tbbbbbb

download tbbbbbb

of 19

Transcript of tbbbbbb

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    1/19

    Laporan Residensi I : Unit

    IPSRS Hasanuddin University

    Hospital

    I. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RS UNHAS (IPSRS)

    RS UNHAS merupakan rumah sakit tipe B. Menurut PERMENKES Nomor 340 Tahun

    2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh rumah sakit

    tipe B adalah memiliki Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayananLaundry/Linen,

    Jasa Boga/Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas (IPSRS), Pengelolaan Limbah,

    Gudang,Ambulance, Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan

    Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.

    IPSRS adalah singkatan dari Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Disinilah

    kantornya para teknisi Rumah Sakit bekerja. IPSRS merupakan organisasi dalam Rumah Sakit

    yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi perbaikan sarana dan

    peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan

    efisiensi RS. Sebagai salah satu unit yang berperan penting dalam kinerja Rumah Sakit, IPSRS

    sangat penting fungsi dan perannya dalam menunjang sarana dan prasarana yang ada di Rumah

    Sakit. Dengan kata lain, IPSRS adalah salah satu faktor syarat suatu RS bisa diakreditasi

    levelnya menjadi lebih tinggi. Perkembangan teknologi alat-alat kedokteran yang semakin hari

    semakin pesat menyebabkan pengelolaan IPSRS harus mendapatkan perhatian, karena betapapun

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    2/19

    canggihnya teknologi tersebut akan menjadi sia-sia tanpa maintenancedan operator utilityyang

    benar.

    3.1 Organisasi dan Manajemen Instalasi Pemeliharaan Sarana RS UNHAS

    3.1.1 Visi IPSRS

    Visi instalasi masih mengikut pada visi rumah sakit secara umum, yaitu:

    Menjadi pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan, peneli tian, dan pemeli haraan

    kesehatan yang bertaraf in ternasional.

    3.1.2 Misi IPSRS

    Misi dari instalasi juga masih mengikut pada misi rumah sakit secara umum, yaitu:

    Menciptakan tenaga professional yang berstandar internasional dalam pendidikan, penelitian

    dan pemeliharaan kesehatan.

    Menciptakan lingkungan akademik yang optimal untuk mendukung pendidikan, penelitian, dan

    pemeliharaan kesehatan

    Mempelopori inovasi pemeliharaan kesehatan melalui penelitian yang unggul dan perbaikan

    mutu pelayanan berkesinambungan

    Memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu dengan pendidikan, penelitian yang

    berstandar internasional tanpa melupakan fungsi sosial.

    Mengembangkan jejaring dengan institusi lain baik regional maupun internasional.

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    3/19

    3.1.3 Falsafah IPSRS

    Falsafah instalasi masih mengikut pada falsafah rumah sakit secara umum, yaitu:

    Menghargai hakekat manusia sebagai makhluk pari purna dengan totalitas dan nil ai-ni lai

    yang dianutnya.

    3.1.4 Motto IPSRS

    Motto instalasi masih mengikut pada motto rumah sakit secara umum, yaitu:

    Tulus melayani

    3.1.5 Tujuan IPSRS

    Tujuan instalasi masih mengikut pada tujuan rumah sakit secara umum, yaitu:

    Terciptanya Sumber Daya Manusia handal yang tulus dalam mengintegrasikan pendidikan,

    penelitian, dan pemeliharaan kesehatan.

    Terwujudnya upaya pemeliharaan kesehatan paripurna yang menyeluruh terintegrasi dan

    berkesinambungan.

    Terciptanya suasana akademik yang mendukung pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan

    kesehatan yang bermutu dan aman.

    Terbinanya tim kerjasama professional yang solid dengan perbaikan mutu kinerja

    berkesinambungan.

    Terselenggaranya jejaring rumah sakit yang mengemban tugas pendidikan, penelitian, dan

    pemeliharaan kesehatan.

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    4/19

    Analisis:

    Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa IPSRS belum mampu merumuskan

    visi, misi, tujuan, dan falsafah khusus untuk instalsi tersebut. Hal ini dapat berpengaruh terhadap

    kinerja para staf. Alasan belum adanya visi, misi, tujuan, dan falsafah tersendiri ini adalah karena

    RS UNHAS baru beroperasi sekitar 1 tahun, sehingga masih perlu pembenahan-pembenahan.

