Tata Letak

10
Tata Letak 2.3.1 Pentingnya Perencanaan Tata Letak Tata letak (layout ), yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapa tanah, bangunan dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi dan tatacara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara sangkil, ekonomis dan a (Apple, 1990, p. ). Tata letak (layout ) merupakan salahsatukeputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letakyang tepatmenunjukan ciri!ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasionalnya dengan jenis produk a yang dihasilkan dan proses kon"ersinya. Tata letak menentukan daya sa perusahaan dalam hal kecukupan kapasitas, kelancaran proses, fleksib operasi, dan biaya handling bahan, serta untuk kenyamanan kerja. #enurut $ender dan %ay (199&), tata letak yang efektif bisa membantu perusahaan dalam hal mencapai ' a. emanfaatan yang lebih efektif atas ruangan, peralatan, dan manusia b. Arus informasi, bahan baku, dan mausia yang lebih baik. c. ebih memudahkan konsumen. d. eningkatan moral karya*an dan kondisi kerja yang lebih aman. ada dasarnya, tujuandari desain tata letakadalah untuk mengembangkan tata letak yang ekonomis dan dapat membantu pencapaian keempat hal tersebut dengan tetap memenuhi kebutuhan perusahaan untuk beroperasi secara efektif, efisien, ekonomis, dan produktif (p. + + ada umumnya perencanaan tata letak dan modifikasinya akan senantiasa diperlukan di setiap perusahaan. -ebutuhan memodifikasinya disebabkan oleh beberapa faktor berikut ' 1. Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus. . Adanya perubahan "olume permintaan. .-emungkinan pengantian fasilitas agar selalu baru (Up to Date). +. Adanya penambahan produk baru. /. Adanya kondisi lingkungan kerja yang tidak memuaskan. . $isiko kecelakaan kerja dalam proses produksi. &. -ebutuhan akan penghematan biaya. .#endukung pergeseran2 perluasan lokasi pasar produk perusahaan.

description

OPRASIONAL

Transcript of Tata Letak

Tata Letak2.3.1Pentingnya Perencanaan Tata LetakTata letak (layout), yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi dan tatacara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara sangkil, ekonomis dan aman (Apple, 1990, p. 2). Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang tepat menunjukan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasionalnya dengan jenis produk atau jasa yang dihasilkan dan proses konversinya. Tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kecukupan kapasitas, kelancaran proses, fleksibilitas operasi, dan biaya handling bahan, serta untuk kenyamanan kerja. Menurut Render dan Jay (1997), tata letak yang efektif bisa membantu perusahaan dalam hal mencapai :a. Pemanfaatan yang lebih efektif atas ruangan, peralatan, dan manusia.b. Arus informasi, bahan baku, dan mausia yang lebih baik.c. Lebih memudahkan konsumen.d. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman.Pada dasarnya, tujuan dari desain tata letak adalah untuk mengembangkan tata letak yang ekonomis dan dapat membantu pencapaian keempat hal tersebut dengan tetap memenuhi kebutuhan perusahaan untuk beroperasi secara efektif, efisien, ekonomis, dan produktif (p. 434).Pada umumnya perencanaan tata letak dan modifikasinya akan senantiasa diperlukan di setiap perusahaan. Kebutuhan memodifikasinya itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut :1. Terjadinya perubahan desain produk secara terus menerus. 2. Adanya perubahan volume permintaan.3. Kemungkinan pengantian fasilitas agar selalu baru (Up to Date).4. Adanya penambahan produk baru.5. Adanya kondisi lingkungan kerja yang tidak memuaskan.6. Risiko kecelakaan kerja dalam proses produksi.7. Kebutuhan akan penghematan biaya.8. Mendukung pergeseran/ perluasan lokasi pasar produk perusahaan.

