TATA TERTIB PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DESA … · 13. Ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar...

21
PERATURAN TATA TERTIB PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DESA RUPE SERENTAK BERGELOMBANG TAHUN 2019 PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA RUPE KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA TAHUN 2019

Transcript of TATA TERTIB PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DESA … · 13. Ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar...

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

1

PERATURAN

TATA TERTIB PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

KEPALA DESA RUPE SERENTAK BERGELOMBANG TAHUN 2019

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA RUPE KECAMATAN LANGGUDU

KABUPATEN BIMA

TAHUN 2019

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

2

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA RUPE

KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA

PERATURAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA RUPE

NOMOR : 001/PAN-PILKADES RUPE/VII/2019

TENTANG

TATA TERTIB PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DESA RUPE SERENTAK BERGELOMBANG TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA,

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 12 ayat 2 huruf f

Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2018 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2

Tahun 2015 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali,

NTB dan NTT;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana diubah Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2014

tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 112

Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Nomor

65 Tahun 2017 tentang Pemilihan Kepala Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 82

Tahun 2016 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala

Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2017 tentang

Pemilihan Kepala Desa;

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

3

10. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor…….tahun ……tentang

pembentukan kecamatan Ambalawi, Langgudu, Madapangga dan

lambu dalam kabupaten Bima.

11. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2003 tentang

Pembentukan 23 Desa dalam Kabupaten Bima;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2006 tentang

pembentukan Kecamatan Parado, Soromandi, Lambitu dan

Palibelo dalam Kabupaten Bima.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2006 tentang

Pembentukan 18 Desa dalam Kabupaten Bima.

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2012

tentang Pembentukan 23 Desa dalam Kabupaten Bima.

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Perangkat Desa;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 1 Tahun 2017 tentang

Badan Permusyawaratan Desa;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2018 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2

tahun 2015 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

18. Peraturan Desa Rupe Nomor 02 Tahun 2019 tentang tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Rupe Kecamatan

Langgudu Tahun 2019

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Panitia Pemilihan Kepala desa ini yang dimaksud dengan :

1. Pemilihan Kepala Desa selanjutnya disebut Pilkades adalah

sarana kedaulatan rakyat untuk memilih pimpinan Desa. 2. Pilkades Terakhir adalah Pilkades yang dilaksanakan untuk

memilih Kepala Desa yang diselenggarakan paling akhir.

3. Penyelenggara Pilkades adalah lembaga yang menyelenggarakan Pilkades yang terdiri atas unsur Perangkat Desa, lembaga

Kemasyarakatan Desa dan Tokoh masyarakat Desa.

4. Penyelenggaraan Pilkades adalah pelaksana yang melaksanakan tahapan pilkades.Kepala Daerah adalah Bupati Bima.

5. Panitia Pemilihan Kepala Desa selanjutnya disebut PanPilkades

adalah lembaga penyelenggara yang bersifat mandiri dan tidak

memihak. 6. Bakal Calon Kepala Desa adalah warga Desa yang mengajukan

persyaratan ke panitia Pemilihan Kepala Desa untuk didaftar

sebagai Calon Kepala Desa.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

4

7. Calon Kepala Desa adalah calon yang dinyatakan telah memenuhi

persyaratan dan ditetapkan oleh panitia pemilihan Kepala Desa

sebagai Calon Kepala Desa. 8. Calon yang berhak dipilih adalah calon Kepala Desa yang

memiliki hak untuk dipilih oleh warga masyarakat yang memiliki

hak pilih. 9. Calon Terpilih adalah Calon Kepala Desa yang telah memperoleh

suara terbanyak berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Desa.

10. Pemilih adalah warga Desa setempat yang memberikan hak suaranya pada Pemilihan Kepala Desa.

11. Hak Memilih adalah hak yang diberikan kepada warga Desa

untuk memilih dan/atau menentukan pilihannya kepada calon

Kepala Desa. 12. Ijazah atau Surat Tanda Tamat belajar yang selanjutnya disebut

Ijazah/STTB adalah surat pernyataan resmi dan sah yang

berlaku secara Nasional yang menyatakan bahwa seorang peserta didik telah lulus ujian sekolah dan lulus ujian nasional.

13. Ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar ( STTB) adalah surat

pernyataan resmi dan sah, yang menyatakan bahwa seorang peserta didik telah lulus pada satuan pendidikan.

14. Ijazah Paket kesetraan adalah surat pernyataan resmi dan sah,

yang diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian pembelajaran Program

Paket.

15. Surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan surat

Tanda Tamat Belajar yang selanjutnya di singkat dengan SKYBS adalah surat pernyataan resmi dan sah, yang berpenghargaan

sama dengan Ijazah/STTB yang menyatakan seorang anak didik

telah lulus pada satuan pendidikan. 16. Surat Keterangan Pengganti Ijazah/STTB adalah surat

pernyataan resmi dan sah, yang berpenghargaan sama dengan

ijazah/STTB. 17. Surat Keterangan Penyertaan adalah dokumen yang

menerangkan bahwa ijazah/sertifikat/diploma yang diperoleh

peserta peserta didik dari satuan pendidikan yang menggunakan kurikulum internasional/Negara lain adalah setara dengan

ijazah/STTB yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan yang

menggunakan kurikulum nasional yang diterbitkan oleh

Direktorat Jenderal terkait. 18. Tempat Pemungutan suara adalah tempat dimana warga Desa

akan memberikan hak suara.

