Tata Cara Penentuan HPS OE

31
04/21/22 1 TEKNIK DAN METODA PENYUSUNAN HPS/OE Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Aplikasi Keppres No. 80 Tahun 2003)

Transcript of Tata Cara Penentuan HPS OE

Page 1: Tata Cara Penentuan HPS OE

04/12/231

TEKNIK DAN METODA PENYUSUNAN HPS/OE

Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Aplikasi Keppres No. 80 Tahun 2003)

Page 2: Tata Cara Penentuan HPS OE

2

1. PENGERTIAN

2. APA GUNANYA HPS/OE

3. PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE

4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OE

5. TEKNIK PEMBUATAN HPS/OE

BAHASAN MENGENAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

Page 3: Tata Cara Penentuan HPS OE

3

PENGERTIAN

HPS/OE adalah perhitungan biaya atas pekerjaan barang/jasa sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, dikalkulasikan secara keahliaan dan berdasarkan data yang dapat dipertanggung-jawabkan

Page 4: Tata Cara Penentuan HPS OE

4

APA GUNANYA HPS/O’E

1. Untuk menilai kewajaran harga penawaran yang disampaikan pihak penyedia (evaluasi harga) tetapi tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan penawaran

2. Sebagai dasar bagi penetapan nilai nominal jaminan penawaran (1-3% dari HPS)

Contoh :

Nilai HPS suatu pekerjaan misalkan sebesar Rp. 1.000.000.000,-

Panitia pengadaan, menetapkan besarnya jaminan penawaran, misalkan sebesar 2% dari HPS/OE.

Ini berarti penyedia barang/jasa harus menyampaikan jaminan penawaran senilai Rp. 20.000.000,- (berapapun harga penawaran yang disampaikan untuk pekerjaan tersebut)

Page 5: Tata Cara Penentuan HPS OE

5

Lanjutan…

• Untuk menetapkan tambahan nilai jaminan pelaksanaan, dimana penawaran kurang dari 80% dari OE, dinaikan sekurang-kurangnya prosentase jaminan pelaksanaan dikalikan dengan 80% OE

0 - 50 Jt > 50 jt 0 - 50 Jt > 50 jt> 80% HPS TJ TJ TJ 5% x NPM< 80% HPS TJ TJ TJ 5% x 80% x HPS

JK : Jasa KonsultansiJP/B/JL : Jasa Pemborongan/Barang/Jasa LainnyaTJ : Tanpa Jaminan

Jenis PengadaanJP/B/JL

Nilai Penawaran Yang Menang

(NPM)JK

Page 6: Tata Cara Penentuan HPS OE

6

CONTOH :

Nilai OE suatu pekerjaan misalkan sebesar Rp. 1.000.000.000,-

Penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran harga (setelah terkoreksi) sebesar Rp. 700.000.000,- atau 70% dari HPS/OE.

Kalau tanpa tambahan jaminan pelaksanaan, jumlah jaminan pelaksanaan = 5% x harga penawaran yang telah disetujui = 5% x Rp. 700.000.000,- = Rp. 35.000.000,-.

Karena harga penawaran kurang dari 80% maka untuk meningkatkan ‘rasa aman’ dari pengelola proyek maka jaminan pelaksanaannya ditambah sebesar : (5% x 80 % x OE) – jaminan yang telah ditentukan = (5% x 80% x Rp. 1.000.000.000) – Rp. 35.000.000 = Rp. 5.000.000,-

JUMLAH JAMINAN = Rp. 35.000.000+Rp. 5.000.000 = Rp. 40.000.000

Page 7: Tata Cara Penentuan HPS OE

7

Lanjutan…

4. Sebagai acuan menetapkan harga satuan timpang yang nilainya lebih besar dari 110% dari HPS

No. Jenis Barang Volume Harga Jumlah % PenawaranPenawaran Harga Jumlah terhadap HPS

1 Komputer 10 4.800.000 48.000.000 5.000.000 50.000.000 96 2 Printer 4 4.700.000 18.800.000 4.000.000 16.000.000 118 3 Scanner 2 1.450.000 2.900.000 1.500.000 3.000.000 97 4 CD Writter 5 2.500.000 12.500.000 3.250.000 16.250.000 77

