s =0,04 s

δ3=|3,8 -3,76|s =0,06 s

δmax =0,06 s

Lintasan 0-C

t=t1+t 2+ t3

3

Page 19: tekanan hidrolisis

¿ 5,8 s+5,8 s+5,7 s3

¿5,76 s

v⃗=∆ xt

¿ 33,00 cm5,76 s

¿5,72 cm /s

δ1=|5 ,8−5,76|s =0,04 s

δ2=|5,8−5,76|s =0,04 s

δ3=|5,7−5,76|s =0,06 s

δmax =0,06 s

Lintasan 0-D

t=t1+t 2+ t3

3

¿ 7,6 s+7,7 s+7,6 s3

¿7,63 s

v⃗=∆ xt

¿ 44,00 cm7,63 s

¿5,76 cm / s

δ1=|7,6−7,63|s =0,03 s

δ2=|7,7−7,63|s =0,07 s

δ3=|7,6−7,63|s =0,03 s

δmax =0,07 s

b) Analisis kesalahan

∆⃗v =|δvδ∆x

∆∆x|+|δvδt

∆t|=|δ (∆x t-1 )δ∆t

∆∆x|+|δ ( ∆x t -1 )δt

∆t|¿|t−1 ∆ ∆ x|+|∆ x t−2 ∆ t|

¿(|t−1 ∆ ∆ x∆ x t−1 |+|∆ x t−2 ∆ t

∆ x t−1 |) v⃗

Page 20: tekanan hidrolisis

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

Lintasan 0-A

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

¿(|0,05 cm11cm |+| 0,1 s

1,73 s|6,35 cm /s)¿|0,38|cm/s

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,38 cm /s

6,35 cm /s× 100 %|

¿5,98 %

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 6,3 ±0,38 ⌉ cm / s

Lintasan 0-B

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

¿(|0,05 cm〴22 cm |+| 0,1 s

3,76 s|5,85 cm / s)¿|0,16|cm/s

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,16 cm / s

5,85 cm /s× 100 %|

¿2,73 %

Page 21: tekanan hidrolisis

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 5,85± 0,160 ⌉ cm /s

Lintasan 0-C

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

¿(|0,05 cm33 cm |+| 0,1 s

5,76 s|5,72cm / s)¿|0,10|cm/s

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,10 cm /s

5,72 cm /s× 100 %|

¿1,74%

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 5,72± 0,100 ⌉ cm /s

Lintasan 0-D

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

¿(|0,05 cm44 cm |+| 0,1 s

7,63 s|5,76 cm /s)¿|0,08|cm/s

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,08 cm /s

5,76 cm /s× 100 %|

¿1,4 %

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 5,76±0,080 ⌉ cm / s

Page 22: tekanan hidrolisis

Ketinggian 7 cm

a) Kecepatan Lintasan 0-A

t=t1+t 2+ t3

3

¿ 1,5 s+1,5 s+1,5 s3

¿1,5 s

v⃗=∆ xt

¿ 11,00cm1,5 s

¿7,33 cm /sδ1=|1,5 -1,5|s =0,0 s

δ2=|1,5 -1,5|s =0,0 s

δ3=|1,5 -1,5|s =0,0 s

δmax =0,5 s

Lintasan 0-B

t=t1+t 2+ t3

3

¿ 3,2 s+3,2 s+3,1 s3

¿3,16 s

v⃗=∆ xt

¿ 22,00cm3,16 s

¿6,96 m /sδ1=|3 , 2 -3 ,16|s =0,04 s

δ2=|3 ,2-3 ,16|s =0,0 4 s

δ3=|3 ,1- 3 ,16|s =0,06 s

δmax =0,06 s

Lintasan 0-C

t=t1+t 2+ t3

3

¿ 4,6 s+4,7 s+4,6 s3

¿4,63 s

v⃗=∆ xt

¿ 33,00 cm4,63 s

Page 23: tekanan hidrolisis

¿7,12 cm /sδ1=|4,6 -4 ,63|s =0,03 s

δ2=|4,7 -4 ,63|s =0,07 s

δ3=|4,6 -4 ,63|s =0,03 s

δmax =0,07 s

Lintasan 0-D

t=t1+t 2+ t3

3

¿ 6,2 s+6,2 s+6,1 s3

¿6,16 s

v⃗=∆ xt

¿ 44,00 cm6,16 s

¿7,14 cm / sδ1=|6,2 -6,16|s =0,04 s

δ2=|6,2 -6,16|s =0,04 s

δ3=|6,1 -6,16|s =0,06 s

δmax =0,06 s

b) Analisis kesalahan

∆⃗v =|δvδ∆x

∆∆x|+|δvδt

∆t|=|δ ( ∆x t-1 )δ∆t

∆∆x|+|δ (∆x t-1 )δt

∆t|¿|t−1 ∆ ∆ x|+|∆ xt−2 ∆ t|

