TAHUN 2015 (PERUBAHAN) -...

66
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Jl. Surapati No. 67 Bandung 2015 RENCANA KERJA Organisasi Perangkat Daerah DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 (PERUBAHAN)

Transcript of TAHUN 2015 (PERUBAHAN) -...

Page 1: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Jl. Surapati No. 67 Bandung

2015

RENCANA KERJA

Organisasi Perangkat Daerah

DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2015(PERUBAHAN)

Page 2: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

i

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun

2015 ini adalah dokumen rencana operasional tahunan pembangunan sub sektor

perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang merupakan fase kedua dari penjabaran Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018; sekaligus

merupakan turunan dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Untuk selanjutnya dokumen Renja ini

akan menjadi acuan pelaksanaan pembangunan bagi segenap pemangku kepentingan

pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat selama Tahun 2015.

Renja ini memuat substansi pokok tentang Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja

OPD tahun lalu, meliputi: Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan, Analisis Kinerja

Pelayanan OPD, Isu-isu Penting Penyelenggaran Tugas dan Fungsi OPD, Review

terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2014, serta Penelaahan Usulan Program dan

Kegiatan Masyarakat. Disamping itu Renja ini juga memuat rumusan pokok Rencana

Kerja Tahun 2015, mencakup: Uraian telaahan kebijakan Nasional, rumusan Tujuan dan

Sasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan Perubahan Tahun

2015.

Dengan tersusunnya Renja Perubahan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2015 ini diharapkan seluruh proses pelaksanaan kebijakan pembangunan sub

sektor perkebunan di Jawa Barat akan menjadi lebih berkualitas, berdaya guna dan

berhasil guna, serta berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa

Barat secara berkesinambungan.

Bandung, Agustus 2015

KEPALA DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT,

H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc.

Pembina Utama Muda

NIP. 19580516 198603 1 003

Page 3: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

ii

DAFTAR ISI

Hlm

KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... I-1 1.1. Latar Belakang ................................................................ I-1

1.1.1. Pendekatan Penyusunan Renja ............................ I-5 1.1.2. Proses Penyusunan Renja .................................... I-6

1.1.3. Prinsip Penyusunan Renja .................................... I-8 1.2. Landasan Hukum ............................................................ I-8 1.3. Maksud dan Tujuan ......................................................... I-13

1.4. Sistematika Penulisan ...................................................... I-13

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD TAHUN LALU ..... II-1

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun lalu dan Capaian Renstra OPD ……………………………………………………………….

II-1

2.1.1. Indikator Capaian Kinerja..................................... II-1 2.1.2. Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan (2013-

2018) .............................................................…

II-11

2.1.3. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun berjalan

(Tahun 2014)…………………………………………………...

II-14

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD ....................................... II-15 2.2.1. Penyelenggaraan Administrasi, Pembinaan SDM

Aparatur, Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana, dan Perumusan dan Penetapan

Kebijakan Teknis Urusan Perkebunan …………………

II-16 2.2.2. Penyelenggaraan Urusan Perkebunan ................ II-17 2.3. Isu Strategis Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD ...... II-29

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ......................... II-30 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ...... II-31

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .......................... III-1

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ............................. III-1 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD ....................................... III-2 3.3. Program dan Kegiatan ..................................................... III-5

3.3.1. Program/Kegiatan APBD ……………………………………. III-5 3.3.2. Program dan Kegiatan APBN ……………………………… III-8

Page 4: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

iii

BAB IV PENUTUP ................................................................................ IV-1 4.1. Kesimpulan .................................................................... IV-1

4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan .............................................. IV-2 4.3. Rekomendasi ................................................................. IV-3

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

iv

DAFTAR TABEL

Hlm

Tabel – 2.1 : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa

Barat Tahun 2013 – 2018

II-5

Tabel – 2.2 : Rincian Fasilitasi APBD dan APBN untuk Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat

Tahun 2013 – 2018

II-11

Tabel – 2.3 : Analisis Pencapaian Sasaran Stratejik Pembangunan

Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2013

II-12

Tabel – 2.4 : Hasil Pelaksanaan Program / Kegiatan BPBTP selama tahun 2009 – 2012

II-18

Tabel – 2.5 : Permohonan Penggunaan Benih Tanaman

Perkebunan Tahun 2008 – 2012

II-19

Tabel – 2.6 : Isu Strategis Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat dan Respon terhadap Isu Strategis

II-30

Tabel – 3.1 : Komparasi Target dan Capaian Komoditas Unggulan Perkebunan Jawa Barat

III-1

Page 6: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

v

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja OPD 2014 dan Pencapaian

Renstra OPD s.d Tahun 2014

2. Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD

3. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2015

4. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan OPD Tahun 2015 dan Prakiraan

Maju Tahun 2016

5. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 –

2018

6. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

7. Daftar Usulan Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2015 Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat

8. Rekapitulasi Program/Kegiatan Dinas Perkebunan Tahun Anggaran 2015

Page 7: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkebunan sesuai dengan Undang–Undang Nomor 18 Tahun 2004 pasal

4, memiliki multifungsi: (1) Fungsi ekonomi, yaitu peningkatan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional; (2)

fungsi ekologi, yaitu peningkatan konservasi tanah dan air, penyerap karbon,

penyedia oksigen, dan penyangga kawasan lindung; dan (3) fungsi sosial budaya,

yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Gambaran dari fungsi ekonomi keberadaan sub sektor perkebunan

sebagaimana tersebut diatas, ditunjukkan dengan kondisi peran penting sub

sektor perkebunan di tingkat nasional, yang berdasarkan data statistik memberi

gambaran kondisi yang cukup baik, sebagaimana diuraikan dalam data capaian

indikator-indikator sebagai berikut:

- Nilai realisasi PDB sub sektor perkebunan (berdasar harga berlaku), pada

Tahun 2008 adalah sebesar Rp 105,9 Trilyun, Tahun 2012 sebesar Rp 159,7

Triliun, dan Tahun 2013 data prediksi sementara sekitar Rp. 170 triliun.

- Nilai Ekspor komoditas perkebunan pada Tahun 2008 adalah sebesar US$

27.369.363 ribu, menjadi sebesar US $ 40.689.768 ribu pada Tahun 2012.

- Nilai Impor komoditas perkebunan pada Tahun 2008 adalah sebesar US$

4.535.918 ribu, menjadi US $ 8.843.792 ribu pada Tahun 2013.

- Neraca perdagangan komoditas perkebunan pada Tahun 2008 adalah

sebesar US $ 22,8 miliar, Tahun 2012 sebesar US $ 27,5 Miliar, dan Tahun

2013 diperkirakan surplus Rp 19,5 trilyun dibanding tahun 2012.

- Nilai ekspor komoditi perkebunan Tahun 2012 sekitar 97,7 % dari total nilai

ekspor produk pertanian, sedangkan volume ekspornya sekitar 96,3 % dari

Total volume ekspor produk pertanian.

- Jumlah tenaga kerja sub sektor perkebunan secara nasional Tahun 2008

adalah sebesar 12,077 juta Jiwa, menjadi sekitar 21,4 juta jiwa pada Tahun

2013.

Page 8: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 2 -

- Investasi sektor perkebunan pada Tahun 2010 sekitar Rp 48,7 Triliun dan

pada Tahun 2012 sudah mencapai sekitar Rp 79,4 Triliun.

Keberadaan sub sektor perkebunan di Provinsi Jawa Barat, hakekatnya

tidak dapat dipisahkan dari sejarah pertumbuhan Jawa Barat sejak masa kolonial

sampai sekarang, karena sub sektor ini memiliki arti yang sangat penting dan

menentukan dalam pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial

masyarakat Jawa Barat. Bahkan dalam konteks masa lalu sejarah keberadaan

kolonialisme dan imperialisme di Indonesia termasuk di Jawa Barat dipandang

sebagai sejarah perkebunan itu sendiri. Dalam kondisi saat ini, peran penting sub

sektor perkebunan di tingkat regional Jawa Barat juga menunjukan peran yang

cukup besar. Hal tersebut ditunjukan oleh capaian indikator-indikator sebagai

berikut:

- PDRB sub sektor perkebunan Jawa Barat menurut harga berlaku Tahun 2008

sebesar Rp 4.338.444 juta, menjadi sebesar Rp 6.393.011,00 juta Tahun

2012.

- LPE Sub Sektor Perkebunan Tahun 2008 adalah sebesar 11,23, Tahun 2009

sebesar 13,92, Tahun 2010 sebesar 15,84, Tahun 2011 sebesar 7,02, dan

Tahun 2012 sebesar 4,33.

- Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat menunjukan

perkembangan yang terus meningkat, hal tersebut ditunjukan dengan

perolehan NTP rata-rata pada Tahun 2008 sebesar 105,71, Tahun 2009

sebesar 107,73, Tahun 2010 sebesar 112,23, Tahun 2011 sebesar 116,62,

Tahun 2012 sebesar 117,41, dan Tahun 2013 sebesar 107,89. Nilai rata-rata

NTP sub sektor perkebunan tersebut setiap tahunnya selalu lebih tinggi dari

nilai rata-rata NTP sub Sektor lainnya. Hal tersebut terlihat dari perbandingan

nilai rata-rata NTP tahun 2012: NTP Perkebunan 117,41, NTP Hortikultura

117,15, NTP Perikanan 112,50, NTP Pangan 106,30 dan NTP Peternakan

98,26.

- Perkiraan tenaga kerja yang terlibat pada Sub Sektor perkebunan Jawa Barat

pada tahun Tahun 2011 adalah sebesar 496.174 jiwa, Tahun 2012 mencapai

542.094 orang atau + 2,48% dari total angkatan kerja penduduk Jawa Barat.

Page 9: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 3 -

Sedangkan jumlah petani yang menangani perkebunan Tahun 2014 tercatat

sebanyak 1.517.457 KK.

Jawa Barat yang dikaruniai dengan kesuburan lahan serta limpahan

potensi sumberdaya alam lainnya, menyebabkan tumbuhnya aneka macam

komoditas perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Dari luas areal perkebunan

Jawa Barat Tahun 2014 adalah seluas 492.901 Ha, terbagi menjadi Perkebunan

Rakyat sebesar 365.491 Ha (74,15%), Perkebunan Besar Negara sebesar 54.764

Ha (11,11%) dan Perkebunan Besar Swasta sebesar 72.646 Ha (14,74%).

Kondisi tersebut pada Tahun 2008 adalah seluas 501.006 Ha, terdiri dari

Perkebunan Rakyat seluas 373.012 Ha (74,45%), Perkebunan Besar Negara

seluas 76.420 Ha (15,25), dan Perkebunan Besar Swasta seluas 51.574 Ha

(10,29%).

Dari seluruh areal perkebunan tersebut di atas, Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat memiliki komoditas binaan sebanyak 30 jenis. Adapun

beberapa komoditas yang dianggap sebagai komoditas strategis yang menjadi

prioritas untuk terus didorong perkembangannya di Jawa Barat, adalah: Teh,

Kopi, Kakao, Cengkeh, Kelapa dan Tebu. Disamping itu terdapat beberapa

komoditas Prospektif yang mulai menunjukan kecenderungan perkembangan

positif, yaitu: Karet, Kelapa Sawit, Tembakau, Kelapa Hibrida, Aren, Pala, Lada,

Nilam, Jambu Mete, Kemiri, Kemiri Sunan, Panili, Pinang, Kapok, Kayu Manis dan

Jarak. Sedangkan beberapa komoditas lain yang dipandang sebagai komoditas

unggulan spesifik lokal adalah: Akar Wangi, Sereh Wangi, Kina, Kenanga,

Mendong, Pandan, Guttapercha dan Kumis Kucing. Namun demikian dari ke-30

komoditas binaan tersebut berdasarkan data statistik perkebunan tidak dipungkiri

adanya beberapa komoditas yang secara ekonomis mulai kurang diminati, antara

lain: Jarak Pagar, Pinang, Kapok, Guttapercha dan Kumis Kucing.

