Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable...

83
Congklak dimainkan dengan memindahkan biji dari lubang ke lubang berikutnya secara berurutan. Permainan ini mengajarkan keteraturan, kejujuran, dan disiplin. Industri perbankan merupakan industri yang sarat dengan peraturan untuk menjaga kepercayaan nasabah dan kesinambungan usaha. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bab 4 Disiplin

Transcript of Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable...

Page 1: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

Congklak dimainkan dengan memindahkan biji dari lubang ke lubang berikutnya secara berurutan. Permainan ini mengajarkan keteraturan, kejujuran, dan disiplin.

Industri perbankan merupakan industri yang sarat dengan peraturan untuk menjaga kepercayaan nasabah dan kesinambungan usaha.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Bab

4

Disiplin

Page 2: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

148 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Pengantar

BRI menyadari bahwa disamping meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, BRI terus berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan.

BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dengan berlandaskan pada nilai-nilai pokok yang tertuang pada Budaya Kerja BRI yaitu integritas, profesionalisme, kepuasan nasabah, keteladanan dan penghargaan kepada SDM. Nilai-nilai Budaya Kerja tersebut telah diimplementasikan oleh seluruh jajaran BRI dan merupakan nilai-nilai untuk membangun Kode Etik BRI sehingga dalam bertindak dan berpikir mempunyai acuan yang jelas dan terukur yang selanjutnya diharapkan dapat membawa BRI pada tujuan tata kelola perusahaan yang baik.

Terkait dengan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, maka BRI telah menyempurnakan kembali Kebijakan Good Corporate Governance (GCG) PT Bank Rakyat Indonesia melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi BRI Nomor: 01-KOM/BRI/03/2010 – NOKEP: S. 14-DIR/DKP/03/2010 tanggal 8 Maret 2010. Selain berdasarkan Board Manual pelaksanaan tata kelola perusahaan juga didasarkan pada aturan-aturan internal lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengacu kepada prinsip-prinsip GCG.

Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia serta lebih meningkatkan kinerja BRI sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor maka BRI sebagai salah satu bank mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan GCG, sebagai salah satu indikator dalam melaksanakan tata kelola perusahaan dengan baik.

Berikut pelaksanaan GCG di PT BRI (Persero) Tbk tahun 2010:

Page 3: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 149

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UU RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. RUPS merupakan forum bagi pemegang saham untuk memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang berhubungan dengan Agenda Rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.Berdasarkan UU Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS terdiri dari:

a. Rapat Umum Pemegang Saham TahunanRUPS Tahunan wajib diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku terakhir dan dalam Rapat tersebut Direksi menyampaikan:• Laporan Tahunan.• Usulan penggunaan Laba Bersih

Perseroan, jika Perseroan mempunyai laba positif.

• Usulan penetapan akuntan publik untuk mengaudit tahun buku Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris atau memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik.

• Hal-hal lain yang perlu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk kepentingan Perseroan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

BRI merupakan Badan Usaha Milik Negara. Dengan demikian, mengacu pada Pasal 23 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, maka dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi BRI wajib menyampaikan Laporan Tahunan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan.

b. Rapat Umum Pemegang Saham LainnyaDapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan Sesuai dengan Pasal 24 Anggaran Dasar Perseroan, Direksi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya dengan didahului oleh Pengumuman dan Pemanggilan RUPS. • Pemanggilan RUPS dilakukan dengan

menggunakan surat tercatat/iklan surat

kabar dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas hari) sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal Pemanggilan dan tanggal pelaksanaan RUPS.

• Sebelum melakukan Pemanggilan, 14 (empat belas) hari sebelumnya, Perseroan wajib melakukan Pemberitahuan bahwa akan dilakukan RUPS melalui dua surat kabar berbahasa Indonesia.

• Terkait dengan status BRI sebagai salah satu perusahaan terbuka serta dalam rangka keseragaman informasi mengenai rencana atau pelaksanaan RUPS, maka sesuai ketentuan Bapepam-LK No. IX.I.1, Perseroan wajib menyampaikan terlebih dahulu Agenda Rapat tersebut secara jelas dan rinci kepada Bapepam-LK selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Pemberitahuan.

• Selanjutnya setelah pelaksanaan RUPS. Perseroan wajib menyampaikan hasil RUPS selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah RUPS tersebut diselenggarakan kepada Bapepam-LK dan mengumumkannya kepada publik sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia, salah satunya berperedaran nasional.

• Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai 1 (satu) hak suara kecuali Anggaran Dasar menentukan lain.

Selama tahun 2010, BRI telah melaksanakan 2 (dua) kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

Struktur Tata Kelola PerusahaanI. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Page 4: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

150 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

RUPS Tahunan 2010RUPS Tahunan BRI tahun 2010 diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2010 bertempat di Ruang Serbaguna, Gedung BRI I Lantai 21 dan dihadiri oleh pemegang saham yang memiliki 9.922.448.709 lembar saham atau kurang lebih 80,48% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sesuai ketentuan mengenai kuorum RUPS yang terdapat didalam Anggaran Dasar Perseroan, maka penyelenggaraan RUPS tersebut dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Tahapan penyelenggaraan RUPS Tahunan 2010 :• Penyampaian agenda RUPS Tahunan 2010 kepada Bapepam-LK pada tanggal 12

April 2010.• Pengumuman dilakukan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yaitu

Kompas dan Bisnis Indonesia pada tanggal 19 April 2010.• Panggilan dilakukan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yaitu

Kompas dan Bisnis Indonesia pada tanggal 5 Mei 2010.

Agenda dan Keputusan RUPS Tahun 2010:

Agenda 1:

Persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2009 dan penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Keputusan Agenda 1 :

Menyetujui Laporan Tahunan 2009 termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja sesuai Laporan No. RPC-11168 tanggal 24 Maret 2010 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan.

Agenda 2 :

Pengesahan Laporan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2009

Keputusan Agenda 2 :

Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2009 yang telah diaudit oleh akuntan publik Herman Dody Tanumihardja & Rekan sesuai dengan Laporan No. 29/GA/HDT-DH/PKBL-BRI/V/2010 tanggal 30 Maret 2010 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tersebut.

Page 5: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 151

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Agenda 3 :

Penetapan penggunaan laba Perseroan Tahun Buku 2009

Keputusan Agenda 3 :

1. Menyetujui laba bersih Perseroan yang dibagi penggunaannya adalah Laba Bersih Periode 1 Januari 2009 s.d 31 Desember 2009 dengan pembagian sebagai berikut:

a. Sebesar 30% atau Rp2.192.487.498.786,- ditetapkan sebagai dividen tahun buku 2009.

b. Sebesar 13% atau Rp950.077.916.141,- untuk Cadangan Tujuan.

c. Sebesar 3% atau Rp219.248.749.879,- untuk Program Bina Lingkungan.

d. Sebesar 54% atau Rp3.946.477.497.815,32 sebagai Laba Ditahan.

2. Memberi wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen Tahun Buku 2009 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Agenda 4 :

Penetapan besarnya gaji, honorarium, dan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris

Keputusan Agenda 4 :

1. Memutuskan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2009 sebesar 1,16% dari laba bersih Tahun Buku 2009.

2. Memutuskan gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2010 tidak mengalami kenaikan dan ditetapkan sama dengan gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam RUPS tanggal 19 Mei 2009.

3. Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium, tunjangan/fasilitas termasuk tantiem dan santunan purna jabatan bagi Sekretaris Dewan Komisaris berlaku sejak ditutupnya RUPS sampai dengan kewenangan tersebut diubah atau dicabut oleh RUPS.

Agenda 5 :

1. Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2010.

2. Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2010.

Keputusan Agenda 5:

1. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2010 dan menetapkan honorarium serta persyaratan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit Laporan Keuangan/Tahunan Program Kemitraan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2010 dan menetapkan honorarium serta persyaratan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 6: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

152 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Agenda 6 :

Pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan penambahan modal dalam rangka MSOP yang telah diputuskan dalam RUPS Perseroan.

Keputusan Agenda 6 :

Menyetujui memberikan kuasa dan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan peningkatan modal disetor dalam rangka Management Stock Option Plan (MSOP) yang telah diputuskan dalam RUPS LB Perseroan tanggal 3 Oktober 2010 beserta perubahan-perubahannya.

Agenda 7 :

Perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan

Keputusan Agenda 7:

1. Memberhentikan dengan hormat Tuan Agus Pakpahan sebagai Komisaris terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai Komisaris Perseroan.

2. Mengangkat :

1. Tuan Soedarjono sebagai Wakil Komisaris Utama.

2. Nyonya Aviliani sebagai Komisaris Independen.

3. Tuan Heru Lelono sebagai Komisaris.

4. Tuan Adhyaksa Dault sebagai Komisaris Independen.

Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat, kecuali pengangkatan Tuan Soedarjono, Tuan Heru Lelono dan Tuan Adhyaksa Dault berlaku efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 sejak pengangkatan mereka.

3. Memberhentikan dengan hormat Tuan Sudaryanto Sudargo dan Tuan Abdul Salam terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai Direktur Perseroan

4. Mengangkat :

1. Tuan Sofyan Basir sebagai Direktur Utama.

2. Tuan Achmad Baiquni sebagai Direktur.

3. Tuan Djarot Kusumayakti sebagai Direktur.

Pengangkatan anggota Direksi tersebut berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat, kecuali pengangkatan Tuan Achmad Baiquni dan Tuan Djarot Kusumayakti berlaku efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahu ke-5 sejak pengangkatan mereka.

5. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi dilaksanakan sesuai dengan Pasal 12 ayat (17) Anggaran Dasar Perseroan.

6. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang berkaitan dengan keputusan-keputusan semua Agenda dalam rapat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku, termasuk tapi tidak terbatas untuk mendaftarkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Page 7: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 153

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

• RUPS Luar Biasa Tahun 2010 :RUPS Luar Biasa (RUPS LB) Tahun 2010 diselenggarakan pada tanggal 24 November 2010 bertempat di Ruang Serbaguna, Gedung BRI I Lantai 21 dan dihadiri oleh pemegang saham yang memiliki 10.331.510.508 lembar saham atau kurang lebih 83,78% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sehingga berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan mengenai kuorum RUPS untuk masing-masing Agenda RUPS LB ini, maka penyelenggaraan RUPS adalah sah dan dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat.Tahapan penyelenggaraan RUPS LB:- Penyampaian Agenda RUPS LB 2010 kepada Bapepam-LK pada tanggal 15

Oktober 2010.- Pengumuman dilakukan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia

yaitu Kompas dan Bisnis Indonesia pada tanggal 25 Oktober 2010.- Panggilan dilakukan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yaitu

Kompas dan Bisnis Indonesia pada tanggal 9 November 2010.

Agenda dan Keputusan RUPS LB Tahun 2010 :

Agenda 1 :

Persetujuan akuisisi saham milik Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) sekurang-kurangnya 76% dalam PT Bank Agroniaga Tbk. (Bank Agro) termasuk Rancangan Akuisisi dan Konsep Akta Akuisisi.

Keputusan Agenda 1:

1. Menyetujui akuisisi sebanyak 3.030.239.023 saham Bank Agro secara langsung dari Dana Pensiun Perkebunan atau setara dengan 88,65% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Agro sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Bank Agro No.68 tanggal 29 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Rusnaldy, SH, Notaris di Jakarta termasuk pengurangan dan atau penambahan kepemilikan saham tersebut menjadi sekurang-kurangnya 76% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Agro dalam rangka pelaksanaan Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 19 Agustus 2010 dan peraturan perundang-undangan.

2. Menyetujui Rancangan Akuisisi dan Konsep Akta Akuisisi.

3. Memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan persetujuan tersebut di atas dalam rangka memenuhi persyaratan jual beli dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Agenda 2 :

Persetujuan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dan perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan pemecahan nilai nominal saham.

Page 8: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

154 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Keputusan Agenda 2 :

1. Menyetujui pemecahan nilai nominal saham Seri A Dwiwarna dan Seri B dari Rp500,- per saham menjadi Rp250,- per saham atau dengan rasio satu banding dua.

2. Hasil pemecahan nilai nominal saham Seri A Dwiwarna lama menjadi 2 saham dengan nilai nominal baru dengan ketentuan :

a. 1 saham Seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp250,- per saham.

b. 1 saham Seri A Dwiwarna akan menjadi 1 saham Seri B milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp250,- per saham.

3. Merubah Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan sehingga Modal Dasar Perseroan semula sebesar Rp15.000.000.000.000,00 terbagi atas :

• 1 saham Seri A Dwiwarna.

• 29.999.999.999 saham Seri BMasing-masing bernilai nominal Rp500,-.

Menjadi,

Modal dasar Perseroan sebesar Rp15.000.000.000.000,00 terbagi atas :

• 1 saham Seri A Dwiwarna.

• 59.999.999.999 saham Seri B.

Masing-masing bernilai nominal Rp250,-.

4. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pemecahan nilai nominal saham tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk tapi tidak terbatas pada menentukan jadwal pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham Perseroan dan untuk menyatakan perubahan Anggaran Dasar dalam suatu akta tersendiri di hadapan Notaris, mengurus pemberitahuan, pengumuman dan pendaftaran pada instansi yang berwenang berkenaan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan.

Page 9: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 155

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

A. Pelaksanaan Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Dewan Komisaris

1. Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Anggota Dewan KomisarisPBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum mengatur bahwa bank harus memiliki Komisaris Independen dengan komposisi sekurang-kurangnya 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mendukung GCG bank, maka pemegang saham melalui RUPS telah menetapkan Komisaris Independen untuk menjalankan tugas pengawasan terhadap bank dan kelompok usaha bank. Jumlah anggota Dewan Komisaris BRI per 31 Desember 2010 adalah 7 orang termasuk 4 orang Komisaris Independen dan tidak melebihi jumlah Direksi (10 orang). Dengan demikian, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris BRI telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

Susunan Dewan Komisaris BRI sampai dengan 20 Mei 2010

No. N a m a Jabatan

1. Bunasor SanimKomisaris Utama/Komisaris Independen

2. Agus Suprijanto Komisaris

3. Agus Pakpahan Komisaris

4. B.S. Kusmuljono Komisaris Independen

5. Baridjussalam Hadi Komisaris Independen

6. Aviliani Komisaris Independen

Susunan Dewan Komisaris BRI per 20 Mei 2010 sampai dengan 31 Desember 2010

No. Nama Jabatan

1. Bunasor SanimKomisaris Utama/Komisaris Independen

2. Soedarjono *) Wakil Komisaris Utama

3. Agus Suprijanto Komisaris

4. Heru Lelono *) Komisaris

5. Baridjussalam Hadi Komisaris Independen

6. Aviliani Komisaris Independen

7. Adhyaksa Dault *) Komisaris Independen

*terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan

Bank Indonesia atas fit and proper test.

II. Dewan Komisaris

Page 10: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

156 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direktur atau Pejabat Eksekutif pada bank lain, dengan pengecualian sebagaimana yang telah ditetapkan dalam PBI tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.

2. Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Dewan Komisarisa. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan

pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

b. Dalam rangka melaksanakan tugas di atas, Dewan Komisaris berwenang antara lain meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan berkenaan dengan pengelolaan Perseroan dan membentuk Komite guna mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Komite yang dibentuk Dewan Komisaris terdiri dari:1. Komite Audit (KA).2. Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR).3. Komite Pengawasan Manajemen Risiko (KPMR).

c. Dewan Komisaris berkewajiban memberikan pendapat dan persetujuan RJPP, RBB, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) serta rencana kerja lainnya yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Kewajiban lainnya, antara lain mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan Perseroan.

Panduan Kerja Dewan KomisarisDewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selalu berpedoman pada Anggaran Dasar, Surat Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi, dan Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris. Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris tersebut mengatur antara lain : pedoman kerja bagi Dewan Komisaris, Komite-Komite, dan Sekretaris Dewan Komisaris, struktur organisasi, tugas dan fungsi, etika kerja, waktu kerja dan rapat, serta hal-hal teknis lainnya yang mengatur organisasi Lembaga Dewan Komisaris.

3. Rapat Dewan KomisarisSesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu dan dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika lebih dari ½ (satu per dua) bagian

Page 11: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 157

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

dari jumlah Anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili dalam rapat. Keputusan Rapat Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh Anggota Dewan Komisaris dan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.

Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris pada Rapat selama tahun 2010:

No. Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran %

1. Bunasor Sanim Komisaris Utama/Independen 27 25 92,59

2. Soedarjono **) Wakil Komisaris Utama 13 12 92,31

3. Agus Suprijanto Komisaris 27 22 81,48

4. Aviliani Komisaris Independen 27 23 85,19

7. Baridjussalam Hadi Komisaris Independen 27 25 92,59

4. Agus Pakpahan *) Komisaris 13 13 100,00

6. B.S. Kusmuljono *) Komisaris Independen 13 13 100,00

5. Heru Lelono **) Komisaris 13 8 61,54

9. Adhyaksa Dault **) Komisaris Independen 13 9 69,23

*) Terhitung sejak 20 Mei 2010 tidak lagi menjabat sebagai Komisaris BRI.

**) Terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas fit & proper test.

4. Persetujuan dan Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi berkaitan dengan Pelaksanaan Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Dewan Komisaris:Selama tahun 2010 Dewan Komisaris memberikan persetujuan dan rekomendasi kepada Direksi sebagai berikut :a. Persetujuan atas Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BRI Tahun 2010. b. Persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BRI Tahun 2011.c. Persetujuan atas Rencana Bisnis Bank 2010-2012 BRI beserta Revisi-nya.d. Persetujuan atas Rencana Bisnis Bank 2011-2013 BRI.e. Laporan Pengawasan atas Realisasi Rencana Bisnis Bank BRI Semester II Tahun

2009.f. Laporan Pengawasan atas Realisasi Rencana Bisnis Bank BRI Semester I Tahun

2010.g. Realisasi Realisasi Rencana Bisnis Bank dan Tingkat Kesehatan Bank Triwulan IV

Tahun 2009.h. Realisasi Rencana Bisnis Bank dan Tingkat Kesehatan Bank Triwulan II Tahun

2010.i. Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Keuangan DPLK BRI Tahun 2009.j. Persetujuan Pengecualian Konsultasi Direksi ke Komisaris dalam Pemberian Kredit

ke Perusahaan Anak BUMN.k. Tanggapan terhadap Konsultasi Direksi ke Komisaris dalam Pemberian Kredit. l. Persetujuan atas Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait BRI. m. Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia. n. Hasil exit meeting Pemeriksaan BI tentang Aktivitas Perkreditan Segmen Ritel

posisi Juni 2010.o. Persetujuan Surat Keputusan Direksi tentang Penerapan Program Anti Pencucian

Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Page 12: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

158 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

p. Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi tentang Kebijakan Good Corporate Governance (GCG) BRI.

q. Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Remunerasi Direksi, Dewan Komisaris, dan Sekretaris Dewan Komisaris BRI.

r. Rekomendasi Perpanjangan Masa Kerja Anggota Komite di bawah Dewan Komisaris.

s. Persetujuan Penunjukan Direktur Kepatuhan.

t. Tanggapan terhadap Memorandum Hasil Audit dan Kinerja s/d April 2010.

u. Tanggapan terhadap Laporan Hasil Audit Intern Triwulan I Tahun 2010.

v. Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk General Audit Laporan Keuangan BRI tahun 2010.

w. Ijin Prinsip Penunjukan Kantor Akuntan Publik oleh Dewan Pengawas DPLK BRI.

x. Persetujuan atas Pernyataan Tertulis Pendiri dalam Rangka Perubahan Peraturan Dana Pensiun BRI.

y. Persetujuan atas Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN) DPLK BRI.

z. Persetujuan atas Usulan dan Rancangan Akuisisi PT Bank Agroniaga Tbk.

aa. Persetujuan atas Rencana Akuisisi dan Pengembangan BRIngin Remittance Co Ltd. (BRC) Hong Kong.

ab. Rekomendasi dan Saran berkaitan dengan Hasil Kunjungan Dewan Komisaris ke Beberapa Unit Kerja BRI.

ac. Rekomendasi dan Saran berkaitan dengan Tindak Lanjut Hasil Rapat Dewan Komisaris dengan Jajaran Direksi dan Divisi.

ad. Persetujuan atas Pembayaran Dividen Interim untuk APBN-P Tahun 2010.

ae. Persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas BRI.

af. Persetujuan Pemberian Fasilitas Money Market Line a.n. PT Bank BRI Syariah.

5. Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan KomisarisPenetapan Gaji, Honorarium, dan Tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan oleh RUPS.

Dewan Komisaris mengajukan usulan penetapan Gaji, Honorarium, dan Tantiem

anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Pemegang Saham Seri A, untuk disetujui oleh RUPS. Usulan didasarkan pada rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi yang mempertimbangkan market practice, kondisi perekonomian, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pencapaian kinerja Perusahaan.

Fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan Dewan Komisaris yang telah diberi kewenangan oleh RUPS sesuai Anggaran Dasar.

Dewan Komisaris menyusun dan menetapkan fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam suatu Kebijakan Remunerasi berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Review dilakukan setiap tahun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai tugas dan fungsi di bidang Remunerasi.

B. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris

1. KOMITE AUDIT :

Pembentukan Komite Audit BRI didasarkan pada Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-29/PM/2004, Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002, Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Corporate Governance bagi Bank Umum, Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN dan Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter). Adapun pembentukan Komite Audit bertujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya serta dalam memberikan nasehat kepada Direksi atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 13: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 159

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi anggota Komite Audit.Komite Audit BRI terdiri dari seorang ketua yang merupakan Komisaris Independen, satu orang anggota yang juga yang merupakan Komisaris Independen, satu orang anggota yang merupakan Komisaris, dan tiga orang anggota non Komisaris yang ahli di bidang keuangan, akuntansi, hukum, dan perbankan. Hal ini telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Susunan Keanggotaan 1 Januari 2010 – 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Profesi

Aviliani Ketua Komisaris Independen

Bunasor Sanim Anggota Komisaris Utama/Komisaris Independen

H.C. Royke Singgih Anggota Non Komisaris

Dedi Budiman Hakim Anggota Non Komisaris

Syahrir Nasution Anggota Non Komisaris

Sedangkan susunan Keanggotaan 1 Juli 2010 – 31 Desember 2010:

Nama Jabatan Profesi

Baridjussalam Hadi Ketua Komisaris Independen

Bunasor Sanim AnggotaKomisaris Utama/Komisaris Independen

Soedarjono *) Anggota Wakil Komisaris Utama

H.C. Royke Singgih Anggota Non Komisaris

Dedi Budiman Hakim Anggota Non Komisaris

Syahrir Nasution Anggota Non Komisaris

*) terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank

Indonesia atas fit and proper test.

Profil Anggota Komite AuditProfil Bunasor Sanim, Aviliani, Baridjussalam Hadi, dan Soedarjono dapat dilihat pada Profil Anggota Dewan Komisaris.

H.C. Royke Singgih – Warga negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak Oktober 2005. Merupakan akuntan terdaftar. Sebelumnya berkarir di PT Bank IFI Jakarta, PT PAN Indonesia Bank Jakarta, dan PT Krakatau Steel Cilegon. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1986), gelar Magister Manajemen bidang keuangan dan perbankan dari Universitas Indonesia, Jakarta (2000), Sertifikat Khusus bidang Manajemen Strategis Program Pra-Doktoral Universitas Indonesia, Jakarta (2004), dan sedang mengikuti Program Doktor bidang manajemen bisnis di Institut Pertanian Bogor, Bogor (2007).

