TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM...

120
TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PELESTARIAN BIR PLETOK DI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) CEMPAKA RW.02 KELURAHAN PETUKANGAN SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Di Susun Oleh: Resa Risaldi Gosal (1113054100044) PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441/2019 M

Transcript of TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM...

Page 1: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI

PROGRAM PELESTARIAN BIR PLETOK DI

KELOMPOK WANITA TANI (KWT) CEMPAKA RW.02

KELURAHAN PETUKANGAN SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Di Susun Oleh:

Resa Risaldi Gosal

(1113054100044)

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1441/2019 M

Page 2: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok
Page 3: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

i

Page 4: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

ii

Page 5: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

iii

ABSTRAK

Resa Risaldi Gosal, 1113054100044

Tahapan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program

Pelestarian Bir Pletok di Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka Rw.02 Kelurahan Petukangan Selatan

Perempuan merupakan potensi keluarga yang memiliki

semangat. Namun, masih banyak juga perempuan yang kurang

berdaya yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti ekonomi

yang rendah, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang rendah

serta kurangnya akses untuk menambah pengetahuan dan

keterampilannya. Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka yang

memiliki tujuan untuk merubah keadaan hidup masyarakat

menjadi lebih baik dengan cara memberdayakan perempuan atau

ibu rumah tangga yang mayoritas masih di usia produktif.

Melihat hal itu peneliti tertatik dalam membahas

permasalahan diatas dengan menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk

mendeskripsikan tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka Rw.02 Kelurahan

Petukangan Selatan dan hambatan yang dialami selama proses

kegiatan Pelestarian Bir Pletok berlangsung.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka Rw.02

Kelurahan Petukangan Selatan melakukan tahapan pemberdayaan

melalui mempersiapkan dan mengkaji potensi wilayah,

melakukan pelatihan dan pemberian materi kepada anggota, serta

praktek lapangan dan mengadakan evaluasi dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pemberdayaan.

Selama proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani Cempaka berlangsung, beberapa hambatan pun

dialami seperti hambatan dalam bidang produksi dan hambatan

dalam bidang pemasaran.

Kata Kunci: Tahapan Pemberdayaan, Hambatan

Pemberdayaan

Page 6: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa memberikan karunia tak terhingga kepada penulis,

juga memberikan kesehatan sehingga penulis mendapatkan

kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir dalam kuliah yaitu

skripsi yang berjudul “Tahapan Pemberdayaan Perempuan

Melalui Program Pelestarian Bir Pletok di Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka Rw.02 Kelurahan Petukangan Selatan”.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabat, tabi‟in dan umat islam.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan, sekalipun

penulis sudah berusaha untuk menyusun skripsi ini sebaik

mungkin. Karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah

SWT.

Pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan rasa

terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan

bantuan, motivasi, dan arahan serta saran terhadap penulis

sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Page 7: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

v

Jakarta, serta segenap jajaran Dekanat Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Ahmad Zaky, M.Si sebagai ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hj.

Nunung Khoriyah, MA selaku sekretaris Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Rosita Tandos, M.Comdev,. Ph.D sebagai Dosen

Pembimbing skripsi saya, yang secara ikhlas dan sabar

dalam membimbing dan memberikan pemahaman,

petunjuk serta arahan baik dalam penulisan skripsi.

Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan

kepada beliau.

4. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pengajaran, dan bimbingan selama penulis

menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka Rw.02

Kelurahan Petukangan Selatan, khususnya kepada Ibu Hj.

Satimin sebagai ketua, seluruh pengurus dan seluruh

anggota Kelompok Wanita Tani Cempaka yang sudah

meluangkan waktunya dan memberikan kesempatan

kepada penulis dalam menjalani penelitian ini.

6. Kepada kedua Orangtua penulis, Jerry Gosal dan Hj. Siti

Aisyah yang telah mendidik, memberikan semangat serta

selalu mendoakan anak-anaknya.

7. Kepada teman-teman Kesejahteraan Sosial Angkatan

2013 yang selalu memberikan energi positif kepada

Page 8: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

vi

penulis dan Keluarga besar mahasiswa Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

berperan besar dalam penulis selama menjadi mahasiswa

dan menerima penulis dalam Keluarga Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Kepada teman-teman Angkatan 2013, sahabat, dan para

senior mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah mengenal saya. Terima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala perbuatan baik yang

diberikan kepada penulis dan selalu mendukung penulis

selama menjadi mahasiswa.

Jakarta, 10 Oktober 2019

Penyusun.,

Resa Risaldi Gosal

1113054100044

Page 9: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

vii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................... iv

DAFTAR ISI....................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x

BAB I ................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................... 9

1. Pembatasan Masalah .............................................................. 9

2. Perumusan Masalah ............................................................. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 10

1) Tujuan Penelitian ................................................................. 10

2) Manfaat Penelitian ............................................................... 10

D. Metodelogi Penelitian .............................................................. 11

1. Pendekatan ........................................................................... 11

1. Sumber Data ......................................................................... 12

a. Data Primer .......................................................................... 12

b. Data sekunder ....................................................................... 13

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 13

3. Teknik Analisis Data ............................................................ 15

4. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 15

5. Teknik Pemilihan Informan ................................................. 15

6. Teknik Penulisan .................................................................. 17

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 17

Page 10: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

viii

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 19

BAB II ................................................................................................. 21

KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 21

A. Pemberdayaan .............................................................................. 21

1. Pengertian Pemberdayaan ........................................................ 21

2. Prinsip Pemberdayaan .............................................................. 24

3. Tujuan Pemberdayaan .............................................................. 27

4. Tahapan Pemberdayaan ........................................................... 29

a. Tahap Persiapan (Engagement) ........................................... 29

b. Tahap Pengkajian (Assesment) ............................................. 29

c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

(Designing) .................................................................................. 30

d. Tahap Pemformulasian Rencana Aksi ................................. 30

6. Pemberdayaan Perempuan ....................................................... 38

BAB III ................................................................................................ 41

GAMBARAN UMUM LEMBAGA .................................................. 41

A. Sejarah Singkat Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka .......................................................................................... 41

B. Visi dan Misi ............................................................................ 42

C. Tujuan ...................................................................................... 43

D. Struktur Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka ................. 43

E. Bir Pletok Cempaka ................................................................. 46

F. Cara Pembuatan Bir Pletok ...................................................... 47

G. Pemasaran dan Promosi ........................................................... 48

BAB IV ................................................................................................ 50

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................................ 50

A. Tahapan Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Cempaka ..... 50

1. Pemberdayaan terhadap Anggota Kelompok ....................... 50

2. Tahapan-tahapan dalam Proses Pemberdayaan anggota

Kelompok ..................................................................................... 53

Page 11: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

ix

B. Hambatan Proses Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani

Cempaka .......................................................................................... 68

a. Bidang Produksi ................................................................... 68

b. Bidang Pemasaran ................................................................ 69

BAB V ................................................................................................. 70

PEMBAHASAN ................................................................................. 70

A. Analisis Tahapan-tahapan Pemberdayaan Kelompok Wanita

Tani Cempaka .................................................................................. 70

1. Tahap Persiapan (Engagement) ........................................... 71

2. Tahap Pengkajian (Assesment) ............................................. 72

B. Hambatan Proses Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani

Cempaka .......................................................................................... 76

a. Hambatan di Bidang Produksi ............................................. 76

b. Hambatan di Bidang Pemasaran .......................................... 77

BAB VI ................................................................................................ 78

KESIMPULAN .................................................................................. 78

A. Kesimpulan .............................................................................. 78

B. Implikasi .................................................................................. 80

C. Saran ........................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 83

LAMPIRAN........................................................................................ 85

Page 12: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara 1 .......................................... 86

Lampiran 2 Transkip Wawancara 2 .......................................... 92

Lampiran 3 Transkip Wawancara 3 ......................................... 95

Lampiran 4 Transkip Wawancara 4 ......................................... 98

Lampiran 5 Transkip Wawancara 5 ......................................... 101

Lampiran 6 Hasil Observasi .................................................... 104

Lampiran 7 Dokumentasi ........................................................ 108

Page 13: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara yang

mempunyai kawasan wisata yang beraneka ragam dan

menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik atau

internasional. Dengan adanya berbagai macam tempat-

tempat wisata di Indonesia turut memberikan dampak

positif untuk perkembangan industri pariwisata di

Indonesia. Keanekaragaman pariwisata yang ada telah

memberikan pilihan kepada wisatawan untuk memilih

daerah mana yang akan menjadi destinasi wisata. Menurut

Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 Tentang

Kepariwisataan pada Pasal 1, Pariwisata adalah berbagai

macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas

serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

Menurut Pendit (2003:33) Pariwisata adalah salah

satu jenis industri baru yang mampu mempercepat

pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja,

peningkatan penghasilan, standar hidup serta

menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Pariwisata

merupakan aktifitas yang diperlukan untuk setiap individu

dalam kehidupan. Maka dari itu keberadaan industri

pariwisata merupakan salah satu yang mampu membantu

Page 14: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

2

meningkatkan pendapatan pada suatu Negara,

mengenalkan sektor pariwisata yang ada di daerahnya,

baik di kancah nasional maupun internasional.

Seperti yang diketahui bahwa banyak sekali jenis

wisata yang ada di Indonesia maupun di dunia. Jenis-jenis

wisata yang dikenal antara lain wisata alam, wisata

budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan, wisata

pertanian, wisata religi, wisata bahari, dan wisata kuliner.

Dari semua jenis wisata tersebut, wisata kuliner

memiliki daya tarik yang tinggi bagi para wisatawan.

Makanan di setiap daerah di Indonesia mempunyai ciri

khas tersendiri yang berasal dari racikan rempah-

rempahnya baik untuk makanan maupun minumannya.

Makanan dan minuman yang ada di setiap daerah

merupakan produk yang mempunyai nilai penting dalam

industri pariwisata. Jadi dapat disimpulkan jika wisata

kuliner adalah kegiatan berpergian untuk dapat

menemukan makanan dan minuman disertai dengan

suasana yang baru.

Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta merupakan kota

besar sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia

dengan luas 662 km persegi, Jakarta termasuk salah satu

kota terbesar di dunia. Sebagai Ibukota Republik

Indonesia, Jakarta merupakan propinsi mandiri terdiri dari

5 kotamadya yaitu: Jakarta pusat, utara, barat,, timur dan

selatan serta wilayah Kepulauan Seribu. Sebagai pusat

Page 15: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

3

pemerintahan Indonesia tidak heran jika DKI Jakarta

sebagai daerah yang sering dikunjungi oleh wisatawan

mancanegara maupun domestik.

Jumlah wisman yang berkunjung ke Jakarta dari

bulan Januari sampai November tahun 2016 mencapai

2.284.070 kunjungan meningkat 4,51 persen dibandingkan

periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 2.185.594

kunjungan. Penurunan kunjungan wisman bulan

November tahun 2016 yang mencapai 7,29 persen

terhadap bulan sebelumnya, merupakan satu-satunya

penurunan kkunjungan wisman di bulan November

terhadap bulan Oktober sepanjang tahun 2013-2016.

