Tanggung Jawab

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Dimana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang di maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda : “Mintalah petunjuk pada hati (nurani) mu”. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatan dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui 1

Transcript of Tanggung Jawab

Page 1: Tanggung Jawab

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk

individu, juga merupakan makhluk sosial. Dimana dalam kehidupannya di bebani

tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan

pengorbanan. Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri

manusia.

Selaras dengan fitrah tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap

individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut

semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya

setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut

kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab

masing-masing individu berbeda. Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat

erat dengan perasaan. Yang di maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang

mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi

bersabda : “Mintalah petunjuk pada hati (nurani) mu”.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa

bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatan dan

menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.

Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh

usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Manusia jaman sekarang ini banyak menuntut peran dan kebutuhan,

sehingga manusia itu harus bertanggung jawab. Tetapi pada kenyatannya banyak yang

sebaliknya contohnya pada kasus yang akan kami bahas ini.

1.2 Rumusan Masalah

Tanggungjawab adalah kajian yang penting untuk dipelajari. Oleh karena itu kita

perlu lebih mengetahui apa itu tanggung jawab, macam-macamnya serta kaitannya

dengan manusia dalam kehidupannya. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas

adalah :

1.1.1 Apa pengertian manusia dan tanggung jawab?

1.2.2 Apa saja macam-macam tanggung jawab?

1.2.3 Bagaimana hakikat manusia dan tanggung jawab?

1

Page 2: Tanggung Jawab

1.2.4 Bagaimana hubungan antara manusia dengan tanggung jawab?

1.2.5 Apa yang dimaksud hak dan kewajiban?

1.2.6 Apa yang dimaksud kesadaran?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari kajian tentang tanggungjawab antara lain :

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan makna tanggung jawab

1.3.2 Untuk mengetahui macam-macam tanggung jawab

1.3.3 Untuk mengetahui hakikat manusia dan tanggung jawab

1.3.4 Untuk mengetahui hubungan antara manusia dengan tanggung jawab

1.3.5 Untuk mengetahui hak dan kewajiban

1.3.6 Untuk mengetahui tentang kesadaran

2

Page 3: Tanggung Jawab

BAB II

KAJIAN TEORI

1.2.1 Pengertian Manusia dan Tanggung jawab

Untuk memahami dimana lokus atau tempat tanggung jawab, maka kita mesti

mempelajari bagaimana hubungan antara pikiran dan tindakan. Pertanyaan yang harus

diajukan mengenai tindakan-tindakan manusia tersebut adalah menilainya dengan

menanyakan: apa motivasi, keinginan, alas an di belakang tindakan tersebit (Sutrisno,

1993:76). Selanjutnya Sutrisno menjelaskan bahwa, motivasi, intensi, alasan, tekad

semuanya adalah pokok isi dari filsafat mengenai akal (status mental atau situasi

pertimbangan akal orang itu). Tiap tindakan manusia selalu sudah disertai unsur

pertimbangan akal tadi (unsur-unsur ‘mind’ tadi), status mental atau status

pertimbangan (state of mind) yang menyertai suau tindakan inilah “locus” atau tempat

kita membahas mengenai aoa yang disebut “tanggung jawan”. Bagaimana lokus

tanggung jawab pikiran dan tindakan, dijelaskan oleh Kenny (1978:1-2) seperti bagan

beriikut:

(Anthony Kenny, Freewil and Responsibility, London; Routledge + Kegan Paul).

Rangkaian hubungan tersebut mengindikasikan bahwa segala tindakan

merupakan tanggung jawab dari kedudukan pikiran seseorang, artinya tanggung jawab

adalah berkesadaran, yang terefleksikan dalam berbagai tindakan. Dengan demikian

manusia tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab baik sebagai makhluk

individual, sosial maupun makhluk bertuhan. Sehingga kemanapun dalam dimensi

ruang dan waktu manusia tidak luput dari tuntutan untuk bertanggungjawab atas

3

responsibility

action

desiremotif

reasoningintensi

State of mind(men sea)

Page 4: Tanggung Jawab

keberadaannya aktau eksistensinya. Hal tersebut akan lebih banyak terungkap dalam

referensi transcendental (firman atau wahyu Tuhan).

“Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggungjawab”. (QS.

75:36). Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan

makhluk sosial, juga merupakan makhluk Ttuhan. Manusia memiliki tuntutan yang

besar untuk hidup bertanggungjawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan

dalam konteks sosial, individual, ataupun teologis.

Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup

sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan

seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak

mengganggu consensus nilai yang telah disetujui bersama.

Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks

teologis. Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung

jawab terhadap dirinya (keseimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung

jawab terhadap Tuhannya (sebagai Penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap

dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran yang mendalam.

Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya

terhadap suatu nilai.

Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya timbul karena

manusia sadar akan keyakinannya terhadap nilai-nilai. Dalam hal ini terutama

keyakinannya terhadap nilai yang bersumber dari ajaran agama. Manusia bertanggung

jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya. Tanggung jawab dalam

konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah

orang yang berani menanggung risiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya.

Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri.

Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh

potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban

demi kepentingan orang lain.

Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu

yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan tandingan terhadap hak,

4

Page 5: Tanggung Jawab

dan dapat juga tidak mengacu terhadap hak, maka tanggung jawab dalam hal ini

adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.

Pembagian kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda. Setiap keadaan

hidup menentukan kewajiban yang tertentu. Status dan peranan menentukan

kewajiban seseorang. Kewajiban dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Kewajiban terbatas. Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap

orang, sama, tidak dibeda-bedakan. Contohnya undang-undang larangan

membunuh, mencuri, yang di sampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.

2. Kewajiban tidak terbatas. Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada

semua orang, tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab

dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.

Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat

menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau

oleh orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi

kesulitan, sebab ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku.

Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang, sehubungan dengan

masalah tanggung jawab, adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa

hormat diri terhadap pertanggungjawaban.

Orang yang bertanggung jawab itu adil atau mencoba untuk berbuat adil.

Tetapi, adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena

runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya. Orang yang demikian tentu akan

mempertanggungjawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Dia tidak nampak, tetapi

menggerakkan dunia dan mengaturnya. Jadi, orang semacam ini akan bertanggung

jawab kepada Tuhannya.

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan

wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus

umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,

menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

5

Page 6: Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan

yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat

sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu

berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah bertanggung jawab atas

bannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar

pertanggung jawabannya, Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar

pertanggung jawabannya. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran

atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas

kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab karena manusia itu hidup

bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat

semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia

menciptakan keseimbangan, keselarasan, antara sesama manusia dan antara manusia

dan lingkungan.

Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan

manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia

tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab

itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi

yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus

menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus

memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau

bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual

maupun dengan cara kemasyarakat.

Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus

dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai

akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak

lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau

pihak lain.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa

bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatan yaitu, dan

menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.

Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh

6

Page 7: Tanggung Jawab

usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Tanggungjawab/amanah merupakan beban yang harus dipikul dan melekat

pada seorang kepala sekolah yang harus dipertanggungjawabkan dalam organisasi dan

dihadapan yang Maha Kuasa kelak, sekaligus sebagai peluang untuk beribadah

kepada Allah serta Memberikan manfaat bagi orang lain.

Tanggungjawab juga berkaitan dengan resiko yang dihadapi oleh seorang

pemimpin, baik berupa sanksi dari atasan atau pihak lain yang berhubungan dengan

perbuatan yang dilakukan, maupun yang dilakukan oleh bawahan, guru, karyawan dan

tenaga kependidikan.

Tanggungjawab seorang pemimpin harus dibuktikan bahwa kapan saja dia

harus siap untuk melaksanakan tugas. Dia harus tetap siaga bila ada perintah dari yang

lebih atas. Untuk itu, dia harus seorang pekerja keras (hard worker), berdedikasi

(dedicated employer), dan seorang saudagar (memiliki seribu akal).

2.2.2 Macam-macam Tanggung Jawab

Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk

keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau

menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa

ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian

tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang

dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu

1. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang

untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai

manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan

mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral,

tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia

mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, beranganangan sendiri. Sebagai

perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan

bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang

sengaja maupun yang tidak.

7

Page 8: Tanggung Jawab

2. Tanggung Jawab terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, isteri,

ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap

anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini

menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan

kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

3. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai

dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain

maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian

manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung

jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya

dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya

harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4. Tanggung Jawab kepada Bangsa / Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara

suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak

dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung

jawab kepada negara.

5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,

melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab

langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-

hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam

agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh

Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak

menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan

perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang

seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk

memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

8

Page 9: Tanggung Jawab

6. Tanggung Jawab dalam Keprofesian

Setiap profesi harus mampu membina dan mengembangkan cara kerja

profesional yang sebaik-baiknya berdasarkan ethika profesi yang luhur. Kemudian

organisasi profesi yang bersangkutan harus mengawasi secara berkala (internal

controle) karya anggota-anggotanya, apakah mereka dalam menjalankan profesinya

selalu memegang teguh pada “high ethical/professional standards” yang berlaku. 

