TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB...

238
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH-TECH TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun oleh : DEVI I0207037 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB...

Page 1: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN IPTEK DI SURAKARTA

DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH-TECH

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh : DEVI

I0207037

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

TAMAN IPTEK DI SURAKARTA

DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH – TECH

Disusun Oleh :

DEVI

I0207037

Menyetujui,

Surakarta,

Pembimbing I

Ir. MARSUDI, MT

NIP. 195603141986011001

Pembimbing II

Ir. HARI YULIARSO, MT NIP. 195907251998021001

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNS

DR. IR. MUHAMMAD MUQOFFA, MT

NIP. 196206101991031001

Ketua Prodi Arsitektur Fakultas Teknik UNS

KAHAR SUNOKO,ST. MT.

NIP. 19690320 199503 1 002

Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

KUSNO ADI SAMBOWO,ST, MT, Ph.D

NIP. 196910261995031002

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 3: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji, Syukur serta Hormat Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Sang Khalik yang Empunya Alam semesta yang telah dan terus menerus

memberikan Berkat, Rahmat dan Penyertaannya kepada Penulis sehingga dapat

terselesaikannya Tugas Akhir dengan judul Taman IPTEK di Surakarta dengan

penekanan Arsitektur High Tech.

Tugas Akhir ini merupakan satu syarat penting untuk mendapatkan gelar

Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur , Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Tugas Akhir ini disusun Penulis setelah menyelesaikan studio Tugas

Akhir selama 2 bulan 2 minggu dan disidang pada tanggal 22Juni 2011.

Penulis menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari pihak-

pihak yang telah membantu baik secara materi maupun moriil, Oleh karena itu

Penulis mengucakan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, Sang Khalik yang Empunya Alam Semesta

yang telah dan terus menerus memberikan Berkat, Rahmat dan

Penyertaannya kepada Penulis

2. Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Teknik

Arsitektur UNS

3. Ir. Hadi Setyawan, MT selaku Pembimbing Akademik

4. Ir. Marsudi, MT selaku Pembimbing 1 selama mengikuti mata kuliah

Seminar hingga Tugas Akhir

5. Ir. Hari Yuliarso, MT selaku Pembimbing 2 selama mengikuti mata

kuliah Seminar hingga Tugas Akhir

Page 4: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Ir. Widi Suroto, MT dan Ir. Hardiyati, MT selaku Penguji mata kuliah

Tugas Akhir

7. Semua Dosen Arsitektur yang telah membimbing dan mengajar Penulis,

sehingga Penulis dapat memiliki kemampuan sampai meraih jenjang

pendidikan Sarjana Teknik

8. Seluruh Staf dan Karyawan Jurusan Teknik Arsitektur

9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya leporan ini yang tidak

bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya

selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih belum sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran bagi Tugas Akhir ini diterima secara terbuka oleh

Penulis, terima kasih .

Surakarta, 22 Juni 2011

Devi

Page 5: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Devi, 2011. Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High - tech. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Di dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai perancangan wadah

tempat melakukan kegiatan mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi hal – hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi di Surakarta. Pentingnya wadah IPTEK bagi perkembangan suatu negara serta tingginya minat masyarakat terhadap IPTEK terutama di kota Surakarta menyebabkan perlu adanya sebuah wadah sebagai tempat melakukan kegiatan mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi.

Dalam perencanaanya, dilakukan study teori tentang Taman IPTEK, kegiatan dan pola kegiatan yang akan diwadahi, pola sirkulasi, sehingga ditemukanlah besaran ruang dan hubungan antar ruang. Setelah itu dilakukanlah pemilihan site yang mendukung fungsi bangunan dan dilakukan analisa pendekatan site.Untuk mendukung fungsi bangunan sebagai tempat belajar sekaligus wisata maka dilakukanlah analisa taman pada perancangan ruang luar dan untuk menunjang penampilan bangunan dilakukanlah analisa pendekatan penerapan arsitektur high - tech pada bangunan dengan mempertimbangkan lokasi site.

Setelah tersusunnya hal-hal diatas yang disebut dengan konsep perencanaan dan perancangan maka ditransformasikan ke dalam desain melalui transformasi desain sehingga menghasilkan produk berupa denah, tampak, potongan , siteplan, blockplan, interior, eksterior melalui proses “feed back” sehingga dapat menghasilkan perancangan Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High - Tech .

Page 6: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pengertian judul ................................................................................... 1

1.1.1. Taman IPTEK .......................................................................... 1

1.1.2. Surakarta .................................................................................. 2

1.1.3. Arsitektur high - tech ............................................................... 2

1.2. Latar belakang ...................................................................................... 3

1.2.1. Pentingnya ilmi pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) ........... 3

1.2.2. Minat masyarakat Surakarta terhadap IPTEK ......................... 4

1.2.3. Potensi pengembangan Tamann IPTEK di Surakarta .............. 5

1.2.4. Kebutuhan wadah sesuai kegiatan Taman IPTEK ................... 6

1.3. Permasalahan dan persoalan ................................................................ 7

1.3.1. Permasalahan ........................................................................... 7

1.3.2. Persoalan .................................................................................. 7

1.4. Tujuan dan sasaran ............................................................................... 8

1.4.1. Tujuan ...................................................................................... 8

1.4.2. Sasaran ..................................................................................... 8

1.5. Lingkup dan batasan pembahasan........................................................ 8

1.5.1. Lingkup pembahasan ............................................................... 8

1.5.2. Batasan pembahasan ................................................................ 9

1.6. Metode perencanaan ............................................................................ 9

1.7. Alur pikir ............................................................................................. 12

1.8. Sistematika penulisan ........................................................................... 12

Page 7: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. Tinjauan IPTEK ................................................................................... 14

2.1.1. Tinjauan ilmu pengetahuan ...................................................... 14

2.1.2. Tinjauan teknologi ................................................................... 16

2.2. Tinjauan taman ..................................................................................... 17

2.2.1. Bahan material lansekap .......................................................... 18

2.2.2. Fungsi taman ............................................................................ 19

2.2.3. Karakteristik taman .................................................................. 24

2.2.4. Kesimpulan .............................................................................. 32

2.3. Tinjauan Taman IPTEK ....................................................................... 32

2.3.1. Pengertian Taman IPTEK ........................................................ 32

2.3.2. Karakteristik Taman IPTEK .................................................... 32

2.3.3. Material peragaan ..................................................................... 36

2.3.4. Metode penyajian ..................................................................... 37

2.3.5. Teknik pameran peragaan ........................................................ 39

2.4. Studi banding Taman IPTEK ............................................................... 46

2.4.1. PP IPTEK di TMII ................................................................... 46

2.4.2. Taman Pintar Yogyakarta ........................................................ 48

2.5. Tinjauan Arsitektur High - Tech .......................................................... 54

2.5.1. Pengertian arsitektur high - tech .............................................. 54

2.5.2. Tinjauan ruang dan fleksibilitas dalam arsitektur high – tech . 55

2.5.3. Struktur dan utilitas arsitektur high - tech ................................ 55

2.5.4. Prinsip arsitektur high - tech .................................................... 56

2.5.5. Arsitektur high – tech pada taman ........................................... 59

2.5.6. Studi banding dengan karakter arsitektur high - tech .............. 61

2.5.7. Kesimpulan .............................................................................. 62

BAB III TINJAUAN KOTA

3.1. Tinjauan umum kota Surakarta ............................................................ 63

3.1.1. Keadaan geografis .................................................................... 63

3.1.2. Keadaan klimatologis ............................................................... 64

3.2. Tinjauan tata ruang kota Surakarta ...................................................... 64

3.3. Penataan bangunan di Surakarta .......................................................... 66

Page 8: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3.3.1. Penataan lingkungan dan bangunan ......................................... 67

3.3.2. Penataan perpetakan bangunan jalan – jalan utama ................. 67

3.3.3. Penataan ketinggian bangunan ................................................. 68

3.4. Kegiatan IPTEK yang ada di Surakarta ............................................... 69

3.5. Potensi kota Surakarta sebagai lokasi Taman IPTEK .......................... 69

3.5.1. Potensi pendidikan ................................................................... 69

3.5.2. Potensi wisata ........................................................................... 69

3.5.3. Sesuai dengan visi dan misi kota Surakarta ............................. 71

3.6. Tinjauan arsitektur di Surakarta ........................................................... 72

BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN

ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

4.1. Pengertian Taman IPTEK di Surakarta ................................................ 74

4.2. Visi,misi,peran dan fungsi Taman IPTEK di Surakarta....................... 74

4.2.1. Visi dan Misi ............................................................................ 74

4.2.2. Peran dan fungsi ....................................................................... 75

4.3. Kegiatan Taman IPTEK di Surakarta .................................................. 76

4.3.1. Macam kegiatan ....................................................................... 76

4.3.2. Pelaku kegiatan ........................................................................ 77

4.4. Materi pameran / peragaan Taman IPTEK di Surakarta ...................... 78

4.4.1. Outdoor .................................................................................... 78

4.4.2. Indoor ....................................................................................... 79

4.5. Status kelembagaan Taman IPTEK di Surakarta ................................. 85

4.6. Skala pelayanan Taman IPTEK di Surakarta ....................................... 85

4.7. Sasaran pelayanan Taman IPTEK di Surakarta ................................... 86

4.8. Daya tapung Taman IPTEK di Surakarta ............................................ 86

4.9. Keberadaan Taman IPTEK di Surakarta terhadap sarana

dan prasarana kota ................................................................................ 87

4.10. Penampilan Taman IPTEK di Surakarta dengan penekanan arsitektur high-

tech ....................................................................................................... 87

BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1. Analisis tata ruang dan tata massa Taman IPTEK di Surakarta ..........

5.1.1. Analisis jenis kegiatan ............................................................. 89

Page 9: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5.1.2. Analisis pelaku kegiatan .......................................................... 94

5.1.3. Analisis kebutuhan ruang ......................................................... 95

5.1.4. Analisis besaran ruang ............................................................. 99

5.1.5. Analisis pola hubungan antar massa dan ruang ....................... 115

5.2. Analisis site Taman IPTEK di Surakarta ............................................. 119

5.2.1. Analisis kebutuhan luas site ..................................................... 123

5.2.2. Analisis pencapaian.................................................................. 123

5.2.3. Analisis view dan orientasi ...................................................... 126

5.2.4. Analisis klimatologis................................................................ 128

5.2.5. Analisis Noise .......................................................................... 132

5.2.6. Analisis penzoningan ............................................................... 134

5.3. Analisa bentuk ruang dan bentuk massa Taman IPTEK di Surakarta . 135

5.3.1. Analisis bentuk ruang............................................................... 135

5.3.2. Analisis bentuk massa .............................................................. 136

5.4. Analisa sistem teknis bangunan Taman IPTEK di Surakarta .............. 141

5.4.1. Analisa sistem struktur dan konstruksi .................................... 141

5.4.2. Analisa sistem utilitas .............................................................. 148

5.5. Analisis interior Taman IPTEK di Surakarta ....................................... 166

5.6. Analisis eksterior Taman IPTEK di Surakarta ..................................... 169

5.6.1. Analisis taman .......................................................................... 170

5.6.2. Analisis plaza ........................................................................... 172

5.6.3. Analisis parkir .......................................................................... 174

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1. Konsep tata ruang dan tata massa Taman IPTEK di Surakarta ........... 177

6.1.1. Jenis kegiatan ........................................................................... 177

6.1.2. Pelaku kegiatan ........................................................................ 179

6.1.3. Kebutuhan ruang ...................................................................... 180

6.1.4. Besaran ruang ........................................................................... 182

6.1.5. Hubungan antara massa dan ruang ........................................... 187

6.2. Konsep site Taman IPTEK di Surakarta .............................................. 191

6.2.1. Konsep lokasi site .................................................................... 191

6.2.2. Konsep pencapaian .................................................................. 193

Page 10: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

6.2.3. Konsep view dan orientasi ....................................................... 194

6.2.4. Konsep klimatologis ................................................................ 195

6.2.5. Konsep noise ............................................................................ 197

6.2.6. Konsep penzoningan ................................................................ 198

6.3. Konsep bentuk ruang dan bentuk massa Taman IPTEK di Surakarta . 199

6.3.1. Bentuk ruang ............................................................................ 199

6.3.2. Bentuk massa ........................................................................... 200

6.4. Konsep sistem teknis bangunan Taman IPTEK di Surakarta .............. 204

6.4.1. Sistem struktur dan konstruksi ................................................. 204

6.4.2. Sistem utilitas ........................................................................... 206

6.5. Konsep interior Taman IPTEK di Surakarta ........................................ 210

6.6. Konsep eksterior Taman IPTEK di Surakarta ...................................... 213

6.6.1. Konsep taman ........................................................................... 213

6.6.2. Konsep plaza ............................................................................ 216

6.6.3. Konsep parkir ........................................................................... 217

DAFRAT PUSTAKA ................................................................................... xxi

Page 11: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

TRANSFORMASI DESAIN ...................................................... LAMPIRAN A

GAMBAR KERJA ...................................................................... LAMPIRAN B

DESAIN REPORT ...................................................................... LAMPIRAN C

Page 12: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Bagan alur pikir penulis ........................................................... 12

Gambar II.1 Silau lampu kendaraan dikurangi dengan ditanami pohon

atau perdu yang padat .............................................................. 19

Gambar II.2 Perletakan pohon, perdu, semak, ground cover, dan rumput

dapat menahan pantulan sinar dari perkerasan, hempasan air

hujan, dan menahan jatuhnya sinar matahari ke daerah yang

membutuhkan keteduhan ......................................................... 19

Gambar II.3 Tanaman dapat dipakai untuk komponen pembentuk ruang

sebagai dinding, atap, dan lantai guna mengendalikan

pandangan ................................................................................ 20

Gambar II.4 Tanaman dapat dipergunakan untuk membatasi pandangan

dari arah luar dalam usaha untuk menciptakan ruang pribadi . 20

Gambar II.5 Tanaman dapat dipergunakan sebagai penghalang pandangan

terhadap hal – hal yang tidak menyenangkan untuk

ditampilkan............................................................................... 20

Gambar II.6 Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan

memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim

mikro ........................................................................................ 21

Gambar II.7 Tanaman berguna sebagai penahan, penyerap, dan

mengalirkan tiupan angin sehingga menimbulkan ilkim

mikro ........................................................................................ 21

Gambar II.8 Tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah yang

membutuhkan ketenangan........................................................ 22

Gambar II.9 Tanaman sebagai filter atau penyaring debu, bau, dan

memberikan udara segar .......................................................... 22

Page 13: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar II.10 Akar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah menjadi

kokoh dan tahan terhadap pukulan air hujan serta tiupan

angin ......................................................................................... 22

Gambar II.11 Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan serta tempat

berlindungnya kehidupan ......................................................... 23

Gambar II.12 Pembayangan pada tanaman menimbulkan pemandangan

yang menarik ............................................................................ 23

Gambar II.13 Kōraku-en, salah satu gaya taman Jepang di Okayama ........... 25

Gambar II.14 Jembatan sebagai elemen dasar yang menambah harmoni

dalam lansekap ......................................................................... 25

Gambar II.15 Pagar merupakan elemen penting lansekap pada taman

Jepang dengan model kolam di tengah .................................... 26

Gambar II.16 Lentera banyak dipakai pada Taman Jepang karena

keindahan dan kegunaannya .................................................... 26

Gambar II.17 Air adalah sebuah elemen penting di Taman Yuyuan

Shanghai ................................................................................... 27

Gambar II.18 “Kesan indah” di subbandar timur Nanjing ............................. 27

Gambar II.19 Suasana bunga bermekaran pada taman Cina .......................... 27

Gambar II.20 Taman Cina dengan menekankan penggunaan tanaman

bonsai ....................................................................................... 28

Gambar II.21 Berbagai macam gaya gazebo. Bentuk denah bias segi

delapan atau segi empat ........................................................... 29

Gambar II.22 Salah satu contoh chabutra pada taman islami di India dan

bale kambang di Bali................................................................ 29

Gambar II.23 Macam – macam detail fountain .............................................. 29

Gambar II.24 Bentuk – bentuk penerapan desain planter box ....................... 30

Gambar II.25 Macam – macam desain pergola sebagai tempat merambat

tanaman dan pembingkai vista ................................................. 30

Gambar II.26 Macam – macam contoh pola arabesque ................................. 31

Gambar II.27 Macam – macam contoh material dan pola lantai .................... 31

Gambar II.28 Perpaduan kolam air mancur dengan permainan laser ............. 33

Page 14: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Gambar II.29 Kolam sebagai aksentuasi dan pengarah .................................. 33

Gambar II.30 Penggunaan struktur dan bahan material baru ......................... 34

Gambar II.31 Gabungan sclupture dan air mancur ......................................... 34

Gambar II.32 Kursi taman dengan material stainless ..................................... 34

Gambar II.33 Kursi taman dengan material kayu dan platik .......................... 34

Gambar II.34 Pergola taman ........................................................................... 35

Gambar II.35 Lampu taman............................................................................ 35

Gambar II.36 Gabungan berbagai jenis vegetasi pada taman ........................ 36

Gambar II.37 Kegiatan demonstrasi IPTEK ................................................... 47

Gambar II.38 Pipa bercerita............................................................................ 48

Gambar II.39 Dinding berdendang ................................................................. 48

Gambar II.40 Spektrum warna ....................................................................... 49

Gambar II.41 Parabola berbisik ...................................................................... 49

Gambar II.42 Sistem katrol ............................................................................ 49

Gambar II.43 Wahana air ............................................................................... 50

Gambar II.44 Rumah pohon & jembatan goyang ........................................... 50

Gambar II.45 Permainan putaran.................................................................... 50

Gambar II.46 Jungkat – jungkit ...................................................................... 50

Gambar II.47 Labirin ...................................................................................... 50

Gambar II.48 Pameran gambar sejarah kemerdekaan Indonesia ................... 51

Gambar II.49 Pahlawan di Yogyakarta .......................................................... 51

Gambar II.50 Sainsbury center, fasade bangunan menggunakan material

kaca .......................................................................................... 57

Gambar II.51 TEN Aquitectos, bangunan dengan pewarnaan cerah .............. 57

Gambar II.52 Hongkong and Shanghai Bank, bangunan dengan

penggunaan struktur baja tipis ................................................. 58

Gambar II.53 Cybertecture egg, bangunan dengan bentuk dan struktur

tidak konvensional ................................................................... 58

Gambar II.54 Space Maze yang dimodelkan seperti sistem tata surya....... ... 59

Gambar II.55 Konstruksi tenda pada taman yang menampilkan hubungan

antara struktur dan sambungan ................................................ 60

Page 15: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Gambar II.56 Penggunaan warna – warna menyala pada elemen

pembentuk taman ..................................................................... 60

Gambar II.57 Penggunaan teknologi pencahayaan untuk pembentuk

suasana taman .......................................................................... 61

Gambar II.58 Pompidou, bangunan dengan arsitektur high – tech ................ 61

Gambar III.1 Peta Satuan Wilayah Pengembangan ( SWP ) ......................... 66

Gambar III.2 Solo Grand Mall dengan arsitektur modern ............................. 73

Gambar III.3 Pusat Grosir Solo dengan arsitektur post modern .................... 73

Gambar III.4 Solo Square dengan arsitektur modern .................................... 73

Gambar V.1 Analisis luasan untuk obyek 2 dimensi .................................... 102

Gambar V.2 Analisis luasan untuk obyek 3 dimensi .................................... 102

Gambar V.3 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

penerima dengan pengelola ...................................................... 116

Gambar V.4 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

penerima dengan penunjang ..................................................... 116

Gambar V.5 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

penerima dengan pameran dan peragaan ................................. 116

Gambar V.6 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

penerima dengan service .......................................................... 116

Gambar V.7 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

pengelola dengan penunjang .................................................... 117

Gambar V.8 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

pengelola dengan pameran dan peragaan ................................. 117

Gambar V.9 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

pengelola dengan service ......................................................... 117

Gambar V.10 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

penunjang dengan pameran dan peragaan ............................... 117

Gambar V.11 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

penunjang dengan service ........................................................ 117

Gambar V.12 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok

pameran dan peragaan dengan service ..................................... 117

Gambar V.13 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan penerima ........... 118

Page 16: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Gambar V.14 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pameran /

peragaan .................................................................................. 118

Gambar V.15 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan penunjang ......... 118

Gambar V.16 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pengelola .......... 118

Gambar V.17 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan service .............. 119

Gambar V.18 Foto udara Site Taman IPTEK di Surakarta ............................ 122

Gambar V.19 Kondisi eksisting site Taman IPTEK di Surakarta .................. 122

Gambar V.20 Analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta ..................... 125

Gambar V.21 Hasil analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta ............ 126

Gambar V.22 Analisis view to site Taman IPTEK di Surakarta .................... 127

Gambar V.23 Analisis view from site Taman IPTEK di Surakarta ................ 127

Gambar V.24 Hasil Analisis view dan orientasi Taman IPTEK di Surakarta 128

Gambar V.25 Analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta ................... 129

Gambar V.26 Hasil analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta .......... 131

Gambar V.27 Analisis noise Taman IPTEK di Surakarta .............................. 133

Gambar V.28 Hasil analisis noise Taman IPTEK di Surakarta ...................... 134

Gambar V.29 Hasil analisis penzoningan Taman IPTEK di Surakarta .......... 134

Gambar V.30 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang

menerus .................................................................................... 136

Gambar V.31 Bentuk massa bangunan Taman IPTEK di Surakarta .............. 137

Gambar V.32 Pesawat sebagai gagasan bentuk fasade................................... 137

Gambar V.33 Bangunan yang menampilkan penampakan bagian luar –

dalam ........................................................................................ 138

Gambar V.34 Bangunan yang menampilkan pemahaman konstruksi ............ 138

Gambar V.35 Bangunan yang menampilakn transparency, layering, and

movement ................................................................................. 139

Gambar V.36 Bangunan yang menampilkan pewarnaan yang menyala ........ 139

Gambar V.37 Bangunan yang menggunakan baja tipis sebagai penguat ....... 140

Gambar V.38 Bangunan yang optimis terhadap ilmu pengetahuan ............... 140

Gambar V.39 Bangunan yang optimis terhadap ilmu pengetahuan ............... 140

Gambar V.40 Pondasi tiang pancang .............................................................. 143

Gambar V.41 Pondasi sumuran ...................................................................... 143

Page 17: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Gambar V.42 Pondasi menerus ...................................................................... 144

Gambar V.43 Kolom dan balok bangunan ..................................................... 144

Gambar V.44 Struktur space frame ................................................................ 146

Gambar V.45 Struktur kabel ........................................................................... 146

Gambar V.46 Struktur plat lipat ..................................................................... 147

Gambar V.47 Struktur membrane ................................................................... 148

Gambar V.48 Skema sistem air bersih............................................................ 152

Gambar V.49 Skema sistem air kotor ............................................................. 153

Gambar V.50 Skema sistem elektrikal ........................................................... 156

Gambar V.51 Skema sistem pencegahan bahaya kebakaran .......................... 163

Gambar V.52 Skema sistem komunikasi ........................................................ 166

Gambar V.53 Hall ........................................................................................... 167

Gambar V.54 Bentuk ruang pameran dan peragaan yang menerus

dihubungkan oleh void ............................................................. 168

Gambar V.55 Pembatas ruang pameran dan peragaan oleh obyek pameran

itu sendiri.................................................................................. 168

Gambar V.56 Bentuk kantor dengan ruang – ruang yang fleksibel

menggunakan material penyekat kaca ..................................... 169

Gambar V.57 Lampu taman............................................................................ 171

Gambar V.58 Shelter ...................................................................................... 171

Gambar V.59 Bangku taman .......................................................................... 171

Gambar V.60 Kolam ....................................................................................... 171

Gambar V.61 Air mancur ............................................................................... 171

Gambar V.62 Street plaza ............................................................................... 171

Gambar V.63 The courporate foyer ................................................................ 171

Gambar V.64 The urban oasis ........................................................................ 173

Gambar V.65 The street as plaza .................................................................... 173

Gambar V.66 The grand public space ............................................................ 174

Gambar V.67 Bentuk parkir tegak lurus ......................................................... 175

Gambar V.68 Bentuk parkir sudut .................................................................. 175

Gambar V.69 Bentuk parkir parallel............................................................... 176

Gambar V.70 Bentuk parkir khusus penderita cacat ....................................... 176

Page 18: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Gambar VI.1 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

penerima dengan pengelola ...................................................... 188

Gambar VI.2 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

penerima dengan penunjang ..................................................... 188

Gambar VI.3 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

penerima dengan pameran dan peragaan ................................. 188

Gambar VI.4 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

penerima dengan service .......................................................... 188

Gambar VI.5 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

pengelola dengan penunjang .................................................... 188

Gambar VI.6 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

pengelola dengan pameran dan peragaan ................................. 189

Gambar VI.7 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

pengelola dengan service ......................................................... 189

Gambar VI.8 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

penunjang dengan pameran dan peragaan ............................... 189

Gambar VI.9 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

penunjang dengan service ........................................................ 189

Gambar VI.10 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

pameran dan peragaan dengan service ..................................... 189

Gambar VI.11 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan penerima ........... 190

Gambar VI.12 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pameran /

peragaaan ................................................................................. 190

Gambar V.13 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan panunjang ......... 190

Gambar VI.14 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pangelola .......... 190

Gambar VI.15 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan service .............. 191

Gambar VI.16 Foto udara site Taman IPTEK di Surakarta ............................. 192

Gambar VI.17 Kondisi eksisting site Taman IPTEK di Surakarta .................. 193

Gambar VI.18 Hasil analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta ............ 194

Gambar VI.19 Hasil analisis view dan orientasi Taman IPTEK di Surakarta . 195

Gambar VI.20 Hasil analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta .......... 197

Gambar VI.21 Hasil analisis noise Taman IPTEK di Surakarta ...................... 198

Page 19: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Gambar VI.22 Hasil analisis penzoningan Taman IPTEK di Surakarta .......... 198

Gambar VI.23 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang

menerus .................................................................................... 199

GambarVI.24 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang

dihubungkan dengan void ........................................................ 199

Gambar VI.25 Bentuk pembatas interior ruang pameran dan peragaan yang

menggunakan alat pameran dan peragaan ............................... 200

Gambar VI.26 Bentuk massa bangunan Taman IPTEK di Surakarta .............. 201

Gambar VI.27 Pesawat sebagai gagasan bentuk fasade................................... 201

Gambar VI.28 Fasade Taman IPTEK di Surakarta yang menganalogikan

bentuk sayap pesawat ............................................................... 202

Gambar VI.29 Penerapan Inside – out pada Taman IPTEK di Surakarta ........ 202

Gambar VI.30 Penerapan warna yang menyala dan merata pada Taman

IPTEK di Surakarta .................................................................. 203

Gambar VI.31 Penggunaan baja tipis sebagai penguat .................................... 204

Gambar VI.32 Pondasi tiang pancang .............................................................. 204

Gambar VI.33 Struktur badan berupa struktur beton dan frame baja .............. 205

Gambar VI.34 Struktur atap space frame ......................................................... 205

Gambar VI.35 Detail join space frame ............................................................ 205

Gambar VI.36 Hall ........................................................................................... 211

Gambar VI.37 Bentuk ruang pameran dan peragaan yang menerus

dihubungkan oleh void ............................................................. 212

Gambar VI.38 Pembatas ruang pameran dan peragaan oleh obyek pameran

itu sendiri.................................................................................. 212

Gambar VI.39 Bentuk kantor dengan ruang – ruang yang fleksibel,

menggunakan material penyekat kaca ..................................... 213

Gambar VI.40 Pool / flat .................................................................................. 215

Gambar VI.41 Plaza pada Taman IPTEK ........................................................ 216

Gambar VI.42 Bentuk parkir sudut .................................................................. 217

Gambar VI.44 Bentuk parkir sudut pada ekterior Taman IPTEK ................... 217

Gambar VI.44 Bentuk parkir tegak lurus ......................................................... 217

Page 20: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Pameran dan peragaan di gedung oval dan kotak Taman

Pintar ........................................................................................ 52

Tabel III.1 Fungsi SWP kota Surakarta ..................................................... 65

Tabel III.2 Kelompok wisata di Surakarta ................................................. 70

Tabel IV.1 Materi pameran / peragaan outdoor ......................................... 78

Tabel IV.2 Materi pameran / peragaan basic science ................................ 80

Tabel IV.3 Materi pameran / peragaan technology .................................... 84

Tabel IV.4 Materi pameran / peragaan lingkungan .................................... 84

Tabel IV.5 Materi pameran / peragaan area peneliti cilik .......................... 85

Tabel IV.6 Materi pameran / peragaan area ilmuan ................................... 85

Tabel IV.7 Jumlah pengunjung PP IPTEK TMII ....................................... 86

Tabel V.1 Kegiatan pengelola pada Taman IPTEK di Surakarta ............. 93

Tabel V.2 Pelaku kegiatan pengguna Taman IPTEK di Surakarta ........... 94

Tabel V.3 Tujuan pelaku kegiatan Taman IPTEK di Surakarta ............... 95

Tabel V.4 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan penerima ......... 96

Tabel V.5 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan pameran /

peragaan permanent dan temporer ........................................... 96

Tabel V.6 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan penunjang ........ 97

Tabel V.7 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan pengelola ......... 97

Tabel V.8 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan service ............. 98

Tabel V.9 Jumlah pengunjung PP IPTEK TMII ....................................... 99

Tabel V.10 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan penerima .............. 103

Tabel V.11 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan pameran /

peragaan permanent dan temporer ........................................... 103

Tabel V.12 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan penunjang ............ 111

Page 21: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Tabel V.13 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan pengelola ............. 111

Tabel V.14 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan service ................. 112

Tabel V.15 Analisis besaran ruang parkir pengunjung ............................... 114

Tabel V.16 Analisis besaran ruang parkir pengelola .................................. 115

Tabel V.17 Kode pola hubungan antar massa dan ruang ............................ 115

Tabel V.18 Penilaian terhadap alternative lokasi ........................................ 120

Tabel VI.1 Kegiatan pameran / peragaan ................................................... 177

Tabel VI.2 Kegiatan pengelola ................................................................... 179

Tabel VI.3 Pelaku kegiatan ........................................................................ 179

Tabel VI.4 Kebutuhan ruang ...................................................................... 180

Tabel VI.5 Besaran ruang kelompok kegiatan penerima ........................... 182

Tabel VI.6 Besaran ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan dan

temporal ................................................................................... 182

Tabel VI.7 Besaran ruang kelompok kegiatan penunjang ......................... 185

Tabel VI.8 Besaran ruang kelompok kegiatan pengelola........................... 186

Tabel VI.9 Besaran ruang kelompok kegiatan service ............................... 186

Tabel VI.10 Kebutuhan dan besaran ruang parkir ....................................... 187

Tabel VI.11 Kode pola hubungan antar massa dan ruang ............................ 187

Tabel VI.12 Kode pola hubungan ruang ...................................................... 189

Tabel VI.13 Jenis vegetasi yang digunakan Taman IPTEK di Surakarta .... 214

Page 22: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan akan membahas pengertian judul, latar belakang,

permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup dan batasan

pembahasan, metode perencanaan, alur pikir, dan sistematika penulisan.

1.1. Pengertian judul

Berikut ini akan diuraikan pengertian dari judul berdasarkan beberapa satuan

judul yaitu taman IPTEK, Surakarta dan arsitektur high-tech.

1.1.1. Taman IPTEK

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan

lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan

dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar

ruangan. http://id.wikipedia.org/wiki/Taman ( 12 Oktober 2010 ).

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan

dalam alam manusia. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi

merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan

dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam

bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena

manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu ( 7 November 2010 ).

Page 23: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Teknologi bagi kita merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat dan

kerajinan, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kemampuan untuk

mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Kata teknologi berasal

dari bahasa Yunani technología (τεχνολογία) ‐ TECHNE (τέχνη), 'kerajinan'

dan‐Logia (‐λογία), studi tentang sesuatu, atau cabang pengetahuan dari suatu

disiplin. Teknologi juga dapat diartikan benda‐benda yang berguna bagi manusia,

seperti mesin, tetapi dapat juga mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem,

metode organisasi, dan teknik. http://arydj.files.wordpress.com/2009/12/01-

pengertian-teknologi.pdf ( 7 November 2010 ). Ilmu pengetahuan dan teknologi

saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ilmu pengetahuan

menunjang perkembangan teknologi dan begitu pula sebaliknya.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan Taman IPTEK adalah suatu area

untuk memamerkan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

1.1.2. Surakarta

Surakarta, juga disebut Solo atau Sala adalah kota yang terletak di Provinsi

Jawa Tengah, Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta ( 22 Oktober

2010 )

1.1.3. Arsitektur high-tech

Berangkat dari karakter iptek yang bersifat empiris, rasional,sistematis dan

dinamis maka bangunan Taman IPTEK perlu diwujudkan dalam bentuk citra

arsitektur yang senantiasa berkembang dan menekankan kecanggihan –

kecanggiahan teknologi sehingga dipilih Arsitektur Hi-Tech. Dengan perwujudan

citra arsitektur Hi-Tech diharapkan mampu memperkuat karakter bangunan serta

Page 24: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mampu menggambarkan fungsi bangunan baik di bidang edukasi maupun

entertainment

Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High Tech adalah

sebuah area yang merupakan sarana atau wadah tempat melakukan kegiatan

mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, berlokasi di kota Surakarta dengan konsep

perancangan bangunan yang mengembangkan kecanggihan teknologi dan elemen

– elemen struktural.

Taman IPTEK di Surakarta ini bertujuan untuk memperkenalkan dan

mengembangkan minat iptek kepada masyarakat segala usia secara mudah,

menarik dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan interaktif yang dapat

disentuh dan dimainkan.

1.2. Latar belakang

1.2.1. Pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK )

Ilmu pengetahuan merupakan pondasi bagi teknologi. Teknologi merupakan

tulang punggung pembangunan. Ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK )

merupakan bagian yang tidak dapat dikesampingkan dari kehidupan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia berkembang sangat cepat

oleh karenanya perkembangan ini harus disadari dan diketahui arahnya.

Pengembangan kemampuan IPTEK menjadi salah satu faktor dominan bagi

negara manapun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan

kemakmuran rakyat, serta melindungi kepentingan dan kedaulatan negara.

Terlebih lagi dengan laju perkembangan Iptek yang terus meningkat dengan

kecepatan semakin tinggi, maka tiada pilihan lain bagi setiap negara kecuali

Page 25: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti dan memanfaatkannya dengan

sebaik-baiknya. Bagi negara – negara yang belum mampu untuk mengembangkan

kemampuan IPTEKnya akan mengalami ketertinggalan dalam hal kecerdasan

bangsa dan kemakmuran bagi rakyatnya.

Di Indonesia telah didirikan pusat science di beberapa kota seperti PP IPTEK di

TMII Jakarta, Jatim Park Science Center di Batu Jatim, Puspa IPTEK di

Parahyangan Bandung, dan Taman Pintar Yogyakarta. Sebagai realisasi dari

upaya peningkatan minat ilmu pengetahuan dan teknologi, Kantor Menteri Negara

Riset dan Teknologi pada tanggal 7 September 2001 telah mengeluarkan

Keputusan Menteri No. 75/M/Kp/IX/2001 tentang Kebijakan Pembudayaan Iptek

melalui Pembangunan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah.

Selain dalam rangka otonomi daerah, pembangunan Pusat Peragaan IPTEK

daerah dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dan pemerintah daerah

setempat.

1.2.2. Minat masyarakat Surakarta terhadap IPTEK

Minat masyarakat Surakarta terhadap pengetahuan serta wisata yang

berhubungan dengan IPTEK semakin bertambah sejak adanya visi kota Surakarta

yang ingin mewujudkan kota Surakarta sebagai kota berbasis teknologi informasi

dalam rangka upaya peningkatan daya saing global di bidang Perdagangan, Jasa,

Pendidikan, Pariwisata dan Olahraga. Tingginya minat masyarakat Surakarta

tersebut terbukti dengan banyaknya kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan

IPTEK. Beberapa kegiatan yang dilakukan seperti pameran dan lomba Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) yang diselenggarakan oleh Universitas

Page 26: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Sebelas Maret, seminar dan lomba nasional teknologi aplikasi, teknologi tepat

guna, dan teknologi terbaharukan yang diadakan oleh HMS Universitas Sebelas

Maret, pameran – pameran barang elektronik, kegiatan hot spot yang dilakukan di

sepanjang city work Slamet Riyadi, dan masih banyak lagi kegiatan yang

dilakukan baik untuk kalangan pelajar maupun masyarakat umum.

Tingginya minat masyarakat di Surakarta akan pengetahuan dan wisata

tersebut belum didukung oleh fasilitas yang memadai. Kegiatan yang ada selama

ini biasanya hanya diadakan di hotel, convention center, perguruan tinggi, atau di

sekolah – sekolah. Oleh karena itu, di kota Surakarta perlu adanya wadah yang

dapat menampung kegiatan tersebut.

1.2.3. Potensi pengembangan Taman IPTEK di kota Surakarta

Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang cukup terkenal

sebagai kota pendidikan. Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun

ajaran 2010/2011 terdapat 68.153 siswa di Surakarta dan 853 sekolahan. Di

Surakarta terdapat dua universitas negeri, yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS -

Universitas Negeri Surakarta) dan Institut Seni Indonesia (ISI). Selain itu terdapat

52 universitas swasta lainnya. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta ( 22

Oktober 2010 ). Banyaknya fasilitas pendidikan mulai dari pendidikan dasar

hingga perguruan tinggi di kota Surakarta belum didukung oleh sarana dan

prasarana belajar yang sekaligus berperan sebagai tempat wisata, yang dapat

menunjang perkembangan kualitas pendidikan.

Selain dikenal fasilitas pendidikannya, kota Surakarta juga dikenal sebagai

salah satu kota pariwisata yang banyak dikunjungi baik dari wisatawan domestik

Page 27: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

maupun wisatawan mancanegar. Hadirnya obyek wisata IPTEK dapat berperan

dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus wisata di kota tersebut.

Masyarakat di Surakarta dan sekitar tidak perlu jauh – jauh lagi untuk menikmati

wisata IPTEK.

Melihat potensi yang cukup besar di kota Solo dan sebagai upaya

merealisasikan kehidupan masyarakat yang sadar IPTEK, maka di kota Surakarta

perlu dibangun sebuah fasilitas pendidikan berupa Taman IPTEK yang dapat

mendukung perkembangan pendidikan di kota tersebut dan untuk

memperkenalkan IPTEK kepada masyarakat segala usia secara mudah dan

menarik.

1.2.4. Kebutuhan wadah sesuai kegiatan Taman IPTEK

Taman IPTEK adalah sebuah area yang merupakan sarana atau wadah tempat

melakukan kegiatan mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi hal – hal yang

berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlokasi di kota

Surakarta. Taman pada Taman IPTEK memiliki karakter yang santai dan memiliki

tujuan menghibur, sedangkan IPTEK memiliki karakter yang bersifat empirik,

rasional, sistematis dan dinamis.

Karakter arsitektur high tech yang senantiasa berkembang sesuai dengan

perkembangan teknologi yang ada sesuai dengan karakter IPTEK yang bersifat

empiris, rasional, sistematis dan dinamis sehingga arsitektur high tech nantinya

dapat mewujidkan citra dan ekspresi bangunan sebagai wadah yang berhubungan

dengan IPTEK. Selain itu, penggunaan teknologi – teknologi baik dari struktur,

Page 28: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

utilitas maupun material dalam arsitektur high tech mampu menyelesaikan atau

menjawab permasalahan – permasalahan yang muncul pada Taman IPTEK.

1.3. Permasalahan dan persoalan

1.3.1. Permasalahan

Permasalahan dalam penulisan konsep perencanaan dan perancangan ini dapat

diwujudkan dalam pertanyaan sebagai berikut bagaimanakah mewujudkan konsep

perancangan Taman IPTEK di Surakarta yang dapat menampung kegiatan belajar

sekaligus wisata yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan teknisnya, serta dapat mencitrakan

fungsi dari bangunan melalui penekanan desain yang dipilih ?

1.3.2. Persoalan

Persoalan dalam penulisan konsep perencanaan dan perancangan ini dapat

diwujudkan dalam pertanyaan sebagai berikut :

· Bagaimanakah konsep untuk bangunan Taman IPTEK yang mampu

mewadahi kegiatan belajar sekaligus wisata IPTEK ?

