taujih Mukhoyyam

4
MUKHOYYAM SEBAGAI SARANA TARBIYAH * Di sampaikan oleh : Panitia Mukhoyyam Pip Pks Mly Mukhoyyam adalah bagian yang tak terpisahkan dari kewajiban dan tuntunan tarbawi bagi setiap kader dakwah. Tidak peduli status, bauk tua maupun muda, senior ataupun pemula. Selain itu mukhoyyam pun harus ditunaikan dalam segala kondisi: kondisi lapangmaupun sempit, kondisi rizki yang melimpak ataupun rizki yang sedang seret. Dan sudah mestinya setiap kader dakwah jauh-jauh hari menyiapkan waktu dan hartanya untuk menyongsong event yang luar biasa ini, sebagai wujud Tadhiyyah (pengorbanan) bagi dakwah tercinta. Berbeda dengan sarana tarbiyah lainnya yang hanya mencakup satu atau dua aspek, mukhoyyam mencakup ketiga aspek sekaligus : Jasadiayah, ruhiyyah, dan fikriayyah, meskipun aspek jasadiayah lebih dominant. Mukhoyyam yang merupakan pengembangan dari kelompok-kelompok rihlah bukan hanya sudah mentradisi jama`ah sejak awal didirikan oleh Imam as Syahid tetapi juga sudah berkembang menjadi salah satu sarana tarbiyah yang sangat penting. Dr. Abdul halim Mahmud dalam bukunya "Wasail Tarbiyyah Inda Ikhwanil Muslimin" menjelaskan bahwa mukhoyyam tidak bisa digantikan oleh perangkat tarbiyah lainnya terutama karma ia memiliki forum dengan waktu yang lebih lama dan tempat lebih luas dibanding perangkat lainnya. Dalam sejarah ikhwan, mukhoyyam yang paling menonjol dan paling berkesan adalah yang di adakan di ad-Dakhiliyyah pada musim panas tahun 1938 yang dikomandani langsung oleh muassis dakwah Imam Syahid Hasan al Banna dan di ikuti oleh seluruh Anggota Ikhwan dari berbagai penjuru Mesir. Urgensi Mukhoyyam Sebagai sarana tarbiyah, Mukhoyyam berfungsi sebagai : sarana tajammu, tarbiyah dan tadribah. Dengan mukhoyyam para kader dapat berkumpul unutk berinteraksi, saling mengenal, saling memahami, bekerjasama dan saling menolong. Para peserta juga mendapatkan sibgoh islami, melatih disiplin, melatih berbagai macam keterampilan maupun keahlian yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kondisi-kondisi tertentu. Urgens mukhoyyam tidak lebih longgar daripada kehadiran kader dalam liqa pekanan. Juga tidak lebih ringan dari menjalankan amanah struktural. Karena ia adalah bagian dari manhaj tarbiyah yang kita yakini kemuliaannya, yang kita yakini kebenarannya. Tantangan dakwah yang semakin berat, seharusnya mendorong para aktivis dakwah untuk memanfaatkan sarana mukhoyyam sebagai kesempatan emas untuk meng- charge kembali spirit dan kebugaran jasad dan fikroh yang telah mengendur seiring perjalanan waktu. Memang tidak bisa dinafikan, mukhoyyam akan menguras tenaga serta membutuhkan stamina yang prima. Tapi itulah sebuah makna dari komitmen

Transcript of taujih Mukhoyyam

Page 1: taujih Mukhoyyam

MUKHOYYAM SEBAGAI SARANA TARBIYAH*Di sampaikan oleh : Panitia Mukhoyyam Pip Pks Mly

