Tata Cara Menulis Karya Tulis

71
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH DALAM KARYA TULIS ILMIAH Rini Adiati Ekoputranti Rini Adiati Ekoputranti

description

Disini dijelaskan dengan detail bagaimana cara menulis karya tulis ilmiah dengan baik dan benar dalam kaidah bahasa.

Transcript of Tata Cara Menulis Karya Tulis

Page 1: Tata Cara Menulis Karya Tulis

PENGGUNAAN BAHASA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS INDONESIA DALAM KARYA TULIS

ILMIAHILMIAH

Rini Adiati EkoputrantiRini Adiati Ekoputranti

Page 2: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Pengertian Karya TulisPengertian Karya TulisIstilah itu berasal dari kata Istilah itu berasal dari kata karyakarya dan dan tulis.tulis.

KaryaKarya berarti (1) ‘kerja; pekerjaan”; (2) ‘(hasil) berarti (1) ‘kerja; pekerjaan”; (2) ‘(hasil)perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil/perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil/karangan)’karangan)’

TulisTulis merupakan bentuk dasar dari kata merupakan bentuk dasar dari katamenulismenulis, yang berarti ‘melahirkan pikiran atau, yang berarti ‘melahirkan pikiran atauperasaan dengan tulisan’.perasaan dengan tulisan’.

Karya tulisKarya tulis berarti ‘hasil pekerjaan menulis’. berarti ‘hasil pekerjaan menulis’.

Page 3: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Karangan IlmiahKarangan Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmuKarangan ilmiah adalah karangan ilmu

pengetahuan yang menyajikan faktapengetahuan yang menyajikan fakta

dan ditulis menurut metodologi dan ditulis menurut metodologi

penulisan yang baik dan benarpenulisan yang baik dan benar

(Brotowidjoyo, 1985:8—9)(Brotowidjoyo, 1985:8—9)..

Page 4: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Penyusunan Karya Tulis IlmiahPenyusunan Karya Tulis Ilmiah

Bahasa karya tulis ilmiah harus memenuhi Bahasa karya tulis ilmiah harus memenuhi tiga ketentuan, yaitu logis, sistematis, dan tiga ketentuan, yaitu logis, sistematis, dan lugas.lugas.Logis berarti keterangan yang disampaikan Logis berarti keterangan yang disampaikan dapat ditelusuri dan masuk akal. dapat ditelusuri dan masuk akal. Sistematis berarti satuan-satuan disusun Sistematis berarti satuan-satuan disusun secara berurutan dan saling berhubungan.secara berurutan dan saling berhubungan.Lugas berarti bahasa harus langsung Lugas berarti bahasa harus langsung menunjukkan persoalan, tidak berbunga-menunjukkan persoalan, tidak berbunga-bunga.bunga.

Page 5: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Jenis-Jenis Karangan IlmiahJenis-Jenis Karangan Ilmiah

MakalahMakalah

Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektifbersifat empiris-objektif..

Page 6: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Kertas kerjaKertas kerja

Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih serius daripada analisis dalam makalah. serius daripada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya.dalam suatu seminar atau lokakarya.

Page 7: Tata Cara Menulis Karya Tulis

SkripsiSkripsiSkripsi adalah karya tulis ilmiah yangSkripsi adalah karya tulis ilmiah yang

mengemukakan pendapat penulismengemukakan pendapat penulis

berdasarkan pendapat orang lain.berdasarkan pendapat orang lain.

Pendapat yang diajukan harus didukungPendapat yang diajukan harus didukung

oleh data dan fakta empiris-objektif, baikoleh data dan fakta empiris-objektif, baik

berdasarkan penelitian langsung (observasiberdasarkan penelitian langsung (observasi

lapangan) maupun penelitian tidak langsunglapangan) maupun penelitian tidak langsung

(studi kepustakaan).(studi kepustakaan).

Page 8: Tata Cara Menulis Karya Tulis

TesisTesis

Tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya Tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan baru akan mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini aka memperbincangkan Karya tulis ini aka memperbincangkan pengujian terhadap suatu hipotesis atau pengujian terhadap suatu hipotesis atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa fakultas lebih dan ditulis oleh mahasiswa fakultas pascasarjana.pascasarjana.

Page 9: Tata Cara Menulis Karya Tulis

DisertasiDisertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan senat guru besar/penguji suatu sanggahan senat guru besar/penguji suatu perguruan tinggi. Disertasi ini berisi suatu perguruan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor.menyandang gelar doktor.

Page 10: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Manfaat Penyusunan Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah Karangan Ilmiah

1.1. Penulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca Penulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karangan ilmiah, ia mesti yang efektif karena sebelum menulis karangan ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang akan dibahas.topik yang akan dibahas.

2.2. Penulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari Penulis akan terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai buku sumber, mengambil sarinya, dan berbagai buku sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.

3.3. Penulis akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, Penulis akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan, seperti mencari bahan bahan bacaan dalam katalog pengarang seperti mencari bahan bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.atau katalog judul buku.

4.4. Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan dalam Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis.sistematis.

5.5. Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual.Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual.6.6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

masyarakat.masyarakat.

Page 11: Tata Cara Menulis Karya Tulis

4. Tujuan Macam Sikap Ilmiah4. Tujuan Macam Sikap IlmiahTujuh macam sikap ilmiah adalah sebagaiTujuh macam sikap ilmiah adalah sebagaiberikut: berikut: 1.1. sikap ingin tahu,sikap ingin tahu,2.2. sikap kritis,sikap kritis,3.3. sikap terbuka,sikap terbuka,4.4. sikap objektif,sikap objektif,5.5. sikap rela menghargai karya orang lain,sikap rela menghargai karya orang lain,6.6. sikap berani mempertahankan sikap berani mempertahankan

kebenaran, dankebenaran, dan7.7. sikap menjangkau ke depan.sikap menjangkau ke depan.

