Tata Cara Pengkodingan INA CBG

download Tata Cara Pengkodingan INA CBG

of 34

description

cara mengkode inacbgs

Transcript of Tata Cara Pengkodingan INA CBG

  • Coders Centre For Casemix

  • POKOK BAHANKegunaan kodingSejarah DRGsStandar kodingAturan umum pengkodeanPeraturan reseleksi diagnosa utamaAturan umum dalam logic grouper UNUMasalah dalam pengkodean diagnosaICD-9 CMAudit koding di negara negara lain

  • KLASIFIKASIPENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR

  • KEGUNAAN KODINGICDMORTALITASMORBIDITASPEMBIAYAANSTATISTIK

  • SEJARAH DRGs

  • Standar CodingEntry data atau import data dari data warehouseKode Diagnosis Utama sesuai resume dengan memenuhi aturan coding, kemudian kode diagnosis sekunder Kode Prosedur Utama yang berhubungan dengan Diagnosis Utama dilanjutkan dengan mengkode prosedur-prosedur lainnya. Jika diagnosis utama atau diagnosis sekunder adalah cedera/injury harus diikuti dengan penyebab luar (external cause) yang relevan dengan diagnosisnya.Jika diagnosis utama atau diagnosis sekunder adalahNeoplasma harus diikuti dengan kode Morfology untuk menggambarkan histology dan behavior (sifat, prilaku) nyaReview hasil pengkodean dan Grouping INA CBGKonfirmasi Identifikasi pasien untuk memastikan data demografi, ID Pasien, episode perawatan sesuai dengan rekam medis yang akan dikodeProsedur Utama secara khusus berhubungan dengan Diagnosis Utama. Pada episode ini proses editing coding harus meggunakan peraturan utk coding CBG. Ini termasuk jenis kelamin dan usia. Pilihan proses coding1.Review seluruh record, membuat daftar kode, lalu masuk ke software koding 2. Mengkode semua diagnosis selanjutnya Mengkode semua Prosedursecara berurutan3. Mengkode baik diagnosis maupun prosedur saat membaca rekam medis.

    Proses editing harus mencerminkan aturan untuk pengkodean diagnosis utama dan prosedur utama

    PDX & Additional DxPatient demographicsPPx & other PxInjury & external cause Morphology & HistologyCheck & groupAturan WHO untuk menentukan kode morfologi dan kode histologi diterapkan dalam proses ini. Neoplasma dapat benign (jinak) atau malignant (ganas)Kode External Cause ada 3 komponen:1. Bagaimana terjadinya How2. Dimana kejadiannya - Place3. Apa yang dilakukan oleh pasien - ActivityPada proses ini summary editor digunakan untuk memeriksa aturan coding dan kesiapan untuk grouping. Setelah grouping, dihasilkan pengesahan summary yang berisi semua data casemix yang relevan untuk pencetakan dan penyimpananICD10ICD9CMV01-Y98M8000/0-M9989/1

  • Aturan Umum Pengkodean Diagnosis dan Prosedur TindakanDiagnosa Utama (Principal Diagnosis)

    Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan dengan criteria paling banyak menggunakan sumber daya atau hari rawatan paling lama (LOS). Penegakan diagnosis berdasarkan aturan WHO Morbidity Reference Group

  • Diagnosa Sekunder (Diagnosa penyerta & Diagnosa Penyulit)

    Diagnosa sekunder adalah diagnosa selain diagnosa utama yang muncul atau sudah ada sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit.Diagnosa sekunder terdiri dari diagnosa penyerta (comorbidity) dan diagnosa penyulit (complication) Diagnosa Penyerta adalah diagnosa selain diagnosa utama yang sudah ada bersama pasien sebelum masuk dan dirawat di Rumah Sakit. Contoh: Diabetes Melitus, Hipertensi, Dermatitis, Asthma Bronchial dllDiagnosa Penyulit adalah diagnosa selain diagnosa utama yang muncul ketika dalam perawatan pasien di Rumah Sakit. Contoh; Sepsis, Pneumothorak dll.

  • Prosedur Utama (Principal Procedure)Prosedur utama adalah prosedur tindakan yang paling banyak menghabiskan sumber daya atau hari rawatan paling lama dan biasanya berhubungan erat dengan diagnosa utama.

    Prosedur SekunderSeluruh signifikan prosedur tindakan yang dijalankan pada pasien rawat inap atau rawat jalan, membutuhkan peralatan special atau dikerjakan oleh staf terlatih dan berpengalaman .

  • Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain Symptoms (gejala), Sign dan temuan abnormal dan situasi yg bukan penyakit :Hati2 dlm kode diagnosa utama utk BAB XVIII (kode R) & XXI (kode Z) utk KASUS RAWAT INAP.Jika diagnosa yg lbh spesifik (penyakit atau cidera) tidak dibuat pd akhir rawat inap maka dizinkan memberi kode R atau kode Z.Kategori Z03.- (Medical observation and evaluation for suspected diseases and conditions) diterapkan pada Suspected yg dapat dikesampingkan seudah pemeriksaan.

