Tanaman Herbal 15 Mangga - Reo - Administrator

19
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang. Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki Candi Borobudur, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat. Demikian pula dalam tradisi Melayu, ditemukan naskah-naskah yang menyajikan resep obat-obatan. Naskah-naskah itu, antara lain memuat berbagai jamusawan, jamu sorong, jamu untuk ibu hamil dan melahirkan, obat sakit mata,obat sakit pinggang, hingga obat penambah nafsu makan. Peralihan dari zaman Hindu- Budha ke zaman Islam, telah memperkaya khazanah tradisi pengobatan dalam masyarakat kita. Berbagai buku kedokteran Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia, telah diterjemahkan baik ke dalam bahasa Jawa maupun bahasa Melayu.Semua ini berlangsung tanpa terputus, sampai bangsa kita mengenal ilmu kedokteran dari Eropa pada zaman penjajahan. Di tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para penjual jamu

description

Tanaman Herbal 15 Mangga

Transcript of Tanaman Herbal 15 Mangga - Reo - Administrator

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai

    meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri.

    Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.

    Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki Candi Borobudur, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat.

    Demikian pula dalam tradisi Melayu, ditemukan naskah-naskah yang

    menyajikan resep obat-obatan. Naskah-naskah itu, antara lain memuat berbagai jamusawan, jamu sorong, jamu untuk ibu hamil dan melahirkan, obat sakit mata,obat sakit pinggang, hingga obat penambah nafsu makan. Peralihan dari zaman Hindu-Budha ke zaman Islam, telah memperkaya khazanah tradisi pengobatan dalam masyarakat kita. Berbagai buku kedokteran Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia, telah diterjemahkan baik ke dalam bahasa Jawa maupun bahasa Melayu.Semua ini berlangsung tanpa terputus, sampai bangsa kita mengenal ilmu kedokteran dari Eropa pada zaman penjajahan.

    Di tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para penjual jamu

  • 2

    gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan. Demikian pula, kios-kios jamu tersebar merata di seluruh penjuru tanah air. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.

    Keragaman obat-obatan tradisional di tanah air, telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia. Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua itu pasti ada manfaatnya. Olehkarena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan ada jenis tanaman yang punah. Kebakaran hutan bukan saja memusnahkan satwa dan fauna, tetapi juga menimbulkan polusi dan meningkatkan suhu pemanasan global.

    Jamu dan obat tradisional, sampai saat ini belum dikembangkan secara

    optimal. Produksi jamu dan obat-obatan tradisional lebih banyak diproduksi oleh homeindustry. Hanya sebagian kecil jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi secara masal melalui industri jamu dan obat tradisional di pabrik-pabrik. Untuk meningkatkan kualitas, mutu, dan produk jamu serta obat-obatan yang dihasilkan oleh masyarakat kita, diperlukan kerjasama seluruh pihak yang terkait.Kerjasama itu dimaksudkan agar jamu dan obat tradisional yang dihasilkan dapat bersaing, baik di pasar regional maupun global.

    Beredarnya jamu dan obat-obatan yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obatdan Makanan, akan merugikan konsumen. Di samping itu, secara ekonomi, beredarnya obat-obatan seperti itu justru akan merusak citra obat tradisional. Citra yang rusak akhirnya akan memukul produksi dan pemasaran obat-obatan tradisional, di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah, terus berupaya melakukan pengawasan

    demi meningkatkan keamanan, mutu, dan manfaat obat tradisional. Hal ini dilakukan agar masyarakat terlindung dari obat tradisional yang dapat menimbulkan efek yang

    tidak diinginkan. Melalui penelitian dan pengembangan yang cermat dan teliti, jamu dan obat-

    obatan tradisional dapat diarahkan untuk menjadi obat yang dapat diterima dalam pelayanan kesehatan formal. Memang harus kita akui, bahwa para dokter dan apoteker, hingga saat ini masih belum dapat menerima jamu sebagai obat yang dapat

  • 3

    mereka rekomendasikan kepada para pasiennya. Akibatnya, pemasaran produk jamu tidak dapat menggunakan tenaga detailer seperti pada obat modern.

    Akhir-akhir ini, tampak adanya trend hidup sehat pada masyarakat untuk menggunakan produk yang berasal dari alam. Oleh karena itu, jamu dan obat-obatan tradisional perlu didorong untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan. Jamudan obat-obatan tradisional harus didorong pula untuk menjadi komoditi unggulan yang dapat memberikan sumbangan positif bagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan itu juga memberikan peluang kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan,

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah definisi dari mangga? 2. Bagaimana tataca budidaya tanaman mangga? 3. Apa saja hama & penyakit dari tanaman mangga? 4. Bagaimana tatacara panen dan pasca panen tanaman mangga? 5. Makanan / minuman apa yang dapat dihasilkan dari tanaman mangga tersebut?