· Bagaimanakah konsep desain Taman IPTEK yang dapat mencitrakan fungsi

bangunan melalui penekanan arsitektur High - tech ?

· Bagaimanakah konsep peruangan dalam Taman IPTEK yang

mempertimbangkan karakteristik dan persyaratan yang dibutuhkan ?

· Bagaimanakah konsep dasar sistem struktur dan konstruksi bangunan, system

utilitas bangunan yang mendukung fungsi bangunan ?

· Bagaimana konsep penataan lansekap yang dapat mewadahi kegiatan belajar

sekaligus wisata IPTEK ?

Page 29: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1.4. Tujuan dan sasaran

1.4.1. Tujuan

Memperoleh suatu landasan perencanaan dan perancangan Taman IPTEK yang

representative ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang beserta persyaratan

teknisnya sekaligus dari segi kenyamanan bagi pengguna bangunan serta

menciptakan suatu bangunan yang menarik dari sisi arsitektural, serta dapat

mencitrakan fungsi dari bangunan melalui penekanan desain arsitektur High Tech.

1.4.2. Sasaran

· Konsep bangunan Taman IPTEK yang mampu mewadahi kegiatan belajar

sekaligus wisata IPTEK.

· Konsep desain Taman IPTEK yang dapat mencitrakan fungsi edutainment

bangunan melalui penekanan arsitektur High Tech

· Konsep peruangan dalam Taman IPTEK yang mempertimbangkan

karakteristik dan persyaratan yang dibutuhkan

· Konsep dasar system struktur dan konstruksi bangunan, system utilitas

bangunan yang mendukung fungsi bangunan.

· Konsep penataan lansekap yang dapat mewadahi kegiatan belajar sekaligus

wisata IPTEK

1.5. Lingkup dan batasan pembahasan

1.5.1. Lingkup pembahasan

Lingkup pembahasan adalah lingkungan disiplin ilmu arsitektur yaitu pada

aspek fisik dan non fisik yang mendukung terjadinya lingkupan arsitektur.

Sedangkan untuk hal-hal diluar bidang arsitektur, jika dianggap mendasari dan

menentukan faktor perancangan fisik, akan dibahas secara garis besar dalam batas

Page 30: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

sebagai pertimbangan sesuai dengan porsi keterlibatannya. Pembahasan dilakukan

berdasar pada data yang ada sesuai dengan tujuan dan sasarannya.

1.5.2. Batasan pembahasan

Batasan pembahasan adalah merumuskan konsep perencanaan dan

perancangan yang dapat digunakan dalam mendesain sebuah Taman IPTEK di

kota Surakarta dalam lingkup regional yang berisi peragaan-peragaan interaktif

yang memaparkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan metode yang mudah

dicerna dan rekreatif. Dengan jenis peragaan yang paling diutamakan adalah

peragaan yang berkaitan dengan materi pelajaran-pelajaran di sekolah, ilmu

pengetahuan dan teknologi yang diciptakan oleh anak bangsa, dan teknologi maju

yang sedang berkembang saat ini maupun yang futuristik. Aktivitas lain selain

yang disebutkan di atas selanjutnya dianggap sebagai fasilitas penunjang.

1.6. Metode perencanaa

Secara umum metode yang digunakan dalam perencanaan berupa teknik

pemaparan, mendeskripsikan dan mengidentifikasi dimulai dari gagasan awal,

identifikasi permasalahan dan persoalan, penelusuran informasi dan pengumpulan

data – data kemudian dilakukan pengolahan data – data yang diperoleh,

pendekatan konsep perencanaan dan perancangan, konsep perencanaan dan

perancangan, transformasi desain dan produk desain.

1. Gagasan awal

Gagasan awal berasal dari adanya fenomena yang berkembang di masyarakat

tentang hal – hal yang berhubungan dengan IPTEK. Pada perkembangannya saat

ini, hal – hal yang berhubungan dengan IPTEK menjadi sesuatu yang tidak dapat

dipisahkan lagi dari kehidupan masyarakat. Berangkat dari fenomena yang ada

Page 31: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dan potensis – potensinya maka direncanakan sebuah bangunan yang dapat

menjadi sebuah wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

wisata dengan nama Taman IPTEK di Surakarta.

2. Identifikasi permasalahan dan persoalan

Identifikasi permasalahan dan persoalan yang ada dilakukan dengan studi

literature dan observasi.

· Studi literature, mencari informasi baik dari media cetak maupun elektronik

untuk mendapatkan issue – issue terkait dengan bangunan yang direncanakan

dan studi pustaka dari buku – buku yang terkait dengan pembahasan.

· Observasi, meliputi pengamanat langsung pada obyek – obyek preseden yang

sudah ada menggunakan alat – alat untuk mendokumentasikannya.

3. Penelusuran informasi dan pengumpulan data - data

· Studi literature, mencari data dari media cetak maupun elektronik dan buku –

buku referensi terkait dengan obyek yang akan direncanakan.

· Observasi, melakukan pengamatan dan pencarian data dari obyek sejenis yang

telah ada dan melakukan wawancara dengan pihak – pihak yang terkait.

4. Pengolahan data dan informasi

Data – data yang diperoleh diklasifikasikan kemudian dilakukan reduksi pada

data yang diaanggap tidak berkaitan dengan obyek yang direncanakan.

5. Pendekatan konsep perencanaan dan perancangan

Pendekatan konsep perencanaan dan perancangan melalui metode induktif –

deduktif. Metode induktif yaitu pendekatan berdasarkan pengalaman empirik

untuk memperoleh gambaran Taman IPTEK yang direncanakan dan metode

Page 32: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

deduktif yaitu pendekatan berdasarkan teori yang mengarahkan pembahasan

sesuai dengan perencanaan yang diinginkan, dengan cara :

· Analisis, merupakan metode menguraikan dan mengkaji data – data dan

informasi yang kemudian digunakan sebagai data yang relevan bagi

perencanaan dan perancangan.

· Sintesis, melakukan pengolahan dan membuat kesimpulan dari hasil analisis

yang telah dilakukan untuk mendapatkan pendekatan konsep perencanaan dan

perancangan.

6. Konsep perencanaan dan perancangan

Merupakan kesimpulan akhir dari pendekatan konsep perencanaan dan

perancangan yang nantinya akan menjadi konsep obyek yang akan direncanakan.

7. Transformasi desain

Berdasarkan deskripsi konsep perencanaan yang dibuat kemudian

ditarsformasikan menjadi wujud gambaran obyek yang akan direncanakan.

Gambaran obyek pada transformasi desain nantinya akan dikembangkan menjadi

gambar pra rancangan.

Page 33: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1.7. Alur pikir

1.8. Sistematika penulisan

Tahap [1] : PENDAHULUAN

Mengungkapkan dan menjabarkan mengenai pengertian judul,

latar belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran,

lingkup dan batasan pembahasan, metode pembahasan, alur pikir

dan sistematika penulisan.

Tahap [2] : TINJAUAN TEORI

Gambar I.1 Bagan alur pikir penulis Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 34: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menyusun teori – teori yang diperoleh baik dari studi observasi,

studi litelatur, mupun wawancara yang nantinya akan menjadi

bahan untuk membuat analisa guna memecahkan permasalahan.

Tahap [3] : TINJAUAN KOTA

Menggambarkan kondisi serta potensi – potensi kota Surakarta

sebagai lokasi Taman IPTEK yang akan dibuat.

Tahap [4] : TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN

ARSITEKTUR HIGH-TECH YANG DIRENCANAKAN

Memberikan gambaran mengenai Taman IPTEK di Surakarta

dengan Penekanan Arsitektur High-tech yang akan direncanakan.

Tahap [5] : PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Membuat analisa – analisa dan alternatif penyelesaian

permasalahan perencanaan dan perancangan Taman IPTEK di

Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High-tech.

Tahap [6] : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mengambil keputusan dari alternative yang telah ada untuk

dijadikan konsep perencanaan dan perancangan Taman IPTEK di

Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High-tech.

Page 35: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN TEORI

Pada bab tinjauan teori akan membahas tinjauan IPTEK, tinjauan taman,

tinjauan taman IPTEK, studi banding taman IPTEK, dan tinjauan arsitektur high –

tech.

2.1. Tinjauan IPTEK

2.1.1. Tinjauan ilmu pengetahuan

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan

dalam alam manusia.

Ilmu dapat digolongkan menurut cara berikut ini:

1) Humaniora

2) Ilmu sosial

3) Ilmu pasti ( ilmu dalam arti yang lebih ketat )

· Ilmu alam

· Matematika

· Ilmu terapan ( rekayasa )

4) Ilmu kedokteran dan farmasi

Yang merupakan dasar dari komponen teknologi adalah ilmu pasti. Bagian –

bagian dari ilmu pasti antara lain :

Page 36: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2.1.1.1. Ilmu alam

Istilah ilmu alam ( natural science ) atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu

mengenai aspek – aspek fisik dan nonmanusia, tentang bumi dan alam sekitarnya.

Ilmu – ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan. Ilmu alam terdiri dari :

1) Astronomi

2) Biologi

3) Kimia

4) Ilmu bumi

5) Ekologi

6) Geologi

7) Fisika

8) Geografi fisik berbasis ilmu

2.1.1.2. Matematika

Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang

menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi

matematika, pandangan lain tergambar dalam filsafat matematika. Para

matematikawan merumuskan konjektur dan kebenaran baru melalui deduksi yang

menyeluruh dari beberapa aksioma dan definisi yang dipilih yang saling

bersesuaian. Melalui penggunaan abstraksi dan penalaran logika, matematika

dikembangkan dari pencacahan, penghitungan, pengukuran dan pengkajian

sistematik terhadap bentuk dan gerak objek – objek fisika. Pengetahuan dan

penggunaan matematika dasar selalu menjadi sifat melekat dan bagian utuh dari

kehidupan individual dan kelompok. Kini, matematika digunakan di seluruh dunia

sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam,

rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi dan psikologi.

Page 37: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2.1.1.3. Ilmu terapan

Ilmu terapan adalah penerapan pengetahuan dari satu atau lebih bidang –

bidang ; matematika, fisika atau ilmu alam, ilmu kimia atau ilmu biologi untuk

penyelesaian masalah praktis yang langsung mempengaruhi kehidupan sehari –

hari. Cabang – cabang ilmu terapan antara lain :

1) Arsitektur

2) Bisnis dan Industry

3) Bisnis dan Industry

4) Hukum

5) Informatika

6) Komunikasi

7) Otomitif

8) Pendidikan

9) Pertanian

10) Teknik

11) Teknologi

12) Transportasi

13) Sosio-teknologi

2.1.2. Tinjauan teknologi

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani technología (τεχνολογία) ‐

TECHNE (τέχνη), 'kerajinan' dan‐Logia (‐λογία), studi tentang sesuatu, atau

cabang pengetahuan dari suatu disiplin. Teknologi juga dapat diartikan

benda‐benda yang berguna bagi manusia, seperti mesin, tetapi dapat juga

mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem, metode organisasi, dan teknik.

Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi

dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Teknologi sebagai barang buatan

Pengertian teknologi yang tertua, sangat sederhana, dan paling umum dikenal

orang ialah sebagai barang buatan dari manusia. Tidak ada manusia yang

Page 38: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sempurna, kelemahan yang ada pada diri manusia kemudian diminimalisir

dengan adanya teknologi. Tetapi barang – barang buatan tidak hanya terbatas

pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.

2) Teknologi sebagai kegiatan manusia

Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan.

Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.

3) Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan

Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu

membuat ( produk ) dan ilmu menggunakan ( konsumsi ). Ilmu tersebut

merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai

sumber.

4) Teknologi sebagai kebulatan sistem

Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai jika teknologi ditinjau

sebagai suatu sistem. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan

unsur – unsure yang saling berkait dan saling mempengaruhi dalam

lingkungan sistem itu sendiri.

http://arydj.files.wordpress.com/2009/12/01-pengertian-teknologi.pdf ( 7

November 2010 ).

2.2. Tinjauan Taman

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan

lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan

dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar

ruangan.

Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:

Page 39: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1) Taman rumah tinggal

2) Taman perkantoran

3) Taman lingkungan pemukiman

4) Taman kota

5) Taman sekolah

6) Taman kawasan industry

7) Taman wisata

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman ( 12 Oktober 2010 )

2.2.1. Bahan Material Lansekap

Dalam arsitektur lansekap dikenal 2 ( dua ) bagian besar material lansekap,

yakni material lunak ( soft materials ) dan material keras ( hard materials ).

1) Material lunak ( Soft Materials )

Tanaman merupakan material lansekap yang hidup dan terus berkembang.

Pertumbuhan tanaman akan memperngaruhi ukuran besaran tanaman, bentuk

tanaman, tekstur dan warna selama masa pertumbuhannya.

Fungsi tanaman secara ekologis adalah

a) Menyerap CO2 dan menghasilkan O2 bagi makhluk hidup di siang hari

b) Memperbaiki iklim setempat

c) Mencegah terjadinya erosi / pengikisan muka tanah ( run off )

d) Menyerap air hujan

2) Material keras ( Hard Materials )

Material keras dapat dibagi dalam 5 ( lima ) kelompok besar yaitu :

a) Meterial keras alami ( organic materials )

Page 40: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b) Material keras alami dari potensi geologi ( inorganic materials used in

their natural state )

c) Material keras buatan bahan metal ( inorganic materials used in highly

modified state )

d) Material keras buatan sintesis / tiruan ( synthetic materials )

e) Material keras buatan kombinasi ( composite material )

2.2.2. Fungsi taman

Taman tidak hanya mengandung / mempunyai nilai estetis saja, tapi juga

berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Berbagai fungsi tanaman dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Kontrol pandangan ( visual control )

Menahan silau yang ditimbulkan oleh sinar matahari, lampu jalan dan sinar

lampu kendaraan pada :

a) Jalan raya

b) Bangunan

Gambar II.1 Silau lampu kendaraan dikurangi

dengan ditanami pohon atau perdu yang

padat.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Gambar II.2 Peletakan pohon, perdu, semak, ground

cover, dan rumput dapat menahan pantulan sinar

dari perkerasan, hempasan air hujan, dan menahan

jatuhnya sinar matahari ke daerah yang

membutuhkan keteduhan.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Page 41: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c) Kontrol pandangan terhadap ruang luar

d) Kontrol pandangan untuk mendapatkan ruang pribadi ( privacy space )

e) Kontrol pandangan terhadap hal yang tidak menyenangkan

2) Pembatas fisik ( physical barriers )

Tanaman dapat dipakai sebagai penghalang pergerakan manusia dan hewan.

Selain itu dapat juga berfungsi mengarahkan pergerakan.

3) Pengendali iklim ( climate control )

Gambar II.3 Tanaman dapat dipakai untuk

komponen pembentuk ruang sebagai dinding,

atap, dan lantai guna mengendalikan pandangan.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Gambar II.4 Tanaman dapat dipergunakan untuk membatasi pandangan dari arah

luar dalam usaha untuk menciptakan ruang pribadi.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.5 Tanaman dapat dipergunakan sebagai penghalang pandangan

terhadap hal – hal yang tidak menyenangkan untuk ditampilkan.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Page 42: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tanaman berfungsi sebagai pengendali iklim untuk kenyamanan manusia.

Faktor iklim yang memperngaruhi kenyamanan manusia adalah suhu, radiasi

sinar matahari, angin, kelembapan, suara dan aroma.

a) Kontrol radiasi sinar matahari dan suhu

Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan

memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.

b) Kontrol / pengendali angin

Tanaman berguna sebagai penahan, penyerap dan mengalirkan tiupan

angin sehingga menimbulkan iklim mikro. Jenis tanaman yang dipakai

harus diperhatikan tinggi pohon, bentuk tajuk jenis, kepadatan tajuk

tanaman serta lebar tajuk.

c) Pengendali suara

Tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah yang

membutuhkan ketenangan. Pemilihan jenis tanaman tergantung dari tinggi

pohon, lebar tajuk dan komposisi tanaman.

Gambar II.6 Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan

memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.7 Tanaman berguna sebagai

penahan, penyerap, dan mengalirkan tiupan

angin sehingga menimbulkan iklim mikro.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Page 43: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d) Penyaring udara

Tanaman sebagai filter atau penyaring debu, baud an memberikan udara

segar.

e) Pencegah erosi ( erosi control )

Akar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan

tahan terhadap pukulan air hujan serta tiupan angin. Selain itu dapat pula

berfungsi untuk menahan air hujan yang jatuh secara tidak langsung ke

permukaan tanah.

Gambar II.8 Tanaman dapat menyerap

suarakebisingan bagi daerah yang

membutuhkan ketenangan.

Sumber : Komponen perancangan

arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.9 Tanaman sebagai filter atau

penyaring debu, bau, dan memberikan udara

segar.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Gambar II.10 Akar tanaman dapat mengikat

tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan tahan

terhadap pukulan air hujan serta tiupan angin.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Page 44: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

f) Habitat satwa ( wildlife habitats )

Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan serta tempat berlindung

kehidupannya. Hingga secara tidak langsung tanaman dapat membantu

pelestarian kehidupan satwa.

g) Nilai estetis ( aesthetic values )

Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari panduan antara warna ( daun,

batang, bunga ), bentuk fisik tanaman ( batang, percabangan dan tajuk ),

tekstur tanaman, skala tanaman dan komposisi tanaman. Nilai estetis

tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang

sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara

tanaman dengan elemen lansekap lainnya.

Rustam Hakim dan Hardi Utomo (2003)

Gambar II.11 Tanaman sebagai sumber

makanan bagi hewan serta tempat

berlindungnya kehidupan.

Sumber : Komponen perancangan

arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.12 Pembayangan pada tanaman menimbulkan pemandangan yang menarik.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Page 45: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2.2.3. Karakteristik taman

Setiap jenis taman memiliki elemen – elemen yang berbeda untuk

menunjukkan karakteristiknya. Karakteristik setiap taman dipengaruhi juga oleh

kondisi agroklimat yang berbeda, misalnya saja lingkungan dan luas lahan yang

berbeda. Berikut ini akan dibahas beberapa contoh taman dengan karakter atau

tema khusus.

1) Taman Jepang

Taman Jepang adalah taman yang dibangun dengan gaya tradisional Jepang.

Prinsip dasar taman Jepang adalah miniaturisasi dari lanskap atau

pemandangan alam empat musim di Jepang. Dalam taman Jepang tidak

dikenal garis-garis lurus atau simetris. Taman Jepang sengaja dirancang

asimetris agar tidak ada satu pun elemen yang menjadi dominan. Bila ada titik

fokus, maka titik fokus digeser agar tidak tepat berada di tengah. Secara garis

besar, taman Jepang mengenal dua ekstremitas: sakral dan profan. Taman

Jepang berukuran besar dilengkapi dengan bangunan kecil seperti rumah teh,

gazebo, dan bangunan pemujaan (kuil). Di antara gedung dan taman kadang-

kadang dibangun ruang transisi berupa beranda sebagai tempat orang duduk-

duduk. Dari beranda, pengunjung dapat menikmati keindahan taman dari

kejauhan.

Tidak semua taman Jepang dirancang untuk dimasuki atau diinjak orang.

Sejumlah taman dimaksudkan untuk dipandang dari kejauhan seperti dari

dalam gedung atau beranda. Di taman yang dibangun untuk dipandang dari

Page 46: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

jauh, orang dapat melihat secara sekaligus semua elemen yang ada di dalam

taman.

Taman Jepang mengenal permainan perspektif sebagai salah satu teknik untuk

membuat taman terlihat lebih besar dari luas sebenarnya. Teknik pertama dari

beberapa teknik yang biasa digunakan adalah penciptaan ilusi jarak. Taman

akan terlihat lebih luas bila di latar depan diletakkan batu-batuan dan

pepohonan yang lebih besar daripada batu-batuan dan pepohonan di latar

belakang. Dalam teknik kedua berupa "tersembunyi dari penglihatan"

(miegakure), tidak semua pemandangan di dalam taman dapat dilihat

sekaligus. Tanaman, pagar, dan bangunan digunakan untuk menghalangi

pandangan isi taman seperti air terjun, lentera batu, dan gazebo. Orang harus

berjalan masuk sebelum dapat melihat isi taman. Dalam teknik ketiga yang

disebut lanskap pinjaman (shakkei), pemandangan taman meminjam

pemandangan alam di latar belakang seperti pegunungan, sungai, atau hutan

yang berada di kejauhan. Bangunan seperti istana di luar taman juga dapat

dijadikan bagian integral dari taman.

Gambar II.13 Kōraku-en, salah satu gaya taman

Jepang di Okayama

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

2011

Gambar II.14 Jembatan sebagai elemen dasar

yang menambah harmoni dalam lansekap

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

2011

Page 47: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang ( 19 Februari 2011 )

2) Taman Cina

Taman Cina dicipta dalam cara yang sama seperti penggabungan lansekap dan

lukisan bersamaan dengan sajak. Pada taman Cina tumbuhan digunakan

sebagai tanda. Bambu digunakan dalam setiap taman adat Cina, ini di

karenakan bamboo memcirikan kekuatan. Lotus digunakan untuk menandakan

kesucian, bunga kekwa digunakan untuk menandakan keindahan dan

keberanian untuk hidup natural, bunga peoni menandakan kekayaan, dan lain

sebagainya. Salah satu ciri khusus pada taman Cina adalah banyak digunakan

unsur air dan batu. Pada batu yang digunakan berukirkan kaligrafi dengan

makna tertentu.

Gambar II.15 Pagar merupakan element

penting lansekap pada taman Jepang dengan

model kolam di tengah

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

2011

Gambar II.16 Lentera banyak dipakai pada

Taman Jepang karena keindahan dan

kegunaannya

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

2011

Page 48: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

http://ms.wikipedia.org/wiki/Taman_Cina ( 19 Februari 2011 )

2) Taman Islami

Taman islami adalah bentuk landscape yang didesain sesuai dengan prisip –

prinsip ideologi ketuhanan, menggunakan elemen – elemen fisik yang unik

serta memiliki niat dan tujuan yang jelas. Secara umum, elemen tipikal yang

terdapat dalam taman islami adalah :

a) Dinding yang mengitari taman, penggunaan air, pohon dan bunga,

penggunaan seni arabesque – dekorasi geometris islami.

Gambar II.17 Air adalah sebuah elemen

penting di Taman Yuyuan Shanghai.

Sumber :

http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina - 2011

Gambar II.18 "Kesan Indah" di subbandar timur

Nanjing

Sumber : http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina -

2011

Gambar II.19 Suasana bunga bermekaran pada

taman Cina

Sumber : http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina

- 2011

Gambar II.20 Taman Cina dengan menekankan

penggunaan tanaman bonsai

Sumber : http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina

- 2011

Page 49: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b) Taman direncanakan pada pola persegi dengan sumbu bersilangan (

crossed plan ) dengan karakter sederhana, jelas, disiplin, dan

menyenangkan.

c) Komposisinya adalah sebagai inner court ; yaitu sebagai orientasi pandang

ke dalam, dengan fungsi sebagai :

§ Isolasi suatu keindahan buatan manusia dari kekacauan lingkungan

padang pasir di luar

§ Taman isolasi dari iklim padang pasir yang berdebu juga dari polusi

jalan

§ Penekanan pada privasi keluarga, khusunya anggota keluarga wanita.

Pada taman Islami digunakan beberapa aksesories untuk memperkuat desain

dan karakter taman seperti :

a) Gazebo dan paviliun

Gazebo atau paviliun adalah elemen penting dalam taman islami karena di

sinilah tempat untuk menikmati keindahan. Pada umumnya, gazebo taman

islami berbentuk segi delapan, karena segi delapan diasosiasikan dengan

surga.

Gambar II.21 Berbagai macam gaya gazebo. Bentuk denah bias segi

delapan atau segi empat

Sumber : Desai taman islami - 2007

Page 50: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b) Chabutra dan paviliun mengambag

Chabutra adalah landasan yang ditinggikan di tengah – tengah kolam atau

persilangan kanal, umumnya tidak beratap dan berfungsi sebagai tempat

bersantai.

c) Fountain

Fountain adalah struktur yang terdiri dari wadah air berbentuk mangkok

atau kolam kecil dengan nozzle di tengahnya untuk memuncratkan air

yang menjadi elemen estetika taman. Fountain biasanya berbentuk bintang

8 sudut, baik segi delapan atau mangkok lebar rendah dengan permukaan

berlekuk seperti kerang. Bentuk – bentuk dekoratif ini merupakan bagian

dari seni arabesque yang melambangkan sifat kekeal Allah swt.

Gambar II.22 Salah satu contoh chabutra pada taman islami di India dan

bale kambang di Bali

Sumber : Desai taman islami - 2007

Gambar II.23 Macam – macam detail fountain

Sumber : Desai taman islami - 2007

Page 51: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d) Planter box

Planter box atau bak taman dibuat untuk wadah tanaman semak yang

umumnya ditanam berderet. Planter box taman islami selalu mengambil

bentuk geometris; seperti persegi panjang, bintang bersudut 8, belah

ketupat, atau segi 8.

e) Pergola

Pergola adalah elemen taman islami yang paling sedikit dijumpai pada

taman masa lalu. Pergola dapat dipakai sebagai tempat merambatnya

tanaman, gerbang taman, dan pembingkai vista taman tersebut.

Gambar II.24 Bentuk – bentuk penerapan desain planter box

Sumber : Desai taman islami - 2007

Gambar II.25 Macam – macam desain pergola sebagai tempat merambat

tanaman dan pembingkai vista

Sumber : Desai taman islami - 2007

Page 52: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

f) Railing dan balustrade

Railing dan balustrade dipakai sebagai pembatas area taman dengan ruang

luar taman. Pada aplikasi saat ini, railing juga berfungsi sebagai elemen

dekoratif taman. Penggunaan railing dapat diterapkan sebagai pemisah

antara jalur perkerasan dengan area hijau. Pola railing sebaiknya

sederhana; misalnya pola jeruji vertikal. Pola dasar arabesque maupun

bintang segi 8 juga dapat dipakai.

g) Perkerasan tanah

Perkerasan tanah pada taman islami dibatasi hanya pada jalur – jalur

sirkulasi tepi kolam saja. Pola lantai atau pola arabesque bias diterapkan.

Doni Fireza ( 2007 )

Gambar II.26 Macam – macam contoh pola arabesque

Sumber : Desai taman islami - 2007

Gambar II.27 Macam – macam contoh material dan pola lantai

Sumber : Desai taman islami - 2007

Page 53: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2.2.4. Kesimpulan

Taman memiliki beragam karakter sesuai dengan konsep serta lokasi taman

tersebut akan dibuat. Walaupun setiap jenis taman memiliki konsep yang berbeda-

beda, secara keseluruhan taman memiliki unsur pelengkap yang hampir sama,

misalnya penggunaan patung, pot, air mancur, gazebo, dan lain sebagainya.

Dengan memahami karakter taman serta elemennya dapat digunakan sebagai ide

desain baru.

2.3. Tinjauan Taman IPTEK

2.3.1. Pengertian Taman IPTEK

Taman IPTEK adalah suatu area untuk memamerkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Suatu wadah guna

menyimpan dan mengoleksi obyek – obyek hasil ilmu pengetahuan untuk

dieksibisikan bagi kepentingan umum melalui model dan obyek peraga yang

rekreatif dalam mengilustrasikan ilmu pengetahuan dan aplikasi teknologi dalam

penekanan pada pemakaiannya di masa sekarang dan masa depan.

2.3.2. Karakteristik Taman IPTEK

Taman IPTEK merupakan taman yang dibangun dengan menekankan

penggunaan teknologi. Bila dikaitkan dengan penataan taman menyangkut

penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, taman IPTEK termasuk taman wisata

yang edukatif. Oleh karena itu, penggunaan teknologi pada taman IPTEK harus

mampu memberi kesan menyenangkan serta memberikan pengetahuan terhadap

pengunjung.

Page 54: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Hampir sama seperti bentuk taman dengan karakter lainnya, elemen – elemem

pembentuk taman IPTEK juga terdiri dari tanaman dan aksesoris taman lainnya.

Beberapa elemen pembentuk taman IPTEK antara lain :

1) Kolam

Kolam pada taman IPTEK dapat berupa kolam dengan air yang tenang atau

kolam dengan air mancur. Fungsi kolam dapat digunakan sebagai pembentuk

iklim mikro dalam site, sebagai aksentuasi, dan pengarah. Kolam yang ada

dapat dirancang dengan penggunaan teknologi seperti permainan laser dan

nozzle yang memberi kesan indah.

2) Gazebo dan shelter

Gazebo dan shelter merupakan salah satu elemen pembentuk taman IPTEK

yang cukup penting. Gazebo dan shelter berfungsi sebagai tempat menikmati

pemandangan dan pertunjukan pada taman, serta sebagai tempat bersantai.

Gazebo dan shelter pada taman IPTEK menampilkan kemajuan teknologi

bahan dan struktur.

Gambar II.28 Perpaduan kolam air mancur

dengan permainan laser

Sumber :

http://www.google.co.id/imglanding?q=air%20ma

ncur%20dengan%20permainan%20laser&imgurl

- 2010

Gambar II.29 Kolam sebagai aksentuasi

dan pengarah

Sumber :

http://www.google.co.id/imglanding?q=

elemen+lansekap - 2011

Page 55: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3) Sclupture

Scluprute berfungsi sebagai aksentuasi pada taman IPTEK. Material sculpture

yang dapat digunakan beragam, bias berupa beton, baja, aluminium, plastik /

fiber maupun besi. Bentuk sculpture yang digunakan juga dapat digabungkan

dengan permainan air mancur.

4) Bangku taman

Bangku taman merupakan salah satu elemen yang penting pada taman IPTEK,

berfungsi sebagai tempat beristirahat, menunggu dan menyaksikan peragaan

yang diadakan di luar bangunan. Material yang digunakan bias terbuat dari

besi, baja, atau kayu.

Gambar II.30 Penggunaan struktur dan

bahan materi baru

Sumber : http://haxims.blogspot.com - 2011

Gambar II.31 Gabungan sclupture dan air mancur

Sumber :

http://www.google.co.id/imglanding?q=sculpture%2

0dan%20air%20mancur&imgurl - 2010

Gambar II.32 Kursi taman dengan material

stainless

http://www.google.co.id/imglanding?q=ku

rsi%20taman%20unik&imgurl - 2011

Gambar II.33 Kursi taman dengan material

kayu dan plastik

http://www.google.co.id/imglanding?q=ku

rsi%20taman%20unik&imgurl - 2011

Page 56: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5) Pergola

Pergola dapat digunakan sebagai elemen estetika dalam taman, biasanya

pergola menjadi tempat merambatkan tanaman. Ruang yang dihasilkan

pergola dapat digunakan sebagai tempat peneduh dari panas sinar matahari.

Pergola dapat dibuat dari material besi, baja, kayu atau plastik sesuai dengan

kesan yang ingin ditampilkan. Bentuk desain pergola pada taman dengan

karakter IPTEK menampilkan bentuk – bentuk yang tidak konvensional

dengan penonjolan pada rekayasa struktur dan bahan yang digunakan.

6) Lampu taman

Lampu taman memiliki fungsi sebagai penerangan cahaya untuk ruang tempat

kegiatan, sirkulasi, tanaman / pepohonan, kolam, benda yang akan diekspose,

dan perabot taman. Lampu taman yang dapat digunakan beragam sesuai

dengan suasana yang akan diciptakan. Lampu – lampu yang digunakan pada

Taman IPTEK dapat berupa lampu sorot untuk mengekspose benda yang

dipamerkan dan lampu pijar untuk penerangan.

Gambar II.34 Pergola taman

http://www.google.co.id/imglanding - 2011

Gambar II.35 Lampu taman

http://www.google.co.id/imglanding?q

=lampu%20taman&imgurl - 2011

Page 57: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

7) Vegetasi

Vegetasi pada Taman IPTEK berfungsi sebagai pengarah sirkulasi

pengunjung, memberi nilai estetis pada site dan pengendali dari radiasi sinar

matahari, suhu, pengendali angin, control suara dan penyaring udara. Jenis

vegetasi yang digunakan beragam sesuai dengan fungsi, misalnya sebagai

pengarah sirkulasi dapat digunakan pohon cemara, pohon dengan daun yang

lebat dapat berguna untuk pengendali sinar matahari, pengendali angin, suara

dan penyaring udara.

2.3.3. Meteri peragaan

Kegiatan peragaan pada Taman IPTEK merupakan bagian yang terpenting,

karena dengan cara peragaan ini dapat lebih memudahkan pengunjung untuk

mengerti dan memahami mengenai konsep, proses dan prinsip dari science.

Dengan peragaan ini, diharapkan konsep – konsep ilmu science yang abstrak

dapat diterangkan secara lebih mudah, nyata dan menyenangkan melalui alat

peraga. Benda – benda yang diperagakan harus mempunyai nilai ilmiah yang

tinggi, bendanya bias memiliki nilai historis, bias juga obyek yang hanya

menerangkan suatu kawasan dasar dari evolusi science dan teknologi. Benda yang

Gambar II.36 Gabungan berbagai jenis vegetasi pada taman

Sumber : //www.google.co.id/imglanding - 2010

Page 58: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

ditampilkan terdiri dari benda asli, replika, dan model peragaan untuk

memperjelas informasi yang hendak disampaikan.

Masalah yang dihadapi adalah menentukan dan menyusun materi yang akan

diperagakan, mengingat obyek yang disajikan dan diperagakan dari science dan

teknologi banyak ragamnya. Oleh karena itu, pada umumnya materi pameran

dikelompokkan dalam beberapa tema. Tujuan dari pengklasifikasian tersebut

adalah :

1) Mempermudah pengunjung dalam mencari dan menguasai meteri yang

diperagakan

2) Memperjelas wawasan materi peragaan science dan teknologi sebagai hasil

karya yang indah

3) Mempermudah persiapan perencanaan peragaan

4) Mempermudah pelaksanaan peragaan untuk jangka panjang dan jangka

pendek

Selanjutnya tema tersebut dikembangkan dalam beberapa sub-tema.

Pengklasifikasian tema yang berdasarkan pada ilmu science umumnya sulit karena

science terutama ilmu eksak memiliki banyak cabang, sehingga akan

menimbulkan pembagian yang cukup banyak. Tema peragaan pada umumnya

hanya meliputi science dasar saja. Demikian pula pengklasifikasian tema

berdasarkan teknologi yang berhubungan langsung dengan kehidupan manusia

dan lingkungannya.

2.3.4. Metode Penyajian

Benda – benda yang diperagakan disusun dengan metode penyajian dengan

tujuan agar pengunjung dapat mengerti maksud dari benda yang diperagakan.

Page 59: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Benda yang diperagakan harus mampu membangkitkan rasa ingin tahu yang

mendalam para pengunjung. Beberapa metode penyajian yang dapat digunakan

antara lain :

1) Metode pendekatan estetik

Cara penyajian benda koleksi dengan mengutamakan segi keindahan dari

benda yang diperagakan.

2) Metode pendekatan romantik

Cara penyajian benda koleksi yang dapat mengungkapkan suasana tertentu,

yang berhubungan dengan benda yang diperagakan.

3) Metode pendekatan intelektual atau metode tematik

Cara penyajian benda koleksi yang dapat mengungkapkan dan memberikan

informasi ilmu yang bersangkutan dengan benda yang diperagakan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam tata penyajian peragaan agar

tujuan Taman IPTEK dapat tercapai antara lain :

1) Pengunjung harus dapat bergerak dan mengamati obyek yang disajikan secara

nyaman, oleh karena itu gangguan seperti suara dan silau cahaya harus

diperhatikan.

2) Model ruang harus mampu mengarahkan sirkulasi pengunjung sehingga

pengunjung tidak kebingungan ketika sedang menikmati peragaan.

3) Penyajian benda peragaan harus mampu membentuk rasa keingintahuan

pengunjung untuk melakukan eksplorasi yang lebih.

4) Benda yang disajikan harus memiliki nilai ilmiah dan menarik bagi

pengunjung.

Page 60: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2.3.5. Teknik pameran peragaan

2.3.5.1. Teknik peragaan partisipasi ( Participatory Techniques )

Teknik yang memiliki konsep bahwa pengunjung diajak untuk terlibat dengan

benda – benda pameran baik secara fisik maupun intelektual. Partisipasi dapat

dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dalam hal ini, sangat diutamakan

obyek peragaan dapat merupakan benda yang bernilai tidak mahal dan mudah

didapatkan. Bentuk teknik peragaan partisipasi dapat berupa :

1) Penggerak ( Activation )

Pada peragaan ini pengunjung terlibat dengan menekan tombol, mengangkat

dan menggerakkan. Peragaan itu seperti peragaan kimia, kereta api miniatur,

eksperimen energi, presentasi audio visual dan peragaan lain.

2) Permainan tanya jawab ( Question and Answer games )

Permainan ini merangsang intelektual pemirsanya dengan memberikan

pertanyaan secara random dan dijawab dengan menekan tombol pada panel.

Alat peraga berupa sebuah panel yang teriluminasi ( layar monitor dengan

komputer ) dengan tombol – tombol penjawab.

3) Keterlibatan fisik ( Physical Involvement )

Disini pengunjung mempraktekkan sendiri aplikasi alat peraga misalnya

mengayuh pedal sepeda yang kemudian menghasilkan energi, penggunaan alat

mikroskop yang dapat melihat bakteri dan menarik tali dalam sebuah proses

mesin sederhana.

4) Stimulasi intelektual ( Intellectual Stimulation )

Stimulasi intelektual merupakan suatu peragaan benda – benda dengan

keterlibatan non fisik dari pengunjung misalnya melihat hologram, formula

Page 61: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

matematika, ilusi optik, pola komputer, rangkaian sejarah yang diletakkan di

dinding.

5) Komputer

Komputer berguna untuk memberikan informasi kepada pengunjung dan

merangsang intelektualitas pemakai sebagai media tanya jawab antara

komputer dengan pemakai. Selain itu dapat juga digunakan sebagai sarana

bermain dan sarana simulator.

6) Pertunjukkan langsung ( Live Demonstration )

Pertunjukan dapat dilakukan di dalam theater sendiri atau bersama dengan

obyek pameran yang lain. Biasanya ada straf yang menjelaskan tentang obyek

yang diperagalan. Materi yang dapat diperagakan secara langsung antara lain

peragaan yang berhubungan dengan listrik, magnet, mesin – mesin sederhana,

suara dan akustik, cahaya, dan optik.

2.3.5.2. Teknik berdasarkan pada obyek peragaan ( Object Base Techniques )

Teknik dasar untuk memamerkan digolongkan menjadi tida jenis, antara lain :

1) Open storage ( meletakkan seluruh koleksi pada tempat pameran )

2) Selective display ( menampilakan sebagian koleksi )

3) Thematic grouping ( menampilkan benda – benda koleksi dalam suatu topic

tertentu )

Bentuk dalam memamerkan obyek peragaan antara lain :

1) Benda – benda yang tidak tertutup ( Unsecured object )

Benda – benda ini diperagakan dengan cara “ Hands on “, sehingga

pengunjung dapat menyentuhnya. Cara ini ditetapkan untuk benda – benda

yang tidak butuh pengamanan khusus. Sebagai konsekuensinya obyek peraga

Page 62: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

adalah kemungkinan dapat rusak atau hilang. Maka obyek yang diperagakan

harus berdimensi dan berbobot besar sehingga tidak mudah dipindahkan.

Misalnya replika pesawat terbang, lokomotif.

2) Benda – benda tertutup ( Fastened object )

Penempatan benda – benda koleksi dalam kaca atau tabung plastik merupakan

metode display yang sering digunakan dalam eksibisi. Hal ini dilakukan untuk

menghindari kehilangan ataupun tangan – tangan pengunjung yang secara

iseng mengetuk kaca tersebut. Bila menempatkan benda – benda koleksi yang

bernilai tinggi diperlukan pengamanan yang lebih ketat, misalnya dengan

menggunakan alarm yang dapat berbunyi bila pagar pengaman benda koleksi

dilanggar.

3) Benda – benda digantung ( Hanging object )

Cara ini dilakukan dalam suatu hall eksibisi misalnya dengan menggantung

koleksi – koleksi pesawat terbang dengan tujuan untuk menarik perhatian

pengunjung, keamanan benda koleksi tersebut dan ruang eksibisi masih dapat

digunakan untuk benda lainnya.

4) Benda – benda animasi ( Animated object )

Benda – benda pameran digerakkan sehingga memunculkan atrksi yang

menarik perhatian pengunjung. Misalnya berbagai jenis jam, mesin – mesin

kendaraan yang semuanya dapat bergerak sehingga dapat menarik perhatian

pengunjung dengan mempertunjukkan cara kerjanya.

