tangerang selatan

40
Pengenalan Inflasi  Definisi Inflasi I Disagregasi Inflasi I Pentingnya Kestabil an Harga  Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan  pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari  barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan mode rn terha dap beberapa jenis barang/jasa di set iap kota. Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain: 1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara  penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar  berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas. [Penjelasan lebih detail mengenai IHPB dapat dilihat pada web site Badan Pusat Statistik www.bps.go.id] 2. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran level harga barang akhir (  f  inal goods ) dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar har ga konstan. Pengelompokan Inflasi  

Transcript of tangerang selatan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 1/40

 

Pengenalan Inflasi 

Definisi Inflasi I Disagregasi Inflasi I Pentingnya Kestabilan Harga 

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak 

dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan

kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks

Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan

 pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak 

Juli 2008, paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari

 barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan

modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota.

Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:

1.  Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar 

dari suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara

  penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar 

 berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas.

[Penjelasan lebih detail mengenai IHPB dapat dilihat pada web site Badan

Pusat Statistik www.bps.go.id]

2.  Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran

level harga barang akhir ( f  inal goods) dan jasa yang diproduksi di dalam

suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB

atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.

Pengelompokan Inflasi 

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 2/40

 

Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam 7 kelompok 

 pengeluaran (berdasarkan the Classi f  ication o f  individual consumption by purpose  

- COICOP), yaitu :

1.  Kelompok Bahan Makanan

2.  Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau

3.  Kelompok Perumahan

4.  Kelompok Sandang

5.  Kelompok Kesehatan

6.  Kelompok Pendidikan dan Olah Raga

7.  Kelompok Transportasi dan Komunikasi.

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 3/40

 

LAPOR AN INFLASI (Indeks Harga Konsumen) 

Berdasarkan perhitungan inflasi tahunan

Bulan Tahun  Tingkat Inflasi Mei 2011 5.98 %

April 2011 6.16 %

Maret 2011 6.65 %

Februari 2011 6.84 %

Januari 2011 7.02 %

Desember 2010 6.96 %

  November 2010 6.33 %

Oktober 2010 5.67 %

September 2010 5.80 %

Agustus 2010 6.44 %

Juli 2010 6.22 %

Juni 2010 5.05 %

Mei 2010 4.16 %

April 2010 3.91 %

Maret 2010 3.43 %

Februari 2010 3.81 %

Januari 2010 3.72 %

Desember 2009 2.78 %

  November 2009 2.41 %

Oktober 2009 2.57 %

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 4/40

 

No.  Provinsi  Pinjaman yang Diberikan   Kredit UMKM 

1. Nanggroe Aceh Darussalam

 

19,776,436 5,079,694

2. Sumatera Utara 

85,790,534 22,431,896

3. Sumatera Barat 25,916,291 7,086,397

4. Riau 45,003,737 11,316,434

5. Jambi 17,292,365 5,412,458

6. Sumatera Selatan 37,466,493 9,360,558

7. Bengkulu 

 

8,419,194 2,262,353

8. Lampung 

 

31,047,792 7,388,921

9. Bangka Belitung 

 

4,499,167 1,398,237

10. Kepulauan Riau

 

19,267,639 3,553,417

11. DKI Jakarta 661,799,491 73,921,714

12. Jawa Barat 229,071,674 46,316,264

13. Jawa Tengah

 

123,157,723 36,636,974

14. DI Yogyakarta

 

14,741,165 4,497,045

15. Jawa Timur 184,164,693 55,130,757

16. Banten 78,203,286 12,909,736

17. Bali 31,784,695 10,817,441

18. Nusa Tenggara Barat

 

11,809,544 2,759,855

19. Nusa Tenggara Timur  

 

9,318,585 2,171,723

20. Kalimantan Barat 21,424,948 4,769,970

21. Kalimantan Tengah

 

18,329,802 2,579,153

22. Kalimantan Selatan 23,123,475 5,331,650

23. Kalimantan Timur 51,170,843 15,084,646

24. Sulawesi Utara 

16,827,856 4,958,918

25. Sulawesi Tengah

 

11,934,104 3,759,538

26. Sulawesi Selatan 48,403,578 14,599,505

27. Sulawesi Tenggara 

 

7,689,670 2,093,298

28. Gorontalo 3,858,932 1,136,060

29. Sulawesi Barat 2,970,058 1,075,147

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 5/40

 

30. Maluku 

5,015,912 1,452,007

31. Maluku Utara 

2,944,070 885,496

32. Papua 

 

9,808,493 3,557,091

33. Papua Barat

 

3,742,337 1,426,539

Total 1,865,774,582 383,160,892

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 6/40

 

Indikator Ekonomi Provinsi Banten

Indikator Satua

n

Februari 20

11Maret 2011 April 2011

1

  SimpananRp.

