Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

43
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONES IA NOMOR 261/P03/2016 TENT ANG TATA CARA PENYETORAN, PELAPORAN, DAN PENGECUALIAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN, DAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BESERTA PERUBAHANNYA Menimbang Mengingat DENGAN HMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan Beserta Perubahannya, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyetoran, Pelaporan, dan Pengecualian Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan Beserta Perubahannya; Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 ten tang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual www.jdih.kemenkeu.go.id

Transcript of Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

Page 1: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

..

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALIN AN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 261/PMIZ.03/2016

TENT ANG

TATA CARA PENYETORA.N, PELAPORAN, DAN PENGECUALIAN

PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI

PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN, DAN PERJANJIAN

PENGIKATAN JUAL BELI ATAS TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN

BESERTA PERUBAHANNYA

Menimbang

Mengingat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan

Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas

Tanah dan/ atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual

Beli atas Tan ah dan/atau Bangunan Beserta

Perubahannya, perlu menetapkan Peraturan Menteri

Keuangan tentang Tata Cara Penyetoran, Pelaporan, dan

Pengecualian Pengenaan Pajak Penghasilan atas

Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau

Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah

dan/ atau Bangunan Beserta Perubahannya;

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 ten tang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas

Tanah dan/ atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 2: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

Menetapkan

- 2 -

Beli atas Tanah clan/ atau Bangunan Beserta Perubahannya

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 1 6 Nomor

1 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5916);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG TATA CARA

PENYETORAN, PELAPORAN, DAN PENGECUALIAN

PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN

DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN, DAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI

ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BESERTA

PERUBAHANNYA.

Pasal 1

( 1 ) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang

pribadi atau badan dari:

a. pengalihan hak atas tanah clan/ atau bangunan;

a tau

b. perJanJ1an pengikatan jual beli atas tanah

clan/ atau bangunan beserta perubahannya,

terutang Pajak Penghasilan yang bersifat final.

(2) Hak atas tanah clan/ atau bangunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah semua hak atas

tanah clan/ atau bangunan antara lain dapat berupa:

(3)

a. hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan,

clan hak pakai, sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang mengena1 peraturan dasar

pokok-pokok agraria;

b. hak milik atas satuan rumah susun clan

kepemilikan ban gun an gedung satuan rum ah

susun se bagaimana diatur dalam Undang-

Undang mengenai rumah susun.

Perjanjian pengikatan jual beli atas tan ah dan/atau

ban gun an sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1 )

huruf b merupakan kesepakatan jual beli antara para

pihak yang dapat berupa surat perjanjian pengikatan

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 3: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 3 -

jual beli, surat pemesanan unit, kuitansi pembayaran

uang muka, atau bentuk kesepakatan lainnya antara

pihak yang menjual atau bermaksud menjual tanah

dan/ atau bangunan dan pihak yang membeli atau

bermaksud membeli tanah dan/ atau bangunan.

(4) Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )

huruf a adalah penghasilan yang diterima atau

diperoleh pihak yang mengalihkan hak atas tanah

dan/ atau bangunan melalui penjualan, tukar

menukar, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang,

hibah, waris, atau cara lain yang disepakati antara

para pihak.

(5) Penghasilan dari perjanjian pengikatan jual beli atas

tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b adalah

penghasilan yang diterima atau diperoleh:

a. pihak penjual yang namanya tercantum dalam

perJanJian pengikatan jual beli pada saat

perjanjian dimaksud pertama kali ditandatangani;

a tau

b. pihak pembeli yang namanya tercantum dalam

perjanjian pengikatan jual beli sebelum terjadinya

perubahan atau adendum perjanjian pengikatan

jual beli, dalam hal terjadi perubahan pihak

pembeli dalam perjanjian pengikatan jual beli

terse but.

Pasal 2

( 1 ) Besarnya Pajak Penghasilan dari pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat ( 1 ) huruf a adalah sebesar:

a. 0% (nol persen) atas pengalihan hak atas tanah

dan/ a tau bangunan kepada pemerintah, badan

usaha milik negara yang mendapat penugasan

khusus dari Pemerintah, atau badan usaha milik

daerah yang mendapat penugasan khusus dari

kepala daerah, sebagaimana dimaksud dalam

;{9 f www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 4: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 4 -

undang-undang yang mengatur mengenai

pengadaan tanah bagi pembangunan untuk

kepentingan umum;

b. 1 % (satu persen) dari jumlah bruto nilai

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan

berupa Rumah Sederhana dan Rumah Susun

Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang

usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan; atau

c. 2 ,5% (dua koma lima persen) dari jumlah bruto

nilai pengalihan hak atas tanah dan/ a tau

bangunan, selain pengalihan hak atas tanah

dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud pada

huruf a dan huruf b.

(2) Nilai pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) adalah:

a . nilai berdasarkan keputusan pejabat yang

berwenang, dalam hal pengalihan hak kepada

pemerintah;

b. nilai menurut risalah lelang, dalam hal

pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang

( Vendu Reglement Staatsblad Tahun 1 908

Nomor 1 89 beserta perubahannya);

c. nilai yang sesungguhnya diterima atau diperoleh,

dalam hal pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan dilakukan melalui jual beli yang tidak

dipengaruhi hubungan istimewa, selain

pengalihan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan huruf b;

d . nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh,

dalam hal pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan dilakukan melalui jual beli yang

dipengaruhi hubungan istimewa, selain

pengalihan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan huruf b; atau

e. nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh

berdasarkan harga pasar, dalam hal pengalihan

;� www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 5: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 5 -

hak atas tanah dan/ atau bangunan dilakukan

melalui tukar menukar, pelepasan hak,

penyerahan hak, hibah, waris, atau cara lain

yang disepakati antara para pihak.

(3) Besarnya Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari

peqanJian pengikatan jual beli atas tanah dan/ atau

bangunan beserta perubahannya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 1 ayat ( 1 ) huruf b dihitung

berdasarkan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )

dari jumlah bruto, yaitu:

a. nilai yang sesungguhnya diterima atau diperoleh,

dalam hal pengalihan tanah dan/ atau bangunan

dilakukan melalui pengalihan yang tidak

dipengaruhi hubungan istimewa; atau

b. nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh ,

dalam hal pengalihan tanah dan/ atau bangunan

dilakukan melalui pengalihan yang dipengaruhi

hubungan istimewa.

(4) Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b sesuai

dengan kriteria Rumah Sederhana dan Rumah Susun

Sederhana yang mendapat fasilitas dibebaskan dari

pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan yang

mengatur mengenai batasan Rumah Sederhana dan

Rumah Susun Sederhana yang mendapat fasilitas

dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.

(5) Termasuk sebagai Wajib Pajak yang usaha pokoknya

melakukan pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf

b adalah Wajib Pajak yang dalam kegiatan usahanya

mengalihkan hak atas tanah dan/atau bangunan

sebagai barang dagangan.

Pasal 3

( 1 ) Orang pribadi atau badan yang menenma atau

memperoleh penghasilan dari pengalihan hak atas

}{J www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 6: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 6 -

tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat ( 1 ) huruf a, wajib menyetor sendiri

Pajak Penghasilan yang terutang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat ( 1 ) huruf b dan huruf c

ke Kas Negara, sebelum akta, keputusan, kesepakatan,

atau risalah lelang atas pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan ditandatangani oleh pejabat yang

berwenang.

(2) Dalam hal penghasilan dari pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan kepada badan usaha milik negara

atau badan usaha milik daerah dikenai tarif 0% (nol

persen) sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat ( 1 )

huruf a, orang pribadi atau badan yang menerima atau

memperoleh penghasilan dari pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ay<;lt ( 1 ) huruf a tidak perlu mengisi

Surat Setoran Pajak.

