TangPress "Kabar Seputar Tangerang"

5
Tragis : Pembagian Beras Lansia dan Wanita Terinjak-injak Minibus Terjun ke Pemancingan TANGERANG, TANGPRESS - Vihara Nimmala Boen San Bio membagikan sekitar 20 ton beras kepada 4.100 orang dalam rangka me- nyambut perayaan Cioko, yang jatuh tepat pada hari ini, Kamis (25/8/2011). Acara pembagian beras sudah menjadi agenda tahu- nan bagi vihara yang terle- tak di Jalan KS Tubun 43, Tangerang ini. Pembagian beras dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 09.00. Sekitar pukul 07.30 WIB, kondisi Jalan KS Tubun sempat terhambat akibat banyaknya orang yang ber- kumpul di depan vihara. Mereka menunggu dibu- kakannya pintu vihara un- tuk mendapatkan sumban- gan beras, masing-masing mendapatkan jatah 5 liter. Dari pantauan Tangpress, sempat terjadi aksi dorong mendorong saat pintu vi- hara dibuka sekitar pukul 08.15. Bahkan, terlihat se- jumlah wanita dan lansia sempat terinjak-injak mas- sa. Namun secara keseluru- han, terpantau aman karena ada bantuan dari pihak ke- polisian yang membantu jalannya pembagian beras. “Ini merupakan kegiatan yang kesekian kalinya, ada peningkatan dari jumlah orang yang datang. Ka- lau tahun kemarin 3.500 orang, sekarang naik men- capai 4.100 orang. Selu- ruh beras dihimpun dari umat vihara kami, tapi ada juga yang datang dari donatur,” ucap Afandi, koordinator acara bakti sosial pembagian beras. Afandi mengatakan, acara pembagian beras sebagai wujud kepedulian vihara terhadap warga sekitar yang tergolong kurang mampu dari segi ekonomi. Dan acara seperti ini, akan terus diadakan setiap tahunnya. (RAF) Ratusan warga sekitar Tangerang sejak pukul 07.00 WIB memadati depan Vihara Nimmala Boen San Bio, untuk bere- but beras yang dibagikan pihak Vihara. Rabu 27 Juni 2012 Dibuat sebagai tugas akhir Editing dan Produksi Media Cetak. TangPress/Rafael Miku Beding TANGERANG, TANGPRESS - Minibus angkutan antarjemput maskapai penerbangan Air Asia dengan nomor polisi B 77376 IU, Selasa (9/8/2011) sekitar pukul 09.30 WIB, berhasil di- evakuasi. Minibus itu menabrak pembatas jembatan Sun- gai Cisadane, kemudian terjun tak jauh dari kolam Pemancingan Rama, berjarak 100 meter dari jembatan arah Jalan Teuku Umar, Keluraham Kar- awaci, Kecamatan Kar- awaci, Kota Tangerang, Selasa. Suta (45), pemilik Pemancingan Rama, men- gatakan, dia baru menge- tahui kecelakaan tersebut sekitar pukul 05.00 WIB. “Saya telat, ketika baru bangun pagi kaget ngeliat orang banyak ngumpul di depan jalanan, melihat ke arah pemancingan saya. Ternyata ada sebuah mini- bus yang nyungsep. Kata warga sekitar sih jam 04.00 subuh kejadiaannya, mini- bus itu terjun ke pemancin- gan saya,” ujarnya sembari membersihkan ranting-rant- ing pohon yang tumbang akibat tertimpa minibus tersebut. (RAF)

description

Dibuat sebagai UAS editing dan produksi media cetak. Tim penyusun : Trias Prayogi, Luddy Kausar, Michelia Jessica, Rafael Miku Beding.

Transcript of TangPress "Kabar Seputar Tangerang"

Page 1: TangPress "Kabar Seputar Tangerang"

Tragis : Pembagian BerasLansia dan Wanita Terinjak-injak

Minibus Terjun ke Pemancingan

TANGERANG, TANGPRESS - Vihara Nimmala Boen San Bio membagikan sekitar 20 ton beras kepada 4.100 orang dalam rangka me-nyambut perayaan Cioko, yang jatuh tepat pada hari ini, Kamis (25/8/2011). Acara pembagian beras sudah menjadi agenda tahu-nan bagi vihara yang terle-tak di Jalan KS Tubun 43,

Tangerang ini. Pembagian beras dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 09.00. Sekitar pukul 07.30 WIB, kondisi Jalan KS Tubun sempat terhambat akibat banyaknya orang yang ber-kumpul di depan vihara. Mereka menunggu dibu-kakannya pintu vihara un-tuk mendapatkan sumban-gan beras, masing-masing

mendapatkan jatah 5 liter. Dari pantauan Tangpress, sempat terjadi aksi dorong mendorong saat pintu vi-hara dibuka sekitar pukul 08.15. Bahkan, terlihat se-jumlah wanita dan lansia sempat terinjak-injak mas-sa. Namun secara keseluru-han, terpantau aman karena ada bantuan dari pihak ke-polisian yang membantu

jalannya pembagian beras. “Ini merupakan kegiatan yang kesekian kalinya, ada peningkatan dari jumlah orang yang datang. Ka-lau tahun kemarin 3.500 orang, sekarang naik men-capai 4.100 orang. Selu-ruh beras dihimpun dari umat vihara kami, tapi ada juga yang datang dari donatur,” ucap Afandi,

koordinator acara bakti sosial pembagian beras. Afandi mengatakan, acara pembagian beras sebagai wujud kepedulian vihara terhadap warga sekitar yang tergolong kurang mampu dari segi ekonomi. Dan acara seperti ini, akan terus diadakan setiap tahunnya.(RAF)

Ratusan warga sekitar Tangerang sejak pukul 07.00 WIB memadati depan Vihara Nimmala Boen San Bio, untuk bere-but beras yang dibagikan pihak Vihara.

