Teh & Kopi

24
Judul : Cara Pengolahan Teh dan Kopi Nama : Syafira R. Cardosh MAKALA H TBM

Transcript of Teh & Kopi

Page 1: Teh & Kopi

Judul : Cara Pengolahan Teh dan Kopi

Nama : Syafira R. Cardosh

NIM : 2010430020

MAKALAH TBM

Page 2: Teh & Kopi

1.1 Teh

Teh adalah bahan minuman yang sangat bermanfaat, terbuat dari pucuk tanaman teh

(Camellia sinensis (L.) 0. Kuntze) melalui proses pengolahan tertentu. Manfaat minuman teh

ternyata dapat menimbulkan rasa segar dan dapat memulihkan kesehatan badan dan terbukti

tidak menimbukan dampak negatif.

Pengolahan teh adalah metode yang diterapkan pada pucuk daun teh (Camellia

sinensis) yang melibatkan beberapa tahapan, termasuk di antaranya pengeringan hingga

penyeduhan teh. Jenis-jenis teh dibedakan oleh pengolahan yang dilalui. Di dalam bentuknya

yang paling umum, pengolahan teh melibatkan oksidasi terhadap pucuk daun, penghentian

oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari tahapan ini, derajat oksidasi memainkan

peran penting untuk menentukan rasa teh, dengan perawatan dan pemotongan pucuk daun

memengaruhi citarasa juga turut berperan meski cukup kecil.

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Bermacam-macam Teh

Meskipun tiap-tiap jenis teh memiliki rasa, aroma, dan wujud yang berbeda-beda,

pengolahan teh untuk semua jenis teh memiliki sekumpulan metode yang serupa dengan

sedikit variasi:

1. Pemetikan: Daun teh, yakni satu kuntum dan dua pucuk, dipetik dari semak Camellia

sinensis dua kali setahun pada permulaan musim semi dan musim panas atau penghujung

musim semi. Pemetikan pada musim gugur atau musim dingin jarang dilakukan,

meskipun bisa saja ketika musim memungkinkan. Pemetikan dilakukan dengan tangan

Page 3: Teh & Kopi

ketika kualitas teh menjadi prioritas, atau ketika biaya tenaga pekerja bukan persoalan.

Pemetikan dengan tangan dilakukan dengan cara menggenggam sejajar dengan hentakan

pergelangan tangan dan tanpa pemilinan atau penjepitan, karena jika yang terakhir

dilakukan akan menurunkan mutu daun. Pemetikan juga dapat dilakukan dengan mesin,

meski akan lebih banyak daun yang rusak dan sebagian terbuang. Adalah juga sulit panen

teh dengan mesin di lereng gunung di mana teh sering ditanam.

2. Pelayuan: Dilakukan untuk menghilangkan terbuangnya air dari daun dan memungkinkan

oksidasi sesedikit mungkin. Daun teh dapat dijemur atau ditiriskan di ruangan berangin

lembut untuk mengurangi kelembaban. Daun kadang-kadang kehilangan lebih dari

seperempat massanya akibat pelayuan.

3. Pememaran: Untuk mengajukan dan mempercepat oksidasi, daun boleh dimemarkan

dengan memberinya sedikit tumbukan pada keranjang atau dengan digelindingkan dengan

roda berat. Ini juga menghasilkan sedikit jus, yang membantu oksidasi da memperbaiki

citarasa teh.

4. Oksidasi: Untuk teh yang memerlukan oksidasi, daun dibiarkan semula di ruangan

tertutup di mana segera mereka menjadi lebih gelap. Di dalam tahap ini klorofil pada

daun dipecah secara enzimatik, dan tanninnya dikeluarkan dan dialihbentukkan. Di

industri teh, proses ini disebut fermentasi, meski sebenarnya tidak terjadi fermentasi

karena proses oksidatif ini tidak membangkitkan energi (langkah ini tidak juga dipicu

oleh mikroorganisme; di dalam langkah pengolahan teh lainnya--misalnya penyimpanan--

mikroorganisme dapat digunakan untuk fermentasi). Penghasil teh dapat memilih ketika

oksidasi harus dihentikan. Untuk teh oolong oksidasi harus terjadi 5-40%, pada teh

oolong yang lebih cerah 60-70%, dan pada teh hitam 100%.

