TATA UPACARA BENDERA.docx

36
TATA UPACARA BENDERA (TUB) Filed under: Paskibraka — ARTI Tata : mengatur, menata, menyusun Upa : rangkaian Cara : tindakan, gerakan Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain. SEJARAH Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara selamatan kelahiran, upacara selamatan panen. DASAR HUKUM 1. Pancasila 2. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional) 3. Inpres No. 14 tahun 1981 (tentang Urutan Upacara Bendera) MAKSUD DAN TUJUAN a. untuk memperolah suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan perhatian dari seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini. b. menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan bagi para siswa, guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan dan ketangguhan terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari dalam

description

tr5

Transcript of TATA UPACARA BENDERA.docx

Page 1: TATA UPACARA BENDERA.docx

TATA UPACARA BENDERA (TUB)

Filed under: Paskibraka —

ARTI

Tata : mengatur, menata, menyusun

Upa : rangkaian

Cara : tindakan, gerakan

Jadi Tata Upacara Bendera adalah tindakan dan gerkan yang dirangkaikan dan ditata dengan

tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai

budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran peradaban bangsa, hal ini merupakan

ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.

SEJARAH

Sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia telah melaksanakan upacara, upacara

selamatan kelahiran, upacara selamatan panen.

DASAR HUKUM

1. Pancasila

2. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional)

3. Inpres No. 14 tahun 1981 (tentang Urutan Upacara Bendera)

MAKSUD DAN TUJUAN

a. untuk memperolah suasana yang khidmat, tertib, dan menuntut pemusatan perhatian

dari seluruh peserta, maka disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini.

b. menjadikan sekolah memiliki situasi yang dinamis dalam segala aspek kehidupan bagi

para siswa, guru, pembina dan kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan

dan ketangguhan terhadap gangguan-gangguan negatif baik dari dalam maupun luar

sekolah, yang akan dapat mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.

PEJABAT UPACARA

1. Pembina Upacara

2. Pemimpin Upacara

3. Pengatur Upacara

4. Pembawa Upacara

PETUGAS UPACARA

a. Pembawa naskah Pancasila

Page 2: TATA UPACARA BENDERA.docx

b. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

c. Pembaca Do’a

d. Pemimpin Lagu

e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera

f. Kelompok Pembawa Lagu

g. Cadangan tiap perangkat

PERLENGKAPAN UPACARA

1) Bendera Merah Putih

Ukuran perbandingan 2 : 3

Ukuran terbesar 2 X 3 meter

Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter

2) Tiang Bendera

Minimal 5 meter maksimal 17 meter

Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5

3) Tali Bendera

Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar dan bukan tali plastik

4) Naskah-naskah

Pancasila

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Naskah Do’a

Naskah Acara

KEWAJIBAN DAN HAL-HAL YANG MUNGKIN TERJADI SEWAKTU UPACARA BENDERA

DILAKSANAKAN

1. Kewajiban pada waktu dilaksanakan upacara bendera di sekolah semua guru, siswa, staff

yang berada dihalaman sekolah yang kebetulan tidak mengikuti upacara

pengibaran/penurunan bendera mereka diwajibkan mengambil sikap sempurna mengarah

kearah bendera dan memberikan penghormatan.

2. Gangguan pada saat upacara bendera

· Kerekan macet Upacara berjalan terus dan setelah selesai kerekan dibetulkan.

· Tali kerekan putus Kelompok pengibar bendera berusaha menangkap bendera tegak lurus

sampai upacara selesai kemudian bendera dilipat sesuai ketentuan untuk disimpan.

Page 3: TATA UPACARA BENDERA.docx

· Tiang bendera roboh Kelompok pengibar bendera berusaha menegakkan/menangkap tiang

bendera yang roboh bila tidak mungkin dipertahankan laksanakan seperti pada sebelumnya.

· Cuaca buruk/hujan Apabila sebelum dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka

upacara penaikan bendera dibatalkan. Tetapi apabila sudah dilaksanakan upacara, cuaca

buruk/hujan maka upacara tetap dilaksanakan sampai bendera berada dipuncak dan lagu

selesai dinyanyikan.

Reaksi

:

PERATURAN TATA TERTIB

PERATURAN TATA TERTIB

Belajar untuk membagi waktu, serta dapat mengutamakan kegiatan BELAJAR pelajaran

sekolah.

Mengadakan konsultasi apabila menghadapi permasalahan

terutama menyangkut keaktifannya di PASKIBRAdengan kegiatan lainnya terutama

kegiatan BELAJAR.

Tetap berdisiplin dalam sikap dan tingkah laku baik di lingkungan rumah/keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Untuk Putra rambut dipotong minimal 1 bulan sekali sedang untuk Putri yang berambut

panjang/tidak, rambut tetap diikat / dirapikan serta rambut tidak dicat/warna rambut asli.

(hitam)

Dilarang menggunakan sandal jepit kemanapun akan pergi, kecuali di rumah dan tidak

muncul dihadapan umum, Apalagi bepergian ke sekolah, rumah orang lain, kantor, dll.

Harus tetap sigap apabila menghadap atau bertemu dengan teman yang lebih tua (kakak

kelas / senior / Pelatih / Pembina).

Harus dapat menerapkan tata cara penghormatan di dalam kehidupan sehari-hari, yang

sudah jelas kepada orang yang lebih tua (Orang tua di rumah, Guru, Pelatih, Pembina, kakak

kelas).

Tetap mengandalkan kritik membangun dan dapat menerima keterbukaan dalam

menyelasaikan suatu permasalahan.

Selalu memberitahukan ketidak hadirannya dalam latihan di sekolah, LATGAB, dan kegiatan

lainnya yang berhubungan dengan kegiatan PASKIBRA.