Rabu27 Juni 2012

Dibuat sebagai tugas akhir Editing dan Produksi

Media Cetak.

TangPress/Rafael Miku Beding

TANGERANG, TANGPRESS - Minibus angkutan antarjemput maskapai penerbangan Air Asia dengan nomor polisi B 77376 IU, Selasa (9/8/2011) sekitar pukul 09.30 WIB, berhasil di-evakuasi. Minibus itu menabrak pembatas jembatan Sun-gai Cisadane, kemudian terjun tak jauh dari kolam Pemancingan Rama, berjarak 100 meter dari jembatan arah Jalan Teuku Umar, Keluraham Kar-awaci, Kecamatan Kar-awaci, Kota Tangerang, Selasa. Suta (45), pemilik Pemancingan Rama, men-gatakan, dia baru menge-tahui kecelakaan tersebut sekitar pukul 05.00 WIB. “Saya telat, ketika baru bangun pagi kaget ngeliat orang banyak ngumpul di depan jalanan, melihat ke arah pemancingan saya. Ternyata ada sebuah mini-bus yang nyungsep. Kata warga sekitar sih jam 04.00 subuh kejadiaannya, mini-bus itu terjun ke pemancin-gan saya,” ujarnya sembari membersihkan ranting-rant-ing pohon yang tumbang akibat tertimpa minibus tersebut. (RAF)

Page 2: TangPress "Kabar Seputar Tangerang"

Generasi Instan Soekarno berani berkata : “Berikan kepadaku 1000 orang tua aku sanggup mencabut Semeru dari uratnya. Tapi berikan kepadaku 10 pemuda, maka aku sanggup menggoncangkan dunia.” Sejarah menorehkan tinta emas bagi perjuangan kaum muda yang turut memerdekakan dan membangun Indo-nesia. Kaum muda dilukiskan sebagai sosok yang unggul, bergairah, bergelegak dan bergelora secara fisik, psikis, intelektual, serta berani dalam bersikap. Kaum muda juga merupakan sosok superior, progresif, revolusioner dengan semangat berkobar-kobar, dan bara spirit yang menyala-nyala. Dalam setiap fase sejarah, kepemimpinan kaum muda adalah motor penggerak perubahan zaman. Kebangkitan nasional 20 Mei 1908, yang ditandai dengan berdirinya organisasi kepemudaan Budi Utomo, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, hingga Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, adalah momentum-momentum sejarah yang men-empatkan kaum muda sebagai aktor utamanya. Tidak berhenti sampai disitu, Reformasi tahun 1998, telah menjadi investasi baru bagi kebangkitan kembali gerakan kaum muda. Kaum muda yang tidak bersenjata telah berhasil merobohkan sebuah rezim yang sangat kuat dan kokoh; rezim Orde Baru. Kepahlahwanan mereka (para kaum muda terdahulu) merupakan sebuah semangat yang wajib menjadi inspi-rasi bagi segenap penerus negeri ini, sebab gerakan yang ikhlas dan benar-benar tulus berjuang tanpa pamrih ini, rasanya akan sulit bagi kita untuk mampu mengulang sejarah fenomenal tersebut. Menjadi sebuah bahan refleksi, bahwa Fenomena-fenomena kepahlawanan para pendahulu ini terasa luntur dimakan peradaban zaman yang menyirat sebuah pertan-yaan bagi kaum muda bangsa saat ini, akankah kita mam-pu meneruskan semangat dan deru patriotisme mereka di zaman penuh teknologi dan persaingan global saat ini?Tidak dapat dipungkiri, era globalisasi melahirkan bu-daya instan. Budaya instan adalah budaya segera, artinya budaya dimana pemiliknya menyukai segala sesuatu yang dapat diperoleh dengan segera. Ada juga yang me-nyatakan instan sebagai short cut atau jalan pintas. Mengkritisi perkembangan kaum muda saat ini, dapat dikatakan bahwa : kaum muda saat ini lebih mengenal pepetah “kecil suka-suka, muda foya-foya, dan tua ma-suk surga” dari pada “rajin pangkal pandai” atau “hemat pangkal kaya”. Sebuah perubahan pola pikir yang sangat memprihatinkan. Pandangan budaya instan seharusnya dihilangkan dari budaya kaum muda. Menjadi generasi muda yang mental instan bukan tuntutan zaman saat ini. Untuk berkembang lebih jauh lagi, bangsa indonesia membutuhkan semangat kerja keras sama halnya dengan para pejuang yang dahulu mengorbankan darah mereka.

EDITORIALKabar Tangerang2 TangPress, 27 Juni 2012

DEWAN REDAKSI

Pimpinan Redaksi : Rafael Miku BedingRedaktur Pelaksana : Trias ParyogiPimpinan Perusahaan : Michelia JessicaEditor : Luddy Kausar EdliantyasLayout Design : Luddy Kausar EdliantyasReporter : Rafaelm Miku Beding Trias Prayogi Michelia Jessica Luddy Kausar Edliantyas

Seratus orang buruh PT Star Cosmos berdemo di depan pabrik mereka untuk menuntut hak normatif. Demo berjalan dengan damai, tanpa aksi kekerasan.