5. Penghilangan-warna-hijau: Istilah lainnya shāqīng (殺青) dilakukan untuk menghentikan

oksidasi daun teh pada jenjang yang diharapkan. Tahapan ini dipunahkan dengan

pemanasan sedang, enzim oksidatif dihambat, tanpa merusak rasa teh. Tradisionalnya,

daun teh digongseng atau dikukus, tetapi seiring majunya teknologi, tahapan ini

dilakukan dengan pemanggangan di dalam drum yang diputar. Untuk teh hitam, tahap ini

dilakukan bersama pengeringan.

6. Penguningan: Khusus untuk teh kuning, dilanjutkan dengan pemanasan ringan di dalam

kontainer mini, warna teh berubah menguning.

7. Pembentukan:Tahap berikutnya adalah penggulungan untuk mendapatkan bentuk lajur

yang ergonomik. Biasanya dilakukan dengan menempatkannya di dalam tas pakaian yang

besar, yang kemudian ditekan-tekan oleh tangan atau mesin untuk membentuk lajur.

Page 4: Teh & Kopi

Tindakan penggulungan ini juga menyebabkan beberapa pati dan jus dari dalam daun

keluar, ini akan memperkaya rasa teh. Lajur teh dapat dibentuk menjadi bentuk lain,

misalnya membentuk pola keriting, membentuk pelet, atau digulung serupa bola dan

bentuk lain yang diharapkan.

8. Pengeringan: Pengeringan dilakukan sebagai "tahap akhir" menjelang penjualan. Ini dapat

dilakukan dengan banyak cara, misalnya dengan menggongseng, menjemur,

menghembuskan udara panas, atau memanggangnya. Namun, pemanggangan adalah yang

paling lazim. Pemeliharaan yang saksama mestilah dilakukan supaya pucuk daun teh

tidak terlampau kering, atau bahkan hangus.

9. Pemeliharaan: Meski tidak selalu dilakukan, beberapa teh memerlukan penyimpanan

ekstra, fermentasi tahap kedua, atau pemanggangan untuk mencapai potensial

minumannya. Juga, teh yang diberi perisa dipabrikasi dengan menyemprotkan aroma dan

rasa atau dengan menyimpannya di lingkungan perisa.

2.1 Macam-macam Jenis Teh

1. White tea

Pucuk daun muda (kuntum daun yang baru tumbuh) tidaklah dioksidasi; pucuk-pucuk

ini dihindarkan dari sinar matahari demi mencegah pembentukan klorofiil. Proses yang

terjadi hanya meliputi pelayuan dan pengeringan segera setelah proses pemetikan dilakukan.

Teh putih dikeringkan dengan bantuan angin dan matahari pegunungan secara alami, tanpa

melalui proses fermentasi maupun penggilingan sehingga tidak merusak bentuk teh putih

yang sebenarnya.

Minimnya pemrosesan pada teh putih menjadikan teh putih memiliki kandungan

antioksidan polifenol tertinggi dari jenis teh yang lain. Teh putih diproduksi hanya sedikit

dibandingkan jenis teh lain, dan akibatnya menjadi lebih mahal dibandingkan teh yang

diambil dari yang sama dengan proses yang berbeda. Teh ini jarang ditemui di luar Cina,

meskipun di dunia barat mulai menyukai teh organik dan bermutu prima. Teh ini memiliki

manfaat antara lain : merupakan anti virus & bakteri, mengurangi risiko kanker kulit &

sebagai anti-aging.