2.3.2Tujuan Perencanaan Tata LetakMenurut Yamit (2003) bahwa tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja. Secara umum, tujuan dari perencanaa tata letak adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan.Secara lebih terperinci tujuan perencanaan tata letak akan mencakup beberapa hal sebagai berikut :1. Minimalisasi material handling costSalah satu tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen perusahaan adalah simplikasi dari proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan. Penyusunan tata letak pabrik yang tepat diharapkan dapat memperoleh insentif dan kontribusi terhadap penurunan material handling cost.2. Efektivitas penggunaan ruangan pabrikInvestasi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membangun pabrik, membeli mesin, dan peralatan produksi, umumnya berjumlah besar. Ruang bangunan pabrik harus termanfaatkan dengan baik agar efisiensi tercapai. Dalam program tata letak harus sudah diperhitungkan luas ruangan yang diperlukan untuk meletakkan mesin dan peralatan produksi, ruang untuk penempatan peralatan material handling, ruangan untuk penyimpanan bahan dan komponen rakitan, barang dalam proses pengerjaan, dan barang selesai, ruang untuk tenaga kerja manusia, dan ruang lain untuk menunjang proses pabrikan yang lancar.3. Tingkat penggunaan tenaga kerja pabrikasiPada umumnya, perusahaan dalam melaksanakan proses produksi, mengharapkan agar waktu kerja efektif tenaga kerjanya tidak terbuang percuma. Jam kerja efektif para tenaga kerja perusahaan dapat terbuang, apabila tata letak kurang baik, tenaga kerja harus melakukan gerakan yang melampaui kebutuhan. Menghitung semua kebutuhan ruangan dengan cermat akan menjadi pemicu dicapainya pemakaian ruangan yang efisien.4. Mengurangi kendala kelancaran proses produksiKeteraturan dari peletakan mesin dan peralatan produksi di dalam sebuah perusahaan akan menciptakan lingkungan kerja yang baik. Tenaga kerja akan merasa nyaman dalam melaksanakan tugasnya. Tekanan perasaan yang akan berujung pada timbulnya stress akan dikurangi. Penempatan mesin dan peralatan produksi yang tidak serasi, sumpek dan pengap akan memberikan dampak psikologis yang berat kepada segenap tenaga kerja.5. Memudahkan komunikasiDari berbagai hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa rancangan tata letak yang membatasi komunikasi antara sesama pekerja, pekerja dengan supervisinya, dan antarsupervisi yang ada, akan memiliki produktivitas yang rendah. Sehubungan dengan itu, rencangan tata letak yang menyebabkan tenaga kerja itu menghadap ke dinding dan saling membelakangi satu sama lain, akan menurunkan moral kerja.Tujuan-tujuan tersebut dapat dinyatakan sebagai prinsip dasar dari proses perencanaan tata letak pabrik yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Prinsip integrasi secara totalPrinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.

b. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimalHampir setiap proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa gerakan perpindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi yang lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut. Hal ini dilaksanakan dengan cara mencoba menempatkan operasi yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi yang sebelumnya.c. Prinsip aliran dari suatu proses kerjaPrinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross movement), kemacetan (congestion) dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada interupsi. Perlu diingat bahwa aliran proses yang baik tidaklah berarti harus selalu dalam lintasan garis lurus, banyak layout pabrik yang baik menggunakan bentuk aliran bahan secara zigzag ataupun melingkar.d. Prinsip pemanfaatan ruanganPada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yaitu pengaturan ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin dan peralatan penunjang proses produksi lainnya. Dalam merencanakan tata letak kita juga seharusnya mempertimbangkan faktor dimensi ruang ini.e. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerjaKeselamatan kerja merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout dikatakan tidak baik apabila akhirnya justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja didalamnya.f. Prinsip fleksibilitasPrinsip ini sangat berarti dalam abad ini dimana riset ilmiah, komunikasi dan transportasi bergerak dengan cepat yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia industri harus ikut berpacu dalam mengimbanginya. Kondisi yang ekonomis akan bisa dicapai bila tata letak yang ada direncanakan cukup fleksibel untuk diadakan penyesuain/pengaturan kembali (relayout) dan/atau suatu layout yang baru dapat dibuat dengan cepat dan mudah.

