tekanan hidrolisis
-
Upload
astuti-genda-ali -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of tekanan hidrolisis
GERAK LURUS
Olivia putri utami,indri dwi salsabila,astuti,sarima,sunarto arief sura
Pendidikan Biologi 2014
Abstrak
Telah dilakukan eksperimen Gerak lurus,percobaan ini bertujuan untuk dapat menentukan besar jarak dan perpindahan,dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata,dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh (t) benda yang bergerak lurus beraturan(GLB) serta dapat memahami gerak lurus beraturan(GLB).pada kegiatan pertama eksperimen dilakukan dengan membuat segitiga siku-siku kemudian menyiapkan teman sebagai objek yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda,pada kegiatan yang kedua eksperimen dilakukan dengan menggantungkan ujung tabung GLB pada statif dengan ketinggiaan 5 cm dan 7 cm kemudian mengukur waktu tempuh gelembung untuk sampai pada setiap titik,hasil dari eksperimen ini yaitu setiap kecepatan pada kegiatan pertama sudah pasti berbeda dari tiap lintasan karena semakin panjang lintasan (x) dan waktu yang diperlukan sedikit menandakan bahwa kecepatan yang dihasilkan semakin besar. Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu titik acuan tertentu.perubahan posisi benda dilihat dengan membandingkan posisi benda tersebut terhadap suatu titik acuannya,apabila titik-titik yang dilalui suatu benda dihubungkan dengan garis,maka garis tersebut disebut lintasan.jika lintasan tersebut berbentuk garis lurus maka gerak benda disebut gerak lurus.
Kata kunci :GLB,Jarak,kecepatan,perpindahan,kelajuan
RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan?
2.Bagaimana menentukan besar kecepatn rata-rata dan kelajuan rata-rata?
3.Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu tempuh?
4.
TUJUAN
1.Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan
2.Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata.
3.Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh (t) benda yang
bergerak lurus beraturan (GLB).
4.Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan(GLB).
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori singkat
Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu titik
acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan panjang tertentu dalam
waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar perubahan
posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak adalah besaran
skalar, sedangkan perpindahan adalah besaran vector
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada lintasan
yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan kecepatan
terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefenisikan sebagai perubahan
posisi setiap saat atau dalam bentuk matematis dituliskan.
𝑣 =Δ𝑥𝑡 (1.1)
sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk matematis
dituliskan
𝑣=𝑥𝑡 (1.2)
Ket:
ṽ: kecepatan (m/s)
: perubahan posisi atau perpindahan (m)
: selang waktu (s)𝑣:kelajuan(m/s)𝑥: jarak(m)
ALAT DAN BAHAN
1. Meteran ( 5 meter)
2. Stopwatch
3. Tabung GLB
4. Statif
5. Alat tulis menulis
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1:
1. variabel manipulasi : jarak dan lintasan
2. varibel kontrol : kecepatan
3. variabel respon : perpindahan dan waktu
Kegiatan 2:
1. variabel manipulasi : ketinggian dan jarak tempuh
2. varibel kontrol : -
3. variabel respon : kecepatan dan waktu
Definisi Operasional Variabel
Kegiatan 1:
1. Variabel manipulasi : jarak di definisikan panjang lintasan yang ditempuh orang
sebagai objek dalam selang waktu tertentu. Dan lintasan didefinisikan sebagai
tempat/posisi yang dilalui suatu objek yang bergerak.
2. Variabel kontrol : kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap orang
yang menjadi objek dari titik A ke titik B dan seterusnya dengan memperhatikan
arahnya..
3. Variabel respon : perpindahan didefinisikan perubahan posisi suatu objek dalam
selang waktu tertentu dan waktu didefinisikan lamanya suatu proses atau kejadian
yang diukur dalam ukuran detik, menit, jam untuk berpindah dari satu titik ke titik
lainnya.
Kegiatan 2:
1. Variabel manipulasi : jarak didefinisikan panjang lintasan yang ditempuh oleh orang
sebagai objek dalam selang waktu tertentu. Dan ketinggian adalah jarak tabung GLB
yang digantungkan dari dasar
2. Variabel kontrol : -
3. Variabel respon : kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap orang
yang menjadi objek dari titik A ke titik B dan seterusnya dengan memperhatikan
arahnya.
PROSEDUR KERJA
a. Kegiatan 1.
1. Membuat tiga titik A,B,C yang dapat membentuk sebuah segitiga siku-siku.
2. Mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut dengan menggunakan
meteran yang tersedia.
3. Menyiapkan 3 orang teman anda, sebagai objek yang bergerak dengan kecepatan
yang berbeda.
4. Orang pertama berdiri di titik A, lalu bergeraklah menuju titik B, ukurlahlah waktu
yang anda gunakan untuk menempuh lintasan dari titik A sampai titik B (upayakan
bergerak dengan kecepatan konstan). Lanjutkan untuk orang kedua dan ketiga
catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan!