2. Green tea

Page 5: Teh & Kopi

Teh hijau adalah teh yang berasal dari pucuk daun teh yang sebelumnya mengalami

pemanasan dengan uap air untuk menonaktifkan enzim oksidase atau fenolase, sehingga

oksidasi enzimatis terhadap katekin dapat dicegah. Manfaat yang dimiliki teh ini cukup

banyak, antara lain : Mencegah kerusakan gigi. Mencegah Alzheimer, AOS & Parkinson,

Anti – Aging, Mencegah Diabetes, Perawatan kulit dan mencegah jerawat, Mengatur tekanan

darah & kolestrol, Mengurangi stres & depresi, Mengurangi risiko kanker, Mencegah

penyakit jantung, Mengurangi berat badan

3. Oolong tea

Teh oolong merupakan teh yang hanya sebagian terfermentasi. Teh oolong dihasilkan

melalui proses pemanasan yang dilakukan segera setelah proses rolling/penggulungan daun,

dengan tujuan untuk menghentikan proses fermentasi kandungan yang terdapat dalam

secangkir teh oolong memiliki beragam manfaat. Hal tersebut meliputi antioksidan polifenol,

menenangkan syaraf, menghambat emulsifikasi lemak, menangkan kontraksi dan melindungi

pencernaan, hingga meningkatkan metabolisme.

4. Black tea

Teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan layu sebelum digulung,

kemudian daun-daun tersebut dibiarkan selama beberapa jam sebelum dipanaskan dan

dikeringkan. Selama itu enzim yang terdapat di dalam daun-daun teh tersebut mengkatalisis

reaksi oksidasi senyawa-senyawa yang ada di dalam teh sehingga manghasilkan perubahan

warna, rasa, dan aroma. Teh hitam disebut teh fermentasi, meskipun sesungguhnya sebagian

besar disebabkan oleh proses oksidasi. Sebagian besar (98%) pasaran teh dunia terdiri atas

teh hitam. Teh hitam sendiri berdasarkan pengolahannya dibedakan atas dua jenis yaitu

Orthodoks dan CTC (Crush, Tear, dan Curl).

5. Teh Herbal

Berbeda dengan teh jenis lain, teh herbal tidak terbuat dari hanya daun teh. Melainkan

juga dicampur dengan buah, biji, dan akar tertentu (sesuai tujuan manfaatnya). Kandungan

antioksidannya lebih rendah ketimbang teh hijau, putih, atau Oolong. Efek kesehatan teh

herbal bermacam-macam. Contohnya teh chamomile yang dikatakan bisa mencegah

komplikasi akibat diabetes, kerusakan saraf dan ginjal, serta melawan sel kanker.

3.1 Isi Kandungan Gizi Teh

Page 6: Teh & Kopi

Teh adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Teh

mengandung energi sebesar 132 kilokalori, protein 19,5 gram, karbohidrat 67,8 gram, lemak

0,7 gram, kalsium 717 miligram, fosfor 265 miligram, dan zat besi 12 miligram.  Selain itu di

dalam Teh juga terkandung vitamin A sebanyak 2095 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan

vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram

Teh, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Teh :

1. Nama Bahan Makanan : Teh

2. Nama Lain / Alternatif : -

3. Banyaknya Teh yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

4. Bagian Teh yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %

5. Jumlah Kandungan Energi Teh = 132 kkal

6. Jumlah Kandungan Protein Teh = 19,5 gr

7. Jumlah Kandungan Lemak Teh = 0,7 gr

8. Jumlah Kandungan Karbohidrat Teh = 67,8 gr

9. Jumlah Kandungan Kalsium Teh = 717 mg

10. Jumlah Kandungan Fosfor Teh = 265 mg

11. Jumlah Kandungan Zat Besi Teh = 12 mg

12. Jumlah Kandungan Vitamin A Teh = 2095 IU

13. Jumlah Kandungan Vitamin B1 Teh = 0,01 mg

14. Jumlah Kandungan Vitamin C Teh = 0 mg

(Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

serta sumber lainnya).

4.1 Kopi

Page 7: Teh & Kopi

Tanaman kopi termasuk dalam famili Rubiaceae dan terdiri atas banyak jenis, yakni

Coffea arabica, Coffea robusta dan Coffea liberica. Negara asal tanaman kopi adalah

Abessinia yang berada di dataran tinggi. Pada umumnya tanaman kopi adalah tanaman yang

tumbuh di dataran tinggi tetapi ada juga yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah,

yaitu Robusta. Tanaman kopi Robusta tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian

sekitar 1000 m diatas permukaan laut, daerah-daerah dengan suhu sekitar 20°C. Untuk

tanaman kopi arabika tumbuh di daerah-daerah yang lebih tinggi sampai ketinggian sekitar

1700 m diatas permukaan laut, daerah-daerah yang umumnya dengan suhu sekitar 10-16°C.

