tata krama dalam bertamu

20

Transcript of tata krama dalam bertamu

Page 1: tata krama dalam bertamu
Page 2: tata krama dalam bertamu

TUGAS AGAMA ISLAM• Ajeng Kartini Surianingrum• Amanda Subhi Pertiwi• Asri Putri Utami• Lailatul K. Muzayanah• Rachmat Iqbal• Rayie Rachmawati

Page 3: tata krama dalam bertamu

BAB 9Tata Krama dalam Kehidupan

Page 4: tata krama dalam bertamu

A. Tata Krama dalam Kehidupan

Sebagai seorang muslim kita untuk bertata krama dalam kehidupan sehari-hari. Tata krama, artinya aturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami. Tata krama tidak hanya kepada orang lain, tetapi untuk diri sendiri. Islam selalu mengajarkan kerapian, kebersihan, dan ketertiban juga selalu mengajarkan keramahan, kesopanan, dan kesantunan. Untuk itu, kita diwajibkan melaksanakan ajaran ini. Sekarang apakah kamu sudah berpakaian rapi? Apakah kamu sudah berlaku ramah dan sopan terhadap orang lain? Islam selalu mengajarkan pengikutnya mencontoh Nabi Muhammad saw. Karena beliau adalah sebaik-baik manusia yang memiliki akhlak. Untuk itu, contohlah beliau.

Dalam kehidupan sehari-hari umat Islam harus bertata krama dengan baik. Baik bergaul dengan keluarga sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Islam tidak memandang harta , jabatan, golongan, suku, dan kedudukan lainnya Islam hanya

Page 5: tata krama dalam bertamu

memandang siapa yang bertakwa dialah yang paling tinggi derajatnya. Orang yang bertakwa adalah orang yang memiliki tata krama dalam menjalani kehidupannya. Tata krama adalah akhlak mulia dan sebaik-baik akhlak adalah mencontoh Nabi Muhammad saw.

Firman Allah swt. :

۲۱ : ۱ الل.ه, … ب۱الحز ول, س4 ر6 ف,ي ل6ك4م: ك6ان6 د: ل.ق6 Bن6ة س6 ح6 Bو6ة س:

أ4 Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu …”(Q.S Al ahzāb [33]: 21)

Sabda Rasulullah saw.: ,ق ال6 6خ: األ: ك6ار,م6 م6 4ت6مOم6 أل, ب4ع,ث:ت4 ا ,ن.م6 إArtinya: “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”

Page 6: tata krama dalam bertamu

B. Tata Krama Berpakaian dan BerhiasPakaian adalah identitas seorang manusia. Orang yang

memakai pakaian tidak baik tidak akan sedap dipandang. Pakaian merupakan cermin pribadi seseorang, dari cara berpakaian akan diketahui sisi pribadi seseorang, apakah rapi, bersih, atau sebaliknya.

Dalam Islam berpakaian tidak harus bagus dan mahal. Islam hanya menganjurkan dalam berpakaian itu harus bersih, suci, rapi, dan sopan karena fungsi pakaian adalah menutup aurat.

Firman Allah swt.:

ذ6ل,ك6 و6ى6 الت.ق: ل,ب6اس4 و6 cو6ر,يشا ء6ات,ك4م: و: س6 ار,ي ي4و6 c ل,ب6اسا ع6ل6ي:ك4م: ل:ن6ا أ6نز6 د: ق6 آد6م6 ب6ن,ي ي6اون6 ي6ذ.ك.ر4 م: ل6ع6ل.ه4 اللpه, آي6ات, م,ن: ذ6ل,ك6 Bي:ر خ6

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S. Al A’raf [7]: 26)

Page 7: tata krama dalam bertamu

Ayat diatas memberi tahu kepada kita bahwa pakaian terdiri atas due macam, yaitu pakaian jasmani dan pakaian rohani. Pakaian jasmani adalah pakaian yang berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai pelindung dari udara dingin. Sementara pakaian rohani adalah ketakwaan kepada Allah swt. Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat dan nafsu syahwat.

Islam sangat mengatur tata cara berpakaian, baik berpakaian jasmani maupun berpakaian rohani. Dalam memakai pakaian jasmani seorang muslim diwajibkan memakai pakaian yang sopan. Pakaian yang sopan adalah pakaian menunjukan lekuk aurat sehingga orang tidak memandangnya dengan syahwat

Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh dilihat dan dipertontonkan. Aurat laki-laki yang sudah dewasa adalah antara pusar sampai lutut. Sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan.