    Namun, jika tidak ada perumusan sesegera mungkin, maka para staf akan bekerja tanpa target

    yang jelas untuk instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit secara khusus.

    3.1.6 Struktur Organisai IPSRS

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi IPSRS RS. Unhas Tahun 2011

    Analisis :

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    5/19

    Struktur organisasi instalasi ini menganut sistem organisasi garis. Di mana dalam bagan

    organisasinya terlihat adanya kesatuan komando karena kepemimpinan berada ditangan satu

    orang dan setiap bawahan hanya bertanggungjawab terhadap satu orang pemimpin saja.

    Struktur organsisasi ini sudah cocok untuk perusahaan ini, karena telah menggambarkan

    lima aspek struktur organisasi yang utama yaitu :

    1. Menggambarkan pembagian kerja, dimana setiap kotak mewakili tanggung jawab seseorang atau

    sub bagian untuk bagian tertentu dari beban kerja unit.

    2. Menunjukkan siapa atasan dan siapa bawahan sehingga jelas terlihat siapa melapor kepada siapa.

    3. Keterangan kotak-kotak telah menunjukkan tugas-tugas kerja dan tanggung jawab yang berbeda

    untuk setiap peranan yang berbeda.

    4. Keseluruhan bagan telah menunjukkan dasar pembagian aktivitas unit yang menurut penulis

    dibagi atas dasar fungsinya.

    5. Semua bagian unit pada tingkatan yang sama melapor pada orang yang sama.

    Dari struktur di atas, dapat dilihat bahwa sistem kerja di IPSRS tersebar di empat bagian

    area kerja, yaitu bagian peralatan medik, bagian peralatan nonmedik, bagian bangunan, serta

    bagian administrasi dan logistik, yang bertanggungjawab kepada koordinator IPSRS. Kemudian

    koordinator tersebut bertanggungjawab kepada kepala bidang pelayanan penunjang dan sarana

    medik secara langsung. secara langsung.

    Pembagian wilayah kerja dan tanggung jawab yang jelas ini, dapat mengoptimalkan hasil

    dari pekerjaan itu sendiri. Namun, jumlah SDM yang menempati bagian-bagian tersebut masih

    kurang. Hal ini dikarenakan RS UNHAS masih baru dalam beroperasi, sehingga masih dalam

    tahap awal proses pembenahan-pembenahan.

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    6/19

    3.1.7 Tupoksi Instalasi IPSRS

    Rumah sakit harus menyelenggarakan IPSRS, karena tanpa IPSRS, seluruh kegiatan yang

    berhubungan dengan alat kesehatan maupun sarana-prasarana yang rusak akan terganggu dan

    tidak berjalan lancar.

    Instalasi kerja IPSRS mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

    1. Melakukan rapat secara teratur

    2. Membuat laporan dan melaporkannya kepada pimpinan rumah sakit tepat waktu

    3. Melakukan rapat secara teratur dan menghadiri rapat tersebut.

    4. Operator Utility, menjadi operator suatu alat medis atau mengadakan training kepada tenaga

    kesehatan yang lain untuk petunjuk pemakaian (SOP) alat medis yang benar.

    5. Maintenance, perawatan rutin.

    6. Perencanaan kegiatan pemeliharaan.

    7. Pengukuran dan kalibrasi.

    8. Manajemen informasi dan pemeliharaan.

    9. Rujukan pemeliharaan.

    10. Pengawasan pelaksanaan pengadaan barang, tenaga kerja, fasilitas dan K3.

    Dalam menjalankan tugasnya, kepala instalasi IPSRS wajib menerapkan koordinasi,

    integrasi, dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan intern instalasi, maupun dengan instalasi-

    instalasi terkait, sesuai dengan tugasnya masing-masing.

