TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan...

35
KODE: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S TARU-06-27

Transcript of TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan...

Page 1: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

KODE:

TARU-06-21

TARU-06-22

TARU-06-23

TARU-06-24

TARU-06-2S

TARU-06-27

Page 2: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

Tenaga Pendukung Ahli AnalisPemanfaatan Ruang Bidang Penataan

Ruangpada

Keasdepan Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

I(ERANGI<A ACUAN I(ERJA

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

@

Page 3: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

A. Pendahuluan

Pentingnya aspek kewilayaban dalam pembangunan nasional di Indonesia diisyaratkan

dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025 yang mengamanatkan bahwa aspek spasial haruslah diintegrasikan ke

dalam kerangka perencanaan pembangunan, dan juga dalam UU No. 26 Tabun 2007 tentang

Penataan Ruang yang mengamanatkan pentingnya integrasi dan keterpaduan an tara Rencana

Pembangunan dengan Rencana Tata Ruang di semua tingkatan pemerintahan.

Namun, kegiatan penataan ruang adalah kegiatan yang multi sektor di mana berbagai

kepentingan sektor membutuhkan ruang dalam skala besar sedangkan ketersediaan ruang

sangat terbatas. Dengan dernikian dalam proses penataan ruang kerap kali terjadi konflik

pemanfaatan ruang antar sektor. Beberapa konflik tata ruang yang sudah terjadi antara lain:

konflik antara kawasan hutan dengan ijin pertarnbangan, kawasan hutan dengan lahan

perkebunan, kawasan hutan dengan permukiman transrnigrasi, kawasan pertambangan

dengan permukiman transmigrasi, dan lain sebagainya, Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan koordinasi di bidang penataan

ruang dan pembangunan daerah tertinggal dalam rangka mengurangi terjadinya benturan­

benturan kepentingan antar sektor dalam pemanfaatan ruang tersebut demi mewujudkan

kelancaran pembangunan yang berkelanjutan.

Penataan Ruang menu rut UU 26/2007 adalah suatu sistem proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pernanfaatan ruang, sedangkan penyelenggaraan

penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan

pengawasan penataan ruang. Dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan penataan ruang

diperlukan pembinaan penataan ruang melalui berbagai kegiatan untuk rneningkatkan kinerja

penyelenggaraan penataan ruang.

Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang

yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah

melakukan pembinaan penataan ruang kepada pemerintah daerah provinsi, pemerintah

daerah kabupaten/kota, dan masyarakat. Pelaksanaan pembinaan penataan ruang salah

satunya dilaksanakan melalui koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan penataan ruang.

KERANGKA ACUAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Anahs PemanFCl'lt'ln RU"lng Biqang Penataan Ruang pacla

Keasdepan Penataan Ruang dan Pembanqunan Daerah Tettinggal

2

Page 4: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

3

B.2 Sasaran

1) Terpantaunya kebijakan perencanaan antar-wilayah bidang perencanaan penataan

ruang wUayah;

2) Terkumpul dan tersusunnya bahan perencanaan untuk penyelesaiaan permasalahan

penataan ruang wilayah;

3) Terkumpul dan tersusunnya analisis kebijakan perencanaan penataan ruang wilayah;

4) Terkumpulnya data lapangan mengenai kebijakan perencanaan guna evaluasi

pelaksanaan kebijakan perencanaan penataan ruang wilayah;

rekornendasi kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal.

Adapun Keppres NO.4 Tahun 2009 telah rnenunjuk Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian sebagai Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) yang

bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan penataan ruang nasional.

B. Tujuan dan Sasaran

B.1 Tujuan

1) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang penataan ruang,

percepatan pembangunan wilayah dan kawasan ekonomi lainnya (FTZ, Kawasan

Industri, Kapet, Koridor Ekonomi).

2) Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk

menghasilkan rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang yang terintegrasi dan

mendorong percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan

mengakomodasi penyelesaian konflik penataan ruang, seperti misalnya tumpang

tindih kawasan hutan dan kegiatan budi daya lainnya.

3) Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkeJanjutan dengan

meningkatkan kualitas rencana tata ruang, mengoptimalkan peran kelembagaan, dan

diacunya rencana tata ruang dalam pelaksanaan pernbangunan.

4) Memastikan berbagai kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah

tertinggal yang menjadi tanggung jawab Kernenterian Koordinator Bidang

Perekonornian dapat dipahami oleh seluruh pernangku kepentingan.

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implernentasi kebijakan penataan

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukung Ahli Anahs PemanFaatan Ruang Bidang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pernbanqunan Daerah Tertinggal

perumusandalamdasarruang dan pembangunan daerah tertinggal sebagai

Page 5: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

D. Kebutuhan Iasa Individual dan Kualifikasi

Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tenaga Pendukung Ahli Analis

pemanfaatan Ruang Bidang Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah TertinggaJ yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan

hasil kerja. Kualifikasinya terdiri dari:

a. KualifikasiTeknis

1. Jurusan S1Teknik Perencanaan WHayah dan Kota;

2. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS),dengan IPK minimal 2,75 (skala 4,00);

3. Memiliki pengalaman kerja minimall tahun ataufresh qraduate;

4. Mampu mengoperasikan seluruh program MS Office;

C. Ruang Lingkup Pel<erjaan

1) Melakukan pemantauan kebijakan perencanaan antar-wilayah bidang perencanaan

penataan ruang wilayah;

2) Mengumpulkan dan menyusun bahan perencanaan untuk penyelesaiaan

permasalahan penataan ruang wilayah;

3) Mengurnpulkan dan menyusun analisis kebijakan perencanaan penataan ruang

wilayah;

4) Mengumpulkan data lapangan mengenai kebijakan perencanaan guna evaluasi

pelaksanaan kebijakan perencanaan di bidang perencanaan penataan ruang wilayah;

5) Menyusun perencanaan (Kerangka Acuan) pelaksanaan kegiatan perencanaan

perencanaan penataan ruang wilayah;

6) Menyusun laporan basil kegiatan di bidang perencanaan penataan ruang wilayah.