(3) Bagi orang pribadi atau badan yang menenma atau

memperoleh penghasilan dari pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat ( 1) huruf a, Pajak Penghasilan

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) terutang pada

saat diterimanya sebagian atau seluruh pembayaran

atas pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan.

(4) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dihitung berdasarkan jumlah setiap

pembayaran termasuk uang muka, bunga, pungutan,

dan pembayaran tambahan lainnya yang dipenuhi oleh

pembeli, sehubungan dengan pengalihan hak atas

tanah dan/ atau bahgunan terse but.

(5) Pajak Penghasilan yang terutang sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) wajib dibayar oleh orang

pribadi atau badan yang bersangkutan ke Kas Negara

paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya

setelah bulan diterimanya pembayaran.

j www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 7: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 7 -

(6) Pembayaran Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud

pada ayat ( 1 ) dan ayat (3) dilakukan untuk setiap

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan.

(7) Pejabat yang berwenang hanya menandatangani akta,

keputusan, kesepakatan, atau risalah lelang atas

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan

apabila kepadanya dibuktikan oleh orang pribadi atau

badan dimaksud bahwa

dimaksud pada ayat ( 1 )

kewajiban sebagaimana

telah dipenuhi dengan

menyerahkan fotokopi Surat Setoran Pajak atau hasil

cetakan sarana administrasi lain yang disamakan

dengan Surat Setoran Pajak yang bersangkutan yang

telah dilakukan penelitian oleh Kantor Pelayanan

Pajak.

(8) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada

ayat (7) meliputi pejabat pembuat akta tanah, pejabat

lelang, atau pejabat lain yang diberi wewenang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

(1) Orang pribadi atau badan yang menenma atau

memperoleh penghasilan dari pengalihan hak atas

tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a kepada pemerintah,

dipungut Pajak Penghasilan oleh beridahara

pemerintah atau pejabat yang melakukan pembayaran

atau pejabat yang menyetujui tukar menukar.

(2) Bendahara pemerintah atau pejabat sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) wajib menyetor Pajak

Penghasilan yang telah dipungut ke Kas Negara,

sebelum melakukan pembayaran kepada orang pribadi

atau badan yang berhak menerimanya atau sebelum

tukar menukar dilaksanakan.

(3) Penyetoran Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dilakukan dengan menggunakan Surat

Setoran Pajak atau sarana administrasi lain yang

disamakan dengan Surat Setoran Pajak atas nama

J{J www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 8: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 8 -

orang pribadi atau badan yang menerima pembayaran

atau yang melakukan tukar menukar.

(4) Dalam hal penghasilan dari pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan kepada pemerintah dikenai

tarif 0% (nol persen) se bagaimana diatur dalam

Pasal 2 ayat ( 1 ) huruf a, bendahara pemerintah atau

pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) tidak

perlu mengisi Surat Setoran Pajak.

Pasal 5

( 1 ) Pelunasan Pajak Penghasilan yang terutang atas

penghasilan dari perjanjian pengikatan jual beli atas

tanah dan/ atau bangunan beserta perubahannya

se bagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat ( 1) huruf b

wajib dilakukan melalui penyetoran sendiri ke Kas

Negara oleh orang pribadi atau badan yang

merupakan:

a. pihak penjual sebagaimana dimaksud dalam Pasal

1 ayat (5) huruf a; atau

b. pihak pembeli sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 ayat (5) huruf b.

(2) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terutang pada saat diterimanya sebagian atau

seluruh pembayaran.

(3) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dihitung berdasarkan jumlah setiap pembayaran

termasuk uang muka, bunga, pungutan, dan

pembayaran tambahan lainnya yang dipenuhi oleh

pembeli, sehubungan dengan perjanjian pengikatan

jual beli atas tanah dan/ atau bangunan terse but.

(4) Pajak Penghasilan yang terutang sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) wajib dibayar oleh orang

pribadi atau badan yang bersangkutan ke Kas Negara

paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya

setelah bulan diterimanya pembayaran.

f www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 9: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 9 -

(5) Pembayaran Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dilakukan untuk setiap perjanjian

pengikatan jual beli atas tanah dan/ atau bangunan.

(6) Dalam hal penjual telah melakukan pembayaran Paj'ak

Penghasilan yang terutang dari perjanjian pengikatan

jual beli atas tanah dan/ atau bangunan beserta

perubahannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ,

pembayaran dimaksud diperhitungkan dalam

pelunasan Pajak Penghasilan terutang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dan huruf c

sepanJang perjanjian pengikatan jual beli atas tanah

dan/ a tau bangunan dimaksud diakhiri dengan

pembuatan akta pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan.

(7) Pihak penjual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

ayat (5) huruf a hanya menandatangani perubahan

atau adendum perjanjian pengikatan jual beli apabila

kepadanya dibuktikan bahwa kewajiban pembeli yang

namanya tercantum dalam perjanjian pengikatan jual

beli sebelum terjadinya perubahan atau adendum atas

perjanjian pengikatan jual beli sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat (5) huruf b telah dipenuhi dengan

menyerahkan fotokopi Surat Setoran Pajak atau hasil

cetakan sarana administrasi lain yang disamakan

dengan Surat Setoran Pajak yang bersangkutan yang

telah dilakukan penelitian oleh Kantor Pelayanan

Pajak.

Pasal 6

Penyetoran Pajak Penghasilan ke Kas Negara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (5) , Pasal 4 ayat

(2) , serta Pasal 5 ayat (4) dilakukan melalui :

a. layanan pada loket/teller (over the counter); dan/atau

b. layanan dengan menggunakan sistem elektronik

lainnya,

pada bank/ pos persepsi. ,q) J

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 10: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 10 -

Pasal 7

(1) Bagi Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan, Pajak

Penghasilan se bagaimana dimaksud dalam Pas al 2

ayat (1) dan ayat (3) terutang di lokasi tanah dan/atau

bangunan berada .

(2) Bagi orang pribadi atau badan selain Wajib Pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , Pajak

Penghasilan se bagaimana dimaksud dalam Pasal 2

ayat (1) dan ayat (3) terutang di tempat tinggal orang

pribadi yang bersangkutan atau tempat kedudukan

badan dimana Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan Wajib Pajak badan yang bersangkutan

diadministrasikan.

Pasal 8

Dalam pemenuhan hak dan kewajiban sehubungan dengan

Pajak Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan, dan perjanjian pengikatan jual beli atas tanah

dan/ atau bangunan beserta perubahannya, orang pribadi

atau badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)

huruf a dan huruf b wajib memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak, kecuali orang pribadi yang penghasilannya di bawah

Penghasilan Tidak Kena Pajak dan subjek pajak luar negeri

tidak termasuk bentuk usaha tetap.

Pasal9

(1) Orang pribadi atau badan yang wajib menyetor sendiri

Pajak Penghasilan yang teru tang se bagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) wajib melaporkan

penghasilan yang diterima atau diperoleh dan Pajak

Penghasilan yang telah dibayar dalam suatu Masa

Pajak melalui Surat Pemberitahuan Masa Pajak

Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) , paling lama 20 (dua

puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir ke:

a. Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya

meliputi lokasi tanah dan/ atau bangunan yang

�r www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 11: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 11 -

bersangkutan, bagi Wajib Pajak yang usaha

pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan; atau

b. Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya

meliputi tempat tinggal orang pribadi atau tempat

kedudukan badan dimana Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan

yang bersangkutan diadministrasikan, bagi orang

pribadi atau badan selain Wajib Pajak yang usaha

pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan,

kecuali untuk Subjek Pajak Luar Negeri, penyampaian

Surat Pemberitahuan Masa dianggap telah dilakukan

apabila Wajib Pajak telah melakukan penyetoran

se bagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat ( 1) dan

tanggal penyampa1an Surat Pemberitahuan Masa

sesuai tanggal validasi Nomor Transaksi Penerimaan

Negara yang tercantum pada Surat Setoran Pajak atau

sarana administrasi lain yang disamakan dengan Surat

Setoran Pajak.

