Tata tertib bpa 2014 2015

31
PPMI MESIR PERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA __________ Address: 8 Wahran St. Rab’ah Adawea Nasr City Cairo Egypt Phone : (+20)1154591555 Web Site: www.ppmimesir.org | E-mail: [email protected] | FB : Ppmi Mesir

description

Persatuan Pelajar & Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir

Transcript of Tata tertib bpa 2014 2015

Page 1: Tata tertib bpa 2014 2015

PPMI MESIRPERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA

__________

Address: 8 Wahran St. Rab’ah Adawea Nasr City Cairo Egypt Phone : (+20)1154591555Web Site: www.ppmimesir.org | E-mail: [email protected] | FB : Ppmi Mesir

Page 2: Tata tertib bpa 2014 2015

1 | D P P - P P M I X X

TATA TERTIBBADAN PERWAKILAN ANGGOTA

PERSATUAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA MESIR

BPA PPMI MESIR PERIODE 2007-2008 BAB IKETENTUAN UMUM Pasal 1

1. Badan Perwakilan Anggota yang dimaksud dalam tata tertib ini adalah Badan Perwakilan Anggota Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (AD/ART PPMI) Mesir, yang selanjutnya disebut BPA PPMI.

2. BPA melakukan tugasnya berlandaskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPMI Mesir.

3. Anggota BPA adalah utusan dari Organisasi Kedaerahan, Lembaga Keputrian dan Lembaga Kefakultasan sebagaimana disebutkan dalam AD/ART PPMI Mesir dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yang selanjutnya disebut Anggota BPA.

 BAB IIKEDUDUKAN, WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN

Page 3: Tata tertib bpa 2014 2015

2 | D P P - P P M I X X

 Pasal 2KedudukanBPA adalah lembaga tinggi legislatif dan yudikatif dalam susunan organisasi PPMI Mesir. Pasal 3WewenangBPA mempunyai wewenang:

1. Membuat undang-undang dan peraturan dalam rangka pelaksanaan AD/ART dan ketetapan MPA, serta dalam rangka menciptakan ketertiban organisasi PPMI Mesir.

2. Membentuk badan pekerja atau tim kepanitiaan untuk melaksanakan wewenang, hak dan kewajibannya.

3. Mengesahkan, menunda atau membatalkan rancangan undang-undang yang diusulkan oleh dan dibahas bersama DPP.

4. Mengontrol, menegur, mengkritik dan memberikan saran kepada DPP dan lembaga otonom.

5. Melakukan pemanggilan kepada siapapun dan pihak manapun yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Menyidangkan suatu perkara dan atau persengketaan antara orang dan atau pihak yang diduga bermasalah dengan melalui ketentuan tersendiri.

7. Memberikan sanksi kepada siapapun dan atau pihak manapun dalam lingkungan PPMI Mesir

Page 4: Tata tertib bpa 2014 2015

3 | D P P - P P M I X X

yang divonis bersalah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan melalui aturan tersendiri.

8. Bila dalam pandangn BPA, DPP melanggar AD/ART, atau tidak melaksanakan tugasnya, atau menyimpang dari ketetapan yang dibuat MPA maka BPA berwenang mengeluarkan memorandum I dengan batas waktu dua minggu. Bila setelah batas waktu tersebut DPP belum memenuhi memorandum, maka BPA berwenang mengeluarkan memorandum II dengan batas waktu satu minggu. Bila setelah batas waktu tersebut DPP belum memenuhi memorandum, maka BPA berwenang mengajukan Sidang Istimewa kepada MPA PPMI.

9. Mengadakan pertemuan koordinasi dengan DPP apabila diperlukan.

 Pasal 4HakBPA berhak:

1. Terlibat dalam pembuatan kesepakatan antara kelembagaan PPMI Mesir yang mengatasnamakan PPMI Mesir dengan pihak lain.

2. Melakukan koordinasi dengan pihak perwakilan RI di Mesir dan atau pihak manapun yang dianggap perlu berkaitan dengan pelaksanaan tugas BPA.