2.3.3Jenis Tata LetakTata letak dibedakan atas :1. Tata letak berorientasi produk (Product Layout)Product layout lazim pula disebut flow shop atau continuous production system layout adalah penataan dari mesin, fasilitas, dan peralatan produksi menurut urutan pengerjaan untuk menyelesaikan pembuatan suatu produk atau jasa yang akan diserahkan. Unit-unit yang diproduksi akan memiliki urutan proses pengerjaan yang sama.Tata letak berorientasi produk ini dipergunakan apabila:a. Produk yang dihasilkan adalah produk terstandardisasi, dan ragamnya terbatas atau tidak berbeda.b. Volume produksi tinggi (Mass Production System) dengan tanpa variabilitas desain, atau variabilitas desain yang sangat terbatas.c. Urutan proses pengerjaan tetap (Fixed Sequence of Operations).d. Proses produksi bersifat kontinu atau atau berkesinambungan (Continuous Flow).2. Tata letak proses (Process Layout)Tata letak proses (process layout) lazim pula disebut functional layout (tata letak fungsional) dan job shop layout atau intermitten flow layout. Pada dasarnya, tata letak proses adalah penataan letak fasilitas dan mesin atau peralatan produksi yang dikelompokkan menurut kesamaan fungsinya. Pesanan yang berbeda mungkin saja mempunyai jalur pengerjaan yang berbeda dan bergantung kepada persyaratan pengolahan secara khusus atas produk atau jasa yang dipesan.Ciri-ciri dari tata letak ini adalah :a. Arus kegiatan pengolahan atau pengerjaan produk berbeda antara batch yang satu dengan yang lainnya, atau antara pesanan pelanggan yang satu dengan yang lainnya.b. Produk yang dibuat tergolong produk yang tidak terstandardisasi, spesifikasinya disesuaikan dengan permintaan pemesan atau pelanggan.c. Volume produksi terbatas tetapi ragamnya banyak.d. Mesin atau peralatan produksi yang dipergunakan adalah mesin atau peralatan yang multiguna (multipurpose machine).e. Pelanggan yang menentukan desain atau spesifikasi produk.3. Tata letak tetap (Fixed Position Layout)Tata letak tetap lazim pula disebut tata letak proyek (project layout). Proyek adalah sistem produksi yang dirancang untuk memproduksi hanya satu unit produk dalam satuan waktu tertentu, atau sejumlah kecil tugas dengan volume dan keragaman elemen pekerjaan yang tinggi. Kegiatan perakitan pesawat udara, pembuatan kapal pesiar, pembangunan bendungan, jembatan, gedung konferensi, menara, dan sebagainya adalah tergolong proyek.Pada umumnya, tata letak dengan posisi tetap menjadi rumit kerena dipengaruhi oleh faktor, antara lain:a. Ruang geraknya terbatas, proyek harus tetap berada dilokasi pengerjaan.b. Pada tahap-tahap proses konstruksi diperlukan bahan baku yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penjadwalan yang cermat.c. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan bervariasi. Dengan demikian, bagian logistik harus selalu siaga untuk melayani permintaan terhadap material.4. Tata letak ritel (Retail Layout)Tata letak ritel adalah tata letak dari usaha eceran besar, seperti department store dan supermarket. Tata letak harus memperhitungkan selera dan persepsi pelanggan. Tata letak harus menjamin semua pengunjung atau pelanggan akan merasa lega berada di dalam bangunan, udara sejuk, cahaya lampu terang, pajangan barang memiliki daya tarik, mudah dijangkau, menjamin keleluasaan bagi semua pelanggan untuk bergerak, loket pembayaran cukup tersedia sehingga tidak perlu antri lama, alunan musik yang lembut, dan sebagainya.5. Tata letak gudang (Warehouse Layout)Tata letak gudang sangat penting untuk diperhatikan, karena tata letak gudang yang baik akan memudahkan penanganan dan pengendalian persediaan dapat meminimumkan kerusakan barang serta memudahkan penerimaan dan penyerahan barang.tata letak gudang disesuaikan sistem persediaan yang dipergunakan, seperti sistem persediaan barang dengan FIFO (First In First Out), artinya barang yang pertama diterima harus siap untuk dikeluarkan pertama kali, sehingga tata letak harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan.6. Tata letak kantor (Office Layout)Tata letak kantor bertujuan untuk menentukan posisi karyawan dan peralatan agar menjamin kelancaran arus pekerjaan dan komunikasi antara semua pegawai dan manajer yang ada. Tata letak kantor modern difokuskan pada keterbukaan dan fleksibilitas yang tinggi.Mengevaluasi tata letak, ada dua kemungkinan yang menimbulkan perlunya penilaian tata letak :a. Evaluasi tata letak yang ada dengan tujuan mencari peluang perbaikan.b. Evaluasi terhadap tata letak alternatif untuk suatu masalah atau proyek tunggal.2.3.4 Peta Proses Operasi Peta proses operasi (operation process chart) umumnya digunakan untuk menggambarkan urutan kerja khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang produktif saja seperti operasi dan inspeksi. Sedangkan istilah peta aliran proses (flow process chart) akan memberikan informasi yang lebih detail dan sangat baik diaplikasikan guna menganalisa tata letak fasilitas produksi. Flow process chart akan menggambarkan adanya kegiatan transportasi atau pemindahan material selama proses produksi berlangsung, sedangkan permasalahan pokok perancangan layout pabrik justru berkaitan erat dengan upaya untuk meminimalkan pemindahan material.Berikut adalah symbol-simbol ASME yang digunakan untuk pembuatan peta proses :