Page 4: TATA UPACARA BENDERA.docx

Tetap tegas dalam memberikan keputusan dan tingkah laku sehari-hari.

Selalu memperhatikan penampilan / pakaian untuk latihan atau kegiatan-kegiatan variatif

lainnya baik dilingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat.

Selalu mengutamakan kerapihan pakaian dan tata kramanya.

Setiap anggota selalu sebagai teladan, baik bagi teman-teman di sekolah, di rumah dan di

masyarakat.

Setiap anggota wajib mentaati dan melaksanakan tata tertib ini.

BENTUK-BENTUK KENAKALAN

YANG TIDAK BOLEH DIKERJAKAN

Pergi tidak pamit atau tanpa izin dari orang tua / wali.

Menentang orang tua atau wali.

Tidak sopan terhadap orang tua/wali atau pengasuh, keluarga, guru atau orang lain yang

lebih tua.

Menjelekkan nama baik orang tua / keluarga.

Suka berbohong.

Memiliki atau menggunakan alat-alat yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain

yang tidak diperuntukkan baginya.

Berpakaian tidak senonoh.

Menghias diri secara tidak wajar, dan menimbulkan celaan masyarakat.

Suka keluyuran / keluar rumah tanpa tujuan yang jelas.

Membolos sekolah.

Menentang guru.

Berlaku tidak senonoh di hadapan umum.

Berkeliaran malam hari.

Bergaul dengan orang-orang yang reputasinya jelek.

Berada di tempat yang tidak baik bagi perkembangan jiwa remaja / terlarang untuk remaja.

Pesta-pesta musik semalam suntuk tanpa dikontrol, dan acara-acaranya tidak sesuai dengan

kebiasaan sopan santun.

Membaca buku-buku yang isinya dapat merusak jiwa remaja.

Memasuki tempat-tempat yang membahayakan keselamatan jiwanya.

Page 5: TATA UPACARA BENDERA.docx

Berkebiasaan berbicara kotor, tak senonoh, cabul dihadapan seseorag atau dihapan umum.

Ramai-ramai menonton pertunjukkan, makan dan dengan sengaja tidak membayar.

Meminum-minuman keras.

Merokok di tempat umum sebelum batas umur yang pantas.

Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu ketentraman umum.

membuang kotoran-kotoran / sampah pada sembarang tempat.

Reaksi

:

Peraturan Baris Berbaris (PBB)

PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

A. Pengertian

Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu

organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :

1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak

dan kewajiban

2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat

kebersamaan .

Tujuan dari PBB adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa

persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan

tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung

jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk

tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib

sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan

tugas.

Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang

hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

12 GERAKAN DASAR

1. Sikap sempurna

2. Hadap serong kanan

Page 6: TATA UPACARA BENDERA.docx

3. Hadap serong kiri

4. Hadap kanan

5. Hadap kiri

6. Balik kanan

7. Lencang kanan

8. Lencang depan

9. Jalan di tempat

10. Hormat

11. Berhitung

12. Istirahat di tempat

Reaksi

:

Peraturan Baris Berbaris (PBB)

PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

A. Pengertian

Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu

organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :

1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak

dan kewajiban

2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat

kebersamaan .

Tujuan dari PBB adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa

persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan

tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung

jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk

tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib

sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan

tugas.

Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang

Page 7: TATA UPACARA BENDERA.docx

hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

12 GERAKAN DASAR

1. Sikap sempurna

2. Hadap serong kanan

3. Hadap serong kiri

4. Hadap kanan

5. Hadap kiri

6. Balik kanan

7. Lencang kanan

8. Lencang depan

9. Jalan di tempat

10. Hormat

11. Berhitung

12. Istirahat di tempat

Reaksi

:

Sejarah Bendera Pusaka

Sejarah Bendera Pusaka

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus

1945 jam 10 pagi di jalan Pegangsaan timur 56 Jakarta. Setelah pernyataan

Kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya secara resmi bendera kebangsaan merah

putih dikibarkan oleh dua orang muda mudi dan dipimpin oleh Bapak Latief Hendraningrat.

Bendera ini dijahit tangan oleh ibu Fatmawati Soekarno dan bendera ini pula yang kemudian

disebut “Bendera Pusaka”.

Bendera Pusaka berkibar siang malam ditengah hujan tembakan sampai ibukota Republik

Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Pada tanggal 4 Januari 1946 karena ada aksi terror yang dilakukan Belanda semakin

meningkat, maka Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan menggunakan

kereta api meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.

Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dan dimasukkan dalam kopor pribadi Presiden

Soekarno. Selanjutnya ibukota RepublikIndonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Page 8: TATA UPACARA BENDERA.docx

Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresinya yang kedua. Pada saat Istana

Presiden Gedung Agung Yogyakarta dikepung oleh Belanda, Bapak Husein Mutahar

dipanggil oleh Presiden Soekarno dan ditugaskan untuk menyelamatkan Bendera Pusaka.

Penyelamatan Bendera Pusaka ini merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk

menegakkan berkibarnya Sang Merah Putih di persada bumi Indonesia. Untuk

menyelamatkan Bendera Pusaka itu, terpaksa Bapak Hussein Mutahar harus memisahkan

antara bagian merah dan putihnya.