(2) Bendahara pemerintah atau pejabat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) wajib membuat dan

menyampaikan laporan mengenai pengalihan hak atas

tanah dan/ atau bangunan paling lama 20 (dua puluh)

hari setelah bulan dilakukannya pengalihan hak

dimaksud ke Kantor Pelayanan Pajak tempat

bendahara pemerintah unit yang bersangkutan

terdaftar.

(3) Badan usaha milik negara yang mendapat penugasan

khusus dari pemerintah atau badan usaha milik

daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala

daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)

huruf a harus:

a. membuat daftar pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/atau bangunan dan tanah dan/atau

bangunan yang akan dialihkan dimaksud disertai

dengan fotokopi surat penugasan dimaksud dan

'f(J I www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 12: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 12 -menyampaikan kepada pejabat yang berwenang

menandatangani akta pengalihan hak sebagai

pengganti Surat Setoran Pajak sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (7) ; dan

b. membuat dan menyampaikan laporan mengenai

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan

dalam rangka penugasan dimaksud paling lama

20 (dua puluh) hari setelah bulan dilakukannya

pengalihan hak dimaksud ke Kantor Pelayanan

Pajak tempat badan usaha milik negara atau

badan usaha milik daerah yang bersangkutan

terdaftar.

(4) Orang pribadi atau badan yang wajib menyetor sendiri

Pajak Penghasilan yang terutang sebagaimana ·

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) wajib menyampaikan

laporan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh

dan Pajak Penghasilan yang telah dibayar dalam suatu

Masa Pajak melalui Surat Pemberitahuan Masa Pajak

Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) , paling lama 20 (dua

puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir kepada:

a . Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya

meliputi lokasi tanah dan/ atau bangunan yang

bersangkutan, bagi Wajib Pajak yang usaha

pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan; atau

b . Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya

meliputi tempat tinggal orang pribadi atau tempat

kedudukan badan dimana Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan

yang bersangkutan diadministrasikan, bagi orang

pribadi atau badan selain Wajib Pajak yang usaha

pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan,

kecuali untuk Subjek Pajak Luar Negeri, penyampaian

Surat Pemberitahuan Masa dianggap telah dilakukan

apabila Wajib Pajak telah melakukan penyetoran

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat ( 1 ) , tanggal

) www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 13: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 13 -

penyampa1an Surat Pemberitahuan Masa sesuai

tanggal validasi N om or Transaksi Penerimaan Negara

yang tercantum pada Surat Setoran Pajak atau sarana

administrasi lain yang disamakan dengan Surat

Seto ran Pajak.

(5) Pejabat yang berwenang menandatangani akta,

keputusan, kesepakatan, a tau risalah lelang

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (7) wajib

menyampaikan laporan bulanan mengenai penerbitan

akta, keputusan, kesepakatan, atau risalah lelang atas

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) , paling lama

20 (dua puluh) hari setelah bulan dilakukannya

pengalihan hak dimaksud ke Kantor Pelayanan Pajak

tempat pejabat yang bersangkutan terdaftar.

(6) Penjual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (5)

huruf a harus menyampaikan laporan mengenai

perubahan atau adendum perjanjian pengikatan jual

beli atas pengalihan harta berupa tanah dan/ atau

bangunan paling lama 20 (dua puluh) hari setelah

bulan dilakukannya perubahan atau adendum

perjanjian pengikatan jual beli dimaksud ke:

a. ·Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya

meliputi lokasi tanah dan/ atau bangunan yang

bersangkutan, bagi penjual yang usaha pokoknya

melakukan pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan; atau

b. Kantor Pelayanan Pajak yang. wilayah kerjanya

meliputi tempat tinggal orang pribadi atau tempat

kedudukan badan dimana Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan

yang bersangkutan diadministrasikan, bagi

penjual selain yang usaha pokoknya melakukan

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan,

(7) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) , ayat (3) ,

ayat (5) , dan ayat (6) dan daftar sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) adalah sesuai format

f www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 14: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 14 -

se bagaimana tercan tum dalam Lampiran I yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

(8) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat

(3) merupakan bukti pemenuhan kewajiban Pajak

Penghasilan bagi pihak yang melakukan pengalihan

hak atas tanah dan/atau bangunan yang

penghasilannya dikenai tarif 0% (nol persen)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a .

Pasal 10

(1) Dikecualikan dari kewajiban pembayaran atau

pemungutan Pajak Penghasilan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan ayat (3) adalah:

a. orang pribadi yang mempunyai penghasilan di

bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak yang

melakukan pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan dengan jumlah bruto pengalihannya

kurang dari Rp60. 000 . 000,00 (enam puluh juta

rupiah) dan bukan merupakan jumlah yang

dipecah-pecah;

b. orang pribadi yang melakukan pengalihan harta

berupa tanah dan/ atau bangunan dengan cara

hibah kepada keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan,

badan pendidikan, badan sosial termasuk

yayasan, koperasi atau orang pribadi yang

menjalankan usaha mikro dan kecil, yang

ketentuannya diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang hibah

tersebut tidak ada hubungan dengan usaha,

pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara

pihak-pihak yang bersangkutan;

c . badan yang melakukan pengalihan harta berupa

tanah dan/atau bangunan dengan cara hibah

kepada badan keagamaan, badan pendidikan,

badan sosial termasuk yayasan, koperasi atau

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 15: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 15 -

·orang pribacli yang menjalankan usaha mikro clan

kecil, yang ketentuannya cliatur lebih lanjut

clengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang

hibah tersebut ticlak acla hubungan clengan

usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan

antara pihak-pihak yang bersangkutan;

cl. pengalihan harta berupa tanah clan/ atau

bangunan karena waris;

e. baclan yang melakukan pengalihan harta berupa

tanah clan/atau bangunan clalam rangka

penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha

yang telah clitetapkan oleh Menteri Keuangan

untuk menggunakan nilai buku;

f. orang pribacli atau baclan yang melakukan

pengalihan harta beru pa bangunan clalam rangka

melaksanakan perjanjian bangun guna serah,

bangun serah guna, atau pemanfaatan barang

milik negara berupa tanah clan/ atau bangunan;

a tau

g. orang pribacli atau baclan yang ticlak termasuk

subjek pajak yang melakukan pengalihan harta

berupa tanah dan/ atau bangunan.

(2) Pengecualian dari kewajiban pembayaran atau

pemungutan Pajak Penghasilan sebagaimana

climaksud pada ayat ( 1 ) cliberikan clengan penerbitan

Surat · Keterangan Bebas Pajak Penghasilan atas

penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan atau perjanjian pengikatan jual beli atas

tanah clan/ atau bangunan beserta perubahannya.

Pasal 1 1

( 1 ) Dalam hal terclapat pengalihan hak atas tanah

clan/ atau bangunan melalui perjanjian atau kerja

sama antara pemilik tanah clan/atau bangunan clan

orang pribadi atau badan lain yang secara substansi

merupakan pembeli hak atas tanah dan/ atau

bangunan, serta selanjutnya orang pribadi atau badan

/� www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 16: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 1 6 -

lain dimaksud mengalihkan hak atas tanah dan/ atau

bangunan tersebut kepada pihak ketiga, perJanJian

atau kerja sama tersebut merupakan perJanJian

pengikatan jual beli yang dikenai Pajak Penghasilan.

(2) Penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi

atau badan yang memiliki tanah dan/atau bangunan

dari orang pribadi atau badan lain yang secara

substansi merupakan pembeli tanah dan/atau

bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )

merupakan penghasilan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 ayat (5) huruf a.

(3) Penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi

atau badan lain yang secara substansi merupakan

pembeli hak atas tanah dan/ atau bangunan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari pihak ketiga

merupakan penghasilan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 ayat (5) huruf b.

