Takdir dan Amanah

24
  KU D T NG BUK N UNTUK DIK SIH NI KU D T NG BUK N UNTUK DIMUSUHI KU D T NG UNTUK MENY D RK N H TI Y NG BEKU UNTUK DISIN RI SILIHW NGI  

description

Takdir Manusia di Dunia

Transcript of Takdir dan Amanah

Page 1: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 1/24

 

 AKU DATANG BUKAN UNTUK DIKASIHANIAKU DATANG BUKAN UNTUK DIMUSUHIAKU DATANG UNTUK MENYADARKANHATI YANG BEKU UNTUK DISINARI

SILIHWANGI 

Page 2: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 2/24

 

LAWANG KACA

Pertama-tama kami memohon maaf terlebihdahulu atas keterlambatan penulisan pada kunci jawaban rahasia-rahasia Kitab Sastra dan Kitab

Suci itu kepada seluruh Para Leluhur sebagaipencipta pada syairnya itu diterangkan, yangadalah sebagai pula syair pada suratan takdir untuk ditujukan kepada kami selaku penerimaamanah atas sebab dan akibatnya itu, yangkemudian adalah guna untuk kami terangkankembali kepada seluruh umat manusia diduniasebagai bekal pada pengetahuannya itudimaksudkan.

Begitu pula kepada Para Sakti yang telah

menciptakan Sandi Sastra dalam bentuk-bentukbangunan pada Candi dan Piramidanya itumelalui kekuatan spiritualnya, yang dibuatdengan sekuat tenaga dan batin serta atasguratan pada kuku jarinya itu sebagaipengukirnya sehingga berbentuk relief yangmengagumkan guna menggambarkan atasperjalanan pada wujud Sang Tertitah ituditerangkannya, danserta menjelaskannya seribu

kata rahasia demi rahasianya itu dimaksudkanberdasarkan suratan takdir perjalanan dimasadepannya.

Dan kami secara pribadi menghaturkan banyakberterimakasih yang seluas-luasnya kepada

mereka yang telah menyusun hingga berdirinyakembali Candi dan Piramida itu sebagai kuncipada rahasia atas jawaban dari teka-teki yangditurunkan oleh Sang Maha Pencipta AlamSemesta guna untuk dapat ditelaah oleh orangmasa kini sebagai pembelajaran atas kebenaranitu sesungguhnya tertanda.

Demikianlah uraian wejangan pratama inisebagai lawang kaca atau  pintu halaman sebelum dilanjutkan pada penulisan rahasia demi

rahasianya itu disajikan dibawah iniselengkapnya, yang haruslah dijadikanpembelajaran untuk kemasadepan anak, cucuhingga cicit anda dan sebagai pula peganganpada pengetahuannya itu, yaitu guna memahamipada perjalanan kehidupan manusia saat iniyang begitu pahitnya melaksanakan atas hukumsebab dan akibatnya atas takdir dengan adanyabencana demi bencana sebagai pertandanya,yangserta begitu sulitnya pula menerapkankebenaran sesungguhnya yang dijadikannya

pertentangan oleh banyak kelompok demisekelompok manusia diseluruh dunia padakhususnya di Nusantara ini berada.

Maka diterangkanlah rahasia dibawah ini atasTakdir & Amanah itu untuk dipahami denganseksama, yaitu berupa :

  Rahasia Candi di Nusantara.  Rahasia simbul pada Piramida.  4 Pilar Kebangsaan Indonesia.

  Rahasia arti [sebutan nama] Kolonial  Rahasia pada Sumpah Palawa.  Penanggalan Kalender Saka Nusantara.  Penerangan dan Penutup.

Demikianlah yang dapat kami haturkan saat inipada laman bog wibesite sebagai kuncikebenaran itu dibuka dan serta mengucapkanterimakasih yang sebesarnya.

Page 3: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 3/24

 

TAKDIR & AMANAH

Takdir adalah sebuah kata untuk menerangkan tentang adanya sesuatu peristiwa yang ataskehendakNya itu sebagai pula dijelaskannya dalam suatu peristiwanya, dan Amanah ialah sebuah kata penyampaian untuk disampaikan kepada siapapun atas fungsinya itu dimaksudkannya pula.

Pada penulisan kali ini, sang penulis menerangkan dan menyampaikan atas Takdir dan Amanah itusebagai pula pembelajaran yang haruslah dipahami oleh umat manusia guna dapat mengkaji atas rahasia-rahasia yang sepatutnya dimengerti dan dicermati atas perjalanan peradaban manusia itu hidup dibumi ini.

 Adapun penjelasan rahasia-rahasia yang diterangkan bukan semata kata untuk mengacaukan segalabentuk tatanan pada bangsa yang besar ini dimaksudkan, melainkan guna untuk diperbaikinya padatatanan sesungguhnya itu yang sudahlah tercita-citakan sejak dahulukala sebelum orang tua kalian itumemahami akan maksud dariatas tujuan yang sesungguhnya. Baik itu tentang agama maupun tentangpengelolaan sebuah bangsa untuk dijadikannya kuat dan sejahtera atas direncanakannya itu sejakdahulukala. Demikian pula pada cita-cita kita sebagai manusia yang hidup saat ini yang pastilahmenginginkan para keturunan selanjutnya tidaklah susah dan sengsara dikemudian hari, sehingga setelah

kita tiada tidaklah menjadi bersusah hati dialam baka itu dimaksudkannya.

Takdir dan Amanah ini menerangkan tentang rahasia-rahasia sebagai pegangan hidup kita menjadimanusia untuk supaya tidaklah tersesat jikala kita telah meninggalkan tubuh ini dikemudian hari, dantidaklah kita mengabaikan begitu saja atas kebenaran yang diberitahukan ini atas restuNya pula. Makapahamilah dengan hati yang jernih dan tidaklah dijadikan cemohan dikarenakan beda atas prinsip danpandangan, walaupun dimaksudkan dalam perbedaan itu sangatlah baik dan sah menurut tatacara. Akantetapi prinsip dan pandangan ini tidaklah dapat dipisahkan atas hajat untuk orang banyak guna haruslahmemilihnya sebagai landasan utama kemasa depan pada tuntutan hidup untukdari generasi kegenerasiselanjutnya.Itulah sebabnya haruslah dikaji sedemikian rupa tentang materi atas fakta yang diterangkan dan

dipaparkan selanjutnya ini, dan harus pula di seratakan dalam kajian pada Kitab Sastra serta Kitab Suciyang dipahami itu sebagai landasan utama manusia danserta tata titi atas simbul-simbul pada kenegaraanitu dimaksudkannya.

RAHASIA-RAHASIA:

Page 4: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 4/24

  Rahasia Candi di Nusantara.

Candi adalah merupakan salah satu bentuk bangunan yang terbuat dari susunan batu padas gunung danpula batu bata tanah liat merah yang disusun sedemikian rupa pada bentuk bangunannya, dengan dihiasiberagam ukuran dan ukiran serta gambaran yang bermacam-macam wujud bentuk patung serta relief itudimaksudkan. Pada gambaran yang diterangkan dan pula disyairkan pada relief atas simbul itu

dimaksudkan, sesungguhnya adalah sebuah kunci rahasia yang patut dipahami untuk orang banyak didunia maupun di Nusantara ini khususnya.

Begitu banyaknya candi di nusantara ini yang sudah dipugar dan masih tahap pemugaran itu dilakukan,belumlah ada yang dapat bisa menerangkan dan menjelaskan tentang maksud atas tujuan candi itu dibuat.Walaupun sudah banyak para arkeolog merekayasa atas ceritera tentang jaman dan pada pelaku itudisebutkan, akan tetapi rasa ketidakpuasan masyarakat tercermin pada raut wajahnya yang tidaklahsepaham pula kepada para pakar itu dimaksudkan atas penjelasannya. Terlebih lagi jika salah dalampenyampaiannya tentang maksud atas tujuan candi itu dibuat dalam keterangannya pula.

Diterangkan :

Sebelum ada kertas dan alat tulis yang kita kenal saat ini guna untuk menulis apapun dalam bentuksyairnya, maka media candi dan piramidalah sebagai salah satu pesan dalam penyampaiannya itudimaksudkan awal pertamakalinya. Yang kemudian dilanjutkan pada media daun lontar/aren, kulit pohondan.atau kulit binatang sebagai alas tulisnya itu diterangkan, dan diukirnya pula aksaranya itu dengansebuah mata pisau sebagai media penulisannya danserta getah akar pohon adalah pula lapisan atastintanya itu dimaksudkannya.Pada media getah sebagai tintanya itu disebutkan yang menempatkan pada posisi sebagai mediapenyampaian awal pada tulisan syair itu diterangkan, kemudian disempurnakan kembali pada tintanya itudari banyak jenis dedaunan adalah sebagai sarana warnanya, yang selanjutnya pada saat ini dibuatlahkembali tintanya itu dengan suatu rumusan kimia yang kini dapat kita nikmati untuk menulisnya, yangadalah atas hasil jerih payah orang-orang yang bijak itu guna menerapkan pada kemajuan jamannya.

Rahasia pada candi seluruh candi itu dimaksudkan,sesungguhnya adalah merupakan penulisan syair demi syair untuk dipahami oleh orang banyak. Dimana syair yangberbentuk relief itu telah menerangkan atas maksud dantujuan untuk kemasa depan supaya dapat dipahami ataspesannya itu diterangkannya.Setelah banyak menciptakan candi demi candi di nusantaraini dan kemudian ditinggalkannya, adalah guna untukdiruntuhkannya kembali dan supaya dapat terpisah atasbagian candi itu dimaksudkan dan/atau puladitenggelamkannya kedalam tanah guna dikubur yaitu melaluigempa bumi atas kekuatan kesaktiannya itu supaya kelakmanusia dijamannya nanti dapat memugarnya danmenyusunnya kembali. Demikianlah atas AmanahNya gunadipahami. (harta karuhun / harta karun) 

Penataan kembali dilakukan berdasarkan jaman-jamannya, dan barulah media daun lontar itu mulaidikembangkan serta pula aksara demi aksara diperluas menurut ras manusia masing-masing atas pecahandari wilayah Nusantara ini yang menyebar sedikit demi sedikit kesegala penjuru. Yang sebelumnya itu

Page 5: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 5/24

diterangkan telah menyebar ke segala arah sebelum candi itu dibuat seluruhnya, terkecuali Candi yangberada di Gunung Padang Cianjur itu jauh lebih dahulu dibuatnya sebagai titik pusat peradaban manusiadibumi ini tertanda. Yang telah dikaji pada Kitab Sastra adalah pada tahun 2011 menggenapi berusia 7000tahun lamanya atas berdiri Situs Candinya itu.