Diluar ke-30 komoditas binaan yang selama ini dikelola oleh Dinas

Perkebunan Jawa Barat, berdasarkan infomasi dan identifikasi lapangan di

beberapa wilayah Kabupaten/Kota mulai terdapat pembudidayaan komoditas

perkebunan lainnya yang bersifat prospektif di pasaran dalam negeri, antara lain

Page 10: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 4 -

adalah: Haramay dan Stevia. Komoditas-komoditas baru ini perlu terus dikawal

prospek pengembangannya di masa depan

Kondisi sumber daya perkebunan Jawa Barat yang cukup melimpah

tersebut dalam pengembangan/pemanfaatannya tentu saja perlu direncanakan

secara benar melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah, dengan

menggunakan kaidah-kaidah perencanaan yang dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan pemahaman teoritis

adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan

berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan, guna pemanfaatan dan

pengalokasian sumberdayayang ada secara efektif dan efisien, dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan sosial untuk jangka waktu tertentu.

Dalam mekanisme kepemerintahan, perencanaan pembangunan

tersebut telah lama dijalankan melalui suatu sistem perencanaan pembangunan

yang terkoordinasi dan terintegrasi. Pemahaman Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah itu sendiri adalah satu kesatuan tata cara perencanaan

pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam

jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur

penyelenggara pemerintah daerah dan masyarakat di Daerah, Kabupaten/Kota,

Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

Sistem perencanaan pembangunan Daerah dimaksudkan untuk

memberikan landasan hukum dalam menyusun, menetapkan, melaksanakan

perencanaan, dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan Daerah yang berkelanjutan dan membentuk suatu siklus

perencanaan yang utuh.

Sistem perencanaan pembangunan Daerah sebagaimana tersebut diatas

bertujuan untuk :

a. Mewujudkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas perencanaan

pembangunan, baik antarpemangku kepentingan pembangunan,

antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah dan

antarsusunan pemerintahan;

Page 11: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 5 -

b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;

c. Menjamin tercapainya pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

Berdasarkan pemahaman-pemahaman perencanaan tersebut diatas,

maka Rencana Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 ini perlu

disusun.

1.1.1 Pendekatan Penyusunan Renja

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

Jawa Barat, berikut Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6

Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, bahwa

pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Renja Provinsi Jawa Barat yaitu:

1) Pendekatan teknokratik, pendekatan yang menggunakan metode dan

kerangka berfikir ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan,

lintas sektor, dan lintas pelaku;

2) Pendekatan partisifatif, pendekatan perencanaan dengan melibatkan semua

pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan untuk

mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki;

3) Pendekatan politik, merupakan penjabaran agenda-agenda pembangunan

yang berdasarkan kebijakan kepala daerah maupun aspirasi masyarakat

melalui DPRD;

4) Pendekatan atas-bawah (top down), dan bawah-atas (bottom-up) yang

dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah baik di

tingkat nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan maupun di tingkat

Desa;

Page 12: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 6 -

5) Pendekatan Kompetitif, dilaksanakan dengan metode seleksi proposal usulan

program dan kegiatan dengan kriteria tertentu dan melalui beberapa tahapan

seleksi;

6) Pendekatan Sosio-kultural, dilaksanakan dengan melalui pendekatan budaya

dan nilai-nilai kearifan lokal.

1.1.2 Proses Penyusunan Renja

Proses penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat Tahun 2015 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membentuk Tim Penyusun Renja Dinas Perkebunan Tahun 2015, yang

melibatkan seluruh unsur personal Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,

yang didukung oleh Nara Sumber yang berkompeten dibidangnya;

2) Konsolidasi tim penyusun Renja dan pembagian tugas;

3) Mengumpulkan bahan penyusunan Renja, termasuk data/informasi internal

dan eksternal yang terkait;

4) Proses penyusunan Draft Awal Renja, meliputi:

a) Penelaahan tugas dan fungsi organisasi;

b) Menghimpun dan memahami semua kebijakan yang terkait dan relevan

dengan Rencana Kerja Tahunan yang disusun;

c) Mempedomani seluruh dokumen perencanaan terkait, diantaranya:

RPJPN, RPJPD, RTRWN, RTRWP, RPJMN, RPJMD, RKP, RKPD, Renja K/L,

dan dokumen perencanaan Kabupaten/Kota;

d) Mempedomani analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities

dan Threats) dan menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan yang

termuat pada Rencana Stratejik;

e) Menganalisis Data/Informasi tentang kondisi dan perkembangan potensi

perkebunan Jawa Barat;

f) Memformulasikan potensi, kendala, tantangan dan rancangan

pengembangan pembangunan sub sektor perkebunan;

Page 13: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 7 -

g) Memilih/menentukan sasaran prioritas yang ada pada rencana stratejik

untuk dilaksanaan pada tahun rencana kerja yang disusun. Setiap

sasaran dibuat indikator keberhasilan sasaran (outputs dan outcomes);

h) Menentukan rencana kinerja tingkat capaian (target) sasaran;

i) Memilih/menentukan program prioritas yang ada pada rencana stratejik

untuk dilaksanakan pada tahun rencana kinerja yang disusun;

j) Dalam satu program, memilih dan menentukan kegiatan apa yang

menjadi prioritas pada tahun rencana kerja yang disusun;

k) Setiap kegiatan yang telah ditentukan tersebut disusun indikator

keberhasilan kegiatan (inputs, outputs, outcomes, benefits, dan

impacts);

l) Menentukan satuan setiap indikator;

m) Menyusun rencana tingkat capaian (target) setiap indikator keberhasilan

kegiatan;

n) Mengkonsolidasikan seluruh konsep rumusan rencana dalam satu

kesatuan Draft Awal Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

5) Melaksanakan pembahasan Draft Awal Renja dalam forum internal Dinas

Perkebunan;

6) Melaksanakan Forum OPD untuk membahas Draft Awal Renja Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, dengan melibatkan segenap

unsur pemangku kepentingan pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa

Barat dengan konsep “Jabar Masagi”, yaitu: Unsur Pemerintah Pusat (Ditjen

Perkebunan), Unsur Pemerintah Daerah (Bappeda dan OPD terkait), Unsur

Pemerintah Kabupaten/Kota (Bappeda dan OPD yang membidangi

perkebunan), Unsur Akademisi (Perguruan Tinggi), Unsur Pelaku Usaha

(Kelembagaan Pekebun, Poktan/Gapoktan, Asosiasi, dlsb) serta Unsur

Lembaga Swadaya Masyarakat maupun pemerhati dunia perkebunan Jawa

Barat.

7) Melakukan proses Verifikasi Renja hasil pembahasan kepada Bappeda

Provinsi Jawa Barat, yang dikaitkan dengan substansi Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.

Page 14: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 8 -

8) Finalisasi Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.

1.1.3 Prinsip Penyusunan Renja

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA), serta Peraturan Gubernur

Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah, maka penyusunan Rencana Kerja Dinas Perkebunan

Tahun 2015 ini dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Renja Dinas Perkebunan merupakan satu kesatuan dalam sistem

perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat;

2) Renja Dinas Perkebunan dilakukan berdasarkan peran dan kewenangan

Dinas Perkebunan;

3) Renja Dinas Perkebunan mengintegrasikan substansi dokumen perencanaan

pembangunan daerah (RPJPD, RTRWP, RPJMD dan RKPD), substansi

perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RTRWN, RPJMN, RKP dan

Renstra K/L), serta substansi dokumen perencanaan pembangunan Kab/Kota

yang terkait dengan kebijakan pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa

Barat;

4) Perencanaan pembangunan perkebunan yang dituangkan dalam Renja Dinas

Perkebunan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi daerah yang

dimiliki, sesuai dinamika perkembangan di tingkat Kabupaten/Kota;

5) Renja Dinas Perkebunan dirumuskan secara transparan, responsif, efisien,

efektif, akuntable, partisipatif, berkeadilan dan berkelanjutan;

6) Renja Dinas Perkebunan dirumuskan dengan spesifik (Specific), terukur

(Measurable), dapat dilaksanakan (Achievable), memperhatikan ketersediaan

sumberdaya (Resources Availability) dan memperhatikan fungsi waktu

(Times), yang disingkat dengan SMART.

Page 15: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 9 -

1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi Rancangan Awal

Rencana Kerja (Renja) OPD adalah sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa

Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4010);

2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);

3) Undang-undang Nomor: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Tahun 1999 No. 75, Tambahan Lembaran Negara No 3851);

4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6) Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;

7) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

9) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Page 16: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 10 -

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

10) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5059);

11) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5068);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tanggal 30 Desember 1995

tentang Pembenihan Tanaman;

13) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

15) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan

Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4816);

16) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Penertiban dan

Pendayagunaan Tanah Terlantar;

17) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Usaha Budidaya

Tanaman;

18) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional tahun 2010 - 2014;

Page 17: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 11 -

19) Peraturan Menteri Pertanian No.03/Kpts/HK.060/1/2005 Pedoman Penyiapan

dan Penerapan Teknologi Pertanian;

20) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/OT.1408/2006 Tentang

Pemasukan dan Pengeluaran Benih;

21) Peraturan Menteri Pertanian No. 39/Permentan/OT.1408/2006 tgl 31 agustus

2006 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina;

22) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

23) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273/KPVS/OT/GO/4/2007 tentang

Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani;

24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

25) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran

pendapatan dan Belanja Daerah:

26) Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 83.1/Permentan/RC.110/12/2011

Tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010-2014;

27) Keputusan Menteri Pertanian No.511/Kpts/ PD.310/9/2006 tanggal 22

September 2006 dan No.3399/Kpts/PD.310/10/2009 tgl 19 Oktober 2009

tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen

Horti dan Ditjen Perkebunan;

28) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat;

29) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9

Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);

Page 18: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 12 -

30) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-

pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (lembaran Daerah

Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

31) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah (Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat (Lembaran

Daerah Nomor Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

Nomor 64);

32) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029.

33) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 Tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2005-2025;

34) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang

Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010-2029;

35) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2013 Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Perkebunan;

36) Peraturan Daerah No 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

(Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);

37) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,

Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat;

38) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok,

Fungsi, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Di

Lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 53 Seri D);

Page 19: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 13 -

39) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

40) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2011 Tentang Perubahan

Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2011 Tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawab dan

Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan

Sosial yang Bersumber dari APBD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun

2015 dimaksudkan sebagai rujukan pelaksanaan program/kegiatan

pembangunan perkebunan di Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2015 mendatang.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 ini adalah :

1) Mengoptimalkan peran dan fungsi perencanaan perkebunan dalam

pembangunan daerah;

2) Mewujudkan perencanaan pembangunan perkebunan yang akuntabel,

partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan;

3) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna dan

berhasil guna sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi

dan tujuan pembangunan daerah, khususnya bidang perkebunan;

4) Mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan perkebunan

antara Pemerintah, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;

5) Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;

6) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha;

7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

Page 20: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 14 -

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menjelaskan pengertian ringkas tentang rancangan awal

Rencana Kerja (Renja), visi dan misi pembangunan jangka

menengah daerah serta pendekatan, proses dan prinsip

penyusunan renja.

1.2. Landasan Hukum

Memuat tentang undang – undang, peraturan pemerintah,

peraturan daerah dan peraturan gubernur yang berkaitan

tentang pedoman dalam penyusunan perencanaan dan

pengganggaran OPD.

1.3. Maksud dan Tujuan

Menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan

Renja OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

1.4. Sistematika Penulisan

Mengemukakan kerangka penulisan dokumen Renja sesuai

dengan kebutuhan uraian substansi secara terstruktur.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD TAHUN

LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian

Renstra OPD, yaitu menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan

Renja OPD tahun lalu (n-2) dan perkiraan capaian tahun

berjalan (n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan dan

pencapaian target Renstra OPD berdasarkan realisasi

program dan kegiatan pelaksanaan Renja OPD tahun –

tahun sebelumnya, dengan dilengkapi tabel (Formulir J-1).

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD, yaitu menjelaskan capaian

kinerja pelayanan OPD berdasarkan indikator kinerja yang

Page 21: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 15 -

sudah ditentukan dalam Renstra OPD, dengan dilengkapi

tabel (Formulir J-2).

