tallophytta

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya varias bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suat mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. Proses pengelompok tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai dan secara id klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom plantae digolongkan menj yaitu Kormophyta berbiji (Spermatophyta dan Kormophyta berspora (Cryptogamae. !umbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa "ivisi, yaitu # "ivisi $chi%ophyta (tumbuhan belah, !hallophyta (tumbuhan talus, Bryophyta (tumbu Pteridophyta (tumbuhan paku. $etiap divisi terbagi beberapa anak divisi, kelas, ba dan spesies. Begitu pula pada divisi !hallophyta yang khususnya akan dibahas dalam ini. 1.2. Rumusan Masalah &. 'pa yang dimaksud tumbuhan !hallophyta ). Bagaimana pengelompokan divisi !hallophyta *. Bagaimana ciri morfologi tumbuhan !hallophyta 1.3. Tujuan &. +ntuk memahami pengertian tumbuhan !hallophyta. ). +ntuk memahami pengelompokan divisi !hallophyta. *. +ntuk memahami ciri morfologi tumbuhan !hallophyta. 1.. Man!aat &. ampu menjelaskan objek-objek !hallophyta. ). ampu membedakan !hallophyta dengan tumbuhan tingkat rendah lainnya. *. ampu menjelaskan kegunaan objek-objek !hallophyta. BAB II PEMBAHA"AN D#$#s# Thall%&h'ta (Tum)uhan Talus*

description

botani , materi , thallopyta, deskripsi

Transcript of tallophytta

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna. Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. Proses pengelompokan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai dan secara ideal dinamakan klasifikasi. Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom plantae digolongkan menjadi dua, yaitu Kormophyta berbiji (Spermatophyta) dan Kormophyta berspora (Cryptogamae).Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi, yaitu : Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak divisi, kelas, bangsa, famili dan spesies. Begitu pula pada divisi Thallophyta yang khususnya akan dibahas dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud tumbuhan Thallophyta?2. Bagaimana pengelompokan divisi Thallophyta?3. Bagaimana ciri morfologi tumbuhan Thallophyta?

1.3. Tujuan1. Untuk memahami pengertian tumbuhan Thallophyta.2. Untuk memahami pengelompokan divisi Thallophyta.3. Untuk memahami ciri morfologi tumbuhan Thallophyta.

1.4. Manfaat1. Mampu menjelaskan objek-objek Thallophyta.2. Mampu membedakan Thallophyta dengan tumbuhan tingkat rendah lainnya.3. Mampu menjelaskan kegunaan objek-objek Thallophyta.BAB IIPEMBAHASAN

Divisi Thallophyta (Tumbuhan Talus)Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri laen dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.Berdasarkan ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu :a. Ganggang (algae)b. Jamur (Fungi)c. Lumut kerak (Lichens)2.1. Ganggang (Algae)Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup melekat pada sesuatu yang ada di dalam air misalnya batu disebut bentos Jenis-jenis ynag dapat bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu cambuk atau flagel. Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu: Klorofil: warna hijau Fikosantin: warna perang/ coklat Fikoeritrin: warna merah Karoten: warna keemasan Kantofil: warna kuningBerdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat:1. Chlorophyta (Ganggang Hijau)Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara ganggang lain.Karena demikian besarnya kisaran bentuk alga, maka betuk alga dapat dibedakan sebagai berikut:a. Bersel tunggal Yang dapat bergerak, contohnya Chlamidomonas. Yang tidak dapat bergerak, contohnya Chlorella dan Synecoccus.b. Bersel banyak (Thallus) Koloni Yang bergerak, contohnya Volvox dan Pandorina. Yang tidak bergerak, contohnya Hydrodiction dan Pediastrum. Agregat, contohnya Palmella, Gleocapsa. Filament Bercabang, contohnya Ulothrix dan Spirogyra. Tidak bercabang, contohnya Cladophora. Heterotrikos, contohnya Chaelophora,Ectocarpus, Stigeoelonium. Parenkim semu, contohnya Nemalium. Sipon, contohnya Briopsis, Vancheria. Thallus parenkim, contohnya Ulva lactuca, Porphyra, Panctaria.