Untuk mengetahui saat-saat penyelamatan Bendera Pusaka, maka terjadi percakapan yang

merupakan perjanjian pribadi antara Presiden Soekarno dan Bapak Hussein Mutahar yang

terdapat dalam Buku Bung Karno “Penyambung Lidah rakyat Indonesia” karya Cindy Adams:

“Tindakanku yang terakhir adalah memanggil Mutahar ke kamarku (Presiden Soekarno,

Pen).” Apa yang terjadi terhadap diriku, aku sendiri tidak tahu,” kataku ringkas. Dengan ini

aku memberikan tugas kepadamu pribadi. Dalam keadaan apapun juga, aku memerintahkan

kepadamu untuk menjaga Bendera kita dengan nyawamu. Ini tidak boleh jatuh ke tangan

musuh. Disatu waktu, jika Tuhan mengizinkannya engkau mengembalikannya kepadaku

sendiri dan tidak kepada siapapun kecuali kepada orang yang menggantikanku sekiranya

umurku pendek. Andaikata engkau gugur dalam menyelamatkan Bendera ini, percayakan

tugasmu kepada orang lain dan dia harus menyerahkan ke tanganku sendiri sebagaimana

engkau mengerjakannya. Mutahar terdiam. Ia memejamkan matanya dan berdoa.

Disekeliling kami bom berjatuhan. Tentara Belanda terus mengalir melalui setiap

jalanankota. Tanggung jawabnya sungguh berat. Akhirnya ia memecahkan kesulitan ini

dengan mencabut benang jahitan yang memisahkan kedua belahan dari bendera itu.

Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan antara Bendera Pusaka yang

telah dijahit tangan Ibu Fatmawati Soekarno berhasil dipisahkan. Setelah Bendera Pusaka

dipisahkan menjadi dua maka masing-masing bagian yaitu merah dan putih dimasukkan

pada dasar dua tas milik Bapak Hussein Mutahar, selanjutnya pada kedua tas tersebut

dimasukkan seluruh pakaian dan kelengkapan miliknya. Bendera Pusaka ini dipisah menjadi

dua karena Bapak Hussein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa apabila Bendera Pusaka

ini dipisah maka tidak dapat disebut bendera, karena hanya berupa dua carik kain merah

dan putih. Hal ini untuk menghindari penyitaan dari pihak Belanda.

Setelah Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta ditangkap dan diasingkan,

Kemudian Bapak Hussein Mutahar dan beberapa staf Keprisidenan juga ditangkap dan

Page 9: TATA UPACARA BENDERA.docx

diangkut dengan pesawat dakota. Ternyata mereka di bawa ke Semarang dan di tahan

di sana. Pada saat menjadi tahanan kota, Bapak Hussein Mutahar berhasil melarikan diri

dengan naik kapal laut menuju Jakarta.

Di Jakarta beliau menginap di rumah Bapak R. Said Soekanto Tjokroaminoto (Kapolri I).

Beliau selalu mencari informasi bagaimana caranya agar ia dapat segera menyerahkan

Bendera Pusaka kepada Presiden Soekarno.

Sekitar pertengahan bulan Juli 1948, pada pagi hari Bapak Hussein Mutahar menerima

pemberitahuan dari Bapak Sudjono yang tinggal di Oranje Boulevard (sekarang Jl.

Diponegoro) Jakarta, isi pemberitahuan itu adalah bahwa surat pribadi dari Presiden

Soekarno yang ditujukan kepada Bapak Hussein Mutahar. Pada sore harinya surat itu

diambil beliau dan ternyata benar berasal dari Presiden Soekarno pribadi yang isinya adalah

perintah Presiden Soekarno kepada Bapak Hussein Mutahar supaya menyerahkan Bendera

Pusaka yang dibawanya kepada Bapak Sudjono, selanjutnya agar Bendera Pusaka tersebut

dapat dibawa dan diserahkan kepada Presiden Soekarno di Bangka (Muntok).

Presiden Soekarno tidak memerintahkan Bapak Hussein Mutahar datang

ke Bangka untukmenyerahkan sendiri Bendera Pusaka langsung kepada beliau (Presiden

Soekarno), tetapi menjadi kerahasiaan perjalanan Bendera Bangka.

Sebab orang-orang Republik Indonesia dari Jakarta yang tidak diperbolehkan mengunjungi

ketempat pengasingan Presiden pada waktu itu hanyalah warga-warga Delegasi

Republik Indonesia, antara lain : Bapak Sudjono, sedangkan bapak Hussein Mutahar bukan

sebagai warga Delegasi Republik Indonesia.

Setelah mengetahui tanggal keberangkatan Bapak Sudjono keBangka, maka dengan

meminjam mesin jahit milik seorang istri dokter.Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua

dijahit kembali oleh Bapak Hussein Mutahar persis lubang bekas jahitan aslinya. Tetapi

sekitar 2 cm dari ujung bendera ada kesalahan jahit. Selanjutnya Bendera Pusaka ini

dibungkus dengan kertas koran dan diserahkan kepada Presiden Soekarno dengan Bapak

Hussein Mutahar seperti yang dije4laskan di atas.

Setelah berhasil menyelamatkan Bendera Pusaka, beliau tidak lagi menangani masalah

pengibaran Bendera Pusaka.

*) sebagai penghargaan atas jasa menyelamatkan Bendera Pusaka yang dilakukan oleh

Bapak Hussein Mutahar, Pemerintah Republik Indonesia telah menganugerahkan Bintang

Mahaputera pada tahun 1961 yang disematkan oleh Presiden Soekarno

Page 10: TATA UPACARA BENDERA.docx

Reaksi

:

Sikap Dan Sifat Seorang Paskibra

Kepemimpinan

Kepemimpinan artinya adalah kegiatan seseorang untuk mempengaruhi seseorang atau

sekelompok orang untuk mencapai tujuannya.

Bagaimana cara mempengaruhinya?