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    7/19

    Analisis:

    Dari hasil pengamatan selama melakukan residensi I, dapat disimpulkan bahwa apa yang

    dikerjakan oleh staf IPSRS RS UNHAS sebagian besar telah sesuai dengan standar tugas pokok

    dan fungsi di atas. Petugas di instalasi IPSRS dapat bekerja secara professional dan sesuai

    prosedur yang telah ditetapkan. Namun, untuk manajemen informasi peralatan masih banyak

    kekurangan.

    Untuk lingkungan kerjanya, sebagian besar stafnya adalah laki-laki, terutama di bagian

    ruang panel atau bengkel. Hal ini karena, beban kerja dan risiko pekerjaannya cukup tinggi

    terkait pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana. Sehingga, staf perempuan ditempatkan

    pada bagian Administrasiinistrasi instalasi ini dan tidak terjun langsung ke lapangan secara

    langsung.

    3.1.8 Uraian Tugas

    a. Logistik

    Mengidentifikasi kebutuhan pendukung

    Mengurus pembelian peralatan

    Mengurus inventaris barang yang keluar dan masuk

    Pengadaan barang dan peralatan

    b. Teknisi

    Memelihara alat-alat kesehatan

    Mengecek kerusakan alat-alat kesehatan

    Memperbaiki kerusakan alat-alat kesehatan

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    8/19

    Dan tugas yang diberikan atasan/pimpinan langsung

    c. Mekanikal

    Pengecekkan kebocoran

    Mengontrol pemakaian air, Listrik, AC, dan Lift

    Pengecekkan air bersih

    Memperbaiki WC

    Pengecekkan Pompa Air

    Dan tugas yang diberikan atasan/ pimpinan langsung

    d.Telekomunikasi

    Sharing Jaringan internet untuk kebutuhan Karyawan Rumah Sakit

    Pemasangan dan Instalasi Komputer di setiap meja Kerja

    Pemasangan Pesawat Telepon

    Pemasangan Line Internet

    Monitoring peralatan elektronik

    Dan tugas lain yang diberikan atasan/pimpinan langsung

    e. Elektrikal

    Mengecek lampu, AC, Pompa dan Tangki Air

    Mengecek saringan udara AC

    Pemasangan Instalasi Terminal Listrik

    Memperbaiki Saklar

    Dan Tugas Lain yang diberikan atasan/ pimpinan langsung

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    9/19

    f. Pemeliharaan Gedung

    Membersihkan dan mengatur ruangan yang akan digunakan dan telah digunakan

    Memperbaiki alat yang rusak (Handle pintu, kran air,wastafel, dll)

    Memonitoring kunci tiap ruangan Rumah Sakit

    Dan tugas lain yang diberikan atasan/ pimpinan langsung

    Analisis :

    Semua bagain di IPSRS telah tebagi pekerjaannya. Sehingga, para staf dapat bekerja sesuai

    dengan tugas dan fungsi yang telah ditentukan sesuaijob descriptionyang telah ditetapkan.

    3.1.9 Deskripsi Kegiatan

    Berikut ini merupakan deskripsi kegiatan IPSRS RS UNHAS:

    Kegiatan Pemeliharaan / maintenance

    o Pemeliharaan Kuratif : Tidak terjadwal, Break down unit

    Penyetingan ulang bagian-bagian serta fungsinya

    Penyetingan ulang parameter serta fungsinya

    Penggantian spare part / bagian-bagian alat

    Modifikasi spare part / bagian-bagian alat

    Pengencangan serta pelumasan bagian-bagian alat

    o Pemeliharaan Preventif : Terjadwal, Life time spare part

    Pemantauan bagian-bagian serta fungsinya

    Pemantauan setting parameter serta fungsinya dan hasil outputnya

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    10/19

    Pengencangan serta pelumasan bagian-bagian alat

    Pembersihan / cleaning

    Kegiatan perbaikan / repaire

    Perencanaan pengadaan spare part / disposible acsessoris

    Perencanaan kegiatan kalibrasi

    Perencanaan kegiatan KSO dan kontrak servis

    Analisis:

    Kegiatan-kegiatan ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan di IPSRS. Semuanya berjalan

    baik dan optimal. Namun, pada bagian penyimpanan data-data masih perlu mengalami

    pembenahan, karena belum lengkap data-data terkait IPSRS.