2.3. Isu – Isu Penting Penyelenggaran Tugas dan Fungsi OPD

Menjelaskan tingkat kinerja pelayanan OPD, permasalahan

dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsi OPD, dampak terhadap pencapaian visi

dan misi kepala daerah, terhadap capaian program

nasional/ internasional seperti SPM dan MDGs (Millenium

Development Goals), serta tantangan dan peluang dalam

meningkatkan pelayanan OPD.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD, yaitu

menjelaskan hasil review terhadap rancangan awal RKPD

dengan hasil analisis kebutuhan pada OPD.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat,

yaitu menjelaskan hasil kajian terhadap program/ kegiatan

yang diusulkan para pemangku kepentingan dengan

dilengkapi tabel usulan program dan kegiatan para

pemangku kepentingan (Formulir J-3).

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional, yaitu menjelaskan

hasil telaahan terhadap arah kebijakan dan prioritas

pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas

pokok dan fungsi OPD.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD, yaitu menjelaskan tujuan

dan sasaran isu – isu penting penyelenggaraan tugas dan

fungsi OPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja

Renstra OPD.

3.3. Program dan Kegiatan, yaitu menjelaskan program dan

kegiatan OPD pada tahun rencana yang dilengkapi dengan

lokasi dan indikasi pendanaan yang dibutuhkan

Page 22: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab I - 16 -

berdasarkan sumber dana APBD Provinsi dan APBN/ PHLN

(Formulir J-4).

BAB IV. PENUTUP

Menjelaskan kaidah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Renja

OPD, penegasan komitmen OPD terhadap terhadap pelaksanaan

Renstra OPD dan RJPMD, serta penegasan Renja OPD sebagai

acuan penyusunan RKA OPD pada tahun rencana.

Page 23: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 1 -

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA OPD

TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun lalu dan Capaian

Renstra OPD

Evaluasi pembangunan daerah adalah suatu proses penilaian terhadap:

(1) aspek pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, (2) aspek

pelaksanaan rencana pembangunan daerah, dan (3) aspek hasil rencana

pembangunan daerah. Adapun tolok ukur dari suatu proses evaluasi adalah

capaian kinerja. Arti ‘kinerja’ itu sendiri adalah keluaran/hasil dari

program/kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan

anggaran berdasarkan kuantitas dan kualitas yang terukur. Sedangkan evaluasi

kinerja adalah proses penilaian terhadap rencana yang telah ditetapkan dengan

hasil implementasi menurut kriteria yang telah disepakati.

Sebagaimana tahapan proses pelaksanaan pembangunan pada

umumnya, maka dalam proses pelaksanaan pembangunan sub sektor

perkebunan pun memiliki siklus yang sama, yaitu meliputi: tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, tahap pengendalian dan tahap evaluasi. Adapun terkait

dengan tahap evaluasi hasil perencanaan pembangunan sub sektor perkebunan

periode yang lalu, maka tolok ukur yang digunakan adalah indikator kinerja yang

tercantum dalam Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2008-2013 dan Tahun 2013-

2018, serta dokumen Renja Dinas Perkebunan Tahun 2013 dan 2014.

2.1.1. Indikator Capaian Kinerja

Sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu

2013-2018, yaitu “Jawa Barat Maju untuk Semua”, maka Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Visi yang dituangkan dalam Renstra Tahun

2008–2013 yaitu “Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat

yang Maju, sejahtera dan Berdaya Saing”.

Dalam rangka pencapaian Visi Dinas Perkebunan tersebut, telah

ditetapkan 3 (tiga) Misi dengan 3 (tiga) Tujuan, dengan uraian sebagai berikut:

Page 24: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 2 -

Misi I: Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha

Perkebunan, dengan tujuan:

1. Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara Optimal dan

Berkualitas.

Misi II: Meningkatkan Pemberdayaan Sumberdaya Perkebunan secara

Berkelanjutan, dengan tujuan:

2. Meningkatnya kinerja sumber daya perkebunan secara berkelanjutan.

Misi III: Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha

Perkebunan, dengan tujuan:

3. Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan.

Selanjutnya Ke-tiga Tujuan dari Misi tersebut, didalam Renstra Dinas

Perkebunan Tahun 2013-2018 telah dijabarkan lagi kedalam 7 (tujuh) sasaran,

sebagaimana tercantum sebagai berikut ini:

1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan (2,1% -

2,5%);

2. Meningkatnya ketersediaan benih unggul bersertifikat (2,1% - 2,5%)

3. Terkendalinya sumber daya lahan perkebunan (13 %);

4. Meningkatnya kesejahteraan petani perkebunan (1%);

5. Menurunnya intensitas serangan OPT perkebunan (1%);

6. Meningkatnya penerapan sistem jaminan mutu produk perkebunan sesuai

SNI (2,1% – 2,5%); 7. Meningkatnya volume ekspor produk perkebunan (2,1% - 2,5%);

Untuk mewujudkan indikator sasaran pembangunan sub sektor

perkebunan sebagaimana tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan strategi

sebagai berikut:

1) Optimalisasi pemanfaatan faktor-faktor produksi dan fokus pengembangan

komoditas perkebunan;

Page 25: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 3 -

2) Optimalisasi pemanfaatan teknologi budidaya adaptif yang ramah

lingkungan;

3) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan kelembagaan perbenihan

tanaman perkebunan;

4) Optimalisasi pelayanan sertifikasi benih dan pengawasan peredaran benih

tanaman perkebunan;

5) Meningkatkan pengawasan alih fungsi lahan dan alih komoditas serta

pengendalian degradasi sumber daya lahan perkebunan secara

berkelanjutan;

6) Meningkatkan indeks NTP perkebunan sebagai refleksi dari peningkatan

kinerja pelaku dan kelembagaan usaha perkebunan;

7) Menurunkan luas wilayah perkebunan yang terindikasi serangan OPT;

8) Meningkatkan jumlah pelaku penerapan sistem jaminan mutu produk

perkebunan sesuai SNI;

9) Meningkatkan penguasaan pasar ekspor dan pembinaan kemitraan usaha

perkebunan

Adapun arah kebijakan yang akan dijalankan dalam pelaksanaan

pembangunan sub sektor perkebunan Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan pemanfaatan faktor-faktor produksi melalui intensifikasi,

rehabilitasi dan peremajaan komoditas strategis

2) Pengembangan kaji terap teknologi budidaya dan peningkatan dukungan

sarana produksi secara berkelanjutan;

3) Peningkatan produktivitas balai benih dan pemberdayaan penangkar benih

tanaman perkebunan;

4) Pengembangan sistem pelayanan sertifikasi yang efektif dan peningkatan

pengawasan jaringan peredaran benih;

5) Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan lahan perkebunan dan

pengembangan teknik konservasi sumber daya lahan serta penanganan

gangguan usaha perkebunan secara berkelanjutan;

Page 26: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 4 -

6) Peningkatan kompetensi pekebun, kelembagaan dan akses permodalan

usaha perkebunan;

7) Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian hama terpadu yang efektif,

efisien serta ramah lingkungan;

8) Peningkatan kemampuan dalam penerapan sistem jaminan mutu produk

perkebunan sesuai SNI;

9) Peningkatan promosi dan pemasaran serta pembinaan kemitraan usaha

perkebunan;

Secara diagramatis keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan

Kebijakan pembangunan sub sektor perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018 tersebut di atas adalah sebagaimana disajikan dalam tabel dibawah

ini:

Page 27: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 5 -

Tabel 2.1.

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

VISI : Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat yang Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing

MISI I : Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 Meningkatnya

Ketersediaan Produk

Perkebunan secara

optimal dan

berkualitas

1 Meningkatnya

Produksi dan

Produktivitas

Komoditas

Perkebunan

1 Optimalisasi pemanfaatan faktor-faktor

produksi dan fokus pengembangan komoditas

perkebunan

1 Peningkatan pemanfaatan faktor-faktor produksi

melalui intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan

komoditas strategis

2 Optimalisasi pemanfaatan teknologi budidaya

adaptif yang ramah lingkungan

2 Pengembangan kaji terap teknologi budidaya

dan peningkatan dukungan sarana produksi

secara berkelanjutan

2 Meningkatnya

Ketersediaan

Benih Unggul

Bersertifikat

3 Optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan

kelembagaan perbenihan tanaman

Perkebunan

3 Peningkatan produktivitas balai benih dan

pembinaan penangkar benih tanaman

perkebunan

4 Optimalisasi Pelayanan Sertifikasi Benih dan

Pengawasan Peredaran Benih Tanaman

Perkebunan

4 Pengembangan sistem pelayanan sertifikasi

yang efektif dan Peningkatan Pengawasan

Jaringan Peredaran Benih

Page 28: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 6 -

MISI II : Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara Berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

2 Meningkatnya

Kinerja Sumber

Daya Perkebunan

secara berkelanjutan

3 Terkendalinya

Sumber Daya

Lahan

Perkebunan;

5 Meningkatkan pengawasan alih fungsi lahan

dan alih komoditas serta pengendalian

degradasi sumber daya lahan perkebunan

secara berkelanjutan

5 Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan

lahan perkebunan dan Pengembangan teknik

konservasi sumber daya lahan serta penanganan

gangguan usaha perkebunan secara

berkelanjutan

4 Meningkatnya

Kesejahteraan

Petani

Perkebunan;

6 Meningkatkan indeks NTP Perkebunan sebagai

refleksi dari peningkatan Kinerja pelaku dan

kelembagaan usaha Perkebunan

6 Peningkatan Kompetensi Pekebun, Kelembagaan

dan akses Permodalan Usaha Perkebunan.

5 Menurunnya

intensitas

serangan OPT

Perkebunan;

7 Menurunkan luas wilayah perkebunan yang

terindikasi serangan OPT

7 Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian

hama terpadu yang efektif, efisien serta ramah

lingkungan

MISI III : Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha Perkebunan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

3 Meningkatnya Daya

Saing Produk

Perkebunan

6 Meningkatnya

Penerapan

Sistem Jaminan

Mutu produk

perkebunan

sesuai SNI

8 Meningkatkan Jumlah Pelaku penerapan

sistem jaminan mutu produk perkebunan

sesuai SNI.

8 Peningkatan kemampuan dalam Penerapan

Sistem Jaminan Mutu produk perkebunan sesuai

SNI

Page 29: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 7 -

7 Meningkatnya

Volume Ekspor

Produk

Perkebunan

9 Meningkatkan penguasaan pasar Ekspor dan

pembinaan kemitraan usaha Perkebunan

9 Peningkatan promosi dan pemasaran serta

pembinaan kemitraan usaha perkebunan.

Page 30: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 8 -

Seluruh dasar kebijakan sebagaimana diuraikan tersebut diatas,

selanjutnya diimplementasikan kedalam Program/Kegiatan yang akan difasilitasi

oleh sumber anggaran APBD Provinsi Jawa Barat maupun sumber anggaran APBN

Kementerian Pertanian, sebagai berikut:

1. Program/Kegiatan yang difasilitasi APBD:

Program/Kegiatan yang difasilitasi oleh APBD Provinsi Jawa Barat adalah

terdiri dari Program/Kegiatan pokok dan penunjang, yaitu:

a. Program/Kegiatan Pokok:

1) Program Peningkatan Produksi Pertanian (APBD), dengan

indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan: Peningkatan produksi

benih unggul komoditas tanaman perkebunan, Pengawasan

Mutu dan Peredaran Benih Komoditas Tanaman Perkebunan,

pengelolaan areal budidaya tanaman perkebunan melalui

intensifikasi, rehabilitasi, perluasan dan peremajaan komoditas

tanaman perkebunan, peningkatan teknologi budidaya

komoditas tanaman perkebunan melalui bimtek dan adopsi

teknologi, pelayanan pengawasan dan pembinaan usaha

agribisnis perkebunan.

2) Program Pemberdayaan Sumber daya Pertanian (APBD), dengan

indikasi kegiatan meliputi pelaksanaan: Pembinaan/peningkatan

kompetensi SDM perkebunan, pembinaan kelembagaan usaha

tani perkebunan, serta fasilitasi akses permodalan usaha

perkebunan.

3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman,

Ternak dan Ikan (APBD), dengan indikasi kegiatan meliputi

pelaksanaan: identifikasi, pengawasan serta penanganan

Pencegahan Hama Terpadu, serta pengembangan sarana dan

teknologi terapan perlindungan tanaman perkebunan.

4) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian,

Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (APBD),

Page 31: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 9 -

dengan indikasi kegiatan meliputi: Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Perkebunan, Peningkatan Mutu dan

fasilitasi sarana penanganan Pasca Panen Produk Perkebunan,

Promosi Produk Komoditas Perkebunan.

b. Program/Kegiatan Penunjang:

1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur;

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan;

6) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;

7) Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan

Pembangunan Daerah.

2. Program/Kegiatan yang difasilitasi APBN:

a. Dana Tugas Pembantuan:

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan merupakan cermin dari

sistem dan prosedur penugasan: (i) Pemerintah kepada daerah dan

atau desa, (ii) dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota

dan/atau desa, serta (iii) pemerintah kabupaten/kota kepada desa,

untuk menyelenggarakan urusan pemerintah dan pembangunan yang

disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan

mempertanggungjawabkan kepada yang memberi penugasan.

Adapun pelaksanaan Tugas Pembantuan tersebut dijabarkan kedalam

Program/Kegiatan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Perkebunan Berkelanjutan (APBN), dengan indikasi kegiatan

meliputi: meliputi pelaksanaan: Peningkatan produksi benih

unggul komoditas tanaman perkebunan, Pengawasan Mutu dan

Page 32: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 10 -

Peredaran Benih Komoditas Tanaman Perkebunan, pengelolaan

areal budidaya tanaman perkebunan melalui intensifikasi,

rehabilitasi, perluasan dan peremajaan komoditas tanaman

perkebunan, peningkatan teknologi budidaya komoditas anaman

perkebunan melalui bimtek dan adopsi teknologi, pelayanan

pengawasan dan pembinaan usaha agribisnis perkebunan.

2) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian (APBN), dengan indikasi

kegiatan meliputi: Pembinaan dan Pengembangan Usaha

Perkebunan, Peningkatan Mutu dan fasilitasi sarana penanganan

Pasca Panen Produk Perkebunan, Promosi Produk Komoditas

Perkebunan.

3) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Pertanian (APBN), dengan indikasi kegiatan meliputi: Fasilitasi

Prasarana usaha budidaya tanaman perkebunan, penanganan

gangguan usaha perkebunan, pengendalian pemanfaatan

sumber daya lahan dan lingkungan.

b. Dana Dekonsentrasi:

Dana Dekonsentrasi ini merupakan dana penunjang dalam rangka

fasilitasi pelaksanaan Tugas Pembantuan dengan judul program yang

sama, sedangkan indikasi kegiatannya meliputi: fasilitasi koordinasi,

konsultasi, pengendalian, monitoring, evaluasi, pelaporan, dan

perencanaan.

c. Dana Alokasi Khusus (DAK):

Dana ini baru terealisasi pada TA. 2013, yang diperuntukan bagi

fasilitasi pembangunan/penyediaan sarana-prasarana yang bersifat

teknis, khususnya untuk pendukungan pelaksanaan tupoksi UPTD

Balai Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan, Balai Proteksi

Page 33: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 11 -

Tanaman Perkebunan serta Balai Pengawasan Peredaran Mutu Benih

Tanaman Perkebunan.

2.1.2. Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan (2008 -2013)

Selama kurun waktu 2008-2013, proses pencapaian target indikator

sasaran kinerja sebagaimana yang telah diuraikan tersebut diatas, dalam

pelaksanaannya difasilitasi oleh APBD maupun APBN melalui Program/Kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 2.2

Rincian Fasilitasi APBD dan APBN untuk Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat Tahun 2008-2013

No. PROGRAM/KEGIATAN Jumlah Anggaran (Rp)

2009 2010 2011 2012 2013

I APBD PROVINSI JAWA BARAT 30,673,299,379 25,080,570,982 36,547,994,731 42,291,776,821 55,704,710,279

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 9,098,201,379 14,581,491,270 15,544,686,231 15,810,941,886 16,107,167,944

B BELANJA LANGSUNG 21,575,098,000 10,499,079,712 21,003,308,500 26,480,834,935 39,597,542,335

1 Program Perencanaan

Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah

149,876,000 220,500,000 - - 398,500,000

2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

630,000,000 261,700,000 261,700,000 685,750,000 771,550,000

3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2,722,390,000 2,842,016,712 3,191,768,300 2,688,137,000 2,933,000,000

4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- 219,998,000 1,336,500,000 2,199,370,000 7,518,403,000

5 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

2,053,100,000 1,488,025,000 969,452,500 3,238,760,000 3,481,300,000

6 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

321,070,000 - 50,000,000 100,000,000 100,000,000

7 Program Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah

300,000,000 251,990,000 - 240,000,000 295,150,000

8 Program Peningkatan Produksi

Pertanian

7,977,553,875 1,544,500,000 6,750,000,000 8,520,075,000 11,351,634,335

9 Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian

3,555,000,000 1,550,000,000 2,566,409,200 2,405,750,000 2,926,990,000

10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Tanaman, Ternak dan Ikan

1,624,668,125 570,350,000 250,000,000 1,152,521,100 750,000,000

11 Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Perikanan dan Kehutanan

2,241,440,000 1,550,000,000 5,627,478,500 5,250,471,835 9,071,015,000

II TOTAL APBN 7,345,080,000 14,561,594,000 20,620,542,000 26,414,715,000 24,512,195,000

A DANA TUGAS PEMBANTUAN 2,793,337,000 12,010,730,000 17,920,372,000 22,040,735,000 19,725,182,000

1 Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan (Satkerbun – 05)

2,793,337,000 5,240,730,000 16,268,372,000 17,065,735,000 16,415,182,000

2 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian

- 350,000,000 1,652,000,000 1,275,000,000 2,500,000,000

Page 34: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 12 -

No. PROGRAM/KEGIATAN Jumlah Anggaran (Rp)

2009 2010 2011 2012 2013

3 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan

Sarana Pertanian

- 6,420,000,000 - 3,700,000,000 810,000,000

B DANA DEKONSENTRASI 4,551,743,000 2,550,864,000 2,700,170,000 4,373,980,000 4,787,013,000

1 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar

3,396,743,000 760,864,000 976,610,000 2,196,105,000 3,295,663,000

2 Program Peningkatan Nilai

Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor hasil Pertanian

555,000,000 1,290,000,000 1,023,560,000 1,375,100,000 991,350,000

3 Program Penyediaan dan

Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (2 Keg)

600,000,000 500,000,000 700,000,000 802,775,000 500,000,000

TOTAL ANGGARAN DISBUN (APBD + APBN)

38,018,379,379 39,642,164,982 57,168,536,731 68,706,491,821 80,216,905,279

Sumber: Dokumen DPPA dan Laporan LKPJ Dinas Perkebunan Tahun 2008-2013

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pencapaian target Indikator Sasaran

Stratejik dari Tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, maka persentase capaian

kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat terhadap target capaian indikator

kinerja Renstra 2008–2013 secara kesuluruhan adalah sebesar 105,72%, dengan

rincian sebagai berikut :

Tabel. 2.3. Analisis Pencapaian Sasaran Stratejik Pembangunan Sub Sektor

Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013

No Sasaran Indikator Sasaran

Realisasi Realisasi

s/d Tahun 2013

Target RPJMD

% Capaian Kinerja Tahun

2013 terhadap RPJMD

sd Tahun 2012

Tahun 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Meningkatnya jumlah benih tanaman perkebunan yang dapat disediakan

1) Jumlah penggunaan benih unggul tanaman perkebunan (pohon/batang);

65.110

746.900

812.010

392.860

206,69

2 Meningkatnya pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan

2) Jumlah benih bermutu dan tersertifikasi (pohon)

188.085.398

62.316.268

250.401.666

140.000.000

178,86

3 Meningkatnya pembinaan agribisnis dan produksi komoditi

3) Luas areal (Ha) pembinaan dan pengembangan tanaman perkebunan:

6.582

1.090

7.672

6.900

111,19

Page 35: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 13 -

No Sasaran Indikator Sasaran

Realisasi Realisasi

s/d Tahun 2013

Target RPJMD

% Capaian Kinerja Tahun

2013 terhadap RPJMD

sd Tahun 2012

Tahun 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

unggulan perkebunan

4) Jumlah bintek dan pembinaan budidaya

500

105

605

460

131,52

5) Pelayanan Pengawasan dan Pembinaan Usaha Agribisnis perkebunan di Kab/Kota

14

17

31

16

193,75

6) Pengembangan Multiaktivitas Agribisnis Perkebunan (Lokasi)

15

-

15

15

100,00

4 Meningkatnya penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan

7) Jumlah lokasi penanganan Serangan OPT (Kab/Kota)

17

15

32

22

145,45

8) Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan (paket)

5

6

11

5

220,00

9) Jumlah Kelembagaan Perlindungan Tanaman (SL-PHT)

240

-

240

240

100,00

5 Menurunnya kerugian akibat gangguan usaha perkebunan

10) Lokasi Pencegahan kerugian akibat gangguan usaha perkebunan (kab/Kota)

40

3

43

20

215,00

6 Penggunaan UPH sesuai Standar Teknis

11) Fasilitasi Penggunaan UPH perkebunan yang memenuhi standar teknis (komoditi)

13

5

18

18

100,00

7 Meningkatnya fasilitasi pengolahan dan mutu hasil olahan tembakau

12) Pengolahan Tembakau (komoditi)

4

1

5

5

100,00

Page 36: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 14 -

No Sasaran Indikator Sasaran

Realisasi Realisasi

s/d Tahun 2013

Target RPJMD

% Capaian Kinerja Tahun

2013 terhadap RPJMD

sd Tahun 2012

Tahun 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

8 Meningkatnya Fasilitasi promosi, pemasaran dan kemitraan usaha produk unggulan perkebunan

13) Jumlah promosi pengembangan, pemasaran dan pola kemitraan (kali)

28

11

39

29

134,48

9 Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan

14) Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang berkualitas (org)

4.160

2.474

6.634

4.970

133,48

15) Jumlah SDM perkebunan dan pelaku usaha perkebunan yang memahami rendemen tebu meningkat (org)

24

-

24

90

26,67

10 Tercapainya peningkatan kelembagaan petani dan kemampuan pengelolaan permodalan perkebunan

16) Kelompok Tani/Asosiasi petani perkebunan meningkat (lembaga)

71

10

81

70

115,71

11 Tertatanya lahan potensial untuk pengembangan komoditi perkebunan

17) Lahan potensial untuk komoditi perkebunan (Kab/Kota)

45

5

50

18

277,78

Rata-rata

146,51 Sumber: LAKIP Dinas Perkebunan Tahun Anggaran 2013

2.1.3. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD tahun berjalan (Tahun 2014)

Tahun Anggaran 2014 merupakan tahun awal dari periode pelaksanaan

Rencana Stratejik Tahun 2013-2018, dimana pelaksanaan pencapaian target

kinerja pada Tahun 2014 ini sebagaimana pelaksanaan pada tahun-tahun

sebelumnya, difasilitasi oleh sumber anggaran APBD maupun APBN.

Page 37: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 15 -

Fokus peningkatan capaian target sasaran stratejik tahun 2014 tentunya

diarahkan pada beberapa target sasaran stratejik Renstra 2013-2018 yang

sampai tahun 2014 baru diperkirakan mencapai ..... %, antara lain adalah target:

- Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan 0,1 % per-

tahun;

- Peningkatan ketersediaan benih unggul bersertifikat 0,1 % per tahun;

- Proporsi Luas Lahan Eksisting Minimum Perkebunan 13% (2013-2018);

- Peningkatan kinerja usaha tani perkebunan (1%)

- Penurunan Intensitas Serangan OPT Perkebunan pada Wilayah Perkebunan

1 % per-tahun;

- Peningkatan penerapan system jaminan mutu produk perkebunan sesuai SNI

0,1 % per-tahun;

- Peningkatan volume ekspor produk perkebunan 0,1 % per tahun.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 Tahun 2009,

tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat, bahwa Dinas Perkebunan mempunyai tugas

pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang perkebunan berdasarkan

asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan

perkebunan meliputi produksi perkebunan, pengembangan SDM

kelembagaan dan permodalan, pengembangan dan pengendalian

perkebunan serta pengolahan pemasaran dan usaha perkebunan.