 Pasal 5

Page 5: Tata tertib bpa 2014 2015

4 | D P P - P P M I X X

KewajibanBPA berkewajiban:

1. Bersama DPP membahas rancangan dan anggaran kegiatan yang diajukan oleh DPP.

2. Membahas setiap rancangan undang-undang atau peraturan serta usul-usul lain yang diajukan oleh DPP.

3. Memperhatikan saran, usul, dan masukan dari DPP dan anggota PPMI.

4. Memberikan laporan pelaksanaan kegiatan BPA selama satu masa jabatan kepada forum BPA melalui persidangan BPA PPMI.

5. Merumuskan dan menyiapkan rancangan ketetapan dan keputusan yang akan disahkan dalam persidangan BPA PPMI.

 BAB IIIKEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Bagian IKEANGGOTAAN Pasal 6Anggota BPA adalah perwakilan dan penyampai aspirasi anggota PPMI yang bertakwa kepada Allah Swt, berbudi luhur serta setia kepada organisasi PPMI Mesir. Pasal 7

Page 6: Tata tertib bpa 2014 2015

5 | D P P - P P M I X X

Untuk dapat menjadi anggota BPA, seseorang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Berbudi pekerti yang baik;2. Memiliki kemampuan berorganisasi;3. Tercatat sebagai anggota PPMI Mesir;4. Sekurang-kurangnya telah tinggal di Mesir

selama satu tahun akademik;5. Setia dan patuh terhadap segala ketentuan

yang berlaku di PPMI Mesir; 

Pasal 81. Anggota BPA adalah utusan dari Organisasi

Kedaerahan, Lembaga Keputrian, Lembaga Kefakultasan.

2. Jumlah utusan Organisasi Kedaerahan ditetapkan sebagai berikut:

a. Organisasi Kedaerahan dengan jumlah anggota 1-150 mengutus 2 orang yang terdiri dari seorang ketua dan seorang anggota organisasi kedaerahan.

b. Organisasi Kedaerahan dengan jumlah anggota 151-300 mengutus 3 orang yang terdiri dari seorang ketua dan 2 orang anggota organisasi kedaerahan.

c. Organisasi Kedaerahan dengan jumlah anggota diatas 300 mengutus 4 orang yang terdiri dari seorang ketua dan 3 orang anggota organisasi kedaerahan.

d. Jumlah utusan Lembaga Keputrian sebanyak 8 orang yang terdiri dari

Page 7: Tata tertib bpa 2014 2015

6 | D P P - P P M I X X

seorang ketua dan 7 orang anggota Lembaga Keputrian.

e. Jumlah utusan Lembaga Kefakultasan sebanyak 2 orang yang terdiri dari seorang ketua dan seorang anggota Lembaga Kefakultasan.

3. Tata cara pemilihan utusan organisasi kedaerahan, lembaga keputrian, dan lembaga kefakultasan diatur oleh masing-masing organisasi kedaerahan, lembaga keputrian, dan lembaga kefakultasan.

4. Anggota BPA ditetapkan dan diambil sumpahnya dalam persidangan BPA PPMI.

Pasal 9Masa keanggotaan BPA adalah selama satu tahun terhitung sejak tangal ditetapkan dan berakhir bersama-sama pada saat Anggota BPA yang baru mengucapkan sumpah/janji atau dilantik. Pasal 10Sebelum memangku jabatannya, anggota BPA bersumpah/berjanji bersama-sama dipandu oleh ketua BPA demisioner.(Tulis bunyi sumpahnya, liat di susduk atau ad/art) Pasal 11Keanggotaan BPA PPMI bisa diwakilkan kepada orang lain dengan menyertakan surat kuasa dari yang bersangkutan dan organisasi atau lembaga yang mengutusnya 

Page 8: Tata tertib bpa 2014 2015

7 | D P P - P P M I X X

 

Pasal 121. Keanggotaan BPA dapat hilang karena:

a. Meninggal dunia.b. Mengundurkan diri atas permintaan

sendiri secara tertulis kepada Pimpinan BPA.

c. Tidak lagi menjadi anggota PPMI Mesir.d. Diberhentikan dengan tidak hormat jika

dinyatakan melanggar sumpah dan janji sebagai anggota dengan keputusan BPA.

2. Pemberhentian anggota karena ayat (1) poin (a), (b) dan (c) ditetapkan secara administratif dengan keputusan pimpinan BPA.

3. Anggota BPA yang hilang keanggotaannya sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diganti dengan anggota baru dengan syarat :

a. Berasal dari organisasi yang sama dengan anggota yang digantikannya.

b. Melampirkan surat tugas sebagai utusan BPA dari organisasi yang mengutusnya.