Gambar 2.1 Simbol-simbol ASME untuk Pembuatan Peta Proses2.3.5 Activity Relation Chart (Peta Keterkaitan Kegiatan)Peta keterkaitan kegiatan adalah teknik ideal untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan. Peta ini berguna dalam : 1. Penyusunan urutan.2. Lokasi kegiatan dalam satu usaha pelayanan.3. Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya.4. Lokasi pusat kerja dalam operasi perawatan dan perbaikan.ARC (Activity Relation Chart) bisa dipakai untuk memberi pertimbangan-pertimbangan di dalam perancangan layout tersebut. ARC akan memberikan pertimbangan mengenai derajat kedekatan (closeness) dari satu departemen terhadap departemen lainnya dengan ukuran-ukuran yang lebih bersifat kualitatif seperti mutlak atau tidak mutlak harus berdekatan, cukup penting untuk diletakkan berdekatan dan lain-lain. Berikut adalah penilaian kualitatif mengenai derajat kedekatan dalam ARC :

Gambar 2.2 Simbol-Simbol Activity Relation ChartPada masing-masing departemen yang terkait diberikan derajat hubungan dan alasan atau pertimbangan dalam penetapan derajat hubungan tersebut. Berikut adalah deskripsi alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam Activity Relation Chart :

Gambar 2.3 Alasan atau Pertimbangan dalam Activity Relation Chart

2.3.6PerluasanSalah satu masalah yang paling membingungkan yang dihadapi pimpinan dan perancang fasilitas adalah tuntutan perluasan. Dalam perusahaan yang berjalan baik, maju dan berhasil, perluasan tidak dapat dihindarkan. Jika bangunan kekecilan dapat mengakibatkan pembagian yang ketat, produksi yang kurang efisien dan kebutuhan akan tambahan bangunan terpisah yang terlalu cepat. Tetapi jika keuangan memungkinkan, Kelebihan ruangan tidak memberikan akibat yang terlalu serius, karena kelebihan ruangan dapat disewakan sampai saat diperlukan sendiri.Kebutuhan penambahan volume, produk, komponen, proses, atau pelayanan., misalnya : 1. Tidak mungkin lagi memenuhi permintaan penjualan, karena kapasitas yang tidak mencukupi.2. Ditambahkannya komponen baru pada produk.3. Mungkin dibutuhkan proses baru.4. Mungkin diperlukan operasi dan pelayanan tambahan.5. Kegiatan yang sebelumnya di sub-kontrakan, ditarik kembali.