Tauhid Dalam Islam

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tauhid adalah kewajiban yang pertama kali dalam Islam, dan semua ibadah tidak diterima dan tidak sah kecuali dilandasi dengannya. Oleh karena itu, dari Mu’az bin Jabal Rasulullah SAW bersabda: “Maka hendaklah pertama kali yang kamu serukan kepada mereka adalah, agar mereka mentauhidkan Allah. Apabila mereka telah mengetahui hal itu maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat 5 kali sehari semalam, dan apabila mereka telah shalat maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan zakat harta mereka, yang diambil dari orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang miskin di antara mereka dan hati-hatilah dengan kemuliaan harta manusia.” (HR. Bukhari). Tauhid bersal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhidan yang artinya “esa/tunggal”. Ini merujuk pada sifat Allah yang tunggal, karena inti utama dari ajaran ini adalah mengesakan Allah, makanya orang sering menyebut disiplin ajaran ini dengan ilmu tauhid. Bagi semua Rasul, yang pertama Allah wahyukan kepada mereka adalah “Laa ilaaha illallaah” mengajak manusia 1

description

peran tauhid dalam kehidupan

Transcript of Tauhid Dalam Islam

Page 1: Tauhid Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tauhid adalah kewajiban yang pertama kali dalam Islam, dan semua ibadah

tidak diterima dan tidak sah kecuali dilandasi dengannya. Oleh karena itu, dari

Mu’az bin Jabal Rasulullah SAW bersabda: “Maka hendaklah pertama kali yang

kamu serukan kepada mereka adalah, agar mereka mentauhidkan Allah. Apabila

mereka telah mengetahui hal itu maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah

mewajibkan kepada mereka shalat 5 kali sehari semalam, dan apabila mereka

telah shalat maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan zakat

harta mereka, yang diambil dari orang kaya di antara mereka dan diberikan

kepada orang miskin di antara mereka dan hati-hatilah dengan kemuliaan harta

manusia.” (HR. Bukhari).

Tauhid bersal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhidan yang artinya

“esa/tunggal”. Ini merujuk pada sifat Allah yang tunggal, karena inti utama dari

ajaran ini adalah mengesakan Allah, makanya orang sering menyebut disiplin

ajaran ini dengan ilmu tauhid.

Bagi semua Rasul, yang pertama Allah wahyukan kepada mereka adalah “Laa

ilaaha illallaah” mengajak manusia untuk hanya menyakini Allah SWT sebagai

Ilah (sesembahan) yang sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

1. Tauhid sebagai Landasan Bagi Semua Aspek Kehidupan.

2. Jaminan Allah Bagi Orang Yang Bertauhid.

3. Keutamaan Tauhid

4. Manfaat Tauhid

5. Pengaruh Tauhid Dalam Kehidupan.

6. Keutamaan Bagi Yang Bertauhid

7. Urgensi Tauhid

1

Page 2: Tauhid Dalam Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tauhid sebagai Landasan Bagi Semua Aspek Kehidupan.

Tauhid adalah sesuatu yang sudah akrab di telinga kita. Namun tidak ada

salahnya kita mengingat beberapa keutamaannya. Karena dengan begitu bisa

menambah keyakinan atau meluruskan tujuan sepak terjang kita yang selama ini

yang mungkin keliru. Karena melalaikan masalah tauhid akan berujung pada

kehancuran dunia dan akhirat. Tauhid merupakan landasan dari seluruh aspek

kehidupan manusia secara pribadi, dalam keluarga, masyarakat dan berbangsa,

baik dari masalah kegiatan ekonomi, budaya, sosial politik dan lainnya tidak

terlepas dari semangat tauhid.