 Bagian IIHAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 13

1. Setiap anggota BPA memiliki hak inisiatif, hak angket, hak bertanya, hak interpelasi, hak petisi dan hak bujet.

Page 9: Tata tertib bpa 2014 2015

8 | D P P - P P M I X X

a. Hak inisiatif adalah hak untuk mengajukan ketetapan atau undang-undang.

b. Hak angket adalah hak untuk melakukan penyelidikan terhadap kegiatan DPP PPMI dan Lembaga Otonom yang berada di lingkungan PPMI.

c. Hak bertanya adalah hak untuk menanyakan suatu permasalahan kepada DPP PPMI dan Lembaga Otonom yang berada di lingkungan PPMI.

d. Hak interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan kepada DPP PPMI dan Lembaga Otonom yang berada di lingkungan PPMI.

e. Hak petisi adalah hak untuk mengajukan permohonan resmi kepada DPP PPMI dan Lembaga Otonom yang berada di lingkungan PPMI mengenai kebijakan tertentu.

f. Hak bujet adalah hak untuk mengajukan anggaran keuangan kepada DPP PPMI.

2. Pengajuan hak-hak diatas dapat dilakukan dengan dua cara:

a. Diajukan melalui komisi yang bertanggungjawab dalam bidangnya dengan disetujui 1/2 + 1 anggota komisi tersebut.

b. Diajukan oleh Pimpinan BPA dengan persetujuan 1/2 + 1 jumlah ketua komisi.

3. Setiap anggota BPA berkewajiban:

Page 10: Tata tertib bpa 2014 2015

9 | D P P - P P M I X X

a. Menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil pelajar dan mahasiswa Mesir yang bertanggungjawab.

b. Menyalurkan aspirasi pelajar dan mahasiswa kepada pihak-pihak yang terkait.

c. Menyebarluaskan setiap keputusan dan ketetapan BPA.

 Bagian IIIRANGKAP JABATAN ANGGOTA BPA Pasal 14Anggota  BPA tidak boleh merangkap jabatan apapun di kepengurusan DPP atau DPD. BAB IVKOMISI-KOMISI BPA Pasal 15

1. Komisi BPA adalah pengelompokan anggota BPA berdasarkan bidang garapan yang disesuaikan dengan kementrian koordinasi DPP PPMI dan garapan lain yang dianggap perlu.

2. Jumlah Komisi BPA disesuaikan dengan kebutuhan kementrian koordinasi DPP PPMI selama satu masa jabatan dan atau garapan lain yang dianggap perlu.

3. Komposisi Komisi BPA ditentukan oleh keputusan BPA.

 

Page 11: Tata tertib bpa 2014 2015

10 | D P P - P P M I X X

Pasal 16Komisi BPA dibentuk untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja BPA dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil anggota PPMI. Pasal 17Setiap anggota BPA wajib bergabung dalam salah satu komisi yang ada dalam BPA PPMI. BAB VALAT-ALAT  KELENGKAPAN BPA Pasal 18Alat-alat kelengkapan BPA disusun menurut pengelompokan kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas BPA PPMI. Pasal 19

1. BPA mempunyai alat-alat kelengkapan sebagai berikut:

a. Pimpinan BPAb. Staf Teknis Administrasic. Tim Khusus BPA PPMId. Kepanitiaan BPA PPMI

2. Alat kelengkapan sebagaimana disebut pada ayat (1) poin (b), (c), dan (d) dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

 BAB VIPIMPINAN BPABAGIAN I

Page 12: Tata tertib bpa 2014 2015

11 | D P P - P P M I X X

  Pasal 20Pimpinan  BPA merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif. Pasal 21

1. Pimpinan BPA terdiri dari seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota.

2. Pimpinan BPA dipilih, ditetapkan dan diambil sumpahnya dalam persidangan BPA.

3. Ketua BPA adalah pimpinan BPA yang meraih suara terbanyak.

4. Pimpinan BPA dibentuk terpisah dari Pimpinan MPA.

5. Selama Pimpinan BPA belum terbentuk, maka persidangan BPA sementara waktu dipimpin oleh Pimpinan Sementara.

6. Pimpinan Sementara yang dimaksud ayat (5) adalah Panitia Pelaksana persidangan BPA.

Pasal 22Masa jabatan Pimpinan BPA sama dengan masa jabatan anggota BPA, sebagaimana dimaksud dalam pasal (9). 