Bagi profesi-profesi yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat mandiri dan

tidak boleh dipengaruhi oleh pihak luar, maka kemandirian/kebebasan dalam tugasnya

haruslah selalu diimbangi dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar pula, karena

ia sendirilah yang bertanggung jawab sepenuhnya atas karyanya kepada hati nurani

dan keyakinan hukumnya sendiri, kepada masyarakat dan akhirnya kepada Tuhan

Yang Maha Esa Mengetahui. Jadi kebebasan yang bertanggung jawab sesuai dengan

sumpah jabatannya.( Purwoto S. Gandasubrata, 1998 : 33)

1.2.3 Hakikat Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia adalah makhluk yang diberi kelebihan dibanding makhluk lain yang

berupa akal dan budi yang lazim disebut pikiran dan perasaan tersebut telah

memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup bagi manusia dibanding dengan

makhluk lain. Orang yang bertanggungjawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia

dapat menunaikan kewajibannya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkahlaku atau

perbuatannya yang diengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti

berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Seumpamanya posisi kita sebagai pelajar, tugas kita adalah belajar ketika telah

kita mau belajar. Maka kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai pelajar, berarti

pula kita telah bertanggung jawab terhadap kewajiban kita. Bagaimana kegiatan belajar

kita. Itulah tanggung jawab kita.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut

demikian karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan.

Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Manusia juga

memiliki peranan dalam konteks sosial, individual, maupun teologis.

Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu 

yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak,

9

Page 10: Tanggung Jawab

dan dapat juga tidak mengacu terhadap hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah

tanggung jawab terhadap kewajbannya.

1.2.4 Hubungan Manusia Dan Tanggung Jawab

Setiap manusia harus bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya.

Setiap manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya. Sesuai

dengan kedudukannya sebagai makhluk indivdu, makhluk sosial dan makhluk ciptaan

Allah, tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas tanggung jawab terhadap

dirisendiri, terhadap masyarakat, dan tanggung jawab terhadap Allah.

Allah telah menciptakan manusia lengkap dengan segala peralatannya, diberi

hidup, akal dan budi. Semua pemberian itu harus dipelihara. Terhadap hidup, manusia

dituntut tanggung jawabnya disamping menggunakan akal dan budinya itu sebagaimana

mestinya, juga dituntut menanggung resiko akibat dari perbuatan akal budinya.

Sebagai makhluk sosial manusia juga dibebani tanggung jawab sosial pula.

Setiap angggota masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab demi tegaknya

peraturan. Semua periklaku setiap anggota masyarakat harus dapat diterima oleh

masyarakat bersangkutan. Bila ada pelanggaran dia akan mendapatkan hukuman dari

masyarakat bersangkutan.

Tanggung jawab manusia yang lainnya, tanggung jawab kepada Tuhan Yang

Maha Kuasa. Manusia diberi tugas oleh Tuhan untuk menjadi khalifah di dunia, untuk

mengatur alam semesta supaya tetap baik, harmonis dan dapat dimanfaatkan.

Sehinggga manusia bertanggung jawab terhadap alam semesta ini untuk dipelihara.

1.2.5 Hak dan Kewajiban

Menurut Austin Fagothey, hak adalah wewenang moral untuk mengerjakan,

meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menuntut sesuatu. Hak merupakan

panggilan kepada kemauan orang lain dengan perantaraan akalnya, perlawanan

dengan kekuasaan atau keuatan fisik.

Adapun hak adalah karena kewajiban kita mencapai tujuan akhir dengan hidup

sesuai dengan hukum moral. Untuk menjalankan kewajiban tersebut diperlukan

adanya kebebasan manusia untuk memilih alat-alat yang dibutuhkannya dengan tidak

mendapat rintangan dari orang lain. Dengan demikian manusia harus mempunyai hak-

hak.

10

Page 11: Tanggung Jawab

Hak-hak asasi (hak-hak alam) Dengan adanya hukum alam diletakkan

kewajiban-kewajiban, oleh karena itu manusia harus mempunyai kekuasaan moral

untuk memenuhinya dan untuk mencegah orang lain yang hendak menghalang-

halangi pelaksanaannya. Ciri pokok hakikat HAM yaitu: HAM tidak perlu diberikan,

dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.

HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,

pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak

seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang

tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak

melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003). Hak dan kekuasaan Jika

bidang hak dipisahkan dari bidang moral, maka hak hanya dapat berpegang pada

kekuasaan fisik. Dengan demikian kekuasaan fisik juga disamakan dengan hak. Tetapi

hak dan kekuasaan itu tidak sama, karena dapat dipisahkan. Juga wewenang moral

belum merupakan kekuasaan fisik. Justru hak adalah pelindung tentang kekuasaan

yang sewenang-wenang. Hak-hak yuridis merupakan hak penuntutan. Hak-hak yuridis

berhubungan dengan benda-benda atau perbuatan-perbuatan lahiriah dan berasal dari

keadilan pertukaran atau keadilan hukum. Pengertian kewajiban Kewajiban dalam arti

subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya.

Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus dilakukan atau ditinggalkan.

Hak dibatasi oleh kewajiban, tidak ada hak tanpa kewajiban dan takk ada kewajiban

tanpa hak.

Kewajiban sebagai Tanggung Jawab Tanggung jawab erat kaitannya dengan

kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang.

Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak, namun dapat juga tidak mengacu

kepada hak. Maka tanggung jawab manusia dalam hal ini adalah tanggung jawab

terhadap kewajibannya. Setiap keadaan hidup menentukan kewajiban tertentu. Status

dan peranan juga menentukan kewajiban seseorang. Ada dua bagian atau dua

kewajiban yang berbeda, yang pertama yaitu kewajiban terbatas, adalah kewajiban

yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang, sama, tidak dibeda

bedakan. Contohnya undang undang larangan mencuri, membunuh, yang

konsekuensinya tentu diberlakukan hukuman atas perbuatan tersebut. Kemudian yang

kedua yaitu kewajiban tidak terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya

berlaku juga untuk semua orang. Namun tanggung jawab terhadap kewajiban ini

11

Page 12: Tanggung Jawab

nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti berbuat keadilan dan

kebajikan.

1.2.6 Kesadaran

Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar sendiri artinya merasa,

tahu atau ingat kepada keadaan sebenarjnya. Jadi kesadaran adalah hati yang telah

terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. Kesadaran

moral sangat penting untuk diperhatikan orang,karena pelanggaran moral dapapt

berakibat merusak nama. Oleh sebab itu kesadaran moral perlu dijaga oleh setiap

individu. Hal ini tidak berarti bahwa kesadaran yang lain tidak penting. Semua

kesadran penting, karena ketidak sadaran adalah sal;ah satu hal yang dapat

menggoncangkan atau sekurang-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup. Justru

pada umumnya orang sadar akan perbuatanya, tetapi tidak disadarai, apakah perbuatan

itu melanggar norma sopan santun, norma hokum, atau norma moral. Kalau orang itu

ingin berbuat, maka berbuat sajalah. Orang berbuat tanpa kesadaran ini amat sedikit

jumlahnya. Kehilafan bisa terjadi karena kekeliruan. Tetapi mungkin juga karena yang

berbuat dalam keadaan tidak sadar.karena itu orang tersebut dapat bebas dari hukuman.

Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik dimana ia dapat

menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya. Refleksi merupakan

bentuk dari penggungkapan kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan

dalam situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan. Setiap teori yang dihasilkan oleh

seorang merupakan refleksi tetang realitas dan manusia. Manusia dalam melahirkan

cinta untuk semua merupakan jawaban untuk eksistensi manusia yang membutuhkan

rasa dan sayang dari yang lain. Begitupula, tetang kesadaran merupakan sangat

berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang.

Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan bagaimana

cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Manusia dengan dikaruniahi akal budi

merpakan mahluk hidup yang sadar dengan drinya. Kesadaran yang dimiliki oleh

manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa

depannya. Manusia memiliki kesadaran akan dirinya sebagai entitas yang terpisah serta

memiliki kesadaran akan jangka hidup yang pendek, akan fakta ia dilahirkan diluar

kemauannya dan akan mati diluar keinginannya.

Kesadaran manusia ia akan mati mendahului orang-orang yang disayanginya,

atau sebaliknya bahwa yang ia cintai akan mendahuluimya , kesadran akan kesendirian,

12

Page 13: Tanggung Jawab

keterpisahan, akan kelelamahan dalam menghadapi kekuatan alam dan masyarakat.

Semuanya kenyataan itu membuat keterpisahan manusia, eksistensi tak bersatunya

sebgai penjara yang tak terperikan. Manusia akan menjadi gila bila tak dapat

melepaskan diri dari penjara tersebut. Maka dari itulah kesadaran sangat mendukung

apabila dibarengi dangan tanggung jawab. Kesadaran diri berarti mengetahui dengan

tepat apa yang sedang kita alami. Kesadaran diri menimbulkan respons dan sikap

antisipasi. Sehingga kita mempersiapkan diri dengan baik menghadapi situasi yang

sedang dan yang akan terjadi. Kesadaran diri secara positif membangun sikap tanggung

jawab dalam diri kita. Hanya seorang yang bersedia mengambil tanggung jawablah

yang mampu memenangkan peperangan.