Pengembangan pada perjalanan takdir telah memasuki pula pada jamannya, sehingga terjadilahperubahan demi perubahan atas kedatangan para kaum yang berasal dari luar nusantara dengan maksuduntuk menelusuri atas cikal bakalnya itu, yang lalu kemudian berusaha untuk menetap dan menguasainyapula sejengkal demi sejengkal tanah di Nusantara ini. Dikala pasca penempatan para pendatang itu gunabertengger di bumi nusantara ini, maka terbukalah kajian demi kajian tentang adanya Kitab Sastra Lontar itu satu persatu dengan cara menggunakan pertukaran/barter dan/atau maupun perampasan.Setelah diamati dan dikaji olehnya, ternyata ditemukanlah ungkapan rahasia demi rahasia untuk kemasadepan peradaban, kemudian beberapa Kitab Sastra Lontar itu oleh mereka telah dibawanya keluar darinusantara ini guna dikaji kembali serta dipelajari dan disusun ulang, dan serta digabungkan ataspenjelasannya itu dari beberapa wilayah luar nusantara yang kini kita kenal disebutlah beragam wilayahNegara itu dimaksudkan.

Lambat laun jaman sudahlah mulai berkembang,

mulailah penerapan kertas itu digunakan sebagaialas tulisnya, dan kemudian disusun dalam kajiandemi kajian yang sehingga terbentuklah yangdisebut sebuah Buku. Lalu kemudian pada tahun±1795 masehi dibuatlah sebuah kajian kembalitentang ajaran yang disebut agama itudimaksudkan hingga tersusun pada tahun ±1830masehi pada penyempurnaannya itu oleh yangdisebut Trio Serampuro dimaksudkan di wilayahIndia tepatnya.

Buku-buku itu disebarluaskan dengan tujuan ke 34 negara dalam bahasa demi bahasa itudimaksudkannya, yang kemudian barulah dikoreksi kembali dalam penyusunannya itu serta diberi namasebagai Kitab Besar (Al’kitab) / Kitab Suci dan/atau sebagai buku bacaan yang besar  (Al’quran) dan sertaKitab Siwa Buda pada rumusan landasan pembimbingan umat manusia guna untuk menyambut SangTertitah itu dikemudian hari dijelaskannya.

Setelah sempurna pada hasil kajian itu dimaksudkan, maka disebarkanlah Buku itu dalam sistim politiknyauntuk diajarkan kepada manusia dinusantara ini pada tahun ±1865 masehi, dan lalu kemudian terjadibencana yang sangat dahsyat pada tahun 1883 masehi yaitu meletusnya sebuah gunung Kerakatau(Karakatoa) dengan sangat dahsyatnya sebagai pertanda jaman baru telah memasukinya.

Pada perjalanannya kala itu setelah Nusantara ini dilanda kesedihan yang teramat memilukan, makadiputuskan oleh para pendeta kala itu guna kembali mensyairkan sastra atas tulisannya itu sebagaipemberitahuan kemasadepan atas peristiwa demi peristiwanya untuk menyambut Sang Tertitah ituditerangkan yaitu dalam ragam nama dan diterangkan beragam bahasanya pula, yaitu untuk tidakmenghilangkan Syair pada Kitab Sastra Lontar itu atas cikal bakal Sang Tertitah guna disebutkannya.Syair penerangan yang dituliskannya dalam Kitab Sastra lanjutan itu oleh para Pendeta dimaksudkan telahdisinggung pula atas penghianatan manusianya itu terhadap Nusantara atas Kebenarannya, sehinggaditerangkan dalam kitab itu yang kelak banyaknya para pemimpin dimasa depan dalam bidang apapun ituakan teraniaya oleh karmanya atas pembodohan pada Kitab Sucinya itu dimaksudkan.

Page 6: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 6/24

Kitab Sastra yang baru atau/ terakhir yang mensyairkan tentang kebenarannya ; telah menerangkan pulaberagam macam nama Sang Tertitah itu dalam lakonnya untuk supaya masyarakat dapat mengerti atasrahasiaNya itu dimaksudkan. Baik itu tentang kelahiran, perjalanan, rumah tangga, dan lain-lainnya ituyang terpecah pada lakon cerita yang tersyair. Bukan hanya itu saja, kutipan pada Kitab Sucipun telahmenerangkan pula atas ciri-cirinya itu diperjelaskannya.

Sang Maha Pencipta Alam Semesta sangatlah adil, walaupun Kitab Sastra dalam perjalanannya itubanyaklah yang dimusnahkan dan pula diubah-ubah atas syairnya, maka sesungguhnya tidaklah merekaitu dapat menghilangkan seluruhnya. Justru yang memiliki makna tertinggi itu luput atas pemusnahannyaitu, seperti contoh pada Kitab-Kitab Agama manusia saat ini, Candi-candi, Seloka Kidung, Seloka Legendadan masih banyak lagi lainnya yang berada dinusantara ini sebagai tanda. Demikianlah pemaparantentang rahasia candi itu hingga terbentuknya Kitab Suci sebagai panduan umat manusia saat ini ada.

Maka jika ada yang menyatakan bahwa Kitab Agama itu adalahhasil atas diturunkannya langsung oleh Sang Maha Pencipta Alam Semesta, haruslah manusia itu mencermati tentang cikalbakal kapan adanya kertas dan tintanya itu tercipta. Demikianpula yang diterangkan pada syair tentang Sang Tertitah itu

dalam penempatan beragam perjalanannya yang berbeda-bedaakan tetapi sesungguhnya adalah satu wujud dalam makna danserta atas tujuannya itu yang beragam pula pada suratannya.

Sesungguhnya jika kita amati, maka terkutip pada rahasiatentang Sang Yesus Kristus yang konon menerima KitabSyairnya itu dari balik bukit Ayatnya itu yang terbuat darisebuah papan batu, maka kembali cermatilah pada maksuddalam inti arti papan batu itu diterangkannya pula. Yangsesungguhnya ialah telah mendapatkan wahyu itu dari suratansejak dahulu kala itu dimaksudkan yang disebutlah jaman candi

itu diterangkannya. Maka jika kembali kita memahamiperjalanan Siti Hadijjah atas dinyatakan berjualan karpet itudimaksudkan, sesungguhnya jika ditelaah kembali bahwapabrik karpet itu belumlah terlalu lama diciptakan olehmanusianya saat ini atas pertanda teknologinya.

Ketahuilah jika engkau ingin mengetahui manusia itu menggunakan bahan busana pada tubuhnya, dan janganlah orang Nusantara dan Dunia melupakan gambaran pada wilayah primitifnya itu ada hingga kinisebagai bukti, seperti terlihat saat ini pada suku pedalaman yang masih ada di Nusantara dan pula diwilayah Amazon itu pada penayangan media tvnya. (fakta dalam mempertahankan peradaban yang sesungguhnya itu diperlihatkan secara langsung oleh Sang Maha Pencipta Alam Semesta sebagai teguran

kepada seluruh umat manusia atas dasar cikal bakalnya).  

Otentik pada Candi :

Candi dibuat adalah salahsatu penyampaian untuk dipahami oleh generasi selanjutnya kala itudimaksudkan, maka candi ialah bagian dari otentik syair pada penulisan dikala jamannya itu sebagaisarananya. Banyak yang tidak memahami pada rahasia candi yang sesungguhnya itu adalah sebuahpengetahuan atas penerapan rahasia kemasa depan untuk para umat manusia yang hidup nantinya (saat ini), dan pula sebagai kunci untuk meluruskan apa yang telah diributkan oleh manusia saat ini tentang

Page 7: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 7/24

kebenaran itu sebenarnya ada. Pada intinya adalah bahwa Candi itu dibuat guna untuk menjelaskanmelalui syair pada relief gambarnya itu atas perjalanan Sang Tertitah yang terlahir kebumi untukpenyelamatan manusia serta buminya atas bencana demi bencana itu dimaksudkannya, baik itudisebutkannya batu dari angkasa yang akan berjatuhan danserta pula sampah-sampah sisa penerbangansatelit atas hasil rekayasa manusianya itu, yang dikarenakan sudahlah semakin tua usia pada bumi inisehingga tidaklah dapat lagi untuk menahan lapisan pada atmosfir itu yang disebut pula pada lapisan ozondalam pengetahuan secara akademisi disebutkan. Yang disebutlah dalam hukum sebab dan akibatnya ituialah disebut sejata makan tuan diterangkan (Karma). 

Tahun kapanpun dan berapa haripun Candi itu dibuat tidaklah menjadikan soal atas pengetahuanmanusianya saat kini. Yang harus dicermatinya adalah setelah selesai seluruhnya Candi itu dibuat diNusantara ini pada khususnya, maka dimulailah bencana itu sebagai pertandanya bahwa perjalananmanusia didunia ini haruslah tertata dalam ras demi ras atas kebangsaannya itu berada sebagai awal padacikal bakalnya tertanda.

Dalam pembangunan itu dimaksudkan sesungguhnya Candi itu belumlah ada yang memujanya, yangsengaja dibuat sebagai pula patokan untuk kemasa depan guna untuk pembelajaran dalam rahasianya ituyang haruslah dikaji dan disamakan pada alur bunyi melalui Kitab Sastra Lontar itu selanjutnya, danserta

terkutip kembali kedalam Kitab Suci itu dimaksudkan sebagai bekal dikemudian hari guna menyambutSang Tertitah atas kajiannya itu dalam perjalanan yang dipaparkannya.

Sesungguhnya Candi itu sengaja di runtuhkan dan serta ditenggelamkan kedalam tanah dengan gempayang berkekuatan 11,12 SR kala itu, dan dipisah-pisahkan susunannya itu oleh perjalanan demi perjalananumat manusia itu dimaksudkannya pula (tercuri). Kini sudah 80% Candi itu di temukan dan dirancang ulangsesuai pula penyusunannya melalui mata batin guna untuk merekayasanya kembali yang sehingga tampakseperti Candi itu baru dibuatnya. Akan tetapi masyarakat haruslah jeli, mana candi yang memiliki Sandiatau Candi hasil buatan rekayasa manusia masa kini yang tidak memiliki Sandi itu dimaksudkannya. Candiitu dibaca sesungguhnya adalah Sandi (Ç = S). 

Jika kita mengamati tentang gambaran dari makna pada Rekief itu dimaksudkan yang dirumuskan kembalikedalam Kitab Sastra Lontar, maka akan terlihat jelas atas perjalanannya itu telah menceriterakan tentanglaku lampah sang tertitah itu dimaksudkan, dan kemudian disempurnakan kembali dalam cirinya sangtertitah itu atas pula kelahirannya  – perjalanan hidupnya sejak kecil  – prilakunya  – kedewataannya(kenabiannya)  – usianya – tapabratanya (puasa)  – beragam namanya – dan lainnya pula yang diterangkanpada Kitab-Kitab Sastra dan Kitab-Kitab Suci itu sebagai landasan umat manusia diseluruh dunia dalampemberitaannya. Selanjutnya itu dikembangkan kembali melalui media spiritual untuk mengetahui rautwajahnya dan serta tempat tinggalnya itu dimaksudkan sesuai gambaran para penerawang suci itumenempatkan pada penulisan selanjutnya pula.