B.3 Keluaran

Ke1uaran yang dihasilkan berupa laporan perencanaan penataan ruang wilayah yang

menjadi bagian dari kegiatan bidang penataan ruang dan pembangunan daerab tertinggal.

5) Tersusunnya perencanaan (Kerangka Acuan) pelaksanaan kegiatan perencanaan

penataan ruang bidang perencanaan penataan ruang wilayah;

6) Tersusunnya laporan hasil kegiatan di bidang perencanaan penataan ruang wilayah.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Penqukung Ahli Analts Pemanfaatan Ruang Bic.iang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan RUClngdan Pernbanqunan Daerah Tertinggal

4

Page 6: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

-Asisten Deputi Penataan Ruang danPernbangunan Daerah Terringgal

Januari 2015Jakarta,

F. Pembebanan Biaya

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analis

pemanfaatan Ruang Bidang Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah Tertinggal dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Kernenterian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015.

bulan.

E. DurasiLPelaksanaan Pekerjaan

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalab selama 11 (sebelas)

b. KualifikasiAdrninistrasi

Tenaga Pendukung Ahli Analis pemanfaatan Ruang Bidang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal harus memiliki NPWP

sesuai dengan Keppres no. 80 tahun 2003.

5. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik;

6. Marnpu bekerja mandiri maupun tim;

7. Pernah bekerja pada Instansi di bidang Penataan Ruang;

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pencluhmg Ahli Analis Pernantaa+an Ruang Bid<lng Penataan Ruang PClq<l

Keasdepan Penataan Ruang clan Pembanqunan Daerah Ternnqqa]

5

Page 7: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

Tahun Anggaran 2015

Tenaga Pendukung Ahli AnalisPemanfaatan Ruang Bidang Pembangunan

Daerah Tertinggalpada

Keasdepan Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

I(ERANGI<A ACUAN I(ER}A

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Page 8: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Pentingnya aspek kewilayahan dalam pernbangunan nasional di Indonesia diisyaratkan

dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pernbangunan Jangka Panjang NasionaJ

(RPJPN) 2005-2025 yang mengarnanatkan bahwa aspek spasial haruslah diintegrasikan ke

dalam kerangka perencanaan pernbangunan, dan juga dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang yang mengamanatkan pentingnya integrasi dan keterpaduan antara Rencana

Pembangunan dengan Rencana Tata Ruang di semua tingkatan pernerintahan.

Namun, kegiatan penataan ruang adalah kegiatan yang multi sektor di mana berbagai

kepentingan sektor mernbutuhkan ruang dalam skala besar sedangkan ketersediaan ruang

sangat terbatas. Dengan demikian dalam proses penataan ruang kerap kali terjadi konflik

pemanfaatan ruang antar sektor. Beberapa konflik tata ruang yang sudah terjadi antara lain:

konflik antara kawasan hutan dengan ijin pertambangan, kawasan hutan dengan lahan

perke bun an , kawasan hutan dengan permukiman transmigrasi, kawasan pertambangan

dengan permukiman transmigrasi, dan lain sebagainya. Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian mempunyai tugas dan fungsi rnelaksanakan koordinasi di bidang penataan

ruang dan pembangunan daerah tertinggal dalarn rangka mengurangi terjadinya benturan­

benturan kepentingan antar sektor dalam pemanfaatan mang tersebut demi mewujudkan

kelancaran pembangunan yang berkelanjutan.

Penataan Ruang menurut UU 26/2007 adalah suatu sistem proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, sedangkan penyelenggaraan

penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan

pengawasan penataan ruang. Dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan penataan ruang

diperlukan pembinaan penataan ruang melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan penataan mang.

Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan mang

yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah

melakukan pembinaan penataan ruang kepada pemerintah daerah provinsi, pemerintah

daerab kabupaten/kota, dan rnasyarakat. Pelaksanaan pembinaan penataan ruang salah

satunya dilaksanakan melalui koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan penataan ruang.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Penclukung Ahli Analis PemanFaat;~n Ru<mgBid<mgPernbanqunan Daerah Tertinggal pada

Keasdepan Penataan Rucmg clan Pembanqunan Daerah Terl:inggal

A. Pendahuluan

Page 9: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

B.2 Sasaran

1) Tersusunnya bahan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan perencanaan

pengernbangan kawasan khusus dan pembangunan daerah tertinggal;

2) Terkumpulnya analisis kebijakan dan rekomendasi terkait pengembangan kawasan

khusus dan daerah tertinggal;

3) Tersusunnya bahan sosialisasi kebijakan perencanaan pengembangan wilayah dan

daerah tertinggal;

4) Terkumpulnya data lapangan untuk evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

B. Tujuan dan Sasaran

B.l Tujuan

1) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang penataan ruang dan

percepatan pembangunan daerah tertinggal.

2) Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk

menghasilkan rekornendasi kebijakan bidang penataan ruang yang terintegrasi dan

mendorong percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan

mengakomodasi penyelesaian konflik penataan ruang, seperti misalnya tumpang

tindih kawasan hutan dan kegiatan budi daya lainnya.

3) Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkelanjutan dengan

meningkatkan kualitas rencana tata ruang, rnengoptimalkan peran kelembagaan, dan

diacunya rencana tata ruang dalarn pelaksanaan pembangunan.

4) Memastikan berbagai kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah

tertinggal yang menjadi tanggung jawab Kernenterian Koordinator Bidang

Perekonomian dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan.

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implernentasi kebijakan penataan

ruang dan pernbangunan daerah tertinggal sebagai dasar dalam perumusan

rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal.

Adapun Keppres NO.4 Tahun 2009 telah menunjuk Menteri Koorclinator Bidang

Perekonornian sebagai Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) yang

bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan penataan ruang nasional.