Sedangkan tanaman kopi liberika dapat tumbuh di dataran rendah.

Kopi instan, juga disebut kopi bubuk, merupakan minuman yang berasal dari biji kopi

yang diseduh. Kopi instan secara komersial disiapkan baik dengan cara freeze-drying maupun

spray drying, setelah itu dapat direhidrasi. Kopi instan dalam bentuk cair terkonsentrasi juga

tersedia. Keuntungan dari kopi instan antara lain kecepatan dan kemudahan dalam persiapan

karena kopi instan larut langsung dalam air panas, mudah dalam pengiriman/pendistribusian

karena kopi instan mempunyai bobot dan volume lebih rendah dari biji kopi, dan memiliki

shelf life lebih panjang meskipun kopi instan juga dapat rusak jika tidak dijaga tetap kering.

5.1 Proses Pfermentasi Biji Kopi

Proses fermentasi basah dimulai dengan penggilingan untuk memecah kulit buah

(pulping). Buah kopi yang dipetik, setelah disortasi (dipilih yang hijau, kuning, oranye,

merah, dan merah kehitaman), harus segera dipulping. Hasilnya berupa buah kopi yang sudah

pecah, dan kulit buahnya terkelupas. Hasil pulping ini akan langsung masuk ke bak dengan

dua saluran pembuangan. Bagian atas akan mengalirkan kulit buah yang mengapung, bagian

bawah akan menghanyutkan biji kopi, baik yang sudah lepas, maupun yang masih menempel

pada kulit buah. Selanjutnya, biji kopi ini akan terus terendam air antara 12 hingga 36 jam,

dan paling lama, setiap 1,5 jam air harus diganti. Dengan mengalirkan air secara terus

menerus, kualitas biji kopi hasil fermentasi basah, akan semakin sempurna. Selanjutnya biji

kopi yang sudah terfermentasi dijemur sampai kering.

Namun, karena kesulitan untuk melakukan fermentasi basah akibat biaya yang besar,

para petani dianjurkan memproses kopi dengan fermentasi kering. Ketika panen kopi tiba,

petani harus mempersiapkan kulit buah kopi, yang telah dipisahkan dari bijinya. Lalu

sediakan ragi yang dicampur dengan sedikit gula pasir (atau gula merah), dan tepung beras,

dengan diberi sedikit air. Dalam waktu hanya beberapa menit, adonan ini akan

Page 8: Teh & Kopi

menggembung. Adonan ini, selanjutnya dicampurkan ke dalam biji kopi yang telah

dipulping. Dalam waktu satu malam, seluruh gula dan karbohidrat dalam kulit buah kopi,

akan difermentasi. Paginya biji kopi itu disortir, untuk diambil kulit buahnya. Biji kopinya

dijemur, kulit buahnya dipisahkan, lalu kembali ditumpuk dan ditutup.

Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Kopi

6.1 Langkah-langkah pembuatan kopi :

1. Sortasi

Buah kopi yang sudah diproses menjadi biji kopi akan disortasi lagi menurut bobot

dan ukuran. Selama proses ini, terjadi proses pembersihan dari benda asing pada biji kopi

hijau sebelum mengalami proses produksi. Biji kopi merupakan bahan baku minuman

sehingga aspek mutu [fisik, kimiawi, kontaminasi dan kebersihan] harus diawasi sangat ketat

karena menyangkut citarasa, kesehatan konsumen, daya hasil [rendemen] dan efisiensi

produksi. Dari aspek citarasa dan aroma, seduhan kopi akan sangat baik jika biji kopi yang

digunakan telah diolah secara baik.