(4) Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan

ayat (4) dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan

keten tuan se bagaimana dimaksud dalam Pasal 2

ayat (1) dan/atau ayat (3) .

Pasal 12

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, pengenaan Pajak

Penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas

tanah dan/ atau bangunan dan/ atau penghasilan dari

perJanJian pengikatan jual beli atas tanah dan/ atau

bangunan beserta perubahannya berlaku ketentuan

sebagai berikut:

a . penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat

( 1 ) huruf a dan penghasilan dari pihak penju,al yang

namanya tercantum dalam perjanjian pengikatan jual

beli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (5)

huruf a yang:

1. bagian atau keseluruhan pembayaran atas

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 17: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 1 7 -

tersebut diterima sebelum tanggal 7 September

20 16 , atas bagian atau keseluruhan pembayaran

tersebut dikenai Pajak Pen:ghasilan final

berdasarkan tarif Pasal 4 ayat ( 1 ) Peraturan

Pemerintah Nomor 48 Tahun 1 994 tentang

Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan

dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau

Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1 994 Nomor 77, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3580)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 1 Tahun

2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan

Pemerintah Nomor 48 Tahun 1 994 tentang

Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan

dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau

Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 1 64, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 49 1 4) ;

2 . bagian atau keseluruhan pembayaran atas

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan

tersebut diterima pada tanggal 7 September 20 1 6

dan/ atau setelahnya, atas bagian atau

keseluruhan pembayaran tersebut dikenai Pajak

Penghasilan final berdasarkan tarif Pasal 2 ayat

( 1 ) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 20 1 6

tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari

Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau Bangunan,

dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah

dan/atau Bangunan Beserta Perubahannya

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

20 1 6 Nomor 1 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 59 1 6).

· . b. penghasilan dari pihak pembeli yang namanya

tercantum dalam perjanjian pengikatan jual beli

sebelum terjadinya perubahan atau adendum

f www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 18: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 18 -

perjanj!an pengikatan jual beli sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat (5) huruf b yang:

1. perubahan atau adendum perjanjian pengikatan

jual beli dilakukan sebelum tanggal 7 September

2016, dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan tarif

Pasal 17 ayat (1) , ayat (2) , ayat (2) , atau Pasal 26

ayat (2a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983

tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor

36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang

Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4893);

2. perubahan atau adendum perJanJ1an pengikatan

jual beli dilakukan pada tanggal 7 September

2016 dan/atau setelahnya, dikenai Pajak

Penghasilan berdasarkan tarif Pasal 2 ayat ( 1)

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016

tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari

Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau Bangunan,

dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah

clan/ atau Bangunan Beserta Perubahannya

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 168, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5916) .

Pasal 13

Cara penghitungan Pajak Penghasilan atas penghasilan dari

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan serta

perJanJian pengikatan jual beli atas tanah dan/ atau

bangunan beserta perubahannya adalah sesuai contoh

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 19: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 1 9 -

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

Pasal 1 4

Pengenaan Pajak Penghasilan atas penghasilan dari

pengalihan hak atas tanah dan/atau ban gun an serta

peqanJian pengikatan ju al beli atas tanah dan/atau

ban gun an beserta perubahannya, sejak tanggal

7 September 20 1 6 sampai dengan sebelum berlakunya

Peraturan Menteri ini, berlaku ketentuan sebagaimana

diatur dalam Peraturan Menteri ini .

Pasal 15

( 1 ) Pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 34

Tahun 20 1 6 tentang Pajak Penghasilan Dari

Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/ Atau Bangunan, Dan

Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Tanah Dan/ Atau

Bangunan Beserta Perubahannya, terhadap Wajib

Pajak badan, termasuk koperasi, yang usaha pokoknya

melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan, apabila:

a. melakukan penjualan atas tanah dan/atau

bangunan sebelum tanggal 1 Januari 2009 dan

atas penjualan tersebut belum dibuatkan akta,

keputusan, perjanjian, kesepakatan, atau risalah

lelang oleh pejabat yang berwenang dalam

pengalihannya; dan

b. penghasilan atas penjualan sebagaimana

dimaksud pada huruf a telah dilaporkan dalam

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan

tahun pajak yang bersangkutan dan Pajak

Penghasilan atas penghasilan tersebut telah

dilunasi,

pengenaan pajaknya dihitung berdasarkan ketentuan

umum Pasal 1 7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1 983

tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 20: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 20 -

kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang­

Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan.

(2) Penghasilan atas penjualan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a dikecualikan dari pembayaran

Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 ayat ( 1).

Pasal 16

Ketentuan lebih lanjut mengenai:

a. tata cara penelitian pemenuhan kewajiban penyetoran

Pajak Penghasilan oleh Kantor Pelayanan Pajak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (7) dan

Pasal 5 ayat (7);

b. tata cara pengecualian pembayaran Pajak Penghasilan

atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan atau perjanjian pengikatan jual

beli atas tanah dan/ atau bangunan beserta

perubahannya; dan

c. tata cara pengecualian pembayaran Pajak Penghasilan

atas penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat (1) huruf a,

diatur den:gan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

Pasal 17

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 635/KMK.04/ 1994 tentang

Pelaksanaan Pembayaran dan Pemungutan Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas

Tanah dan/atau Bangunan sebagaimana telah diubah

dengan Keputusan Menteri Keuangan/Peraturan Menteri

Keuangan:

a. Nomor 392/KMK.04/ 1996 tentang Perubahan atas

Keputusan Menteri Keuangan Nomor

635 / KMK. 04 / 1994 ten tang Pelaksanaan Pembayaran

dan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 21: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 2 1 -

dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/ a tau Bangunan;

clan

b. Nomor 243/PMK.03/2008 tentang Perubahan Kedua

atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor

635/KMK.04/ 1 994 tentang Pelaksanaan Pembayaran

dan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan

dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/ atau Bangunan,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 1 8

Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 22: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

- 22 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri 1n1 dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Diundangkan di Jakarta

pad a tanggal 4 Jan uari 20 1 7

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Desember 20 1 6

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 20 1 7 NOMOR 29

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum

f!� ,t/ . n �P{Jp1 . Ke_@ -�� ag1a:Q 'F .. lJ. ementerian ·17

v I ·'1' ---' ,_. " , ------�- \ '!

ii ; I :-

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 23: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-23-

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 261/PMK.03/2016 TENT ANG

TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK

PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS

TANAH DAN/ATAU BANGUNAN, DAN PERJANJIAN PENGIKATAN

JUAL BELI ATAS TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN BESERTA

PERUBAHANNYA

A. FORMAT LAPORAN BENDAHARA PEMERINTAH ATAU PEJABAT YANG MELAKUKAN PEMBAYARAN ATAU PEJABAT

YANG MENYETUJUI TUKAR MENUKAR

Nama Jabatan Unit Eselon I Unit Eselon II Alamat Instansi NPWP

No. Akta No. Tgl.

(9) (10) (11)

: .... (2) : . ... (3) : ... . (4) : . . .. (5) : . ... (6)

Jenis Pengalih

an

(12)

Kepada Yth. Kepala KPP . . . . ( 1 )

LAPORAN PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BULAN ... . (7) TAHUN . . .. (8)

Nama& Alamat Pihak Lokasi Luas (m2) NOP NJOP (Rp) Nilai Bukti Penyetoran NPWP/ NIK yang Tanah Tanah Bangun Tanah Bangun Pengali NTPN Tgl & Pihak yang Mengalihkan dan/atau an an han Jumlah

Mengalihkan Bangunan

(13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)

... . . . ..... . . , ..... . . . . .... (24)

. . . . . . . . . . . . . . . · · · · · · · · · · · · (25)

Jf! ) www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 24: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-24 -

Petunjuk Pengisian:

1. Nomor (1)

2. Nomor (2)

3. Nomor (3)

4. Nomor (4)

5. Nomor (5)

6. Nomor (6)

7. Nomor (7)

8. Nomor (8)

9. Nomor (9)

10. Nomor (10)

11. Nomor (11)

12. Nomor (12)

13. Nomor (13)

14. Nomor (14)

15. Nomor (15)

1 6. Nomor (16)

17. Nomor (17)

18. Nomor (18)

19. Nomor (19)

Diisi dengan KPP tempat jabatan yang bersangkutan

terdaftar.