Sebuah bus Air Asia ditemukan terperosok ke pemancingan. Belum diketahui penyebab terperosoknya bus tersebut. Sekitar pukul 10.00 WIB mobil derek menarik bus tersebut keluar. (9/8/2011)

TANGERANG, TANGPRESS - Kamis (18/8/2011) sekitar pukul 08.00 WIB sebanyak 100 orang buruh PT Star Cos-mos yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN) melaku-kan aksi demo damai di depan pabrik mereka yang beralamat di Jalan KH Agus Salim Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Kepada perusahaan yang bergerak di bidang elek-tronik tersebut mereka menuntut menyangkut lima hal pokok (tuntutan

hak normatif), yaitu upah lembur yang tidak pernah diberikan, tidak adanya cuti libur, pemberian Jamsostek yang tidak merata keselu-ruh karyawan, menuntut adanya penetapan status karyawan dari karyawan kontrak menjadi karyawan tetap, serta slip gaji harus transparan. “Kami, yang berdemo di sini mewakili teman-teman kami yang juga menuntut hal yang sama. Perusahaan kami nilai tidak peduli akan karyawan-karyawannya. Contoh kecil gaji yang baru masuk, dengan gaji

yang sudah belasan tahun kerja, tidak ada perbedaan. Permasalahan ini sudah kami usut sejak bulan Mei lalu, namun belum ada titik terang sampai dengan saat ini. Kami menuntut kejela-san dari tuntutan kami ini,” ujar Anwar, Ketua Pengu-rus FSBN PT Star Cosmos. Lebih lanjut, Abdu Surah-man selaku Disnakertrans Kota Tangerang me-nyatakan bahwa, sebena-rnya inti permasalahannya hanyalah bahwa sejumlah orang sekitar 100-an orang datang, dan menuntut hak normatif mereka. (RAF)

TANGERANG, TANGPRESS - Sebuah rumah milik pensiunan polisi provos, Selasa (26/7/2011) sekitar pu-kul 07.00 WIB, terbakar. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Api diduga berasal dari korslet-ing listrik. Menurut Sukadma (70), rumah yang ditinggalinya sejak tahun 1965 di kom-pleks asrama polisi Pasar Baru, Jalan KS Tubun, RT 01 RW 04, Koata Tangerang itu terbakar tanpa menyisakan barang berharga miliknya. “Hanya satu unit sepeda motor bebek,” katanya kepada TangPress, Selasa pagi. Dia mengatakan, api ber-asal dari hubungan pendek arus listrik. Api kemudian

membesar dan melahap seluruh bangunan rumah setelah percikan api menja-lar kesana-kemari. Sukadma mengaku sangat kehilangan rumah yang sudah ditempatinya se-jak tahun 1965 itu. “Saya merupakan orang pertama yang menghuni asrama polisi ini,” katanya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Semua anggota keluarga Sukadma, selamat. “Cuma total kerugian saya mencapai ratusan juta,” ujar Sukadma, matanya berkaca-kaca. Kerugian terdiri dari uang Rp 48 juta hangus terbakar di dalam lemari, Rp 7 juta di kantong celana yang digantung di dalam lemari, beserta surat-surat berharga

lainnya. “Yang amat disayangkan, banyak barang-barang antik milik Pak Kadma yang juga habis terbakar,” kata Abdulatif Karin (70), rekan Sukadma.Api berhasil dipadamkan oleh 5 unit mobil pemadam kebakaran Kota Tangerang, sekitar setengah jam setelah kebakaran berlangsung.“Pemadam sih datang, cuma telat. Padahal tempat-nya enggak jauh,” Sukadma kesal.Sekitar pukul 08.25 api sudah berhasil dipadamkan, dan kondisi lalu lintas yang sempat terhambat, kini sudah kembali seperti biasa lagi. jalan raya yang sem-pat penuh akibat macetnya kendaraan, perlahan mulai kembali terkontrol. (RAF)

100 Buruh Star Cosmos Tangerang Demo

Rumah Pensiunan Provos Terbakar

Kabar TangerangTangPress, 27 Juni 2012 3

TangPress/Rafael Miku Beding

TangPress/Rafael Miku Beding

Tanah Bersengketa, Dua Petani Kubur DiriTANGERANG, TANG-PRESS - Agus (45) dan Gani (53), Jumat (15/7/2011), melakukan aksi menguburkan diri di tanah persawahan di dalam kompleks pergudagan Kosambi Permai, Kampung Beting, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kabu-paten Tangerang. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan keluarga mer-eka atas kepemilikan tanah seluas 48.020 meter2 yang terancam berpindah hak pemilik. Kami akan mempertah-ankan hingga titik darah penghabisan. Kami hanya petani, dan kami rakyat ke-cil, mohon jangan ditindas Tanah seluas 48.020 me-ter2, dengan sebutan nama rawa Ki Mahmud, memi-liki nomor garap sah 52/PP/10/62/68/1968, dalam pengawasan tim pengacara AJ Harris Marbun, kini menjadi persawahan yang digarap Agus, Gani, dan Sailan (55). “Tanah ini sudah kami sekeluarga garap sejak ta-hun 1968, sejak zaman ka-kek saya, hingga sekarang. Hasil persawahan semuan-ya kami makan sendiri, semuanya untuk penghidu-

pan kami sekeluarga,” ujar Agus kepada TangPress. Tanah warisan keluarga itu mengalami kesulitan sewaktu ingin membuat su-rat sertifikat kepemilikan di tahun 2000. Agus terkejut ketika mengetahui, bahwa tanah mereka sudah ada sertifikatnya tapi atas nama YM, SM, dan MM. “Kami akan mempertah-ankan hingga titik darah penghabisan. Kami hanya petani, dan kami rakyat kecil, mohon jangan ditin-das, kami memang bodoh, tapi kami hanya menuntut hak kami. Tanah garapan ini hak kami,” ujar Sailan. (RAF)

TangPress/Rafael Miku Beding

Jadwal Acara1. Memahami Liyan: Fo-

rum Lakon Adaptasi1 juni – 30 juni.