Jika dicermati dengan bijak maka sesungguhnya Sang Tertitah itu bukanlah hidup sejak jaman dahulu,

melainkan jaman saat ini yang disebut jaman Majapahit / jaman yang berbuah pahit atas ketidak adilan ituberada yang disertai bencana demi bencana. Demikian pula diterangkan yang disebut sebagai jamanJahiliyah itu sebagai simbulnya dan serta disebut sebagai jaman Prapanca yang menyatakan pada jamannya itu yang dikutip pada Kitab Sastra Negarakertagama (Negara yang berbasis agama) menjelaskan yang banyaklah Pria menjadi wanita  – jika tertawa terbahak-bahak mereka itu tidak maludilihat banyak orang (media tv)  – serta sang pencuri yang tersenyum atas prilakunya pula (terlihat padamedia pula)  – dan lainnya. (Pra = Sebelum & Panca = Lima) atau dengan kata istilah ialah “Sebelumditerapkannya Sila Kelima Pancasila itu berada”. 

Page 8: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 8/24

Demikianlah sedikit pengetahuan tentang kebenaran ini, dan patut diperhitungkan oleh orang banyak untuksupaya secepatnya memahami apa yang sudah tergaris itu menjadi mudah dilalui atas takdirnya yangharuslah diterima oleh umat manusia. Jika mengabaikan akan maksud atas tujuan pada syair yangsesungguhnya itu berbunyi dalam Kitab Sastra / Kitab Suci, maka orang-orang itu akan mendapatkankerugian yang sangatlah memilukan. Maka kembali diperjelaskan bahwa agama itu musnah dengansendirinya.

Penulis hanya menerangkan atas pengetahuan ini adalah sebagai AmanahNya untuk disampaikan, itupun jika ingin manusianya diselamatkan dari Api Neraka Jahanam yang sedang mengintai saat ini di seluruhdunia. Maka jika diterangkan tentang kebenarannya itu yang tersangkut pada takdir keseluruhannyaterhadap Sang Penulis atas perjalanannya, pastilah serupa dengan apa yang terkaji pada Kitab Sastra /Kitab Suci yang dijelaskan pada penulisan atas perjalanannya itu termasuk anak dan istrinya pula yangdisebutkannya. (berani menulis pastilah berani bertanggung jawab lahir dan batin). Demikianlahsedikit uraian penjabaran diatas diterangkan dengan sesungguhnya.

Maka jika mengamati Candi itu atas rahasianya ada, terkutip serupa atas Piramida itu dijelaskannya pula.Baik yang berada di mesir maupun berada di belahan dunia lainnya sebagai pula pesan-pesan berantaiyang patut dikaji dengan seksama, dan dalam syairnya serta ciri pada peninggalannya pun telah

menyebutkan rahasianya itu sebagai penerangan atas cikal bakalnya. Bahwa dimaksudkannya itu supayadapat disamakan sebagai landasannya Sang Tertitah itu berada pada posisi kelahirannya itusesungguhnya. (disebutkan pula dalam Hadist bahwa Sang Rasullulah terlahir ditengah-tengah padang pasir, yang artinya ialah ; bahwa kelak atas utusanNya itu dicirikannya terlahir ialahditengah orang-orang yang memuja arahnya itu pada arah padang pasir dimaksudkannya atau kiblatnya itu ke arah barat dikutip pada Kitab Sastra dan legendanya pula).  

  Rahasia simbul pada Piramida.

Piramida adalah sebuah bangunan yang berbentuk segi tiga kerucut yang menyerupai sebuah gunungberada. Piramida itu dibuat semata kata bukanlah sebagai simbul pada kerajaan yang dikatakan para ahliarkeolog itu dalam penerangannya, yang sesungguhnya adalah sebagai pengalihan pada teka-tekinya ituuntuk diketahui oleh seluruh umat manusia dimasa depan dan menjadikannya suatu bahan pembelajaranatas rahasia-rahasianya itu mengenai cikal bakal manusia itu berada dibumi.

Itulah sebagian kecil yang dibuat oleh Para Sakti untukmemberikan sebuah teka-teki yang begitu hebatnya,sehingga kita sebagai manusia masa kinipun terkecohatas rekayasanya yang tidaklah menyangkanya pula.

Seperti merekayasa Piramida yang kita lihat dan

dilengkapi pula istananya itu yang seakan-akan adanyasebuah kerajaan itu dimaksudkan. Tidak hanya itu sajayang direkayasa, simbul pada aksara yang diterangkanpada tulisan didindingnya pun turut sebagai cirinya yangdisesuaikan pada jamannya. Dan serta pada simbulpatungnya pun diterangkannya atas ciri itu dimaksudkandalam wujudnya. (amatilah patung itu dan pula simbul  pada singanya melalui rahasia candi itudimaksudkannya). 

Page 9: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 9/24

Kecerdasan para leluhur yang sakti/bijak itu guna merekayasa pada titik temu yang sehingga menjadi satukesatuan untuk menuntunnya ke arah titik cikal bakalnya itu tidaklah dapat diragukan lagi ataspengetahuannya.

Setelah berabad-abad dalam usia perjalanan piramida itu dan sedikit demi sedikit manusia mulaiberkembang, maka kemudian manusia itupun beramai-ramai mencari jatidirinya. Yang kemudian itumenempatkan pada titik simbul yang telah direkayasanya itu dimaksudkannya kembali (termasuk 

dibeberapa Negara yang memiliki piramida sebagai simbulnya). Setelah itu kemudian merekameninggalkannya kembali untuk menuju keseluruh arah guna mengembangkan peradaban selanjutnya,yang semakin lama semakin banyaklah manusia hidup dimuka bumi ini ditandakannya. (beranak pinang) 

Tidak hanya itu saja atas penjelasan yang harus diterangkan. Setelah sekian lama manusia itu mencari jatidirinya, maka menyebarlah kembali untuk menata peradaban demi peradaban sehingga perkembangan jaman itu telah memasuki jaman modern saat ini tanpa terasa, dan kemudian terjadilah penelitian sertapenggalian atas situs dimanapun itu berada untuk diterangkan tentang cikal bakalnya itu ditandakan yangpula dipadukan pada syair Kitab Sastra dan kemudian itu disempurnakannya kembali menjadi Kitab Suciatas kebenaran akan turunnya Sang Tertitah itu dimaksudkan dalam kisahnya sebagai bagian pula atasrekayasaNya itu.

Dikala terungkapnya posisi pada letak Piramida yang dibangun oleh Para sakti itu dimaksudkan oleh parapencari harta karun sebelum sang arkeolog itu menyusun atas maksud dalam penjabarannya tentangmelalui syair-syair kitab itu diterangkan adalah bagian hukum sebab dan akibat pula. Yang disayangkanadalah terjadinya perampasan pada harta yang terdapat didalam piramidanya oleh pencari harta karun itu,dan bukanlah untuk diperbaikinya malah justru mereka merusaknya. Maka tinggalah para arkeolog itu yanggigit jari hanya bisa menyusun bentuk batu pada bangunannya saja.

Hasil dari investigasi pada pemahaman yang seakurat mungkin didapat oleh kami sebagai penulis ataspetunjukNya, maka terjawablah dengan sesungguhnya bahwa yang disebut Simbul pada rahasia Piramidaitu adalah berupa Teknologi tepat guna sebagai penyelamatan umat manusia di dunia dari atas bencana

demi bencana serta dari atas aura prilaku manusianya itu sendiri untuk kemasa depan supaya tidaklaharogan.

Piramida itu sesungguhnya adalah teknologi yangmenyerupai gunung yang disebutlah sebagaiteknologi ORGONITE yang berfungsi sebagai pulapenetralan pada iont aura yang merugikan umatmanusia pada pikiran dan tubuhnya. Begitu pulafungsinya guna untuk meredam lapisan OZON untuksupaya tidaklah terbuka pada atmosfirnya itudimaksudkan. Yang dikarenakan dengan disengaja

Piramida itu dibuat pada posisi wilayah itu yangsudahlah terbuka atas lapisan ozonnya itudimaksudkan (gurun).

Jika kita amati, maka susunan pada Orgonite itu terdiri dari Batu Kristal / Batu berlian serta permata, emas,tembaga, dan beberapa kadar yang ada pada susunannya itu, sehingga dari beberapa element material itudapat memberikan senyawa guna menahan radiasi itu dimaksudkan. Jika kembali kita amati tentangPiramida itu, seharusnya kita lebih jeli mengamati kelompok suku Toraja dllnya itu yang menyatakan

Page 10: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 10/24

bagaimana ia tidak menguburkan jasad pararajanya (pemimpin) itu dimaksudkan yangdikutip pula pada Kitab Suci tentang ajaranTaurajt itu disebutkan pula.

Pahamilah tentang Piramida itu, yang dengansengaja zenajah itu diawetkan dan dibungkusemas pada petinya adalah berupa bagian dalamproses Orgonite itu dimaksudkan untukbereaksi, dan dilengkapi beberapa elemenmaterial serta dituliskannya rahasia demirahasianya itu guna untuk dilindungi dandipahami.

Nasi sudahlah menjadi bubur, jika kita minta pertanggung jawaban kepada Negara yang melakukanperampasan itu melalui orang-orangnya maka tidaklah bijak, karena itu adalah suatu karma / hukum sebabdan akibat yang diterangkan pada Kitab Sastranya pula.

Selanjutnya yang disebut orgonite itu adalah disebut pula sebagai gunung yang memiliki banyak materialdidalamnya dan berfungsi sebagai penyejuk pada wilayah itu disekitarnya. Lalu bagaimana jika saat inigunungpun diratakan oleh manusianya???...

Maka guna untuk mencegahnya supaya tidak terjadi perusakan untuk dimasa depannya, dibuatkanlahdalam bentuk syair pada tafsir diseluruh Kitab Suci Agama itu guna menerangkannya ; “bahwasesungguhnya laki-laki janganlah mengunakan emas sebagai perhiasannya itu dimaksudkan(diharamkan), dan serta diperjelaskan tentang jaman kali yuga itu dimana manusia telah merusakalamnya atas pencarian emas itu dterangkannya”. Atas kepicikan dari sifat manusianya itu secara berkelompok dan pula sebagai penjajah, merekapun telahmemanipulasinya yaitu dengan menyimpannya dalam bentuk emas batangan yang bergudang-gudang

pada bungkernya itu berada. (itulah manusia yang naïf pada kenyataannya).

  4 Pilar Kebangsaan Indonesia.

Pilar-pilar kebangsaan Indonesia terdiri dari 4 (empat) makna sebagai landasan pada pemersatuan, dansebagai pula kunci dalam penyempurnaan atas kekuatan Negara Nusantara ini menjadi gemah ripah loh jinawi dan jiwani. Begitulah hasil tempaan Para Sakti dahulu itu yang mengutipkan kajian itu untukdigunakan sebagai landasan bernegara dengan tatacara kenegaraan itu dimaksudkan, makaditerangkanlah atas maksud sesungguhnya itu dibawah ini.