    C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi mangga. 2. Mengetahui budidaya dari tanaman mangga.

    3. Memberikan informasi hama dan penyakit dari tanaman mangga. 4. Memberikan informasi tatacara panen dan pasca panen tanaman mangga.

    5. Memberikan hasil olahan berupa makanan / minuman dari tanaman mangga

  • 4

    BAB II PEMBAHASAN

    A. KAJIAN UMUM TENTANG MANGGA Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yg berasal dari

    negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia & Indonesia.

    Kandungan 1. Sumber Serat

    Kandungan serat dalam buah mangga sekitar 1,8 persen, memberikan kontribusi yang cukup terhadap kebutuhan serat manusia. Serat pangan memiliki peran fisiologis terhadap usus.

    2. Sumber Antioksidan

    Kemampuan antioksidatif dari buah mangga dihasilkan oleh berbagai senyawa yang terdapat di dalamnya, yaitu betakaroten, senyawa fenolik, lupeol, vitamin

    C, E, serta beberapa mineral seperti Cu, Zn, Mn, dan Se. Senyawa-senyawa tersebut dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti kanker.

    3. Sumber Vitamin C

    Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Jika setiap 100 gram mangga masak rata-rata dapat memasok vitamin C sebanyak 41 mg,

    dengan mengonsumsi mangga ranum 150 gram, kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.

    4. Sumber Kalium Kalium terdapat dalam jumlah besar pada buah mangga. Tiap 100 gram mangga mengandung kalium 156 mg. Dengan mengonsumsi buah mangga minimal 250 gram, kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi. Kalium mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut

    jantung, mengaktifkan kontraksi otot, dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah dan secara bebas memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko terkena stroke.

  • 5

    B. JENIS TANAMAN Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:

    Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Anarcadiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera spp.

    Jenis yg banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, manalagi & cengkir & Mangifera foetida yaitu kemang & kweni.

    C. MANFAAT TANAMAN

    Buah mangga yg matang merupakan buah meja yg banyak digemari. Mangga yg muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering. Mangga adalah sumber penting beta-karoten, salah satu

    jenis karotenoid (pigmen tanaman yang berwarna kuning hingga merah) yang memiliki aktivitas provitamin A. Artinya, ketika dikonsumsi, beta-karoten dalam mangga akan diubah menjadi vitamin A.

    Karena kaya akan beta-karoten dan vitamin A, makan mangga diduga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Itu didasarkan atas riset yang dilakukan the Institute of Nutritional Science, the University of Potsdam, Jerman, yang menemukan bahwa bayi tikus percobaan yang

  • 6

    makanannya diberi tambahan beta-karoten dan vitamin A ternyata memiliki kadar protein pembentuk sistem kekebalan lebih tinggi. Studi-studi epidemiologis

    menunjukkan, tingginya asupan (intake) karotenoid berhubungan dengan rendahnya risiko penyakit jantung. Osganian dan kawan kawan meneliti kaitan antara asupan makanan kaya karotenoid dan risiko PAK (penyakit arteri koroner) pada 73.286 perawat perempuan selama 12 tahun terus-menerus. Selama kurun waktu tersebut,

    mereka menemukan 998 kasus baru PAK. Setelah dilakukan adjustment untuk umur, kebiasaan merokok, dan faktor-faktor risiko PAK lainnya, para peneliti menemukan

    hubungan signifikan antara tingginya asupan beta-karoten dan alfa-karoten dengan rendahnya risiko PAK.

    Riset lain yang dilakukan Klipstein-Grobusch dan kawan kawan terhadap 4.802 warga Belanda selama empat tahun terus-menerus menemukan, ada penurunan signifikan risiko infarksi myocardial pada subyek-subyek yang mengonsumsi beta-karoten paling tinggi daripada yang mengonsumsi beta-karoten terendah.

    D. BUDIDAYA TANAMAN MANGGA Buah mangga adalah buah yang manis rasanya dan banyak manfaatnya.

    Tanaman mangga jika dibudidayakan dengan benar akan memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapan. Berikut adalah tips dan teknik budidaya tanaman mangga.

    1. SENTRA PENANAMAN Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo, Indramayu, Cirebon. Tahun 1994 jumlah tanaman yg menghasilkan adalah 8.901.309 tanaman dengan produksi 668.048 ton.