20:00 - 22:00 WIB Jl.Salihara No.16

Pasar Minggu, Jakarta Selatan

2. Jakarta dalam Sastra30 juni 2012.

20:00 - 22:00 WIB Jl.Salihara No.16

Pasar Minggu, Jakarta Selatan

3. Musyawarah buku: Cinta di Negeri Seribu Satu Tiran

Kecil4 Juli 2012.

19:00 - 21:00 Jl.Salihara No.16

Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Page 3: TangPress "Kabar Seputar Tangerang"

COMPRESS : TITIAN MUDA JURNALIS UMN

UMN GREEN WEEK :MENANAM POHON BAKAU

TANGERANG, TANGPRESS - (21/05/2012) Terseleng-garanya acara ini berangkat dari kenyataan bahwa banyak mahasiswa fakultas ilmu komunikasi jurusan jurnalistik yang mempun-yai karya berupa tulisan-tulisan yang tidak terpub-likasikan dan semata-mata

hanya untuk tugas. Selain itu, di Universitas Multime-dia Nusantara pun belum pernah diadakan semacam pameran hasil karya jurnal-istik. Berangkat dari ke-nyataan itu, maka majalah Insight bekerja sama den-gan Ultimagz mengadakan pameran jurnalistik tersebut yang bertajuk Commpress:

Titian langkah Jurnalis. Kenapa dikatakan Titian? Karena pameran pertama ini menjadi langkah awal menuju pembaruan yang lain. Dengan langkah awal ini, diharapkan, akan ada kelanjutan yang lebih baik lagi. Selain itu, pameran yang dimulai berdampingan

TANGERANG, TANGPRESS - Salam KEY! Keep the Earth Young, bergema meriah mengantarkan para peserta penanaman bibit bakau dan panitia UMN Green Week 2012 menuju kawasan penanaman bibit mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Melalui acara UMN Green Week 2012, segenap civitas akademika UMN mencoba untuk mema-hami dan mengupayakan pengembangan kepedulian yang lebih kepada kaum muda yakni dengan mem-perkenalkan potensi bakau dalam menjaga stabili-tas ekosistem dan ramah

lingkungan. Oleh sebab itu, UMN Green Week 2012 yang akan berlangsung selama satu minggu, 22 -27 April 2012, yang diawali dengan penanaman bibit bakau di Kawasan Ekowi-sata Tol Sedyatmo, Kom-plek Elang, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, dan akan dilanjutkan dengan rang-

dengan festival komunikasi Commfest yang diseleng-garakan Himpunan Maha-siswa Ilmu Komunikasi(IM KOM) pada 9-18 Mei 2012. Hanya saja, pameran ini akan diperpanjang den-gan puncak acara pada 22 Mei. Dalam merealisasikan pameran ini, dibagi dua kategori dalam prosesnya. Pertama, timeline sejarah pers disertai tokoh kunci pergerakan pers zaman itu. Kedua, hasil karya para mahasiswa baik berupa tulisan ataupun foto yang sudah masuk di media massa ataupun nonmedia. Dua kategori ini memiliki pemaknaan berbeda. Pada runutan sejarah pers, pam-eran ini ingin menunjukkan rantai sejarah perkemban-gan pers yang dimulai pada zaman Tirto Adhi Soerjo, pendiri surat kabar harian Medan Prijaji hingga era reformasi. Untuk itu, di setiap lantai dari lantai 1-6 dekat lift dibuatlah diorama yang menggambarkan ke-adaan pers sesuai tahapan zaman.

Di sisi lain, pameran ha-sil karya mahasiswa yang pernah dimuat di berbagai situs maupun media cetak terpampang di tepi-tepi di dalam Function Hall UMN. Karya-karya mereka sebagian besar dihasilkan ketika mengikuti kerja libur atau magang. Pam-eran inilah yang menjadi ajang untuk menunjukkan kalau mahasiswa jurnalistik UMN bisa menghasilkan karya, tidak sekadar ber-teori saja. Pameran ini juga untuk mengapresiasi tugas dan karya yang pernah di-hasilkan. Di sekitar lorong dekat function hall, ada gambar tiga dimensi dan tempelan-tempelan berisi berbagai peristiwa pers yang turut mengantarkan bangsa Indonesia menuju berbagai era. Menurut Rafael Miku Beding, ketua panitia Commpress, pameran ini juga sebagai ajang untuk menunjukkan hasil karya mahasiswa jurnalistik di UMN. (LDY)

kaian acara menarik selama satu minggu ke depan. Bibit bakau yang sudah ter-kumpul dari para pembeli bibit di kampus UMN dan di Gramedia Summarecon Mall Serpong bahkan telah mencapai 600 bibit. Para peserta dan panitia pergi ke tempat penana-man dari kampus UMN menggunakan tronton yang telah disediakan panitia dan berangkat pada jam delapan pagi. Sesampainya di kawasan Ekowisata Tol Sedyatmo, kawan-kawan Mapala UMN mengarah-kan kepada PIC masuk ke dalam kelompoknya mas-ing-masing. Acara pun dimulai den-gan briefing dan kata sambutan dari Rafael Miku Beding, selaku koordinator acara penanaman bibit ber-sama Steven, ketua Mapala UMN. Acara penanaman bakau pun dimulai dengan turun-nya peserta dari kelompok

satu, dan beberapa panitia ke lahan yang sudah di-siapkan pihak PIK untuk ditanami bibit bakau oleh peserta UMN Green Week. Setiap kelompok yang telah selesai menanam minimal dua bibit, segera naik kembali dan diperke-nankan membersihkan diri dan mengganti pakaian di tempat yang sudah disiap-kan panitia. Kegembiraan dan kehebohan ini tidak hanya dirasakan oleh para peserta, tetapi juga seorang dosen UMN yang ikut menanam bibit yakni Bapak Ari Darmawan. Setelah sselesai member-sihkan diri, waktu sudah menunjukkan waktunya makan siang dan kem-bali menuju kampus UMN. rombongan berangkat dari kawasan PIK jam satu siang, dan akhirnya tiba kembali di kampus UMN jam tiga sore. (LDY)