Dedi Budiman Hakim – Warga negara Indonesia, 45 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak November 2005. Saat ini menjabat sebagai staf pengajar di Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor dan peneliti di Center for Applied Economics and Finance IPB, Bogor. Memperoleh gelar Sarjana bidang ekonomi pertanian dari

Page 14: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

160 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Institut Pertanian Bogor, Bogor (1988), gelar Magister bidang ekonomi pertanian dari Massey University Palmerston North, Selandia Baru (1994), dan gelar Doktor bidang ekonomi pertanian dari Georg-August-Universitaet Goettingen, Jerman (2004).

Syahrir Nasution – Warga negara Indonesia, 57 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak November 2008. Merupakan akuntan terdaftar. Sebelumnya berkarir di BPKP sampai dengan 1990, di BRI sejak 1990-2008 dalam bidang audit dan terakhir menjabat sebagai Inspektur BRI Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan, Departemen Keuangan, Jakarta (1981).

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditSelama tahun 2010 Komite Audit telah melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter). Dalam menyelenggarakan pertemuan dengan unit kerja, Komite Audit melalui Dewan Komisaris telah meminta beberapa subordinasi manajemen untuk menghadiri pertemuan dan memberikan informasi terutama berkaitan dengan pengendalian intern dan manajemen risiko bank.

Komite Audit BRI telah melakukan pertemuan dengan subordinasi manajemen, bidang-bidang Akuntansi dan Manajemen Keuangan, Teknologi dan Sistem Informasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kepatuhan, Consumer Banking, Manajemen Risiko dan Logistik. Pertemuan dengan Audit Intern yang merupakan counterpart, dalam hal menjalankan fungsi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris melalui Komite Audit dilakukan secara periodik.

Frekuensi Rapat Komite AuditRapat dilakukan dengan Divisi Akuntansi dan Manajemen Keuangan (AMK), Audit Intern (AIN), Kantor Akuntan Publik Ernst and Young, FRS Global dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Komite Audit melakukan rapat sebanyak 15 kali selama tahun 2010 dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Audit selama tahun 2010 sebagai berikut :

Nama Jabatan Kehadiran (%)

Baridjussalam Hadi *) Ketua 100

Bunasor Sanim Anggota 100

Aviliani **) Anggota 100

Soedarjono ***) Anggota 100

H.C. Royke Singgih Anggota 100

Dedi Budiman Hakim Anggota 100

Syahrir Nasution Anggota 100

*) terhitung sejak 01 Juli 2010 menjabat sebagai Ketua Komite Audit.

**) terhitung sejak 01 Juli 2010 tidak lagi menjabat sebagai anggota Komite Audit.

***) terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas fit and proper test.

Page 15: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 161

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Adapun rapat dan kegiatan yang dilaksanakan Komite Audit selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

No. Pihak / Unit Kerja Terkait Tanggal Agenda

1. Auditor Eksternal (KAP) 14 Januari 2010 Kick-Off General Audit Tahun Buku 2009.

19 Januari 2010 Membahas persiapan general audit Tahun Buku 2009.

30 Maret 2010 Membahas draft hasil general audit Tahun Buku 2009.

27 September 2010 Membahas persiapan general audit Tahun Buku 2010.

20 Desember 2010 Membahas penerapan PSAK 50-55 bersama Divisi Akuntansi dan Manajemen Keuangan BRI dan FRS- Global.

2. Audit Intern BRI 12 Januari 2010 Membahas Laporan Hasil Audit Triwulan III tahun 2009.

11 Mei 2010 Membahas Laporan Hasil Audit (LHA) Triwulan IV tahun 2009 dan Perencanaan Audit Tahunan (PAT) tahun 2010.

20 Juli 2010 Membahas Laporan Hasil Audit (LHA) Triwulan I tahun 2010 dan Laporan Fraud.

21 Desember 2010 Membahas Laporan Hasil Audit (LHA) Triwulan II dan III Tahun Buku 2010.

3. Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan BRI

09 Februari 2010 Pembahasan penentuan Kantor Akuntan Publik untuk audit Tahun Buku 2010.

09 Maret 2010 Membahas hasil pemeriksaan audit eksternal dan Bank Indonesia.

23 Maret 2010 Membahas KAP Tahun Buku 2010.

25 Mei 2010 Membahas KAP Tahun Buku 2010.

24 Agustus 2010 Membahas rencana penerapan PSAK 50-55.

20 Desember 2010 Membahas penerapan PSAK 50-55 bersama auditor eksternal dan FRS – Global.

4. Kantor Inspeksi 5, 6, 7 April 2010 Kunjungan Komite Audit ke Kantor Inspektur Bandung.

4-8 Mei 2010 Kunjungan ke Kantor Inspektur Makassar.

11-14 Oktober 2010 Kunjungan ke Kantor Inspektur Padang.

5. Kantor Inspeksi 15-16 Januari 2010 Kesiapan Auditor BRI terhadap peran sebagai Strategic Business Partner untuk pelaksanaan Risk-Based Audit.

02 Februari 2010 Presentasi Komite Audit kepada Dewan Komisaris.

19 Maret 2010 Membahas Laporan Hasil Audit tahun 2009.

6. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

25 Juni 2010 Membahas Sistem Pengendalian Intern BRI.

Page 16: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

162 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Program Kerja Komite AuditKomite Audit telah melaksanakan program kerjanya selama tahun 2010 sebagai berikut :

1. Kegiatan Internala. Menyusun rencana dan program kerja Komite Audit yang merupakan

penjabaran dari Piagam Komite Audit.b. Melakukan pertemuan dengan Audit Intern (AIN) dalam rangka

membahas sistem pengendalian intern, temuan – temuan audit terutama yang dinilai mengandung risiko yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha bank.

c. Melakukan pertemuan dengan Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan (AMK) serta Divisi terkait untuk membahas perkembangan kinerja keuangan BRI dan informasi keuangan lainnya.

d. Melakukan pertemuan reguler (mingguan) dengan Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Pengawasan Manajemen Risiko dan Sekretaris Dewan Komisaris membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan efektivitas fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

e. Melakukan evaluasi dan memberikan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris dari setiap pertemuan diatas dan penugasan yang diberikan kepada Komite Audit.

f. Mengikuti Forum Komunikasi Audit Intern dan melakukan kunjungan ke beberapa Kantor Inspeksi (Kanins), Kantor Wilayah/Cabang, yaitu Kantor Wilayah dan Kantor Inspeksi Makassar, Padang dan Bandung dalam rangka mendapatkan informasi langsung masalah yang dihadapi oleh unit kerja.

2. Kegiatan Eksternala. Mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan fungsi-fungsi

Komite Audit seperti the Institute of Internal Auditor (IIA) Indonesia Chapter, Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kapabilitas Komite Audit.

b. Melakukan diskusi dengan Eksternal Auditor, baik sebelum maupun setelah dilakukan pemeriksaan mengenai temuan-temuan atas laporan keuangan bank.

c. Melakukan diskusi dengan pihak lainnya (BPK-RI) khususnya yang berkaitan dengan peningkatan sistem pengendalian intern.

2. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (KNR)

Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi BRI didasarkan pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN; Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Corporate Governance bagi Bank Umum; dan Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN. Di BRI Komite Nominasi dan Komite Remunerasi tidak terpisah.

Page 17: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 163

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Anggota KNR

Komite Nominasi dan Remunerasi BRI terdiri dari seorang Ketua (Komisaris Independen), satu orang anggota (Komisaris Independen), satu orang anggota (Komisaris), satu orang pejabat eksekutif yaitu Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia, dan dua orang anggota non Komisaris yang memiliki pengetahuan dan mengetahui sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan Bank.

Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi 1 Januari 2010 – 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Profesi

B.S. Kusmuljono *) Ketua Komisaris Independen

Aviliani Anggota Komisaris Independen

Agus Pakpahan *) Anggota Komisaris

Randi Anto Anggota Non Komisaris / Pejabat Eksekutif

Kanyatama P. Mulyono Anggota Non Komisaris

Asep Ikhsan Iskandar Anggota Non Komisaris

*) terhitung sejak 20 Mei 2010 tidak lagi menjabat sebagai komisaris BRI.

Sedangkan susunan keanggotaan 01 Juli 2010 – 31 Desember 2010:

Nama Jabatan Profesi

Bunasor Sanim Ketua Komisaris Utama/Komisaris Independen

Aviliani Anggota Komisaris Independen

Heru Lelono *) Anggota Komisaris

Randi Anto Anggota Non Komisaris/Pejabat Eksekutif

Kanyatama P. Mulyono Anggota Non Komisaris

Asep Ikhsan Iskandar Anggota Non Komisaris

*) terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank

Indonesia atas fit and proper test.

Profil Anggota KNRProfil Bunasor Sanim, Aviliani, dan Heru Lelono dapat dilihat pada Profil Anggota Dewan Komisaris.

Randi Anto – Warga negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak Mei 2009. Berkarir di BRI sejak 1985 dalam berbagai posisi, saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia BRI. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas Diponegoro, Semarang (1984), dan gelar MBA (Banking) dari St. Louis University Amerika Serikat (1994).

Kanyatama P. Mulyono – Warga negara Indonesia, 37 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak November 2009. Sebelumnya berkarir sebagai Auditor di Haga Bank dan Kantor Akuntan Publik KPMG, dan dilanjutkan sebagai konsultan dan Pengajar di Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas

Page 18: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

164 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Indonesia (LM-FEUI). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1996), dan Magister Sains bidang Psikologi Industri dan Organisasi dari Universitas Indonesia (2004).

Asep Ikhsan Iskandar – Warga negara Indonesia, 38 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak November 2009. Berkarir di BRI sejak 1998 dalam berbagai posisi, saat ini menjabat sebagai Staf di Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia BRI. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Pasundan Bandung (1996).

Tugas dan Tanggung Jawab KNRBerdasarkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 21 Juni 2007, Komite Nominasi dan Remunerasi adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya terkait dengan kebijakan nominasi dan kebijakan remunerasi.

A. Fungsi Nominasi1. Menganalisa, menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai

sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.

2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris.

3. Memantau pelaksanaan dan menganalisa kriteria dan prosedur seleksi bagi calon Pejabat satu tingkat di bawah Direksi.

4. Menyusun sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.5. Memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan

Komisaris dan Direksi.6. Memberikan pendapat atau nasehat kepada Direksi atas

keputusan Direksi untuk mutasi dan/atau pengangkatan non pekerja Perusahaan menjadi pejabat satu tingkat di bawah Direksi.

7. Menganalisa data pejabat satu tingkat di bawah Direksi yang disampaikan oleh Direksi secara triwulanan dan setiap waktu jika ada perubahan.

8. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko.

B. Fungsi Remunerasi1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang berlaku

bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Pekerja Perusahaan. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.b. kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pekerja

Perusahaan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

3. Memberikan rekomendasi tentang pemberian opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja Perusahaan, antara lain opsi saham.

4. Memberikan rekomendasi tentang sistem pensiun bagi pekerja Perusahaan.

Page 19: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 165

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

5. Memberikan rekomendasi tentang sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam pengurangan pekerja Perusahaan.

C. Lain-lain1. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris yang berkaitan

dengan kebijakan ketenagakerjaan dan fungsi lainnya dalam manajemen SDM yang memiliki dampak finansial yang signifikan dan/atau risiko hukum bagi Perusahaan.

2. Memberikan rekomendasi atas penyelesaian temuan audit internal dan /atau eksternal serta hasil pengawasan Bank Indonesia, khusus mengenai kebijakan di bidang manajemen SDM.

3. Mengadministrasikan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Komite.

Frekuensi Rapat KNRTingkat kehadiran anggota dalam Rapat KNR selama tahun 2010 adalah sbb :

Nama Jabatan Kehadiran (%)

Bunasor Sanim *) Ketua 100

Aviliani Anggota 100

B.S. Kusmuljono **) Anggota 100

Agus Pakpahan **) Anggota 80

Heru Lelono ***) Anggota 100

Randi Anto Anggota 80

Kanyatama P. Mulyono Anggota 100

Asep Ikhsan Iskandar Anggota 100

*) terhitung sejak 01 Juli 2010 menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.**) terhitung sejak 20 Mei 2010 tidak lagi menjabat sebagai Komisaris BRI.***) terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas fit and proper test.

Page 20: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

166 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Kegiatan yang dilaksanakan Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2010 antara lain :

a. Agenda Rapat dan Kegiatan KNR terkait Nominasi Direksi :

No Waktu Agenda Rapat dan Kegiatan KNR

1 22 Januari 2010

Rapat persiapan RUPST 2010 mengenai nominasi Direksi dengan pembahasan :

•Dewan Komisaris akan melakukan penilaian terhadap Direksi dengan menggunakan indikator kuantitatif dan kualitatif.

• Proses penggantian Direksi dalam RUPST 2010.

•Menyusun dan mengirim Laporan kepada Menteri BUMN perihal persiapan pelaksanaan RUPST 2010.

2 26 Januari 2010

Tindak lanjut dari Rapat tanggal 22 Januari 2010, khususnya persiapan seleksi calon Direksi yang menyepakati :

• Penentuan dan penelusuran data bakal calon.

• Penyusunan jadwal proses nominasi.

3 02 Februari 2010

Tindak Lanjut dari Rapat tanggal 26 Januari 2010 yang membahas pengolahan data calon Direksi sesuai kebijakan nominasi serta kriteria khusus yaitu : turning vision into policy, business capability, leadership, networking, dan amanah.

4 05 & 09 Februari 2010

Penyusunan Draft Laporan kepada Kementerian BUMN (Pemegang Saham) yang mencakup :

•Penilaian dan Evaluasi Direksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

• Penggantian Direksi dalam RUPST 2010.

5 11 Februari 2010Pelaksanaan seleksi wawancara terhadap kandidat bakal calon Direktur dari internal BRI, dengan kriteria : turning vision into policy, business capability, leadership, networking, dan amanah.

6 16 Februari 2010

Finalisasi Penyusunan Laporan kepada Kementerian BUMN (Pemegang Saham) tentang Penilaian Direksi dan Rekomendasi bakal calon Direktur hasil seleksi Dewan Komisaris sebagai bahan RUPST 2010.

b. Agenda Rapat dan Kegiatan KNR terkait Remunerasi Komisaris dan Direksi :

No Waktu Agenda Rapat dan Kegiatan KNR

12

06 April 201013 April 2010

Pembahasan tentang Tantiem dan Gaji/Honorarium Pengurus Perseroan antara KNR dengan Dewan Komisaris, dengan berpedoman pada :

•Peraturan Menteri Negara BUMN RI No.:PER-02/MBU/2009, tanggal 27 April 2009.

•Market practice, kondisi perekonomian, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Pencapaian kinerja Perusahaan tahun 2008 dan 2009.

3 22 April 2010 Laporan kepada Kementerian BUMN (Pemegang Saham) tentang usulan Tantiem dan Gaji/Honorarium Pengurus Perseroan untuk diputus dalam RUPST 2010.

Page 21: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 167

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

c. Agenda Rapat dan Kegiatan KNR terkait bidang SDM :

No Waktu Agenda Rapat dan Kegiatan KNR

1 28 Juli 2010 Rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi untuk memaparkan Program Pembinaan SDM (Rekrutmen, Pendidikan, Pelatihan, Promosi dan Mutasi) terkait dengan strategi pembukaan unit kerja baru, dengan beberapa kesimpulan :

Aktifitas pengelolaan SDM di BRI dilaksanakan dalam one gate policy dari sisi Rekrutmen, Pendidikan dan Pengembangan (Karir dan Profesi), punishment, serta Program Exit Policy bagi pekerja yang sudah tidak produktif, yang tercantum dalam Arsitektur SDM BRI.

Program Pendidikan dan Pelatihan melalui Training Needs Assesment (TNA) diharapkan mampu mengetahui pengembangan yang diperlukan Pekerja baik dari kebutuhan Individu maupun kebutuhan Perusahaan.

Pengembangan SDM terkait strategi bisnis BRI tidak berorientasi pada expansi bisnis namun pada peningkatan DPK (dana murah) agar tercapai excellent performance untuk mencapai excellent welfare.

Untuk menjaga pola keseimbangan pekerja BRI, dilaksanakan kebijakan pemberian insentif dan kenaikan upah bagi pekerja Outsourcing sesuai masa kerja, serta kesempatan mengikuti seleksi menjadi pekerja tetap bagi yang berprestasi baik.

•SDM di BRI merupakan faktor yang sangat strategis mengingat industri Perbankan adalah industri yang menggerakan SDM.

•Pemimpin unit kerja adalah leader atau CEO-nya unit kerja sehingga perannya sangat penting untuk membina bawahan, lingkungan, dan customernya.

2 11 Agustus 2010 Rekomendasi KNR kepada Dewan Komisaris terkait hasil rapat dimaksud:

•Apresiasi yang tinggi kepada Direksi yang telah melaksanakan langkah-langkah sosialisasi seperti halnya video conference dan tour ke seluruh unit kerja.

•Langkah Sosialisasi perlu didukung oleh second layer serta adanya suatu mekanisme sosialisasi sehingga diseminasi berjalan lebih cepat, dan tercermin pada perilaku pekerja.

Konsep 7’S Mc Kinsey (shared values, strategy, structure, system, style, staffs dan skills), maka sosialisasi di BRI harus terfokus pada sistem dan leadership style, dimana mekanisme sosialisasi dibuat sebagai sistem yang melekat pada proses operasional sehari-hari di BRI, yang bisa membangkitkan kesadaran para pemimpin unit kerja untuk bertanggung jawab menggerakkan dan memotivasi jajarannya dalam rangka mendukung strategi dan kebijakan Perusahaan.

•Pelaksanaan sosialisasi strategi dan kebijakan secara lebih intensif dan berkelanjutan.

Page 22: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

168 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Program Kerja Komite Nominasi dan RemunerasiSelama tahun 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan hal-hal sebagai berikut :1. Bersama dengan Dewan Komisaris melakukan penilaian terhadap Direktur

Utama dan seluruh Anggota Direksi dengan menggunakan indikator kuantitatif (pencapaian kinerja keuangan) dan kualitatif (mencakup aspek bisnis, leadership, hubungan industrial dan sinergi dengan Dewan Komisaris).

2. Bersama dengan Dewan Komisaris melaksanakan seleksi calon kandidat Direksi dari Internal BRI sesuai ketentuan dalam Kebijakan Nominasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi BRI.

3. Melakukan pengkajian atas tantiem dan gaji/honorarium Direksi dan Komisaris sesuai market practice, kondisi perekonomian saat ini, serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, untuk dimintakan persetujuan Dewan Komisaris yang selanjutnya disampaikan kepada Pemegang Saham (Kementrian BUMN).

4. Memberi masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris BRI berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan-peraturan lainnya, tentang persetujuan Dewan Komisaris BRI atas penunjukkan Direktur Kepatuhan.

5. Menyusun dan mengusulkan revisi Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Remunerasi Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris BRI.

6. Memberi masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris BRI tentang persetujuan Komisaris BRI atas Pernyataan Tertulis Pendiri dalam rangka Perubahan Peraturan Dana Pensiun BRI.

7. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan seleksi kandidat anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko (KPMR) BRI.

8. Memberikan tanggapan dan masukan terhadap hasil Rapat Komisaris yang mengundang Direksi perihal Kebijakan SDM dan Diklat terkait pembukaan unit kerja baru.

9. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai perpanjangan masa kerja anggota Komite di Lembaga Komisaris BRI.

10. Memberikan tanggapan dan masukan atas susunan pejabat eselon 1 BRI kepada Dewan Komisaris.

11. Memberikan masukan dan rekomendasi atas kebijakan remunerasi pekerja secara umum.

12. Bersama-sama dengan Komite Audit, Komite Pengawasan Manajemen Risiko, Sekretaris Dewan Komisaris dan Staf Sekretaris Dewan Komisaris membantu Komisaris dalam melakukan review terhadap evaluasi dan usulan perubahan RKAP, RBB BRI; membahas perkembangan kinerja Bank BRI secara keseluruhan; untuk kemudian dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris secara internal, serta Rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

13. Melakukan Rapat bersama-sama dengan Komite lain untuk menyiapkan bahan bagi Dewan Komisaris dalam Rapat Direksi dan Dewan Komisaris.

14. Melaksanakan kunjungan langsung ke unit kerja di daerah bersama-sama dengan Anggota Dewan Komisaris dan Komite lain.

15. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta oleh Dewan Komisaris.

Selama tahun 2010 KNR telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai berikut :1. Rekomendasi dan masukan mengenai penilaian Direksi, dan hasil seleksi kandidat

calon Direktur dari Internal BRI.2. Rekomendasi dan masukan mengenai tantiem dan gaji/honorarium Direksi

dan Komisaris sesuai market practice, kondisi perekonomian saat ini, serta

Page 23: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 169

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku Nota Dinas KNR :No.R.03-KOM/KNR/04/2010 tanggal 09 April 2010.

3. Rekomendasi penunjukkan Direktur Kepatuhan Nodin KNR : No.R.05–KNR/06/2010, tanggal 22 Juni 2010.

4. Rekomendasi mengenai persetujuan Dewan Komisaris BRI atas Pernyataan Tertulis Pendiri dalam rangka Perubahan Peraturan Dana Pensiun BRI Nodin KNR :B.03-KNR/07/2010, tanggal 19 Juli 2010.

5. Rekomendasi mengenai hasil Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi perihal Program Pembinaan SDM (Rekrutmen, Pendidikan, Pelatihan, Promosi dan Mutasi) terkait dengan strategi pembukaan unit kerja baru, Nodin KNR : No.B.05-KNR/08/2010 Tanggal 11 Agustus 2010.

6. Rekomendasi mengenai perpanjangan masa kerja anggota Komite di Lembaga Komisaris BRI, Nodin KNR: No.R.10–KNR/09/2010, tanggal 2 September 2010.

7. Rekomendasi mengenai Review Remunerasi Pekerja BRI secara umum Nota Dinas KNR No.B.07-KNR/12/2010, tanggal 22 Desember 2010.

8. Rekomendasi mengenai Daftar Pejabat Eselon 1 BRI Nota DInas KNR: No.B.08-KNR/12/2010, tanggal 22 Desember 2010.

3. KOMITE PENGAWASAN MANAJEMEN RISIKO (KPMR)

Pembentukan Komite Pengawasan Manajemen Risiko dan Remunerasi BRI didasarkan pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. 117/M-MBU/2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada BUMN.

Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Anggota Komite Pengawasan Manajemen RisikoAnggota KPMR BRI terdiri dari seorang Ketua (Komisaris Independen), satu orang anggota (Komisaris Independen), satu orang anggota (Komisaris) dan dua orang anggota non Komisaris yang ahli di bidang keuangan dan manajemen risiko.

Susunan Keanggotaan pada periode 1 Januari 2010 – 30 Juni 2010

Nama Jabatan Profesi

Baridjussalam Hadi Ketua Komisaris Independen

Agus Suprijanto Anggota Komisaris

Ridwan Darmawan Ayub Anggota Non Komisaris

Pamuji Gesang Raharjo *) Anggota Non Komisaris

*) terhitung sejak 14 Mei 2010 kontrak kerja sebagai anggota KPMR telah berakhir.