2. Penyelenggaraan urusan perkebunan meliputi produksi perkebunan,

pengembangan SDM, kelembagaan dan permodalan, pengembangan dan

pengendalian perkebunan serta pengolahan pemasaran dan usaha

perkebunan.

Page 38: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 16 -

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas perkebunan meliputi produksi

perkebunan, pengembangan SDM, kelembagaan dan permodalan,

pengembangan dan pengendalian perkebunan serta pengolahan pemasaran

dan usaha perkebunan.

Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

Barat selama kurun waktu 2008-2013 secara umum dapat dijelaskan berdasarkan

hasil evaluasi sebagai berikut:

2.2.1. Penyelenggaraan Administrasi, Pembinaan SDM Aparatur,

Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana Aparatur, Dan

Perumusan Kebijakan Pembangunan Perkebunan

Selama kurun waktu Tahun 2008-2013, Penyelenggaraan Administrasi,

Pembinaan SDM Aparatur, Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana

Aparatur, Dan Perumusan Kebijakan Pembangunan Perkebunan adalah sebagai

berikut:

1. Penyelenggaraan administrasi, Pembinaan SDM Aparatur,

Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana Aparatur, dengan output

sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan administrasi: terlaksananya pelayanan administrasi

kantor Dinas Perkebunan serta tiga UPTD selama tahun 2008-2013;

b. Pembinaan SDM Aparatur: terlaksananya peningkatan kualitas SDM

Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berikut peningkatan

kesejahteraannya selama 2008-2013;

c. Peningkatan/Pemeliharaan Sarana-Prasarana Aparatur: terlaksananya

pemeliharaan aset Dinas Perkebunan berikut aset UPTD lingkup Dinas

Perkebunan selama tahun 2008-2013.

2. Perumusan Kebijakan Pembangunan Perkebunan dengan output sebagai

berikut:

a. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan: Renstra 2008-2013

dan Renstra 2013-2018, Renja (2008-2013), RKA-DPA (2009, 2010,

2011, 2012, 2013 dan 2014); Bahan penyusunan RKPD & KU-PPAS DPA

Page 39: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 17 -

(2009, 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014), RKPD On Line (2011, 2012,

2013, 2014), RKAKL-DIPA APBN Satkerbun, Satker PPHP, Satker PSP

(2009, 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014);

b. Tersusunnya Laporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan: LAKIP, LKPJ-AMJ,

LPPD, RKT, TAPKIN, Laporan Keuangan, Laporan Tahunan (2009, 2010,

2011, 2012, 2013 dan 2014), Laporan UKP4 (2010, 2011, 2012, 2013),

Laporan Bulanan Januari-Desember (2009, 2009, 2010, 2011, 2012, dan

2013);

c. Tersusunnya Buku Data Statistik Perkebunan (2009, 2010, 2011, 2012

dan 2013). Terlaksananya Pengelolaan dan Pemutakhiran Informasi

Website Dinas Perkebunan (2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013);

Tersusunnya bahan Informasi Pembangunan Perkebunan: Informasi

harga, Buku Saku, leaflet, booklet, brosur dan Profil Dinas Perkebunan.

d. Tersusunnya pedoman teknis pelaksanaan kebijakan pembangunan sub

sektor perkebunan; Tersusunnya SOP Dinas Perkebunan. Tersusunnya

buku teknis budidaya perkebunan, teknik pembenihan, prosedur

pelayanan sertifikasi benih dan pengendalian hama terpadu; serta

tersusunnya Indikator Kepuasan Masyarakat (IKM) pada 3 (tiga) UPTD

lingkup Dinas Perkebunan (Tahun 2012, 2013).

2.2.2. Penyelenggaraan Urusan Perkebunan

Selama kurun waktu Tahun 2008-2013, penyelenggaraan urusan

perkebunan telah dilaksanakan melalui program/kegiatan tahunan, dengan

gambaran capaian kinerja sebagaimana diuraikan berikut ini:

1. Peningkatan Produksi Perkebunan

a. Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan

Dalam rangka peningkatan penggunaan benih unggul pada usaha

budidaya perkebunan, telah banyak dilakukan berbagai upaya yang

terkait dengan peningkatan produksi benih sebagaimana dijelaskan

berikut ini:

Page 40: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 18 -

1) Melaksanakan pembenihan tanaman perkebunan di Kebun Dinas,

yaitu berupa rehabilitasi dan pengutuhan populasi Kebun Dinas serta

untuk memenuhi kebutuhan petani/kelompok dalam bentuk

pemberian stimulan.

2) Melaksanakan pembinaan pembenihan di penangkar dalam rangka

penyediaan benih unggul bermutu untuk kebutuhan petani/

kelompok sendiri.

3) Melaksanakan kegiatan penetapan Blok Penghasil Tinggi

(BPT)/Pohon Induk Terpilih (PIT) di Kebun Petani dan pembangunan

Sumber Benih/Kebun Induk di Kebun Dinas agar tersedia sumber

benih tanaman perkebunan yang unggul dan melaksanakan

pembinaan penangkar.

Tabel: 2.4

Hasil Pelaksanaan Pengembangan Teknologi Pembenihan Tanaman Perkebunan di Jawa Barat Selama Tahun 2009-2013

No Tahun

Anggaran Uraian Capaian

1 2009 Pembenihan Tanaman Perkebunan di

Penangkar Kabupaten

12 Penangkar, 5 Komoditas

Perkebunan (109.500) benih

Pendataan Calon PIT Cengkeh di Kab. Sukabumi

1750 pohon

Pendataan Calon PIT Kemiri Sunan di Kab. Majalengka

360 pohon di 4 Blok

2 2010 Pembenihan Tanaman Perkebunan di Kebun Dinas

87.500 Benih

Media Informasi Pembenihan 7 Komoditas/ @100 buku

Rehabilitasi dan Pengutuhan Populasi di

Kebun Dinas

4 Komoditas (12,8 Ha)

Penetapan PIT KEmiri Sunan 2 Blok

Penetapan BPT Kemiri Sunan 14 Blok

3 2011 Pembenihan di Kebun Dinas 3 Komoditas (Aren; 13.000, Kemiri Sunan 13.6800, Kakao 7.500)

Rehabilitasi/ Pemenuhan Populasi di Kebun Dinas

44.75 Ha

Penetapan Kebun Sumber benih Kopi 1 Ha

Pembenihan di Penangkar 31.250 pohon

4 2012 Pembenihan di Kebun Dinas dan Penangkar

21.000 pohon

Pembinaan Penangkar Perkebunan di Jawa Barat

20 Kab/Kota

Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan

47 Ha

Pengutuhan Populasi dan Rehabilitas Kebun Dinas

13 Kebun Dinas

Penetapan PIT Kelapa, Pala dan Cengkeh

6 Keg

5 2013 Pembenihan di Kebun Dinas dan Penangkar

21.000 pohon

Pembinaan Penangkar Perkebunan di Jawa Barat

20 Kab/Kota

Page 41: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 19 -

No Tahun

Anggaran Uraian Capaian

Pembangunan Kebun Induk Kemiri

Sunan

47 Ha

Pengutuhan Populasi dan Rehabilitas

Kebun Dinas

13 Kebun Dinas

Penetapan PIT Kelapa, Pala dan

Cengkeh

6 Keg

Sumber: BPBTP Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat Tahun 2013

4) Kendala yang dihadapi dalam rangka pengembangan benih tanaman

perkebunan antara lain adalah: Sumber Benih Tanaman Perkebunan

masih sangat terbatas, sehingga belum bisa memenuhi permintaan

kebutuhan penangkar/petani, serta masih adanya petani yang

menggunaan benih asalan

b. Pengawasan dan Pengujian Benih Tanaman Perkebunan

Dalam hal pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan telah

dilakukan beberapa kegiatan penting, antara lain adalah:

1) Melakukan pengawasan benih beredar untuk menekan penggunaan

benih asalan

2) Melaksanakan sosialisasi mengenai benih unggul, bermutu dan

bersertifikat

3) Melaksanakan pelayanan sertifikasi kepada Penangkar Benih, dengan

data hasil pelayanan sebagai berikut:

Tabel 2.5

Permohonan Penggunaan Benih Tanaman Perkebunan Tahun 2008 – 2013

Tahun Pemohon

Jumlah Benih

Ket Pengajuan Layak

Tidak Layak

1 2 3 4 5 6

2008 58 63.676.800 41.558.400 22.118.400

2009 56 78.152.962 22.118.400 56.034.562

2010 96 58.323.690 55.154.742 3.168.948

2011 154 85.386.532 7.803.361 77.583.171

2012 143 75.650.885 35.509.627 40.141.258

2013 Sumber : UPTD BP2MB Disbun Jabar Tahun 2013

4) Kendala yang dihadapi antara lain adalah semakin meningkatnya

kesadaran pengguna benih tanaman perkebunan dalam

menggunakan benih unggul, bermutu dan bersertifikat menuntut

Page 42: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 20 -

pelayanan sertifikasi benih lebih meningkat, Namun keterbatasan

SDM Fungsional Pengawas Benih Tanaman (PBT) Perkebunan masih

kurang yang merupakan kendala sertifikasi benih tanaman

perkebunan ke depan. Upaya yang dilakukan terhadap kendala

tersebut adalah memperbanyak Pelaksana Teknis untuk diarahkan

menjadi PBT dan menambah pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

perbenihan, baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian

maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

c. Pembinaan Agribisnis dan Produksi Komoditi Unggulan

Perkebunan

1) Komoditas Tanaman Perkebunan yang diusahakan di Jawa Barat

adalah sebanyak 30 jenis, dengan fokus pada 9 komoditas unggulan

Jawa Barat (yaitu Teh, Tebu, Cengkeh, Kelapa, Tembakau, Karet,

Kopi, Kakao dan Akar wangi). Dalam rangka peningkatan produksi

dan produktivitas tanaman perkebunan tersebut telah dilakukan

berbagai upaya, antara lain adalah: Intensifikasi komoditas unggulan

(Kelapa, Kopi, Teh, Kakao); Rehabilitasi (Kelapa, Kakao), Diversifikasi

tanaman (jarak), Perluasan/Peremajaan (Kopi, Karet, Tebu),

Demplot kebun bibit tebu, fasilitasi perangkat produksi tembakau,

Bimbingan teknis pengelolaan usaha tani kopi, Pelayanan,

pengawasan dan pembinaan usaha agribisnis perkebunan di

kab/kota, Pengembangan multi aktivitas agribisnis perkebunan,

Inventarisasi lahan potensial untuk komoditi perkebunan.

2) Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas komoditas

tanaman perkebunan, sejauh ini juga telah dilakukan upaya

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman Perkebunan,

mencakup upaya: Penanganan serangan OPT pada tanaman

perkebunan, pengembangan teknologi terapan perlindungan

perkebunan, serta pengembangan kelembagaan perlindungan

Page 43: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 21 -

tanaman. Beberapa kegiatan penting yang telah dilaukan dalam

rangka proteksi tanaman perkebunan adalah:

Pengembangan agens hayati jenis jamur di BPTP sebanyak

10.423 kg

Pengembangan pestisida nabati(nimba) sebanyak 29.349 pohon

Pengembangan agens hayati jenis Trichoderma sp., Beauveria

sp., Spicaria sp., Metarhizium sp., Paecilomyces sp., di tk.petani

(46 kelompok tersebar di 14 kab/kota)

Pengembangan isolat lemah sebanyak 2.500 test tube

Informasi teknologi PHT sebanyak 1.000 buku

Uji coba agens hayati sebanyak 8 unit

Pengembangan bibit vanila asal biji sehat tahan Fusarium sp.

sebanyak 15.847 pohon dan perbanyak isolat lemah sebanyak

2500 testube

Pengendalian OPT menurunkan tingkat serangan hama penyakit

tanaman perkebunan sampai dibawah ambang toleransi

(dibawah 10 %).

Identifikasi data musuh alami, dengan hasil tersedianya data

musuh alami tersebar di 14 Kab/ Kota.