Diisi dengan nama jabatan yang melakukan

pembayaran atau yang menyetujui tukar menukar.

Contoh: Bendahara Pengeluaran Dinas Pertamanan

Diisi dengan nama unit eselon I pejabat yang

bersangku tan.

Diisi dengan nama unit eselon II pejabat yang

bersangku tan.

Diisi dengan alamat instansi pejabat yang

bersangkutan.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jabatan

yang bersangkutan.

Diisi dengan bulan terjadinya pengalihan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan tahun terjadinya pengalihan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan nomor urut.

Diisi dengan nomor akta pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan.

Diisi dengan tanggal akta pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan.

Diisi dengan jenis pengalihan hak atas tanah dan/ a tau

bangunan.

Diisi dengan nama dan NPWP atau dalam hal belum

wajib memiliki NPWP diisi dengan Nomor Induk

Kependudukan (NIK) pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan alamat pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/atau bangunan.

Diisi dengan lokasi tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan luas tanah.

Diisi dengan luas bangunan.

Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP).

Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah pada

tahun terakhir atau saat pengalihan.

!{J f www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 25: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

20. Nomor (20)

2 1 . Nomor (2 1 )

22. Nomor (22)

23. Nomor (23)

24. Nomor (24)

25. Nomor (25)

-25-

Diisi dengan NJOP bangunan pada tahun terakhir atau

saat pengalihan.

Diisi dengan nilai pengalihan.

Diisi dengan nomor transaksi penerimaari negara/NTPN

(diisi "-" bila tidak ada pembayaran, misalnya karena

dikenai tarif 0%).

Diisi dengan tanggal pembayaran dan jumlah PPh yang

disetor (diisi "-" bila tidak ada pembayaran, misalnya

karena dikenai tarif 0%).

Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan.

Diisi dengan nama dan NIP pejabat yang membuat

laporan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 26: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-26-

B. FORMAT DAFTAR PIHAK YANG MENGALIHKAN HAK DAN TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN YANG DIALIHKAN KEPADA BADAN

USAHA MILIK NEGARA ATAU BADAN USAHA MILIK DAERAH BERDASAR PENUGASAN KHUSUS

N ama Perusahaan Alamat Perusahaan NPWP

: .... ( 1 ) : .. . . (2) : . . .. (3)

DAFTAR PIHAK YANG MENGALIHKAN HAK DAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YANG DIALIHKAN BERDASAR PENUGASAN KHUSUS ... . (4)

SURAT PENUGASAN NOMOR ... (5) TANGGAL . . . (6) BULAN .... (7) TAHUN . . .. (8)

No. Nama& Alamat Pihak Lokasi Tanah Luas (m2) NOP NJOP (Rp) Nilai Pengalihan NPWP / NIK Pihak yang dan/atau Tanah Bangunan Tanah Bangunan

yang Mengalihkan Mengalihkan Bangunan

(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

..... . . . ..... , ....... . ..... ( 19)

.. . .... . .. . . ...... . .... . .. . (20)

,'{J_J-.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 27: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-27-

Petunjuk Pengisian:

1 . Nomor (1)

2 . Nomor (2).

3 . Nomor (3)

4. Nomor (4)

5. Nomor (5)

6. Nomor (6)

7 . Nomor (7)

8. Nomor (8)

9 . Nomor (9)

10. Nomor (10)

11. Nomor (11)

12. Nomor (12)

13. Nomor (13)

14 . Nomor (14)

15 . Nomor (15)

16. Nomor (16)

17. Nomor (17)

18. Nomor (18)

19 . Nomor (19)

20 . Nomor (20)

Diisi dengan nama BUMN/BUMD yang menenma

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan alamat BUMN /BUMD yang bersangkutan.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

BUMN/BUMD yang bersangkutan.

Diisi dengan dengan pejabat pemerintah atau kepala

daerah yang memberikan penugasan untuk melakukan

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan untuk

kepentingan umum.

Diisi dengan nomor surat penugasan dari pejabat

pemerintah atau kepala daerah yang memberikan

penugasan.

Diisi dengan tanggal surat penugasan.

Diisi dengan bulan terjadinya pengalihan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan tahun terjadinya pengalihan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan nomor urut.

Diisi dengan nama dan NPWP atau dalam hal belum

wajib memiliki NPWP diisi dengan Nomor Induk

Kependudukan (NIK) pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan alamat pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan lokasi tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan luas tanah.

Diisi dengan luas bangunan.

Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP).

Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah pada

tahun terakhir atau saat pengalihan. 1

Diisi dengan NJOP bangunan pada tahun terakhir atau

saat pengalihan.

Diisi dengan nilai pengalihan.

Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan.

Diisi dengan nama dan NIP pengurus BUMN/BUMD

yang membuat laporan.

,'IJ f www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 28: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-28-

C. FORMAT LAPORAN BUMN ATAU BUMD YANG MENDAPAT PENUGASAN KHUSUS

N ama Perusahaan Alamat Perusahaan NPWP

: .... (2) : .... (3) : .... (4)

Kepada Yth. Kepala KPP .... (1)

LAPORAN PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN BERDASAR PENUGASAN KHUSUS .... (5) SURAT PENUGASAN NO MOR ... (6) TANGGAL ... (7)

BULAN .... (8) TAHUN .... (9)

No. Akta Nama& Alamat Pihak Lokasi Tanah Luas (m2) NOP NJOP (Rp) Nilai

No. Tgl. NPWP/ NIK yang dan/atau Tanah Bangunan Tanah Bangunan Pengalihan Pihak yang Mengalihkan Bangunan

Mengalihkan

(10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

............. ,. ............ (22)

........................... (23)

l/J� www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 29: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-29-

Petunjuk Pengisian:

1. Nomor ( 1 ) Diisi dengan KPP tempat BUMN atau BUMD yang

bersangkutan terdaftar.

2. Nomor (2)

3. Nomor (3)

4. Nomor (4)

5. Nomor (5)

6. Nomor (6)

7. Nomor (7)

8. Nomor (8)

9 . Nomor (9)

1 0. Nomor ( 1 0)

1 1 . Nomor ( 1 1 )

12. Nomor (12)

13. Nomor ( 13)

1 4 . Nomor ( 1 4)

1 5. Nomor ( 15)

1 6. Nomor ( 1 6)

1 7. Nomor ( 1 7)

1 8. Nomor ( 1 8)

Diisi dengan nama BUMN/BUMD yang menenma

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan alamat BUMN /BUMD yang bersangkutan.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

BUMN/BUMD yang bersangkutan.

Diisi dengan dengan pejabat pemerintah atau kepala

daerah yang memberikan penugasan untuk melakukan

pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan untuk

kepentingan umum.

Diisi dengan nomor surat penugasan dari pejabat

pemerintah atau kepala daerah yang memberikan

penugasan.

Diisi dengan fanggal surat penugasan.

Diisi dengan bulan terjadinya pengalihan hak atas tanah

dan/ a tau bangunan.

Diisi dengan tahun terjadinya pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan.

Diisi dengan nomor urut.

Diisi dengan nomor akta pengalihan hak atas tanah

dan/ atau bangunan.

Diisi dengan tanggal akta pengalihan hak atas tanah

dan/ a tau bangunan.