Yaitu dengan memberikan contoh atau panutan dalam kehidupan sehari-hari, dengan

membangkitkan semangat para bawahannya, kemudian dengan memberikan dorongan

dengan pengarahan dan perbuatan. Hal ini sesuai dengan sistem kepemimpinan nasional di

Indonesia yang menganut sistem among, yaitu :

1. Ing ngarso sung tulodo, yang berarti berada di depan sebagai pemimpin dan panutan bagi

bawahannya;

2. Ing madya mangun karso, yang berarti berada di tengah yang dapat membangun

kemauan bawahannya;

3. Tut wuri handayani, yang berarti berada di belakang yang dapat mendorong bawahannya

dengan motivasi agar dapat berusaha lagi dan maju.

Hal-hal apa saja yang harus kita miliki agar dapat mempengaruhi orang lain?

Yaitu dengan cara :

1. Memiliki keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT yang kuat;

2. Memiliki kepercayaan diri;

3. Memiliki penampilan (performance) yang baik dan menarik;

4. Memiliki wawasan yang luas;

5. Memiliki kemampuan mengelola/mengurus (manajemen);

6. Menguasai teknik, taktik, strategi, dan politik;

7. Memiliki kemampuan melindungi setiap orang; dan

8. Memiliki delapan sikap mental sehat :

a. Pandai menyesuaikan diri;

b. Merasa puas atas hasil karya sendiri;

Page 11: TATA UPACARA BENDERA.docx

c. Lebih suka memberi dari pada menerima;

d. Realtif bebas dari ketegangan dan keresahan;

e. Suka membantu dan menyenangkan orang lain;

f. Dapat mengambil hikmah dari kegagalan;

g. Dapat mengambil penyelesaian yang konstruktif; dan

h. Dapat mengembangkan kasih sayang.

Selain itu, pemimpin yang indah adalah pemimpin yang mempunyai inisiatif dan mentalitas

yang tinggi, kreatif, konstruktif, dan memiliki konsepsual yang dapat mencerna masalah.

Seorang pemimpin juga harus kritis, yaitu memiliki kemampuan dan keberanian dalam

meluruskan masalah; meteorologis, yaitu dapat mengambil jarak; serta logis, yaitu sesuai

dengan peraturan dan rasional.

Elemen yang harus ada dalam kepemimpinan, yaitu :

1. Leader (pemimpin);

2. Follower (sekelompok orang yang mengikuti pemimpin); dan

3. Leadership (jiwa memimpin, manajemen, administrasi, pengetahuan, dan sebagainya).

Yang perlu diingat adalah, bahwa pemimpin itu bukanlah suatu jabatan, melainkan

kemampuan.

Profesionalisme

Profesionalisme adalah paham yang mengajukan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan

oleh orang yang profesional. Sedangkan pengertian profesi adalah suatu jabatan atau

pekerjaan yang dikerjakan seseorang. Profesional adalah suatu keahlian, kompetensi atau

kualitas yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan profesinya atau pekerjaannya.

Tiga syarat profesional, yaitu :

1. Adanya keahlian;

2. Tanggung jawab;

3. Kejawatan.

Ciri-ciri profesional, antara lain :

1. Memahami karakteristik obyek;

2. Memiliki keterampilan khusus;

3. Memiliki keahlian di bidangnya;

4. Motivasi tinggi;

Page 12: TATA UPACARA BENDERA.docx

5. Kreativitas yang tinggi;

6. Berdisiplin;

7. Mandiri;

8. Mampu mengisi lowongan kerja sesuai pembangunan dan menciptakan kerja baik untuk

dirinya maupun orang lain.

Langkah menuju sukses :

1. Tujuan;

2. Bagaimana cara; Sikap.

Bendera

Bendera adalah secarik benda berwujud kain tipis berisi bentukan dan warna, berkibar

ditiup oleh angin pada sebatang tiang atau seuntai tali sebagai panji-panji, tanda ciri atau

tanda pengingat. Warna untuk bendera merah putih, yaitu warna merah cerah dan putih

jernih.

Arti pusaka :

1. Harta atau benda peninggalan orang yang telah meninggal;

2. Harta yang turun temurun dari nenek moyang.

Bentuk dan ukuran serta warna bendera kebangsaban RepublikIndonesia

1. Berbentuk segi empat panjang berukuran 2 : 3 panjang. Bagian atas berwarna merah dan

bagian bawah berwarna putih;

2. Panjang bendera 90 cm dan lebar 60 cm.

Sang merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertepatan dengan

hari Sumpah Pemuda, bertempat di Jakarta dan dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Sang

merah putih ditetapkan sebagai bendera negara RepublikIndonesia pada tanggal 17 Agustus

1945 bertempat di gedung Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Bendera merah putih

dibawa kembai ke Jakarta tanggal 28 Desember 1949.

Kesulitan atau gangguan yang mungkin terjadi pada saat Tata Upacara Bendera

1. Kesulitan pada kerekan macet

Upacara tetap berjalan terus, setelah selesai kerekan dibetulkan.

2. Tali kerekan putus

Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap bendera yang jatuh dan merentangkan

bendera tegak lurus sampai upacara selesai, kemudian bendera dilipat sesuai dengan

ketentuan untuk disimpan.

Page 13: TATA UPACARA BENDERA.docx

3. Tiang bendera jatuh/rebah

Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap tiang bendera. Bila tidak memungkinkan

dipertahankan seperti di atas.

4. Bendera terbalik

a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar namun membentangkannya salah,

maka cukup dengan menukar tegangan/menarik bendera.

b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas segera memperbaiki

bendera mulai dari melipat hingga merentangkan kembali bendera.

5. Cuaca buruk atau hujan

Apabila sebelum upacara dilaksanakan terjadi cuaca buruk atau hujan, maka penaikan

bendera dibatalkan. Sedangkan pada saat upacara berjalan kemudian turun hujan, maka

upacara dilanjutkan sampai bendera di puncak tiang bendera dan lagu kebangsaan selesai

dinyanyikan.

