TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP,...

15
TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA Disusum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Islam (S.Pd) Oleh : SITI KHODIJAH G000140056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP,...

Page 1: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN

TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA

Disusum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Strata 1

pada Program Studi Pendidikan Islam (S.Pd)

Oleh :

SITI KHODIJAH

G000140056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

i

Page 3: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

ii

Page 4: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

iii

Page 5: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

1

TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM

SURAKARTA

Abstrak

Transformasi yaitu perubahan sesuatu menuju sesuatu yang lain mulai dari sifat, bentuk, dan

nama. Jika digabungkan dengan kurikulum tentu maknanya yaitu suatu perubahan sistem

pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Penelitian ini membahas tentang

Perubahan Kurikulum yang ada di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta sebagai objek

untuk diteliti. Penulis memilih penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui transformasi

kurikulum apa saja yang telah dilakukan di Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta dan

bagaimana bentuk transformasi yang ada di Pondok pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. .

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan

deskriptif, penulis melakukan penelitian lapangan melalui sumber data dan informasi yang

didapat dalam wawancara dan data tertulis, observasi serta dokumentasi. Berdasarkan

penelitian data yang dilakukan di Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta menyimpulkan

bahwasanya telah terjadi perubahan kurikulum. dipesantren Ta’mirul didalamnya bermula

dari pendidikan surau, berubah menjadi pesantren syawal lalu menjadi kulliyatul mujahiddin

dan alyah kursus, berubah menjadi kulliyatul mualimin dengan jenis pesantren muadalah

setelah ada peraturan undang-undang dari pemerintah. Didalam penelitian ini penulis hanya

membahas tentang kulliyatul mujahiddin dan mualimin saja untuk dibahas. Kurikulum

Kulliyatul Mujahidin Al-Islamiyah bermakna persemaian pejuang islam, sesuai dengan

namanya para santri yang mondok di Pesantren Tersebut sangat bersungguh- sungguh dalam

menuntut ilmunya, hal itu terbukti dari tidak adanya Ijazah formal serta kurangnya sarana

prasarana yang memadai. Berlanjut ke Kurikulum Kulliyatul Mualimin Al-İslamiyah yaitu

persemaian pengajar islam, kurikulum mementingkan legal formal. Oleh sebab itu sudah

adanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang

artinya disetarakan maka tidak terdapat Ujian Nasional didalam pesantren tersebut, dan

Ijazahnya juga dibaut sendiri dan ditandatangani sendiri serta diakui pemerintah dengan SK

NO 240/C/KEP/MN/2003.

Kata kunci: transformasi, kurikulum, pondok pesantren

Abstract

To idealize the development of the times need for a transformation in an education, especially

in pesantren education which is the oldest education in Indonesia. Transformation is the

change of something to something else starting from the nature, form, and name. When

combined with the curriculum, of course the meaning is a change in the learning system to

realize the learning objectives. In this study will discuss about the changes in the curriculum

that exist in the Islamic Boarding School Ta'mirul Islam Surakarta as an object to be studied.

The authors chose the study aims to find out what curriculum transformation has been done in

pesantren Ta'mirul Islam Surakarta and how the form of transformation that exist in Pondok

Pesantren Ta'mirul Islam Surakarta. In this study, the authors used this type of field research

with a descriptive approach, the authors conducted field research through sources of data and

information obtained in interviews and written data, observation and documentation. Based

on research data conducted in Islamic Boarding Schools Ta'mirul Surakarta concluded that

there has been a change in the curriculum. Pesantren Ta'mirul in it starts from surau

education, turns into a pesantren syawal and then becomes kulliyatul mujahiddin and alyah

courses, turns into kulliyatul mualimin with your pesantren type after the law is passed from

the government. In this study the author only discuss about kulliyatul mujahiddin and

mualimin just to be discussed. The curriculum of Kulliyatul Mujahidin Al-Islamiyah means

the nursery of Islamic fighters, as the name implies the santri who boarded in the Pesantren

were all serious in demanding their knowledge, this was evident from the absence of a formal

Page 6: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

2

diploma and lack of adequate infrastructure. Continuing to Curriculum Kulliyatul Mualimin

Al-İslamiyah is a nursery of Islamic teachers, a formal legal importance curriculum.