19. Penjaringan adalah tahapan verifikasi berkas yang diajukan oleh

Calon Kepala Desa ke Panitia Pemilihan Kepala Desa.

20. Penyaringan adalah tahapan seleksi terhadap Calon Kepala Desa. 21. Seleksi Akademik adalah seleksi yang dilaksanakan apabila calon

kepala desa lebih dari 5 (lima) orang.

22. Musyawarah adalah forum untuk mencapai kesepakatan dan permufakatan.

23. Panitia Pemilihan Kepala Desa adalah adalah wadah yang

dibentuk oleh BPD untuk melaksanakan Pemilihan Kepala Desa.

24. Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa adalah keputusan yang diambil atas kesepakatan dengan panitia pemilihan Kepala Desa

atau diambil kesepakatan dengan pihak lain.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

5

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Bagian kesatu

Pasal 2

(1) Peraturan Panitia Pilkades ini ditetapkan dengan maksud untuk

memberikan kepastian atau pedoman bagi panitia dalam pelaksanaan Pilkades sesuai ketentuan Peraturan Perundang-

Undangan.

(2) Peraturan Panitia Pilkades ini bertujuan untuk : a. Mewujudkan tertib pelaksanaan tahapan pilkades serentak

bergelombang.

b. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemilihan kepala desa.

BAB III

RUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup pelaksanaan Pilkades serentak bergelombang Tahun

2019 meliputi tahapan kegiatan atas : a. Persiapan.

b. Pendaftaran Pemilih.

c. Pendaftaran bakal calon kades. d. Pemungutan suara dan penghitungan suara.

e. Penetapan calon Kepala desa terpilih.

(1) Kegiatan pilkades serentak bergelombang dilaksanakan dengan

menggunakan kotak suara untuk pemilih masing-masing dusun.

(2) Dusun sebagaimana dimaksud ayat (2) yakni : 1. Dusun 1 (Oi fonu)

2. Dusun 2 (Manggemaci)

3. Dusun 3 (Sori Nocu) 4. Dusun 4 (Luru Mbolo)

Pasal 4

(1) Pilkades dilaksanakan secara efektif efisien berdasarkan asas

langsung,umum, bebas dan rahasia oleh pemilih.

(2) Dalam menyelenggarakan Pilkades sebagaimana dimaksud ayat

(1) dengan menjunjung tinggi prinsip :

a. mandiri ….( tdk berpihak)

b. jujur; c. adil;

d. kepastian hukum

e. tertib;

f. kepentingan umum;

g. terbuka h. akuntabel;….(dapat dipertanggungjawabkan)

k. efektif; …(pencapaian keberhasilan)

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

6

Pasal 5.

Kegiatan Pemilihan Kepala desa adalah kegiatan masyarakat Desa

dalam rangka mencari pemimpin di Desa yang dilaksanakan melalui

Pemilihan secara langsung oleh masyarakat dan dilakukan secara demokrasi.

Bagian kedua

Tugas, fungsi dan wewenang panitia

Pasal 6

(1). Panitia menyusun Tata Tertib Pemilihan kepala desa.

(2). Penitia mengesahkan Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa. (3) Panitia melakukan sosialisasi Tata Tertib Pemilihan Kepala

Desa.

(4) Panitia melakukan pendaftaran Pemilih. (5) Panitia mengumumkan pembukaan dan penutupan

pendaftaran.

(6) Panitia menetapkan persyaratan seleksi sesuai ketentuan

peraturan Perundang-undangan. (7) Panitia memfasilitasi penyediaan contoh format dan berkas

lamaran bagi bakal calon kepala Desa

(8) Panitia mengumumkan pembukaan dan dan penutupan pendaftaran bakal calon kepala desa.

(9) Panitia menetapkan persyaratan seleksi bakal calon kepala

desa. (10) Menerima berkas permohonan pendaftaran.

(11) Panitia melakukan verifikasi terhadap bahan dan persyaratan

bakal calon kepala Desa. (12) Panitia menetapkan, mengumumkan bakal calon kepala Desa

yang memenuhi persayaratan Administrasi.

(13) Panitia menyampaikan laporan kegiatan setiap tahapan

kegiatan pilkades kepada BPD. (14) Panitia dapat mengeluarkan keputusan panitia dalam rangka

menyukseskan pelaksanaan Pilkades serentak bergelombang.

(15) Keputusan Panitia sebagaimana dimaksud ayat (14) adalah bersifat mengikat dan tidak bertentangan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 7.

(1) Dalam hal pelaksanaan pemilihan Kepala Desa calon Kepala

Desa dipilih oleh penduduk desa warga negera Republik

Indonesia yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. terdaftar sebagai Penduduk Desa setempat yang dibuktikan

dengan KTP–Elektronik atau surat keterangan penduduk

(SUKET)

b. berdomisili di Desa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum disahkannya daftar pemilih sementara yang

dibuktikan dengan KTP-Elektronik atau surat keterangan

penduduk terhitung sejak ditetapkan tata tertib ini;

c. penduduk Desa yang pada hari pemungutan suara

pemilihan Kades sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah menikah;

d. nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;

e. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

7

(2) Pendaftaran pemilih dilakukan oleh petugas pantarli yang

ditunjuk oleh panitia pemilihan kepala desa.