5. Melakukan langkah 4 dengan lintasan yang berbeda misalnya dari titik A menuju
titik B kemudian ke titik C. Lanjutkan dengan beberapa lintasan yang lain, catat
hasilnya pada tabel hasil pengamatan!
b. Kegiatan 2.
1. Mengambil tabung GLB dan Statif untuk mengantungkan salah satu ujung tabung
2. Menandai minimal 4 titik sebagai titik A, B, C, dan D pada tabung (upayakan
memiliki selang yang sama).
3. Menentukan ukuran panjang lintasan dari titik A, ke titik B, ke titik C, dan ke titik
D.
4. Menggantung salah satu ujung tabung pada statif pada ketinggian tertentu, mulailah
dari ketinggian sekirar 5 cm dari dasar/alas.
5. Mengangkat ujung tabung yang satunya, agar gelembung dalam tabung berada di
ujung yang terangkat.
6. Menurunkan ujung tadi sampai di dasar/alas sehingga gelembung akan bergerak ke
atas, ukurlah waktu yang diperlukan gelembung untuk sampai di titik B (mulai
menyalakan stopwatch ketika gelembung tepat melintasi pada posisi A cm pada
tabung), ulangi pengambilan data sebanyak 3 kali.
7. Mengulangi langkah 4, 5 dan 6, dengan jarak tempuh yang berbeda (ke C, dan ke
titik D) catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
HASIL PENGAMATAN
1. Kegiatan 1
Tabel 1. Hasil pengukuran jarak, perpindahan dan waktu tempuh
No Lintasan Jarak
(m)
Perpindahan
(m)
Waktu Tempuh (s)
1 A-B |2,7400 ± 0,0005| |2,7400 ± 0,0005| 1. |12,8 ± 0,1|
2. |6,2 ± 0,1|
3. |3,2 ± 0,1|
2 A-B-C |9,3600 ± 0,0005| |2,7400 ± 0,0005| 1. |19,5 ± 0,1|
2. |10,6 ± 0,1|
3. |6,0 ± 0,1|
3 A-B-C-B |12,1000 ± 0,0005| |2,7400 ± 0,0005| 1. |25,0 ± 0,1|
2. |19,0 ± 0,1|
3. |19,0 ± 0,1|
4 A-B-C-B-A |14,8400 ± 0,0005| |0,0000 ± 0,0005| 1. |33,0 ± 0,1|
2. |23,0 ± 0,1|
3. |13,0 ± 0,1|
2.Kegiatan 2
Tabel 2. Hasil pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus
Beraturan
No Ketinggian (cm) Jarak tempuh (cm) Waktu Tempuh (cm)
1 |5,00 ± 0,05|cm 0−A
|11,00± 0,05|1. |1,7 ± 0,1|
2. |1,8 ± 0,1|
3. |1,7 ± 0,1|
0−B
|22,00 ± 0,05|1. |3,7 ± 0,1|
2. |3,8 ± 0,1|
3. |3,8 ± 0,1|
0−C
|33,00 ± 0,05|1. |5,8 ± 0,1|
2. |5,8 ± 0,1|
3. |5,7 ± 0,1|
0−D
|44,00 ±0,05|1. |7,6 ± 0,1|
2. |7,7 ± 0,1|
3. |7,6 ± 0,1|
2 |7,00 ± 0,05| 0−A
|11,00± 0,05|1. |1,5 ± 0,1|
2. |1,5 ± 0,1|
3. |1,5 ± 0,1|
0−B
|22,00 ± 0,05|1. |3,2 ± 0,1|
2. |3,2 ± 0,1|
3. |3,1 ± 0,1|
0−C
|33,00 ± 0,05|1. |4,6 ± 0,1|
2. |4,7 ± 0,1|
3. |4,6 ± 0,1|
0−D
|44,00 ±0,05|1. |4,5 ±0,1|
2. |4,6 ± 0,1|
3. |4,4 ± 0,1|
ANALISIS DATA
Kegiatan I : Menentukan besar kecepatan ,kelajuan rata –rata setiap orang pada
setiap lintasan ,dan analisis kesalahannya.