Therefore, there is already a syllabus, RPP, diploma, but because this pesantren is based on

Mu'adalah which means it is equalized there is no National Examination in the pesantren, and

the diploma is also self-signed and self-signed and the government acknowledges with SK

NO 240 / C / KEP / MN / 2003.

Keywords: transformation, curriculum, boarding school.

1. PENDAHULUAN

Pondok Pesantren1 adalah salah satu lembaga Pendidikan tertua di Indonesia, Pendidikan ini

bermula dari masuknya Islam di Indonesia, dilihat dari segi berdirinya Pesantren, sudah jelas

terlihat jika cara belajarnya sangat klasik. Menurut catatan sejarah Pendidikan Agama Islam

bermula dari Pendidikan surau yang didalamnya mengajarkan membaca dan menghafal Al-

quran saja. Yang dipimpin oleh seorang ustadz atau ulama. Metode pembelajaran yang

diterapkan yaitu metode hafalan..

Berlanjut di Pendidikan Pesantren. Pendidikan Pesantren hingga sekarang masih

sering dijumpai tertama di pulau Jawa. Perkembangan pendidikan surau menjadi Pesantren

tentu menuntut untuk menambah kurikulum yang diajarkannya. Awalnya para ulama hanya

mengajarkan mengaji saja namun semakin banyak yang mendukung maka perlu adanya

perubahan kurikulum , kurikulum adalah suatu proses atau cara dalam program pembelajaran

untuk mencapai tujuan suatu Pendidikan,2

Didalam lembaga Pendidikan Pesantren sangat jarang mengenal dan membahas

tentang kurikulum. Istilah tersebut lebih mudah dipahami dengan sejumlah mata pelajaran,

namun makna sebenarnya dari kurikulum ialah seluruh kegiatan, keterampilan dan

kepribadian yang diajarkan oleh pendidik untuk mempengaruhi peserta didik, kompenen

kurikulum seperti merancang tujuan pembelajaran, melaksanakan strategi, dan evalusai.

Sehingga dapat mewujudkan tujuan pembelajaran didalam lembaga Pendidikan.

Menurut Saylor bersama Alexander didalam bukunya Nasution, mereka mengatakan

“the curriculm is the sum total of school efforts to influence learning. Whather in the

classroom, on the play ground, or out of school”.3 Dengan artian segala usaha yang ditempuh

sekolah untuk merangsang belajar, baik didalam kelas, lingkungan sekolah,ataupun diluar

sekolah. Seharusnya kurikulum didalam Pesantren mengacu kepada teori tersebut sehingga

1Pesantren adalah tempat belajar para santri dan Pondok berarti rumah, kata pondok berasal dari Bahasa

Arab “Funduq” yang artinya hotel atau asrama. Zamaksyar Dhofier, Tadisi Pesantren (Jakarta, LP3ES,1983),18 2 Abdurrachman Mas’ud, Dinamika Pesantren, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2002), Vii

3Nasution, Asas-Asas Kurikulum.(Jakarta: Bumi Aksara,2001), 5

Page 7: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

3

transformasi kurikulum didalam Pesantren dapat diterapkan seperti kegiatan intra dan extra-

kurikuler.

Hal tersebut membutuhkan strategi yang ampuh, peran kiai sangat dibutuhkan dalam

hal tersebut, karena pada mulanya kesuksesan suatu pesantren tergantung oleh pengelolaan

kiai yang mampu mengeksistensikan pondok pesantren sehingga pesantren dapat bertahan

lama dan menimbulkan minat terhadap masyarakat. Tidak sedikit pesantren dapat menerapkan

strategi seperti ini dikarenakan kiayi yang tidak ingin merubah sistem pendidikan sehingga

pesantren tidak bertahan lama.