Page 12: Tata Cara Menulis Karya Tulis

5. 5. Waktu yang Diperlukan untuk Waktu yang Diperlukan untuk PenyusunanPenyusunan

Waktu yang diperlukan untukWaktu yang diperlukan untuk

penyusunan karangan ilmiah berbeda-penyusunan karangan ilmiah berbeda-

beda bergantung kepada luas atau beda bergantung kepada luas atau

sempitnya masalah yang dibahas dan sempitnya masalah yang dibahas dan

dangkal atau dalamnyadangkal atau dalamnya

pembahasan. pembahasan.

Page 13: Tata Cara Menulis Karya Tulis

6. Jadwal Kegiatan6. Jadwal Kegiatan

No.No. KegiatanKegiatan Bulan ke-Bulan ke-

11 22 33 44 55 66 77 88 99

11

22

33

44

55

66

PersiapanPersiapan

Pengumpulan DataPengumpulan Data

PengorganisasianPengorganisasian

PengonsepanPengonsepan

Pemeriksaan/PenyuntinganPemeriksaan/Penyuntingan

Pengetikan/PenyajianPengetikan/Penyajian

Page 14: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Tahap Penyusunan Tahap Penyusunan Karangan IlmiahKarangan Ilmiah

Lima tahap penyusunan karangan Lima tahap penyusunan karangan ilmiah ilmiah

1.1. PersiapanPersiapan

2.2. Pengumpulan dataPengumpulan data

3.3. Pengorganisasian dan pengonsepanPengorganisasian dan pengonsepan

4.4. Pemeriksaan/penyuntingan konsepPemeriksaan/penyuntingan konsep

5.5. Penyajian/pengetikanPenyajian/pengetikan

Page 15: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Tahap PersiapanTahap Persiapan

1.1. Pemilihan masalah/topikPemilihan masalah/topik

2.2. Penentuan judulPenentuan judul

3.3. Pembuatan kerangka Pembuatan kerangka karangan/ragangankarangan/ragangan

Page 16: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Tahap pengumpulan dataTahap pengumpulan data

1.1. Pencarian keterangan dari bahan Pencarian keterangan dari bahan bacaan, seperti buku, majalah, dan bacaan, seperti buku, majalah, dan surat kabarsurat kabar

2.2. Pengumpulan keterangan dari pihak-Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang pihak yang mengetahui masalah yang akan digarapakan digarap

3.3. Pengamatan langsung ke objek yang Pengamatan langsung ke objek yang akan ditelitiakan diteliti

4.4. Percobaan dan pengujian di lapangan Percobaan dan pengujian di lapangan atau laboratoriumatau laboratorium

Page 17: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Tahap pengorganisasian dan Tahap pengorganisasian dan pengonsepanpengonsepan

1.1. Pengelompokan bahan, yaitu bagian-Pengelompokan bahan, yaitu bagian-bagian yang akan didahulukan dan bagian yang akan didahulukan dan bagian yang akan dikemudiankanbagian yang akan dikemudiankan

2.2. pengonsepanpengonsepan

Page 18: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Yang termasuk tahap pemeriksaan atau Yang termasuk tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep adalah pembacaan penyuntingan konsep adalah pembacaan dan pengecekan kembali naskah; yang dan pengecekan kembali naskah; yang kurang lengkap dilengkapi, yang kurang kurang lengkap dilengkapi, yang kurang relevan dibuang.relevan dibuang.

Page 19: Tata Cara Menulis Karya Tulis

a. Pemilihan Topika. Pemilihan Topik

Topik/masalah adalah pokok Topik/masalah adalah pokok pembicaraan.pembicaraan.

Contoh:Contoh:1.1. Persoalan kemasyarakatanPersoalan kemasyarakatan2.2. PerbankanPerbankan3.3. AkuntansiAkuntansi4.4. KedokteranKedokteran5.5. AsuransiAsuransi6.6. PerpajakanPerpajakan7.7. KeperawatanKeperawatan

Page 20: Tata Cara Menulis Karya Tulis

1.1. Topik yang dipilih harus berada di sekitar Anda, baik di Topik yang dipilih harus berada di sekitar Anda, baik di sekitar pengalaman Anda. Hindarilah topik yang jauh sekitar pengalaman Anda. Hindarilah topik yang jauh dari diri Anda karena hal itu akan menyulitkan Anda dari diri Anda karena hal itu akan menyulitkan Anda ketika menggarapnya.ketika menggarapnya.

2.2. Topik yang dipilih harus topik yang menarik perhatian Topik yang dipilih harus topik yang menarik perhatian Anda.Anda.

3.3. Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas.sempit dan terbatas.

4.4. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif.Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif.5.5. Topik yang dipilih harus Anda ketahui prinsip-prinsip Topik yang dipilih harus Anda ketahui prinsip-prinsip

ilmiahnya—walaupun serba sedikit.ilmiahnya—walaupun serba sedikit.6.6. Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan,

memiliki bahan kepustakaan yang akan memberikan memiliki bahan kepustakaan yang akan memberikan informasi tentang pokok masalah yang akan ditulis. informasi tentang pokok masalah yang akan ditulis.

Page 21: Tata Cara Menulis Karya Tulis

b. Pembatasan Masalahb. Pembatasan Masalah

Jika topik sudah ditentukan dengan pasti Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, tinggal sesuai dengan petunjuk-petunjuk, tinggal Anda menguji sekali lagi; apakah topik-Anda menguji sekali lagi; apakah topik-topik itu betul-betul cukup sempit dan topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih terlalu umum terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang.dan mengambang.

