Teater_buku Harian Seorang Penipu

download Teater_buku Harian Seorang Penipu

of 22

Transcript of Teater_buku Harian Seorang Penipu

Proposal

Teater Baling-baling danmempersembahkan

karya Alexander Ostrovsky di adaptasi oleh W.S. RENDRA

PT TRI SATNAWA I KOMP. GUDANG PELURU, JL. GUDANG PELURU SELATAN III, BLOK T/471 JAKARTA SELATAN 12830 I Ph. 021. 829 1608 Fax. 021. 83792463

Sejarah Tentang Asal Muasal TeaterDi zaman Yunani purba sekitar tahun 1000 SM di Mesir sandiwara masih melekat hanya pada upacara agama dan di bagian yang lain sandiwara masih menjadi kesenian primitif, sedangkan di Yunani sudah muncul karya seni sandiwara yang besar. Mereka sudah menciptakan naskah sandiwara, mereka sudah mempunyai filsafat dramaturgi sebagaimana di tulis oleh Aristoteles. Mereka sudah mempunyai teater khusus untuk mementaskan sandiwara, tidak seperti sebelumnya pertunjukan teater hanya di suguhkan pada upacara agama atau meghibur raja-raja di istana tapi teater berkembang dan bisa di tonton oleh rakyat. Maka di zaman itu muncullah tiga orang pengarang tragedi yang termashyur : Aeschillus, Sophocles dan Euripides. Sedangkan pengarang komedi hanya Aristophanes. Karya mereka di pentaskan di Amphi Teater yang bentuknya Teater terbuka dengan penonton duduk di tangga undangan yang berbentuk tapal kuda yang bisa memuat 3000 penonton. Kemudian muncullah seorang pengarang yang bernama Shakespeare yang berasal dari Inggris, dan juga ia mempunyai group Teater dengan karyanya dalam pertunjukannya sangat dikenang seperti; Hamlet, Romeo dan Yuliet, Machbet, King Lear, Saudagar Venesia dll. Sekitar tahun 1500 SM abad Renaissans di Prancis ada pengarang yang lahir dari lingkungan istana seperti Corneille dan Raeine, pengarang tragedi yang karya-karyanya hanya memuji dan menjilat kepada istana. Di dalam keadaan serba palsu semacam itu munculah Molliere seorang pengarang komedi, juga ia mempunyai group sandiwara yang pementasnya dari kota ke kota dengan membawa perabotan panggung dan propertynya diangkut dengan kereta kuda dan karyanya sangat di cintai rakyat karena ia tidak suka hanyut dalam keadaan zaman. Ia kritis dan tekun menaggapi kenyataan hidup. Pikirannya selalu tajam, jiwanya terbuka dan gairah hidupnya bergelora. Inilah yang membuat pertujukannya selalu dipenuhi oleh penonton. Selain mengarang dia sebagai Sutradara, Pemain dan ia pun meninggal di atas pentas.