Faktor penyebab terjadinya transformasi kurikulum pesantren terbagi menjadi dua

yaitu pertama : faktor external yaitu tantangan globalisasi zaman dan modernisasi, dalam hal

ini kiai harus pandai mengkolaborasikan Pendidikan Agama dengan pendidikan umum,

kedua : faktor internal yaitu kurangnya dana untuk pembiayaan, SDM yang tidak memadai,

sarana prasarana yang kurang, dan kurikulum yang kurang updateterhadap sosial dan zaman.4

Sehingga menyebabkan kemusnahan pesantren.

Jenis pesantren di Indonesia dibagi menjadi beberapa macam diantaranya ialah

pesantren klasik yang masih mengajarkan kitab-kitab klasik atau kitab kuning dengan metode

sorogan dan hafalan saja. pesantren ini bisa disebut pesantren salaf. Kedua, pesantren klasik

yang menambahkan ekstrakurikuler dan menyeimbangkan pelajaran umum didalamnya. Jenis

pesantren ini ialah transformasi dari pesantren salaf ke kholaf yang masih belum bisa

meninggalkan ajaran kitab kuningnya.

Keempat, mengembangka keterampilan tapi masih memokokkan ilmu agamnya.

Pesantren ini dapat disebut pesantren kholaf karena didalam pesantren ini tidak lagi

menggunakan kitab kuning sebagai bahan ajarnya dan didalam pesantren ini sudah berbasis

mutu sama halnya di sekolah umum lainya. Dan yang kelima pesantren yang mengasuh

beraneka ragam pendidikan baik formal maupun non formal.

Pesantren tersebut bisa diartikan sebagai pesantren muadalah yaitu pesantren yang

mempunyai hak cipta sendiri, mulai dari kurikulumnya hingga ijazah pesantren tersebut

mempunyai ijazah sendiri dan sudah diakui oleh pemerintah kestaraanya sudah disamakan

dengan ijazah SMP/SMA umum lainya.5 dari beberapa pendapat tersebut bisa disimpulkan

4Majdid Nurcholis, Bilik-Bilik Pesantren (Jakarta: Paramida, 1997), 03

5 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, “Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia”,

(Jakarta:Prenada Media, 2004),149

Page 8: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

4

bahwa adanya perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan di pesantren yang tentunya

menyangkut kurikulumnya.

Tujuan didirikanya pendidikan pesantren yaitu, membina warga negara agar

berkepribadian muslimin yang haqiqi sesuai dengan ajaran Agama Islam serta menanamkan

kepribadian muslim dan berakhlak mulia di kehidupannya sehingga dapat mencontohkan

prilaku yang diajarkan oleh Rosulullah lewat Pendidikan Agama di pesantrenya dan serta

menjadi orang yang berguna bagi Agama, masyarakat, bangsa dan negara.6

Adapun tujuan khusus yaitu, mendidik santri untuk menjadi seorang muslim yang

bertaqwa kepada Allah, untuk menjadi kader-kader ulama dan mubaligh, menumbuhkan

manusia-manusia pembangunan dirinya dan bertanggung jawab terhadap bangsa, menjadi

tenaga yang cakap dalam berbagai sektor pembangunan mental spiritual, dan membantu santri

untuk meningkatkan ke sejahteraan sosial masyarakat dan lingkungan dalam rangka

membangun masyarakat dan bangsa.7

Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. Pesantren ini terletak di kampung

Tegalsari kota Surakarta. Mulanya hanyalah masjid/surau tempat untuk ibadah sholat dan

mengaji atau taman pendidikan Quran (TPQ Masjid Tegalsari), materi yang diajarkan hanya

baca tulis Al-quran. Kemudian ulama yang mengajarkanya mempunyai inisiatif untuk

merubah pendidikan surau menjadi pesantren kilat disekitar surau tersebut.

Setelah sukses dengan pesantren kilat, pada tahun 1986 berdirilah pesantren Ta’mirul

serta tambahan kurikulum Aliyah kursus dengan menambahkan kulliyatul mujahiddin. Pada

tahun 1988 pendidikan Aliyah tidak lagi kursus (kalong) tetapi berubah menjadi Aliyah

Formal, hingga tahun 1992 kuliyatul mujahiddin dibubarkan. Setelah tahun 2003 pesantren

merubah nama kurikulumnya menjadi aliyah umum dan kulliyatul mualimin, kurikulum

tersebut sama dengan kurikulum yang ada di Pesantren Gontor. Serta turunya SK tentang

Pesantren Muadalah.8

Akan tetapi dalam panandangan lain tentu akan menjadikan dampak negatif dan

dampak positif yang akan terjadi, selain dari dampak tersebut respon pesantren terhadap

transformasi kurikulum juga dibutuhkan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu perlu adanya

penelitian objektif dan ilmiah yang dilakukan di pesantren terebut.

