tari gandrung banyuwangi

15
KELOMPOK 2 Arista Lasria Hutapea Ahmad Fitri Yanti Giovany Battista Sihombing Margaretha Lilis Aprillya Tita Rosita Hutabarat Tiur Mayda Shyella Hasibuan Wahyu Novriady NEX T

Transcript of tari gandrung banyuwangi

Page 1: tari gandrung banyuwangi

KELOMPOK 2 Arista Lasria Hutapea Ahmad Fitri Yanti Giovany Battista Sihombing Margaretha Lilis Aprillya Tita Rosita Hutabarat Tiur Mayda Shyella Hasibuan Wahyu Novriady

NEXT

Page 3: tari gandrung banyuwangi

A. ASAL-USUL TARI GANDRUNGKata ‘Gandrung’ dalam bahasa indonesia adalah

suka,tergila-gila,atau idola. Berdasarkan sejarahnya, tari ini berasal dari tari seblang yang bersifat pemujaan.

Oleh masyarakat Banyuwangi, kata ”Gandrung” diartikan  sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat kota Blambangan Tari Gandrung dipertontonkan sebagai wujud syukur atas hasil panen.

Tarian ini melibatkan seorang wanita penari professional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik atau gamelan Tarian ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan Gandrung, dan anda akan menjumpai patung penari Gandrung di berbagai sudut wilayah Banyuwangi, dan tak ayal lagi Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung.

NEXT

Page 4: tari gandrung banyuwangi

Menurut catatan sejarah, gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan dan menurut laporan Scholte (1927) instrumen utama yang mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang. Namun demikian, gandrung laki-laki ini lambat laun lenyap dari Banyuwangi sekitar tahun 1890-an, yang dimungkinkan karena ajaran Islam melarang segala bentuk travesty atau berdandan seperti perempuan. Namun, tari gandrung laki-laki baru benar-benar lenyap pada tahun 1914, setelah kematian penari terakhirnya, yakni Marsan.

Sedangkan Gandrung wanita pertama yang dikenal dalam sejarah adalah gandrung Semi, seorang anak kecil yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun pada tahun 1895. Menurut cerita yang dipercaya, waktu itu Semi menderita penyakit yang cukup parah. Segala cara sudah dilakukan hingga ke dukun, namun Semi tak juga kunjung sembuh. Sehingga ibu Semi (Mak Midhah) bernazar seperti “Kadhung sira waras, sun dhadekaken Seblang, kadhung sing yo sing” (Bila kamu sembuh, saya jadikan kamu Seblang, kalau tidak ya tidak jadi). Ternyata, akhirnya Semi sembuh dan dijadikan Seblang sekaligus memulai babak baru dengan ditarikannya Gandrung oleh wanita.

NEXT

Page 5: tari gandrung banyuwangi

B. TATA BUSANA PENARI Bagian Tubuh

Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain berwarna-warni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di bahu.

NEXT

Page 6: tari gandrung banyuwangi

Bagian KepalaKepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang

disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung. Pada masa lampau ornamen Antasena ini tidak melekat pada mahkota melainkan setengah terlepas seperti sayap burung. Sejak setelah tahun 1960-an, ornamen ekor Antasena ini kemudian dilekatkan pada omprok hingga menjadi yang sekarang ini.Selanjutnya pada mahkota tersebut diberi ornamen berwarna perak yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur, serta ada tambahan ornamen bunga yang disebut ”cundhuk mentul” di atasnya. Sering kali, bagian omprok ini dipasang Hio yang pada gilirannya memberi kesan magis.

NEXT

Page 7: tari gandrung banyuwangi

Bagian BawahPenari gandrung menggunakan kain batik

dengan corak bermacam-macam. Namun corak batik yang paling banyak dipakai serta menjadi ciri khusus adalah batik dengan corak gajah oling, corak tumbuh-tumbuhan dengan belalai gajah pada dasar kain putih yang menjadi ciri khas Banyuwangi. Sebelum tahun 1930-an, penari gandrung tidak memakai kaus kaki, namun semenjak dekade tersebut penari gandrung selalu memakai kaus kaki putih dalam setiap pertunjukannya.

Pelengkap Pada masa lampau, penari gandrung biasanya

membawa dua buah kipas untuk pertunjukannya. Namun kini penari gandrung hanya membawa satu buah kipas dan hanya untuk bagian-bagian tertentu dalam pertunjukannya, khususnya dalam bagian seblang subuh.

NEXT

Page 8: tari gandrung banyuwangi

C. MUSIK PENGIRINGMusik pengiring untuk gandrung Banyuwangi

terdiri dari satu buah kempul atau gong satu buah kluncing (triangle), satu atau dua buah biola, dua buah kendhang,dan sepasangkethuk. Di samping itu, pertunjukan tidak lengkap jika tidak diiringi panjak atau kadang-kadang disebut pengudang (pemberi semangat) yang bertugas memberi semangat dan memberi efek kocak dalam setiap pertunjukan gandrung. Peran panjak dapat diambil oleh pemain kluncing.Selain itu kadang-kadang diselingi dengan saron Bali, angklung, atau rebana sebagai bentuk kreasi dan diiringi electone.