82.200.000 85.250.000 96

HPS

Contoh : Pengadaan Komputer

klarifikasi tidak dimaksudkan untuk mencari/menawarkan/ mengijinkan perubahan

harga/substansi penawaran

Page 8: Tata Cara Penentuan HPS OE

8

Lanjutan…

• Sebagai patokan dalam hal seluruh penawaran di atas pagu anggaran

Dalam hal terjadi seleksi gagal karena seluruh penawaran di atas pagu, maka HPS/OE dapat dilakukan dua hal berkut : (i) perubahan spesifikasi teknis, atau (ii) dilakukan revisi PO/LK

• Sebagai acuan bila ada indikasi kuat KKN

• Sebagai bahan perhitungan penyesuaian harga/eskalasi

• Sebagai acuan dalam negosiasi harga pada proses penunjukan/pemilihan langsung/pengadaan jasa konsultansi

Page 9: Tata Cara Penentuan HPS OE

9

PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE

1. Setiap pengadaan harus dibuat HPS/OE

2. HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggung-jawabkan, disusun oleh panitia/pejabat pengadaan, disahkan pengguna barang/jasa

3. Nilai total HPS tidak bersifat rahasia (diumumkan pada saat acara penjelasan dokumen pengadaan) sebagai upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh

4. Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah keseragaman dalam metoda pelaksanaan pekerjaan dan

Page 10: Tata Cara Penentuan HPS OE

10

Lanjutan…

5. HPS sudah memperhitungkan PPN, overhead & profit, tetapi tidak boleh memperhitungkan PPh, biaya lain-lain, biaya tidak terduga.

Page 11: Tata Cara Penentuan HPS OE

11

PEDOMAN PENYUSUNAN HPS/OE

1. STRUKTUR dan NILAI dari HPS/OE tergantung pada :

– jenis kegiatan pengadaan

– Ruang lingkup pekerjaan

• Untuk barang meliputi : jenis, jumlah, spesifikasi teknis barang, dan distribusi

• Untuk jasa konsultan meliputi : kuantitas, dan kualifikasi tenaga ahli dan pendukung yang dibutuhkan (pendidikan dan pengalaman), serta lama penugasan yang keseluruhannya dituangkan dalam TOR/KAK

• Untuk jasa pemborongan/jasa lainnya meliputi : kuantitas dan spesifikasi teknis

Page 12: Tata Cara Penentuan HPS OE

12

Lanjutan…

– Jenis kontrak,

– Sistem evaluasi penawaran,

– Metode pelaksanaan (jumlah personil, kebutuhan bahan,dan peralatan alat yang akan digunakan)

– Metode kerja

– Sistem pelaporan

Page 13: Tata Cara Penentuan HPS OE

13

Lanjutan…

2. Untuk pengadaan jasa konsultan, HPS/OE terdiri dari dua komponen:

a. Biaya Langsung Personil (remuneration):

1) Tenaga Ahli Disiplin ilmu/tingkat pendidikan Pengalaman Komposisi dan jumlah Waktu Penugasan

2) Tenaga Pendukung (Teknik dan Penunjang/Administrasi) Disiplin pekerja/tingkat pendidikan Pengalaman Jumlah Waktu Penugasan

Page 14: Tata Cara Penentuan HPS OE

14

Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :

SE-35/A/21/0298

SARJANA DENGAN PENGALAMAN

PREOFESIONAL (TAHUN)

US$ (PER BULAN)

3 4.100 4 4.600 5 5.100 6 5.500 7 6.000 8 6.400 9 6.800 10 7.200 11 9.700 12 12.800 13 13.400 14 14.100 15 14.700 16 15.300 17 15.400 18 16.400 19 16.900 20 17.400 21 17.500 22 17.600 23 17.700 24 17.900 25 18.000

UNDANGAN INTERNASIONAL

Page 15: Tata Cara Penentuan HPS OE

15

Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :

SE-35/A/21/0298

KELOMPOK AHLI

TAHUN PENGALAMAN

RUPIAH (PER BULAN)

KELOMPOK AHLI

TAHUN PENGALAMAN

RUPIAH (PER BULAN)