Page 9: Teh & Kopi

2. Penyimpanan

Biji kopi disimpan sesuai dengan keperluan penggorengan berikutnya. Biasanya,

tempat penyimpanan biji kopi harus kedap udara dan disimpan di tempat sejuk, kering, dan

terlindung dari cahaya. Karena Udara, kelembapan, panas, dan cahaya merupakan faktor-

faktor lingkungan yang dapat merusak cita rasa kopi.

3. Penggorengan/ Pemanggangan/Penyangraian/Roasted

Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses ini akan

mempengaruhi rasa minuman karena akan mengubah biji kopi secara fisik maupun kimiawi.

Berat biji kopi akan menurun karena hilangnya kelembapan dan peningkatan volume. Proses

sangrai diawali dengan penguapan air dan diikuti dengan reaksi pirolisis. Secara kimiawi,

proses ini ditandai dengan evolusi gas CO2 dalam jumlah banyak dari ruang sangrai. Sedang

secara fisik, pirolisis ditandai dengan perubahan warna biji kopi yang semula kehijauan

menjadi kecoklatan. Proses ini dimulai saat suhu di bagian dalam biji kopi mencapai sekitar

200 derarat Celcius. Selama roasted, juga terjadi proses karamelisasi akibat panas yang

memecah pati dalam biji, yang mengubahnya menjadi gula sederhana, kemudian berubah

warna menjadi cokelat. Sukrosa dengan cepat akan hilang selama proses ini.

Pada proses ini juga, minyak-minyak aromatik dan asam-asam akan mengubah rasa.

Pada suhu 205°C, jenis-jenis minyak lain mulai muncul. Salah satunya adalah caffeol yang

menentukan aroma dan rasa kopi.

Kisaran suhu sangrai yang umum adalah antara 195 sampai 205°C. Waktu

penyangraian bervariasi mulai dari 7 sampai 30 menit tergantung pada suhu dan tingkat

sangrai yang diinginkan. Kisaran suhu sangrai adalah sebagai berikut :

Suhu 190 –195°C untuk tingkat sangrai ringan [warna coklat muda], 

 Suhu 200 - 205°C untuk tingkat sangrai medium [warna coklat agak gelap] 

Suhu di atas 205°C untuk tingkat sangrai gelap [warna coklat tua cenderung agak hitam]

4. Pencampuran

Untuk mendapatkan citarasa dan aroma yang khas, kopi bubuk bisa diperoleh dari

campuran berbagai jenis biji kopi atas dasar jenisnya [Arabika, Robusta, Exelsa dll], jenis

proses yang digunakan [proses kering, semi-basah, basah], dan asal bahan baku [ketinggian,

tanah dan agroklimat]. Untuk Skala home industri pencampuran dilakukan dengan alat

pencampur putar tipe hexagonal. 

Page 10: Teh & Kopi

5. Ektraksi

Ekstraksi menggunakan pelarut air. Prosesnya melalui dua tahap yaitu Perkolasi

(dingin) dan Ekstraksi (panas). Ekstraksi bubuk kopi dilakukan secara batch dalam kolom

dengan sirkulasi pelarut air perbandingan 1/3,5 pada suhu 80°C selama 45 menit. Sisa bubuk

hasil pelarutan dikempa secara manual untuk mengekstrak komponen kopi yang masih

tertinggal. Kisaran rendemen ekstraksi antara 30 – 32 % [berat]. Sisa bubuk kopi merupakan

limbah untuk diolah menjadi biogas. 

6. Filtrasi : Penyaringan dilakukan untuk memisahkan bagian tidak larut pada proses

ekstraksi.

7. Sentrifugasi

Aroma kopi dipertahankan dengan cara reverse osmosis menggunakan membran

filtasi. Selain itu, proses ekstraksi dengan panas juga akan mempengaruhi aroma, untuk itu

pasca ekstraksi proses berikutnya adalah pendinginan ekstrak hingga suhu di bawah nol

derajat celcius.

