TCP-perbedaan Antara Telnet Dan Ssh

30
1 TCP Perbandingan Antara TELNET dan SSH Rima Hidayati Program Studi Teknik Telekomunikasi - Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang [email protected] Abstrak Telnet adalah perintah user yang berdasarkan protokol TCP/IP untuk mengakses komputer dari jarak jauh (remote). Data input dari keyboard pengatur langsung di jalankan di komputer yang di atur dengan remote komputer tadi. SSH (Secure Shell) fungsinya hampir sama dengan telnet, untuk mengakses komputer dari jarak jauh. Akan tetapi SSH menggunakan kriptografi dalam sistemnya sehingga hanya tujuan lah yang mampu mengerti paket yang dikirimkan antara server dan client ini. Dari percobaan berikut, diketahui bahwa perbedaan SSH dengan telnet adalah: Telnet memiliki payload yang lebih kecil dibandingkan SSH, sehingga Telnet lebih ringan dan tingkat keamanan Telnet lebih rendah daripada SSH karena Telnet tidak menggunakan enkripsi dalam sistemnya. Kata kunci: TCP, Telnet, SSH Pengertian TCP Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).

description

TCP-perbedaan antara telnet dan ssh

Transcript of TCP-perbedaan Antara Telnet Dan Ssh

  • 1

    TCP Perbandingan Antara TELNET dan SSH

    Rima Hidayati

    Program Studi Teknik Telekomunikasi - Jurusan Teknik Elektro

    Politeknik Negeri Semarang

    [email protected]

    Abstrak

    Telnet adalah perintah user yang berdasarkan protokol TCP/IP

    untuk mengakses komputer dari jarak jauh (remote). Data input

    dari keyboard pengatur langsung di jalankan di komputer yang di

    atur dengan remote komputer tadi. SSH (Secure Shell) fungsinya

    hampir sama dengan telnet, untuk mengakses komputer dari jarak

    jauh. Akan tetapi SSH menggunakan kriptografi dalam sistemnya

    sehingga hanya tujuan lah yang mampu mengerti paket yang

    dikirimkan antara server dan client ini. Dari percobaan berikut,

    diketahui bahwa perbedaan SSH dengan telnet adalah: Telnet

    memiliki payload yang lebih kecil dibandingkan SSH, sehingga

    Telnet lebih ringan dan tingkat keamanan Telnet lebih rendah

    daripada SSH karena Telnet tidak menggunakan enkripsi dalam

    sistemnya.

    Kata kunci: TCP, Telnet, SSH

    Pengertian TCP

    Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis

    protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk

    berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network

    (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan

    transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau

    model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented)

    dan dapat diandalkan (reliable).

  • 2

    TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan

    keandalan data.

    Awal Keberadaan TCP

    Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of

    Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi

    komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali

    harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi

    peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga

    pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti

    ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah

    penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara

    tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan

    suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.

    2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

    3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area

    Network) yg telah ada.

    4. Mudah dikonfigurasikan.

    Karakteristik TCP

    Karakteristik dari TCP antara lain yaitu :

    1. Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam suatu

    urutan seperti ketika dikirim.

    2. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum

    data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang

    berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi

    untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP

    ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP

    (TCP connection termination).

    3. Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi

    antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur

    keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi

  • 3

    lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex,

    maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim.

    Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari

    data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari

    data yang masuk

    4. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu

    banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya

    membuat macet jaringan internetwork IP, TCP

    mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki

    oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau

    dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu

    waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh

    data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga

    mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima,

    yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia

    dalam pihak penerima.

    5. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari

    lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)

    6. Mengirimkan paket secara one-to-one: hal ini karena

    memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara

    dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat

    berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman

    data secara one-to-many.