Juta 59,548,515 62,232,109 62,355,992

- GiroRp.

Juta11,180,936 11,440,955 11,061,258

- TabunganRp.

Juta20,312,784 21,164,717 21,655,735

- Simpanan BerjangkaRp.

Juta28,054,795 29,626,437 29,638,999

2

 

Pinjaman yang

diberikan

Rp.

Juta79,019,977 80,446,686 78,203,286

- Modal KerjaRp.

Juta34,419,344 34,305,901 33,689,562

- InvestasiRp.Juta

17,172,295 17,904,509 16,590,820

- KonsumsiRp.Juta

27,428,338 28,236,276 27,922,904

Kredit UMKMRp.Juta

12,931,501 13,450,341 12,909,736

- Mikro

Rp.

Juta 2,302,625 2,409,267 2,343,628

- KecilRp.

Juta3,726,761 4,072,812 3,648,906

- MenengahRp.

Juta6,902,115 6,968,262 6,917,202

Ekspor Non Migas

- NilaiUSD

ribu686,814 799,869,926 788,106,881*

- Volume ton 277,464 377,547,117 290,386,335*

Impor Non Migas

- NilaiUSDribu

147,5371,808,532,9

561,659,886,19

6*

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 7/40

 

- Volume ton 110,447 982,252,2701,031,188,55

7*

6

Harga-

harga Kota Serang/Cileg

on

- IHK 130.84 130.84 130.84

- Inflasi (mtm) % 0.76 0.76 0.76

7Harga-harga Kota Cilegon

- IHK 126.9900 126.2800 125.4900

- Inflasi (mtm) % 0.0700 -0.5600 -0.6300

8Harga-

harga Kota Tangerang

- IHK 127.4100 126.3900 126.6400

- Inflasi (mtm) % 0.4700 -0.8000 0.2000

Keterangan :

Sumber Data : Bank Indonesia (data Simpanan dan Pinjaman), Badan Pusat

Statistik (IHK dan PDRB), Ditjen Bea dan Cukai (Ekspor dan Impor 

 Nonmigas)

* Angka sementara

** Angka sangat sementara

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 8/40

 

 

V.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA A

  (Juta Rp)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009

1. Pertanian ######## ######## ######## ######

a. Tanaman bahan makanan ######## ######## ######## ######

  b. Tanaman perkebunan 633.613 578.538 701.744

c. Peternakan dan hasil-hasilnya ######## ######## ######## ######

d. Kehutanan 48.688 57.526 53.683 51.

e. Perikanan 601.164 707.960 953.329 ######

2. Pertambangan dan penggalian 95.649 115.127 141.232 168.a. Pertambangan Minyak dan Gas

Bumi 0 0 0

  b. Pertambangan Bukan Migas 24.539 30.586 29.723 c. Penggalian 71.110 84.541 111.509 136.

3. Industri pengolahan ######## ######## ######## ######

Industri Migas 0 0 0

1. Pengilangan minyak bumi 0 0 0

2. Gas alam cair 0 0 0

Industri Non Migas ######## ######## ######## ######

4. Listrik, gas dan air bersih ######## ######## ######## ######

a. Listrik ######## ######## ######## ######

  b. Gas 470.386 939.275 ########

c. Air bersih 65.172 75.988 84.864 92.

5. Konstruksi ######## ######## ######## ######

6. Perdagangan, hotel & restoran ######## ######## ######## ######

a. Perdagangan besar & eceran ######## ######## ######## ######

  b. Hotel 85.114 105.558 122.574

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 9/40

 

c. Restoran ######## ######## ######## ######

7. Pengangkutan dan komunikasi ######## ######## ######## ######

a. Pengangkutan ######## ######## ######## ######

1. Angkutan rel 35.411 39.116 42.834 55.

2. Angkutan jalan raya ######## ######## ######## ######

3. Angkutan laut ######## ######## ######## ######4. Angkutan sungai, danau dan

  penyeberangan 161.379 163.281 174.297

5. Angkutan udara ######## ######## ######## ######

6. Jasa Penunjang Angkutan ######## ######## ######## ######

  b. Komunikasi ######## ######## ######## #

1. Pos dan Telekomunikasi 0 0 0

2. Jasa Penunjang Angkutan 0 0 0

8. Keuangan, real estate & jasapersh. ######## ######## ######## ######

a. Bank 912.737 ######## ######## ######

  b. Lembaga keuangan bukan bank 190.347 230.770 262.709 2

c. Jasa penunjang keuangan 0 0 0

d. Real Estate ######## ######## ######## ######

e. Jasa perusahaan 305.810 321.154 364.707 456.