Arti dan Warna Merah Putih

Warna merah dan putih telah dikenal oleh nenek moyang bangsaIndonesia sejak sekitar

6.000 tahun yang lalu. Warna merah melambangkan warna yang dapat menahan hawa

jahat, sedangkan warna putih melambangkan kebersihan dan kesucian hati ksatria. Pada

saat perjuangan kemerdekaan, warna merah dan putih melambangkan keberanian dan

ketulusan bunga bangsa dalam mempertahankan ibu pertiwi yang merupakan nyawa bagi

suatu bangsa.

Tata cara Peletakan Bendera Kebangsaan

1. Bendera merah putih diletakkan di sebelah kanan bendera/panji lain;

2. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah genap, maka bendera merah putih

diletakkan di sebelah kanan;

3. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah ganjil, maka bendera merah putih diletakkan

di tengah-tengah bendera/panji lain;

4. Apabila bendera sudah usang atau tidak layak, maka sebaiknya bendera dibakar agar

tidak mengurangi nilai kehormatannya.

Sejarah Penyelamatan Bendera Pusaka

Page 14: TATA UPACARA BENDERA.docx

Setelah Agresi Militer Belanda II, Soekarno mengutus Mutahar untuk menyelamatkan

Bendera Pusaka. Agar tidak terlihat sebagai bendera, maka Mutahar memutuskan untuk

memisahkan jahitan bendera tersebut menjadi dua bagian, secarik kain merah dan secarik

kain putih, kemudian dimasukkan ke dalam kopornya.

Di tengah perjalanan, Mutahar tertangkap oleh Belanda, namun akhirnya dalam perjalanan

itu beliau dapat meloloskan diri dan mengungsi di kediaman Sarjono (seorang anggota

delegasi). Selanjutnya Mutahar mendapat kabar dari Soekarno agar bendera tersebut

diserahkan saja kepada Sarjono. Karena pada saat itu yang boleh menemui Soekarno hanya

anggota delegasi saja. Maka atas jasanya pada tahun 1961, Mutahar diberikan gelar Bintang

Mahaputera dalam usahanya menyelamatkan Bendera Pusaka.

Sejarah pengibaran bendera Pusaka

Bendera Pusaka dikibarkan pada tahun 1945 di Jakarta. Namun pada tahun 1946 – 1948

Bendera Pusaka dikibarkan diYogyakarta. Pada waktu itu dikibarkan dengan formasi 5 orang

(3 putri dan 2 putra), formasi ini berdasarkan Pancasila.

Bendera Pusaka dikibarkan sejak tahun 1945 – 1966 dengan formasi tersebut, sedangkan

sejak tahun 1967 mulai menggunakan formasi pasukan 17-8-45 dan sejak saat itu pula

Bendera Pusaka diganti dengan Bendera Duplikat.

Bendera Duplikat dibuat di Balai Penelitian Tekstil Bandung yang dibantu oleh PT Ratna di

Ciawi, Bogor. Upacara penyerahan Bendera Duplikat dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus

1969 di Istana Negara Jakarta yang bertepatan dengan reproduksi Naskah Proklamasi

Kemerdekaan. Bendera Duplikat mulai dikibarkan bersama dengan utusan-utusan dari 26

propinsi sejak tahun 1969 sampai dengan sekarang.

Bendera Duplikat dibuat dari benang wol dan terbagi menjadi 6 carik kain (masing-masing 3

carik merah dan putih). Sedangkan Bendera Pusaka terbuat dai kain sutera asli.

Nama pasukan pengibar bendera pada tahun 1967 – 1972 dinamakan Pasukan Pengerek

Bendera, sedangkan mulai tahun 1973 sampai dengan sekarang dinamakan Pasukan

Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Regu-regu pengibar sejak thun 1950 – 1966 diatur oleh rumah tangga kepresidenan, setelah

itu diganti oleh Direktorat Pembinaan Generasi Muda.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 menetapkan peraturan tentang Bendera

Pusaka, tanggal 26 Juni 1958 dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 65 tahun 1958 dan

Page 15: TATA UPACARA BENDERA.docx

penjelasan dalam tambahan Lembaran Negara Nomor 1.633, diundangkan pada tanggal 10

Juli 1958. Dalam peraturan tersebut, hal-hal penting yang dimuat antara lain :

1. Bendera Pusaka ialah bendera kebangsaan yang digunakan pada upacara Proklamasi

Kemerdekaan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 (Pasal 4 ayat 1);

2. Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus (Pasal 4 ayat 20;

3. Pada waktu penaikan atau penurunan bendera kebangsaan, maka semua yang hadir

tegak, berdiam diri sambil menghadap muka kepada bendera sampai upaca selesai. Mereka

yang berpakaian seragam dari suatu organisasi memberi hormat menurut cara yang telah

ditentukan oleh organisasinya itu. Sedangkan mereka yang tidak berpakaian seragam

memberi hormat dengan meluruskan tangan ke bawah dan melekatkan telapak tangan

dengan jari-jari rapat pada paha dan semua jenis penutup kepala harus dibuka kecuali

kopiah, ikat kepala, sorban, dan tudungan atau topi wanita yang dipakai menurut agama

atau adar kebiasaan (Pasal 20);

4. Pada waktu dikibarkan atau dibawa, bendera kebangsaan tidak boleh menyentuh tanah,

air, atau benda-benda lain. Pada bendera kebangsaan tidak boleh ditaruh lencana, huruf,

kalimat, angka, gambar, atau tanda-tanda lain (Pasal 21).

Reaksi

:

SEJARAH PASKIBRA

Pengibaran Bendera Pusaka pertama kali oleh Bapak Latif Hendraningrat dan Suhud S.