Dijelaskan :

Tentang pemahaman atas 4 Pilar Kebangsaan Indonesia hingga saat inibelumlah diterapkan dengan sesungguhnya, walaupun cita-cita itusangatlah mengental pada hati nurani seluruh bangsa di Nusantara inisebagai landasan utamanya itu untuk menggapai kesejahteraan dankeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Sesungguhnya dalam karakteristik atas 4 Pilar Kebangsaan Indonesia ituditerangkan sudahlah menjadi ikatan pada semboyan Kitab Sastra yangdituliskan itu oleh orang terdahulu guna untuk diterapkan dalam alur posisi

Page 11: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 11/24

pada Kitab Sastra utamanya itu guna dipaparkan, yang dikutip dan tersurat pula pada Kitab Suci untukdiperjelas dan dipahami orang banyak guna memahaminya.Seperti disinggung pada kajian Kitab Sastra yang menyebutkan alur ucap katanya itu dalam bahasaSunda, yaitu seperti :

“Hana nguni hana mangke tan hana nguni tan hana mangke, aya ma beuheula aya tu

ayeuna hanteu ma beuheula hanteu tu ayeuna, hana tunggak hana watang tan hana tunggak tan hana watang hana ma tunggulna aya tu catangna” 

Terjemahannya :

“Ada dahulu ada sekarang bila tidak ada dahulu tidak akan ada sekarang, karena ada masa

 silam maka ada masa kini bila tidak ada masa silam tidak akan ada masa kini, ada tonggak

tentu ada batang bila tidak ada tonggak tidak akan ada batang bila ada tunggulnya tentu

ada catangnya”

Seperti itulah maksud dari atas tujuannya guna menerangkan untuk mempersatukan bangsa Nusantara inidalam mewujudkan gemah ripahnya supaya dapat memperkuat pada tatanan Kenegaraan NusantaraIndonesia itu dimaksudkan, dan bukanlah pula bahwa si A dan si B itu adalah sebagai pencetus awalutama serta perekayasa atas nama Negara ini dimaksudkan, melainkan hanya untuk membebaskannyaatas karma yang terbelenggu itu untuk dijadikan kemerdekaan, yang sudahlah di idam-idamkan oleh paraahli Kitab Sastra terdahulu itu dimaksudkannya walau hanya dapat melihat melalui tapanya saja dialambaka.

Maka sesungguhnya tentang pemahaman dalam kajian 4 Pilar itu dimaksudkan ialah guna untukmenyeratakan pada kesejahteraan manusia yang seutuhnya di Nusantara pada khususnya, yang artinyaadalah untuk tidaklah terjadi tumpang tindih atas ketidak adilan itu terjadi atau yang sudah menjadisejahtera untuk tidaklah mengurangi hak bagi yang memiliki haknya itu, dan/atau kata lainnya tidaklah disunat haknya mereka itu sehingga bertambah susahnya mereka untuk mengais rejekinya dikemudian harisebagai bekal untuk anak cucunya pula nanti. (maka diaturlah sistim itu dalam undang-undang dasar padanegaranya).

 Adapun penerapan di atas dijelaskankan telah memiliki pula garis-garis besar atas tujuan itu selanjutnya,yaitu seperti diterangkan tentang kemakmuran, persatuan danserta mewujudkan pula dalam satu haluanuntuk berkiblat arah menghadap Sang Maha Pencipta Alam Semesta itu dimaksudkan atau disebut pulapada penyempurnaannya sebagai tandanya.

Kajian demi kajian pada keterangan dimaksudkan sudahlah ada atas kutipan syair itu tertulis pada KitabSastra dan Kitab Suci guna dipahami, yang telah pula dikritik oleh salah satu ungkapan sebuah Legendayang berjudul Sangkuriang itu menyebutkannya, dimana disebutkan bahwa ibu dari Sangkuriang itu yang

bernama Dayhang Sumbi menjelaskannya telah membakar jerami setinggi gunung disebelah arah barat ituguna untuk menggantikan terbitnya sinar matahari pagi yang untuk menyelesaikan pembuatan sebuahperahu itu oleh putranya guna mempersunting ibunya itu dimaksudkan, dan kemudian itu ibunyapunmemohon kepada Sang Maha Pencipta Alam Semesta supaya dapat menurunkan wujud yang sama padadirinya itu dan disebutlah jelmaannya itu ialah Siluman yang serupa darinya yang bernama bhatari kali-maatau dewi kehancuran itu atas penjelasannya. (sejatinya itu matahari terbit dari arah timur sesungguhnya)

Page 12: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 12/24

Penjelasan :

I.  Penjelasan tentang Pilar 1, yaitu : NEGARA PERSATUAN INDONESIA.

Negara Persatuan Indonesia dalam penjelasan atas keterangan pada Kitab Sastra dan Kitab Suci sejatinyaditerangkan adalah sebagai Negara pada KERAJAAN UTAMA itu di NUSANTARA disebutkannya, yang-bukanlah diperjelaskan pada saat ini adalah sebagai Negara REPUBLIK itu dimaksudkan. Maka kelakkerajaan yang bergelar Maharaja itu haruslah mengepalai seluruh Raja-raja didunia, dan disebutkan padakutipan atas pemahaman Kitab Sucipun adalah Raja diatas Raja itu dimaksudkannya.

Jika pemahaman tentang atas kerajaan utama pada nusantara itu dianggap keliru, maka dengansendirinya seluruh Kitab Suci agama manusia yang dipelajari manusia saat ini sudahlah sirna dan tidakpatut kembali dipelajari. Dan jika pemahaman tentang republik itupun di pertahankan hingga sampaikapanpun di Nusantara Indonesia ini, sesungguhnya Negara pada Nusantara Indonesia ini haruslahdibubarkan dan tidak perlu adanya lagi tentang lagu kebangsaan yang kita nyanyikan bersama-samakapanpun itu tertandakan. Maka Negara didunia haruslah bubar pula atas takdir & karma itu dimaksudkan.

Penjelasan tentang Republik itu adalah bagian alur perjalanan pada karma atau hukum sebab dari akibat

atas perjalanan kemerdekaan itu pada awalnya yang untuk dijadikannya pembuka sebagai gerbang dalampenataan selanjutnya pada cita-cita yang disinggung pada syair Kitab Sastra serta Kitab Suci dimaksudkanuntuk menggapai kesejahteraan orang banyak diseluruh Nusantara berada pada khususnya.

 Aksara pada Republik itu ditempatkan, adalah sebagai lambang permulaan dan bukanlah sebagailandasan kenegaraan nusantara ini dimaksudkan sesungguhnya, adalah atas perjanjian pada karma dalamperjalanan Negara Nusantara Indonesia ini oleh dandari para Kaum Kolonial itu yang turut membantu pulaatas penataan dengan dilengkapi atas perjanjian itu selama 400 tahun lamanya, yang kini sudahlahberakhir perjanjian itu atas karmanya dimaksudkan dan sudahlah terselesaikannya.

Yang kemudian itu Bangsa dan Negara Nusantara Indonesia ini haruslah mengambil sikap berdasarkan

takdir yang sudahlah tersaji pada Kitab Sastra dan Kitab Suci guna mewujudkan dari maksud atasterkutipnya kitab itu disebutkan. Maka jika terabaikan maksud dari atas Amanah ini diterangkan, sejatinyatakdir karma itu diperjelaskan pada tulisan selanjutnya untuk dipahami.

II.  Penjelasan tentang Pilar ke 2, yaitu : UNDANG UNDANG DASAR NEGARA INDONESIA. 

Undang-Undang Dasar Negara Indonesia adalah Ruh dari seluruh badan pada Negara NusantaraIndonesia ini ditandakan. Jika mau mengamati, maka sesungguhnya Undang-Undang Dasar NegaraIndonesia adalah Ruh dari seluruh Negara yang ada dimuka bumi ini sesungguhnya.

Sesungguhnya Undang-Undang Dasar Negara Indonesia sebelum diadakan amandemen, adalah telah

mengisi sebanyak 50% ruhnya itu guna untuk menempatkan langkah atas kesejahteraan seluruh manusiayang hidup di Nusantara Indonesia ini sejatinya, akan tetapi setelah ditambah-tambahkan maka ruhnya ituseperti terseok-seok hingga hampir kandas dan akan terlepas dari raga kenegaraannya pula. Seperti pula jika manusia itu sudah tercangkok pada jantung buatannya yang sewaktu-waktu akan mati tersengatsedikit aliran listrik saja itu dimaksudkannya. Maka untuk menetapkan kembali Undang-Undang Dasar Negara Indonesia atas PetunjukNya danserta sesuai takdirnya pula, Sang Penulis sudahlah merumuskanUndang-Undang Dasar Negara yang dimaksudkan itu yaitu dalam sistim Kerajaan Utama untuk dunia padapenjabarannya, yang sudahlah diatur pula pada penempatan bagi posisi yang berhak atasketatanegaraannya itu disebutkan. Jika disempurnakan kembali, maka umur / usia pada Undang-Undang

Page 13: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 13/24

Dasar Negara yang berbasis Kerajaan itu akan menjadi bertambah hingga 1000 tahun kedepan ataskejayaannya. (maka jika mau memahami undang-undang negara itu dimaksudkan dan kepada siapakahyang dikirimkannya, sejatinya bacalah pada halaman yang sama dalam judul Rahasia Candi itudimaksudkan sebelum laman ini ditayangkan, yaitu disebutlah kepada mereka itu ialah orang tua Siti  Aisyah sebagai putri Abu Bakar itu dimaksudkannya, atau dengan kata lain ialah kepada Sang PrabuDestarata dalam takdirnya pula).

III.  Penjelasan tentang Pilar ke 3, yaitu : BHINNEKA TUNGGAL IKA. 

Bhinneka Tunggal Ika adalah lambang Pemersatu keragaman dan kerukunan, yang menyatukan puladalam sistim arah kiblat manusia itu bersujud kepada Sang Maha Pencipta Alam Semesta sebagailandasan yang tertuang pada Kitab Sastra yang disebut Empu Tantular itu dimaksudkan gunaditerapkannya (Empu = Pemilik   – Tan = Tantra  – Tular = Menerangkan).Kajian pada Kitab Suci itu telah menyebutkan pula pada arah kiblat yang sama dalam satu tujuannya, yaitudisebutkannya sebagai simbul terbitnya matahari pada pagi hari itu atas tertandainya. (cahaya yang terbit disubuh hari / disebut pada arah ketimur atas kiblatnya dijelaskannya sebagai terbitnya Cahaya Nur itu di ufuk pagi hari dimaksudkan).

Dari maksud atas penyelarasan pada satu arah kiblatnya itu guna searah Kiblat sesungguhya pada waktutertanda di Subuh hari dalam penerangan syair pada Kitab Suci Alquran itu dijelaskan adalahditerangkannya untuk mengarah searah sujudnya itu ke arah timur dimaksudkannya, dan sertamenyelaraskan pula kembali atas makna dari arti kata ISLAM itu dimaksudkan yang adalah sebagaipemersatuan atas ajaran seluruh agama-agama yang disebutkan pada titik satu arahnya pula. Maka yangdisebut agama ISLAM itu sesungguhnya adalah unsur agama-agama yang berada di Nusantara inidiperjelaskannya. Sejatinya yang disebut sekte ialah disebut sebagai kepercayaan (muslim  – kristiani  – buda  – kawitan dllnya). Maka sepatutnya keterangan pada agama di identitas manusia itu haruslahdihapuskan sebagai pemerataan disetiap insan manusia atas takdirnya itu. Jika hanya satu saja padapenerapan itu dilakukan, disebutlah ketidak adilan itu ada.