NEXT

Page 9: tari gandrung banyuwangi

F. PROPERTI Properti yang digunakan antara lain:

Geter Omprog Ikat Bahu, Gelang Ilat-ilat Kepet Pending

Renggoan werna-werna Sembongan Lakaran Sampur Kasut Otok/Kemben

NEXT

Page 10: tari gandrung banyuwangi

“TARI JEJER GANDRUNG BANYUWANGI”

Page 11: tari gandrung banyuwangi

D. TAHAPAN-TAHAPAN PERTUNJUKANPertunjukan Gandrung yang asli terbagi atas tiga

bagian: JEJER

Bagian ini merupakan pembuka seluruh pertunjukan gandrung. Pada bagian ini, penari menyanyikan beberapa lagu dan menari secara solo, tanpa tamu. Para tamu yang umumnya laki-laki hanya menyaksikan.

MAJUSetelah jejer selesai, maka sang penari mulai

memberikan selendang-selendang untuk diberikan kepada tamu. Tamu-tamu pentinglah yang terlebih dahulu mendapat kesempatan menari bersama-sama. Biasanya para tamu terdiri dari empat orang, membentuk bujur sangkar dengan penari berada di tengah-tengah. Sang gandrung akan mendatangi para tamu yang menari dengannya satu persatu dengan gerakan-gerakan yang menggoda, dan itulah esensi dari tari gandrung, yakni tergila-gila atau hawa nafsu. Setelah selesai, si penari akan mendatang rombongan penonton, dan meminta salah satu penonton untuk memilihkan lagu yang akan dibawakan. Acara ini diselang-seling antara maju dan repèn (nyanyian yang tidak ditarikan), dan berlangsung sepanjang malam hingga menjelang subuh. Kadang-kadang pertunjukan ini menghadapi kekacauan, yang disebabkan oleh para penonton yang menunggu giliran atau mabuk, sehingga perkelahian tak terelakkan lagi.

Page 12: tari gandrung banyuwangi

SEBLANG SUBUHBagian ini merupakan penutup dari seluruh rangkaian

pertunjukan gandrung Banyuwangi. Setelah selesai melakukan maju dan beristirahat sejenak, dimulailah bagian seblang subuh. Dimulai dengan gerakan penari yang perlahan dan penuh penghayatan, kadang sambil membawa kipas yang dikibas-kibaskan menurut irama atau tanpa membawa kipas sama sekali sambil menyanyikan lagu-lagu bertema sedih seperti misalnya seblang lokento. Suasana mistis terasa pada saat bagian seblang subuh ini, karena masih terhubung erat dengan ritual seblang, suatu ritual penyembuhan atau penyucian dan masih dilakukan (meski sulit dijumpai) oleh penari-penari wanita usia lanjut. Pada masa sekarang ini, bagian seblang subuh kerap dihilangkan meskipun sebenarnya bagian ini menjadi penutup satu pertunjukan pentas gandrung.

NEXT

Page 13: tari gandrung banyuwangi

G. KOMPOSISI KOREOGRAFIS Titik tumpu, pada umumnya tarian Banyuwangi,

bertitik tumpu pada berat badan terletak pada tapak kaki bagian depan (jinjid).

Tubuh bagian dada di dorong kedepan seperti pada tari Bali

Gerak tubuh ke depan yang di sebut dengan ngangkruk

Gerak persendianterbagi dalam gerak leher,misalnya:

>Deleg Duwur, yaitu gerakan kepala dan leher yang digerakkan hanya leher bagian atas saja, gerak kepala ke kiri dan ke kanan.

>Deleg nduwur atau dinggel, yaitu sama dengan atas hanya saja disertai dengan tolehan.

>Deleg manthuk, yakni gerakan kepala mengangguk.

>Deleg layangan, yaitu gerakan deleg duwur yang disertai dengan ayunan tubuh.

>Deleg gulu, yaitu gerakan kepala ke kiri dan ke kanan.

NEXT

Page 14: tari gandrung banyuwangi

Sikap dan gerak jari, gerakan ini ada 3 (tiga) macam diantarannya:

1. Jejeb yaitu posisi tiga jari merapat dan telunjuk merapat pada ibu jari.

2. Cengkah yaitu keempat jari merapat dan ibu jari tegak kearah telapak tangan.

3. Ngeber yaitu telapak tangan terbuka, tangan lurus sejak pangkal lengan sampai ujung jari.

Gerak persendian bahu. Gerakan ini dalam tari gandrung terdiri dari: Jingket (gerakan bahu yang di gerakan ke atas kebawah atau ke samping,) Egol pantat yang lombo dan kerep, yakni gerakan pantat ke kanan ke kiri mengikuti iringan musik gendang.

NEXT

Page 15: tari gandrung banyuwangi

TERIMA KASIH