Page 22: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Setelah masalah ditentukan, AndaSetelah masalah ditentukan, Anda

dapat bertanya dengan dapat bertanya dengan mengapamengapa..

Jawaban yang dapat timbul untukJawaban yang dapat timbul untuk

pertanyaan ini ialahpertanyaan ini ialah

1.1. mengembang;mengembang;

2.2. melayani;melayani;

3.3. bermanfaat.bermanfaat.

Page 23: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Judul karangan harus berbentuk frasa,Judul karangan harus berbentuk frasa,

bukan berbentuk kalimat.bukan berbentuk kalimat.

Contoh:Contoh:

1.1. mengembangmengembang menjadi menjadi pengembanganpengembangan

2.2. melayanimelayani menjadi menjadi pelayananpelayanan

3.3. bermanfaatbermanfaat menjadi menjadi manfaatmanfaat

Page 24: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Dapat juga kata-kata itu tetap kataDapat juga kata-kata itu tetap kata

kerja asalkan judul yang dibuat tidakkerja asalkan judul yang dibuat tidak

berupa kalimat.berupa kalimat.

Contoh:Contoh:

Pengembangan IndustriPengembangan Industri MetanolMetanol atau atau

Mengembangkan Industri MetanolMengembangkan Industri Metanol

Page 25: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Setelah menggunakan pertanyaanSetelah menggunakan pertanyaan

masalah apa, mengapa, di manamasalah apa, mengapa, di mana, dan, dan

kapankapan, kini Anda memiliki judul, kini Anda memiliki judul

karangan ilmiah sebagai berikut.karangan ilmiah sebagai berikut.

1.1. ““Pengembangan Industri Metanol di Pulau Pengembangan Industri Metanol di Pulau Bunyu Tahun 2000-anBunyu Tahun 2000-an

2.2. ““Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Manfaat Desain Interior dalam Mendukung Kegunaan Perkantoran di Jakarta Dewasa ini”Kegunaan Perkantoran di Jakarta Dewasa ini”

Page 26: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Adakalanya pertanyaan Adakalanya pertanyaan di manadi mana

tidaklah diperlukan, tetapi pertanyaantidaklah diperlukan, tetapi pertanyaan

kapankapan diperlukan atau sebaliknya. diperlukan atau sebaliknya.

Judul berikut merupakan jawabanJudul berikut merupakan jawaban

pertanyaan pertanyaan masalah, apa, mengapamasalah, apa, mengapa, ,

dan dan di manadi mana tanpa pertanyaan tanpa pertanyaan kapan.kapan.

““Inseminasi Buatan di Peternakan Sapi Tapos,Inseminasi Buatan di Peternakan Sapi Tapos,

Jawa Barat”Jawa Barat”

Page 27: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan Judul berikut merupakan jawaban pertanyaan masalah apa, mengapamasalah apa, mengapa, dan , dan kapankapan, tanpa , tanpa pertanyaan pertanyaan di mana. di mana.

““Persaingan Bangunan Tradisional dengan Persaingan Bangunan Tradisional dengan Bangunan Modern Saat ini”Bangunan Modern Saat ini”

Page 28: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Judul berikut sudah Judul berikut sudah di mana di mana cukup sempit walaupun tanpa cukup sempit walaupun tanpa menjawab pertanyaan dan menjawab pertanyaan dan kapankapan1.1. ““Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa

Tanah”Tanah”

2.2. Pembudidayaan Suplir sebagai Pembudidayaan Suplir sebagai Tanaman Hias”Tanaman Hias”

Page 29: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Pembuatan Kerangka Pembuatan Kerangka KaranganKarangan

1.1. menentukan judul bab dan judul anak menentukan judul bab dan judul anak bab sebelum menentukan kerangka bab sebelum menentukan kerangka karangankarangan

2.2. bertanya kepada judul karangan ilmiah bertanya kepada judul karangan ilmiah dengan pertanyaan “apa yang akan dengan pertanyaan “apa yang akan dilakukan dengan judul itu”, “akan dilakukan dengan judul itu”, “akan diapakan judul itu”’ atau “masalah apa diapakan judul itu”’ atau “masalah apa saja yang dapat dibicarakan di bawah saja yang dapat dibicarakan di bawah judul tersebut” judul tersebut”

Page 30: Tata Cara Menulis Karya Tulis

CONTOH RAGANGAN 1CONTOH RAGANGAN 1

PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PAPAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PAPAN PARTIKEL DI JAKARTA SAAT INIPARTIKEL DI JAKARTA SAAT INI

PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PAPAN PARTIKELPEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PAPAN PARTIKEL

1. Pengenalan Papan Partikel1. Pengenalan Papan Partikel

1.1 Jenis-Jenis Papan Partikel1.1 Jenis-Jenis Papan Partikel

1.2 Sifat-sifat Papan Partikel1.2 Sifat-sifat Papan Partikel

2. Pembuatan Papan Partikel2. Pembuatan Papan Partikel

2.1 Bahan Baku2.1 Bahan Baku

2.2 Proses Pembuatan2.2 Proses Pembuatan

2.3 Teknik Pembuatan2.3 Teknik Pembuatan

3. Penggunaan Papan Partikel3. Penggunaan Papan Partikel

3.1 Tempat Penggunaan Papan Partikel3.1 Tempat Penggunaan Papan Partikel

3.2 Keuntungan Penggunaan Papan Partikel3.2 Keuntungan Penggunaan Papan Partikel

Page 31: Tata Cara Menulis Karya Tulis

CONTOH DAFTAR ISI (I)CONTOH DAFTAR ISI (I)