9. Jasa-jasa ######## ######## ######## ######

a. Pemerintahan Umum ######## ######## ######## ######

1. Administrasi, pemerintahandan pertahanan 0 0 0

2. Jasa pemerintah lainnya 0 0 0

  b. Swasta ######## ######## ########

1. Jasa Sosial dan

kemasyarakatan 682.269 790.465 987.938 ######

2. Jasa Hiburan dan rekreasi 70.223 75.013 84.817 104.

3. Jasa Perorangan dan rumah

tangga ######## ######## ######## ######

Produk Domestik Regional Bruto ######## ######## ######## ######Produk Domestik Regional Bruto

Tanpa Migas ######## ######## ######## ######

Jumlah Migas dan Hasil-Hasilnya 0 0 0

Sumber : Badan Pusat Statistik Menggunakan tahun dasar 2000=100

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 10/40

 

 

Pendapatan Regional 

8.1. Perkembangan PDRB 

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.5.256.882,05 Juta,

sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.2.768.787,17 Juta.

Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 mencapai 1.042.682 orang,PDRB per kapita adalah sebesar Rp.5,042 Juta. Perkembangan PDRB Kota

Tangerang Selatan cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahundemikian juga dengan PDRB per kapita. Pada tahun 2007, laju pertumbuhan

ekonomi (LPE) adalah sebesar 6,51%. Pada tahun 2003, PDRB per kapita atas

dasar harga konstan adalah sebesar Rp.863.517 sedangkan pada tahun 2007

adalah sebesar Rp.1.042.682.

Kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Ciputat Timur yaitu

sebesar Rp.1.678.739,29 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB sedangkan yang

terkecil adalah Setu dengan Rp.71.045,74 Trilyun atau 1,35%.

8.2. Struktur Ekonomi Berdasarkan data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Kota Tangerang Selatan

didominasi oleh sektor lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi (30,29%)

dan perdagangan hotel dan restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan

kontribusi cukup besar adalah jasa-jasa (17,39%) dan bank, persewaan dan jasa

 perusahaan (15,40%). Lima sektor lain masing-masing memberikan kontribusi di

 bawah 10%. (Gambar 8.1)Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Tangerang Selatan

didominasi oleh sektor tersier, yaitu pengangkutan dan komunikasi; perdaganganhotel dan restoran; jasa-jasa; dan bank, persewaan dan jasa perusahaan, yang

memberikan kontribusi hampir 90%. Sektor sekunder (industri pengolahan; listrik,gas dan air bersih; dan konstruksi) memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor 

 primer (pertanian; pertambangan dan penggalian) hanya memberikan kontribusikurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007,

sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan

sektor tersier meningkat kontribusinya.

Tabel 8.1

Produk Domestik Regional BrutoA.D.H Berlaku Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha

Tahun 2007 (Juta Rupiah)

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 11/40

 

 

Tabel 8.2Distribusi Produk Domestik Regional Bruto

A.D.H Berlaku Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha

Tahun 2007 (Juta Rupiah)

Gambar 8.1.

Struktur ekonomi berdasarkan PDRB atas dasar harga

 berlaku tahun 2007

Tabel 8.3Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

A.D.H Konstan 2000 Menurut Kecamatan

Tahun 2004 - 2007 (Juta Rupiah)

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 12/40

 

 

Gambar 8.2.

Perkembangan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2000 Tahun 2004 ± 2007

Tabel 8.4

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

A.D.H Berlaku Menurut Kecamatan

Tahun 2004 - 2007 (Juta Rupiah)

Tabel 8.5

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita

A.D.H Berlaku Menurut KecamatanTahun 2004 - 2007 (Juta Rupiah)

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 13/40

 

 

Tabel 8.6Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

A.D.H Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2003 - 2007 (Juta Rupiah)

Tabel 8.7

Perkembangan Distribusi Produk Domestik Regional BrutoA.D.H Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2003 - 2007 (Juta Rupiah)

WAKIL WALIKOTA TANGER ANG SELATAN 

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 14/40

 

 

WALIKOTA TANGER ANG SELATAN 

Pertanian 

- Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan Kota Tangerang Selatan sebagian besar adalah untuk 

 perumahan dan permukiman yaitu seluas 9.941,41 Ha atau 67,54% dari 14.719

Ha. Sawah ladang dan kebun menempati posisi kedua terluas dengan 2.794,41 Ha

atau 18,99%. Penggunaan lahan paling kecil adalah untuk pasir dan galian yaitu

seluas 15,27 Ha atau 0,1%.

- Komoditas Pertanian

Janis komoditas pertanian yang diproduksi antara lain adalah padi sawah, jagung,ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang panjang, cabe rawit, bayam, terung,

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 15/40

 

kangkung, petsai/sawi, dan cabe besar. Komoditas dengan luas panen terbesar,

yaitu 121 Ha dengan produksi 725 Ton GKP, sedangkan komoditas dengan luas

 panen terkecil adalah cabe rawit yaitu 4 Ha dengan produksi 17 ton.