(3) Panitia menyiapkan format pendaftaran pemilih sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Petugas pantarli mendaftarkan pemilih berdasarkan urutan

rumah dalam urutan rukun tetangga (RT) (5) Petugas pantarli memberikan nomor urut pemilih yang didaftar

dalam 1(satu) rumah/segmen.

(6) Petugas Pantarli melakukan pendaftaran pemilih dengan merujuk pada KTP elektronik atau Suket bagi pemilih yang

berumur 17 Tahun keatas.

(7) Petugas pantarli mendaftarkan pemilih yang belum mencapai

berumur 17 Tahun pada saat pemungutan suara, namun akan berumur 17 Tahun pada saat pemungutan suara dengan

merujuk pada kartu keluarga.

(8) Petugas pantarli mendaftarkan pemilih yang berumur dibawah 17 tahun tetapi sudah kawin atau pernah kawin dengan

merujuk pada Akta nikah.

(9) Pendaftaran bagi pemilih yang belum berumur 17, namun akan berumur 17 tahun pada saat pemungutan suara yaitu pemilih

yang lahir pada 16 Desember 2002

(10) Dalam hal terjadi perbedaan dokumen yang dimiliki oleh warga masyarakat/pemilih maka panitia menetapkan dokumen yang

dapat dipertanggungjawabkan kevalitannya.

(11) Dokumen yang valid sebagaimana dimaksud ayat (10) adalah E-

KTP, Suket, KK, Akta Kelahiran dan Buku Nikah (12) Petugas pantarli menyusun/memetakan bangunan/rumah

tinggal pemilih dan menetapkan nomor urut pemilih dalam

bangunan/rumah tersebut dan sekaligus memberikan penomoran bangunan/rumah.

(13) Panitia membuat gambar/sket bangunan dalam bentuk kotak

segi empat diatas kertas untuk menyesuaikan pemanggilan pemilih pada saat pencoblosan dan untuk dapat mengetahui

jumlah pemilih yang telah memberikan hak suara dalam

rumah/bangunan dimaksud.

SKET PENDAFTARAN PEMILIH

1. Pada kotak tsb/bangunan dapat diisi no bangunan dan jumlah pemilih yang

menempati bangunan tsb.

2. Sket bangunan dapat digunakan untuk mengecek kehadiran pemilih sesuai

bangunannya pada saat pemungutan suara. Dan akan menjadi pembanding

dengan DPT

1

2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

8

(14) Petugas Pantarli sebagaimana dimaksud ayat (12) melakukan

pendaftaran pemilih yang memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud ayat (1). (15) Pendaftaran pemilih dilakukan pada masing-masing

wilayah/dusun.

(16) Apabila terjadi perbedaan pemilih antara dokumen dengan lokasi tempat tinggal maka harus di putuskan caranya,

menunjukan surat keterangan Domisili tetap dari Pemerintah

Desa setempat. (17) Panitia merekap jumlah pemilih pada tiap wilayah/dusun

berdasarkan jumlah untuk ditetapkan menjadi daftar pemilih

sementara (DPS).

(18) Panitia melakukan pemutahiran data pemilih yang mengalami perubahan pada setiap saat apabila terjadi :

a. Pemilih yang terdaftar dalam DPS meninggal dunia.

b. Pindah penduduk dan/atau; c. Penduduk yang tidak terdaftar pada saat pantarli.

(19) Panitia menetapkan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap

(DPT) sesuai jumlah dusun. (20) Penduduk warga desa yang belum terdaftar dalam daftar

pemilih tetap (DPT) dapat menggunakan E-KTP dan atau

SUKET, KK dan akta nikah, sepanjang memenuhi persyaratan serta diberikan kesempatan terakhir dengan waktu yang

ditentukan oleh panitia.

TANDA BUKTI PENDAFTARAN DAN PENCOCOKAN PEMILIH DALAM

PILKADES SERENTAK BERGELOMBANG TAHUN 2019 DESA RUPE KECAMATAN LANGGUDU

NO. PENDATAAN PEMILIH (……….) DUSUN : ………………..

NO. BANGUNAN PEMILIH (……….)

KEPALA KELUARGA :

JUMLAH KELUARGA :

JUMLAH PEMILIH :

NAMA PEMILIH :

1…………………… 5…………………..

2…………………… 6…………………….

3…………………… 7…………………….

4 …………………… 8 ……………………

BIMA…………………….

KK/PENANGGUNG JAWAB PETUGAS PANTARLI

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

9

Pasal 8.

(1) Panitia menetapkan pembukaan pendaftaran untuk menjaring

bakal calon Kepala desa terhitung mulai hari kamis tanggal 8 s.d Minggu 18 Agustus Pukul 24.00 wita.

(2) Panitia mengeluarkan contoh surat lamaran yang disertai

contoh format blangko yang menjadi persyaratan pendaftaran atau pemberkasan.

(3) Panitia memberi kesempatan kepada bakal calon kepala Desa

yang kekurangan memasukan lampiran persyaratan untuk

dapat memenuhi kembali persyaratan (4) Ketentuan ayat (3) dikecualikan terhadap persyaratan

Ijazah/STTB yang tidak dilampirkan atau tidak dapat

diperlihatkan dengan alasan masih berada diluar Daerah (5) Batas waktu melengkapi persyaratan yang ketinggalan

diberikan oleh panitia dengan limit waktu yang telah ditentukan

yakni sampai batas hari terakhir penutupan pendaftaran. (6) Panitia melakukan cek poin terhadap persyaratan calon kepala

desa pada saat menerima bahan pendaftaran bakal calon kepala

desa. (7) Panitia memberikan bukti tanda terima bahan kepada bakal

calon kepala desa sebagai tanda telah dilakukan pendaftaran.