a. Kecepatan
(1)Orang pertama
V1 = ∆ xt
= 2,7400
12,8 = 0,2140 m/s
∆V1 = | 0,00052,7400
+ 0,1
12,8 | 0,2140 m/s
= | 0,0002 + 0,0078 | 0,2140 m/s
= 0,0017 m/s
KR =0,00170,2140
× 100%
= 0,79 % ( 3 angka penting )
V1 = | 0,214 ± 0,001 | m/s
V2 = ∆ xt
= 2,7400
19,5 = 0,1405 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,1
19,5 | 0,1405 m/s
= | 0,0002 + 0,0051 | 0,1405 m/s
= 0,0007 m/s
KR =0,00070,1405
× 100%
= 0,53 % ( 3 angka penting )
V2 = | 0,140 ± 0,001 | m/s
V3 = ∆ xt
= 2,7400
25,0 = 0,1096 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,1
25,0 | 0,1096 m/s
= | 0,0002 + 0,0040 | 0,1096 m/s
= 0,0004 m/s
KR =0,00040,1096
× 100%
= 0,36 % ( 4 angka penting )
V3 = | 0,1096 ± 0,0004 | m/s
V4 = ∆ xt
= 0,0000
33,0 = 0 m/s
v=0,214
ms+0,140
ms+0,1096
ms+0
ms
4 = 0,1159 m/s
δ1 =|0,214−0,1159|m /s = 0,0981m/s
δ2 =|0,140−0,1159|m /s = 0,0241m/s
δ3 =|0,1096−0,1159|m /s = 0,0063 m/s
δ4 =|0−0,1159|m /s = 0,1159 m/s
∆ v = δmax = 0,1159 m/s
KR = ∆ vv
× 100%
KR = 0,11590,1159
× 100% = 100 %
AB = 1- log KR
= 1- log 1
= 1- (0)
= 1 ( 1 angka penting)
PF=|v ± ∆ v| ¿|0,1 ± 0,1| m/s
(2)Orang kedua
V1 = ∆ xt
= 2,7400
6,2 = 0,4419 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,16,2
| 0,4419 m/s
= | 0,0002 + 0,0078 | 0,4419 m/s
= 0,0035 m/s
KR =0,00350,4419
× 100%
= 0,79 % ( 3 angka penting )
V1 = | 0,441 ± 0,003 | m/s
V2 = ∆ xt
= 2,7400
10,6 = 0,2584 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,1
10,6 | 0,2584m/s
= | 0,0002 + 0,0094 | 0,2584 m/s
= 0,0024 m/s
KR =0,00240,2584
× 100%
= 0,92 % ( 3 angka penting )
V2 = | 0,258 ± 0,002 | m/s
V3 = ∆ xt
= 2,7400
19,0 = 0,1442 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,1
19,0 | 0,1442 m/s
= | 0,0002 + 0,0052 | 0,1442 m/s
= 0,0007 m/s
KR =0,00070,1442
× 100%
= 0,48% ( 4 angka penting )
V3 = | 0,1442 ± 0,0007 | m/s
V4 = ∆ xt
= 0,0000
23,0 = 0 m/s
v=0,441
ms+0,258
ms+0,1442
ms+0
ms
4 = 0,2108 m/s
δ1 =|0,441−0,2108|m /s = 0,2302 m/s
δ2 =|0,258−0,2108|m / s = 0,0472m/s
δ3 =|0,1442−0,2108|m /s = 0,0066 m/s
δ4 =|0−0,2108|m / s = 0,2108 m/s
∆ v = δmax = 0,2302 m/s
KR = ∆ vv
× 100%
KR = 0,23020,2108
× 100% = 109 %
AB = 1- log KR
= 1- log 1,09
= 1- (0,03)
= 0,97 ( 1 angka penting)
PF=|v ± ∆ v| ¿|0,2 ± 0,2| m/s
(3)Orang ketiga
V1 = ∆ xt
= 2,7400
3,2 = 0,8562 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,13,2
| 0,8562 m/s
= | 0,0002 + 0,0312 | 0,8562 m/s
= 0,0268 m/s
KR =0,02680,8562
× 100%
= 3,13 % ( 3 angka penting )
V1 = | 0,856 ± 0,026 | m/s
V2 = ∆ xt
= 2,7400
6,0 = 0,4567 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,16,0
| 0,4567 m/s
= | 0,0002 + 0,0167 | 0,4567 m/s
= 0,0077 m/s
KR =0,00770,4567
× 100%
= 1,68 % ( 3 angka penting )
V2 = | 0,456 ± 0,007 | m/s
V3 = ∆ xt
= 2,7400
10,0 = 0,2740 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,1
10,0 | 0,2740 m/s
= | 0,0002 + 0,0100 | 0,2740 m/s
= 0,0027 m/s
KR =0,00270,2740
× 100%
= 0,98 % ( 3 angka penting )
V3 = | 0,274 ± 0,01| m/s
V4 = ∆ xt
= 0,0000
13,0 = 0 m/s
v=0,856
ms
+0,456ms+0,274
ms+0
ms
4 = 0,3965 m/s