Menjelang Hut RI ke-2 Presiden Soekarno memanggil salah satu ajudannya yaitu Mayor

Husein Mutahar untuk menyiapkan dan memimpin upacara peringatan Hut RI tersebut,di

halaman istana presiden.Gedung agung Jogyakarta tanggal 17 Agustus 1956.

Dan untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa,maka pengibaran bendera sebaiknya

dilakukan oleh para pemuda dilakukan se-indonesia dan beliau

Memilih 5 orang pemuda sebagai simbol pancasila,terdiri dari 3 putri dan 2putraFormasi ini

masih dilakukan sampai tahun 1947 dan 1948.HUT Kemerdakaan RI pertama kalinya

diadakan di Jakarta pada tanggal 17Agustus 1950 yang mana kemudian regu Pengibaran

ditentukan dan diatur oleh

Rumah Tangga Kepresidenan.Tanggal 5 Agustus 1966 BPK Muthar menjadi Dirijen Urusan

Pemuda dan salah satunya ialah latihan “PANDU IBU INDONESIA BERPANCASILA “dan uji

Page 16: TATA UPACARA BENDERA.docx

coba untuk kurikulum pembinaan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka 1967.Tahun 1967

Bapak Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menyiapkan pelaksanaan

Pengibaran Bendera Pusaka dan dengan ide Formasi. Pada tahun 1946 beliau

mengembangkan menjadi tiga pasukan :

Pasukan 17 Pengiring Bendera ( Pemandu )

Pasukan 8 Pembawa Bendera ( inti )

Pasukan 45 Pengawal Bendera

Tahun 1967-1972 Anggota yang terlibat dalam Pengibaran Bendera,sebagai Pasukan

Pengerek Bendera Pusaka ( PASKERAKA ) tapi pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman

melontarkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

( PASKIBRAKA ).Kemudian pada tahun 1989 tanggal 22 Desember diadakan Musyawarah

Nasional ( MUNAS ) Purna Paskibraka Indonesia ( PPI ) di Cipayung Bogor.Pada tahun 1995

tepatnya pada tanggal 18-22 Januari diadakan MUNAS Ke-2 yang menghasilkan keputusan

perubahan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ).Juga menetapkan

Paskibra Sekolah SMU menjadi Purna Paskibraka Indonesia dan menetapkan pengurus baru

untuk tahun 1955-1959. MUNAS k-3 dilaksanakan di Lembang Bandung.

Di Indramayu di bentuk pada tahun 1989 oleh Pembantu Letnan 1 Mat Arief Bapak Mutahar

berasal dari Sumatra Barat tepatnya di Bukit Tinggi.

PENGERTIAN

PASKIBRA adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Profinsi dengan Sejumlah 54 orang

bertugas untuk Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka.

LAMBANG ANGGOTA PASKIBRA

SETANGKAI BUNGA TERATAI

Pada awal berdirinya lambang yang dipergunakan adalah bintang

Segi lima besar,untuk ciri pemuda.Pada tahun 1973 Bapak H.Idik Sulaeman menetapkan

lambang setangkai bunga teratai yang bermakna sebagai berikut :

*Setangkai bunga teratai yaitu :

Anggota Paskibra adalah pemuda yang

tumbuh dari bawah ( orang biasa ) dari tanah air yang sedang

berkembang dan membangun.

*Tiga helai bunga yang tumbuh ke atas yaitu :

Belajar – Bekerja – Bekerji

Page 17: TATA UPACARA BENDERA.docx

*Tiga helai daun yang tumbuh mendatar yaitu :

Aktif dan disiplin

*Jumlah mata Rantai mengelilingi ada 32 yang terdiri

1.Putri lambangnya lingkaran yang berjumlah 16 buah

2.Putra lambangnya belah ketupat yang berjumlah 16 buah

( keduanya melambangkan persatuan dari kesatuan )

*Warna hijau melambangkan Pemuda yang kreatif

*Bunga teratai dilingkari 16 lingkaran dan 16 buah belah ketupat yang

artinya anggota Paskibra dari 16 Penjuru arah mata angin tanpa

membeda – bedakan SARA ( Suku,Adat,Rasa,dan Agama ). height: 18pt;”>Makna Sang

Merah Putih

Kata Sang pada Sang Merah Putih ,termasuk jenis kata sandang,digunakan untuk

menghormati sesuatu ( Sang Merah Putih,Sang Maha Kuasa).

Bendera Merah Putih mempunyai kedudukan yang tinggi menurut Pandangan masyarakat

indonesia,sehingga bergelar Sang Merah Putih yang

Berarti warisan yang di muliakan,yang merupakan lambang kemerdekaan dan

Kedaulatan negara.

Bendera Pusaka ialah Bendera Bebangsaan yang digunakan pada

Upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta 17 Agustus 1945. Bendera Pusaka hanya

dikibarkan pada tanggal 17 Agustus, pada waktu Upacara Penaikan dan

Penurunan Bendera Kebangsaan, maka semua yang hadir tegap diam diri, sambil

menghadap kebendera, tangan mengangkat sampai upacara selesai.

Pada waktu di kibarkan atau di bawah, bendera kebangsaan tidak boleh menyentuh tanah,

air atau benda lainnya,pada bendera kebangsaan tidak boleh di taruh

lencana,huruf,kalimat,Angka,gambar,atau tanda-tanda lainnya.

KEPEMIMPINAN

PENGERTIAN

Pemimpin ialah seorang yang menggerakan orang lain dengan suatu

Yang dimiliki untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan ialah sendi yang menggerakan orang lain dalam rangka Mencapai tujuan

tertentu.