    3.2 Spesifikasi SDM dan Jumlahnya

    3.2.1 Jumlah Pegawai dan Peranannya

    Keadaan sumber daya manusia, dalam hal ini staf, di IPSRS RS UNHAS dapat dilihat pada tabel

    berikut ini:

    Tabel 3.1

    Staf Instalasi IPSRS berdasarkan Tugas atau Peranannya RS UNHAS Tahun 2011

    Tugas dan Peranannnya

    Status

    Pendidikan

    Jum

    Koordinator IPSRS CPNS S1

    Logistik 1 Kontrak, 1 CPNS, 2 MagangS1 (1)

    D3 (3)

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    11/19

    Teknisi Alkes 1 CPNS, 1 KontrakS1 (1)

    D3 (1)

    Teknisi Telekomunikasi Kontrak D3

    Mekanikal 1 Kontrak, 5 MagangS1 (1)

    D3 (5)

    Elektrikal 1 CPNS, 3 KontrakS1 (3)

    D3 (1)

    Pemelihara gedung 1 CPNS, 1 MagangS1 (1)

    D3 (1)

    Sumber: Data Sekunder RS. Unhas, 2011

    Analisis:

    Dari tabel dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan D3 lebih banyak

    daripada yang latarbelaang S1. Menurut penulis, hal ini cukup baik, karena pada IPSRS lebih

    kepada permasalahan teknis, bukan konsep, sehingga yang lebih dibutuhkan adalah lulusan D3.

    Jumlah staf pada masing-masing bagian masih kurang. Namun, karena masih baru

    dalam beroperasi, maka kekurangan ini masih dapat dimaklumi. Selain itu, para staf juga belum

    terlalu terbebani dengan beban kerja yang tidak sesuai dengan jumlah SDM.

    3.2.2 Waktu Kerja

    Shift kerja di IPSRS terbagi dua, yaitu :

    Pegawai : 08.00-16.00

    Magang : 07.30-14.00, 14.00-21.00, 21.00-07.30

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    12/19

    Dari segi kedisiplinan, semua para staf dan teknisi biasanya masuk tepat waktu sesuai

    jadwal shiftnya.

    3.3. Kinerja Kegiatan

    3.3.1 Indikator

    Kinerja staf instalasi IPSRS dapat dilihat dari indikator berikut:

    Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat ( 80%)

    Ketepatan waktu pemeliharaan alat (100%)

    Kedisiplinan (berdasarkan shift)

    3.3.2 Hasil Observasi dan Analisis

    Dari hasil residensi I didapatkan bahwa kecepatan waktu teknisi menanggapi kerusakan

    alat adalah sekitar 10-15 menit. Sedangkan ketepatan waktu pemeliharaan alat tergantung pada

    jenis kerusakan dan alat apa yang diperlukan. Jika alat yang diperlukan tidak ada di Makassar,

    maka dibutuhkan waktu sampai berbulan-bulan. Selain itu, kemampuan dan pengalaman teknisi

    dalam menangani kerusakan alat juga berpengaruh pada ketepatan waktu pemeliharaan alat.

    Penanganan kalibrasi alat kesehatan biasanya dilakukan dengan pengajuan proposal yang

    berisi tentang alat apa yang akan dikalibrasi dan berapa dana yang dibutuhkan. Untuk

    kedisiplinan, rata-rata semua staf datang dan pulang tepat waktu.

    3.4Deskripsi Fisik dan Bangunan IPSRS

    3.4.1 Letak Instalasi IPSRS

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    13/19

    Lokasi ruangan IPSRS sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kegiatan pelayanan

    yang dilakukan oleh unit terkait lainnya.

    Ruangan IPSRS terbagi atas 3, yang terletak di lantai 1, lantai 2, dan lantai 3. Ruangan

    lantai 1 berfungsi sebagai ruang panel atau bengkel para teknisi memelihara dan memperbaiki

    peralatan yang ada di rumah sakit. Ruangan lantai 2 berfungsi sebagai ruang

    Administrasiinistrasi. Sedangkan di lantai 3 berfungsi sebagai tempat perencanaan.

    Analisis:

    Letak ruangan-ruangan IPSRS ini cukup strategis. Sehingga, memudahkan dan

    memperlancar proses pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan dan sarana prasarana rumah

    sakit.