DKI Jakarta sebagai kota yang sering dikunjungi dan

juga memiliki keanekaragaman dalam kulinernya.

Kuliner-kuliner khas Jakarta masing-masing memiliki

sejarah yang unik. Tidak kalah dengan daerah lainnya,

kuliner Jakarta yang terkenal adalah Asinan Jakarta dan

Gado-gado Jakarta. Keduanya adalah campuran sayuran

yang terdiri dari bayam, seledri, toge, kacang panjang,

mentimun, kangkung, dan lainnya. Namun ada juga salah

satu kuliner khas Jakarta yang unik yaitu Bir Pletok.

Bir Pletok merupakan salah satu kuliner minuman

yang melegenda di Jakarta, dimana keberadaannya sulit

ditemukan namun masih diminati untuk di konsumsi oleh

masyarakat khususnya di daerah DKI Jakarta. Bir Pletok

adalah minuman dari ekstrak rempah yang sama sekali

Page 16: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

4

tidak mengandung alkohol, walau namanya mengandung

kata “Bir”. Bir pletok salah satu minuman tradisional yang

berkhasiat dan memiliki sejarah yang unik di balik nama

„Bir Pletok” itu sendiri.

Bir pletok merupakan minuman tradisional khas dari

DKI Jakarta atau biasa disebut asli Betawi. Bir ini banyak

memiliki khasiat yang sangat baik untuk tubuh karena

kandungan yang terdapat di minuman tersebut. Salah

satunya adalah untuk menghangatkan tubuh dan

pelancaran darah. Selain untuk kesehatan tubuh, bir ini

tidak mengandung alkohol seperti bir pada umumnya

karena bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bir

ini berasal dari rempah-rempah yang sering kita gunakan

di kehidupan sehari-hari. Seperti Jahe, daun pandan, serai,

kayu manis, dan cengkeh sebagai penambah aroma pada

bir. Bir yang satu ini bisa dicampur dengan tambahan

rempah kayu secang, tambahan ini akan membuat bir

menjadi merah atau berwarna kecoklatan ketika diseduh

dengan air panas dan mampu menarik perhatiann

penggemar minuman ini. Didik (2013:22)

Namun sekarang keberadaan bir pletok khususnya di

DKI Jakarta semakin sulit ditemukan. Karena

berkurangnya partisipasi masyarakat dalam melestarikan

makanan dan minuman tradisional khas daerah DKI

Jakarta, padahal masih banyak masyarakat yang ingin

mengkonsumsi makanan dan minuman tradisional. Jika

Page 17: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

5

makanan dan minuman tradisional mampu dikembangkan

dengan baik sehingga dapat dijadikan sebagai peluang

usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan.

Beda halnya dengan Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka yang memiliki tujuan untuk merubah keadaan

hidup masyarakat menjadi lebih baik dengan cara

memberdayakan perempuann atau ibu rumah tangga yang

mayoritas masih di usia produktif. Salah satu

pemberdayaanya adalah melalui program pelestarian Bir

pletok.

Perempuan merupakan potensi keluarga yang

memiliki semangat. Namun, masih banyak juga

perempuan yang kurang berdaya yang disebabkan oleh

beberapa faktor seperti ekonomi yang rendah, tingkat

pengetahuan dan keterampilan yang rendah serta

kurangnya akses untuk menambah pengetahuan dan

keterampilannya. Faktor tersebutlah yang mendorong

perempuan untuk ikut serta mengambil alih tanggung

jawab ekonomi keluarga dengan bekerja diluar rumah.

Para perempuan juga boleh bekerja diberbagai

bidang, di dalam maupun di luar rumah, baik untuk

bekerja sendiri ataupun bekerja untuk orang lain, dengan

lembaga pemerintahan maupun swasta , selama pekerjaan

tersebut dilakukannya dalam suasana terhormat, sopan,

serta dapat pula menghindari dampak-dampak negatif dari

pekerjaan tersebut terhadap diri dan lingkungannya.

Page 18: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

6

Dalam proses pemberdayaan perempuan terkandung

usaha-usaha untuk mencerdaskan perempuan. Sebab

proses pemberdayaan masyarakat dapat dikatakan sebagai

suatu proses perubahan yang dilakukan dengan membantu

dan menolong orang untuk memahami potensi yang

mereka miliki agar mereka dapat hidup dengan lebih baik

dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Di dalam

proses tersebut, masyarakat tidak serta merta memeteakan

diri sendiri potensi mereka, tetapi dibantu oleh orang lain

agar mereka dapat mengerti dan memahami apa yang

menjadi kebutuhannya dan memenuhi hak-haknya dengan

melakukan apa yang menjadi kewajibannya, sehingga

pada akhirnya mereka dapat menentukan sendiri dan

memutuskan nasib dan kehidupannya agar dapat hidup

menuju kesejahteraan sosial yang lebih baik. Hal ini

membutuhkan pendampingan dari pemerintah, swasta dan

masyarakat luas termasuk kelembagaan sosial untuk

membantu masyarakat dari jeratan kemiskinan. Oleh

karena itu pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk

mengubah kondisi ekonomi keluarga.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka merupakan

salah satu kelompok yang memiliki kegiatan yang efektif

dalam rangka ikut berpartisipasi untuk pembangunan di

bidang pertanian dan turut menciptakan kondisi

masyarakat yang berdaya dalam upaya pemberdayaan

ekonomi masyarakat. Disisi lain Kelompok Wanita Tani

Page 19: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

7

(KWT) Cempaka juga mempunyai manfaat sosial dan

lingkungan. Dengan menggunakan lahan kososng sebagai

tempat kegiatan, Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka juga memberikan solusi murah dan fleksibel

bagi masyarakat yang terkendala finansial dengan

menggunakan lahan perkarangannya dengan metode

tambulampot.

Bir pletok, instan jahe, temulawak, dan keripik pisang

merupakan produk makanan dan minuman hasil panen

yang diolah oleh Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka. Dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual

yang diharapkan dapat membantu peningkatan pendapatan

dan berdampak pada kesejahteraan keluarga, maka

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka berinisiatif

untuk mengolah hasil panen ini. Dari pemberdayaan yang

dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Cempaka (KWT)

kepada masyarakat khususnya perempuan atau ibu rumah

tangga yang masih berada di usia produktif, menyebabkan

adanya perubahan terkait sosial, ekonomi, dan budaya.

Berdasarkan data dan definisi-definisi singkat diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka di RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan, dikarenakan Kelompok ini

mempunyai tujuan meningkatkan pendapatan keluarga

untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera dengan cara

meningkatkan kemampuan dan kualitas kelompok dari sisi

Page 20: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

8

pembinaan, pengelolaan, permodalan dan pengembangan

usaha yang berdampak pada perubahan sosial ekonomi

keluarga.

Dalam Al – Qur‟an juga menjelaskan bahwa

perubahan kearah yang lebih baik, sebagaimana dijelaskan

dalam Surah Al – Ra‟ad: 11

Artinya: “Bagi Manusia ada malaikat- malaikat yang

selalu mengikutinya bergiliran, di muka bumi dan

dibelakangnya, mereka menjaganya atas perinta Allah.

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu

kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada

diri mereka sendiri. Dan apabila Allah mengkehendaki

keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang

dapat menolaknya; dan sekali – kali tak ada pelindung

bagi mereka selain Dia.” (QS. Al- Ra‟ad: 11).

Memaknai kandungan dalam surah diatas, bahwa

tidak ada suatu perubahan kearah yang lebih baik kecuali

perubahan itu dilakukan oleh diri sendiri. Hal ini sangat

Page 21: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

9

sesuai dengan upaya pemberdayaan dimana

pemberdayaan ataupun kekuatan menuju kemandirian

senantiasa dimulai dan dilakukan oleh diri sendiri.

Jika dilihat dari Latar Belakang Masalah diatas

tentang adanya Pemeberdayaan Masyarakat khusunya

perempuan atau ibu rumah tangga sehingga menimbulkan

perubahan sosial masyarakat, maka dari itu penulis

tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang

TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

MELALUIPROGRAM PELESTARIAN BIR

PLETOK DI KELOMPOK WANITA TANI (KWT)

CEMPAKA RW.02 KELURAHAN PETUKANGAN

SELATAN

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dengan melihat dari latar belakang di atas, penulis

memberikan batasan permasalahan agar penelitian lebih

terarah sesuai dengan judul dan tujuan dilakukanya

penelitian, yaitu pada Tahapan Pemberdayaan Perempuan

Melalui Program Pelestarian Bir Pletok Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan.

Page 22: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

10

2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana Tahapan Pemberdayaan di Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan

Petukangan Selatan?

2. Bagaimana Hambatan yang terjadi dalam Tahapan

Pemberdayaan di Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1) Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui proses tahapan pemberdayaan

perempuan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan dalam program pelestarian Bir Pletok

b. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi selama

melakukan Tahapan Pemberdayaan di Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan

Petukangan Selatan

2) Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan mengenai kegiatan pemberdayaan yang

dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan, serta dapat

bermanfaat juga bagi kepustakaan di bidang Ilmu

Kesejahteraan Sosial di Indonesia.

Page 23: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

11

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka Di RW 02 Kelurahan

Petukangan Selatan seperti dapat mengetahui bagaimana

langkah tahapan pemberdayaan yang dilakukan dan

hambatan selama melaksanakannya.

D. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan

Dalam penelitian mengenaiTahapan Pemberdayaan

Perempuan Melalui Program pelestarian Bir Pletok yang

ada di Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan., dengan ini penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-

angka. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat post-positivisme. Filsafat post-

positivisme sering juga disebut sebagai paradigma

interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas

sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks,

dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat

interaktif (reciprocal = timbal balik).(Rustanto 2015,

8)Penelitian kualitatif sendiri merupakan penelitian yang

dilakukan pada kondisi alamiah dengan berlandaskan pada

paradigma post-positivisme, yang lebih ditujukan untuk

mengungkap makna dari pandangan subjek yang diteliti

untuk mendapatkan pemahaman tentang fenomena yang

Page 24: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

12

diteliti secara luas, menyeluruh, dan mendalam, bukan

ditujukan untuk mencari generalisasi.(Rustanto 2015, 8)

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode

penelitian kualitatif, dimana dalam pengertiannya,

penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian

dalam kehidupan kerja organisasi, swasta,

kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olahraga, seni

dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan

untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama.

(Gunawan 2001, 80)

Penelitian kualitatif secara umum bisa digunakan

untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah,

tingkah laku, aktivitas sosial, dan lain-ain. Laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi

gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut

mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan

lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau

memo dan dokumen resmi lainnya.(Moleong 2007, 11)

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang berasal dari hasil

wawancara dan hasil pengamatan lapangan. Data ini juga

terdiri dari dua sumber yaitu:

1. Data utama yaitu data yang diperoleh secara langsung

di lapangan dan dalam pengamatan

Page 25: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

13

langsung.Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa

dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan

proposial maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari sumber-sumber terpercaya. Peneliti

melakukan wawancara langsung dengan indikator

pemberdayaan yaitu Hj. Sunarti Satimin selaku Ketua

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka.