TENGOK KAMPUS : UMN

BEREKSPRESI MELALUI KACAU VISUAL

TANGERANG, TANGPRESS - Pameran karya seni Mahasiswa Uni-versitas Multimedia Nusan-tara (UMN) bertajuk Kacau Visual kembali digelar. Pameran yang menunjukan puluhan kumpulan karya seni para mahasiswa UMN dihadirkan pada senin (29/5/2012) di Lobby UMN selama sepekan. Dengan tema Grafis dan Kontemporer Urban, para mahasiswa UMN yang menyerahkan karyanya, untuk diseleksi terlebih dahulu agar tidak menyim-pang dari tema yang sudah ditetapkan. Baru setelahnya bisa masuk ketahap untuk

dipamerkan. Sebagai interaksi den-gan para pengunjung yang melihat pameran terse-but, panitia Kacau Visual menyediakan berbagai alat menggambar. Cat air, wadah menggambar, dan meja gambar disediakan secara kusus untuk menun-jukan kebebasan erekspresi mahasiswa UMN, yang kemudian bisa ditempel-kan pada partisi yang telah disediakan. Untuk ikut serta dalam acara ini, seniman muda ini memberikan kebebasan tanpa syarat kepada para mahasiswa UMN yang mau ikut serta. Konsisten adalah

kunci yang mereka pertah-ankan untuk membangun spirit dan kerjasama dalam sebuah team. Mereka mengharapkan agar maha-siswa UMN yang ikut serta dalam Kacau Visual, bisa menjadi bibit baru yang unggul dan penerus yang baik untuk Kacau Visual. Sebelumnya, pada 2011 yang lalu, Kacau Visual juga mengadakan pameran mini di Student Lounge yang dihadiri ratusan Mahasiswa UMN yanag terletak di Tangerang ini.(COGI)

Aloysius Nitia selaku Ketua Pameran Kacau Visual

Suara Muda4 TangPress, 27 Juni 2012Suara Muda 5TangPress, 27 Juni 2012

Tips & Trik“ONLINE SHOP”

Rangkaian peristiwa penting yang ada di Indonesia sejak awal penjajahan sampai den-gan saat ini terpajang di depan function hall UMN.

TangPress/Luddy K. Edliantyas

TangPress/Luddy K. Edliantyas

TangPress/Trias Prayogi

TangPress/Luddy K. Edliantyas

TangPress/Rafael Miku Beding

Tampak Kampus UMN Budiman Sujadjatmiko Memberikan Kuliah Umum Politik

Saat ini banyak cara seseorang dapat berjualan. Dia tidak harus memiliki sebuah toko atau ruko. Namun, ia cukup memiliki sebuah handphone atau mengerti cara penggunaan komputer atau internet. Salah satu cara untuk berjualan yang menarik perhatian saat ini adalah melalui media internet atau media di handphone, atau yang sering dikenal dengan istilah Online Shop. Namun, bukan berarti berjualan melalui online (handphone dan internet) tidak menemukan kesulitan. Meskipun terlihat mudah, bukan berarti tidak ada kesulitan atau masalah dalam berjualan onllie shop. Banyaknya supplier palsu, seseorang yang hutang, ketidakpuasan barang atau bahan dari suppplier, adalah beberapa contoh kesulitan yang ditemu-kan dalam online shop. Namun, bukan berarti tidak ada orang yang berhasil dalam berjualan melalui sistem online ini. Salah satunya adalah Pingkan. Mahasiswi Jurusan Agroteknologi angakatan 2008 Universitas Padjajaran Bandung ini adalah salah satu contoh anak muda yang berhasil berjualan melalui sistem online. “Sudah dua tahun berjualan baju sama aksesoris kaya cincin, kalung,” kata Pingkan. Sebelum terjun dalam bisnis online shop, ia pernah berjualan gelang-gelang karet dari Cina (2009-2010). Lalu pada tahun 2010 pertengahan ia ber-sama temannya, Hana Said, terbesit pemikiran untuk berjualan online shop. Akhirnya, ia bersama Hana memutuskan untuk berjualan baju dari Cina, kemudian ditambah dengan cincin dan kalung. “Awalnya nyoba browsing-browsing dulu kira-kira supplier mana yang penawaran barangnya paling bagus. Terus coba beli dulu, buat buktiin sesuai nggak sama penawaran barangnya.” Akhirnya, setelah menemukan supplier yang sesuai dan cocok dengan kriteria yang diinginkan, Pingkan dan Hana pun mencoba mempromosikan-nya melalui grup BBM (Blackberry Messenger) dengan nama Prospere Shop. Memilih supplier yang cocok untuk jadi produsen barang yang akan dijual bukanlah hal yang mudah. Tidak hanya itu saja, fakta adanya tempat supplier (Lokasi penjual) pun menjadi faktor utama agar seseorang tidak tertipu. Dalam hal ini, Pingkan memberikan tips-tipsnya dalam memilih supplier, yaitu:

1. Mencari (Browsing) tempat online shop yang menjual barangnya secara grosiran.

2. Bandingkan harga dari tiap toko tersebut. Pembandingan ini dilakukan untuk melihat harga dari barang yang ditawarkan. Hal ini dilakukan agar kita dapat melihat apakah kita sanggup dari penawaran harga yang diberikan. Sebab, biasanya terdapat minimal pembelian.