Sedangkan susunan Keanggotaan 1 Juli 2010 – 31 Desember 2010

Nama Jabatan Profesi

Aviliani Ketua Komisaris Independen

Adhyaksa Dault *) Anggota Komisaris Independen

Agus Suprijanto Anggota Komisaris

Ridwan Darmawan Ayub Anggota Non Komisaris

I Gde Yadnya Kusuma **) Anggota Non Komisaris

*) terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat

persetujuan Bank Indonesia atas fit and proper test.

**) terhitung sejak 01 Juli 2010 menjabat sebagai anggota KPMR.

Page 24: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

170 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Profil Anggota KPMRProfil Aviliani, Adhyaksa Dault, dan Agus Suprijanto dapat dilihat pada Profil Anggota Dewan Komisaris.

Ridwan Darmawan Ayub – Warga negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko sejak 2006. Sebelumnya berkarir di Bank Internasional Indonesia dalam berbagai posisi. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (1985), dan gelar Magister Manajemen bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Mercu Buana, Jakarta (2008).

I Gde Yadnya Kusuma – Warga negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko sejak Juli 2010. Sebelumnya berkarir di Bank Indonesia dalam berbagai posisi dan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai Direktur Riset dan Analisis. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya, Jakarta (1993) dan gelar Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta (2006).

Pamuji Gesang Raharjo – Warga negara Indonesia, 42 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko sejak 2007-2010. Sebelumnya berkarir di BNI 46, Bank Danahutama, dan Bank Internasional Indonesia dalam berbagai posisi. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta (1996), dan gelar Magister Manajemen bidang Manajemen Risiko dari Universitas Indonesia, Jakarta (2003).

Tugas dan Tanggung Jawab KPMRBerdasarkan Piagam Komite Pengawasan Manajemen Risiko, KPMR memiliki fungsi dalam membantu Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengevaluasi dan memastikan agar penerapan manajemen risiko bank tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan bank tetap dapat terkendali

(manageable) pada batas/limit yang dapat diterima serta menguntungkan bank.

Secara garis besarnya, tugas dan tanggung jawab KPMR meliputi, antara lain :1. Mengevaluasi dan mengkaji ulang secara

berkala atas kebijakan manajemen risiko dan memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan kebijakan manajemen risiko yang diperlukan.

2. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko bank.

3. Mengevaluasi dan menganalisa laporan profil risiko bank secara triwulanan dan memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.

4. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan sekurang-kurangnya secara triwulanan.

5. Mengevaluasi dan menganalisa paket usulan Direksi untuk penyediaan dana bagi pihak terkait yang harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

6. Mengevaluasi dan mengkaji RKAP, RBB, dan RJPP untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

7. Memantau dan/atau membuat tanggapan atas laporan realisasi RKAP, RBB, dan RJPP.

8. Mengevaluasi dan menganalisa paket pemberian kredit diatas jumlah tertentu yang memerlukan konsultasi dengan Dewan Komisaris.

9. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya.

10. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan Dewan Komisaris.

Frekuensi Rapat KPMRMengingat luasnya cakupan dan keterkaitan antar masing-masing jenis risiko yang dihadapi

Page 25: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 171

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

oleh BRI, maka selain dilakukan dalam forum Rapat KPMR, pembahasan permasalahan yang terkait dengan implementasi manajemen risiko menjadi agenda Rapat Dewan Komisaris.

Selama tahun 2010, KPMR telah melakukan rapat, baik internal KPMR maupun bersama-sama dengan Divisi/Unit Kerja yang terkait dalam rangka mengevaluasi penerapan dan pengelolaan manajemen risiko, yang mencakup Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategis, dan Risiko Reputasi sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

Tingkat kehadiran anggota dalam Rapat KPMR selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Kehadiran (%)

Aviliani *) Ketua 100

Baridjussalam Hadi **) Anggota 100

Adhyaksa Dault ***) Anggota 67

Agus Suprijanto Anggota 80

Ridwan Darmawan Ayub Anggota 100

Pamuji Gesang Raharjo ****) Anggota 100

I Gde Yadnya Kusuma ****) Anggota 100

*) terhitung sejak 01 Juli 2010 menjabat sebagai anggota KPMR.

**) terhitung sejak 01 Juli 2010 tidak lagi menjabat sebagai anggota KPMR.

***) terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat

persetujuan Bank Indonesia atas fit and proper test.

****) terhitung sejak 14 Mei 2010 berakhir kontrak kerja sebagai anggota KPMR.

Adapun Rapat dan kegiatan yang dilaksanakan KPMR selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

No. Pihak / Unit Kerja Terkait Tanggal Agenda

1. Divisi Kepatuhan BRI 17 Februari 2010

Kebijakan Program Anti Pencucian Uang dan Program Pencegahan Pendanaan Terorisme

2. Divisi Manajemen Risiko BRI 19 Juli 2010-

Laporan Profil Risiko semester I tahun 2010

-Realisasi program kerja semester I tahun 2010

3.-

Divisi Manajemen Risiko BRI 31 Agustus 2010

Pengelolaan Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas

- Divisi Treasury BRI

4. Direktorat Bisnis Komersial 30 September 2010Pemberian Fasilitas Kredit a/n. PT. Bima Agri Sawit

5

- Divisi Treasury

2 November 2010

Pengembangan Operasional Divisi Internasional dan Progress Sistem Trade Finance Antar Divisi dan Antar Unit Kerja

- Divisi Manajemen Risiko

- Divisi Internasional

Page 26: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

172 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Program Kerja KPMR Selama tahun 2010, KPMR telah melakukan hal-hal sebagai berikut :1. Menyusun program kerja tahun 2010.2. Melakukan evaluasi atas mekanisme pelaksanaan Konsultasi Kredit, terkait

dengan pemberian fasilitas kredit yang harus dikonsultasikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.

3. Memberikan tanggapan atas fasilitas kredit yang dikonsultasikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.

4. Melakukan evaluasi atas Laporan Kinerja Portofolio Kredit BRI.5. Melakukan evaluasi terhadap Kebijakan-kebijakan Direksi BRI yang berkaitan

dengan penerapan kebijakan manajemen risiko, termasuk mekanisme Kerja Komite Manajemen Risiko Direksi.

6. Melakukan review terhadap Surat Keputusan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

7. Melakukan review terhadap Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas BRI.8. Melakukan review atas laporan triwulanan tentang Laporan Profil Risiko

Bank BRI.9. Melakukan review atas laporan bulanan dan laporan semester Direktur

Kepatuhan.10. Bersama-sama dengan Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi,

Sekretaris Dewan Komisaris, dan Staf Sekretaris Dewan Komisaris membantu Dewan Komisaris dalam melakukan review terhadap evaluasi dan usulan RKAP BRI tahun 2010.

11. Mendampingi anggota Dewan Komisaris dalam kunjungan kerja ke beberapa Kantor Wilayah, Kantor Cabang dan Kantor BRI Unit, khususnya dalam memantau dan mengevaluasi implementasi sistem aplikasi Loan Approval System dan pelaksanaan implementasi kebijakan manajemen risiko.

12. Melakukan review perkembangan kinerja bulanan BRI dan memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Komisaris untuk diklarifikasi kepada Direksi dalam forum Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.

13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta oleh Dewan Komisaris.

Page 27: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 173

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

A. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

1. JUMLAH, KOMPOSISI, KRITERIA DAN INDEPENDENSI DIREKSI :

Jumlah anggota Direksi BRI 10 (sepuluh) orang yang masing-masing telah memiliki pengalaman di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif bank lebih dari 5 (lima) tahun.

Seluruh anggota Direksi BRI berdomisili di Indonesia. Direksi BRI memiliki integritas dan kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan fit & proper test.

Direksi BRI tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank/lembaga lain, dan tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris.Direksi BRI dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.

Adapun susunan Direksi BRI posisi 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan

1 Sofyan Basir Direktur Utama

2 Sarwono Sudarto Direktur Operasional

3 Bambang Soepeno Direktur Kepatuhan merangkap Direktur Manajemen Risiko

4 Sulaiman Arif Arianto Direktur Bisnis Komersial

5 Achmad Baiquni Direktur Keuangan

6 A. Toni Soetirto Direktur Bisnis Konsumer

7 Lenny Sugihat Direktur Pengendalian Risiko Kredit

8 Djarot Kusumayakti Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

9 Asmawi Syam Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN

10 Suprajarto Direktur Jaringan dan Layanan

2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSIa. Umum

a.1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Bank untuk kepentingan Bank dan sesuai dengan maksud, tujuan dan kegiatan usaha Bank serta serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun pemilikan serta mengikat Bank dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Bank dengan memperhatikan Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

a.2. Direksi bertanggung jawab mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; serta mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.

III. DIREKSI

Page 28: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

174 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

b. Khususb.1. Penetapan tugas dan tanggung jawab berkaitan dengan Dewan

Komisaris dan Pemegang Sahamb.1.1. Memastikan pelaksanaan keputusan yang dibuat pada RUPS.b.1.2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perseroan

(RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) dan rencana kerja lainnya serta perubahannya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.

b.1.3. Menyelenggarakan RUPS berdasarkan permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah.

b.1.4. Membuat dan memelihara daftar pemegang saham dan daftar khusus yang berisi daftar kepemilikan saham yang dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi termasuk keluarga mereka dalam Bank dan di perusahaan lain.

b.1.5. Mengonsultasikan pemberian kredit diatas jumlah tertentu kepada Dewan Komisaris dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

b.1.6. Membuat rencana bisnis Bank, rencana kerja dan anggaran Bank serta rencana kerja lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris guna mendapatkan persetujuan.

b.1.7. Menyampaikan laporan tahunan setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.

b.2. Penetapan tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan berkaitan dengan Akuntansi dan Laporan Tahunanb.2.1. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Bank

sesuai dengan praktek yang umum berlaku bagi perusahaan.b.2.2. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan dan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama dalam hal pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.

b.2.3. Menyiapkan Laporan Tahunan termasuk laporan keuangan.

b.3. Penetapan tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan dengan Manajemen Risiko dan Pengendalianb.3.1. Memelihara proses manajemen risiko seperti berikut:

1. Memastikan bahwa Bank memiliki proses yang tepat dan sistematis untuk mengidentifikasi, menilai dan mengendalikan risiko yang dihadapinya.

2. Memastikan bahwa sistem dan proses yang tepat telah dijalankan untuk mengawasi dan melaporkan adanya risiko utama yang dihadapi Bank.

3. Memonitor dan menilai adanya proses manajemen yang baik untuk menilai kecukupan sistem manajemen risiko dan pengendalian intern, pelaporan keuangan dan kepatuhan.

Page 29: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 175

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

4. Memastikan adanya suatu sistem pengendalian yang efektif untuk meyakinkan :a. Keandalan dan integritas informasi.b. Kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur,

peraturan dan undang-undang yang berlaku.c. Penjagaan atas harta kekayaan bank.d. Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.e. Pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

untuk operasional.5. Melakukan penilaian tahunan untuk membuat pernyataan publik

tentang pengendalian intern di Bank untuk memberi keyakinan bahwa semua aspek pengendalian intern yang signifikan sudah dipertimbangkan untuk tahun pemeriksaan sampai tanggal persetujuan laporan tahunan.

b.3.2. Membuat struktur organisasi, tugas dan menetapkan tanggung jawab yang jelas termasuk pengangkatan manajemen.

b.4. Direktur Utama :Mewakili bank dalam mengkoordinasi, mengawasi dan sebagai pimpinan dari Direksi.

b.5. Anggota Direksi :b.5.1. Mengembangkan rencana kerja untuk setiap bidang tanggung jawab

dan unit kerja yang dipimpin oleh setiap Direktur.b.5.2. Mengkoordinasi dan mengawasi setiap alokasi tanggung jawab dan

unit kerja.b.5.3. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan

bahwa keputusan yang dibuat oleh Direksi dan atau anggota Direksi sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.

b.5.4. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Direksi.

b.6. Direktur KepatuhanTanggung jawab utama Direktur Kepatuhan adalah :1. Memastikan bahwa Bank telah mentaati Peraturan Bank Indonesia

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui kegiatan-kegiatan: pengujian prinsip kehati-hatian terhadap rencana kebijakan dan atau keputusan Direksi, pemantauan tindak lanjut hasil pengujian, review kebijakan, penyampaian peraturan eksternal yang harus dipedomani dalam penyusunan kebijakan dan atau pengambilan keputusan, analisis dampak peraturan/ketentuan eksternal, pengelolaan GCG BRI, pemantauan terhadap pemenuhan perjanjian dan komitmen BRI kepada BI dan lembaga otoritas yang berwenang serta pemantauan terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

2. Menyampaikan laporan sebagaimana diatur pada PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.

Page 30: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

176 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Tugas LainnyaTugas dan tanggung jawab lainnya tercantum dalam Anggaran Dasar BRI.

Rapat DireksiDireksi secara berkala mengadakan pertemuan internal untuk membahas hal-hal yang memerlukan pertimbangan Direksi dan juga membahas rencana strategis lainnya.

NO HARI/TANGGAL AGENDA

1 Senin/ 11 Januari 2010 Kinerja Keuangan bulan Desember 2009

2 Selasa/ 19 Januari 2010 Reorganisasi Basel II

3 Selasa/25 Januari 2010Permasalahan Sikap Prilaku Tidak Terpuji Salah satu Pemimpin Cabang

4 Selasa/ 27 Januari 2010 Permasalahan Kasus salah satu Kantor Cabang

5 Rabu/ 24 Februari 2010

1. Rencana Akuisisi Bank Agro Niaga

2. Rencana Akuisisi Bank Bukopin

3. Rencana Penambahan Penyertaan Modal ke Bank BRI Syariah

6 Senin/ 22 Maret 2010 Antisipasi Kinerja Maret 2010

7 Senin/ 29 Maret 2010

1. Subdebt

2. Penyertaan Modal BRI pada BRI Syariah

3. RUPS tahun 2010

4. Pengadaan Mesin AS400 : Power 7 untuk IT Building dan Pengadaan Stratus C1225

8 Selasa/ 25 Mei 20101. Tindak Lanjut Penyelesaian Sertifikat Pirbun di Kanca BRI Rangkasbitung

2. Beberapa Kasus Perampokan di BRI Unit

9 Kamis/ 03 Juni 2010 Revisi RKAP 2010

10 Jum'at/ 23 Juli 2010 Pembidangan Tugas Direksi BRI

11 Senin/ 16 Agustus 2010

1. Corporate Action

2. Persiapan Layanan BRI Menghadapi Lebaran Idul Fitri

3. Kegiatan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2010

4. Lain-lain

12 Selasa/ 24 Agustus 2010Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Dhuafa dihadiri Presiden RI

13 Rabu/ September 2010

1. Persiapan Layanan Libur Lebaran tahun 2010

2. Persetujuan Rancangan Akuisisi Bank Agroniaga

3. Stock Split

14Selasa/ 02 November

20101. RKAP 2011

2. PSAK 50 & 55

15Selasa/ 09 November

20101. RKAP 2011

2. Stock Split Saham BRI

Page 31: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 177

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

NO HARI/TANGGAL AGENDA

16Selasa/ 30 November

2010

1. Kajian Jabatan Regional Operation Manager dan Unit Kerja E-Channel di Kanwil

2. Identifikasi temuan BPK

3. Hak dan Kewajiban Kanca Booking Office Kredit Prakarsa Kanpus dan Kanwil

17 Senin/ 27 Desember 2010Usulan PPAP beban Kanpus dan tambahan Plafond PH terkait daerah bencana tahun 2010

18 Kamis/ 30 Desember 2010Usulan tambahan penghapusbukuan kredit bermasalah tahun 2010

Tingkat kehadiran anggota Direksi pada Rapat Direksi selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:

No. N a m a Jumlah Rapat Kehadiran %

1. Sofyan Basir 18 14 77,78

2. Sarwono Sudarto 18 18 100,00

3. Sulaiman A. Arianto 18 14 77,78

4. A. Toni Soetirto 18 14 77,78

5. Leny Sugihat 18 16 88,89

6. Asmawi Syam 18 15 83,33

7. Suprajarto 18 13 72,22

8. Bambang Soepeno 18 15 83,33

9. Abdul Salam *) 5 4 80,00

10. Sudaryanto Sudargo *) 5 5 100,00

11. Achmad Baiquni **) 13 10 76,92

12. Djarot Kusumayakti **) 13 10 50,00

*) terhitung sejak 20 Mei 2010 tidak lagi menjabat sebagai Direksi BRI.

**) terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Direksi setelah mendapat persetujuan Bank

Indonesia atas fit and proper test.

B. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE-KOMITEUntuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah dibentuk komite-komite di bawah Direksi yaitu:

1. Komite Manajemen Risiko/Risk Management Committee (RMC)Risk Management Committee adalah komite tertinggi dalam sistem manajemen risiko BRI yang beranggotakan seluruh anggota Direksi dan pejabat setingkat dibawah Direksi BRI yang ditunjuk. RMC bersifat non-struktural dan independen terhadap Unit Kerja Operasional.

a. Struktur dan Keanggotaan RMCKetua : Direktur Utama

Ketua I : Direktur Kepatuhan (merangkap anggota tetap dengan hak voting)

Page 32: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

178 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Ketua II : Direktur Pengendalian Risiko Kredit (merangkap anggota tetap dengan hak voting)

Sekretaris I : Kepala Divisi Manajemen Risiko (merangkap anggota tetap tanpa hak voting)

Sekretaris II : Kepala Divisi Administrasi Kredit (merangkap anggota tetap tanpa hak voting)

Anggota RMC terdiri dari anggota tetap, baik dengan hak voting maupun tanpa hak voting, dan anggota tidak tetap. Anggota tetap dengan hak voting adalah anggota dalam RMC yang memiliki hak suara untuk memilih apabila dalam pengambilan keputusan suatu permasalahan tidak tercapai kata mufakat sehingga harus dilakukan voting. Anggota tetap tanpa hak voting adalah pejabat setingkat di bawah Direksi yang ditunjuk, sedangkan anggota tidak tetap adalah keanggotaan dalam RMC di luar anggota tetap yang diundang berdasarkan relevansi permasalahan. Anggota tetap dengan hak voting terdiri dari:1. Direktur Keuangan2. Direktur Operasional3. Direktur Bisnis Komersial 4. Direktur Bisnis Konsumer5. Direktur Bisnis UMKM6. Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN7. Direktur Jaringan dan Layanan

Anggota tetap tanpa hak voting adalah pejabat setingkat di bawah Direksi yang ditunjuk, yaitu :1. Kepala Audit Intern2. Seluruh Kepala Divisi Kantor Pusat3. Pemimpin Wilayah Jakarta 1, 2 dan 34. Pemimpin Kantor Cabang Khusus

Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko, RMC telah menetapkan Sub-RMC yang berperan memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam hal ini Direktur Utama BRI. Sub-RMC yang ditetapkan adalah:

1. Operational Risk Management Committee (ORMC) adalah fungsi Sub-RMC yang membahas permasalahan yang berkaitan dengan eksposur risiko operasional dan penerapan manajemen risiko operasional. Dalam hal ini risiko operasional mencakup risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan.

Struktur dan Keanggotaan ORMCKetua I : Direktur Kepatuhan

Ketua II : Direktur Operasional

Page 33: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 179

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Sekretaris I : Kepala Divisi Manajemen Risiko (merangkap anggota)

Anggota tetap terdiri dari:1. Kepala Divisi Teknologi dan Sistem Informasi 2. Kepala Divisi Manajemen dan Sumber Daya Manusia3. Kepala Divisi Hukum4. Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan5. Kepala Divisi Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis 6. Kepala Divisi Kepatuhan

2. Bagi anggota tidak tetap, diundang berdasarkan relevansi permasalahan. Credit Risk Management Committee (CRMC) adalah fungsi Sub-RMC yang membahas permasalahan yang berkaitan dengan eksposur risiko kredit dan penerapan manajemen risiko kredit.

Struktur dan Keanggotaan CRMCKetua I : Direktur Kepatuhan

Ketua II : Direktur Pengendalian Risiko Kredit

Sekretaris I : Kepala Divisi Manajemen Risiko (merangkap anggota)

Sekretaris II : Kepala Divisi Administrasi Kredit (merangkap anggota)

Anggota tetap terdiri dari:1. Kepala Divisi Bisnis Mikro 2. Kepala Divisi Bisnis Umum3. Kepala Divisi Bisnis Internasional4. Kepala Divisi Bisnis Program5. Kepala Divisi Agribisnis6. Kepala Divisi Kredit Ritel7. Kepala Divisi Kredit Konsumer8. Kepala Divisi Kartu Kredit9. Kepala Divisi Bisnis BUMN10. Kepala Divisi Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Bagi anggota tidak tetap, diundang berdasarkan relevansi permasalahan.

3. Market Risk Management Committee (MRMC) adalah fungsi Sub-RMC yang membahas permasalahan yang berkaitan dengan eksposur risiko pasar dan penerapan manajemen risiko pasar. Risiko pasar meliputi risiko nilai tukar, risiko suku bunga dan risiko likuiditas.

Page 34: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

180 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Struktur dan Keanggotaan MRMCKetua I : Direktur Kepatuhan

Ketua II : Direktur Keuangan

Sekretaris I : Kepala Divisi Manajemen Risiko (merangkap anggota)

Sekretaris II : Kepala Divisi Treasury (merangkap anggota)

Anggota tetap terdiri dari:1. Kepala Divisi Bisnis Internasional2. Kepala Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan3. Kepala Divisi Sentra Operasi4. Kepala Divisi Layanan

Bagi anggota tidak tetap, diundang berdasarkan relevansi permasalahan.

b. Tugas dan Tanggung Jawab RMC a. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam menyusun

Kebijakan Umum Manajemen Risiko, serta perubahannya jika diperlukan; dan mengusulkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

b. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam menyusun Strategi Manajemen Risiko, termasuk penentuan limit yang melampaui kewenangan pimpinan Unit Kerja Operasional, serta contingency plan dalam keadaan tidak normal (worst case).

c. Menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio BRI.d. Menetapkan (justification) hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis

yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities).e. Mengkaji proposal mengenai aktivitas/produk baru dan menilai

kemampuan BRI untuk melakukan aktivitas/produk baru tersebut dari sisi risiko serta mengkaji proposal perubahan sistem dan prosedur kerja. Merekomendasikan hasil pengkajiannya kepada Direktur Utama untuk mendapat persetujuan.

f. Memantau kecukupan permodalan BRI terhadap risk exposure sesuai ketentuan yang berlaku.

g. Mengevaluasi efektivitas sistem manajemen risiko yang diterapkan.h. Memberikan wewenang kepada Sub-RMC (CRMC, ORMC dan MRMC)

untuk melakukan pembahasan isu-isu spesifik yang membutuhkan penanganan segera dan tidak membutuhkan keterlibatan seluruh anggota RMC.

Page 35: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 181

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

c. Program Kerja RMC Tahun 2010RMC diselenggarakan setiap triwulan dengan agenda sebagai berikut:1. Pembahasan Tindak Lanjut RMC sebelumnya2. Profil Risiko3. Analisa Permodalan4. Pemantauan Risiko5. Implementasi Manajemen Risiko6. Agenda Lain-lain7. Rekomendasi dan Putusan RMC

d. Frekuensi Rapat RMC dan Sub-RMCSelama tahun 2010 RMC telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 4 kali (setiap triwulan). Tingkat kehadiran dalam setiap pertemuan RMC telah memenuhi ketentuan kuorum yakni dihadiri oleh 100% anggota tetap tanpa hak voting, Direktur Kepatuhan dan anggota Direksi lainnya.