PEMBUATAN DAN PENGGUNAANPEMBUATAN DAN PENGGUNAANPAPAN PARTIKEL DI JAKARTA SELATANPAPAN PARTIKEL DI JAKARTA SELATAN

PRAKATAPRAKATADAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang dan Masalah1.1 Latar Belakang dan Masalah1.2 Ruang Lingkup1.2 Ruang Lingkup1.3 Anggapan Dasar, Hipotesis, dan Kerangka Teori1.3 Anggapan Dasar, Hipotesis, dan Kerangka Teori1.4 Populasi dan Sampel1.4 Populasi dan Sampel1.5 Metode dan Teknik1.5 Metode dan Teknik

Page 32: Tata Cara Menulis Karya Tulis

BAB II PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PAPAN PARTIKELBAB II PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PAPAN PARTIKEL

2.1 Pengenalan Papan Partikel2.1 Pengenalan Papan Partikel

2.1.1 Jenis-Jenis Papan Partikel2.1.1 Jenis-Jenis Papan Partikel

2.1.2 Sifat-Sifat Papan Partikel2.1.2 Sifat-Sifat Papan Partikel

2.2 Pembuatan Papan Partikel2.2 Pembuatan Papan Partikel

2.2.1 Bahan Baku2.2.1 Bahan Baku

2.2.2 Proses Pembuatan2.2.2 Proses Pembuatan

2.2.3 Teknik Pembuatan2.2.3 Teknik Pembuatan

2.3 Penggunaan Papan Partikel2.3 Penggunaan Papan Partikel

2.3.1 Tempat Penggunaan Papan Partikel2.3.1 Tempat Penggunaan Papan Partikel

2.3.2 Keuntungan Penggunaan Papan Partikel2.3.2 Keuntungan Penggunaan Papan Partikel

2.3.3 …2.3.3 …

2.3.4 …2.3.4 …

Page 33: Tata Cara Menulis Karya Tulis

BAB III SIMPULAN DAN SARANBAB III SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan3.1 Simpulan

3.2 Saran3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

LAMPIRANLAMPIRAN

Page 34: Tata Cara Menulis Karya Tulis

CONTOH RAGANGAN 2CONTOH RAGANGAN 2

HIDROPONIK BERCOCOK TANAM TANPA TANAHHIDROPONIK BERCOCOK TANAM TANPA TANAHI. METODE HIDROPONIKI. METODE HIDROPONIK 1.1 Metode Kultur Air1.1 Metode Kultur Air 1.2 Metode Kultur Pasir1.2 Metode Kultur Pasir 1.3 Metode Kultur Agregate1.3 Metode Kultur AgregateII. LOKASI HIDROPONIKII. LOKASI HIDROPONIK 2.1 Hidroponik di Halaman2.1 Hidroponik di Halaman 2.2 Hidroponik di Kebun2.2 Hidroponik di KebunIII. PENANGGULANGAN KESULITANIII. PENANGGULANGAN KESULITAN 3.1 …3.1 … 3.2 …3.2 … 3.3 …3.3 … 3.4 …3.4 …

Page 35: Tata Cara Menulis Karya Tulis

CONTOH DAFTAR ISI (II)CONTOH DAFTAR ISI (II)

HIDROPONIK BERCOCOK TANAM TANPA TANAHHIDROPONIK BERCOCOK TANAM TANPA TANAHPRAKATAPRAKATADAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR BAGANDAFTAR BAGANBAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang1.1.1 Latar Belakang 1.1.2 Masalah1.1.2 Masalah 1.2 Tujuan Pembahasan1.2 Tujuan Pembahasan 1.3 Kerangka Teori1.3 Kerangka Teori 1.4 Sumber Data 1.4 Sumber Data 1.5 Cara Pengumpulan Data 1.5 Cara Pengumpulan Data

Page 36: Tata Cara Menulis Karya Tulis

BAB II METODE HIDROPONIKBAB II METODE HIDROPONIK 2.1 Metode Kultur Air2.1 Metode Kultur Air 2.2 Metode Kultur Pasir2.2 Metode Kultur Pasir 2.3 Metode Kultur Agregate2.3 Metode Kultur AgregateBAB III LOKASI HIDROPONIKBAB III LOKASI HIDROPONIK 3.1 Hidroponik di Halaman3.1 Hidroponik di Halaman 3.2 Hidroponik di Kebun3.2 Hidroponik di KebunBAB IV MENANGGULANGI KESULITANBAB IV MENANGGULANGI KESULITAN 4.1 …4.1 … 4.2 …4.2 … 4.3 …4.3 … 4.4 … 4.4 … BAB V SIMPULAN DAN SARANBAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan5.1 Simpulan 5.2 Saran5.2 SaranDAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKALAMPIRANLAMPIRAN

Page 37: Tata Cara Menulis Karya Tulis

KONVENSI NASKAH KONVENSI NASKAH KARANGAN ILMIAHKARANGAN ILMIAH

1.1. bentuk karangan ilmiah: (a) bahan yang bentuk karangan ilmiah: (a) bahan yang digunakan, (b) perwajahan, dan © penomoran digunakan, (b) perwajahan, dan © penomoran halaman halaman

2.2. bagian-bagian karangan ilmiah: (a) judul bagian-bagian karangan ilmiah: (a) judul karangan ilmiah, (b) judul bab-bab dalam karangan ilmiah, (b) judul bab-bab dalam karangan ilmiah, © judul anak bab, (d) , judul karangan ilmiah, © judul anak bab, (d) , judul tabel, grafik, bagan, gambar, (e) daftar tabel, grafik, bagan, gambar, (e) daftar pustaka, dan (f) lampiranpustaka, dan (f) lampiran

Page 38: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Bahan dan Jumlah HalamanBahan dan Jumlah Halaman

Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan ilmiah sebaiknya kertas HVS berukuran kuarto ilmiah sebaiknya kertas HVS berukuran kuarto (21,5x28cm2), sedangkan untuk kulitnya (21,5x28cm2), sedangkan untuk kulitnya digunakan kertas yang agak tebal.digunakan kertas yang agak tebal.Jumlah halaman makalah untuk melengkapi Jumlah halaman makalah untuk melengkapi ujian semester dalam mata kuliah tertentu, ujian semester dalam mata kuliah tertentu, misalnya, berkisar antara 10—15 halaman, misalnya, berkisar antara 10—15 halaman, termasuk prakata, daftar isi, dan daftar pustaka.termasuk prakata, daftar isi, dan daftar pustaka.