KERANGKA AClJAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analts Pemanfaatan Ruang Bid,mg Pembanqunan Daerah Tertinggal pada

Keasdepan Penataan Ruanq dan Pernbanqunan Daerah Tertinggcd

3

Page 10: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

D. Kebutuhan lasa Individual dan Kua.Lifikasi

Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tenaga Pendukung Ahli Analis

Pemanfaatan Ruang Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal pada Keasdepan Penataan

C. Ruang Linglmp Pekerjaan

1) Menyusun bahan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan perencanaan pengembangan

wilayah dan pembangunan daerah tertinggal;

2) Mengumpulkan analisis kebijakan dan menyusun draft rekomendasi terkait

pengembangan wilayah dan pembangunan daerah tertinggal:

3) Menyusun bahan sosialisasi kebijakan perencanaan pengernbangan wilayah dan

daerah tertinggal;

4) Mengumpulkan data lapangan untuk evaJuasi pelaksanaan kebijakan di bidang

penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

5) Menyusun perencanaan kerangka acuan pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan

wilayah dan daerah tertinggal;

6) Menyusun laporan kegiatan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal;

7) Membantu menyusun analisis terkait penataan ruang untuk perryelesaikan

permasalahan pemanfaatan ruang

8) Membantu penyusunan lndeks Daerah Tertinggal

8.3 Keluaran

Keluaran yang dihasilkan berupa hasil analisa bidang perencanaan pengembangan

wilayah & daerah tertinggal yang menjadi bagian dari laporan kegiatan bidang penataan ruang

dan pembangunan daerah tertinggal.

5) Tersusunnya perencanaan kerangka acuan pelaksanaan kegiatan bidang

pengembangan wilayab dan daerah tertinggal;

6) Tersusunnya laporan kegiatan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

7) Tersusunnya analisis terkait penataan ruang untuk penyelesaikan permasalahan

pemanfaatan ruang

8) Tersusunnya Indeks Daerah Tertinggal

KER.f\NGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahh Analis PemanFa(ltan Ruanq Bid<lng Pembanqunan Dael'"(lh Terl:ingg<ll pada

Keasdepan Penataan Ruanq dan Pernbanqunan Daerah Terl:ingg<ll

4

Page 11: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

bulan.

E. DurasilPelaksanaan Pekerjaan

Waklu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah selama 11 (sebelas)

h. Kualifikasi Administrasi

Tenaga Pendukung Ahli Analis Pemanfaatan Ruang Bidang Pembangunan

Daerah Tertinggal pada Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal

harus merniliki NPWP sesuai dengan Keppres no. 80 tahun 2003.

1. Jurusan 51Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota;

2. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS),dengan IPKminimal z.vy (skala 4,00);

3. Memiliki pengalaman kerja minimall tahun;

4. Mampu mengoperasikan seluruh program MS Office;

5. Merniliki kemampuan berbahasa inggris dengan baik;

6. Marnpu bekerja rnandiri rnaupun tim;

7. Diutamakan memiliki pengalaman kerja di Instansi Pernerintah;

8. Pernah bekerja pada Instansi eli bidang Penataan Ruang;

a. Kualifikasi Teknis

Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang bertanggung jawab penuh terhadap

pelaksanaan dan hasil kerja. Kualifikasinya terdiri dari:

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analts Pemanfaatan Ruang BiclangPernbanqunan Daerah Tertinggal pada

Keasdepan Penataan Ruang clan Pernbanqunan Daerah Tertinggal

5

Page 12: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Jakarta, Januari 2015

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

F. Pembebanan Biaya

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analis

Pemanfaatan Ruang Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal pada Keasdepan Penataan

Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015.

KERANGKA ACUAN KERJATenaqa Pendukung Ahli Analis Pemanfq<lt<ln RU<lngBid<lng Pembanqunan Daerah Tertinqqa] pada

Keasdepan Penataan RU<lngdan Pembanqunan D<ler<lhTertingg<ll

" .

6

Page 13: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

Tenaga Pendukung Ahli Analis HukumBidang KebijakanPenataan Ruang

padaKeasdepan Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

I(ERANGI<A ACUAN I(ERIA

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Page 14: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

A. Pendahuluan

Pentingnya aspek kewilayahan dalam pembangunan nasional di Indonesia diisyaratkan

dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025 yang mengamanatkan bahwa aspek spasial haruslah diintegrasikan ke

dalam kerangka perencanaan pembangunan, dan juga dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang yang mengamanatkan pentingnya integrasi dan keterpaduan an tara Rencana

Pembangunan dengan Rencana Tata Ruang di semua tingkatan pemerintahan.

Namun, kegiatan penataan ruang adalah kegiatan yang multi sektor di mana berbagai

kepentingan sektor membutuhkan mang dalam skala besar sedangkan ketersediaan ruang

sangat terbatas. Dengan dernikian dalam proses penataan ruang kerap kali terjadi konflik

pemanfaatan ruang antar sektor. Beberapa konflik tata ruang yang sudah terjadi antara lain:

konflik antara kawasan hutan dengan ijin pertarnbangan, kawasan hutan dengan lahan

perkebunan, kawasan hutan dengan permukirnan transmigrasi, kawasan pertambangan

dengan permukiman transrnigrasi, dan lain sebagainya. Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan koordinasi di bidang penataan

ruang dan pembangunan daerah tertinggal dalam rangka mengurangi terjadinya benturan­

benturan kepentingan antar sektor daJam pemanfaatan ruang terse but demi mewujudkan

kelancaran pembangunan yang berkelanjutan.

Penataan Ruang menurut UU 26/2007 adalah suatu sistem proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, sedangkan penyelenggaraan

penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan

pengawasan penataan ruang. Dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan penataan ruang

diperlukan pembinaan penataan mang rnelalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan penataan ruang.

Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang

yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pernerintah

melakukan pembinaan penataan ruang kepada pemerintah daerah provinsi, pemerintah

daerah kabupaten/kota, dan masyarakat. Pelaksanaan pembinaan penataan ruang salah

satunya dilaksanakan melalui koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan penataan ruang.

