TEGANGAN PERMUKAAN KIMIA FISIKA
-
Upload
erna-fitriany -
Category
Documents
-
view
120 -
download
10
description
Transcript of TEGANGAN PERMUKAAN KIMIA FISIKA
I. Judul Percobaan : TEGANGAN PERMUKAAN
II. Hari, Tanggal Percobaan : Rabu, 11 Maret 2015
III. Selesai Percobaan : Rabu 11 Maret 2015
IV. Tujuan Percobaan :
- Menentukan tegangan permukaan zat cair dengan pipa kapiler
V. Kajian Teori
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang, sehingga permukaannya
seolah tertutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik-
menarik antar partikel sejenis didalam zat cair sampai ke permukaan. Di dalam cairan,
tiap molekul ditarik oleh molekul yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke
segala arah. Akibatnya tidak terdaoat sisa (resultan) gaya yang bekerja pada masing-
masing molekul. Adanya gaya atau tarikan ke bawah menyebabkan permukaan cairan
berkontraksi dan berada dalam keadaan yang tegang, tegangan ini disebut dengan
tegangan permukaan (Herinaldi, 2004).
Tegangan permukaan bervariasi antara berbagai car=iran. Air memliki tegangan
permukaan yang tinggi dan merupakan agen pemisah yang buruk karena air
memnentuk droplet, misalnya tetsan air hujan pada kaca mobil yang basah. Permukaan
air membentuk suatu lapisan yang cukup kuat sehingga beberapa serangga dapat
berjalan diatasnya (Suminar, 2001).
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Selain itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau
kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih
kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan
sebagai usaha yang membentuk luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair
mampu untuk menahan benda-benda kecil di permukaannya. Seperti silet, berat silet
menyebabkan permukaan zat cair sedikit melengkung ke bawah tampak silet itu
berada. Lengkungan itu memperluas permukaan zat cair namun zat cair dengan
tegangan permukaannya berusaha mempertahankan luas permukaannya sekecil
mungkin. Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat
cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan
didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada setia
garis di permukaan fluida. Permukaan fluida yang berada dalam keadaan tegang
meliputi permukaan luar dan dalam (selaput cairan sangat tipis tapi masih jauh lebih
besar dari ukuran satu molekul pembentuknya), sehingga untuk cincin dengan keliling
L yang diangkat dari permukaan fluida dapat ditentukan dari pertambahan panjang
pegas halus penggantung cincin (dianometer). Tegangan antar muka adalah gaya
persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur.
Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tegangan permukaan karena gaya
adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar daripada adhesi antara cairan dan
udara.
Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan:
1. Metode kenaikan kapiler.
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/cairan yang
naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan
untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa tegangan antar muka. Bila
pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat tersebut akan naik
ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke
bawah akibat berat zat cair. Pada umumnya zat cair memiliki permukaan
mendatar tetapi apabila zat cair bersentuhan dengan zat padat atau dinding
bejana, maka permukaan pada bagian tepi yang bersentuhan dengan dinding
akan melengkung. Gejala melengkungnya permukaan zat cair disebut miniskus.
Ada dua jenis miniskus yaitu miniskus cekung dan cembung. Besarnya
cekungan dan kecembungan permukaan cairan ketika bersentuhan dengan zat
padat tergantung pada besar kecilnya sudut kontak yang terbentuk. Sudut
kontak , adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan cairan yang
bersentuhan dengan permukaan bidang padatan.
2. Metode tersiometer Du-Nouy
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang
diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang diperlukan
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan
tersebut.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu
cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang
berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan
molekul surfaktan. Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1. Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena
meningkatnya energi kinetik molekul zat terlarut (solute). Keberadaan zat
terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga
tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada
dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular, maka akan
menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan surfaktan.
2. Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan
permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar
muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai
lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan. Molekul-molekul zat
aktif permukaan (surfaktan) mempunyai gugus polar dan non polar. Bila suatu
zat surfaktan didispersikan dalam air pada konsentrasi yang rendah, maka
molekul-molekul surfaktan akan terabsorbsi pada permukaan membentuk suatu
lapisan monomolekuler. Bagian gugus polar akan mengarah ke udara. Hal ini
mengakibatkan turunnya tegangan permukaan air. Pada konsentrasi yang lebih
tinggi molekul-molekul surfaktan masuk ke dalam air membentuk agregat yang
dikenal sebagai misel. Konsentrasi pada saat misel ini mulai terbentuk disebut
konsentrasi misel kritik (KMK). Pada saat KMK ini dicapai maka tegangan
permukaan zat cair tidak banyak lagi dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi
misel kritik suatu surfaktan dapat ditentukan dengan metode tegangan
permukaan.
VI. Daftar Pustaka
Atkins, P. W. 1994. Kimia Fisik edisi ke-4 jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Bahl,bs.2002. Essensial of Physical Chemistry. New Dwkhi : Chand and Company,
ltd.
Castellan golbert. 1996. Physical Chemistry. London: Addinson wesley publishing
company
Duncan, Shaw.2003. Introduction to Colloid and Surface Chemistry. Butterworth :
Heinemann
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Siska. 2013. Laporan Tegangan Permukaan Zat Cair. Bandung: Sekolah
Tinggi Analis Bakti Asih.
Tim Dosen. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika IV. Surabaya: Unesa.
LAMPIRAN
Penimbangan gula , dilakukan 3
kali dengan massa yang sama
Penimbangan piknometer + air
Penimbangan piknometer +
larutan gula
Pengukuran tegangan permukaan
air dengan menggunakan pipa
kapiler
Pengukuran tegangan permukaan gula
dengan menggunakan etode pipa kapiler
yang dilakukan sebanyak 3 kali , dengan
massa yang sama namun dilarutkan ke
dalam volume yang berberda (40 mL , 60
mL, dan 80 mL )
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Diketahui :
- Massa piknometer kosong : 15,3834 gram
- Massa piknometer + air : 25,2623 gram
- Massa gula (1) : 5,0100 gram
- Massa gula (2) : 5,0057 gram
- Massa gula (3) : 5,0029 gram
- Panjang pipa kapiler : 7,5 cm = 7,5 x 10-2 m
- Massa pipa kapiler kosong : 0,1673 gram
- Massa pipa kapiler + air : 0,2020 gram
- h air : 2 cm
- gula (1) : 2,2 cm
- gula (2) : 2,15 cm
- gula (3) : 2,1 cm
- Volume air untuk melarutkan gula (1) = 40 mL
- Volume air untuk melarutkan gula (2) = 60 mL
- Volume air untuk melarutkan gula (3) = 80 mL
Ditanya : tegangan permukaan masing-masing larutan ?
Jawab :
Molaritas masing-masing larutan gula :
- Gula (1) :
Mol =
M =
- Gula (2) :
Mol =
M =
- Gula (3)
Mol =
M =
Massa jenis air :
-
Massa jenis gula :
-
Jari-jari pipa kapiler :
-- Volume air dalam pipa kapiler :
- Jari-jari pipa kapiper :
Perhitungan tegangan permukaan masing-masing larutan :
- Sudut kontak Oo maka :
-
-
-
-