Memang tujuan diciptakannya makhluk adalah untuk bertauhid. Allah

berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzariyaat: 56). Makna menyembah-Ku dalam

ayat ini adalah mentauhidkan Allah. Seluruh rasul itu semua dalam menyerukan

dakwah dan agama yang satu yaitu beribadah kepada Allah saja yang tidak boleh

ada satupun sekutu bagi-Nya. Beribadah kepada Allah dan mengingkari thoghut

itulah hakekat makna tauhid.

Tauhid adalah kewajiban pertama dan terakhir. Rasul memerintahkan para

utusan dakwahnya agar menyampaikan tauhid terlebih dulu sebelum yang lainnya.

Nabi SAW bersabda kepada Mu’adz bin Jabal ra. “Jadikanlah perkara yang

pertama kali kamu dakwahkan ialah agar mereka mentauhidkan Allah.” (Riwayat

Bukhari dan Muslim). Nabi juga bersabda, “Barang siapa yang perkataan

terakhirnya Laa ilaaha illAllah niscaya masuk surga.” (Riwayat Abu Dawud,

Ahmad dan Hakim)

Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan

Allah mengampuni dosa selain itu bagi orang-orang yang Dia kehendaki.” (An

Nisaa': 116).

2

Page 3: Tauhid Dalam Islam

Sehingga syirik menjadi larangan yang terbesar. Sebagaimana syirik adalah

larangan terbesar maka lawannya yaitu tauhid menjadi kewajiban yang terbesar

pula. Allah menyebutkan kewajiban ini sebelum kewajiban lainnya yang harus

ditunaikan oleh hamba. Allah berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu

menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah pada kedua orang

tua.” (An Nisaa': 36)

Kewajiban ini lebih wajib daripada semua kewajiban, bahkan lebih wajib

daripada berbakti kepada orang tua. Sehingga seandainya orang tua memaksa

anaknya untuk berbuat syirik maka tidak boleh ditaati. Allah berfirman, “Dan jika

keduanya (orang tua) memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu

yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti

keduanya. (Luqman: 15)

Hati yang saliim adalah hati yang bertauhid. Rasulullah SAW bersabda,

“Ketahuilah di dalam tubuh itu ada segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah

seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah berfirman, “Hari dimana harta dan keturunan tidak bermanfaat lagi, kecuali

orang yang menghadap Allah dengan hati yang saliim (selamat).” (Asy Syu’araa':

88-89). Imam Ibnu Katsir, yaitu hati yang selamat dari dosa dan kesyirikan. Maka

orang yang ingin hatinya bening hendaklah ia memahami tauhid dengan benar.

Rasulullah SAW bersabda, “Hak Allah yang harus ditunaikan hamba yaitu

mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu

apapun” (HR. Bukhari dan Muslim). Menyembah Allah dan tidak menyekutukan-

Nya artinya mentauhidkan Allah dalam beribadah. Tidak boleh menyekutukan

Allah dengan sesuatu apapun dalam beribadah, sehingga wajib membersihkan diri

dari syirik dalam ibadah. Orang yang tidak membersihkan diri dari syirik maka

belumlah dia dikatakan sebagai orang yang beribadah kepada Allah saja.

Ibadah adalah hak Allah semata, maka barangsiapa menyerahkan ibadah

kepada selain Allah maka dia telah berbuat syirik. Maka orang yang ingin

menegakkan keadilan dengan menunaikan hak kepada pemiliknya sudah

semestinya menjadikan tauhid sebagai ruh perjuangan mereka.

3

Page 4: Tauhid Dalam Islam

B. Jaminan Allah Bagi Orang Yang Bertauhid.

Tauhid adalah sebab kemenangan di dunia dan di akhirat. Para sahabat dari

kalangan Muhajirin dan Anshar  adalah bukti sejarah. Keteguhan para sahabat

dalam mewujudkan tauhid sebagai ruh kehidupan mereka adalah contoh sebuah

generasi yang telah mendapatkan jaminan surga dari Allah Swt serta telah meraih

kemenangan dalam berbagai medan pertempuran, sehingga banyak negeri takluk

dan ingin hidup di bawah naungan Islam. Inilah generasi teladan yang dianugerahi

kemenangan oleh Allah di dunia dan di akhirat.

Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang terdahulu (masuk Islam) dari

kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan

baik, Allah telah ridha kepada mereka dan mereka pun telah ridha kepada Allah.

Allah telah menyiapkan bagi mereka surga-surga yang di bawahnya mengalir

sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan

yang besar.” (At Taubah: 100)

Sesungguhnya tidak diragukan lagi bagi orang yang memahami al-Qur'an dan

sunnah rasul-Nya bahwa puncak teratas dan tujuan tertinggi yang wajib

diwujudkan oleh seluruh kaum muslimin pada dirinya dan masyarakat luas adalah

peribadatan yang ditujukan hanya kepada Allah semata (tauhid).

Hal ini karena tauhid merupakan sesuatu yang paling penting dari segala yang

penting dan merupakan penentu keselamatan di dunia dan kebahagiaan di akhirat

kelak dengan balasan kenikmatan surge jannatun naim. Tidaklah Allah mengutus

para rasul-Nya, menurunkan kitab-kitab-Nya, dan menciptakan jin dan manusia

melainkan karena tauhid.

Amal yang tidak dilandasi dengan tauhid akan berkesudahan sia-sia, tidak

dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat ganda, bahkan dijadikan-Nya

sebagai debu yang berterbangan, hilang bertaburan tanpa ada hasilnya.

4

Page 5: Tauhid Dalam Islam

C. Keutamaan Tauhid

Tauhid memiliki kedudukan dan keutamaan yang sangat agung didalam

Islam, karena ia merupakan inti dari ajaran Islam. Diantara keutamaan tauhid

adalah:

1. Tauhid adalah hikmah diciptakanya jin dan manusia.

2. Tauhid adalah sebab diutusnya para rasul Allah dan inti serta landasan

dakwah.

3. Tauhid adalah sebab diturunkanya kitab-kitab Allah.

4. Tauhid merupakan syarat diterimanya amal seseorang.

5. Tauhid merupakan jalan untuk mendapatkan syafa'at Rasulullah.

6. Tauhid merupakan jalan keselamatan dari neraka.

7. Tauhid adalah sebab diampuninya dosa.

8. Tauhid merupakan hak Allah yang menjadi kewajiban para hamba-Nya.

D. Manfaat Tauhid

Apabila tauhid yang murni itu terwujudkan di dalam hidup seseorang, baik

secara pribadi maupun jama'ah, niscaya akan menghasilkan buah yang amat

manis. Diantara buah yang dapat dipetik adalah:

1. Membebaskan manusia dari penghambaan serta tunduk kepada selain Allah,

baik benda-benda atau makhluk lainya.

Semua makhluk adalah ciptaan Allah. Mereka tidak kuasa untuk

menciptakan, bahkan keberadaan mereka karena diciptakan. Mereka tidak

dapat memberi manfaat atau menolak bahaya terhadap diri mereka sendiri.

Mereka tidak mampu mematikan, menghidupkan, atau membangkitkan.

Tauhid membebaskan manusia dari setiap penghambaan kecuali kepada

Tuhan yang menciptakan manusia. Tauhid membebaskan pikiran dari

berbagai khurafat dan angan-angan yg keliru, serta membebaskan hati dari

tunduk, menyerah, dan menghinakan diri kepada selain Allah.

2. Membentuk kepribadian yg kokoh.

5

Page 6: Tauhid Dalam Islam

Tauhid membantu dalam pembentukan kepribadian yg kokoh. Ia

menjadikan hidup dan pengalaman seorang ahli tauhid begitu istimewa.

Arah hidupnya jelas, tidak mempercayai tuhan kecuali hanya kepada Allah.

Kepada-Nya ia menghadap, baik dalam kesendirian atau ditengah keramaian

orang. Ia berdoa kepada-Nya dalam keadaan sempit ataupun lapang.