5) Diorama ( Dioramas )

Diorama terdiri dari 2 bentuk, yaitu miniature dan full sized suatu panel yang

menggambarkan situasi tertentu.

Page 63: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2.3.5.3. Teknik panel ( Panel Techniques )

Sarana peragaan dengan teknik panel pada umumnya digunakan dalam suatu

eksibisi. Teknik panel ini digunakan untuk menjelaskan kepada pengunjung

tentang prinsip setiap objek pamer. Beberapa teknik panel antara lain :

1) Graphics Panel

Graphics panel biasanya digunakan untuk memberikan penjelaskan mengenai

isi eksibisi dan juga memberikan kontinuitas. Pada umumnya graphic panel

dapat menarik perhatian pengunjung tapi kurang bebobot dalam mencapai

tujuan eksibisi

2) Panel penjelasan

Panel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai alur cerita suatu

eksibisi. Biasanya berisi foto – foto untuk menjelaskan maksud peragaan.

3) Iluminasi Box Panel

Bentuk kotak panel yang transparan terhadap cahaya digunakan untuk

menjelaskan. Dan panel jenis ini digunakan sebagai “ eye cathing “ yang akan

menjelaskan alur cerita kepada pengunjung.

4) Panel animasi

Panel ini merupakan tiruan proses kerja pergerakan benda – benda teknis.

Cara ini sangat menjelaskan prinsip – prinsip ilmu pengetahuan, proses

industri ataupun fungsi tubuh manusia. Kadang – kadang panel ini dapat diatur

oleh pengunjung.

Page 64: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

5) History wall

History wall merupakan perluasan dari konsep panel. Biasanya mempunyai

ukuran 7 m atau lebih dan berisi tiruan dan rangkaian ilustrasi mengenai suatu

cabang ilmu pengetahuan teknologi.

2.3.5.4. Teknik Model ( Model Techniques )

Teknik peraga ini digunakan bila benda yang sesungguhnya tidak ada dan

tidak mungkin diperagakan karena dimensinya atau bila lebih dapat menjelaskan

kepada pengunjung tentang cara bekerjanya obyek pameran. Beberapa model

dapat dikerjakan oleh staf pengelola, tetapi untuk model – model yang rumit,

diperoleh dari bengkel kerja yang khusus membuat model tersebut. Macam teknik

model ( maket ) adalah :

1) Replika

Merupakan suatu tiruan benda aslinya dengan skala 1 : 1. Berbagai jenis

kendaraan, mesin, instrumen atau benda – benda lainnya kadang – kadang

memerlukan suatu bentuk replika dengan skala yang sama dengan aslinya.

Atau suatu peragaan iptek kerena tidak memiliki aslinya merasa perlu untuk

mengadakan duplikatnya yang diharapkan dapat membentuk pengertian dan

apresiasi pengunjung terhadap benda yang diperagakan.

2) Miniatur

Merupakan suatu jenis model yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan

aslinya. Miniatur sering digunakan dalam peragaan iptek, dari bentuk rumah –

rumah mainan, model kereta api, sampai kepada bentuk diorama. Bentuk –

bentuk ini membantu menghadirkan benda – benda yang memerlukan

Page 65: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

penampilan yang utuh misalnya suasana pelabuhan udara, pabrik – pabrik, dan

lain – lain.

3) Pembesaran visualisasi

Pembesaran visualisasi dilakukan untuk objek – objek yang kecil, misalnya

molekul DNA, model atom, dan organ tubuh manusia. Pembesaran dilakukan

bila objek sulit untuk dipahami dalam bentuk aslinya.

4) Working models

Sebuah model dengan bagian – bagian yang bergerak akan lebih menarik dari

bentuk aslinya yang statis. Bentuk ini dapat berupa replika dengan skala utuh

miniatur, pembesaran atau bahkan dengan model anatomi yang transparan dan

dapat digerakkan kontinyu, digerakkan oleh pengunjung atau pengelola

eksibisi.

2.3.5.5. Teknik Simulasi ( Simulation Techniques )

Bentuk tiruan mengenai suatu lingkungan akan efektif ( sesuai dengan aslinya )

bila dilakukan dengan teknik – teknik diorama, ruang – ruang periodik,

penggambaran kembali suasana kota dan tiruan suatu industri. Tiruan – tiruan

tersebut dapat mengajak pengunjung ke dalam suasana tambang batu bara, hutan,

atau bila memungkinkan suasana sebuah kota masa lalu. Macam teknik simulasi

adalah :

1) Diorama

Diorama biasanya digunakan untuk melukiskan keadaan pemandangan

kehidupan alam sesungguhnya juga menggambarkan proses produksi suatu

industri. Biasanya diorama tertutup dengan kaca tanpa suara atau aktivitas

Page 66: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

yang bergerak tetapi dapat memberikan efek suara atau suatu pergerakan agar

suasana terlihat lebih hidup.

2) Ruang periodik

Ruang – ruang keluarga, pabrik – pabrik laboratorium dan lainnya disusun

dalam suatu periode sejarah. Kadang – kadang merupakan suatu reproduksi

yang diisi dengan benda aslinya atau dengan suatu replika furniture dan mesin

– mesin peralatan ilmu pengetahuan. Dengan demikian publik dapat melihat

langsung melalui kaca ataupun dibalik railing.

3) Penggambaran kembali suasana kota

Teknik ini sering digunakan dalam peragaan iptek. Pengunjung dapat berjalan

menyusuri jalan – jalan kota tiruan, melihat melalui jendela – jendela, ruang –

ruang periodik dan mungkin melihat kehidupan para ahli bekerja.

2.3.5.6. Teknik audio visual ( Audiovisual techniques )

Metode suara dan audio visual dapat efektif bila menggunakan kwalitas yang

baik dan penggunaan yang tepat. Pada pusat peragaan iptek yang dipergunakan

selama ini adalah narasi, slide film dan sistem proyeksi pada planetarium.

Sedangkan teknik – teknik audiovisual yang baru adalah dengan menggunakan

videotape, videodisc, talking heads, projected diorama, Chinese mirrors dan

multimedia presentation.

Jatu Pujowati ( 2010 )

Page 67: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2.4. Studi banding Taman IPTEK

2.4.1. PP Iptek di TMII

2.4.1.1. Lokasi PP Iptek

PP Iptek merupakan bangunan berlantai 3 seluas 23.400 m² pada lahan seluas

4,5 Ha di wilayah timur Taman Mini Indonesia Indah, tepatnya di sebelah selatan

Taman Burung Baru TMII atau di sebelah barat Monumen KTT Gerakan Non

Blok TMII.

2.4.1.2. Fasilitas PP Iptek TMII

1) 300 alat peraga interaktif terbagi dalam 14 wahana

2) Science Cinema ( auditorium ) kapasitas 125 kursi

3) 3 Ruang seminar

4) Kafetaria, mushola

5) Halaman parkir yang luas

6) Ruang konfirmasi yang nyaman

2.4.1.3. Kegiatan di PP Iptek TMII

Program kegiatan pendidikan di PP iptek TMII antara lain :

1) Demo Sains

2) Water Rocket Fun

3) Kunjungan Tematik

4) Pemutaran Film Ilmiah

5) Sanggar Kerja Sains

6) Sains Camp

7) Sains Fair

8) Peragaan Iptek Keliling

Page 68: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

9) Kompetisi Kreatifitas

10) Workshop Guru & Siswa

2.4.1.4. Alat peraga dan pengelompokannya

Berbeda dengan museum yang hampir seluruh benda koloksinya merupakan

barang – barang yang bernilai historis atau replikanya, di PP iptek semua

merupakan alat – alat peragaan yang interaktif yang sebagian besar dapat disentuh

dan dimaikan oleh pengunjung. Pada saat ini alat peraga yang terdapat di PP Iptek

berjumlah kuarang lebih 300 buah. Hampir semua alat yang diperagakan

merupakan alat peraga yang dapat disentuh dan dimainkan. Peragaan yang

terdapat di PP Iptek TMII terbagi atas :

1) Antariksa

2) Lingkungan

3) Energi

4) Fluida

5) Gelombang

6) Listrik dan Magnet

7) Matematika

8) Mekanika

9) Optik

10) Transportasi Darat

11) Transportasi Udara

12) Arena Peneliti Cilik

13) Plato

14) Flu Burung

Gambar II.37 Kegiatan demonstrasi IPTEK

Sumber : Dokumen pribadi - 2010

Page 69: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2.4.2. Taman Pintar Yogyakarta

Taman pintar merupakan bangunan yang didirikan di atas bekas Shoping

Center Jl. Senopati Yogyakarta. Taman pintar terbagi atas 5 zone, antara lain

playground gedung PAUD timur, gedung memorabilia, gedung PAUD barat dan

gedung oval dan kotak.

2.4.2.1. Playground

Yaitu ruang publik pengunjung yang menyediakan berbagai wahana dan alat

peraga yang menyenangkan untuk anak – anak. Wahana yang disediakan seperti :

1) Pipa bercerita

Pipa bercerita adalah sebuah pipa yang bias

merambatkan getaran suara. Alat peragaan ini

mendemonstrasikan bahwa bunyi dapat

merambat dan dipantulkan melalui pipa yang

berkelok.

2) Dinding berdendang

Alat peraga ini menjelaskan hubungan tinggi

rendahnya dengan luas permukaan gendang.

3) Spektrum warna

Spektrum warna adalah warna – warna MEJIKUHIBINIU ( merah, jingga,

kuning, hijau, biru, nila, ungu ) yang merupakan aneka warna matahari. Pada

saat memutar lingkaran spektrum warna sampai kecepatan tertentu maka

warna MEJIKUHIBINIU akan berubah menjadi warna putih. Hal ini

Gambar II.38 Pipa bercerita

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.39 Dinding berdendang

Sumber : dok.pribadi - 2010

Page 70: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

disebabkan warna putih merupakan gabungan dari warna – warna

MEJIKUHIBINUI.

4) Parabola berbisik

Parabola berbisik merupakan media peraga komunikasi yang terdiri dari dua

buah parabola yang saling berhadapan yang dapat menghantarkan rambatan

gelombang suara ke masing – masing titik fokus parabola. Basis ilmiah dari

peragaan komunikasi suara ini adalah asas mekanika gelombang suara.

5) Sistem katrol

Katrol merupakan pesawat sederhana yang

memudahkan kerja manusia, dengan prinsip kerja

mengubah arah gaya yang bekerja pada beban.

Keuntungan mekanika katrol didasarkan pada jumlah

tali yang menahan beban ke atas.

Gambar II.40 Spektrum warna

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.42 Sistem katrol

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.41 Parabola berbisik

Sumber : dok.pribadi - 2010

Page 71: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

6) Wahana air

Wahana air ini bertujuan membangkitkan semangat

eksplorasi anak – anak.

7) Rumah pohon dan jembatan goyang

Permainan ini bertujuan mengekspolasi semangat

dan kecintaan pada alam.

8) Permainan putaran

Permainan ini bertujuan menjelaskan kaidah

gerakan putaran.

9) Jungkat- jungkit

Permainan ini dimaikan oleh dua orang.

Permainan jungkat - jungkit bertujuan

menjelaskan asas keseimbangan.

10) Labirin

Permainan labirin adalah suatu permainan mencari

jalan yang tepat sehingga tujuan yang diinginkan

tercapai. Permainan ini dapat mengasah kemampuan

analisa matematis.

Gambar II.44 Rumah pohon & jembatan goyang

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.45 Permainan putaran

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.46 Jungkat-jungkit

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.47 :Labirin

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.43 Wahana air

Sumber : dok.pribadi - 2010

Page 72: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2.4.2.2. Gedung Memorabilia

Menampilkan pameran yang berisi tentang sejarah Indonesia terutama yang

berada di kota Yogyakarta.

2.4.2.3. Gedung PAUD barat dan timur

Gedung ini merupakan tempat belajar khusus untuk anak usia 2 – 7 tahun.

Pada gedung ini disediakan wahana rekreasi dan edukasi bagi anak – anak.

Ruangan yang disediakan pada gedung ini adalah ruang profesi, ruang jati diri /

perpustakaan, ruang budaya & religi, dan ruang sains & teknologi.

2.4.2.4. Gedung oval dan kotak

Pada gedung ini terdapat berbagai macam pameran / peragaan yang

berhubungan dengan science dan beberapa pameran tentang industri – industri

yang berhubungan dengan teknologi di Indonesia. Pada gedung ini juga terdapat

perpustakaan yang dapat digunakan oleh semua pengunjung. Pengunjung dari

gedung ini beragam, mulai dari anak usia sekolah, mahasiswa dan masyarakat

umum. Pameran dan peragaan yang disajikan anatar lain :

Gambar II.48 Pameran gambar sejarah

kemerdekaan Indonesia

Sumber : dok.pribadi - 2010

Gambar II.49 Pahlawan di Yogyakarta

Sumber : dok.pribadi - 2010

Page 73: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Zone Contoh alat peraga Aquarium air tawar Memamerkan berbagai jenis ikan air tawar

Manusia purba Memamerkan berbagai jenis benda – benda peninggalan pada zaman purba dan gambaran kehidupan manusia purba

Dinosaurus Memamerkan replika dan informasi – informasi mengenai hewan yang hidup zaman purba

Melihat angkasa Memamerkan replika benda – benda angkasa, panel – panel informasi tentang planet dan ilmuan – ilmuan yang berperan.

Melihat bumi dan pemantau bencana

Memamerkan alat peraga yang menjelaskan tentang bencana – bencana yang terjadi di bumi seperti tsunami dan gempa bumi.

Teknologi konstruksi, mesin, energi dan listrik

Memamerkan panel – panel informasi mengenai teknologi konstruksi, alat – alat pada kehidupan sehari – hari yang menggunakan energi listrik, alat peraga van de graf, dan generator pedal.

Tabel II.1 Pameran dan peragaan di gedung oval dan kotak Taman Pintar

Sumber : Dok. Pribadi - 2010

Page 74: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Teknologi komputer dan komunikasi

Memamerkan alat – alat serta panel informasi tentang perkembangan telepon seluler dan perkembangan komputer.

Proses pengolahan hasil bumi

Memamerkan mekanisme tentang : § Teknologi pengolahan minyak bumi § Teknologi pengolahan susu § Teknologi pengolahan kelapa sawit

Jembatan science Memamerkan berbagai alat peraga tentang :

Page 75: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2.5. Tinjauan arsitektur high - tech

2.5.1. Pengertian arsitektur high - tech

Colin Davies ( 1988 ) pengertian high tech dalam arsitektur berbeda dengan

pengertian high tech dalam industri. Bila dalam industri pengertian hi-tech

diartikan sebagai teknologi canggih seperti elektronik, komputer, robot, silikon

chips, mobil sport dan sejenisnya. Sedangkan dalam arsitektur, high tech diartikan

sebagai suatu aliran arsitektur yang bermuara pada ide gerakan arsitektur modern

yang membesar-besarkan kesan struktur dan teknologi suatu bangunan.

Karakteristik yang menjadi referensi arsitektur high tech adalah bangunan yang

terbuat dari material sintesis seperti logam, kaca, dan plastik.

Elemen servis dan struktur pada suatu bangunan high tech hampir selalu

diperlihatkan di eksteriornya sebagai ornamen dan sculpture. Bangunan high tech

juga diperlihatkan dengan menggunakan kaca buram maupun transparan, ducting

yang saling tumpang tindih, penggunaan warna pada tangga, eskalator dan lift

dengan warna-warna cerah yang bertujuan membedakan fungsi masing-masing

elemen struktur dan servis. Arsitektur high tech merupakan suatu kejujuran yang

menyatakan dengan jelas fungsi-fungsi elemen bangunannya, misalnya yang mana

tangga, lift, ducting dan lainnya.

Perkembangan lebih lanjut arsitektur high tech bukan saja tercermin dari

struktur bangunan tetapi juga pada sisitem utilitas bangunan, sehingga muncul

istilah smart building dengan karakter-karakter hi-tech architecture.

Page 76: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2.5.2. Tinjauan ruang dan fleksibilitas dalam arsitektur high-tech

Masalah ruang dalam arsitektur high-tech digantikan oleh masalah yang lebih

teknis yaitu fleksibilitas. Para arsitek high tech berpendapat bahwa apa yang

disediakan bangunan high-tech bukanlah suatu ruang tertutup, hall atau ruang

yang berderet, tetapi sebuah area atau zona servis baik internal maupun eksternal.

Kemungkinan dari zona ini adalah dapat diperluas dengan menyediakan berbagai

macam fasilitas. Ruang pada arsitektur high-tech tidak dapat ditetapkan untuk satu

fungsi saja sebab keseluruhan desain menuju pada satu ide yaitu fleksibilitas.

Contohnya adalah Pompidou Center, ruang internalnya dapat diubah atau

disesuaikan dengan kebutuhan multifungsinya yaitu galeri seni, museum,

perpustakaan, teater, concert hall dan restaurant. Filosofi arsitektur high-tech

dalam menerapkan fleksibilitas dapat diwujudkan pada elemen bangunan seperti

dinding, atap, dan struktur bangunan yang dapat fleksibel.

2.5.3. Struktur dan utilitas arsitektur high-tech

Ekspose struktur dan utilitas merupakan salah satu dari ciri arsitektur high-

tech. Sebagai pelopor arsitektur hi-tech, Norman Foster mampu menampilkan

bangunan-bangunan yang memiliki ciri tersendiri, seperti yang dicirikannya

mengenai arsitektur hi-tech. Antara lain yang menjadi ciri khas karya Norman

Foster yaitu:

1) selalu mengekspos struktur dan konstruksi bangunannya

2) menampilkan bagian dalam bangunan yang mempunyai nilai sama pada

bagian luar bangunan

3) bagian interior diekspos sehingga dapat dilihat dari luar

Page 77: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4) mengeluarkan bagian dalam bangunan yang memang seharusnya berada di

dalam sebagai ornamen atau sculpture

Dengan demikian, dapat menunjukan kepada orang awam bagaimana suatu

proses penyelesaian konstruksi bangunan secara logis, memahami terapan terapan

konstruksi, gaya-gaya yang bekerja, dan bahan bangunan yang digunakan.

Selain itu, hampir semua desain-desainnya dilapisi oleh unsur transparan

pada dinding luarnya, pelapisan struktur dengan warna abu-abu, pelapisan pipa –

pipa saluran, tangga, eskalator, lift, dengan warna silver metalik akan

menghasilkan karakteristik bangunan hi-tech.

2.5.4. Prinsip Arsitektur high-tech

Colin Davies (1988) menyebutkan ada 6 hal penting yang menjadi ciri dari

arsitektur hi-tech, yaitu:

2.5.4.1. Inside-out (penampakan bagian luar-dalam)

Pada bangunan hi-tech, struktur, area servis dan utilitas dari suatu bangunan

hampir selalu ditonjolkan pada eksteriornya baik dalam bentuk ornament ataupun

sculpture.

2.5.4.2. Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan)

Hi-tech menekankan pada pemahaman konstruksinya, bagaimana, mengapa

dan apa dari suatu bangunan. Di antaranya hubungan dari struktur, pemakuan,

flanges, dan pipa-pipa salurannya, sehingga dapat dimengerti, baik oleh orang

awam maupun para ilmuwan.

Page 78: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2.5.4.3. Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan

pergerakan)

Bangunan hi-tech selalu menampilkan ketiga unsur ini semaksimal mungkin.

Karakter dari bangunan hi-tech dapat dilihat pada penggunaan yang lebih luas

material kaca (transparan dan tembus cahaya), pelapisan pipa-pipa jaringan

utilitas (layering), alat transportasi bangunan seperti tangga, eskalator atau lift

(movement).

2.5.4.4. Flat Bright Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata)

Warna cerah yang digunakan dalam bangunan hi-tech memiliki makna

asosiatif, di samping dari segi fungsionalnya untuk membedakan jenis struktur

dan utilitas bangunan. Warna kuning, merah, biru yang cerah merupakan warna

dari mesin-mesin industri, mobil, kapal, traktor, dan benda-benda teknologi masa

sekarang. Warna-warna ini kemudian diasosiasikan sebagai suatu elemen yang

membatasi masa sekarang dan masa depan terhadap masa lalu.

Gambar II.50 Sainsbury Center, fasade bangunan menggunakan material kaca

Sumber: www.greatbuildings.com - 2007

Gamabar II.51 TEN Arquitectos,bangunan dengan pewarnaan cerah Sumber: www.arcspace.com - 2007

Page 79: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2.5.4.5. A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai

penguat)

Baja-baja tipis yang bersilangan diibaratkan sebagai kolom Doric bagi high

tech, dilihat dari penampakan dan penyusunannya. Pengekspresian dan

pengaplikasian menurut hierarki yang menjadikan kejelasan dari bagian-bagian

tersebut. Landasan pemikiran yang luas pada kreasi adalah dalam pembentukan

elemen yang mudah dan logis, mudah penyimpanannya serta mudah

pemasangannya.

2.5.4.6. Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu

pengetahuan dan teknologi)

Penggunaan hi-tech merupakan harapan di masa yang akan datang, meliputi

penggunaan material, warna dan penemuan-penemuan baru lainnya.

Gambar II.52 Hongkong and Shanghai Bank,bangunan dengan penggunaan struktur baja tipis

Sumber: www.greatbuildings.com - 2007

Gambar II.53 Cybertecture egg, bangunan dengan bentuk dan struktur tidak konvensional Sumber: http://www.livbit.com/article/2009/02/09/cybertecture-egg/ - 2010

Page 80: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2.5.5. Arsitektur high – tech pada taman

Dewasa ini penerapan arsitektur high – tech tidak hanya ditemukan pada

bentuk bangunan saja. Penerapan arsitektur high – tech saat ini juga sudah mulai

diterapkan pada taman dengan tema atau penekanan khusus. Penggunaan prinsip

arsitektur high – tech pada taman dapat dilihat pada elemen pembentuk tamannya

yang banyak menonjolkan perkembangan di bidang teknologi struktur dan

material.

Salah satu contoh taman yang menerapkan prinsip tersebut adalah Taman

Zabeel di Dubai. Taman ini terletak di Dubai Trade Centre An Al Karama. Taman

ini merupakan taman hiburan yang mengangkat tema teknologi modern.

Taman ini dibagi ke dalam 3 Zona yaitu :

1) Zona energy alternatif

2) Zona komunikasi

3) Zona teknologi

Selain itu terdapat pula space maze yang dimodelkan seperti sistem tata surya dan

atraksi berbasis teknologi lainnya.

Fasilitas lainnya yang terdapat pada taman ini antara lain :

1) Perahu dan restoran di tepi danau

2) Pusat olag raga

3) Galeri atau tempat pameran

Gambar II.54 Space maze yang dimodelkan seperti sistem tata surya Sumber:

http://www.fcukz.co.cc/2010/04/taman-tema-

teknologi-di-dubai.html - 2011

Page 81: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

4) Mini golf

5) Taman untuk skateboard serta BMX

6) Fasilitas untuk BBQ

7) Tempat istirahat

8) Jogging track

Penerapan arsitektur high – tech pada taman Zabeel terlihat pada :

- Penggunaan konstruksi yang menekankan pada pemahaman oleh orang awam.

- Penggunaan warna – warna yang menyala pada elemen pembentuk taman

Gambar II.55 Konstruksi tenda pada taman yang menampilkan hubungan antar struktur dan sambungan

Sumber: http://www.fcukz.co.cc/2010/04/taman-tema-teknologi-di-dubai.html - 2011

Gambar II.56 Penggunaan warna – warna menyala pada elemen pembentuk taman Sumber: http://www.fcukz.co.cc/2010/04/taman-tema-teknologi-di-dubai.html - 2011

Tiang pada struktur tenda yang

mengunakan warna merah.

Penggunaan warna kuning

Penggunaan macam – macam

warna pada perkerana taman.

Page 82: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

- Penggunaan teknologi – teknologi modern untuk membentuk suasana pada

taman

2.5.6. Studi banding bangunan dengan karakter arsitektur high – tech

Pompidou

Pompidou dirancang oleh Richard Rogers dan Piano. Bangunan ini merupakan

bangunan multi fungsi, yaitu sebagai museum seni modern, perpustakaan

referensi, pusat desain industri dan pusat penelitian music, akustik dan audio

visual. Pompidou didesain dengan ruang – ruang yang dapat diubah sesuai dengan

kebutuhan multifungsinya.

Penerapan arsitektur high tech pada bangunan ini terlihat pada :

- Inside-Out,

Pompidou mengekspose struktur dan utilitas bangunannya sebagai element

estetika.

Gambar II.58 Pompidou,bangunan dengan arsitektur high-tech Sumber: http://brst440.commons.yale.edu - 2010

Gambar II.57 Penggunaan teknologi pencahayaan untuk membentuk suasana taman Sumber: http://www.fcukz.co.cc/2010/04/taman-tema-teknologi-di-dubai.html - 2011

Page 83: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

- Transparan, pelapisan dan pergerakan

Hampir sebagian dinding bangunan menggunakan material dari kaca sehingga

bagian interior dari bangunan dapat terlihat

- Pewarnaan yang menyala dan merata

Bangunan ini menggunakan warna – warna yang menyala seperti warna merah

dan silver

- Baja – baja tipis sebagai penguat

Bangunan ini menggunakan struktur baja yang dibentuk saling bersilangan.

2.5.7. Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan hi-tech architecture memiliki karakter-karakter sebagai

berikut:

1) Berestetika mesin

2) Dominasi material logam ataupun material penemuan baru

3) Penekanan pada ekspresi bangunan, bukan fungsi bangunan

4) Penggunaan teknologi hampir diseluruh bagian bangunan

Hi-tech architecture tidak akan lepas dari kesan futuristik, yang berkarakter:

1) Konsep bangunan berfisi kedepan

2) Estetika mesin yang mencerminkan era industrialisasi

3) Penggunanan bahan prefabrikasi dan bahan-bahan baru lainnya

4) Bentuk yang tidak konvensional lagi.

Page 84: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB III

TINJAUAN KOTA

Pada bab tinjauan kota akan membahas tinjauan umum kota Surakarta, tinjauan

tata ruang kota Surakarta, penataan bangunan di Surakarta, kegiatan IPTEK yang

ada di Surakarta, potensi kota Surakarta sebagai lokasi Taman IPTEK, dan

tinjauan arsitektur di kota Surakarta.

3.1. Tinjauan umum kota Surakarta

3.1.1. Keadaan geografis

Secara geografis Kota Surakarta terletak pada 110o45’15’’ – 110o45’35’’

Bujur Timur dan antara 7o36’00’’ – 7o56’00’’ Lintang Selatan, dengan luas

wilayah 4.404,06 Ha. Kota Surakarta juga berada pada cekungan diantara tiga

gunung, yaitu Gunung Lawu Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Sedangkan di

sebelah timur dan selatan dibatasi oleh Sungai Bengawan Solo. Wilayah Kota

Surakarta merupakan daerah rendah dengan ketinggian antara 80m hingga 110m

di atas permukaan air laut. Dari segi lalulintas perhubungan di Pulau Jawa, posisi

kota Surakarta berada pada jalur strategis yaitu pada simpul lalu-lintas yang

menghubungkan Semarang – Yogyakarta (Joglo Semar) dan jalur Surabaya –

Yogyakarta. Luas wilayah kota Surakarta sebesar 4.404,06 Ha dikelilingi oleh

beberapa kabupaten di sekitarnya, yaitu kebupaten: Sukoharjo, Boyolali,

Karanganyar, Klaten, Wonogiri dan Sragen. Ketujuh wilayah daerah tersebut

Page 85: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

tergabung dalam kerjasama antar daerah SUBOSUKAWANASRATEN. Kota

Surakarta berbatasan langsung dengan tiga kabupaten disekelilingnya yaitu:

Utara : Kabupaten Boyolali

Timur : Kabupaten Karanganyar

Selatan : Kabupaten Sukoharjo

Barat : Kabupaten Sukoharjo.

Secara adminitratif pemerintahan, wilayah Kota Surakarta terbagi dalam 5

kecamatan, yaitu kecamatan Serengan, kecamatan Pasarkliwon, kecamatan

Laweyan, kecamatan Banjarsari dan kecamatan Jebres. Sedangkan jumlah

kelurahannya sebanyak 51 kelurahan dengan 592 RW, 2.645 RT dan 129.380 KK.

http://soloraya.net/info/Kebijakan-Perubahan-Iklim-Di-Surakarta.pdf ( 30

September 2010 )

3.1.2. Keadaan klimatologi

Termasuk dalam kelompok iklim tropis panas pada daerah ekuatorial (5⁰ - 10⁰

LU/LS). Perbedaan temperatur pada ekuatorial pada umunya berkisar 8⁰ C,

dengan maksimum temperatur pada siang hari berkisar 34 - 35⁰ C dan malam hari

berkisar 24⁰ C. Suhu udara rata-rata tercatat pada 1995 maksimum 32,04⁰ C dan

suhu minimum 19,82⁰ C.

3.2. Tinjauan tata ruang kota Surakarta

Pada tata ruang kota Surakarta dapat dikatakan menjari dan memusat dengan

perkembangan, yaitu kearah Yogyakarta, Semarang, Wonogiri dan Sukoharjo,

Surabaya, Sragen, Karanganyar, sukoharjo. Kota Surakarta mempunyai 3 bagian

utama dalam pola tata ruang kota, yaitu :

Page 86: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Bagian 1, kawasan pusat kota, meliputi kegiatan utama berupa kegiatan

pemerintahan, perdagangan primer, kantor-kantor swasta, dan peninggalan

sejarah.

Bagian 2, merupakan kawasan yang terdiri atas kegiatan penunjang berupa pusat

rekreasi dan olahraga, perdagangan sekunder, militer, dan pemerintahan distrik.

Bagian 3, merupakan lapisan terluar berupa pusat-pusat industri besar dan rumah

tangga, pemukiman baru, pusat pendidikan, satasiun, terminal, dan pertanian.

SWP FUNGSI SWP LOKASI AKTIVITAS/ FUNGSI

KOTA A B C D E F G H

I Pucangsawit

II Mangkunegaran, Balaikota, Kawasan Komersial

III Keraton, Kawasan Komersial

IV Sriwedari, Balekambang, Manahan

V Sondakan, Laweyan

VI Jajar VII Sumber, Banyuanyar

VIII Taman Jurug, UNS, Kawasan Komersial

IX Kadipiro

X Mojosongo

Keterangan :

A. PARIWISATA

B. KEBUDAYAAN

C. OLAH RAGA

D. INDUSTRI

E. PENDIDIKAN

F. PERDAGANGAN

G. PUSAT ADMINISTRASI/PERKANTORAN

H. PERUMAHAN

Tabel III.1 Fungsi SWP kota Surakarta Sumber : RUTRK Kotamadya Surakarta 1993 – 2013 dan RDTRK SKAsel

Page 87: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Keterangan :

A : fungsi pariwisata B : fungsi kebudayaan C : fungsi olahraga D : fungsi industry BWK : Bagian Wilayah Kota Inter : Internasional

E : fungsi pendidikan F : fungsi perdagangan G :fungsi pusat administrasi dan perkantoran H : fungsi perumahan

Dari uraian tabel fungsi SWP maka daerah yang memiliki potensi fungsi

pariwisata dan pendidikan adalah Mangkunegaran, Balaikota, Keraton, Sriwedari,

Balekambang, Manahan Taman Jurug, UNS, dan kadipiro.

3.3. Penataan bangunan di Surakarta

Penataan bangunan di Surakarta berdasarkan RUTRK Surakarta 1993 – 2013

adalah sebagai berikut :

Gambar III.1 Peta Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Sumber : Bahan kuliah Studio Perancangan Arsitektur 5

Page 88: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

3.3.1. Penataan lingkungan dan bangunan

Penataan kepadatan bangunan pada penggalan jalan utama untuk setiap SWP

di kota Surakarta :

a) Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasat ( ALD ) tinggi ( > 75 % ), untuk

bangunan dengan Ketinggian Bangunan ( KB ) maksimal 4 lantai, yang

berfungsi komersial di daerah perdagangan.

b) Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar ( ALD ) sedang ( 50 – 75 % ),

untuk bangunan dengan Ketinggian Bangunan ( KB ) maksimal 8 lantai, yang

berfungsi komersial di daerah perdagangan serta KB maksimal 2 lantai untuk

perumahan.

c) Kawasan peruntukan Angka Lantai Dasar ( ALD ) rendah ( 20 – 50 % ), untuk

bangunan dengan Ketinggian Bangunan ( KB ) maksimal 9 lantai yang

berfungsi komersial di daerah perdagangan serta KB maksimal 2 lantai untuk

industri.

3.3.2. Penataan perpetakan bangunan jalan – jalan utama

Penataan perpetakan bangunan jalan – jalan utama yang ada di kota Surakarta

antara lain :

a) Kawasan peruntukan dan penggalan jalan dengan petak > 5000 m² untuk KB

minimal 9 lantai.

b) Kawasan peruntukan dan penggalan jalan dengan petak 2000 – 5000 m² untuk

KB maksimal 8 lantai

c) Kawasan peruntukan dan penggalan jalan dengan petak 1000 – 2500 m² untuk

KB maksimal 4 lantai

Page 89: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

d) Kawasan peruntukan dan penggalan jalan dengan petak < 1000 m² untuk KB

maksimal 2 lantai.

3.3.3. Penataan ketinggian bangunan

Sesuai dengan arahan RUTRK yang mendasarkan atas penilaian dari beberapa

faktor seperti; harga tanah, lebar jalan, penggunaan tanah, keberadaan bangunan

kuno, kepadatan bangunan, kecenderungan ( intensitas bangunan ), jalur pesawat

terbang, maka kawasan potensial untuk bangunan bertingkat banyak di kota

Surakarta adalah sebagai berikut :

a) Kawasan sangat potensial

Kawasan sepanjang Jl. Slamet Riyadi, Urip Sumoharjo, Jendral Sudirman,

Yos Sudarso, Gatoto Subroto, dan Dr. Rajiman.

b) Kawasan potensial

Kawasan sepanjang Jl. Ahmat Yani, Kapten Mulyadi, Gajah Mada, Sutan

Syahril, S. Parman, Brigjen Sudiarto, Veteran, Honggowongso, dan Kol.

Sutarto.

c) Kawasan cukup potensial

Kawasan di sepanjang Jl. RM Said, Ahmad Dahlan, Juanda, Teuku Umar,

Ronggowarsito, Kartini, Monginsidi, Dr. Rajiman ( Laweyan ), Adi Sucipto,

Dr. Muwardi, dan Brigjend Katamso.

d) Kawasan kurang potensial

Kawasan sepanjang Jl. Kyai Mojo, Cokroaminoto, Suryo, Yosodipuro,

Bayangkara, Perintis Kemerdekaan, Dr. Wahidin Hasanudin, MT. Haryono, Ir.

Sutami, dan Kol. Sugiono.

Page 90: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3.4. Kegiatan IPTEK yang ada di Surakarta

Minat masyarakat Surakarta terhadap kegiatan – kegiatan yang berhubungan

dengan IPTEK cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kegiatan –

kegiatan yang diselenggarakan, baik untuk kalangan pelajar sampai dengan

masyarakat umum. Kegiatan – kegiatan yang diadakan seperti Seminar

Internasional untuk kalangan guru Soloraya, Seminar Sehari Teknologi Informasi

Untuk Perpustakaan Era Milenium yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi

yang ada di Surakarta dan Yogyakarta, pameran komputer yang diadakan secara

berkala, lomba science atau festival science yang diikuti oleh SD dan SMP se-eks

karesidenan Surakarta, dan masih banyak lagi kegiatan IPTEK lainnya.

3.5. Potensi kota Surakarta sebagai lokasi Taman IPTEK

3.5.1. Potensi pendidikan

Kota Surakarta memiliki potensi di bidang pendidikan, hal ini dibuktikan

dengan banyaknya warga pendatang baik dari Indonesia maupun negara lain yang

tinggal di kota Surakarta untuk melakukan studi. Kota Surakarta memiliki fasilitas

pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Menurut data

pada tahun 2007, kota Surakarta memiliki fasilitas pendidikan yang terdiri dari

sekolah dasar 281 unit , SMP 71 unit, SMA 41 unit, dan perguruan tinggi

sebanyak 32 unit.

3.5.2. Potensi wisata

Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang kaya akan

obyek – obyek wisata yang khas dan cukup terkenal baik di mancanegara maupun

lokal. Salah satu obyek wisata yang menjadi daya tarik utama yaitu kraton

Page 91: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

kasunanan dan mangkunegaran. Berikut ini merupakan beberapa kelompok wisata

di kota Surakarta :

Jenis wisata Obyek Wisata Budaya Keraton Surakarta

Istana Mangkunegaran Museum Radyapustaka Museum Galeri Batik Kuno Danar Hadi Kampung Wisata Batik Kauman Solo Museum Lukis Dullah Candi Prambanan Klaten Balai Sujatmoko toko Gramedia (tempat even pameran kesenian) Galeri ASDI, Jl. Slamet Riyadi Taman Sriwedari Taman Budaya Jateng di Surakarta (TBS)/ Teater Arena Kasar barang klithikan NItiharjo Silir Semanggi

Wisata Alam Tawangmangu Kompleks Makam Mangkunegaran di Makam Presiden Suharto & Istri di Mengadeg, Matesih, Karanganyar Selo (Di gunung Merapi-Merbabu) Kebun Binatang Jurug Jumok (air terjun dan tempat peristirahatan) Museum purbakala Sangiran Waduk Gajahmungkur Wonogiri SSB (Solo Selo Borobudur). Candi Cetho, patung Dewi Sri, dan Tea-walk di Kemuning, Karanganyar Candi Sukuh Hutan Jati Krendhowahono Wonogiri Luweng Ombo Wonogiri Bekonang (suasana Pedesaan) Nonton Pesawat Terbang, gunung Merbabu dan Merapi (lap. terbang Adisumarmo) Waduk Cengklik

Wisata Kuliner Keprabon untuk Nasi liwet Galabo

Wisata belanja Pasar Barang antik Triwindu Pasar Iwak Hias (pasar gedhe) Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun Utara Kraton Solo Pasar Klewer (Pasar Batik terbesar di Indonesia) Pasar buku kuno di Alun-alun Utara Kraton Solo

Berdasarkan uraian tempat wisata di atas dapat dilihat potensi – potensi yang

dimiliki kota Surakarta sangat besar, namun belum banyak tempat wisata yang

bersifat edukatif dan rekreatif.

Tabel III.2 Kelompok wisata di Surakarta Sumber : http://id.wikibooks.org/wiki/Wisata:Solo - 2010

Page 92: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

3.5.3. Sesuai dengan visi dan misi kota Surakarta

Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam

penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni guna

mewujudkan inovasi integritas masyarakat madani yang berlandaskan ke Tuhan

Yang Maha Esa. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi daerah sebagai

pemacu tumbuh kembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta

menggunakan potensi dan teknologi terapan yang akrab lingkungan.

http://geografi.ums.ac.id/ebook/perenc_kota/Surakarta.pdf ( 18 September 2010 )

Demikian sebuah penggalan dari misi kota Surakarta. Dari penggalan misi kota

Surakarta tersebut dapat disimpulkan bahwa kota Surakarta sedang melakukan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatan kualitas

sumber daya manusia di kota tersebut. Dengan sumber daya manusia yang

berkualitas maka secara otomatis akan meningkatkan kualitas kehidupan dari kota

tersebut.

Sebagai realisasi dari visi dan misi kota Surakarta dalam upaya peningkatan di

bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pemkot kota Surakarta telah

mendirikan sebuah fasilitas publik yang bertujuan untuk mencetak tenaga – tenaga

ahli dan terampil di bidang permesinan industri. Fasilitas tersebut diberi nama

Solo Techno Park ( STP ). Dengan adanya fasilitas tersebut, diharapkan dapat

menjadi pusat penelitian, pelatihan dan pendidikan di bidang teknologi khusunya

permesinan industri.

Page 93: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

3.6. Tinjauan arsitektur di Surakarta

Surakarta memiliki identitas berupa arsitektur tradisional jawa. Pemerintah

kota Surakarta telah menetapkan peraturan konsep penampilan bangunan di

Surakarta harus menampilkan identitas arsitektur lokal yang menampilkan

kekhasan kota Surakarta. Namun seiring dengan perkembangan arsitektur di

dunia, arsitektur di kota Surakarta juga berkembang ke arah yang semakin

modern. Perkembangan arsitektur di kota Surakarta dapat dilihat dengan mulai

banyaknya bangunan – bangunan yang mulai mengarah ke arsitektur modern.