Asal Muasal TeaterDari zaman ke zaman, Teater terus berkembang ke berbagai pelosok dunia dan yang sangat terkenal sampai sekarang adalah tempat pertunjukan Teater di Broadway letaknya di New York Amerika. Dengan satu judul pertunjukan selama bertahun tahun tetap mengundang penonton Juga pemainnya, walaupun mereka sibuk menjadi aktor Film tapi mereka tetap bermain teater, seperti Marlon Brando, Alpacino, Kirk Douglass dll. Pada tahun 1963 hingga 1967 WS. Rendra mendapat beasiswa dari Rockefelr Foundation untuk belajar di sekolah American Academy of Dramatic Art satu angkatan dengan Marlon Brando, Kirk Douglass, Jack Nicholson. Sepulang dari Amerika tahun 1967 WS Rendra mendirikan Bengkel Teater dengan pementasan perdana yang cukup fenonemal dengan judul Bib Bob Rambate Rate-rata atau yang lebih dikenal dengan nama teater Mini Kata. Pementasan tersebut didukung oleh Teguh Karya sebagai peran Zzzzzz dan Bib Bob diperankan oleh Putu Wijaya. Pementasan ini banyak mengundang kritik dan pujian dari kaum Intelektual maupun Budayawan. Drama Bib Bop yang kemudian dikembangkan menjadi drama Selamatan Anak Cucu Sulaeman di pentaskan untuk Internasional Festival of Art di New York, Amerika pada tahun 1988. Selaian sebagai Dramawan, Penyair, Budayawan dan Cendekiawan, WS juga seorang actor film. film yang pernah di bintangi; Yang Muda Yang Bercinta, Alkausar, Terminal Cinta, Cintaku Jauh Di Pulau, dll. Pada tahun 70an, WS Rendra kembali membuat sesuatu yang baru kemudian disebut oleh kritikus sebagai pendobrak Teater modern, yang mana setiap pertunjukannya selalu mengundang banyak penonton. Rendra merubah panggung dengan tidak harus memakai layar tutup buka sebagai pergantian adegan dan ini pun dipahami oleh penonton di Indonesia maupun di Amerika, Jepang dan Korea dalam pementasan Selamatan Cucu Sulaiman. Pada tahun 1978 Bengkel Teater dilarang oleh rezim orde baru karena karya-karya Rendra yang banyak mengkritik pemerintahan Suharto dalam pementasan ataupun dalam sajak-sajaknya. Rendra bukan sekedar dilarang, tapi ia juga ditahan dalam penjara Guntur yang kemudian bebas tanpa pengadilan yang tidak jelas apa kesalahannya.

Asal Muasal Teater

Selama 8 tahun pelarangan terhadap WS. Rendra, pada tahun 1986 mendapatkan izin untuk pentas kembali dan ia tetap mempertahankan karyanya yang tidak lepas dari kehidupan seharihari baik dibidang ekonomi, sosial dan kekuasaan orde baru yang kemudian dituangkan dalam karya besarnya yang berjudul Penembahan Reso, sebuah drama yang durasinya terpanjang di dunia yaitu selama 7 jam dan dipentaskan di Istora Senayan dengan kapasitas penonton sepuluh ribuan. Dalam hal ini sebenarnya masyarakat Indonesia sudah bisa menyerap sebuah pertunjukan teater, bukan saja sekedar hiburan tapi juga penonton sudah bisa berpikir san cerdas menganalisa pertunjukan teater. Sampai sekarang kami dari 369 Picture tetap mengamati pertunjukan Teater yang mana antusiasme penonton tetap banyak yang datang dengan membeli tiket. Maka dari itu kami dari 369 Picture bersama Teater Baling-Baling pimpinan Iwan Burnani Tony punya gagasan untuk membuat sebuah pertunjukan komedi satire dan situasi yang berjudul Buku Harian Seorang Penipu karya WS. Rendra yang disadur dari karya Alexander Ostrovsky.

maksud dan tujuan

Suara hati seorang WS Rendra melalui karyanya BUKU HARIAN SEORANG PENIPU barangkali saja bisa menjadi mesin pengingat buat kita semua yang sedang di landa krisis kepercayaan. Betapa tidak. Panggung tipu menipu seolah sedang menjadi trend di sebuah panggung yang bernama Indonesia ini. Sungguh gila Indonesia! Kemarahan publik tak tertahankan lagi. Reformasi telah satu dasawarsa bergulir. Korupsi malah menggurita. Korupsi tersaji dengan genit dari hari ke hari. Bahkan pelakunya makin berani unjuk gigi. Penegakan hukum dalam kasus korupsi selama ini rupanya tidak memberi efek jera. Satgas Pemberantasan Mafia Hukum telah menerima ratusan bahkan mungkin sekarang sudah menjadi ribuan laporan pengaduan dugaan praktik mafia hukum dari masyarakat di seluruh Indonesia. Satgas telah menerima pengaduan sedemikian banyak. Rata-rata 200 kasus perbulan. Besar harapan Satgas yang dibentuk Presiden RI dengan masa tugas selama dua tahun bisa mengikis epidemi korupsi di negeri ini. Korupsi sistemik di antara orang-orang di satu instansi tertentu atau antarinstansi.