BAGIAN IITATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN BPA Pasal 23

Page 13: Tata tertib bpa 2014 2015

12 | D P P - P P M I X X

1. Calon Pimpinan BPA dipilih dan atau diajukan oleh masing-masing anggota BPA PPMI.

2. Masing-masing anggota berhak mengajukan sebanyak-banyaknya tiga nama calon Pimpinan BPA.

3. Pimpinan BPA dipilih secara langsung oleh anggota BPA dari calon-calon yang diajukan oleh masing-masing anggota BPA.

4. Lima calon pimpinan yang meraih suara terbanyak ditetapkan sebagai Pimpinan BPA.

5. Pimpinan BPA yang meraih suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua BPA.

 Pasal 24

1. Sebelum memangku jabatannya, Pimpinan BPA bersumpah/berjanji dipandu oleh Ketua BPA demisioner, sebagaimana dimaksud pasal (10).

2. Apabila Pimpinan BPA sudah bersumpah/berjanji, maka Pimpinan Sidang Sementara menyerahkan tugas pimpinan sidang kepada Pimpinan BPA.

 

BAGIAN IIILOWONGAN JABATAN KETUA/WAKIL KETUA BPA Pasal 25

1. Dalam hal Ketua BPA berhalangan tetap, maka diganti oleh Pimpinan BPA yang meraih suara terbanyak dibawahnya.

Page 14: Tata tertib bpa 2014 2015

13 | D P P - P P M I X X

2. Penggantian sebagaimana yang dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Pimpinan BPA dan diberitahukan kepada seluruh anggota BPA.

3. Apabila salah satu anggota Pimpinan BPA behalangan tetap atau mengundurkan diri dan tidak terdapat mantan calon Pimpinan BPA yang meraih suara terbanyak dibawahnya, maka dipilih dan ditetapkan penggantian Pimpinan BPA tersebut dengan keputusan Pimpinan BPA yang lain dan diberitahukan kepada seluruh anggota BPA.

4. Apabila anggota Pimpinan BPA keluar dari Mesir lebih dari satu bulan dan tidak mengajukan surat cuti secara resmi kepada ketua BPA, maka yang bersangkutan dianggap telah mengundurkan diri dari kepemimpinan BPA.

5. Apabila poin (4) terjadi, maka diganti oleh mantan calon Pimpinan BPA yang meraih suara terbanyak dibawahnya.

6. Apabila seluruh Pimpinan BPA berhalangan tetap, maka diadakan pemilihan ulang Pimpinan BPA melalui sidang-sidang BPA.

 BAGIAN IVRANGKAP JABATAN PIMPINAN BPA Pasal 26Pimpinan BPA tidak boleh merangkap jabatan apapun di kepengurusan DPP dan DPD.

Page 15: Tata tertib bpa 2014 2015

14 | D P P - P P M I X X

 BAGIAN VTUGAS DAN WEWENANG PIMPINAN BPA Pasal 27

1. Tugas dan wewenang Pimpinan BPA adalah:a. Mengatur administrasi BPAb. Memimpin sidang-sidang BPAc. Memimpin setiap pelaksanaan tugas dan

kewajiban BPAd. Mengundang anggota BPA atau alat

kelengkapannya untuk melaksanakan sidang.

2. Pimpinan BPA tidak berhak mengatasnamakan BPA dalam mengeluarkan ketetapan dan keputusan, kecuali merupakan hasil keputusan atau ketetapan Sidang BPA.

3. Anggota Pimpinan BPA hanya berhak mengatasnamakan Pimpinan BPA dalam hal-hal yang bersifat protokoler.

 BAB VIIStaf Teknis AdministrasaiBAGIAN IKEANGGOTAAN 

Pasal 281. Staf Teknis Administrasi adalah tenaga

lapangan yang dipilih atas keputusan Pimpinan BPA PPMI Mesir.

Page 16: Tata tertib bpa 2014 2015

15 | D P P - P P M I X X

2. Staf Teknis Administrasi dibentuk sesuai kebutuhan Pimpinan BPA PPMI.

 BAGIAN IITUGAS STAF TEKNIS ADMINISTRASI Pasal 29

1. Mempersiapkan segala macam kebutuhan pimpinan BPA dalam bidang administrasi.

2. Menjadi notulen dalam setiap Sidang Pimpinan jika dibutuhkan.

3. Merawat dan memelihara inventaris BPA. BAB VIIITIM KHUSUS BPABAGIAN IKEANGGOTAAN Pasal 30

1. Tim Khusus BPA terdiri dari tenaga ahli yang dipilih oleh Pimpinan BPA PPMI.

2. Tim Khusus BPA dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

 BAGIAN IITUGAS TIM KHUSUS BPA Pasal 31Tim Khusus BPA bertugas:

Page 17: Tata tertib bpa 2014 2015

16 | D P P - P P M I X X

1. Mempersiapkan rancangan acara dan rancangan ketetapan-ketetapan Sidang Pleno, Sidang Komisi, atau Sidang Yudikasi.

2. Memberi saran dan pertimbangan kepada Pimpinan BPA menjelang Sidang Pleno, Sidang Komisi atau Sidang Yudikasi.

3. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh BPA sebagaimana dimaksud poin (a) dan (b) ayat ini.