  • Pedoman pemberian kode Kondisi utama & kondisi lain contoh :Pasien masuk dengan FEBRIS (demam) , pulang dng diag : Typhoid Fever Diberi Kode Typhoid Fever (A01.0) sebagai Diagnosa UtamaKondisi utama : masuk RS utk pemeriksaan neoplasma ganas cervix Diberi kode observation for suspected malignant neoplasm (Z03.1) sbg diagnosa utama.

    Kondisi utama : Suspected myocardial infarctionKondisi lain: - Diberi kode observation for suspected myocardial infarction (Z03.4) sbg diagnosa utama.

  • KODE V s/d YTidak boleh menjadi diagnosis utamaPada INA-CBG penambahan kode external cause tidak mempengaruhi hasil Grouper

  • Kondisi MultipelFraktur multipel, diagnosis utama dan sekundernya? Fraktur multiple kembali kepada resources terbanyak, diikuti dengan fraktur-fraktur lainnya dimasukkan sebagai kode diagnosis sekunder, kalau tidak jelas baru menggunakan kode multipel .7

    Penyakit HIV dengan Pneumocytis cariini pneumonia, Burkitts lymphoma dan Kandidiasis mulut. Diberi kode HIV multiple disease (B22.7), B20.6 , B21.1 dan B20.4 digunakan sebagai kode tambahan

  • *Peraturan reseleksi diagnosa utama salah dicatatPada keadaan adanya informasi yg dpt menunjukan bahwa dokter salah tidak mengikuti prosedur ICD yg benar : Klarifikasi (minta penjelasan) dr dokter yg merawat.Jika tidak mungkin gunakan peraturan reseleksi pada ICD volume 2 (MB1 s/d MB5)

  • RULE MB1Kondisi minor direkam sebagai kondisi utama (main condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai kondisi lain (other condition)Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatan yang terjadi, dan jenis spesialis mengasuh pilih kondisi yang relevan sebagai kondisi utamaContoh :Kondisi utama: DyspepsiKondisi lain: Acute appendicitis Acute abdominal painProsedur: AppendectomySpesialis: Bedah digestiMaka reseleksi : Acute appendicitis sebagai kondisi utama

  • RULE MB2Beberapa kondisi yg direkam sebagai kondisi utamaBeberapa kondisi tidak bisa digabung dalam satu kode dan direkam semua sebagai kondisi utama dan salah satu kondisi lain pada rekaman menunjuk sebagai kondisi utama, maka pilih ini sebagai kondisi utama, bila tidak ada maka pilih yang pertama disebutContoh:

    K. Ut: Osteoporosis Candida bronchopnemonia Rheumatism K. Lain : - Bidang spesialis : Penyakit paruReseleksi K. Ut : Candida bronchopnemonia2. K. Ut : KPD, letak lintang dan anemia K. lain : - Partus spontan Reseleksi K. Ut : Prematur rupture of membrane

  • RULE MB3Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggambarkan suatu gejala yang timbul akibat suatu diagnosa atau kondisi yang ditanganiJika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII (R.-), dan di rekam medis ada terekam kondisi lain yang lebih menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi diberikan maka reseleksi kondisi akhir tersebut sebagai kondisi utama. Contoh:K. ut.HematemesisK. lain: Varices esophagusCirrhosis hepatisBidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke BedahReseleksi kondisi utama: Varices esophagus pada cirrhosis hepatis (K74.-! I98.2*)

  • RULE MB4SpesialisitasBila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalah istilah yang umum, dan ada istilah lain yang memberi informasi lebih tepat tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi, maka reseleksi kondisi terakhir sebagai kondisi utama.Contoh:K.Ut.CVAK. lain-lain:Stroke HemiplegiaCerebral haemorrhageReseleksi: Kondisi utama: Stroke cerebral hemorhageK.Ut.DM tanpa terapi insulinK. lain-lain:Cataract mata bilateralSpesialisasi: OphthalmologistReseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.

  • RULE MB5Alternatif diagnoses utama Suatu tanda/gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan indikasi kondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain, reseleksi gejala tersebut sebagai kondisi utama.Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.Contoh: 1. K. ut.Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.Reseleksi: Sakit kepala

    2.K.ut.Kolekistitis akut atau gastritisReseleksi: kolekistitis akut

    3.K. ut.GE akibat infeksi atau keracunan makanan Reseleksi: Infectious GE.

