Tali Um

12
UNSUR GOLONGAN TRANSISI (TALIUM) Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Anorganik II Dosen Pengampu : Ibu Sri Mantini Oleh: Ratna Zahrotus Sania 4301409005 Fina Haziratul Qudsiyah 4301409006 Zara Bunga Namira 4301409035 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Tali Um

Page 1: Tali Um

UNSUR GOLONGAN TRANSISI

(TALIUM)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Anorganik II

Dosen Pengampu : Ibu Sri Mantini

Oleh:

Ratna Zahrotus Sania 4301409005

Fina Haziratul Qudsiyah 4301409006

Zara Bunga Namira 4301409035

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2011

Page 2: Tali Um

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unsur unsur transisi adalah unsur-unsur yang dalam sistem periodik unsur terletak antara golongan IIA dan IIIA pada daftar bentuk panjang, atau unsur unsur yang orbital d-nya terisi mulai dari 1 sampai 10 elektron dan orbital f-nya terisi mulai 1 sampai 14 elektron. Unsur-unsur ini terletak pada 3 deret.Deret I : (periode 4) Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan ZnDeret II : (periode 5) Y, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Rh, Pd, Ag dan CdDeret III : (periode 6) La, Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt, Au dan HgKesamaan sifat dari unsur-unsur ini adalah sifat logamnya, yakni pada suhu kamar berwujud padat kecuali Hg, berwarna abu-abu kecuali Cu dan Au, dapat ditempa, penghantar listrik dan panas yang baik, kerapatannya besar, bekas patahannya mengkilap dan memiliki tekstur yang keras. Titik leburnya relatif tinggi, tidak jauh berbeda dalam setiap deret tetapi rata-ratanya makin tinggi antar tiga deret. Rata-rata titik lebur deret I, II, III berturut-turut 1420, 1795 dan 2069 oC. Strukur kristalnya teratur, yakni kubus heksagonal. Karena tingkat energi orbital 3d dan 4s hampir sama, maka elektron-elektron pada orbital 3d dapat ikut berpartisipasi dalam pelepasan elektron. Inilah sebabnya tingkat oksidasi golongan ini lebih dari satu.

Keaktifan logam transisi tidak sehebat logam alkali dan alkali tanah tetapi bervariasi. Keaktifan logam logam ini dapat dilihat dari potensial reduksinya, makin negatif maka semakin aktif. Logam-logam mulia seperti Cu, Hg, Ag, Pt dan Au sangat tidak aktif karena Eo

red > 0. Inilah sebabnya logam-logam mulia tersebut dialam bebas dapat ditemukan dalam keadaan bebasnya. Dalam keadaan senyawa logam-logam transisi membentuk sulfida, oksida, halida, silikat, dan karbonat.

Ion-ion logam transisi dalam larutan umunya memberikan warna yang spesifik. Sifat ini berkaitan dengan eksitasi elektron yang terjadi pada orbital 3d. Energi yang dibutuhkan dalam eksitasi ini diserap dari spektrum sinar tampak. Jika yang diserap spektrum daerah sinar hijau dan kuning maka larutan akan berwarna merah biru atau ungu. Contohnya pada larutan Ti(H2O)4

3+ .

Page 3: Tali Um

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah penemuan logam Talium ?2. Bagaimana sifat-sifat logam Talium ?3. Bagaimana keberadaan dan sumber logam Talium di alam ?4. Bagaimana persenyawaan logam Talium di alam ?5. Bagaimana reaksi-reaksi logam Talium dengan unsur lain di alam ?6. Apa saja kegunaan logam Talium ?7. Bagaimana menangani dampak terkena logam Talium ?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah penemuan logam Talium2. Mengetahui sifat-sifat logam Talium3. Mengetahui sumber sumber yang mengandung Talium4. Mengetahui persenyawaan logam Talium di alam5. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi antara logam Talium dan unsur

lain di alam6. Mengetahui kegunaan dari persenyawaan logam Talium7. Mengetahui cara menangani dampak bila terkena efek logam Talium

Page 4: Tali Um

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah

Talium berasal dari bahasa Yunani: thallos, yang berarti ranting hijau. Talium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan.

B. Sifat

Talium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Talium termasuk logam miskin. Talium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, talium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika talium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada talium. Jika talium berada di air maka akan terbentuk talium hidroksida

Talium memiliki 25 isotop dengan berat atom terbentang dari 184 sampai 210. Talium alami adalah campuran dua isotop. Campuran logam raksa-talium yang membentuk eutectic pada 8.5% talium diberitakan membeku pada titik -60 Celcius, sekitar 20 derajat dibawah titik beku raksa.