Penerapan teknologi PHT di 13 lokasi (13 Kabupaten)

Pembinaan dan pelaporan simakit di 14 Kab/ Kota

Adopsi teknologi ke BBPPTP Medan dan Surabaya sebanyak 16

orang

Tersosialisasikannya keg BPTP melalui media tv. 2 kali

Pengendalian OPT eksplosif di 4 Kabupaten.

2. Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan

Gambaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dalam hal

pengembangan SDM, Kelembagaan dan Permodalan Usaha Perkebunan

antara lain adalah sebagai berikut:

Page 44: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 22 -

a. Pembinaan Kompetensi SDM Perkebunan:

1) Jumlah petani pemilik pada Perkebunan Rakyat pada tahun 2014

tercatat sebesar 1.517.457 KK, dengan perkiraan serapan tenaga

kerja di bidang perkebunan berdasarkan ratio adalah sebanyak

507.079 orang. Dari sejumlah SDM Perkebunan tersebut telah

dilakukan berbagai pembinaan untuk peningkatan kompetansi SDM

tersebut, antara lain melalui: Adopsi Teknologi, Bimtek Budidaya

Tanaman Perkebunan (SL-PTT), Bimtek Penangkaran Benih

Perkebunan, Bimtek Pengendalian Hama/Penyakit Tanaman

Perkebunan (SL-PHT), Bimtek Pengelolaan Usaha Perkebunan,

Bimtek Pengolahan dan Peningkatan Mutu Produk Perkebunan, serta

Bimtek pengembangan kelembagaan kelompok tani dan akses

permodalan.

2) Selama Kurun Waktu Tahun 2008 s.d. 2013 jumlah SDM perkebunan

yang sudah terlatih sebanyak 3.098 orang (Tahun 2008

sebanyak 255 orang Tahun 2009 sebanyak 1.806 orang, Tahun 2010

sebanyak 62 orang, Tahun 2011 sebanyak 450 orang, Tahun 2012

sebanyak 780 Orang, dan Tahun 2013 diperkirakan sebanyak 2.474

Orang) atau 0,16% dari jumlah SDM Perkebunan yang tercatat yaitu

sebanyak 1.472.674 KK. Umumnya setelah pelatihan pemahaman

petani terhadap penguatan kelembagaan meningkat sehingga

menjadi lebih dinamis dalam melaksanakan usahanya.

3) Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM Perkebunan antara lain

keterampilan, wawasan dan kemampuan SDM perkebunan dalam

mengelola usaha taninya dari mulai hulu sampai kehilir belum

optimal, umumnya memiliki banyak kelemahan dalam hal

penguasaan teknologi, keterampilan, pendidikan, informasi,

permodalan, pemasaran dan komunikasi. Pemberdayaan SDM

pertanian petani hanya sebagai objek yang menerima bukan sebagai

pelaksana kegiatan sehingga kurang terlibat dalam penyusunan

Page 45: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 23 -

perencanaan. Petani masih sulit mengakses dana/kredit berbunga

rendah terutama modal kerja/usaha tani. Posisi tawar para petani

sampai saat ini masih rendah dan kurang diperhitungkan. Rantai

pemasaran masih relatif panjang. Masih terbatasnya kelompok

kelompok/koperasi petani perkebunan.

b. Peningkatan Kelembagaan Petani

1) Dalam upaya memberdayakan kelembagaan petani perkebunan,

telah dilakukan pembinaan dalam rangka menumbuhkembangkan

kelembagaan, yaitu sebanyak: 3.693 kelompok Tani tersebar di 21

Kab/Kota, 85 Koperasi Perkebunan, pembinaan terhadap 9 Asosiasi

komoditas perkebunan, yaitu: APTI Jabar (Tembakau), APCI Jabar

(Cengkeh), APTEH Jabar (Teh), APKI Indonesia (Kelapa), APTRI

Jabar (Tebu), APKAI Jabar (Kakao), APEKI Jabar (Kopi), APMA

(Minyak Atsiri), serta APKAR (Karet).

2) Pembentukan Pusat Kerja sama Pengembangan Komoditas

(Cooperative Commodity Development Center/CCDC sebagai wadah

kerja sama antara instansi terkait, petani, dunia usaha, koperasi,

lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam menangani

komoditas yang dikembangkan. Untuk pengembangan komoditi teh

telah terbentuk Bandung Tea Center (BTC yang berfungsi sebagai

pusat promosi teh, pusat informasi teh dan Bandung tea auction,

penyelenggara lelang teh hijau dan hitam satu bulan sekali di

Bandung.

3) Pengembangan corporate farming, yaitu bentuk pengelolaan kebun

dalam satu manajemen kelembagaan, sebagai upaya pemberdayaan

petani dalam pengelolaan usaha tani yang lebih efisien terutama bagi

petani yang memiliki lahan sempit.

Page 46: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 24 -

c. Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Permodalan Perkebunan

1) Dalam rangka peningkatan kemampuan pengelolaan permodalan

perkebunan, telah dilakukan pembinaan akses permodalan kepada

kelompok tani dengan mendatangkan pihak-pihak lembaga

keuangan.

2) Sebagai tindak lanjut dari upaya pembinaan Pemerintah Provins Jawa

Barat, selanjutnya telah direalisasikan tentang fasilitasi akses

permodalan dari Gubernur Jawa Barat kepada Gapoktan Petani

Perkebunan melalui Bantuan Keuangan untuk pelaksanaan Gerakan

Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) paket B sebesar Rp.

16.686.838.900,- untuk 14 Gapoktan (1.420 orang) di 10 Kabupaten

(Sukabumi, Cianjur, Subang, Cirebon, Majalengka, Bandung,

Tasikmalaya, Ciamis, Bandung Barat, dan Garut). Disamping itu

terdapat pula Fasilitasi akses permodalan di luar petani GEMAR yaitu

sebanyak 450 pelaku usaha melalui Bank Rakyat Indonesia (KUR)

dan Bank Jabar Banten (KCR).

3) Kendala yang masih dihadapi para petani perkebunan dalam

mengakses permodalan adalah masih adanya ketentuan teknis yang

sulit dipenuhi pihak petani, terutama persoalan agunan serta

permasalahan administrasi lainnya. Sedangkan untuk para Gapoktan

GEMAR mengalami kesulitan dalam hal perguliran dikarenakan masih

terdapat pemahaman yang berbeda tentang status permodalan

GEMAR yang dianggap sebagai Bansos/Hibah.

3. Pengembangan dan Pengendalian Perkebunan

a. Pelaksanaan Program/Kegiatan:

Dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Pengembangan dan

Pengendalian Perkebunan telah dilakukan beberapa kegiatan penting

sebagai berikut:

Page 47: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 25 -

1) Pada Tahun 2009 Identifikasi potensi kesesuaian lahan di 7 Kab

(Garut, Tasik, Ciamis, Bandung, Cianjur, Sukabumi, Bogor), total

2.000 Ha.

2) Pada Tahun 2012 Identifikasi potensi kesesuaian lahan di 10 Kab

(Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, ciamis,

Subang, Purwakarta, Kuningan, Majalengka, Total 155.570 Ha.

3) Fasilitasi antisipasi perubahan iklim pada tanaman kopi di Kabupaten

Sumedang, Garut, Cianjur, Bandung, Kuningan, sebanyak 16.000

pohon, seluas 10 Ha.

4) Fasilitasi antisipasi perubahan iklim pada tanaman Kakao di

Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya,

Sukabumi, sebanyak 11.000 pohon, seluas 10 Ha.

5) Pemberdayaan masyarakat di sekitar DAS Citarum, Cimanuk, melalui

Demplot penanaman kopi: di Kabupaten Purwakarta, Garut,

Bandung Tahun 2010 sebanyak 15.000 pohon pada lahan seluas 6

Ha; di Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, Garut, Sumedang,

Purwakarta, Bandung, Majalengka Tahun 2012 sebanyak 28.000

pohon pada lahan seluas 28 Ha

6) Bantuan Prasarana Perkebunan dari tahun 2008 s.d. 2012, antara

lain berupa: jalan produksi, embung, sumur resapan, alat pengolah

pupuk organic (APPO)

b. Kendala Yang Dihadapi

1) Masih banyak ditemukan budidaya tanaman perkebunan yang

dilakukan pada lahan rakyat yang kurang sesuai dengan agroklimat

setempat. Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah

pembinaan dan pengarahan teknis terhadap petani secara

berkelanjutan dalam penanaman perkebunan sesuai agroklimat.

2) Kesadaran dan tingkat pengetahuan petani dalam pengendalian dan

pencegahan kebun kakao dan kopi terhadap kekeringan masih dirasa

kurang. Solusi yang telah dilakukan adalah diadakan peningkatan

Page 48: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 26 -

pengetahuan dan keterampilan petani tentang teknologi

penanggulangan kekeringan terhadap tanaman perkebunan secara

berkelanjutan, melalui sosialisasi, dan penerapan teknologi

sederhana tentang penanggulangan kekeringan.

3) Masih tingginya laju erosi, sedimentasi, banjir dan kekeringan,

kekurangan air bersih, pencemaran air sungai, serta pengelolaan

lahan di wilayah DAS tidak mengindahkan kaidah konservasi. Solusi

yang telah dilakukan adalah sosialisasi dan pembangunan demplot

komoditi kopi dilokasi sekitar wilayah DAS Cimanuk, Citarum sebagai

model/ percontohan.

4. Pengolahan Pemasaran dan Usaha Perkebunan.

a. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perkebunan

1) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan usaha perkebunan

besar secara berkala (setiap tiga tahun) dilakukan evaluasi melalui

kegiatan reklasifikasi kebun, dimana klasifikasi kebun terakhir

dilaksanakan pada tahun 2009. Dalam hal penilaian kelas kebun

ditentukan dari hasil penilaian terhadap pengelolaan Kebun yang

meliputi; Sub Sistem legalitas, Sub Sistem Manajeman, Sub Sistem

Kebun, Sub Sistem Pengolahan Hasil, Sub Sistem Sosial Ekonomi dan

Lingkungan, serta Sub Sistem Pelaporan.

2) Penilaian usaha perkebunan pada 197 Perkebunan Besar di Jawa

Barat dari tahun 2008 s/d 2012 sudah dua kali dilakukan penilaian

dengan periode penilaian 3 tahun sekali.

3) Pemberian rekomendasi teknis untuk ijin perpanjangan HGU telah

dikeluarkan sebanyak 18 Kebun dan sudah keluar HGU nya 3 kebun.

4) Pemberian rekomendasi teknis untuk ijin tebang di perkebunan besar

yang telah dikeluarkan sebanyak 40 kebun

5) Kemitraaan usaha yang telah dilaksanakan ada pada 8 perkebunan

besar.

Page 49: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 27 -

6) Dari hasil klasifikasi kebun yang dilaksanakan terhadap 200 Kebun

menunjukkan hasil sebagai berikut :

Kelas I : 46 Kebun (23,00 %)

Kelas II : 54 Kebun (27,00 %)

Kelas III : 72 Kebun (36,00 %)

Kelas IV : 16 Kebun (8,00 %)

Kelas V : 12 Kebun (6,00 %)

Berdasarkan pada hasil klasifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan Perkebunan Besar yang dikelola secara baik sebesar

50,00 %, sedang 36,00 % dan kurang 14,00 %.

b. Pengembangan dan Fasilitasi pengolahan dan mutu hasil

produk perkebunan

1) Melaksanakan bantuan unit pengolah hasil atau alat pengolahan hasil

komoditi perkebunan antara lain berupa :

Alat pasca panen Tembakau lokal berupa alat perajang 276 set,

alat penjemuran 36.800 buah, kain 368 meter

Alat pasca panen tembakau Burley berupa gudang 14 unit, Prees

Ball 14 unit, Gelantang Bambu 56.000 buah

Alat Pasca panen Tembakau Virginia berupa Bangunan dan

tungku pengeringan sebanyak 1 unit.

2) Alat Pasca Panen Tembakau lokal berupa alat perajang 540 set, alat

penjemuran atau sasag sebanyak 72.000 buah.