    3.4.2 Denah Ruangan Instalasi IPSRS

    Ruangan pada instalasi pemeliharaan sarana Rumah sakit ini sudah memenuhi standar.

    3.4.3 Kondisi Fisik dan Bangunan

    Standar keadaan fisik dan lingkungan rumah sakit diatur dalam Kepmenkes No. 1204

    Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

    A. Ruang Bangunan

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    14/19

    Berdasarkan ketetapan yang terdapat dalam Kepmenkes No. 1204 Tahun 2004, instalasi

    IPSRS termasuk zona dengan risiko rendah. Adapun standar bangunan ruangan yang sesuai

    adalah sebagai berikut:

    1. Permukaan dinding harus rata dan berawarna terang

    2. Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang, dan

    pertemuan antara lantai dengan dinding harus berbentuk konus.

    3. Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna terang, mudah

    dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi minimal 2,70 meter dari lantai.

    4. Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah jendela

    minimal 1,00 meter dari lantai.

    5. Ventilasi harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar/ruang dengan baik, bila ventilasi

    alamiah tidak menjamin adanya pergantian udara dengan baik, harus dilengkapi dengan

    penghawaan mekanis (exhauster).

    6. Semua stop kontak dan saklar dipasang pada ketinggian minimal 1,40 meter dari lantai.

    Analisis:

    Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, bahwa bangunan ruang IPSRS di RS

    UNHAS telah memenuhi semua standar yang telah ditetapkan untuk bangunan ruangan berisiko

    tinggi, mulai dari dinding, lantai, ventilasi, dan lain-lain.

    B. Kualitas Udara, Pencahayaan, Suhu, Kelembaban, Tekanan Udara, dan Kebisingan

    Kualitas udara ruangan yang diharapkan sesuai Kepmenkes 1204 tahun 2004 adalah tidak

    berbau (terutana bebas dari H2S dan Amoniak, serta kadar debu (particulate matter) berdiameter

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    15/19

    kurang dari 10 micron dengan rata-rata pengukuran 8 jam atau 24 jam tidak melebihi 150 g/m3,

    dan tidak mengandung debu asbes. Selain itu, konsentrasi maksimum indeks angka kumannya

    harus sekitar 200-500 Mikro-organisme per m2 Udara (CFU/m3).

    Indeks pencahayaan untuk instalasi IPSRS minimal 100 lux, dengan suhu 21-26 C,

    tekanan udara seimbang dan toleransi kebisingan minimal 45 dBA dengan waktu pemaparan 8

    jam.

    Analisis:

    Dari hasil observasi, didapatkan bahwa kondisi kualitas udara pencahayaan, suhu,

    tekanan udara, kelembaban, dan kebisingan telah sesuai dengan apa yang menjadi standar,

    sehingga berpengaruh positif pada kebetahan dan kenyamanan staf dalam menjalankan tugas dan

    fungsinya.

    3.4.4 Sarana dan Prasarana Instalasi IPSRS

    Di bawah ini merupakan daftar inventaris sarana dan prasarana IPSRS :

    Tabel 3.2

    Inventaris Sarana Prasarana Instalasi IPSRS RS UNHAS

    Tahun 2011

    NO NAMA BARANGKETER

    JUMLAH

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    16/19

    1 Tool Cabinet 1 unit

    2 Y- Type Audio Adapter 1 unit

    3

    Jet Pum Washing AC

    1 unit

    4 Regulator Manifold 1 unit

    5 Kabel NYY 3x 1.5 mm Sesuai keb.

    6 Outlet Stop kontak data Clipsal Sesuai keb.

    7 Sambungan T stop kontak Sesuai keb.

    8 Lasdop Kabel Sesuai keb.

    9 Klem Kabel Sesuai keb.

    10 Kabel UTP Sesuai keb.

    11 RJ 45 Sesuai keb.

    12 Kabel NYW 3X1.5 mm Sesuai keb.

    13 Stop Orde OB Clipsal Sesuai keb.

    14 Dos OB clipsal Sesuai keb.

    15 Stoker urde utc Sesuai keb.

    16 Terminal Stop Kontak 6 Sesuai keb.

    17

    Terminal Stop Kontak 4

    Sesuai keb.