    2. SYARAT TUMBUH a) Iklim

    Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim

    kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum & sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman

    mengalami banyak serangan hama & penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.

    b) Media Tanam Tanah yg baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir & lempung dalam jumlah yg seimbang.

  • 7

    Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.

    c) Tempat Ketinggian Mangga yg ditanam didataran rendah & menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yg lebih bermutu & jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.

    E. PEDOMAN BUDIDAYA MANGGA 1. Pembibitan

    a. Perbanyakan dengan Biji Biji dipilih dari tanaman yg sehat, kuat & buahnya berkualitas.

    Biji dikeringanginkan & kulitnya dibuang. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan

    media tanah kebun & pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yg gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi

    jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yg benar-benar kuat & baik. Bibit di kotak persemaian harus

    dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yg lemah & tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke

    kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan. b. Okulasi

    Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yg buahnya berkualitas ke batang bawah yg struktur akar & tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yg sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun.

  • 8

    Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yg ditempel tidak busuk.

    c. Pencangkokan Batang yg akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm & berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah & pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.

    2. Pengolahan Media Tanam Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air. Pembukaan Lahan

    Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang

    serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.

    Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.

    Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m & diatur dengan cara:

    segi tiga sama kaki.

    diagonal. bujur sangkar (segi empat).

    3. Teknik Penanaman a. Pembuatan Lubang Tanam

    Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar & kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan

    beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.

    b. Cara Penanaman Lubang tanam yg telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang & lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan

  • 9

    10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya & masukkan kembali tanah galian sampai membentuk

    guludan. Tekan tanah di sekitar batang & pasang kayu penyangga tanaman.

    c. Penanaman Pohon Pelindung Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yg kuat.

    Jenis yg biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.

    4. Pemeliharaan Tanaman a. Penyiangan

    Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yg telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan & pemupukan.

    b. Penggemburan/Pembubunan

    Tanah yg padat & tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.

    c. Perempelan/Pemangkasan Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yg baik & meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu

    dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat 34 tunas saja. Tunas yg dipilih jangan terletak sama tinggi & berada pada sisi yg berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yg sama dengan

    pemangkasan ke-2.

    d. Pemupukan

    Pupuk organic

    Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.

    Umur tanaman 2,58 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.

  • 10

    Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.

    Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.

    Pupuk kandang yg dipakai adalah pupuk yg sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit

    keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm). Pupuk anorganik

    Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.

    Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.

    Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.

    Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.

    Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di

    kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.

    5. Peningkatan Kuantitas Buah Dari sejumlah besar bunga yg muncul hanya 0,3% yg dapat menjadi buah yg dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm

    hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yg dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.

    F. HAMA & PENYAKIT 1. Hama

    Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis) Menyerang buah & masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan semut merah yg menyebabkan kepik

    tidak bertelur. Bubuk buah mangga

  • 11

    Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama

    ini.

    Pengendalian: memusnahkan buah mangga yg jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon & menyemprotkan insektisida ke

    tanah yg telah dicangkul. Bisul daun(Procontarinia matteiana.)

    Gejala: daun menjadi berbisul & daun menjadi berwarna coklat, hijau & kemerahan.

    Pengendalian: penyemprotan buah & daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yg terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong & memperbaiki aerasi.

    Lalat buah Gejala: buah busuk, jatuh & menurunkan produktivitas. Pengendalian: dengan memusnahkan buah yg rusak, memberi

    umpan berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah & insektisida.

    Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni) Jenis wereng ini berbeda dengan yg menyerang padi. Wereng

    ini menyerang daun, rangkaian bunga & ranting sambil

    mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yg membeku menimbulkan jamur kerak hitam.

    Pengendalian dengan insektisida Diazinon & pengasapan

    seminggu empat kali.

    Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus) Tungau pertama menyerang daun mangga yg masih muda

    sedangkan yg kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.

    Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.

  • 12

    Codot Memakan buah mangga di malam hari.

    Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit & melindungi pohon dengan jaring.

    2. Penyakit

    Penyakit mangga

    Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam & menggulung.

    Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux. Penyakit diplodia

    Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.

    Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.

    Cendawan jelaga Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium

    mangiferum. Daun mangga yg diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yg hidup di cairan manis.

    Pengendalian: dengan memberantas serangga yg menghasilkan

    cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang. Bercak karat merah

    Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga & tunas sehingga terbentuk bercak yg

    berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.

    Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.

    Kudis buah Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting & daun. Gejala: adanya bercak kuning yg akan berubah menjadi abu-

    abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.