Jadwal dan agenda rapat RMC BRI selama tahun 2010 sbb :

No. Tanggal Topik/Agenda Rapat RMC

129 Jan 2010

1. Laporan Profil Risiko dan RCSA.

2. Aspek Permodalan dan Risiko.

3. lntegrated Stress Testing.

4. lmplementasi Manajemen Risiko.

5. Kajian NPL BRI.

6. Permasalahan Fraud ATM.

214 Mei 2010

1. Profil dan Analisa 8 Jenis Risiko.

2. Capital Management.

3. lntegrated Stress Testing.

4. lmplementasi Manajemen Risiko dan Basel ll.

5. Risiko Operasional Divisi Sentra Operasi.

328 Juli 2010

1. Laporan Profil Risiko.

2. Pemantauan Risiko.

3. Analisa Permodalan.

4. lmplementasi Manajemen Risiko dan Basel ll.

5. Progress lmplementasi PSAK 50/55.

6. Rekomendasi dan Putusan.

4 2 Des 2010

1. Pembahasan Profil Risiko.

2. Analisa Permodalan.

3. lmplementasi Manajemen Risiko.

4. Agenda Lain-lain.

5. Rekomendasi dan Putusan RMC.

Page 36: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

182 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Sedangkan jadwal dan agenda rapat Sub-RMC selama tahun 2010 sbb :

No. Tanggal Topik/Agenda Rapat RMC

1 Rapat ORMC IApril 2010

Membahas mengenai review dan updating risk issue, sosialisasi OPRA dan rencana implementasi manajemen insiden di unit kerja kantor pusat BRI.

2 Rapat ORMC IIMei 2010

Membahas mengenai review dan updating risk issue, sosialisasi OPRA dan rencana implementasi manajemen insiden di unit kerja kantor pusat BRI.

3 Rapat ORMC IIIDesember 2010

Membahas hasil pemantauan risiko operasional dan risiko lainnya, identifikasi dan kaji ulang risk issue RCSA, penilaian produk aktivitas baru, penerapan manajemen kelangsungan usaha, Risk Based Approach (RBA) APU/PPT.

4 Rapat CRMC IJuni 2010

Membahas hasil profil dan limit risiko kredit, pemantauan risiko kredit dan MIS serta PSAK 50 dan 55.

e. Realisasi Program Kerja RMCForum RMC telah menjadi sarana yang sangat baik untuk melakukan koordinasi antar divisi. Dari hasil Forum RMC muncul beberapa usulan strategis terkait pengelolaan risiko di BRI. Hasil keputusan RMC Meeting I tahun 2010 antara lain: - Akan dilakukan tindak lanjut atas usul yang timbul dalam rapat terkait

pemblokiran transaksi untuk beberapa jenis mata uang dan pengkajian NPL sektor bisnis yang mempunyai angka profil risiko tinggi

Hasil keputusan RMC Meeting II tahun 2010 antara lain: - Akan dilakukan tindak lanjut atas usul yang timbul dalam rapat terkait

evaluasi dan saran perbaikan terhadap perangkat sistem penilaian risiko operasional (OPRA) dan implementasinya.

Hasil keputusan RMC Meeting III tahun 2010 antara lain: - Implementasi LAS di seluruh unit kerja dan seluruh segmen bisnis. - Penetapan limit konsentrasi untuk aktivitas perkreditan per segmen

bisnis berdasarkan besarnya unallocated capital.

Hasil keputusan RMC Meeting IV tahun 2010 antara lain: - Penetapan langkah-langkah penerapan proses Manajemen Risiko

di berbagai Divisi / Unit Kerja dalam rangka menghadapi Tahun 2011 sebagai tahun Manajemen Risiko.

- Pengkajian penerapan Risk Based Pricing (RBP) dan Risk Adjusted Performance Measurement (RAPM).

- Persiapan training pejabat yang akan mengikuti sertifikasi Manajemen Risiko mulai awal tahun 2011.

Page 37: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 183

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

2. Komite Aset dan Liabilitas (Assets and Liabilities Committee/ALCO)ALCO adalah komite yang membantu Direksi BRI dalam mengelola Asset dan Liability BRI secara terpadu, menetapkan suku bunga simpanan dan pinjaman, menentukan kebijakan mismatch, net-open position (NOP) dan risiko suku bunga, mengelola dan menetapkan struktur balance sheet dan capital serta memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk menetapkan kebijakan yang telah diputuskan dalam Rapat ALCO.

a. Struktur dan Keanggotaan ALCO Struktur Organisasi ALCO adalah:

Ketua : (Merangkap anggota) Direktur Utama

Ketua Pengganti I : (Merangkap anggota) Direktur Keuangan

Ketua Pengganti II : (Merangkap anggota) Direktur Pengganti Direktur Keuangan(Sesuai Surat Keputusan tentang Direktur Pengganti) Sekretaris : (Merangkap anggota) Kepala Divisi Treasury

Anggota :1. Direksi2. Seluruh Kepala Divisi Bisnis3. Kepala Divisi Dana & Jasa 4. Kepala Divisi Kartu Kredit5. Kepala Divisi Kredit Konsumer6. Kepala Divisi Hubungan Lembaga7. Kepala Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan8. Kepala Divisi Analisis Risiko Kredit9. Kepala Divisi Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah10. Kepala Divisi Administrasi Kredit11. Kepala Divisi Manajemen Risiko12. Kepala Divisi Renstra13. Pemimpin Wilayah DKI Jakarta I14. Pemimpin Wilayah DKI Jakarta II15. Pemimpin Wilayah DKI Jakarta III16. Pemimpin Kantor Cabang Khusus

Asset Liabilities Management (ALM):merupakan grup analis penunjang ALCO.

b. Tugas dan Tanggung Jawab ALCOa. Menetapkan kebijakan pengelolaan Asset dan Liability BRI secara

terpadu.b. Menetapkan suku bunga dasar untuk simpanan, pinjaman dan

fund transfer price.c. Menentukan kebijakan mismatch dan NOP.d. Mengelola dan menetapkan struktur balance sheet dan capital.e. Memastikan pengelolaan Asset dan Liability telah dilaksanakan

sesuai dengan kebijakan hasil rapat ALCO.

Page 38: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

184 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Sebagai grup analis penunjang ALCO, ALM memiliki tugas melakukan analisis antara lain atas sumber dan penggunaan dana, Maturity and Repricing Gap, Primary dan Secondary Reserve, monitoring NOP, menyusun skenario tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman dan alternatif pricing, menyusun funding strategy, dan menyiapkan data, bahan presentasi, dan perlengkapan yang diperlukan untuk rapat ALCO.

c. Program Kerja ALCO ALCO mengadakan pertemuan secara periodik, minimal 1 (satu) kali dalam sebulan untuk membahas pengelolaan asset–liability BRI yang berkaitan dengan strategi dan kebijakan Direksi dalam hal perkembangan kinerja, komposisi, dan pertumbuhan portofolio bank, pengelolaan risiko (panduan limit mismatch dan NOP) dan suku bunga simpanan, pinjaman, dan fund transfer price.

d. Frekuensi Rapat ALCOSelama tahun 2010 ALCO telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 12 kali (setiap bulan) dengan persentase kehadiran tiap Rapat ALCO telah memenuhi kuorum (dihadiri 2/3 dari anggota ALCO).

Jadwal dan agenda rapat ALCO selama tahun 2010 sbb :

No. Tanggal Topik/Agenda Rapat ALCO

1 28 Jan 2010

Agenda rutin dalam setiap Rapat ALCO adalah: Evaluasi Kinerja Asset & Liability, Market Review, Analisis Perkembangan Saham BRI, Analisis Perkembangan Fee Based Income, Presentasi Kinerja Kanwil, Penyampaian Rekomendasi Asset & Liability Management , Putusan Rapat ALCO

2 25 Feb 2010

3 25 Mar 2010

4 28 April 2010

5 26 Mei 2010

6 17 Juni 2010

7 23 Juli 2010

8 26 Agt 2010

9 23 Sept 2010

10 25 Okt 2010

11 29 Nov 2010

12 23 Des 2010

e. Realisasi Program Kerja ALCORapat ALCO secara rutin telah melakukan evaluasi kinerja asset-liability BRI, dan menetapkan besarnya suku bunga dasar untuk simpanan, pinjaman, dan fund transfer price. Rapat ALCO juga menjadi forum untuk pertukaran informasi terkait kondisi pasar dan current issue bagi Direksi dan Pejabat Eksekutif BRI, antara lain informasi mengenai kondisi makro ekonomi, kondisi industri perbankan nasional, regulasi baru dan hal-hal yang menjadi perhatian investor/ekspektasi pasar. Selain itu, rapat ALCO merupakan forum strategis dalam penyampaian arah dan strategi bisnis, serta solusi permasalahan kerja dari Direksi.

3. Komite Kebijakan Perkreditan (KKP)Komite Kebijakan Perkreditan adalah komite yang membantu direksi BRI

Page 39: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 185

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

dalam merumuskan kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran langkah perbaikan.

a. Struktur dan Keanggotaan KKPKetua : Direktur Utama

Anggota :1. Direktur Pengendalian Risiko Kredit2. Direktur Bisnis UMKM3. Direktur Bisnis Komersial4. Direktur Bisnis Kelembagaan & BUMN5. Direktur Bisnis Konsumer6. Direktur Keuangan7. Kepala Divisi Administrasi Kredit (merangkap sebagai Sekretaris)8. Kepala Audit Intern9. Kepala Divisi Analisis Risiko Kredit10. Kepala Divisi RPKB11. Kepala Divisi Bisnis Mikro12. Kepala Divisi Bisnis Ritel13. Kepala Divisi Kredit Konsumer14. Kepala Divisi Kartu Kredit15. Kepala Divisi Bisnis Program16. Kepala Divisi Agribisnis17. Kepala Divisi Bisnis Umum18. Kepala Divisi Treasury19. Kepala Divisi Bisnis Internasional20. Kepala Divisi Renstra21. Kepala Divisi Hukum22. Kepala Divisi Manajemen Risiko

b. Tugas dan Tanggung Jawab KKP1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka penyusunan

Kebijakan Umum Perkreditan (KUP) BRI, terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Penyusunan Kebijaksanaan Perkreditan Bank (PPKPB) Bank Indonesia.

2. Mengawasi agar KUP-BRI diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten, serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam penerapannya. Selanjutnya KKP juga melakukan kajian berkala terhadap KUP-BRI dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan/perbaikan.

3. Memantau dan mengevaluasi : • perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan secara

keseluruhan• kebenaran pelaksanaan wewenang memutus kredit • kebenaran proses pemberian, perkembangan dan kualitas kredit

yang diberikan kepada pihak yang terkait dengan bank dan debitur-debitur besar tertentu

• kebenaran pelaksanaan ketentuan BMPK• ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan

lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit

Page 40: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

186 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

• penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam KUP-BRI

• pemenuhan kecukupan jumlah penyisihan cadangan penghapusanbukuan kredit

• debitur-debitur besar tertentu dan kredit-kredit yang berada dalam kategori Dalam Pengawasan Khusus.

4. Melakukan kajian untuk menilai efektivitas Sistem Pengendalian Interen Perkreditan secara berkala setiap 12 (dua belas) bulan.

5. Memantau serta memberikan saran atas perencanaan dan pelaksanaan training di bidang perkreditan.

6. Menyampaikan laporan tertulis secara berkala dan memberikan saran-saran langkah perbaikan kepada Direksi dengan tembusan kepada Komisaris mengenai: • hasil pengawasan atas penerapan dan pelaksanaan KUP-BRI• hasil pemantauan dan evaluasi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan Pasal 2 ayat 3 diatas7. Secara berkala melakukan analisis dan evaluasi portofolio untuk

mendukung pencapaian target Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Pengawasan Kredit Bermasalah

8. Fungsi, tugas dan tanggung jawab KKP sehari-hari dilaksanakan oleh Sekretaris KKP (Kepala Divisi ADK)

c. Program Kerja KKP Tahun 2010Program kerja KKP tahun 2010 adalah mengenai pembahasan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) Bisnis Menengah dan Korporasi, sedangkan Divisi ADK sebagai sekretaris KKP mempunyai program kerja yaitu penyusunan kebijakan perkreditan yang meliputi Surat Edaran, Surat Keputusan dan PPK.

d. Frekuensi Rapat KKP

Jumlah rapat komite yang diselenggarakan selama tahun 2010 adalah 1 kali. Rapat dihadiri oleh 16 anggota komite sehingga telah memenuhi ketentuan kuorum yaitu minimum dihadiri oleh dua pertiga dari jumlah anggota KKP.

Jadwal dan agenda rapat KKP BRI tahun 2010 sbb :

No. Tanggal Agenda Rapat KKP

1 14 & 15 Des 20101.

Pembahasan flow chart dan waktu proses kredit Bisnis Menengah dan Korporasi

2.Pembahasan PPK Bisnis Menengah dan Korporasi

Page 41: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 187

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

e. Realisasi Program Kerja Komite Kebijakan KreditRapat KKP telah dilaksanakan berupa workshop yang menghasilkan draft PPK Bisnis Menengah dan Korporasi sebagai revisi dari PPK Bisnis Menengah. Draft tersebut telah disampaikan kepada Direksi pada tanggal 30 Desember 2010. Sedangkan Divisi ADK yang menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab KKP sehari hari, selama tahun 2010 telah menerbitkan 29 buah kebijakan perkreditan.

4. KOMITE KREDITKomite Kredit merupakan komite operasional yang membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau memutuskan permohonan kredit untuk jumlah dan atau jenis kredit tertentu yang ditetapkan oleh Direksi.

a. Struktur dan Keanggotaan Komite Kredit

Susunan keanggotaan Komite Kredit tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Komite Kredit AnggotaPengambil Keputusan

Akhir

Komite Kredit BRI (untuk putusan kredit)

Direktur Bisnis UMKMDirektur Bisnis KomersialDirektur Bisnis Kelembagaan & BUMNDirektur Bisnis KonsumerDirektur Pengendalian Risiko Kredit

Direktur Utama

Komite Kredit BRI (untuk putusan Money Market Line dan produk Treasury)

Direktur KeuanganDirektur Bisnis UMKM Direktur Bisnis Komersial Direktur Bisnis Kelembagaan & BUMNDirektur Bisnis KonsumerDirektur Pengendalian Risiko Kredit

Direktur Utama

Komite Kredit Direksi

1. Komite Kredit Direksi 1(untuk Kredit Menengah dan Korporasi prakarsa Kantor Cabang, Kantor Wilayah, Kantor Cabang Khusus dan Divisi Bisnis Program)

Direktur Bisnis UMKMDirektur Bisnis KomersialDirektur Pengendalian Risiko Kredit

2. Komite Kredit Direksi 2 (untuk Kredit Menengah dan Korporasi prakarsa Divisi Bisnis BUMN)

Direktur Bisnis Kelembagaan & BUMN Direktur Bisnis KomersialDirektur Pengendalian Risiko Kredit

3. Komite Kredit Direksi 3 (untuk Kredit Menengah dan Korporasi prakarsa Divisi Bisnis Umum dan Divisi Agribisnis)

Direktur Bisnis KonsumerDirektur Bisnis KomersialDirektur Pengendalian Risiko Kredit

Page 42: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

188 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Komite Kredit AnggotaPengambil Keputusan

Akhir

4. Komite Kredit Direksi untuk Restrukturisasi

Direktur Bisnis UMKMDirektur Bisnis KomersialDirektur Bisnis Kelembagaan & BUMNDirektur Bisnis KonsumerDirektur Pengendalian Risiko Kredit

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite KreditTugas Komite Kredit adalah memberikan persetujuan atau penolakan kredit sesuai dengan batas wewenang yang ditetapkan oleh Direksi. Disamping itu, Komite Kredit bertugas melakukan koordinasi dengan ALCO dalam aspek pendanaan untuk kredit dengan jumlah tertentu yang ditetapkan oleh ALCO.

Adapun tanggung jawab Komite Kredit adalah:1. Melaksanakan tugas dalam pemberian putusan kredit berdasarkan

kemahiran profesional secara jujur, obyektif, cermat dan seksama.2. Menolak permintaan dan atau pengaruh pihak-pihak yang

berkepentingan untuk memberikan persetujuan kredit yang hanya bersifat formalitas.

3. Membubuhkan tanda tangan pada formulir Putusan Kredit sebagai bukti pemberian putusan kredit sebagai wujud tanggung jawab Komite Kredit, Oleh karena itu, sebelum membubuhkan tanda tangan, Komite Kredit harus: a. Memastikan bahwa setiap kredit yang diberikan telah memenuhi

ketentuan perbankan dan sesuai asas-asas perkreditan yang sehat.

b. Memastikan bahwa pelaksanaan pemberian kredit telah sesuai dengan KUP-BRI, PPK serta peraturan perkreditan lainnya.

c. Memastikan bahwa pemberian kredit telah didasarkan pada penilaian yang jujur, obyektif, cermat dan seksama serta terlepas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit.

c. Frekuensi Rapat Komite KreditRapat Komite Kredit dilakukan apabila diperlukan putusan kredit baru maupun perpanjangan kredit. Untuk putusan Komite Kredit BRI dilakukan dengan asas majority, sedangkan untuk putusan Komite Kredit lainnya dilakukan secara unanimous atau putusan dapat disetujui apabila seluruh anggota Komite Kredit menyatakan setuju.

Untuk kredit dengan total exposure minimal Rp300 miliar, baik untuk debitur tunggal maupun kelompok usaha, harus dilakukan konsultasi dengan Dewan Komisaris. Sedangkan khusus untuk kredit Agribisnis dan BUMN, konsultasi dengan Dewan Komisaris dilakukan apabila total exposure kredit minimal Rp600 miliar dan Rp500 miliar.

Page 43: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 189

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

d. Realisasi Program Kerja Komite Kredit BRISelama tahun 2010 terdapat 26 putusan kredit yang telah dihasilkan oleh Komite Kredit BRI.

5. Komite Pengarah Teknologi dan Sistem Informasi /Information System and Technology Steering Committee (ITSC)

Sesuai dengan ketentuan yang digariskan Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007, keduanya perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, BRI telah menetapkan Komite Pengarah Teknologi dan Sistem Informasi melalui Surat Keputusan Direksi BRI Nokep: 625-DIR/TSI/ 10/2009 tanggal 19 Oktober 2009 tentang Komite Pengarah (Steering Committee) Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

a. Struktur dan Keanggotaan ITSCSusunan keanggotaan ITSC tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Ketua : Direktur Operasional

Wakil Ketua : Direktur Kepatuhan

Sekretaris : Kepala Divisi Teknologi & Sistem Informasi

Anggota : 1. Kepala Audit Intern2. Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis 3. Kepala Divisi Manajemen Risiko4. Kepala Divisi Bisnis Mikro5. Kepala Divisi Bisnis Ritel dan Menengah6. Kepala Divisi Bisnis Program7. Kepaa Divisi Kredit Konsumer8. Kepala Divisi Kartu Kredit9. Kepala Divisi Dana dan Jasa10. Kepala Divisi Jaringan Kerja Bisnis Ritel11. Kepala Divisi Jaringan Kerja Bisnis Mikro12. Kepala Divisi Layanan13. Kepala Divisi Treasury14. Kepala Divisi Bisnis Internasional15. Kepala Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan16. Kepala Divisi Administrasi Kredit 17. Kepala Divisi Sentra Operasi18. Kepala Divisi Manajemen Aktiva Tetap dan Logistik

Page 44: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

190 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Keanggotaan Komite bersifat ex-officio dan anggota komite mewakili pihak yang berhubungan langsung dengan TSI baik sebagai partner maupun sebagai pengguna.

b. Tugas dan Tanggung Jawab ITSC

1. Memberikan rekomendasi mengenai rencana kebijakan sasaran pengembangan TSI BRI jangka panjang (5 tahun) yang dituangkan dalam IT Strategic Plan (ITSP) BRI;

2. Memberikan rekomendasi prioritas pengembangan TSI BRI jangka pendek (tahunan) dan jangka panjang (5 tahun) sesuai dengan RJPP dan RBB yang akan dijalankan oleh manajemen BRI;

3. Memberikan rekomendasi perubahan perencanaan dan strategi TSI dalam jangka panjang sebagai akibat perubahan kebijakan dan strategi bisnis BRI;

4. Me-review dan merekomendasi Rencana Kerja Fungsional dan Rencana kerja Anggaran Investasi dan Eksploitasi TSI BRI untuk pengembangan, operasional dan pemeliharaan TSI dalam jangka pendek (tahunan) dengan berpedoman pada ITSP BRI yang telah ditetapkan;

5. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan proyek TSI BRI agar arah pengembangan sesuai dengan perencanaan dan strategi yang telah ditetapkan;

6. Memonitor dan mengevaluasi status pengembangan TSI secara berkala atas realisasi dan proyek pengembangan TSI yang dikelola oleh Divisi TSI.

7. Memonitor efektivitas langkah-langkah pengelolaan risiko atas investasi BRI pada sektor teknologi informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis BRI.

8. Merekomendasikan upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TSI yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna (user) dan penyelenggara TSI secara efektif, efisien dan tepat waktu.

c. Program Kerja ITSCProgram kerja ITSC adalah melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan terhadap materi yang diagendakan dalam pertemuan Komite.

Page 45: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 191

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

d. Frekuensi Rapat ITSCSelama tahun 2010, ITSC BRI telah mengadakan pertemuan sebanyak tiga kali. Tanggal pelaksanaan masing-masing pertemuan tersebut adalah sebagai berikut :

No. Tanggal Topik/Agenda Rapat

131 Maret

2010

•Pembahasan Anggaran tahun 2009 dan 2010

• Pengembangan Aplikasi

• Capacity Planning

• Access Chanel

• Organisasi dan SDM Divisi TSI

• BRI Search Engine

• Arahan Direktur Operasional BRI

218 Agustus

2010

•Review terhadap ITSP yang dimiliki sebagai blue print IT BRI dari 2008 s.d. 2013

•Status IT BRI sampai dengan quarter 2 tahun 2010

320 Oktober

2010•

Status IT BRI sampai dengan quarter 3 tahun 2010

• Arahan Direktur Operasional BRI

e. Realisasi Program KerjaDi dalam rapat ITSC disampaikan progress pelaksanaan pengembangan proyek TSI BRI, antara lain evaluasi pencapaian pengembangan aplikasi, realisasi anggaran dan berbagai masalah terkait TSI yang tidak dapat diselesaikan satuan kerja pengguna maupun penyelenggara TSI, di antaranya permasalahan dalam kerjasama dengan pihak ketiga, bentuk organisasi dan kebutuhan SDM. Selanjutnya Direksi dan seluruh anggota ITSC memberi masukan dan solusi terhadap masalah yang dihadapi.

Dalam Rapat ITSC I, Direksi memberikan pengarahan antara lain terkait peningkatan performance IT BRI dimana IT diharapkan menjadi pendorong layanan yang lebih baik dan dapat meningkatkan fee-based income; dan efisiensi pengadaan IT dengan mendapatkan harga perangkat dan maintenance yang terbaik melalui pertukaran informasi dengan industri sejenis. Selanjutnya diarahkan agar anggaran dapat ditetapkan seakurat mungkin sehingga pencapaiannya dapat mendekati 100%.