8. Evaporasi : Fungsinya adalah untuk mendapatkan kadar ekstrak ideal

9. Pemisahan

Dipisah sesuai dengan kebutuhan hasil akhir olahan kopi yang dibutuhkan yaitu:

Spray Drying

Prinsipnya adalah untuk menghilangkan air, dengan cara ekstrak dilewatkan dalam

sebuah kolom; temperatur tinggi dalam kolom tersebut akan menguapkan air hingga

didapatkan bubuk kopi. Bubuk kopi dikumpulkan pada bagian bawah kolom. Karbondioksida

bertekanan tinggi disemburkan via nozzle dengan butiran halus kopi.

Aglomerasi

Page 11: Teh & Kopi

Bubuk kopi spray dried direbus lagi untuk mendapatkan gumpalan antar partikel

bubuk yang lebih besar, fungsinya adalah untuk mendapatkan rasa yang lebih kaya dan aroma

yang lebih kuat.

Ekstraksi : Kopi hasil ekstraksi awalan tidak mengalami proses lagi, dan langsung

dikemas.

7.1 Macam-macam jenis kopi :

1. Kopi Luwak

Kopi luwak adalah kopi bubuk yang diolah dari biji kopi pilihan yang telah melewati

rangkaian proses fermentasi dalam sistem pencernaan binatang luwak. Ternyata setelah

melewati proses fermentasi dalam sistem pencernaan binatang luwak, biji kopi tetap utuh

tidak tercerna karena keras dan akhirnya keluar bersama feses binatang luwak. Kopi luwak

memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda dengan kopi jenis lainnya. Kopi luwak memiliki

cita rasa pahit sekaligus getir asam yang spesial dengan aroma yang lebih harum.

2. Kopi putih

Biji kopi yang digunakan untuk memproduksi white coffe sebenarnya sama dengan

kopi-kopi lainnya. White coffee dibuat dari biji kopi robusta atau arabika seperti halnya kopi

hitam yang lebih dulu kita kenal. Namun, berbeda dengan kopi hitam, biji kopi untuk

membuat white coffee dipanggang dengan lama waktu yang lebih singkat dibandingkan kopi

pada umumnya. Karena proses pemanggangan/memasak biji kopi yang lebih singkat, maka

otomatis warna yang dihasilkan dari proses pemanggangan akan lebih terang dibandingkan

biji kopi yang dipanggang lebih lama. Untuk proses berikutnya, seperti penggerusan

(blending) dan penambahan zat-zat perasa tentunya hampir sama dengan kopi hitam.

3. Kopi arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar

kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal

dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika

Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di

negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000

m di atas permukaan laut.

Page 12: Teh & Kopi

Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu

tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan

berwarna hijau hingga merah gelap

4. Kopi Robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat

dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan

mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh

kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian

tertentu.

Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut.

Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama danpenyakit. Hal ini

menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat,

Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

8.1 Isi Kandungan Gizi Pada Kopi

Kopi adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Kopi

mengandung energi sebesar 352 kilokalori, protein 17,4 gram, karbohidrat 69 gram, lemak

1,3 gram, kalsium 296 miligram, fosfor 368 miligram, dan zat besi 4 miligram.  Selain itu di

dalam Kopi juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C

0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kopi,

dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kopi :

1. Nama Bahan Makanan : Kopi

2. Nama Lain / Alternatif : Kopi, Bagian Yang Dapat Larut

3. Banyaknya Kopi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

4. Bagian Kopi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %

5. Jumlah Kandungan Energi Kopi = 352 kkal

6. Jumlah Kandungan Protein Kopi = 17,4 gr

7. Jumlah Kandungan Lemak Kopi = 1,3 gr

8. Jumlah Kandungan Karbohidrat Kopi = 69 gr

9. Jumlah Kandungan Kalsium Kopi = 296 mg

10. Jumlah Kandungan Fosfor Kopi = 368 mg

Page 13: Teh & Kopi

11. Jumlah Kandungan Zat Besi Kopi = 4 mg

12. Jumlah Kandungan Vitamin A Kopi = 0 IU

13. Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kopi = 0 mg

14. Jumlah Kandungan Vitamin C Kopi = 0 mg

(Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

serta sumber lainnya.)