3. Tempatnya terbukti terjamin, sehingga tidak akan tertipu.

4. Lokasi yang disebutkan diketahui tempat atau alamatnya. Ini diperlukan untuk mengantisi-pasi agar kita tidak ditipu.

5. Jangan berhenti untuk mencari supplier yang tawarannya lebih baik. Oleh sebab itu, sebai-knya jangan terikat dengan satu supplier.

Page 4: TangPress "Kabar Seputar Tangerang"

Setelah penantian panjang, akhirnya, boyband asal Korea, Super Junior, dapat me-nyapa para penggemarnya di Indonesia. Melalui konser yang berjudul Super Show 4, para ELF (sebutan penggemar Super Junior) dapat menyaksikan secara langsung aksi panggung idolanya. Awalnya, Indonesia tidak terdapat dalam daftar negara yang dikunjungi oleh Super Junior. Namun, setelah melalui beberapa kali proses negosiasi antara promotor, yaitu Showmaxx Entertainment dengan SM Entertaintment selaku manajemen Super Junior, akhirnya Indonesia menjadi bagian dalam Super Show 4 (SS4). Bahkan konser Super Junior di Indonesia menorehkan sejarah baru dalam industri musik Indonesia. Hal ini dikarenakan, konser ini diadakan selama 3 hari berturut-turut. Super Junior menjadi artis pertama yang berhasil mengadakan konser di Indonesia sela-ma 3 hari. Semula, konser ini hanya akan diadakan selama 2 hari, tetapi melihat antusias para ELF, maka promotor pun menambahkan waktu konser. “[CONFIRMED] SS4INA-Day3. 27th April 2012 at MEIS Ancol, Jakarta. 7:30pm,” tulis Sherwin dalam akun twitternya. Akhirnya, konser tur dunia Super Junior di Indonesia diadakan tanggal 27 April-29 April 2012, di Mata Elang Internasional Ancol (MEIS) Ancol. Meskipun Super Show merupakan rangkaian konser dari Super Junior, bukan berarti hanya Super Junior saja yang akan tampil dalam konser tersebut. Biasanya, Super Junior akan membawa satu guest star, yaitu F(x), salah satu girlband yang masih satu manaje-men dengan mereka, SM Entertainment. Namun, khusus untuk Indonesia bukan F(x) yang akan dibawa, melainkan EXO-M, boyband baru dari SM Entertainment. (CHIKA)

Minggu (3/6), penyanyi eksentrik asal Amerika Lady Gaga seharusnya menggelar konser pertamanya di Jakarta, Indonesia. Namun, dengan alasan keamanan, manajemen Lady Gaga membatalkan rencana itu. Gagalnya Konser Lady Gaga membuat kekecewaan kepada puluhan penggemar Lady Gaga atau yang kerap disebut Little Monster. Mereka menunjukan kekecewaannya den-gan menggelar flash mob yang bertajuk “LIL MONSTER TRIBUTE TO DIVERSITY” di taman utara Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Meski keputusan pembatalan konser itu sudah dikeluarkan sejak pekan lalu oleh pihak penyelenggara, namun ketidakpuasan para penggemar Lady Gaga atas keputusan terse-but masih terdengar hari ini. Dengan diiringi sejumlah lagu Lady Gaga seperti Judas dan Born This Way, mereka menari dengan gaya khas mereka sambil mengacungkan poster kecaman atas pembata-lan konser Lady Gaga. “Kita semua down, kita semua nangis. Gak cuma saya saja yang nangis, tapi kita semua disini nangis karena dia (Lady Gaga -red) gak jadi kesini. Itulah bertapa kita cinta banget sama Lady Gaga” kata Tria salah seorang Little Monster. Selain melakukan flash mob, mereka juga melakukan aksi taruh bunga dan diikuti dengan memberikan cap keprihatinan pada spanduk Lady Gaga. “Sebenarnya kalau dipandang secara positif, bisa jadi devisa negara. Lalu, yang sering dikatakan bahwa dia adalah pemuja setan, itu lebih kepada ekspresi,” ucap Sunan Kali-jaga selaku pengacara promotor Lady Gaga di Indonesia yang ditemui di GBK.

LADY GAGA BATAL KONSER

Iyojo: Rumah Makan Khas Manado

MERIAHNYA SUPER SHOW 4 SUARA ANAK LANGIT

Jalan-Jalan6 TangPress, 27 Juni 2012 Liputan Khusus 7TangPress, 27 Juni 2012

Sajian kuliner khas Manado saat ini sudah mudah ditemukan. Tidak perlu ke Manado atau ke daerah-daerah yang banyak terdapat orang Manado untuk mencicipi makanan asli Sulawesi Utara ini. Salah satunya adalah daerah Gading Serpong, Tangerang. Di sini kita dapat menemukan satu rumah makan khas Manado yang dike-mas dengan nuansa hijau dan cokelat.