Kingdom: PlantaeDivisio:ThallophytaClassis:ChlorophyceaeOrdo: UlvalesFamilya:UlvaceaeGenus: UlvaSpesies: Ulva lactuca Gambar 1. Ulva lactuca

2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)Ganggang keemasan memiliki sel tunggal, namun ada juga yang memiliki sel banyak. Ganggang ini memiliki pigmen dominan karotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin). Chrysophyta hidup secara autotrof, reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah diri) dan reproduksi seksual (oogami). Contoh Chrysophyta yang memiliki satu sel adalah Navicula (Diatome) dan Ochromonas, sedangkan Chrysophyta yang berbentuk benang (memiliki banyak sel) adalah Vaucheria. Diatome (Navicula/ganggang kersik) : Hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas atau tutup (epiteka) dan bagian bawah (hipoteka). Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan seksual dengan isogami. Isogami yang terjadi yaitu apabila telur/sel telur sudah mencapai batas minimum maka protoplasma akan keluar dan menjadi badan yang disebut auksospora. Selanjutnya mencapai ukuran normal, auksospora akan membentuk epiteka dan hipoteka seperti semula. Manfaat navicula yaitu sebagai bahan peledak, bahan penyaring, bahan pembuat isolasi, dan bahan penggosok.Kingdom: PlantaeDivisi: ThallophytaKelas: BacillariophyceaeOrdo: PennalesFamily: NaviculaceaeGambar 2. Navicula lanceolata Genus: NaviculaSpesies:Navicula lanceolata3. Phaeophyta (Ganggang Coklat)Phaeophyta hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generative dengan isogami dan oogami. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.KlasifikasiKingdom: PlantaeDivisi: ThallophytaSub divisi: AlgaeClassis: PhaeophyceaeOrdo: FucalesFamilia: FucaceaeGenus: SargassumGambar 3. Sargassum sp.Species:Sargassum sp.Sargassum sp.Tumbuhan algae yang tallusnya memiliki percabangan menggarpu. Alat perekatnya berbentuk cakram, memiliki warna coklat karena warna yang dominan muncul adalah zat warna fikosianin yang menutupi zat warna lain. Mempunyai rhizoid dan melekat pada substrat. Substrat merekat pada karang-karang. Ujung-ujung cabang thallusnya agak membesar dan bergerigi, disebut konseptakel, tubuhnya seperti pohon, habitatnya diair laut. Bagian tubuhnya dapat dibedakan menjadi cauloid, filoid, dan rhizoid. Reproduksi secara vegetatif dengan pembentukan tunas, gametofit dengan pembentukan spora yang berasal dari antheridia dan oogonia.Peranan ganggang coklat : Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi. Sumber I2 (iodium) dan K (kalium) Sebagai makanan ternak

4. Rhodophyta (Ganggang Merah)Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion. Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar.Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Eucheuma spinosum ditemukan di laut dangkal. KlasifikasiKingdom: PlantaeDivisio: ThallophytaSub division: AlgaeClassis: RhodophyceaeSub classis: FloridaeOrdo: NemastomalesFamilia: GracilariaceaeGeuus: GracilariaSpecies:Gracilaria corticata Gambar 4. Gacilaria corticata

Glacilaria corticatamemiliki tallus yang masih sederhana dengan percabangan menggarpu. Bentuk tubuh memanjang. Mempunyai warna merah karena mengandung zat warna fikoeritrin yang lebih dominan menutupi zat warna lain yaitu klorofil-a dan karotenoid. Sehingga tumbuhan ini masuk dalam classis Rhodophyceae dan sub classis Floridae. Tubuhnya agak kenyal dan terkenal sebagai penghasil agar-agar. Habitatnya diair laut, hidupnya melekat pada substrat, substrat berupa karang-karang. Reproduksi dengan pembentukan spora. Struktur organ dariGlacilaria corticatahanya terdiri dari rhizoid dan tallus dengan percabangan menggarpu.Ganggang merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid.Peranan ganggang merah : Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut (Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa). Menghasilkan bahan bergelatin

2.2. Jamur (Fungi)Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatanya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang idak mengandung N. Talus hanya pada yang paling sederhana saja yang telanjang, umumnya sel-sel mempunyai membrane yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa. Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas benang-benang halus yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan miselium. Benang-benang itu ada yang bersekat-sekat ada yang tidak. Pembiakan dengan bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup di air berupa spora kembara yang mempunyai bulu cambuk.Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora. Di samping itu kebanyakan jamur dapat membiak aseksual dengan konidium. Pembiakan aseksual dapat berlangsung dengan bebagai cara, yaitu isogami, anisogami, oogami, gaetangiogami dan somatogami. Jamur hidup sebagai saprofit atau parasit ada yang di dalam air, kebanyakan di daratan. Dalam laut jarang sekali terdapat jamur. Kebanyakan dari yang hidup sebagai saprofit dapat dipiara pada substrat buatan. Sebagai zat makanan cadangan terdapat glikogen, lemak.Fungi dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :a. Myxomicotina (Jamur Lendir)Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium dan fase tubuh buah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum.