maksud dan tujuan

Di akhir tahun 80-an WS Rendra yang terkenal dengan julukan si Burung Merak ini bersama Bengkel Teaternya mementaskan lakon Buku Harian Seorang Penipu di panggung Gedung Kesenian Jakarta. Buku Harian Seorang Penipu bercerita tentang lelaki bujang, tak punya pekerjaan tetap tapi ingin kaya mendadak dengan menikahi janda cantik, kaya dan penganut kebatinan fanatik. Tujuan si bujang dan janda dicapai dengan jalan menipu. Saling menipu. Melalui lakon yang disadur dari sandiwara karya Alexander Ostrovsky ini WS Rendra menunjuk wajah Indonesia yang suka tipu-menipu. Dalam kata-kata Rendra, kebiasaan tipu-menipu merupakan ciri masyarakat brengsek dan kebrengsekan mencerminkan bangsa yang kehilangan hati nurani. Kini suara hati si Burung Merak lewat BUKU HARIAN SEORANG PENIPU akan kembali pentaskan kembali oleh Teater Baling-Baling yang merupakan juga personil bengkel Teater yang masih dan tetap akan meniupkan terompet peringatan terhadap kita semuadi posisi apakah kita sekarangapakah kita juga sudah menjadi bagian dari penomena tipu menipu.satu alasan inilah yang mendorong naskah BHSP di gelar kembali untuk kita semua . Semoga bermanfaat.

durasi dan setting

durasi 2 jam

setting Drama Musical

acara

tempat Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta

tanggal

sejarah teater baling-baling

SEKILAS TENTANG TEATER BALING BALING

Tahun 1978 Bengkel Teater Yogyakarta di larang untuk pentas, Iwan Burnani Tony sebagai Asisten Sutradara dari WS Rendra bersama Sawung Jabo membuat group Baroque di Yogyakarta yang anggotanya sebagian anak-anak Bengkel Teater. Pementasan perdana, membuat musikal drama yang berjudul INILAH KAMI , pementasan ini di pelopori mahasiswa dan banyak pentas di kampus kampus seperti di Universitas Satya Wacana - Sala Tiga, Univesitas Gajah Mada - Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta. Kemudian terjadilah Demonstrasi Mahasiswa besar besaran pada tahun 1978, Iwan Burnani bersama Alm Rendra sebagai seniman ikut terlibat aksi di Yogyakarta, Jakarta dan Bandung yang akhirnya mas Rendra ditahan bersama dewan mahasiswa di penjara Guntur.Group Baroque pun mengalami sandungan dalam hal perizinan pentas. Karena itulah pada tahun 1979, Iwan Burnani Tony membangun kelompok Teater baru dengan nama baru yaitu Teater Perlak dan anggotanya semua adalah anggota Bengkel Teater.

sejarah teater baling-baling

KESAKSIAN SEORANG IWAN BURNANI TONY SANG ASISTEN SUTRADARA (ALM) WS RENDRA

Tahun 1980, Teater Perlak pentas perdana di Gedung Senisono, Yogyakarta. Selesai pentas saya di panggil Laksusda, sekarang bernama BIN. Saya di peringatkan, karena saya ketahuan sebagai Asisten WS Rendra dan juga saya adalah penggerak masa demonstran mahasiswa dengan membaca puisi / lagu protes tentang Soeharto di kampus Universitas Islam Indonesia (UII) dan kampus Universitas Gajah Mada (UGM), saya mengakui itu semua, kemudian saya kembali tidak mendapat izin untuk pentas namun saya tidak di tahan.