Mukhoyyam adalah bagian yang tak terpisahkan dari kewajiban dan tuntunan tarbawi bagi setiap kader dakwah. Tidak peduli status, bauk tua maupun muda, senior ataupun pemula. Selain itu mukhoyyam pun harus ditunaikan dalam segala kondisi: kondisi lapangmaupun sempit, kondisi rizki yang melimpak ataupun rizki yang sedang seret. Dan sudah mestinya setiap kader dakwah jauh-jauh hari menyiapkan waktu dan hartanya untuk menyongsong event yang luar biasa ini, sebagai wujud Tadhiyyah (pengorbanan) bagi dakwah tercinta.Berbeda dengan sarana tarbiyah lainnya yang hanya mencakup satu atau dua aspek, mukhoyyam mencakup ketiga aspek sekaligus : Jasadiayah, ruhiyyah, dan fikriayyah, meskipun aspek jasadiayah lebih dominant.Mukhoyyam yang merupakan pengembangan dari kelompok-kelompok rihlah bukan hanya sudah mentradisi jama`ah sejak awal didirikan oleh Imam as Syahid tetapi juga sudah berkembang menjadi salah satu sarana tarbiyah yang sangat penting. Dr. Abdul halim Mahmud dalam bukunya "Wasail Tarbiyyah Inda Ikhwanil Muslimin" menjelaskan bahwa mukhoyyam tidak bisa digantikan oleh perangkat tarbiyah lainnya terutama karma ia memiliki forum dengan waktu yang lebih lama dan tempat lebih luas dibanding perangkat lainnya.Dalam sejarah ikhwan, mukhoyyam yang paling menonjol dan paling berkesan adalah yang di adakan di ad-Dakhiliyyah pada musim panas tahun 1938 yang dikomandani langsung oleh muassis dakwah Imam Syahid Hasan al Banna dan di ikuti oleh seluruh Anggota Ikhwan dari berbagai penjuru Mesir.

Urgensi MukhoyyamSebagai sarana tarbiyah, Mukhoyyam berfungsi sebagai : sarana tajammu, tarbiyah dan tadribah. Dengan mukhoyyam para kader dapat berkumpul unutk berinteraksi, saling mengenal, saling memahami, bekerjasama dan saling menolong. Para peserta juga mendapatkan sibgoh islami, melatih disiplin, melatih berbagai macam keterampilan maupun keahlian yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kondisi-kondisi tertentu.Urgens mukhoyyam tidak lebih longgar daripada kehadiran kader dalam liqa pekanan. Juga tidak lebih ringan dari menjalankan amanah struktural. Karena ia adalah bagian dari manhaj tarbiyah yang kita yakini kemuliaannya, yang kita yakini kebenarannya. Tantangan dakwah yang semakin berat, seharusnya mendorong para aktivis dakwah untuk memanfaatkan sarana mukhoyyam sebagai kesempatan emas untuk meng- charge kembali spirit dan kebugaran jasad dan fikroh yang telah mengendur seiring perjalanan waktu.Memang tidak bisa dinafikan, mukhoyyam akan menguras tenaga serta membutuhkan stamina yang prima. Tapi itulah sebuah makna dari komitmen para pejuang dakwah yang senantiasa siap siaga dan tak kenal lelah. Sebuak komitmen isti`dad dengan segala kekuatan yang dimiliki.

Firman Allah (s.w.t) dalam QS. Al.Anfal : 60"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan daru kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan perseiapan itu) kamu mengentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)" Dan dalam QS. At Taubah : 46 Allah swt berfirman :"....dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: "tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu"

Ringkasnya, mukhoyyam bukan hanya kewajiban tetapi menjadi kebutuhan yang enak dan perlu, karna nilai-nilai positif yang di dapat didalamnya, yaitu :

a. Menguatkan Ukhuwwah (Quwwatul Ukhuwwah)Mukhoyyam bukan sekedar berkumpul, tetapi juga menjalin simpul-simpul ukhuwwah sesama peserta

di dalam maupun di luar regu. Kita akan taaruf lebih dalam pada beberapa hal, yang pada suasana liqo mungkin tidak bisa di ketahui. Saling menanggung segala beban serta saling berbagi dalam keterbatasan.

Page 2: taujih Mukhoyyam

Sehingga dapat mewujudkan hadis : al Muslimuna yadun `ala man siwahum (muslim itu satu tangan/bersatu padu ketika menghadapi orang lain) HR Abu daud, ibnu majah dan an Nasa`i)b. Membangun Keberanian (as Saja`ah)

As Saja`ah adalah sebuah keharusan bagi seorang kader dalam menghadapi beragam tantangan dan ancaman yang semakin kompleks, baik berupa opini maupun ancaman fisik. Potensi keberanian dan pengendalian emosi yang kurang terasah dalam liqo pekanan, akan ditajamkan dalam setiap aktifitas mukhoyyam.c. Membangun kedisiplinan (al Indibath)