Iyojo! Itulah nama rumah makan Manado yang terletak di Ruko Finansial BA 1/54 Summarecon Gading Serpong, Tangerang. Iyojo yang berarti “Ya” dalam Bahasa Indo-nesia, merupakan kata sehari-hari yang sering diucapkan oleh orang Manado. Dengan alasan inilah Olfita Karuwur memberikan nama Iyojo kepada rumah makannya. Tidak hanya itu saja, hanya dengan mendengarkan kata ‘Iyojo’ orang pasti sudah tahu bahwa itulah adalah rumah makan Manado. Keunikan dari rumah makan ini, salah satunya adalah tampilan yang diberikan Fita untuk setiap pengunjung yang datang. Saat memasuki Iyojo, suasana yang ditampilkan adalah nuansa kampung halaman yang asri dan alami. Banyak bambu dan daun plastik berwarna hijau menghiasi ruangan tersebut. Di sudut ruangannya pun terletak sebuah kandang burung kecil. “Iyah, dibuat alami. Biar nuansa alamnya lebih terasa ajah,” ucap Fita. Setiap benda yang terdapat dalam ruangan tersebut merupakan hasil desain dirinya sendiri.Namun, di rumah makan ini, yang dicari tentu bukan hanya suasananya saja, melainkan makanan khas Manadonya. Di sinilah kita dapat merasakan makanan Manado asli yang tidak dicampur dengan bumbu lain. “Bumbunya asli bumbu manado. Nggak dicampur sama bumbu lain. Biar rasanya nggak berubah,” kata perempuan asli Manado ini.Di sini kita dapat menjumpai kue-kue khas Manado seperti Panada, Balapis, Lalam-pa, Bagea, dan sebagainya. Harga kue ini pun terbilang murah, berkisar Rp2.500-Rp5.000,00. Selain kue-kue khas Manado, sudah pasti kita dapat menemukan makanan khas Manado yang dimasak sendiri oleh Reini Karuwur. (CHIKA)

Konser Lady Gaga bertajuk The Born This Way Ball Tour 2012 sejatinya akan digelar di Jakarta pada hari Minggu 3 Juni 2012, namun pekan lalu pihak penyeleng-gara konser, Big Daddy Entertainment membatalkannya dengan alasan keamanan. Protes bukanlah hal baru bagi Lady Gaga saat menjalani konser di Asia. Di Filipina dan Korea Selatan konser, dia mendapat protes dari sejumlah kelompok Kristen, namun pemerintah di kedua negara itu tetap mengijinkan konser artis bertubuh ramping itu untuk tetap digelar. (COGI)

Melihat situasi pendi-dikan di Indonesia saat ini, mendengar apa yang dibicarakan orang banyak mengenai sistem pendidi-kan di Indonesia saat ini, sampai ke ‘merasakan’ sistem pendidikan mulai dari bangku TK hingga ke jenjang perkuliahan merupakan suatu hal yang biasa kita rasakan. Tapi itu mimpi dan sesuatu yang tidak biasa bagi anak-anak jalanan yang merajut harapan di Rumah Belajar keluarga anak langit. Berlokasi di Kota Tangerang (25 km arah barat Jakarta), di pinggir sungai Cisadane (samping rumah duka BOEN TEK BIO), akan banyak kita temukan anak-anak jala-nan belajar untuk menjadi generasi penerus bangsa. Belajar untuk menjadi anak yang berkualitas berlandaskan : cerdas,

kreatif, mandiri, dan berbakti mulia. “Kak John,” itulah sapaan hangat dari Pria dengan nama lengkap John Muk-min Kusnendar. Pembimb-ing sekaligus penggagas awal berdirinya rumah be-lajar keluarga anak langit. “Rumah belajar ini konsep awalnya sudah sejak tahun 2000, berjalan perlahan dan bergerak di tahun 2004. Kami ber-enam mendirikan ini, semuanya berangkat dari kepedulian kami akan pendidikan bagi anak-anak jalanan yang hidupnya lun-tang lantung tidak jelas.” Ujar Kak John. Aktivitas dan kreatifitas mengalir bebas di rumah belajar anak langit, ter-bukti sejak awal berdir-inya rumah belajar ini. Semuanya dibangun murni dari alam, Dibangun tanpa tembok, dan juga tidak ada atap dari genting. Bermo-dalkan bambu, otak dan

tenaga fisik menjadikannya beberapa saung, tempat berkumpul anak-anak dan pembina. “Sekarang karena berkembang dan mulai banyak yang melihat kita. Jadi ada beberapa bangu-nan yang sudah dipugar jadi menggunakan tembok seperti aula, galeri (tempat menjual hasil karya anak langit), workshop recycle (tempat mengkreasikan ba-rang bekas), studio musik (sekaligus studio sirkus perkusi), dan rumah ikhlas (sebutan WC di tempat ini). Selebihnya masih murni tersusun dari bambu.” Ujar Glen salah satu penghuni yang sudah bergabung se-jak tahun 2007. Berkembangnya beberapa bangunan, tidak luput dari kerja sama rumah belajar anak langit dengan bebera-pa pebisnis yang menerap-kan sistem CSR (Corporate Social Responsibility).

TangPress/Rafael Miku Beding

TangPress/Rafael Miku Beding

Tampak depan rumah belajar anak langit

“Mereka menawarkan kerja sama dengan kami. Jadi kenapa kami tolak, toh ber-guna bagi kami.” Jelas kak John. Kalau ditanya do-natur tetapnya siapa? para penghuni rumah belajar ini pasti menjawab “Tuhan yang Maha Esa.” Sekalipun anak langit ini adalah sebuah organ-isasi non-profit, mereka tidak pernah minta-minta (mengemis bantuan) dari orang lain. Jiwa idealis mereka adalah berkembang mandiri. “Apalagi mem-buat proposal. Kami tidak pernah membuat proposal, karena itu sama saja den-gan minta.” ucap kak John