Titik Leleh : 577 K (3040C)Titik Didih : 1746 K (14730C)Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1

Kalor penguapan :165 kJ/mol -1

C. Sumber

Talium terdapat di crooksite TlCu7Se4, lorandite TlPbAs5S9, dan hutchinsonite TlAsS2. Ia juga ada dalam pyrites dan diambil dengan cara memanggang bijih ini. Talium juga dapat diambil dengan cara melebur bijih timbal dan seng. Proses pengambilan talium agak kompleks dan tergantung sumbernya. Manganes nodules, ditemukan di dasar samudera juga mengandung talium.

Page 5: Tali Um

Walaupun logam talium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama talium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.

D. Persenyawaan Talium

Senyawa talium pada flourida : TlF, TlF3, Senyawa talium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3

Senyawa talium pada bromida : TlBr, Tl2Br4

Senyawa talium pada iodida : TlI, TlI3

Senyawa talium pada oksida : Tl2O, Tl2O3

Senyawa talium pada sulfida : Tl2S Senyawa talium pada selenida : Tl2Se

E. Reaksi – reaksi Talium

Reaksi talium dengan udaraPotongan logam talium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.

2 Tl (s) + O2 (g) → Tl2O

Reaksi talium dengan air Talium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam talium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun talium (I) hidroksida

2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)

Reaksi talium dengan halogenLogam talium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk talium (III) flourida, talium (III) klorida, dan talium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.

2 Tl (s) + 3 F2 (g) → 2 TiF3 (s)

2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) → 2 TiCl3 (s)

2 Tl (s) + 3 Br2 (g) → 2 TiBr3 (s)

Reaksi talium dengan asam Talium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.

F. Kegunaan Talium

Page 6: Tali Um

Talium sulfat banyak digunakan sebagai pembasmi tikus dan semut karena ia tak berbau dan tidak memiliki rasa. Tapi senyawa ini telah dilarang kegunaannya di AS sejak tahun 1975. Konduktivitas talium sulfida berubah sesuai dengan eksposenya terhadap sinar infra merah. Kristal talium bromida-iodida telah digunakan sebagai bahan optik. Talium beserta sulfur atau selenium dan arsenik juga telah digunakan untuk membuat gelas dengan titik lebur rendah antara 125 - 150 derajat Celcius. Gelas ini diberitakan memiliki sifat yang sama dengan gelas biasa pada suhu ruangan tetapi lebih tanah lama di dalam air. Talium oksida digunakan untuk membuat kaca gelas dengan indeks refraksi yang tinggi.

Dalam bidang kimia khususnya, talium memiliki beberapa kegunaan, antara lain yaitu : Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada

peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.

Radioaktif talium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.

Jika talium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, talium digunakan pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak 125 dan 1500 C.

Talium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen. Talium juga digunakan pada pendeteksi inframerah. Talium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi

penggunaannya dilarang oleh banyak negara. Garam-garam Talium (III) seperti talium trinitrat, talium triasetat adalah

reagen yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.

G. Penanganan

Elemen ini dan senyawa-senyawanya sangat beracun dan harus ditangani secara hati-hati. Kontak dengan kulit sangat membahayakan dan ketika mencairkan logam ini, perlu ventilasi udara yang cukup. Eskpos terhadap talium (senyawanya yang terlarut) tidak boleh melebihi 0.1 mg/m3

(berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu).

Page 7: Tali Um

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Unsur unsur transisi adalah unsur yang orbital d-nya terisi mulai dari 1 sampai 10 elektron dan orbital f-nya terisi mulai 1 sampai 14 elektron, yang memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki unsur golongan lain seperti biloks lebih dari satu dan adanya warna khas.

Logam talium merupakan logam transisi yang terletak pada periode 4 yang memiliki sifat khas berupa warna, bilangan oksidasi lebih dari satu, mampu bersenyawa dengan usur lain membentuk persenyawaan halida, sulfida dan lain sebagainya.

Logam Talium memiliki banyak kegunaan namun juga berbahaya karena bisa bersifat racun bila terjadi kontak dengan tubuh secara langsung.

Page 8: Tali Um

DAFTAR PUSTAKA

Anashtasya,Reski. 2010.

http://kimiaunsur.blogspot.com/unsur-transisi-periode-

4/. diakses tanggal 05 bulan 05 tahun 2011

Anonim.2011.http://talium/Kesehatan%20Kita%20%20Talium%20Zat%20Mematikan%20Pembunuh%20Yasser%20Arafat_files/saved_resource.htm.diakses tanggal 05 bulan 05 tahun 2011

Anonim.2011.http://chem-is-try.org/situs kimia Indonesia/logam-transisi/ .

diakses tanggal 05 bulan 05 tahun 2011

Anonim.2011.http://chem-is-try.org/situs kimia Indonesia/talium-dan-

senyawanya/ . diakses tanggal 05 bulan 05 tahun 2011

I.S, Kasmadi.2008. Kimia Dasar II.Semarang : Fakultas Matematika dan IPA

Universitas Negeri Semarang

Petrucci,Ralph .1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern edisi 4 jilid III.

Jakarta : Erlangga