- Komoditas Peternakan

Berbagai jenis ternak terdapat di Kota Tangerang Selatan dengan populasi yang

 beraneka ragam. Ternak besar yang terdiri dari sapi potong, kerbau dan kudadidominasi oleh sapi potong dengan populasi 5.073 ekor. Pada ternak kecil,

dibandingkan dengan domba dan babi, kambing memiliki populasi terbesar yaitu

14.279 ekor. Unggas yang paling besar populasinya adalah ayam ras petelur 

dengan 1.244.888 ekor. Unggas-unggas lain adalah ayam ras petelur (populasi

490.100 ekor), ayam buras (214.946 ekor) dan itik (38.868 ekor).

Tabel 5.1

Luas Penggunaan Lahan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2008

Tabel 5.2

Luas Penggunaan Lahan Sawah dan Lahan Kering Menurut Kecamatan

Tahun 2007

Tabel 5.3

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Padi Sawah Menurut Kecamatan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 16/40

 

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.4

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Jagung Menurut Kecamatan

Kota Tangerang SelatanTahun 2007

Tabel 5.5

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Uby KayuMenurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.6

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Uby Jalar Menurut Kecamatan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 17/40

 

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.7

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Kacang Tanah Menurut KecamatanKota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.8

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Kacang Panjang Menurut KecamatanKota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.9

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Cabe Rawit Menurut Kecamatan

Kota Tangerang SelatanTahun 2007

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 18/40

 

 

Tabel 5.10

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Bayam Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.11

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Tepung Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.12Luas Panen, Produksivitas dan Produk Kangkung Menurut Kecamatan

Kota Tangerang SelatanTahun 2007

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 19/40

 

 

Tabel 5.13Luas Panen, Produksivitas dan Produk Petwai / Sawi Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.14

Luas Panen, Produksivitas dan Produk Cabe BesarMenurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 5.15

Populasi Ternak Menurut Kecamatan

di Kota Tangerang Selatan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 20/40

 

Tahun 2007

Sosial 

- Pendidikan

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2008 menunjukkan

 bahwa penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA berjumlah paling besar yaitu

29,22%. Penduduk dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi (sarjana muda dan

sarjana) juga cukup tinggi, yaitu 29,05%. Profil penduduk berdasarkan tingkat

 pendidikan cenderung mirip antar kecamatan, kecuali Setu. Pada kecamatan lain,

tidak tercatat penduduk yang tidak lulus SD atau penduduk buta huruf (belum

melek aksara) namun di Setu masih ada dengan angka sebesar 0,52%. Penduduk 

dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi di kecamatan lain melebihi angka

29% namun di Setu hanya sebesar 15,10%Jumlah total unit sekolah adalah sebesar 667 unit dengan rincian 236 sekolah

negeri, 5 madrasah negeri, 292 sekolah swasta dan 134 madrasah swasta. Ruangkelas rusak SD negeri mencapai 213 ruang dari total ruang kelas SD negeri

sebanyak 1.169 ruang atau 18,22%. Ruang kelas rusak SMP negeri mencapai 27ruang dari total ruang kelas SMP negeri sebanyak 486 ruang atau 5,56%,

sedangkan SMA negeri mencapai 17 ruang dari total 312 ruang atau 5,45%.

- KesehatanJumlah Balita yang ditimbang adalah sebanyak 82.098 orang. Dari jumlah

tersebut, sebesar 92,70% dalam keadaan gizi baik, 0,37% gizi buruk, 5,18% gizi

kurang dan 1,74% gizi lebih. Selain keadaan gizi balita, juga disajikan data terkaitkondisi kesehatan ibu, kesehatan keluarga miskin, dan kesehatan orang lanjut

usia.

Jumlah rumah sakit yang berada di Kota Tangerang Selatan ada 9 unit yang

seluruhnya milik swasta karena Kota belum memiliki Rumah Sakit Umum Daerah

(Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008). Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas) biasa berjumlah 10 unit, Puskesmas Dengan Tempat

Perawatan (DTP) 1 unit, Puskesmas Pembantu 8 unit dan Puskesmas Keliling 10

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 21/40

 

unit. Selain itu juga terdapat Balai Pengobatan, Praktek Dokter dan Rumah

Bersalin. (Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan.

Jumlah total pos pelayanan terpadu (Posyandu) berjumlah 771 unit yang terdiri

dari Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri dengan 4.127 orang kader 

aktif. Selain itu juga terdapat 108 pos pembinaan terpadu (Posbindu) dengan 501

orang kader aktif.

- Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga Petugas Keluarga Berencana (KB) berjumlah 48 orang yang terdiri dari 24 orang

dokter dan 24 orang bidan. Selain petugas KB, juga terdapat institusi masyarakat

dalam kegiatan KB. Jumlah peserta KB baru adalah sebesar 10.522 peserta atau

56,52% dari total perkiraan permintaan masyarakat (PPM) sedangkan jumlah

 peserta KB aktif adalah sebesar 120.081 peserta atau 63,37% dari total pasanganusia subur.

Panti sosial yang terdapat di Kota Tangerang Selatan adalah panti asuhan anak sejumlah 14 panti dan tresna werdha sejumlah 5 panti dan bina grahita sejumlah 1

 panti. Potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial di antaranya adalah tenagakesejahteraan masyarakat, organisasi masyarakat, karang taruna dan panti sosial.

Berdasarkan tingkat kesejahteraan, jumlah keluarga dengan tingkat kesejahteraanPra Sejahtera adalah sebesar 8.789 Keluarga atau 3,65% dari total 24.700

keluarga, sedangkan tingkat kesejahteraan KS I adalah sebesar 39.319 Keluarga

atau 16,34%. Sisanya, yaitu sebanyak 192.592 Keluarga atau 80,01% adalah

Keluarga Sejahtera Tahap II, Tahap III dan Tahap III Plus.

Berdasarkan validasi data Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan oleh

BPS pada tahun 2008, jumlah rumah tangga penerima Bantuan Langsung Tunai

(BLT) di Kota Tangerang Selatan adalah sebanyak 19.104 RT. Jumlah penerima

 paling banyak di Pamulang yaitu sebanyak 5.963 rumah tangga, sedangkan paling

sedikit di Ciputat Timur yaitu sebanyak 1.685 rumah tangga.

Dapat terjadi perbedaan angka antara masyarakat miskin dalam BLT denganmasyarakat miskin berdasarkan tingkat kesejahteraan BKKBN karena terdapat

 perbedaan kriteria dan kategori dalam penentuan kelompok masyarakat miskin.

Rumah tangga penerima BLT ditentukan berdasarkan 14 variabel dan

diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu Sangat Miskin, Miskin dan MendekatiMiskin. Tingkat kesejahteraan keluarga terbagi ke dalam 5 kategori yaitu

Keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera Tahap I, Sejahtera Tahap II, Tahap III danTahap III Plus.

Empat belas (14) variabel kemiskinan rumah tangga penerima BLT adalahsebagai berikut:

1. Luas lantai tempat tinggal kurang dari 8 m2 per kapita

2. Jenis lantai berupa tanah, bambu atau kayu murahan

3. Dinding bangunan berupa bambu, rumbia, kayu kualitas rendah dan

tembok tanpa plester 

4. Tidak memiliki fasilitas tempat buang air besar atau berbagi dengan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 22/40

 

rumah tangga lain

5. Sumber penerangan rumah tangga bukan listrik 

6. Sumber air minum berupa sumur, mata air tidak terlindung, sungai atau

air hujan

7. Bahan bakar untuk masak berupa kayu bakar, arang atau minyak tanah

8. Konsumsi daging/ayam per minggu satu kali atau tidak mengkonsumsi

9. Pembelian pakaian baru setiap anggota rumah tangga dalam setahun

sebanyak satu stel atau tidak membeli

10. Frekuensi makan dalam sehari untuk setiap anggota rumah tangga adalah

1 kali atau 2 kali

11. Tidak mampu membayar untuk berobat ke Puskesmas/Poliklinik 

12. Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga adalah petani dengan

luas lahan kurang dari 0,5 Ha, buruh tani, nelayan, buruh angunan, buruh

 perkebunan, atau pekerjaan laing dengan pendapatan rumah tangga kurang

dari Rp.600 ribu per bulan

13. Kepala rumah tangga memiliki tingkat pendidikan tidak sekolah, tidak 

tamat SD atau tamat SD

14. Pemilikan asset / harta bergerak / harta tidak bergerak, tidak mempunyai

tabungan atau barang yang mudah dijual dengan nilai kurang dari Rp.500ribu seperti sepeda motor, emas, perhiasan, ternak, kapal/perahu motor 

atau barang modal lainnya.

Kategori-kategori dalam penentuan penerima BLT adalah:

1. Sangat Miskin : memenuhi 14 variabel kemiskinan

2. Miskin : memenuhi 11-13 variabel kemiskinan

3. Hampir miskin : memenuhi 9-10 variabel kemiskinan

4. Tidak layak menerima BLT : memenuhi �8 variabel kemiskinan

Indikator tingkat kesejahteraan keluarga BKKBN adalah sebagai berikut:

(1) Keluarga Pra Sejahtera (Sering dikelompokkan sebagai ³Sangat Miskin´)  Belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi:

a. Indikator Ekonomi

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 23/40

 

y  Makan dua kali atau lebih sehari

y  Memiliki pakaian yang berbeda untuk aktivitas (misalnya di rumah,

 bekerja/sekolah dan bepergian)

y  Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah

 b. Indikator Non-Ekonomi

· Melaksanakan ibadah

·Bila anak sakit dibawa ke sarana kesehatan.