    18 OHM Sakar 1 buah

    19 Working Table knock Down 1 buah

    20

    Digital Multimeter Auto Ringing

    1 buah

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    17/19

    21 Splitter 2 buah

    22 Hammer stoning 1 buah

    23

    Screwdriver full set

    1 buah

    24 Electrical tape 5 buah

    25 Wrench ballpoint 1 buah

    26 Flash Light Led (Senter) 1 buah

    27 Kanebo 1 buah

    28 Changeover Switch 1 buah

    Sumber: Data Sekunder, 2011

    Analisis:

    Sarana dan prasarana yang ada masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan, sehingga

    dapat memperlancar kegiatan di instalasi pemeliharaan sarana RS UNHAS.

    3.5 Kebijakan Instalasi IPSRS

    Prosedur Maintance

    Ka.IPSRS membuat program maintenanceacuan dan dijadikan pedoman petunjuk teknis dalam

    penyusunan program kerja maintenance

    Masing-masing Kordinator peralatan IPSRS membuat teknis pelaksanaan untuk program

    maintenance peralatan yang di bawahinya.

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    18/19

    Teknisi pelaksana melakukan kegiatan maintenance sesuai jadwal yang telah dibuat untuk setiap

    jenis peralatan atau ruangan

    Jika dalam pelaksanaan maintenance diperlukan perbaiakan maka dilakukan prosedur perbaikan,

    sedangkan jika tidak diperlukan perbaikan maka teknisi mengkonfirmasikan ke user/pemakai alat

    lalu teknisi mencatat dalam buku laporan.

    Prosedur Perbaikan

    Laporan dari user/ruangan masuk ke IPSRS melalui blangko laporan kerusakan atau via telepon

    ditembuskan ke Ka.IPSRS

    Ka.IPSRS nenelaah dan memberikan mandat kepada Kordinator peralatan baik itu medik atau

    non-medik

    Kordinator peralatan mengidentifikasi jenis kerusakan barang lalu memberi mandat kepada

    teknisi pelaksana untuk mengecek dan memperbaiki peralatan yang telah dilaporkan user

    Jika peralatan yang dicek kerusakannya tidak membutuhkan spare part, maka alat langsung

    diperbaiki

    Apabila membutuhkan spare part maka spare part di ambil di gudang logistik IPSRS lalu

    dipasang di alat.

    Namun jika spare part yang dibutuhkan tidak ada maka kordinator administrasi dan logistik

    IPSRS membuat daftar permintaan spare part yang dibutuhkan, lalu Ka.IPSRS dan Kordinator

    peralatan menandatangani daftar kebutuhan tersebut.

  • 8/11/2019 tbbbbbb

    19/19

    Jika alat tersebut selesai diperbaiki dan baik, maka teknisi mengkonfirmasikan ke user dan

    dicatat dalam buku kegiatan

    Sedangkan jika alat tersebut tidak dapat diperbaiki/tidak berfungsi dengan baik dikarenakan

    tingkat kesulitan yang tinggi dan membutuhkan spare part yang spesifik stau rusak berat,maka

    alat tersebut di rencanakan untuk dikerjakan pihak III atau dihapuskan.

    Prosedur Penghapusan

    Kordinator peralatan IPSRS menelaah tingkat kerusakan alat yang dikerjakan oleh teknisi

    pelaksana

    Jika alat mengalami kerusakan berat maka Kordinator peralatan IPSRS memerintahkan

    Kordinator Administrasi dan Logistik untuk membuat laporan daftar barang yang mau di hapus.

    Ka. IPSRS dan Kordinator peralatan IPSRS menandatangani laporan daftar barang yang mau

    dihapus tersebut Laporan daftar barang yang mau dihapus tersebut lalu diteruskan ke Direktorat

    Umum dan Operasional.

    Analisis:

    Untuk kebijakan-kebijakan ini masih dalam tahap perbaikan. Karena, saat ini RS UNHAS masih

    dalam tahap proses pembuatan kebijakan GCI secara keseluruhan.