3. Tauhid sumber keamanan manusia.

Sebab tauhid memenuhi hati para ahlinya dengan keamanan dan

ketenangan. Tidak ada rasa takut kecuali kepada Allah. Tauhid menutup

rapat celah-celah kekhawatiran terhadap rizki, jiwa, dan keluarga. Ketakutan

terhadap jin, manusia, kematian, dan lainya menjadi sirna. Seorang mu'min

yang mengesakan Allah hanya takut kepada satu, yaitu Allah. Karena itu ia

merasa aman ketika manusia ketakutan serta merasa tenang ketika mereka

kalut. Hal ini diisyaratkan oleh al-Qur'an dalam firman-Nya:

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka

dengan kedzaliman (syirik) mereka itulah yang mendapat keamanan dan

mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.(Qs. al-An'am: 82)

4. Tauhid sumber kekuatan jiwa.

Tauhid memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya, karena jiwanya

penuh harap kepada Allah, percaya dan tawakkal kepada-Nya, ridha atas

qadar (ketentuan)-Nya, sabar atas musibah-Nya, serta sama sekali tidak

mengharap sesuatu pun kepada makhluk. Ia hanya mengharap dan meminta

kepada-Nya. Jiwanya kokoh seperti gunung. Bila datang musibah ia segera

mengharap kepada Allah agar dibebaskan darinya. Ia tidak minta kepada

orang-orang mati. Syi'ar dan semboyanya adalah sabda Rasulullah Saw:

"Bila kamu minta maka mintalah kepada Allah dan bila kamu memohon

pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah." (HR. Tirmidzi:)

E. Pengaruh Tauhid Dalam Kehidupan.

Sesungguhnya Allah menciptakan segenap alam agar mereka beribadah

kepadaNya, mengutus para rasul untuk menyeru semua manusia agar

6

Page 7: Tauhid Dalam Islam

mentauhidkanNya, al Qur’anul Karim dibanyak surat menekankan tentang arti

pentingnya tauhid menjelaskan bahaya syirik atas pribadi dan masyarakat, al

Qur’an dan as Sunnah menerangkan kepada kita pengaruh yang baik sekali atas

tauhid tersebut, dimana tauhid itu jika diamalkan oleh seseorang baik pribadi

maupun masyarakat didalam kehidupan serta diwujudkan secara hakiki (murni),

niscaya akan menghasilkan buah yang sangat manis diantaranya adalah:

“Membentuk kepribadian yang kokoh, ia membuat hidup dan pengalaman seorang

ahli tauhid begitu istimewa, tujuan hidupnya jelas, tidak beribadah kecuali hanya

satu Allah yang Maha Esa saja. Kepada-Nya ia menghadap, baik dalam

kesendirian atau ditengah keramaian orang, ia berdo’a dalam keadaan sempit

maupun lapang”.

 Berbeda dengan seorang musrik yang hatinya terbagi untuk Ilah selain Allah

dan yang banyak suatu saat ia menghadap kepada orang hidup, pada saat lain ia

menghadap kepada orang yang mati. Artinya terkadang ia meminta kepada yang

hidup sebagai perantara (wasilah) antara ia dengan Allah untuk menyampaikan

hajat hajat mereka, seperti tuan guru, kyai, jin, setan dan lain sebagainya. Adapun

pada yang mati, seperti berziarah kekuburan para wali yang dikeramatkan, sunan

sunan, tempat tempat keramat, dan sejenisnya. Ini adalah ciri hati orang yang

sudah terpecah pecah akibat kesyirikan demikian pula orang-orang yang

aqidahnya tidak lurus, tauhidnya tersesat lagi tidak tepat kepada Allah SWT.