Bentuk – bentuk arsitektur jawa yang menampilkan atap dengan bentuk joglo

ataupun limasan sudah mulai diolah dan diganti dengan bentuk – bentuk yang

lebih modern. Beberapa bangunan di Surakarta yang sudah mulai mengarah ke

arsitektur modern antara lain SGM, Solo Square, PGS, BTC, Solo Paragon, Solo

Techno Park, dan masih banyak lagi bangunan – bangunan fasilitas umum dan

perbelanjaan lainnya.

Perkembangan arsitektur di kota Surakarta yang sudah semakin ke arah

modern menunjukkan bahwa masyarakat di Surakarta sudah mulai dapat

menerima adanya perkembangan arsitektur. Perkembangan tersebut juga

mengakibatkan adanya beberapa perubahan peraturan pemerintah yang

menetapkan hanya bagunan pada kawasan khusus saja yang masih tetap harus

menampilkan arsitektur lokal yang ada di Surakarta.

Page 94: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar III.2 Solo Grand Mall dengan arsitektur post modern

Sumber : Dok. Pribadi - 2010

Gambar III.3 Pusat Grosir Solo dengan arsitektur post modern

Sumber : Dok. Pribadi - 2008

Gambar III.4 Solo Square dengan arsitektur modern Sumber : Dok. Pribadi - 2010

Page 95: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB IV

TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN

ARSITEKTUR HIGH-TECH YANG DIRENCANAKAN

Pada bab Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High – tech

yang direncanakan akan membahas pengertian Taman IPTEK di Surakarta, Visi,

misi, peran, dan fungsi Taman IPTEK di Surakarta, kegiatan Taman IPTEK di

Surakarta, materi pameran / peragaan Taman IPTEK di Surakarta, status

kelembagaan Taman IPEK di Surakarta, skala pelayanan Taman IPTEK di

Surakarta, sasaran pelayanan Taman IPTEK di Surakarta, daya tamping Taman

IPTEK di Surakarta, keberadaan Taman IPTEK di Surakarta sebagai sarana dan

prasarana kota, dan penampilan Taman IPTEK di Surakarta dengan penekanan

arsitektur high – tech.

4.1. Pengertian Taman IPTEK di Surakarta

Taman IPTEK di Surakarta dengan penekanan arsitektur high tech adalah

sebuah area yang merupakan sarana atau wadah tempat melakukan kegiatan

mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, berlokasi di kota Surakarta dengan konsep

perancangan bangunan yang mengembangkan kecanggihan teknologi dan elemen

– elemen struktural.

4.2. Visi, misi, peran, dan fungsi Taman IPTEK di Surakarta

4.2.1. Visi dan Misi

Visi : Menumbuhkan minat dan kesadaran masyarakat akan pentingnya IPTEK

untuk kesejahteraan hidup dan kemajuan bangsa serta memasyarakatkan IPTEK

Page 96: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dalam kehidupan sehari – hari kepada masyarakat khususnya yang berada di

Surakarta.

Misi : Mewujudkan fasilitas untuk menumbuhkan minat dan kesadaran

masyarakat akan IPTEK dan mendukung kegiatan upaya memasyarakatkan

IPTEK.

4.2.2. Peran dan fungsi

Pentingnya pengenalan Iptek kepada anak – anak usia sekolah dan masyarakat

pada umumnya serta belum adanya fasilitas science center, maka peran Taman

IPTEK lebih ditekankan pada :

1) Sebagai sarana penunjang kegiatan pendidikan, pameran dan peragaan yang

berhubungan dengan IPTEK dan penemuan – penemuan baru.

2) Sebagai sarana rekreasi

3) Sebagai wadah dokumentasi koleksi – koleksi karya ilmiah

4) Sebagai alternatif informasi perkembangan bidang IPTEK

Adapun fungsi dari Taman IPTEK antara lain sebagai berikut :

4.2.2.1. Sebagai sarana penunjang pendidikan dan pameran IPTEK

· Menampilkan berbagai bentuk peragaan ilmu – ilmu dasar yang sesuai

dengan prinsipnya, sehingga memudahkan anak – anak, remaja, dan

masyarakat umum untuk memahaminya lewat alat – alat yang dapat

disentuh dan dimainkan.

· Membantu meningkatkan motivasi belajar bagi anak – anak dan remaja.

Page 97: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

4.2.2.2. Sebagai sarana rekreasi

Selain berfungsi sebagai fasilitas yang bernuansa edukatif, Taman IPTEK juga

berupaya menjadi fasilitas yang mampu menghibur pengunjung sehingga tidak

timbul lagi ketakutan masyarakat akan sesuatu yang berhubungan dengan IPTEK.

4.2.2.3. Sebagai wadah untuk menyampaikan informasi perkembangan IPTEK

Sebagai wadah untuk menyampaikan dan menyebarkan informasi mengenai

penemuan – penemuan baru serta sebagai tempat untuk mengembangkan ide – ide

bagi para mahasisiwa.

4.2.2.4. Sebagai wadah dokumentasi karya – karya ilmiah

Menampung, merawat, dan menyeleksi hasil karya ilmiah yang berasal dari

lembaga pendidikan untuk kemudian dipamerkan kepada masyarakat.

4.3. Kegiatan Taman IPTEK di Surakarta

4.3.1. Macam kegiatan

Berdasarkan peran dan fungsinya makan secara garis besar kegiatan utama

dalam Taman IPTEK dapat dibedakan menjadi :

1) Kegiatan utama

Kegiatan utama yang terdapat pada Taman IPTEK antara lain :

a) Kegiatan pameran dan peragaan ilmu pengetahuan

b) Pameran produk – produk ilmuan serta pengenalan penemuan –

penemuan ilmiah hasil karya anak bangsa.

c) Pameran temporer yang diadakan dengan tema khusus

d) Kegiatan menonton video – video yang berhubungan dengan IPTEK

2) Kegiatan pendukung

Kegiatan pendukung yang terdapat pada Taman IPTEK antara lain :

Page 98: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

a) Kegiatan dokumentasi dan perawatan materi pameran

b) Kegiatan menyiapkan materi pameran

c) Kegiatan diskusi ilmiah dan perlombaan – perlombaan

d) Penyediaan perpustakaan sebagai sarana mencari referensi tentang IPTEK

4.3.2. Pelaku kegiatan

Secara umum pelaku kegiatan di Taman IPTEK terdiri dari :

4.3.2.1. Pengunjung

Pengunjung pada Taman IPTEK dapat digolongkan berdasarkan :

Ø Identitas

a) Ditinjau dari kebersamaan pengunjung dalam melakukan kunjungan,

pengunjung Taman IPTEK antara lain :

1) Perorangan, merupakan pengunjung yang melakukan perjalanan

sendiri

2) Keluarga, merupakan kumpulan orang yang terdiri dari ayah, ibu,

anak, atau kerabat yang melakukan kunjungan bersama – sama.

3) Kelompok, merupakan kumpulan orang – orang yang melakukan

kunjungan secara bersama – sama dalam jumlah orang yang cukup

banyak. Bisa berupa kumpulan anak – anak sekolah, mahasiswa,

atau kumpulan wisatawan dari masyarakat umum baik domestik

maupun mancanegara.

b) Ditinjau dari minat pengunjung dapat dikelompokkan menjadi pelajar (

anak sekolah dan mahasisiwa ) dan masyarakat umum ( domestik dan

mancanegara )

Page 99: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

c) Dari segi umur dapat dikelompokkan menjadi anak – anak, remaja, dan

dewasa.

Ø Karakteristik dan motivasi pengunjung berdasarkan usia

a) Anak – anak ( 13 tahun ke bawah )

Memiliki daya imajinasi dan eksplorasi yang cukup tinggi, bergerak

aktif dan kreatif serta selalu menuntut keingintahuan yang besar

dengan sikap yang kritis.

b) Remaja ( usia 14 – 20 tahun )

Mempunyai subjektifitas tinggi dan disadari sudah dapat menentukan

pilihan, kritis yang disertai dengan keinginan berpetualang dalam

melakukan eksplorasi.

c) Dewasa ( 21 tahun ke atas )

Bersikap santai dan menikmati apa yang disajikan, atau biasanya

mempunyai tujuan tertentu melakukan kunjungan.

4.3.2.2. Pengelola

4.4. Materi pameran / peragaan Taman IPTEK di Surakarta

Materi pameran disajikan dalam bentuk pameran outdoor dan indoor dengan

pertimbangan ukuran dan tema benda yang dipamerkan.

4.4.1. Outdoor

Materi pameran / peragaan pada outdoor lebih mengarah pada permainan –

permainan dengan sasaran utama penggunanya anak – anak. Materi yang disajikan

diantaranya :

Alat peraga Keterangan 1) Pipa bercerita Pipa bercerita adalah pipa yang dapat merambatkan getaran suara. Alat

peragaan ini mendemonstrasikan bahwa bunyi dapat merambat dan

Tabel IV.1 Materi pameran / peragaan outdoor Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 100: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dipantulkan melalui pipa yang berkelok – kelok. 2) Parabola berbisik Parabola berbisik merupakan media peraga komunikasi yang terdiri dari

dua buah median parabola berhadapan yang dapat merambatkan getaran suara ke masing – masing titik fokus.

3) Spektrum warna Spektrum warna terdiri dari warna MEJIKUHIBINIU ( merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu ) yang merupakan aneka warna sinar matahari. Pada saat spektrum warna diputar maka warna MEJIKUHIBINIU akan berubah menjadi warna putih. Alat ini bertujuan menjelaskan warna – warna pada matahari.

4) Sistem katrol Katrol merupakan pesawat sederhana yang memudahkan kerja manusia, dengan prinsip kerja mengubah arah gaya yang bekerja pada beban. Alat ini bertujuan mengenalkan prinsip sistem mekanika pada katrol.

5) Permainan jungkat - jungkit

Permainan ini bertujuan menjelaskan asas keseimbangan. Permainan ini dimainkan oleh dua orang.

6) Labirin Permainan labirin adalah suatu permainan mencari jalan yang tepat sehingga tujuan yang diinginkan tercapai. Permainan ini bertujuan mengasah kemampuan analisa matematis.

7) Roket air Demonstrasi roket air menjelaskan gaya tekan yang dimiliki air sehingga roket dapat melesat.

8) Kolam Archimedes

Kolam Archimedes bertujuan menjelaskan hukum Archimedes yang dapat langsung dimainkan oleh pengunjung.

9) Pompa tenaga surya

Menyajikan sebuah pompa yang digerakkan oleh tenaga surya.

10) Solar sel Menjelaskan perubahan energi panas menjadi energi listrik yang dimanfaatkan untuk menyalakan lampu, menyalakan buzzer menggerakkan kipas angin dan jarum volt meter.

11) Bersepeda di atas kabel

Menjelaskan prinsip kesetimbangan.

12) Water play Permainan air bertujuan meningkatkan semangat. 13) Play tube Wahana ini bertujuan mengasah kecerdasan serta ketangkasan. 14) Play ground Wahana ini bertujuan mengasah ketangkasan

4.4.2. Indoor

Untuk memudahkan pemahaman terhadap materi yang dipamerkan maka

materi yang dipamerkan dikelompokkan berdasarkan tema – tema. Tema – tema

tersebut antara lain :

4.4.2.1. Basic science

Materi yang diperagakan di sini berupa pameran ilmu – ilmu dasar seperti

matematika, fisika, biologi, dan kimia. Beberapa contoh materi peragaan pada

tema basic science diantaranya :

Page 101: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Matematika Alat peraga a) Segitiga Pythagoras

Tujuan permainan ini adalah untuk memahami tentang teorema Pythagoras pada segitiga sebagai landasan trigonometri.

b) Sumur gravitasi Peraga ini menstimulasikan Hukum Keple tentang pergerakan planet.

c) Sepeda roda persegi Permainan ini menjelaskan tentang polygonal.

d) Tic Tac Toe Permainan ini bertujuan mempelajari peluang kejadian dengan memindahkan susunan bangun.

e) Segitiga ajaib Permainan ini bertujuan menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

f) Menebak tanggal lahir Tujuan permainan ini adalah untuk mempelajari peluang kejadian dengan memindahkan susunan bangun.

g) Patok pengukur luas Alat peraga ini bertujuan untuk menghitung luas bidang yang tidak beraturan.

h) Merangkai pelangi Tujuan permainan ini adalah untuk memahami peluang kejadian.

i) Puzzle persegi Tujuan permainan ini adalah untuk membentuk bidang persegi dari 4 bentuk bidang yang serupa dan sebangun ( simetris ).

j) Kubus eceran Tujuan permainan ini adalah untuk melatih kreatifitas dan ketepatan dalam pembuatan bagun ruang.

k) Jam pasir Tujuan alat peraga ini adalah untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dengan pemahaman logika.

l) Kaleidocycle Tujuan permainan ini adalah untuk mempelajari bentuk bangun yang dapat dimainka.

Fisika Energi Alat peraga a) Reaktor nuklir kartini

Menjelaskan proses pembelahan pada reaktor nuklir. b) Konveksi panas

Menjelaskan panas ( kalor ) dapat mengalir. c) Panel – panel informasi tentang energi d) Daya hantar panas

Menjelaskan kemampuan hantar panas setiap benda yang berbeda – beda sehingga dirasakan suhunya berbeda.

Fisika Mekanika Alat peraga a) Pengungkit

Tabel IV.2 Materi pameran / peragaan basic science Sumber : PP IPTEK TMII - 2011

Page 102: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Menjelaskan hukum gaya pada ilmu fisika. b) Kereta luncur

Menjelaskan tentang prinsip gaya gesek. c) Kursi paku

Menjelaskan tentang prinsip tekanan. d) Titik berat

Menjelaskan prinsip tumpuan. e) Mesin momentum

Menjelaskan hukum momentum. Momentum adalah perkalian antara kecepatan putar dan momen inersia.

f) Katrol dan sabuk Menjelaskan kecepatan putaran dan arah katrol yang tergantung pada panjang dan posisi sabuk pada katrol.

g) Kemudi roda Menjelaskan tentang kecepatan putar roda yang tergantung pada diameter roda.

h) Bola berpacu Menjelaskan tentang percepatan pada lintasan yang berbeda bentuk.

i) Menurun ke atas Menjelaskan energi potensial pada suatu benda yang dapat menyebabkan benda meskipun di lintasan rendah dapat bergerak menuju lintasan yang tinggi.

j) Distribusi massa Menjelaskan suatu benda dengan massa total sama namun berbeda distribusi massanya memiliki kecepatan linier yang berbeda.

Fisika Getaran dan Gelombang Alat peraga a) Resonator

Menjelaskan prinsip getaran pada sebuah batang. b) Gelombang air laut

Menganalogikan gelombang air yang terjadi di tepi pantai yang disebabkan antara lain oleh hembusan angin.

c) Cincin resonansi Menjelaskan peristiwa turut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain.

d) Pola suara Menjelaskan pola suara tergantung pada frekuensi dan kekerasan ( volume ) suaramu.

e) Senar vibrasi Menjelaskan pengaruh keregangan dan frekuensi sumber getar terhadap getaran pada tali.

f) Gelombang tekan Menjelaskan peristiwa resonansi. Aplikasi resonansi seperti pada kentongan, gitar dan bedug.

g) Gelombang transversal Menjelaskan tentang gelombang transversal. Pada gelombang transversal, arah rambatan energinya tegak lurus terhadap arah gangguan yang dilakukan.

h) Efek Doppler Menjelaskan peristiwa terjadinya perubahan frekuensi yang terdengar karena adanya gerak relative sumber dengan pendengar.

Page 103: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

i) Musik pipa Menjelaskan hubungan antara panjang pendeknya pipa terhadap tinggi rendah nada yang dihasilkan.

Fisika listrik dan magnet Alat peraga a) Harpa tanpa dawai

Alat peraga ini menggunakan sensor cahaya infra merah sehingga seseorang dapat memainkan rangkaian nada tanpa harus menyentuh organ / electone.

b) Replika transistor pertama di dunia c) Saklar cahaya

Alat peraga ini menjelaskan prinsip kerja resistor yang bekerja dengan sensor cahaya yang disebut dengan LED ( Light Dependent Resistor ).

d) Flip flop Flip flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan.

e) Hukum ohm Alat peraga ini menjelaskan tentang hukum ohm.

f) Halilintar Pada alat peraga ini terdapat trafo yang dapat mengalirkan tegangan listrik. Ketika tombol on ditekan tegangan pada kawat penghantar menjadi tinggi. Karena udara lembab disekitar alat peraga maka terbentuk loncatan bunga api listrik, udara disekitar alat peraga menjadi panas dan massa jenisnya menjadi kecil atau ringan sehingga udara bergerak ke atas dan bunga api listrik mengikuti aliran udara.

g) Generator pedal Alat peraga generator pedal ini mempelajari hubungan antara tenaga mekanik dan tenaga listrik.

h) Generator van de graff Alat peraga generator van de graaff menjelaskan hukum fisika tentang muatan listrik yang sejenis akan saling tolak.

i) Bola melayang Saat bola menempel pada kumparan, sensor memberi tahu sistem peralatan elektronik untuk memperkecil gaya magnetnya sehingga bola sedikit jatuh.

Fisika fluida Alat peraga a) Pengukur tinggi muka air

Alat peraga ini menjelaskan alat serupa yang digunakan untuk mengukur volume dan tinggi permukaan zat cair.

b) Pengatur otomatis Air memberikan gaya apung terhadap pelampung. Ketika permukaan air mencapai batas maximum, pelampung memiliki ketinggian yang cukup untuk menggerakkan saklar secara otomatis pada posisi off begitu sebaliknya.

c) Si muka tegang Menjelaskan gaya adhesif dan kohesif yang dimiliki air sabun dapat membentuk selaput tipis. Apabila selaput tipis sabun dilalui oleh cahaya akan nampak efek seperti dispersi cahaya.

d) Penyelam Menjelaskan hukum fisika tentang fluida. Aplikasi alat peraga ini seperti

Page 104: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

pada kapal selam. e) Cairan mengalir

Menjelaskan sifat air. Bentuk benda yang menghambat menentukan pola aliran cairan.

Fisika optik Alat peraga a) Berjabat tangan

Menjelaskan tentang sifat – sifat optik. b) Warna bayangan

Menjelaskan warna ( cahaya ) yang dipadukan akan mengahsilkan warna baru.

c) Sudut kritis Menjelaskan tentang sudut pada sinar bias. Sinar bias akan berhimpit dengan bidang datar medium.

d) Bentuk aneh Menjelaskan sifat – sifat optik.

e) Lensa besar Lensa fresne memperbesar bayangan benda.

Kimia Alat peraga a) Sistem periodik

Memaparkan sistem periodik pada kimia lewat panel. b) Distilasi

Menjelaskan tahapan – tahapan proses pada distilasi lewat alat peraga. c) Bola plasma d) Proses pembuatan es e) Air menguap f) Air sebagai eletrolit g) Logam berkarat h) Panel – panel informasi

Panel informasi tentang kimia organik dan anorganik Biologi

Alat peraga a) Tulang manusia Menjelaskan nama – nama serta susunan tulang pembentuk tubuh manusia.

b) Mekanisme pernapasan Menjelaskan mekanisme masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru – paru karena membesar atau mengecilnya rongga udara.

c) Rantai makanan Menjelaskan rantai mekan dan di makan dalam ekosistem.

d) Mikroskop Alat peraga ini bertujuan menjelaskan fungsi serta cara menggunakan mikroskop.

Page 105: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

4.4.2.2. Technology

Materi peragaan pada tema technology antar lain :

Technology Alat peraga a) Pordirga swayasa

Pesawat swayasa merupakan pesawat terbang eksperimental yang dirakit swadaya sendiri.

b) Propulsi jet Alat peraga ini menjelaskan mekanisme kerja mesin pada pesawat terbang.

c) Mesin mobil Menampilkan berbagai bagian dari mesin mobil.

d) Mesin motor Menampilkan berbagai bagian mesin motor.

e) Sustainable transportation Menampilkan maket sistem transportasi berkelanjutan yang ideal untuk kota.

f) Shinkanzen Menjelaskan teknologi yang digunakan kereta peluru ( shinkanzen ) dan menampilkan maket yang menggambarkan bentuk kereta peluru tersebut.

g) Pesawat N250 gatotkoco Menampilkan bentuk interior r. kemudi pesawat N250 gatotkoco.

h) Maket satelit dan obyek animasi satelit Memberikan informasi cara kerja dari satelit.

i) Maket kapal layar j) Komputer

Menampilkan perangkat komputer.

4.4.2.3. Lingkungan

Lingkungan Alat peraga a) Simulasi gempa

Menampilkan simulasi peristiwa gempa. b) Gelombang tsunami

Alat peraga ini menganalogikan fenomena gelombang tsunami

Tabel IV.3 Materi pameran / peragaan technology Sumber : PP IPTEK TMII - 2011

Tabel IV.4 Materi pameran / peragaan lingkungan Sumber : PP IPTEK TMII - 2011

Page 106: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

4.4.2.4. Area peneliti cilik

Area peneliti cilik Alat peraga a) Kotaku

Berupa miniatur perangkat kota yang dapat dimainkan dengan cara disusun di atas meja.

b) Memancing Berupa alat permainan yang melatih semangat anak.

c) Puzzle kupu – kupu Berupa permainan menyusun puzzle huruf – huruf yang akan menjadi bentuk kupu – kupu.

d) Mencari potongan ulat Berupa permainan yang melatih kecerdasan berfikir anak.

e) Puzzle bumi Berupa permainan melatih kecerdasan dan keterampilan anak.

f) Musik pipa Menjelaskan adanya perbedaan bunyi yang disebabkan oleh perbedaan ukuran pipa.

g) Mengenal waktu Alat peraga ini melatih anak untuk mengenal waktu.

h) Silsilah keluarga Berupa obyek peraga yang menjelaskan silsilah sebuah keluarga.

i) Maket rumah Memberikan gambaran ruang – ruang yang ada dalam rumah.

j) Ruang praktek dokter Berupa permainan – permainan seputar kedokteran yang mudah dimainkan dan dimengerti oleh anak seperti tes buta warna, tes mata, mengenal alat – alat indra dan organ tubuh manusia.

4.4.2.5. Area ilmuan

Area ilmuan Alat peraga Menjelaskan sejarah ilmuan – ilmuan yang berperan dalam perkembangan

IPTEK.

4.5. Status kelembagaan Taman IPTEK di Surakarta

Taman IPTEK di Surakarta ini dikelola oleh pihak swasta baik perorangan atau

kelompok usaha yang bergerak dalam bidang hiburan dan pendidikan.

4.6. Skala pelayanan Taman IPTEK di Surakarta

Tabel IV.5 Materi pameran / peragaan area peneliti cilik Sumber : PP IPTEK TMII - 2011

Tabel IV.6 Materi pameran / peragaan area ilmuan Sumber : PP IPTEK TMII - 2011

Page 107: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Skala pelayanan Taman IPTEK di Surakarta meliputi kota Surakarta dan

sekitarnya.

4.7. Sasaran pelayanan Taman IPTEK di Surakarta

Sasaran pelayanan Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur

High Tech yang direncanakan adalah anak – anak ( 13 tahun ke bawah ), remaja (

14 – 20 tahun ), dan dewasa ( 21 tahun ke atas ).

4.8. Daya tampung Taman IPTEK di Surakarta

Perhitungan jumlah pengunjung Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan

Arsitektur High Tech yang direncanakan diprediksikan untuk jangka waktu 15

tahun mendatang berdasarkan studi banding dengan PP IPTEK di Jakarta.

Tahun Jumlah pengunjung umum / tahun

Jumlah pengunjung pelajar / tahun

Total pengunjung / tahun

2005 46.862 288.923 335.785 2006 39.911 238.700 278.611 2007 43.842 232.067 275.909 2008 46.131 216.238 262.369 2009 55.542 218.175 273.717 2010 68.885 242.666 311.551

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung PP IPTEK di

Jakarta mengalami kenaikan dan penurunan jumlah pengunjung setiap tahun

dari tahun 2005 – 2010 kurang lebih sebesar 15 %. Berdasarkan data jumlah

pengunjung PP IPTEK di Jakarta maka untuk Taman IPTEK di Surakarta

diperkirakan mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 15 %, sehingga

untuk jangka waktu 15 tahun ke depan sebesar :

Un = a + ( n – 1 ) b

Tabel IV.7 Jumlah pengunjung PP IPTEK TMII Sumber : Data statistik PP IPTEK TMII - 2011

Page 108: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

U15 = 311.551 + ( 15 – 1 ) 46.733

= 311.551 + 654.262

= 965.813 orang / tahun

Dari perhitungan di atas dapat ditentukan prediksi jumlah pengunjung tiap

harinya pada tahun 2025 adalah 2.683 orang. Waktu operasional 09.00 – 17.00

sehingga setiap jamnya diperkirakan sebanyak 335 pengunjung. Berdasarkan

hasil pengamatan pada lapangan, diperkirakan jumlah pengunjung terpadat

dalam sehari sebanyak 1600 pengunjung.

4.9. Keberadaan Taman IPTEK di Surakarta sebagai sarana dan prasarana kota.

Keberadaan Taman IPTEK di Surakarta dengan penekanan arsitektur high –

tech akan memberi banyak dampak positif terhadap kota Surakarta. Selain

berfungsi sebagai sarana dan prasarana kota untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, keberadaan Taman IPTEK itu sendiri dapat dijadikan sebagai salah

satu tujuan wisata baik untuk masyarakat kota Surakarta sendiri maupun kota di

sekitarnya. Selain itu dengan adanya perbedaan tampilan Taman IPTEK tersebut

diharapkan dapat menjadi sebuah nilai tambahan untuk menarik perhatian

masyarakat.

Penempatan Taman IPTEK yang berada di pusat kota Surakarta, di mana

lokasi tersebut padat akan bangunan nantinya diharapkan dapat memberikan

sumbangan ruang terbuka hijau untuk kawasan tersebut.

4.10. Penampilan Taman IPTEK di Surakarta dengan penekanan arsitektur high -

tech

Page 109: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Taman IPTEK di Surakarta ini merupakan sarana dan prasarana kota yang

berupa pusat pameran / peragaan IPTEK. Pameran / peragaan yang ada pada

Taman IPTEK di Surakarta ini berupa pameran / peragaan indoor maupun

outdoor. Tempat pameran / peragaan pada Taman IPTEK di Surakarta baik yang

bersifat indoor maupun outdoor menampilkan arsitektur high – tech. Sebagai

wadah kegiatan IPTEK, arsitektur high – tech selain dapat menampilkan fungsi

bangunan juga dapat menjadi bagian dari pameran / peragaan tersebut.

Pameran / peragaan IPTEK yang bersifat outdoor menjadi bagian dari taman,

sehingga dapat menimbulkan kesan santai dan terbuka. Penataan taman dibuat

sedinamis mungkin dan menampilkan teknologi yang digunakan. Pameran /

peragaan yang bersifat indoor menampilkan kesan menyatu dengan pameran /

peragaan yang bersifat outdoor dengan banyak menggunakan material kaca.

Sebagai bangunan dengan fungsi pameran / peragaan, bangunan tersebut

menampilakan kesan luas dengan mengurangi penggunaan kolom – kolom yang

digantikan dengan bentuk frame – frame yang menimbulkan kesan lebih ringan

dan luas.

Interior bangunan dibedakan berdasarkan pembagian zone materi pameran /

peragaan sehingga ketika berada di masing – masing zone pameran / peragaan

pengunjung dapat merasakan pengalaman ruang yang berbeda dan mengurangi

kesan monoton pada saat menikmati materi pameran / peragaan yang disajikan.

Page 110: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

BAB V

PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Pada bab pendekatan konsep perencanaan dan perancangan akan membahas

analisis – analisis yang dilakukan untuk menentukan konsep perencaanaan dan

perancangan. Analisis yang dilakukan di antaranya adalah analisis tata ruang dan

tata massa, analisis site, analisis bentuk ruang dan bentuk massa, analisis sistem

teknis bangunan, dan analisis konsep penataan tapak.

5.1. Analisis tata ruang dan tata massa Taman IPTEK di Surakarta

Tujuan dilakukan analisis tata ruang dan tata massa adalah untuk memperoleh

pola hubungan antar ruang dan pola hubungan antar massa ( kelompok ruang ).

Analisis tata ruang dan tata massa didasari beberapa analisis berikut :

5.1.1. Analisis jenis kegiatan

Tujuan analisis ini adalah menentukan dan mengelompokkan kegiatan yang

dilakukan di Taman IPTEK di Surakarta dengan dasar pertimbangan klasifikasi

kegiatan dan pelaku. Kegiatan yang diwadahi di Taman IPTEK antara lain sebagai

berikut :

5.1.1.1. Kegiatan pameran / peragaan

Kegiatan pameran / peragaan mencakup pembelajaran basic science

( matematika, fisika, kimia, dan biologi ), Technology, lingkungan, area peneliti

cilik, dan area ilmuan. Berdasarkan sifatnya, kegiatan pameran / peragaan

dikelompokan menjadi pameran / peragaan yang bersifat permanen (Permanent

exhibition ) dan pameran / peragaan yang sifatnya sementara (Temporary

Page 111: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Exhibition ). Berdasarkan letak penyajiannya materi pameran / peragaan disajikan

dalam bentuk pameran outdoor dan indoor.

§ Outdoor

Materi yang disajikan antara lain pipa bercerita, parabola berbisik, spektrum

warna, sistem katrol, permainan jungkat – jungkit, labirin, roket air, kolam

archimedes, pompa tenaga surya, solar sel, bersepeda di atas kabel, water play,

dan play tube.

§ Indoor

1) Pameran / peragaan basic science

Materi pada area ini terbagi atas zona – zona antara lain zona matematika,

fisika, kimia, dan biologi. Materi pameran / peragaan yang disajikan sama

seperti yang dikenalkan pada sekolah, namun perbedaannya pada Taman

IPTEK di Surakarta disajikan menggunakan media yang interaktif.

Pengunjung dapat melihat dan mencoba memainkan alat yang disajikan pada

zona ini.

a) Zone matematika

Zone matermatika berisi materi pameran / peragaan segitiga Pythagoras,

sumur gravitasi, sepeda roda persegi, tic tac toe, segitiga ajaib, menebak

tanggal lahir, patok pengukur luas, merangkai pelangi, puzzle persegi,

kubus eceran, jam pasir,dan kaleidocycle.

b) Zone Fisika

§ Energi berisi materi pameran / peragaan reaktor nuklir kartini,

konveksi panas, panel – panel informasi tentang energi, dan daya

hantar panas.

Page 112: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

§ Mekanika

Fisika mekanika berisi materi pameran / peragaan pengungkit, kereta

luncur, kursi paku, titik berat, mesin momentum, katrol dan sabuk,

kemudi roda, bola berpacu, menurun ke atas, dan distribusi massa.

§ Getaran dan gelombang

Fisika getaran dan gelombang berisi materi pameran / peragaan

resonator, gelombang air laut, cincin resonansi, pola suara, senar

vibrasi, gelombang tekan, gelombang transversal, efek doppler, dan

musik pipa.

§ Listrik dan magnet

Fisika listrik dan magnet berisi materi pameran / peragaan harpa tanpa

dawai, replika transistor pertama di dunia, saklar cahaya, flip flop,

hukum ohm, halilintar, generator pedal, generator van de graff dan

bola melayang.

§ Fisika fluida

Fisika fluida berisi materi pameran / peragaan pengukur tinggi muka

air, pengatur otomatis, si muka tegang, penyelam, dan cairan mengalir.

§ Fisika optik

Fisika optik berisi materi pameran / peragaan berjabat tangan, warna

bayangan, sudut kritis, bentuk aneh, dan lensa besar.

c) Zone kimia

Zone kimia berisi materi pameran / peragaan sistem periodik, distilasi,

bola plasma, proses pembuatan es, air menguap, air sebagai elektrolit,

logam berkarat dan panel – panel informasi.

Page 113: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

d) Zone biologi

Zone biologi berisi materi pameran / peragaan tulang manusia, mekanisme

pernapasan, rantai makanan, dan mikroskop.

2) Technologi

Materi pameran / peragaan yang disajikan pada tema technologi adalah

pordirga swayasa, propulsi jet, mesin mobil, mesin motor, sustainable

transportation, shinkanzen, pesawat N250 gatotkoco, maket satelit dan

obyek animasi satelit, maket kapal layar, komputer, dan industri

pertambangan minyak bumi.

3) Lingkungan

Materi pameran / peragaan yang disajikan pada tema lingkungan adalah

simulasi gempa dan tsunami.

4) Area peneliti cilik

Materi pameran / peragaan yang disajikan pada area peneliti cilik adalah

kotaku, memancing, puzzle kupu – kupu, mencari potongan ulat, puzzle

bumi, musik pipa, mengenal waktu, silsilah keluarga, maket rumah, dan

ruang praktek dokter.

5) Area ilmuan

Materi pameran / peragaan yang disajikan pada area ilmuan adalah

penjelasan tokoh – tokoh yang berperan dalam kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

5.1.1.2. Kegiatan penunjang

Adapun beberapa kegiatan penunjang yang terdapat pada Taman IPTEK di

Surakarta anatara lain :

Page 114: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

1) Kegiatan workshop

Merupakan kegiatan pelatihan yang diberikan kepada mereka yang ingin

mengembangkan kemampuan di bidang iptek yang dipandu oleh ahli – ahli

dari berbagai instansi di bidangnya. Kegiatan ini ditujukan untuk anak usia

sekolah, mahasiswa dan masyarakat umum.

2) Seminar dan diskusi

Kegiatan ini dilakukan sewaktu – waktu untuk membahas perkembangan

iptek. Kegiatan ini diperutukkan bagi kalangan akademis dan masyarakat

umum.

3) Perpustakaan

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai

iptek. Kegiatan ini diperuntukkan bagi anak usia sekolah, mahasiswa dan

masyarakat umum.

4) Fasilitas pendukung

Fasilitas pendukung terdiri dari food court, snack shop, book store, souvenir

store, dan Theater 3D.

5.1.1.3. Kegiatan pengelola

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh pengelola pada Taman IPTEK di

Surakarta akan diuraikan pada tabel berikut :

Pelaku Jenis kegiatan Direktur peragaan IPTEK

Mengatur dan menyusun rencan kegiatan. Memantau operasional bangunan.

Wakil direktur bidang adm & keu sarana dan promosi

Mengatur bidang administrasi dan keuangan sarana dan promosi.

Wakil direktur bidang peragaan dan program

Mengatur peragaan dan program.

Tabel V.1 Kegiatan pengelola pada Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 115: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Ka Div. Adm dan keuangan

Mengatur keuangan, SDM, umum, pengadaan perlengkapan, tata surat, inventaris dan gudang.

Ka Div. gedung dan utilitas

Mengatur pemeliharaan gedung, bengkel dan fasilitas lingkungan, dan keamanan.

Ka Div. promosi dan kerja sama

Mengatur promosi dan kerja sama, customer service, dan grafis.

Ka Div. peragaan Mengatur operasional peragaan, grafis dan tata ruang, pemandu dan perawatan alat peraga, peragaan keliling, dan pengembangan alat peraga.

Ka. Div program dan pendidikan

Mengatur program pemdidikan, perpustakaan, dan pengembangan program.

Staf Div. Adm dan keuangan

Menangani keuangan, SDM, umum, pengadaan perlengkapan, tata surat, inventaris dan gudang.

Staf Div. gedung dan utilitas

Menangani pemeliharaan gedung, bengkel dan fasilitas lingkungan, dan keamanan.

Staf Div. promosi dan kerja sama

Menangani promosi dan kerja sama, customer service, dan grafis.

Staf Div. peragaan Menangani operasional peragaan, grafis dan tata ruang, pemandu dan perawatan alat peraga, peragaan keliling, dan pengembangan alat peraga.

Staf Div program dan pendidikan

Menangani program pemdidikan, perpustakaan, dan pengembangan program.

5.1.1.4. Kegiatan service

Kegiatan service yang dilakukan pada Taman IPTEK di Surakarta antara lain

kegiatan pemeliharaan, perbaikan, bongkar muat, pengamanan, kegiatan

metabolisme dan kegiatan operasional mekanikal – elektrikal pada bangunan.

5.1.2. Analisis pelaku kegiatan

Analisis pelaku kegiatan ini bertujuan untuk mengelompokkan pelaku kegiatan

pengguna Taman IPTEK di Surakarta yang didasarkan pada sasaran pengunjung,

usia dan karakter pengunjung dan tujuan pengunjung.

Usia Karakter Tujuan ≤ 6 tahun Aktif, selalu ingin tahu Bermain 6 – 14 tahun Aktif, selalu ingin tahu, mulai

mau belajar, cepat bosan Bermain dan belajar

Remaja Aktif, sudah menekuni sesuatu, dinamis

Belajar, mendalami sesuatu hal, hiburan

Tabel V.2 Pelaku kegiatan pengguna Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 116: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Dewasa Tenang, berwibawa Melihat peragaan, menemani anak, hiburan

Pada Taman IPTEK direncanakan dengan sasaran pengunjung adalah

masyarakat Surakarta dan sekitarnya usia pra sekolah, sekolah dan dewasa. Secara

umum pelaku kegiatan pada Taman IPTEK terdiri dari pengelola dan pengunjung.

Berikut ini akan diuraikan tujuan pelaku kegiatan pada Taman IPTEK di

Surakarta

No Kelompok pelaku

Pelaku Tujuan

1. Pengunjung Usia pra sekolah Bermain dan rekreasi Usia 6 – 14 tahun Bermain, membaca, lomba, seminar,

workshop, menonton peragaan iptek Remaja Belajar, membaca, lomba, seminar,

bereksperimen, menonton iptek, workshop, rekreasi

Dewas ( masyarakat umum )

Menemani & mengawasi anak – anak menonton peragaan iptek, seminar, workshop, membaca, rekreasi

2. Pengelola Direktur peragaan IPTEK Mengatur dan menyusun rencan kegiatan, memantau operasional bangunan.

Wakil direktur bidang adm & keu sarana dan promosi

Mengatur bidang administrasi dan keuangan sarana dan promosi.

Wakil direktur bidang peragaan dan program

Mengatur peragaan dan program.

Div. Adm dan keuangan Menangani keuangan, SDM, umum, pengadaan perlengkapan, tata surat, inventaris dan gudang.

Div. gedung dan utilitas Mengatur pemeliharaan gedung, bengkel dan fasilitas lingkungan, dan keamanan.

Div. promosi dan kerja sama

Mengatur promosi dan kerja sama, customer service, dan grafis.

Div. peragaan Mengatur operasional peragaan, grafis dan tata ruang, pemandu dan perawatan alat peraga, peragaan keliling, dan pengembangan alat peraga.

Div program dan pendidikan

Mengatur program pemdidikan, perpustakaan, dan pengembangan program.

5.1.3. Analisis kebutuhan ruang

Analisis kebutuhan ruang ini bertujuan merencanakan ruang – ruang yang

dibutuhkan dengan didasarkan pada kelompok kegiatan serta pelaku dan

Tabel V.3 Tujuan pelaku kegiatan Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 117: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

kegiatannya. Berikut ini akan diuraikan kebutuhan ruang pada Taman IPTEK di

Surakarta berdasarkan kelompok kegiatannya.

5.1.3.1. Kelompok kegiatan penerima

Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pelaku kegiatan Datang Entrance hall Pengunjung & pengelola Masuk ruang Hall Pengunjung & pengelola Mencari informasi R. Informasi Pengunjung Pembelian tiket Loket Pengunjung

5.1.3.2. Kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer

Zone Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pelaku kegiatan

Outdoor § Mencari informasi § Membeli tiket § Bermain, terdiri dari : § Pipa bercerita § Parabola berbisik § Spektrum warna § Sistem katrol § Permainan jungkat – jungkit § Labirin § Roket air § Kolam Archimedes § Pompa tenaga surya § Solar sel § Bersepedah di atas kabel § Water play § Play tube § Play ground

§ Beristirahat § Makan minum § Kegiatan metabolisme

§ Loket dan R. informasi § Area bermain outdoor,

terdiri dari : - Area pipa bercerita - Area parabola berbisik - Area spektrum warna - Area sistem katrol - Area permainan jugkat

– jungkit - Area labirin - Area roket air - Area kolam Archimedes - Pompa tenaga surya - Solar sel - Bersepeda di atas kabel - Area water play - Area play tube - Area play ground § Outdoor rest area § Food court dan snack

shoop § Lavatory

Anak – anak, remaja, dewasa, dan pengelola.