13

Page 14: Tanggung Jawab

BAB III

KASUS

Berawal dari Bengkak dan Nanah

Insiden diduga pengguntingan itu berawal dari 20 Februari 2013 silam. Edwin yang

kala itu berusia 28 hari masuk RS Harapan Bunda atas keluhan flu dan demam. Sebagai

pemegang garis keturunan di adat Batak, Gonti mengaku, ingin memberikan yang terbaik

bagi sang bayi meski hanya mengalami sakit kecil pada umumnya.

Di Instalasi Gawat Darurat RS Harapan Bunda, sang bayi diberi penanganan pertama,

mulai dari pemasukan obat antikejang melalui dubur, alat bantu pernafasan hingga

pemasangan cairan infus. Edwin kemudian dipindah ke Emergency Room khusus anak-anak.

Namun, kegusaran mulai melanda orangtua beberapa hari kemudian.

"Tanggal 22 Februari 2013 saya lihat jari telunjuk anak saya bengkak. Setelah saya

buka perbannya, ternyata bengkaknya parah, bahkan sudah sampai keluar air," ujar Gonti saat

ditemui wartawan, Selasa (9/4/2013) malam.

Tanggal 23 Februari 2013, keluhan atas kondisi itu disampaikan orangtua ke pihak

rumah sakit. Namun, rumah sakit malah menyuruh Edwin diperiksa syarafnya di RSUD Pasar

Rebo. Itu pun tak terbukti Edwin mengalami gangguan syaraf. Edwin terbukti sehat secara

umumnya. Sejak saat itu, penyakitnya beralih dari hanya sekedar flu dan demam, menjadi

infeksi telunjuk.

Tanggal 2 Maret 2013, orangtua Edwin datang ke rumah sakit untuk meminta

tanggungjawab dari manajemen terhadap kondisi jari Edwin yang kian memprihatinkan.

Direksi rumah sakit yang ditemuinya pun mengakui melakukan kesalahan meski, kepada

Gonti, para petinggi menolak jika kasus itu dikatakan malapraktik. Edwin dirawat dan diobati

lagi di RS Harapan Bunda bebas dari biaya dengan janji kesembuhan oleh para dokter.

Kronologi Dokter Menggunting Jari Bayi Edwin Sihombing

Bermula pada hari Minggu 31 Maret 2013, dimana hari tersebut adalah hari raya

Paskah. Namun, tak tampak kegembiraan di hati pasangan suami istri muda, Gonti Laurel

Sihombing (34) dan Romauli Manurung (28). Sudah sekitar sebulan lamanya, Edwin

14

Page 15: Tanggung Jawab

Timothy Sihombing (2,5 bulan), bayi mungil keduanya dirawat di RS Harapan Bunda karena

jari telunjuk kanan bengkak dan bernanah.

Kala itu, Romauli menjaga Edwin berdua saja dengan adiknya karena sang suami

pergi ke gereja. Sekitar pukul 07.00 WIB, Romauli terbangun. Seorang dokter ahli bedah

tulang dan dua orang suster datang ke ruang perawatan sang bayi. Ia mengira, kedatangan

dokter yang dikenalnya bernama dokter Zainal Abidin tersebut hendak melakukan

pemeriksaan rutin telunjuk bayinya. "Oh silakan dok," ujar Romauli sambil bangun dan

menggeser tempat tidur kecilnya agar sang dokter bisa mendekat ke tempat tidur Edwin.

Romauli kemudian bergegas menuju wastafel dan membasuh mukanya. "Ambil

gunting sus," ujar sang dokter sependengaran Romauli. Wanita yang bekerja sebagai

konsultan nutrisi di salah satu perusahaan swasta di Jakarta tersebut, mendekati sang dokter

dan suster yang dilihat tengah membuka perban jari telunjuk bayinya.

Keanehan mulai dirasakan Romauli. Kedua tangan dokter dengan lihai membuka

balutan perban jari telunjuk sang bayi. Sementara seorang suster menaruh mangkuk kecil di

bawah tangan bayinya. "Kemudian lukanya disiram pakai antiseptik. Dia ambil guntingnya.

Saya pikir untuk menggunting kulit mati di sekitarnya, tapi enggak. Hampir dua ruas tangan

anak saya digunting," kenangnya.

Darah segar yang keluar dari telunjuk bersamaan jeritan putra pertamanya itu

membuat dengkul dan jantung Romauli serasa mau copot. Air mata pun tak terbendung di

matanya. Kekalutan hati Romauli tak mampu menggerakan tangan untuk

mendokumentasikan proses perawatan Edwin seperti hari-hari biasanya. Romauli menjerit.