Kehidupannya bahkan demikian dan disangsikan, dari sinilah perkataan Nabi

Yusuf as kepada orang yang didalam penjara tersebut, dimana Allah telah

mengabadikan di dalam al Qur’an, dengan firmanNya:”Hai kedua penghuni

penjara, manakah yang lebih baik Ilah-ilah yang bermacam-macam itu ataukah

Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ?” (Yusuf : 39). Firman Allah SWT,

“Mereka telah menjadikan orang orang alim mereka dan rahib rahib mereka

sebagai ilah selain Allah, dan (juga mereka meng ilahkan) al Masih putera

Maryam, padahal mereka hanya disuruh beribadah hanya kepada Allah saja, tidak

ada Ilah yang berhak untuk diibadahi selain Dia, Maha Suci Allah dari apa yang

mereka persekutukan. (at-Taubah: 31).

7

Page 8: Tauhid Dalam Islam

 Sedangkan orang mukmin dia hanya beribadah kepada Allah saja, ia

mengetahui apa yang diridhoi oleh Allah dan yang dimurka -Nya, sehingga ia

hanya akan melakukan apa yang membuatNya ridha dan hatinya tentram.

Sementara orang-orang musrikin (orang-orang musrik) meng`ibadahi ilah ilah

yang sangat banyak, `ibadah mereka ditujukan kadang kadang kepada jin, setan,

kuburan kuburan para wali atau orang shaleh, kyai, dukun dukun dan lain

sebagainya. Demikianlah tujuan mereka dalam ber`ibadah, maka akibat dari yang

demikian tauhid mereka tidak benar. Terkadang ma`bud selain Allah tersebut

menginginkannya kekanan, sedangkan lainnya kekiri, seseorang itu akan menjadi

terombang ambing diantara peribadatan selain Allah itu, dia tidak memiliki

prinsip dan ketetapan sedikitpun. Dan keadaan ini sesuai dengan apa yang

digambarkan oleh Allah didalam surat Taha ayat: 124-126. Allah Swt berfirman:

“Dan barang siapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya

baginya kehidupan yang sangat sempit, dan Kami akan membangkitkannya pada

hari kiamat nanti dalam keadaan buta.” Berkata dia: “Ya Rabku, kenapa Engkau

menghimpunkan saya dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya di dunia adalah

seorang yang melihat?” Allah berkata: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat

ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu juga pada hari ini kamu

dilupakan.” Surat Thaha : 124-126.

 Maka dari itu, sebahagian besar kaum muslimin yang tidak memiliki prinsip

dan ketetapan tauhid mereka berbondong-bondong berziarah kekuburan kuburan

para wali yang dikeramatkan, meminta (berdo`a) kepada mereka supaya hajat

mereka dikabulkan oleh Allah Swt. Mereka menjadikan para wali tersebut sebagai

wasilah (perantara) antara mereka dengan Allah Swt. Ini merupakan salah satu

bentuk kesyirikan yang telah dilakukan oleh kafir Quraisy dahulu. Misalnya

kuburan di Hadhramaut (Yaman) yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat,

pada umumnya banyak kalangan menduga itu adalah kuburan Nabi Hud, akan

tetapi sanadnya zhulumat (penuh dengan kegelapan), ribuan orang berangkat

kesana untuk mengambil berkah, menyampaikan hajat-hajat mereka kepadanya,

ini adalah kesyirikan yang sangat besar! Pelakunya akan kekal di neraka kalau dia

tidak sempat bertaubat sebelum meninggal.

8

Page 9: Tauhid Dalam Islam

 Tauhid sumber keamanan manusia, sebab tauhid memenuhi hati para ahlinya

dengan keamanan dan ketenangan, tidak ada rasa takut kecuali kepada Allah Swt

saja, semua rasa takut yang diarahkan kepada selain Allah dikategorikan

kesyirikan, kecuali takut fitrah (tabiat/instink)nya manusia, seperti takut kepada

api, tenggelam, gelap, binatang buas, akan tetapi kalau takut tabiat/instink itu

membawa kepada meninggalkan wajib (perintahNya) serta terjerumus kepada

yang haram maka hukumnya juga haram.