Tahun Anggaran 2015

KERANGKA ACUAN KERJATenaqa Pendukung Ahli Anahs Hukum Bidang Penataan Ruanq pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pembanqunan Daerah Ternnqqa]

2

Page 15: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

B.2 Sasaran1) Tersusunnya hasil studi peraturan perundang-undangan terkait penataan ruang;

2) Tersusunnya rekomendasi kebijakan pernanfaatan ruang yang rnengakomodasi

penyelesaian permasalahan pemanfaatan ruang;

3) Terkumpulnya data primer/survey lapangan untuk evaluasi pelaksanaan kebijakan di

bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

4) Tersusunnya Standart Operating Procedure (SOP) Penyelesaian Konflik Pemanfaatan

Ruang;

5) Tersusunnya Indeks Daerah Tertinggal (IDT);

rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal.

perumusandalamdasarruang dan pernbangunan daerah tertinggal sebagai

Adapun Keppres NO.4 Tahun 2009 telah rnenunjuk Menteri Koordinator Bidang

Perekonornian sebagai Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) yang

bertugas untuk rnengkoordinasikan kegiatan penataan ruang nasional.

B. Tujuan dan Sasaran

B.» Tujuan

1) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang penataan ruang,

percepatan pernbangunan wilayah dan kawasan ekonorni lainnya (FTZ, Kawasan

Industri, Kapet, Koridor Ekonomi).

2) Meningkatkan kocrdinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk

menghasilkan rekornendasi kebijakan bidang penataan ruang yang terintegrasi dan

mendorong percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan

mengakomodasi penyelesaian konflik penataan ruang, seperti misalnya tumpang

tindih kawasan hutan dan kegiatan budi daya lainnya.

3) Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkelanjutan dengan

meningkatkan kualitas rencana tata ruang, rnengoptirnalkan peran kelernbagaan, dan

diacunya rencana tata ruang dalam pelaksanaan pembangunan.

4) Memastikan berbagai kebijakan bidang penataan ruang dan pernbangunan daerah

tertinggal yang menjadi tanggung jawab Kernenterian Koordinator Bidang

Perekonomian dapat dipaharni oleh seluruh pemangku kepentingan.

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan penataan

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analis Hukum Bic!<lngPenataan RU'lng pada

Keasdepan Penataan RU<lngclan Pernbanqunan Daerah Tertinggal

3

Page 16: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

D. Kebutuhan Iasa Individual dan Kualifikasi

Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tenaga Pendukung Ahli Analis

Hukum Bidang Kebijakan Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah Tertinggal yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan

dan hasil kerja. Kualifikasinya terdiri dad:

a, Kualifikasi Teknis

1. S1Fakultas Hukum;

2. LuJusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS)terakreditasi, dengan IPKminimal z.vgfskala 4,00);

3. Memiliki pengalaman kerja minimall tahun dalarn bidang Penataan Ruang danPernbangunan Daerah Tertinggal;

4. Mampu mengoperasikan seluruh program MS Office;

S. Memiliki kernampuan berbahasa inggris dengan baik;

6. Mampu bekerja mandiri maupun tim;

C. Ruang Lingkup Pekerjaan

1) Menyusun desk study peraturan perundang-undangan terkait penataan ruang;

2) Melakukan kajian kebijakan pemanfaatan ruang untuk penyelesaian perrnasalahan

pemanfaatan ruang;

3) Mengumpulkan data lapangan untuk evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

4) Mernbantu Penyusunan Standort Operating Procedure (SOP) Penyelesaian Konflik

Pemanfaatan Ruang;

5) Membantu Penyusunan Indeks Daerah Tertinggal (IDT);

6) Menyusun laporan kegiatan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

6) Tersusunnya laporan hasil Workshop, Seminar, Perjalanan Dinas, dan makalah­

makalah yang dibutuhkan untuk Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan

Daerah Tertinggal;

B.3 Keluaran

Keluaran yang dihasilkan berupa hasil analisa hukum terkait penataan ruang yang

menjadi bagian dari laporan kegiatan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah

tertinggal.

KERANGKA ACUAN KERJATenaqa Pendukung Ahl! Analis Hukum Bicl<lngPenataan RU(lng pada

Keasdepan Penataan Ruanq clan Pembanqunan Daerah Tettinggal

4

Page 17: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Jakarta, [anuari 2015

Asisten Deputi Penataan Ruang danPernbangunan Daerah Tertinggal

F. Pembebanan Biaya

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analis

Hukurn Bidang Kebijakan Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah Tertinggal dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015.

E. Durasi/Pelaksana.an Pekerjaan

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah selama 11 (sebelas)

bulan.

b. KualifikasiAdroinistrasi

Tenaga Pendukung AhU Analis Hukum Bidang Kebijakan Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal barus merniliki NPWP

sesuai dengan Keppres no. 80 tahun 2003.

7. Memahami Peraturan Perundang-undangan terkait Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah Tertinggal;

8. Pernah bekerja pada instansi di bidang perundang-undangan Penataan Ruang dan

Daerah Tertinggal.

KERANGKA ACUAN KERJATenag<lPendukunq Ahli Analis Hukum Biclang Penataan Rucmg pada

Keasdepan Penataan Ruang clan Pernbanqunan Daerah Terl:ingga[

..

5

Page 18: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

Tahun Anggaran 2015

Tenaga Pendulrung Ahli Analis GeografiBidang Penataan Ruang

padaKeasdepan Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

I(ERANGI(A. ACUAN I(ER}A

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Page 19: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Pernbinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan

ruang yang dise1enggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Pcrncrintnh rnelakukan pembinaan penataan ruang kepada pemerintah daerah

ruang.

Pen tingnya aspek kewilayahan dalam pembangunan nasional di Indonesia

diisyaratkan dalam UU No. 17Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RP]PN) 2005-2025 yang mengamanatkan bahwa aspek spasiaI

haruslab cliintegrasikan ke dalam kerangka perencanaan pembangunan, dan juga

dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mengamanatkan

pemingnya integrasi dan keterpaduan antara Rencana Pembangunan dengan Rencana

Tata Ruang di semua tingkatan pemerintahan.