(2) Keluarga Sejahtera I (Sering dikelompokkan sebagai ³Miskin´)  Adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu

atau lebih indikator meliputi:a. Indikator Ekonomi

y  Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telor y  Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu

stel pakaian baruy  Luas lantai rumah paling kurang 8 m untuk tiap penghuni

 b. Indikator Non-Ekonomi

y  Ibadah teratur 

y  Sehat tiga bulan terakhir 

y  Punya penghasilan tetap

y  Usia 10-60 tahun dapat baca tulis huruf latin

y  Usia 6-15 tahun bersekolah

y

  Anak lebih dari 2 orang, ber-KB

(3) Keluarga Sejahtera II 

Adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satuatau lebih indikator meliputi:

o  Memiliki tabungan keluarga

o  Makan bersama sambil berkomunikasi

o  Mengikuti kegiatan masyarakat

o  Rekreasi bersama (6 bulan sekali)

o  Meningkatkan pengetahuan agama

o  Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalaho  Menggunakan sarana transportasi

(4) Keluarga Sejahtera III 

Sudah dapat memenuhi beberapa indikator, meliputi:

o  Memiliki tabungan keluarga

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 24/40

 

o  Makan bersama sambil berkomunikasi

o  Mengikuti kegiatan masyarakat

o  Rekreasi bersama (6 bulan sekali)

o  Meningkatkan pengetahuan agama

o  Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah

o  Menggunakan sarana transportasi

Belum dapat memenuhi beberapa indikator, meliputi:

o  Aktif memberikan sumbangan material secara teratur 

o  Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan.

(5) Keluarga Sejahtera III Plus Sudah dapat memenuhi beberapa indikator meliputi:

y  Aktif memberikan sumbangan material secara teratur 

y  Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan.

- Agama

Berdasarkan komposisi penduduk menurut agama yang dipeluk, sebagian besar  penduduk memeluk agama Islam yaitu sebanyak 90,98%. Penduduk selebihnya

memeluk agama Protestan (4,07%), Kristen (3,14%), Budha (1,21%) dan Hindu(0,60%). Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dipeluk diolah dari

Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan. Karena adaketidakcocokan antara jumlah total penduduk yang ada dalam Kabupaten

Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008 yang digunakan sebagai acuan, angka

yang digunakan adalah angka persentase dan bukan angka absolut dengan asumsi

 bias tersebar ke dalam semua kelompok data.Sarana peribadatan yang tersedia untuk para pemeluk agama adalah mesjid

sebanyak 436 buah, langgar/mushola 1.268 buah, gereja 42 buah, vihara/kuil 7

 buah. Pondok pesantren berjumlah 24 buah dengan 66 orang kiai dan 295 orang

ustadz serta 4.405 orang santri.

- PariwisataFasilitas olah raga dan rekreasi yang terbanyak adalah berupa lapangan

 bulutangkis sebanyak 43 buah dan lapangan sepakbola sebanyak 41 buah. Selainitu juga terdapat 11 mal dan 125 rumah makan.

Tabel 4.1.1

Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Menurut KecamatanKota Tangerang Selatan

2008

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 25/40

 

 

Tabel 4.1.2

Jumlah Sekolah, Ruang Kelas Dan Ruang Kelas Rusak Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Tabel 4.1.3

Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)

Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

2008

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 26/40

 

Piramida 4.2.1

Jumlah dan Presentase KEadaan Gizi Balita Yang

Ditimbang Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Gambar 4 .1.

Persentase keadaan gizi Balita yang ditimbang pada tahun 2007

Tabel 4.2.2

Data Terkait Kesehatan Ibu Pada 10 (Sepuluh) Pukesmas

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

Tabel 4.2.3

Data Terkait Kesehatan Keluarga Miskin 10 (Sepuluh) Pukesmas

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 27/40

 

 

Tabel 4.2.4

Jumlah Lansia Sasaran di Wilayah Pukesmas dan Panti

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

Tabel 4.2.5

Jumlah Prasarana Kesehatan Menurut Kecamatan

di Kota Tangerang SelatanTahun 2009

Tabel 4.2.6

Jumlah Tenaga Kesehatan Pada 10 (Sepuluh) Pukesmas

Kota Tangerang SelatanTahun 2009

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 28/40

 

 

Tabel 4.2.7

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan

Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)

Di Wilayah 10 (Sepuluh) Pukesmas Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