Tauhid menutup rapat celah celah kekhawatiran terhadap rizki, jiwa dan

keluarga, sehingga seorang yang bertauhid tadi jalurnya lurus, tidak ada rasa

takut, sebab keta`atan tidak bisa mengurangi reziki seseorang. Keta`atan itu tidak

menahan reziki atau mengurangi reziki seseorang, jadi belajar ilmu al Quran dan

as Sunnah, dakwah kepada jalan Allah, tidak akan menyebabkan berkurang

rezikinya, bahkan Allah SWT, akan menundukkan hati orang lain untuk

membantu kehidupannya begitu janji Allah dan RasulNya kepada umat, yang

mempelajari Kalamullah, al Qur’an dan as Sunnah.

Allah akan menjamin bagi siapapun yang membaca al Qur’an dan

mengamalkannya, dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.”

Firman Allah QS Taha:123. “Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu,

lalu barangsiapa yang mengikuti petunjukKu, niscaya dia tidak akan sesat dan

tidak akan celaka.”.

 

Dan ini semakna dengan apa yang telah disebutkan dalam satu hadist dari

jalan `Utsman bin Affan :

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Berkata Rasulullahi Saw: “Sebaik baik kalian adalah yang mempelajari al

Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

 

Allah Swt akan menundukkan hati orang lain untuk membantu kehidupannya

guna mencukupi hajatnya.” Akan tetapi jika bukan Ahlut Tauhid kehidupannya

9

Page 10: Tauhid Dalam Islam

dipenuhi dengan rasa takut, gelisah, oleh karena itu Ahlut Tauhid terbentengi

dirinya dari rasa takut kepada jin, manusia, kematian dan selainnya dari rasa takut

yang tertanam didalam peribadinya dan jiwa manusia tersebut, sesseorang

mukmin yang meng Esakan Allah hanya takut kepada Nya saja karena ahlut

Tauhid ia merasa aman, tentram dan tidak ada rasa gelisah.

Telah dijelaskan oleh Allah dalam al Qur’an: “Orang-orang beriman itu tidak

mencampur adukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik) mereka itulah

orang orang yang mendapat petunjuk.” Al-Ana’am : 82

Keamanan ini terpancar dari jiwa raganya, bukan karena sebab penjaga

penjaga keamanan polisi atau pihak keamanan lain, dan keamanan dimaksud

keamanan dunia, adapun keamanan akhirat maka lebih besar dan lebih abadi

mereka rasakan. Yang demikian itu mereka peroleh, sebab mereka mengEsakan

Allah Swt, mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah`Swt, dan tidak

mencampurkan adukkan tauhid dan `ibadah mereka dengan kesyirikan, karena

mereka tahu syirik adalah kezhaliman yang besar.

Tauhid sumber kekuatan jiwa, karena tauhid memberikan kekuatan jiwa

kepada pemiliknya, sebab jiwanya penuh harap kepada Allah saja, percaya dan

tawakal kepada Nya, ridho atas (ketentuan) Nya, sabar atas musibahnya serta

sama sekali tidak mengarap sesuatu kepada makhluk, ia hanya menghadap dan

meminta kepadaNya, jiwanya kokoh seperti gunung, bila datang musibah ia

segera mengharap kepada Allah Swt. agar dibebaskan darinya, dia tidak meminta

kepada orang orang mati. syiar dan semboyan adalah sabda Rasulullah bersabda:

“Apabila kamu meminta mintalah kepada Allah, dan apabila kamu minta tolong

minta tolonglah kepadaNya.” HR. Tirmizi. Dan firman Allah Swt :

“Jika Allah menimpakan satu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang

menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan

kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Al An’am : 17.