Jumlah halaman skripsi untuk memenuhi syarat Jumlah halaman skripsi untuk memenuhi syarat ujian diploma atau sarjana tidak kurang dari 30 ujian diploma atau sarjana tidak kurang dari 30 halaman.halaman.

Page 39: Tata Cara Menulis Karya Tulis

PerwajahanPerwajahan

1.1. kertas pola ukurankertas pola ukuran

2.2. penomoranpenomoran

Page 40: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Kertas Pola UkuranKertas Pola Ukuran

1.1. pias atas 4 cmpias atas 4 cm

2.2. pias bawah 3 cmpias bawah 3 cm

3.3. pias kiri 4 cmpias kiri 4 cm

4.4. pias kanan 2,5 cmpias kanan 2,5 cm

Page 41: Tata Cara Menulis Karya Tulis

CONTOH PENOMORAN DENGAN SISTEM CONTOH PENOMORAN DENGAN SISTEM DIGITALDIGITALBAB IBAB I

1.11.11.21.21.31.31.41.4

BAB IIBAB II2.12.12.22.22.2.12.2.12.2.22.2.2a.a.b.b.

1)1)2) 2)

a)a)b)b)

(1)(1) (2)(2) (a)(a) (b)(b)BAB IIIBAB III3.13.13.23.2

Page 42: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Kata Pengantar

informasi singkat tentang isi laporanungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esapenjelasan mengenai tugas pembuatan laporanpenjelasan mengenai pelaksanaan pembuatan laporaninformasi tentang bimbingan, arahan, dan bantuan

yang diterimaucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang

membantu penyusunan laporanpenyebutan tempat (kota), tanggal, bulan, tahun

pembuatan laporan, dan nama pembuat laporan

Page 43: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Daftar Isi1. Daftar isi merupakan suatu daftar yang

berisi butir-butir pokok yang terdapat pada isi laporan berikut nomor halamannya.

2. Daftar isi selain berfungsi untuk mempermudah pembaca mengetahui butir-butir pokok isi laporan, juga berfungsi untuk mempermudah menemukan letak butir-butir pokok yang dikehendaki.

3. Penyajian daftar isi dimulai dari kata pengantar daftar isi, sampai dengan bagian isi, yaitu bab-bab dan sub-subbab, serta bagian akhir, yaitu daftar pustaka (kalau ada) dan lampiran.

Page 44: Tata Cara Menulis Karya Tulis

DAFTAR ISIMemudahkan pembaca mengetahui isi karya

ilmiahDitempatkan setelah kata pengantar dan sebelum

pendahuluanKata daftar isi ditulis dengan huruf kapital

(DAFTAR ISI), ditempatkan di tengah tanpa garis bawah

Kata “kata pengantar”, “daftar singkatan” (jika ada), “bab”, “daftar pustaka”, dan “indeks” (jika ada) ditulis dengan huruf kapital

Anak bab ditulis dengan huruf kapital pada awal kata selain kata tugas dan tidak diberi garis bawah

Page 45: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Penampilan KutipanPenampilan Kutipan

ibidibid==ibidemibidem berarti ‘kutipan diambil dari berarti ‘kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh sumber yang sama tanpa disela oleh sumber lain’sumber lain’

op citop cit= = opere citatoopere citato berarti ‘kutipan diambil berarti ‘kutipan diambil dari sumber yang telah disebut dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada halaman yang berbeda sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah diselingi sumber lain’dan telah diselingi sumber lain’

loc citloc cit= = loco citatoloco citato berarti ‘kutipan diambil berarti ‘kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang dari sumber dan halaman yang sama yang telah disela oleh sumber lain’telah disela oleh sumber lain’

Page 46: Tata Cara Menulis Karya Tulis

KUTIPANKUTIPAN

1.1. Jika dirumuskan bagaimana Jika dirumuskan bagaimana hubungan arsitektur dan arsitek, hubungan arsitektur dan arsitek, Adimodjo (2005:25) mengatakan Adimodjo (2005:25) mengatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan bahwa arsitektur adalah perpaduan ilmu dan seni, sedangkan arsitek ilmu dan seni, sedangkan arsitek adalah orang yang menciptakan adalah orang yang menciptakan ruang sehingga melahirkan bentuk ruang sehingga melahirkan bentuk arsitektur yang beraneka ragam.arsitektur yang beraneka ragam.

Page 47: Tata Cara Menulis Karya Tulis

2. Ada beberapa pendapat mengenai 2. Ada beberapa pendapat mengenai hubungan arsitektur dan arsitek, tetapi yang hubungan arsitektur dan arsitek, tetapi yang lebih dikenal adalah pendapat yang lebih dikenal adalah pendapat yang menyatakan bahwa arsitektur adalah menyatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan ilmu dan seni, sedangkan perpaduan ilmu dan seni, sedangkan arsitek adalah orang yang menciptakan arsitek adalah orang yang menciptakan ruang sehingga melahirkan bentuk ruang sehingga melahirkan bentuk arsitektur yang beraneka ragam (Adimodjo, arsitektur yang beraneka ragam (Adimodjo, 2005:25).2005:25).