Total anak yang diasuh disini mencapai 200. Tapi yang tinggal menetap han-ya 15 orang. Karena konsep rumah belajar ini adalah bukan panti asuhan. Rumah belajar ini lebih kepada rumah singgah, yang tidak mewajibkan anak-anak un-tuk selalu hadir disini. Dari sekian. banyak anak yang dibina dan dididik disini, ternyata banyak yang berprestasi mengharumkan nama anak langit. Terbukti 40 anak mendapatkan beasiswa sekolah,

bahkan ada pula yang sampai pada tahap pra PON Olahraga bela diri kempo. Anak-anak adalah karunia Tuhan yang sangat mulia. Namun sekarang, banyak nilai anak yang mulai merosot. Kehadiran rumah belajar keluarga anak langit ini menjadi sebuah oase di gurun pasir. Mendidik, me-manusiawikan anak-anak agar kelak menjadi genarasi muda yang mandiri, cerdas, kreatif, dan berbudi mulia. “Tidak ada kata ham-batan dan rintangan bagi mereka yang memiliki potensi dan kemampuan untuk lebih maju.”

TangPress/Rafael Miku Beding

Tim Penulis:

Ketua: Rafael Miku Beding

Anggota:Trias Paryogi

Michelia JessicaLuddy Kausar Edliantyas

Page 5: TangPress "Kabar Seputar Tangerang"

VIHARA BOEN TEK BIOCina Benteng Kini Kini, mayoritas Cina Benteng tinggal di kawasan Pasar Lama, Tangerang. Sebab, nenek moyang etnis ini telah bertempat tinggal di kawasan sekitar Sungai Cisadane itu sejak 300 tahun yang lalu. Mereka tinggal di tiga gang, yang sekarang dikenal sebagai Gang Kalipasir, Gang Tengah (Cirarab), dan Gang Gula (Cilangkap). Sayangnya,

Syajaratun8 TangPress, 27 Juni 2012

Istilah “Cina Benteng” itu sendiri muncul pada tahun 1700-an. Ketika itu, banyak orang keturunan Cina yang kurang mampu tinggal di luar Benteng Makassar. Mereka terkonsentrasi di daerah sebelah utara, yaitu di Sewan dan Kampung Melayu. Baru kemudian pada akhir tahun 1800-an, sejumlah orang Cina dipin-dahkan ke kawasan Pasar Baru. Sejak itu, etnis ini mulai menyebar ke daerah-daerah lainnya. Orang China Benteng ter-bagi menjadi dua golongan

berdasarkan keberangkatan mereka dari Tiongkok. Golongan pertama adalah mereka yang datang pada abad ke-15. Mereka datang untuk men-jadi petani, buruh, pekerja, dan pedagang. Mereka mencapai Tangerang dengan menggunakan perahu sederhana. Golongan ini hidup pas-pasan dan kebanyakan bekerja pada kaum Belanda. Dewasa ini, kebanyakan orang Cina Benteng golongan pertama ini hidup pas-pasan di pedesaan. Budayanya sudah terasimilasi dengan budaya pribumi Sunda dan Betawi. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani, peternak, atau nelayan. Bahkan, ada juga yang menjadi pengayuh becak. Golongan kedua adalah orang Tionghoa yang datang pada abad ke-18, dan mendapat restu dan perbekalan dari Kaisar Dinasti Qing. Mereka datang ke Indonesia bersama-sama dengan kapal dagang Belanda. Cina Benteng golongan kedua ini hampir semuanya hidup sejahtera dan mewah.

mereka yang bekerja sebagai buruh kasar seperti petani atau tukang becak. Jauh dari ciri fisik etnis Cina yang umumnya berkulit kuning dan sipit. Namun, kita dapat mengenalinya dari bahasa. Mereka menggunakan panggilan dalam bahasa Cina Hokkian, seperti: panggilan untuk kakak laki-laki dari orang tua perempuan (Akuh, Jikuh, Sakuh, dst.), panggi-lan untuk pihak orang tua laki-laki (Empe, Encek), panggilan ke besan (Ce’em dan Cinkeh), atau panggilan semacam “ngko” dan “enci”. Tapi, dalam percakapan sehari-hari, mereka tidak memakai bahasa Cina. Mer-eka memakai bahasa Indonesia dengan campuran logat Sunda dan Be-tawi. Umumnya orang Cina Benteng kalau sedang berbicara, suaranya menggelegar dan suku kata terakhir diucapkan lebih panjang. Di akhir kalimat, sering ditambahkan kata “jah”, “jih pan”, atau “atuh”. (COGI)

Nama “Cina Benteng” berasal dari kata “Benteng”, nama lama kota Tangerang. Saat itu, terdapat sebuah benteng Belanda di kota Tangerang, tepatnya di pinggir sungai Cisadane. Benteng itu bernama Makassar yang difungsikan sebagai pos pengamanan untuk mencegah serangan dari Kes-ultanan Banten. Benteng ini adalah salah satu benteng terpenting Belanda dan merupakan benteng terdepan pertahanan Belanda di pulau Jawa.

sekarang tinggal sedikit saja bangunan yang ma-sih berciri khas pecinaan. Selain itu, mereka juga menempati kawasan ping-giran kota Tangerang seperti Sewan, Karawaci, Kampung Melayu, Teluk Naga, Curug, dan Legok. Mereka memiliki ciri fisik yang berbeda dari keturunan Cina pada um-umnya. Orang Cina Ben-teng identik dengan kulit hitam, mata yang besar (tidak sipit), sehingga tidak terlihat lagi garis keturunan Cinanya. Apalagi, bagi

FOTO MINGGU INI“SELAMATKAN SATWA”

Merak MeriahOleh Luddy

Si Cula MaluOleh Kausar

Kepakan EnggangOleh Edliantyas

MengaumOleh LKE

Sleeping TigerOleh Tyas

Bantu Orang UtanOleh LK