Indoor § Mencari informasi § Membeli tiket § Melihat dan bermain, terdiri

dari : - Basic science ( matematik,

fisika, kimia, dan biologi ) - Technology - Lingkungan - Peneliti cilik - Area ilmuan § Beristirahat

§ Loket dan r. informasi § Area pameran dan

peragaan, terdiri dari : - Area basic science - Area Technology - Area lingkungan - Area peneliti cilik - Area ilmuan § Indoor rest area § Food court dan snack

shoop

Anak – anak, remaja, dewasa, dan pengelola.

Tabel V.4 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan penerima Sumber : Analisis penulis - 2011

Tabel V.5 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer

Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 118: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

§ Makan minum § Metabolisme

§ Lavatory

5.1.3.3. Kelompok kegiatan penunjang

Zone Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pelaku kegiatan Seminar § Berkumpul

§ Mengikuti seminar § Istirahat § Kegiatan metabolisme

§ Lobby § R. seminar § Lavatory

Peserta seminar

Workshop § Kegiatan workshop § Menitipkan barang § Memberikan pengarahan

§ R.workshop § R.penitipan § R.pengajar

Usia sekolah, masyarakat umum, pengelola, staf ahli

Perpustakaan § Menitipkan barang § Mencari buku/majalah § Membaca buku/majalah § Memfotocopy bahan § Meminjam buku § Kegiatan metabolisme

§ Loker § R. pelayanan

pinjam dan fotocopy

§ R. buku § R. baca § R. diskusi § Lavatory

Semua pengunjung

Theater 3D § Menyaksikan cerita tentang planet

§ Mengatur pemutaran film

§ R. penonton § R. proyeksi

Semua pengunjung dan pengelola

Food court § Membeli § Bersantai § Memasak ( pelayan )

§ Counter pembelian

§ Area duduk § Dapur

Semua pengunjung dan pengelola

Snack shop § Membeli § Bersantai § Menjual ( pelayan )

§ Counter pembelian

§ Area duduk

Semua pengunjung dan pengelola

Book store § Membeli § Menjual ( penjual )

§ R. display buku § Kasir

Semua pengunjung

Souvenir store

§ Membeli § Menjual ( penjual )

§ R. display souvenir

§ Kasir

Semua pengunjung

5.1.3.4. Kelompok kegiatan pengelola

Zone Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pelaku kegiatan Pengelola § Mengelola kawasan

§ Menerima tamu § Rapat § Mengelola administrasi § Melakukan koordinasi § Kegiatan metabolism

§ Hall/lobby § R. Direktur § R. Sekertaris

direktur § R. Wakil

direktur bidang adm & keu sarana dan

Direktur, wakil direktur, ka div bidang, dan staf.

Tabel V.6 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan penunjang Sumber : Analisis penulis - 2011

Tabel V.7 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan pengelola Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 119: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

promosi § R. Wakil

direktur peragaan dan program

§ R. Ka.Div.Adm & keuangan

§ R. Ka.Div. gedung dan utilitas

§ R. Ka.Div.promosi dan kerja sama

§ R. Ka.Div.peragaan

§ R. Ka.Div. program dan pendidikan

§ R. Staf Div.Adm & keuangan

§ R. Staf Div. gedung dan utilitas

§ R. Staf Div.promosi dan kerja sama

§ R. Staf Div.peragaan

§ R. Staf Div. program dan pendidikan

§ R.Rapat § R.Tamu § Pantry § Lavatory

5.1.3.5. Kelompok kegiatan service

Zone Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pelaku kegiatan Pemeliharaan § Membersihkan dan

memelihara bangunan § Memelihara peralatan § Istirahat § Kegiatan metabolisme

§ Gudang § Perbaikan § Area bongkar § Pos jaga § R. satpam § R. pompa § R. reservoir § R. AHU § Genset § R. panel § R. PABX § Chiller

Pengelola

Perbaikan § Memperbaiki peralatan rusak § Istirahat § Kegiatan metabolisme

Pengelola

Bongkar muat § Melakukan bongkar muat § Istirahat § Kegiatan metabolisme

Pengelola

Keamanan § Menjaga keamanan Pengelola

Tabel V.8 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan service Sumber : Analisis pribadi - 2011

Page 120: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

§ Istirahat § Kegiatan metabolisme

MEE § Merawat peralatan MEE § Mengecek peralatan MEE § Istirahat § Metabolisme

Pengelola

Mushola § Wudhu § Ibadah § Metabolisme

§ T.wudhu § R.solat § Lavatory

Pengelola, pengunjung

Parkir § Memarkirkan kendaraan § Pengelola : memarkirkan

kendaraan, menjaga keamanan

§ Tempat parkir § Pos jaga

Pengunjung dan pengelola

5.1.4. Analisis besaran ruang

Analisis besaran ruang ini bertujuan untuk menentukan besaran ruang – ruang

yang dibutuhkan yang didasarkan pada standar furniture, kapasitas ruang

berdasarkan studi banding dan survey, pengelompokan ruang kegiatan dan flow (

kebutuhan ruang gerak ).

5.1.4.1. Analisis penentuan kapasitas pemakai

Penentuan kapasitas pemakai secara umum terbagi menjadi 2 kategori yaitu :

- Pengunjung

Adapun macam pengunjung di Taman IPTEK secara umum dibedakan

menjadi pengunjung pelajar dan masyarakat umum.

Perhitungan jumlah pengunjung Taman IPTEK di Surakarta dengan

Penekanan Arsitektur High Tech yang direncanakan diprediksikan untuk

jangka waktu 15 tahun mendatang berdasarkan studi banding dengan PP

IPTEK di Jakarta.

Tahun Jumlah pengunjung umum / tahun

Jumlah pengunjung pelajar / tahun

Total pengunjung / tahun

2005 46.862 288.923 335.785 2006 39.911 238.700 278.611 2007 43.842 232.067 275.909 2008 46.131 216.238 262.369

Tabel V.9 Jumlah pengunjung PP IPTEK TMII Sumber : Data statistik PP IPTEK TMII - 2011

Page 121: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

2009 55.542 218.175 273.717 2010 68.885 242.666 311.551

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung PP IPTEK di

Jakarta mengalami kenaikan dan penurunan jumlah pengunjung setiap tahun

dari tahun 2005 – 2010 kurang lebih sebesar 15 %. Berdasarkan data jumlah

pengunjung PP IPTEK di Jakarta maka untuk Taman IPTEK di Surakarta

diperkirakan mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 15 %, sehingga

untuk jangka waktu 15 tahun ke depan sebesar :

Un = a + ( n – 1 ) b

U15 = 311.551 + ( 15 – 1 ) 46.733

= 311.551 + 654.262

= 965.813 orang / tahun

Dari perhitungan di atas dapat ditentukan prediksi jumlah pengunjung tiap

harinya pada tahun 2025 adalah 2.683 orang. Waktu operasional 09.00 – 17.00

sehingga setiap jamnya diperkirakan sebanyak 335 pengunjung. Berdasarkan

hasil pengamatan pada lapangan, diperkirakan jumlah pengunjung terpadat

dalam sehari sebanyak 1600 pengunjung.

- Pengelola

Jumlah pengelola ditentukan dengan menyesuaikan besarnya kebutuhan

tenaga manusia untuk mengelola Taman IPTEK yang direncanakan.

5.1.4.2. Analisis penentuan besaran ruang

Analisis penentuan besaran ruang ini bertujuan untuk memperoleh besaran

ruang dari Taman IPTEK yang didasarkan pada jumlah pemakai, standar

kebutuhan luas per orang, benda pameran dan peragaan dan sirkulasi ( flow ).

Sebagai standar penentuan besaran ruang mengacu pada :

Page 122: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

- Standar baku dari pedoman Pembakuan Museum Umum Nasional ( PPMUN )

- Architec’s Data, Ernst Neufert ( NAD )

- Time Saver Standarts for building types, Joseph De Chiara and John Callendar

( TSS )

- Asumsi berdasarkan pengamatan, observasi ( ABP )

Standar Flow adalah :

- 5 – 10 % : Standar minimum

- 20 % : Kebutuhan keleluasaan parkir

- 30 % : Tuntutan kenyamanan fisik

- 40 % : Tuntutan kenyamanan psikologis

- 50 % : Tuntutan spesifik kegiatan

- 70 – 100 % : Keterkaiatan dengan banyak kegiatan

Alat peraga yang berada di Taman IPEK di Surakarta berupa alat peraga 2

dimensi dan 3 dimensi. Berikut merupakan beberapa analisis dari alat peraga yang

ada.

§ Alat pameran / peraga 2 dimensi

Dimensi alat pameran / peraga 2 dimensi yang ada di Taman IPTEK sangat

beraga, tergantung materi yang dipaparkan. Berikut ini akan diuraikan

perhitungan besaran yang dibutuhkan dari beberapa alat pameran / peraga

yang ada.

Panel

Jarak minimal pengamat dengan obyek : 1 m

Lebar obyek rata – rata : 1 m

Tinggi obyek 1,6 m

Page 123: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Sudut pandang normal 27 º

Jarak antara obyek 1 m

Pengunjung : 1 m²

Sirkulasi : 1,2 m ( 2 arah )

Luas yang dibutuhkan untuk 1 obyek peraga =

(1m x 1m) + (1m x 3) + (1,2 x 1 ) = 5,2 m²

§ Alat pameran / peraga 3 dimensi

Sama halnya dengan alat pameran / peragaan 2 dimensi, alat peraga 3 dimensi

juga amat beragam dimensinya sesuai dengan materi yang disampaikan.

Berikut ini akan diuraikan perhitungan besaran yang dibutuhkan dari beberapa

alat pameran / peraga yang ada.

Meja peraga

Luas meja peraga rata – rata : 1 x 1 = 1 m²

Tinggi meja peraga : 90 cm

Pegunjung : 1 m²

Sirkulasi : 1,2 m ( 2 arah )

Luas yang dibutuhkan untuk 1 obyek alat peraga = (1m x 1m) + (2 x 1m) + (

1,2m x 1m x 4 ) = 7,8 m²

Penentuan besaran ruang akan diuraikan berdasarkan pengelompokan ruang –

ruang yang ada. Berikut merupakan analisis besaran ruang menurut

pengelompokan ruangnya.

1 m

1 m

1 m

Gambar V.1 Analisis luasan untuk obyek 2 dimensi Sumber : NAD - 1996

Gambar V.2 Analisis luasan untuk obyek 3 dimensi Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 124: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

1) Kelompok kegiatan penerima

Fasilitan kegiatan

Kebutuhan ruang Kapasitas (orang)

Standart (m²/orang)

Flow Luas (m²)

Luas + flow (m²)

Sumber

Fasilitas penerima

Entrance hall 600 1 30 % 600 780 NAD Loket 70 ABP R. Informasi 6 2,5 50 % 15 22,5 NMH

Jumlah 872.5m²

2) Kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer

Fasilitan kegiatan

Kebutuhan ruang Kapasitas (orang)

Standart (m²/orang)

Flow Luas (m²)

Luas + flow (m²)

Sumber

Outdoor Pipa bercerita Alat peraga Pengunjung

120 ABP

Parabola berbisik Alat peraga Pengunjung

120 ABP

Spektrum warna Alat peraga Pengunjung

1

2x3= 6 1

70 % 7 11.9 ABP

Sistem katrol Alat peraga Pengunjung

60 ABP

Permainan jungkat – jungkit

Alat peraga Pengunjung

2

1x2= 2 1

70 % 4 4.28 ABP

Labirin Alat peraga Pengunjung Pemandu

25 1

400 1 1

70 % 426 724.2 ABP

Roket air ( 4 buah ) Alat peraga Pengunjung Pemandu

5 2

1x10= 10 1 1

70 % 17x4=68

115.6 ABP

Kolam archimedes Alat peraga Pengunjung Pemandu

5 1

1x2= 2 1 1

70 % 8 13.6 ABP

Pompa tenaga surya Alat peraga Pengunjung

12

3x3= 9 1

70 % 22 37.4 ABP

Tabel V.10. Analisis besaran ruang kelompok kegiatan penerima Sumber : Analisis penulis - 2011

Tabel V.11. Analisis besaran ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 125: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Pemandu 1 1 Solar sel

Alat peraga Pengunjung Pemandu

5 1

2x2= 4 1 1

70 % 10 17 ABP

Bersepeda di atas kabel

Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

3,14x5x5=78,5 1 1

70 % 80,5 136.85 ABP

Water play Alat peraga Pengunjung Pemandu

30 2

600 1 1

70 % 632 1074.4 ABP

Play tube Alat peraga Pengunjung Pemandu

10 1

5x6 = 30 1 1

70 % 41 69.7 ABP

Plaza 1050 ABP Play ground 350 ABP Kolam penampung air hujan

300 ABP

Outdoor rest area 600 ABP Café dan snack shop 150 ABP Pool area

150 ABP

Jumlah 4.594.93m²

Indoor Hall (3lt) 950 ABP Basic science

Indoor rest area Pengunjung Furniture

80 80

1 1

50 % 160 240 ABP

Lavatory Pria Wanita

12 9 12 12 9

@WC 2 @wastafel 0,33 @ Urinoir 0,08 @WC 2 @wastafel 0,33

50% 78.9 118.35 NAD

Matematik

Segitiga pythagoras Alat peraga Pengunjung

3

1x1,5= 1,5 1

50 % 4,5 6,75 ABP

Sumur gravitasi Alat peraga Pengunjung

4

3,14x0,8x0,8= 2,01 1

50 % 6,01 9,01 ABP

Sepeda roda persegi Alat peraga Pengunjung

1

1x4= 4 1

50 % 5 7,5 ABP

Tic Tac Toe 50 % 4,64 6,96 ABP

Page 126: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Alat peraga Pengunjung

4

0,8x0,8= 0,64 1

Segitiga Ajaib Alat peraga Pengunjung

4

0,8x0,8= 0,64 1

50 % 4,64 6,96 ABP

Menebak tanggal lahir

Alat peraga Pengunjung

5

1,26x0,5 = 0,63 1

50 % 5,63 8,45 ABP

Patok pengukur luas Alat peraga Pengunjung

4

1x0,6=0,6 1

50 % 4,6 6,9 ABP

Merangkai pelangi Alat peraga Pengunjung

4

1x0,8= 0,8 1

50 % 4,8 7,2 ABP

Puzzle persegi Alat peraga Pengunjung

4

0,8x0,8= 0,64 1

50 % 4,64 6,96 ABP

Kubus eceran Alat peraga Pengunjung

3

1x0,6= 0,6 1

50% 3,6 5,4 ABP

Jam pasir Alat peraga Pengunjung

3

1x1= 1 1

50 % 4 6 ABP

Keleidocycle Alat peraga Pengunjung

3

1x1= 1 1

50 % 4 6 ABP

Jumlah 84.09 m²

Fisika Reaktor nuklir kartini

Alat peraga Pengunjung Pemandu

5 1

3x1,5= 4,5 1 1

50 % 10,5 15,75 ABP

Konveksi panas Alat peraga Pengunjung

12

3x3= 9 1

50 % 21 31,5 ABP

Panel informasi ( 10 buah )

Alat pameran Pengunjung

2

1x0,1= 0,1 1

50 % 2,1 x 10 = 21

31,5 ABP

Daya hantar panas Alat peraga Pengunjung

8

4,2x3= 12,6 1

50 % 20,6 30,9 ABP

Pengungkit Alat peraga Pengunjung

1

1x0,8= 0,8 1

50% 1,8 2,7 ABP

Kereta luncur Alat peraga Pengunjung

2

3x1=3 1

50 % 5 7,5 ABP

Kursi paku Alat peraga

1,5x1,5=

50 % 3,25 4,88 ABP

Page 127: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Pengunjung

1

2,25 1

Titik berat Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Mesin momentum Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Katrol dan sabuk Alat peraga Pengunjung

1

1x2= 2 1

50 % 3 4,5 ABP

Kemudi roda Alat peraga Pengunjung

1

2x0,5= 1 1

50 % 2 3 ABP

Bola berpacu Alat peraga Pengunjung

2

1x4= 4 1

50 % 6 9 ABP

Menurun ke atas Alat peraga Pengunjung

1

3x0,5= 1,5 1

50 % 2,5 3,75 ABP

Distribusi massa Alat peraga Pengunjung

2

1x2= 2 1

50 % 4 6 ABP

Resonator Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Gelombang air laut Alat peraga Pengunjung

1

3,5x0,5= 1,75 1

50 % 2,75 4,13 ABP

Cincin resonansi Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Pola suara Alat peraga Pengunjung

1

1,5x1,5= 2,25 1

50 % 3,25 4,88 ABP

Senar vibrasi Alat peraga Pengunjung

3

2x1,5= 3 1

50 % 6 9 ABP

Gelombang tekan Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Gelombang transversal

Alat peraga Pengunjung

1

1x2= 2 1

50 % 3 4,5 ABP

Efek doppler Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Musik pipa Alat peraga Pengunjung

1

1,5x0,8= 1,2 1

50 % 2,2 3,3 ABP

Page 128: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Harpa tanpa dawai Alat peraga Pengunjung

1

1,5x0,5= 0,75 1

50 % 1,75 2,63 ABP

Replika transistor pertama di dunia

Alat peraga Pengunjung

3

1x1,5= 1,5 1

50% 4,5 6,75 ABP

Saklar cahaya Alat peraga Pengunjung

1

0,8x0,8= 0,64 1

50 % 1,64 2,46 ABP

Flip flop Alat peraga Pengunjung

1

0,6x0,6= 0,36 1

50 % 1,36 2,04 ABP

Hukum ohm Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Halilintar Alat peraga Pengunjung

1

1x1= 1 1

50 % 2 3 ABP

Generator pedal Alat peraga Pengunjung

2

1x2= 2 1

50 % 4 6 ABP

Generator van de graff

Alat peraga Pengunjung

1

3,14x1x1= 3,14 1

50 % 4,14 6,21 ABP

Bola melayang Alat peraga Pengunjung

1

3,14x0,5x0,5= 0,79 1

50 % 1,79 2,69 ABP

Pengukur tinggi muka air

Alat peraga Pengunjung

1

1x1=1 1

50 % 2 3 ABP

Pengatur otomatis Alat peraga Pengunjung

2

1,5x1= 1,5 1

50 % 3,5 5,25 ABP

Si muka tegang Alat peraga Pengunjung

1

1,5x0,8= 1,2 1

50 % 2,2 3,3 ABP

Penyelam Alat peraga Pengunjung

1

1x1=1 1

50 % 2 3 ABP

Cairan mengalir Alat peraga Pengunjung

1

1,5x1=1,5 1

50 % 2,5 3,75 ABP

Berjabat tangan Alat peraga Pengunjung

1

1x0,8=0,8 1

50 % 1,8 2,7 ABP

Warna bayangan Alat peraga Pengunjung

1

2x3= 6 1

50 % 7 10,5 ABP

Page 129: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Sudut kritis Alat peraga Pengunjung

2

1x1= 1 1

50 % 3 4,5 ABP

Bentuk aneh Alat peraga Pengunjung

5

1x5=5 1

50 % 10 15 ABP

Lensa besar Alat peraga Pengunjung

1

1x1,5=1,5 1

50 % 2,5 3,75 ABP

Jumlah 284.32 m²

Kimia Sistim periodik

Alat peraga Pengunjung

10

2,5x0,5=1,25 1

50 % 11,25 16,88 ABP

Distilasi Alat peraga Pengunjung Pemandu

2 1

1,5x0,8=1,2 1 1

50 % 4,2 2,1 ABP

Bola plasma Alat peraga Pengunjung

1

1x1=1 1

50 % 2 3 ABP

Proses pembuatan es Alat peraga Pengunjung Pemandu

2 1

1,5x0,8=1,2 1 1

50 % 4,2 2,1 ABP

Air menguap Alat peraga Pengunjung Pemandu

2 1

1,5x0,8=1,2 1 1

50 % 4,2 2,1 ABP

Air sebagai eletrolit Alat peraga Pengunjung Pemandu

2 1

1,5x0,8=1,2 1 1

50 % 4,2 2,1 ABP

Logam berkarat Alat peraga Pengunjung Pemandu

2 1

2x1=2 1 1

50 % 5 7,5 ABP

Panel informasi ( 10 buah )

Alat peraga Pengunjung

2

1x0,1= 0,1 1

50 % 2,1 x 10 = 21

31,5 ABP

Jumlah 67.28 m²

Biologi Tulang manusia

Alat peraga Pengunjung

3

3,14x1x1=3,14 1

50 % 6,14 9,21 ABP

Page 130: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Mekanisme pernapasan

Alat peraga Pengunjung

2

2x1=2 1

50 % 4 6 ABP

Rantai makanan Alat peraga Pengunjung

1

1,5x2=3 1

50 % 4 6 ABP

Mikroskop (4 buah)

Alat peraga Pengunjung

1

1x1=1 1

50 % 2x4=8

12 ABP

Jumlah 33.21 m²

Technology

Pordirga swayasa Alat peraga Pengunjung

20

8x2,5=20 1

50 % 40 60 ABP

Propulsi jet Alat peraga Pengunjung

6

2x1=2 1

50 % 8 12 ABP

Mesin mobil Alat peraga Pengunjung

5

5,5x2=11 1

50 % 16 24 ABP

Mesin motor Alat peraga Pengunjung

8

8x2=16 1

50 % 24 36 ABP

Sustainable transportation

Alat peraga Pengunjung

3

3x2=6 1

50 % 9 13,5 ABP

Shinkanzen Alat peraga Pengunjung

2

2x1=2 1

50 % 4 6 ABP

Pesawat N250 gatotkoco

Alat peraga Pengunjung

2

3x2=6 1

50 % 8 12 ABP

Maket satelit dan animasi satelit

Alat peraga Pengunjung

3

5x1,5=7,5 1

50 % 10,5 15,75 ABP

Maket kapal layar Alat peraga Pengunjung

2

2x2=4 1

50 % 6 9 ABP

Komputer Alat peraga Pengunjung

1

0,8x0,8=0,64 1

50 % 1,64 2,46 ABP

Industri pertambangan minyak bumi

Alat peraga Pengunjung

5

1

50 % 35 52,5 ABP

Jumlah 243.21 m²

Lingkungan

Simulasi gempa Alat peraga Pengunjung

5

6x6=36 1

50 % 42 63 ABP

Page 131: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Pemandu 1 1 Gelombang tsunami

Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

5x1=5 1 1

50 % 7 10,5 ABP

Jumlah 73.5 m² Area peneliti cilik

Kotaku Alat peraga Pengunjung Pemandu

4 1

3,14x1x1=3,14 1 1

50 % 8,14 12,21 ABP

Memancing Alat peraga Pengunjung Pemandu

2 1

2x1=2 1 1

50 % 5 7,5 ABP

Puzzle kupu – kupu Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

1x1=1 1 1

50 % 3 4,5 ABP

Mencari potongan ulat

Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

1x1=1 1 1

50 % 3 4,5 ABP

Puzzle bumi Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

3,14x0,5x0,5=0,79 1 1

50 % 2,79 4,19 ABP

Musik pipa Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

1,5x1=1,5 1 1

50 % 3,5 5,25 ABP

Mengenal waktu Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

1,5x1,5=2,25 1 1

50 % 4,25 6,38 ABP

Silsilah keluarga Alat peraga Pengunjung Pemandu

1 1

1x1=1 1 1

50 % 3 4,5 ABP

Maket rumah Alat peraga Pengunjung Pemandu

3 1

2,5x1=2,5 1 1

50 % 6,5 9,75 ABP

Ruang praktek dokter Alat peraga Pengunjung Pemandu

8 1

3x3=9 1 1

50 % 18 27 ABP

Jumlah 85.78 m²

Area ilmuan

Patung dan panel ( 8 buah )

Alat peraga Pengunjung

2

1x1=1 1

50 % 3x8=24

36 ABP

Jumlah 36 m²

Page 132: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Jumlah 2.215.74 m²

Total 6.810.67m²

3) Kelompok kegiatan penunjang

Fasilitan kegiatan

Kebutuhan ruang Kapasitas (orang)

Standart (m²/orang)

Flow Luas (m²)

Luas + flow (m²)

Sumber

Lobby 200 1 30 % 200 260 NAD Seminar R. seminar 200 1 50 % 200 300 NAD

R.persiapan 40 ABP R.sound system 40 ABP

Workshop R.workshop 20 2,4 50 % 48 72 ABP Perpustakaan R. pelayanan

pinjam dan fotocopy

6 1 50 % 6 9 ABP

R.baca 50 2,6 50 % 130 195 NAD R.buku 60 60 ABP

Theater 3D 160 400 ABP Food court 300 ABP Cafe 150 ABP Book store 100 ABP Souvenir store

50 ABP

Lavatory Pria Wanita

6 4 8 6 8

@WC 2 @wastafel 0,33 @ Urinoir 0,08 @WC 2 @wastafel 0,33

50 % 40.6 60.9 NAD

Jumlah 2.117.9m²

4) Kelompok kegiatan pengelola

Fasilitan kegiatan

Kebutuhan ruang Kapasitas (orang)

Standart (m²/orang)

Flow Luas (m²)

Luas + flow (m²)

Sumber

Pengelola Hall/lobby 100 1 50 % 100 150 NAD R. Direktur 1 50 ABP R. Sekertaris direktur

1 16 NAD

R. Wakil direktur bidang adm & keu sarana dan promosi

1 40 ABP

Tabel V.12. Analisis besaran ruang kelompok kegiatan penunjang Sumber : Analisis penulis - 2011

Tabel V.13 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan pengelola Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 133: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

R. Wakil direktur peragaan dan program

1 40 ABP

R. Ka.Div.Adm & keuangan

1 25 ABP

R. Ka.Div. gedung dan utilitas

1 25 ABP

R. Ka.Div.promosi dan kerja sama

1 25 ABP

R. Ka.Div.peragaan 1 25 ABP R. Ka.Div. program dan pendidikan

1 25 ABP

R. Staf Div.Adm & keuangan

5 35 ABP

R. Staf Div. gedung dan utilitas

5 35 ABP

R. Staf Div.promosi dan kerja sama

5 35 ABP

R. Staf Div.peragaan

9 65 ABP

R. Staf Div. program dan pendidikan

6 40 ABP

R.Rapat 20 1,5 40 % 30 42 NMH R.Tamu 16 ABP Pantry 42 ABP Lavatory

Pria Wanita

4 4 4 6 4

@WC 2 @wastafel 0,33 @ Urinoir 0,08 @WC 2 @wastafel 0,33

50% 32.96

49.44 ABP

Jumlah 780.44m²

5) Kelompok kegiatan service

Fasilitan kegiatan

Kebutuhan ruang

Kapasitas (orang)

Standart (m²/orang)

Flow Luas (m²)

Luas + flow (m²)

Sumber

Pemeliharaan Gudang 150 ABP Perbaikan R.perbaikan 150 ABP Bongkar muat

Area bongkar

50 ABP

Keamanan Pos jaga 4 unit 16 ABP R.satpam 20 ABP

MEE R.pompa 50 ABP R.reservoir 100 PPMUN R.AHU setiap lantai bangunan

275 ABP

Tabel V.14 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan service Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 134: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

R.Panel AHU

230 ABP

R.genset 100 ABP R.panel setiap lantai bangunan

218 ABP

R.PABX 24 ABP Chiller 50 ABP STP 100 ABP Shaft setiap lt

100 ABP

Mushola T.wudhu 30 ABP R.sholat 150 0,6 30 % 90 117 ABP Lavatory

Pria Wanita

3 3 4 4 3

@WC 2 @wastafel 0,33 @ Urinoir 0,08 @WC 2 @wastafel 0,33

50 % 23.3 34.95 NAD

Jumlah 1.814.95m²

6) Kebutuhan dan besaran ruang parkir

Ø Pengunjung

Untuk menentukan besaran ruang parkir dapat diasumsikan :

20 % pengunjung menggunakan bus

50 % pengunjung menggunakan mobil

( mobil untuk 2 orang = 5 %, mobil untuk 3 orang = 5 % ,mobil untuk 4

orang = 45 %, mobil untuk 5 orang = 35 %, mobil untuk 6 orang = 10 % )

25 % pengunjung menggunakan motor

( motor untuk 1 orang = 50 %, motor untuk 2 orang = 50 % )

5 % pengunjung menggunakan kendaraan umum

Berikut merupakan perhitungan kapasitas parkir bus, mobil, dan motor

yang dibutuhkan.

- Bus = 25 % x 1600 / 50 orang = 8 bus

Page 135: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

- Mobil = 45 % x 1600 = 720 orang

Mobil untuk 2 orang = 5 % x 720 /2 = 18 mobil

Mobil untuk 3 orang = 5 % x 720 /3 = 12 mobil

Mobil untuk 4 orang = 50 % x 720 /4 = 90 mobil

Mobil untuk 5 orang = 30 % x 720 /5 = 43.2 mobil = 44

Mobil untuk 6 orang = 10 % x 720/6 = 12 mobil

Jumlah kapasitas parkir mobil yang dibutuhkan adalah sebanyak = 18 + 12

+ 90 + 44 + 12 = 176

- Motor = 30 % x 1600 = 480

Motor untuk 1 orang = 30 % x 480 = 144 motor

Motor untuk 2 orang = 70 % x 480/2 = 168 motor

Jumlah kapasitas motor yang dibutuhkan adalah sebanyak = 144 + 168 =

312 motor

Kegiatan Kapasitas Standar ( m² / unit )

Flow Luas ( m² )

Luas + flow

Sumber

Parkir bus 8 30 50 % 240 360 Analisa Parkir mobil 176 15 50 % 2.640 3.960 Analisa Parkit motor 312 2 50 % 624 936 Analisa Total 5.256 m²

Ø Pengelola

Jumlah kapasitas pengelola berdasarkan studi banding diasumsikan 100

orang dengan kendaraan yang digunakan diasumsikan sebagai berikut :

12 orang menggunakan mobil

40 menggunakan motor, dan

yang lainnya menggunakan kendaraan umum

Tabel V.15. Analisis besaran ruang parkir pengunjung Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 136: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Kegiatan Kapasitas ( orang )

Standar ( m² / unit )

Flow Luas ( m² )

Luas + flow

Sumber

Parkir mobil 12 15 50 % 180 270 Analisa Parkit motor 40 2 50 % 80 120 Analisa Total 390 m²

Jumlah luasan parkir yang dibutuhkan adalah sebesar 5.256 + 390 m² = 5.646

Berdasarkan analisa besaran ruang di atas maka luas total yang dibutuhkan

adalah

Kelompok ruang Luas Kelompok kegiatan penerima 872.5 m² Kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer

6.810,67 m²

Kelompok kegiatan penunjang 2.117.9 m² Kelompok kegiatan pengelola 780.44 m² Kelompok kegiatan service 1.814.95 m² Parkir 5.646 m² Jumlah 18.042.46

5.1.5. Analisis pola hubungan antar massa dan ruang

Tanda Uraian pertalian / hubungan Kode Pergerakan Langsung

Tak langsung …… Jenis hubungan Fisik 1.1

Audio visual 1.2 Pendengaran ( auditive ) 1.3 Pandangan ( visual ) 1.4

Kelas hubungan, kelompok hubungan

Manusia dengan manusia 2.1 Peralatan dengan peralatan 2.2 Hewan dengan tumbuhan 2.3 Manusia dengan hewan + tumbuhan

2.4

Manusia dengan peralatan 2.5 Frekuaensi hubungan Tetap, terus menerus ( continue ) 3.1

Berulang ( repetitive ) 3.2 Sekali – sekali / kadang - kadang 3.3 Jarang / langka 3.4

Frekuensi user Tinggi, padat 4.1 Menengah, sedang 4.2 Rendah 4.3

Ketentuan waktu Tetap ( permanent ) 5.1 Sementara ( temporary ) 5.2

Tabel 5.16 Analisis besaran ruang parkir pengelola Sumber : Analisis penulis - 2011

Tabel 5.17 Kode pola hubungan antar massa dan ruang Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 137: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Kelompok ruang/kegiatan Simbol

Penerima A

Pengelola B

Penunjang C

Pameran dan peragaan D

Service E

Gambar V.3 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan pengelola

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.4 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan penunjang

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.5 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan pameran dan peragaan

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.6 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 138: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Gambar V.7 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan penunjang

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.8 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan pameran dan peragaan

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.9 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.10 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penunjang dengan pameran dan peragaan

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.11 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penunjang dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.12 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pameran dan peragaan dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 139: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Nilai Derajad hubungan

A Harus dekat sekali

B Sangat dekat

C Dekat

D Kurang dekat

E Tak perlu dekat

F Harus Jauh

Gambar V.13 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan penerima

Sumber : Analisis penulis - 2011 Gambar V.14 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.15 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan panunjang

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.16 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pangelola

Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 140: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

5.2. Analisis site Taman IPTEK di Surakarta

Analisa site dilakukan untuk menentukan site dan pengolahan site.

Dasar pertimbangan pada pemilihan lokasi Taman IPTEK di Surakarta adalah :

1) Kesesuaian dengan rencana kota

Lokasi harus terletak di daerah dengan fungsi pengembangan pendidikan dan

pariwisata.

2) Tingkat aksesibilitas dan pencapaian

Faktor yang menentukan aksesibilitas dan pencapaian adalah :

a) Jenis jalan

b) Jarak pencapaian

c) Transportasi baik umum maupun pribadi

3) Kelengkapan utilitas

4) Terdapat fasilitas pendukung lainnya

Gambar V.17 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 141: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Dari dasar pertimbangan tersebut terdapat beberapa alternatif lokasi yang

berpotensi, antara lain :

· Kawasan Jl. Slamet Riyadi

Kawasan Jl. Slamet Riyadi merupakan kawasan yang didominasi oleh

kegiatan perdagangan, pendidikan, dan pariwisata. Bangunan – bangunan di

kawasan ini berupa bangunan pertokoan, mall, hotel, dan pemukiman.

Aksesibilitas pada kawasan ini sangat mudah karena kawasan ini merupakan

pusat kota Surakarta, dilengkapi dengan sarana jalur utama bus kota. Fasilitas

dan sarana utilitas pada kawasan ini sangat mendukung.

· Kawasan Jl. Ki Hajar Dewantara

Kawasan Jl. Slamet Riyadi merupakan kawasan yang dengan peruntukan

kegiatan pendidikan, pariwisata, perdagangan, dan pemukiman. Kegiatan

utama pada kawasan ini didominasi oleh bidang pendidikan. Bangunan –

bangunan di kawasan ini berupa bangunan bertingkat rendah. Dari segi

aksesibilitas, kawasan ini merupakan kawasan yang cukup mudah dicapai.

Dilalui oleh sarana bus kota tertentu. Fasilitas dan sarana utilitas pada

kawasan ini cukup mendukung.

No. Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 1 Pencapaian lokasi 3 2 2. Prospek ke depan 3 2 3. Sirkulasi 3 2 4. Fasilitas dan sarana utilitas 3 3 5. Ketersediaan tanah 2 3 Jumlah 14 12

1 = Kurang mendukung

2 = Cukup mendukung

Tabel V. 18 Penilaian terhadap alternatif lokasi Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 142: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

3 = Sangat mendukung

Dari analisis kedua alternatif lokasi, maka lokasi terpilih di kawasan Jl. Slamet

Riyadi.

Penentuan site dari lokasi terpilih dilakukan dengan mempertimbangkan aspek

berikut :

1) Lahan kosong atau bangunan yang telah ada, namun bukan fasilitas umum dan

bangunan konservasi.

2) Kondisi site ( luas site, aksesibilitas menuju site, kondisi jalan dan sarana

utilitas )

3) Potensi lingkungan

Dari kriteria pemilihan site tersebut maka dipilih site yang berada di antara Jl.

Slamet Riyadi, Jl. Kartini, Jl. Gajah Mada, dan Pertokoan

Potensi Site :

1) Merupakan kawasan potensial untuk pendidikan dan pariwisata

2) Akses yang mudah dan dilewati oleh bus kota

3) Berada di salah satu jalan utama di kota Surakarta yaitu Jl. Slamet Riyadi

4) Berada di pusat kota Surakarta dan banyak event – event kota Surakarta yang

dilaksanakan di sepanjang jalan tersebut.

5) Dekat dengan fasilitas pendidikan berupa SD, SMP, dan SMA.

6) Memiliki sarana dan prasarana yang mendukung.

Peraturan – peraturan yang terdapat pada lokasi site antara lain :

1) Rencana tata guna lahan ( landuse ) sebagai area dengan fungsi pendidikan,

pariwisata atau pemukiman.

2) Building coverage ( BC ) / Floor area ratio ( FAR ) sebesar 50 %

Page 143: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

3) Garis sempadan bangunan ( GSB ) sebesar ½ dari lebar jalan = 8 m

Batas – batas site :

Utara : Jalan lingkungan Kp. Timuran dan Pertokoan

Timur : Jl. Kartini

Selatan : Jl. Slamet Riyadi

Barat : Jl.Gajah Mada

Gambar V.18 Foto udara site Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.19 Kondisi eksisting site Taman IPTEK di Surakarta

Sumber : Analisis penulis - 2011

SITE

Jl. Slamet Riyadi

Jl. Gajah Mada

Jl. Kartini

Jl. Honggowongso

Jl. Ronggowarsito

CIMB NIAGA

Sami luwes Pertokoan

Pemukiman dan pertokoan

Novotel

Page 144: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Berikut ini merupakan beberapa analisa yang dilakukan untuk mengolah site :

5.2.1. Analisis kebutuhan luas site

Taman IPTEK di Surakarta yang direncanakan memiliki ketinggian bangunan

yang berbeda – beda. Berikut merupakan perhitungan luas site yang dibutuhkan.

LDB kelompok penerima, penunjang, dan pengelola

= 872.5 + 965.45 + 566.72 = 2.404.67 m ²

LDB kelompok pameran / peragaan indoor = 2.215.74 m²

3

= 738.58 m²

LDB kelompok pameran / peragaan outdoor, service dan parkir

= 4.594,93 m² + 1.814.95 m² + 810 m²

= 7.219,88 m²

Total LDB adalah 10.363.13 m²

GSB :

- dari utara = 0.5 x 7 x 216 = 756 m²

- dari selatan = 0.5 x 16 x 200 = 1600 m²

- dari sisi timur = 0.5 x 7 x 150 = 525 m²

- dari sisi barat = 0.5 x 7 x 149.85 = 524.475 m²

Total = 3.405.48 m²

Koefisien dasar bangunan ( KDB ) = 50 %

Jadi luas site yang dibutuhkan = 13.768.61 m²

50 %

= 27.537.22 m²

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan maka diperoleh luasan site yang

dibutuhkan Taman IPTEK di Surakarta adalah sebesar 27.537.22 m².

5.2.2. Analisis pencapaian

Analisis pencapaian bertujuan untuk memperoleh main entrance ( ME ) dan

side entrance ( SE ) dengan faktor pertimbangan sebagai berikut :

Page 145: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

1) Kondisi dan potensi jalan di sekitar site

2) Nilai aksesibilitas dan kemudahan pencapaian

3) Keamanan pencapaian

4) Pertimbangan adanya gangguan kemacetan lalu lintas

Site Taman IPTEK di Surakarta berbatasan dengan Jl. Slamet Riyadi di sebelah

selatan, Jl. Gajah Mada di sebelah barat , Jl. Kartini di sebelah timur, dan Jl.

Ronggowarsito di sebelah utara. Jl. Slamet Riyadi memiliki lebar jalan ± 16 m 4

jalur, dengan sirkulasi kendaraan satu arah. Lalu lintas kendaraan di Jl. Slamet

Riyadi ramai lancar dengan dilewati oleh kendaraan umum dan pribadi.

Kendaraan yang melintas di jalan ini berupa kendaraan pribadi beroda 2 dan 4 dan

kendaraan umum berupa bus dan angkutan kota. Kondisi Jl. Slamet Riyadi cukup

padat hanya pada event – event tertentu. Jl. Gajah Mada memiliki lebar jalan ± 7

m, dengan sirkulasi kendaraan 2 arah. Lalu lintas di Jl. Gajah Mada cukup ramai,

dilewati oleh kendaraan umum berupa angkutan kota dan kendaraan pribadi

beroda 2 dan 4. Jalan Gajah Mada tidak dilewati oleh trayek bus kota. Jl. Kartini

memiliki lebar jalan ± 7 m, dengan sirkulasi kendaraan 2 arah. Lalu lintas di Jl.

Kartini cukup ramai, dilewati oleh kendaraan umum berupa angkutan kota dan

kendaraan pribadi beroda 2 dan 4. Sama seperti Jl. Gajah Mada, Jl. Kartini juga

tidak dilewati oleh trayek bus kota. Kondisi Jl. Kartini sedikit padat pada pagi hari

dan siang hari, karena di Jl. tersebut terdapat sebuah sekolah SMP 10. Jl.