Pemahaman tentang dimaksudkannya dalam tafsir tidaklah membedakan pula pada segala bentuk rasmanusia atas dari warna kulitnya itu dimaksudkan. Terlebih lagi jika kepentingan untuk duduk pada posisipenataan Negara saat ini hanya dikuasai sekelompok penganutannya saja guna merajainya, sehingga rasakeadilannya itu kelak akan sirna pada negaranya pula.

Sebab dari itulah Negara ini bisa runtuh tanpa disadari. Seperti pula pemahaman dalam satu ajaran padaagama yang menempatkan keegoannya itu untuk membenarkan diri pada kelompoknya saja, sehinggatanpa disadari tercerai berailah ajaran pada agamanya itu dan tidaklah menjadikannya baik untuk dicernapada hati nurani manusia sebagai penganutnya walaupun dalam satu kelompoknya itu gunamenerapkannya. Jika diamati maka kesimpulan pada Bhinneka Tunggal Ika itu belumlah berjalan hinggasaat ini, yang disebabkan pada energy dalam satu agamanyapun telah memiliki perbedaan pandangan

guna melaksanakan apa yang sepatutnya dilaksanakannya bersama. Maka kitapun harus berpandanglapang bagaimana cara menyatukan dalam satu arah pandangan itu dan atas kiblatnya pula yang harusdiseratakannya.

Maka sesungguhnya kembali atas AmanahNya, jika tidak berhasil dan disadari oleh manusianya itu gunamemperbaikinya berdasarkan kajian pada Kitab Sastra dan Kitab Suci yang sesungguhnya itu dengansecepat-cepatnya, maka kembali diterangkan, seluruh kawah neraka jahanam itu terbuka seluas-luasnyauntuk sebagai hukumannya pula.

Page 14: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 14/24

 Amatilah diatas tentang tulisan pada arah dan kiblatnya itu dimaksudkan guna untuk dipersatukan ataudiseratakannya. Jika kalian menyadari atas kebenaranNya itu, maka janganlah kalian membunuh manusiayang mendiami tempat ibadahnya itu atau yang mengajarkannya pada ajaran agamanya itu walaupunmereka itu yang bertanggung jawab pada pengajarannya tentang arah yang salah itu dimaksudkannyahingga kini terjadi. (maka maafkanlah mereka atas ketidak tahuannya itu).

Sesungguhnya penerapan pada agama sebagai simbul melalui kenegaraan adalah seperti berusianyapohon jagung dalam rumusannya saat ini. Jika tunas dari jagung itu ditanam hingga dipanen adalahselama 5 bulan / = 150 hari, maka harus dikali (x) tinggi pohon itu setinggi rata-rata orang Indonesia =170cm : 365 hari. Demikianlah atas petunjukNya. (Jagung = Jaya dan Agung, dan dari seluruh tumbuhanitu dapat bermanfaat bagi seluruh mahluk hidup). Jika tumbuhnya tunas jagung itu ada yang rendah danlambat, sesungguhnya itu adalah bagian dari sifat atas keadilan sosialnya yang kuranglah merata bakpupuk yang ditebarkannya itu pula. Demikianlah pada penerapan Bhinneka Tunggal Ika itu dimaksudkan.

IV.  Penjelasan tentang Pilar ke 4, yaitu : PANCASILA.

Pancasila ialah lima dasar lambang utama sebagai landasan kekuatan pada Negara Nusantara Indonesia,

yang dikutip pula aksara pada kajian itu melalui Kitab Sastra Negarakerthagama pada penjelasannya.Pancasila disebut pula sebagai lambang pada Darah dalam kenegaraan Indonesia itu dimaksudkan, danBhinneka Tunggal Ika itu ialah sebagai lambang Tulang pada tubuhnya danserta Lambang BenderaIndonesia adalah Daging atas lambangnya sebagai pula disebut pemersatuan seluruh jiwa yang adadan/atau yang sudah tiada itu atas simbulnya. Maka diwajibkanlah Negara-negara dinusantara ini yangsudah terpisah satu demi satu haruslah bergabung kembali atas amanahNya itu.

Maka jika diamati tentang Sila Pertama hingga Sila ke Lima, tercatatlah seluruhnya itu tentang kajian-kajianpemersatuannya yang tidak dapat dipisahkan atas asas tunggal penataan dari Sabang hingga Meraokedalam kesejahteraannya, yang disebutkan pula sebagai ciri sifat guna mengalir bak darah didalam dagingpada tubuh manusia itu sesungguhnya atas tandanya.

Demikianlah 4 Pilar atas penjelasan yang dituliskan ini di uraikan, dan tidaklah menyatakan dalam satuajaran agama dan ras apapun guna untuk memahaminya, dan serta bukan untuk dicermatinya hanya olehsatu atau beberapa kelompok saja, dikarenakan tulisan ini adalah sesungguhnya untuk hajad orangbanyak dan bukan untuk kelompok demi kelompok yang menerapkan bahwa politik itu bebas berlaku apasaja untuk kepentingan kelompoknya itu dijelaskannya.

  Rahasia Arti [sebutan pada] Kolonial

Selanjutnya dijabarkan tentang rahasia aksara pada arti dari kosakata KOLONIAL / KOLONIELdimaksudkan, yang sudahlah tertakdir bahwa aksara itu masuk kedalam rahasia pada Kitab Sastra dan

Kitab Suci sebagai pula penuntun dalam kemakmuran dan kehancuran bumi ini disebutkan.Banyak yang tidak menyangka dan memahaminya bahwa aksara pada kosa kata KOLONIAL / KOLONIELitu sesungguhnya sudahlah diatur OlehNya, seperti pula pada penerapan disebutkannya pada ejaan EMPUTANTULAR dalam Kitab Sastra Bhinneka Tunggal Ika-nya diterangkannya.

Penjelasan :

 Aksara pada KOLONIAL / KOLONIEL jika dipisahkan pada artinya adalah sebagai berikut : KOLONI =KELOMPOK dan AL = BESAR / KOLONI = KELOMPOK dan EL = ELEPHANT (GAJAH).

Page 15: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 15/24

Pemahaman dalam penjelasannya ialah sebagai Kelompok Besar / Pasukan Gajah, yang pastilah kaliandapat menerka setelah penjabaran ini dituliskan selanjutnya.

Pemahaman yang disebut pada kelompok besar itu ialah disebut pula sebagai sebuah Negara Negarayang menyatakan dirinya itu untuk berkelompok guna menjadikannya ia kuat, dan dengan mudahnyamereka dapat pula mengintervensi Negara Negara kecil yang tidak ikut kepada kelompoknya ituditerangkan, atau dengan kata lain ialah menjadi sapi perahannya saja oleh kepada Negaranya itudimaksudkan. Maka cermatilah beberapa petunjuk tentang Koloniel itu guna dipahami akan hukum sebabdan akibatnya pula (karma). 

Sesungguhnya pada keterangan dari Kitab Suci telah diperjelaskan bahwa kelak dikemudian harisekumpulan burung-burung kecil itu akan membawa batu kerikil untuk menghujani para kelompok ataupasukan gajah-gajah itu hingga lenyap dimuka bumi ini dalam penjabarannya itu dijelaskan atasrahasianya.

Dalam kajian diperjelaskanlah :

Penjelasan dimaksudkan diatas itu janganlah merasa berbangga diri oleh manusia di Negara Nusantara ini

walaupun sebagai basis atas cikal bakal penataan dari segala Negara Negara itu ada pada awalnya, makapahami pula hukum dan sebab akibatnya itu ada.

Dalam pemaparan tentang Kelompok / Pasukan Gajah itu dimaksudkan telah memiliki beberapa arti yangsesungguhnya, dan disesuaikan atas karma pula bagaimana cara diterapkan pada situasi atas takdirnya ituada.

Kajian demi kajian telah ditelaah dan dicermati olehSang Penulis guna mengungkap atas kebenaranNya,yang pula menyangkut atas kelahirannya itu dan sertaatas amanahnya sebagai regenerasi dimaksudkan

ada yang dikutip pula pada kajian Kitab - Kitab itudimaksudkan, yaitu :

1.  Jatuhnya Batu Meteor dibeberapa NegaraKolonial itu disebabkan atas penzolimantentang Sang Tertitah itu sebagai JuruSelamat (sebagai terutus) yang tidaklahdiakuinya, maka musnahlah Negara-negarabesar itu. (dampaknyapun akan terimbaspada Negara di Nusantara).

2.  Jatuhnya Batu Meteor dibeberapa Negara Kolonial itu disebabkan atas kebodohan manusianya

yang ingin berperang tanding adu kekuatan, sehingga radiasi nuklirnya membawa dampakbocornya lapisan pada ozon, dikarenakan yang disebut sebagai burung-burung kecil itu ialahNegara-negara kecil yang di perahnya itu dimaksudkan pula sehingga terjadilah PD ke III.

3.  Para pejabat tinggi pada pemerintahan dan para pendeta / ulama itu dilemparinya batu olehmasyarakat dan terjadilah kudeta mental danserta perang tanding, sehingga bumi berguncang danmenggeser beberapa derajad atas pemetaannya yang sehingga batupun berjatuhan bak gunungyang memuntahkan isi perutnya sedahsyat-dahsyatnya.

4.  Para pasukan Gajah Mada mendapatkan serangan batu itu untuk dimusnahkan dan bubarlahnegaranya serta peradabanpun ditutup gempa bumi yang mahadahsyat pula.

Page 16: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 16/24

5.  Tidak terjadi apa-apa terhadap bumi dan hanya terjadi riak-riak kecil dalam penyembuhannya,adalah jika manusia kini dapat menuntaskan takdir suratan pada Kitab Sastra dan Kitab Sucinyaitu dimaksudkan maka terselamatkanlah dari bencana besar itu atas perlindungannya. (dikutip dari Kitab Sastra dan Kitab Suci)

6.  Manusia dipersilahkan memilih pada urutan nomor 1 hingga ke 5. (atau bebas dan terserah) 

Jika meteor itu jatuh bertubi-tubi ke bumi, maka kelak bumi dinusantara inipun terkena imbasnya dariatasTsunaminya itu, dan niscaya sang tertitah itupun enggan menahan batu meteor itu dimaksudkan lagi,sehingga batu itu akan jatuh kelautan dan sang tertitah itu sepenuhnya berwujud penuh sebagai Nuh /Wisnu untuk menyatakan air itu hingga sampai pada batas gunung tingginya.Maka lenyaplah 80% manusianya itu dan hanya manusia yang lurus saja yang selamat akan tetapiterlambat memahaminya, sehingga mereka akan bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan/ataukelompoknya itu sebagai hukumannya pula dan disebutlah kembali kejaman batu candi itu diterangkannya.(terbukalah gerbang neraka jahanam itu dan arwahnyapun akan dikelompokan pada kelompoknya masing-masing). 

Sejatinya pahamilah kembali tentang riak-riak pasukan Gajag Mada (Bhayangkara) itu atas peristiwa diNegara Nusantara Indonesia ini yang sedanglah terjadi, dan dijelaskannya bahwa keadilan itu belumlah

ada hingga kini.

  Rahasia pada Sumpah Palawa.

Berawal dari sebuah kelahiran yang terkutip pada Kitab Sastra dan Kitab Suci dan hidup selayaknyaterlampir pada rahasianya itu adalah sebuah kenyataan atas perjalanan dengan sesungguhnya berada.