9.1 Jumlah Kalori Pada Kopi

Berikut jumlah kalori pada minuman kopi yang biasa dikonsumsi:

1. Kopi instan, 1 sendok makan bubuk kopi = 4 kal

2. Kopi instan, 8 oz (ounce liquid) = 4 kal

3. Kopi espresso, 1 oz = 1 kal

4. Kopi seduh, 8 oz = 2 kal

5. McDonald’S Cappuccino, 16 oz = 120 kal

6. McDonald’S Latte, 16 oz = 180 kal

7. McDonald’S Mocha, 16 oz = 330 kal

8. McDonald’S Kopi Seduh (besar), 16 oz = 0 kal

9. Dunkin Donuts Latte, 10 oz = 120 kal

10. Dunkin Donuts Cappuccino, 10 oz = 80 kal

11. Dunkin Donuts Mocca Swirl Latte, 10 oz = 230 kal

12. Dunkin Donuts Kopi Seduh, 10 oz = 15 kal

13. Starbucks Kopi Seduh, 16 oz = 5 kal

14. Starbucks Kopi Americano, 16 oz = 15 kal

15. Starbucks Kopi Latte, 16 oz = 220 kal

16. Starbucks Kopi Mocha (no whip), 16 oz = 290 kal

17. Starbucks Kopi Mocha (whip),16 oz = 360 kal

18. Starbucks Cappuccino,16 oz = 140 kal

19. Starbucks Pappermint white chocolate Mocha, 16 oz = 560 kal

20. Starbucks Vanilla Frappucino Blended Coffee (whip), 16 oz = 430 kal

21. Starbucks Hot Chocolate (no whip), 16 oz = 330 kal

Banyak orang menambahkan krimer tanpa lemak pada kopinya. Meskipun demikian,

data di bawah ini menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut masih mengandung kalori:

1. Cream, 52 kal per sendok makan

Page 14: Teh & Kopi

2. Half-and-half, 20 kal per sendok makan

3. Susu Murni, 9 kal per sendok makan

4. Susu tanpa lemak, 5 kal per sendok makan

5. Gula, 8 kal per sendok makan

6. Mcdonald coffee cream (liquid), 20 kal per sendok makan

7. Plain non-dairy creamer (powder), 33 kal per sendok makan

8. Plain, light nondairy creamer (powder), 25 kal per sendok makan

9. Flavored nondairy creamer (powder), 45 kal per sendok makan

10. Flavored, reduce-fat nondairy creamer (powder), 40 kal per sendok makan

11. Plain non-dairy creamer (liquid), 20 kal per sendok makan

12. Plain, light nondairy creamer (liquid), 10 kal per sendok makan

13. Flavored nondairy creamer (liquid), 35 kal per sendok makan

14. Flavored, reduce-fat nondairy creamer (liquid), 20 kal per sendok makan

10.1 Bemacam-macam Manfaat Kopi

Dibalik semua efek negatif yang ditimbulkan dari pengonsumsian kopi secara

berlebihan, seperti insomnia, ternyata kopi memiliki sifat unik, yaitu mengandung

antioksidan yang lebih kuat dibandingkan makanan lain. Dalam sebuah penelitian, manfaat

kopi yang diminum dengan sedikit gula bisa memberikan efek positif yang lebih banyak

daripada efek negatifnya. Berikut ini beberapa manfaat unik yang bakal Anda dapatkan dari

mengonsumsi kopi.

1. Menurunkan risiko diabetes tipe 2

Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa, para penikmat kopi tanpa gula

memiliki risiko rendah terkena diabetes tipe 2. Menurut sebuah hasil penelitian, wanita

menopause yang minum setidaknya 4 cangkir kopi sehari mampu menurunkan risiko diabetes

tipe 2 hinga 50 persen. Peneliti dari Huazhong University of Scince and Technology

menemukan sedikitnya tiga kandungan senyawa alami terkandung dalam kopi, yaitu kafein,

asam kafeik dan asam klorogenik. Tiga senyawa inilah yang berjasa menangkal

perkembangan racun dari protein terkait risiko diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, namun senyawa

dalam kopi bekerja untuk mencegah proses produksi sel insulin dari kehancuran. Bahkan,

manfaat kopi decaffein (kopi dengan kadar kafein rendah) bekerja lebih baik menurunkan

risiko diabetes tipe 2. Konsumsi kopi juga meningkatkan kadar protein yang disebut hormon

Page 15: Teh & Kopi

seks pengikat globulin dalam darah (sex hormone binding globulin/SHBG), yang

memberikan perlindungan terhadap diabetes tipe 2 pada orang yang memiliki jenis tertentu

dari mutasi genetik.