Jadi, yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan, dan harus modis. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan modis. Orang yang berpenampilan modis adalah orang yang mengikuti aturan Islam.

Page 8: tata krama dalam bertamu

Pakaian yang modis tidak harus mahal, tetapi pakaian yang rapi, bersih, suci, sopan dan tentu saja yang enak dipandang. Sesungguhnya, Allah swt. Itu indah dan menyukai yangindah-indah. Untuk itu, seorang muslim harus berusaha berpenampilan baik. Dengan berpenampilan baik, ia dapat leluasa menggerakkan aktivitasnya. Orang yang berpenampilan baik akan disegani orang lain. Sebaliknya, orang yang berpenampilan buruk akan mendapatkan cemoohan dari orang lain. Dengan demikian, berpakaian baik, sopan, dan menarik adalah ibadah dan mendapatkan pahala di sisi Allah swt.

Firman Allah swt. :

د{ ج, م6س: Oك4ل ند6 ع, ز,ين6ت6ك4م: : ذ4وا خ4 آد6م6 ب6ن,ي ي6ا

Artinya: “hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid.”

(Q.S. Al-A’raf [7]: 31)Allah swt. Memerintahkan umat Islam untuk memakai pakaian

yang indah ketika memasuki masjid. Ketika berpergian saja kita berpakaian rapi, apalagi ketika kita memasuki masjid untuk menghadap Allah yang telah menciptakan kita. Dalam hal ini dianjurkan untuk berpenampilan baik.

Page 9: tata krama dalam bertamu

Pakaian yang mahal, tetapi tidak berfungsi menutup aurat bukanlah pakaian yang baik. Islam justru melarang pakaian seperti ini kerena akan mengundang syahwat bagiyang melihatnya dan akan menimbulkan dosa.

Penampilan yang baik tidak harus menghabiskan biaya mahal, dengan cara perawatan di salon, spa, atau tempat fitnes. Jika hal ini dilakukan justru akan mengakibatkan pemborosan uang, padahal boros sangat dilarang oleh Islam. Penampilan yang menarik adalah penampilan yang enak dipandang, sopan, bersih, dan rapi, yakni dengan suci, terhindar dari najis, harum dan rapi.

Dalam memakai pakaian, Islam mengajarkan agar memulainya dari sebelah kanan, sedangkan ketika melepas harus memulai dengan dari sebelah kiri. Inilah tata krama yang dicontohkan Rasulullah saw. Disamping itu, beliau selalu berdoa ketika memakai pakaian.

Artinya:“Dengan nama Allah yang Tidak ada Tuhan selain Dia.”

Page 10: tata krama dalam bertamu

Sungguh indahnya Islam, dalam berpakaian pun Islam mengaturnya. Apakah kamu sudah berpenampilan sopan dan menarik? Apakah pakaian mu sudah islami atau belum? Orang yang selalu mengikuti apa yang dicontohkan nabi akan mendapatkan harga diri yang tinggi sehingga orang lain yang melihatnya akan bersifat kagum dan senang.

Rasulullah. saw. mengajarkan kita untuk selalu berdoa ketika bercermin. Yang artinya adalah sebagai berikut:

“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku maka indahkanlah budi pekertiku.” (H.R. Ibnu Sunni dari Ali r.a.)

Menurut doa ini penampilan yang menarik bukan untuk dipuji orang lain karena yang akan timbul adalah sifat ria atau pamer. Padahal, ria atau pamer termasuk perbuatan syirik kecil. Berpenampilan yang baik tujuannya untuk beribadah, mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Allah menyukai yang indah dan bersih maka kita harus berpenampilan idah dan bersih pula.

Indahnya pakaian tidak hanya dari sisi luar saja, tetapi dari sisi akhlak pun harus terpenuhi, yaitu dengan tingkah laku yang baik. Dengan demikian, penampilan luar dan dalam akan tertata dengan baik dan seimbang sesuai dengan perilaku Rasulullah saw..

Page 11: tata krama dalam bertamu

C. Tata Krama dalam Perjalanan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengadakan perjalanan. Baik dekat maupun jauh. Perjalanan itu adalah suatu aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari karena bumi Allah sangat luas. Manusia dapat melangkah kaki semaunya ke mana pun arahnya. Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai ibadah. Perjalanan yang tidak memiliki nilai ibadah adalah perjalanan yang tidak diridai Allah. Perjalanan tersebut adalah perjalanan yang bertujuan untuk melaksanakan maksiat, sedangkan ibadah yang memiliki nilai ibadah adalah perjalanan atas rida Allah swrt.