Waktu itu WS Rendra sudah bebas dari penjara tapi tetap wajib lapor dan saya memberi kabar bahwa saya sudah dilarang untuk membuat aktivitas di Yogyakarta dan kemudian WS Rendra menyuruh saya Ke Jakarta untuk tinggal bersamanya.Akhir tahun 1981 saya mendapat pekerjaan sebagai dubber film boneka Si Unyil dengan peran Pak Lurah. Sebagai dubber saya tetap rindu untuk ber teater, selesai dubbing saya selalu ke Taman Ismail Marzuki (TIM) berkumpul bersama-sama seniman dan kerinduan saya menjadi kenyataan. Ketika saya sedang di TIM saya ditawari oleh Mas Yose Maruta (Alm.), pimpinan Teater Adinda untuk mengisi acara pertunjukan Study Perbandingan Teater se-Indonesia di Depertamen Kebudayaan.

sejarah teater baling-baling

Tawaran itu langsung saya terima dan saya ajak anak-anak teater yang berada di TIM. Saya pulang ke rumah, saya bilang sama Mas Rendra bahwa saya akan membuat group teater tapi namanya belum ada dan dengan sepontan Mas Rendra meberi nama Teater Baling Baling. Nama itu seperti jalan hidupmu yang tidak pernah menyerah dengan keadaan selalu berputar seperti baling baling untuk mencari celah menebus udara yang baru. Pementasan perdana Teater Baling-Baling, Lawan Catur karya Eugene Ionesco. Departemen Kebudayaan senang dengan pementasan itu, kemudian Tahun 1982 di undang kembali untuk pentas dalam Study perbandingan Teater se-Indonesia. Teater Baling Baling mementaskan Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontani.

Tahun 1983, Teater Baling Baling anggotanya bertambah banyak dan pada tahun itu Sawung Jabo kembali dari Australia dan ikut bergabung. Kemudian saya punya ide untuk membuat pementasan di TIM dengan mengadaptasi puisi Suto Mencari Bapak karya Mas Rendra. Proses pementasan ini cukup lama, memakan waktu 6 bulan, mulai dari saya menulis naskah hingga menjadi Musikal Drama, hampir setiap hari saya diskusi dengan Sawung Jabo, di bantu Hari Cahyono, anak-anak dari teater mandiri dan teater kecil. Hanya dengan semangat dan gagasan yang optimis untuk mencari dana supaya pementasan ini terlaksana. Alhamdulillah, tahun 1984 terwujud tapi pentasnya tidak di TIM, melainkan di Teater terbuka Pasar Seni Ancol dan di Perumahan MPR di Cilandak.

sejarah teater baling-balingTahun 1985, Bengkel Teater mendapatkan izin untuk pentas. Mas Rendra mengajak saya rapat bersama Edi Haryono untuk membentuk kembali Bengkel Teater yang sudah mati suri yang anggotanya sudah berpencar kemana-mana. Hasil rapat, nama Bengkel Teater Yogya di rubah menjadi Bengkel Teater Rendra juga dengan manajemennya. Posisi saya tetap sebagai Asisten Sutradara dan diangkat sebagai anak sulung menggantikan posisi Untung Basuki. Pementasan Penembahan Reso adalah pementas kolosal yang membutuhkan pemain sangat banyak. Maka dari itu sebagian dari anak-anak Teater Baling-baling masuk ke Bengkel Teater Rendra dan mereka dilantik pada tanggal 17 oktober 1985. Dengan kesibukan ini waktu saya benar-benar untuk kebangkitan kembali Bengkel Teater Rendra dan Teater Baling Baling selama ini vakum. Pada tahun 2002, Teater Baling Baling kembali aktif dengan mementaskan drama musikal Teroris karya Albert Camus. Dipentaskan di Aula Bengkel Teater dan ditayangkan TVRI dalam acara Teateronik. Sebelum Almarhum Rendra meninggal, beliau mengajak saya sebagai Asisten Sutradara dalam pementasan Kantata Samudera. Juga membahas produksi film Buku Harian Seorang Penipu Yang tadinya akan saya buat Film seri TV. Almarhum Rendra mempercayakan saya untuk menyutradarai karyanya itu setelah ia melihat saya menyutradarai dia dalam film serial TV yang berjudul Oemar Bakrie dari lagu Iwan Fals. Kemudian Film TV tsb tidak jadi tayang karena dalam proses shoting uang produksi ditipu oleh co produser dan uangnya di bawa kabur, kemudian menjadi kasus.