"Dia langsung cepat-cepat membalutnya lagi pakai perban. Saya sudah menangis di sana,

nggak kuat lagi saya melihatnya. Saya langsung telepon suami saya, memberitahu," kenang

Romauli.

Pertanyaan alasan pengguntingan itu sempat dilontarkannya kepada sang dokter yang

dikenal sebagai dokter berpengalaman tersebut. Namun, sang dokter menenangkan Romauli.

Menurut si dokter, itu tidaklah mengkhawatirkan. Bagian jari yang dipotongnya adalah

jaringan yang telah mati hingga harus dibuang agar jaringan baru muncul.

15

Page 16: Tanggung Jawab

Kini, Edwin masih dirawat di Lantai III RS Harapan Bunda. Kondisinya telah stabil

meski dia lebih gelisah dari biasanya. Orangtua tengah berjuang agar Edwin bisa sembuh dan

pihak rumah sakit bertanggungjawab atas kesembuhan sang bayi.

16

Page 17: Tanggung Jawab

BAB IV

ANALISIS KASUS

Berdasarkan dari kasus yang terjadi tersebut kita dapat menganalisa bahwa pada

dasarnya, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia harus dipertanggung jawabkan.

Karena tanggung jawab itu mempunyai lokus, dimana lokus adalah tempat tanggung jawab

itu sendiri. Lokus atau tempat dapat kita pahami dengan cara mempelajari bagaimana

hubungan antara tindakan dan pikiran. Lokus itu terdapat dalam fikiran kita yang secara

otomatis akan terlefleksi dalam tindakan kita sehari-hari dalam menerima kewajiban yang

dibebankan kepada kita. Pada kasus ini, dokter yang menangani kasus bayi Edwin tidak

mempertimbangkan lokus ini, karena dia melakukan tindakan memotong jari bayi Edwin

tanpa menanyakan status pertimbangan dari pihak keluarga korban.

Tanggung jawab itu sendiri adalah kesadaran seseorang yang terefleksikan dalam

berbagai tindakan dan melaksanakan peran sesuai kewajibannya. Dimana ada kewajiban

disitu pasti ada orang yang harus bertanggung jawab, karena kewajiban adalah sesuatu yang

di bebankan oleh seseorang dan harus di pertanggung jawabkan.

Setiap orang memiliki tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan perannya di

dalam masyarakat. Orang dapat di katakan bertanggung jawab jika ia melakukan tindakan

sesuai peraturan yang mengikatnya.

Tanggung jawab memiki manfaat yaitu orang yang bertanggung jawab akan

memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya sebab ia dapat menunaikan kewajibannya sehingga

ia terus di terima dalam kelompoknya maupun masyarakat. Seperti ketika dokter dan pihak

rumah sakit tersebut berani bertanggung jawab dengan cara memberikan pengobatan gratis

hingga sembuh kepada bayi tersebut. Sehingga dokter maupun pihak rumah sakit tersebut

dapat menunaikan kewajibannya yakni mempertanggung jawabkan apa yang telah dia

lakukan.

Orang yang bertanggung jawab itu adil dan akan selalu mencoba untuk berbuat adil.

Sedangkan yang dimaksud adil dalam konteks ini adalah keadilan untuk bayi tersebut

memperoleh pertanggung jawaban atas segala tindakan yang ia terima. Namun, ketika

seseorang tidak mampu bertanggung jawab, akibatnya ia akan lalai dari tugasnya, orang

lainpun akan ada yang di rugikan, tidak terciptanya suasana atau kondisi yang baik, akan

menghadapi kesulitan dan berujung pada rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri

terhadap peraturan. Seperti masalah yang terjadi dalam kasus ini, ketika dokter tersebut lalai

terhadap tugasnya sehingga bayi tersebut menanggung akibat dari kelalaiannya tersebut.

17

Page 18: Tanggung Jawab

Kelalaian ini dapat terjadi karena tindakan dilakukan tanpa adanya unsur pertimbangan.

Tindakan yang tidak disertai dengan pertimbangan akal itu disebut tidak bertanggung jawab.

Tanggung jawab berkaitan dengan kewajiban. Status dan peranan individu

menentukkan kewajibannya. Pada kasus ini adalah dokter yang menangani kasus Edwin ini

harus berkewajiban bertindak sebagai dokter yang memenuhi kode etik dan profesionalisme.