Pasal 9

(1) Pendaftran dibuka melalui papan pengumuman oleh Panitia

dengan mengatur jangka waktu pendaftran. (2) Dalam hal tertentu, pendaftran dapat diperpanjang seperti tidak

terdaftarnya peserta, bencana alam dan lain-lain yang dapat

dipertanggungjawabkan.

(3) Apabila Pendaftar hanya 1 (satu) orang, panitia diharuskan untuk membuka pendaftaran gelombang kedua dengan

membuat berita acara penutupan gelombang pertama.

(4). Terhadap pembukaan pendaftran gelombang kedua juga tetap hanya 1 (satu) orang pendaftar maka panitia diwajibkan untuk

menutup dan tidak diperkenakan lagi untuk membuka

gelombang berikutnya dan panitia diharuskan membuat berita acara penutupan untuk disampaikan kepada BPD dan BPD

menyampaikan laporan kepada Camat dan Bupati.

Pasal 10

(1) Bakal calon Kepala Desa wajib mendaftarkan diri secara

langsung kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa dengan

membawa berkas/persyaratan admininstrasi sesuai persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan tidak

diperkenan diwakilkan kepada pihak lain.

(2) Pada saat melakukan pendaftaran bakal calon kepala desa wajib berpakaian rapi dan bersepatu serta tidak diperbolekan

memakai baju kaos tanpa leher.

(3) Bakal calon Kepala desa wajib memberikan informasi lebih awal

kepada panitia pemilihan kepala Desa terkait keinginannya mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala desa pada hari,

tanggal dan waktu/jam pendaftaran dalam bentuk surat resmi.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

10

Bagian ketiga

Persyaratan bakal calon kades

Pasal 11

(1) Penduduk desa yang dapat didaftar sebagai bakal calon kepala

desa mengajukan persyaratan adminitrasi kepada panitia

pemilihan kepala desa sebagai berikut : (2) Permohonan pencalonan Kepala Desa diajukan secara tertulis

kepada panitia pemilihan Kepala Desa untuk didaftar sebagai

bakal calon Kepala Desa dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. warga Negara Republik Indonesia, yang dibuktikan dengan

E-KTP dan /atau SUKET dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bima. (legalisir 2 rangkap)

b. bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, yang dibuat oleh

yang bersangkutan dalam bentuk pernyataan diatas meterai

6000 (enam ribu) dan surat keterangan bisa baca Al-qur’an bagi yang beragama Islam atau membaca kitab lain sesuai

keyakinan bagi yang beragama non Islam dari Kantor

Kementerian Agama Kecamatan; (legalisir 2 rangkap) c. setia/taat, memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

melaksanakan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika,

yang dibuat oleh yang bersangkutan dalam bentuk surat

pernyataan diatas meterai 6000 (enam ribu); d. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah

Pertama atau sederajat yang dibuktikan dengan ijazah

pendidikan formal dan non formal yang dilegalisir oleh

pejabat yang berwenang; ( Ijazah pertama sampai terakhir). legalisir 2 rangkap

e. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun

f. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa, yang dibuat oleh yang bersangkutan dalam bentuk pernyataan diatas meterai

6000 (enam ribu);

g. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Ketua Pengadilan

Negeri Raba Bima; (legalisir 2 rangkap)

h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan

pidana penjara paling singkat 5 tahun atau lebih, yang

dibuktikan dengan surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri Raba Bima; (legalisir 2 rangkap)

i. tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Ketua

Pengadilan Negeri Raba Bima; (legalisir 2 rangkap)

j. berbadan sehat, yang dibuktikan dengan surat keterangan berbadan sehat dari dokter RSUD Bima atau dokter

Puskesmas Kecamatan setempat; (legalisir 2 rangkap)

k. bebas narkoba, yang dibuktikan dengan surat keterangan bebas Narkoba dari dokter RSUD Bima; (legalisir 2 rangkap)

l. tidak pernah menjadi Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa

jabatan, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala DPMDes Kabupaten Bima dan surat pernyataan

bermaterai 6000 (enam ribu) dari yang bersangkutan;

(legalisir 2 rangkap)

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

11

m. bagi bakal calon kepala desa menunjukan bukti

pembayaran wajib pajak atas nama pribadi 3 tahun

terakhir, yang dibuktikan dengan SPPT pembayaran dan atau surat keterangan bukti pembayaran dari Pemerintah

Desa setempat

n. bagi mantan Kepala Desa dan kepala Desa Incumbent serta Kepala Desa yang berhenti atas permintaan sendiri sebelum

masa jabatannya berakhir, wajib melampirkan LPPDes dan

LKPPDes akhir masa Jabatannya (dan dilampirkan dengan tanda terima penyampaian LPPDes dari Camat serta berita

acara penyampaian LKPPDes dari BPD) serta Rekomendasi

bebas temuan dari inspektorat (legalisir 2 rangkap)

o. melampirkan pengalaman bekerja dari lembaga pemerintahan seperti eksekutif, legislative dan yudikatif

bagi bakal calon Kepala Desa yang memiliki pengalaman

bekerja. (3) Anggota BPD yang mendaftarkan diri sebagai calon Kepala Desa

akan diberhentikan setelah ditetapkan sebagai calon Kepala

Desa. (4) Apabila bakal calon kepala desa yang mendaftar lebih dari 5

(lima) orang panitia pemilihan Kepala desa dapat menetapkan

dengan memperhatikan 3 (tiga) kriteria yaitu Pendidikan, Pengalaman bekerja, dan usia dan panitia menetapkan bakal

calon kepala desa menjadi calon kepala Desa.