Namu n, kegiatan penataan ruang adalah kegiatan yang multi sektor di mana

berbagai kcpentingan sektor mernbutuhkan ruang dalam skala besar sedangkan

ketcrsediaan ruang sangat terbatas. Dengan dernikian dalam proses penataan ruang

kerap kali terjadi konflik pemanfaatan ruang antar sektor. Beberapa konflik tata ruang

yang sudah terjadi an tara lain: konflik antara kawasan hutan dengan ijin

pertarnbangan, kawasan hutan dengan lahan perkebunan, kawasan hutan dengan

perrnukiman transrnigrasi, kawasan pertambangan dengan perrnukiman transrnigrasi,

dan lain sebagainya. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian rnempunyai

tugas dan fungsi melaksanakan koordinasi di bidang penataan ruang dan

pcrnbangunan daerah tertinggal dalam rangka mengurangi terjadinya benturan­

bcnturan kepentingan antar sektor dalam pemanfaatan ruang tersebut derni

mewujudkan kelancaran pembangunan yang berkelanjutan.

Penataan Ruang menurut UU 26/2007 adalah suatu sistem proses perencanaan

tata ruana, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, sedangkan

penyclenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan,

pcmbinaan. pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang. Dalam rangka mencapai

tujuan pcnyelenggaraan penataan ruang diperlukan pembinaan penataan ruang

rnelalui hcrbagai kegiatan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan penataan

A. Pendahuluan

KERANGKA ACVAN KERJATenaga Pendukunq Ahli Anahs GeograB Bidang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pernbanqunan Daerah Tertinggal

2

Page 20: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

B. Tujuan dan Sasaran

B.l Tujuan

1) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang penataan ruang.

percepatan pembangunan daerah tertinggal.

2) Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk

menghasilkan rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang yang terintegrasi

dan mendorong percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

dan mengakomodasi penyelesaian konflik penataan ruang, seperti misalnya

tumpang tindih kawasan hutan dan kegiatan budi daya lainnya.

3) Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkelanjutan dengan

meningkatkan kualitas rencana tata ruang, mengoptimalkan peran kelernbagaan,

dan diacunya rencana tata ruang dalarn pelaksanaan pembangunan.

4) Memastikan berbagai kebijakan bidang penataan ruang dan pernbangunan daerah

tertinggal yang menjadi tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang

Perekonornian dapat dipaharni oleh seluruh pemangku kepentingan.

5) Melakukan pernantauan dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan penataan

ruang dan pembangunan daerah tertinggal sebagai dasar dalam perurnusan

rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah

tertinggal.

provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan masyarakat. Pelaksanaan pembinaan

penataan ruang salah satunya dilaksanakan rnelalui koordinasi dan sinkronisasi

penyelenggaraan penataan ruang.

Keppres NO.4 Tahun 2009 telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian sebagai Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN)

yang bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan penataan ruang nasional. Untuk

itulah dalam rnelakukan koordinasi Penataan ruang, diperlukan pendekatan geografis

keruangan, kelingkungan, dan kompleks wiJayah. Terlebih dalam melakukan

penanganan tumpang tindih pemanfaatan ruang. Berbagai teknik geographical

diperlukan guna mengoptimalkan dayadukung bentang ekologis dan bentang kultural

dalam penataan ruang.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahlj Anahs Geogt<lfi Bicl<lngPenataan Ruanq pada

Keasdepan Penataan RUClf1gclan Pernbanqunan Daerqh Tertinggal

3

Page 21: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

C. Ruang Lingkup Pekerjaan1) Mengumpulkan studi kompilasi data, analisis wi layah , dan perumusan rencana

terkait dengan penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal.

2) Membantu penyajian peta-peta tematik terkait penataan ruang dan pembangunan

daerah tertinggal;

3) Mengumpulkan masukan terkait analisa geografis penataan ruang dan

pembangunan daerah tertinggal;

4) Merangkum laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan updating informasi

spasial terkait dengan Penataan Ruang dan Pembangunan daerah tertinggal;

5) Mernbantu me:mberikan masukan pananganan konflik pemanfaatan ruang

keruangan;

B.2 Sasaran

1) Terkumpulnya studi kompilasi data, analisis wilayah. perurnusan rencana, dan

penyajian peta terkait penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

2) Terkumpulnya masukan terkait analisa geografis penataan ruang dan

pembangunan daerah tertinggal;

3) Terangkumnya laporan pelaksanaan kegiatan terkait dengan pengembangan dan

updating informasi spasial terkait dengan Penataan Ruang dan Pembangunan

daerah tertinggal;

4) Terkumpulnya masukan pananganan konflik pemanfaatan ruang keruangan;

5) Tersusunya prototipe pengembangan Sistem lnforrnasi Geografi terkait pola dan

struktur keruangan nasional berbasis dekstop;

6) Terkumpulnya data primer/survey lapangan untuk pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan pembangunan daerah

tertinggal:

7) Tersusunnya laporan hasil Workshop, Seminar, Perjalanan Dinas, dan makalah­

makalah yang clibutuhkan untuk Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan

Daerah Tertinggal.

B'3 KeLuaran

Keluaran yang clihasilkan berupa hasil analisa geografi yang menjadi bagian dari

laporan kegiatan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal.

KERAI\!GKA ACUAN KERJATenaqa Pendukung Ahli Analis Geografi Bidang Penataan Rua.ng pada

Keasdepan Penataan Ruanq dan Pembanqunan Daerah Tertinggal

4

Page 22: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

E. Durasi/Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah selarna 10

(sepuluh) buJan.

D. Kebutuhan Iasa Individual dan Kuali6kasi

Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan seorang Tenaga Pendukung Ahli

Analis Geografi Bidang Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah Tertinggal yang bertanggung jawab penuh terhadap

pelaksanaan dan hasil kerja.

Kualifikasinya terdiri dari:

a. Kualifikasi Teknis

1. Si Fakultas Geografi;

2. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS)terakreditasi, dengan LPKminimal 2.75 (skala 4.00);

3. Memiliki pengalaman kerja minimal a tahun;

4. Memiliki pengalaman dalam bidang penanganan konflik pemanfaatan ruang;

5. Mampu mengoperasikan seluruh program MSOffice;6. Memiliki kemampuan berbahasa inggris dengan baik;

7. Marnpu bekerja rnandiri maupun tim.

h. Kualifikasi Administrasi

Tenaga Pendukung Ahli Analis Geografi Bidang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pernbangunan Daerah Tertinggal harus memiliki

NPWP sesuai dengan Keppres no. 80 tahun 2003.