6 Ahmad Mutohar & Nurul Anam, Manifesto Modernisasi Pendidikan Islam,(Yogyakarta, Pustaka

Pelajar,2013 ). 188 7 Depag Ri, Pedoman Pondok Pesantren (Jakarta, Drijen Kelembagaan Agama Islam, 1985). 66-67

8 Http//.Takmirulislam.Com, 18/03/2018,20.00

Page 9: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

5

Setelah mengetahui latar belakang diatas, maka masalah yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah: 1.) apa saja Transformasi kurikulum yang ada di Pondok Pesantren

Ta’mirul Islam Surakarta ? 2.) bagaimana Bentuk Transformasi Kurikulum yang ada di

Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta?

Tujuan penelitian: Untuk mendeskripsikan transformasi Pondok Pesantren Ta’mirul Islam

tinjauan kurikulum , dan menetahui faktor penyebab pesantren Ta’mirul Islam Surakarta

melakukan transformasi dalam tinjauan kurikulumnya.

2. METODE

2.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field Research). Dengan melakukan

penelitian dilapangan atau objek lokasi untuk menyelidiki apa saja yang terjadi di

objek penelitian tersebut.9

2.2 Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif yaitu dengan menyajikan gambaran tentang keadaan atau

perilaku sosial secara rinci dan akurat melalui hasil data deskriptif yang berasal

dari data tertulis atau wawancara lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

yaitu mengenai transformasi kurikulum di pesantren ta’mirul islam surakarta.

2.3 Sumber data

Peneliti menggunakan sumber data untuk diteliti dengan informasi yang didapat

dari objek penelitian melalui wawancara dan data tertulis.

2.4 Subjek penelitian

Penelitian ini ditujukan oleh santri dan guru di pondok pesantren ta’mirul islam

surakarta.

2.5 Metode pengumpulan data

a) Observasi

Yaitu pencatatan suatu obyek serta pengamatan dengan sistemmaita

yang dislidiki. Dalam observasi ini boleh dilakukan sekali dan boleh

berulang kali.10

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

9 Abdurrahman Fathoni, “Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi” (Jakarta: Pt. Rineka

Cipta, 2006). 96 10

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta, Ugm, 2012),69

Page 10: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

6

proses kegiatan pembelajaraan atau situasi dan kondisi dalam perubahan

kurikulum di pesantren ta’mirul.

b) Interview atau Wawancara

Suatu proses pertanyaan dan jawaban dari dua orang atau lebih yang

berhadapan langsung, dan dapat mengerti bahasa isyarat, lisan serta gerak

geriknya.11

Dalam wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data-data

tenang perubahan kurikulum apa saja yang ada di pondok pesantren ta’mirul

islam surakarta.

2.6 Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan gambaran

umum tentang pondok pesantren ta’mirul islam tegalsari surakarta, Tentang

kurikulumnya.Metode dokumentsi adalah metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal yang variablenya berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar,

majalah, notulen, dan sebagainya.12

2.7 Metode Analisis Data

Data yang dikumpulkan melalui instrumen maupun non instrumen merupakan hasil

informasi, baik informasi dari kegiatan sendiri atau pengalamanya responden maupun

bukan kegiatan sendiri dari responden yang bersangkutan. 13

Peneliti memperoleh data melalui, wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Disini penulis menggunakan alat induktif, yang mana analisis data berupa informasi

yang diperoleh, dan kemudian dikembangkan menjadi hipotesis.14

Peneliti

menganalisis data dengan deskriptif analitik, melalui gambar,kata-kata dan perilaku.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mana tidak menggunakan angka atau

frekuensi.