Diisi dengan nama dan NPWP atau dalam hal belum wajib

memiliki NPWP diisi dengan Nomor Induk Kependudukan

(NIK) pihak yang mengalihkan hak atas tanah dan/ atau

bangunan.

Diisi dengan alamat pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/atau bangunan.

Diisi dengan lokasi tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan luas tanah.

Diisi dengan luas bangunan.

Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP).

Jl f www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 30: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

19. Nomor (19)

20. Nomor (20)

21. Nomor (21)

22 . Nomor (22)

23. Nomor (23)

-30-

Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah pada

tahun terakhir atau saat pengalihan.

Diisi dengan NJOP bangunan pada tahun terakhir atau

saat pengalihan.

Diisi dengan nilai pengalihan.

Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan.

Diisi dengan nama dan NIP pengurus BUMN / BUMD yang

membuat laporan.

,1(9 ! www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 31: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

No.

(8)

-31-

D. FORMAT LAPORAN BULANAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

Nama PPAT Alamat PPAT NPWP Wilayah Kerja

: .... (2) : . . . . (3) : .... (4) : .... (5)

Kepada Yth. Kepala KPP .... (1)

LAPORAN BULANAN PEMBUATAN AKTA PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN BULAN .... (6) TAHUN .... (7)

Alda Jenis Nama, Nama, Lokasi Tanah Luas (m2) NOP NJOP (Rp) Nilai Bukti Penyetoran No. Tgl. Pengalih Alamat, & Alamat, & dan/atau Tanah Bang Tanah Bang Pengalih NTPN Tgl. &

an NPWP/ NIK NPWP/ NIK Bangunan unan unan an Jumlah Pihak yang Pihak yang

Mengalihkan Menerima

(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

........... , .............. (24)

.......................... (25)

..

Keterang an

(23)

-'IY d-www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 32: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

Petunjuk Pengisian:

1 . Nomor ( 1 )

2. Nomor (2)

3. Nomor (3)

4. Nomor (4)

5 . Nomor (5)

6 . Nomor (6)

7. Nomor (7)

8. Nomor (8)

9. Nomor (9)

1 0. Nomor ( 1 0)

1 1 . Nomor ( 1 1 )

12. Nomor ( 12)

1 3. Nomor ( 13)

1 4. Nomor ( 1 4)

1 5. Nomor ( 15)

1 6. Nomor ( 1 6)

1 7. Nomor ( 1 7)

1 8. Nomor ( 1 8)

1 9. Nomor ( 1 9)

20. Nomor (20)

-32-

Diisi dengan KPP tempat PPAT yang bersangkutan

terdaftar.

Diisi dengan nama PPAT yang bersangkutan.

Diisi dengan alamat tempat tinggal/kantor PPAT yang

bersangku tan.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PPAT yang

bersangku tan.

Diisi dengan wilayah kerja PPAT yang bersangkutan.

Diisi dengan bulan yang dilaporkan.

Diisi dengan tahun yang dilaporkan

Diisi dengan nomor urut.

Diisi dengan nomor akta pengalihan hak atas tanah

dan/ a tau bangunan.

Diisi dengan tanggal akta pengalihan hak atas tanah

dan/ a tau bangunan.

Diisi dengan jenis pengalihan hak atas tanah dan/ atau

bangunan.

Diisi dengan nama, alamat, dan NPWP atau dalam hal

belum wajib memiliki NPWP diisi dengan Nomor Induk

Kependudukan (NIK) pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan nama, alamat, dan NPWP atau dalam hal

belum wajib memiliki NPWP diisi dengan Nomor Induk

Kependudukan (NIK) pihak yang menerima hak atas tanah

dan/ atau bangunan.

Diisi dengan lokasi tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan luas tanah.

Diisi dengan luas bangunan.

Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP).

Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah pada

tahun terakhir atau saat pengalihan.

Diisi dengan NJOP bangunan pada tahun terakhir atau

saat pengalihan.

Diisi dengan nilai pengalihan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 33: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

2 1 . Nomor (2 1 )

22. Nomor (22)

23. Nomor (23)

24. Nomor (24)

25. Nomor (25)

-33-

Diisi dengan nomor transaksi penenmaan negara/ NTPN

(diisi "-" bila tidak ada pembayaran, misalnya untuk

pengalihan karena waris).

Diisi dengan tanggal pembayaran dan jumlah PPh yang

dibayar (diisi "-" bila tidak ada pembayaran, misalnya

untuk pengalihan karena waris).

Diisi dengan keterangan yang diperlukan, misal

pengalihan waris.

Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan.

Diisi dengan nama PPAT yang membuat laporan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 34: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

No.

(7)

-34-

E. FORMAT LAPORAN BULANAN PEMBUATAN RISALAH LELANG ATAS TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN

Nama Pejabat/Kantor Lelang Alamat Pejabat/ KantorLelang NPWP

: .... (2) : .... (3) : .... (4)

Kepada Yth. Kepala KPP ... (1)

LAPORAN BULANAN PEMBUATAN RISALAH LELANG TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BULAN ...... (5) TAHUN ...... (6)

Risalah Nama, Nama, Alamat, Lokasi Luas (m2) NOP NJOP (Rp) Harga Bukti Penyetoran Lelang Alamat, & & NPWP/ NIK Tanah Lelang

No. Tgl. NPWP/ NIK Pihak yang dan/atau Tarrah Bang Tarrah Bang NTPN Tgl. & Pihak yang Menerima Bangunan unan unan Jumlah

Mengalihkan

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

........... , .............. (22)

.......................... (23)

Keterangan

(21)

- '{) -/. www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 35: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-35-

Petunjuk Pengisian:

1 . Nomor (1)

2. Nomor (2)

3 . Nomor (3)

4. Nomor (4)

5. Nomor (5)

6. Nomor (6)

7. Nomor (7)

8 . Nomor (8)

9. Nomor (9)

10. Nomor (10)

11. Nomor (11)

12. Nomor ( 12)

13. Nomor (13)

14. Nomor (14)

15. Nomor (15)

16. Nomor (16)

17 . Nomor (17)

18 . Nomor (18)

1 9. Nomor (19)

Diisi dengan KPP tempat pejabat atau kantor lelang yang

bersangkutan terdaftar.

Diisi dengan nama pejabat atau kantor lelang yang

bersangku tan.

Diisi dengan alamat tempat tinggal pejabat lelang/ kantor

lelang yang bersangkutan.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pejabat

atau kantor lelang yang bersangkutan.

Diisi dengan bulan yang dilaporkan.

Diisi dengan tahun yang dilaporkan

Diisi dengan nomor urut.

Diisi dengan nomor risalah lelang tanah dan/ atau

bangunan.

Diisi dengan tanggal risalah lelang tanah dan/ atau

bangunan.

Diisi dengan nama, alamat, dan NPWP atau dalam hal

belum wajib memiliki NPWP diisi dengan Nomor lnduk

Kependudukan (NIK) pihak yang mengalihkan hak atas

tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan nama, alamat, dan NPWP atau dalam hal

belum wajib memiliki NPWP diisi dengan Nomor lnduk

Kependudukan (NIK) pihak yang menerima hak atas tanah

dan/ a tau bangunan.

Diisi dengan lokasi tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan luas tanah.

Diisi dengan luas bangunan.

Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP).

Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah pada

tahun terakhir atau saat pengalihan.

Diisi dengan NJOP bangunan pada tahun terakhir atau

saat pengalihan.

Diisi dengan harga berdasarkan risalah lelang.

Diisi dengan nomor transaksi penerimaan negara/ NTPN

(diisi "-" bila tidak ada pembayaran).

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 36: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

20 . Nomor (20)

2 1 . Nomor (2 1 )

22. Nomor (22)

23. Nomor (23)

-36-

Diisi dengan tanggal pembayaran dan jumlah PPh yang

dibayar (diisi "-" bila tidak ada pembayaran) .