Gambar 5. Physarum polycephalumb. OomycotinaTubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti. Reproduksi: Vegetatif: yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengansporangium dan konidia. Generatif: bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yangselanjutnya tumbuh menjadi individu baru.Contoh spesies adalah Saprolegnia sp. yang hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air. Phytophthora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.

c. Zygomicotina (kelas Zygomycetes)Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora. Contohnya Rhizopus oryzae.

Gambar 6. Rhizopus oryzaeRhizopus oryzaemerupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino. Selain itu jamur ini juga mampu menghasilkan protease.

d. AscomycotinaHidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di kotoran ternak kemudian disebut koprofil ada juga yang parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel. Cara berkembangbiak ada dua cara:1) Secara vegetative:Dengan cara klamidospora (spora berdinding tebal), fragmentasi (pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada Saccharomyces.2) Secara generative:Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus. Askus-askus akan berkumpul dalam badan yang disebut askokarp.

Gambar 7. Saccharomyces cerevisiaeSaccharomyces cerevisiae berkembang biak dengan cara berikut: 1. Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel 2. Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada sel induk relatif besar, kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya. Pada Saccharomyces, areal tempat melekatnya tunas pada induk sedemikian kecilnya sehingga seolah tidak pernah terbentuk septa (tidak dapat dilihat oleh mikroskop biasa) 3.Pembentukan askospora. Pada khamir diploid seperti Saccharomyces cerevisiae, meiosis dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air.

e. BasidiomycotinaUmumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:a. miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasaldari perkembangan basidiospora) danb. miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miseliumini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan duabasidiospora)Cara reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu :a. vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasimiselium) danb. generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpuldalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan sporayang disebut basidiospora)Beberapa contoh dari jamur deuteromycotina dan peranannya bagi kehidupan adalah antara lain sebagai berikut: EphidermophytonFloocosum menyebabkan penyakit kaki atlet, MycrosporumdanTryghophyton menyebabkan penyakit kurap, Sclerothium Rolfsie menyebabkan penyakit busuk pada tanaman, Helminthosporium Oryzae, menimbulkan noda berwarna hitam pada daun, Candida albicans, menyebabkan infeksi pada vagina, Chaclosporium, parasit pada buah-buahan dan sayuran, dan Curvularia yang hidup sebagai parasit.

f. DeuteromycotinaBelum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti). Pembiakan vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur ini masuk Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan alat pembiakan generetif oleh Dodge (1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurospora sitophila.Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi lingkungan sekitar, contoh :a) Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merahb) Helminthosprium oryzae parasit pada padic) Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanamand) Curvularia parasit pada rerumputan

2.3. Lumut Kerak (Lichenes)Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi sedemikian rupa, hingga dari segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di atas tanah, terutama di daerah tundradi sekitar kutub utara. Lichenes tmemerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik Lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak mati dan jika kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buah baru terbaru setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Bentuk Lichenes biasanya bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyusunya. Hidup bersama antara dua organisme yang berlainan jenis disebut Isimbiosis. Masing-masing organisme itu sendiri disebut simbion. Pada Lichenes simbiosis antara Fungi dan Algae diberikan tafsiran yang berbeda-beda. Ada yang menafsirkan sebagai mutualisme, karena dipandang keduanay saling menguntungakan.Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan individu baru. Pada beberapa jenis Lichenes, pembiakan berlangsung dengan perantara soredium yaitu kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang terlepas dari induknya.Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya :a. AscolichensCendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang dihasilkan berupa peritesium. Contoh : Dermatocarpon dan Verrucaria. Cendawan penyusunnya tergolong Discomycetes. Lichenes membentuk tubuh buah berupa apothecium yang berumur panjang. Contoh : Usnea dan Parmelia.

Gambar 8. Usnea dasypogaUsnea dasypoga dan Usnea berbata, dugunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional. Usnea mengahasilkanasam usninyang berguna untuk melawan kuman penyakit.

b. BasidiolichenesBerasal dari jamur Basidiomycetes dan alga Mycophyceae. Basidiomycetes yaitu dari famili : Thelephoraceae, dengan tiga genus Cora, Corella dan Dyctionema. Mycophyceae berupa filamen yaitu Scytonema dan tidak berbentuk filamen yaitu Chrococcus.

Gambar 10. Cora pavonia