4. Membantu Pimpinan BPA dalam rangka melaksanakan tugas-tugas Pimpinan BPA sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.

 BAB IXPERSIDANGAN BPA BAGIAN IKETENTUAN UMUM Pasal 32Persidangan BPA terdiri dari :

1. Sidang Pleno2. Sidang Pimpinan (atau rapat pimpinan?,

bagaiaman klo diunbah ke 'rapat')3. Sidang Komisi4. Sidang Yudikasi5. Rapat Gabungan.

 Pasal 33

Page 18: Tata tertib bpa 2014 2015

17 | D P P - P P M I X X

1. Sidang Pleno BPA adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota BPA untuk menetapkan keputusan dan ketetapan BPA.

2. Sidang Pleno dapat diadakan atas usul pimpinan BPA dan atas usulan setengah anggota dan/atau usulan sekurang-kurangnya dua komisi.

3. Keputusan sidang pleno bersifat mengikat ke dalam dan atau ke luar yang hanya dapat dibatalkan oleh sidang pleno lainnya.

Pasal 34Sidang Pimpinan adalah sidang yang dihadiri oleh pimpinan BPA untuk merumuskan dan menyiapkan agenda persidangan dan hal-hal lain yang dianggap perlu. Pasal 35Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh anggota komisi untuk membahas dan merancang keputusan BPA. Pasal 36

1. Sidang Yudikasi adalah persidangan yang diadakan untuk menyelesaikan perkara dan atau untuk mengadili orang atau pihak yang diduga bersalah

2. Sidang Yudikasi dipimpin oleh pimpinan BPA atau pimpinan yang direkomendasikan oleh sidang pimpinan BPA

Page 19: Tata tertib bpa 2014 2015

18 | D P P - P P M I X X

3. Keputusan sidang yudikasi bersifat mengikat ke dalam dan atau ke luar yang hanya dapat dibatalkan oleh sidang Yudikasi lainnya.

 Pasal 37

1. Rapat gabungan adalah rapat yang diikuti oleh anggota BPA bersama lembaga PPMI yang lainnya

2. Rapat gabungan dapat diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya tujuh anggota BPA dan atau dua komisi dan atau atas permintaan Lembaga PPMI yang lainnya.

 Pasal 38Rancangan ketetapan BPA disampaikan oleh Pimpinan BPA dalam persidangan BPA untuk dibahas dan disahkan. Pasal 39

1. Dalam setiap persidangan, Pimpinan BPA membuka dan memimpin sidang diawal persidangan dengan pidato pembukaan, dan menutup sidang di akhir persidangan dengan pidato penutupan.

2. Pidato pembukaan sidang menguraikan pekerjaan yang dihadapi oleh BPA, sedangkan pidato penutupan mengemukakan hasil-hasil pekerjaan BPA dalam masa persidangan tertentu.

 BAGIAN II

Page 20: Tata tertib bpa 2014 2015

19 | D P P - P P M I X X

JENIS PERSIDANGAN BPA Pasal 40BPA mengenal empat jenis persidangan:

1. Sidang Pleno2. Sidang Pimpinan3. Sidang Komisi4. Sidang Yudikasi

Pasal 41Persidangan-persidangan tersebut dalam pasal (40) diadakan sesuai dengan jadwal persidangan yang diputuskan oleh masing-masing pimpinan sidang bersangkutan. BAGIAN IIIPERSIAPAN DAN PERSYARATAN PERSIDANGAN BPA Pasal 42

1. Undangan dan bahan-bahan untuk Sidang Pleno, Sidang Pimpinan, Sidang Komisi, atau Sidang Yudikasi sudah harus diterima oleh anggota sebelum persidangan dimulai.