POLA KEPEMIMPINAN

Page 18: TATA UPACARA BENDERA.docx

Pola dasar kepemimpinan dapat di bagi 2 :

1. Pola Kepemimpinan Formal

2. Pola Kepemimpinan Non Formal

TIPE – TIPE PEMIMPIN

1. Oktokratis : Organisasi yang di anggap milik pribadi dan anggotanya

Sebagai alat.

2. Demokratis : pemimpin yang selalu mementingkan kepentingan anggota

Dan selalu memupuk kerja sama.

3. Militeritas : Pemimpin yang selalu menggunakan komandan dari atas

ke bawah.

4. Lais Pepais : Pemimpin yang mempunyai anggota terbatas.

5. Dateriasistis : Pemimpin yang mengangap bawahannya masih muda.

6. Kharisma : Pemimpin yang mempunyai wibawa kepada anggotanya.

SIFAT KEPEMIMPINAN YANG BAIK

PENGETAHUAN, BERANI, INISIATIF, TEGAS, BIJAKSANA, DISIPLIN,

DAPAT DIPERCAYA, SIGAP, ULET, OPTIMIS.

PENERAPAN BENDERA MERAH PUTIH :

1. Bendera tidak boleh menyentuh tanah

2. Bendera tidak boleh dikibarkan terbalik / melilit

3. Bendera harus disimpan dengan baik

4. Bendera harus bersih

5. Bendera harus utuh / tidak sobek

6. Bendera tidak boleh untuk alas

7. Bendera tidak boleh digambar ( dicoret – coret )

8. Bendera tidak boleh ada tambalan

9. Bendera tidak boleh untuk bermain

10. Bendera tidak boleh untuk pembungkus

11. Bendera tidak boleh untuk pakaian

12. Bendera tidak boleh untuk selimut

13. Bendera tidak boleh untuk sapu tangan

APEL

Komandan Peleton mengambil alih komando Pasukan di istirahatkan“Komando saya ambil

Page 19: TATA UPACARA BENDERA.docx

alih, siap grak, istirahat ditempat,grak,Ketika memberi komando,komandan ada di depan

pasukan dan setelah mengistirahatkan pasukan,komandan di samping kanan.Pada saat

Pembina apel memasuki lapangan,pasukan disiapkan kembali oleh komandan “Siap,grak

“Penghormatan

Kepada Pembina apel,hormat,grak”.Laporan“Lapor Apel…….siap

dilaksanakan,lanjutkan”.Amanat“Untuk amanat,istirahat di tempat,grak”

Setelah amanat,pasukan disiapkan“Menyanyikan lagu Indonesia Raya”.

Selesai Penghormatan“Kepada Pembina apel,Hormat,grak”.Sebelum penghormatan

Komandan Laporan terlebih dulu“Apel ………. telah dilaksanakan,laporan selesai”

Ketika Pembina Apel Keluar Lapangan,komandan kembali kedepan pasukan dan memberi

komando.“Untuk melaksanakan tugas,bubar,jalan”.

IZIN KELUAR BARISAN

Apabila di dalam barisan ada yang ingin keluar atau kebelakang untuk Buang Air Besar

maupun Buang Air Kecil (BAB/BAK),Boleh minta izin keluar barisan :

• Angkat tangan ( telapak ) kanan keatas, apabila komandan / pelatih jawab “Ya”tangan

diturunkan dan berkata

“Lapor Capas / paskibra …….minta izin keluar barisan “

atau apabila dengan teman :

“Lapor Capas / paskibra …….beserta …….orang rekan minta izin

keluar barisan “

Komandan / pelatih menjawab “kemana?”

Dijawab “BAB/ BAK”

“Ya,lima menit kembali”oleh pelatih

“Siap lima menit kembali “.

• Balik kanan,dan menuju tempat yang di tuju*

IZIN MASUK BARISAN

Ketika masuk barisan, laporan di lakukan di barisan Penjuru

Paling kanan, angkat telapak tangan kanan ke atas, apabila pelatih Menjawab “Ya”Telapak

tangan di turunkan dan berkata“Lapor Capas ……minta izin masuk barisan”Atau apabila

dengan teman :“Lapor Capas …beserta….minta izin masuk barisan “Dan pelatih

menjawab“Capas / paskibra ….beserta…setelah saya lencang kanankan masuk

barisan“Capas balik kanan,dan masuk barisan.

Page 20: TATA UPACARA BENDERA.docx

LAPORAN MAKAN

Komandan di depan pasukan, dan ambil alih Komando : “Komando saya ambil

alih,siap,grak / duduk siap,grak.Balik kanan menghadap pelatih,laporan“Akang dan teteh

harap menyesuaikan diri“Lapor Capas / paskibra … siap menikmati hidangan makanan

…”Pelatih Jawab“Saya kasih waktu lima menit,untuk makan,dan sebelum makan lakukan

do’a“Siap laksanakan”oleh komandan

Komandan balik kanan manghadap pasukan dan memberi komando: “Sebelum makan

…..,marilah kita berdo’a menurut Agama dan kepercayaan masing – masing,berdo’a Di

persilahkan“Do’a di akhiri,makan di beri waktu lima menit,duduk istirahat di

tempat,grak”Masing – masing mempersiapkan makan dan kasih komando bila sudah siap

makan :“Makan mulai “,diulang oleh pasukan “Kang,teh makan !”Bersama komandan dan

pasukan.

Posisi makan“Badan tegap,pandangan lurus (sendok / makanan yang ke mulut),mata melirik

ke makanan,piring di tangan kiri ke ataskan didepan regu.