Ketika kita ingin melakukan perjalanan yang harus kita siapkan adalah penentuan tujuan. Jika tujuan kita menuju pada tujuan maksiat, sebaiknya kita mengurungkan niatan ini. Kita tidak boleh melaksanakan dan merusakan rencana mengadakan rencana tersebut. Misalnya, perjalanan untuk masuk diskotik, membali minuman keras, menonton film porno, merampok, atau perjalanan lainnya yang memiliki tujuan baik, kita boleh melanjutkan rencana tersebut. Misalnya, perjalanan untuk menuntut ilmu, menolong orang, membantu korban gempa dan korban tsunami.

Ketika kita dalam perjalanan pun Islam mengaturnya. Tata krama dalam perjalanan yang baik menurut Islam, yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Page 12: tata krama dalam bertamu

1. Menentukan tujuan yang baik.2. Diawali dengan doa.3. Tidak meninggalkan kewajiban syariat.4. Bersikap sopan dan santun.5. Patuh peraturan.Setelah kita dapat menentukan bahwa tujuan perjalanan kita baik, kita

dapat melanjutkan rencana kita untuk melakukan perjalanan. Diawali dengan membaca doa, karena doa adalah senjata orang yang beriman. Dengan doa kita dapat terlindungi dari berbagai macam halangan, rintangan dan kejahatan. Hal ini dikarenakan doa adalah bukti bahwa kita menggantungkan hidup dan mati kita pada Allah swt. dan Allah swt. pasti akan menerimanya dan mengabulkan doa kita.

Firman Allah swt.:

ل,ي يب4وا: ت6ج, ل:ي6س: ف6 د6ع6ان, ,ذ6ا إ الد.اع, د6ع:و6ة6 يب4 ج,أ4 Bر,يب ق6 إ,نOي ف6 ع6نOي ب6اد,ي ع, أ6ل6ك6 س6 ,ذ6ا إ و6

د4ون6 ش4 ي6ر: م: ل6ع6ل.ه4 ب,ي : ن4وا م, ل:ي4ؤ: و6

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. “

[Q.S. Al Baqarah [2]: 186)

Page 13: tata krama dalam bertamu

Setelah kita berdoa kita lakukan perjalanan dengan hati-hati, dan tidak boleh bersikap gegabah. Dalam perjalanan kita diharuskan untuk mengingat Allah swt. Dan tidak boleh meninggalkan syariat. Jika waktu salat tiba, kita wajib mengerjakan salat karena salat tidak boleh ditinggalkan sekalipun dalam pekerjaan.

Dalam perjalanan pula kita tidak boleh melakukan maksiat. Artinya, tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. Seperti merampok, mencuri, mencopet, dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya karena yang berdua-duaan dengan lain jenis berduaan maka yang ketiga adalah setan.

Ketika dalam perjalanan kita diwajibkan berlaku sopan dan santun. Kita tidak boleh berlagak sombong dan angkuh. Orang yang berlaku sombong dan angkuh akan menimbulkan bahaya bagi dirinya. Orang lain akan merasa tidak nyaman dengan perlakuan orang yang angkuh dan sombong. Untuk itu kita harus tawadu dan banyak berzikir dalam perjalanan.

Page 14: tata krama dalam bertamu

D. Tata Krama Bertamu dan Menerima tamu

Selain itu, kita juga harus patuh pada peraturan ketika melakukan perjalanan. Jika kita mengendarai, kita harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Tidak boleh kebut-kebutan dan membawa surat-surat kendaraan, seperti STNK dan SIM. Tetapi jika kita naik angkutan umum, kita harus membeli tiket atau membayar ongkos. Membayar ongkos angkutan adalah kewajiban yang harus dibayarkan setiap penumpang. Jika seseorang tidak membayar ongkos naik angkutan, dia akan terkena dosa. Hal ini sama dengan orang yang mencuri karena ia sama saja dengan mencuri jasa dan biaya bensin si supir.

1. Tata Krama BertamuBertamu adalah berkunjung kepada tempat sanak saudara, handai taulan, atau orang

lain dengan maksud diundang, silaturahmi, atau memiliki maksut lain. Dalam bertamu Islam mengajarkan aturan yang baik atau yang dinamakan dengan tata krama.