AHLI MUDA 1 - 4 4,400,000 - 5,200,000 AHLI 1 - 4 5,200,000 - 6,100,000

AHLI 5 - 8 5,500,000 - 7,100,000 AHLI UTAMA 5 - 8 6,500,000 - 7,800,000

AHLI UTAMA 9 - 12 7,500,000 - 9,000,000 9 - 12 8,200,000 - 9,800,000

13 - 16 9,500,000 - 11,100,000 13 - 16 10,400,000 - 13,100,000

17 - 20 11,700,000 - 12,900,000 17 - 20 14,300,000 - 18,600,000

UNDANGAN NASIONAL PENDIDIKAN S2/S3

AHLI KEPALA

AHLI KEPALA

UNDANGAN NASIONAL PENDIDIKAN S1

Page 16: Tata Cara Penentuan HPS OE

16

Biaya Langsung Personil (BLP) Tenaga Pendukung/Bulan berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :

SE-35/A/21/0298

NO PERSONIL HARGA SATUAN KETERANGAN

1. Office Manager Rp. 1.500 000 - Rp. 2.000.000 Digunakan untuk jumlah Tenaga Konsultan dan Pendukung minimal 10 orang

2. Sekretaris Rp. 750.000  

3. Sekretaris Billingual Rp. 1.500.000  

4. Juru Gambar Rp. 750.000 - Rp. 1.500.000  

5. Operator Computer Rp. 750.000  

6. Sopir Rp. 500.000  

7. Pesuruh Rp. 400.000  

8. Penjaga Rp. 400.000  

9. Asisten Muda    

  (S2/S3 : 1 - 2 tahun) Rp. 3.200.000 - Rp. 3.900.000  

  (S1 : 1 - 4 tahun) Rp. 2.800.000 - Rp. 3.400.000  

10. Teknisi    

  a. S0/D3    

  1) 1 - 3 tahun Rp. 2.200.000 - Rp. 2.550.000  

  2) 4 - 7 tahun Rp. 2.700.000 - Rp. 3.750.000  

  3) 8 - 11 tahun Rp. 3.800.000 - Rp. 4.800.000  

  4) 12 - 15 tahun Rp. 5.100.000 - Rp. 6.000.000  

  5) 16 - 20 tahun Rp. 6.600.000 - Rp, 7.500.000  

  b. STM/D1/D2    

  1) 3 - 7 tahun Rp. 1.600.000 - Rp. 2.600.000  

  2) 8 - 11 tahun Rp. 2.700.000 - Rp. 3.250.000  

  3) 12 - 15 tahun Rp. 3.600.000 - Rp. 4.400.000  

  4) 16 - 20 tahun Rp. 5.100.000 - Rp. 6.500.000  

Page 17: Tata Cara Penentuan HPS OE

17

Nasional InternasionalGaji Dasar – GD (Basic Salary ) 1 x GD 1 x GDBeban Biaya Sosial- BBS (Social Charge)

(0,3 s.d 0,4) x GD (0,3 s.d 0,6) x GD

Beban Biaya Umum - BBU (Overhead Cost)

(0,5 s.d 1,3) x GD (0,7 s.d 1,4) x GD

Tunjangan Penugasan – TP (0,1 s.d 0,3) x GD (0,1 s.d 0,3) x GD

Keuntungan 0,1 x (GD+BBS+BBU) 0,1 x (GD+BBS+BBU)TOTAL Biaya Langsung Personil (2,2 s.d 3,1) x GD (2,4 s.d 3,6) x GD

Komponen BLP Undangan

Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 1203/D.II/03/2000 :

SE-38/A/2000

BLP = GD + BBS + BBU + TP + K

Page 18: Tata Cara Penentuan HPS OE

18

Lanjutan…b. Biaya Langsung Non Personil (direct reimbursable cost), seperti :

1) Biaya untuk mobilisasi2) Biaya kantor

a) Sewa kantorb) Perlengkapan kantorc) Komunikasi kantord) ATK, dll

3) Biaya perumahan a) Sewa rumahb) Perlengkapan rumah

4) Biaya kendaraan a) Sewa kendaraanb) Biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan

5) Biaya perjalanana) Tenaga ahli/pendukungb) Jumlah perjalananc) Jangka waktu (dari – tujuan)

6) Biaya Laboratorium7) Biaya desiminasi/pertemuan

a) Jumlah pesertab) Sewa tempatc) Jumlah waktu pertemuan

8) Biaya pelaporan a) Laporan pendahuluanb) Laporan antarac) Laporan draft akhird) Laporan akhire) Dokumentasi

Page 19: Tata Cara Penentuan HPS OE

19

Lanjutan…

• Ketentuan HPS/OE pengadaan jasa konsultan:

Biaya langsung non-personel max 40%, kecuali untuk pekerjaan bersifat khusus, seperti: pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, penyeledikan tanah, dan lain-lain.