δ1 =|0,856−0,3965|m/ s = 0,4595 m/s
δ2 =|0,456−0,3965|m/ s = 0,0595 m/s
δ3 =|0,274−0,3965|m /s = 0,1225 m/s
δ4 =|0−0,3965|m / s = 0,3965 m/s
∆ v = δmax = 0,4595 m/s
KR = ∆ vv
× 100%
KR = 0,45950,3965
× 100% = 115,88%
AB = 1- log KR
= 1- log 1,15
= 1- (0,06)
= 0,96 ( 1 angka penting)
PF=|v ± ∆ v| ¿|0,3 ± 0,4| m/s
Kelajaun
(1)Orang pertama:
V1 = xt
= 2,7400
12,8 = 0,2140 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,1
12,8 | 0,2140 m/s
= | 0,0002 + 0,0078 | 0,2140 m/s
= 0,0017 m/s
KR =0,00170,2140
× 100%
= 0,79 % ( 3 angka penting )
V1 = | 0,214 ± 0,001 | m/s
V2 = xt
= 6,6200
19,5 = 0,3394 m/s
∆V = | 0,00056,6200
+ 0,1
19,5 | 0,3394 m/s
= | 0,0002 + 0,0051 | 0,3394 m/s
= 0,0017 m/s
KR =0,00170,3394
× 100%
= 0,50 % ( 4 angka penting )
V2 = | 0,3394 ± 0,0017 | m/s
V3 = xt
= 10,5000
25,0 = 0,4200 m/s
∆V = | 0,0005
10,5000 +
0,125,0
| 0,4200 m/s
= | 0,0001 + 0,0040 | 0,4200 m/s
= 0,0017 m/s
KR =0,00170,4200
× 100%
= 0,40 % ( 4 angka penting )
V3 = | 0,4200 ± 0,0017 | m/s
V4 = xt
= 13,2400
33,0 = 0,4012 m/s
∆V = | 0,0005
13,2400 +
0,133,0
| 0,4012 m/s
= | 0,0001 + 0,0030 | 0,4012 m/s
= 0,0012 m/s
KR =0,00120,4012
× 100%
= 0,29 % ( 4 angka penting )
V4 = | 0,4012 ± 0,0017 | m/s
v=0,214
ms+0,3394
ms+0,4200
ms+0,4012
ms
4 = 0,3436 m/s
δ1 =|0,214−0,3436|m /s = 0,1296 m/s
δ2 =|0,3394−0,3436|m /s = 0,0042 m/s
δ3 =|0,4200−0,3436|m/ s = 0,0764 m/s
δ4 =|0,4012−0,3436|m / s = 0,0576 m/s
∆ v = δmax = 0,1296 m/s
KR = ∆ vv
× 100%
KR = 0,12960,3436
× 100% = 37,71 %
AB = 1- Log KR
= 1- log 0,37
= 1- (-0,43)
= 1,43( 1 angka penting)
PF=|v ± ∆ v| ¿|0,3 ± 0,1| m/s
(2)Orang kedua :
V1 = xt
= 2,7400
6,2 = 0,4419 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,16,2
| 0,4419 m/s
= | 0,0002 + 0,0078 | 0,4419 m/s
= 0,0035 m/s
KR =0,00350,4419
× 100%
= 0,79 % ( 3 angka penting )
V1 = | 0,441± 0,003 | m/s
V2 = xt
= 6,6200
10,6 = 0,6245 m/s
∆V = | 0,00056,6200
+ 0,1
10,6 | 0,6245 m/s
= | 0,0002 + 0,0094 | 0,6245 m/s
= 0,0059 m/s
KR =0,00590,6245
× 100%
= 0,94 % ( 3 angka penting )
V2 = | 0,624 ± 0,005 | m/s
V3 = xt
= 10,5000
19,0 = 0,5526 m/s
∆V = | 0,0005
10,5000 +
0,119,0
| 0,5526 m/s
= | 0,0001 + 0,0052 | 0,5526 m/s
= 0,0029 m/s
KR =0,00290,5526
× 100%
= 0,52 % ( 3 angka penting )
V3 = | 0,552 ± 0,002 | m/s
v4 = xt
= 13,2400
23,0 = 0,5756 m/s
∆V = | 0,0005
13,2400 +
0,123,0
| 0,5756 m/s
= | 0,0001 + 0,0043 | 0,5756 m/s
= 0,0025 m/s
KR =0,00250,5756
× 100%
= 0,43 % ( 4 angka penting )
V4 = | 0,5756 ± 0,0017 | m/s
v=0,441
ms+0,624
ms
+0,552ms
+0,5756ms
4 = 0,5481 m/s
δ1 =|0,441−0,5481|m /s = 0,1071 m/s
δ2 =|0,624−0,5481|m/ s = 0,0759 m/s
δ3 =|0,552−0,5481|m /s = 0,0039 m/s
δ4 =|0,5756−0,5481|m / s = 0,0275 m/s
∆ v = δmax = 0,1071 m/s
KR = ∆ vv
× 100%
KR = 0,10710,5481
× 100% = 19, 54 %
AB = 1- log KR
= 1- log 0,19
= 1- (-0,72)
= 1,72 ( 1 angka penting)
PF=|v ± ∆ v| ¿|0,5 ± 0,1| m/s
(3)Orang ketiga :
V1 = xt
= 2,7400
3,2 = 0,8562 m/s
∆V = | 0,00052,7400
+ 0,13,2
| 0,8562 m/s
= | 0,0002 + 0,0312 | 0,8562 m/s
= 0,0268 m/s
KR =0,02680,8562
× 100%
= 3,13 % ( 3 angka penting )