(5) Dalam hal calon kepala desa sebagaimana dimaksud poin (4)

setelah dilakukan penilaian masih tetap sama maka panitia pemilihan kepala Desa mengajukan permohonan kepada

Pemerintah Kabupaten untuk memfasilitasi seleksi akademik.

(6) Dalam rangka pelaksanaan seleksi akademik panitia pemilihan kepala desa akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengajukan permohonan untuk difasilitasi dalam

pelaksanaan seleksi akademik. b. Mengirimkan nama/data calon kepala desa yang lebih dari

5 (lima) orang.

c. Memeriksa hasil ujian seleksi akademik calon kepala desa. d. Mengumumkan calon kepala desa berdasarkan hasil ujian.

e. Menetapkan calon Kepala Desa yang lulus seleksi akademik

untuk ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih dengan

keputusan panitia.

Bagian keempat

Kewajiban dan hak calon kepala desa Pasal 12

(1) Dalam rangka memastikan urutan calon kepala desa dalam

pencetakan kartu suara oleh Tim Kabupaten, maka perlu dilakukan undian nomor urut calon kepala Desa.

(2) Pengundian nomor urut calon kepala Desa ditentukan melalui

urutan warna latar yang disesuaikan dengan urutan nomor yaitu :

a. Warna merah nomor urut 1.

b. Warna hijau nomor urut 2.

c. Warna kuning nomor urut 3. d. Warna biru nomor urut 4 dan

e. Warna ungu nomor urut 5.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

12

(3) Ketentuan urutan nomor sebagaimana dimaksud poin (2), juga

berlaku untuk urutan penempatan posisi duduknya calon

kepala desa apabila calon kepala desa dimaksud bila berada di arena/lokasi pemungutan suara.

(4) Penempatan kursi/tempat duduk para calon kepala desa dapat

disesuaikan dengan sket lokasi tempat pemungutan suara, yang diatur berdasarkan seperti cara penulisan huruf latin dengan

simulasi sebagai berikut :

a. Apabila posisi duduknya menghadap ke bagian barat, maka nomor urut (1) berada dibagian selatan dan seterusnya.

b. Apabila posisi duduknya menghadap ke bagian Selatan,

maka nomor urut (1) berada dibagian timur dan seterusnya.

c. Apabila posisi duduknya menghadap ke bagian Utara, maka nomor urut (1) berada dibagian barat. Dan seterusnya.

d. Apabila posisi duduknya menghadap ke bagian Timur,

maka nomor urut (1) berada dibagian utara dan seterusnya.

Pasal 13

(1) Calon Kepala desa diwajibkan untuk melakukan pemotretan dirinya untuk pembuatan kartu suara yang warna dan nomor

urutnya sesuai dengan hasil undian.

(2) Hasil pemotretan diri calon Kepala Desa disampaikan kepada

Panitia Pilkades dalam bentuk CD/Flashdisk serta 2 (dua) lembar dalam bentuk pas photo ukuran 4 x 6 cm. (Calon Kepala

Desa hanya memberikan model/contoh foto/potret dalam satu

model wajah/muka calon) (3) Biaya pemotretan diri calon Kepala Desa sebagaimana

dimaksud ayat (1) dibebankan atas diri masing-masing calon

kepala Desa. (4) Pada waktu yang ditetapkan dalam tahapan kegiatan pilkades

calon kepala Desa wajib untuk menandatangani persetujuan

sampling contoh surat suara ke Tim Kabupaten Bima. (5) Dalam hal calon Kepala Desa berhalangan hadir untuk

menandatangani sempleng surat suara sebagaimana dimaksud

ayat (4) calon Kepala desa dapat menunjuk pihak lain yang

dipercaya dengan menyerahkan mandat kepada pihak yang dipercayai dan disahkan oleh panitia pilkades.

(6) Biaya dan transportasi sebagaimana dimaksud ayat (5)

dibebankan kepada para calon masing-masing.

Pasal 14

(1) Calon Kepala desa dan Panitia Pilkades melakukan validasi data

daftar pemilih sementara (DPS) untuk selanjutnya ditetapkan

menjadi daftar pemilih tetap (DPT). (2) Panitia menyerahkan daftar pemilih tetap kepada Tim

Kabupaten dalam bentuk :

a. Daftar pemilih tetap (DPT) tiap dusun. b. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) secara keseluruhan

untuk 1 desa.

c. Dan rekapan jumlah pemilih tiap dusun.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

13

Pasal 15

(1) Pemasangan atribut, spanduk, baliho dan stiker sebagai sarana

sosialisasi diri bagi calon Kepala Desa adalah dapat dipasang pada tempat- tempat yang bersifat umum.

(2) Pengecualian pemasangan sarana sosialisasi dan/atau alat

peraga kampanye sebagaimana dimaksud poin (1) adalah pada tempat Ibadah seperti Masjid, Musholah, Langgar dan tempat

pendidikan seperti sekolah.