  • Koding PersalinanPartus, minimum kode yang diperlukan:Status ibu saat melahirkan, penyakit-2 kondisi yang mungkin mempengaruhi atau sebagai penyulit persalinan.Metode persalinan tunggal/multipel Partus spontan atau dengan pertolongan: vakum, forcep, seksio, induksi dsb.Outcome of delivery (tunggal/multipel)

  • Aturan Umum Lain-Lain dalam Logic Grouper UNUUntuk kasus pasien bayi baru lahir (usia 0-28 hari) data berat badan lahir dalam gram harus dimasukkan. Gunakan kode P (perinatal) untuk diagnosa utama jika umur pasien kurang dari 28 hari.Gunakan kode O820, O821, O828 dan O829 sebagai diagnosa utama jika terdapat prosedur tindakan bedah Caesar (caesarian section)

  • MASALAH DALAM PENGKODEAN DIAGNOSIS DAN PROSEDUR

  • PENGGUNAAN KODE ZKontrol ulang ke Poliklinik menggunakan Kode ZZ08 kontrol untuk CaZ09 kontrol selain CaZ76 pengambilan resep ulang (iter)Z54 Convalescence (Masa Penyembuhan)Apabila pasien sudah diradioterapi 30x kemudian 6 bulan setelah itu pasien kontrol kembali maka digunakan kode Consvalescence radiotherapy (Z54.1)

  • KODE PBayi lahir yang dapat di klaim ?Bayi dengan semua kode P dapat diklaimkan termasuk bayi baru lahir yang dipengaruhi oleh kondisi kehamilan dan komplikasi kehamilan dan persalinan (P00-P04)Bayi sebelum lahir sudah meninggal TIDAK dapat diklaim (P95)Bayi lahir normal Z38.0 tidak dapat diklaimkan.

  • Penyulit/komplikasi (O60-O75) pada saat partus maka penyulit (komplikasi) menjadi diagnosis utama dan kode O80,O81, 084 sebagai kode sekunder.Untuk persalinan dengan SC, O82 selalu menjadi diagnosis PRIMER

    KODE O

  • ICD 9 CM

  • KLASIFIKASI PROSEDUR ICD-9-CMDiterbitkan berisi daftar yang tersusun dalam tabel dan Index AlfabetisProsedur bedah dikelompokkan pada bagian 01-86Prosedur bukan bedah dibatasi pada bagian 87-99Struktur klasifikasi berdasarkan anatomi Kode angkaBerdasarkan struktur 2-digit dengan 2 digit desimal diperlukan

  • 16 CHAPTER CODE ICD-9-CM

    BABCODEPROCEDURE000Procedures and intervention, not elsewhere clasified101 05Operations on the nervous system206 07Operations on the endocrine system308 16Operations on the eye418 20Operations on the ear521 29Operations on the nose, mouth, and pharynx630 34Operations on the respiratory system735 39Operations on the cardiovascular system840 41Operations on the hemic dan lymphatic system942 54Operations on the digestive system1055 59 Operations on the urinary system1160 64Operations on the male genital organs1265 71Operations on the female genital organs1372 75Obstetrical procedures1476 84Operation on the musculoskeletal system1585 86Operations on the integumentary system1687 99Miscellaneous diagnostic and therapeutic procedures

  • Prosedur berdasarkan (ICD-9CM)Semua prosedurTermasuk prosedur Operasi dan pengobatanTermasuk prosedur non operasi seperti CT Scan, MRI, USGProsedur yang dikodingSemua prosedur dilakukan didalam kamar operasiSemua prosedur melibatkan staf ahli dan menggunakan alat canggih.

  • Prosedur yang tidak termasukProsedur yang dilakukan oleh perawatProsedur yang tidak memerlukan staf ahliProsedur yang tidak menggukan alat canggih

  • Contoh Prosedur tidak perlu kodingOrdinary plain X RayWord CatheterizationCardiopulmonary resuscitationCardiac massageLaboratoriun testIV TherapyPemeriksaan pemulihan (physioteraphy)

  • *Case-Mix Unit, HUKM*Data Quality and Coding Accuracy Comparison of coding errors with other studies

    Name of studiesCountryYear ofstudiesDuration of case-miximplemented%(error)Accuracy of injury codingIn Victorian hospitalAustralia1994-19955 years73 Implementation of casemix in ThailandThailand200110 years20-45Evaluation of coding data quality of the HCUP national inpatient sampleUSA199521 years70% hospital (15)Physician & coding errors in patient recordUSA19853 years35The quality of diagnosis & procedure coding in HUKMMalaysia20039 month35

    The quality of diagnosis & procedure coding in HUKMMalaysia20042 years8.0

  • SEKIANTERIMA KASIH

    *This model has been developed using 3M HIS internal resources and current international customers and support a rules based DRG Case Mix coding guideline where coding process, accuracy and audit support the use of patient medical records in a formal setting and a MBDS has been established. The process is appropriate for both manual and computer assisted coding.This guideline will also meet rigid scrutiny when challenges are issued around DRG creep and or up coding.CODExpert version 2.0 will allow each user to follow this process*****