V1 = | 0,856± 0,026 | m/s
V2 = xt
= 6,6200
6,0 = 1,1033 m/s
∆V = | 0,00056,6200
+ 0,16,0
| 1,1033 m/s
= | 0,0002 + 0,0167 | 1,1033 m/s
= 0,0186 m/s
KR =0,01861,1033
× 100%
= 1,68 % ( 3 angka penting )
V2 = | 1,103± 0,018 | m/s
V3 = xt
= 10,5000
10,0 = 1,0500 m/s
∆V = | 0,0005
10,5000 +
0,110,0
| 1,0500 m/s
= | 0,0001 + 0,0100 | 1,0500 m/s
= 0,0106 m/s
KR =0,01061,0500
× 100%
= 1,00 % ( 3 angka penting )
V3 = | 1,05± 0,01| m/s
V4 = xt
= 13,2400
13,0 = 1,0184 m/s
∆V = | 0,0005
13,2400 +
0,113,0
| 1,0184 m/s
= | 0,0001 + 0,0076 | 1,0184 m/s
= 0,0078 m/s
KR =0,00781,0184
× 100%
= 0,76 % ( 4 angka penting )
V4 = | 1,018 ± 0,007 | m/s
v=0,856
ms
+1,103ms
+1,05ms+1,018
ms
4 = 1,009 m/s
δ1 =|0,856−1,009|m / s = 0,153 m/s
δ2 =|1,103−1,009|m /s = 0,094 m/s
δ3 =|1,05−1,009|m /s = 0,041 m/s
δ4 =|1,018−1,009|m /s = 0,009 m/s
∆ v = δmax = 0,153 m/s
KR = ∆ vv
× 100%
KR = 0,1531,009
× 100% = 15,16 %
AB = 1- log KR
= 1- log 0,15
= 1- (-0,82)
= 1,82 ( 1 angka penting)
PF=|v ± ∆ v| ¿|1± 0| m/s
Perpindahan
C
ĵ
B A
Keterangan:
A: (2,74 î + 0 ĵ )
B: ( 0 î + 0 ĵ)
C: (2,74 î + 2,74 ĵ )
A ke B = posisi B – posisi A
= ( 0 î + 0 ĵ) – (2,74 î + 0 ĵ )
= - 2,74 î
A ke B ke C = posisi C- posisi A
= (2,74 î + 2,74 ĵ ) - ( 2,74 î + 0 ĵ)
= 2,74 ĵ
A ke B ke C ke B = posisi B – posisi A
= ( 0 î + 0 ĵ)- ( 2,74 î + 0 ĵ)
= - 2,74 î + ĵ
A ke B ke C ke B ke A = posisi A - posisi A
= ( 2,74 î + 0 ĵ) - ( 2,74 î + 0 ĵ)
= 0
Kegiatan II :
a. Menetukan besar kecepatan pada setiap data yang diperoleh beserta analisis
ketidakpastiannya.
Ketinggian 5 cm
î
3,88
2,74 m
2,74
a) Kecepatan
Lintasan 0-A
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 1,7 s+1,8 s+1,7 s3
¿1,73 s
v⃗=∆ xt
¿ 11,00cm1,73 s
¿6,35 cm /s
δ1=|1,7 -1,73|s =0 , 03 s
δ2=|1,8 -1,73|s =0,07 s
δ3=|1,7 -1,73|s =0,03 s
δmax=0,15 s
Lintasan 0-B
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 3,7 s+3,8 s+3,8 s3
¿3,76 s
v⃗=∆ xt
¿ 22,00cm3,76 s
¿5,85 cm /s
δ1=|3,7 -3 ,76|s =0,06 s
δ2=|3,8 -3,76|s =0,04 s
δ3=|3,8 -3,76|s =0,06 s
δmax =0,06 s
Lintasan 0-C
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 5,8 s+5,8 s+5,7 s3
¿5,76 s
v⃗=∆ xt
¿ 33,00 cm5,76 s
¿5,72 cm /s
δ1=|5 ,8−5,76|s =0,04 s
δ2=|5,8−5,76|s =0,04 s
δ3=|5,7−5,76|s =0,06 s
δmax =0,06 s
Lintasan 0-D
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 7,6 s+7,7 s+7,6 s3
¿7,63 s
v⃗=∆ xt
¿ 44,00 cm7,63 s
¿5,76 cm / s
δ1=|7,6−7,63|s =0,03 s
δ2=|7,7−7,63|s =0,07 s
δ3=|7,6−7,63|s =0,03 s
δmax =0,07 s
b) Analisis kesalahan
∆⃗v =|δvδ∆x
∆∆x|+|δvδt
∆t|=|δ (∆x t-1 )δ∆t
∆∆x|+|δ ( ∆x t -1 )δt
∆t|¿|t−1 ∆ ∆ x|+|∆ x t−2 ∆ t|
¿(|t−1 ∆ ∆ x∆ x t−1 |+|∆ x t−2 ∆ t
∆ x t−1 |) v⃗
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
Lintasan 0-A
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05 cm11cm |+| 0,1 s
1,73 s|6,35 cm /s)¿|0,38|cm/s
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,38 cm /s
6,35 cm /s× 100 %|
¿5,98 %
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 6,3 ±0,38 ⌉ cm / s
Lintasan 0-B
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05 cm〴22 cm |+| 0,1 s