Dalam menganalisis data perlu merangkai kegiatan kelompok, telaah,

penafsiran atau teori, yang tersetruktur sitematis, dan verifikasi data yang valid untuk

mendapat nilai akademis dan sosial dan ilmia.15

Penelitian ini mendaptkan data melalui observasi, wawancara/interview, dan

dokumentasi. Dan di kembangkan di hipotesis.16

Dalam penelitian ini analisis data

11 Ibid.89

12 Sukandarrumidi & Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian, (Yogyakarta: Ugm Perss

2008),51 13

Joko Subagyo, Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta),86 14

Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek” (Jakarta: Rineka Cipta,

1992),96 15

Sugiono, “Memahami Penelitian Kualitatif” (Bandung: Alfabeta, 2007), 89.

Page 11: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

7

digunakan dalam bentuk deskritif analiktik, yang didapat mellui gambar, kdata, dan

prilaku. Yang dirangakai di kualitatif yang membahas dan amemiliki arti yang lebih

luas di bandingkan sekedar angka saja.17

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kurikulum Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta sebelum ada transformasi

kurikulum

Pesantren ta’mirul islam mengalami beberapa perubahan nama dalam sistem pembelajrannya.

Mulai dari pendidikan surau, pesantren kilat atau pesantren nyawal, lalu Kulliyatu

Mujahiddin Al-islamiyah menjadi aliyah formal dengan tambahan kulliyatul mualimin yang

kurikulumnya sama dengan kurikulum gontor, dengan berbasis Pesantren Mu’adalah yang

artinya disetarakan. Dari beberapa perubahan dan pembaharuan nama kurikulum tersebut

tidak menjadikan pesantren ta’mirul islam merubah mata pelajaran yang ada di pesantrennya.

Kulliyatul Mujahiddin yang artinya persemaian pejuang islam makna ini diambil dari kata

bahasa arab jahada-yujahidu yang artinya bersungguh-sungguh, dari nama tersenut sudah

jelas santri yang belajar disitu sangat bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu tanpa

meminta imbalan Ijazah sebagai tanda lulusnya. Terdapat beberapa model pendidikan didalam

kurikulum ini diantaranya yaitu: Model pendidikan jihad di pesantren ta’mirul islam yaitu 1.)

Jaulah2.) Mujahada 3.) Jihad sosial 4.) jihad ekonomi. Didalam kurikulum mujahiddin ini

tidak terdapat rencana perencanaan pembelajaran ,silabus yang formal.

Standar kelulusan dalam kurikulum ini yaitu santri pandai dalam berbahasa arab, dan

cara menguji kemampuan belajar siswa dengan cara mendatangkan orang arab dan para santri

diminta untuk berbincang-bincang dengan menggunakan bahasa arab setelah itu para santri

diminta untuk menceritakan kembali tentang perbincangan mereka dengan menggunakan

bahasa arab.

Adapun materi pembelajaranya yaitu Bahasa Arab, Fiqih, Usul Fiqih, Tarikh, Hadist

dan Aqidah Akhlak. Adapun kurikulum pendidikan kulliyatul mujahiddin ini dibubarkan

ditahun 1992, pesantren yang ada ditengah kota solo ini kemudian mengganti sistem

pembelajarannya dengan kulliyatul mualimin seperti yang akan di jabarkan dibawah ini.

Kurikulum ini termasuk jenis Pessantren Salaf.

16

Ibid.96 17

Ibid. 39

Page 12: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

8

3.2 Kurikulum Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta setelah ada transformasi

kurikulum

Kulliyatul mualimin adalah pendidikan 6 tahun yang diselenggarakan di pesantren ta’mirul

pendidikan ini setingkat dengan SMP/MTs dan SMA/MA para santri tidak lagi menjadi santri

kalong, akan tetapi santri tetap tinggal di pondok selama 24 jam. Dan di dalam kurikulum ini

siswa tidak lagi mengikuti Ujian Nasional yang di selenggarakan oleh pemerintah. Jenis

kurikulum ini ialah pesantren Kholaf Adapun materi pembelajaranya sebagai berikut:

Rumpun Mata Pelajaran

Al-quran Al-quran

Tauhid

Bahasa arab Insya

Tamrin

Nahwu

Shorof

Balaghoh

Mutholaah

Mantiq

Dirosah islamiyah Tafsie

Hadis

Fiqih

Usul fiqih

Ulumul hadist

Ulumul quran

Tarikh islam

Dinul islam

Bahasa inggris Englis lesson

Grammar

Pendidikan Tarbiyah

Tarbiyah amaliyah

Filsafat Mahfudhzot

Keahlian Faroidh

Nisa’iyah (putri)

Khot

Imla

Komputer

Exstra kurikulum Kosa kata harian

Pramuka

Untuk menambahkan aktivitas dan exstra kurikulum di pesantren ta’mirul islam

menambahkan fasilitas Organisasi dan gerakan pramuka.

Dalam kurikulum ini sudah terdapat rencana perencanaan pembelajran yang

dinamakan I’dad, Silabus yang sesua standar, serta ijazah yang dibuat sendiri dan

diatandatangani sendiri serta Diakui.

Page 13: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

9

Standar kelulusan santri berakhak mulia menjadi pendidik bahasa arab dan Agama

Islam, serta Menguasai Bahasa Arab dengan Benar.

3.3 Faktor terjandinya transformasi kurikulum dipesantren takmirul islam surakarta

Telah terjadi transformasi kurikulum di pesantren ta’mirul islam surakarta pada tahun 2003

menjadi menjdi kulliyatul mualimin, hal tersebut disebabkan bebrapa Faktor yang

menyebabkan penyebab perubahan kurikulum dipesantren ta’mirul yaitu antara lain faktor 1.)

Yaitu adanya perubahan yang dibuat oleh manusia antara lain yaitu transformasi sarana

prasarana dan serta, media masa dan perubahan sosial yang terjadi di sekitar pesantren

ta’mirul islam yaitu banyaknya pendidikan yang menjamur disekitar pesantren tersebut yang

menjadikan pesantren tersebut harus bersaing dengan pendidikan yang lainya. 2.) Dimana

semakin berkembang pemikiran anak. Untuk mewujudkan cita-cita kiai Naharursuru. 3).

Yaitu adanya pemaknaan Mujahiddin dengan terorisme. Dan yang terakhir 4) Transformasi

kurikulum di pesantren Ta’mirul Islam mengakibatkan berubahnya Jenis pesantren dimana

Kurikulum Kulliyatul mujahiddin ialah jenis pesantren salaf kemudian berubah menjadi

Kurikulum kulliyatul Mualimin/at adalah jenis Pesantren Kholaf.

4. PENUTUP

4.1 Bentuk Transformasi Kurikulum Pondok Pesantren Ta’mirul Islam

Kurikulum kulliyatul mujahiddin yaitu sistem pendidikan yang mempunyai lima model

pebelajaran di antaranya yaitu; jaulah, mujahaddah, materi pelajaran, jihad sosial, dan jihad

ekonomi. Jaulah yaitu berdakwah di jalan Allah yang diaplikasikan dengan memakmurkan

masjid, mengajak sholat ke masjid dengan mendatangi satu rumah menuju rumah yang

lain. Mujahaddah di sini dimaknai orang yang bersungguh-sungguh. Di mana para santri

diajarkan bersungguh-sungguh dalam mengamalkan agama dan tidak terlalu fanatik

terhadap dunia. Materi pelajaran yang diajarkan yaitu Bahasa arab, Fiqih, Usul fiqih,

Aqidah, Hadis, Tarikh, Mustolah Hadis dengan bahan ajar kitab kuning. Kurikulum ini

termasuk satuan pendidikan pesantren salaf. Kemudian bertransformasi menjadi

Kurikulum kulliyatul mualimin. Sesuai dengan namanya, maka titik keunggulan

pendidikan KMI ialah materi keagamaan yang sama dan bertambah dari kurikulum

sebelumnya, namun tidak menghapus materi umum sekolah lainya. Hal ini seperti yang

pernah dicita-citakan oleh K.H. Naharusurur “iso ngaji lan ora kalah karo sekolah negeri”.