6) Melakukan pengernbangan Sistem Inforrnasi Geografi terkait pola dan struktur

keruangan nasional berbasis dekstop;

7) Mengurnpulkan data primer/survey lapangan untuk pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan di bidang penataan ruang dan pembangunan daerah

tertinggal ;

8) Menyusun laporan hasil Workshop, Seminar, PerjaJanan Dinas, dan rnakalah­

makalah yang dibutuhkan untuk Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan

Daerah Tertinggal.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analls Geoqraf Bidang Penataan R.u(lrJgpada

Keasdepan Penataan R.uang dan Pernbanqunan Daerah Tertlnqqa]

5

Page 23: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

[anuari 2015Jakarta,

F. Pembebanan Biaya

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli

Analis Geografi Bidang Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah TertinggaJ dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonornian Tahun Anggaran 2015.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Ana IrsGeogl"aH Bidang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruanq clan Pernbanqunan Daerah Tertingg'll

6

Page 24: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

Tahun Anggaran 2015

Tenaga Pendukung Ahli Analis EkonomiPembangunan Bidang Penataan Ruang

padaKeasdepan Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

I(ERANGI<A ACUAN I(ER]A

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

" .. -

Page 25: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

A. Pendahuluan

Pentingnya aspek kewilayahan dalam pernbangunan nasional di Indonesia diisyaratkan

dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan ]angka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025 yang mengamanatkan bahwa aspek spasial haruslah diintegrasikan ke

dalam kerangka perencanaan pernbangunan, dan juga dalam UU No. 26 Tahun 2007 ten tang

Penataan Ruang yang mengamanatkan pentingnya integrasi dan keterpaduan antara Rencana

Pembangunan dengan Rencana Tata Ruang di sernua tingkatan pernerintahan.

Namun, kegiatan penataan ruang adalah kegiatan yang multi sektor di mana berbagai

kepentingan sektor membutuhkan ruang dalam skala besar sedangkan ketersediaan ruang

sangat terbatas. Dengan dernikian dalam proses penataan ruang kerap kali terjadi konflik

pemanfaatan ruang antar sektor. Beberapa konflik tata ruang yang sudah terjadi antara lain:

konflik antara kawasan hutan dengan ijin pertambangan, kawasan hutan dengan lahan

perkebunan, kawasan hutan dengan permukiman transmigrasi, kawasan pertambangan

dengan permukiman transmigrasi, dan lain sebagainya. Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan koordinasi di bidang penataan

ruang dan pembangunan daerah tertinggal dalam rangka mengurangi terjadinya benturan­

benturan kepentingan antar sektor dalam pemanfaatan ruang terse but derni mewujudkan

kelancaran pembangunan yang berkelanjutan.

Penataan Ruang rnenurut UU 26/2007 adalah suatu sistem proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, sedangkan penyelenggaraan

penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pernbinaan, pelaksanaan dan

pengawasan penataan ruang. Dalam rangka rnencapai tujuan penyelenggaraan penataan ruang

diperlukan pernbinaan penataan ruang melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan penataan ruang.

Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kioerja penataan ruang

yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pernerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah

melakukan pernbinaan penataan ruang kepada pemerintah daerah provinsi, pemerintah

daerah kabupaten/kota, dan masyarakat. Pelaksanaan pembinaan penataan ruang salah

satunya dilaksanakan melalui koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan penataan ruang.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analis Ekonorni Pernbanqunan Bidang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruanq dan Pembangunan Daerah TertinggClI

2

Page 26: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

B.2 Sasaran

i) Tersusunnya bahan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan perencanaan

pengembangan kawasan khusus dan pembangunan daerah tertinggal;

2) Terkumpulnya analisis kebijakan dan rekomendasi terkait pengernbangan kawasan

khusus dan daerah tertinggaJ;

3) Tersusunnya bahan sosialisasi kebijakan perencanaan pengembangan wilayah dan

daerah tertinggaI;

4) Terkumpulnya data lapangan untuk evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

B. Tujuan dan Sasaran

B.l Tujuan

i) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang penataan ruang dan

percepatan pembangunan daerah tertinggal.

2) Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk

menghasilkan rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang yang terintegrasi dan

mendorong percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan

rnengakornodasi penyelesaian konflik penataan ruang, seperti misalnya tumpang

tindih kawasan hutan dan kegiatan budi daya lainnya.

3) Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkelanjutan dengan

meningkatkan kualitas rencana tata ruang, mengoptimalkan peran kelembagaan, dan

diacunya rencana tata ruang dalam pelaksanaan pembangunan.

4) Memastikan berbagai kebijakan bidang penataan ruang dan pernbangunan daerah

tertinggal yang rnenjadi tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang

Perekonornian dapat dipaharni oleh seluruh pemangku kepentingan.

5) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap irnplernentasi kebijakan penataan

ruang dan pembangunan daerah tertinggal sebagai dasar dalam perumusan

rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal.

Adapun Keppres NO.4 Tahun 2009 telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang

Perekonornian sebagai Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) yang

bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan penataan ruang nasionaJ.

KERANGKA ACUAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analis Ekonorni Pernbanqunan BiQilng Penataan Ruanq pada

Keasdepan Penataan Ruang d'ln Pernbanqunan Daerah Tertinqqal

3

Page 27: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

D. Kebutuhan Jasa Individual dan Kualifikasi

Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tenaga Pendukung AWi Analis

Ekonomi Pembangunan Bidang Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

C. Ruang Lingkup Pekerjaan

1) Menyusun bahan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan perencanaan pengembangan

wilayah dan pembangunan daerah tertinggal;

2) Mengumpulkan analisis kebijakan dan menyusun draft rekomendasi te I'kait

pengembangan wilayah dan pembangunan daerah tertinggal;

3) Menyusun bahan sosialisasi kebijakan perencanaan pengembangan wilayah dan

daerah tertinggal;

4) Mengumpulkan data lapangan untuk evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang

penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

5) Menyusun perencanaan kerangka acuan pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan

wilayah dan daerah tertinggal;

6) Menyusun laporan kegiatan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal;

7) Membantu menyusun analisis terkait penataan ruang untuk penyelesaikan

permasalahan pemanfaatan ruang

8) Membantu penyusunan Indeks Daerah Tertinggal

B.3 Keluaran

Keluaran yang dihasilkan berupa hasil analisa bidang perencanaan pengernbangan

wilayah & daerah tertinggal yang menjadi bagian dari laporan kegiatan bidang penataan ruang

dan pembangunan daerah tertinggal.