    Cara Kerja TCP/IP

    Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini

    adalah :

  • 4

    Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang

    sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data

    tersebut akan dikirimkan. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu

    dibungkus dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya

    seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara

    merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah

    sampai pada tujuannya, dan sebagainya. Setelah datagram

    dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada

    lapisan IP. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan

    headernya sendiri pada datagram tersebut. IP lalu mengarahkan

    datagram tersebut ke tujuannya. Komputer penerima melakukan

    proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum

    yang sama dengan data yang diterima. Jika kedua perhitungan

    tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan

    datagram akan dikirimkan kembali.

    Kelebihan TCP/IP

    Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain

    antara lain:

    1. TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa

    mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah

    ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi

    kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat membantu

    jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat

    mengarahkan data melalui jalur lain.

    2. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan

    efisien.

    3. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak

    terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak

    tertentu.

    4. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan

    data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang

    menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda pula.

  • 5

    5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya.

    Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token

    ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.

    6. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum,

    maka semua sistem dapat mengirimkan data ke alamat

    sistem yang lain.

    Kegunaan TCP

    Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :

    1. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang

    berjalan pada host yang berbeda

    2. protokol transport berjalan pada end systems

    3. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP)

    memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat

    mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan.

    Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali

    memerlukan nama pengguna (username) dan password,

    meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui

    anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk

    spesifikasi FTP)

    4. Remote login. Network terminal Protokol (telnet)

    memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in

    ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal

    ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya

    sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan

    tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet

    lebih lanjut)

    5. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem

    elektronik mail.

  • 6

    6. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak

    jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file

    pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut

    disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk

    keterangan lebih lanjut)

    7. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer

    untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg

    berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan

    komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg

    banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis

    remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar

    saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg

    sama dan ada pula yg menggunakan prosedure remote call

    system, yg memungkinkan program untuk memanggil

    subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg

    berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah

    rsh dan rexec)

    8. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada

    internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai

    penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk

    menentukan nama host di internet.)

    Manajemen Koneksi TCP :

    Pada saat Setup Koneksi

    1. Client mengirimkan kontrol TCP SYN ke server, dengan

    memberikan sequence number inisial.

    2. Server menerima TCP SYN, dan membalasnya dengan

    kontrol SYN ACK.

    3. ACK yang menyatakan telah menerima SYN.

    4. Mengalokasikan buffer.

  • 7

    5. Menghasilkan sequence number untuk ke client.

    Pada saat Menutup Koneksi

    1. Client mengirim kontrol TCP FIN ke server

    2. Server menerima FIN, dan membalas dengan ACK. Menutup

    koneksi dan mengirimkan FIN ke client.

    3. Client menerima FIN dan membalas ACK

    4. Masuk pada masa menunggu balasan ACK terhadap dari

    server

    5. Server menerima ACK dan koneksi tertutup.

    Header TCP

    Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas

    beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut.

    Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi

    TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2

    Port TCP

    Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk

    menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang

    diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah

    angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan

    ditetapkan oleh IANA (Internet Assigned Number Authority).

    Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port

    UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP

    merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk

    protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan

    sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain

    itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan

    port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai

    contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan

    port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information

    Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520.

    Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk

    menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang

  • 8

    digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan

    (ambigu). PORTtcp-1

    Aplikasi yang Menggunakan TCP

    1. World Wide Web

    Aplikasi ini pada prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni

    penyediaan database yang dapat diakses tidak hanya berupa text,

    namun dapat berupa gambar/image, suara, video. penyajiannya

    pun dapat dilakukan secara live. Dengan demikian, jenis informasi

    yang dapat disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan

    tampilan yang lebih menarik. Hal ini dimungkinkan karena Web

    menggunakan teknologi hypertext. Karena itu, protokol yang

    digunakan untuk aplikasi ini dikenal dengan nama Hypertext-

    transfer-protocol (HTTP).

    2. Archie

    Aplikasi FTP memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di

    seluruh dunia. Hal itu dengan anggapan bahwa kita telah

    mengetahui lokasi di mana file yang kita cari berada. Namun jika

    kita belum mengetahui di mana file yang kita cari berada, kita

    memerlukan aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file

    tersebut berada.

    Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie

    secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP Server

    dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP

    Server tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam

    direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk menemukan file

    tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini

    merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie

    Server yang menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar

    tadi dan mengirimkan seluruh jawaban yang berkaitan dengan file

    tersebut. Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang

    memiliki file tersebut dan letak file tersebut dalam struktur

    direktori.

    3. Wide Area Information Services (WAIS)

  • 9

    WAIS merupakan salah satu servis pada internet yang

    memungkinkan kita mencari melalaui materi yang terindeks dan

    menemukan dokumen/artikel berdasarkan isi artikel tersebut.

    Jadi pada dasarnya, WAIS memberikan layanan untuk mencari

    artikel yang berisi kata-kata kunci yang kita ajukan sebagai dasar

    pencarian.

    Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk membuat suatu

    dokumen dapat dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih

    dahulu index dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen

    tersebut diurut dan dihitung jumlahnya. Jika ada query dari

    client, index akan diperiksa dan hasilnya, yakni dokumen yang

    memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan

    ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan,

    maka beberapa dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi

    skor/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung kata-kata

    kunci akan mendapat skor tertinggi. Dengan demikian, user

    mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa

    dokumen yang mengandung kumpulan kata yang diajukannya.

    4. FAX di Internet

    Mesin FAX sebagai pengirim dan penerima berita tertulis melalaui

    telepon saat ini hampir dimiliki oleh semua kantor. Melalaui

    gateway Internet FAX, pengiriman FAX dapat dilakukan melalaui

    e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut dan

    menghubungi mesin FAX tujuan melalui jalur telepon secara

    otomatis. Tentu saja, akses untuk ini terbatas (private).

    TELNET

    Telnet adalah perintah user yang berdasarkan protokol TCP/IP

    untuk mengakses komputer dari jarak jauh (remote). Data input

    dari keyboard pengatur langsung di jalankan di komputer yang di

    atur dengan remote komputer tadi.

    Melalui Telnet, administrator atau user lain dapat mengakses

    komputer dari jarak jauh. Pada Web, kita dapat menggunakan

    protokol HTTP dan FTP untuk mengakses komputer jarak jauh,

    tetapi hanya login seperti user biasa sesuai dengan hak akses

    yang telah di set pada komputer yang dituju. TELNET

  • 10

    dikembangkan pada 1969. TELNET memiliki beberapa

    keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.

    Telnet menggunakan koneksi pada Port Destination=23. Untuk

    interaksi banyak mesin maka dpat diganbarkan sebagai berikut :

    Telnet adalah program yang memungkinkan komputer host

    Internet anda menjadi terminal dari komputer host lain di

    Internet. Dengan ftp anda dapat membuka koneksi hanya untuk

    mentransfer file.

    Telnet memungkinkan anda untuk login sebagai pemakai pada

    komputer jarak jauh dan menjalankan program layanan Internet

    yang disediakan oleh komputer tersebut. Telnet menyediakan

    akses langsung ke beragam layanan di Internet. Komputer host

    anda memang menyediakan beragam layanan, namun jika

    layanan tersebut tidak ada, anda bisa menggunakannya melalui

    Telnet. Misalnya ketika masyarakat Internet menulis interface

    untuk membantu pengguna lain, Telnet memungkinkan anda

    mengakses host mereka dan menggunakan interface yang mereka

    buat. Demikian juga ketika seorang membuat layanan yang

    bermanfaat, Telnet memungkinkan anda mengakses sumber daya

    informasi yang berharga ini.

    SSH

    SSH menggunakan kriptografi kunci publik untuk mengotentikasi

    komputer remote dan biarkan komputer remote untuk

    mengotentikasi pengguna, jika perlu. SSH biasanya digunakan

    untuk login ke mesin remote dan mengeksekusi berbagai perintah,

    tetapi juga mendukung tunneling, forwarding TCP port dan X11

    connections; itu dapat mentransfer file menggunakan terkait SFTP

    atau SCP protocols. SSH menggunakan klien-server model. Yang

    standar TCP port 22 telah ditetapkan untuk menghubungi server

    SSH. Sebuah klien program SSH ini biasanya digunakan untuk

    membangun koneksi ke SSH daemon untuk dapat diremote.