Tauhid dasar persaudaraan dan persamaan, ahlut Tauhid tidak dibolehkan

menjadikan ilaah ilaah (ma`buud) selain Allah diantara sesama mereka, sifat

Ilaahiyah (peng`ubudiahan) hanya milik Allah Swt satu satunya dan semua

10

Page 11: Tauhid Dalam Islam

manusia diwajibkan ber`ibadah kepada Nya saja. Segenap manusia adalah hamba

Allah, dan yang paling mulia diantara mereka adalah Nabi kita Muhammad Saw.

F. Keutamaan Bagi Yang Bertauhid

 Allah berfirman; “Orang-orang beriman itu  tidak mencampur adukan iman

mereka dengan kezhaliman (Syirik), mereka itulah yang  mendapat keamanan dan

mereka mereka itu yang mendapat petunjuk”)) (An-Ana’am : 82).

Makna ayat: ahlut Tauhid mendapatkan keamanan dari segala rasa takut,

`azab dari Allah, serta kebinasaan. Petunjuk kepada jalan yang  lurus, maka

apabila orang orang beriman itu tidak mencampur adukan iman mereka dengan

kezholiman (kesyirikan) secara mutlak, tidak  dan tidak pula dengan kemaksiatan,

maka mereka  memperoleh keamanan dan hidayah yang sempurna dari Allah Swt,

dan jika mereka tidak mencampurkan keimanan mereka dengan kesyirikan,

namun mereka masih melakukan kemaksiatan, maka mereka tidak memperoleh

keamanan dan hidayah yang sempurna.

Dipahami dari ayat ini; bahwa mereka yang tidak mentauhidkan

(mengikhlashkan per`ibadatan) kepada Allah Swt, tidak akan pernah sama sekali

mendapatkan keamanan dan hidayah, bahkan kesesatan serta kebinasaan yang

mereka peroleh.

“Al Ilah” artinya adalah Dzat yang di`ibadahi dan dijadikan tumpuan hati

untuk mendapat manfaat dan menolak bahaya.

G. Urgensi Tauhid

Tidak diragukan lagi bahwasanya tauhid merupakan hal yang sangat penting

bagi manusia. Bahkan tauhid adalah penentu selamat dan tidaknya seorang

manusia dari api neraka. Maka dari itu, setiap orang yang menginginkan dirinya

selamat dari api neraka ia harus mengaplikasikan tauhid di dalam kehidupannya

sehari-hari.

11

Page 12: Tauhid Dalam Islam

Karena pentingnya masalah tauhid, maka para ulama pun telah mejelaskan

kepada kita tentang urgensi atau pentingnya tauhid di dalam kehidupan kita. Di

antara urgensi tauhid  adalah:

1. Tauhid adalah tujuan diciptakannya jin dan manusia

Allah Swt

ليعبدون إال� واإلنس الجن� خلقت وما“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

beribadah kepadaKu.” (QS. adz-Dzariyat: 56)

Maksud dari ayat ini adalah: “Dan tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan

manusia kecuali agar mereka mentauhidkanKu”.

Sedangkan mentauhidkan Allah berarti mengesakanNya dengan apa-apa yang

menjadi kekhususan bagiNya baik itu dalam masalah rububiyyah, uluhiyyah dan

atau mulkiyah serta asma wa sifat Allah.

2. Tauhid merupakan inti dakwah para rasul

Allah Swt berfirman:

الط�اغوت واجتنبوا الله اعبدوا أن سوال ر� أم�ة كل في بعثنا ولقد“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk

menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut””. (QS. an-Nahl :

36)

Di dalam ayat tersebut Allah Swt. mengabarkan kepada kita bahwa hujjahNya

telah ditegakan kepada setiap umat manusia, baik itu umat terdahulu maupun

umat di zaman sekarang. Yaitu bahwasanya telah diutus kepada setiap mereka

seorang rasul. Dan mereka (para rasul) seluruhnya menyeru umatnya kepada satu

hal yaitu: (seruan untuk) beribadah hanya kepada Allah saja tanpa

menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.