5) Tersusunnya perencanaan kerangka acuan pelaksanaan kegiatan bidang

pengernbangan wilayah dan daerah tertinggal;

6) Tersusunnya laporan kegiatan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

7) Tersusunnya analisis terkait penataan ruang untuk penyelesaikan permasalahan

pemanfaatan ruang

8) Tersusunnya Indeks Daerah Tertinggal

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahh Analis Ekonomi Pernbanqunan Bidcmg Penataan RU<lng pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pembanqunan Daerah Tertinggal

4

Page 28: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

bulan.

E. Durasi/PelaksanaanPekeIjaan

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah selama 11 (sebelas)

Tenaga Pendukung Ahli Analis Ekonomi Pembangunan Bidang Penataan Ruang

pada Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal harus memiliki NPWP

sesuai dengan Keppres no. 80 tahun 2003.

b. KualifikasiAdrninistrasi

9. Pemah bekerja pada Instansi di bidang Penataan Ruang, Pengembangan Wilayah.

dan Pembangunan Daerah Tertinggal;

8. Diutarnakan memiliki pengalaman kerja di Instansi Pemerintah;

7. Memaharni kebijakan Pembangunan Bidang Penataan Ruang;

6. Mampu bekerja mandiri maupun tim;

3. Merniliki pengalaman kerja minimall tahun;

4. Mampu mengoperasikan seluruh program MSOffice;

5. Memiliki kemarnpuan berbahasa Inggris dengan baik;

L Jurusan 51 Ekonorni Pembangunan;

2. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (P'I'S),

dengan IPKminimal 2.75(skala 400);

a. KualifikasiTeknis

Pembangunan Daerah Tertinggal yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan

hasil kerja. Kualifikasinyaterdiri dari:

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahl: Analis Ekonomi Pernbanqunan Bidaog Penataan RU<lOgpada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pembanqunan Daerah Tertinqqal

, .

5

Page 29: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

.-

Jakarta, Januari 2015Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

F. Pembebanan Biaya

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analis

Ekonomi Pembangunan Bidang Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah Tertinggal dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara

Kementerian Koordinator BidangPerekonomian Tahun Anggaran 2015.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analis Ekonomi Pembanqunan BidClng Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruanq dan Pernbanqunan Daerah Terti nggClI

. ,

6

Page 30: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Deputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

TahunAnggaran 2015

Tenaga Pendukung Ahli AnalisKomunikasi Publik Bidang Kebijakan

Penataan Ruangpada

Keasdepan Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

I(ERANGI<A ACUAN I(ERJA

Kementerian Koordinator BidangPerekonomian

Page 31: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

A. PendahuLuan

Pentingnya aspek kewilayahan dalam pembangunan nasional di Indonesia diisyaratkan

dalarn UU No. 17 Tahun 2007 ten tang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025 yang mengamanatkan bahwa aspek spasial haruslah diintegrasikan ke

dalam kerangka perencanaan pembangunan, dan juga dalam UU No. 26 Tahun 2007 ten tang

Penataan Ruang yang mengarnanatkan pentingnya integrasi dan keterpaduan antara Rencana

Pembangunan dengan Rencana Tata Ruang di sernua tingkatan pemerintahan.

Narnun, kegiatan penataan ruang adalah kegiatan yang multi sektor di mana berbagai

kepentingan sektor membutuhkan ruang dalarn skala besar sedangkan ketersediaan ruang

sangat terbatas. Dengan dernikian dalarn proses penataan ruang kerap kali terjadi konflik

pernanfaatan ruang antar sektor. Beberapa konflik tata ruang yang sudah terjadi antara lain:

konflik antara kawasan hutan dengan ijin pertambangan, kawasan hutan dengan lahan

perkebunan, kawasan hutan dengan permukiman transmigrasi, kawasan pertambangan

dengan permukiman transmigrasi, dan lain sebagainya. Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan koordinasi di bidang penataan

ruang dan pembangunan daerah tertinggal dalam rangka mengurangi terjadinya benturan­

benturan kepentingan antar sektor dalam pemanfaatan ruang terse but derni mewujudkan

kelancaran pembangunan yang berkelanjutan.

Penataan Ruang menurut UU 26/2007 adalah suatu sistem proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, sedangkan penyelenggaraan

penataan ruang adalah kegiatan yang rneliputi pengaturan, pernbinaan, pelaksanaan dan

pengawasan penataan ruang. Dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan penataan ruang

diperlukan pembinaan penataan ruang melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan kinerja

penyelenggaraan penataan ruang.

Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk rneningkatkan kinerja penataan ruang

yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah

melakukan pembinaan penataan ruang kepada pemerintah daerah provinsi, pemerintah

daerah kabupaten/kota, dan masyarakat. Pelaksanaan pembinaan penataan ruang salah

satunya dilaksanakan melalui koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan penataan ruang.