Tabel 4.3.1

Jumlah Petugas Keluarga Berencana Menurut Kecamatan

di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 4.3.2Jumlah institusi dalam Kegiatan Keluarga Berencana Menurut Kecamatan

Kota Tangerang SelatanTahun 2007

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 29/40

 

 

Tabel 4.3.3

Jumlah Peserta KB Baru Berdasarkan

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan

 Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 4.3.4

Jumlah Peserta KB Aktif BerdasarkanMetode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan

 Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) Menurut KecamatanKota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 4.3.5

Jumlah Panti Sosial Menurut Jenis dan Kecamtan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 30/40

 

di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 4.3.6Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Menurut Kecamatan

di Kota Tangerang SelatanTahun 2007

Tabel 4.3.7

Jumlah Potensi dan Sumberdaya Kesejahteraan Sosial Menurut Kecamatan

di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 31/40

 

 

Tabel 4.3.8Jumlah Keluarga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Menurut Kecamatan

Kota Tangerang SelatanTahun 2007

Tabel 4.3.9

Penerima Bantuan LAngsung Tunai (BLT) Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Tabel 4.3.10

Penerima Bantuan LAngsung Tunai (BLT) Menurut Desa

Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 32/40

 

 

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 33/40

 

 

Tabel 4.4.1

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Yang

Dipeluk Menurut Kecamatan

Kota Tangerang Selatan

2008

Tabel 4.4.2

Jumlah Fasilitas Peribadatan Menurut Jenis dan Kecamatan

di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Tabel 4.4.3JumlahPondok Perantren, Kiai/Ustadz dan Santri Menurut Kecamatan

Kota Tangerang SelatanTahun 2007

Tabel 4.5.1Jumlah Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi Per Kecamatan

di Kota Tangerang Selatan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 34/40

 

Tahun 2008

Tabel 4.5.2

Jumlah Rumat Makan dan Counter Menurut Kecamatan

di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2007

Infrastruktur dan Permukiman 

- TransportasiJalan merupakan salah satu infrastruktur terpenting sebagai salah satu faktor daya

tarik investasi di suatu daerah. Jalan kota Tangerang Selatan berdasarkan

Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)

memiliki total panjang 115,81 Km dengan 70,36% dari panjang total tersebut

dalam kondisi baik, 18,37% dalam kondisi sedang dan 11,28% dalam kondisi

rusak. Data ini berbeda dengan data Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang

Selatan yang menyatakan bahwa total panjang jalan kota adalah 137,773 Km dan

diperkirakan 5% rusak ringan, 5% rusak sedang dan 20% rusak berat.

Titik rawan kemacetan utamanya terdapat pada 12 titik yang umumnya terdapat pada sekitar persimpangan jalan atau pasar. Stasiun kereta rel listrik (KRL)

 berjumlah 5 buah dan tersebar di tiga kecamatan yaitu Serpong, Ciputat danCiputat Timur. Titik rawan kemacetan dan titik lokasi stasiun KRL didapatkan

dari Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan (2008)sedangkan nama lokasi, desa dan kecamatan diperoleh berdasarkan informasi dari

Jakarta Jabotabek Street Atlas and Index CD-ROM 2005/2006 karya Gunther W.Holtorf.

- Energi dan Telekomunikasi

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 35/40

 

Selain prasarana transportasi, prasarana dan sarana terkait energi dan

telekomunikasi juga sangat penting. Di Kota Tangerang Selatan terdapat tiga

kantor PLN, yaitu di Serpong, Ciputat dan Pamulang. Gardu listrik berjumlah 71

unit dengan 195.352 sambungan listrik. Di setiap kecamatan terdapat lebih dari

15.000 sambungan listrik kecuali di Setu yang hanya berjumlah 9.686 sambungan.

Kantor Telkom berjumlah 5 buah dan tersebar di 5 kecamatan. Tower GSM/BTS berjumlah 83 unit sedangkan sambungan telepon berjumlah 108.529 sambungan.

Sambungan telepon paling banyak terdapat di Pamulang dengan 26.447

sambungan sedangkan paling sedikit terdapat di Setu dengan 5.381 sambungan.

- Utilitas

Terkait dengan pengelolaan limbah baik limbah padat (sampah) maupun limbah

cair, terdapat 21 tempat pembuangan sementara (TPS) yang sebagian besarnya

menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah TPS liar. Selain itu juga

terdapat 5 unit water treatment plant (WTP) yang tersebar di Serpong, SerpongUtara dan Pondok Aren.

Ada dua makam pahlawan yang terdapat di Pondok Aren dan Setu, sedangkantempat pemakaman umum (TPU) berjumlah 26 unit dengan jumlah terbanyak 

terdapat di Ciputat yaitu sebanyak 6 unit. Di Serpong Utara dan Pondok Arenmasing-masing hanya terdapat 2 unit TPU.