2. Sumber umum, yaitu data yang diperoleh langsung

dari anggota atau ibu rumah tangga yang ikut

bergabung dengan Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka dalam pemberdayaan perempuan ibu rumah

tangga melalui pelestarian Bir Pletok di RW 02

Petukangan Selatan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

keterangan-keterangan dari orang lain yang mengerti

mengenai obyek yang diteliti, dan keterangan-keterangan

dari buku, artikel, dan sejenisnya, yang ada hubungannya

dengan obyek penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang

dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.

Misalnya dalam hal ini bagaimana yang harus dilakuakn

untuk memperoleh informasi dari informan.

(Rustanto 2015, 58)Teknik pengumpulan data ini

dilakukan dengan:

Page 26: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

14

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara yang digunakan peneliti

untuk memperoleh informasi secara lisan dari informan,

melalui interaksi verbal secara langsung dengan tatap

muka atau dengan menggunakan media (seperti telepon),

dengan tujuan untuk memperoleh data yang dapat

menjawab permasalahan penelitian. Wawancara

merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan

dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang

diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali

pemikiran atau pendapat secara detail.(Rustanto 2015, 58)

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan dengan

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga,

penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu observasi

adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya, melalui hasil kerja pancaindra mata serta

dibantu dengan pancaindra lainnya.(Bungin 2012, 115)

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

menggunakan dokumen atau bahan-bahan

tertulis/cetak/rekaman peristiwa yang berhubungan

dengan hal yang ingin diteliti.(Rustanto 2015, 60)

Page 27: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

15

3. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah

selanjutnya adalah penyusutan data secara sistematis

sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Dalam melakukan analisa data, penulis menggunakan

sistem kategorisasi. Kategorisasi berarti penyususanan

kategori, dan kategori tidak lain adalah suatu tumpukan

dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar

pikiran, intusi, pendapat, atau kriteria tertentu.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02 Petukangan

Selatandi Jl. Manunggal II No. 7, RT.03/RW.02,

Petukangan Selatan, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta

Selatan.

Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan

Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dan penulis melakukan

penelitian pada bulan Maret 2019 sampai September 2019

5. Teknik Pemilihan Informan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

purposive sampling (bertujuan) yang merupakan teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kita

memilih orang yang benar-benar mengetahui atau

memiliki kompetensi dengan topik penelitian

kita.(Martono 2011, 79)Informan dipilih berdasarkan

Page 28: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

16

pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-orang

yang tepat dalam memberikan informasi tentang

perubahan sosial masyarakat RW.02 terhadap Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka di RW.02 Kelurahan

Petukangan Selatan.

Tabel 1.2

Rancangan Informasi

No Informan Informasi yang dicari Jumlah

1. Ketua

dan

pengurus

Kelompo

k Wanita

Tani

Cempaka

RW.02

Gambaran umum tentang Kelompok

Wanita Tani Cempaka RW.02, tahap-

tahap pemberdayaan Kelompok

Wanita Tani Cempaka RW.02,

proses pembudidayaan tanaman

hydroponic, instan jahe, dll. Dan

kegiatan yang dilakukan Kelompok

Wanita Tani Cempaka RW.02

2

2. Anggota

Kelompo

k Wanita

Tani

Cempaka

RW.02

Apa tujuan menjadi anggota

Kelompok Wanita Tani Cempaka

RW.02, hambatan-hambatan yang

dirasakan, keberhasilan yang dicapai.

1

Page 29: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

17

3. Anggota

Kelompo

k Wanita

Tani

Cempaka

RW.02

Bagaimana dampak setelah menjadi

anggota Kelompok Wanita Tani

Cempaka RW.02, hambatan-

hambatan yang dirasakan,

keberhasilan yang dicapai.

2

6. Teknik Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi, maka

peneliti menggunakan teknik penulisan yang didasarkan

pada buku „Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis, dan Disertasi).

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan

pustaka terhadap beberapa skripsi terdahulu yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian. Ada sebuah

hasil penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang

akan penulis jadikan bahan perbandingan, yaitu:

a. Nama : Budhi Baihakki.

Jurusan/Universitas :Pengembangan Masyarakat

Islam/Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah.

JakartaJudul Skripsi

:TahapanPemberdayaanMas

yarakat Melalui

Page 30: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

18

ProgramUrban Farming

Yayasan Bunga Melati

Indonesia (YBMI) di

PerigiBaru.

Skripsi ini meneliti tentang bagaimana tahapan

pemberdayaan masyarakat melalui program urban farming

di yayasan bunga melati indonesia (ybmi) di perigi baru.

b. Nama : Fachry.

Jurusan / Universitas :Kesejahteraan Sosial /

UniversitasIslam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi

:PerubahanKeberdayaanMa

syarakat Kelompok Tani

Bina Avera di Cilodong.

Skripsi tersebut membahas tentang perubahan Sosial

dan Ekonomi serta proses pembedayaan masyarakat bagi

masyarakat petani lidah buaya.

Penelitian-penelitian diatas berisikan mengenai

Tahapan Pemberdayaan Dan Perubahan Keberdayaan

Masyarakat. Penelitian penelitian di atas mempunyai

kesamaan dengan penelitian yang ingin di teliti oleh

penulis, yaitu sama-sama ingin mengetahui bagaimana

Tahapan Pemberdayaan yang terjadi akan tetapi lokasi

pelaksanaan programnya berbeda.

Page 31: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

19

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian pertama terdiri dari : Latar Belakang,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Metode Penelitian, Tehnik Penulisan serta Sistematika

Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini meliputi landasan teori, kajian pustaka dan

kerangka berpikir seperti : Pengertian Pemberdayaan

Masyarakat, Prinsip Pemberdayaan, Tujuan

Pemberdayaan, Tahapan Pemberdayaan, Pengertian

Pemberdayaan Perempuan dan Pengertian Petani.

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITI

Bab III terdiri dari penjabaran mengenai Kelompok

WanitaTani (KWT) Cempaka Rw.02 Kelurahan

Petukangan Selatanyang akan dijadikan subjek penelitian

seperti Sejarahberdirinya kelompok, Visi&Misi

Kelompok, StrukturOrganisasi Kelompok, Kegiatan

Kelompok.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bagian ini akan diuraikan data dan penemuan

penelitian di Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

Rw.02 Kelurahan Petukangan Selatan

Page 32: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

20

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dituangkan uraian yang mengaitkan

latar belakang, teori, dan rumusan teori dari penelitian di

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka Rw.02

Kelurahan Petukangan Selatan.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Di bagian ini akan dituliskan simpulan, implikasi, dan

saran penelitian.

Page 33: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah

Bahasa Inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan

berasal dari kata power yang berarti kemampuan berbuat,

mencapai, melakukan atau memungkinkan. Pemberdayaan

dapat diartikan sebagai kekuatan dalam diri manusia,

karena arti dari awalan em yang berasal dari Bahasa Latin

dan Yunani yang berarti di dalamnya.(Bariadi 2005, 53–

54). Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat atau mengoptimalkan keberdayaan (dalam

arti kemampuan dan atau keunggulan bersaing) kelompok

lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu

yang mengalami masalah kemiskinan. Pemberdayaan juga

merujuk pada kemampuan, untuk berpartisipasi

memperoleh kesempatan dan mengakses sumberdaya dan

layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu

hidupnya (baik secara individual, kelompok, dan

masyarakat).(Mardikanto M.S 2013, 61)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori

pemberdayaan dikarenakan pemberdayaan yang dilakukan

Page 34: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

22

Kelompok Wanita Tani Cempaka RW 02 berdasarkan

keinginan Ibu Rumah Tangga yang ada di kawasan

Petukangan Selatan untuk membuat komunitas ini agar

para Ibu Rumah Tangga disini dapat memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan mempunyai kesadaran

dan kekuasaan penuh untuk membentuk hari kedepannya

seperti teori Totok Mardikanto, M.S. Pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani

Cempaka RW 02 bertujuan untuk membangun pertanian

kearah perekonomian yang lebih baik. Suku Dinas

Pertanian dan Peternakan Kota Administrasi Jakarta

Selatan berperan sebagai fasilitator dalam melakukan

pendampingan terhadap anggota Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW 02 Kelurahan Petukangan Selatan.

Hal ini selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Totok

Mardikanto, M.S.

Istilah pemberdayaan, juga dapat diartikan sebagai

upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

individu, kelompok dan masyarakat luas agar mereka

memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan

mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi

keinginan-keinginannya, termasuk aksesibilitasnya

terhadap sumberdaya yang terkait dengan pekerjaannya,

aktivitas sosialnya, dll.

Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses

dimana masyarakat, terutama mereka yang miskin sumber

Page 35: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

23

daya, kaum perempuan dan kelompok yang terabaikan

lainnya, didukung agar mampu meningkatkan

kesejahteraanya secara mandiri. LSM yang berperan

sebagai fasilitator yang mendampingi proses

pemberdayaan masyarkat ini.

Artinya, proses pemberdayaan ditujukan untuk

membantu penerima manfaat memperoleh daya (kuasa)

untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan

yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka,

termasuk mengurangi efek hambatan pribadim dan sosial

dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui

peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk

menggunakan daya yang ia miliki, antara lain melalu

transfer daya dari lingkungannya.

Pemberdayaan sebagai suatu program biasanya dilihat

dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu

tujuan, yang biasanaya sudah ditentukan jangka waktunya.

Jika pemberdayaan dilihat sebagai suatu proses yang

berkesinambungan (on going) sepanjang komunitas itu

masih ingin melakukan perubahan dan perbaikan, tidak

hanya terpaku pada suatu program saja.

Dengan demikian pemberdayaan secara konseptual

pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok,

ataupun komunitas berusaha mengkontrol kehidupan

mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk

masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Prinsip ini

Page 36: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

24

pada intinya mendorong penerima manfaat untuk

menentukan sendiri apa yang harus ia lakukan dalam

kaitan dengan upaya mengatasi permasalahan yang

dihadapi, sehingga penerima manfaat mempunyai

kesadaran dan kekuasaan penuh untuk membentuk hari

kedepannya.

2. Prinsip Pemberdayaan

Prinsip akan berlaku umum, dapat diterima secara

umum, dan telah diyakini kebenarannya dari berbagai

pengamatan dalam kondisi yang beragam. Dengan

demikian “prinsip” dapat dijadikan sebagai landasan

pokok yang benar, bagi pelaksanaan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Meskipun “prinsip” biasanya diterapkan dalam dunia

akademis, Leagans (1961) menilai bahwa setiap

penyuluh/fasilitator dalam melaksanakan kegiatannya

harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip

pemberdayaan.