sejarah teater baling-baling

Dalam proses Kantata Samudera dan film Buku Harian Seorang penipu, WS Rendra kemudian sakit sampai akhirnya berpulang kepangkuan Allah SWT.

Setelah Almarhum WS Rendra berpulang, saya tetap ingin membuat pementasan Buku Harian Seorang Penipu pada tahun 2012 yang akan datang, saya bersama aktor-aktor Bengkel Teater Rendra dan Teater Baling-Baling ingin mementaskan kembali Buku Harian Seorang Penipu.Dan karya ini akan saya persembahkan untuk Almarhum WS Rendra yang telah mengisi hampir seluruh perjalanan hidup saya.

sejarah teater baling-baling

sejarah teater baling-baling

sinopsisBUKU HARIAN SEORANG PENIPU Karya : Alexander Ostrovsky Disadur oleh : Rendra Naskah ini membuat agar kita waspada atas berbagai hal tipu-menipu. Betapapun yang sungguh berbahaya ialah menipu diri sendiri. Tanpa disadari hal tersebut sering dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini pun terjadi pada keluarga Pak Pratomo. Sebagai pejabat, Pak Pratomo orangnya jujur dan sederhana. Hidupnya ia jalani dengan wajar-wajar saja. Walaupun sebenarnya, dengan jabatannya ia bisa mencari kekayaan, tapi hal itu tidak ia lakukan. Setelah Pak Pratomo meninggal, ia meninggalkan seorang istri, seorang anak, yang sudah cukup dewasa, dan seorang pembantu yang setia. Dari hari ke hari, bulan ke bulan, kehidupan keluarga ini sangat berat untuk menyambung kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan zaman krisis sekarang ini. Dimana, harga-harga naik dan beban hidup bertambah berat. Sedangkan Ibu Pratomo hanya mengandalkan uang pensiunan dari suaminya saja. Ditambah lagi keadaan anaknya, Mulyono yang sudah tidak bekerja lagi. Dari waktu ke waktu kehidupan keluarga itu semakin susah, yang membuat dia tertekan. Dan sering menyesali almarhum suaminya, ketika menjadi pejabat terlalu jujur dan tidak mau korupsi. Melihat keadaan ini Mulyono mempunyai ide untuk merubah jalan hidup mereka, yaitu dengan cara menipu seorang janda kaya bernama Ibu Busono Jiwo. Yang mempunyai anak angkat bernama Woro Sulastri, yang berhak menjadi ahli waris Ibu Busono Jiwo.