Dalam Rapat ITSC II terdapat pemaparan status kondisi IT BRI sampai dengan Triwulan 2 2010 meliputi status anggaran, pengembangan aplikasi, capacity planning, dan kesiapan IT menghadapi Hari Raya. Dalam rapat tersebut juga terdapat pembahasan review ITSP yang melibatkan konsultan. Dalam rangka review ITSP, telah dilakukan Join Planning Session untuk mencapai Business Alignment agar pengembangan IT yang dilakukan sejalan dengan kebutuhan user. Adapun hasil review ITSP diantaranya adalah menetapkan gambaran IT BRI di masa depan sebagai bank yang modern dan pemetaan inisiatif IT

Page 46: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

192 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

dengan inisiatif divisi bisnis dan progress pengembangan IT. Selain itu, dalam rapat dibahas juga hasil temuan auditor eksternal dan strategi terkait perluasan access channel.

Dalam Rapat ITSC III terdapat pemaparan status kondisi IT BRI sampai Triwulan 3 2010 meliputi lima domain pada ITSP, status anggaran, organisasi Divisi IT, status pengembangan aplikasi dan fitur, capacity planning, readiness DRC, status perangkat di Kantor Pusat dan status temuan audit TSI. Selain itu dalam rapat juga terdapat pembahasan mengenai housekeeping rekening tidak aktif dan pengarahan oleh Direksi.

6. Komite Pengarah Project Management Office (PMO Steering Committee)

PMO Steering Committee mempunyai peran dalam memberikan arahan strategis dalam pengelolaan proyek. Keputusan-keputusan strategis dalam pengelolaan proyek mencakup keputusan investasi yang terkait dengan masalah proyek, diantaranya menyetujui, mengubah atau membatalkan rencana dan pelaksanaan proyek. PMO Steering Committee adalah forum/komite tertinggi dalam manajemen proyek tingkat korporat di BRI

a. Struktur dan Keanggotaan PMO Steering Committee tahun 2010Ketua : Direktur Utama

Anggota : 1. Direktur yang menjabat Head of PMO2. Para anggota Direksi yang membawahi Unit Kerja Pemilik Proyek 3. Para anggota Direksi yang membawahi Unit Kerja Pendukung Proyek4. Para Kepala Unit Kerja Pemilik Proyek5. Para Kepala Unit Kerja Pendukung Proyek

b. Tugas dan Tanggung Jawab PMO Steering Committee

1. Memberikan arahan strategi proyek-proyek di BRI secara korporat2. Mengambil keputusan atas usulan penyelesaian permasalahan dalam

pengelolaan proyek yang tidak dapat diputuskan oleh Head of PMO atau Project Steering Committee

3. Melakukan realokasi anggaran antar proyek yang sudah tercantum dalam Rencana Kerja Proyek sesuai ketentuan yang berlaku

4. Mengambil keputusan atas hal-hal yang belum diatur dalam Kebijakan Umum PMO dan PP PMO

5. Mengesahkan hasil Joint Planning Session6. Menghentikan proyek, jika suatu proyek tidak lagi memiliki alasan

untuk diteruskan

c. Program Kerja PMO Steering CommitteeDalam menjalankan fungsinya, PMO Steering Committee melakukan pertemuan minimal 2 kali dalam satu tahun dan bertanggungjawab kepada Direksi BRI.

Page 47: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 193

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

d. Frekuensi Rapat PMO Steering Committee

No. Tanggal Topik/Agenda Rapat

1PMO Steering Committee Meeting I tahun 2010 dilaksanakan tanggal 16 Juli 2010

• Perencanaan Proyek IT tahun 2010• Progress Status Proyek sampai dengan

bulan Maret 2010• Permasalahan Proyek• Proyek-proyek perlu perhatian khusus• Usulan Putusan dalam PMO-Steering

Committee

2PMO Steering Committee Meeting II tahun 2010 dilaksanakan tanggal 24 Januari 2011

• Perencanaan Proyek IT tahun 2010• Progress Status Proyek sampai dengan

bulan Maret 2010• Permasalahan Proyek• Proyek-proyek perlu perhatian khusus• Usulan Putusan dalam PMO-Steering

Committee

e. Realisasi Program Kerja PMO Steering CommitteeHasil keputusan PMO Steering Committee Meeting I tahun 2010 adalah: - Persetujuan penghentian 7 buah proyek - Persetujuan usulan penyelesaian permasalahan 2 buah proyek yaitu

persetujuan pengadaan ulang, persetujuan review setting parameter, persetujuan transfer of knowledge, persetujuan nego ulang biaya dan persetujuan pemenuhan SDM Tim Proyek

- Review atas pelaksanaan 2 buah proyek - Pengkajian pengembangan kriteria proyek yang dimonitor PMO

Hasil keputusan PMO Steering Committee Meeting II tahun 2010 adalah: - Persetujuan penghentian 3 buah proyek - Persetujuan usulan replacement 1 buah proyek

7. Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia

Komite ini dibentuk pada tahun 2008 dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, obyektivitas dan transparansi dalam pengambilan keputusan sumber daya manusia serta memberikan keyakinan kepada stakeholders bahwa penetapan kebijakan SDM telah dilaksanakan dengan memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

a. Struktur dan Keanggotaan Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaKetua : Direktur Utama

Anggota : 1. Direktur Operasional2. Direktur Kepatuhan3. Direktur Pengendalian Risiko Kredit4. Direktur Keuangan5. Direktur Jaringan dan Layanan

Page 48: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

194 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

6. Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN7. Direktur Bisnis Komersial8. Direktur Bisnis Konsumer9. Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Sekretaris : Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Wakil Sekretaris : Wakil Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia Sebagai komite operasional di bidang SDM yang memiliki kewenangan dalam hal: 1. Pengambilan Keputusan Bidang Kebijakan SDM mencakup antara lain

Perencanaan SDM, Rekrutmen dan Seleksi, Pengembangan Karier, Manajemen Kinerja, Kesejahteraan, Hubungan Industrial, Assessment, dan Sistem Informasi Manajemen SDM

2. Pengambilan Keputusan Bidang Operasional SDM, meliputi mutasi (promosi, rotasi, demosi), penilaian kinerja, dan hukuman disiplin Pejabat Eselon 1 dan 2.

c. Program Kerja Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia

Program kerja Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia mencakup pembuatan ketentuan di bidang Kebijakan dan bidang Operasional.

d. Frekuensi Rapat Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaSelama tahun 2010 Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia telah melaksanakan rapat Bidang Kebijakan sebanyak 13 kali dan Bidang Operasional sebanyak 12 kali dengan persentase kehadiran anggota komite 100%. Rinciannya sebagai berikut:

No. Tanggal Agenda Rapat

Bidang Kebijakan

1 16 Des 2009 - 13 Jan 2010 Revisi Arsitektur SDM

2 8 – 12 Maret 2010 Ketentuan Distribusi Normal tahun 2010

3 15 Feb – 22 Mar 2010Ketentuan Talent Pool and Succession Planning BRI

4 6 April – 7 Mei 2010 Ketentuan Pekerja dengan Kinerja Tidak Cakap

5 25 Mei – 7 Juni 2010Ketentuan Program Pengembangan Resident Staff

6 16 Agt – 1 Sept 2010 Ketentuan aktif bekerja tanpa melalui MPP

7 22 Okt – 10 Nov 2010Ketentuan Penunjukan & Penugasan Pekerja Di Luar BRI

8 8 – 12 Mar 2010Ketentuan Pembayaran Insentif Jangka Pendek tahun 2009 bagi Pekerja BRI

9 30 April – 12 Mei 2010Ketentuan Kenaikan Upah Pokok berdasarkan Kinerja (KBK) Tahun 2010

10 19 – 20 Mei 2010 Ketentuan pemberian Bonus Tahun 2009

Page 49: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 195

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

No. Tanggal Agenda Rapat

11 11 Juni – 16 Juli 2010Ketentuan Insentif Jangka Pendek (IJP) Tahun 2010.

12 30 Juni – 13 Juli 2010Kenaikan Manfaat Pensiun dan Pemberian Manfaat Lain bagi Pensiunan BRI

13 9 Des 2010Penyempurnaan Ketentuan Pedoman Assessment Center

Bidang Operasional

1 9 Feb 2010Penilaian SMK Pejabat Eselon 1 Periode Tahun 2009

220 Okt 2010

Hukuman Disiplin Pejabat Eselon 1 dan 2.2 Nov 2010

3

Des 2009

Mutasi / Promosi Pejabat Eselon 1 dan 2.

Jan 2010

Feb 2010

April 2010

Des 2009

e. Realisasi Program Kerja Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaSelama tahun 2010 telah ditetapkan 13 ketentuan dalam bentuk Surat Direksi, SK maupun Nota Dinas, dan keputusan mutasi / promosi Pejabat Eselon 1 dan 2 terhadap 104 orang.

8. Komite Evaluasi Jabatan

Komite Evaluasi Jabatan adalah suatu komite yang bertugas mereview dan merekomendasi Golongan Jabatan yang diusulkan oleh Tim Evaluasi Jabatan.

a. Struktur dan Keanggotaan Komite Evaluasi JabatanKomite Evaluasi Jabatan beranggotakan: 1. Direktur Kepatuhan2. Direktur Operasional3. Kepala Divisi Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis4. Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya ManusiaKeanggotaan melekat pada Jabatan (ex officio), bukan bersifat individual

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Evaluasi Jabatan Komite Evaluasi Jabatan bertugas:1. Memberikan arahan dan masukan atas rekomendasi Golongan Jabatan

yang disiapkan oleh Tim Evaluasi Jabatan pada saat pelaksanaan rapat Komite Evaluasi Jabatan

2. Merekomendasikan Golongan Jabatan yang perlu disetujui oleh BRI melalui Rapat Direksi. Hasil penetapan Golongan Jabatan diatur dalam Surat Keputusan Direksi

c. Program Kerja Komite Evaluasi JabatanTim Evaluasi Jabatan melaksanakan Evaluasi Jabatan yang kemudian dipresentasikan kepada Komite Evaluasi Jabatan.

Page 50: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

196 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

d. Frekuensi Rapat Komite Evaluasi JabatanPada tahun 2010 Komite Evaluasi Jabatan telah melaksanakan rapat dengan tingkat kehadiran sebesar 100%, sebagai berikut:

No. Tanggal Agenda Rapat

1 17 Maret 2010Presentasi hasil Evaluasi Jabatan oleh Tim Evaluasi Jabatan

Hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi adalah hubungan check and balances terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan peruhaan dengan didasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Untuk kepentingan dimaksud Dewan Komisaris dan Direksi dapat menyelenggarakan rapat pertemuan. Selama tahun 2010 terdapat 9 kali rapat pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Direksi.

Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2010:

No Bulan Tanggal Agenda Rapat

1 Januari 12/1/2010

1. Kinerja Keuangan & Portofolio Kredit BRI November 2009

2. Laporan Kredit BUMN termasuk Perusahaan Anak

3. Action Plan Implementasi PSAK 50 dan 55

2 Februari 16/2/2010 Laporan Kinerja 31 Desember 2009

3 April 29/4/20101. Laporan Keuangan 31 Desember

2009 Audited2. Persiapan RUPS Tahun 2010

4 Juni 15/6/2010

1. Kinerja Keuangan s/d April 2010

2. Tindak Lanjut Memorandum Hasil Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2009 oleh Ernst & Young

5 Agustus 08/10/2010Realisasi RBB BRI 2010-2012 Triwulan II Tahun 2010

6 September 16/9/2010Penjelasan Usulan dan Rancangan Akuisisi PT Bank Agroniaga Tbk. Oleh PT BRI (Persero) Tbk.

7 Oktober 14/10/20101. Kinerja Keuangan s/d Agustus 2010

2. Action Plan Implementasi PSAK 50 & 55

8 November 23/11/2010 Pembahasan RKAP BRI Tahun 2011

9 Desember 28/12/2010Kinerja Keuangan November 2010 dan Prognosa Kinerja Desember 2010

Hubungan Komisaris Dengan Direksi

Page 51: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 197

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Frekuensi kehadiran pada Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi :

No. N a m a JabatanJumlah Rapat

Kehadiran %

DEWAN KOMISARIS

1. Bunasor SanimKomisaris Utama/Independen

9 9 100,00

2. Soedarjono **)Wakil Komisaris Utama

6 6 100,00

3. Agus Suprijanto Komisaris 9 6 66,67

4. Baridjussalam HadiKomisaris Independen

9 9 100,00

5. AvilianiKomisaris Independen

9 8 88,89

6. Agus Pakpahan *) Komisaris 3 3 100,00

7. B.S. Kusmuljono *)Komisaris Independen

3 3 100,00

8. Adhyaksa Dault **)Komisaris Independen

6 5 83,33

9. Heru Lelono **) Komisaris 6 4 66,67

*) terhitung sejak 20 Mei 2010 tidak lagi menjabat sebagai Komisaris BRI.

**)terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan

Bank Indonesia atas fit and proper test.

DIREKSI

1. Sofyan BasirDirektur Utama

9 5 55,56

2. Sarwono Sudarto Direktur 9 8 88,89

3. Sulaiman A. Arianto Direktur 9 8 88,89

4. A. Toni Soetirto Direktur 9 7 77,78

5. Leny Sugihat Direktur 9 8 88,89

6. Asmawi Syam Direktur 9 7 77,78

7. Suprajarto Direktur 9 6 66,67

8. Bambang Soepeno Direktur 9 6 66,67

9. Abdul Salam *) Direktur 3 2 66,67

10. Sudaryanto Sudargo *) Direktur 3 2 66,67

11. Achmad Baiquni **) Direktur 6 6 100,00

12. Djarot Kusumayakti **) Direktur 6 3 50,00

*) terhitung sejak 20 Mei 2010 tidak lagi menjabat sebagai Direksi BRI.

**)terhitung sejak 20 Juli 2010 efektif sebagai Direksi setelah mendapat persetujuan Bank

Indonesia atas fit and proper test.

Page 52: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

198 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

Fungsi Sekretariat PerusahaanSalah satu elemen dalam struktur dan proses Good Corporate Governance (GCG) adalah memastikan bahwa pelaksanaan wewenang (exercise of power) dan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) berjalan dengan baik untuk kepentingan perusahaan. Sekretaris Perusahaan (corporate secretary) memiliki posisi strategis untuk memastikan kepatuhan dan administrasi pengambilan keputusan serta melakukan fungsi komunikasi korporat dalam rangka membangun goodwill perusahaan.

Sekretariat Perusahaan memiliki tugas utama membangun corporate image BRI melalui fungsi hubungan masyarakat, fungsi hubungan investor, dan fungsi kesekretariatan perusahaan termasuk Biro Direksi dan Komisaris serta pengelolaan hubungan/pelayanan informasi kepada unit kerja terkait dan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mendukung pencapaian kinerja perusahaan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.

Sekretariat Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan (stakeholder), serta

menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh stakeholders sesuai dengan kebutuhan yang wajar dari stakeholders. Sekretariat Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Hubungan MasyarakatMembangun corporate citizenship dan stakeholders engagement merupakan prasyarat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sekretariat Perusahaan mengkomunikasikan pelaksanaan program perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai bagian dari elemen negara dan masyarakat, serta pemberdayaan stakeholders.

Kegiatan corporate communication yang dilaksanakan Sekretariat Perusahaan pada intinya tetap tertuju pada upaya untuk membangun corporate image baik itu melalui media cetak, media elektronik, media luar ruang, pameran ataupun kerjasama dengan pihak ketiga seperti press relations, government relations dan kerjasama dengan pihak-pihak lainnya.

Kegiatan Humas 2010

No. Kegiatan Tanggal

1Kegiatan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk “TabunganKu”

20 Februari 2010

2 Pameran ECO - Product International Fair (EPIF) 7 Maret 2010

3 Media Visit Harian Kontan 10 Maret 2010

4 Pameran Agrinex Int Expo 2010 11 14 Maret 2010

5 Media Visit Harian Seputar Indonesia 5 April 2010

6 Media Visit Media Indonesia 6 April 2010

7 Pameran Inacraft 21 25 April 2010

8 Pers Gathering Bank BRI 19 - 20 Juni 2010

9 Pameran Indonesia Koperasi dan UKM Expo 14 - 18 Juli 2010

10 Media Visit Harian Indo Pos 13 Oktober 2010

11 Komunikasi dan Publikasi Bantuan Mentawai BRI Peduli 28 Oktober 2010

12Komunikasi dan Publikasi Bantuan Bencana Korban Merapi dan Mentawai

2 November 2010

13Komunikasi dan Publikasi Penanaman 1 Milyar Pohon & BRI Bersemi

14 November 2010

14 Komunikasi dan Publikasi Peluncuran KUR TKI 15 Desember 2010

15 BRI Peduli Pasar Rakyat 15 Desember 2010

16 Family Gathering HUT BRI 115 26 Desember 2010

17 Komunikasi dan Publikasi Program Biogas BRI 27 Desember 2010

IV. SEKRETARIAT PERUSAHAAN

Page 53: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 199

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Hubungan InvestorInvestor merupakan stakeholders strategis yang keputusannya sangat dipengaruhi oleh kualitas dan ketepatan waktu informasi yang diterima. Informasi pada waktu yang tidak tepat dapat menguntungkan sebagian pihak secara tidak wajar dan melawan hukum karena memungkinkan terjadinya self dealing, insider trading, penyesatan informasi dengan sengaja, atau perbuatan tidak etis lainnya.

Salah satu wujud kegiatan Sekretariat Perusahaan untuk memastikan penyampaian informasi material kepada pemegang saham adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Laporan Tahunan. Salah satu agenda RUPS adalah penyampaian pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris atas kepengurusan perseroan kepada pemegang saham.

Sekretariat Perusahaan senantiasa membangun komunikasi yang baik dengan komunitas pasar modal, khususnya para investor dan analis. Materi komunikasi yang disampaikan secara langsung kepada investor maupun melalui analis merupakan salah satu informasi penting yang mendasari pengambilan keputusan investasi.

Dalam membangun komunikasi dengan investor dan analis, BRI menyelenggarakan public expose dan analyst meeting, menerima company visit, field visit, dan conference call, menerbitkan investor newsletter, memperbaharui informasi pada investor relation website serta mengikuti investor conference dan non-deal roadshow baik di dalam negeri maupun di kota-kota pusat keuangan dunia di Asia, Eropa dan Amerika. Selama Tahun 2010, telah dilakukan kegiatan pengkomunikasian kepada 473 investor melalui company visit, field visit maupun roadshow/conference baik di dalam maupun di luar negeri. Berikut ini adalah kegiatan komunikasi dengan investor yang telah dilakukan:

Kegiatan 2008 2009 2010

Company Visit 138 166 199

Conference Call 8 28 28

Field Visit 15 21 29

Analyst Meeting 4 4 4

Roadshows / Conference (DN) 4 2 5

Roadshows / Conference (LN) 5 8 5

Investor News Letters 2 2 3

Public Expose 1 2 2

Biro Direksi dan KomisarisSekretariat Perusahaan memiliki fungsi sebagai office of the board untuk memastikan ketersediaan informasi dan memastikan pencapaian kuorum dalam pengambilan keputusan oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris. Selain itu, sekretariat perusahaan bertanggungjawab mengkinikan informasi tentang peraturan atau regulasi yang harus dipatuhi dan menyampaikan informasi tindakan perusahaan (corporate action) kepada regulator yang berkepentingan. Dalam rangka menjalankan fungsi kepatuhan, Sekretariat Perusahaan menjalankan fungsi government relations yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara goodwill perusahaan dimata regulator.

Profil Sekretaris Perusahaan

Sejak 1 Januari 2010 Sekretariat Perusahaan dipimpin oleh Muhamad Ali, yang diangkat oleh Direksi BRI berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nokep. 20-DIR/SDM/12/2009 tanggal 14 Januari 2010.

Muhamad Ali, Warga Negara Indonesia, 49 tahun lahir di Purworejo pada tanggal 24 Februari 1961, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari UGM pada tahun 1987 dan bergabung dengan BRI sejak 2 Juni 1988. Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Muhamad Ali menjabat sebagai Kepala Biro Direksi (2009) dan Wakil Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan (2008).

Pengangkatan Muhamad Ali sebagai Sekretaris Perusahaan telah dilaporkan ke Bank Indonesia guna memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum serta dilaporkan ke Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia melalui surat No. B. 02-SKP/DHI/01/2010 tanggal 27 Januari 2010 mengenai Penggantian Sekretariat Perusahaan.

Page 54: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

200 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

1. Fungsi KepatuhanFungsi Kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Fungsi Kepatuhan tersebut dilaksanakan oleh jajaran kepatuhan yang terdiri dari Direktur Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan.

Dalam rangka menegakkan kepatuhan terhadap ketentuan / peraturan yang berlaku, pada tahun 2010 jajaran Kepatuhan telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut:

a. Pengujian Prinsip Kehati-hatianPengujian prinsip kehati-hatian dilakukan atas final draft rencana kebijakan dan atau keputusan yang ditetapkan oleh Direksi BRI baik di bidang perkreditan maupun non perkreditan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada umumnya rencana kebijakan dan atau keputusan Direksi yang diuji selama tahun 2010 telah memenuhi prinsip kehati-hatian sebagaimana diatur dalam peraturan eksternal dan peraturan internal yang berlaku.

b. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil PengujianDilakukan untuk mencegah penyimpangan dalam penerapan rencana kebijakan dan atau keputusan yang telah dinyatakan memenuhi prinsip kehati-hatian (comply).

c. Review Kebijakan DireksiDilakukan untuk memastikan bahwa kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi memenuhi ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian.

d. Penerusan ketentuan eksternal kepada unit kerja terkaitDilakukan agar ketentuan eksternal dimaksud dijadikan pedoman pelaksanaan atau bahan penyempurnaan ketentuan internal BRI.

e. Analisis Dampak Ketentuan EksternalDilakukan untuk mengetahui pengaruh ketentuan eksternal yang berlaku terhadap kebijakan internal BRI yang berlaku saat ini guna memastikan bahwa kebijakan internal

BRI yang berlaku saat ini telah sesuai dengan ketentuan eksternal.

f. Pengelolaan GCG BRIKegiatan yang dilakukan pada tahun 2010 mencakup:• Penerbitan Kebijakan GCG BRI yaitu SKB

No. 01-KOM/BRI/03/2010 / Nokep. S. 14-DIR/DKP/03/2010 tanggal 8 Maret 2010 yang didalamnya mencakup ketentuan Kode Etik BRI dan Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi BRI (Board Manual).

• Mengkoordinir kegiatan sosialisasi Kebijakan GCG dan Kode Etik BRI di seluruh unit kerja BRI. Berdasarkan pemantauan, dilaporkan bahwa sosialisasi Kebijakan GCG BRI selama tahun 2010 telah disampaikan kepada 54.130 orang pekerja BRI yang tersebar di 479 unit kerja. Pekerja yang telah menerima sosialisasi Kebijakan GCG dan Kode Etik BRI diwajibkan untuk menandatangani Pernyataan Kepatuhan Terhadap Kode Etik BRI.