Pada perjalanannya pun setelah memahami atas rahasia demi rahasianya, maka kemudian ituditurunkanlah Titah dari Sang Maha Pencipta Alam Semesta guna untuk mengembalikan BUKU-BUKUNYA (Kitab-Kitab Sucinya) melalui PesanNya. Yang kemudian itu dilakukannya dengan pensuciandiri (kawin / ruwatan raga dilebak Cawane dikutip pada syair sastra) sebagai awal berpuasa dengan

berSumpah Palawa itu dilakukan selama 10 tahun lamanya atas kehendakNya setelah mencapai usianyake 35 tahun dalam perjalanan pada awal puasanya dilakukan.

Maka kembali jika diamati tentang berpuasanya itu atas usia pada perjalanannya, terkutiplah pada Syair Kitab Suci Sang Buda Gautama yang melaksanakan puasanya mulai pada usia ke 35 tahun hingga selesaipada usia ke 45 tahun. Dan diterangkan pula pada perjalanan Yesus Kristus itu tersalip selama 10 tahunlamanya danserta dikutip kembali pada puasa Sang Nabi Muhammad SAW itu dalam pelaksanaannyahingga ia bertahta pada usia ke 45 tahun pula untuk memimpin kerajaan diseluruh kerajaan dimuka bumi.

Dalam perjalanan melakukan berpuasa Sumpah Palawa itu oleh Gajah Mada atas gelarnya itu,sesungguhnya tidaklah ada manusia didunia ini yang dapat melaksakannya puasa dengan tanpa

direncanakannya itu. Dikarenakan bukan hanya sekedar berpuasa atas rasa saja yang didapat, akan tetapisesungguhnya itu haruslah menjadikan dirinya apa yang disebutkan atas karma pada suratan takdir yangtertulis pada Kitab Sastra dan serta Kitab Suci itu guna untuk diterapkannya dalam lakon takdir yangditerangkannya pada syair kitab seluruhnya itu menjelaskannya.Dan disinggunglah itu dalam Alkitab, bahwa Yesus Kristus begitu sangat menderitanya dikala untukmenyelamatkan umat manusia atas penyiksaannya itu didapatkannya.

Page 17: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 17/24

Perjalanan dalam melaksanakan puasa bersumpah palawa itu sesungguhnya untuk menyatukan seluruhbangsa demi bangsa dan pula untuk menjaga dari atas kehancuran pada bumi ini, serta menyelamatkanmanusianya atas bencana itu terjadi dengan dahsyatnya melalui atas pemberitahuan pada syair Kitabseluruh KitabNya itu menyatakannya. Maka baca dan bacalah.

Seperti yang diungkapkan pada lakon dijelaskan dibawah ini atas perjalanan puasanya itu diterangkan :

1.  Jika keterangan yang disebutkan pada Kitab Injil / Alkitab itu menyebutnya tentang perjalananYesus Kristus itu dengan cambukan serta dipasung dan lain-lainnya itu disebutkannya, maka apayang tergariskan itu terjadi pula pada tubuh Sang Tertitah itu atas penderitaannya.

Seumpama jika terjadi gempa yang teramat dahsyat atas pemberitahuan melalui pesanNya itudidapat dan supaya dapat mengurangi keras pada gempanya itu, maka tubuh itulah sebagaipenggantinya seperti dicambuk-cambuk hingga tak berdaya dibuatnya.Begitu pula jika gunung itu akan meletus dengan dahsyat dimanapun itu berada didunia, makasasarannya adalah kepala ini seperti diikat pada duri yang sangat tajam hingga tak berdayadibuatnya selama gunung itu memuntahkan laharnya dan terdiam.

Seperti pula jika terjadi gelombang panas dan angin dari segala penjuru guna untuk memusnahkanmanusia yang begitu banyak, maka hukuman yang harus diterima adalah seraya ditancapkan pakubesar pada telapak tangan kanan dan kiri serta kaki sebagai ikatan pada penjurunya pula.Dan seterusnya seperti itulah atas akibat yang diterima pada takdirnya, yang serta pula tidak dapatmenggunakan busana yang baik melainkan hanya seutas kain putih (seperti gambaran pada penyalipan itu) atau menggunakan celana pendek sebagai gantinya yang serta pula tidaklah bolehterlapisi pada dalamannya dimaksudjan. Seperti itulah siksaan demi menyelamatkan seluruh umatmanusia diseluruh dunia sebagai atas hukum sebab dan akibatnya takdir itu didapat.

2.  Begitu pula pada Kitab Alquran itu menyebutkan dalam perjalannya yang haruslah pula tidak bolehmenampakan diri pada raut wajah sebagai pertanda atas pengakuannya itu diterangkannya (hanya

simbul aksaranya/ tulisan saja). Seperti pula pada keluarga –

tetangga serta para sahabat punmembecinya hingga permusuhan itupun terjadi secara tiba-tiba yang haruslah didapatkannya, dandisebutkanlah bahwa orang-orang itu ialah orang yang terbelakang (maaf...disebutlah sebagai orang dungu) atas diterangkannya. Yang paling memilukan tidaklah dapat mengunyah makanandengan benar, yang dikarenakan satu pada gigi pengunyah itu tidak boleh dicabut atasKERENGGANGAN GIGI itu dimaksudkan. Dan lainnya atas penderitaan itu didapatkannya...

3.  Dalam Kitab pada ajaran Budapun disebutkan dimana dalam perjalanan menuju kearah barat ituguna menyempurnakannya menuju ka arah timur kembali, telah memiliki banyak rintangan yaitumelalui serangan gaib yang betubi-tubi hingga tidak dapat memejamkan mata dengan tenang.Diterangkannya dalam hadist itu tentang dilemparinya batu-batu kerikil itu dimaksudkannya pula.

4.  Tersyair pula pada Kitab Sastra seluruh Sastra, maka genaplah penderitaan itu hilir mudik takhenti-hentinya didapat hingga saat ini walaupun sedang menulis untuk menjabarkan kebenaran itusesungguhnya. Yang selanjutnya jika memiliki harta seumpama bernilai 100 rupiah, maka harta ituakan berkurang 80% banyaknya supaya tidak dapat melihat dunia luar dimaksudkannya gunauntuk berniat menghindari sumpah pada palawa itu diterangkan. Terkecuali atas kehendak yangdiperintahkanNya itu untuk mengunjungi orang yang tidak dikenal guna untuk menasehatinya danatau memberikan kabar sebagai panduannya pula. (disinggung pada sabda palon itu dijelaskan). 

Page 18: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 18/24

Dari hari demi hari dalam waktu yang hampirlah selesai walau tinggal beberapa bulan lagi lamanya, makasama seperti pada awal pertama disaat melakukan Sumpah Palawa itu dijalankan atas takdirnya yangtidaklah memiliki toleransi sedikitpun olehNya. (Deritaku bukanlah deritamu, deritamu adalah bagian dari deritaku).

 Ada sedikit kebahagiaan dari aksara sumpah Palawa itu yang diartikan pula sebagai Sumpah Palapa atastakdirnya, sehingga atas hukum sebab dan akibat pada artikel ini dan sebelumnya serta selanjutnya itutelah diberikannya suatu tolenransi untuk menerbitkannya guna supaya diketahui oleh seluruh umatmanusia atas kebenaran itu yang harus ditegakkannya. Akan tetapi tidaklah diperkenankan untukmemamerkan wajah asli dan nama sesungguhnya sebagai identitas diri itu ditandakannya sebelum puasaitu selesai atas karmanya.

Dalam takdir sebagai Maharaja pada kajian Kitab Sastra, disebutlah bahwa Maha Patih Gajah Mada itulahsebagai Panglima Tertinggi Bhayangkara atau Panglima Tertinggi para pasukan gajah itu dimaksudkan.Dan memiliki gelar pula sebagai Panglima Tertinggi pada angkatan bersenjata dalam takdirnya itu sebagaipenguasa 3 alam yang dikutip Trisula Dewata itu dimaksudkan. (darat-laut dan udara / Panglima Bumi).

Pada pemahaman atas takdir yang dilakukannya itu telah pula terkaji pada sifatnya sebagaimana

diterangkan dalam Kitab Sastra dan Kita Suci itu guna menerima gelar demi gelar atas takdirnya pula.

Pemahaman pada simbul gelar itu diperjelas dibawah ini :

1.  Simbul pada sang tertitah itu ialah disebut pula sebagaiGanesha yang adalah Rajanya Penguasa Bumi.

2.  Simbul pada sang tertitah itu ialah disebut pula Israfil yangadalah bagian dari wujud gajah, atas pandangan danpendengarannya itu dari kaki hingga kepala sebagaipemandunya danserta sayapnya adalah bentangan pada empatpenjurunya pula.

3.  Simbul pada sang tertitah itu ialah disebut pula sebagai GajahMada yang adalah sebagai Mahapatih Panglima TertinggiBhayangkaranya.

Disebutkanlah sebagai Gajah Mada itu atas takdirnya, yang adalah harus melaksanakan Berpuasa denganSumpah Palawanya (tanpa rasa) itu selama 10 tahun lamanya dan berakhir pada tahun 2014 dibulan meiitu dimaksudkan serta menggenapi usianya yang ke 45 tahun pula di bulan agustus tepatnya, adalahbagian pula untuk mempertahankan cita-cita luhur Kakeknya itu yang Sebagai Pendiri Bhayangkara itudimaksudkan untuk dijadikannya pasukan dalam panglima tertingginya itu, dan serta unsur pada simbulTrisulanya pula merajud sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat – Angkatan Laut dan Angkata Udarapada perjalanannya untuk dipimpinnya. (diterangkan pada Kitab Sastra Negarakerthagama).

Sepertihalnya itu terjadi pada Sang Putri Abu Bakar itu yang bernama Siti Aisyah adalah pula Kakeknya itusebagai pengemong utama Pramuko itu disebutkan atas cirinya, dan/atau sebagai pula pendiri Pramuka(Praja Muda Karana) di Nusantara Indonesia ini dijelaskan atas tanda berpasangannya itu dijajarkannya.

Maka Pasukan Bhayangkara haruslah merubah prilaku atas jati dirinya itu dengan BIJAK danBERWIBAWA. Niscaya jika tidak dapat memperbaiki dan dipulihkan kembali atas lambang Gajah Madaitu, sang tertitah tidaklah segan-segan secepatnya melangkah untuk menyatakan dihadapan makam Kakeksang pendiri Bhayangkara itu setelah selesai melakukan Sumpah Palawa ini, yaitu untuk menyatakanpamit undur diri atas simbul GAJAH MADA itu TERPATRI. (amatilah pada Kitab Sastra Negarakerthagama

Page 19: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 19/24

tentang diceriterakannya oleh Sang Maharaja itu guna mempertahankan Gajah Mada sebagai Patih untuk mendampinginya pula dan seterusnya).

