Tatalaksana Secara Umum Pasien Geriatri

2
Tatalaksana secara umum pasien geriatri Hal yang patut untuk diperhatikan pada pasien geriatri adalah fakta bahwa pasien tidak memiliki gejala yang khas pada penyakit yang dideritanya. Proses penuaan menyebabkan degradasi dan penurunan fungsi pada fisik pasien yang menyebabkan seringnya muncul respon yang berbeda dari tubuh pasien geriatri yang mengalami sakit dibandingkan pasien dewasa atau dewasa muda. Selain itu, sering pada pasien geriatri tidak memiliki penyakit yang spesifik melainkan lebih mengarah kepada suatu sindroma. Untuk itu perlu penangan yang hati- hati dan kolaboratif dalam tatalaksana kasus geriatri, berikut ini adalah tatalaksana pasien geriatri secara umum: 1. Temukan penyakit akut Temukan diagnosis dari keluhan utama yang mendatangkan pasien ke dokter. Penyakit yang bersifat akut dapat memiliki dua kemungkinan, yaitu penyakit akut yang berdiri sendiri atau penyakit akut yang berupa komorbid dari penyakit kronis atau sindroma yang diderita pasien. Penyakit akut yang diderita pasien bisa jadi memiliki prognosis yang buruk sehingga merupakan prioritas pertama dalam tatalaksana pasien geriatric. 2. Monitoring penyakit kronis Selain mengobati dari penyakit akut pasien, lakukan pemantauan dari sindroma atau penyakit kronis yang diderita pasien. Tatalaksana dari penyakit akut pada pasien tidak boleh menurunkan kondisi pasien sehingga penyakit kronis pasien

description

pasien geriatri

Transcript of Tatalaksana Secara Umum Pasien Geriatri

Tatalaksana secara umum pasien geriatri

Hal yang patut untuk diperhatikan pada pasien geriatri adalah fakta bahwa pasien tidak memiliki gejala yang khas pada penyakit yang dideritanya. Proses penuaan menyebabkan degradasi dan penurunan fungsi pada fisik pasien yang menyebabkan seringnya muncul respon yang berbeda dari tubuh pasien geriatri yang mengalami sakit dibandingkan pasien dewasa atau dewasa muda.

Selain itu, sering pada pasien geriatri tidak memiliki penyakit yang spesifik melainkan lebih mengarah kepada suatu sindroma. Untuk itu perlu penangan yang hati- hati dan kolaboratif dalam tatalaksana kasus geriatri, berikut ini adalah tatalaksana pasien geriatri secara umum:1. Temukan penyakit akut

Temukan diagnosis dari keluhan utama yang mendatangkan pasien ke dokter. Penyakit yang bersifat akut dapat memiliki dua kemungkinan, yaitu penyakit akut yang berdiri sendiri atau penyakit akut yang berupa komorbid dari penyakit kronis atau sindroma yang diderita pasien. Penyakit akut yang diderita pasien bisa jadi memiliki prognosis yang buruk sehingga merupakan prioritas pertama dalam tatalaksana pasien geriatric.

2. Monitoring penyakit kronis

Selain mengobati dari penyakit akut pasien, lakukan pemantauan dari sindroma atau penyakit kronis yang diderita pasien. Tatalaksana dari penyakit akut pada pasien tidak boleh menurunkan kondisi pasien sehingga penyakit kronis pasien mengalami kekambuhan atau berkembang menjadi lebih buruk. Untuk itu perlu untuk berfikir secara komprehensif dan kolaboratif dengan berbagai bidang ilmu dalam penanganan pasien geriatri.

3. Lihat disability

Memperhatikan disabilitas atau keterbatasan pasien akibat medikasi atau terapi pada saat melakukan penatalaksanaan merupakan hal yang esensial pada kasus geriatri. Banyak faktor yang berhubungan dengan kondisi kesehatan pada pasien geriatric, salah satunya adalah hal psikologis. Seringkali terapi yang menyebabkan peningkatan disabilitas pada pasien seperti post operasi atau kemoterapi seringkali menyebabkan depresi pada pasien yang menyebabkan menurunnya derajat kesehatan pada pasien.4. Setting limit

Menentukan batas fisik dari pasien geriatri akan membantu dalam peningkatan kesehatan dan kesadaran pasien. Perlunya edukasi yang jelas dan terperinci pada pasien geriatri dan keluarga akan batasan batasan fisik akibat proses penuaan ataupun penyakit akan mempengaruhi dan mendukung proses terapi pasien.

5. Taget perawatan

Perlu adanya terapi yang terencana dengan jelas dalam penatalaksanaan kasus geriatri, sehingga dapat memaksimalkan fungsi terapi. Terapi ini juga harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan pasien dan keluaga, untuk itu penting dalam perencanaan terapi pasien dilakukan secara bersama oleh dokter dan keluarga pasien.