• Mengkoordinir pelaksanaan self assessment GCG BRI dan hasilnya dilaporkan pada Laporan Tata Kelola Perusahaan.

g. Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2010 mencakup: • Penerbitan Kebijakan dan Prosedur

Penerapan Program APU dan PPT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yaitu Nokep: S. 15-DIR/DKP/03/2010 tanggal 11 Maret 2010.

• Sosialisasi Kebijakan dan Prosedur Penerapan Program APU dan PPT tersebut kepada 30.977 orang pekerja (termasuk para trainer) BRI.

• Penyampaian Action Plan Penerapan Program APU dan PPT ke Bank Indonesia.

• Pemantauan penerapan kebijakan dan prosedur program APU dan PPT di unit kerja BRI pada 8 Kantor Wilayah BRI yang dijadikan sebagai sampel.

V. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN, AUDIT EKSTERN, dan MANAJEMEN RISIKO

Page 55: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 201

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

• Melaksanakan Pengkinian Data Nasabah baik untuk CIF BRI maupun nasabah Cross Border Corespondent Banking.

• Melaksanakan kewajiban pelaporan pada PPATK berupa CTR dan STR sesuai ketentuan berlaku.

• Menindaklanjuti permintaan data dan permintaan blokir dari pihak eksternal, yaitu Bank Indonesia, KPK RI, PPATK dan BNN RI.

h. Pemantauan terhadap Perjanjian dan Komitmen BRI kepada Pihak Eksternal.

i. Melakukan benchmark ke Bank lain atas best practices compliance yang berlaku sebagai bahan pengkinian pedoman kerja dan sistem prosedur.

2. Fungsi Audit InternPeran dan Fungsi Audit InternAudit intern sebagai salah satu unsur sistem pengendalian internal Bank, memiliki peran pengawasan yang aktif dan penting dalam pencapaian visi dan misi Bank. Fungsi audit intern di BRI dijalankan oleh Satuan Kerja Audit Intern (AIN). Direksi telah menjamin terselenggaranya fungsi audit intern dalam setiap tingkatan manajemen dan kegiatan Bank sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Intern tentang peranan dan fungsi Audit Intern. Secara kelembagaan, AIN independen terhadap satuan kerja operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. AIN memiliki communication line dengan Komite Audit untuk berkoordinasi dan menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan hasil audit.

Pelaksanaan Fungsi AuditBRI menerapkan metodologi audit yaitu Risk Based Audit (RBA) yang secara bertahap diimplementasikan sesuai dengan tingkat kematangan manajemen risiko secara korporat. Piagam Audit (Audit Charter) serta Buku Panduan Audit Intern (PAI) BRI juga telah disusun dengan menerapkan prinsip-prinsip Audit Berbasis Risiko. Dengan metodologi tersebut, maka proses bisnis dan unit bisnis yang diperkirakan memiliki risiko yang signifikan dalam pencapaian tujuan perusahaan lebih diprioritaskan untuk diaudit, sehingga dapat diyakini bahwa seluruh potensi risiko tersebut dapat diminimalkan sesuai dengan toleransi

risiko yang telah ditetapkan.

Selama tahun 2010, Audit Intern BRI telah melaksanakan aktivitas audit atas seluruh area-area audit yang diperkirakan signifikan dan berpotensi menggangu pencapaian tujuan perusahaan. Peran Audit Intern BRI sebagai katalisator tumbuhnya kesadaran manajemen akan pentingnya manajemen risiko telah mampu diimplementasikan secara baik terkait dengan peran Audit Internal sebagai Strategic Business Partner (SBP) bagi manajemen lini BRI.

Audit Intern telah melaksanakan tugas penilaian atas kecukupan dan efektifitas pengendalian intern serta penilaian atas kualitas kinerja unit line of management; melakukan evaluasi atas kecukupan dan efektifitas proses manajemen risiko serta praktek GCG atas seluruh aspek dan unsur kegiatan bank; dan melaporkan seluruh temuan auditnya sesuai ketentuan yang berlaku baik secara triwulanan, semesteran maupun secara khusus sesuai dengan perkembangan risiko unit bisnis. Laporan tersebut diantaranya disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama dan Bank telah menindaklanjuti temuan Audit Intern sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris.

Secara periodik Audit Intern telah melaksanakan proses monitoring dan pelaporan perkembangan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan oleh auditee dan Audit Intern akan memberikan opini ”Memadai” atau ”Tidak Memadai” atas tindak lanjut tersebut sesuai dengan perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilaksanakan oleh auditee. Dari realisasi pelaksanaan audit sebanyak 470 unit kerja per Desember 2010, tingkat pelaksanaan komitmen manajemen adalah :

• Memadai : 316 unit kerja (67,23%)

• Dalam proses pemantauan : 154 unit kerja (32,77%)

Audit Intern Bank dievaluasi setiap 3 (tiga) tahun oleh Auditor Ekstern atas efektifitas pelaksanaan kerjanya dan kepatuhan terhadap SPFAIB. Hasil terakhir menunjukkan bahwa fungsi Audit Intern BRI telah menjalankan peranannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Review berikutnya oleh Auditor Ekstern independen telah dijadwalkan akan dilaksanakan pada tahun 2011 dan untuk itu secara

Page 56: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

202 laporan tahunan 2010 | pt Bank rakyat IndonesIa (persero) tBk.

pr

ak

ata

pr

ofI

l p

er

us

ah

aa

na

na

lIs

Is d

an

pe

mB

ah

as

an

ma

na

jem

en

tata

ke

lola

pe

ru

sa

ha

an

tan

gg

un

gja

wa

B s

os

Ial

pe

ru

sa

ha

an

an

ak

pe

ru

sa

ha

an

Br

I 201

1la

po

ra

n k

eu

an

ga

nta

ta k

elo

la p

er

us

ah

aa

n

berkesinambungan jajaran audit Intern berupaya untuk melakukan penyesuaian terhadap standar audit yang sesuai dengan praktek terbaik saat ini. dalam rangka meningkatkan kualitas auditnya, jajaran audit Intern terus berupaya melakukan proses peningkatan kompetensi auditor melalui sustainable education, yang diharapkan dapat memberikan pembekalan secara proporsional kepada auditor dalam menjalankan tugas auditnya. audit Intern BrI juga telah membuat competency mapping serta kebutuhan pendidikan yang diselaraskan dengan perkembangan bisnis bank untuk dapat dipergunakan sebagai acuan untuk membangun kompetensi auditor bank.

disamping itu, audit Intern secara rutin juga melaksanakan review serta benchmarking di dalam maupun diluar negeri untuk mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan prosedur secara berkala sesuai perkembangan audit Intern saat ini.

3. kode etikkode etik perusahaan merupakan standar perilaku yang wajib menjadi pedoman bagi seluruh organ dan staf BrI dalam menjalankan tugasnya. BrI telah menetapkan kode etik perusahaan yang didasarkan atas nilai-nilai budaya kerja, serta keseimbangan kepentingan dan kebutuhan stakeholder. Budaya kerja BrI merupakan dasar kode etik perusahaan yaitu Integritas, profesionalisme, kepuasan pelanggan, kepemimpinan, penghargaan pada sumber daya manusia.

kode etik BrI adalah sebagai berikut• mematuhi semua hukum dan peraturan yang

berlaku di Bank• menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan

benturan kepentingan• menjaga segala informasi Bank dan segala

informasi yang berhubungan dengan seluruh pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan Bank

4. fungsi audit eksternpengawasan terhadap BrI, selain dilaksanakan oleh auditor intern BrI juga dilaksanakan oleh auditor ekstern diantaranya oleh Bank Indonesia (BI), Badan pemeriksa keuangan (Bpk) dan kantor akuntan publik (kap). pada tahun 2010, BrI telah menunjuk kap yang terdaftar di Bank Indonesia, Bapepam dan departemen keuangan

yakni kap purwantono, suherman dan surja (ernst and young) untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2010. sebelumnya BrI menunjuk kap purwantono, sarwoko dan sanjaya (ernst & young) untuk mengaudit laporan keuangan BrI tahun 2009. ernst & young merupakan salah satu dari 4 (empat) akuntan publik berskala Internasional (the Big four). penunjukan kap berpedoman pada regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses seleksi dengan pelelangan terbatas/tender berdasarkan pemenuhannya terhadap kriteria:

a. Berpengalaman sebagai auditor perbankanb. memahami regulasi perbankan di Indonesia,

perusahaan masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan.

c. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan teknologi perbankan.

d. memahami produk perbankan.e. Berpengalaman dan paham mengenai

manajemen risiko.

BrI tidak pernah melakukan penunjukkan kap yang sama untuk periode audit 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan dengan partner yang sama selama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. dalam hal penunjukannya, terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari rups dan rekomendasi komite audit.

Imbalan jasa yang diberikan BrI kepada kap adalah sebesar rp4.385.000.000,- (empat milyar tiga ratus delapan puluh lima juta rupiah) sudah termasuk ppn sebesar 10% (sepuluh persen) dan pajak lainnya yang berlaku. Imbalan jasa tersebut sudah termasuk out of pocket expenses (ope).

penugasan telah dilakukan dengan memenuhi persyaratan yang berlaku dan memenuhi aspek-aspek sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia no.3/22/pBI/2001 tanggal 13 desember 2001 tentang transparansi kondisi keuangan Bank, antara lain:a. kapasitas kapb. legalitas perjanjian kerjac. ruang lingkup auditd. standar profesional akuntan publike. komunikasi BI dengan kap

disamping itu, kap yang ditunjuk telah melaksanakan kewajiban kap lainnya sebagaimana yang ditetapkan oleh ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan standar akuntansi keuangan, Bank Indonesia, Bapepam, perpajakan, dan peraturan-peraturan lain yang relevan.

Page 57: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 203

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Terkait dengan penerapan PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006), ruang lingkup audit yang dilakukan dengan adalah sesuai dengan PSAK 50 dan 55 tersebut kecuali untuk me-review penurunan nilai kredit secara kolektif, bilamana BRI dan Anak Perusahaan menggunakan fasilitas yang masih diperbolehkan oleh Bank Indonesia dalam SE No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tersebut, sebagai berikut :• Menilai kewajaran penilaian sendiri (self-

assessment) yang dilakukan oleh manajemen dalam rangka menetapkan keberadaan kondisi keterbatasan Bank sebagaimana yang dimaksud dalam penyesuaian PAPI 2008.

• Menilai kewajaran estimasi manajemen dalam menentukan penurunan nilai kredit secara kolektif.

• Melakukan suatu review apakah metodologi penurunan nilai (impairment) dan proses dokumentasi, termasuk perlakuan akuntansi, telah sesuai dengan prinsip-prinsip PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006).

• Melakukan suatu review atas proses Teknologi Informasi untuk melihat apakah hal tersebut telah sesuai dengan kepatuhan terhadap PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006).

KAP yang ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada bank tepat waktu. Akuntan Publik juga telah bekerja secara independen dan memenuhi kriteria yang telah diperjanjikan sebelumnya.

5. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Pengendalian Sistem InternPenerapan Manajemen Risiko berpedoman pada PBI No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP, tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris maupun Direksi aktif melakukan pengawasan untuk pemantauan dan pengambilan keputusan yang bersifat strategik melalui komite di bawah Dewan Komisaris/Direksi. Adapun bentuk pengawasan yang dilakukan selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Pengawasan aktif Dewan Komisaris:a. Dewan Komisaris memberikan persetujuan

atas Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas BRI melalui Memo Persetujuan Dewan Komisaris No. B. 96-KOM/09/2010 tanggal 29 September 2010.

b. Dewan Komisaris mengevaluasi implementasi kebijakan yang terkait dengan manajemen risiko baik secara rutin, maupun ad-hoc yang dituangkan dalam risalah rapat dan memorandum kepada Direksi.

c. Dewan Komisaris mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi untuk transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengawasan aktif Direksi:a. Direksi telah melakukan kaji ulang terhadap

metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit dengan mengagendakan RMC secara rutin guna membahas permasalahan-permasalahan tersebut. Selama tahun 2010 Direksi telah menyelenggarakan 8 kali RMC dan Sub-RMC.

b. Dalam rangka menyelesaikan tugas pengelolaan risiko yang efektif, Direksi telah menyediakan sumber daya berupa infrastruktur, aplikasi Sistem Informasi Manajemen (OPRA, LAS, GUAVA), sistem dan prosedur pengelolaan risiko, serta SDM yang kompeten.

c. Merencanakan dan merealisasikan peningkatan mutu keterampilan SDM, pengelola risiko secara berkala dan berkelanjutan dengan: • Menetapkan anggaran secara

reguler yang didasarkan pada program perencanaan peningkatan mutu keterampilan SDM dan secara periodik dilakukan evaluasi terhadap efektivitasnya.

• Peningkatan kualitas SDM, dilakukan baik melalui kegiatan sertifikasi manajemen risiko maupun melalui pelatihan-pelatihan tentang manajemen risiko yang dikoordinasikan oleh Divisi Pendidikan

Page 58: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

204 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

dan Pelatihan. Sampai dengan Mei 2010 jumlah pejabat atau staf yang memiliki sertifikat manajemen risiko berjumlah 853 orang.

• Penyediaan SDM yang berkualitas juga dilakukan dengan pelatihan dan sosialisasi mengenai OPRA (Operational Risk Assessor) serta mengadakan inhouse training tentang modelling CRR, CRS dan pengukuran risiko kredit, dan mengikutsertakan karyawan dalam kegiatan workshop, kursus dan seminar.

Whisteblower SystemDalam rangka mendukung penerapan GCG, Direksi memandang perlu untuk mengimplementasikan Whistleblower System (WBS)/Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) yang efektif untuk mendorong partisipasi pekerja dan masyarakat agar lebih berani bertindak dalam mencegah terjadinya tindak kecurangan (fraud) dan korupsi dengan melaporkan kepada pihak yang dapat menangani. Dengan implementasi WBS diharapkan dapat mengurangi budaya “diam” menuju ke arah budaya “kejujuran dan keterbukaan”. Sebagai infrastruktur dan mekanisme penyampaian laporan, Perusahaan menyediakan saluran khusus yaitu sebagai berikut: a. Melalui telepon khusus Direktur Utama b. Melalui PO Box 1895

Kerahasiaan dan Perlindungan Pelapora. Perusahaan memberikan perlindungan

kerahasiaan perlindungan identitas pelapor.b. Perlindungan atas tindakan balasan dari

terlapor atau lembaga

Pelaksanaan WBS ini dimonitor langsung oleh Direktur Utama dan menjadi salah satu mekanisme pembinaan kepada Pemimpin Unit Kerja.

2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan LimitBRI telah memiliki kebijakan dan prosedur penetapan limit risiko antara lain:a. Kebijakan Profil Risiko BRIb. Kebijakan Produk dan Aktivitas baru BRI

c. Prosedur Penetapan Limit Risiko Kreditd. Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditase. Treasury Policy

BRI senantiasa melakukan pengkinian kebijakan, metodologi dan prosedur, dengan memperhatikan validitas, kebutuhan, kemampuan, kondisi dan kebijakan baik internal maupun eksternal yang berlaku.

3. Kecukupan Proses ldentifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen RisikoSesuai dengan kompleksitas, ukuran usaha dan sasaran bisnis bank, manajemen risiko di BRI diterapkan secara terintegrasi untuk seluruh 8 jenis risiko yang tersebar dan melekat di setiap unit kerja operasional. Penerapan manajemen risiko mencakup identifikasi risiko, indikator risiko utama, profil risiko dan penetapan rencana tindak lanjut yang dilaporkan kepada manajemen untuk proses pemantauan/pengendalian risiko oleh manajemen untuk risiko-risiko yang signifikan.

Adapun tahapan proses manajemen risiko yaitu:a. ldentifikasi risk issue dilakukan di level kantor

pusat, kantor wilayah, dan kantor cabang seluruh Indonesia dengan menggunakan aplikasi OPRA.

b. Pengukuran risiko dilakukan dengan mengevaluasi kesesuaian asumsi, sumber data, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko yang dilakukan melalui Laporan Bulanan Forum ALCO, Penyusunan Profil Risiko Bank-wide Triwulanan, Laporan Bulanan Kualitas Aktiva Produktif, Laporan Penilaian RCSA Triwulan I sampai dengan Triwulan lV Tahun 2010 dan Perhitungan KPMM dengan simulasi standardized approach dan internal model.

c. Pemantauan risiko dilakukan dengan cara mengevaluasi eksposur risiko yang terdapat dalam seluruh portofolio produk dan aktivitas bisnis BRI serta efektivitas proses manajemen risiko. Pemantauan pemenuhan limit risiko dilakukan melalui Laporan Bulanan Dashboard Manajemen Risiko, Laporan Triwulan RMC, Pemenuhan Limit Risiko Treasury dan Likuiditas ALCO.

d. Pengendalian risiko dilakukan antara lain melalui metode mitigasi risiko, peningkatan

Page 59: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 205

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

kompetensi pekerja melalui pendidikan, peningkatan kontrol (waskat), penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian dan audit internal secara periodik. Di samping itu juga dilakukan analisis terhadap Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB). Selama Tahun 2010 ada beberapa PAB yang dianalisis yaitu: Dana Rencana BRl, Uang Elektronik (Brizzi dan SMART SIM) dan Kartu Kredit BRI Korporat dan Bisnis.

BRI secara periodik melakukan stress testing untuk mengukur kemampuan modal perusahaan menyerap risiko kerugian dalam keadaan stress.

4. Sistem Pengendalian InternPengendalian secara menyeluruh telah diimplementasikan melalui:a. Penetapan struktur organisasi dengan

melakukan pemisahan fungsi yang jelas antara unit kerja operasional (business unit) dengan unit kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian risiko (risk management unit).

b. Penetapan risk management unit yang memiliki independensi dalam membuat kebijakan, metodologi pengukuran risiko, penetapan limit risiko dan melakukan validasi data/validasi model.

c. Menerapkan konsep first line of defense, second line of defense dan third line of defense.

d. Setiap transaksi dari aktivitas fungsional yang mempunyai eksposur risiko harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang, dan risikonya telah di-review dan dipantau sesuai kebutuhan oleh masing-masing business unit.

e. Validasi data dilakukan oleh pejabat dan unit kerja yang independen dari unit kerja operasional. Validasi data dilakukan minimal setiap bulan untuk semua jenis risiko.

f. Melakukan audit secara periodik yang dilaksanakan oleh internal auditor untuk memberikan penilaian atas pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko pada aktivitas fungsional yang mempunyai eksposur risiko. Untuk mendukung hal tersebut telah dilakukan revisi Pedoman Audit Intern (PAI) dan Risk Control Matrix (RCM)

Komitmen Pemenuhan Rencana Tindak Lanjut Terkait dengan komitmen pemenuhan rencana tindak lanjut untuk aspek penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern pada Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan tahun 2009 yang lalu, Perusahaan telah melakukan upaya sebagai berikut:1. Dalam rangka penyempurnaan sistem

pengelolaan database risiko operasional, telah dilakukan sosialisasi dan implementasi aplikasi OPRA (Operational Risk Assessor) ke seluruh unit kerja BRI pada level divisi/desk Kantor Pusat sampai dengan level Kantor Cabang. Sosialisasi dan implementasi tersebut telah diselesaikan pada awal triwulan IV tahun 2010.

2. Sistem Informasi Manajemen yang mendukung penerapan manajemen risiko terpadu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh risiko menjadi Laporan Profil Risiko secara bank-wide yang disajikan dengan menggabungkan penilaian inherent risk secara kuantitatif dan penilaian Risk Control System (RCS) secara kualitatif untuk per jenis aktivitas fungsional. Aplikasi SIM yang digunakan untuk mendukung penerapan manajemen risiko antara lain:• Treasury and Market Risk System

(GUAVA) untuk risiko pasar• Loan Approval System (LAS) dan

aplikasi CRM Enhancement untuk risiko kredit

• Operational Risk Assessor (OPRA) untuk risiko operasional

3. Dalam rangka mendukung implementasi aplikasi manajemen risiko pasar dilakukan melalui implementasi sistem aplikasi Treasury and Market Risk (GUAVA). Dengan aplikasi sistem GUAVA, pengelolaan dan pengendalian risiko pasar dapat dilakukan secara harian yang terintegrasi dengan proses transaksi harian transaksi treasury. Adapun pengelolaan / pengendalian risiko pasar yang dapat dilakukan melalui aplikasi GUAVA ini antara lain :a. Perhitungan risiko pasar yang tersedia

di aplikasi GUAVA menggunakan internal model (pendekatan value at risk) dengan pilihan metodologi: variance covariance, historical

Page 60: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

206 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

simulation dan montecarlo simulation. Pengukuran value at risk dilakukan secara harian, sehingga manajemen dapat mengetahui potensi kerugian risiko pasar dari portofolio (instrumen keuangan) treasury yang terekspos risiko pasar (risiko nilai tukar dan risiko suku bunga).

b. Monitoring terhadap limit transaksi dan limit risiko pasar dapat dilakukan setiap hari, sehingga manajemen dapat mengendalikan kerugian risiko pasar secara harian.

c. Dapat melakukan perhitungan skenario stress testing risiko pasar, sehingga manajemen dapat mengetahui besarnya kerugian yang signifikan apabila terdapat kondisi ekstrim (krisis) terjadi setiap saat.

6. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)BRI telah memiliki kebijakan untuk penyediaan dana kepada pihak terkait yang telah disesuaikan dengan Peraturan BI yang berlaku tentang BMPK dan telah menerapkan prinsip kehati-hatian melalui penyebaran/diversifikasi portofolio atas penyediaan dana yang telah diberikan, sehingga tidak ada pelanggaran dan atau pelampauan BMPK atas penyediaan dana baik kepada pihak terkait (related party) maupun penyediaan dana besar (large exposure).

Disamping itu, untuk menjamin independensi pengurus Bank terhadap potensi intervensi dari pihak terkait dalam pemberian putusan penyediaan dana, BRI menerapkan prinsip “four-eyes principle”.

Berikut jumlah total baki debet penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) posisi 31 Desember 2010.

No. Penyediaan Dana DebiturJumlah Nominal(Rp Jutaan)

1. Kepada Pihak Terkait 10 830.772

2. Kepada Debitur Inti

a. Individual 25 28.825.560

b. Group 25 30.739.247

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan kepada debitur inti tersebut di atas telah diberikan berdasarkan ketentuan umum perkreditan di BRI dan diputus oleh Komite Kredit sesuai kewenangan.

7. Rencana Strategis Bank Rakyat IndonesiaDalam rangka penerapan GCG, BRI telah mengembangkan suatu sistem perencanaan dan pengendalian perusahaan yang disusun secara sistematis, realistis dan terintegrasi dengan selalu memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal. Perencanaan Perusahaan dibagi dalam perencanaan jangka pendek 1 (satu) tahun yang dituangkan dalam Anggaran tahunan, perencanaan jangka menengah 3 (tiga) tahunan yang dituangkan dalam Business Plan serta perencanaan jangka panjang 5 (lima) tahunan yang dituangkan dalam Corporate Plan.

Saat ini BRI menjalankan rencana korporasi jangka panjang Corporate Plan (Corplan) Tahun 2008-2012 yang merupakan kelanjutan dari Corplan BRI Tahun 2003-2007. Corplan BRI memuat pernyataan tentang grand strategy dan sasaran pengembangan bisnis BRI selama lima tahun, yaitu menjadi “The Best Bank in Indonesia”. Sehubungan dengan hal itu BRI telah menetapkan tema-tema tahunan untuk masing-masing tahun selama periode Corplan BRI Tahun 2008-2012 sehingga proses pencapaian sasaran kerja menjadi lebih terfokus. Tema tahunan ini juga menjadi referensi dalam setiap penyusunan Business Plan/Rencana Bisnis Bank (RBB).