Ronggowarsito memiliki lebar jalan ± 7 m, dengan sirkulasi kendaraan 2 arah.

Kondisi lalu lintas cukup ramai, dilewati oleh kendaraan pribadi dan umum.

Page 146: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Terdapat 2 jenis pencapaian ke dalam site Taman IPTEK di Surakarta, yaitu

main entrance ( ME ) dan side entrance ( SE ). Main entrance sebagai gerbang

utama menuju site harus memenuhi beberapa persyaratan berikut :

1) Menghadap langsung ke jalan utaman yang besar untuk memudahkan sirkulasi

masuk dan keluar site

2) Mudah dikenali sebagai entrance dan mudah untuk dicapai

3) Aman dan nyaman dalam pencapaian, tidak menimbulkan crossing.

4) Tidak menimbulkan kemacetan bagi lingkungan sekitar

5) Mampu mengarahkan pengunjung dengan baik ke dalam site

Side entrance sebagai gerbang samping yang diperuntukkan bagi jalur sirkulasi

kendaraan umum, kendaraan pengelola, dan service harus memenuhi beberapa

persyaratan berikut :

1) Keamanan dalam sirkulasi, tidak menimbulkan crossing antar pengguna

2) Sirkulasi mudah dan jelas

Gambar V.20 Analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Jl. Slamet Riyadi

Jl. Ronggowarsito Jl. Gajah Mada

Jl. Kartini

Jl. Honggowongso

Memiliki potensi besar sebagai ME karena merupakan jalan besar yang melewati site.

Memiliki potensi sebagai SE karena jalur lalu lintas cukup mudah dan aman.

Memiliki potensi sebagai SE karena jalur lalu lintas cukup mudah dan aman.

Kurang memiliki potensi sebagai entrance karena jalur lalu lintas cukup ramai

Lebar Jalan ± 16 m. Sirkulasi kendaraan satu arah. Lalu lintas ramai lancar

Lebar Jalan ± 7 m. Sirkulasi kendaraan dua arah. Lalu lintas cukup

Lebar Jalan ± 7 m. Sirkulasi kendaraan dua arah. Lalu lintas cukup ramai,

Lebar Jalan ± 7 m. Sirkulasi kendaraan dua arah. Lalu lintas cukup ramai

Page 147: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Hasil analisis

Berdasarkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk main entrance

dan site entrance pada Taman IPTEK di Surakarta maka ditentukan ME Taman

IPTEK di Surakarta dari Jl. Slamet Riyadi, sedang SE dari Jl. Gajah Mada dan

Kartini. Pada Jl. Ronggowarsito tidak dimanfaatkan sebagai entrance karena

kondisi lalu lintas yang ramai.

5.2.3. Analisis view dan orientasi

Analisis view dan orientasi bertujuan untuk memperoleh view yang terbaik

dari dalam maupun luar site sehingga bangunan tersebut nantinya dapat

terekspose dan memiliki daya tarik untuk pengunjung. Analisis ini didasarkan

pada :

1) Kondisi di sekitar lingkungan tapak

2) Sudut pandang dari jalan ke site dan sebaliknya

3) Keberadaan jalan di sekitar site

Gambar V.21 Hasil analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

ME

SE

SE

Jl. Slamet Riyadi

Jl. Ronggowarsito Jl. Gajah Mada

Jl. Kartini

Jl. Honggowongso

ME berada di tengah site untuk keamanan karena site berbatasan dengan perempatan dan pertigaan

SE berjarak 50 meter dari pertigaan jalan dengan pertimbangan keamanan serta kepadatan lalu lintas

SE berjarak 100 meter dari perempatan jalan dengan pertimbangan kepadatan lalu lintas di perempatan jalan

Page 148: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

View to site

View from site

View yang paling menarik dan memerlukan nilai ekspose yang tinggi berada

pada bagian tengah site. View dari site yang paling menarik yaitu pada sisi selatan

yang langsung berbatasan dengan Jl. Slamet Riyadi dan sisi barat yang berbatasan

Gambar V.22 Analisis view to site Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar V.23 Analisis view from site Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

View dari site ke arah Jl. Slamet Riyadi dan Pertokoan

View dari site ke arah Jl. Kartini, pertokoan dan sekolah

View dari site ke arah Jl. Ronggowarsito dan pemukima

View dari site ke arah Jl. Gajah Mada, Novotel, hotel Orchid dan pertokoan.

View 50 º dari Jl. Ronggowarsito menuju site

Bagian dari site yang mudah dilihat sehingga pada area ini menjadi area yang paling menarik

View 50 º dari Jl. Slamet Riyadi menuju site

View 50 º dari Jl. Ronggowarsito menuju site

Page 149: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

dengan Jl. Gajah Mada, Novotel, hotel Ibis, dan hotel Orchid. Di sisi timur

berbatasan dengan Jl. Kartini dan bangunan – bangunan pertokoan dan sekolah

dengan view yang kurang menarik. View yang tidak menarik yaitu pada sisi utara

yang berbatasan dengan pemukiman. Berdasarkan analisa view, bangunan Taman

IPTEK di Surakarta berorientasi ke Jl. Slamet Riyadi. Jl. Slamet Riyadi

merupakan jalan utama dengan potensi yang besar untuk menarik perhatian

pengunjung.

Hasil analisis

5.2.4. Analisis klimatologis

Analisis klimatologis bertujuan memecahkan masalah akibat iklim dan sebagai

pertimbangan penempatan bangunan pada site, dengan dasar pertimbangan

sebagai berikut :

1) Radiasi dan peredaran sinar matahari

Gambar V.24 Hasil analisis view dan orientasi Taman IPTEK di Surakarta

Sumber : Analisis penulis - 2011

Area yang menghadap ke Jl. Gajah Mada dibuat menarik dan banyak bukaan

Area yang menghadap ke Jl. Slamet Riyadi dibuat paling menarik dan banyak bukaan karena merupakan area yang paling menarik dalam site dan berpotensi sebagai penarik perhatian pengunjung

Area yang menghadap ke Jl. Kartini tidak memerlukan banyak bukaan

Area yang menghadap ke Jl. Ronggo warsito tidak memerlukan bentuk yang menarik

Page 150: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

2) Curah hujan dan kelembaban

3) Temperatur

4) Gerakan angin dan udara

Site Taman IPTEK di Surakarta berada di pusat kota yang sudah padat dengan

bangunan. Bangunan di sekitar site terdapat bangunan gedung berupa hotel,

bangunan pertokoan yang rata – rata 2 – 3 lantai dan bangunan rumah tingga yang

berupa bangunan 1 – 2 lantai. Padatnya bangunan di sekitar site menyebabkan

arah pergerakan angin yang berhembus terlebih dahulu telah terpecahkan.

Pada daerah dengan iklim tropis lembab lintasan matahari hampir selalu berada

di atas kepala dengan arah terbit dan terbenam dari timur ke barat. Site Taman

IPTEK mendapatkan sinar matahari pagi, siang, dan sore yang penuh.

Pembayangan yang disebabkan oleh bangunan – bangunan di sekitar site hanya

membayangi sampai jalan.

Gambar V.25 Analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Sinar matahari sepanjang hari mengenai seluruh site

Area yang mendapatkan sinar matahari sore

Area yang mendapatkan sinar matahari pagi

Page 151: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Hasil analisis

Taman IPTEK di Surakarta yang direncanakan berada di iklim tropis lembab.

Pada daerah dengan iklim tropis lembab memiliki keuntungan berupa kekayaan

sinar matahari yang ada hampir sepanjang tahun. Potensi matahari yang dimiliki

tentunya harus dimanfaatkan secara maksimal dalam perencanaan dan

perancangan bangunan Taman IPTEK di Surakarta. Pemanfaatan potensi matahari

ini dapat digunakan sebagai pencahayaan alami ( daylight ) dan dapat pula

digunakan sebagai energi alternatif pada bangunan dengan memanfaatkan panel

surya. Pemanfaatan sinar matahari untuk pencahayaan alami perlu suatu

pertimbangan khusus seperti jumlah cahaya yang diperlukan agar penggunaan

potensi cahaya matahari ini tidak mengganggu kenyamanan kegiatan yang ada.

Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan desain fasade bangunan yang

menggunakan secondary skin. Secondary skin ini berfungsi membuat

pembayangan dari pantulan sinar matahari dan sebagai pengontrol jumlah sinar

yang dimasukkan ke dalam ruangan. Cara lain yang digunakan yaitu dengan

memanfaatkan teknologi material yang ada saat ini berupa kaca dengan teknologi

elektrokromik merupakan kaca yang mempunyai kemampuan otomatik sistim

untuk selalu beradaptasi dengan pergantian cahaya dan kondisi cuaca sepanjang

tahun dengan cara mengoptimasi sumber energi yang dapat diperbarui ( radiasi

matahari dan kecepatan udara) pada selubung luar bangunan. Jendela pintar ini

tidak hanya memberi kita kendali untuk mengatur intensitas cahaya dalam

ruangan, tetapi juga memberi kita kemudahan untuk mengatur kondisi suhu

ruangan dengan mengubah sifat termal lapisan elektrokromiknya. Dengan

Page 152: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

teknologi ini, kita bias mengurangi pengeluaran untuk berbagai peralatan

elektronik lain semacam pendingin ruangan atau air conditioner (AC).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh zoning berdasarkan

analisis klimatologis yaitu area yang mendapatkan sinar matahari sore di sisi barat

digunakan sebagai area pengelola. Area penunjang berada di sisi yang terkena

matahari pagi hari untuk memberikan kenyamanan ketika kegiatan berlangsung.

Selain itu, sinar matahari pagi dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan alami

kegiataan – kegiatan di zone ini. Area yang mendapatkan sinar matahari siang hari

digunakan untuk area penerima dan area pameran dan peragaan. Sinar matahari

siang hari dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan ruang – ruang tertentu dalam

bangunan.

Gambar V.26 Hasil analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Zone pameran dan peragaan di area yang terpapar sinar matahari sepanjang hari

Zone pengeloa pada area yang terpapar sinar matahari sore

Zone penerima di area yang terpapar sinar matahari sepanjang hari

Zone penunjang di area yang terpapar sinar matahari pagi

Page 153: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

5.2.5. Analisis Noise

Analisis noise bertujuan memecahkan masalah akibat kebisingan dan sebagai

bahan perimbangan dalam penempatan massa bangunan dalam site, dengan dasar

pertimbangan sebagai berikut :

1) Intensitas kebisingan yang ada di lingkungan sekitar

2) Persyaratan ruang – ruang yang membutuhkan ketenangan

Site Taman IPTEK di Surakarta dikelilingi oleh Jl. Slamet Riyadi, Jl. Gajah

Mada, Jl. Kartini, dan Jl. Ronggowarsito. Keberadaan site yang dikelilingi oleh

jalan menimbulkan kebisingan. Tingkat kebisingan paling tinggi di dalam site

berada di sisi selatan dan utara. Sumber kebisingan tersebut berasal dari tingginya

intensitas kendaraan yang melalui Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Ronggowarsito. Selain

berasal dari Jl. Slamet Riyadi, sumber kebisingan pada area ini juga dikarenakan

berada di perempatan jalan ( Jl. Slamet Riyadi, Honggowoso, dan Jl. Gajah Mada

) dan pertigaan jalan ( Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Kartini ). Area dengan tingkat

kebisingan sedang berada di sisi timur dan barat. Sumber kebisingan berasal dari

kendaraan yang melalui Jl. Gajah Mada dan Jl. Kartini. Di sisi timur pada waktu –

waktu tertentu memiliki tingkat kebisingan yang cukup besar dari aktivitas

sekolah SMP 10.

Page 154: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Hasil analisis

Berdasarkan hasil analisis noise yang dilakukan maka didapatkan zoning

berdasarkan noise. Zone penerima berada di sisi selatan dengan tingkat kebisingan

paling tinggi. Kegiatan pada zone penerima tidak membutuhkan tuntutan

ketenangan yang tinggi. Zone pameran dan peragaan berada di area dengan

tingkat kebingan tinggi hingga sedang, karena pada beberapa kegiatan pada zone

ini tidak memiliki tuntutan kegiatan yang membutuhkan ketenangan tinggi. Zone

pengelola memerlukan area yang cukup tenang untuk mendukung kegiatannya.

Zone penunjang berada pada area dengan tingkat kebisingan sedang. Beberapa

kegiatan pada zone ini menuntut pentingnya ketenangan.

Gambar V.27 Analisis noise Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Area dengan tingkat kebisingan paling tinggi. Sumber kebisingan berasal dari tingginya intensitas kendaraan yang melewati Jl. Slamet Riyadi.

Area dengan tingkat kebisingan cukup tinggi. Sumber kebisingan berasal dari kendaraan yang melewati Jl. Ronggowarsito yang ada di pemukiman dan pertokoan.

Area yang cukup bising. Sumber kebisingan berasal dari kendaraan yang melewati Jl. Kartini dan aktivitas sekolah

Area dengan tingkat kebisingan sedang. Sumber kebisingan berasal dari kendaraan yang melewati Jl. Gajah Mada

Area dengan tingkat kebisingan cukup tenang dalam site

Page 155: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

5.2.6. Analisis Penzoningan

Dari analisis pencapaian, view dan orientasi, klimatologis dan noise diperoleh

zonifikasi seperti berikut :

Gambar V.28 Hasil analisis noise Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis pesirkulnulis - 2011

Gambar V.29 Hasil analisis penzoningan Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Zone penerima di area dengan tingkat kebisingan paling tinggi

Zone pameran dan peragaan di area dengan tingkat kebisingan tinggi hingga sedang Zone pengelola

menuntut adanya ketenangan. Respon desain untuk area ini diberi banyak barier untuk mengurangi sumber kebisingan dari Jl. Gajah Mada

Zone penunjang di area dengan tingkat kebisingan sedang

Zone pameran dan peragaan sebagai zone central dari semua zone di Taman IPTEK di Surakarta berada di tengah site

Zone penerima berada di area paling menarik dalam site yang menghadap langsung ke Jl Slamet Riyadi

Zone pengelola dekat dengan zone penerima dan zone pameran peragaan. Zone penunjang dekat

dengan zone pameran dan peragaan dan zone penerima

Page 156: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

5.3. Analisis bentuk ruang dan bentuk massa Taman IPTEK di Surakarta

Tujuan dilakukannya analisis bentuk ruang dan bentuk massa adalah untuk

memperoleh bentuk ruang yang paling serasi atau sesuai dengan fungsi atau

kegiatan yang akan diwadahi dan bentuk massa yang sesuai dengan ruang – ruang

kegiatan yang ada di dalamnya serta keserasiannya dengan kodisi fisik lingkungan

site. Analisis bentuk ruang didasarkan pada 5 hal sebagai berikut.

1) Pertimbangan bentuk dan sifat kegiatan

2) Persyaratan kegiatan

3) Kemungkinan fleksibilitas

4) Kapasita pemakai / pelaku kegiatan

5) Luas dan ukuran ruang

Analisis bentuk massa didasarkan pada 4 hal sebagai berikut.

1) Kondisi fisik lingkungan site ( faktor eksternal )

2) Tuntutan atau persyaratan ruang – ruang yang akan diwadahi / berada dalam

massa ( faktor internal )

3) Pola pengelompokan kegiatan

4) Tuntutan penggunaan lahan terhadap situasi dan kondisi yang ada

5.3.1. Analisis bentuk ruang

Ruang pameran dan peragaan sebagai fungsi utama bangunan berbentuk

ruangan luas yang nantinya akan dibagi menjadi beberapa zona sesuai dengan

materi yang akan dipamerkan. Bentuk pembagi ruang tidak menggunakan

material pembagi yang bersifat permanen sehingga dimungkinkan untuk

terjadinya perubahan untuk kondisi tertentu. Sebagai batas antar zona dapat

berupa materi pameran dan peragaan itu sendiri atau panel – panel dengan bentuk

Page 157: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

yang beragam untuk menampilkan suasana ruang yang membangkitkan keinginan

eksplorasi dan menyenangkan. Setiap zona pada ruang pameran dan peragaan

tidak dipisahkan menjadi ruang – ruang tersendiri agar pengunjung saat

menikmati pameran dan peragaan seperti sedang melakukan sebuah perjalanan

yang tidak terputus dengan adanya pemisahan dalam bentuk ruang – ruang.

5.3.2. Analisis bentuk massa

Massa bangunan pada Taman IPTEK sesuai dengan kelompok kegiatan yang

ada, yakni massa bangunan penerima, massa bangunan pengelola, massa

bangunan pameran dan peragaan, dan massa bangunan penunjang. Untuk kegiatan

service ditempatkan pada basement. Setiap massa bangunan dihubungkan oleh

element – element lansekap. Bentuk massa bangunan pada Taman IPTEK dibuat

sederhana, seperti gabungan bentuk – bentuk dasar seperti lingkaran dan bujur

sangkar untuk memudahkan sirkulasi dan efisiensi ruang – ruang yang ada.

Massa bangunan penerima dan bangunan pameran dan peragaan pada Taman

IPTEK berupa bentuk gabungan bujursangkar yang digabungkan dengan bentuk

segitiga sebagai perwujudan sayap dari pesawat. Massa bangunan pengelola

menggabungkan bentuk bujursangkar dan lingkaran. Bentuk lingkaran pada massa

bangunan pengelola berfungsi sebagai point of interenst. Sedangkan bentuk massa

bangunan penunjang berupa gabungan dari bentuk bujursangkar yang diputar 45 º.

Gambar V.30 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang menerus Sumber : dok. pribadi - 2010

Page 158: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Pada Taman IPTEK terdapat plaza dan area pameran dan peragaan outdoor

sebagai pusat yang mengikat semua kegiatan yang ada di Taman IPTEK.

Gagasan bentuk massa pada Taman IPTEK berasal dari bentuk sayap pesawat.

Wujud bentuk pesawat dipilh sebagai bentuk yang mewakili wujud nyata dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bentuk pesawat diharapkan dapat

mencitrakan fungsi dari Taman IPTEK di Surakarta sebagai wadah tempat

pameran dan peragaan IPTEK.

Plaza dan area pameran dan peragaan out door sebagai pengikat dari keempat massa bangunan

Massa banguna penerima berupa gabungan bentuk segitiga dan bujur sangkar

Massa banguna pameran dan peragaan berupa gabungan bentuk bujur sangkar dan segitiga, menyerupai bentuk massa bangunan penerima

Massa bangunan penunjang berupa gabungan dari bentuk bujur sangkar yang diputar 45º

Massa bangunan pengelola berupa gabungan bentuk bujur sangkar yang diputar 45º, bentuk bujur sangkar, dan bentuk lingkaran

Gambar V.31 Bentuk massa bangunan Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis 2011

Gambar V.32 Pesawat sebagai gagasan bentuk fasade Sumber : http://www.google.co.id/imgres - 2011

Page 159: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Pendekatan bentuk Arsitektur High Tech pada Taman IPTEK di Surakarta

Colin Davies (1988) menyebutkan ada 6 hal penting yang menjadi ciri dari

arsitektur hi-tech, yaitu:

1. Inside – out ( penampakan bagian luar – dalam )

Pada bangunan hi-tech, struktur, area servis dan utilitas dari suatu bangunan

hampir selalu ditonjolkan pada eksteriornya baik dalam bentuk ornament

ataupun sculpture.

2. Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan)

Hi-tech menekankan pada pemahaman konstruksinya, bagaimana, mengapa

dan apa dari suatu bangunan. Di antaranya hubungan dari struktur, pemakuan,

flanges, dan pipa-pipa salurannya, sehingga dapat dimengerti, baik oleh orang

awam maupun para ilmuwan.

Gambar V.33 Bangunan yang menampilkan penampakan bagian luar - dalam Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.hitechcaddservices.com- mei 2011

Gambar V.34 Bangunan yang menampilkan pemahaman konstruksi Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.e-architect.co.uk/barcelona - mei 2011

Page 160: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

3. Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan

pergerakan)

Bangunan hi-tech selalu menampilkan ketiga unsur ini semaksimal mungkin.

Karakter dari bangunan hi-tech dapat dilihat pada penggunaan yang lebih luas

material kaca (transparan dan tembus cahaya), pelapisan pipa-pipa jaringan

utilitas (layering), alat transportasi bangunan seperti tangga, eskalator atau lift

(movement).

4. Flat Bright Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata)

Warna cerah yang digunakan dalam bangunan hi-tech memiliki makna

asosiatif, di samping dari segi fungsionalnya untuk membedakan jenis struktur

dan utilitas bangunan. Warna kuning, merah, biru yang cerah merupakan

warna dari mesin-mesin industri, mobil, kapal, traktor, dan benda-benda

teknologi masa sekarang. Warna-warna ini kemudian diasosiasikan sebagai

suatu elemen yang membatasi masa sekarang dan masa depan terhadap masa

lalu.

Gambar V.35 Bangunan yang menampilkan transparancy, layering, and movement Sumber : http://brst440.commons.yale.edu/2007/07/12/technophilia/ - mei 2011

Gambar V.36 Bangunan yang menampilkan pewarnaan yang menyala Sumber : http://brst440.commons.yale.edu/2007/07/12/technophilia/ - mei 2011

Page 161: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

5. A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat)

Baja-baja tipis yang bersilangan diibaratkan sebagai kolom Doric bagi high

tech, dilihat dari penampakan dan penyusunannya. Pengekspresian dan

pengaplikasian menurut hierarki yang menjadikan kejelasan dari bagian-

bagian tersebut. Landasan pemikiran yang luas pada kreasi adalah dalam

pembentukan elemen yang mudah dan logis, mudah penyimpanannya serta

mudah pemasangannya.

6. Optimistic Confidence in Scientific Culture (optimis terhadap ilmu

pengetahuan dan teknologi)

Penggunaan hi-tech merupakan harapan di masa yang akan datang, meliputi

penggunaan material, warna dan penemuan-penemuan baru lainnya.

Gambar V.37 Bangunan yang menggunakan baja tipis sebagai penguat Sumber : http://brst440.commons.yale.edu/2007/07/12/technophilia/ - mei 2011

Gambar V.38 Bangunan yang optimis terhadap ilmu pengetahuan

Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=

http://images.cdn.fotopedia.com- mei 2011

Gambar V.39 Bangunan yang optimis terhadap ilmu pengetahuan

Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=

http://www.lansdowne-photography.co.uk- mei 2011

Page 162: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Bangunan pada Taman IPTEK nantinya akan menonjolkan struktur dan utilitas

yang digunakan, material bangunan pabrikasi berupa bahan kaca dan logam,

warna – warna yang menonjol dan teknologi dalam pengoperasian bangunan

tersebut.

5.4. Analisis sistem teknis bangunan Taman IPEK di Surakarta

Tujuan dilakukannya analisis teknis bangunan adalah untuk memperoleh

sistem teknis bangunan yang paling sesuai untuk melayani tuntutan kebutuhan

fungsi / kegiatan dan bentuk perwujudan bangunan, dengan dasar pertimbangan

umum sebagai berikut.

1) Macam sistem teknis bangunan yang dibutuhkan oleh fungsi / kegiatan yang

ada

2) Bentuk perwujudan bangunan ( ruang dan massa )

3) Potensi – potensi lingkungan yang dapat dimanfaatkan

4) Kendala – kendala yang perlu dipecahkan

5) Teknologi yang dapat dimanfaatkan; dan

6) Biaya, peralatan dan waktu yang tersedia.

Karena sistem teknis bangunan menyangkut banyak hal / macam yang diperlukan

oleh fungsi, maka pada pembahasan macam sistem teknis yang ada akan

dipertimbangkan hal – hal khusus sesuai dengan macam sistem teknis tersebut.

Berikut ini akan diuraikan macam – macam sistem teknis bangunan tersebut :

5.4.1. Analisis sistem struktur dan konstruksi

Analisis sistem struktur dan konstruksi bertujuan untuk mendapatkan struktur

dan konstruksi yang sesuai dengan fungsi bangunan, dengan dasar pertimbangan :

1) Dimensi / ukuran bangunan yang terwujud

Page 163: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

2) Faktor – faktor yang mempengaruhi kekokohan dan kestabilan bangunan

3) Teknologi yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat

4) Kondisi dana / anggaran yang disediakan

5) Waktu yang dijadwalkan

6) Fungsional yaitu fleksibilitas sistem struktur terhadap penyusunan pola ruang,

sirkulasi, sistem utlitas dan lain-lain.

7) Estetika, struktur dapat menjadi ekspresi arsitektur yang serasi dan logis.

8) Ekonomis dalam pelaksanaan maupun pemeliharan.

Sistem struktur pada bangunan terdiri atas 3 bagian, yaitu :

1. Sub Structure

Sub structure adalah struktur bawah bangunan atau pondasi jenis

struktur tanah, di mana bangunan tersebut berdiri. Berdasarkan hal ini, maka

kriteria yang mempengaruhi pemeliNharaan pondasi adalah :

§ Pertimbangan beban keseluruhan dan daya dukung tanah.

§ Pertimbangan kedalam tanah dan jenis tanah

§ Perhitungan efesiensi pemilihan pondasi

2. Mid Structure

Mid structure adalah struktur bagian tengah bangunan yang terdiri atas :

§ Struktur rangka kaku (ring frame structure)

§ Struktur dinding rangka geser (frame shear wall structure)

3. Upper structure

Upper structure adalah struktur bagian atas bangunan. Sistem struktur yang

digunakan pada bagian ini dapat berupa sistem konvensional untuk grid

bangunan dengan bentang kecil dan sistem struktur advance untuk grid

Page 164: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

bangunan dengan bentang lebar. Sistem struktur advance dapat menggunakan

struktur shell, space frame, grid folded place, atau cable.

Elemen-elemen struktur yang akan menjadi pertimbangan sistem struktur yang

akan dipakai dapat diuraikan sebagai berikut:

§ Struktur Pondasi

1. Pondasi tiang pancang

Digunakan apabila keadaan tanah bangunan khususnya untuk pekerjaan

pondasi sangat tidak menguntungkan, yang disebabkan antara lain keadaan

muka air tanah yang sangat tinggi, dan keadaan lapisan tanah memiliki

daya dukung yang berbeda-beda, dan yang memiliki daya dukung tanah

yang baik letaknya cukup dalam, sehingga tidak mungkin lagi dilakukan

lagi penggalian maupun pengeboran.

2. Pondasi sumuran

Mendukung bangunan berlantai banyak dan dapat digunakan pada berbagai

jenis tanah.

Gambar V.40 Pondasi tiang pancang Sumber : dok. pribadi - 2010

Gambar V.41 Pondasi sumuran Sumber : dok. pribadi - 2010

Page 165: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

3. Pondasi menerus dan foor plat

Mendukung bangunan rendah dengan jenis tanah yang tidak begitu keras

§ Struktur Badan

Kolom berfungsi sebagai penopang beban atap yang menerima gaya dari

balok. Pada bangunan dengan gaya arsitektur hi-tech penggunaan kolom dapat

menggunakan bahan dari baja yang bersilangan antara satu dan lainnya atau

menggunakan bahan lain dengan bentuk yang lebih variatif dan futuristik.

§ Struktur Atap

- Struktur kayu

Merupakan sistem struktur yang tersusun dari bahan kayu. Sistem struktur

ini banyak digunaka terutama pada bangunan – bangunan rendah dan

memiliki bentang yang kecil. Penggunaan sistem struktur ini banyak

digunakan pada bangunan – bangunan tradisional atau bangunan yang

menonjolkan maksud tertentu.

Gambar V.43 Kolom dan balok bangunan Sumber : www.fosterandpartners.com-mei 2007

Gambar V.42 Pondasi menerus Sumber : dok. pribadi - 2010

Page 166: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

- Struktur baja

Merupakan sistem struktur yang banyak digunakan pada bangunan tinggi

dan memiliki bentang yang lebar. Kelebihan penggunaan konstruksi baja

adalah mudah untuk dibongkar pasang, namun dalam pelaksanaannya

memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam pemasangan. Kelemahan

dari penggunaan struktur ini adalah pada sifat baja yang dapat mengalami

korosi. Untuk menghindari hal tersebut maka dalam penggunaannya

struktur ini memerlukan pemeliharaan dapat berupa pelapisan baja dengan

cat anti korosi secara berkala.

- Struktur beton bertulang,

Digunakan pada bentangan besar dan kemungkinan variasi bentuk atap

cukup luas. Penggunaan struktur beton bertulang memiliki keuntungan

mempunyai usia yang cukup panjang. Perawatan bahan pun relative tidak

diperlukan, karena beton memiliki sifat tahan terhadap berbagai cuaca dan

api. Salah satu kerugian penggunaan struktur beton bertulang adalah pada

beratnya beban mati. Beratnya struktur ini akan mempengaruhi

penggunaan sistem pondasi yang harus kuat menopang beban yang besar.

- Struktur space farame

Struktur atap dengan rangka atau frame banyak digunakan pada bangunan

bentang lebar. Selain mendukung untuk bangunan bentang lebar, sistem

atap rangka dapat digunakan sebagai element estetika dalam arsitektur

high tech.

Page 167: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

- Struktur kabel

Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya

tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah

penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan.

Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan,

karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan

kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan.

Keuntungan struktur kabel :

1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk

menutup permukaan yang luas

2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi

3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan

ratusan meter mengungguli semua sistem lain

4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar

Gambar V.44 Struktur space frame Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://upload.wikimedia.org/-mei 2011

Gambar V.45 Struktur kabel Sumber : http://www.google.co.id/imgres-mei 2011

Page 168: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan

struktur tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan

di bawah temperatur tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga konstruksi

dari temperatur tinggi dalam jangka waktu lebih panjang, sehingga

mengurangi resiko kehancuran

6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera

menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya

perubahan yang berarti dari tegangan

7. Cocok untuk bangunan bersifat permanen.

Kelemahan struktur kabel :

Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur

ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak

mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi

struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal

dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.

- Struktur folded plate ( struktur bidang lipat )

Bentuk struktur ini merupakan pengembangan dari struktur rangka kaku.

Kebanyakan bentuk struktur ini dibuat dari beton yang dicetak.

- Struktur membrane

Gambar V.46 Struktur plat lipat Sumber : http://www.google.co.id/imgres-mei 2011

Page 169: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Struktur membran adalah sebuah struktur yang mempunyai permukaan

fleksibel tipis yang memikul beban terutama melalui proses tegangan

tarik.

Kelemahan

- Sangat peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami

getaran

- Tidak dapat menahan beban vertikal

Kelebihan

- Struktur ini bisa digunakan untuk membuat bentukan – bentukan mulai

dari yang sederhana sampai yang kompleks, contoh: seperti permukaan

bola

- Struktur ini sifatnya ringan sehingga tidak memberatkan bangunan,

contoh: tenda

- Sangat cocok untuk bangunan yang tidak permanen atau semi permanen

- Bisa untuk bentang yang lebar

Daniel L.Schodek ( 1999 )

5.4.2. Analisis sistem utilitas

Sistem utilitas menyangkut banyak hal, berikut ini akan dibahas satu persatu

sistem utilitas yang dibutuhkan.

5.4.2.1. Analisis sistem pencahayaan dan penghawaan

Gambar V.47 Struktur membrane Sumber : http://www.google.co.id/imgres-mei 2011

Page 170: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Analisis sistem pencahayaan dan penghawaan bertujuan untuk memperoleh

pencahayaan dan penghawaan yang mendukung fungsi dan kegiatan bangunan,

dengan dasar pertimbangan sebagai berikut.

1) Dimensi / ukuran bangunan

2) Potensi dan keadaan linkungan

3) Tuntutan kebutuhan

4) Teknologi yang paling sesuai; dan

5) Dana / anggaran yang disediakan

Secara umum jenis lampu dapat dibedakan menjadi lampu pijar, lampu

fluoresen, lampu metal halida, merkuri dan sodium. Lampu pijar mempunyai

efficacy ( Q ) yang rendah, sehingga biayanya menjadi tinggi. Namun dari segi

arsitektural, lampu pijar dapat menonjolkan unsur dekoratif sehingga sering

digunakan sebagai lampu sorot. Lampu pijar memiliki banyak ragam antara lain :

lampu pijar standar, lampu pijar halogen ( MR ) dan lampu dengan reflector dan

mempunyai rentang daya antara 5 – 500 watt. Lampu sorot selain digunakan

untuk eksternal ( flood light ) juga banyak digunakan untuk kepentingan interior (

spot light ) yang biasanya digunakan untuk menyinari benda – benda tertentu pada

ruang pamer. Lampu sorot ini ada yang berbentuk halogen. Lampu halogen

banyak digunakan karena bentuknya kecil, tidak ada kerlip cahaya ( flicker ), usia

pemakaiannya lebih lama, colour-renderingnya tinggi, warnanya sejuk dan dapat

berfungsi sebagai lampu dekorasi serta memberikan kesan mewah. Lampu

fluoresen ( lampu TL/TLD, PL dan SL ) mempunyai efficacy tinggi, sehingga

biayanya rendah. Di samping itu, lampu ini memberi suasana sejuk dan dapat

Page 171: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

memantulkan warna benda sesuai aslinya. Penggunaan lampu TL lebih disukai

dibandingkan dengan lampu pijar, karena beberapa hal berikut.

1) Menghasilkan 3 – 5 kali lumen per watt

2) usia lampu 7 – 20 kali lampu pijar

3) menghasilkan panas yang lebih kecil

4) dapat tetap beroperasi pada suhu rendah, sampai 28 º C

5) suhu lampu maksimal 40 º C ; dan

Lampu metal Halida, Merkuri dan Sodium cocok untuk penerangan di luar

bangunan. Lampu metal halida mempunyai daya antara 250 – 2000 watt, lampu

merkuri mempunyai daya antara 50 – 1000 watt dan lampu sodium tingkat tinggi

mempunyai daya antara 70 – 2000 watt, sedang lampu sodium tekanan rendah

mempunyai daya antara 18 – 180 watt. Bentuk dari lampu jenis ini cukup besar

dan memiliki usia lampu yang cukup lama, metal halide 8000 – 10000 jam,

sodium tekanan rendah 10000 jam dan sodium tingkat tinggi 12000 jam.

Jimmy S. Juwana ( 2004 )

Berdasarkan pertimbangan uraian jenis – jenis lampu di atas maka pada Taman

IPTEK di Surakarta pada eksterior bangunan menggunakan jenis lampu sodium

tingkat tinggi untuk penerangan jalan dan menggunakan jenis lampu sorot halogen

untuk membentuk suasana pada eksterior bangunan. Untuk interior bangunan

menggunakan gabungan lampu jenis spot light terutama pada ruang pameran dan

peragaan dan lampu fluoresen untuk ruang – ruang dengan tuntutan pencahayaan

yang tinggi.

Secara umum jenis penghawaan dalam bangunan terbagi atas penghawaan

alami dan buatan. Penggunaan penghawaan alami dapat dilakukan dengan

Page 172: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

pengoptimalan bukaan pada bangunan dan perletakan orientasi bangunan yang

tepat. Dewasa ini perancangan dan penyelenggaraan bangunan dilakukan dengan

pendekatan teknologi modern dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan pada

pengguna bangunan. Fungsi penggunaan sistem tata udara adalah

mempertahankan suhu dan kelembaban dalam ruangan dengan cara menyerap

panas yang ada dalam ruangan. Meskipun terdapat banyak ragam dan jenis mesin

tata udara, namun pada dasarnya hanya terdapat dua sistem tata udara yaitu sistem

tata udara langsung ( Direct Cooling ) dan sistem tata udara tidak langsung (

Indirect Cooling ). Pada sistem tata udara langsung, udara diturunkan suhunya

oleh refrigerant dan disalurkan ke dalam ruangan tanpa saluran udara ( ducting ).

Jenis yang umum digunakan adalah AC window dengan kapasitas antara 0,5 – 2

pk, AC Split Unit dengan kapasitas 0,5 – 3 pk dan AC Package unit dengan

kapasitas sampai 10 pk. Berbeda dengan sistem tata udara langsung, dalam sistem

tata udara tidak langsung refrigerant yang digunakan bukan Freon tetapi air es (

chilled water ) dengan suhu sekitar 5ºC. Air es dihasilkan dalam chiller ( mesin

pembuat es yang menggunakan refrigerant sebagai zat pendingin ). Sistem ini

dikenal sebagai sistem tata udara terpusat ( Central Air Conditioning System ).

Jimmy S. Juwana ( 2004 )

Berdasarkan uraian di atas maka pada Taman IPTEK di Surakarta

menggunakan sistem tata udara terpusat dengan pertimbangan estetika baik dari

eksterior maupun interior bangunan. Selain itu, penggunaan sistem tata udara

terpusat ini akan dilengkapi dengan sistem pengendalian otomatis pada beberapa

ruang sehingga semakin memudahkan pengoperasian bangunan.

Page 173: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

5.4.2.2. Analisis sistem air

Analisis sistem air bertujuan untuk memperoleh sistem air yang sesuai dengan

bentuk bangunan dan untuk mendapatkan sistem air yang sesuai dengan fungsi

bangunan dilakukan dengan dasar pertimbangan sebagai berikut.

1) Jumlah / kapasitas terpakai dan terbuang

2) Potensi dan kendala lingkungan yang ada

3) Teknologi yang sesuai situasi dan kondisi lingkungan

4) Dana yang tersedia; dan

5) Kondisi fisik lingkungan

Ø Sistem air bersih

Pengadaan sumber air bersih dapat diperoleh dari PDAM dan air sumur.

Terdapat dua cara pendistribusian air bersih yaitu dengan sistem Up Feed

Distribution dan Down Feed Distribution. Pemakaian sistem Down Feed

Distribution lebih baik karena air tanah tidak terus menerus dipompa ke atas

(seperti Up Feed Distribution) sehingga lebih menghemat dalam penggunaan

energi, tetapi di tampung dalam tangki-tangki air yang diletakkan di atas

kemudian didistribusikan.

P PDAM

Sumur

GWT TR

Wastafel

WC

Dapur/pantry

Gambar V.48 Skema sistem air bersih Sumber : dok. pribadi - 2010

Page 174: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Ø Sistem air kotor

Air kotor dari aktivitas bangunan berupa limbah cair dan limbah padat. Untuk

limbah cair dari dapur, wastafel dan kamar mandi akan dilakukan sistem

pengolahan pada sewage treatment plant sehingga dapat dimanfaatkan kembali,

sedangkan untuk limbah padat akan dibuang ke septic tank.

Air hujan akan dimanfaatkan kembali dengan sistem Rain Water Harvesting

( penampungan air hujan ) kemudian dilakukan proses pengelolahan ( treatment )

agar air hujan tersebut layak dan aman untuk digunakan kembali. Air hujan yang

sudah dilakukan pengolahan disimpan ke dalam tank penampungan air yang

nantinya akan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, flushing water untuk toilet,

air untuk pemadam kebakaran ( hydran dan sprinkler ) dan pemakaian air di

cooling tower untuk pendingin ruangan.

Air kotor ( wastafel, KM

dan air hujan )

Air kotor ( dapur, pantry )

Air kotor ( tinja )

Pengolahan

BPL

ST SP

P Air olahan

Taman

Riol kota BK SP

Air hujan Saluran drainase BK Riol kota

Pengolahan STP P

Taman KM Chiller Hydran

Tank Penampungan

Gambar V.49 Skema sistem air kotor Sumber : dok. pribadi - 2010

Page 175: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

5.4.2.3. Analisis sistem pembuangan sampah

Analisis sistem pembuangan sampah dilakukan dengan dasar pertimbangan :

1) Jumlah / kapasitas sampah yang dihasilkan

2) Jenis sampah yang dihasilkan

3) Polusi yang ditimbulkan

4) Fasilitas lingkungan yang menunjang

5) Dimensi bangunan

Sampah – sampah yang dihasilkan pada Taman IPTEK terdiri dari sampah

organik dan anorganik. Kedua jenis sampah ini akan dipisahkan dengan

penyediaan tempat sampah yang berbeda agar memudahkan dalam sistem

pengolahan nantinya. Tempat sampah yang direncanakan berupa tempat sampah

permanen dan tidak permanen. Tempat sampah permanen ditempatkan pada area

outdoor sedangkan untuk tempat sampah tidak permanen ditempatkan di dalam

ruangan untuk memudahkan ketika terjadi perubahan – perubahan pada penataan

layout. Sampah – sampah yang bersifat organik akan didaur ulang menjadi pupuk

untuk kepentingan taman pada Taman IPTEK dengan menggunakan sistem daur

ulang sederhana. Selain dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, pengelolaan sampah

organik ini juga dapat berfungsi sebagai wahana pembelajaran bagi pengunjung

Taman IPTEK. Untuk sampah – sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali

atau diubah menjadi barang – barang tepat guna.