Pemberdayaan memiliki prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a. Mengerjakan, artinya, kegiatan pemberdayaan harus

sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk

mengerjakan/menerapkan sesuatu. Karena melalui

mengerjakan mereka akan mengalami proses belajar

(baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan)

Page 37: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

25

yang akan terus diingat untuk jangka waktu yang

keterampilannya lebih lama.

b. Akibat, artinya, kegiatan pemberdayaan harus

memberikan akibat atau pengaruh yang baik atau

bermanfaat; karena, perasaan akan memperngaruhi

semangatnya untuk mengikuti kegiatan

belajar/pemberdayaan di masa-masa mendatang.

c. Asosiasi, setiap kegiatan pemberdayaan harus

dikaitkan dengan kegiatan lainnya, sebab, setiap

orang cenderung untuk mengaitkan/menghubungkan

kegiatannya dengan kegiatan/peristiwa yang lainnya.

Pemberdayaan akan dapat berjalan dengan baik

apabila didukung oleh kualitas sumber daya manusia,

ketersediaan sumber daya, kolektivitas, dan organisasi.

Aset dan kapabilitas ini saling bersinergi dengan aspek

pemberdayaan (informasi, inklusi dan partisipasi,

akuntabilitas, dan kapasitas organisasai lokal). Partisipasi

masyarakat dalam proses pemberdayaan memiliki peranan

yang vital untuk menentukan berjalan atau tidaknya suatu

pemberdayaan. Partisipasi masyarakat dalam berbagai

tahap pemberdayaan akan mendukung mereka menjadi

lebih berdaya dan memiliki ketahanan dalam menghadapi

berbagai perubahan yang terjadi. Conyers (1994)

mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi partisipasi masyarakat, di antaranya adalah

masyarakat akan merasa lebih dihargai apabila

Page 38: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

26

keterlibatan (partisipasi) mereka berpengaruh terhadap

suatu kebijakan tertentu dan berpengaruh langsung

terhadap apa yang mereka rasakan. Faktor lainnya yang

mempengaruhi adalah penyesuaian diri perencana sosial

atau pemangku kepentingan atas apa yang penting dan apa

yang tidak penting oleh suatu komunitas. Kaum miskin

tidak akan berpartisipasi dalam sebuah kegiatan apabila

partisipasi mereka tidak dihargai dan tidak menimbulkan

perubahan-perubahan yang cukup signifikan bagi

kesejahteraan mereka dan berguna dalam proses

pengambilan keputusan.

Dalam pemberdayaan masyarakat, upaya yang

dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan atau

kapasitas masyarakat khususnya masyarakat miskin.

Meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat ini

disebut juga dengan penguatan kapasitas (capacity

building). Penguatan kapasitas ini merupakan suatu proses

dalam pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan

atau merubah pola perilaku individu, organisasi, dan

sistem yang ada di masyarakat untuk mencapai tujuan

yang diharapkan secara efektif dan efisien. Melalui

penguatan kapasitas ini, maka masyarakat dapat

memahami dan mengoptimalkan potensi yang mereka

miliki untuk mencapai tujuan pemberdayaan, yaitu

kesejahteraan hidup masyarakat. Strategi yang digunakan

dalam penguatan kapasitas ini adalah melalui

Page 39: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

27

pendampingan. Jadi, strategi pendamping sangat efektif

dan efisien dalam proses pemberdayaan masyarakat,

karena dengan adanya pendampingan makan kapasitas

masyarakat dapat dikembangkan atau diberdayakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehingga pada

akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

masyarakat dan secara tidak langsung dapat membantu

pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan.

3. Tujuan Pemberdayaan

Adapun telah dikemukakan bahwa “pemberdayaan”

merupakan implikasi dari strategi pembangunan yang

berbasis pada masyarakat (people centered development).

Terkait dengan pembangunan, apapun pengertian yang

diberikan, selalu merujuk pada upaya perbaikan, terutama

perbaikan pada mutu-hidup manusia, baik secara fisik,

mental, ekonomi maupun sosial-budaya-nya.

Ketika halnya dalam pembangunan pertanian, tujuan

pemberdayaan diarahkan pada terwujudnya perbaikan

teknis bertani (better farming), perbaikan usahatani (better

business), dan perbaikan kehidupan petani dan

masyarakatnya (better living).

Untuk mencapai ketiga bentuk perbaikan yang

disebutkan di atas masih memerlukan perbaikan-

perbaikan lain yang menyangkut:(Mardikanto M.S. 2013,

109)

Page 40: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

28

a. Perbaikan kelembagaan pertanian (better

organization) demi terjalinnya kerjasama dan

kemitraan antar stakeholders. Dimana inovasi sosial

yang dilakukan melalui usahatani berkelompok

mampu menembus kemandegan kenaikan

produktivitas (leveling off)yang dicapai melalui

inovasi teknis.

b. Perbaikan kehidupan masyarakat (better comunity),

yang tercermin dalam perbaikan pendapatan,

stabilitas keamanan dan politik, yang sangat

diperlukan bagi terlaksananya pembangunan

pertanian yang merupakan sub-sistem pembangunan

masyarakat (community development). Pembangunan

pertanian tidak dapat berlangsung seperti diharapkan,

manakala petani tidak memiliki cukup dana yang

didukung oleh stabilitas politik, keamanan serta

pembangunan bidang dan sektor kehidupan yang lain.

Sebaliknya, pertanian menjadi tidak berarti manakala

tidak memberikan perbaikan kepada kehidupan

masyarakatnya.

c. Perbaikan usaha dan lingkungan hidup (better

environment) demi kelangsungan usahataninya.

Penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan

dan tidak seimbang dapat berpengaruh negatip pada

produktivitas, pendapatan petani dan juga kerusakan

lingkungan-hidup yang lain, yang dikhawatirkan akan

Page 41: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

29

mengancam keberlanjutan pembangunan pertanian itu

sendiri.

4. Tahapan Pemberdayaan

Isbandi Rukminto (2005, 179-186) menjelaskan

bahwa terdapat tujuh tahapan dalam melakukan perubahan

sosial terencana kepada kelompok, yaitu:

a. Tahap Persiapan (Engagement)

Pada tahap ini ada sekurang-kurangnya dua tahapan

yang harus dikerjakan, yaitu Persiapan petugas, dan

persiapan lapangan. Persiapan petugas, dalam hal ini

tenaga pemberdayaan masyarakat yang juga dilakukan

oleh Community Worker, hal ini dilakukan untuk

penyamaan persepsi mengenai metode pendekatan apa

yang akan dipilih untuk melakukan pemberdayaan

masyarakat dan persiapan lapangan merupakan persyarat

suksesnya suatu program Intervensi Komunitas di tingkat

lokal, yang pada dasarnya dilakukan secara non-detektif.

b. Tahap Pengkajian (Assesment)

Pada tahapan ini petugas sebagai agen perubah

berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang

dirasakan dan juga sumber yang dimiliki klien, dalam

analisis kebutuhan masyarakat ini ada berbagai teknik

yang dapat digunakan untuk melakukan assesment. Baik

itu pendekatan kuantitatif maupun kualitatif.

Page 42: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

30

c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau

Kegiatan (Designing)

Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubahan

secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk

berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan

bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya mengatasi

permasalahan yang ada, masyarakat diharapkan

memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan

yang dapat mereka lakukan.

d. Tahap Pemformulasian Rencana Aksi

Pada tahap ini petugas membantu masing-masing

kelompok masyarakat untuk memformulasikan gagasan

mereka dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya

dengan pembuatan proposal kepada pihak penyandang

dana. Dalam tahap pemformulasian rencana aksi ini,

diharapkan petugas dan masyarakat sudah dapat

membayangkan dan menuliskan tujuan jangka pendek apa

yang akan mereka capai dan bagaimana cara mencapai

tujuan tersebut. Kemudian mereka dapat mengarahkan

tindakan itu seusai dengan apa yang sudah

diformulasikan.

e. Tahap Pelaksanaan Program (Implementation)

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap

yang paling penting dalam program pemberdayaan,

karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik bisa

Page 43: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

31

saja dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila

tidak ada kerja sama antara petugas dengan masyarakat,

maupun kerjasama antar warga. Pertentangan antar

kelompok warga juga dapat menghambat pelaksanaan

suatu program ataupun kegiatan.

f. Tahap Evaluasi

Evaluasi dalam bentuk proses pengawasan dari warga

dan petugas terhadap program pengembangan masyarakat

yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan

melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga pada

tahapan ini akan membentuk suatu sistem dalam

komunitas untuk melakukan pengawasan secara internal.

Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan

membentuk suatu sistem dalam masyarakat yang lebih

mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Akan tetapi kadangkala dari hasil pemantauan dan

evaluasi ternyata hasil yang dicapai tidak sesuai dengan

yang diharapkan. Bila ini terjadi maka evaluasi proses

diharapkan akan dapat memberikan umpan balik yang

berguna bagi perbaikan suatu program ataupun kegiatan.

g. Tahap Terminasi (Disengagement)

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan

secara formal dengan komunitas sasaran. Terminasi dalam

suatu program pemberdayaan masyarakat, tidak jarang

dilakukan bukan karena masyarakat sudah dapat dianggap

Page 44: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

32

mandiri, tetapi lebih karena proyek sudah harus

diberhentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang

ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah

selesai dan tidak ada penyandang dana yang dapat dan

mau meneruskan.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka Rw.02

menggunakan tahapan pemberdayaan sebagai bentuk

kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar para petani

dan keluarganya khususnya perempuan yang ada di RW

02 Kelurahan Petukangan Selatan mampu secara mandiri

mengorganisasikan dirinya dan masyarakatnya agar bisa

hidup lebih sejahtera.