¿(|t−1 ∆ ∆ x∆ x t−1 |+|∆ x t−2 ∆ t

∆ x t−1 |) v⃗

∆⃗ v=(|∆ ∆ í∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

Lintasan 0-A

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

Page 24: tekanan hidrolisis

¿(|0,05cm11cm |+|0,1 s

1 s |7,33cm /s)¿|0,51|cm/s

K R=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,51 cm /s

7,33 cm /s×100 %|

¿6,95%

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 7,3± 0,51 ⌉ cm /s

Lintasan 0-B

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

¿(|0,05cm22cm |+| 0,1 s

3,16 s|6,96cm/s)¿|0,22|cm/s

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,22 cm /s

6,96 cm /s× 100 %|

¿3,16 %

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 6,96±0,220 ⌉ cm / s

Lintasan 0-C

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

¿(|0,05cm33cm |+| 0,1 s

7,12 s|7,12cm/s )

Page 25: tekanan hidrolisis

¿|0,10|cm/s

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,10 cm /s

7,12 cm /s× 100 %|

¿1,5 %

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 7,12± 0,100 ⌉ cm /s

Lintasan 0-D

∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t

t |) v⃗

¿(|0,05 cm44 cm |+| 0,1 s

6,16 s|7,14 cm /s )¿|0,12|cm/s

KR=| ∆⃗ vv⃗

×100 %|¿|0,12 cm /s

7,14 cm / s× 100 %|

¿1,7 %

PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|

¿ ⌈ 7,14± 0,120⌉ cm / s

b. Plot grafik hubungan antara perpindahan dan waktu tempuh pada setiap ketinggian,dan

menentukan besar kecepatan dari grafik.

Analisis grafik

Ketinggian 5 cm

Page 26: tekanan hidrolisis

1 2 3 4 5 6 7 805

101520253035404550

f(x) = 5.58177153631371 x + 1.15403834859928R² = 0.999644538776183

Waktu (s)

Perp

inda

han

(cm

)

Grafik 1: Hubungan antara perpindahan(cm) dengan waktu (s)

y=mx+c

y=5.581 x+1.154

R2=0,999

v⃗=∆ xt

=m=5.58 cm /s

DK=R2 ×100 %=0,999 ×100 %=99,9 %

KR=100 %−DK=100 %−99,9%=0,1 % (4 AP)

KR=∆ v⃗v⃗

∆ v⃗=KR . v⃗=0,1×5.58 cm /s=0,558 cm /s

v⃗=[ v⃗ ± ∆ v⃗ ]

v⃗=[ 5,580± 0,5580 ] cm / s

Ketinggian 10 cm

Page 27: tekanan hidrolisis

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

f(x) = 7.11535925342109 x + 0.0169248836610549R² = 0.999384549685053

Waktu (s)

Perp

inda

han

(Cm

)

Grafik 2: Hubungan antara perpindahan(cm) dengan waktu (s)

y=mx+c

y=7,115 x+0,016

R2=0,999

v⃗=∆ xt

=m=7,11cm /s

DK=R2 ×100 %=0,999 ×100 %=99,9 %

KR=100 %−DK=100 %−99,9%=0,1 % (4 AP)

KR=∆ v⃗v⃗

∆ v⃗=KR . v⃗=0,1×7,11 cm /s=0,711 cm /s

v⃗=[ v⃗ ± ∆ v⃗ ]

v⃗=[ 7,1100± 0,7110 ] cm /s

PEMBAHASAN

Gerak lurus beraturan adalah gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya

tetap.Menurut hokum Newton 1 tentang gerak sebuah benda dapat bergerak lurus beraturan

jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut.Hal ini juga berarti bahwa jika

tidak ada resultan gaya yang bekerja pada suatu benda maka percepatannya nol,inilah yang

menjadi ciri gerak lurus beraturan.Percobaan ini bertujuan untuk dapat membedakan antara