(3) Lokasi dan tempat pemasangan sarana sosialisasi diri bagi calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud poin (2) akan

ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan panitia pemilihan

kepala Desa.

(4) Pemasangan atribut calon kepala Desa dapat dilakukan oleh Timses dan dilakukan pengawasan oleh Panitia pemilihan

Kepala desa, BPD dan Tim Pengawas Pilkades Tingkat

Kecamatan. (5) Pencabutan atribut calon Kepala Desa akan dilakukan

berdasarkan ketentuan tahapan kegiatan pilkades yang telah di

atur dalam keputusan Bupati Bima.

Pasal 16

(1) Calon Kepala desa wajib menyampaikan visi misinya dihadapan

Badan Permusyawaratan desa. (2) Materi visi misi calon kepala Desa terkait dengan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Ekonomi/Pembangunan,

sosial kemasyarakatan dan ide/gagasan atau inovasi calon kepala Desa.

(3) Pelaksanaan penyampaian visi misi dipandu oleh BPD dalam

rapat Pleno yang terbuka untuk umum dan dokumen visi misi calon kepala desa dijadikan dokumen BPD.

(4) Skema / posisi BPD dalam rapat pleno penyampaian visi misi

calon Kepala Desa

1. KEGIATAN VISI MISI CALON KEPALA DESA DILAKSANAKAN DALAM BENTUK RAPAT PLENO BPD :

a. Undangan Rapat pleno penyampaian visi misi Kepala

desa ditandatangani oleh Ketua BPD. b. Dihadiri oleh : masyarakat Desa, Lembaga Desa, Tim

Pengawas tingkat Kecamatan dan undangan lain.

c. Dokumen penyampaian visi misi menjadi dokumen BPD yang apabila calon Kepala Desa tersebut menjadi kepala

desa menjadi dokumen RPJMdes akan diperdeskan

paling lama 3 (tiga) bulan setelah dilantik. d. Rapat pleno BPD penyampaian visi misi calon Kepala

Desa disampaikan melalui rapat terbuka untuk umum.

e. Susunan acara Rapat pleno :

- Pembukaan rapat oleh pimpinan sidang. - Penyampaian visi misi oleh calon Kepala Desa dan

setelah penyampaian calon Kepala desa menyerahkan

dokumen visi misi kepada Pimpinan sidang. - Do,a

- Penutup

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

14

2. SKEMA PLENO

Bagian kelima

Pengaturan Kampanye:

Pasal 17

(1) Model/jenis ;

Pertemuan terbuka (Kampanye damai)

(2) Larangan kampanye…..pasal 21 ayat (1)/perda 2/15

Mempersoalkan UUD/45, menghina suku agama, menghasut/adu domba, mengancam, menjanjikan sesuatu merusak alat peraga calon lain

(3) Pelaksana dilarang ikutsertakan……pasal ayat 2 /2/15

Kades, Perangkat Desa, BPD, ASN, TNI/Polri

(4) Pelaksanaan kampanye melanggar : pasal 22/2/15 Peringatan, penghentian kampanye

(5) Jadwal/Limit waktu kampanye

a. Jadwal

Jadwal pelaksanaan kampanye mulai tanggal 8 s.d 10 Desember 2019

b. Limit Waktu Kampanye (disesuaikan)

(6) Pengawasan kampanye dilakukan oleh Panitia Pilkades bersama BPD, Tim Pengawasan Kecamatan, Bhabinkamtibmas, Babinsa

dan Linmas

Anggota BPD

PODIUM Wakil ketua

BPD

Ketua BPD Sekretaris BPD

Calon Kepala

Desa

Tim Pengawas

atau undangan

Kab. / Kec.

Masyarakat dan undangan lain.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

15

Bagian keenam

Pemungutan dan Penghitungan Suara

Pasal 18

(1) Selama berlangsung hari tenang dilarang bagi calon kepala desa, pemilih, masyarakat dan/atau pihak lain melakukan kegiatan

yang mengarah kepada upaya kampanye untuk mempengaruhi

pihak lain agar memilih calon kepala desa tertentu.

(2) Melakukan tindakan tindakan yang merugikan para pihak yang memiliki kepentingan terhadap pelaksanaan pemilihan kepala

desa.

(3) Dalam rangka menciptakan pelaksanaan pemilihan kepala desa yang damai maka para calon kepala desa wajib menandatangani

kesepakatan damai dan siap menerima kemenangan/kekalahan

dihadapan Panitia, BPD, Tim Pengawas kecamatan pada saat dilaksanakan visi misi.

Pasal 19

(1) Pemungutan suara dilakukan oleh warga Desa yang memenuhi syarat sebagai pemilih.

(2) Waktu pemungutan suara dimulai pukul 07.30 wita s/d 13.30

wita, apabila masih ada pemilih di tempat pemungutan suara maka dapat diperpanjang sampai pukul 16.00.wita.

(3) Dalam hal masih banyaknya pemilih yang berada ditempat

pemungutan suara setelah dilakukan perpanjangan waktu

sebagaimana dimaksud ayat (2) maka akan dilakukan kesepakatan dengan para saksi calon kepala Desa, panitia

Pemilihan Kepala Desa yang dibuatkan berita acara dan

disaksikan oleh BPD dan Tim Pengawas Tingkat Kecamatan. (4) Panitia Pemilihan Kepala desa memberikan surat undangan

kepada pemilih paling lambat 3 hari sebelum pemungutan suara.