2. Melawan sel kanker

Menurut Prof. Takayuki Shibamoto, ahli toksikologi lingkungan dari Universitas

California, Amerika, menyatakan kopi yang baru diseduh akan memproduksi antioksidan

yang penting untuk kesehatan. Para peneliti mengatakan bahwa antioksidan dapat merusak

DNA dan membran-membran sel sehingga dapat menyebabkan kanker. Pada tahun 2011,

peneliti Harvard menemukan bahwa perempuan yang minum beberapa cangkir kopi sehari

memiliki risiko lebih rendah terkena kanker endometrium (kanker rahim).

Penelitian lain pada tahun 2011 di Harvard menunjukkan, pria yang mengkonsumsi 6

cangkir kopi sehari, memiliki 60 persen lebih rendah terkena kanker prostat, dan 20 persen

lebih rendah terkena jenis dari kanker prostat. Selain itu, beberapa penelitian sebelumnya

juga mengaitkan minum kopi dengan penurunan risiko kanker usus besar, kanker dubur,

kanker mulut dan kanker kerongkongan. Kopi mengandung ratusan senyawa kimia, seperti

senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan penanda untuk proses

kerusakan peradangan. Methylpyridinium, senyawa antioksidan yang sangat aktif karena

proses pemanggangan biji kopi, ditemukan hampir dalam semua kopi. Bahkan espresso

memiliki 2-3 kali jumlah senyawa antikanker.

3. Menurunkan risiko demensia

Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan

perubahan otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Tetapi para ilmuwan belajar lebih

banyak tentang faktor risiko demensia dan kebiasaan minum kopi hangat tampaknya dapat

menurunkan risiko. Orang yang mengonsumsi 3-5 cangkir kopi sehari 65 persen lebih rendah

untuk mengembangkan demensia. Para peneliti percaya sifat antioksidan dari kopi dapat

bekerja untuk mengurangi bentuk demensia vaskular. Minum kopi sudah dikenal melindungi

terhadap diabetes tipe 2, penyakit kronis yang meningkatkan risiko demensia.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan

efisiensi penghalang darah otak, menggagalkan efek negatif dari kolesterol tinggi pada fungsi

kognitif. Ada juga kemungkinan bahwa peminum kopi memiliki lebih banyak energi dan

bergerak lebih. Peneliti menunjukkan bahwa olahraga juga merupakan pelindung terhadap

demensia.

Page 16: Teh & Kopi

4. Melindungi dari penyakit Parkinson

Kopi membantu menurunkan risiko penyakit Parkinson bagi kaum pria. Pria yang

mengonsumsi 2-3 cangkir kopi berkafein setiap hari memiliki risiko 25 persen lebih rendah

dari Parkinson, dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi atau sedikit minum kopi.

Awalnya, peneliti tidak yakin jika kafein cukup bermanfaat melindungi pria dari parkinson.

Namun, sebuah riset menemukan sebuah gen yang disebut GRIN2A, yang tampaknya

melindungi penikmat kopi dari serangan penyakit Parkinson.

5. Cegah risiko depresi

Menurut sebuah hasil penelitian, mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko depresi.

Para peneliti dari Harvard School of Public Health melaporkan, orang yang minum 4 cangkir

kopi atau lebih setiap hari memiliki risiko 20 persen lebih rendah mengalami depresi.

Sementara orang yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi sehari memiliki risiko 15 persen lebih

rendah. Ada juga beberapa bukti bahwa kopi melindungi pria dari depresi. Kafein dalam kopi

dapat meningkatkan energi dan mood meski dalam jangka pendek. Para peneliti Harvard juga

melihat penurunan serupa pada orang depresi yang mengonsumsi minuman ringan berkafein.