Tata krama bertamu menurut Islam harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:a. Ketika kita ingin memasuki rumah seseorang, kita harus meminta izin kepada yang

memiliki rumah, caranya dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam.Firman Allah swt.:ا ل,ه6 أ6ه: ع6ل6ى لOم4وا ت4س6 و6 وا ت6أ:ن,س4 ت6س: ت.ى ح6 ب4ي4وت,ك4م: غ6ي:ر6 cب4ي4وتا ل4وا ت6د:خ4 ال6 ن4وا آم6 ال.ذ,ين6 ا 6ي�ه6 أ ي6ا

ون6 ت6ذ6ك.ر4 ل6ع6ل.ك4م: ل.ك4م: Bي:ر خ6 ذ6ل,ك4م:

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (Q.S. An Nur [24]:27)

Page 15: tata krama dalam bertamu

Sebelum kita mendapatkan izin dari yang mempunyai rumah kita tidak boleh memasuki rumah dan jika kita tidak diberi izin untuk masuk, kita tidak boleh memasuki rumahnya.

Firman Allah swt.:

ع4وا ج, ار: ف6 ع4وا ج, ار: ل6ك4م4 يل6 ق, إ,ن و6 ل6ك4م: ي4ؤ:ذ6ن6 ت.ى ح6 ا ل4وه6 ت6د:خ4 ال6 ف6 cدا أ6ح6 ا يه6 ف, د4وا ت6ج, ل.م: إ,ن ف6 Bع6ل,يم ل4ون6 ت6ع:م6 ا ب,م6 الل.ه4 و6 ل6ك4م: ك6ى أ6ز: و6 ه4

Artinya:”Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja)lah”, apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. An Nur [24]: 28)

b. Ketika bertamu, kita harus menunjukan tingkah laku yang sopan, tidak boleh asal masuk dan seenaknya sendiri. Selain itu, harus menggunakan pakaian yang menutup aurat, rapi, bersih dan sopan. Jika tuan rumah sedang istirahat, sebaiknya kita tidak boleh memaksakan dia menemui kita, lebih baik kita pulang saja. Dalam berbicara pun harus berkata yang sopan dan santun, tidak boleh berkata-kata kotor, sumpah serapah, dan bicara dengan nada tinggi.

Page 16: tata krama dalam bertamu

c. Apabila kita sudah dipersilahkan masuk, kita boleh duduk sesudahdipersilahkan duduk dan sudah ditentukan tempatnya oleh tuan rumah.

Sabda Rasulullah saw. yang artinya:Artinya:”Seorang tamu yang masuk ke rumah suatu kaum, hendaklah

duduk di tempat yang di tunjuk oleh kaum itu sendiri, sebab mereka lebih tahu tempat-tempat aurat (sensitif) rumah mereka.”

d. Ketika bertamu, kita diharuskan menginap usahakan jangan lebih dari tiga hari karena dengan kedatangan kita dapat menyusahkan tuan rumah.

Sabda Rasulullah saw. yang artinya: Artinya:”Bertamu itu tiga hari” (H.R. Bukhari dan muslim)

Page 17: tata krama dalam bertamu

2. Tata Krama Menerima TamuSelain mengajarkan tata krama bertamu, Islam juga mengajarkan

tata krama dalam menerima tamu. Hal ini dibuktikan bahwa tamu dianggap sebagai sosok yang harus dihormati.

Rasulullah saw. telah mencontohkan untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke rumah kita, harus kita muliakan. Kita harus menghormati tamu dengan tidak membeda-bedakan golongan, pangkat, dan kekayaan tamu yang datang ke rumah kita.

Sabda Rasulullah saw. yang artinya:Artinya:”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,

maka muliakanlah tamunya” (H.R. Syaikhan)Adapun tata krama dalam menerima tamu menurut Islam adalah

sebagai berikut:a. Ketika kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan

sambutan yang ramah, sopan dan riang. Tampakkan wajah yang berseri dan sambutan dengan menampakkan rasa senang.

b. Berikan jamuan yang paling utama. Jika tamu tersebut menginap, layanilah keperluannya.

c. Ketika tamu hendak pulang, sebaiknya diantar sampai ke pintu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang artinya:

Artinya:”Sesungguhnya termasuk dari sunah nabi jika kamu mengantarkan pulangtamu sampai ke pintu rumah” (H.R. Baihaqi)

Page 18: tata krama dalam bertamu
Page 19: tata krama dalam bertamu
Page 20: tata krama dalam bertamu