(5) Surat undangan sebagai bukti bahwa warga desa menjadi pemilih yang memberikan hak suara.

(6) Pemilih akan melewati pintu masuk ke Tempat Pemungutan

suara dengan terlebih dahulu diperiksa oleh petugas pintu masuk.

(7) Pemilih memberikan hak suara setelah dipanggil oleh panitia

pemilihan Kepala Desa.

(8) Kartu undangan pemilih sekurang kurang memuat : nama pemilih, usia/tempat tgl/lahir dan alamat serta ditandatangani

oleh Panitia.

(9) Kartu Undangan harus dibawa oleh pemilih untuk kemudian akan diganti dengan kartu suara.

(10) Pemilih yang hilang kartu undangan dapat melaporkan kepada

panitia tentang hilangnya kartu undangan. (11) Pemilih yang hilang kartu undangan sebagaimana dimaksud ayat

(10) akan diberikan kesempatan terakhir untuk memberikan hak

suara (12) Pemilih hanya sekali memberikan hak suara dan dibuktikan

dengan pemberian tinta hitam pada ujung jari pemilih yang telah

memberikan hak pilih.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

16

(13) Bagi Pemilih yang sakit keras, tidak mampu mendatangi tempat

pemungutan suara dan ingin memberikan hak suaranya, akan

diberikan layanan pemberian suara di rumahnya dengan ketentuan dilayani mulai pukul 12.00 s.d 13.30 waktu setempat

dengan menyesuaikan kondisi kepadatan tugas panitia pilkades

serta ketersediaan surat suara di tempat pemungutan suara. (14) Layanan sebagaimana dimaksud ayat (13), ketua panitia

menugaskan 2 orang anggotanya, didampingi oleh pengawas

kecamatan dan saksi dengan membawa perlengkapan pemungutan suara dan wajib merahasiakan pilihan pemilih.

(15) Bagi Pemilih disabilitas netra, rungu dan daksa akan diberikan

layanan ramah disabilitas.

(16) Layanan sebagaimana dimaksud ayat (15), ketua panitia menjelaskan tata cara mencoblos kepada pemilih disabilitas

dalam menggunakan hak suaranya, dapat dan berhak didampingi

oleh keluarga/teman dan atau orang yang ditunjuk langsung oleh pemilih, dengan ketentuan mengisi form berita acara pemberian

bantuan dan wajib merahasiakan pilihan pemilih.

(17) Pengaturan mekanisme pemberian hak suara oleh pemilih adalah berdasarkan urutan kehadiran yang disesuaikan dengan kode

wilayah dusun yaitu :

1. Dusun 1 (Oi Fonu) 2. Dusun 2 (Manggemaci)

3. Dusun 3 (Sori Nocu)

4. Dusun 4 (Luru Mbolo)

(18) Panitia memberikan kode kotak suara sesuai kode dusun dan nama dusun setempat.

(19) Kotak suara yang telah digunakan oleh pemilih pada dusun yang

telah memberikan hak suara atau pemungutan suara akan dilakukan penyegelan sementara dan ditempatkan pada tempat

yang dapat dipantau dan dilihat oleh masyarakat umum.

(20) Dalam hal tertentu seperti terjadinya bencana alam, hujan dan/atau peristiwa lain yang menyebabkan terganggunya

pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara maka

lokasi/tempatnya dapat dilakukan pemindahan atas kesepakatan bersama panitia pilkades, saksi calon kepala Desa dan Tim

pengawas.

Pasal 20

(1) Lokasi Pemungutan suara ditentukan oleh panitia pemilihan kepala Desa pada lokasi dan tempat yang dapat dijangkau oleh

pemilih.

(2) Ketua Panitia melakukan pembagian tugas kepada anggota

panitia dalam melaksanakan kegiatan pemilihan kepala desa. (3) Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pilkades serentak

bergelombang panitia dapat menunjuk pembantu panitia

sepanjang tidak bertentangan peraturan perundang-undangan.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

17

Pasal 21

(1) Calon Kepala Desa wajib menunjuk Saksi yang akan mewakili

calon Kepala desa untuk menandatangi setiap keputusan yang

diambil dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. (2) Penunjukan saksi oleh calon Kepala desa dalam bentuk

penyerahan surat mandat kepada panitia pilkades.

(3) Penyerahan mandat saksi oleh calon kepala desa kepada Panitia Pilkades diserahkan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum

pemungutan suara.

(4) Saksi calon Kepala Desa hanya dapat ditunjuk 2 (dua) orang. (5) Penandatangan dokumen/berita acara pemungutan suara hanya

dapat dilakukan oleh salah satu saksi calon kepala Desa.

(6) Biaya saksi calon kepala desa dibebankan kepada Calon Kepala

Desa

Pasal 22

(1) Penghitungan suara dilakukan setelah selesainya pelaksanaan

pemungutan suara. (2) Panitia pilkades menyiapkan berita acara pemungutan suara

tanda berakhirnya pemungutan yang ditandatangani oleh saksi

calon kepala desa dan panitia pilkades. (3) Sebelum dilaksanakan penghitungan suara diawali dengan

pemisahan surat suara yaitu :

a. Menghitung jumlah surat suara yang dipakai oleh pemilih.

b. Menghitung jumlah surat suara yang tidak terpakai. dan c. Memisahkan surat suara cadangan yang tidak dipakai.