5.4.2.4. Analisis sistem mekanikal

Analisa sistem mekanikal dilakukan dengan dasar pertimbangan sebagai

berikut.

Page 176: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

1) Jenis peralatan mekanikal yang tersedia

2) Jumlah, bentuk dan ukuran alat

3) Spesifikasi alat mekanik

4) Dana yang tersedia

5) Potensi dan kendala

Peralatan mekanikal yang digunakan untuk pengoperasian suatu bangunan

sangat beragam jenisnya sesuai dengan perkembangan tuntutan dan kemajuan di

bidang teknologi. Peralatan mekanikal yang digunakan pada Taman IPTEK di

Surakarta adalah genset, pompa air dan peralatan sistem tata udara seperti unit

penghantar udara ( Air Handling Unit ), mesin pembuat es ( chiller ), kondensor (

Condenser ) dan menara pendingin ( Cooling Tower ).

Secara umum terdapat beberapa tipe genset, antara lain open type genset, silent

type ( Soundproof ) genset dan mobile type ( trailer ) genset. Tipe genset yang

digunakan adalah silent type ( Soundproof ) genset. Tipe genset ini memiliki

peredam suara yang cukup baik sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang

berlebih pada bangunan. Genset tipe ini banyak digunakan pada bangunan

perkantoran dan daerah perumahan. Sama seperti tipe genset yang cukup beragam

pompa juga sangat beragam jenisnya, tergantung dengan kemampuan daya tarik

dan pancur dari pompa tersebut. Jenis pompa yang digunakan adalah tipe jet pum

dengan kemampuan tarik air dapat mencapai 50 meter.

5.4.2.5. Analisis sistem elektrikal

Analisa sistem elektrikal dilakukan dengan dasar pertimbangan sebagai berikut.

1) Sumber daya yang ada

2) Jumlah / kapasitas yang dibutuhkan

Page 177: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

3) Peralatan elektrikal yang digunakan

4) Jumlah, bentuk dan ukuran alat

5) Spesifikasi peralatan tersebut

6) Potensi dan kendala yang ada

7) Dana yang tersedia

Sumber energi listrik utama yang digunakan berasal dari PLN dengan

generator ( genset ) sebagai sumber energi listrik cadangan ketika dalam keadaan

darurat. Dalam penggunaannya memakai sistem Automatic Transfer Switch (

ATS ) yang berfungsi secara otomatis menghidupkan genset ketika terjadi

pemutusan atau pemadaman dari PLN.

Sebagai sumber energi alternatif yang ramah linkungan akan memanfaatkan

energi surya dengan menggunakan panel surya ( solar sel ) yang ditempatkan pada

area bangunan yang terekspose sinar matahari. Penggunaan panel surya pada

bangunan mampu mengurangi tingkat konsumsi energi bangunan yang memiliki

dampak terhadap lingkungan.

5.4.2.6. Analisis sistem penanggulangan bahaya kebakaran

Analisis sistem penanggulangan bahaya kebakaran dilakukan dengan dasar

pertimbangan sebagai berikut.

PLN Meteran

ATS MDP

Bahan bakar Genset

SDP Ruang - ruang

Gambar V.50 Skema sistem elektrikal Sumber : dok. pribadi - 2010

Page 178: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

1) Sumber / penyebab kebakaran

2) Sistem penanggulangannya

3) Bahan bangunan yang digunakan

4) Macam alat pemadam kebakaran

5) Penyelamatan manusia

6) Dana yang tersedia

Peristiwa kebakaran merupakan bahaya yang sering terjadi pada bangunan,

terutama bangunan dimana ada banyak orang yang menggunakan. Ada dua jenis

bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat dari timbulnya kebakaran yaitu kerugian

material dan keselamatan jiwa manusia. Beberapa aspek penyelamatan sebenarnya

lebih diarahkan dan diprioritaskan pada penyelamatan jiwa manusia terlebih

dahulu, untuk kemidian meminimalkan kerugian pada tahap berikutnya. Sehingga

pada prinsipnya, konsep penanggulangan kebakaran (fire safety) yang utama

adalah penyelamatan jiwa manusia.

Bahaya keselamatan jiwa manusia pada peristiwa kebakaran dapat

diklasifikasikan :

1. Bahaya langsung

a. tersengat temperatur yang tinggi

b. keracunan asap

2. Bahaya tidak langsung

a. terluka

b. terjatuh

c. terserang sakit

d. mengalami shock/serangan psikologis

Page 179: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

Sistem penanggulangan kebakaran

Sebagai suatu sistem, bangunan terdiri dari sub sub sistem yang membentuknya

secara integral dalam satu kesatuan. Sub-sub sistem tersebut antara lain arsitektur,

struktur, mekanikal, elektrikal,desain ruang dalam ( interior ), desaain ruang luar (

landscape ), utilitas, dan sistem-sistem lain seperti manajemen /pengelolaan,

maitenance/service, sistem penanggulangan kebakaran /fire safety. Sistem-sistem

ini haruslah terintegrasi dengan baik dalam bangunan. Pada pelaksanaannya,

tentunya penataan atau perencanaannya harus dilibatkan secara kontinyu pada saat

proses konstruksi secara keseluruhan. Proses konstruksi yang dimaksudkan di atas

adalah dari mulai tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian serta

perbaikan dan perawatan.

Tujuan perencanaan penanggulangan kebakaran (Fire Safety ) adalah untuk

menyelamatkan jiwa manusia dan kemudian menghindari kerusakan seminimal

mungkin. Dasar-dasar penyelamatan terhadap bahaya kebakaran banguan,

dilandasi oleh sifat alamiah api yang signifikan membahayakam baik itu yang

menimbulkan kerugian maerial ataupun keselamatan jiwa manusia. Beberapa item

yang sekaligus juga menjadi tujuan langkah penyelamatan terhadap bahaya

kebakaran, antara lain:

- mencegah api/kebakaran

- mencegah api berkembang tidak terkendali

- mendeteksi adanya api sedini mungkin

- memadamkan api secepatnya

- memudahkan pengevaluasian penghuni dan barang

- meminimalkan kerusakan

Page 180: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

sedangkan implementasi dari tindakan-tindakan penyelamatan di atas bisa

diringkas menjadi empat bagian utama yaitu :

- menyelamatkan jiwa manusia

- menyelamatkan bangunan dan isinya

- menjadi acuan/pedoman proses penanggulangan dan penyelamatan

- meminimalkan kerusakan pada lingkungan

Pada dasarnya, berdasarkan implementasi dan cara pelaksanaannya, sistem

penanggulangan kebakaran biasanyadiklasipikasikan dalam dua janis yaitu :

sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Keduannya diupayakan bekerja

secara bersama-sa ma melindungi bangunan dari bahaya kebakaran.

Sistem Proteksi Aktif

Sistem proteksi aktif merupakan perlindungan terhadap kebakaran melalui sarana

aktif yang terdapat pada bangunan atau sistem perlindungan dengan menangani

api/kebakaran segara langsung. Cara yang lazim digunakan adalah :

a. Sistem Pendektesian Dini

Sistem pendektesian dini terhadap terjadinya kebakaran dimaksudkan untuk

mengetahui serta dapat memberi refleksi cepat kepada penghuni untuk segera

memadamkan api pada tahap awal.

Sensor-sensor yang umum dikenal adalah :

§ alar kebakaran;

§ detektor panas, asap,nyala atau gas

§ manual call point;

Page 181: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

§ panel control;

§ sumber daya darurat lainya

Hal-hal penting yang menjadi perhatian dalam penggunaan sistem peralatan ini

pada bangunan antara lain :

1. menentukan tipe alat pendeteksian yang digunakan

2. mengatur distribusi perletakan detektor dalam banguan

3. sistem pengintalasian alat sensor

4. pemeriksaan dan pemeliharaan instalansi (agar selalu dapat bekerja bila

suatu waktu dibutuhkan )

b. Sistem Pemercik (Spirinkler) Otomatis

Sistem ini biasanya bersinegri langsung dengan sistem pendeteksi dini, dimana

bila sistem detektor bekerja, langsung dilanjutkan dengan bekerjanya alat ini

untuk pemadam. Beberapa sistem yang bisa dikenal antara lain :

- alarm kebakaran;

- sistem spinkler otomatis

- sistem hidran (hidran dalam maupun halamam);hose reel;

Beberapa faktor yang menjadi sangat penting didalam perencanaan sistem

pemercik otomatis ini : karakteristik alat pemercik (spinkler ), jenis bangunan

yang dilayani, distribusi dan jarak pemasangan alat, daerah jangkauan yang dapat

dicapai alat, pasokan air, instalasi pemipaan alat.

Page 182: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

c. Sistem Pemadam dengan Bahan Kimia Portable

1. alat pemadam Halon/BCP;

2. alat pemadam CO2;

3. alat pemadam Dry chemicals;

4. alat pemadam buisa/foam;

d. Sistem Pemadam Khusus, yang mencakup :

1. CO2

component,

2. Halon extinguisher unit;

3. Foam systems;

Pertimbangan dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyedian

peralatan di atas adalah :

1. Untuk sistem penyemprot tetap/tidak bergerak (fixed system)

§ Distribusi peralatan di dalam bangunan

§ Jumlah dan kapasitas alat yang digunakan per cakupan layanan

§ Konsentrasi bahan kimia minimum yang disyaratkan

§ Jenis bangunan yang dilayani

2. Sistem penyemprot bergerak (portable system)

§ Tipe alat pemadam

§ Perkiraan tingkat api yang akan dihadapi untuk menentukan jenis dan

kapasitas alat yang akan digunakan

§ distribusi alat, biasanya ditempatkan pada daerah-daerah yang rawan

terbakar misalnya dpur, ruang mesin, gudang dan lain-lain

Page 183: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

e. Sistem Pengendalian Asap, sistem yang umum dipakai :

1. smoke venting;

2. smoke towers;

3. tata udara untuk pengendalian asap; dan

4. eleventor smoke control.

Sistem Proteksi Pasif

Sistem proteksi pasif merupakan sistem perlindungan terhadap kebakaran yang

bekerjanya melalui sarana pasif yang terdapat pada banguan. Biasanya juga

disebut sebagai sistem perlindungan bangunan dengan menangani api dan

kebakaran secara tidak langsung. Caranya dengan meningkatkan kinerja bahan

bangunan, stuktur bangunan, pengontrolan dan penyediaan fasilitas pendukung

penyelamatan terhadap bahaya api dan kebakaran.

Yang termasuk di dalam sistem proteksi pasif ini antara lain :

a. Perencanaan dan desain site, akses dan lingkungan bangunan

b. Perencanaan struktur bangunan

c. Perencanaan material konstruksi dan interior bangunan

d. Perencanaan daerah dan jalur penyelamatan (evakuasi) pada bangunan

e. Manajemen sistem penanggulangan kebakaran

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1281/1/arsitektur-vinky8.pdf

Fungsi Taman IPTEK sebagai pusat pameran dan peragaan maka penggunaan

jenis sistem pemadam kebakaran yang akan digunakan menyesuaikan fungsi

ruang dan alat – alat yang dipamerkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka

sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran bangunan menggunakan

Page 184: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

sistem proteksi aktif dan pasif. Sistem proteksi aktif menggunakan alat detektor

panas, asap,nyala atau gas, sistem pemadam otomatis berupa sprinkler air dan gas,

sistem pemadam portable dan sistem pemadam kebakaran khusus berupa foam

system, dan sistem pengendali asap.

Sistem proteksi pasif yang digunakan berupa perencanaan dan desain site, akses

dan lingkungan bangunan, penyediaan jalur penyelamatan dalam bangunan berupa

tangga darurat, dan perencanaan struktur bangunan.

5.4.2.7. Analisis sistem penangkal petir

Analisis sistem penangkal petir dilakukan dengan dasar pertimbangan sebagai

berikut.

1) Ketinggian bangunan terhadap lingkungan sekitar

2) Luas dan ukuran bangunan

3) Jenis alat yang digunakan

4) Pemasangan penangkal petir tidak mengganggu fasad bangunan.

5) Dana / anggaran yang tersedia

Sistem penangkal petir terdiri dari:

- Sistem Franklin

SG

SA

SHT

OPB

PK

TSG

TSA

H

Gambar V.51 Skema sistem pencegahan bahaya kebakaran Sumber : dok. pribadi - 2010

Page 185: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Prinsip ini melindungi isi dari kerucut, dimana jari- jari dan alasnya sama

tinggi kerucut. Sistem ini untuk bangunan dengan luasan atap yang relatif luas

dirasa kurang efektif dan efisien.

- Sistem Faraday

Sistem ini menggunakan jaringan tiang- tiang kecil yang dipasang di atas atap

atap. Tinggi tiang tidak lebih dari 60 cm. Sistem ini lebih efektif dibanding

sistem Franklin.

- Sistem Thomas

Sistem ini menggunakan alat berbentuk payung setinggi 50 cm yang dipasang

diatas atap dan diisolasi agar tidak mengalirkan listrik ke dalam bangunan.

- Penangkal petir radioaktif

Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir , dan dihasilkan

kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan yang

dihasilkan oleh proses ionisasi , maka penggagalan proses ionisasi di lakukan

dengan cara memakai Zat berradiasi misl. Radiun 226 dan Ameresium 241 ,

karena 2 bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang bisa

menetralkan muatan listrik awan. Sedang manfaat lain adalah hamburan ion

radiasi akan menambah muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana

awan yang bermuatan besar yang tidak mampu di netralkan zat radiasi

kemuadian menyambar maka akan condong mengenai penangkal petir ini.

Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya ,

berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi

pemakaian zat beradiasi dimasyarakat.

- Penangkal petir electrostatic

Page 186: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian system

penangkal petir Radioaktif , yakni menambah muatan pada ujung finial /

splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar .Perbedaan dari

sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk

Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat

berradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan

dari Listrik Awan yang menginduksi permukaan bumi.

Dari uraian berbagai jenis penangkal petir di atas maka pada Taman IPTEK di

Surakarta menggunakan sistem penangkal petir electrostatic. Sistem ini lebih

aman baik bagi bangunan maupun masyarakar karena sudah tidak menggunakan

zat beradiasi yang berbahaya.

5.4.2.8. Analisis sistem komunikasi

Sistem komunikasi pada bangunan ini dibedakan menjadi 2, yaitu :

- Komunikasi user dengan lingkungan luar

Komunikasi ini bisa terjadi antara pengelola dengan pihak luar atau

pengunjung dengan pihak luar. Untuk pengelola yang melakukan komunikasi

(biasanya formal) dengan pihak luar, diinstalasikan sistem telepon PABX dan

WAN (Wide Area Network).

- Komunikasi sesama user di dalam bangunan

Komunikasi user dalam bangunan meliputi komunikasi pengelola dengan

pengunjung atau komunikasi antar pengelola. Komunikasi antar pengelola

dapat dilayani memakai sistem telepon dengan operator (PABX) dan LAN.

Sementara itu, untuk berkomunikasi pengelola dengan pengunjung dapat

dipergunakan untuk interkom atau speaker yang diinstalasikan pada ruang-

Page 187: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

ruang terutama yang diakses publik. Sistem ini misalnya, berguna untuk

pemberitahuan informasi kepada pengunjung.

5.5. Analisis interior Taman IPTEK di Surakarta

Tujuan dilakukannya analisis interior adalah untuk memperoleh penataan

elemen – elemen ruang dan penataan perabot / furniture yang disesuaikan dengan

suasana yang ingin ditampilkan pada ruang kegiatan. Analisi interior ruang

didasarkan pada 8 hal sebagai berikut.

1) Fungsi ruang kegiatan

2) Bentuk ruang kegiatan

3) Kapasitas pemakai ruang

4) Macam, jumlah, bentuk, ukuran perabot

5) Citra dan suasana yang diinginkan

6) Selera tentang corak dan warna

7) Bahan interior yang digunakan

8) Dana yang tersedia

Bangunan penerima terdiri dari hall, loket dan ruang informasi. Berdasarkan

sifat dari bangunan penerima maka interior dari massa bangunan tersebut harus

mampu memberikan kesan menyambut pengunjung. Untuk menampilkan kesan

terbuka dan menyambut pada interior bangunan penerima banyak menggunakan

bahan berupa kaca. Warna – warna yang digunakan pada ruangan adalah warna –

PK Operator Utama Telkom

PABX

Ruang - ruang

Gambar V.52 Skema sistem komunikasi Sumber : dok. pribadi – 2010

Page 188: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

warna yang menarik dan cerah agar pengunjung merasakan suasana yang ceria

dan terhibur. Banyaknya kapasitas pengunjung yang cukup banyak menyebabkan

interior pada bangunan penerima harus memiliki kesan ruang yang luas dan

longgar, oleh karena itu bangunan penerima menggunakan sistem struktur bentang

lebar untuk mengurangi banyaknya kolom dalam ruangan.

Ruang – ruang pameran dan peragaan terbagi atas beberapa zone yang masing

– masing sesuai dengan materi pameran dan peragaannya. Zone – zone pada

pameran dan peragaan tidak dipisahkan ruangannya. Konsep interior dari ruang

pameran dan peragaan yang digunakan berupa ruang pameran dan peragaan luas

yang nantinya akan dibagi berdasarkan zona. Bentuk ruang pamerannya berupa

ruang pameran yang menerus sehingga pengunjung dapat melakukan perjalanan

menikmati pameran dan peragaan tanpa terputus. Sebagai pembatas antara zona

yang satu dengan yang lain dapat berupa penyekat ruang dari bahan yang fleksibel

( dapat berubah ) atau materi pameran / peragaan itu sendiri dan dapat pula

dengan membuat perbedaan ketinggian atar zona.

Penggunaan material kaca untuk menampilkan kesan terbuka dan menggunakan struktur bangunan bentang lebar

Gambar V.53 Hall Sumber : www.craftontullsparks.com-Nov 2010

Page 189: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Bangunan penunjang berupa food court berada di lantai dasar dengan bentuk

ruang, penggunaan material dan warna yang menarik dan berkesan santai. Interior

pada area food court digabungkan dengan unsur – unsur taman untuk

menambahkan kesan santai dan memberikan kenyamanan pada pengunjung.

Untuk ruang seminar, workshop dan perpustakaan berada pada lantai atas untuk

memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pengunjung. Ruang seminar dan

workshop dibuat dengan suasana semi formal untuk memberi kesan

menyenangkan bagi pengunjung. Ruang perpustakaan ditata dengan bentuk yang

organis sehingga ketika berada di perpustakaan pengunjung tidak cepat merasakan

kebosanan.

Ruang – ruang pada bangunan pengelola dibuat formal seperti bentuk kantor

pada umumnya. Ruang – ruang pada bangunan pengelola dibuat fleksibel, dengan

kemungkinan dilakukannya perubahan. Material yang digunakan berupa material

yang mudah untuk di rakit, misalnya dari kaca dan papan partisi.

Gambar V.54 Bentuk ruang pameran dan peragaan yang menerus dihubungkan oleh

void Sumber :

www.google.co.id/imglanding?q=interior%20science%20park&imgurl - 2010

Gambar V.55 Pembatas ruang pameran dan peragaan oleh obyek pameran itu sendiri

Sumber : http://www.google.co.id/imglanding?q=inte

rior%20museum&imgurl - 2010

Page 190: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

5.6. Analisis eksterior Taman IPTEK di Surakarta

Tujuan dilakukannya analisis eksterior adalah untuk menentukan ungkapan

ruang luar yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan fungsi baik dari kegiatan

maupun dari peran ruang luar itu sendiri.

Ditinjau dari tuntutan fungsi kegiatan, ruang luar dapat berupa :

· Area parkir

· Pertamanan

· Plaza

Dalam hal ini dasar pertimbangannya adalah :

1) Macam dan ukuran luas yang dibutuhkan oleh fungsi

2) Komponen ruang luar seperti pohon atau tanaman, bebatuan, kolam,

perkrasan, dll.

3) Kondisi topografi

4) Kondisi iklim

5) Dana yang tersedian

Ditinjau dari perannya, ruang luar dapat berperan sebagai penyelaras dengan

lingkungannya, barrier atau pembatas antara bangunan dengan lingkungan sekitar,

Gambar V.56 Bentuk kantor dengan ruang – ruang yang fleksibel, menggunakan material penyekat kaca

Sumber : Presentasi Hunter Douglas - 2009

Page 191: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

dan area peralihan suasana dari lingkungan luar menuju lingkungan dalam. Dalam

hal ini dasar pertimbangannya adalah :

1) Fungsi dan bentuk bangunan

2) Penghayatan peraluhan suasana yang dikehendaki

3) Tingkat kontras anatar bangunan dengan lingkungannya

5.6.1. Analisis taman

Taman terdiri dari beberapa element pembentuk, diantaranya :

1) Vegetasi ( tanaman )

Dari segi botanis / morphologis, tanaman dibagi menjadi :

a) Pohon : batang berkayu, percabangan jauh dari tanah, berakar dalam, dan

tinggi di atas 3,00 meter.

b) Perdu : batang berkayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal,

dan tinggi 1,00 – 3,00 meter.

c) Semak : batang tidak berkayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar

dangkal, dan tinggi 50 cm – 1 m.

d) Penutup tanah : batang tidak berkayu, berakar dangkal, dan tinggi 20 cm –

50 cm

e) Rerumputan

Perletakan tanaman haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perancangan

tanpa melupakan fungsi daripada tanaman yang dipilih.

Page 192: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

2) Furniture

3) Element air

Gambar V.57 Lampu taman Sumber : http://www.fyfe-glenrock.com - 2009

Gambar V.58 Shelter Sumber : http://www.google.co.id/imgres-2011

Gambar V.59 Bangku taman Sumber : http://www.google.co.id/imgres-2011

Gambar V.60 Kolam Sumber : http://www.google.co.id/imgres-

2011

Gambar V.61 Air mancur Sumber : http://www.google.co.id/imgres-

2011

Page 193: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

5.6.2. Analisis Plaza

Plaza sebagai sebuah area kota yang dimanfaatkan masyarakat sebagai area

kota yang dimanfaatkan masyarakat sebagai kegiatan rekreasi pasif. Plaza

diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, yaitu :

1) The street plaza

Merupakan bagian kecil dari ruang publik terbuka yang langsung bersebelahan

dengan trotoar dan berhubungan langsung dengan jalan. Tipe plaza ini dapat

merupakan perluasan dari trotoar atau archade ( shopping street ). The street

plaza umumnya digunakan sebagai tempat duduk, beristirahat, menunggu dan

cenderung banyak dikunjungi oleh kaum pria daripada wanita.

2) The corporate foyer

Merupakan bagian dari komplek pada bangunan – bangunan tinggi. Fungsi

utama plaza ini sebagai wadah iklan bagi sponsor pada prusahaan –

perusahaan yang ada disana. Foyer ini biasanya

merupakan hak milik pribadi perusahaan, namun

aksesibel untuk publik. Plaza jenis ini terkadang

ditutup bersama dengan berakhirnya jam kerja.

Gambar V.62 Street plaza Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sketchyskateboarding.co.uk-

2011

Gambar V.63 The courporate foyer Sumber : http://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&client=firefox -2011

Page 194: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

3) The urban oasis

Merupakan tipe plaza yang banyak ditumbuhi tanaman, memiliki taman atau

kebun dan pada umumnya terletak jauh dari jalan. Plaza tipe ini biasa didesain

pada tempat yang jauh dari kebisingan dan aktivitas kota yang padat. The

urban oasis biasa dijadikan sasaran bagi masyarakat kota sebagai tempat

makan siang, membaca, bersosialisasi atau berkumpul bersama.

4) The transit foyer

Sebagai tempat umum untuk transit pada terminal – terminal pemberhentian

seperti pada terminal bus dan subway.

5) The street as plaza

Tempat tersebut dapat digunakan untuk berjalan – jalan, makan, dan

memperhatikan aktivitas di sekitar. Sebagian besar berlokasi di area kota

tradisional atau pedestrian pada pusat perbelanjaan ( shopping street ).

Gambar V.65 The street as plaza Sumber : http://www.google.co.id/search -2011

Gambar V.64 The urban oasis Sumber : http://www.google.co.id/search -2011

Page 195: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

6) The grand public space

Plaza ini memiliki karakter yang sama dengan town square atau plaza. Plaza

ini berada pada tempat yang memiliki fungsi lahan yang bervariatif seperti

perkantoran, retail, transit, gudang dan sebagainya. Tempat yang luas ini

cukup fleksibel dengan dapat digunakan sebagai outdoor café, konser,

pertunjunkan seni, ataupun pameran. Plaza ini biasa berada pada pusat kota.

Dari beberapa tipe plaza yang diuraikan di atas, maka plaza yang dimaksudkan

pada Taman IPTEK di Surakarta adalah the grand public space. Plaza yang

direncanakan pada Taman IPTEK di Surakarta memiliki fungsi sebagai tempat

pameran / peragaan dan tempat bersantai.

5.6.3. Analisis parkir

Ditinjau dari sudut perancangannya maka kriteria dan prinsip tempat parkir

secara garis besar harus mamperhatikan faktor berikut.

1) Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir

Untuk kegiatan yang berlangsung sepanjang waktu, maka tempat parkir perlu

dilengkapi dengan penerangan yang cukup. Penerangan dapat menggunakan

lampu taman setinggi 2,00 meter ataupun penempatan lampu jalan merkuri.

2) Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan luas tempat parkir

Gambar V.66 The grand public space Sumber : http://www.google.co.id/search -2011

Page 196: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Luas tempat parkir disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang hendak

ditampung. Melalui jumlah kendaraan yang ditampung dapat diketahui

perkiraan luas yang dibutuhkan.

3) Ukuran dan jenis kendaraan yang akan ditampung

Perhatikan standart dan ukuran dari jenis kendaraan yang hendak parkir.

4) Mempunyai keamanan yang baik dan terlindung dari panas pancaran sinar

matahari. Untuk mengurangi panas sinar matahari di siang hari, tempat parkir

sebaiknya diberikan tanaman peneduh di antara pembatas parkir.

5) Cukup penerangan cahaya di malam hari

Di malam hari, tempat parkir mempunyai penerangan yang baik.

6) Tersedianya sarana penunjang parkir misal tempat tunggu sopir, tempat

sampah

Bentuk tempat parkir kendaraan mempunyai beberapa jenis, yakni :

1) Parkir tegak lurus ( Perpandicular )

2) Parkir sudut ( Angel )

Gambar V.67 Bentuk parkir tegak lurus Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar V.68 Bentuk parkir sudut Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Page 197: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

3) Parkir parallel ( Paraller )

4) Parkir khusus bagi penderita cacat

Gambar V.69 Bentuk parkir parallel Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar V.70 Bentuk parkir khusus penderita cacat Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Page 198: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

BAB VI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pada bab konsep perencanaan dan perancangan akan menbahas konsep tata

ruang dan tata massa, konsep site, konsep bentuk ruang dan bentuk massa, konsep

sistem teknis bangunan, dan konsep penataan tapak Taman IPTEK di Surakarta.

6.1. Konsep tata ruang dan tata massa Taman IPTEK di Surakarta

6.1.1. Jenis kegiatan

Jenis kegiatan yang diwadahi Taman IPTEK di Surakarta dengan penekanan

arsitektur high – tech adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan pameran / peragaan

Sifat Zone Kegiatan Permanen Outdoor Melihat dan bermain pipa bercerita, parabola berbisik,

spectrum warna, sistem katrol, permainan jungkat – jungkit, labirin, roket air, kolam Archimedes pompa tenaga surya, solar sel, bersepedah diatas kabel, water play, play tube,dan play ground.

Indoor § Basic science § Matematika

Melihat dan bermain segitiga Pythagoras, sumur gravitasi, sepeda roda persegi, tic tac toe, segitiga ajaib, menebak tanggal lahir, patok pengukur luas, merangkai pelangi, puzzle persegi, kubus eceran, jam pasir, kaleidocycle. § Fisika

- Energi Melihat dan bermain reaktor nuklir kartini, pompa tenaga surya, konveksi panas, panel – panel informasi tentang energi, solar sel, dan daya hantar panas.

- Mekanika Melihat dan bermain pengungkit, kereta luncur, kursi paku, titik berat, mesin momentum, katrol dan sabuk, kemudi roda, bola berpacu, menurun ke atas, dan distribusi massa.

Tabel VI.1 Kegiatan pameran / peragaan Sumber : Dok. pribadi - 2011

Page 199: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

- Getaran dan gelombang Melihat dan bermain resonator, gelombang air laut, cincin resonansi, pola suara, senar vibrasi, gelombang tekan, gelombang transversal, efek doppler, dan musik pipa.

- Listrik dan magnet Melihat dan bermain harpa tanpa dawai, replika transistor pertama di dunia, saklar cahaya, flip flop, hukum ohm, halilintar, generator pedal, generator van de graff dan bola melayang.

- Fluida Melihat dan bermain pengukur tinggi muka air, pengatur otomatis, si muka tegang, penyelam, dan cairan mengalir.

- Optik Melihat dan bermain berjabat tangan, warna bayangan, sudut kritis, bentuk aneh, dan lensa besar.

§ Kimia Melihat dan bermain sistem periodik, distilasi, bola plasma, proses pembuatan es, air menguap, air sebagai elektrolit, logam berkarat dan panel – panel informasi. § Biologi

Melihat dan bermain tulang manusia, mekanisme pernapasan, rantai makanan, dan mikroskop.

§ Technology Melihat dan bermain pordirga swayasa, propulsi jet, mesin mobil, mesin motor, sustainable transportation, shinkanzen, pesawat N250 gatotkoco, maket satelit dan obyek animasi satelit, maket kapal layar, dan komputer.

§ Lingkungan Melihat dan bermain simulasi gempa dan tsunami. § Area peneliti

cilik Melihat dan bermain kotaku, memancing, puzzle kupu – kupu, mencari potongan ulat, puzzle bumi, music pipa, mengenal waktu, silsilah keluarga, maket rumah, dan ruang praktek dokter.

§ Area ilmuan Melihat panel dan patung tokoh – tokoh yang berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Kegiatan penunjang

a) Kegiatan workshop

b) Kegiatan seminar dan diskusi

c) Kegiatan perpustakaan

Page 200: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

3) Kegiatan pengelola

Pelaku Jenis kegiatan Direktur peragaan IPTEK

Mengatur dan menyusun rencan kegiatan. Memantau operasional bangunan.

Wakil direktur bidang adm & keu sarana dan promosi

Mengatur bidang administrasi dan keuangan sarana dan promosi.

Wakil direktur bidang peragaan dan program

Mengatur peragaan dan program.

Ka Div. Adm dan keuangan

Mengatur keuangan, SDM, umum, pengadaan perlengkapan, tata surat, inventaris dan gudang.

Ka Div. gedung dan utilitas

Mengatur pemeliharaan gedung, bengkel dan fasilitas lingkungan, dan keamanan.

Ka Div. promosi dan kerja sama

Mengatur promosi dan kerja sama, customer service, dan grafis.

Ka Div. peragaan Mengatur operasional peragaan, grafis dan tata ruang, pemandu dan perawatan alat peraga, peragaan keliling, dan pengembangan alat peraga.

Ka. Div program dan pendidikan

Mengatur program pemdidikan, perpustakaan, dan pengembangan program.

Staf Div. Adm dan keuangan

Menangani keuangan, SDM, umum, pengadaan perlengkapan, tata surat, inventaris dan gudang.

Staf Div. gedung dan utilitas

Menangani pemeliharaan gedung, bengkel dan fasilitas lingkungan, dan keamanan.

Staf Div. promosi dan kerja sama

Menangani promosi dan kerja sama, customer service, dan grafis.

Staf Div. peragaan Menangani operasional peragaan, grafis dan tata ruang, pemandu dan perawatan alat peraga, peragaan keliling, dan pengembangan alat peraga.

Staf Div program dan pendidikan

Menangani program pemdidikan, perpustakaan, dan pengembangan program.

4) Kegiatan service

Kegiatan service yang dilakukan pada Taman IPTEK di Surakarta antara lain

kegiatan pemeliharaan, perbaikan, bongkar muat, pengamanan, kegiatan

metabolisme dan kegiatan operasional mekanikal – elektrikal pada bangunan.

6.1.2. Pelaku kegiatan

No Kelompok pelaku

Pelaku Tujuan

1. Pengunjung Usia pra sekolah Bermain dan rekreasi

Tabel VI.2 Kegiatan pengelola Sumber : Dok. pribadi - 2011

Tabel VI.3 Pelaku kegiatan Sumber : Dok. pribadi - 2011

Page 201: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Usia 6 – 14 tahun Bermain, membaca, lomba, seminar, workshop, menonton peragaan iptek

Remaja Belajar, membaca, lomba, seminar, bereksperimen, menonton iptek, workshop, rekreasi

Dewas ( masyarakat umum )

Menemani & mengawasi anak – anak menonton peragaan iptek, seminar, workshop, membaca, rekreasi

2. Pengelola Direktur peragaan IPTEK Mengatur dan menyusun rencan kegiatan, memantau operasional bangunan.

Wakil direktur bidang adm & keu sarana dan promosi

Mengatur bidang administrasi dan keuangan sarana dan promosi.

Wakil direktur bidang peragaan dan program

Mengatur peragaan dan program.

Div. Adm dan keuangan Menangani keuangan, SDM, umum, pengadaan perlengkapan, tata surat, inventaris dan gudang.

Div. gedung dan utilitas Mengatur pemeliharaan gedung, bengkel dan fasilitas lingkungan, dan keamanan.

Div. promosi dan kerja sama

Mengatur promosi dan kerja sama, customer service, dan grafis.

Div. peragaan Mengatur operasional peragaan, grafis dan tata ruang, pemandu dan perawatan alat peraga, peragaan keliling, dan pengembangan alat peraga.

Div program dan pendidikan

Mengatur program pemdidikan, perpustakaan, dan pengembangan program.

6.1.3. Kebutuhan ruang

Berikut ini merupakan kebutuhan ruang pada Taman IPTEK di Surakarta

dengan penekanan arsitektur high – tech berdasarkan pengelompokkannya.

Kelompok kegiatan Kebutuhan ruang Penerima § Entarance hall

§ Hall § R. Informasi § Loket

Pameran/peragaan Ø Outdoor

§ Loket dan R. Informasi § Area bermain yang terdiri dari :

- Area pipa bercerita - Area parabola berbisik - Area spektrum warna - Area sistem katrol - Area permainan jugkat – jungkit - Area labirin

Tabel VI.4 Kebutuhan ruang Sumber : Dok. pribadi - 2011

Page 202: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Ø Indoor

- Area roket air - Area kolam Archimedes - Area pompa tenaga surya - Area solar sel - Area bersepedah di atas kabel - Area water play - Area play tube - Area play ground § Outdoor rest area § Café dan snack shoop § Lavatory § Loket dan r. informasi § Area pameran dan peragaan, terdiri dari :

- Area basic science - Area Technology - Area lingkungan - Area peneliti cilik - Area ilmuan § Indoor rest area § Café dan snack shoop § Lavatory

Penunjang § Lobby § R. seminar § R.workshop § R.pengajar § Loker § R. pelayanan pinjam dan fotocopy § R. buku § R. baca § R. diskusi § Planetarium § Food court § Snack shop § Book store § Souvenir store § Lavatory

Pengelola § Hall/lobby § R. Direktur § R. Sekertaris direktur § R. Wakil direktur bidang adm & keu sarana

dan promosi § R. Wakil direktur peragaan dan program § R. Ka.Div.Adm & keuangan § R. Ka.Div. gedung dan utilitas § R. Ka.Div.promosi dan kerja sama § R. Ka.Div.peragaan § R. Ka.Div. program dan pendidikan § R. Staf Div.Adm & keuangan § R. Staf Div. gedung dan utilitas § R. Staf Div.promosi dan kerja sama § R. Staf Div.peragaan § R. Staf Div. program dan pendidikan § R.Rapat § R.Tamu

Page 203: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

§ Pantry § Lavatory

Service § Gudang § R.perbaikan § Area bongkar § Pos jaga § R.satpam § R.pompa § R.reservoir § R.AHU § R.panel AHU § R. genset § R.panel § R.PABX § Chiller § STP § Shaft § T.wudhu § R.sholat § Lavatory

6.1.4. Besaran ruang

Berikut ini merupakan hasil analisa besaran ruang pada Taman IPTEK di

Surakarta dengan penekanan arsitektur high – tech berdasarkan

pengelompokkannya.