Maraknya bangku kosong diawal acara yang sering mewarnai program-program dakwah yang selama ini diselenggarakan akan terus menjadi "budaya" yang mengakar jika kedisiplinan kader semakin lama semakin tidak teruji. Apabila untuk sekedar hadir saja tidak bisa disiplin dan tepat waktu, lalu bagaimana jika seorang kader diberikan kepercayaan untuk mengelola amanah? Analogi yang fair. Jika urusan sepele saja tidak mampu, maka untuk tanggungjawab yang jauh lebih besar pasti akan berantakan dan jauh dari sukses dan keberkahan. Dakwah ini akan sangsi untuk memikulkan amanah kepada kader-kadernya yang lemahdisiplin. Padahal kita-kita juga sebagai kader-kader dakwah yang menjadi batu bata penopang bangunan ini. Jika kita tidak layak memikul amanah karena lemahnya disiplin kita, lantas apakah dakwah ini harus diberikan kepada orang lain?d. Membangun jiwa responsibilitas (Suratul Istijabah)

Tidak bisa dipungkiri bahwa terbengkalainya kerja-kerja dakwah, banyak disebabkan semakin kurangnya daya responsibilitas kader. Luntur oleh gemerlap dunia dan kenikmatan yang ada dalam genggaman. Kita sering mendapatkan informasi jika saat-saat ini tidak sedikit aktifis yang urung menunaikan tugas-tugas gara-gara terhalang gerimis dan rengekan anak. Atau karena sedikit kemalaman dan jauh. Padahal sarana yang dimiliki semakin lengkap. Tidak kurang kader yang memiliki alat transportasi, motor, bahkan mobil, sarana komunikasi HP dan telepon bahkan internet. Namun sayangnya, anugerah dan kesempatan yang lebih yang Allah berikan kurang dimanfaatkan untuk mendongkrak amal-amal dakwah. Demikian juga sebaliknya keterbatasan sarana yang di miliki yang sebenarnya dapat diatasi janganlah menjadi alasan untuk tidak merespon setiap seruan dakwah.e. Reaktif, Edukatif dan Menyehatkan

Mukhoyyam bersifat rekreatif karena latar belakang mukhoyyam adalah kelompok rihlah sehingga sarat muatan rekreasi, hiburan dan penyegaran. Gambaran tentang ke indahan pegunungan dan perkebunan yang asri, gemercik air sungan yang jernihdan berkelok-kelok, lembah pepohonan yang rindang, jurang dan tebing yang menantang udara dingin semilir angin, embun yang bening, suasana yang hening dan jauh dari situasi bising akan menjadi rekreasi tersendiri, sesuatu yang tidak pernah kita temui dalam kesibukan sehari-hari.Mukhoyyam juga bersifat edukatif karena mengandung aspek-aspek pendidikan berupa aspek efektif (pengetahuan) aspek kognitif (sikap) dan psikomotorik (perilaku). Mukhoyyam juga menyehatkan akal, fisik dan ruh. Mukhoyyam merupakan sibghoh dan stimulan agar para peserta menindaklanjuti dengan pembiasaan aktifitas yang berdampak kesehatan dan kebugaran tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga terealisir fikroh Jama`ah Riyadhyah sebagai salah satu fikroh dari delapan fikroh Ikhwan.

Pada akhirnya mukhoyyam akan menghasilkan kader yang cerdas, bertaqwa, sehat, kuat, terampil, peka sosial mampu membela diri sendiri, membela orang lain dan mempunyai daya juang tinggi untuk menegakkan kebenaran kapanpun dan dimanapun berada.Oleh karena itu mukhoyyam merupakan kegiatan yang sangat penting karena pada akhirnya semua ibadah dan kewajiban manusia tidak akan dapat tertunaiakan secara sempurna kecuali dengan keimanan, pengetahuan, ketaqwaan dan kekuatan fisik yang prima.Kepada para Qiyadah dan elemen struktur tentu harus senantiasa mengingatkan para kader yang menjadi tanggung jawabnya agar mengikuti agenda penting ini. Demikian juga para ummahat agar senantiasa mendorong suaminya sebagai prajurit dakwah untuk segera berangkat karena seruan dakwah telah berkumandang dan peluit mukhoyyam telah memanggil...

Wallahu`alam*diambil dari Taujih Pekanan DPD PKS Jaktim