Diperingatkannya :

Dan lihatlah dengan seksama jika mengabaikannya, maka kelak menerima pada karmanya didapat kepadaseluruh para pasukan gajah itu yang tidak dapat dicegah lagi untuk dihujaninya batu-batu krikil dari burung-burung kecil yang mencari keadilan hingga pasukan itu musnah tanpa kecuali walaupun ia Purnasekalipun. (berdasarkan rahasia karma yang terselip makna pada penyimpangannya, maka musnahnya pasukan Muhammad / Gajah Mada itu dengan menyedihkan). 

Sesungguhnya rahasia pada karma itu memiliki suatu perubahan yang dapat dikatakan positif dan negativeakan terjadi tergantung bagaimana cara melakukan dan menyelesaikan perjalanan takdirnya itu. Jika dapatmengikuti arahan pada Kitab Sastra dan Kitab Sucinya, maka selamatlah umat manusianya. Dan jika tidak,itu adalah derita kalian. (janganlah dianggap sepele pada tulisan yang dikutip melalui Kitab sastra walau ituharuslah ada suatu intervensi pada kenyataannya atas kajian sesungguhnya). Dan kemudian satu persatu seluruh pasukan Trisula itu terkebiri dari atas sirnanya kekuatan pada NegaraNusantara Indonesia ini berlaku tanpa disadari, yang ditandainya seluruh kawah dinusantara itu terbuka

luas dan disusul pada penjelasan tentang Kolonial itu sebagai tandanya. (musnahlah peradabankenegaraan dan beragam keagamaannya itu,...maka lambang berwarna Brahma Siwa (Merah Putih) itutidaklah lagi dapat digunakan, niscaya terjadilah jika engkau memungkiri). 

Sentilan diatas dan dibukanya seluruh rahasia itu bukanlah hasil direkayasa atas pemikiran saat ini, akantetapi telah dijabarkannya itu atas pada kunci rahasianya melalui Kitab Sastra dan pula Kitab Suci itusesungguhnya terjabarkan dengan jelas. Tidak percaya tidaklah jadi masalah... Setelah anda mati barulahmemiliki masalah untuk anda pribadi dan penyesalan itu tidaklah dapat menghidupkan anda kembali untukberbenah diri. Niscaya kelak pula anda akan menjadi penonton untuk melihat para keturunan anda yangmasih hidup itu guna untuk dilihat dalam penderitaannya dan andapun tidaklah dapat berbuat apa-apa.

Itulah perjalanan takdir atas Sumpah Palawa yang diterima dengan lapang dada guna menyelamatkanumat manusia didunia serta di Nusantara ini pada khususnya untuk supaya dapat memperbaiki atasperekonomian – teknologi  – kemakmuran yang merata serta kedigjayaan angkatan bersenjatanya. (itu jikamau...jika tidakpun akan tetap berkuasa pada alam gaib seluruh gaib itu berada atas kehendakNya pula) 

Jika ditebus dengan berpuasa dalam satu bulan pada setiap tahunnya oleh umat manusia saat ini, makakewajiban itu harus dilakukan selama 120 tahun lamanya. Atau jika ditebus dengan berpuasa 2 x dalamseminggu selama 10 tahun, maka akan tuntas puasa itu selama 40 tahun lamanya tanpa penderitaan pula.Berpuasalah tanpa rasa, bukan berarti tidak boleh menikmati buah bumbu dengan rasa. 

  Penanggalan kalender Saka Nusantara.

Disebutkanlah pada tanggal 10 juni 2013 yaitu pada tanggal 1 Ruwah adalah tahun ke 2 atas penanggalankalender Saka Nusantara itu diterangkan, yang penanggalan pada tahun pertama (1) itu tersajikan padahalaman blog wibesite yang sama dengan judul Kalender Saka Nusantara itu dipaparkan.Sejatinya atas diperintahkanNya pula guna membelah bulan itu menjadi dua atas rahasia kalender itudibuat. Sehingga setelah dihitung dengan cermat dan secara logika, maka tercetuslah bahwa kalender saka itulah yang dimaksudkan sebagai pula disebutkan Kalender Hijriyah yang sebenarnya guna untukmembelah pertengahan pada susunan bulannya itu dimaksudkannya.

Page 20: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 20/24

Kalender saka itu telah merumuskan pula pada panduan usia Siti Aisyah itu telah berusia 9 tahun padatanggal 14 bulan Sawal di Purnama ke tiga tahun kedua (2) diterangkannya, yang di Upacarakannya atasperingatannya itu sebagai simbul SARASWATI / GAYATRI di Pura Parahyangan Gn. Salak Bogor yangadalah sebagai Pasangan dari Sang Tertitah itu bergelar Brahma Kencana, yaitu pada tertanggal 21-22 Agustus 2013 atas Upacaranya dimaksudkan dan menggenapi pula usia ke 44 tahun Brahma Kencana itudijelaskan. Dalam usia Siti Aisyah itu sesungguhnya disebutkanlah telah berusia 30 tahun ditanggal 24Desember 2013 sebagai tandanya. Dan pada perjalanan atas takdirnya itu telah wajiblah dipertemukanbagaimanapun caranya, itu jika ia mau untuk bertemu. Selanjutnya terserah apa yang harus dilakukan ataskarma orang tuanya itu guna untuk mengembalikan Kembang Galuh itu yang haruslah di kembalikankepada pemiliknya, walau itu secara nyata ia adalah putrinya. 

Sesungguhnya kami secara pribadi tahudiri pada posisi saat ini sebagai manusia biasa yang terlahir dengan takdir yang tidaklah manusia memiliki, yang ditakdirkan sesungguhnya itu untuk mengSAHkan pulatentang tahta – derajat – kasta yang banyak manusia sudah mengambilnya sebagai gelar titelnya sebelumyang disebutkan Sang Tertitah itu tampil guna merestuinya. Itulah sebabnya ada hukum sebab dan akibat jika dikaji pada Kitab Sastra dan Kitab Suci sebagai pedoman manusia saat ini, maka sedikitmemberanikan diri bukan berarti pengecut untuk mengambil pernyataan ini dituliskan untuk dipahami.Jika memang kehendak manusia saat ini guna untuk menggagal, sesungguhnya mereka semualah yang

akan rugi. Kutipan itu terlampir pula pada Kitab Alquran tentang penjelasan atas tahta - derajat ituditerangkan sebagai hadiah sesungguhnya untuk ditetapkan pada garis keturunannya itu dikemudian hari.

  Penerangan dan Penutup. 

Penerangan dan Penutup ialah ungkapan tambahan sementara untuk mengakhiri dalam kajian diatas itu,dan belumlah ditutup atas penulisan selanjutnya ini atas AmanahNya itu disebutkan.Maka jika ada kunci yang belum dijelaskan dengan seutuhnya, kelak dikemudian hari akan dipaparkansebagai penutup pada hari demi hari, dan serta sebagai pula menyatakan pamit undur diri jika memangpada keputusan manusia itu haruslah dimusnahkan atau ayak-ayak bak pari diatas nampah.

Dipaparkan :Dalam Kitab Suci Alquran telah diterangkannya adanya Ayat yang dapat meredam / menutup NerakaJahanam itu disebutkan oleh yang disebut Rasullulah itu dimaksudkan atas bacaannya, maka sejatinyaakan diterangkan dibawah ini untuk dipahaminya sebagaimana alur demi alur pada rahasianya itu ditatamelalui rahasia-rahasianya pula.Jika diamati pada tulisan diatas tentang cikal bakal Kitab Suci itu dirumuskan atas rahasia-rahasianya yangsaling berkaitan makna, maka pastilah tidak diperkenankan untuk mencopypaste Kitab Sastra Utama ituatas jalan sandi rahasianya itu dimaksudkannya pula. Dan disanalah keunikan para penyair Kitab Sastradan Kitab Suci itu menempatkan posisi A+++ nya sebagai pemikir serta pencetus pada syair yangterbarukan guna dipahami serta dipelajari sebagai Kitab Sucinya itu oleh umat manusia.Sehingga dari syair pada posisi nama beribu nama pada kajian itupun telah luput teramati oleh orang masa

kini, terkecuali kepada Sang Tertitah itulah sebagai pembuka Kunci-Kunci Rahasianya itu dimaksudkanuntuk diterangkannya atas AmanahNya. Maka kebahagiaan itu ada pada Sang Penulis saat ini gunamenyusunnya sebagai penerangan atas kebenaranNya itu haruslah ditegakkan kepada seluruh umatmanusia di bumi ini pada khususnya.

Selanjutnya. Sejatinya rahasia ucapan pada Ayat itu diatas dimaksudkan tidaklah berfungsi jika tidakdiimbangi dengan ramuan khusus sebagai bagian dari sebab dan akibat penutupan nerakannya itudimaksudkan, karena jika diterangkan pada Kitab Suci akanlah menjadi sama atas penjelasannya,sehingga sepertihalnya menganggap ialah menyontek milik orang lain atas karya yang dibuatnya itu.

Page 21: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 21/24

Seperti dijelaskan pada ungkapan Rahasia demi Rahasia yang kami kaji di laman sebelumnya pada blogwibesite yang sama tentang MADINAH  – KUBURANU – TEROWONGAN MINA – MAKKAH dan lainnya itudengan sesungguhnya diterangkan atas rahasia-rahasianya.

Maka dijelaskan kembali tentang Ramuan itu guna untuk menutup Neraka Jahanam itu dimaksudkan, yangsesungguhnya itu ada pada kunci di Kitab Sastranya dijelaskannya dan disyairkan pada Kitab KidungGeguritan itu diperjelaskannya pula sebagai pengetahuan guna mengobati apa yang dikatakan NerakaJahanam itu yang adalah sesungguhnya disebutlah sebagai bencana demi bencana dahsyat berada.

Dijelaskan :Disebutlah dalam Kitab Sastra Sunda yang menjelaskan tentang RATU GALUH itu guna untuk memakanDAUN REUNDEU sebagai TAMBA/OBAT untuk mengobati kesakitan pada bumi ini yang semakin tidakmenentu atas bencananya. Daun reundeu itu hanya untuk dilalap saja sebagai kuncinya, maka lambat launbuminya ini waras dan tidaklah terjadi bencana kelak yang sangat memilukan terjadi.Pada saat Gunung Galunggung yang disebut sebagai Bapaknya Gunung itu telah menandakan reaksinyauntuk meletus pada tahun kemarin itu, maka sang penulis bergegas pula mencari daun itu diwilayah DesaCireundeu Sukabumi atas petunjukNya guna untuk memakannya selama 3 hari. Yang setelah itu Gunungyang dimaksudkannya itupun menjadi diam kembali, serta gunung Krakataupun ikut pula tenang tak

bergerak. (kini pergerakan itu menampakkannya kembali sebagai tanda-tandanya atas kegelisahannya)

Mungkin banyak manusia yang tidak memahami apakah benar pernyataan yang kami tuliskan inisesungguhnya. Maka kami jawab dibawah ini dengan sebenarnya.

