Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
-
Upload
helmas-tanjung -
Category
Documents
-
view
2.187 -
download
2
Transcript of Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
TEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR
OLEH:BAYYINATUN NABILAH
A1H009006
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
TANAH LONGSOR DAN CARA MENGATASINYA
LATAR BELAKANGBencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, disamping menimbulkan kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat. Gerakan tanah adalah salah satu bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa dan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana lainnya yang membawa dampak sosial dan ekonomi.
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur .Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/pegunungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.
Ada 780 titik rawan longsor di Pulau Jawa tersebar pada 5.075 desa di 69 kabupaten. Dari tahun 2003 hingga tahun 2008, titik rawan bencana tanah longsor potensi tinggi di Jawa Tengah meningkat, dari 97 kecamatan di enam kabupaten menjadi 120 kecamatan di kabupaten yang sama. Memasuki musim hujan, proses longsor akan semakin mudah terjadi dengan curah hujan dan intensitas turunnya hujan yang tinggi.
TANAH LONGSOR
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah (Wikipedia).Menurut pengertian yang lain tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut Landslide, adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
PROSES TERJADINYA LONGSOR
air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
FAKTOR
ALAM
PENDORONG
PEMICU
MANUSIA
FAKTOR PENYEBAB TANAH LONGSOR
1. Kemiringan lereng2. Litologi3. Struktur geologi dan batuan4. Kandungan air pori
FAKTOR PENDORONG
1. Infiltrasi air kedalam lereng2. Pembebanan lereng3. Perubahan fisik lereng4. Getaran gempa bumi, letusan gunung api, banjir
FAKTOR PEMICU
1. Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang terjal.2. Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.3. Penggundulan hutan.4. Budidaya kolam ikan diatas lereng.5. Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.6.Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat.7. Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
FAKTOR MANUSIA
TANAH LONGSOR
BIDANG GELINCIR
PERGERAKAN
MACAM TANAH LONGSOR
1.LONGSOR TRANSLASI2.LONGSOR ROTASI3.PERGERAKAN BLOK4.RUNTUHAN BATU5.RAYAPAN TANAH6.ALIRAN BAHAN ROMBAKAN
MACAM LONGSOR BERDASAR BIDANG GELINCIR
LONGSOR TRANSLASI
LONGSOR ROTASI
PERGERAKAN BLOK
RUNTUHAN BATU
RAYAPAN TANAH
ALIRAN BAHAN ROMBAKAN
PERGERAKAN
SLUMP
ROCK SLIDE
DEBRIS FLOW
EARTHFLOW
MACAM LONGSOR BERDASAR PERGERAKAN
1. Peningkatan Morbiditas2. Tingginya Angka Kematian3. Masalah Kesehatan Lingkungan4. Suplai Bahan Makanan dan Obat- Obatan5. Kerusakan Infrastruktur
DAMPAK TANAH LONGSOR
Gejala umum bencana alam tanah longsor, antara lain:1. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. 2. Biasanya terjadi setelah hujan. 3. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. 4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
GEJALA TANAH LONGSOR
PREVENTIF
MITIGASI
REHABILITASI
CARA MENGATASI LONGSOR
a. Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman.b. Membuat terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun permukiman.c. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan. d. Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjale. Jangan menebang pohon di lereng.
CARA PREVENTIF
f. Jangan membangun rumah di bawah tebing.g. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal.h. Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal.i. Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. j. Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
CARA PREVENTIF
TAHAP MITIGASI
PEMETAAN
PEMERIKSAAN
PEMANTAUAN
SOSIALISASI
MITIGASI
REHABILITASI
REKONSTRUKSI
FISIK
MEKANIS
KIMIA
REBOISASI
UPAYA REHABILITASI
Usaha stabilisasi dengan membuat lereng lebih landai, sehingga lereng menjadi tidak curam, atau mengurangi beban di bagian atas lereng dengan memin dahkan material di bagian puncak lereng ke kaki lereng, menempatkan konstruksi bahu lereng (benn) merupakan usaha untuk melandaikan lereng.
USAHA FISIK
mengantisipasi gerakan tanah ini dengan memancang tiang atau turap (sheet pile) di bagian lereng yang longsor, namun tiang atau turap harus cukup panjang dan melewati bidang longsor, sehingga efektif untuk menghambat turunnya material tanah yang longsor.
USAHA MEKANIS
Usaha mencampur bahan tanah dengan semen (soil cement shotcrete), ‑ atau bahan kapur, untuk meningkatkan kuat geser tanah, namun pemanfaatan bahan kimia ini perlu dipertimbangkan pengaruhnya terhadap lingkungan.
USAHA KIMIA
1. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.2. Faktor yang menyebabkan terjainya tanah longsor antara lain faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam terdiri dari faktor pendorong dan faktor pemicu.3. Jenis-jenis tanah longsor berdasarkan bidang gelincir antara lain longsor translasi, longsor rotasi, runtuhan batu, pergerakan blok, rayan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis tanah longsor berdasarkan pergerakannya antara lain slump, rockslide, debris flow, dan earthflow.4. Cara mengatasi bencana tanah longsor yaitu dengan preventif, mitigasi dan rehabilitasi.
SIMPULAN