Page 48: Tata Cara Menulis Karya Tulis

3. 3. Dalam hubungan itu, dua orang pakar arsitektur di Dalam hubungan itu, dua orang pakar arsitektur di Indonesia memberikan pendapat yang berbeda dari Indonesia memberikan pendapat yang berbeda dari pendapat pakar luar negeri mengenai hubungan arsitektur pendapat pakar luar negeri mengenai hubungan arsitektur dan arsitek. Berikut dikemukakan pendapat Adimodjo dan dan arsitek. Berikut dikemukakan pendapat Adimodjo dan Sukirnanto (2005:25) mengenai hal tersebut. Sukirnanto (2005:25) mengenai hal tersebut.

Arsitektur adalah perpaduan ilmu dan seni, sedangkan arsitek adalah orang yang Arsitektur adalah perpaduan ilmu dan seni, sedangkan arsitek adalah orang yang menciptakan ruang sehingga melahirkan bentuk arsitektur yang beraneka menciptakan ruang sehingga melahirkan bentuk arsitektur yang beraneka ragam. Di negara-negara yang sudah maju seni arsitektur ini sangat ragam. Di negara-negara yang sudah maju seni arsitektur ini sangat diperhatikan, terutama bagi kalangan atas, seperti para eksekutif dan diperhatikan, terutama bagi kalangan atas, seperti para eksekutif dan legislatif karena bagi mereka arsitektur rumah yang tertata apik merupakan legislatif karena bagi mereka arsitektur rumah yang tertata apik merupakan suatu prestise pemiliknya. suatu prestise pemiliknya.

Page 49: Tata Cara Menulis Karya Tulis

a) BUKU SEBAGAI ACUAN

Nama pengarang (dibalik susunannya)Tahun terbitJudul buku (dicetak miring)Tempat terbit (nama kota)Nama penerbit

Page 50: Tata Cara Menulis Karya Tulis

SATU PENULIS:

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Astuti, Dewi. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Bogor: Ghalia Indonesia.

DUA SAMPAI DENGAN TIGA PENULISClancy, Tom, Carl Stiner, dan Tony Koltz. 2002.

Shadow Warriors: Inside the Special Forces . New York: Putnam.

Idriyantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002.  Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Page 51: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Penulis lebih dari tiga orang

Nama penulis pertama + dkk. atau et al.Nelson, Miriam E. et al. 2003. Strong Women

and Men Beat Arthritis Strong Women and Men Beat Rematik. New York: Perigee.

Hogan, David J. et al. (Ed.). 2000. The Holocaust Chronicle: A History in Words and Pictures . Lincolnwood, IL: International.

Page 52: Tata Cara Menulis Karya Tulis

b) MAJALAH SEBAGAI ACUAN

Nama pengarangTahun terbitJudul artikelNama majalahTahun terbit/bulan terbitNomor halamanTempat terbit

Page 53: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Hermi. 2004. “Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen

Kas pada Perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi di Bursa Efek

Jakarta pada Periode 1999--2002”. Dalam Media Riset Akuntansi, Auditing,

dan Informasi Vol. 4 No. 3, hlm. 247--258.

Murhadi, Werner R. 2008.  “Study Kebijakan Deviden: Anteseden dan

Dampaknya terhadap Harga Saham”. Dalam Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan Vol.10 No.1, Maret, hlm. 1--17.

Page 54: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Jensen, M.C dan Meckling W.H. 1976. “Theory of The Firm, Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics Vol. 3, Oktober, hlm. 305--306.

Page 55: Tata Cara Menulis Karya Tulis

c) SURAT KABAR SEBAGAI ACUAN

Nama pengarangTahun terbitJudul artikelNama surat kabarTanggal terbitTempat terbit

Page 56: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Swasono, Sri-Edi. 1998. “Ekonomi Indonesia Pasca-Soeharto”. Dalam Kompas, 17 Juli 1998. Jakarta.

Warsito, Tulus. 2007. “Motif Korea Utara Nodong Barat”. Dalam Koran Tempo, 17 Februari 2007. Jakarta.

Masassya, Elvyn G. 2001. “Merosotnya Nilai Rupiah Akibat Pertikaian Politik yang

Makin Meruncing”. Dalam Republika, 12 April 2001. Jakarta.

Page 57: Tata Cara Menulis Karya Tulis

d) Antologi sbg acuan

Nama pengarangTahun terbit karanganJudul artikel/karanganNama penghimpun/editorTahun terbit antologiJudul AntologiNomor halamanTempat terbitNama penerbit

Page 58: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Prasojo, R. 2000. “Mengintip Sistem Pasar Bebas”. Dalam Iqbal Geraldine (Ed.). 2000. Prospek Ekonomi Global. Jakarta: Djambatan.

 

Page 59: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Laporan Penelitian, skripsi, tesis, disertasi sebagai bahan rujukan.

Sagala, Dewi Natalia. 2006. “Pengaruh Earnings dan Arus Kas Operasi

terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Tamba, Revol Ulung Bisara dan Hasan Sakti Siregar. 2007. “Pengaruh

Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini Audit terhadap Penerimaan

Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Medan: Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Page 60: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Buku terjemahanSalim, Agus. 2006. Penulisan Makalah Ilmiah

dan Laporan. Diterjemahkan dari W.P. Jones. 2000. Writing Scientific Papers and Reports. Jakarta: Djambatan.