Sesungguhnya Daun Reundeu itu adalah Daun Kahyangan, yang tumbuh di sekitar aliran air sebagaicirinya, maka di Jawa daun itu dinamakan pula daun Beji (sejenis beji keling atau poh-pohan). Daun itu berfungsi untuk dimakan oleh orang Sunda kesehariannya adalah untuk memecahkan batukarang pada Ginjal serta melancarkan darah, menormalkan jantung, menambah stamina, melembutkankulit, anti radang, reumatik dan lainnya jika dimakan dengan rutin sebagai lalapan.Ciri pada daun Reundeu itu seperti daun sirih ruas lebarnya, jika diraba akan terasa kasar dan jika

dikunyah kemulut akan memiliki rasa berbau amis ikan. Maka jika siapapun ingin memakannya untuklalapan itu dengan sambal, seharusnya direndam sejenak dahulu diair panas untuk mensterilkan bakteriyang merugikan itu ada pada daunnya. Lakukanlah memakan lalapan itu dengan teratur selama 1 minggu.Semoga prostat andapun sembuh dan jantan kembali, serta baik untuk menghilangkan kanker servik padawanita.

Jika kami yang memakan Daun itu, maka sebelumnya haruslah melakukan Upacara dan pula membacadoa pada ayat demi ayat atau kami sebutkan sebagai Japa Mantra atas kehendakNya, maka fungsi apayang ada pada perut bumi itu selayaknya kami menyembuhkannya dengan memakan daun itu serayamemberi ramuan obat / tamba itu dimaksudkan. Seperti pula dipahami tentang Siwa itu jika ia membukarongga pada mulutnya, maka terlihat isi didalam rongga mulutnya itu adalah sebuah bumi serta alam

semesta dimaksudkan, dan/atau diterangkan pula pada kajian sastra Kilat Kencana, yang artinya ialah : Ki= Pendeta  – Lat = iLat (rongga / lidah) = Kencana / Emas. Itulah sebenarnya Sang Tertitah itu disebutlahsebagai Siwa / Ganesha dimaksudkan atas wujud takdir kelahirannya nyata.Demikianlah sedikit pengetahuan rahasia tentang obat / tamba pada unsur kimia ini untuk dipahami sertaditelaah bersama, dan sesungguhnya saat ini kami belumlah mau memakannya untuk tamba itudimaksudkan selanjutnya. Pastilah anda semua memahaminya, yaitu apakah manusianya saat ini mausadar atau tidak itu terserah anda. Jika anda menginginkan kami hadir atas kehendakNya itu, makasecepatnyalah kami harus menapakkan tangan dan kaki di bumi dengan Japa Mantra. (kun fayakun)

Page 22: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 22/24

Diterangkan kembali : Ada tentang rahasia yang harus dikaji pada Alkitab dan Piramida itu sebagai bagiannya, yaitu tentang BukitTengkorak dan/atau tengkorak Alien itu dimaksudkannya yang telah pula direkayasa oleh Patikan sebagaisimbul pada upacaranya itu dimaksudkan ada. (lihatlah pada Youtube atas penayangannya itu) Ketahuilah, bahwa yang disebut Bukit Tengkorak itu sejatinya adalah Gunung Salak di Bogor sebagaisimbul sesungguhnya itu berada. Maka jika diamati tentang tulisan kami yang pernah menyatakan bertemulangsung terhadap Mahluk luar angkasa itu berkali-kali dan diterangkan pula pada Kitab Suci tentangMahluk itu ada sesungguhnya, adalah suatu fakta yang nyata dan tidak direkayasa.

Begitu pula atas nasib (bukan takdir) kepada pesawat besar yang jatuh digunung itu dan sebelumnya pula,yang sesungguhnya mereka itu telah berbuat tidaklah baik guna untuk mencuri apa yang kamisembunyikan pada gunung itu atas rahasianya. Tidaklah masuk logika jika penerbangan itu telah beranimelakukan manufer serendah itu jikala bukan untuk menscanning melalui teknologi computernya yangberada pada kabin pesawat itu tersyiar jelas sebelum penerbangannya itu dilakukan atas recorder tvnya.Maka dari itu sesungguhnya tak segan-seganlah kami menariknya untuk dipisah-pisahkan lapisannya danmengurung arwahnya itu ke dalam kawah pada perut bumi, dan bukanlah kepada mereka kelak yangharus didapat atas pengurungannya itu.

Dengan tumpah darah haruslah kami menjaganya atas amanahNya, yang adalah itu sebagai pusat segalapusat transit mahluk itu di muka bumi ini sebelum menyebar ke seluruh dunia atas kehendakNya.

Ketahuilah wahai pasukan Angkatan Udaraku.... Dalam kajian Kitab Suci sesungguhnya tempat itu Akuhadiahkan untuk Siti Aisyah sebagai Mas Kawinnya yaitu berupa Unta  – r [a] / Untar [a] yang artinya ialah :UN = TEKNOLOGI / TA = UTAMA & Ra = Permatanya yang tersembunyi (Nyalah / Bersinar  – Utara). Dan ada pula yang menyebut benda itu ialah Raja Kunang-kunang yang ia pernah melihatnya hilir mudikdi atas Pura / Gunung itu sebagai tandanya yang sebesar berukuran 2 meter bulatannya, dan persisseperti dimedia tv itu disiarkan diseluruh dunia. Pahamilah kembali bahwa Siti Aisyah itu ditakdirkan untukmemahami Program Utamanya / Software itu dimaksudkan sebagai status pada Gelar Dewi Saraswatinya.

Dengarkanlah.... Janganlah mengecewakanku, karena masyarakat kecillah yang akan terimbas pasti jikakalian paksakan bekerjasama dengan Negara yang belum aku ridoi. Tidakkah engkau pahami bahwatempat itu aku beri Sandi berupa Area 007 itu dimaksudkan?, dan tidakkah engkau jeli siapakah yangmengendarai burung besar itu dengan status gelarnya itu hingga mati tak memiliki wajah lagi?. Makaamatilah namaku dibawah ini.

Demikianlah atas pemaparan ini, semoga kalian mengerti dan selamat bermimpi atas doa-doa yang kaliankirimkan itu sepanjang waktu dan hari.

Salam dan Pamit Undur Diri.

 Maharaja Prabu Ambara Wijaya (Sanghyang Dharmasaksi/Rd.Bandung Bandawasa)

Page 23: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 23/24

Keterangan :

Istriku dalam Hadist pada perjalanannya itu disebutlah bernama Siti Hadijjah sebagai penjual Karpet(lapisan) yang memiliki sahabat pelanggannya itu ialah Istri-istri yang terhormat dan memiliki pengabdianluhur kepada suaminya dan pula kepada negaranya, serta pula beberapa wanita yang berasal dari luar Nusantara ini dimaksudkannya sebagai sahabatnya ada.Dalam Alkitab istriku disebutlah sebagai Bunda Mariam yang selalu membelai jari-jarinya disebutkan itupada sandinya, dan dalam perjalanan kisah pada Kitab Negarakethagama disebutkan kembali sebagaiParameswari Tribhuana Tunggadewi yang disebutkanlah selalu menghiasi jarinya itu dengan warnaserta panjang rendah bentuknya itu.

Maka dimungkinkanlah itu adalah para istri-istri anda sebagai sahabatnya selama bertahun-tahun dan atauibu kalian itu dimaksudkannya.

Kutipan ini sengaja dibuat sebagai pula penjelasan berupahadiah pada keterangan dijelaskan diatas, bahwa apa yangmereka tidak menyangka itu sesungguhnya telah terjadi nyata,dan mereka itu sejatinya telah terpilih atas kehendakNya

sebagai orang-orang berbudi luhur dan ahli pada SwargaNya(akhiratnya) sebagai sahabatnya itu diperjelaskannya.Dan perlu dipahami atas kedua istri Sang Tertitah itusesudahnya diatas dalam wujud Takdirnya itu adalah sebagaiPara Dewi pula, yang kini telah dinikahi oleh orang yang terpilihitu sebagai pasangannya yang beruntung untuk mengangkatderajad keluarganya kelak. Disebutkanlah pula atas takdir ituyang disebut Wisnu diterangkan sebelum takdir Maharaja itudiperjelaskannya. (terima kasih kepada keluarganya itu di Sumatera Barat 

atas peringatan pada keturunanku itu diperingatkannya setiap tahun untuk dilaksanakannya sebelum ia ada, begitu pula kepada putraku yang terlahir 

atas takdir yang di syairkan Kitab Buda itu tertanda atas takdirnya)  

Tambahan: Manusia menurunkan benih sebagai keturunannya, tetapi tidaklah

 mereka mengetahui atas takdir perjalanan manusianya itu. Maka rawatlah manusia itu seperti merawat darahmu pada tubuhmu pula. 

Untuk Sang Pemimpin :

Sepatutnya janganlah ingin bertemu terus melalui mimpi saja, maka cermatilah bahwa istrikupun berasaldari Donorojo itu dan kelak pastilah mengerti. Pahamilah kembali perjuangan ini untuk manusia diseluruhdunia dalam penyelamatannya yang sudahlah diatur OlehNya. Dan janganlah lagi dipungkirinya kembaliatas kehendakNya itu.

Tentang lemparan batu krikil (zumrah) :

Ketahuilah yang disebutkan dalam makna Zumrah itu diterangkan, maka ada beberapa makna yangharuslah dikaji, dan lihatlah pula pada rahasia diatas yang menjelaskan tentang Kolonial itu dipaparkan.

Page 24: Takdir dan Amanah

7/14/2019 Takdir dan Amanah

http://slidepdf.com/reader/full/takdir-dan-amanah 24/24

Yang ditambahkan kembali yaitu : Disebutkanlah Paman-pamannya itu (orang-orang yang lebih tuadarinya) yang telah mendustai dan menghianatinya atas amanahNya itu, sehingga arwah merekapun ditempatkan pada simbul Tugu Batu walaupun jenazahnya itu dimanapun dimakamkan, yaitu guna untukdilempari batu-batu krikil (zumrah) oleh para umat manusia dari seluruh dunia kelak dikemudian harisebagai hukumannya. Tugu itu sudahlah terlihat oleh mata hati penulis, dan sudahlah ada beberapa arwahyang jahat itu menempatinya. (tempat itu masih dirahasiakan posisinya).

Kini tinggal menunggu siapa saja yang mau mendaftar. Maka disampaikanlah dalam Hadist tentang arwahyang baik dan jahat itu ditempatkan pada posisi masing-masing atas karmanya itu tertulis jelas pada Kitab-kitabNya. (dan ingatlah kembali tentang keturunanmu kelak menghujani Tugu Batu itu sebagai balasanyang tidak terbalaskan tanpa disadari atas hukum sebab dan akibatnya).Maka jika masih belumlah sadar, kami akan memerintahkan kelak arwah yang kotor itu hijrah dariNusantara ini untuk dikirimkan ketempat dimana padang pasir yang saat ini ia pujanya itu gunaditempatkan untuk di zumrahnya oleh orang banyak. Lihatlah dengan mata batin kalian dengan seksamadari penjelasanku dengan sesungguhnya atas kehendakNya sebagai pula Sang Ahli Kubur. SELESAI.

Tahun 2014 adalah tahun jaran dijika dicermati, maka tahun itu disebutlah tahun tegaknya Padjadjaran itu berdiri tegak kembali jika diingini. Maka disinggunglahkembali sebagai tahun getah aran/aren itu (tuak) yang dapat memabukkan jika hanya

 meminumnya sendiri-sendiri. Dan jadilah lidi dari daunnya untuk diikat bersatu guna menyapu debu itu.