3) Untuk lebih meningkatkan nilai tambah serta makin berkembangnya

sarana transaksi penjualan produk perkebunan sampai dengan tahun

2009 telah difasilitasi berupa: Alat pengolahan hasil sebanyak 152

Unit Pengolahan Hasil (UPH meliputi ; 4 Unit Nilam, 3 Unit Kopi, 23

Unit VCO Kelapa, 4 Unit gula kelapa, 4 Unit pengering Kakao, 10 Unit

alat tenun Mendong, 2 Unit pengolah Nata De Coco. Sub terminal

Agribisnis, 2 Unit (1 Unit Pasar tembakau Tanjungsari Sumedang, 1

Unit Pasar Kelapa Parigi Ciamis, 1 unit pengolahan teh hijau.

Page 50: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 28 -

4) Peningkatan mutu hasil yang memenuhi standar dan berdaya saing,

berupa:

Sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk 4 (empat)

komoditi yaitu kopi, teh, kakao dan karet di 8 (delapan)

Kabupaten yaitu kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung,

Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar.

Pengujian kesesuaian mutu 1 (satu) produk perkebunan yaitu biji

kakao petani dan pedagang terhadap persyaratan SNI yang

diambil berupa sample dari 9 (sembilan) lokasi yaitu Kelompok

tani Ikhlas Kota banjar, Kelompok tani Cikalong Kab. Cianjur,

Bayabang Kab. Bandung Barat, Kelompok tani Mekartani-

Kabandungan Kab. Sukabumi, Kelompok tani Damarraja Kab.

Sukabumi, Kelompok tani Alam Lestari Kab. Ciamis, Kelompok

tani Waluya, Kec. Cisaga, Desa Sidamulya Kab. Ciamis,

Kelompok tani Kujangsari I Kab. Tasikmalaya, Kelompok tani

Mekarjaya Kab. Tasikmalaya.

Penyiapan 40 (empat puluh) gapoktan kakao yang berasal dari

10 (sepuluh) kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi,

Cianjur, Subang, Purwakarta, Karawang, tasikmalaya, ciamis,

Bandung barat dan Kota Banjar untuk menghadapi

pemberlakuan secara wajib SNI biji kakao.

Sosialisasi rencana pemberlakuan peredaran biji kakao

fermentasi terhadap 50 orang pelaku usaha kakao

c. Fasilitasi promosi, pemasaran dan kemitraan usaha perkebunan

1) Promosi/misi dagang ke Luar negeri (wilayah Eropa, Asia, Timur

Tengah, Amerika, Australia) untuk pemanfaatan peluang pasar

global yang dilakukan setiap tahun.

2) Memfasilitasi para pelaku usaha untuk bertemu secara langsung

dengan buyer dalam negeri dan luar negeri melalui pameran:

Page 51: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 29 -

Agrinex expo, Agro and Food expo, Indonesia Business expo,

Batam expo, untuk pemanfaatan peluang pasar regional yang

masing-masing expo telah dilakukan sebanyak 5 (lima) kali

pameran.

Promosi/misi dagang ke Luar negeri (wilayah Eropa, Asia, Timur

Tengah, Amerika, Australia) untuk pemanfaatan peluang pasar

global yang masing-masing event telah dilakukan sebanyak 5

(lima) kali.

3) Menghadiri IGG on Tea dalam rangka membuka peluang pasar global

telah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.

4) Merintis legalitas kekayaan cita rasa dan aroma 1 (satu) produk

perkebunan yaitu kopi arabika untuk memperoleh sertifikat Indikasi

Geografis kopi Arabika Java Preanger dalam rangka meningkatkan

daya saing dan nilai jual ekspor.

2.3 Isu Strategis Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD

Gambaran capaian kinerja pelaksanaan pembangunan Sub Sektor

Perkebunan Jawa Barat selama periode 2008-2013 secara umum telah diuraikan

pada sub bab 2.2. diatas. Dimana berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja

pembangunan tersebut kiranya dapat disimpulkan tentang adanya beberapa isu

strategis terkait pelaksaan Tupoksi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang

masih harus terus dikawal penyelenggaraannya pada periode pembangunan

tahun 2013-2018 yang baru dimulai. Disamping itu, gambaran umum tentang

Visi-Misi Gubernur Jawa Barat terpilih, ditambah beberapa janji kampanye

Gubernur terpilih untuk sektor pertanian pada umumnya, harus dikawal sebagai

bagian dari isu penting pembangunan sub sektor perkebunan.

Dari berbagai pertimbangan tersebut, maka rumusan isu-isu strategis

dalam penyelenggaraan Tugas dan Fungsi serta Kewenangan Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat, termasuk respon yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi

Isu-isu strategis tersebut, adalah sebagai berikut:

Page 52: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 30 -

Tabel: 2.6 Isu Strategis Pembangunan Sub Sektor Perkebunan Jawa Barat

dan Respon Terhadap Isu Strategis

No. ISU-ISU STRATEGIS RESPON TERHADAP ISU

1 Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perkebunan berwawasan lingkungan (Kesuaian Lahan, Daya Dukung Lahan, Degradasi Sumber Daya Perkebunan, Okuvasi Lahan, Kebakaran, Alih Fungsi Lahan, Alih Komoditas dan Dampak Anomali Iklim)

Penataan kesesuaian lahan, bimtek dan pendampingan pemanfataan sumber daya berwawasan lingkungan, serta penegakan

Hukum dan penerapan sanksi pelanggaran

2 Produksi dan Produktivitas Komoditas Tanaman Perkebunan

Intensifikasi, Rehabilitasi, Perluasan, Peremajaan, Pengembangan Teknologi Pembenihan, Sertifikasi Benih dan

pengawasan peredaran benih.

3 Intensitas Serangan OPT dan Budidaya Ramah Lingkungan

Pengendalian Hama Terpadu, serta Pengembangan Agent Hayati dan Pestisida Nabati

4 Sarana dan Prasarana agribisnis perkebunan

Peningkatan fasilitasi sarana-prasarana, serta mendorong partisipasi/peran dunia

usaha dan swadaya masyarakat

5 Produktivitas dan kesejahteraan pelaku usaha Perkebunan

Peningkatan: kompetensi pelaku usaha, kualitas kelembagaan, akses permodalan, kewirausahaan dan diversifikasi usaha

6 Mutu hasil, nilai tambah, daya saing

produk dan jaringan pemasaran

Pembinaan pasca panen, fasilitasi unit

pengolahan hasil, standarisasi mutu dan sertifikasi produk, pengembangan sistem distribusi dan pemasaran dalam/luar

negeri

7 Kualitas aparatur, kelembagaan dan

sarana prasarana penunjang akselerator pembangunan perkebunan

Peningkatan fungsi dan peran

kelembagaan pembangunan perkebunan

Sumber: Hasil Analisis Dinas Perkebunan, Th 2014

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Pada rancangan awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, urusan

pembangunan Sub Sektor Perkebunan termasuk kedalam Urusan Wajib dan

Urusan Pilihan.

Berdasarkan mekanisme perencanaan yang mengacu kepada

pelaksanaan RKPD on-line, bahwa program dan kegiatan pembangunan sub

sektor perkebunan yang termuat dalam RKPD tersebut adalah sebanyak 11

program dan 23 kegiatan, dengan rincian untuk Urusan Wajib sebanyak 7

Page 53: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 31 -

program dan 16 kegiatan, sedangkan untuk Urusan Pilihan sebanyak 4 program

dan 7 kegiatan. Adapun secara substansial penempatan posisi rancangan

program/kegiatan pembangunan sub sektor perkebunan dalam rancangan awal

RKPD tersebut secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok/fungsi dan

kewenangan Dinas Perkebunan, khususnya terkait dengan penempatan posisi

usulan program/kegiatan menurut struktur substansi RKPD yang dikaitkan

dengan: Isu Strategis, Prioritas Pembangunan, Common Goals (Meningkatkan

Ekonomi Pertanian), serta arah kebijakan pembangunan Bidang Perekonomian.

Dikaitkan dengan Renstra Dinas Perkebunan Tahun 2013-2018, yang

penyusunannya telah mengacu kepada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018, bahwa indikator kinerja program/kegiatan yang sudah termuat dalam

Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 tersebut perlu dilakukan

penyesuaian-penyesuaian pada aspek indikator sasaran program/kegiatan

maupun volume/proporsi anggaran yang diusulkan. Adapun hasil review

terhadap rancangan awal RKPD tersebut disajikan pada lampiran (Formulir J–3.).

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Tahun 2015 sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, juga memuat usulan

Program/Kegiatan dari masyarakat perkebunan Jawa Barat. Adapun mekanisme

penyampaian usulan tersebut dilakukan melalui saluran sebagai berikut :

1. Usulan Program/Kegiatan yang disampaikan melalui mekanisme Forum

Perencanaan, yaitu sejak Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang

Kecamatan, Forum OPD Kabupaten/Kota, Musrenbang Kabupaten/Kota,

Musrenbang Kewilayahan, Forum OPD Provinsi, dan Musrenbang

Provinsi Jawa Barat.

2. Usulan Program/Kegiatan dari masyarakat melalui mekanisme pola

Hibah/Bansos, yang ketentuannya sudah diatur berdasarkan dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran

Page 54: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab II - 32 -

Pendapatan dan Belanja Daerah, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat

Nomor 63 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa

Barat Nomor 55 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran,

Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan

serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial

yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Dimana sampai dengan bulan Maret tahun 2014 jumlah usulan program

dan kegiatan dari masyarakat melalui mekanisme ini adalah

sebagaimana disajikan dalam Lampiran 5.

Page 55: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 1 -

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 – 2014 (Edisi

Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) target

utama, yaitu :

1) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan;

2) Peningkatan diversifikasi pangan;

3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor;

4) Peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk alokasi sasaran produksi sub sektor perkebunan berdasarkan

komoditi unggulan Jawa Barat sebagai target Kementerian Pertanian untuk tahun

2014 sebagai berikut :

Tabel : 3.1.

Komparasi Target dan Capaian Komoditas Unggulan Perkebunan Jawa Barat

No. Komoditi Unggulan Target 2014 *) Statistik 2014 **)

(Ribu Ton) (Ribu Ton)

1. Akarwangi - 0,071

2. Cengkeh 2,730 6,714

3. Kakao 7,380 2,721

4. Karet 59,360 31,691

5. Kelapa 147,020 123,013

6. Kopi 8,480 22,556

7. Tebu (Gula) 212,291 79,321

8. Teh 132,670 107,005

9. Tembakau 7,360 8,126 Sumber: Statistik Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 Ket: *) Target Nasional ; **) Capaian Sementara Jawa Barat

Pada tabel 3.1. di atas, terdapat 4 (empat) komoditi unggulan

perkebunan Jawa Barat yaitu akarwangi, cengkeh, kopi dan tembakau, yang

berdasarkan Statistik Perkebunan Jawa Barat Tahun 2014 telah melampaui target

Page 56: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 2 -

yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Sedangkan 5 (lima) komoditi

lainnya yaitu kakao, karet, kelapa dalam, tebu dan teh belum mencapai target.

Berdasarkan hal tersebut untuk pencapaian target seperti yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Pertanian maupun seperti yang tertuang dalam

Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat 2013–2018, dukungan anggaran

khususnya dari sumber anggaran APBN Kementerian Pertanian yang diakomodir

melalui Satuan Kerja Ditjenbun, PPHP dan PSP perlu ditingkatkan. Adapun bentuk

optimalisasi dukungan ini dilaksanakan untuk proses akselerasi pencapaian

peningkatan produksi dan produktivitas serta mewujudkan nilai tambah dan daya

saing pada komoditas-komoditas perkebunan yang telah ditetapkan.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD

Dengan memperhatikan dokumen RJPMD Transisi Jawa Barat tahun

2013–2018, serta memperhatikan Visi Gubernur terpilih, yaitu: Jawa Barat

Maju dan Sejahtera Untuk Semua, dengan Misi yang ke-2 yaitu :

Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan, maka rumusan

visi dari Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah:

Akselerator Terwujudnya Agribisnis Perkebunan Jawa Barat Yang

Maju, Sejahtera Dan Berdaya Saing.