Level keunggulan KMI ini bisa disetarakan dengan level pendidikan S1. Hal ini dibuktikan

dalam BAB III mengenai kopetensi lulusan pesantren Ta’mirul yang dituntut untuk bisa

mempraktekkan teori pendidikan yang telah diajarkan. Serta tugas dan pengujian seperti

Page 14: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

10

perkuliahan. Serta organisasi yang mendukung sehingga tidak membuat jenuh santri dalam

mondoknya.

4.2 Proses Transformasi Kurikulum Pondok Pesantren Ta’mirul Islam

a.Faktor psikologis, dalam proses perubahan kurikulum Pondok Pesantren Ta’mirul Islam

Surakarta yaitu mewujudkan cita-cita K.H. Naharusurur yang ingin mendirikan

pesantren Kulliyatul Mualimin dan Mualimat Al-Islamiyah.

b. Faktor sosiologis yaitu tentang tantangan zaman di mana pendidikan dan kurikulum

harus perbaiki demi mewujudkan cita-cita santri.

c. Faktor filosofis, adanya pandangan lain mengenai pemaknaan Mujahiddin.

d. Faktor organisasi, terjadinya perubahan organisasi pesantren salaf ke pesantren kholaf.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mutohar & Nurul Anam. Manifesto Modernisasi Pendidikan Islam.(Yogyakarta,

Pustaka Pelajar,2013)

Bahar, Agus S. Transformasional Leadership. (Jakarta: Raja Grafindo Prasada, 2013)

Dakir H. Perencanaan & Pengembangan Kurikulum. (Jakarta: Pt Rineka Cipta, 2004)

Depag Ri. Pedoman Pondok Pesantren (Jakarta, Drijen Kelembagaan Agama Islam, 1985)

DEPDIKBUD. Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta: Balai Pustaka,2002)

Djamaluddin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Bandung: Cv. Pusaka Setia, 1999)

Firdaus. Skripsi. Pelaksanaan Kurikulum Di Pondok Pesantren Khusus Pengkaderan Da’i

Takwinul Muballighin Yogyakarta”.(Digilib.Uin-Suka.Ac.Id 2018)

Haidar, Putra. Pendidikan Islam. “Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di

Indonesia”.(Jakarta:Prenada Media, 2004)

Http//.Pma_03_12.Pdf-Adobe Reade.

Http//. Lghv1404288771.Pdf-Adobe Reade.

Http//.Pma-18-Tahun-2014(1).Pdf(Scured).Adobe Reade.

Http//.Takmirulislam.Com

Joko, Subagyo. Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta)

Khaeruddin, dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jogjakarta: pilar media, 2007 )

Majdid, Nurcholis. Bilik-Bilik Pesantren. (Jakarta: Paramida, 1997).

Mas’ud, Abdurrachman. 2002,Dinamika Pesantren. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

Mulyasa. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Nasution. Asas-Asas Kurikulum.(Jakarta: Bumi Aksara,2001).

Nurrudin. Jurnal,”Transformasi Sistem Pendidikan Pesantren”, (Fenomena, Vol. 13, No. 2

Oktober 2014)

Rahmad, Raharjo. Jurnal. Kurikulum Pesantren Salafi Dan Kholafi, (Pps.Iainuruljadid.Ac.Id

2017)

Ridlwan, Nasir. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Pondok Pesantren Ditengah

Arus Perubahan, (Yogyakarta, Pusaka Pelajar,2005)

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian, (Yogyakarta, Ugm, 2012)

Sukandarrumidi & Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian, (Yogyakarta:

Ugm Perss 2008)

Soryono, Soekamto. Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafndo Persada 1997)

Syamsu, Rizal. Jurnal. “Transformasi Corak Edukasi Dalam Sistem Pendidikan Pesantren,

Dari Pola Tradisi Ke Pola Modern”.( Jurnal.Upi.Edu Vol. 9 No. 2-2011 )

Page 15: TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan

11

Suharsimi, Arikunto. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek” (Jakarta: Rineka

Cipta, 1992)

Sugiono. “Memahami Penelitian Kualitatif” (Bandung: Alfabeta, 2007)

Zamaksahari Dhofier. Tradisi Pesantren, (LP3S, Jakarta, 1982)