Diisi dengan keterangan yang diperlukan.

Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan.

Diisi dengan nama pejabat lelang/ kepala kantor lelang

yang membuat laporan.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 37: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

No.

(7)

-37-

F. FORMAT LAPORAN PERUBAHAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

Nama Penjual Alamat Penjual NPWP

: . ... (2) : . . . . (3) : . ... (4)

Kepada Yth. Kepala KPP ... ( 1 )

LAPORAN PERUBAHAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BULAN ... . . . (5) TAHUN ...... (6)

PPJB Nama, Alamat, Nama, Alamat, Lokasi Luas (m2) NOP NJOP (Rp) Nilai Bukti Penyetoran No. Tgl. & NPWP/ NIK & NPWP/ NIK Tanah Tanah Bangun Tanah Bang Pengalih NTPN Tgl. &

Pembeli Pembeli dan/atau an unan an Jumlah Sebelum Setelah Bangunan

Adendum Adendum

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

. .. . . . . .... , ...... . . . . . . .. (22)

. . . . .. . .... . . . . . . . . . . . . . . . (23)

,

Keterangan

(21)

_ <(? d www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 38: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-38-

Petunjuk Pengisian:

1. Nomor ( 1 )

2. Nomor (2)

3 . Nomor (3)

4. Nomor (4)

5 . Nomor (5)

6 . Nomor (6)

7. Nomor (7)

8. Nomor (8)

9. Nomor (9)

1 0. Nomor ( 1 0)

1 1 . Nomor ( 1 1 )

12 . Nomor ( 12)

1 3. Nomor ( 1 3)

14 . Nomor ( 1 4)

1 5 . Nomor ( 1 5)

1 6. Nomor ( 1 6)

Diisi dengan KPP tempat penjual yang bersangkutan

terdaftar.

Diisi clengan nama penjual yang bersangkutan.

Diisi clengan alamat tempat tinggal atau tempat

kedudukan penjual yang bersangkutan.

Diisi clengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) penjual

yang bersangkutan.

Diisi dengan bulan terjadinya perubahan PPJB.

Diisi dengan tahun terjaclinya perubahan PPJB.

Diisi dengan nomor urut.

Diisi dengan nomor surat perjanjian pengikatan jual beli ,

surat pemesanan unit, kuitansi pembayaran uang muka,

atau bentuk kesepakatan lainnya antara pihak yang

mengalihkan tanah dan/ atau bangunan clan pihak yang

menerima pengalihan tanah dan/atau bangunan.

Diisi clengan · tanggal surat perjanjian pengikatan jual beli,

surat pemesanan unit, kuitansi pembayaran uang muka,

atau bentuk kesepakatan lainnya antara pihak yang

mengalihkan tanah dan/ atau bangunan clan pihak yang

menerima pengalihan tanah dan/atau bangunan.

Diisi clengan nama, alamat, clan NPWP atau dalam hal

belum wajib memiliki NPWP diisi dengan Nomor Incluk

Kependudukan (NIK) pembeli yang tercantum sebelum

perubahan PPJB.

Diisi clengan nama, alamat, clan NPWP atau clalam hal

belum wajib memiliki NPWP cliisi clengan Nomor Incluk

Kependudukan (NIK) pembeli yang tercantum setelah

perubahan PPJB.

Diisi dengan lokasi tanah dan/ atau bangunan.

Diisi dengan luas tanah.

Diisi dengan luas bangunan.

Diisi clengan Nomor Objek Pajak (NOP) .

Diisi clengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah pacla

tahun terakhir atau saat pengalihan.

, .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 39: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

17. Nomor ( 1 7)

18. Nomor (18)

19. Nomor ( 19)

20. Nomor (20)

21. Nomor (2 1 )

22. Nomor (22)

23. Nomor (23)

-39-

Diisi dengan NJOP bangunan pada tahun terakhir atau

saat pengalihan.

Diisi dengan nilai pengalihan.

Diisi dengan nomor transaksi penenmaan negara/ NTPN

(diisi "-" bila tidak ada pembayaran) .

. Diisi dengan tanggal pembayaran dan jumlah PPh yang

dibayar (diisi "-" bila tidak ada pembayaran) .

Diisi dengan keterangan yang diperlukan .

Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan.

Diisi dengan nama penjual yang membuat laporan.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum

u.b.

ARIF BINTAR 0 YUWON� 't NIP'*t 97- � 9� 1 2' 199703 1 00 1/

!f; ) www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 40: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-40-

LAMPIRAN II

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 261/PMK. 03/2016 TENT ANG

TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN

PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN

DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN, DAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI

ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN BESERTA

PERUBAHANNYA

CONTOH CARA PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN

DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DAN

PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB)

1. Tuan Hisyam Faraz menjual rumah tokonya kepada Nyonya Mita seharga

Rp l.000.000.000,00. Pada tanggal 9 Oktober 20 1 6 ditandatangani PPJB

dengan cara tiga kali cicilan, masing-masing sebesar:

a. Rp300.000.000,00 dibayar pada tanggal 9 Oktober 20 1 6 (saat PPJB

ditandatangani) ;

b. Rp300.000.000,00 dibayar pada tanggal 9 November 20 1 6 ; dan

c. Rp400.000.000,00 dibayar pada tanggal 9 Januari 20 1 7.

Pada tanggal 1 6 Februari 20 1 7, Akta Jual Beli (AJB) ditandatangani kedua

pihak. Pajak Penghasilan (PPh) yang harus dibayar oleh Tuan Hisyam ke

Kas Negara adalah: Tanggal Jumlah Pembayaran PPhTerutang Jatuh tempo

pembayaran PPh

( 1 ) (2) (3) = 2,5% x (2) (4)

9- 1 0-20 1 6 Rp300.000.000,00 Rp7.500 .000,00 1 5- 1 1 -20 1 6

9 - 1 1 -2 0 1 6 Rp3 00.000.000,00 Rp7 . 500 .000,00 1 5- 1 2-20 1 6

9-0 1 -20 1 7 Rp400.000.000,00 Rp l 0.000.000,00 1 5-02-20 1 7

Tanggal 1 6 Februari 201 7, yaitu pada saat AJB ditandatangani, tidak

terdapat PPh yang masih harus dibayar karena PPh yang terutang sudah

lunas dibayar pada tanggal 1 5 Februari 20 1 7 .

2. Pada tanggal 1 Februari 20 1 7, Tuan Ghifari menjual rumah secara tunai

di bawah tangan dengan Tuan Indra Adi, dengan harga

Rp2.000.000.000,00. Atas transaksi penjualan rumah tersebut, Tuan

Indra Adi tidak membuat PPJB dengan Tuan Ghifari, namun menerima

surat kuasa dari Tuan Ghifari untuk menjual dan surat kuasa untuk

menandatangani AJB.

..

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 41: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

..

..

-4 1 -

Pada tanggal 5 Juli 2017, Tuan Indra Adi menjual rumah tersebut kepada

Ny. Patryangga dengan harga Rp2.200 .000 .000,00 dan menerima seluruh

pembayaran pada saat itu JUga. Pada tanggal 6 Juli 2017,

penandatanganan AJB oleh Tuan Indra Adi (berdasarkan surat kuasa

menjual dan surat kuasa menandatangani AJB dari Tuan Ghifari) , Ny.

Patryangga dan PPAT.

PPh yang harus dibayar adalah sebagai berikut:

a. Surat kuasa menjual dan surat kuasa untuk menandatangani AJB

pada dasarnya merupakan PPJB. Oleh karena itu, PPh yang terutang

pada tanggal 1 Februari 2017, sebesar 2,5% x Rp2.000.000.000,00 =

Rp50 . 000. 000,00 wajib dibayar ke Kas Negara oleh Tuan Ghifari

paling lambat tanggal 15 Maret 2017 .

b. PPh terutang pada saat pengalihan dari tuan Indra Adi kepada Ny.