Rumusan Visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

tersebut di atas, selanjutnya dijabarkan ke dalam Misi dan Tujuan sebagai berikut

:

Misi I : Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha

Perkebunan

Tujuan : meningkatnya ketersediaan produk perkebunan secara

optimal dan berkualitas, dengan indikator yaitu :

1) prosentase peningkatan produksi rata-rata komoditas strategis

perkebunan (2,1% - 2,5%)

2) prosentase peningkatan produktivitas rata-rata komoditas

strategis perkebunan (2,1% - 2,5%)

Page 57: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 3 -

3) Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih unggul

komoditas strategis (2,1% - 2,5%)

4) Prosentase Peningkatan benih tanaman perkebunan yang

tersertifikasi (2,1% - 2,5%)

Misi II : Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan Secara

Berkelanjutan

Tujuan : meningkatnya kinerja sumber daya perkebunan secara

berkelanjutan, dengan indikator yaitu :

1) Prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan terhadap

luas Jawa Barat (13%)

2) Prosentase peningkatan indeks nilai tukar petani perkebunan

rakyat (1%)

3) Prosentase penurunan intensitas serangan OPT perkebunan

(-1%)

Misi III : Meningkatkan Mutu Hasil dan Nilai Tambah Produk Usaha

Perkebunan

Tujuan : Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan

dengan indikator yaitu :

1) Prosentase peningkatan jumlah penerapan sistem jaminan

mutu sesuai SNI (2,1% - 2,5%)

2) Prosentase peningkatan volume ekspor produk perkebunan

(2,1% - 2,5%)

Page 58: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 4 -

Setiap tujuan tersebut di atas kemudian dijabarkan lagi ke dalam sasaran

sebagai berikut:

1) Meningkatnya ketersediaan produk perkebunan secara optimal dan

berkualitas

Sasaran : 1.1) meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas

perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran pada tahun

2015 yaitu :

a. Prosentase peningkatan produksi rata-rata komoditas

strategis perkebunan (2,2 %)

b. Prosentase peningkatan produktivitas rata-rata

komoditas strategis perkebunan (2,2%)

1.2) meningkatnya ketersediaan benih unggul bersertifikat,

dengan indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 yaitu:

a. Prosentase peningkatan jumlah ketersediaan benih

unggul komoditas strategis (2,2%)

b. Prosentase Peningkatan benih tanaman perkebunan

yang tersertifikasi (2,2%)

2) Meningkatnya kinerja sumber daya perkebunan secara berkelanjutan

Sasaran : 2.1) terkendalinya sumber daya lahan perkebunan, dengan

indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 yaitu

prosentase luas minimum eksisting lahan perkebunan

terhadap luas Jawa Barat (13%).

2.2) meningkatnya kesejahteraan petani perkebunan, dengan

indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 yaitu

prosentase peningkatan indeks nilai tukar petani

perkebunan rakyat (1%).

2.3) menurunnya intensitas serangan OPT perkebunan,

dengan indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 yaitu

prosentase penurunan intensitas serangan OPT

perkebunan (1%).

Page 59: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 5 -

3) Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan

Sasaran : 3.1) meningkatnya penerapan sistem jaminan mutu produk

perkebunan sesuai SNI, dengan indikator kinerja sasaran

pada tahun 2015 yaitu prosentase peningkatan jumlah

penerapan sistem jaminan mutu sesuai SNI (2,2%).

3.2) meningkatnya volume ekspor produk perkebunan, dengan

indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 yaitu

prosentase peningkatan volume ekspor produk

perkebunan (2,2%)

3.3 Program dan Kegiatan

Upaya pencapaian indikator sasaran yang telah diuraikan tersebut di atas,

selanjutnya dijabarkan ke dalam Program dan Kegiatan yang akan difasilitasi

melalui sumber APBD dan APBN Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut :

3.3.1. Program/Kegiatan APBD :

a. Program/Kegiatan Penunjang :

1) Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan

Daerah

1.1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan di Dinas Perkebunan

2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

2.1) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Sumber Daya

Aparatur

3) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

3.1) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran

3.2) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

3.3) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD Balai

Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP)

Page 60: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 6 -

3.4) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTD Balai

Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan

(BP2MBTP)

4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

4.1) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

4.2) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

(BPTP)

4.3) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Pengembangan Benih

Tanaman Perkebunan (BPBTP)

4.4) Kegiatan Revitalisasi Kantor UPTD Balai Pengawasan dan Pengujian

Mutu Benih Tanaman Perkebunan (BP2MBTP)

4.5) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

4.6) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP)

4.7) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan

(BP2MBTP)

5) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

5.1) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor

5.2) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

5.3) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP)

5.4) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD Balai

Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan

(BP2MBTP)

6) Program Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

6.1) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Internal Dinas Perkebunan

Page 61: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 7 -

7) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

7.1) Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Perkebunan

b. Program/Kegiatan Pokok :

1) Program Peningkatan Produksi Pertanian

1.1) Kegiatan Pengujian Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan

1.2) Kegiatan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih

Tanaman Perkebunan

1.3) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengujian Peredaran Benih

Tanaman Perkebunan

1.4) Kegiatan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan

1.5) Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Semusim (RAM IP)

1.6) Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Tahunan

1.7) Kegiatan Pengujian dan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman

Perkebunan

1.8) Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau

1.9) Kegiatan Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Tembakau

1.10) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman

Tembakau

2) Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian

2.1) Kegiatan Pemberdayaan SDM Pelaku Usaha Perkebunan

2.2) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

2.3) Kegiatan Pendukungan Permodalan Usaha Perkebunan

2.4) Kegiatan Penumbuhan Wirausaha Baru Bidang Perkebunan (RAM

IP)

2.5) Kegiatan Penataan Lahan dan Pengembangan Kawasan

Perkebunan

2.6) Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Prasarana Perkebunan

2.7) Kegiatan Pengendalian Degradasi Sumber Daya Perkebunan dan

Gangguan Usaha Perkebunan

Page 62: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 8 -

2.8) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau

2.9) Kegiatan Pengendalian Sumber Daya Tanaman Tembakau

3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan

Ikan

3.1) Kegiatan Pengujian dan Pengembangan Sarana Teknologi PHT

3.2) Kegiatan Aplikasi Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

3.3) Kegiatan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tembakau

3) Program Pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan,

peternakan, perikanan dan kehutanan

4.1) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Tanaman

Perkebunan

4.2) Kegiatan Pemasaran Hasil Perkebunan

4.3) Kegiatan Pembinaan Pengembangan Usaha Perkebunan

4.4) Kegiatan Pengembangan Mutu Hasil Tanaman Tembakau

3.3.2. Program dan Kegiatan APBN :

Program dan Kegiatan Pembangunan Pertanian yang diarahkan pada sub

sektor perkebunan, meliputi :

1) Program Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

perkebunan berlanjutan, dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

rempah dan penyegar,

b) Kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

semusim,

c) Kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

tahunan,

d) Kegiatan dukungan penanganan pascapanen dan pembinaan usaha

Page 63: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab III - 9 -

e) Kegiatan dukungan perlindungan perkebunan,

f) Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya

Direktorat Jenderal Perkebunan.

2) Program Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian,

dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan Pengelolaan air irigasi untuk pertanian,

b) Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian,

c) Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin

pertanian,

d) Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.

e) Kegiatan fasilitas pupuk dan pestisida

f) Kegiatan pelayanan pembiayaan pertanian dan pengembangan usaha

agribisnis perdesaan (PUAP),

3) Program Peningkatan nilai tambah, daya saing, industri hilir, pemasaran dan

ekspor hasil pertanian, dengan kegiatan sebagai berikut :

a) Kegiatan pengembangan pemasaran domestik,

b) Kegiatan pengembangan pemasaran internasional,

c) Kegiatan pengembangan usaha dan investasi,

d) Kegiatan pengembangan pengolahan hasil pertanian,

e) Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Rincian dari program dan kegiatan perkebunan tersebut diatas, baik yang

akan difasilitasi dari sumber APBN maupun APBD Provinsi Jawa Barat Tahun

2015, disajikan pada tabel 5 seperti terlampir (Formulir J-4).

Page 64: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab IV - 1 -

BAB IV P E N U T U P

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai

dengan tujuan dan fungsinya, Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Barat ini merupakan dokumen rencana operasional (tahunan)

pembangunan sub sektor perkebunan di Provinsi Jawa Barat, yang akan menjadi

acuan pelaksanaan pembangunan bagi segenap pemangku kepentingan

pembangunan sub sektor perkebunan di Jawa Barat selama Tahun 2015.

Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 merupakan

fase kedua dari penjabaran Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018 dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018. Dengan demikian Renja ini secara

substansial bersifat sinergis dengan ketentuan-ketentuan pokok yang termuat

dalam kedua dokumen payung hukum tersebut.

Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini secara substansial

memuat uraian tentang upaya pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,

kebijakan, serta target indikator kinerja program/kegiatan prioritas

pembangunan perkebunan Jawa Barat tahun 2015. Renja ini juga mengacu pada

isu-isu strategis serta difokuskan pada pencapaian Common Goals dan Non

Common Goals yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Dari aspek penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi setiap unit kerja pada

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, maka Renja ini secara substansial lebih

fokus terhadap implementasi seluruh substansi tupoksi unit kerja, dengan

prioritas pada penguatan basis data dan penguraian permasalahan pada aspek

on–farm maupun off–farm untuk lima tahun mendatang (2013-2018), serta

adanya peningkatan dukungan fasilitasi terhadap tuntutan kebutuhan stimulasi

pada tingkat kelompok tani atau pelaku usaha perkebunan.

Page 65: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab IV - 2 -

4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan

Dalam rangka menjamin terlaksananya pencapaian arah, tujuan, sasaran

dan target prioritas yang telah dirumuskan dalam Renja Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 ini, serta untuk terwujudnya sinergitas

pencapaian target kinerja program/kegiatan pembangunan sub sektor

perkebunan Jawa Barat dengan semua pihak terkait, maka ditetapkan kaidah-

kaidah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 ini merupakan

dokumen rencana jangka pendek (tahunan) untuk pembangunan sub sektor

perkebunan di Jawa Barat. Oleh karena itu dokumen ini harus menjadi

acuan bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk setiap unit

kerja pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang akan terlibat atau

ikut serta dalam proses pelaksanaan program/kegiatan pembangunan sub

sektor perkebunan di Jawa Barat selama Tahun Anggaran 2015.

2. Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 ini dalam

pelaksanaannya diarahkan secara sinergis untuk dapat dibiayai oleh

berbagai sumber anggaran, baik dana APBN pada Kementerian Pertanian,

dana APBD Provinsi Jawa Barat, dana pendampingan APBD

Kabupaten/Kota, serta sumber dana dari peran dunia usaha (CSR/PKBL).

3. Dalam rangka sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi dan integrasi

pelaksanaan program/kegiatan pembangunan yang telah dirumuskan,

maka tahapan selanjutnya Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2015 ini harus dijabarkan dalam proses penyusunan perencanaan

teknis, yaitu : Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA-APBD), Rencana

Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL), atau perencanaan

anggaran dari sumber-sumber dana lainnya yang sah.

Page 66: TAHUN 2015 (PERUBAHAN) - disbun.jabarprov.go.iddisbun.jabarprov.go.id/cassets/libs/uploads/dokumen/RENJA/RENJA 2015.pdfSasaran Renja OPD, serta uraian Program dan Kegiatan Murni dan

Rencana Kerja (Renja) Perubahan OPD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

Bab IV - 3 -

4.3. Rekomendasi

Renja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 ini diberlakukan

sejak tanggal ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2015, dan dalam

pelaksanaannya dapat diperbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jika

terdapat hal-hal pokok yang perlu disesuaikan.

Untuk menjamin pencapaian target kinerja secara optimal, maka

diperlukan adanya langkah-langkah awal persiapan, yang dapat dimulai sejak

tanggal ditetapkan hingga proses pelaksanaannya, dengan memperhatikan dan

menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi,

efektivitas serta efesiensi dari semua pihak pemangku kepentingan terkait.

Ditetapkan di : Bandung Tanggal : Agustus 2015

KEPALA DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT

H. ARIEF SANTOSA, SE., M.Sc.

Pembina Utama Muda NIP. 19580516 198603 1 003