sinopsisUntuk menjadi orang kaya, Mulyono harus menjadikan Woro Sulastri sebagai istrinya. Ide ini sangat bertentangan dengan ibunya. Kemudian terjadilah perdebatan yang akhirnya Ibu Pratomo menuruti kemauan anaknya. Semua rencana penipuan ini, dicatat oleh Mulyono dalam buku hariannya. Dengan segala macam cara, tanpa ada kesulitan akhirnya ia berhasil mempengaruhi Pak Kocohutomo yang adalah pamannya sendiri. Akhirnya, buku harian itu ditemukan oleh istri Pak Kocohutomo, Kleopatra. Dan kemudian buku itu diperbanyak untuk sebagi bukti bahwa perbuatan Mulyono adalah tidak benar, yang membuat korban penipuannya menjadi marah. Mulyono mengakui perbuatannya dan ia membela diri bahwa yang ia lakukan selama ini tidak ada yang merasa tertipu. Karena, buku harian inilah yang membuat mereka mersa tertipu. Seandainya tidak ada buku harian, yang ia lakukan wajar-wajar saja. Kemudian ia bertanya orang yang merasa tertipu: Apakah Bapak-bapak dan Ibu-ibu menulis buku harian yang jujur seperti saya? Dan lalu buku harian itu di baca oleh banyak orang, bisakah anda bayangkan reaksi orang terhadap anda? Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua sudah tahu watak saya. Saya memang telah menipu, tapi saya tidak mau menipu diri saya sendiri, karena saya ingin kaya. Bisakah anda melupakan buku harian ini? Mendengar perkataan Mulyono, orang-orang yang tadinya merasa tertipu, pelan-pelan membuang buku harian itu dan Mulyono berkata: Dengan buku ini diharap agar kita lebih waspada atas berbagai hal tipu-menipu. Betapapun, yang justru sungguh berbahaya ialah menipu diri sendiri.

CASTING PEMAIN BUKU HARIAN SEORANG PENIPU Mulyono Pratomo : Panji Saputra Nyonya Pratomo : Widyawati Pak Saleh : Diding Boneng Kurniawan : Aldo Pandito : Dibyo Siti Melur : Bela Ibu Dyah Suminar : Reny Jayusman. Bapak Kocohotomo : Sujiwo Tejo Ibu koco / Kleopatra : Happy Salma Ibu Busono Jiwo : Clara Sinta Woro Sulastri : Naomi Srikandi Ibu Cipto Jati : Sri Rahayu Ibu Roso Jati : Tuti Heru (Mpok Hindun) Alfred Guntoro : Eddie Karsito Pemusik / penyanyi : Sawung Jabo dan Iwan Fals Penari : Mugiyono

BIO DATA Nama Alamat

Pekerjaan Pendidikan akhir

: Iwan Burnani. : Jl . Alternatif Cilengsi - Cibubur Perum Citra Gran Blok G8 / 19 Central Garden Telp : 021 84301271 Hp. 081314138208 : Seniman. : Akademi Pembangunan Masyarakat Desa. Yogyakarta . ( Tidak Selesai )

1. TEATER 1973 - Bergabung dengan Bengkel Teater WS Rendra. Dalam pementasan Mastodon Burung Condor dengan peran sbg kelonel Santos dan Mahasiswa. 1974 - Antigone Sebagai pemain dengan peran Haymon Putra sang Raja 1975 - Oidipus di Colonus sebagai pemain dengan peran Creon . Mendapat julukan; Singa Panggung dari Koran Sinar Harapan - Suku Naga Dengan peran sbg Mentri Pertambangan dan Koor Mesin. 1976 - Hamlet dengan peran Horatio dan merangkap Asisten Sutradara. 1977 - Lysistrata Pimpinan Koor Banci dan merangkap Asisten Sutradara. 1986 - Panembahan Reso sebagai Asisten Sutradara. 1987 - Oidipus Rex Dengan peran sebagai Theresias. 1988 - Ke New York dalam Festival Teater Internasional di Amerika Serikat Pementasan Selamatan Anak Cucu Suleiman sbg Actor . 1990 - Ke Jepang di Tokyo dan Hirosima untuk Pemementasan Selamatan Anak Cucu Sulaiman Bersama Bengkel Teater Rendra sebagai Actor. Selain bergabung dengan Bengkel Teater Rendra .Saya mendirikan group Teater Baling-baling pada tahun 1978 di Yogya dan telah mementaskan : 1978 - Musikal Drama Inilah Kami sebagai Sutradara dan Penulis Naskah. Pentas di Yogya, Sala Tiga, Surabaya dan Jakarta 1979 - Ben Gotun Karya Zaini Km sebagai Sutradara. Gedung Seni Sono Yogya Setelah pementasan ini Teater Baling-Baling dilarang oleh penguasa orde Baru dan hijrah ke Jakarta. 1982 - Lawan Catur sbg Sutradara merangkap main. Pentas gedung kebudayaan Jakarta untuk Study perbandingan Teater se Indonesia. 1983 Bunga Rumah Makan Karya utuy Tatang Sontani, sebagai Sutradara dan pemain.Pentas di teater halaman Taman Ismail Marzuki 1984 - Suto Mencari Bapa di adaptasi dari puisi Rendra sebagai Sutradara dan penulis Naskah.Pentas di Teater Arena Pasar Seni Ancol. 2002 - Teroris Karya Albert Camus sebagai Sutradara dan Pemain. Pentas di Aula Bengkel Teater Rendra dan ditayangkan di TVRI Pusat Jakarta.