1) Kelompok kegiatan penerima

Nama ruang Jumlah Besaran ( m² ) Entrance hall 1 buah 780 Loket 1 buah 70 R. Informasi 1 buah 22.5 Jumlah 872.5 m²

2) Kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer

Nama ruang Jumlah Besaran ( m² ) Outdoor Pipa bercerita 1 buah 120 Parabola berbisik 1 buah 120 Spektrum warna 1 buah 11.9

Tabel VI.5 Besaran ruang kelompok kegiatan penerima Sumber : Dok. pribadi - 2011

Tabel VI.6 Besaran ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan tempore Sumber : Dok. pribadi - 2011

Page 204: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

Sistem katrol 1 buah 60 Permainan jungkat - jungkit 1 buah 4.28 Labirin 1 buah 724.2 Roket air 4 buah 115.5 Kolam archimedes 1 buah 13.6 Pompa tenaga surya 1 buah 37.4 Solar sel 1 buah 17 Bersepedah di atas kabel 1 buah 136.85 Water play 1 buah 1074.4 Play tube 1 buah 69.7 Plaza 1 buah 1050 Kolam penampung air hujan 1 buah 300 Outdoor rest area 1 buah 600 Café dan snack shop 1 buah 150 Pool area 1 buah 150 Jumlah 4.594.93 m² Indoor Basic Science Hall 1 buah 950 Indoor rest area 1 buah 240 Lavatory 1 buah 118.35 Matematika Segitiga Pythagoras 1 buah 6,75 Sumur gravitasi 1 buah 9,01 Sepeda roda persegi 1 buah 7,5 Tic tac toe 1 buah 6,96 Segitiga ajaib 1 buah 6,96 Menebak tanggal lahir 1 buah 8,45 Patok pengukur luas 1 buah 6,9 Merangkai pelangi 1 buah 7,2 Puzzle persegi 1 buah 6,96 Kubus eceran 1 buah 5,4 Jam pasir 1 buah 6 Kaleidocycle 1 buah 6 Jumlah 84.09 m² Fisika Reaktor nuklir kartini 1 buah 15,75 Konveksi panas 1 buah 31,5 Panel informasi 10 buah 31,5 Daya hantar panas 1 buah 30,9 Pengungkit 1 buah 2,7 Kereta luncur 1 buah 7,5 Kursi paku 1 buah 4,88 Titik berat 1 buah 3 Mesin momentum 1 buah 3 Katrol dan sabuk 1 buah 4,5 Kemudi roda 1 buah 3 Bola berpacu 1 buah 9 Menurun ke atas 1 buah 3,75 Distribusi massa 1 buah 6 Resonator 1 buah 3 Gelombang air laut 1 buah 4,13 Cincin resonansi 1 buah 3

Page 205: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

Pola suara 1 buah 4,88 Senar vibrasi 1 buah 9 Gelombang tekan 1 buah 3 Gelombang transversal 1 buah 4,5 Efek doppler 1 buah 3 Musik pipa 1 buah 3,3 Harpa tanpa dawai 1 buah 2,63 Replika transistor pertama di dunia 1 buah 6,75 Saklar cahaya 1 buah 2,46 Flip flop 1 buah 2,04 Hukum ohm 1 buah 3 Halilintar 1 buah 3 Generator pedal 1 buah 6 Generator van de graff 1 buah 6,21 Bola melayang 1 buah 2,69 Pengukur tinggi muka air 1 buah 3 Pengatur otomatis 1 buah 5,25 Si muka tegang 1 buah 3,3 Penyelam 1 buah 3 Cairan mengalir 1 buah 3,75 Berjabat tangan 1 buah 2,7 Warna bayangan 1 buah 10,5 Sudut kritis 1 buah 4,5 Bentuk aneh 1 buah 15 Lensa besar 1 buah 3,75 Jumlah 284.32 m² Kimia Sistem periodik 1 buah 16,88 Distilasi 1 buah 2,1 Bola plasma 1 buah 3 Proses pembuatan es 1 buah 2,1 Air menguap 1 buah 2,1 Air sebagai elektrolit 1 buah 2,1 Logam berkarat 1 buah 7,5 Panel – panel informasi 10 buah 31,5 Jumlah 67.28 m² Biologi Tulang manusia 1 buah 9,21 Mekanisme pernapasan 1 buah 6 Rantai makanan 1 buah 6 Mikroskop 4 buah 12 Jumlah 33.21 m² Technology Pordirga swayasa 1 buah 60 Propulsi jet 1 buah 12 Mesin mobil 1 buah 24 Mesin motor 1 buah 36 Sustainable transportation 1 buah 13,5 Shinkanzen 1 buah 6 Pesawat N250 gatotkoco 1 buah 12 Maket satelit dan animasi satelit 1 buah 15,75 Maket kapal layar 1 buah 9 Komputer 1 buah 2,46

Page 206: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

Industri pertambangan minyak bumi 1 buah 52,5 Jumlah 243.21 m² Lingkungan Simulasi gempa 1 buah 63 Gelombang tsunami 1 buah 10,5 Jumlah 73.5 m² Area peneliti cilik Kotaku 1 buah 12,21 Memancing 1 buah 7,5 Puzzle kupu – kupu 1 buah 4,5 Mencari potongan ulat 1 buah 4,5 Puzzle bumi 1 buah 4,19 Musik pipa 1 buah 5,25 Mengenal waktu 1 buah 6,38 Silsilah keluarga 1 buah 4,5 Maket rumah 1 buah 9,75 Ruang praktek dokter 1 buah 27 Jumlah 85.78 m² Area ilmuan Patung dan panel 10 buah 36 Jumlah 36 m² Jumlah 2.215.74 m² Total 6.810.67 m²

3) Kelompok kegiatan penunjang

Nama ruang Jumlah Besaran ( m² ) Lobby 1 buah 260 R. seminar 1 buah 300 R.persiapan 1 buah 40 R.sound system 1 buah 40 R. workshop 1 buah 72 R.pelayanan pinjam dan fotocopy 1 buah 9 R. baca 1 buah 195 R. buku 1 buah 60 Theater 3D 1 buah 400 Food court 1 buah 300 Cafe 1 buah 150 Book store 1 buah 100 Souvenir store 1 buah 50 Souvenir store 1 buah 30 Lavatory 1 buah 60.9 Jumlah 2.117.9 m²

Tabel VI.7 Besaran ruang kelompok kegiatan penunjang Sumber : Dok. pribadi - 2011

Page 207: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

4) Kelompok kegiatan pengelola

Nama ruang Jumlah Besaran ( m² ) Hall/lobby 1 buah 150 R. Direktur 1 buah 50 R. Sekertaris direktur 1 buah 16 R. Wakil direktur bidang adm & keuangan sarana dan promosi

1 buah 40

R. Wakil direktur peragaan dan program 1 buah 40 R. Ka.Div. Adm & keuangan 1 buah 25 R. Ka.Div. gedung dan utilitas 1 buah 25 R. Ka.Div.promosi dan kerja sama 1 buah 25 R. Ka.Div.peragaan 1 buah 25 R. Ka.Div. program dan pendidikan 1 buah 25 R. Staf Div.Adm & keuangan 1 buah 35 R. Staf Div. gedung dan utilitas 1 buah 35 R. Staf Div.promosi dan kerja sama 1 buah 35 R. Staf Div.peragaan 1 buah 65 R. Staf Div. program dan pendidikan 1 buah 40 R.Rapat 1 buah 42 R.Tamu 1 buah 16 Pantry 1 buah 42 Lavatory 1 buah 49.44 Jumlah 780.44 m²

5) Kelompok kegiatan service

Nama ruang Jumlah Besaran ( m² ) Gudang 1 buah 150 R. Perbaikan 1 buah 150 Area bongkar 1 buah 50 Pos jaga 2 buah 16 R. Satpam 2 buah 20 R. Pompa 1 buah 50 R. Reservoir 1 buah 100 R. AHU Tiap lantai 275 R.panel AHU Tiap lantai 230 R.genset 1 buah 100 R. Panel Setiap lantai 218 R. PABX 1 buah 24 Chiller 1 buah 50 T. Wudhu 1 buah 30 R. Sholat 1 buah 117 Lavatory 34.95 Jumlah 1.814.95 m²

Tabel VI.8 Besaran ruang kelompok kegiatan pengelola Sumber : Dok. pribadi - 2011

Tabel VI.9 Besaran ruang kelompok kegiatan service Sumber : Dok. pribadi - 2011

Page 208: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

6) Kebutuhan dan besaran ruang parkir

Kegiatan Kapasitas Besaran ( m² ) Parkir bus 8 360 Parkir mobil 188 4.230 Parkir motor 352 1.056 Jumlah 5.646 m²

6.1.5. Hubungan antar massa dan ruang

Hubungan antar massa dan ruang pada Taman IPTEK di Surakarta diuraikan

sebagai berikut.

Tanda Uraian pertalian / hubungan Kode Pergerakan Langsung

Tak langsung …… Jenis hubungan Fisik 1.1

Audio visual 1.2 Pendengaran ( auditive ) 1.3 Pandangan ( visual ) 1.4

Kelas hubungan, kelompok hubungan

Manusia dengan manusia 2.1 Peralatan dengan peralatan 2.2 Hewan dengan tumbuhan 2.3 Manusia dengan hewan + tumbuhan

2.4

Manusia dengan peralatan 2.5 Frekuaensi hubungan Tetap, terus menerus ( continue ) 3.1

Berulang ( repetitive ) 3.2 Sekali – sekali / kadang - kadang 3.3 Jarang / langka 3.4

Frekuensi user Tinggi, padat 4.1 Menengah, sedang 4.2 Rendah 4.3

Ketentuan waktu Tetap ( permanent ) 5.1 Sementara ( temporary ) 5.2

Tabel VI.11 Kode pola hubungan antar massa dan ruang Sumber : Analisis penulis - 2011

Tabel VI.10 Kebutuhan dan besaran ruang parkir Sumber : Dok. pribadi - 2011

Page 209: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelompok kegiatan

Penerima

Pengelola

Penunjang

Pameran dan peragaan

Service

Gambar VI.1 Bagan

Sumber : Analisis penulis

Gambar VI.2 Bagan analisis hubungan antar massa kelompok penerima dengan penunjang

Gambar VI.3 Bagankelompok penerima dengan pameran dan peragaan

Gambar VI.4 Bagan

Gambar VI.5kelompok pengelola dengan penunjang

Simbol

A

B

C

D

E

analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan pengelola

Sumber : Analisis penulis - 2011

Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan penunjang

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.3 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan pameran dan peragaan

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.4 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.5 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan penunjang

Sumber : Analisis penulis - 2011

188

Page 210: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai

A

B

C

D

E

F

Gambar VI.6 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan pameran dan peragaan

Gambar VI.7kelompok pengelola dengan service

Gambar VI.8kelompok penunjang dengan pameran dan peragaan

Gambar VI.9

Gambar VI.10 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pameran dan peragaan dengan service

Tabel

Nilai Derajad hubungan

A Harus dekat sekali

B Sangat dekat

C Dekat

D Kurang dekat

E Tak perlu dekat

F Harus Jauh

Gambar VI.6 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan pameran dan peragaan

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.7 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.8 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penunjang dengan pameran dan peragaan

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.9 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penunjang dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.10 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pameran dan peragaan dengan service

Sumber : Analisis penulis - 2011

Tabel VI.12 Kode pola hubungan ruang Sumber : Analisis penulis - 2011

189

Page 211: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Gambar VI.11 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan penerima

Gambar VI.12 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan

Gambar V.13 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan panunjang

Gambar VI.14 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pangelola

Page 212: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

6.2. Konsep site Taman IPTEK di Surakarta

6.2.1. Konsep lokasi site

Dari analisis kedua alternatif lokasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,

maka lokasi terpilih di kawasan Jl. Slamet Riyadi.

Penentuan site dari lokasi terpilih dilakukan dengan mempertimbangkan aspek

berikut :

1) Lahan kosong atau bangunan yang telah ada, namun bukan fasilitas umum dan

bangunan konservasi.

2) Kondisi site ( luas site, aksesibilitas menuju site, kondisi jalan dan sarana

utilitas )

3) Potensi lingkungan

Dari kriteria pemilihan site tersebut maka dipilih site yang berada di antara Jl.

Slamet Riyadi, Jl. Kartini, Jl. Gajah Mada, dan Pertokoan

Potensi Site :

Gambar VI.15 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan service

Page 213: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

1) Merupakan kawasan potensial untuk pendidikan dan pariwisata

2) Akses yang mudah dan dilewati oleh bus kota

3) Berada di salah satu jalan utama di kota Surakarta yaitu Jl. Slamet Riyadi

4) Berada di pusat kota Surakarta dan banyak event – event kota Surakarta yang

dilaksanakan di sepanjang jalan tersebut.

5) Dekat dengan fasilitas pendidikan berupa SD, SMP, dan SMA.

6) Memiliki sarana dan prasarana yang mendukung.

Peraturan – peraturan yang terdapat pada lokasi site antara lain :

1) Rencana tata guna lahan ( landuse ) sebagai area dengan fungsi pendidikan,

pariwisata atau pemukiman.

2) Building coverage ( BC ) / Floor area ratio ( FAR ) sebesar 50 %

3) Garis sempadan bangunan ( GSB ) sebesar ½ dari lebar jalan = 8 m

Batas – batas site :

Utara : Jalan lingkungan Kp. Timuran dan Pertokoan

Timur : Jl. Kartini

Selatan : Jl. Slamet Riyadi

Barat : Jl.Gajah Mada

Gambar VI.16 Foto udara site Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 214: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

6.2.2. Konsep pencapaian

Berdasarkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk main entrance

dan site entrance pada Taman IPTEK di Surakarta maka ditentukan ME Taman

IPTEK di Surakarta dari Jl. Slamet Riyadi, sedang SE dari Jl. Gajah Mada dan

Kartini. Pada Jl. Ronggowarsito tidak dimanfaatkan sebagai entrance karena

kondisi lalu lintas yang ramai.

Gambar VI.17 Kondisi eksisting site Taman IPTEK di Surakarta

Sumber : Analisis penulis - 2011

Jl. Slamet Riyadi

Jl. Gajah Mada

Jl. Kartini

Jl. Honggowongso

Jl. Ronggowarsito

CIMB NIAGA

Sami luwes Pertokoan

Pemukiman dan pertokoan

Novotel

Page 215: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

6.2.3. Konsep view dan orientasi

Berdasarkan hasil analisis view dan orientasi yang telah dilakukan maka

didapatkan konsep view dan orientasi pada Taman IPTEK di Surakarta sebagai

berikut. Area yang menghadap ke Jl. Slamet Riyadi dibuat paling menarik dan

banyak bukaan, karena area ini merupakan area yang paling menarik di dalam

site. Area ini berpotensi sebagai penarik perhatian pengunjung pada Taman

IPTEK di Surakarta. Area yang menghadap ke Jl. Kartini tidak banyak

membutuhkan bukaan, karena view dari site kurang menarik. Area yang

menghadap ke Jl. Gajah Mada dibuat menarik dan banyak bukaan, karena view

dari site pada area ini cukup bagus yakni menuju hotel novotel dan perempatan Jl.

Slamet Riyadi, Jl. Honggowongso, dan Jl. Gajah Mada sangat berpotensi untuk

menarik perhatian pengunjung menuju Taman IPTEK di Surakarta. Area yang

menghadap ke Jl. Ronggowarsito tidak memerlukan bentuk yang sangat menarik,

Gambar VI.18 Hasil analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Jl. Slamet Riyadi

Jl. Ronggowarsito Jl. Gajah Mada

Jl. Kartini

Jl. Honggowongso

ME berada di tengah site untuk keamanan karena site berbatasan dengan perempatan dan pertigaan

SE berjarak 50 meter dari pertigaan jalan dengan pertimbangan keamanan serta kepadatan lalu lintas

SE berjarak 100 meter dari perempatan jalan dengan pertimbangan kepadatan lalu lintas di perempatan jalan

Page 216: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

karena dari jalan tersebut tidak banyak nilai ekspose terhadap bangunan dan view

dari site juga dapat dikatakan kurang menarik. Secara keseluruhan orientasi

bangunan pada Taman IPTEK menuju Jl. Slamet Riyadi sebagai jalan utama yang

melewati site.

6.2.4. Konsep klimatologis

Taman IPTEK di Surakarta yang direncanakan berada di iklim tropis lembab.

Pada daerah dengan iklim tropis lembab memiliki keuntungan berupa kekayaan

sinar matahari yang ada hampir sepanjang tahun. Potensi matahari yang dimiliki

tentunya harus dimanfaatkan secara maksimal dalam perencanaan dan

perancangan bangunan Taman IPTEK di Surakarta. Pemanfaatan potensi matahari

ini dapat digunakan sebagai pencahayaan alami ( daylight ) dan dapat pula

digunakan sebagai energi alternatif pada bangunan dengan memanfaatkan panel

surya. Pemanfaatan sinar matahari untuk pencahayaan alami perlu suatu

Gambar VI.19 Hasil analisis view dan orientasi Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Area yang menghadap ke Jl. Gajah Mada diberi buat menarik dan banyak bukaan

Area yang menghadap ke Jl. Alamet Riyadi dibuat paling menarik dan banyak bukaan karena merupakan area yang paling menarik dalam site dan berpotensi sebagai penarik perhatian pengunjung

Area yang menghadap ke Jl. Kartini tidak memerlukan banyak bukaan

Area yang menghadap ke Jl. Ronngo warsito tidak memerlukan bentuk yang menarik

Page 217: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

pertimbangan khusus seperti jumlah cahaya yang diperlukan agar penggunaan

potensi cahaya matahari ini tidak mengganggu kenyamanan kegiatan yang ada.

Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan desain fasade bangunan yang

menggunakan secondary skin. Secondary skin ini berfungsi membuat

pembayangan dari pantulan sinar matahari dan sebagai pengontrol jumlah sinar

yang dimasukkan ke dalam ruangan. Cara lain yang digunakan yaitu dengan

memanfaatkan teknologi material yang ada saat ini berupa kaca dengan teknologi

elektrokromik merupakan kaca yang mempunyai kemampuan otomatik sistim

untuk selalu beradaptasi dengan pergantian cahaya dan kondisi cuaca sepanjang

tahun dengan cara mengoptimasi sumber energi yang dapat diperbarui ( radiasi

matahari dan kecepatan udara) pada selubung luar bangunan. Jendela pintar ini

tidak hanya memberi kita kendali untuk mengatur intensitas cahaya dalam

ruangan, tetapi juga memberi kita kemudahan untuk mengatur kondisi suhu

ruangan dengan mengubah sifat termal lapisan elektrokromiknya. Dengan

teknologi ini, kita bias mengurangi pengeluaran untuk berbagai peralatan

elektronik lain semacam pendingin ruangan atau air conditioner (AC).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh zoning berdasarkan

analisis klimatologis yaitu area yang mendapatkan sinar matahari sore di sisi barat

digunakan sebagai area pengelola. Area penunjang berada di sisi yang terkena

matahari pagi hari untuk memberikan kenyamanan ketika kegiatan berlangsung.

Selain itu, sinar matahari pagi dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan alami

kegiataan – kegiatan di zone ini. Area yang mendapatkan sinar matahari siang hari

digunakan untuk area penerima dan area pameran dan peragaan. Sinar matahari

Page 218: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

siang hari dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan ruang – ruang tertentu dalam

bangunan.

6.2.5. Konsep noise

Berdasarkan hasil analisis noise yang dilakukan maka didapatkan zoning

berdasarkan noise. Zone penerima berada di sisi selatan dengan tingkat kebisingan

paling tinggi. Kegiatan pada zone penerima tidak membutuhkan tuntutan

ketenangan yang tinggi. Zone pameran dan peragaan berada di area dengan

tingkat kebingan tinggi hingga sedang, karena pada beberapa kegiatan pada zone

ini tidak memiliki tuntutan kegiatan yang membutuhkan ketenangan tinggi. Zone

pengelola memerlukan area yang cukup tenang untuk mendukung kegiatannya.

Zone penunjang berada pada area dengan tingkat kebisingan sedang. Beberapa

kegiatan pada zone ini menuntut pentingnya ketenangan.

Gambar VI. 20 Hasil analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Zone pameran dan peragaan di area yang terpapar sinar matahari sepanjang hari

Zone pengeloa pada area yang terpapar sinar matahari sore

Zone penerima di area yang terpapar sinar matahari sepanjang hari

Zone penunjang di area yang terpapar sinar matahari pagi

Page 219: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

6.2.6. Konsep penzoningan

Dari analisis pencapaian, view dan orientasi, klimatologis dan noise diperoleh

zonifikasi seperti berikut :

Gambar VI.21 Hasil analisis noise Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Gambar VI.22 Hasil analisis penzoningan Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Zone penerima di area dengan tingkat kebisingan paling tinggi

Zone pameran dan peragaan di area dengan tingkat kebisingan tinggi hingga sedang

Zone pengelola menuntut adanya ketenangan. Respon desain untuk area ini diberi banyak barier untuk mengurangi sumber kebisingan dari Jl. Gajah Mada

Zone penunjang di area dengan tingkat kebisingan sedang

Zone pameran dan peragaan sebagai zone central dari semua zone di Taman IPTEK di Surakarta berada di tengah site

Zone penerima berada di area paling menarik dalam site yang menghadap langsung ke Jl Slamet Riyadi

Zone pengelola dekat dengan zone penerima dan zone pameran peragaan. Zone penunjang dekat

dengan zone pameran dan peragaan dan zone penerima

Page 220: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

6.3. Konsep bentuk ruang dan bentuk massa Taman IPTEK di Surakarta

6.3.1. Bentuk ruang

Ruang pameran dan peragaan sebagai fungsi utama bangunan berbentuk

ruangan luas yang nantinya akan dibagi menjadi beberapa zona sesuai dengan

materi yang akan dipamerkan. Bentuk pembagi ruang tidak menggunakan

material pembagi yang bersifat permanen sehingga dimungkinkan untuk

terjadinya perubahan untuk kondisi tertentu. Sebagai batas antar zona dapat

berupa materi pameran dan peragaan itu sendiri atau panel – panel dengan bentuk

yang beragam untuk menampilkan suasana ruang yang membangkitkan keinginan

eksplorasi dan menyenangkan. Setiap zona pada ruang pameran dan peragaan

tidak dipisahkan menjadi ruang – ruang tersendiri agar pengunjung saat

menikmati pameran dan peragaan seperti sedang melakukan sebuah perjalanan

yang tidak terputus dengan adanya pemisahan dalam bentuk ruang – ruang. Setiap

zona pameran setiap lantainya dihubungkan oleh void.

Gambar VI.23 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang menerus Sumber : dok. pribadi - 2010

Gambar VI.24 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang dihubungkan dengan void

Sumber : http://www.google.co.id/imgres?i- 2011

Page 221: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

6.3.2. Bentuk massa

Massa bangunan pada Taman IPTEK sesuai dengan kelompok kegiatan yang

ada, yakni massa bangunan penerima, massa bangunan pengelola, massa

bangunan pameran dan peragaan, dan massa bangunan penunjang. Untuk kegiatan

service ditempatkan pada basement. Setiap massa bangunan dihubungkan oleh

element – element lansekap. Bentuk massa bangunan pada Taman IPTEK dibuat

sederhana, seperti gabungan bentuk – bentuk dasar seperti lingkaran dan bujur

sangkar untuk memudahkan sirkulasi dan efisiensi ruang – ruang yang ada.

Gagasan bentuk massa pada Taman IPTEK berasal dari bentuk sayap pesawat.

Pesawat merupakan salah satu wujud nyata dari perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Massa bangunan penerima dan bangunan pameran dan peragaan

pada Taman IPTEK berupa bentuk gabungan bujursangkar yang digabungkan

dengan bentuk segitiga sebagai perwujudan sayap dari pesawat. Massa bangunan

pengelola menggabungkan bentuk bujursangkar dan lingkaran. Bentuk lingkaran

pada massa bangunan pengelola berfungsi sebagai point of interenst. Sedangkan

bentuk massa bangunan penunjang berupa gabungan dari bentuk bujursangkar

yang diputar 45 º. Pada Taman IPTEK terdapat plaza dan area pameran dan

Gambar VI.25 Bentuk pembatas interior ruang pameran dan peragaan yang menggunakan alat pameran dan peragaan Sumber : http://www.google.co.id/imgres?i- 2011

Page 222: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

peragaan outdoor sebagai pusat yang mengikat semua kegiatan yang ada di Taman

IPTEK.

Gagasan bentuk massa pada Taman IPTEK berasal dari bentuk sayap pesawat.

Wujud bentuk pesawat dipilh sebagai bentuk yang mewakili wujud nyata dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bentuk pesawat diharapkan dapat

mencitrakan fungsi dari Taman IPTEK di Surakarta sebagai wadah tempat

pameran dan peragaan IPTEK.

Plaza dan area pameran dan peragaan out door sebagai pengikat dari keempat massa bangunan

Massa banguna penerima berupa gabungan bentuk segitiga dan bujur sangkar

Massa banguna pameran dan peragaan berupa gabungan bentuk bujur sangkar dan segitiga, menyerupai bentuk massa bangunan penerima

Massa bangunan penunjang berupa gabungan dari bentuk bujur sangkar yang diputar 45º

Massa bangunan pengelola berupa gabungan bentuk bujur sangkar yang diputar 45º, bentuk bujur sangkar, dan bentuk lingkaran

Gambar VI.26 Bentuk massa bangunan Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Dok.pribadi- 2011

Gambar VI.27 Pesawat sebagai gagasan bentuk fasade Sumber : http://www.google.co.id/imgres - 2011

Page 223: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

Penampilan Arsitektur High Tech pada Taman IPTEK di Surakarta

1. Inside – out ( penampakan bagian luar –dalam )

Hampir seluruh bangunan pada Taman IPTEK di Surakarta menggunakan

material dari kaca untuk menampilkan penampakan bagian luar – dalam. Area

– area servis dan utilitas ditonjolkan sebagai ornament eksterior pada

bangunan.

Hampir seluruh bagian dinding bangunan menggunakan material kaca

Gambar VI.29 Penerapan Inside – out pada Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Dok.pribadi- 2011

Penonjolan struktur dan utilitas sebagai ornament bangunan

Gambar VI.28 Fasade Taman IPTEK di Surakarta yang menganalogikan bentuk sayap pesawat

Sumber : Dok. Pribadi - 2011

Page 224: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

203

2. Celebration of process ( keberhasilan suatu perencanaan )

Konstruksi yang digunakan pada Taman IPTEK di Surakarta diekspose baik

yang berada di dalam maupun luar bangunan, sehingga pengunjung dapat

memahami konstruksi yang digunakan pada bangunan tersebut.

3. Transparancy, Layering, and Movement (transparan, pelapisan dan

pergerakan)

Penerapan prinsip Transparancy, Layering, and Movement (transparan,

pelapisan dan pergerakan) pada Taman IPTEK di Surakarta yakni pada

penggunaan material kaca hampir diseluruh bidang sehingga tembus terhadap

cahaya. Alat Transportasi pada bangunan ditonjolkan sebagai ornament

bangunan, seperti penonjolan lift dan tangga darurat.

4. Flat Bright Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata)

Penerapan pewarnaan yang menyala dan merata pada Taman IPTEK di

Surakarta terlihat dari penggunaan warna – warna seperti warna orange pada

kolom, warna biru kaca, warna abu – abu dan putih sebagai penyeimbang

warna. Penggunaan warna – warna tersebut sesuai dengan prinsip arsitektur

high – tech yang menampilkan warna – warna utilitas dan warna mesin.

Gambar VI.30 Penerapan warna yang menyala dan merata pada Taman IPTEK di Surakarta Sumber : dok.pribadi - 2011

Page 225: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

204

5. A Lightweight Filigree of Tensile Member (baja-baja tipis sebagai penguat)

Pada taman IPTEK di Surakarta menggunakan baja tipis bersilangan sebagai

penguat struktur.

6.4. Konsep sistem teknis bangunan Taman IPTEK di Surakarta

6.4.1. Konsep sistem struktur dan konstruksi

Sistem struktur dan konstruksi yang akan digunakan pada Taman IPTEK di

Surakarta adalah sebagai berikut.

1) Sub structure

Pondasi yang digunakan pada Taman IPTEK di Surakarta adalah pondasi

tiang pancang. Jenis pondasi ini digunakan dengan pertimbangan beban hidup

dan mati bangunan yang cukup besar.

Gambar VI.31 Penggunaan baja tipis sebagai penguat Sumber : dok.pribadi - 2011

Penggunaan baja tipis sebagai penguat

Gambar VI.32 Pondasi tiang pancang Sumber : dok.pribadi - 2011

Page 226: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

205

2) Mid structure

Struktur badan yang digunakan pada Taman IPTEK di Surakarta adalah

struktur rangka dari beton dan baja berupa frame. Penggunaan kolom

menggunakan bahan dari baja yang bersilangan antara satu dan lainnya atau

menggunakan bahan lain dengan bentuk yang lebih variatif dan futuristik.

Selain bentuknya yang dapat lebih variatif, penggunaan struktur frame juga

dapat menghemat penggunaan bahan beton.

3) Upper structure

Struktur atap yang digunakan berupa gabungan struktur beton dan struktur

rangka ( frame ), karena bangunan Taman IPTEK termasuk bangunan dengan

bentang lebar. Penggunaan struktur frame akan memberikan kesan ringan

pada bangunan.

Gambar VI.34 Struktur atap space frame Sumber : dok.pribadi - 2011

Gambar VI.35 Detail join space frame Sumber : dok.pribadi - 2011

Gambar VI.33 Struktur badan berupa struktur beton dan frame baja Sumber : dok.pribadi - 2011

Page 227: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

206

6.4.2. Sistem Utilitas

6.4.2.1. Sistem pencahayaan dan penghawaan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka pada Taman IPTEK di

Surakarta pada eksterior bangunan menggunakan jenis lampu sodium tingkat

tinggi untuk penerangan jalan dan menggunakan jenis lampu sorot halogen untuk

membentuk suasana pada eksterior bangunan. Untuk interior bangunan

menggunakan gabungan lampu jenis spot light terutama pada ruang pameran dan

peragaan dan lampu fluoresen untuk ruang – ruang dengan tuntutan pencahayaan

yang tinggi.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka pada Taman IPTEK di

Surakarta menggunakan sistem tata udara terpusat dengan pertimbangan estetika

baik dari eksterior maupun interior bangunan. Selain itu, penggunaan sistem tata

udara terpusat ini akan dilengkapi dengan sistem pengendalian otomatis pada

beberapa ruang sehingga semakin memudahkan pengoperasian bangunan.

6.4.2.2. Sistem air

1) Sistem air bersih

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka sistem air bersih yang akan

digunakan pada Taman IPTEK adalah dengan sistem down feed Pengadaan

sumber air bersih dapat diperoleh dari PDAM dan air sumur. Pemakaian

sistem Down Feed Distribution lebih baik karena air tanah tidak terus menerus

dipompa ke atas (seperti Up Feed Distribution) sehingga lebih menghemat

dalam penggunaan energi, tetapi di tampung dalam tangki-tangki air yang

diletakkan di atas kemudian didistribusikan.

Page 228: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

207

2) Air kotor

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka sistem air kotor yang akan

digunakan pada Taman IPTEK antara lain air kotor dari aktivitas bangunan

berupa limbah cair dan limbah padat. Untuk limbah cair dari dapur, wastafel

dan kamar mandi akan dilakukan sistem pengolahan pada sewage treatment

plant sehingga dapat dimanfaatkan kembali, sedangkan untuk limbah padat

akan dibuang ke septic tank.

Air hujan akan dimanfaatkan kembali dengan sistem Rain Water Harvesting (

penampungan air hujan ) kemudian dilakukan proses pengelolahan ( treatment

) agar air hujan tersebut layak dan aman untuk digunakan kembali. Air hujan

akan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, flushing water untuk toilet, air

untuk pemadam kebakaran ( hydran dan sprinkler ) dan pemakaian air di

cooling tower untuk pendingin ruangan.

6.4.2.3. Sistem pembuangan sampah

Sampah – sampah yang dihasilkan pada Taman IPTEK terdiri dari sampah

organik dan anorganik. Kedua jenis sampah ini akan dipisahkan dengan

penyediaan tempat sampah yang berbeda agar memudahkan dalam sistem

pengolahan nantinya. Tempat sampah berupa tempat sampah permanen dan tidak

permanen. Tempat sampah permanen ditempatkan pada area outdoor sedangkan

untuk tempat sampah tidak permanen ditempatkan di dalam ruangan untuk

memudahkan ketika terjadi perubahan – perubahan pada penataan layout. Sampah

– sampah yang bersifat organik akan didaur ulang menjadi pupuk untuk

kepentingan taman pada Taman IPTEK dengan menggunakan sistem daur ulang

Page 229: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

208

sederhana. Selain dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, pengelolaan sampah organik

ini juga dapat berfungsi sebagai wahana pembelajaran bagi pengunjung Taman

IPTEK. Untuk sampah – sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali atau

diubah menjadi barang – barang tepat guna.

6.4.2.4. Sistem mekanikal

Peralatan mekanikal yang digunakan pada Taman IPTEK di Surakarta adalah

genset, pompa air dan peralatan sistem tata udara seperti unit penghantar udara (

Air Handling Unit ), mesin pembuat es ( chiller ), kondensor ( Condenser ) dan

menara pendingin ( Cooling Tower ).

Secara umum terdapat beberapa tipe genset, antara lain open type genset, silent

type ( Soundproof ) genset dan mobile type ( trailer ) genset. Tipe genset yang

digunakan adalah silent type ( Soundproof ) genset. Tipe genset ini memiliki

peredam suara yang cukup baik sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang

berlebih pada bangunan. Genset tipe ini banyak digunakan pada bangunan

perkantoran dan daerah perumahan. Sama seperti tipe genset yang cukup beragam

pompa juga sangat beragam jenisnya, tergantung dengan kemampuan daya tarik

dan pancur dari pompa tersebut. Jenis pompa yang digunakan adalah tipe jet pum

dengan kemampuan tarik air dapat mencapai 50 meter.

6.4.2.5. Sistem elektrikal

Sumber energi listrik utama yang digunakan berasal dari PLN dengan

generator ( genset ) sebagai sumber energi listrik cadangan ketika dalam keadaan

darurat. Dalam penggunaannya memakai sistem Automatic Transfer Switch (

Page 230: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

209

ATS ) yang berfungsi secara otomatis menghidupkan genset ketika terjadi

pemutusan atau pemadaman dari PLN.

Sebagai sumber energi alternatif yang ramah linkungan akan memanfaatkan

energi surya dengan menggunakan panel surya ( solar sel ) yang ditempatkan pada

area bangunan yang terekspose sinar matahari. Penggunaan panel surya pada

bangunan mampu mengurangi tingkat konsumsi energi bangunan yang memiliki

dampak terhadap lingkungan.

6.4.2.6. Penanggulangan kebakaran

Fungsi Taman IPTEK sebagai pusat pameran dan peragaan maka penggunaan

jenis sistem pemadam kebakaran yang akan digunakan menyesuaikan fungsi

ruang dan alat – alat yang dipamerkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka

sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran bangunan menggunakan

sistem proteksi aktif dan pasif. Sistem proteksi aktif menggunakan alat detektor

panas, asap,nyala atau gas, sistem pemadam otomatis berupa sprinkler air dan gas,

sistem pemadam portable dan sistem pemadam kebakaran khusus berupa foam

system, dan sistem pengendali asap.

6.4.2.7. Sistem penangkal petir

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka pada Taman IPTEK di

Surakarta menggunakan sistem penangkal petir electrostatic. Sistem ini lebih

aman baik bagi bangunan maupun masyarakar karena sudah tidak menggunakan

zat beradiasi yang berbahaya.

Page 231: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

210

6.4.2.8. Sistem komunikasi

Sistem komunikasi pada bangunan ini dibedakan menjadi 2, yaitu :

- Komunikasi user dengan lingkungan luar

Komunikasi ini bisa terjadi antara pengelola dengan pihak luar atau

pengunjung dengan pihak luar. Untuk pengelola yang melakukan komunikasi

(biasanya formal) dengan pihak luar, diinstalasikan sistem telepon PABX dan

WAN (Wide Area Network).

- Komunikasi sesama user di dalam bangunan

Komunikasi user dalam bangunan meliputi komunikasi pengelola dengan

pengunjung atau komunikasi antar pengelola. Komunikasi antar pengelola

dapat dilayani memakai sistem telepon dengan operator (PABX) dan LAN.

Sementara itu, untuk berkomunikasi pengelola dengan pengunjung dapat

dipergunakan untuk interkom atau speaker yang diinstalasikan pada ruang-

ruang terutama yang diakses publik. Sistem ini misalnya, berguna untuk

pemberitahuan informasi kepada pengunjung.

6.5. Konsep interior Taman IPTEK di Surakarta

Merupakan konsep dasar dalam perancangan interior pada Taman IPTEK di

Surakarta yang diperoleh dari hasil analisis pada bab sebelumnya. Dari beberapa

analisis yang telah dilakukan diperoleh :

Bangunan penerima terdiri dari hall, loket dan ruang informasi. Berdasarkan sifat

dari bangunan penerima maka interior dari massa bangunan tersebut harus mampu

memberikan kesan menyambut pengunjung. Untuk menampilkan kesan terbuka

dan menyambut pada interior bangunan penerima banyak menggunakan bahan

Page 232: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

211

berupa kaca. Warna – warna yang digunakan pada ruangan adalah warna – warna

yang menarik dan cerah agar pengunjung merasakan suasana yang ceria dan

terhibur. Banyaknya kapasitas pengunjung yang cukup banyak menyebabkan

interior pada bangunan penerima harus memiliki kesan ruang yang luas dan

longgar, oleh karena itu bangunan penerima menggunakan sistem struktur bentang

lebar untuk mengurangi banyaknya kolom dalam ruangan.

Ruang – ruang pameran dan peragaan terbagi atas beberapa zone yang masing

– masing sesuai dengan materi pameran dan peragaannya. Zone – zone pada

pameran dan peragaan tidak dipisahkan ruangannya. Konsep interior dari ruang

pameran dan peragaan yang digunakan berupa ruang pameran dan peragaan luas

yang nantinya akan dibagi berdasarkan zona. Bentuk ruang pamerannya berupa

ruang pameran yang menerus sehingga pengunjung dapat melakukan perjalanan

menikmati pameran dan peragaan tanpa terputus. Sebagai pembatas antara zona

yang satu dengan yang lain dapat berupa penyekat ruang dari bahan yang fleksibel

( dapat berubah ) atau materi pameran / peragaan itu sendiri dan dapat pula

dengan membuat perbedaan ketinggian atar zona.

Penggunaan material kaca untuk menampilkan kesan terbuka dan menggunakan struktur bangunan bentang lebar

Gambar VI.36 Hall Sumber : www.craftontullsparks.com-Nov 2010

Page 233: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

212

Bangunan penunjang berupa food court berada di lantai dasar dengan bentuk

ruang, penggunaan material dan warna yang menarik dan berkesan santai. Interior

pada area food court digabungkan dengan unsur – unsur taman untuk

menambahkan kesan santai dan memberikan kenyamanan pada pengunjung.

Untuk ruang seminar, workshop dan perpustakaan berada pada lantai atas untuk

memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pengunjung. Ruang seminar dan

workshop dibuat dengan suasana semi formal untuk memberi kesan

menyenangkan bagi pengunjung. Ruang perpustakaan ditata dengan bentuk yang

organis sehingga ketika berada di perpustakaan pengunjung tidak cepat merasakan

kebosanan.

Ruang – ruang pada bangunan pengelola dibuat formal seperti bentuk kantor

pada umumnya. Ruang – ruang pada bangunan pengelola dibuat fleksibel, dengan

kemungkinan dilakukannya perubahan. Material yang digunakan berupa material

yang mudah untuk di rakit, misalnya dari kaca dan papan partisi.

Gambar VI.37 Bentuk ruang pameran dan peragaan yang menerus dihubungkan oleh

void Sumber :

www.google.co.id/imglanding?q=interior%20science%20park&imgurl - 2010

Gambar VI.38 Pembatas ruang pameran dan peragaan oleh obyek pameran itu

sendiri Sumber :

http://www.google.co.id/imglanding?q=interior%20museum&imgurl - 2010

Page 234: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

213

6.6. Konsep eksterior Taman IPTEK di Surakarta

Merupakan konsep dasar dalam perancangan interior pada Taman IPTEK di

Surakarta yang diperoleh dari hasil analisis bab sebelumnya. Dari beberapa

analisis yang telah dilakukan diperoleh :

6.6.1. Konsep taman

Konsep taman pada Taman IPTEK di Surakarta memasukkan unsur – unsur

ilmu pengetahuan dan teknologi. Element pembentuk taman yang digunakan

antara lain :

1) Vegetasi

Vegetasi pada Taman IPTEK di Surakarta berfungsi sebagai pengarah

sirkulasi pengunjung, sebagai pencegah erosi, memberi nilai estetis pada site

dan pengendali dari radiasi sinar matahari, suhu, pengendali angin, control

suara dan penyaring udara. Jenis vegetasi yang digunakan beragam sesuai

dengan fungsinya. Di bawah ini akan diuraikan beberapa jenis vegetasi yang

digunakan antara lain :

Gambar VI.39 Bentuk kantor dengan ruang – ruang yang fleksibel, menggunakan material penyekat kaca

Sumber : Presentasi Hunter Douglas - 2009

Page 235: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

214

No. Nama Tanaman Peletakan Gambar 1. Trembesi ( Samanea sama ) Sebagai peneduh,

pencegah erosi

2. Flamboyan ( Delonix regia ) Tanaman peneduh

jalan, memberi nilai estetis

3. Pohon Mahoni (Swietenia

mahagoni ) Tanaman pelindung

4. Tabebuia pink (Tabebuia

heterophylla) Memberi nilai estetis

5. Pohon Bunga Cempaka(

Michelia champaca/Magnolia champaca)

Memberi nilai estetis

Tabel VI.13 Jenis vegetasi yang digunakan Taman IPTEK di Surakarta Sumber : Analisis penulis - 2011

Page 236: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

215

6. Bunga Revania ( Ravenia Spectabilis )

Tanaman perdu

7. Melati Belanda (Quisqualis

Indica ) Tanaman perdu

8. Coral vine ( Antigonon

leptopus ) Tanaman merambat

2) Element air

Element air yang digunakan pada Taman IPTEK berupa :

- Pool / flat

Salah satu element air yang digunakan pada Taman IPTEK adalah pool /

flat. Pool / flat berfungsi sebagai pembentuk suasana lansekap dan

berfungsi sebagai pendingin suhu pada kawasan.

Gambar VI.40 Pool / flat Sumber : dok.pribadi - 2011

Page 237: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

216

- Fountain ( air mancur )

Air mancur berungsi sebagai pembentuk suasana pada lansekap. Air

mancur tersebut ada yang diletakkan pada plaza sebagai point of interest,

selain itu air mancur dapat digabungkan dengan sculpture sebagai

penyambut pada gerbang masuk utama Taman IPTEK.

3) Furniture

Furniture yang digunakan pada Taman IPTEK antara lain seperti bangku

taman campuran bahan alam dan pabrikasi. Penggunaan lampu – lampu taman

dan spot light untuk penerangan serta pembentuk suasana pada lansekap.

6.6.2. Konsep plaza

Plaza yang dimaksudkan pada Taman IPTEK di Surakarta adalah the grand

public space. Plaza yang direncanakan pada Taman IPTEK di Surakarta memiliki

fungsi sebagai tempat pameran / peragaan dan tempat bersantai.

Gambar VI.41 Plaza pada Taman IPTEK Sumber : dok.pribadi - 2011

Plaza pada Taman IPTEK di Surakarta

Page 238: TAMAN IPTEK DI SURAKARTA - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5542/1/207362511201108311.pdf · BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

217

6.6.3. Konsep parkir

Parkir bagian luar bangunan menggunakan jenis parkir sudut. Parkir sudut

memberi kemudahan dalam pergerakan bagi pengunjung.

Parkir basement menggunakan jenis parkir tergak lurus. Penggunaan jenis parkir

ini memiliki keuntungan kapasitas parkir yang lebih banyak.

Gambar VI.42 Bentuk parkir sudut Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar VI.44 Bentuk parkir tegak lurus Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar VI.43 Bentuk parkir sudut pada ekterior Taman IPTEK Sumber : dok.pribadi - 2011