    Keduanya biasanya terdapat pada sistem operasi modern,

    termasuk Mac OS X, Linux, FreeBSD, Solaris dan OpenVMS.

    Tersedia versi berpemilik, freeware dan open source untuk

    berbagai tingkat kerumitan dan kelengkapan.

    Sejarah SSH

  • 11

    Pada tahun 1995, Tatu Ylnen, seorang peneliti di Helsinki

    University of Technology, Finlandia, merancang versi pertama

    protokol (sekarang disebut SSH-1) karena didorong oleh peristiwa

    serangan pembongkaran sandi di jaringan universitas. Tujuan dari

    pembuatan SSH adalah untuk menggantikan fungsi rlogin,

    TELNET, dan rsh protokol, yang tidak memberikan otentikasi kuat

    atau menjamin kerahasiaan. Ylnen merilis SSH sebagai freeware

    pada bulan Juli 1995, dan tool tersebut berkembang dengan cepat

    untuk mendapatkan popularitas. Menjelang akhir 1995, basis

    pengguna SSH telah tumbuh hingga 20.000 pengguna di lima

    puluh negara.

    Pada bulan Desember 1995, Ylnen mendirikan SSH

    Communications Security untuk memasarkan dan

    mengembangkan SSH. Versi asli dari software yang digunakan

    SSH adalah berbagai potongan perangkat lunak bebas, seperti

    GNU libgmp, tetapi versi yang dikeluarkan oleh Secure SSH

    Communications semakin berkembang menjadi perangkat lunak

    berpemilik.

    Pada tahun 1996, sebuah versi revisi protokol dirancang, SSH-2,

    yang tidak cocok dengan SSH-1. Fitur SSH-2 mencakup kedua

    fitur keamanan dan peningkatan perbaikan atas SSH-1.

    Keamanan yang lebih baik, misalnya, datang melalui algoritma

    pertukaran kunci Diffie-Hellman dan pemeriksaan dengan

    integritas yang kuat melalui kode otentikasi pesan. Fitur baru dari

    SSH-2 mencakup kemampuan untuk menjalankan sejumlah sesi

    shell melalui satu koneksi SSH.

    Pada tahun 1998 ditemukan kerentanan yang digambarkan dalam

    1,5 SSH sehingga memungkinkan masuknya konten yang tidak

    sah ke dalam aliran data SSH terenkripsi karena integritas data

    tidak mencukupi perlindungan dari CRC-32 yang digunakan

    dalam protokol versi ini. Sebuah perbaikan (SSH Compentation

    Attack Detector) diperkenalkan ke dalam banyak implementasi.

    Pada tahun 1999, pengembang menginginkan versi perangkat

    lunak bebas untuk tersedia kembali seperti rilis 1.2.12, yang lebih

    tua dari program ssh asli, yang terakhir dirilis di bawah lisensi

    open source. OSSH Bjrn Grnvall ini kemudian dikembangkan

    berdasarkan basis kode ini. Tak lama kemudian, para

  • 12

    pengembang OpenBSD menggunakan kode Grnvall untuk

    melakukan pengembanga yang lebih luas di atasnya, sehingga

    terciptalah OpenSSH, yang dimasukkan dalam rilis OpenBSD 2.6.

    Dari versi ini, sebuah cabang "portable" dibentuk untuk dapat

    memportingkan OpenSSH pada sistem operasi lain.

    Diperkirakan, sejak tahun 2000, terdapat lebih dari 2.000.000

    pengguna SSH.

    Pada tahun 2005, OpenSSH adalah satu-satunya aplikasi ssh

    yang paling populer, yang diinstal secara default dalam sejumlah

    besar sistem operasi. Sementara itu, OSSH telah menjadi usang.