3,76 s|5,85 cm / s)¿|0,16|cm/s
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,16 cm / s
5,85 cm /s× 100 %|
¿2,73 %
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 5,85± 0,160 ⌉ cm /s
Lintasan 0-C
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05 cm33 cm |+| 0,1 s
5,76 s|5,72cm / s)¿|0,10|cm/s
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,10 cm /s
5,72 cm /s× 100 %|
¿1,74%
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 5,72± 0,100 ⌉ cm /s
Lintasan 0-D
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05 cm44 cm |+| 0,1 s
7,63 s|5,76 cm /s)¿|0,08|cm/s
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,08 cm /s
5,76 cm /s× 100 %|
¿1,4 %
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 5,76±0,080 ⌉ cm / s
Ketinggian 7 cm
a) Kecepatan Lintasan 0-A
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 1,5 s+1,5 s+1,5 s3
¿1,5 s
v⃗=∆ xt
¿ 11,00cm1,5 s
¿7,33 cm /sδ1=|1,5 -1,5|s =0,0 s
δ2=|1,5 -1,5|s =0,0 s
δ3=|1,5 -1,5|s =0,0 s
δmax =0,5 s
Lintasan 0-B
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 3,2 s+3,2 s+3,1 s3
¿3,16 s
v⃗=∆ xt
¿ 22,00cm3,16 s
¿6,96 m /sδ1=|3 , 2 -3 ,16|s =0,04 s
δ2=|3 ,2-3 ,16|s =0,0 4 s
δ3=|3 ,1- 3 ,16|s =0,06 s
δmax =0,06 s
Lintasan 0-C
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 4,6 s+4,7 s+4,6 s3
¿4,63 s
v⃗=∆ xt
¿ 33,00 cm4,63 s
¿7,12 cm /sδ1=|4,6 -4 ,63|s =0,03 s
δ2=|4,7 -4 ,63|s =0,07 s
δ3=|4,6 -4 ,63|s =0,03 s
δmax =0,07 s
Lintasan 0-D
t=t1+t 2+ t3
3
¿ 6,2 s+6,2 s+6,1 s3
¿6,16 s
v⃗=∆ xt
¿ 44,00 cm6,16 s
¿7,14 cm / sδ1=|6,2 -6,16|s =0,04 s
δ2=|6,2 -6,16|s =0,04 s
δ3=|6,1 -6,16|s =0,06 s
δmax =0,06 s
b) Analisis kesalahan
∆⃗v =|δvδ∆x
∆∆x|+|δvδt
∆t|=|δ ( ∆x t-1 )δ∆t
∆∆x|+|δ (∆x t-1 )δt
∆t|¿|t−1 ∆ ∆ x|+|∆ xt−2 ∆ t|
¿(|t−1 ∆ ∆ x∆ x t−1 |+|∆ x t−2 ∆ t
∆ x t−1 |) v⃗
∆⃗ v=(|∆ ∆ í∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
Lintasan 0-A
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05cm11cm |+|0,1 s
1 s |7,33cm /s)¿|0,51|cm/s
K R=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,51 cm /s
7,33 cm /s×100 %|
¿6,95%
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 7,3± 0,51 ⌉ cm /s
Lintasan 0-B
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05cm22cm |+| 0,1 s
3,16 s|6,96cm/s)¿|0,22|cm/s
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,22 cm /s
6,96 cm /s× 100 %|
¿3,16 %
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 6,96±0,220 ⌉ cm / s
Lintasan 0-C
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05cm33cm |+| 0,1 s
7,12 s|7,12cm/s )
¿|0,10|cm/s
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,10 cm /s
7,12 cm /s× 100 %|
¿1,5 %
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 7,12± 0,100 ⌉ cm /s
Lintasan 0-D
∆⃗ v=(|∆ ∆ x∆ x |+|∆ t
t |) v⃗
¿(|0,05 cm44 cm |+| 0,1 s
6,16 s|7,14 cm /s )¿|0,12|cm/s
KR=| ∆⃗ vv⃗
×100 %|¿|0,12 cm /s
7,14 cm / s× 100 %|
¿1,7 %
PR=|v⃗ ± ∆⃗ v|
¿ ⌈ 7,14± 0,120⌉ cm / s
b. Plot grafik hubungan antara perpindahan dan waktu tempuh pada setiap ketinggian,dan
menentukan besar kecepatan dari grafik.