- Lainnya

Bencana banjir merupakan masalah yang harus dihadapi oleh penduduk yang

 bahkan di lokasi tertentu harus dihadapi secara rutin. Lokasi rawan banjir terdapatdi sepanjang beberapa sungai yang mengalir di Kota Tangerang Selatan, di

antaranya Kali Angke, Kali Serua, Kali Pasanggrahan, Kali Ciputat dan KaliKedaung. Titik-titik lokasi rawan banjir tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.4.1.

Di Kota Tangerang Selatan terdapat 9 situ, yang tersebar di 5 kecamatan. Situ-situ

tersebut adalah

Situ Pondok Jagung / Rawa Kutup, Situ Parigi, Situ Bungur, Situ Antak, Situ

Rompang, Situ Gintung, Situ Legoso, Situ Pamulang / Pondok Benda, dan SituCiledug / Kedaung. Namun, ada 4 situ yang sudah tidak tertera pada peta, yaitu

Situ Bungur, Situ Antak, Situ Rompang, dan Situ Legoso. Situ Gintung saat ini

tidak berfungsi akibat jebolnya tanggul pada akhir Maret 2009.

Tabel 6.1.1Kondisi Jalan Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 36/40

 

 

Tabel 6.1.2

Titik Rawan Kemancetan Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Tabel 6.1.3

Stasiun KEreta Rel Listrik di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

Tabel 6.2.1

sebaran Gardu Listrik, Kantor PLN

Menara Telekomunikasi/BTS dan Kantor Telkom/STO

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 37/40

 

Di Kota Tangerang Selatan

Tabel 6.3.1

Sebaran TEmpat Pembuangan Sementara (TPS) dan

Water Treatment Plant (WTP)

di Kota Tangerang Selatan

Tabel 6.3.2

Makam Pahlawan Dan Temapat Pemakaman Umum (TPU)

di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Tabel 6.4.1

Lokasi Rawan Banjir di Kota Tangerang Selatan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 38/40

 

 

Tabel 6.4.2Situ di Kota Tangerang Selatan

Tahun 2008

Industri, Perdagangan dan Koperasi  

- Industri

 Ada lima jenis industri kerajinan yang terdapat di Kota Tangerang Selatan, yaitu kerajinan kayuberjumlah 165 unit, anyaman 28 unit, gerabah 1 unit, kain 293 unit dan makanan 164 unit. Selain

itu industri kerajian tersebut, juga terdapat 7 unit pabrik yang di dalamnya terdapat 1 kawasanindustri.- Perdagangan dan Jasa Fasilitas perdagangan dan jasa yang tersedia berupa pasar, baik modern maupun tradisional,bank, BPR, KUD/koperasi, kompleks ruko dan minimart. Pasar tradisional yang terdapat di tanahmilik pemerintah daerah adalah sebanyak 6 unit, yaitu Pasar Ciputat, Pasar Ciputat Permai, Pasar Jombang, Pasar Bintaro Sektor 2, Pasar Serpong, dan Pasar Gedung Hijau. Seluruhnya berfungsikecuali Pasar Gedung Hijau. Secara total, luas lahan yang ditempati oleh pasar-pasar tersebutadalah 25.721 m2 dengan 1.966 kios, 865 los dan 1.795 pedagang kaki lima.Berdasarkan tanda daftar perusahaan (TDP), terdapat perseroan terbatas (PT), comanditer venotschaap / perseroan komanditer (CV), perusahaan perorangan (PO), koperasi, firma, danbentuk usaha lain yang keseluruhannya berjumlah 5.146 unit. Yang paling banyak adalah adalahPT yaitu berjumlah 2.467 unit sedangkan yang paling sedikit adalah firma yang hanya berjumlah 2unit.- Koperasi

Koperasi seluruhnya berjumlah 330 unit yang terdiri dari koperasi karyawan (Kopkar), koperasi

simpan pinjam (KSP), koperasi serba usaha (KSU), danKoperasi Pegawai Republik Indonesia(KPRI). Namun, koperasi yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan KabupatenTangerang baru sejumlah 81 unit. Secara keseluruhan, jumlah anggota mencapai 24.553 orang. 

Tabel 7.1.1Sebaran Industri Kecil, Menengah / Besar 

di Kota Tangerang Selatan

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 39/40

 

 

Tabel 7.2.1Sebaran Fasilitas Perdagangan dan Jasa

di Kota Tangerang Selatan

Tabel 7.2.2Pasar Tradisional di Tanah Milik Pemerintah

di Kota Tangerang SelatanTahun 2009

Tabel 7.2.3Perusahaan Perdagangan Berdasarkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Kota Tangerang SelatanTahun 2009

Tabel 7.3.1Koperasi Kota Tangerang Selatan

Tahun 2009

5/7/2018 tangerang selatan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tangerang-selatan 40/40