Page 28: tekanan hidrolisis

jarak dan perpindahan, menentukan kecepatan dan kelajuan rata-rata,hubungan antara jarak

tempuh benda dengan waktu tempuhnya,serta memahami gerak lurus beraturan. Kecepatan

dan kelajuan rata-rata suatu benda,dapat di hitung melalui perbandingan antara jarak dan

waktu tempuh (rata-rata). Sehingga dapat diperoleh kecepatan dan kelajuan rata-rata setiap

orang yang sebagai objek bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan rata-

rata orang yang bergerak dihitung melalui perbandingan perpindahan dan waktu rata-rata,

kemudian dilakukan perhitungan kelajuan rata-rata melalui perbandingan antara jarak

tempuh dengan waktu rata-rata. Waktu tempuh di jumlahkan kemudian hasil dari rata-rata

tersebutlah yang digunakan untuk menghitung kecepatan/kelajuan rata-rata. Dari hasil

perhitungan tersebut, maka kita dapat menentukan kesalahan relatif dari hasil analisis data

untuk mengetahui seberapa akuratkah kita dalam melakukan pengukuran terhadap kecepatan,

jarak tempuh dan waktu tempuh suatu benda yang bergerak. Kemudian, selain analisis data

yang diperoleh terdapat juga analisis grafik. Analisis grafik dalam percobaan ini

menunjukkan hubungan antara jarak dan waktu tempuh. Dari hasil diatas maka, diperoleh

hasil analisis bahwa semakin besar jarak tempuh suatu benda yang bergerak, maka semakin

lama pula waktu yang dibutuhkan untuk sampai di posisi akhir. Namun, tidak semua

memiliki kecepatan yang konstan. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan NST alat

sehingga kesalahan relative pada setiap alat yang digunakan dalam percobaanpun berbeda,

yaitu mistar dengan ketelitian 0,1 cm dan stopwatch denagn ketelitian 0,2 s. Oleh karena itu,

setiap hasil percobaan diatas yang ditulis dalam laporan ini didasarkan pada perhitungan

KR(kesalahan relatif) , yang mengacu pada aturan angka berarti yang diperoleh dari hasil

pengukuran yang dilakukan.

Berdasarkan pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh:

1.Pengukuran jarak, perpindahan dan watu tempuh

Pada percobaan ini kami mengamati hubungan antara jarak,perpindahan,dan waktu,langkah

pertama yang kami lakukan pada kegiatan ini adalah membuat lintasan segitiga siku-siku lalu

memberikan masing-masing setiap sudut kode yaitu A,B,C kemudian mengukur panjang

lintasan,panjang lintasan A-B yaitu 2,74 cm,panjang lintasan A-B-C yaitu 9,36 cm,panjang

lintasan A-B-C-B yaitu 12,10 cm,dan panjang lintasan A-B-C-B-A yaitu 14,84 cm. Adapun

yang kami amati adalah waktu yang digunakan oleh 3 objek dengan kecepatan berbeda untuk

menempuh lintasan dari titik A sampai titik B dan seterusnya.Pada percobaan pertama orang

1 dengan kecepatan rendah bergerak dari titik A-B dengan perpindahan=2,74 m dan waktu

tempuh= 12,8 s ,Dari titik A-B-C bergerak dengan perpindahan=2,74 m dan waktu tempuh=

Page 29: tekanan hidrolisis

9,5 s,Dari titik A-B-C-B bergerak dengan perpindahan=2,74 m dan waktu tempuh= 25 s.Dari

titik A-B-C-B-A dengan perpindahan=0 m dan waktu tempuh =33 s. Orang kedua dengan

kecepatan sedang bergerak dari titik A-B dengan perpindahan=2,74 m dan waktu

tempuh=6,2 s,dari titik A-B-C dengan perpindahan= 2,74 m dan waktu tempuh=10,6 s,dari

titk A-B-C-B dengan perpindahan= 2,74 m dan waktu tempuh= 19 s,dari titik A-B-C-B-A

dengan perpindahan =0 m dan waktu tempuh =23 s. sedangkan orang ketiga dengan

kecepatan tinggi bergerak dengan dengan perpindahan= 2,74 m dan waktu tempuh lintasan

dari titik A-B= 3,2 s, perpindahan 2,74 m dan waktu tempuh lintasan dari titik A-B-C= 6 s,

perpindahan 2,74 m dan waktu tempuh lintasan dari titik A-B-C-B=10 s,perpindahan=0 m

dan waktu tempuh lintasan dari titik A-B-C-B-A =13 s.Sehingga dapat saya simpulkan dari

hasil pengamatan dan analisis data tersebut bahwa perbedaan waktu tempuh yang di peroleh

setiap orang dipengaruhi oleh kecepatannya yang berbeda-beda setiap orang untuk

menempuh lintasan dari setiap titik yang dilalui.

2. Pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus beraturan

Pada percobaan ini kami telah mengamati hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh

pada gerak lurus beraturan.percobaan menggunakan tabung GLB dan statif yang berfungsi

untuk menggantungkan salah satu ujung tabung . Lalu jarak tempuh 0 ke titik A yaitu 11 cm

dan seterusnya setelah itu salah satu ujung tabung yang telah diisi air pada statif di

gantungkan dengan ketinggian 5 cm dan 7 cm setelah itu angkat ujung tabung yang satunya

agar gelembung berada diujung yang terangkat kemudian turunkan ujung yang tadi sampai

didasar sehingga gelembung akan bergerak keatas,Kemudian memperhatikan waktu yang

diperlukan gelembung untuk sampai dari titik satu ke titik lainnya dan pengambilan data

diulangi hingga 3 kali dengan jarak tempuh yang berbeda. Pengambilan data pertama pada

ketinggian 5 cm dari titik 0-A dengan jarak tempuh 11 cm,waktu yang di tempuh= 1,7 s,

dari titk 0-B dengan jarak tempuh 22 cm,waktu yang di tempuh = 3,7 s, dari titik 0-C dengan

jarak tempuh 33 cm dengan waktu tempuh = 5,8 s,jarak tempuh 44 cm,waktu yang di

tempuh=7,6 s. pengambilan data kedua dengan jarak yang sama pada percobaan pertama

yaitu dari 0-A jaraknya 11 cm,0-B jaraknya 22 cm,dari 0-C jaraknya 33 cm,dari 0-D

jaraknya 44 cm namun karena percobaan berulang maka waktu yang di tempuh ada yang

berbeda yaitu dari titik 0-A waktu tempuh 1,8 s ,dari titik 0-B waktu tempuh 3,8,dari titik 0-

D waktu tempuh 7,7 s.pengambilan data ketiga dengan jarak yang sama pada pengambilan

data yang pertama dan kedua yaitu dari 0-A jaraknya 11 cm,0-B jaraknya 22 cm,dari 0-C

jaraknya 33 cm,dari 0-D jaraknya 44 cm,dari titik 0-A waktu tempuh 1,7 s ,dari titik 0-B

waktu tempuh 3,8 s,dari titik 0-C waktu tempuh 5,7 s,Dari titik 0-D waktu tempuh 7,7 s.

Page 30: tekanan hidrolisis

kemudian pada ketinggian 7 cm dengan jarak yang sama seperti pada ketinggian 5 cm namun

waktu yang di tempuh gelembung untuk sampai pada setiap titik berbeda misalnya pada

pengambilan data pertama yaitu dari titik 0-A waktu tempuh 1,5 s ,dari titik 0-B waktu

tempuh 3,2 s,dari titik 0-C waktu tempuh 4,6 s,Dari titik 0-D waktu tempuh 6,2 s , serta

analisis grafik dalam percobaan ini menunjukkan hubungan antara jarak dan waktu tempuh.

Berdasarkan dari hasil analisis data pada kegiatan 2 dapat saya simpulkan bahwa semakin

besar jarak tempuhnya maka semakin lama waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai di

posisi akhirnya serta semakin tinggi posisi ujung tabung GLB maka semakin sedikit waktu

yang di perlukan gelembung untuk sampai dari titik satu ke titik lainnya,

SIMPULAN DAN DISKUSI

Dari hasil pengamatan da analisis data di atas dapat saya tarik kesimpulan bahwa:

1.Suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan apabila benda tersebut melalui lintasan

yang lurus dan bergerak dengan kecepatan yang konstan.

2.perbedaan waktu yang di tempuh setiap orang dipengaruhi oleh kecepatannya.

3.Semakin jauh jarak yang di tempuh benda maka semakin lama pula benda tersebut sampai

di posisi akhirnya.

DAFTAR RUJUKAN

Herman.2014.Penuntun Praktikum Fisika Dasar .Makassar:Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika UNM

Page 31: tekanan hidrolisis