5. Hambatan Pemberdayaan

Watson (1984) menggambarkan beberapa kendala

(hambatan) yang dapat menghalangi proses pemberdayaan

masyarakat dalam suatu kegiatan pembangunan, antara

lain:

1. Faktor Internal (hambatan yang berasal dari

kepribadian individu)

a. Kestabilan (Homeostatis). Homeostatis merupakan

dorongan internal individu yang berfungsi untuk

menstabilkan (stabilizing forces) dorongan-dorongan

dari luar. Tubuh manusia memiliki mekanisme untuk

mengatur perubahan fisiologis, seperti temperatur,

kadar gula, dan lain sebagainya. Dengan demikian,

Page 45: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

33

suatu proses pelatihan yang diberikan dalam waktu

yang relatif singkat belum tentu dapat membuat

perubahan yang permanen pada diri individu jika

tidak diikuti dengan penguatan yang relatif terus

menerus dari sistem yang melingkupinya (tidak

diikuti program lanjutan untuk menstabilkan hasil

latihan).

b. Kebiasaan (Habit). Sebagian pakar dari teori belajar

(learning theory) berasumsi bahwa jika tidak ada

perubahan situasi yang tak terduga, setiap individu

pada umumnya akan bereaksi sesuai dengan

kebiasaannya.

c. Hal yang utama (Primacy). Merupakan hal-hal yang

berhasil mendatangkan hasil yang memuaskan. Jika

tindakan yang pertama dilakukan seseorang

mendatangkan hasil yang memuaskan ketika

menghadapi suatu situasi tertentu, ia cenderung

mengulanginya pada saaat yang lain (ketika

menghadapi situasi yang sama).

d. Seleksi ingatan dan persepsi (Selective perception and

retention). Jika seseorang terhadap “obyek sikap”

telah terbentuk, tindakan yang dilakukannya di saat-

saat yang berikutnya akan disesuaikan dengan “obyek

sikap” yang ia jumpai.

e. Ketergantungan (Dependence). Ketergantungan

seseorang terhadap orang yang lebih dewasa dapat

pula menjadi faktor yang menghambat terjadinya

Page 46: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

34

suatu perubahan dalam masyarakat. Jika dalam suatu

kelompok masyarakat terlalu banyak orang yang

memiliki ketergantungan terhadap orang lain, proses

“pemandirian” masyarakat tersebut dapat menjadi

lebih lama dari waktu yang diperkirakan.

f. Superego. Superego yang terlalu kuat cenderung

membuat seseorang tidak mau menerima pembaruan,

dan kadangkala menganggap pembaruan sebagai

suatu yang tabu. Dorongan Superego yang berlebihan

ini menimbulkan kepatuhan yang berlebihan pula

karena dorongan dari Id lebih sering teredam dan tak

tersalurkan. Keadaan seperti inilah yang menghambat

suatu inovasi yang diperkenalkan oleh community

worker kepada masyarakat tersebut.

g. Rasa tidak percaya diri (Self-distrusi). Rasa tidak

percaya diri dapat merupakan konsekuensi dari

ketergantungan sejak masa kanak-kanak yang

berlebihan, serta dorongan dari superego yang kuat

sehingga ia merasa perlu menghindari dorongan yang

datang dari dirinya sendiri. Rasa tidak percaya diri ini

bila terus berlanjut pada akhirnya dapat membuat

seseorang tidak yakin akan kemampuannya sehingga

berbagai potensi yang dimilikinya sulit untuk muncul

ke permukaan.

h. Rasa tidak “aman” dan regresi (Insecurity and

regression. Merupakan kecenderungan untuk mencari

“rasa aman” yang ia peroleh di masa lalu. Mereka

Page 47: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

35

merasa bahwa perubahan yang akan terjadi justru

akan dapat meningkatkan “kecemasan dan

ketakukan” mereka. Sehingga, mereka menjadi pihak

yang cenderung untuk menolak pembaruan.

i. Faktor predisposisi (Predisposing factors).

Merupakan sesuatu yang muncul sebelum

(antecdents) perilaku itu terjadi dan menyediakan

landasan motivasional ataupun rasional terhadap

perilaku yang dilakukan oleh seseorang. Pada intinya,

faktor predisposisi ini mengarah pada prilaku yang

belum nyata (covert behaviour) dari komunitas

sasaran.

2. Faktor Eksternal (hambatan yang berasal dari sistem

sosial)

a. Kesepakatan terhadap norma tertentu (Conformity to

norms). Norma sebagai suatu aturan yang tidak

tertulis „mengikat‟ sebagian besar anggota

masyarakat pada suatu komunitas tertentu. Pada titik

tertentu, norma dapat menjadi faktor yang

menghambar ataupun halangan terhadap perubahan

(pembaruan) yang ingin diwujudkan.

b. Kesatuan dan kepaduan sistem dan budaya (Systemic

and cultural coherence). Seperti apa yang dipahami

sebagai prinsip dasar dalam Gesalt dimana “setiap

bagian dari suatu bentuk tersebut sebagai hasil dari

interaksi dengan totalitas bentuk tersebut”.

Berdasarkan pandangan ini dapat dipahami bahwa

Page 48: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

36

perubahan yang dilakukan pada suatu area akan dapat

mempengaruhi area yang lain. Hal ini terjadi karena

dalam suatu komunitas tidak hanya berlaku satu

sistem, tetapi berbagai sistem yang saling kait-

mengkait, menyatu, dan terpadu sehingga

memungkinkan masyarakat itu hidup dalam keadaan

yang mantap (steady state).

c. Kelompok kepentingan (Vested interests). Adanya

berbagai kelompok kepentingan dalam masyarakat

tidak jarang menjadi faktor penghambat dalam upaya

pengembangan masyarakat karena mereka cenderung

ingin menyelamatkan, mengamankan, dan

memperluas aset yang mereka milik tanpa

memperhatikan kepentingan kelompok lainnya.

d. Hal yang bersifat sakral (The Sacrosanct).

Berdasarkan penelitian beberapa antropolog. Watson,

melihat bahwa pada berbagai budaya, beberapa

kegiatan tertentu tampak lebih mudah berubah

dibandingkan beberapa kegiatan yang lain. Salah satu

yang memiliki nilai kesulitan untuk berubah yang

tinggi adalah ketika suatu teknologi ataupun program

inovatif yang akan dilontarkan ternyata membentur

nilai-nilai keagamaan ataupun nilai-nilai yang

dianggap “sakral”.

e. Penolakan terhadap “orang luar” (Rejection of

“outsiders”). Dari sudut pandang psikologi dikatakan

bahwa manusia memiliki sifat universal, salah

Page 49: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

37

satunya adalah ia memiliki rasa curiga dan rasa

terganggu terhadap orang asing. Oleh karena itu,

community worker harus memiliki keterampilan

berkomunikasi yang baik agar ia tidak menjadi

“orang luar” dalam masyarakat tersebut.

f. Faktor penguat perubahan (Reinfocing factors).

Merupakan sesuatu yang muncul sebelum

(antecedents) perilaku itu terjadi dan memfasilitasi

motivasi tersebut agar dapat terwujud (those

antecedents to behaviour that facilitate a motivation

to be realized). Jika faktor predisposisi mengarah

pada faktor covert behaviour dari komunitas sasaran,

faktor penguat perubahan lebih mengarah pada covert

behaviour dan overt behaviour (perilaku nyata yang

dapat dilihat dan dirasakan oleh orang lain) dari

pihak-pihak terkait dengan komunitas sasaran.

g. Faktor pemungkin perubahan (Enabling factors).

Merupakan faktor yang mengikuti (subsequent) suatu

perilaku dan menyediakan “imbalan” (reward or

incentive) yang berkelanjutan untuk berkembangnya

perilaku tersebut dan memberikan kontribusi terhadap

tetap bertahannya perilaku tersebut. Faktor ini

seringkali merupakan kondisi yang ada di lingkungan

komunitas sasaran yang memfasilitasi meningkatnya

ataupun dapat menghambat kinerja individual

ataupun organisasi.

Page 50: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

38

Menurut Mu‟arifuddin dalam penelitiannya tentang

pemberdayaan masyarakat di kelompok tani meliputi

beberapa bidang:

1. Bidang permodalan, ini disebabkan tingkat sumber

daya manusia yang rendah dalam hal

pengadministrasian modal.

2. Bidang produksi, melipiuti kepemilikan lahan yang

sempit, iklim yang tidak mendukung, kurangnya

pengetahuan pemahaman akan jenis lokasi

penanaman, kurangnya motivasi perawatan, dan hasil

produksi yang rendah.

6. Pemberdayaan Perempuan

Pada dasarnya pemberdayaan perempuan menjadi

penting di karenakan beberapa faktor, yaitu:

a. Pembangunan dengan perspektif patriakhal

mengakibatkan perempuan menjadi tidak berdaya

(tidak dapat mengekspresikan kebebasan yang di

milikinya).

b. Tingkat pendidikan perempuan juga cenderung lebih

rendah dari pada laki-laki.

c. Hak reproduksi yang cenderung di paksakan.

d. Ketinggalan perempuan dalam dunia politik dan

sebagainya.(Sunarjati 2000, 130)

Sebagaimana pemberdayaan perempuan ini bertujuan

untuk membuat setiap perempuan menjadi lebih Mandiri

yang tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain.

Page 51: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

39

Untuk meningkatkan kualitas hidup atau

kesejahteraan bagi perempuan dapat dilakukan dengan

cara memberdayakan kaum perempuan yang lemah dan

menciptakan hubungan yang lebih adil, setara antara laki-

laki dan perempuan serta mengikutsertakan perempuan

dalam proses pengambilan keputusan.

Pemberdayaan perempuan adalah upaya peningkatan

kemampuan perempuan dalam mengembangkan kapasitas

dan keterampilannya untuk meraih akses dan penguasaan

terhadap, antara lain : pengambilan keputusan, sumber

dan struktur atau jalur yang menunjang.(Hasanah 2013a,

74).

Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui

proses penyadaran dengan diharapkan perempuan mampu

menganalisis secara kritis situasi masyarakat dan dapat

memahami praktik-praktik diskriminasi yang merupakan

konstruksi sosial. Dengan cara membekali dengan

informasi dalam proses penyadaran, pendidikan pelatihan,

dan motivasi agar mengenal jati diri, lebih percaya diri,

dapat mengambil keputusan yang diperlukan, mampu

menyatakan diri, memimpin, menggerakan perempuan

untuk mengubah dan memperbaiki keadaannya untuk

mendapatkan bagian yang lebih adil sesusai nilai

kemanusiaan.(Hasanah 2013, 74–75)

Pola ketergantungan yang tercipta dari kontruksi

sosial yang bias gender yang mengganggu perkembangan

Page 52: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

40

pribadi seseorang perempuan untuk mandiri karena

didasarkan pada budaya parthikal.

Budaya parthikal ini merupakan suatu sistem yang

berciri-cirikan laki-laki (ayah). Dalam sistem ini laki-laki

yang berkuasa menentukan dimana sistem ini di anggap

wajar karena di sejajarkan dengan pembagian kerja

berdasarkan seks.

Jadi, dalam hal ini pada dasarnya perempuan dapat

bergerak bebas dalam bidang ekonomi, sosial, budaya

maupun politik sekalipun, jika budaya parthikal ini di

tiadakan.

Jika budaya tersebut masih di pegang kuat oleh

masyarakat pada umumnya maka hal ini masih

mempersulilt perempuan dalam berkarya, sehingga

pribadinya merasa tidak berdaya untuk menghadapi

permasalahan tersebut dan berarti melanggar ketetapan

perempuan untuk memperoleh haknya sebagai warga

negara yang sah.

Page 53: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

41

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai

gambaran umum objek penelitian yaitu Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka yang berada di Jl. Manunggal II

No. 7, RT.03/RW.02, Petukangan Selatan, Kec.

Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan.