Analisis grafik
Ketinggian 5 cm
1 2 3 4 5 6 7 805
101520253035404550
f(x) = 5.58177153631371 x + 1.15403834859928R² = 0.999644538776183
Waktu (s)
Perp
inda
han
(cm
)
Grafik 1: Hubungan antara perpindahan(cm) dengan waktu (s)
y=mx+c
y=5.581 x+1.154
R2=0,999
v⃗=∆ xt
=m=5.58 cm /s
DK=R2 ×100 %=0,999 ×100 %=99,9 %
KR=100 %−DK=100 %−99,9%=0,1 % (4 AP)
KR=∆ v⃗v⃗
∆ v⃗=KR . v⃗=0,1×5.58 cm /s=0,558 cm /s
v⃗=[ v⃗ ± ∆ v⃗ ]
v⃗=[ 5,580± 0,5580 ] cm / s
Ketinggian 10 cm
1 2 3 4 5 6 70
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
f(x) = 7.11535925342109 x + 0.0169248836610549R² = 0.999384549685053
Waktu (s)
Perp
inda
han
(Cm
)
Grafik 2: Hubungan antara perpindahan(cm) dengan waktu (s)
y=mx+c
y=7,115 x+0,016
R2=0,999
v⃗=∆ xt
=m=7,11cm /s
DK=R2 ×100 %=0,999 ×100 %=99,9 %
KR=100 %−DK=100 %−99,9%=0,1 % (4 AP)
KR=∆ v⃗v⃗
∆ v⃗=KR . v⃗=0,1×7,11 cm /s=0,711 cm /s
v⃗=[ v⃗ ± ∆ v⃗ ]
v⃗=[ 7,1100± 0,7110 ] cm /s
PEMBAHASAN
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya
tetap.Menurut hokum Newton 1 tentang gerak sebuah benda dapat bergerak lurus beraturan
jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut.Hal ini juga berarti bahwa jika
tidak ada resultan gaya yang bekerja pada suatu benda maka percepatannya nol,inilah yang
menjadi ciri gerak lurus beraturan.Percobaan ini bertujuan untuk dapat membedakan antara
jarak dan perpindahan, menentukan kecepatan dan kelajuan rata-rata,hubungan antara jarak
tempuh benda dengan waktu tempuhnya,serta memahami gerak lurus beraturan. Kecepatan
dan kelajuan rata-rata suatu benda,dapat di hitung melalui perbandingan antara jarak dan
waktu tempuh (rata-rata). Sehingga dapat diperoleh kecepatan dan kelajuan rata-rata setiap
orang yang sebagai objek bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan rata-
rata orang yang bergerak dihitung melalui perbandingan perpindahan dan waktu rata-rata,
kemudian dilakukan perhitungan kelajuan rata-rata melalui perbandingan antara jarak
tempuh dengan waktu rata-rata. Waktu tempuh di jumlahkan kemudian hasil dari rata-rata
tersebutlah yang digunakan untuk menghitung kecepatan/kelajuan rata-rata. Dari hasil
perhitungan tersebut, maka kita dapat menentukan kesalahan relatif dari hasil analisis data
untuk mengetahui seberapa akuratkah kita dalam melakukan pengukuran terhadap kecepatan,
jarak tempuh dan waktu tempuh suatu benda yang bergerak. Kemudian, selain analisis data
yang diperoleh terdapat juga analisis grafik. Analisis grafik dalam percobaan ini
menunjukkan hubungan antara jarak dan waktu tempuh. Dari hasil diatas maka, diperoleh
hasil analisis bahwa semakin besar jarak tempuh suatu benda yang bergerak, maka semakin
lama pula waktu yang dibutuhkan untuk sampai di posisi akhir. Namun, tidak semua
memiliki kecepatan yang konstan. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan NST alat
sehingga kesalahan relative pada setiap alat yang digunakan dalam percobaanpun berbeda,
yaitu mistar dengan ketelitian 0,1 cm dan stopwatch denagn ketelitian 0,2 s. Oleh karena itu,
setiap hasil percobaan diatas yang ditulis dalam laporan ini didasarkan pada perhitungan
KR(kesalahan relatif) , yang mengacu pada aturan angka berarti yang diperoleh dari hasil
pengukuran yang dilakukan.
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh:
1.Pengukuran jarak, perpindahan dan watu tempuh
Pada percobaan ini kami mengamati hubungan antara jarak,perpindahan,dan waktu,langkah
pertama yang kami lakukan pada kegiatan ini adalah membuat lintasan segitiga siku-siku lalu
memberikan masing-masing setiap sudut kode yaitu A,B,C kemudian mengukur panjang
lintasan,panjang lintasan A-B yaitu 2,74 cm,panjang lintasan A-B-C yaitu 9,36 cm,panjang
lintasan A-B-C-B yaitu 12,10 cm,dan panjang lintasan A-B-C-B-A yaitu 14,84 cm. Adapun
yang kami amati adalah waktu yang digunakan oleh 3 objek dengan kecepatan berbeda untuk
menempuh lintasan dari titik A sampai titik B dan seterusnya.Pada percobaan pertama orang
1 dengan kecepatan rendah bergerak dari titik A-B dengan perpindahan=2,74 m dan waktu
tempuh= 12,8 s ,Dari titik A-B-C bergerak dengan perpindahan=2,74 m dan waktu tempuh=
9,5 s,Dari titik A-B-C-B bergerak dengan perpindahan=2,74 m dan waktu tempuh= 25 s.Dari
titik A-B-C-B-A dengan perpindahan=0 m dan waktu tempuh =33 s. Orang kedua dengan
kecepatan sedang bergerak dari titik A-B dengan perpindahan=2,74 m dan waktu
tempuh=6,2 s,dari titik A-B-C dengan perpindahan= 2,74 m dan waktu tempuh=10,6 s,dari
titk A-B-C-B dengan perpindahan= 2,74 m dan waktu tempuh= 19 s,dari titik A-B-C-B-A
dengan perpindahan =0 m dan waktu tempuh =23 s. sedangkan orang ketiga dengan
kecepatan tinggi bergerak dengan dengan perpindahan= 2,74 m dan waktu tempuh lintasan
dari titik A-B= 3,2 s, perpindahan 2,74 m dan waktu tempuh lintasan dari titik A-B-C= 6 s,
perpindahan 2,74 m dan waktu tempuh lintasan dari titik A-B-C-B=10 s,perpindahan=0 m
dan waktu tempuh lintasan dari titik A-B-C-B-A =13 s.Sehingga dapat saya simpulkan dari
hasil pengamatan dan analisis data tersebut bahwa perbedaan waktu tempuh yang di peroleh
setiap orang dipengaruhi oleh kecepatannya yang berbeda-beda setiap orang untuk
menempuh lintasan dari setiap titik yang dilalui.