Patryangga sebesar 2,5% x Rp2.200 .000.000,00 = Rp55.000.000,00

wajib dibayar ke Kas Negara oleh Tuan Indra Adi paling lambat

sebelum AJB ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Akta

Tanah/ PPAT.

3. PT Modal Kuat, sebuah perusahaan pengembang, bekerja sama dengan

Tuan Dani untuk mengembangkan kawasan perumahan di tanah milik

Tuan Dani. Dalam perjanjian kerja sama tersebut, Pembagian hasil antara

PT Modal Kuat dan Tuan Dani masing-masing 50%.

Salah satu klausul dalam perjanjian kerja sama yaitu PT Modal Kuat

menerima seluruh pembayaran dari pembeli rumah dan surat kuasa

untuk menandatangani PPJB dan AJB (untuk memecah sertifikat) .

Pada tanggal 1 Februari 2017, PT Modal Kuat menandatangani PPJB

dengan Tuan Fadhia. Uang muka diterima sebesar Rp200 . 000 .000,00 dari

harga rumah sebesar Rp600. 000.000, 00. Pada tanggal 2 Februari 2017,

PT Modal Kuat mentransfer uang sejumlah Rp l 00 . 000 . 000,00 kepada

Tuan Dani.

Pada tanggal 6 Maret 2017, pelunasan rumah sebesar Rp400.000.000,00

dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank ABC. AJB

ditandatangani oleh PT Modal Kuat, Tuan Fadhia, dan PPAT pada tanggal

7 Maret 201 7.

Selanjutnya Tuan Dani menerima pembayaran sebesar Rp200.000. 000,00

dari PT Modal Kuat tanggal 8 Maret 2017.

PPh yang harus dibayar masing-masing pihak adalah:

a . Atas pembayaran yang diterima PT Modal Kuat dari Tuan Fadhia

pada tanggal 1 Februari 2017, terutang PPh sebesar 2,5%

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 42: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-42-

x Rp200.000 . 000,00 = Rp5. 000.000,00 yang wajib dibayar ke Kas

Negara oleh PT Modal Kuat paling lambat tanggal 15 Maret 20 1 7 .

b. Atas pembayaran yang diterima Tuan Dani dari PT Modal Kuat pada

tanggal 2 Februari 20 1 7 , terutang PPh sebesar 2,5% x

Rp l 00.000 . 000,00 = Rp2.500.000,00 yang wajib dibayar ke Kas

Negara oleh Tuan Dani paling larribat tanggal 15 Maret 20 1 7.

c . Atas pembayaran dari Bank ABC kepada PT Modal Kuat pada tanggal

6 Maret 20 1 7, terutang PPh sebesar 2,5% x Rp400.000.000,00 =

Rp l 0.000. 000,00 yang wajib dibayar ke Kas Negara oleh PT Modal

Kuat paling lambat sebelum AJB ditandatangani PPAT.

d. Atas pembayaran yang diterima Tuan Dani dari PT Modal Kuat pada

tanggal 8 Maret 20 1 7, terutang PPh sebesar 2,5% x

Rp200.000. 000,00 = Rp5.000. 000,00 yang wajib dibayar ke Kas

Negara oleh Tuan Dani paling lam bat tanggal 1 7 April 20 1 7 (Tanggal

1 5 clan 1 6 April 20 1 7 merupakan hari libur sehingga jatuh tempo

pembayaran menjadi hari berikutnya) .

4. PT Agresif Bangun menjual satu unit apartemen kepada Ny Sari seharga

Rp300 . 000.000,00 clan menandatangani PPJB pada tanggal 1 Mei 20 1 6 .

Pembayaran disepakati dengan cara tiga kali cicilan masing-masing

sebesar Rp l 00 . 000. 000,00 dengan tanggal pembayaran 1 Mei 20 1 6 (saat

PPJB dibuat) , 1 Juli 20 16 , dan 7 September 20 1 6 . Pada tanggal 8

September 20 1 6 , AJB ditandatangani kedua pihak dan PPAT.

PPh yang harus dibayar ke Kas Negara oleh PT Agresif Bangun adalah: Tanggal Jumlah Tarif PPh Terutang Jatuh tempo Keterangan

Pembayaran pembayaran PPh

( 1 ) (2) (3) (4) = (3) x (2) (4) (5)

0 1 -05-20 1 6 Rp l 00 . 000 .000,00 5% Rp5 .000 .000,00 1 5-06-20 1 6 Sesuai pp No. 7 1

Tahun 2008

0 1 -07-20 1 6 Rp l 00 . 000 .000,00 5% Rp5.000 .000,00 1 5-08-20 1 6 Sesuai pp No. 7 1

Tahun 2008

07-09-2 0 1 6 Rp l 00 . 000.000,00 2,5% Rp2 . 500.000,00 08-09-20 1 6 Sesuai pp No. 34

(Sebelum AJB Tahun 20 1 6

ditandatangani)

5. Pada tanggal 1 Februari 20 1 6, PT Developer Maju menjual satu unit

apartemen seharga Rp600.000. 000,00 kepada Tuan Teguh dengan cara 1 2

kali cicilan masing-masing sebesar Rp50.000.000,00 dengan PPJB.

Setelah mengangsur selama 8 kali, pada tanggal 7 September 20 1 6 , Tuan

Teguh mengalihkan unit apartemen tersebut kepada Tuan Taufik dengari

harga Rp450.000. 000,00 .

www.jdih.kemenkeu.go.id

Page 43: Tata Cara Penyetoran, Pelaporan. dan Pengecualian Pengenaan ...

-43-

Pada tanggal 7 September 20 16 , adendum PPJB dibuat dan

ditandatangani untuk mencantumkan Tuan Taufik sebagai pembeli yang

menggantikan Tuan Teguh. Berdasarkan adendum PPJB tersebut Tuan

Taufik akan meneruskan cicilan yang sudah dibayar oleh Tuan Teguh.

Jadwal cicilan selanjutnya yang harus dibayar oleh Tuan Taufik jatuh

tempo pada tanggal 1 Oktober 20 1 6 .

PPh yang harus dibayar oleh masing�masing pihak adalah:

a. Penghasilan atas 8 kali cicilan yang sudah dibayar berdasarkan PPJB

antara PT Developer Maju dan Tuan Teguh terutang PPh berdasarkan

PP Nomor 48 Tahun 1 994 s .t .d .t .d PP Nomor 7 1 Tahun 2008. PPh

terutang untuk masing-masing cicilan sebesar 5% x Rp50 . 000 .000,00 .

= Rp2.500 . 000,00 wajib dibayar ke Kas Negara oleh PT Developer

Maju paling lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya setelah bulan

diterimanya pembayaran.

b . PPh terutang atas penghasilan dari perubahan PPJB yang diterima

oleh Tuan Teguh pada tanggal 7 September 20 1 6 sebesar 2,5% x

Rp450 . 000. 000,00 = Rp l 1 .250 . 000,00 wajib dibayar ke Kas Negara

oleh Tuan Teguh paling lambat tanggal 1 7 Oktober 20 1 6 (Tanggal 15

Oktober dan 1 6 Oktober merupakan hari libur sehingga jatuh tempo

pembayaran menjadi hari berikutnya) .

c . Penghasilan atas 4 kali cicilan yang dibayar oleh Tuan Taufik kepada

PT Developer Maju mulai tanggal 1 Oktober 20 1 6 terutang PPh

masing-masing sebesar 2,5% x Rp50 . 000.000,00 = Rp l .250.000,00

yang wajib dibayar ke Kas Negara oleh PT Developer Maju paling

lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya setelah bulan diterimanya

pembayaran.

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum

u.b.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

www.jdih.kemenkeu.go.id