Ketika tindakan seseorang tidak sesuai dengan kewajibannya, aturan, norma, dan nilai yang

berlaku maka individu tersebut dikatakan tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh pada

kasus ini ketika dokter ini salah melakukan intervensi pada saat menyuntikan anti kejang

supaya bayi Edwin tenang. Padahal untuk usia anak seperti itu belum boleh. Selain itu,

pemotongan jari bayi Edwin tidak dilakukan di ruang operasi dan oleh dokter spesialis bedah,

hal ini mencerminkan bahwa dokter tersebut tidak bertanggung jawab kepada status dan

peranananya sebagai dokter.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain yaitu dimana dokter memiliki

tanggung jawab yang besar dalam penanganan medis terhadap pasiennya. Walaupun Allah

lah yang mengatur hidup dan matinya seseorang, tetapi tetap saja dokter tetap harus

bertanggung jawab atas intervensi medis yang ia berikan kepada pasien. Kasus diatas

menunjukkan sikap dokter yang kurang tanggung jawab dan tidak etis dalam tugasnya

sebagai dokter. Segala intervensi yang dilaksanakan dokter seharusnya telah mendapatkan

persetujuan dari pihak pasien dan keluarga, akan tetapi dokter melakukan implementasi tanpa

sepengetahuan keluarga. Selain itu, dikatakan pula bahwa tindakan pemotongan jari ini

dilakukan di ruang perawatan bukan di ruang bedah. Dalam hal tersebut dokter telah

menambah kesalahannya karena tidak sesuai dengan prosedur penanganan medis.

Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani mengambil resiko sebagai

akibat dari perbuatannya, baik disengaja maupun tidak disengaja. Contohnya pada kasus ini

dokter dan pihak rumah sakit pada awalnya tidak mau mengakui dan bertanggung jawab

pada apa yang telah dilakukannya, namun pada akhirnya pihak rumah sakit bertanggung

jawab dengan akan memberikan bantuan perawatan hingga bayi Edwin sembuh dan juga

membiayai operasi plastik di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta.

Jelas dari kasus itu tidak dapat memenuhi ukuran tanggung jawab diantaranya :

1. Yakin pada suatu nilai : Dokter yang menangani bayi edwin mengesampingkan nilai-

nilai prosedural kedokteran dan nilai kemanusian yaitu dengan menggunting jari

edwin tanpa membiusnya terlebih dahulu.

18

Page 19: Tanggung Jawab

2. Berani menanggung resiko : Dokter yang menangani kasus bayi edwin pada awalnya

tidak berani menanggung resiko atas perbuatannya. Dia tidak mengakui bahwa

perbuatannya itu salah. Tetapi pada akhirnya bertanggung jawab juga.

3. Bersikap jujur : Dari keterangannya tersebut, dokter bayi edwin tidak jujur.

4. Berkorban : Dia tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain, dalam kasus ini

adalah bayi edwin.

5. Bersikap adil : Dokter bayi edwin tidak bersikap adil pada bayi edwin.

Terjadi ketidakseimbangan hak dan tanggung jawab dokter bayi edwin. Ia memang

berhak melakukan tindakan medis apapun terhadap kesembuhan pasiennya. Namun, harus

tetap dibarengi dengan tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya, yang pada

kenyataannya tidak dia lakukan.

19

Page 20: Tanggung Jawab

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Tanggung jawab merupakan kewajiban atau beban yang harus dipikul atau

dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari

perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain sesuai

dengan perannya di lingkungan. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak

yang berbuat sendiri atau pihak lain, karena kewajiban dalam hal ini adalah sesuatu yang

akan menimbulkan efek buruk jika tidak dilaksanakan sehingga memiliki konsekwensi

yang harus dipertanggung jawabkan jika tidak dilakukan.

Tanggung jawab ada berbagai jenis sesuai dengan keadaan manusia atau

hubungan yang dibuatnya, sehingga satu orang memiliki lebih dari satu tanggung jawab

yang harus dipikul, jenis-jenis tanggung jawab itu, adalah tanggung jawab terhadap diri

sendiri, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat,

tanggung jawab kepada Bangsa / negara , tanggung jawab terhadap tuhan, dan tanggung

Jawab Dalam Keprofesian. Didalam setiap tanggung jawab tersebut seseorang dituntut

untuk melaksanakan kewajibannya sebaik-baiknya sesuai dengan aturan dan

ketentuannya, jika tidak maka orang tersebut akan dianggap tidak bertanggung jawab

oleh orang- orang yang ada disekitarnya.

5.2 Saran

Saran dan kritik yang bersifat membangun penyusun harapkan tiada lain hanyalah

untuk perbaikan pada penyusunan makalah berikutnya, dan bagi para pembaca

khususnya.