LAMBANG PENGUKUHAN

Lambang kepemimpinan ( LK )

Anggota paskibra setelah mengikuti latihan kepemimpinan pemuda tingkat printis ,maka di

kukuhkan oleh penanggung jawab.Latihan dengan disematkan LK tingkat perintis di atas

saku kiri atas,adapun LKyang lain :

• Warna Hijau untuk latihan perintis Pemuda

• Warna Merah untuk latihan pemuka Pemuda

• Warna Kuning untuk latihan pendamping Pemuda

• Warna Ungu untuk latihan peñatas Pemuda

• Warna Abu- abu untuk latihan penaya Pemuda

Kendit Pengukuhan

Dahulu kendit pangukuhan tidak bermotif , maka oleh bpk h.idik sulaeman disempurnakan

berupa gambar 17 mata rantai bulat dan belah ketupat , yang membentuk kalimat “ pandu

ibu indonesia ber – pancasila “. Yang ukuran semula panjang 17 cm , lebar 5 cm , lalu di

ubah menjadi 140 cm , untuk panjang & lebar 5 cm.kendit ini di pakai hanya pada saat

pengukuhan saja & warnanya di sesuaikan dengan warna lencana kepemimpinan yang di

pakainya.

Perlengkapan pakaian dinas paskibra

Page 21: TATA UPACARA BENDERA.docx

1. Kopiah / peci hitam pada bagian kiri disematkan burung garuda standar istana merdeka

2. Badge lambang daerah pada lengan kiri badge korps paskibraka pada lengan kanan

3. Lencana kepemimpinan di atas saku kiri baju badge nama & asal sekolah / daerah untuk

tingkat nasional & propinsi untuk tingkat kota madya / kabupaten

4. Sarung tangan putih kop merah putih

perawatan kaos paskibra ( pakaian dinas lapangan / pdl ) ketika kita dapat pdl

paskibra,sering menyepelekan sablonan yang tertulis di kaos tersebut , padahal kaos pdl

asal cuci , bisa melunturkan warna & sablonan kaos tersebut.untuk menghindari itu semua ,

sebelum kaos pdl dengan pelicin pakaian ( setrika )terutama di bagian sablonan , dengan

cara kaos sablonan di balik ini akan menghasilkan maksi sehingga ketika direndam di air.saat

pakaian di rendam di dalam air yang berditerjen , jangan melebihi 30 menit / 1 jam , di

lanjutkan dengan di bilas dengan tangan , jangan menggunakan sikat cuci , karena bisa

merusak pdl.

Jemur kaos pdl dengan keadaan terbalik , apabila berhadapan langsung dengan sinar

matahari.

Perawatan sabuk paskibra (menggunakan brasso)

periksakembali sabukyang kita terima , bisa saja sabuk yang kita terima ada kerusakan

sebaiknya perawatan sabuk paskibra sesering mungkin di bersihkan dengan brasso , caranya

:teteskan brasso ( satu tetes ) di atas permukaan sabuk dan digosok dengan jari telunjuk ,

hingga kotoran yang ada disabuk terangkat / teruhat ( berwarna hitam ), gosok berulang –

ulang kali , sehingga yang menghasilkan yang sempurna setelah ( sudah yakin ) semua

kotoran terangkat , bersihkan dengan kain / kapas hingga bersih dan terlihat kilau kuning

keemasan dari sabuk tersebut. Apabila menginginkan hasil yang lebih sempurna sehabis

digosok , jemur kepala sabuk di sinar matahari selama satu jam . Jangan sekali – kali sabuk di

gunakan ketika tidur sehingga sabuk tergores / lecet , baik dilantai / benda kasar lainya .

Paga sabuk dari air asin ( air laut )/ selain air tawar, yang bisa mengakibatkan sabuk menjadi

berkarat dan susah hilang .

Perawatan topi paskibra

gunakan topi paskibra , apabila benar – benar penting untuk di pakai seperti latihan

lapangan dan apel , supaya warna topi tidak cepat pudar karena sinar matahari. Mencuci

topi paskibra , gunakan sabun cuci atau ditergen yang sudah di larutkan didalam air , ( tidak

langsung menggunakan sabun cuci ( sabun colek ) / ditergen ).sikat secara perlahan

Page 22: TATA UPACARA BENDERA.docx

(gunakan dengan sikat gigi pada bordiran ) agar bordiran tidak cepat rusak , lakukan

berulang – ulang kali hingga kotoran hilang. Jemur topi di tempat yang tidak berhadapan

langsung dengan sinar matahari , karena sisa sabun cuci yang ada di topi bisa melunturkan

warna , baik topi maupun bordiran.

Tentang Lambang Negara Indonesia

Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.

Spoilerfor Sejarah:

Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief atau arca. Di Prambanan terdapat sebuah candi di muka candi Wishnu yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya. Di candi Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi Belahan mungkin adalah arca Garuda Jawa Kuna paling terkenal, kini arca ini disimpan di Museum Trowulan.Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah

Page 23: TATA UPACARA BENDERA.docx

Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai “Tuan segala makhluk yang dapat terbang” dan “Raja agung para burung”. Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuna telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara.Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintahMerujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh Jepang.Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis.Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan

Page 24: TATA UPACARA BENDERA.docx

pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.[3] Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan tidak berjambul seperti bentuk sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan “jambul” pada kepala Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita, atas masukan Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat.[4] Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.

Spoilerfor Filosofi dan Deskripsi:

-Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.-Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.-17 helai bulu pada masing-masing sayap Tanggal 17-8 helai bulu pada ekor Bulan 8, Agustus-19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor, 45 helai bulu di leher Tahun kemerdekaan Indonesia 1945-Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” berwarna hitam.Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakimpoi Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata “bhinneka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “tunggal” berarti satu, kata “ika” berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Spoilerfor sila1:

Page 25: TATA UPACARA BENDERA.docx

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam

Spoilerfor sila2:

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah

Spoilerfor sila3:

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih

Spoilerfor sila4:

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah

Spoilerfor sila5:

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.