Djakman, Chaerul D. dan Dwi Sulisyorini. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi ketujuh, Buku II. Diterjemahkan dari Arthur J. Keown et al. Basic Financial Management. Jakarta: PT Salemba Empat.

Page 61: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Sumber Elektronik

Artikel yg tersedia dalam internet, CD, e-bookNama penulis, tahun, judul artikel, alamat

laman (website), waktu unduhContoh:Bezlova , Antoaneta. 2001."China to Formalize

One-Child Policy." Asia Times Online. 24 May 2001. Diunduh dari http://www.atimes.com/china/CE24Ad02.html /10/10/2005.

Page 62: Tata Cara Menulis Karya Tulis

CONTOH PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKACONTOH PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA

Affandy, Muhtar. 1997. “Prospek Energi Panas Bumi”. Dalam Affandy, Muhtar. 1997. “Prospek Energi Panas Bumi”. Dalam Antologi Dr. Kartanegara. 2000. Antologi Dr. Kartanegara. 2000. Tenaga BuatanTenaga Buatan. Jakarta: . Jakarta: Djambatan.Djambatan.

Barmawi, Sri Redjeki. 2003. “Beberapa Aspek tentang Permodalan Barmawi, Sri Redjeki. 2003. “Beberapa Aspek tentang Permodalan pada Perseroan Terbatas”. Bogor: Seminar Ekonomi Era pada Perseroan Terbatas”. Bogor: Seminar Ekonomi Era Globalisasi.Globalisasi.Darmanto, Ahmad. 1998. Darmanto, Ahmad. 1998. Masa Depan Pemanfaatan Batu Bara Masa Depan Pemanfaatan Batu Bara

untuk Tenaga Listrik.untuk Tenaga Listrik. Jakarta: Gramedia. Jakarta: Gramedia.Gaylord, Edwin. 1999. Gaylord, Edwin. 1999. Design of Steel Structures.Design of Steel Structures. Tokyo: Tokyo: Mcgraw-Mcgraw-

Hill Book Company. Hill Book Company. Tjojudo, Suharto. 2000. “Sektor Pertambangan dan Energi”. Tjojudo, Suharto. 2000. “Sektor Pertambangan dan Energi”.

Yogyakarta: Jurusan Teknik Pertambangan.Yogyakarta: Jurusan Teknik Pertambangan.Wahyudi, Ahmad. 2001. “Pertambangan di Era Globalisasi”. Dalam Wahyudi, Ahmad. 2001. “Pertambangan di Era Globalisasi”. Dalam

Jawa Pos.Jawa Pos. 12 Maret 2001. Semarang. 12 Maret 2001. Semarang.Widjaja, I.G. Rai. 2000. “Hukum Perseroan Terbatas”. Dalam Widjaja, I.G. Rai. 2000. “Hukum Perseroan Terbatas”. Dalam

Antologi Prof. Dr. Bagir Manan. 2003. Antologi Prof. Dr. Bagir Manan. 2003. Interaksi Fungsi Interaksi Fungsi Organ Perseroan Terbatas dan Pelindungan.Organ Perseroan Terbatas dan Pelindungan. Jakarta: Jakarta: Grassindo.Grassindo.

Page 63: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Penyusunan IndeksPenyusunan IndeksIndeks berisi daftar kata/istilah yang Indeks berisi daftar kata/istilah yang

tercantum dalam naskah. Penulisannya tercantum dalam naskah. Penulisannya berdasarkan abjad awal kata/istilah. berdasarkan abjad awal kata/istilah. Setelah kata/istilah dibubuhkan tanda koma Setelah kata/istilah dibubuhkan tanda koma dan setelah diberi jarak lima ketukan, dan setelah diberi jarak lima ketukan, kemudian dicantumkan nomor halaman.kemudian dicantumkan nomor halaman.

Manfaat indeks adalah agar pembaca dapat Manfaat indeks adalah agar pembaca dapat dengan cepat mencari kata/istilah yang dengan cepat mencari kata/istilah yang diperlukan dalam naskah ilmiah/laporan diperlukan dalam naskah ilmiah/laporan teknis tersebut.teknis tersebut.

Page 64: Tata Cara Menulis Karya Tulis

1.1 Latar Belakang1.1 Latar Belakang

Bagian ini mencantumkan alasan penulisBagian ini mencantumkan alasan penulismemilih judul itu dan manfaat praktis yang dapatmemilih judul itu dan manfaat praktis yang dapatdiambil dari karya tulis ilmiah tersebut. Bagian inidiambil dari karya tulis ilmiah tersebut. Bagian inimengemukakan juga beberapa buku yang sudahmengemukakan juga beberapa buku yang sudahdibaca yang juga membahas topik yang sama ataudibaca yang juga membahas topik yang sama atauyang relevan, dan menyebutkan perbedaannyayang relevan, dan menyebutkan perbedaannyadengan pembahasan karya tulis ilmiah yang ditulisdengan pembahasan karya tulis ilmiah yang ditulissekarang. Bagian ini mencantumkan juga bagian-sekarang. Bagian ini mencantumkan juga bagian-bagian yang akan dibahas dalam bab-babbagian yang akan dibahas dalam bab-babberikutnya agar pembaca segera mengetahuinyaberikutnya agar pembaca segera mengetahuinyasecara sepintas. secara sepintas.

Page 65: Tata Cara Menulis Karya Tulis

1.2 Perumusan Masalah1.2 Perumusan Masalah

Bagian ini merumuskan hal-hal yang akan diungkap Bagian ini merumuskan hal-hal yang akan diungkap yang selama ini belum diketahui dengan yang selama ini belum diketahui dengan gamblang. Selain itu, dalam bagian ini juga dapat gamblang. Selain itu, dalam bagian ini juga dapat dibuat batasan atau definisi tentang sesuatu yang dibuat batasan atau definisi tentang sesuatu yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah.akan dibahas dalam karya tulis ilmiah.