(4) Setelah dilakukan pemisahan sisa surat suara sebagaimana

dimaksud ayat (2) dilakukan penandatanganan berita acara pemungutan suara.

(5) Penandatangan berita acara pemungutan suara sebagaimana

dimaksud ayat (3) dilakukan oleh : a. Saksi calon Kepala Desa yang telah ditunjuk oleh calon

Kepala Desa dengan surat mandat.

b. Ditandatangani oleh panitia pemilihan Kepala Desa. (6) Ketua Panitia melakukan pembagian tugas kepada panitia

pilkades dalam rangka proses penghitungan suara hasil

pemungutan suara.

(7) Panitia pilkades menyiapkan sarana dan prasarana penghitungan suara antara lain :

a. Papan penghitungan suara.

b. Lembaran penghitungan suara. c. Alat tulis menulis dan :

d. Alat pendukung lain.

(8) Setelah dilakukan penghitungan suara dan dinyatakan berakhir panitia pilkades menyiap berita acara penghitungan suara yang

ditandatangani oleh saksi calon Kepala Desa dan Panitia

Pilkades. (9) Saksi calon kepala Desa dilarang meninggalkan lokasi

pemungutan suara dan penghitungan suara.

(10) Panitia mengumumkan calon kepala Desa berdasarkan urutan

perolehan suara yang diraih, dan sekaligus mengumumkan calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak.

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

18

Bagian ketujuh

Penetapan calon kepala desa

Pasal 23

(1) Hasil penghitungan suara dalam pemilihan kepala desa ditetapkan oleh panitia pemilihan kepala desa untuk calon kepala

desa yang memperoleh suara tertinggi.

(2) Dalam hal calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak sama, maka ditetapkan berdasarkan :

a. wilayah perolehan suara sah yang lebih luas

b. wilayah perolehan suara sah yang lebih luas sebagaimana

dimaksud poin (a) adalah perolehan suara terbanyak pada tiap dusun

c. dalam hal calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak

sama, dan jumlah perolehan suara terbanyak ditiap dusun sama, maka penentuan calon kepala desa dinyatakan terpilih

ditetapkan dengan perolehan suara yang lebih banyak pada

dusun yang daftar pemilihnya lebih banyak (3) Panitia pilkades melaporkan hasil pemilihan kepala desa kepada

BPD paling lambat 3 (tiga) hari setelah pemungutan suara.

(4) BPD berdasarkan laporan panitia pilkades melanjutkan hasil pemilihan kepala desa kepada Bupati melalui camat.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Peraturan Panitia Pemilihan Kepala Desa berlaku sejak tanggal

ditetapkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan untuk

dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Ditetapkan : Rupe

Pada tanggal : 19 Juli 2019

KETUA PANITIA PILKADES

SYAMSUDIN, S.Pd

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

19

BERITA ACARA PENGESAHAN TATA TERTIB PELAKSANAAN

PEMILIHAN KEPALA DESA RUPE KECAMATAN LANGGUDU

KABUPATEN BIMA TAHUN 2019

Nomor : /PAN-PILKADES RUPE/VII/2019

Pada hari …….……tanggal………..bulan…….….tahun 2019 panitia pemilihan Kepala

Desa Rupe Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima telah menyusun Tata Tertib Pemilihan

Kepala Desa yang mengatur tentang pelaksanaan mekanisme/prosedur pemilihan Kepala Desa

dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan tidak

bertentangan dengan ketentuan peraturan yang lebih tinggi.

Ketentuan Tata Tertib ini adalah merupakan aturan yang harus dijunjung tinggi oleh

semua pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan dan kepentingan pemilihan Kepala Desa.

Demikian berita acara ini kami buat dan ditandangani oleh seluruh panitia pemilihan

kepala Desa.

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA.

1. ……………. SYAMSUDIN, S.Pd KETUA

2. ……………. GUFRAN, S.Sos WAKIL KETUA

3. ……………. KAMARUDDIN, S.Pd SEKRETARIS

4. ……………. KUDRAH BENDAHARA

5. ……………. IKBARRAHMAN, S.Pd ANGGOTA

6. ……………. FIRMAN, S.Pd ANGGOTA

7. ……………. NUR HASBIALLAH, S.Hut ANGGOTA

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

20

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

DESA RUPE KECAMATAN LANGGUDU

KABUPATEN BIMA

Nomor : Bima,………

Lamp : -.- Kepada

Hal : Sosialisasi Tatib Yth ……………...............……

…………………………..

di –

Tempat.

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Tata Tertib Pemilihan Kepala

Desa, maka dalam rangka tersosialisasinya Tata Tertib di kalangan masyarakat

perlu dilakukan sosialisasi.pada tiap dusun yang akan diadakan pada :

- Hari / tanggal : ………………….

- Waktu : ………………….

- T e m p a t : …………………..

Demikian untuk maklum dan atas perhatiannya disampaikan ucapan

terima kasih.

Ketua Panitia,

Syamsudin, S. Pd

Tembusan : Disampaikan kepada :

1. Kepala Dinas PMD Kabupaten Bima di Bima.

2. Camat ……………….

3. Unsur FKP Kecamatan

4. Kepala Desa…………………

5. Ketua BPD………………….

Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan pilkades serentak bergelombang tahun 2019 di Kabupaten Bima

21

No. Tempat Sosialisasi

Jadwal Lokasi Ket.

Tanggal Waktu Tempat

Ketua Panitia,

SYAMSUDIN, S. Pd