    Pada tahun 2006, protokol SSH-2 yang telah disebutkan di atas,

    diusulkan untuk menjadi Standar Internet dengan penerbitan oleh

    IETF "secsh" work group dari RFC (lihat referensi).

    Pada tahun 2008 sebuah kelemahan kriptografi ditemukan pada

    SSH-2 yang memungkinkan pengambilan sampai 4 byte plaintext

    dari aliran data SSH tunggal di bawah kondisi khusus. Namun hal

    ini telah diperbaiki dengan mengubah mode enkripsi standar

    OpenSSH 5,2.

    LANGKAH KERJA

    A. Telnet

    1. Sama seperti praktek sebelumnya, dalam praktek kali ini

    kita membutuhkan 2 unit PC, kabel cross over, software

    wireshark, FreeSSHd dan PuTTy

    2. Hubungkan kedua PC dengan kabel cross over. Beri alamat

    IP pada masing-masing PC, PC1 : 192.168.1.1 dan PC2:

    192.168.1.2

    3. Buka software FreeSSHd, pada server status aktifkan Telnet

  • 13

    Gambar 1 Tab Server Status pada FreeSSHd Setting

    4. Pada tab telnet, pastikan port telnet 23, lalu klik OK

    Gambar 2 Tab Telnet pada FreeSSHd Setting

  • 14

    5. Pada tab Users, klik Add untuk menambah user

    Gambar 3 Tab Users pada FreeSSHd Setting

    Gambar 4 User Properties

  • 15

    Login adalah username yang kita kehendaki dari masing-

    masing PC, Authorozation pilih yang Password stored as

    SHA1 hash. Masukkan password login yang dikehendaki,

    lalu beritanda pada Shell, SFTP dan Tunnelling. Klik OK

    Gambar 5 Tab Users pada FreeSSHd Setting

    6. Buka command prompt, ketikan perintah netstat a.

    Pastikan port TCP telnet 23 statusnya LISTENING

    Gambar 6 Command Prompt: daftar Port yang aktif

  • 16

    7. Buka Wireshark, jalankan capture untuk Atheros...

    8. Buka software PuTTY

    Gambar 7 PuTTY Configuration

    Masukkan Alamat IP yang ingin kita masuki, pada pilihan

    Connection type pilih Telnet, klik Open.

    9. Setelah itu kita akan diminta untuk login, masukkan

    Username dan password seperti yang sudah kita buat tadi.

    10. Buka lagi Wireshark, lihat apa yang telah berhasil

    dicapture oleh Wireshark

  • 17

    Gambar 8 Hasil Capture Wireshark untuk Telnet

    Dari hasil capture diatas dapat dilihat, sebelum terjadi pengiriman

    data, port TCP melakukan 3 way handshaking terlebih dahulu,

    untuk memastikan bahwa kedua PC telah terhubung. 192.168.1.1

    dalam hal ini diibaratkan sebagai client yang mengirimkan SYN.

    Sebagai tanda bahwa 192.168.1.2 (server) telah menerima paket

    SYN yang dikirimkan client, maka server mengirimkan SYN + ACK

    ke client. Baru setelah itu client mengirimkan ACK dan data-data

    ke server. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat bagan perjalanan

    dari 3 handshaking hingga akhir komunikasi dengan melihat

    graph. Buka wireshark lagi, klik Statistics Flow Graph pada

    bagian type pilih TCP flow.

  • 18

    Gambar 9 Wireshark Menu Statistics Flow Graph

    Gambar 10 Graph Analysis TCP Flow

    Bisa kita lihat dari gambar diatas, proses awal pembangunan koneksi

    didahului dengan 3 way handshaking

  • 19

    Gambar 11 Graph Analysis TCP Flow

    Dan pada akhir koneksi juga ditutup dengan 3 way handshaking

  • 20

    Gambar 12 Graph Analysis General Flow

    Gambar 13 Graph Analysis General Flow

    Mari kita lihat apa yang bisa kita dapat dari capture ini. Klik

    kanan pada salah satu baris SYN ke bawah, pilih Follow TCP

    Stream

  • 21

    Gambar 14 Hasil Capture Wireshark

    Maka kita akan mendapat tampilan berikut:

  • 22

    Gambar 15 Password login yang ditangkap

    Ternyata komunikasi dengan telnet sangat mudah untuk di-hack,

    karena password tampak seperti teks biasa, tidak di enkripsi.