1.3 Tujuan Penelitian1.3 Tujuan PenelitianBagian ini mencantumkan garis besar tujuan Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan/penelitian dengan jelas.pembahasan/penelitian dengan jelas.Tujuan boleh lebih dari satu asalkan semuanya Tujuan boleh lebih dari satu asalkan semuanya mempunyai kaitan dan ada relevansinya dengan mempunyai kaitan dan ada relevansinya dengan judul karya tulis ilmiah.judul karya tulis ilmiah.

Page 66: Tata Cara Menulis Karya Tulis

1.4 Kerangka Teori1.4 Kerangka Teori

Kerangka teori berisi prinsip-prinsip yang Kerangka teori berisi prinsip-prinsip yang berpengaruh dalam pembahasan. Prinsip berpengaruh dalam pembahasan. Prinsip teori itu berguna untuk membantu teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Kerangka teori harus dapat diteliti. Kerangka teori harus dapat menggambarkan tata kerja teori itu. menggambarkan tata kerja teori itu. Dalam baba-bab selanjutnya semua Dalam baba-bab selanjutnya semua penerapan teori dipakai dan semua teori penerapan teori dipakai dan semua teori dipasang.dipasang.

Page 67: Tata Cara Menulis Karya Tulis

1.5 Metode dan Teknik 1.5 Metode dan Teknik PenelitianPenelitian

Metode adalah seperangkat langkah yang harus Metode adalah seperangkat langkah yang harus dikerjakan yang tersusun secara sistematis dan dikerjakan yang tersusun secara sistematis dan logis, sedangkan teknik adalah cara melakukan logis, sedangkan teknik adalah cara melakukan setiap langkah tersebut. Dalam masyarakat ilmiah setiap langkah tersebut. Dalam masyarakat ilmiah dikenal metode deskripstif, metode komparatif, dan dikenal metode deskripstif, metode komparatif, dan metode eksperimen. Dalam penelitian sosial metode eksperimen. Dalam penelitian sosial digunakan metode sensus, metode survei, metode digunakan metode sensus, metode survei, metode studi kasus, dan metode penelitian kepustakaan.studi kasus, dan metode penelitian kepustakaan.

Teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik Teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawancara, angket, daftar kuesioner (daftar wawancara, angket, daftar kuesioner (daftar tanyaan), dan observasi. tanyaan), dan observasi.

Page 68: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Contoh IndeksContoh Indeks

BKPM,BKPM, 6, 76, 7BUMN,BUMN, 6, 7 6, 7Bredrifjs Reglement Ordinnantie,Bredrifjs Reglement Ordinnantie, 7, 167, 16Channiago,Channiago, 7, 187, 18evaluasi,evaluasi, 4, 10, 11, 124, 10, 11, 12Mubyarto,Mubyarto, 8, 9, 108, 9, 10neraca pembayaran, neraca pembayaran, 20, 2520, 25Noto Sukarto, Noto Sukarto, 19, 2019, 20pasar uang, pasar uang, 22, 2422, 24PMA, PMA, 22World Bank, World Bank, 12, 15, 2012, 15, 20

Page 69: Tata Cara Menulis Karya Tulis

Nama buku, majalah, atau surat kabar Nama buku, majalah, atau surat kabar harus dicetak miring. Dalam tulisan harus dicetak miring. Dalam tulisan tangan atau ketikan kata tersebut tangan atau ketikan kata tersebut

digarisbawahi.digarisbawahi.

Misalnya: Misalnya:

Harian Harian Kompas, Republika, Media Kompas, Republika, Media IndonesiaIndonesia

Editor, Tempo, ProspekEditor, Tempo, Prospek

BukuBuku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

BukuBuku Pengantar Bisnis Pengantar Bisnis

BukuBuku Nusa Bangsa yang Membangun Nusa Bangsa yang Membangun

Page 70: Tata Cara Menulis Karya Tulis

DiDi- sebagai awalan yang dapat - sebagai awalan yang dapat diubah menjadi diubah menjadi mengmeng- - ditulis ditulis

serangkai.serangkai.digarami digarami berlawanan denganberlawanan dengan menggarami menggaramidiperlihatkan diperlihatkan berlawanan dengan berlawanan dengan

memperlihatkanmemperlihatkandiungkapkan berlawanan dengandiungkapkan berlawanan denganmengungkapkanmengungkapkandimeriahkan berlawanan dengan dimeriahkan berlawanan dengan

memeriahkanmemeriahkandilandasi berlawanan dengan melandasidilandasi berlawanan dengan melandasidisajikan berlawanan dengan menyajikandisajikan berlawanan dengan menyajikandiubah berlawanan dengan mengubahdiubah berlawanan dengan mengubahdipikirkan berlawanan dengan memikirkandipikirkan berlawanan dengan memikirkan

Page 71: Tata Cara Menulis Karya Tulis

KeKe yang menyatakan arah dan dapat yang menyatakan arah dan dapat menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan ke mana ke mana

ditulis terpisah.ditulis terpisah.

Misalnya:Misalnya:ke sanake sana di pinggirdi pinggir ke ataske ataske sinike sini ke sampingke samping ke bawahke bawahke situke situ ke sisike sisi ke udarake udarake pojokke pojok ke tengahke tengah ke kebunke kebunke dalamke dalam ke depanke depan ke kampuske kampuske belakangke belakang ke mukake muka ke kecamatanke kecamatanke manake mana ke hilirke hilir ke pertemuanke pertemuanke ruang perawatanke ruang perawatanke rumah sakitke rumah sakit