2. Pengukuran jarak tempuh dan waktu tempuh pada gerak lurus beraturan
Pada percobaan ini kami telah mengamati hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh
pada gerak lurus beraturan.percobaan menggunakan tabung GLB dan statif yang berfungsi
untuk menggantungkan salah satu ujung tabung . Lalu jarak tempuh 0 ke titik A yaitu 11 cm
dan seterusnya setelah itu salah satu ujung tabung yang telah diisi air pada statif di
gantungkan dengan ketinggian 5 cm dan 7 cm setelah itu angkat ujung tabung yang satunya
agar gelembung berada diujung yang terangkat kemudian turunkan ujung yang tadi sampai
didasar sehingga gelembung akan bergerak keatas,Kemudian memperhatikan waktu yang
diperlukan gelembung untuk sampai dari titik satu ke titik lainnya dan pengambilan data
diulangi hingga 3 kali dengan jarak tempuh yang berbeda. Pengambilan data pertama pada
ketinggian 5 cm dari titik 0-A dengan jarak tempuh 11 cm,waktu yang di tempuh= 1,7 s,
dari titk 0-B dengan jarak tempuh 22 cm,waktu yang di tempuh = 3,7 s, dari titik 0-C dengan
jarak tempuh 33 cm dengan waktu tempuh = 5,8 s,jarak tempuh 44 cm,waktu yang di
tempuh=7,6 s. pengambilan data kedua dengan jarak yang sama pada percobaan pertama
yaitu dari 0-A jaraknya 11 cm,0-B jaraknya 22 cm,dari 0-C jaraknya 33 cm,dari 0-D
jaraknya 44 cm namun karena percobaan berulang maka waktu yang di tempuh ada yang
berbeda yaitu dari titik 0-A waktu tempuh 1,8 s ,dari titik 0-B waktu tempuh 3,8,dari titik 0-
D waktu tempuh 7,7 s.pengambilan data ketiga dengan jarak yang sama pada pengambilan
data yang pertama dan kedua yaitu dari 0-A jaraknya 11 cm,0-B jaraknya 22 cm,dari 0-C
jaraknya 33 cm,dari 0-D jaraknya 44 cm,dari titik 0-A waktu tempuh 1,7 s ,dari titik 0-B
waktu tempuh 3,8 s,dari titik 0-C waktu tempuh 5,7 s,Dari titik 0-D waktu tempuh 7,7 s.
kemudian pada ketinggian 7 cm dengan jarak yang sama seperti pada ketinggian 5 cm namun
waktu yang di tempuh gelembung untuk sampai pada setiap titik berbeda misalnya pada
pengambilan data pertama yaitu dari titik 0-A waktu tempuh 1,5 s ,dari titik 0-B waktu
tempuh 3,2 s,dari titik 0-C waktu tempuh 4,6 s,Dari titik 0-D waktu tempuh 6,2 s , serta
analisis grafik dalam percobaan ini menunjukkan hubungan antara jarak dan waktu tempuh.
Berdasarkan dari hasil analisis data pada kegiatan 2 dapat saya simpulkan bahwa semakin
besar jarak tempuhnya maka semakin lama waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai di
posisi akhirnya serta semakin tinggi posisi ujung tabung GLB maka semakin sedikit waktu
yang di perlukan gelembung untuk sampai dari titik satu ke titik lainnya,
SIMPULAN DAN DISKUSI
Dari hasil pengamatan da analisis data di atas dapat saya tarik kesimpulan bahwa:
1.Suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan apabila benda tersebut melalui lintasan
yang lurus dan bergerak dengan kecepatan yang konstan.
2.perbedaan waktu yang di tempuh setiap orang dipengaruhi oleh kecepatannya.
3.Semakin jauh jarak yang di tempuh benda maka semakin lama pula benda tersebut sampai
di posisi akhirnya.
DAFTAR RUJUKAN
Herman.2014.Penuntun Praktikum Fisika Dasar .Makassar:Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika UNM