  • 13

    Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu & memangkas tangkai bunga yg terserang.

    Penyakit Blendok Penyebab: jamur Diplodia recifensis yg hidup di dalam lubang

    yg dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yg akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.

    Pengendalian: memotong bagian yg sakit, lubang ditutupi

    dengan kapas yg telah dicelupkan ke dalam insektisida & menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.

    3. Gulma Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yg terserang, menebang tanaman yg diserang benalu

    dengan berat.

    G. PANEN 1. Ciri & Umur Panen

    Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yg jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yg dipetik harus masih keras.

    2. Cara Panen Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yg diujungnya terdapat pisau & keranjang penampung buah.

    3. Periode Panen Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.

  • 14

    4. Perkiraan Produksi Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun & 2.000 buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

    H. PASCA PANEN 1. Pengumpulan

    Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yg teduh.

    2. Penyortiran & Penggolongan

    Mangga yg rusak dipisahkan dengan mangga yg mulus. Setelah sortasi buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yg dapat menurunkan mutu terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri. Buah yg akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas

    berdasarkan berat buah antara lain: Kelas I: > 320 gram/buah

    Kelas II: 270 - 320 gram/buah Kelas III: 200 - 270 gram/buah

    Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5 - 20 cm Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm

    3. Penyimpanan Buah mangga yg telah dipetik disimpan ditempat yg kering, teduh & sejuk.

  • 15

    BAB III HASIL OLAHAN

    A. Makanan Resep Ayam Fillet Saus Mangga Muda

    Siapa sih yang tidak suka dengan masakan berbahan dasar daging ayam? rasanya

    setiap orang suka, terbukti dengan banyaknya rumah makan yang menjadikan menu daging ayam sebagai menu favorit mereka. Daging ayam memang enak diolah menjadi masakan baik itu digoreng, dibakar atau divariasikan dengan bahan lain. Seperti resep yang akan saya share disini yaitu resep ayam fillet saus mangga muda. Seperti apa cara pembuatannya? langsung saja yuk kita simak :

    Bahan:

    - 250 gr dada ayam fillet, potong dadu 32 cm - 1 buah telur, kocok - 3 sdm tepung terigu

    - 1/4 sdt garam - 1 buah mangga, potong korek api

    - minyak untuk menggoreng

    Saus: - 1 biji cabe merah iris - 4 sdm gula pasir - 1/2 sdt cuka

  • 16

    - 1/4 sdt garam - 100 ml air

    Cara Membuat: 1. Campurkan kocokan telur, dan garam. Kemudian rendam ayam selama

    10 menit dalam telur 2. Gulingkan potongan ayam ke dalam tepung terigu, kemudian goreng

    hingga kering

    3. Masukkan bahan saus dan tumis hingga layu, masukkan potongan

    mangga dan tumis selama 1 menit 4. Tata potongan fillet ayam tepung kemudian siram dengan saus

    mangga.

    B. Minuman Resep Minuman Mangga Krim

    Ingin minuman segar, sehat dan menyenangkan. Gampang. . semua yang anda

    inginkan ada dalam satu sajian resep minuman kali ini yakni Es Mangga Krim. Tanpa basa basi yuk siapkan bahan-bahannya :

    250 gr daging buah mangga arumanis, potong menjadi beberapa bagian 2 sdm cream cheese 5 sekop es krim vanili 100 ml yoghurt

  • 17

    1 sdm kacang mede yang sudah disangrai, tumbuk. Gunakan untuk taburan minuman

    Setelah bahan-bahannya siap, berikut cara membuatnya :

    Masukkan mangga, keju, es krim, dan yoghurt ke dalam blender Proses hingga lembut

    Siapkan gelas saji. Agar cantik, disarankan gunakan gelas yang tinggi Masukkan hasil blenderan ke dalam gelas saji Taburi kacang mede Es krim mangga siap disantap.

  • 18

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan

    berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat

    aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang

    mempunyai efek mengobati. Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,

    dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.

    Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat dan manfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai tumbuhan yang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan, sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

    B. Saran Kami menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan

    penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.

  • 19

    DAFTAR PUSTAKA

    http://herbaltehsatoimo.wordpress.com/tag/pengertian-herbal/

    edwien.files.wordpress.com/2010/07/obat-tradisional.doc

    http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/591-teknik-budidaya-mangga-teknik-budidaya-mangga-mangifera-indica-l-l

    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-tanaman-mangga.html

    http://www.resepkomplit.com/resep-cake-mangga-resep-aneka-cake-dari-buah.html