Rencana strategis dan program kerja dalam RBB BRI disusun sesuai dengan visi dan misi BRI, yaitu fokus pada pelayanan kepada sektor UMKM namun dengan tetap memperhatikan peluang pada sektor bisnis yang lain. Tema tahunan yang menjiwai pelaksanaan rencana kerja pada tahun 2010 adalah tercapainya Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Peningkatan Kualitas Layanan, yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai action program.

Penyusunan Rencana Bisnis Bank BRI sesuai ketentuan PBI No.12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 dan SE BI No.12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010 perihal Rencana Bisnis Bank Umum. Rencana kerja perusahaan tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh jajaran manajemen dan secara ringkas telah disampaikan kepada seluruh pekerja BRI.

Page 61: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 207

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Beberapa program dan strategi baik di bidang bisnis maupun pendukung yang telah disusun BRI dalam rangka mencapai sasaran kinerja BRI adalah sebagai berikut :• Fokus pada bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah) dengan tetap memaksimalkan peluang bisnis lain yang ada

• Memperkuat manajemen risiko• Melakukan penetrasi pasar melalui product

development dan market development• Memperluas dan mengoptimalkan jaringan kerja • Memanfaatkan teknologi informasi untuk

pencapaian efisiensi operasional dan kecepatan pelayanan

• Menyediakan dukungan Sumber Daya Manusia, baik kualitas maupun kuantitas

Pertanggungjawaban manajemen mengenai pelaksanaan masing-masing perencanaan dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang di dalamnya termasuk evaluasi terhadap struktur organisasi Perusahaan, sistem dan prosedur, sumber daya manusia serta kinerja perusahaan termasuk pelaksanaan fungsi Audit Intern pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi

Page 62: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

208 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

1. Akses Terhadap Informasi PerusahaanDalam berkomunikasi dan menyebarkan informasi kepada para pemangku kepentingan dalam mendapatkan informasi, BRI menggunakan berbagai media yang ada, yaitu media internet, cetak, radio, televisi, dan kegiatan atau event.

Komunikasi InternalKomunikasi Internal dilakukan untuk mengonsolidasikan seluruh organ dan pekerja di dalam lingkungan BRI agar memiliki visi yang sama dan fokus pada tujuan Perseroan. Adapun media yang digunakan untuk komunikasi internal antara lain sebagai berikut:• Surat Edaran

BRI menggunakan Surat Edaran untuk mengkomunikasikan kebijakan dan peraturan terbaru di dalam Perseroan. Informasi yang disebarkan umumnya berisi tentang sosialisasi kebijakan manajemen dan/atau komunikasi antar divisi atau unit kerja untuk melaksanakan fungsinya.

• Public FolderPublic folder di gunakan juga untuk menyebarkan informasi yang bersifat umum bagi seluruh pekerja di lingkungan BRI.

• BRI VisionBRI Vision adalah media komunikasi elektronik visual yang menginformasikan fitur-fitur perbankan yang dimilki BRI. BRI Vision diletakan pada posisi-posisi strategis di dalam gedung BRI.

• E-mailBRI menggunakan sarana teknologi informasi yang telah diterapkan di lingkungan BRI. E-mail merupakan salah satu sarana komunikasi antar pekerja dan dari Manajemen Perseroan kepada para pekerja BRI.

• Forum KomunikasiSarana komunikasi pihak manajemen BRI kepada para pejabat senior dalam menyampaikan target dan rencana bisnis Perseroan. BRI secara rutin menyelanggarakan Forum Komunikasi minimal satu tahun sekali. Dalam forum ini, Direksi BRI mengkomunikasikan rencana bisnis BRI untuk tahun berjalan kepada para Kepala Divisi dan Pemimpin Wilayah. Selanjutnya, para Pemimpin Wilayah akan meneruskan target dan rencana bisnis BRI melalui Forum Komunikasi Wilayah

kepada para Pemimpin Cabang di wilayahnya.• Forum StrategisForum Strategis dilakukan minimal satu tahun sekali. Dalam forum ini Direksi mengkomunikasi strategi BRI langsung kepada para Pemimpin Wilayah, Inspektur maupun Pimpinan Cabang.

Komunikasi EksternalKomunikasi eksternal bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan citra Perseroan di mata masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya. Adapun jenis informasi dan media yang digunakan BRI dalam melakukan komunikasi eksternal Perseroan antara lain sebagai berikut:

• Company VisitUntuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif, stakeholders dapat menghubungi :Sekretariat PerusahaanTelepon : +62 21 575 1966Faksimili : +62 21 570 0916E-mail : [email protected]

• WebsiteUntuk memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mendapatkan informasi, BRI menyediakan akses dengan memanfaatkan dukungan teknologi informasi yang handal melalui website www.bri.co.id.

BRI juga secara aktif melakukan publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press release. Untuk investor, BRI menyediakan akses langsung melalui website www.ir-bri.com.

• Siaran PersSiaran pers digunakan untuk menginformasikan pencapaian atau kegiatan yang dilakukan BRI. Target audience siaran pers adalah masyarakat umum, terutama para jurnalis. Masyarakat dapat dengan mudah mendapat siaran pers ini di website BRI dengan alamat www.bri.co.id.

• Publikasi Laporan Keuangan Triwulanan di media cetak.BRI secara aktif melakukan publikasi Laporan Keuangan di media cetak nasional setiap triwulan. Tujuan publikasi ini adalah menginformasikan perkembangan bisnis BRI kepada masyarakat, pemegang saham, dan stakeholder lainnya.

VI. KETERBUKAAN INFORMASI

Page 63: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 209

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

• Analyst Meeting & Press Conference BRI secara aktif melakukan Analyst Meeting & Press Confrence setiap triwulanan. Tujuan publikasi ini adalah menginformasikan perkembangan bisnis BRI kepada analis dan jurnalis media.

• Public ExposeSebagai perusahaan terbuka BRI wajib menyelenggarakan public expose atau paparan publik mengenai kinerja perusahaan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

• Iklan Iklan digunakan sebagai alat untuk mengelola citra dan meningkatkan awareness terhadap BRI beserta produk-produknya. Media yang digunakan BRI untuk menyebarluaskan iklan di masyarakat antara lain adalah surat kabar, majalah, televisi, dan radio. Sebelum mempublikasikan sebuah iklan, BRI selalu menganalisis media dan target audiences agar iklan dapat berfungsi dengan efektif.

• EventBRI juga melakukan kegiatan yang bersifat komersial untuk meningkatkan citra dan awareness BRI di kalangan masyarakat luas. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain adalah ”Untung Beliung BritAma” dan ”Pesta Rakyat Simpedes”.

2. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang Belum Diungkapkan dalam Laporan LainnyaBRI telah menyampaikan seluruh informasi keuangan dan non keuangan yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara transparan kepada publik melalui berbagai sarana media cetak maupun elektronik, termasuk publikasi laporan keuangan di website BRI, BI dan BUMN-online dan kepada pihak-pihak yang berkepentingan antara lain sebagai berikut:

No Jenis Laporan Disampaikan kepada

1 Laporan Keuangan Tahunan a. Bank Indonesia

b. Bapepam-LK

c. Badan Pengawas Keuangan (BPK)

d. Kementerian BUMN

e. Kementerian Keuangan

f. Bursa Efek Indonesia (BEI)

2Laporan Tahunan dan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan BRI

a. Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, LPS

b. YLKI

c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia

d. Asosiasi bank-bank di Indonesia

e. LPPI

f. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan: LM-FEUI dan INDEF

g. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan Majalah InfoBank dan Majalah Investor

Page 64: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

210 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

No Jenis Laporan Disampaikan kepada

3 Laporan Posisi Simpanan LPS

4 Laporan Bank Umum (LBU) Bank Indonesia

5 Laporan ATMR dan KPMM Bank Indonesia

6 Laporan Realisasi RBB Bank Indonesia

7 Laporan Tingkat Kesehatan Bank Bank Indonesia

8 Laporan Pembayaran Dividen Kementerian Keuangan

3. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Dan DireksiPer 31 Desember 2010 kepemilikan saham oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi BRI tidak ada yang melebihi 5% (lima perseratus) dari modal disetor BRI, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri. Daftar kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat dibagian Share Option.

Pernyataan mengenai kepemilikan saham tersebut telah dituangkan oleh masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi dalam Surat Pernyataan.

4. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Dengan Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi Lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali BankSeluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak saling memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.

Pernyataan tidak adanya hubungan keuangan dan hubungan keluarga di antara Dewan Komisaris dan Direksi telah dituangkan dalam Surat Pernyataan dan telah dilaporkan kepada pihak regulator.

5. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi mendapatkan sejumlah remunerasi dan fasilitas seperti yang tercantum dalam tabel dibawah ini. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam 1 tahun.

Page 65: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 211

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Paket/Kebijakan dan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Jenis Remunerasi & Fasilitas Lain

Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun (2010)

Dewan Komisaris DireksiPihak Independen

2)

Orang Jutaan (Rp) Orang Jutaan (Rp) OrangJutaan

(Rp)

Remunerasi 7 21.605 10 68.998

Gaji 7 6.051 10 18.192

Bonus

Tunjangan Rutin 1) 7 1.784 10 6.153

Tantiem 7 13.770 10 44.653

Fasilitas Dalam Bentuk Natura 4.203 12.647

Perumahan (Tidak/Dapat Dimiliki) 7 2.720

Transportasi (Tidak/Dapat Dimiliki) 7 2.591 10 5.379

Santunan(Tidak/Dapat Dimiliki) 7 1.612 10 4.548

Jumlah Remunerasi Per Orang Dalam 1 Tahun

Jumlah Dewan Komisaris

Jumlah DireksiJumlah Pihak Independen

Orang Jutaan (Rp) Orang Jutaan (Rp) OrangJutaan

(Rp)

Di Atas Rp. 2 Miliar 4 23.0293) 10 81.6454)

Di Atas Rp. 1 Miliar S.D Rp 2 Miliar

Di Atas Rp. 500 Juta S.D Rp 1Miliar 3 2.779

Rp. 500 Juta Ke Bawah

1) Meliputi THR, Cuti, Kesehatan dan Komunikasi

2) Pihak Independen Adalah Pihak Di Luar Bank Yang Tidak Memiliki Hubungan Keuangan, Kepengurusan, Kepemilikan Saham &/ Hubungan Keluarga Dengan Dewan Komisaris, Direksi &/ Pemegang Saham Pengendali Atau Hubungan Lain Yang Dapat Mempengaruhi Kemampuannya Untuk Bertindak Independen.

3) Termasuk yang diterima oleh 2 orang Anggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatannya pada saat RUPST tanggal 20 Mei 2010

4) Termasuk yang diterima oleh 2 orang Direktur yang berakhir masa jabatannya pada saat RUPST tanggal 20 Mei 2010

Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi:Penetapan Gaji, Honorarium, dan Tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Dewan Komisaris mengajukan usulan penetapan Gaji, Honorarium, dan Tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Pemegang Saham Seri A, untuk disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Usulan didasarkan pada rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi yang mempertimbangkan market practice, kondisi perekonomian, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pencapaian kinerja Perusahaan.

Fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan Dewan Komisaris yang telah diberi kewenangan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sesuai Anggaran Dasar.

Dewan Komisaris menyusun dan menetapkan fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam suatu Kebijakan Remunerasi berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Review dilakukan setiap tahun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai tugas dan fungsi di bidang Remunerasi.

Page 66: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

212 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

6. Share OptionBRI telah menetapkan kebijakan internal mengenai pemberian Share Option dengan mengacu kepada Peraturan Bapepam Nomor : Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998.

Pemberian saham dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap dalam waktu 3 tahun sebagai berikut : 1. MSOP Tahap I dilaksanakan pada saat IPO yaitu tanggal 10 November 20032. MSOP Tahap II dilaksanakan pada tahun ke-2 setelah IPO3. MSOP Tahap III dilaksanakan pada tahun ke-3 setelah IPO

Saham yang dimiliki oleh jajaran Direksi (selain Direktur Utama) diberikan pada saat yang bersangkutan sebagai pejabat eksekutif.

NAMASaham Bonus

Saham Diskon

Saham Jatah

Tambahan

Saham MSOP 1

Saham MSOP 2

Saham MSOP 3

Total Saham

Harga Opsi

Jangka Waktu

DEWAN KOMISARIS

Bunasor Sanim - - - - - -

Soedarjono - - - - - -

Agus Suprijanto - - - - - -

Heru Lelono - - - - - -

Baridjussalam Hadi - - - - - -

Adhaksa Dault - - - - - -

Aviliani - - - - - -

PIHAK INDEPENDEN NIHIL

NAMASaham Bonus

Saham Diskon

Saham Jatah

Tambahan

Saham MSOP 1

Saham MSOP 2

Saham MSOP 3

Total Saham

Harga Opsi

Jangka Waktu

DIREKSI

Sofyan Basir - - - - 3.115.500 3.115.500

Sesuai aturan Bursa

5 tahun

Sarwono Sudarto 41.000 54.500 50.000 376.000 320.500 140.000 982.000

Sulaiman Arif Arianto 38.000 51.000 50.000 345.000 320.500 140.000 944.500

Bambang Soepeno 38.000 51.000 - 208.000 320.500 140.000 757.500

Lenny Sugihat 38.000 51.000 50.000 345.000 320.500 137.000 941.500

Asmawi Syam 41.000 54.500 125.000 376.000 320.500 140.000 1.057.000

Suprajarto 28.000 37.500 50.000 229.000 215.000 137.000 696.500

Agus Toni Soetirto - - - - - - -

Djarot Kusumayakti 28.000 37.500 50.000 229.000 215.000 137.000 696.500

Achmad Baiquni - - - - - - -

PEJABAT EKSEKUTIF

4.177.000 4.244.500 6.780.000 25.367.000 27.124.500 13.305.000 80.998.000Sesuai aturan Bursa

5 tahun

Komite Nominasi & Remunerasi

UsulanKeputusan

Remunerasi

Dewan Komisaris RUPS

Rekomendasi

Page 67: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 213

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Catatan :*). Atas saham yang diberikan pada jajaran Direksi merupakan pembagian saham pada saat yang bersangkutan menduduki

jabatan Kadiv, Wakadiv, Pinwil dan Wapinwil (pejabat eksekutif) kecuali Direktur Utama, dan telah sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK

**). Bapak Achmad Baiquni dan Bapak A. Toni Soetirto tidak mempunyai saham MSOP

7. Rasio Gaji (Upah) Tertinggi Dan TerendahDalam rangka memberikan daya tarik, motivasi dan mempertahankan pekerja terbaiknya, BRI menyusun pengupahan berdasarkan praktek di pasar tenaga kerja bidang perbankan serta selalu mengkaji dan memperbaharuinya sesuai dengan perubahan dan perkembangan bisnis serta praktek pasar tenaga kerja bidang perbankan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Upah pekerja BRI terdiri dari: upah pokok, tunjangan premium dan tunjangan peralihan yang disusun untuk memberikan penghargaan dalam rangka mewujudkan keadilan internal berdasarkan :a. Kontribusi jabatan dan peran jabatanb. Pengalaman kerja yang relevan dan telah terbuktic. Keahlian dan kompetensi yang dibutuhkand. Kinerja atau prestasi

Perincian Rasio Gaji (Upah) Tertinggi dan TerendahTerdiri dari (Total Cash = 12 bulan upah + Tunjangan Cuti + THRK + Insentif + Bonus)a. Rasio Gaji Pegawai tertinggi dan terendah = 18,45b. Rasio Gaji Direksi tertinggi dan terendah = 1,11c. Rasio Honorarium Komisaris tertinggi dan terendah = 1,11d. Rasio Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi = 2,92e. Rasio Gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah = 53,94

8. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)Selama tahun 2010, tidak terdapat Dewan Komisaris dan Direksi BRI yang terlibat kasus

penyimpangan internal (internal fraud) maupun kasus hukum

Posisi

Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh

Dewan Komisaris dan Direksi

Pegawai TetapPegawai Tidak

tetap

2009 2010 2009 2010 2009 2010

Total Fraud dan Indikasi Kasus - - 64 96 9 12

Telah diselesaiakan - - 30 35 4 6

Dalam Proses Penyelesaian Internal

- - 25 57 4 5

Belum diupayakan penyelesaiannya

- - - - - -

Telah ditindaklanjuti dengan proses hukum

- - 9 4 1 1

9. Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan, Anggota Dewan Komisaris dan Anggota DireksiSelama Tahun 2010 tidak terdapat perkara penting yang sedang dihadapi Perusahaan, Anggota Dewan Komisaris, dan Anggota Direksi yang berdampak pada kondisi keuangan Perusahaan

Page 68: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

214 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

10. Permasalahan HukumDalam melaksanakan kegiatan usahanya, BRI tidak terlepas dari tuntuan hukum yang merupakan bagian dari kegiatan operasional Bank. Jumlah perkara hukum yang dihadapi BRI sampai dengan posisi 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Permasalahan Hukum Perdata / PHI / PTUN Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum tetap)

827 perkara 0 perkara

Dalam proses penyelesaian 803 perkara 4 perkara

Total 1.630 perkara 4 perkara

11. Transaksi Yang Mengandung Benturan KepentinganSeluruh tatanan dalam pelaksanaan GCG diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Dewan Komisaris dan Direksi BRI tentang Kebijakan GCG di BRI dan ketentuan internal tentang Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Dalam rangka pemberian kredit, telah diatur ketentuan untuk lebih meningkatkan kehati-hatian Bank dan menghindari benturan kepentingan oleh pejabat pemutus, yaitu putusan kredit dalam jumlah tertentu wajib diputus oleh beberapa pejabat pemutus yang tergabung dalam Komite Kredit dan dikonsultasikan ke Dewan Komisaris. Disamping itu, pemberian fasilitas kredit kepada pihak terkait harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Prosedur analisis dan putusan kredit telah dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku termasuk prinsip independensi. Apabila terdapat potensi benturan kepentingan oleh pejabat pemutus, maka unit kerja pemrakarsa mengikutsertakan unit kerja yang independen untuk melakukan pembahasan bersama sehingga transaksi yang merugikan Bank dapat dihindari.

Selama tahun 2010 Direktur Kepatuhan beserta jajaran Divisi Kepatuhan telah melakukan pengujian prinsip kehati-hatian terhadap rencana putusan dan rencana kebijakan Direksi baik di bidang perkreditan maupun non perkreditan. Berdasarkan pengujian tersebut disimpulkan bahwa BRI telah memiliki kebijakan tentang benturan kepentingan yang memadai dan tidak terdapat transaksi yang dikategorikan sebagai transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan.

No

Nama dan Jabatan yang

memiliki Benturan

Kepentingan

Nama dan Jabatan

Pengambil Keputusan

Jenis Transaksi

Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah)

Keterangan

N I H I L

12. Buy Back Share dan atau Buy Back Obligasi BankSelama tahun 2010 BRI tidak melakukan buy back share dan atau buy back obligasi.

13. Pemberian Dana untuk Kegiatan Politik dan SosialSelama tahun 2010, BRI tidak mengeluarkan dana untuk kegiatan politik.

Page 69: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 215

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

14. Pemberian Dana untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam menjalankan bisnisnya, BRI tidak hanya mementingkan keuntungan semata tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan di sekitar unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai tanggung jawab sosial, RUPS BRI telah menyetujui untuk menyisihkan sebagian keuntungan yang diperoleh untuk membangun masyarakat dan lingkungannya melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

Adapun pada tahun 2010, BRI mengeluarkan dana sosial dalam rangka PKBL sebesar Rp51,32 miliar.

BidangJumlah

(Rp miliar)

Sarana Umum 3,02

Bencana Alam 2,95

Pendidikan 26,83

Kesehatan 8,22

Sarana Ibadah 2,77

Pelestarian Alam 7,53

Total 51,32

15. Prosedur Penanganan Pengaduan NasabahSebagai komitmen perusahan terhadap perlindungan konsumen, BRI telah memiliki standar penanganan pengaduan nasabah sebagai berikut:

Bagan prosedur penanganan pengaduan nasabah

Pengaduan Nasabah

Customer Respond Center

Eskalasi permasalahan

kepada unit kerja terkait

Penyelesaian

Media yang digunakan :• Media masa• Website/Email• Melalui karyawan• Unit Kerja• Call Center

Page 70: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

216 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

BRI telah melakukan Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2010, yang mencakup hal-hal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia dengan hasil Self Assessment kualifikasi “SANGAT BAIK”. Adapun kesimpulan dari self assessment tersebut adalah sebagai berikut :

Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment GCG

NOASPEK YANG

DINILAIBOBOT

(a)PERINGKAT

(b)NILAI

(a) x (b)CATATAN *)

1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris

10% 1 0,1 Jumlah, komposisi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta berjalan efektif dan efisien dan tidak pernah melanggar peraturan.

2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direksi

20% 1 0,2 Jumlah, komposisi, tugas dan tanggung jawab Direksi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta berjalan efektif dan efisien dan tidak pernah melanggar peraturan.

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

10% 1 0.1 Komposisi dan pelaksanaan tugas Komite-Komite telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta berjalan efektif dan efisien

4 Penanganan Benturan Kepentingan

10% 2 0.2 BRI telah memiliki kebijakan internal mengenai transaksi benturan kepentingan yang lengkap dan efektif. Tidak terdapat transaksi antara BRI dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (tidak terdapat benturan kepentingan).

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

5% 2 0.1 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank tergolong Baik. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan berjalan efektif.

6 Penerapan Fungsi Audit Intern

5% 1 0.05 Pelaksanaan fungsi audit intern berjalan sangat efektif, sesuai pedoman intern dan standar minimum SPFAIB.

VII. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG

Page 71: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 217

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment GCG

NOASPEK YANG

DINILAIBOBOT

(a)PERINGKAT

(b)NILAI

(a) x (b)CATATAN *)

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern

5% 1 0.05 Bank telah melakukan pemilihan KAP dengan memperhatikan semua ketentuan dan aturan yang berlaku. KAP terpilih telah melakukan tugasnya secara profesional dan independen dan menyampaikan laporannya sesuai perjanjian kerja yang ditetapkan

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

7.50% 2 0.15 Identifikasi dan pengendalian seluruh risiko bank efektif untuk memelihara kondisi internal bank yang sehat. Prosedur dan penerapan pengendalian intern komprehensif dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha dan risiko yang dihadapi Bank.

9 Penyediaan Dana Kepada Pihak terkait (related party) dan Debitur Besar (large exposures)

7.50% 2 0.15 BRI telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang up to date dan sangat lengkap, sehingga pengambilan keputusan dalam penyediaan dana dilakukan dengan sangat independen, diversifikasi penyediaan dana sangat merata dan dapat mencegah terjadinya pelanggaran/pelampauan BMPK

10 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal

15% 2 0.30 BRI telah menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan yang memadai, sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada stakeholders dan mudah diakses.

11 Rencana Strategis Bank

5% 1 0,05 Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Bisnis Bank disusun sesuai dengan visi, misi serta Rencana Korporasi.