20

Page 21: Tanggung Jawab

LAMPIRAN

KASUS

Komnas PA : Edwin Diduga Kuat Korban Malapraktik

Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Rabu, 10 April 2013 | 13:55 WIB

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADOEdwin Timothy Sihombing (2,5

bulan) terpaksa kehilangan separuh jari telunjuk kanannya setelah digunting oleh dokter

rumah sakit, tempat bayi itu dirawat, Selasa (9/4/2013) malam. Ia diduga menjadi korban

malapraktik.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist

Merdeka Sirait mengatakan, situasi yang menimpa bayi berusia 2,5 bulan atas nama Edwin

Timothy Sihombing, diduga kuat sebagai bentuk tindakan malapraktik. Hal tersebut

berdasarkan laporan yang dilakukan ayah Edwin kepada pihaknya.

"Ada dugaan malapraktik. Itu dilihat dari fakta yang diberikan kepada orangtua

kepada kami," ujarnya usai bertemu dengan ayah Edwin di kantor Komnas PA, Jalan TB

Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (10/4/2013).

Arist mengatakan, pihaknya melihat, terdapat tiga hal dalam serangkaian proses

penanganan medis yang diberikan dokter RS Harapan Bunda kepada Edwin yang menjadi

pintu masuk adanya dugaan malapraktik. Pertama, saat Edwin masuk ke IGD khusus anak.

Kedua, mengapa infus yang diberikan kepada Edwin menyebabkan bengkak pada titik infus

serta jari telunjuknya. Ketiga, adanya upaya dokter menggunting telunjuk bayi tanpa

sepengetahuan orangtua terlebih dahulu.

21

Page 22: Tanggung Jawab

Menurut Arist, dokter yang melakukan tindakan medis terhadap Edwin pertama kali,

telah salah dalam mendiagnosa. Orangtua membawa Edwin ke rumah sakit atas keluhan

demam. Namun saat berada di IGD, dokter memberi obat antikejang dengan alasan Edwin

dianggap mengalami kejang.

"Apakah kejang yang dimaksud tergoncang-goncang badannya, matanya merem

melek akibat menahan sakit yang luar biasa, kan tidak begitu menurut orangtuanya ternyata,"

ujar Arist.

Maka dari itu, saat RS Harapan Bunda merujuk Edwin ke RSUD Pasar Rebo untuk

diperiksa syarafnya, hasilnya terbukti negatif. Tidak ada gangguan syaraf pada bayi malang

tersebut. Hal kedua yang menjadi dugaan kuat rumah sakit melakukan malapraktik adalah

mengapa cairan infus yang diberikan dokter pertama kali, malah menyebabkan

pembengkakan dan pembusukan di titik infus hingga jari telunjuk bayi tersebut.

Arist mengatakan, diduga terjadi kesalahan saat dokter menyuntikan infus ke tangan

Edwin. Ketiga, kata Arist, adalah hal yang paling fatal. Yakni, mengapa dokter nekat

menggunting dua ruas jari telunjuk Edwin tanpa memberitahukan kepada orangtuanya

terlebih dahulu. Padahal, sang ibu, Romauli Manurung (28), sehari-hari menjaga sang bayi di

rumah sakit tersebut.

"Apalagi pengguntingan itu tidak dilakukan di ruangan operasi, tapi malah di ruangan

rawat. Itu saja menurut kami sudah melanggar prosedur penanganan medis bagi anak," kata

Arist.

Sebelumnya diberitakan, Edwin bayi berusia 2,5 bulan terpaksa kehilangan separuh

jari telunjuk kanannya setelah digunting dokter RS Harapan Bunda. Orangtua pun menduga

kuat adanya kesalahan penanganan pada bayinya tersebut. Semula, orangtua membawa

Edwin datang ke RS itu atas keluhan demam tinggi.

Di ruang IGD khusus anak, dokter memberikan sejumlah penanganan pertama, mulai

dari cairan infus di punggung tangan kanan, obat antikejang lewat dubur dan peralatan bantu

pernafasan. Namun, keanehan mulai tampak di hari ketiga perawatan. Jari telunjuk hingga

titik infus di tangan kanannya mengalami pembengkakan. Lama kelamaan mengeluarkan

nanah hingga tampak membusuk.

Kondisi itulah yang berujung pada upaya dokter mengamputasi dua ruas jari

telunjuknya menggunakan gunting operasi, tanpa sepengetahuan kedua orangtua bayi. Kini,

dua ruas jari telunjuk kanan Edwin, hilang berganti balut perban. Gonti dan sang istri hanya

bisa pasrah atas kondisi itu. Mereka berharap manajemen rumah sakit menepati janjinya

untuk mengobati telunjuk Edwin hingga sembuh.

22

Page 23: Tanggung Jawab

23