A. Sejarah Singkat Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka berdiri pada

tahun 1992. Ibu Hj. Sunarti mendirikan kelompok ini dan

sekaligus menjadi ketua dari kelompok ini. Ibu Hj. Sunarti

Satimin merupakan ibu rumah tangga yang gemar

mengkonsumsi minuman tradisional, beliau biasa

mengolah rempah-rempah seperti jahe dengan cara di

rebus bersama air dan menambahkan gula sedikit

kedalamnya. Dari sini beliau memulai usahanya karena

kecintaanya terhadap minuman tradisional.

Dalam menjalankan usahanya ini beliau ingin

memanfaatkan sumber daya masyarakat yang ada agar

lebih produktif, terutama ibu-ibu rumah tangga yang tidak

memiliki pekerjaan dan ingin menambah penghasilan.

Setelah 3 tahun berjalan usaha kelompok ini menarik

Page 54: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

42

Perhatian pemerintah setempat dan karena dirasa

dapat berkembang dengan baik maka pemerintah

memberikan mereka penyuluhan dan pendampingan oleh

petugas lapangan Suku Dinas Pertanian DKI Jakarta.

Diharapkan dengan adanya bantuan berupa penyuluhan

dan pendampingan yang diberikan dapat mengembangkan

usaha ini.

Usaha Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka ini

bergerak di bidang home industry yang mengolah hasil

pasca panen menjadi suatu produk minuman dan

makanan, seperti bi pletok, instan jahe, keripik pisang dan

lainnya.

B. Visi dan Misi

Visi dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

yaitu “Semua Keluarga Ikut Berperan Dalam Kegiatan

yang Menyangkut Hal-Hal Pertanian.”

Misi dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

ingin mewujdkan kemandirian petani binaan di

Kelurahan Petukangan Selatan.

meningkatkan pengetahuan pada sektor pertanian dan

perekonomian.

meningkatkan keterampilan pada sector pertanian.

meningkatkan kemampuan daya berpikir serta.

meningkatkan pendapatan keluarga.

Page 55: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

43

C. Tujuan

Tujuan umum Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka adalah meningkatkan kemampuan dan kuallitas

kelompok dari sisi pembinaan, pengelolaan, permodalan,

dan pengembangan usaha dalam pemberdayaan ekonomi

keluarga lewat ibu-ibu rumah tangga yang ada di

Kelurahan Petukangan Selatan khususnya di wilayah

RW.02, sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga

untuk mewujudkan Keluarga Sejahtera. Tujuan khusus

yang dibuat oleh Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka diantaranya :

a. Meningkatkan kesetaraan keluarga agar aktif menjadi

peserta KB.

b. Mengembangkan kegiatan usaha kelompok ekonomi

keluarga.

c. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pembinaan

akseptor KB.

d. Meningkatkan kualitas kelompok UPPKS secara

bertahap.

e. Meningkatkan tahapan keluarga anggota kelompok

UPPKS secara vbertahapp ke tahapan keluarga yang

lebih baik.

D. Struktur Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka

Susunan organisasi merupakan elemen yang paling

penting untuk mencapai tujuan bersama. Dimana dalam

Page 56: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

44

struktur itu ada sebuah mekanisme kepengurusan yang di

susun atau di bangun secara teratur untuk mencapai tujuan

bersama. Karena aspek seperti ini akan menjadi dasar dari

bagian mekanisme tugas dan bertanggung jawab para

pengurus yang terlibat, selanjutnya akan berpengaruh

pada kualitas dan kuantitas program.

Gambar 1.

Susunan Kepengurusan Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka

SEKERTARIS

Ibu Hj. Latifah

BENDAHARA

Ibu Juwarsih

KETUA

Ibu Hj. Satimin

SEKSI PRODUKSI

Ibu Iriyani

SEKSI MUTU

Ibu Murniyati

SEKSI PEMASARAN

Ibu Hj. Amroh

Page 57: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

45

Sumber: laporan Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka, Kelurahan

Petukangan Selatan-Pesanggrahan-Jakarta Selatan, tahun 2019.

a) Seksi Produksi

Seksi produksi ini bertugas untuk merencanakan

jumlah produk yang akan di produksi setiap bulannya,

mengkoordinasikan jenis produk yang akan di produksi

pada setiap anggota kelompok, menghitung kebutuhan

bahan dan alat yang digunakan dalam mengolah produk

yang akan dipasarkan. Seksi produksi ini di pimpin oleh

Ibu Iriyani yang beranggotakan:

b) Seksi Mutu

Seksi mutu ini bertugas untuk mengecek kebersihan

dan kehigienisan produk yang dihasilkan, kemudian

mengecek jenis kemasan produk serta mengecek tempat

penyimpanan sebelum dipasarkan dan ketika dipasarkan.

Selain itu, secara periodik seksi mutu ini bertugas untuk

memperpanjang P2RT dan sertifikat halal. Seksi mutu ini

dipimpin oleh Ibu Murniyati dan mempunyai anggota:

c) Seksi Pemasaran

Seksi pemasaran ini bertugas untuk mencari

konsumen tempat pemasaran, menjalin kerja sama dengan

pihak-pihak lain yang mau membantu memasarkan

produk. Mendatangi pusat-pusat promosi, bazar-bazar,

yang diadakan oleh intsansi terkait seperti Dinas

Pariwisata, UKM, Dinas Pertanian, Program OKE/OCE

Kecamatan, dan lain-lainnya. Seksi pemasaran ini

dipimpin oleh Ibu Hj. Amroh yang beranggotakan:

Page 58: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

46

E. Bir Pletok Cempaka

Minuman tradisional bir pletok adalah salah satu

minuman tradisional khas Betawi. Bir pletok terbuat dari

berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah

yang banyak tumbuh di Negeri ini. Bir pletok di ciptakan

sejak jaman Belanda masih ada di Indonesia, saat itu

orang orang Belanda masih sangat gemar mengkonsumsi

bir namun karena di Betawi banyak Masyarakat yang

beragama Islam, maka meminum bir yang mengandung

alkohol di larang.

Bermula dari sanalah kreatvitas kuliner Betawi di

mulai. Untuk menyaingi hangatnya bir dengan kandungan

alkohol, masyarakat Betawi menciptakan bir yang dibuat

dari campuran rempah-rempah. Walaupun namanya

minuman ini sama sekali tidak memabukan. Asal usulnya

cukup unik, yaitu terinsipasi dari kegemaran orang-orang

Belanda yang gemar meminum-minuman bir pada malah

hari.

Ide inilah yang menjadi sebuah minuman yang

mempunyai efek menghangatkan tubuh, dan akhirnya

terciptalah minuman tradisional bir pletok. Karena saat itu

masyarakat pribumi meminumnya menggunakan gelas

dari bambu yang biasa disebut bumbung, bumbung yang

diisi bir pletok dan es batu kemudian bila di kocok akan

mengeluarkan bunyi “pletak pletok”, dan dari sinilah asal

usul nama Bir Pletok.

Page 59: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

47

F. Cara Pembuatan Bir Pletok

Jenis usaha yang telah dijalankan oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka ialah mengolah hasil pasca

panen pertanian dengan produk unggulan minuman

kesehatan berupa jahe, kunyit, dan rempah-rempah,

dengan label produk yang telah dipasarkan yaitu

Cempaka.

Jenis produksi yang telah dibuat dan dipasarkan

adalah:

a. Aneka sirup

b. Temulawak

c. Minuman khas Betawi Bir Pletok

d. Kripik pisang

Ada beberapa langkah yang harus di perhatikan

dalam pembuatan minuman tradisional khas Betawi Bir

Pletok diantaranya:

1. Pengupasan

Jahe dikupas kemudian dicuci sampai bersih lalu

dipotong kecil-kecil dan di tiriskan.

2. Pemberian Bumbu

Bumbu-bumbu dan rempah-rempah yang di perlukan

juga dicuci sampai bersih.

3. Pengerebusan

Masukan air ke dalam panic kurang lebih empat liter

air, rebus air hingga mendidih selama 30 menit

dengan pengapian yang besar. Setelah air mendidih,

Page 60: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

48

rebusan bumbu-bumbu dan rempah-rempah disaring

terlebih dahulu kemudian masukan gula pasir. Dan

yang perlu di ingat dalam memberikan gula pasir ini

perbandingannya untuk empat liter air cukup

menggunakan gula pasir sebanyak 1 kilogram.

4. Pengemasan

Terakhir, siap dimasukkan kedalam kemasan botol

yang sudah di seterilkan.

Berikut bahan-bahan yang digunakan untuk membuat

bir pletok diantaranya adalah Jahe, Gula Pasir, Pandan,

Sereh, Kapulaga, Lada Hitam, Kayu Secang, Cabe Jawa,

Mesoyi.

Bir Pletok mengandung beberapa manfaat bagi tubuh

diantaranya Mencegah masuk angin, Mencegah radang

tenggorokan, Meningkatkan stamina tubuh, Mencegah

susah tidur, menghangatkan tubuh, dll.

G. Pemasaran dan Promosi

Pemasaran yang digunakan oleh Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka dalam memperkenalkan produknya

yaitu dengan cara yang sangat mudah, hanya

menggunakan jalur pameran serta bekerja sama dengan

mitra luar. Adapun sistem pemasarannya hanya bermula

dari lingkungan sendiri.

Page 61: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

49

Pendapatan yang didapat Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka dalam sebulan bias mendapatkan

sebesar Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 3.000.000,-

dan dalam proses pembuatan minuman tradisional Bir

Pletok saja paling tidak bias mengeluarkan biaya sebesar

Rp. 200.000,-.

Page 62: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

50

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini penulis mencoba memaparkan hasil

data dan temuan lapangan terkait pemberdayaan,

spesifiknya pada tahapan pemberdayaan di Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan

Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan. Teknik

dari pengambilan data dan temuan lapangan ini

merupakan hasil dari observasi lapangan, wawancara dan

dokumentasi. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan,

terdapat tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka.

Oleh karena itu perlu sekiranya penulis memaparkan

hasil temuan lapangan terkait pemberdayaan di Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka.

A. Tahapan Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani

Cempaka

1. Pemberdayaan terhadap Anggota Kelompok

Pemberdayaan Masyarakat selalu dilakukan dalam

bentuk pengembangan kegiatan produktif untuk

peningkatan pendapatan (incomegenerating).

Pemberdayaan bersifat komunitas atau kelompok

merupakan proses meningkatkan kemampuan dari suatu

Page 63: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

51

kelompok untuk dapat mengatur kelompoknya secara

mandiri.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka merupakan

sebuah kelompok tani yang terbentuk karena timbulnya

permasalahan-permasalahan kurang produktif dan kurang

berdayanya perempuan atau Ibu Rumah Tangga di RW.02

KelurahanPetukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan,

Jakarta Selatan. Berawal dari Ibu Hj. Satimin yang sangat

gemar mengkonsumsi minuman tradisional, beliau biasa

mengolah rempah-rempah seperti jahe dengan cara

sederhana, yaitu hanya direbus bersama air dan

menambahkan gula sedikit kedalamnya. Dari situ ia

memulai usahanya dan dalam menjalankan usahanya ini

beliau ingin memanfaatkan sumber daya masyarakat yang

ada agar lebih produktif, terutama ibu-ibu rumah tangga

yang tidak memiliki pekerjaan dan ingin menambah

penghasilan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Hj. Satimin

sebagai berikut :

“Awalnya karena saya suka mengkonsumsi

minuman atau makanan tradisional. Dulu yang ada

hanya posyandu lalu dari penyuluh pertanian

kecamatan pesanggrahan mengajak untuk membuat

kwt ini.”