Di dalam ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

فاعبدون أنا إال� إله ال �ه أن إليه نوحي إال� سول ر� من قبلك من أرسلنا وما“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami

wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)

melainkan Aku, maka sembahlah Aku”.” (QS. al-Anbiyaa [21]: 25)

12

Page 13: Tauhid Dalam Islam

3. Tauhid merupakan hal yang pertama diperintahkan oleh Allah kepada

hambaNya sebelum kewajiaban yang lainnya

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إحسانا وبالوالدين �اه إي � إال تعبدوا � أال ك رب وقضى“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain

Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya.” (QS. al-Isra: 23)

Dalam ayat ini, Allah Swt memerintahkan kita untuk bertauhid terlebih

dahulu yaitu dengan berfirman: “Jangan menyembah selain Dia”. Baru setelah itu

Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua kita.

Ketika Rasulullah Saw mengutus sahabat Mu’adz bin Jabal  ke negri Yaman,

beliau berwasiat:

إال� إله ال أن شهادة إليه تدعوهم ما أو�ل فليكن الكتاب، أهل من قوما تأتي �ك إن( ) : الله يوحدوا أن إلى رواية وفي الله،

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari kalangan ahli kitab,

maka hendaknya hal yang pertama kali engkau dakwahkan kepada mereka adalah

syahadat “laa ilaha illallah”. Dan diriwayat lain disebutkan: “Agar mereka

mentauhidkan Allah”. (HR. Bukhari Muslim).

4. Tauhid adalah hak Allah atas hambaNya

Rasulullah SAW pernah bertanya kepada sahabat Mu’adz bin Jabal: ”Apakah

hak Allah atas hambaNya?”, beliau menjawab: “Allah dan rasulNya lebih

mengetahuinya”. Kemudian Rasulullah sAW bersabda:

شيئا به يشركوا وال يعبدوه أن العباد على الله حق�“Hak Allah atas hambanya adalah agar mereka beribadah kepadaNya dan

agar mereka tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun.” (HR. al-Bukhari dan

Muslim)

5. Tauhid merupakan tugas seorang muslim sepanjang hidupnya

Tauhid merupakan tugas dan kewajiban seorang muslim selama hidupnya.

Seorang muslim memulai hidupnya dengan tauhid, dan mengakhirinya dengan

tauhid pula. Dan tugasnya di dunia ini adalah menegakan tauhid dan senantiasa

mengajak manusia kepada tauhid. Karena tauhidlah yang bisa menyatukan orang-

13

Page 14: Tauhid Dalam Islam

orang yang beriman, dan menghimpun mereka semua di atas kalimat tauhid “laa

ilaha illallah”.

14

Page 15: Tauhid Dalam Islam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kedudukan tauhid dalam Islam sangat penting sekali dibandingkan dengan

amal-amal yang lainnya. Tujuan kita diciptakan oleh Allah SWT dan hidup di

dunia ini adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah bukan mengabdi kepada

selain Allah. Kita sebagai hambaNya, tentu abdi bagi Allah dan hanya

menghambakan diri dan mengabdikan diri kepada Allah SWT. Adapun bumi dan

isinya beserta semua pernak-perniknya Allah ciptakan diperuntukkan bagi

kehidupan kita. Allah berfirman: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang

ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu

dijadikan-Nya tujuh lapis langit dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS.

Al-Baqarah: 29).

15

Page 16: Tauhid Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

http://www.umpalangkaraya.ac.id/web/semua-download.html, 27 Maret 2016.

http://ilmuagama.net/pengertian-tauhid/, 27 Maret 2016.

https://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid, 27 Maret 2016.

https://muslimah.or.id/7017-pembagian-tauhid-dalam-al-quran.html, 27 Maret

2016.

http://ilmuagama.net/pengertian-tauhid/, 27 Maret 2016.

16