Untuk biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu menurut tingkat kehadiran: 1 bulan dihitung miniman 22 hari, dan 1 hari minimal 8 jam

Apabila pengelola proyek mendapatkan informasi tentang gaji dasar yang telah diaudit, maka perhitungan untuk remunerasinya adalah sebesar max 3,2 kali untuk tenaga ahli tetap, dan max 1,5 kali tenaga ahli tidak tetap

Biaya langsung personil konsultan perorangan TIDAK BOLEH dibebankan biaya overhead dan keuntungan

Page 20: Tata Cara Penentuan HPS OE

20

Lanjutan…

3. Untuk perkerjaan swakelola oleh pengguna barang/jasa/instansi pemerintah lain/LSM penerima hibah, HPS/OE ditentukan sebagai berikut :

1. Pekerjaan yang dikontrakkan kepada konsultan pereorangan, dengan ketentuan tidak boleh melebihi 50% dari tenaga sendiri

2. Tidak mengandung unsur profit kecuali untuk pengadaan bahan dan peralatan

4. HPS/OE disusun sebaiknya paling lama 28 hari sebelum pembukaan penawaran agar harga dasarnya tidak terlampau berbeda dengan harga dasar hasil survey yang dilakukan penyedia barang/jasa yang nantinya untuk digunakan dalam perhitungan dokumen usulan biaya

Page 21: Tata Cara Penentuan HPS OE

21

TEKNIK PEMBUATAN HPS1. Tentukan secara jelas jenis pekerjaan yang akan dibuat OE/HPS

2. Tetapkan asumsi-asumsia. Metoda pelaksanaanb. Metoda kerjac. Lokasi base camp/quarryd. Jenis & kapasitas alat yang akan digunakan

3. Kumpulkan data dan informasi termutakhir terkait dengan :a. Daftar Isian Proyek (DIP)b. Analisis harga satuan (RAB) bersangkutan sewaktu

pengajuan anggaran (DUP/DUK)c. Harga satuan dasar upah setempatd. Harga satuan dasar bahan dan sewa alat setempate. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh

BPS, asosiasi terkait, pabrikan, dan dari instansi berwenang serta sumber data yang dapat dipertanggung-jawabkan

Page 22: Tata Cara Penentuan HPS OE

22

Lanjutan

f. Daftar biaya/tarif barang/jasa yang ditetapkan Pemerintah

g. Survey kondisi lapanganh. Harga satuan paket kontrak sejenis sebelumnya

yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya (kalau ada)

i. Perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan/Engineers Estimate (EE)

j. Harga Satuan kontrak terdekatk. Daftar biaya standar yang dikeluarkan oleh instansi

yang berwenang seperti :

• Harga Satuan Umum dan Harga Satuan Jasa Konsultansi yang dikeluarkan Departemen Keuangan,

• Harga Satuan Pokok Kegiatan di tingkat pusat yang diterbitkan Departemen/LPND ,

Page 23: Tata Cara Penentuan HPS OE

23

Lanjutan

• Harga Satuan Pokok Kegiatan di tingkat propinsi/kabupaten/kota yang diterbitkan pemda propinsi/kabupaten/kota

• Harga Satuan Bangunan Gedung Negara oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

Page 24: Tata Cara Penentuan HPS OE

24

TEKNIS PERHITUNGAN HPS

1. Menetapkan harga satuan : analisa harga+10% keuntungan

2. Dihitung jumlah biaya untuk setiap mata pembayaran/item barang, yaitu jumlah volume (pekerjaan/barang) x harga satuan

3. Dijumlah semua biaya untuk seluruh mata pembayaran/item barang dari pekerjaan/barang yang akan dilaksanakan/dipasok

4. Dihitung PPN yaitu 10% x jumlah biaya untuk seluruh mata pembayaran/item barang

5. Besarnya HPS/OE (tota harga pekerjaan) ialah jumlah biaya seluruh mata pembayaran/item barang + PPN 10%

Page 25: Tata Cara Penentuan HPS OE

25

TEKNIS (Lanjutan)• Khusus untuk HPS/OE Jasa Konsultansi

– Dihitung jumlah biaya untuk setiap item pengeluaran untuk biaya langsung personil dan biaya langsung non personil