Dengan melihat permasalahan tersebut Ibu Satimin

dengan penyuluh pertanian dari Kecamatan Pesanggrahan

mendiskusikan untuk membuat Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka.Kelompok ini dibentuk untuk

Page 64: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

52

memberikan kesempatan kepada ibu rumah tangga di

RW 02 Kelurahan Petukangan Selatan agar mendapatkan

pelatihan dalam program pemberdayaan yang dilakukan.

Tujuan utama dari pelatihan tersebut adalah meningkatkan

kemampuan dan kualitas kelompok dari sisi pembinaan,

pengelolaan, permodalan, dan pengembangan usaha

dalam pemberdayaan ekonomi. Pelatihan-pelatihan yang

dilakukan sepertibudidaya sayuran, budidaya tanaman

hias, penyuluhan KB dan bina keluarga remaja, bertani di

kota (urban farming), pelatihan penanaman buah dalam

pot (tambulampot), mengolah hasil pasca panen seperti

memproduksi minuman tradisional bir pletok dan

membuat kripik pisangserta cara pemasarannya. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Hj. Satimin :

“Selain untuk memberdayakan ibu-ibu rumah

tangga yang ada di kelurahan petukangan selatan

khususnya di wilayah rw.02, tujuan ini juga untuk

meningkatkan perekonomian ibu-ibu rumah tangga

lewat kegiatan yang kami lakukan.”

Pemberdayaan yang dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka adalah dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada terutama sumber

daya manusia yaitu ibu-ibu rumah tangga yang tidak

mempunyai pekerjaan atau hanya sebagai Ibu Rumah

Tangga dengan tujuan agar ibu – ibu rumah tangga dapat

mempunyai penghasilan tambahan. Oleh karena itu, dalam

bab ini akan dipaparkan hasil temuan tentang bagaimana

Page 65: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

53

tahapan-tahapan dalam proses pemberdayaan yang

dilakukan oleh Kelompook Wanita Tani (KWT)

Cempaka.

2. Tahapan-tahapan dalam Proses Pemberdayaan

anggota Kelompok

Untuk mencapai tujuan dalam proses pemberdayaan maka

diperlukan adanya tahapan-tahapan yang dilakukan. Jika

pemberdayaan dilihat dari proses yang berkesinambungan

(on going) sepanjang kelompok itu masih ingin melakukan

perubahan dan perbaikan, tidak hanya terpaku pada suatu

program saja. Dari hasil pengamatan yang dilakukan,

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka melakukan

tahapan-tahapan pemberdayaan masyarakat sebagai berikut :

1. Tahapan Persiapan (Engagement)

Pada tahap persiapan ini ada dua tahapan yang harus

dikerjakan, dua tahapan ini menjadi indikator pada

berjalannya proses persiapan. Ini menjadi sangat penting

karena tujuan dari tahapan ini adalah untuk menyamakan

pandangan mengenai cara pendekatan apa yang dipilih

untuk melakukan suatu pemberdayaan dan persiapan

lapangan yang menjadi indikator suksesnya suatu

Intervensi Komunitas di tingkat lokal. Tahapan tersebut

yaitu:

1) Tahapan Penyiapan Petugas, Yang dilakukan pada

tahapan ini pertama-tama Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka bersama Penyuluh Pertanian dari

Page 66: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

54

Kecamatan Pesanggrahan mengadakan penyuluhan,

misi dari penyuluhan ini adalah mewujudkan

kemandirian petani binaan Kecamatan Pesanggrahan.

Salah satu programnya adalah pembentukan

kelompok tani sebagai wadah petani untuk belajar

mengekspresikan kemampuannya. Dari kegiatan itu

masyarakat bisa menentukan minat atau ketertarikan

untuk berpartisipasi dalam Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Hj.

Satimin selaku Ketua Kelompok pada Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka dalam wawancara

pada tanggal 30 Maret 2019 :

“Awalnya karena saya suka mengkonsumsi

minuman atau makanan tradisional. Dulu yang ada

hanya posyandu lalu dari penyuluh pertanian

kecamatan pesanggrahan mengajak untuk membuat

kwt ini”.

Pada tahapan ini Ibu Hj.Satimin melakukan

pengamatan terhadap sasaran pemberdayaan yang

akan dilakukan dengan mengundang para ibu-ibu

rumah tangga yang ada di sekitar RW 02 Kelurahan

Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan untuk

memberikan pandangan tentang pembentukan

kelompok dan manfaat jika bergabung dengan

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka dengan

memanfaatkan sumber daya masyarakat yang ada

agar lebih produktif, terutama ibu-ibu rumah

Page 67: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

55

tanggayang tidak memiliki pekerjaan dan ingin

menambah penghasilan.

Pendapat yang hampir serupa juga di katakana

oleh Ibu Sri Hartati sebagai anggota dari Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka, Ibu Sri mengatakan:

“Ingin menambah pengetahuan dan menambah

penghasilan. Jadi dari pada saya dirumah saja

mending saya ikut gabung disini supaya ada

kegiatan”

2) Tahap Penyiapan Lapangan: Pada tahapan ini

Kelompok Wanita Tani melakukan upaya-upaya

dalam menentukan lokasi atau wilayah untuk

melakukan proses pemberdayaan serta menentukan

target dalam upaya pemberdayaan seperti yang

diharapkan. Hal ini Kelompok Wanita Tani Cempaka

membuat forum diskusi dengan masyarakat terutama

ibu-ibu rumah tangga, karena dalam tahapan ini

sangatlah penting adanya partisipasi masyarakat

dalam mengambil keputusan. Seperti yang dikatakan

oleh Ibu Hj. Satimin pada wawancara yang dilakukan

di tanggal 30 Maret 2019, beliau mengatakan :

“Dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada

di wilayah rw 02. Jadi lahan itu awalnya adalah

tempat pembuangan sampah, sehingga kita bersama

masyarakat melalui forum diskusi yang sebelumnya

sudah kita lakukan, kita berinisiatif untuk

memanfaatkan lahan tersebut karena lahan itu cukup

bisa kita gunakan untuk media penanaman bahan-

bahan untuk kegiatan kita. Dengan ini kita dapat

menentukan lokasi dimana kita bisa melakukan

Page 68: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

56

kegiatan-kegiatan kita dan juga kita dapat

mengetahui target yang menerima proses

pemberdayaan yang dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani Cempaka”.

Hasil forum diskusi dalam tahapan ini

menghasilkan sebuah penentuan lokasi, dalam proses

pemberdayaan masyarakat penentuan lokasi ini

dianggap penting serta sebagai hal utama dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan di Kelompok Wanita

Tani Cempaka

2. Tahapan Pengkajian (Assesment)

Pada tahapan ini Ibu Hj. Satimin bersama dengan

pendamping Kecamatan berusaha mengidentifikasi dan

mengkaji potensi wilayah, permasalahan yang dialami

oleh anggota kelompok, serta peluang-peluangnya.

Pengkajian masalah pertama-tama dilakukan untuk

melihat kebutuhan dan permasalahan anggota kelompok

yang tergabung di Kelompok Wanita Tani Cempaka.

Pendekatan yang dilakukan oleh Ibu Hj. Satimin

kepada anggota Kelompok Wanita Tani Cempaka dengan

teknik diskusi Kelompok. Dalam diskusi tersebut Ibu Hj.

Satimin memberikan pandangannya tentang pemanfaatan

wilayah yang bisa digunakan untuk menanam berbagai

macam tanaman. Ibu Hj. Satimin dan pendamping dari

kecamatan memberikan informasi kepada anggota atau

ibu-ibu rumah tangga mengenai manfaat dari wilayah

Page 69: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

57

yang bisa kita gunakan untuk menanam tanaman yang

nantinya dapat dimanfaatkan sebagai obat dan bahan

produksi bir pletok.

Hasil yang didapat dari diskusi tersebut adalah untuk

mempersiapkan ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar

menjadi anggota yang lebih kreatif dan membuat ibu-ibu

sadar akan permasalahan yang ada di wilayahnya juga

mempunyai keinginan untuk melakukan perubahan

terhadap perokonomian dan lingkungannya. Seperti yang

dikatakan oleh Ibu Hj. Satimin sebagai ketua kelompok

wanita tani pada wawancara tanggal 30 Maret 2019:

“Awalnya kita mengadakan diskusi bersama para

ibu-ibu sekitar dan disitu kita berikan materi serta arahan

dari pendamping kecamatan tentang bagaimana

penentuan lokasi yang bagus untuk penanaman tanaman

bahan-bahan kebutuhan memproduksi bir pletok”.

Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Sri Hartati sebagai

salah satu anggota Kelompok Wanita Tani Cempaka

dalam wawancara pada tanggal 15 April 2019:

“Saya diberikan materi ilmu pengetahuan tentang

bagaimana cara-cara memilih lokasi yang baik untuk

ditanamkan bahan-bahan pembuatan bir pletok. Seinget

saya waktu itu ada diskusi bareng dan dihadiri juga oleh

pendamping dari kecamatan”.

3. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau

Kegiatan

Dalam tahapan ini Kelompok Wanita Tani Cempaka

mengadakan rapat anggota yang biasa diadakan dalam

Page 70: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

58

minggu ke-2 disetiap bulan, dengan memberikan

kesempatan kepada ibu-ibu rumah tangga yang menjadi

calon penerima kegiatan agar lebih aktif dalam

memberikan suatu pendapat serta memutuskan bersama.

Dengan itu Kelompok Wanita Tani Cempaka dapat

mengetahui apa saja kendala yang dialami oleh anggota

dan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang mereka perlukan

dalam melakukan kegiatan-kegiatan di Kelompok Wanita

Tani Cempaka, khususnya pada pelestarian minuman

tradisional bir pletok. Hal ini dilakukan sebagai upaya

dalam mengatasi permasalahan yang dialami kelompok

dengan harapan dapat memikirkan beberapa alternatif

program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Hj. Latifah selaku sekertaris di

Kelompok Wanita Tani Cempaka:

“Masih banyak ibu-ibu disini yang belum bisa

menerima langsung materi dan pelatihan yang kita

berikan dalam kegiatan ini. Akhirnya ibu-ibu yang belum

bisa diajari langsung sama ibu-ibu yang sudah lebih

mengerti dengan cara melakukan diskusi bersama diluar

waktu kegiatan kita”.

Tahapan ini memiliki tujuan agar Kelompok Wanita

Tani Cempaka dapat menggambarkan rencana yang akan

mereka capai, juga memikirkan bagaimana cara agar

rencana tersebut bisa terlaksana dengan baik.