2. Layar Lebar. 1975 - Al Kautsar sebagai Property man . Sutradara Chairul Umam. 1976 - Yang Muda Yang Bercinta sebagai Asst. Art Director. Sutradara Alm Syuman Jaya. 1977 - Terminal Cinta Magang Asisten Sutradara. Sutradara Abrar Siregar. 1982 - Si Unyil Menjadi Manusia sebagai pemain ,peran pak Lurah. Sutradara Kurnaen. Film Boneka Si Unyil ditayangkan di TVRI sbg dubber Pak Lurah. Dan banyak mengisi suara Film Layar Lebar untuk Bioskop. 3. Sinetron dan Film TV. 1990 - Sebatas Harapan sebagai Asisten Sutradara. Sutradara Yusup Kalman Tayang TVRI. 1991 - Menapak Jalan Lurus sebagai Asisten sutradara. Sutradara Maman Firmansyah. Tayang TVRI. 1992 - Pahlawan Tak Dikenal sebagai Asisten Sutradara . Sutradara Alm Wim Umboh. Tayang di TPI. 1993 - Fitrah sebagai Sutradara. Tayang TPI. 1994 - Wanita Ke Dua sebagai Asisten Sutradara . Sutradra Dedi Setiadi Tayang RCTI. Duren Duren sebagai Asisten Sutradara . Sutradra Dedi Setiadi. Tayang SCTV. 1995 - Dongeng Dang Dut sebagai Asisten Sutradara. Sutradara Dedi Setiadi. Tayang TPI. 1996 - Oom Bahlul Sebagai Asisten Sutradara. Sutradar Karsono Hadi. Tayang SCTV. 1997 - Apa-Apa Mau Sebagai Sutradara dan Penulis Sekenario. Tayang RCTI. Opera Dipersimpangan Jalan sebagai Sutradara. Tayang RCTI. 1998 - Gerbong K 1408 H sebagai Sutradara. Tayang RCTI. 1999 - Doel Anak Sekolahan dengan peran timer angkot. Sutradara Rano Karno. 2005 - Siapa Dia sebagai pemain dengan peran Para Normal. Produksi Rapi Film. Selain itu banyak lagi yang saya kerjakan. 2006 Oemar Bakrie sebagai Sutradara dan Penulis sekenario. 4. Film Dokumenter. 2000 - pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priuk sebagai Sutradara. 2001 - Gas Bumi Karaha Bodas di Tasik Malaya sebagai Sutradara. 2002 - Lampung Selatan Menyongsong Masa Depan sebagai Sutradara dan penulis Sekenario. 2002 - Pertunjukan Musik Iwan Fals di Surabaya. Sebagai Sutradara. 2005 - Pertunjukan Musik Sawung Jabo , Toto Tewel sebagai Sutradara Video Clip Sawung Jabo sebagai Sutradara dan penulis Script. Demikianlah riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya dan dapat di pertanggung jawabkan keabsahannya untuk di pergunakan seperlunya .

Our Team

thank you in advancewe are delighted hearing good news from you