    Inilah bentuk ketidakamanan telnet dalam jaringan.

  • 23

    B. SSH:

    1. Buka software FreeSSHd. Pada tab Server Status, non-aktifkan

    telnet, aktifkan SSH

    Gambar 16 Tab Server Status pada FreeSSHd Setting

    2. Pada tab SSH, beri nomor port 222, klik OK

  • 24

    Gambar 17 Tab SSH pada FreeSSHd Setting

    3. Buka Command Prompt, ketikan perintah netstat a.

    Pastikan port 222 statusnya LISTENING

    Gambar 18 Command Prompt: daftar Port yang aktif

    4. Buka Wireshark, start capture yang baru

  • 25

    5. Buka PuTTY, masukkan alamat IP dari PC yang ingin kita

    masuki, beri nilai port 222 dan pada pilihan Connection type

    pilih SSH. Klik Open

    Gambar 19 PuTTY Configuration

    6. Lalu login dengan username dan password yang sama seperti tadi

    7. Buka wireshark lagi, lihat hasil capture nya

  • 26

    Gambar 20 Hasil Capture Wireshark untuk SSH

  • 27

    Gambar 21 Graph Analysis TCP Flow

    Gambar 22 Graph Analysis TCP Flow

    Proses koneksi dali mulai awal pembangunan koneksi sampai akhir

    koneksi sama dengan Telnet. Akan tetapi, coba kita klik kanan pada

    salah satu baris hasil capture pada wireshark, pilih Follow TCP Stream.

    Maka yang kita dapatkan adalah seperti ini:

  • 28

    Gambar 23 Script yang telah di enkripsi oleh sistem SSH

    Dengan menggunakan SSH ternyata semua komunikasi yang terjalin di

    enkripsi sehingga orang yang dengan sengaja mencoba meng-capture

    komunikasi itu tidak dapat membaca kode yang dimaksud. Ini

    merupakan keunggulan SSH jika dibandingkan dengan telnet, hanya

    saja memang dengan SSH payload akan menjadi lebih besar

    dibandingkan dengan telnet.

    KESIMPULAN

    1. Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis

    protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk

    berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network

    (jaringan). Protocol ini bersifat connection oriented,

    ditunujkkan dengan proses 3 way handshaking saat awal

    penjalinan koneksi dan pada akhir koneksi

  • 29

    Gambar Bagan 3 way handshaking pada awal koneksi

    Gambar Bagan 3 way handshaking pada akhir koneksi

    2. Telnet adalah perintah user yang berdasarkan protokol

    TCP/IP untuk mengakses komputer dari jarak jauh (remote).

    Data input dari keyboard pengatur langsung di jalankan di

    komputer yang di atur dengan remote komputer tadi.

    3. SSH (Secure Shell) fungsinya hampir sama dengan telnet,

    untuk mengakses komputer dari jarak jauh. Akan tetapi

  • 30

    SSH menggunakan kriptografi dalam sistemnya sehingga

    hanya tujuan lah yang mampu mengerti paket yang

    dikirimkan antara server dan client ini.

    4. Perbedaan SSH dengan telnet adalah:

    a. Telnet memiliki payload yang lebih kecil dibandingkan

    SSH, sehingga Telnet lebih ringan.

    b. Tingkat keamanan Telnet lebih rendah daripada SSH

    karena Telnet tidak menggunakan enkripsi dalam

    sistemnya

    Referensi :

    Agus Kurniawan, 2012. Network Forensics Panduan Analisis &

    Investigasi Paket Data Jaringan Menggunakan Wireshark. Penerbit

    Andi Yogyakarta.