Contoh :

Biaya langsung personil (sesuai tingkat pendidikan dan pengalamannya x jumlah lama penugasan x imbalan jasa per satuan waktu

Berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :

SE-35/A/21/0298

Untuk team leader yang membawahi :

5 – 10 tenaga ahli, tambahan imbalan 3%,

> 10 tenaga ahli, tambahan imbalan 6%

Biaya langsung non personil, dihitung berdasarkan jumlah volume pekerjaan x harga satuan

– Dijumlahkan semua biaya untuk seluruh item pengeluaran

Page 26: Tata Cara Penentuan HPS OE

26

TEKNIS (Lanjutan)

Beberapa metode perkiraan biaya :

y = a x atau y = ax + b

1. Metoda Parametrik

Page 27: Tata Cara Penentuan HPS OE

27

CONTOH :

Misalkan Dinas Pendidikan akan membangun gedung laboratorium SLTA seluas 20 m2.

Diketahui dari Harga Satuan Bangunan Gedung Negara yang dikeluarkan Pemda Kabupaten A per meter2 = Rp. 1.000.000. Berapa perkiraan harga untuk pembangunan gedung laboratorium tersebut ?

Jawaban :

Berdasarkan Kepmenkimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, bahwa harga satuan tertinggi rata-rata per m2 bangunan laboratorioum SLTA = 1,15 dari standar harga bangunan (lihat Bab IV Butir D.2., halaman 39)

Dengan demikian maka :

y = ax = 1,15 x Rp. 1.000.000 = Rp 1.150.000 per m2

 

Biaya yang diperlukan untuk pembangunan laboratorium seluas 20 m2 = 20 m2 x 1.150.000 = Rp. 23.000.000,-

Page 28: Tata Cara Penentuan HPS OE

28

TEKNIS (Lanjutan)

2. Menggunakan Indeks Harga

Indeks harga waktu A

Harga di waktu A = Harga di waktu B x -------------------------------

Indeks harga waktu B

Page 29: Tata Cara Penentuan HPS OE

29

NO VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH(Rp) (Rp)

Tahun 1998 perubahan indeks Tahun 20042004/1998

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

A.TENAGA AHLI1. Ahli Administrasi Negara 12.000.000 300/200 6 18.000.000 108.000.000 2. Ahli Ekonomi 8.000.000 300/200 6 12.000.000 72.000.000 3. Ahli Kelembagaan 8.000.000 300/200 6 12.000.000 72.000.000

B. TENAGA PENDUKUNGOperator Komputer 1.000.000 300/200 6 1.500.000 9.000.000

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

A. Pencetakan Buku1. Laporan Pendahuluan 100 150/100 5 150 375.000 2. Laporan Sementara 100 150/100 5 150 375.000 3. Laporan Akhir 100 150/100 10 150 375.000

URAIAN

Page 30: Tata Cara Penentuan HPS OE

30

TEKNIS (Lanjutan)3. Memakai harga satuan, digunakan bila

volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya (per meter persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung

Pekerjaan Memasang pipa

Komponen Kegiatan Perkiraan Harga Satuan Total Harga

      Volume (Proposal) (Proposal)

        (Rp) (Rp Ribu)

1 Menggali tanah tempat pipa        

  - material 25.000 m3 2,000 50,000

  - jam -orang      

2 Meletakkan pipa dan memasang isolasi   5.000 m3 20,000 100,000

  - material      

  - jam -orang      

3 Menimbun kembali   20.000 m3 2,500 50,000

  - material      

  - jam -orang      

    J U M L A H     200,000

Dari tabel tersebut, harga satuan pekerjaan memasang pipa per satuan panjang (m) = (Rp. 200 juta) (1/5.000) = Rp. 40.000.Misalkan pekerjaan sesungguhnya adalah 10.000 m maka biayanya 10.000 x Rp. 40.000 = Rp. 40 juta

Page 31: Tata Cara Penentuan HPS OE

31