2. Dalam setiap persidangan, setiap anggota BPA harus mengisi daftar hadir sidang.

3. Bila peserta sidang telah memenuhi quorum, maka pimpinan sidang dapat membuka persidangan.

4. Bila quorum belum terpenuhi, maka pimpinan sidang dapat menunda sidang sesuai dengan

Page 21: Tata tertib bpa 2014 2015

20 | D P P - P P M I X X

ketentuan quorum masing-masing persidangan.

 BAGIAN IVSIFAT-SIFAT PERSIDANGAN BPA Pasal 43

1. Sidang Pleno, Sidang Komisi, dan Sidang Yudikasi pada dasarnya bersifat terbuka, kecuali bila sidang yang bersangkutan memutuskan rapat tertutup.

2. Persidangan yang bersifat terbuka, selain dihadiri anggota sidang, juga dapat dihadiri oleh selain anggota sidang, baik yang diundang maupun tidak.

3. Persidangan yang bersifat tertutup hanya dapat dihadiri oleh anggota sidang dan undangan.

 BAGIAN VRISALAH SIDANG DAN RAPAT Pasal 44Untuk setiap sidang dibuat risalah resmi, yakni laporan tulisan cepat atau rekaman yang selain memuat pengumuman dan pembicaraan yang telah dilakukan dalam sidang juga mencantumkan:

1. Tempat dan acara sidang atau rapat.2. Hari dan tanggal sidang atau rapat dan jam

dibuka serta ditutupnya.3. Ketua dan sekretaris sidang atau rapat.

Page 22: Tata tertib bpa 2014 2015

21 | D P P - P P M I X X

4. Nama-nama anggota yang hadir dan yang tidak hadir.

5. Nama-nama pembicara dan pendapat masing-masing.

6. Keterangan-keterangan tentang keputusan atau kesimpulan.

 (Risalah resmi maksudnya?  diperjelas lagi redaksinya) BAB XPENGAMBILAN KEPUTUSAN BPABAGIAN IKETENTUAN UMUM Pasal 45

1. Pada dasarnya, pengambilan keputusan diusahakan sejauh mungkin dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

2. Bila poin (1) tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak.

3. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah bila:

a. Diambil dalam sidang yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota sidang atau telah dianggap quorum.

b. Disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota yang telah hadir.

Page 23: Tata tertib bpa 2014 2015

22 | D P P - P P M I X X

4. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan pemungutan dan perhitungan suara secara langsung (voting).

 BAGIAN IIPELAKSANAAN KEPUTUSAN Pasal 46Setiap keputusan baik hasil musyawarah mufakat maupun pemungutan suara terbanyak, harus diterima dan dilaksanakan dengan kesungguhan, keikhlasan hati, dan penuh tanggung jawab. Pasal 47

1. Bentuk-bentuk keputusan BPA adalah:a. Ketetapan BPAb. Keputusan BPA

2. Ketetapan BPA adalah keputusan BPA yang mempunyai kekuatan hukum mengikat keluar dan kedalam BPA.

3. Keputusan BPA adalah keputusan BPA yang mempunyai kekuatan hukum mengikat kedalam BPA.

 BAB XIIKETENTUAN PENUTUP Pasal 48

1. Usul perubahan dan tambahan mengenai ketetapan ini dapat diusulkan oleh sekurang-kurangnya 25 anggota BPA.

Page 24: Tata tertib bpa 2014 2015

23 | D P P - P P M I X X

2. Usul perubahan dan tambahan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditandatangani oleh para pengusul dan disertai penjelasan.

 Pasal 49

1. Usul perubahan dan tambahan seperti tersebut dalam pasal 48 dengan disertai pertimbangan Tim Khusus BPA disampaikan kepada persidangan pleno BPA.

2. BPA memutuskan usul itu dapat disetujui seluruhnya, disetujui dengan perubahan, atau ditolak.

 Pasal 50Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketetapan ini diputuskan oleh Pimpinan BPA PPMI. Pasal 51Segala ketentuan yang bertentangan dengan ketetapan ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 52Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.   Ditetapkan di      :  Kairo (Pasangrahan Jawa Barat KPMJB)Hari/Tanggal      :  Selasa 29 Syakban 1428.H/11 Septembar 2007.MPukul                 :  15.05 WK

Page 25: Tata tertib bpa 2014 2015

24 | D P P - P P M I X X

 Pimpinan Badan Perwakilan Anggota Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia(BPA PPMI) Mesir Periode 2007-2008

Hafidz Mukmin Ketua