Nilai Komposit 100% 1,45

Penjelasan Nilai Hasil Komposit

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik

1.5 = Nilai Komposit < 2.5 Baik

2.5 = Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik

3.5 = Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik

Page 72: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

218 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

TA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

N

4.5 = Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

Kekuatan dan Kelemahan Pelaksanaan GCG di BRI

KekuatanAdanya komitmen yang kuat dari Dewan Komisaris dan Direksi untuk menerapkan GCG pada setiap kegiatan usaha BRI dengan membangun pemahaman, kepedulian dan komitmen semua organ perusahaan dan seluruh jajarannya.

Untuk mendukung hal tersebut BRI telah memiliki :a. Budaya kerja yang secara terus menerus diimplementasikan dan dikembangkan

melalui program peningkatan kinerja di setiap unit kerja BRIb. Kode etik (Code of Conduct) perusahaan, yang telah disepakati sebagai pedoman

perilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-haric. Kebijakan evaluasi dan penyempurnaan berbagai peraturan perusahaan dalam

rangka memenuhi prinsip GCGd. Program-program sosialisasi oleh unit kerja terkait sehubungan dengan

pelaksanaan GCG

KelemahanTidak ada kelemahan signifikan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan GCG. Namun demikian, pelaksanaan GCG tidak terlepas dari kebutuhan Sistem Informasi Manajemen yang memadai. Untuk itu penyempurnaan atas sistem informasi perlu terus menerus dilakukan guna dihasilkannya informasi yang mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

Page 73: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

202 laporan tahunan 2010 | pt Bank rakyat IndonesIa (persero) tBk.

pr

ak

ata

pr

ofI

l p

er

us

ah

aa

na

na

lIs

Is d

an

pe

mB

ah

as

an

ma

na

jem

en

tata

ke

lola

pe

ru

sa

ha

an

tan

gg

un

gja

wa

B s

os

Ial

pe

ru

sa

ha

an

an

ak

pe

ru

sa

ha

an

Br

I 201

1la

po

ra

n k

eu

an

ga

nta

ta k

elo

la p

er

us

ah

aa

n

berkesinambungan jajaran audit Intern berupaya untuk melakukan penyesuaian terhadap standar audit yang sesuai dengan praktek terbaik saat ini. dalam rangka meningkatkan kualitas auditnya, jajaran audit Intern terus berupaya melakukan proses peningkatan kompetensi auditor melalui sustainable education, yang diharapkan dapat memberikan pembekalan secara proporsional kepada auditor dalam menjalankan tugas auditnya. audit Intern BrI juga telah membuat competency mapping serta kebutuhan pendidikan yang diselaraskan dengan perkembangan bisnis bank untuk dapat dipergunakan sebagai acuan untuk membangun kompetensi auditor bank.

disamping itu, audit Intern secara rutin juga melaksanakan review serta benchmarking di dalam maupun diluar negeri untuk mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan prosedur secara berkala sesuai perkembangan audit Intern saat ini.

3. kode etikkode etik perusahaan merupakan standar perilaku yang wajib menjadi pedoman bagi seluruh organ dan staf BrI dalam menjalankan tugasnya. BrI telah menetapkan kode etik perusahaan yang didasarkan atas nilai-nilai budaya kerja, serta keseimbangan kepentingan dan kebutuhan stakeholder. Budaya kerja BrI merupakan dasar kode etik perusahaan yaitu Integritas, profesionalisme, kepuasan pelanggan, kepemimpinan, penghargaan pada sumber daya manusia.

kode etik BrI adalah sebagai berikut• mematuhi semua hukum dan peraturan yang

berlaku di Bank• menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan

benturan kepentingan• menjaga segala informasi Bank dan segala

informasi yang berhubungan dengan seluruh pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan Bank

4. fungsi audit eksternpengawasan terhadap BrI, selain dilaksanakan oleh auditor intern BrI juga dilaksanakan oleh auditor ekstern diantaranya oleh Bank Indonesia (BI), Badan pemeriksa keuangan (Bpk) dan kantor akuntan publik (kap). pada tahun 2010, BrI telah menunjuk kap yang terdaftar di Bank Indonesia, Bapepam dan departemen keuangan

yakni kap purwantono, suherman dan surja (ernst and young) untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2010. sebelumnya BrI menunjuk kap purwantono, sarwoko dan sanjaya (ernst & young) untuk mengaudit laporan keuangan BrI tahun 2009. ernst & young merupakan salah satu dari 4 (empat) akuntan publik berskala Internasional (the Big four). penunjukan kap berpedoman pada regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses seleksi dengan pelelangan terbatas/tender berdasarkan pemenuhannya terhadap kriteria:

a. Berpengalaman sebagai auditor perbankanb. memahami regulasi perbankan di Indonesia,

perusahaan masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan.

c. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan teknologi perbankan.

d. memahami produk perbankan.e. Berpengalaman dan paham mengenai

manajemen risiko.

BrI tidak pernah melakukan penunjukkan kap yang sama untuk periode audit 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan dengan partner yang sama selama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. dalam hal penunjukannya, terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari rups dan rekomendasi komite audit.

Imbalan jasa yang diberikan BrI kepada kap adalah sebesar rp4.385.000.000,- (empat milyar tiga ratus delapan puluh lima juta rupiah) sudah termasuk ppn sebesar 10% (sepuluh persen) dan pajak lainnya yang berlaku. Imbalan jasa tersebut sudah termasuk out of pocket expenses (ope).

penugasan telah dilakukan dengan memenuhi persyaratan yang berlaku dan memenuhi aspek-aspek sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia no.3/22/pBI/2001 tanggal 13 desember 2001 tentang transparansi kondisi keuangan Bank, antara lain:a. kapasitas kapb. legalitas perjanjian kerjac. ruang lingkup auditd. standar profesional akuntan publike. komunikasi BI dengan kap

disamping itu, kap yang ditunjuk telah melaksanakan kewajiban kap lainnya sebagaimana yang ditetapkan oleh ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan standar akuntansi keuangan, Bank Indonesia, Bapepam, perpajakan, dan peraturan-peraturan lain yang relevan.

Page 74: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

Gasing berputar pada poros dan seimbang pada satu titik. Mengatur kestabilan putaran gasing merupakan kunci permainan ini.

Dalam menjalankan bisnisnya, BRI selain menghasilkan keuntungan untuk pemegang saham, juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Bab

5

Keseimbangan

Page 75: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

220 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L P

ER

US

AH

AA

N

38 %

4 % 9 %

36 %

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Visi BRI sebagai bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepentingan nasabah tidak akan terwujud tanpa dukungan dan dan peran serta masyarakat di lingkungan operasional perusahaan.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang didedikasikan untuk kepentingan masyarakat khususnya di sekitar wilayah operasional BRI merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan untuk ikut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan bangsa.

PKBL merupakan tanggung jawab sosial yang telah diamanahkan pemegang saham BRI yang pelaksanaannya berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Penyisihan laba perusahaan untuk kegiatan PKBL tiap tahunnya diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRI.

Program Kemitraan

Program Kemitraan BRI merupakan kegiatan pembinaan dan penyaluran pinjaman kepada usaha mikro dan kecil termasuk koperasi yang memenuhi kelayakan usaha tetapi belum bisa dilayani dengan skim kredit komersial. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha mikro dan kecil untuk menjadi usaha yang tangguh di kemudian hari dan selanjutnya dapat mengakses produk pinjaman komersial BRI.

Selain melayani pinjaman kemitraan dengan persyaratan yang ringan, BRI juga membina mitra binaan untuk lebih mengembangkan usahanya. Kegiatan yang sering dilakukan adalah mengikutsertakan mitra binaan pada berbagai pameran baik daerah maupun nasional. Kegiatan ini membantu mitra binaan dalam pemasaran produk mereka. Pada tahun 2010, BRI telah menyalurkan dana Program Kemitraan sebesar Rp6,75 miliar dalam bentuk pinjaman kemitraan kepada 231 mitra binaan dan Rp1,05 miliar untuk kegiatan pembinaan.

Realisasi Pinjaman Kemitraan 2010

Sektor Usaha dalam Rp miliar

Industri 2.41

Perdagangan 2,58

Pertanian 0,05

Peternakan 0,82

Perkebunan 0,03

Perikanan 0,28

Jasa 0,60

Lainnya 0

Total 6,75

Visi BRI untuk menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah tidak akan terwujud tanpa dukungan salah satu pemangku

kepentingan utama perusahaan, yaitu masyarakat di lingkungan wilayah operasional perusahaan.

Realisasi Pinjaman Kemitraan 2010

12 %

1%Pertanian

Page 76: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 221

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

BRI Peduli

Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut BRI Peduli merupakan pemberdayaan sosial untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar wilayah operasional BRI menjadi lebih baik. Ruang lingkup program BRI Peduli adalah perbaikan sarana umum, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana ibadah, pelestarian alam, dan bantuan korban bencana alam. Sampai dengan akhir tahun 2010, BRI telah menyalurkan dana Bina Lingkungan BRI Peduli sebesar Rp48,82 miliar dan BUMN Peduli sebesar Rp2,50 miliar.

Penyaluran Dana Bina Lingkungan 2010 Rp miliar

BRI Peduli 48,82

Bencana Alam 2,45

Sarana Ibadah 2,77

Pendidikan 26,83

Kesehatan 8,22

Sarana Umum 3,02

Pelestarian Alam 5,53

BUMN Peduli 2,50

Bencana Alam 0,50

Pelestarian Alam 2,00

Penyaluran Bina Lingkungan

2010

11%

6%

6%

17%55%

5%

Page 77: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

222 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L P

ER

US

AH

AA

N

BRI Peduli Sarana UmumKebutuhan prasarana umum sangat diperlukan masyarakat untuk menunjang kondisi perekonomian dan sosialnya. BRI membantu mewujudkannya dalam bentuk BRI Peduli Sarana Umum. Bentuk bantuan yang diberikan antara lain pengadaan sepeda motor sampah, bantuan mobil jenazah dan mobil feeder pasien rumah sakit, pembuatan halte bus, pembangunan tempat pedagang kaki lima dan perbaikan pasar tradisional yang dikemas dalam program BRI Peduli Pasar Rakyat (BRI PESAT). BRI Peduli telah menyalurkan Rp3,02 miliar untuk kegiatan ini.

BRI Peduli Bencana AlamBencana alam yang dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dapat menimpa siapa saja. BRI Peduli Bencana Alam mencoba secepatnya tanggap dengan situasi bencana ini. BRI telah menyalurkan Rp2,45 miliar untuk program penanggulangan bencana. Bantuan yang disalurkan meliputi pengadaan tenda pengungsian, bahan makanan, kebutuhan sandang, obat-obatan, selimut, dan kebutuhan darurat lainnya. Selama tahun 2010, BRI telah menyalurkan bantuan untuk penanggulangan bencana di Merapi, Mentawai, dan Wasior.

Bantuan halte bus di RSUD Aceh Barat

Penyerahan bantuan kepada korban bencana alam Mentawai

Bantuan mobil jenazah untuk Yayasan Masjid Al Falah

Page 78: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 223

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

BRI Peduli PendidikanBRI sangat menyadari bahwa masa depan bangsa ini ditentukan oleh kualitas pendidikan generasi mudanya. BRI menyalurkan bantuan pendidikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa SLTA dan Perguruan Tinggi, pembangunan sarana pendidikan, dan renovasi gedung sekolah. Dana sebesar Rp26,83 miliar telah disalurkan untuk program BRI Peduli Pendidikan.

Bantuan pembuatan masjid di Padang

Penyambutan calon mahasiswa baru Universitas Diponegoro Semarang asal Papua

Mahasiswa penerima beasiswa BRI untuk lulusan terbaik SMU di Papua dan Papua Barat

BRI Peduli KesehatanSalah satu wujud kepedulian BRI dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia adalah dengan berperan serta dalam kegiatan BRI Peduli Kesehatan. BRI telah menyalurkan dana sebesar Rp8,22 miliar dalam bentuk bakti sosial pelayanan kesehatan gratis, bantuan pembangunan rumah sehat, pengadaan ambulans, donor darah, dan kegiatan pasar murah untuk memenuhi kebutuhan sembako bagi warga yang kurang mampu.

BRI Peduli Sarana IbadahKenyamanan sarana ibadah menjadi salah satu perhatian BRI. BRI Peduli telah menyalurkan dana sebesar Rp2,77 miliar untuk perbaikan tempat ibadah, kegiatan hari besar keagamaan, dan pembangunan sarana ibadah di sekitar unit kerja BRI di seluruh Indonesia.

Khitanan massal memperingati HUT BRI 115

Page 79: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

224 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L P

ER

US

AH

AA

N

BRI Peduli Pelestarian AlamKeseimbangan alam perlu dijaga demi keberlangsungan kehidupan manusia. Melalui program BRI Peduli Pelestarian Alam, bersama dengan masyarakat sekitar, BRI memelihara dan melestarikan lingkungan hidup. Kegiatan yang dilakukan berupa penanaman pohon di lahan sekitar unit kerja BRI dengan tanaman produktif, dan instalasi biogas untuk mensosialisasikan pemanfaatan energi terbaru kepada masyarakat sekitar unit kerja. Dana yang telah disalurkan untuk kegiatan ini sebesar Rp6,01 miliar.

Program Bina Lingkungan BUMN PeduliSebesar 30% dari dana Bina Lingkungan telah dialokasikan BRI untuk kegiatan Bina Lingkungan BUMN Peduli dengan ruang lingkup kegiatan yang telah ditetapkan oleh Menteri BUMN. Program Bina Lingkungan sebesar Rp2,50 miliar telah disalurkan untuk bantuan tanggap darurat korban bencana alam erupsi Gunung Merapi dan bantuan reboisasi daerah aliran sungai ( DAS ) Citarum.

Bantuan penghijauan di Lereng Merapi

Pasar murah BRI Peduli

Page 80: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

Permainan Ular Naga biasa dimainkan sambil bernyanyi oleh 5-10 orang yang terbagi dalam tiga kelompok: sebagai gerbang, kepala naga, dan tubuh ular naga. Gerbang akan memilih dan menangkap salah satu pemain dari kelompok ular setelah nyanyian ular naga selesai.

Ekspansi usaha ke segmen pasar yang baru, secara organik maupun non-organik, direncanakan dengan matang, selaras dengan rencana jangka panjang BRI.

Anak Perusahaan

Bab

6

Selektif

Page 81: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

226 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NA

NA

K P

ER

US

AH

AA

N

RIWAYAT USAHA

PT Bank BRISyariah (BRISyariah) didirikan dengan dilandasi oleh keinginan BRI untuk melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia, termasuk untuk melayani kebutuhan perbankan syariah. Untuk mewujudkannya, pada tanggal 14 April 2002 didirikan Unit Usaha Syariah BRI (UUS) dengan 2 kantor cabang yang beroperasi di Jakarta dan Serang.

Dengan semakin berkembangnya syariah di Indonesia, BRI mengakuisisi Bank Jasa Arta, sesuai dengan Akta Akuisisi No.61 tertanggal 19 Desember 2007 yang ditandatangani di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, di mana BRI memiliki 99,99875% dari jumlah saham serta sebesar 0,00125% dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI.

Tahun 2008, Bank Jasa Arta dikonversi menjadi PT Bank BRISyariah serta merubah kegiatan usahanya dari usaha bank umum konvensional menjadi bank umum syariah. Hal ini didasarkan pada Akta No. 45 tanggal 22 April 2008 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, serta Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 10/67/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008.

Selanjutnya, untuk meningkatkan kinerja dan daya saing BRI khususnya dalam segmen usaha syariah, serta memperhatikan perlunya pengelolaan bisnis perbankan syariah secara lebih fokus, maka manajemen BRI pada tanggal 19 Desember 2008, sesuai dengan Akta No. 27 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta memutuskan untuk melakukan pemisahan (spin-off) atas UUS BRI dan menggabungkannya ke dalam PT Bank BRI Syariah, efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.

PT Bank BRISyariah (BRISyariah) didirikan dengan dilandasi oleh keinginan BRI untuk melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia, termasuk untuk melayani

kebutuhan perbankan syariah. Untuk mewujudkannya, pada tanggal 14 April 2002 didirikan Unit Usaha Syariah BRI (UUS) dengan 2 kantor cabang yang

beroperasi di Jakarta dan Serang.

PRODUK DAN JASA PERBANKAN SYARIAH

Visi BRISyariah adalah menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah, untuk kehidupan yang lebih bermakna. Untuk mewujudkan visi tersebut, BRISyariah telah melakukan pengembangan dan pengemasan produk dan layanan jasa yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Produk dan layanan yang dikembangkan BRISyariah, meliputi produk - simpanan (funding), produk pembiayaan (financing), dan layanan e-Banking.

Produk simpanan ditujukan untuk perseorangan dan badan hukum. Jenis simpanan untuk perorangan terdiri dari Tabungan BRIS, deposito, giro perorangan, dan tabungan haji, sedangkan untuk badan hukum adalah deposito dan giro.

Ragam produk pembiayaan meliputi pembiayaan mikro (Mikro 25, Mikro 75, Mikro 100), pembiayaan konsumer (KPR, KMG, KMJ, KKB, Gadai, Talangan Haji), pembiayaan ritel & linkage (KopSyah, BPRS, multifinance, Kopkar dan Retail) dan pembiayaan komersial. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah, BRISyariah menyediakan layanan e-banking, alternative channels dan direct banking. Pengembangan layanan E-banking meliputi phone banking, internet banking, SMS banking, ATM, EDC dan cash management sedangkan alternative channels meliputi co-branding dan membership.

PT BRI Syariah

Page 82: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. 227

PR

AK

ATAP

RO

FIL PE

RU

SA

HA

AN

AN

ALIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA K

ELO

LA P

ER

US

AH

AA

NTA

NG

GU

NG

JAW

AB

SO

SIA

L PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 2011LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NA

NA

K P

ER

US

AH

AA

N

KINERJA USAHA

Bank BRISyariah senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerjanya, dengan terus mengembangkan infrastruktur, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan perangkat operasional lainnya. Hal ini terlihat pada kinerja BRISyariah selama tahun 2010 yang terus meningkat. Hingga akhir Desember 2010, jaringan kerja BRISyariah tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mencapai 8 Kantor Cabang Induk, 26 Kantor Cabang, 52 Kantor Cabang Pembantu, 9 Kantor Kas serta 6 Kantor Layanan Syariah (KLS) yang berlokasi di jaringan kantor BRI (konvensional). Saat ini total pekerja BRISyariah sebanyak 3.594 orang yang terdiri dari 2.421 karyawan tetap dan 1.173 pegawai outsource.

Selama tahun 2010, BRISyariah fokus mengembangkan teknologi informasi (TI) dan e-Banking, dengan terus membangun infrastruktur dan data center termasuk Management Info System (MIS). Guna memberikan kemudahan kepada para nasabah dan keragaman dalam fitur layanan, BRISyariah menjalin kerjasama dengan ATM Bersama, ATM Prima dan ATM BRI.

Beragamnya produk dan jasa perbankan syariah yang ditawarkan dengan didukung jaringan kerja, teknologi dan SDM membuat BRISyariah terus tumbuh. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun pada akhir Desember 2010 mencapai sebesar Rp5,76 triliun atau meningkat 217,79% dibanding DPK tahun 2009 sebesar Rp1,81 triliun.

Pembiayaan yang dilakukan BRISyariah di 2010 mencapai Rp5,53 triliun atau tumbuh sebesar 112,36% dibandingkan dengan pembiayaan tahun 2009 sebesar Rp2,60 triliun.

Sementara itu, total aset BRISyariah pada tahun 2010 adalah sebesar Rp6,86 triliun atau tumbuh 115,78% dibanding total aset tahun 2009 sebesar Rp3,18 triliun. Sedangkan modal meningkat menjadi Rp955 miliar pada tahun 2010 atau tumbuh 112,87% dibandingkan dengan modal pada tahun 2009 sebesar Rp448 miliar. Rasio kecukupan modal (CAR) BRISyariah sebesar 21,51% pada tahun 2010 meningkat dari 20,66% pada tahun 2009.

Pada tahun 2010 BRISyariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp10,53 miliar mengalami penurunan dibanding tahun 2009 yang mencapai Rp16,2 miliar. Hal ini dikarenakan pada tahun 2010, BRISyariah melakukan ekspansi jaringan kantor serta peningkatan kualitas dan kuantitas teknologi informasi dan sumber daya manusia.

BRISyariah telah memperoleh sejumlah penghargaan diantaranya The Most Favorite Service Quality & Product For Sharia Banking dari Property Bank pada 29 Juli 2010. Kemudian meraih 3rd Rank The Best Full-fledge Sharia Bank dari Islamic Finance pada Agustus 2010. Sertifikat ISO 9001:2008 juga diraih BRISyariah di tahun 2010 dalam implementasi ISO di bidang operasional dan layanan.

Seluruh pencapaian kinerja BRISyariah yang menggembirakan selama 2010 itu akan menjadi landasan untuk lebih meningkatkan kinerjanya di masa mendatang sejalan dengan makin berkembangnya industri perbankan syariah di Indonesia.

RENCANA PENGEMBANGAN

Rencana bisnis hingga tahun 2014 telah ditetapkan, salah satunya adalah dengan memperluas jaringan kerja sebagai upaya memberikan pelayanan perbankan terbaik bagi nasabah. Target jumlah jaringan kerja BRISyariah pada tahun 2011 adalah 105 unit kerja dan 1.000 Kantor Layanan Syariah (KLS). Pada tahun 2014, jaringan BRISyariah ditargetkan akan mencapai 200 unit kerja dan 6.000 KLS.

Page 83: Tata Kelola Perusahaan yang Baik - idx.co.id fileGovernance (GCG) untuk menciptakan sustainable value bagi Perseroan. BRI melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pekerja

228 LAPORAN TAHUNAN 2010 | PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.

PR

AK

ATA

PR

OFI

L P

ER

US

AH

AA

NA

NA

LIS

IS D

AN

PE

MB

AH

AS

AN

MA

NA

JEM

EN

TATA

KE

LOLA

PE

RU

SA

HA

AN

TAN

GG

UN

GJA

WA

B S

OS

IAL

PE

RU

SA

HA

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

BR

I 201

1LA

PO

RA

N K

EU

AN

GA

NA

NA

K P

ER

US

AH

AA

N

Target dan rencana bisnis BRISyariah tercermin dari sejumlah indikator keuangan. Target DPK untuk tahun 2011 adalah Rp9,47 triliun dan untuk di tahun 2014 adalah Rp27,90 triliun. Sedangkan target pembiayaan pada tahun 2011 adalah Rp9,22 triliun dan pada tahun 2014 sebesar Rp24,60 triliun. Untuk total aset, BRISyariah menargetkan pencapaian sebesar Rp10,56 triliun pada tahun 2011 dan Rp31,30 triliun pada tahun 2014.

Untuk semakin mengembangkan bisnisnya, saat ini manajemen BRISyariah sedang mengajukan izin ke Bank Indonesia untuk menjadi Bank Devisa. Selain itu, BRISyariah akan bekerjasama dengan strategic partner untuk mendirikan Takaful Operator dalam rangka mengembangkan bisnis bancatakaful/bancassurance. BRISyariah berencana akan go public pada 2013 untuk mempercepat laju pertumbuhan bisnis ke depan.