Adapun Keppres NO-4 Tahun 2009 telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian sebagai Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) yang

bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan penataan ruang nasional

KERANGKA ACVAN KERJATen<lg<lPendukunq Ahli Analis Komunikasl Publik Bidang Penataan Ruanq pada

Keasdepan Penataan Ruanq d(ln Pembanqunan Daerah Tertinqqal

2

Page 32: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

1) Terdukungnya kelancaran tugas dan fungsi Kedeputian VI dan Asdep Penataan Ruang

dan Pembangunan Daerah Tertinggal dalam hal kornunikasi dan pelayanan publik;

2) Terfasilitasinya kegiatan Kedeputian VI dan Asdep Penataan Ruang dan Pembangunan

Daerah Tertinggal dalam hal desiminasi dokumen sosialisi kebijakan penataan ruang;

3) Terbantunya penyiapan bahan komunikasi dalam rangka sinkronisasi dan koordinasi

antar instansi dengan daerah dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur

dan pengembangan wilayah;

4) Terbantunya kegiatan Asdep Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal

dalam hal yang terkait hubungan baik dalam maupun luar;

5) Terkumpulnya pemberkasan data secara spesifik terkait pelaksanaan kebijakan dan

pemberkasan terkait bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

B.2 Sasaran

rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal,

perumusandalamdasarruang dan pembangunan daerah tertinggal sebagai

B. Tujuan dan Sasaran

B.1Tujuan

1) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan bidang penataan ruang,

percepatan pembangunan wilayah dan kawasan ekonomi lainnya (FTZ, Kawasan

Industri, Kapet, Koridor Ekonomi).

2) Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk

menghasilkan rekomendasi kebijakan bidang penataan ruang yang terintegrasi dan

mendorong percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan

mengakomodasi penyelesaian konflik penataan ruang, seperti misalnya tumpang

tindih kawasan hutan dan kegiatan budi daya lainnya.

3) Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkelanjutan dengan

meningkatkan kualitas rencana tata ruang, mengoptimalkan peran kelembagaan, dan

diacunya rencana tata ruang dalam pelaksanaan pembangunan.

4) Memastikan berbagai kebijakan bidang penataan ruang dan pembangunan daerah

tertinggal yang menjadi tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan.

5) Melakukan pernantauan dan evaluasi terhadap implernentasi kebijakan penataan

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analis Komunikasi Publik BiclClngPenataan Ruanq pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pernbanqunan DaerClh Tertinggal

3

Page 33: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

C. Ruang Lingkup Pekerjaan

i) Mendukung kelancaran tugas fungsi Kedeputian V1 dan Urusan Penataan Ruang dan

Pernbangunan Daerah Tertinggal dalam hal kornunikasi dan pelayanan publik;

2) Memfasilitasi kegiatan Asdep Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal

dalam hal desirninasi dokumen sosialisi kebijakan penataan ruang;

3) Membantu menyiapkan bahan komunikasi dalam rangka sinkronisasi dan koordinasi

antar instansi dengan daerah dalarn rangka percepatan pembangunan infrastruktur

dan pengembangan wilayah;

4) Membantu kegiatan Asdep Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal

dalarn hal yang terkait hubungan baik dalarn maupun luar;

5) Mengumpulkan pemberkasan data secara spesifik terkait pelaksanaan kebijakan dan

pernberkasan terkait bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

6) Mengurnpulkan data primer/survey lapangan untuk evaluasi pelaksanaan kebijakan di

bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

7) Menyusun laporan hasil Workshop, Seminar, Perjalanan Dinas, dan makalah-rnakalah

yang dibutuhkan untuk Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah

Tertinggal.

B·3l(eluaran

Keluaran yang dihasilkan berupa hasil Analisa Komunikasi Publik Bidang KebijakanPenataan Ruang yang menjadi bagian dari laporan kegiatan bidang penataan ruang danpembangunan daerah tertinggal.

6) Terkumpulnya data primer/survey lapangan untuk evaluasi pelaksanaan kebijakan di

bidang penataan ruang dan pembangunan daerah tertinggal;

7) Tersusunnya laporan hasil Workshop, Seminar, Perjalanan Dinas, dan makalah­

makalah yang dibutuhkan untuk Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan

Daerah Tertinggal.

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Penc!ukung Ahli Analis Komunlkasi Publik Bic!ang Penataan Ruanq pac!a

Keasdepan Penataan Ruang clan Pembangunan Daerah Terl:inggal

4

Page 34: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

bulan.

E. Durasi/Pelaksanaan Peket:jaan

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah selama II (sebelas)

b. Kualifikasi Administrasi

Tenaga Pendukung Ahli Analis Komunikasi Publik Bidang Kebijakan Penataan Ruang

pada Keasdepan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal hams memiliki NPWP

sesuai dengan Keppres no. 80 tahun 2003.

1. Wanita;

2. S1Jurusan Komunikasi dan Penyiaran;

3. LuJusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS),dengan IPK minimal 2,75 (skala 4,00);

4. Marnpu mengoperasikan komputer (MS Office);

5. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik:

6. Merniliki kemampuan presentasi yang baik;

7. Mampu bekerja secara mandiri maupun dalam tim;

8. Pernah bekerja pada Instansi di bidang Perencanaan Pengembangan Wilayah dan

Pem bangunan Infrastruktu r;

D. Kebutuhan Jasa Individual dan Kualifikasi

Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan seorang Tenaga Pendukung Ahli Analis

Analis Komunikasi Publik Bidang Kebijakan Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang

dan Pembangunan Daerah TertinggaJ yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan

dan hasil kerja. Kualifikasinya terdiri dari:

a. Kualifikasi Teknis

KERANGKA ACVAN KERJATenaqa Pendukunq Ahli Analts Komunikasi Publik Bidang PenCitaan Ruanq pada

Keasdepan Penataan Ruang dan Pembanqunan Daetah Terl:inggal

5

Page 35: TARU-06-21 TARU-06-22 TARU-06-23 TARU-06-24 TARU-06-2S ... · KERANGKA ACUAN KERJA ... Meningkatkan koordinasi antar sektor/instansi terkait dan lintas wilayah untuk ... mengoptimalkan

Asisten Oeputi Penataan Ruang danPembangunan Daerah Tertinggal

[anuari 2015Jakarta,

F. Pembebanan Biaya

Segala biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas Tenaga Pendukung Ahli Analis

Komunikasi Publik Bidang Kebijakan Penataan Ruang pada Keasdepan Penataan Ruang dan

Pembangunan Daerah Tertinggal dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015.

KERANGKA ACUAN KERJATel1qga Pendukung Ahli Analis Komunikasi Publik Bidang Penataan Ruang pada

Keasdepan Penataan Ruanq clan Pembanqunan Daerah Tertinggal

, .'

6