Page 71: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

59

4. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan

(Implementasi)

Pada tahapan ini Kelompok Wanita Tani Cempaka

merencanakan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh kelompok melalaui diskusi bersama anggota

kelompok.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mulai dari

pelatihan-pelatihan, praktik lapangan cara menanam

tanaman, cara memproduksi minuman tradisional bir

pletok hingga sistem pemasaran. Seperti yang dikatakan

oleh Ibu Hj. Latifah dalam wawancara pada tanggal 30

Maret 2019:

“Ada banyak kegiatan disini seperti budidaya

sayuran, budidaya tanaman hias, tambulampot (tanaman

buah dalam pot), penyuluhan kb, olahan hasil pasca

panen, dan yang terakhir pemasaran. Kalau untuk fokus,

kita fokus di kegiatan pemberdayaan”.

Adapun fokus pemberdayaan yang dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani Cempaka adalah kegiatan-

kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan potensi juga

kreatifitas ibu rumah tangga rw.02 dalam memproduksi

minuman tradisioanal bir pletok. Kegiatan tersebut

meliputi pemberian materi keterampilan, penyiapan lahan,

pelatihan pembuatan minuman tradisional bir pletok, serta

pengemasan dan pemasaran. Seperti yang disampaikan

oleh Ibu Sri Hartati:

Page 72: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

60

“Kegiatan yang kami lakukan seperti belajar

menanam, belajar memproduksi bahan makanan dan

minuman, belajar mengolah hasil pasca panen, dan

belajar mengemas hingga memasarkan”.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota Kelompok

Wanita Tani Cempaka di kebun setempat. Dipimpin oleh

Ibu Hj. Satimin selaku ketua dan beliau juga salah satu

orang yang paling berpengalaman dalam memproduksi

minuman tradisional bir pletok.

Kelompok Wanita Tani Cempaka juga mendapatkan

pelatihan serta pendampingan dari Suku Dinas Pertanian

dan Peternakan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Dalam

pelatihan tersebut Suku Dinas Pertanian dan Peternakan

Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan motivasi

kepada anggota, menggali potensi yang ada di dalam diri

masing-masing anggota, lalu mengembangkannya.

Page 73: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

61

Gambar 4.1 Suasana Ketika Pelatihan yang diadakan oleh Suku

Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Administrasi Jakarta

Selatan

Pelaksanaan kegiatan pelestarian minuman tradisional

bir pletok yang dilakukan para anggota Kelompok Wanita

Tani Cempaka terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya

pemberian materi keterampilan, penyiapan lahan, proses

pelestarian minuman tradisional bir pletok, serta

pengemasan dan pemasaran. asan.

Pemberian materi keterampilan

Pada tahapan ini anggota yang sudah masuk ke dalam

pelestarian minuman tradisional bir pletok akan diberikan

materi mengenai proses pembuatan minuman tradisional

bir pletok, dan bagaimana tata cara pembuatan minuman

tradisional bir pletok. Tahapan pemberian materi

Page 74: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

62

keterampilan ini wajib diikuti oleh para ibu rumah tangga

yang tergabung dalam anggota Kelompok Wanita Tani

Cempaka.

Pertemuan kegiatan pelestarian minuman tradisional

bir pletok biasa dilakukan setiap hari Selasa pada minggu

ke 1 dan ke 2 setiap bulannya.

Penyiapan lahan

Gambar 4.2 Lokasi Kebun Kelompok Wanita Tani Cempaka

Page 75: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

63

Dalam kegiatan pelestarian minuman tradisional bir

pletok, Kelompok Wanita Tani Cempaka juga

menyiapkan lahan kosong yang akan dijadikan tempat

untuk bercocok tanaman, sayur-sayuran, juga buah-

buahan.

Dan rempah-rempah yang digunakan dalam

pembuatan minuman tradisional bir pletok juga di tanam

di kebun Kelompok Wanita Tani Cempaka.

Dari sebagian lahan yang digunakan untuk di jadikan

tempat untuk bercocok tanaman, ada pula tempat untuk

diadakannya pertemuan atau tempat berkumpul.

Proses Pelestarian Minuman Tradisional Bir

Pletok

Pada tahap selanjutnya, anggota yang dianggap sudah

menguasai materi yang sebelumnya sudah diberikan,

langsung mempraktekannya. Berikut langkah-langkah

yang dilakukan dalam proses pelestarian minuman

tradisional bir pletok:

Pengupasan jahe, jahe dikupas kemudian dicuci

sampai bersih lalu dipotong kecil-kecil dan di

tiriskan.

Pemberian bumbu, bumbu-bumbu atau rempah-

rempah yang di perlukan juga di cuci sampai bersih.

Pengerebusan, masukkan air ke dalam panci

sebanyak empat liter air dan rebus air hingga

mendidih selama kurang lebih 30 menit dengan

pengapian yang cukup besar, setelah mendidih

Page 76: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

64

rebusan rempah-rempah disaring terlebih dahulu

kemudian masukan gula pasir. Dan yang perlu diingat

dalam memberikan gula pasir ini perbandingannya

untuk empat liter air cukup menggunakan gula pasir

sebanyak 1 kilogram.

Pengemasan dan Pemasaran

Setelah memasukkan gula pasir kedalam air rebusan,

tahapan selanjutnya adalah diaduk hingga rata dan setelah

itu bir pletok dapat dikemas. Kemasan yang Kelompok

Wanita Tani Cempaka pakai ini adalah botol beling.

Sebelum bir pletok dikemas, botol beling disterilkan

terlebih dahulu dengan cara dicuci dengan air panas.

Dari hasil kegiatan pelestarian minuman tradisional

bir pletok, Kelompok Wanita Tani Cempaka mampu

memproduksi bir pletok cair sebanyak 75 botol per

minggu, kegiatanusaha (produksi) dilaksanakan sebanyak

4 kali dalam sebulan, dengan hasil bir pletok cair

sebanyak 300 botol. Setelah itu Kelompok Wanita Tani

Cempaka melakukan pemasaran hasil produksi minuman

tradisional bir pletok. Pemasaran yang dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani Cempaka tidak terlalu sulit

karenapemasaran ini dilakukan dengan cara dijual kepada

masyarakat sekitar dan juga melalui kerjasama dengan

mitra luar, serta melalui pameran dan bazar yang

dilakukan oleh intstansi pemerintah dan swasta. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Hj. Satimin pada wawancara

tanggal 30 Maret 2019:

Page 77: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

65

“Biasanya kita menawarkan kepada masyarakat

sekitar sekalian menjelaskan manfaat dari minuman

tradisional ini, kita juga bisa menitipkan minuman ini ke

warung-warung sekitar dan kita jual pada saat ada bazar

atau event-event”.

Ibu Hj. Latifah selaku sekertaris di Kelompok Wanita

Tani Cempaka juga mengatakan hal yang sama:

“Melakukan penjualan di lingkungan sendiri, lalu

kalau ada bazar atau pameran kita biasa masukin kesitu”

Namun saat ini Kelompok Wanita Tani Cempaka

tidak memproduksi produk ini secara rutin, karena banyak

kegiatan lainnya maka produksi dilakukan dengan

disesuaikan oleh kondisi dan pemesanan.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dalam

hal ini hambatan yang sering dihadapi oleh anggota

kelompok seperti kurang mampunya para anggota

kelompok dalam memahami secara langsung materi yang

diberikan oleh pendamping Kecamatan dalam pelatihan

yang sudah dijalani. Hal ini dikatakan oleh Ibu Hj.

Satimin dalam wawancara pada tanggal 30 Maret 2019:

“Hambatan yang kita rasakan paling di awal-awal

doang sih, seperti misalnya pada awaktu memberikan

materi pelatihan kepada ibu-ibu yang masih belum paham

karena kan tipikal orang itu berbeda-beda yaa ada yang

cepet nangkep ada juga yang engga. Kalo selama

kegiatan produksi bir pletok ini alhamdulillah semua

Page 78: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

66

berjalan dengan lancar karena kita kompak bersama-

sama”.

Dan hambatan yang dikemukakan oleh Ibu Hj.

Latifah dalam wawancara pada tanggal 30 Maret 2019:

“Kendalanya kita sedikit susah memberikan materi

dan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga yang masih

awam”

5. Tahap Evaluasi

Memantau proses dan hasil kegiatan merupakan suatu

proses penilaian, pengkajian dan pemantauan kegiatan,

baik pelaksanaan maupun hasil dan dampaknya agar dapat

disusun proses perbaikan kalau diperlukan, dalam hal ini

Kelompok Wanita Tani Cempaka menggunakan diskusi

kelompok yang diadakan setiap bulannya dengan tujuan

membahas proses dan hasil kegiatan ini (evaluasi). Hal ini

dilakukan agar kegiatan kedepannya dapat berjalan lebih

baik lagi, dengan harapan dapat membentuk suatu

program yang dilakukan kelompok lebih mandiri dengan

memanfaatkan segala sumber daya yang ada. Pengawasan

ini juga melibatkan pihak pendamping Kecamatan dan

Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Kota administrasi

Jakarta Selatan sebagai pembina yang melibatkan anggota

lainnya terhadap kegiatan pertanian yang dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani Cempaka.

Page 79: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

67

6. Tahap Terminasi

Tahap ini berupa pendampingan untuk menyiapkan

masyarakat agar benar-benar mampu mengelola sendiri

kegiatannya. Sebagai fasilitator, Suku Dinas Pertanian dan

Peternakan Kota administrasi Jakarta Selatan selalu

mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani Cempaka untuk melihat perkembangan

dalam menjalani Tahapan ini. Hingga akhirnya, Suku

Dinas Pertanian dan Peternakan Kota administrasi Jakarta

Selatan melepas Kelompok Wanita Tani Cempaka karena

merasa Kelompok Wanita Tani Cempaka sudah bisa

mandiri dalam menjalani kegiatan ini. Sebagaimana yang

dikatakan oleh Ibu Hj. Satimin selaku anggota dari

Kelompok Wanita Tani Cempaka:

“Alhamdulillah yaa dengan pelatihan dan kegiatan

yang kita lakukan, kita sudah bisa menjadikan ibu-ibu

rumah tangga disini menjadi mandiri dan mereka sudah

bisa membuat usaha sendiri”.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibu Hj. Latifah

pada selaku sekertaris dari Kelompok Wanita Tani

Cempaka:

“Kelompok kita sudah mendapat sertifikat hasil

analisa AP4 (Agricurtural Product Processing Pilot

Plant) dari Kampus IPB (Institut Pertanian Bogor).

Sertifikat itu menyatakan kalau bir pletok yang kita

produksi itu aman untuk kesehatan”.

Page 80: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

68

B. Hambatan Proses Pemberdayaan Kelompok

Wanita Tani Cempaka

Hambatan Tahapan Pemberdayaan pada Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan.

Terdapat beberapa hambatan yang dirasakan oleh

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan

Petukangan Selatan di antaranya yaitu:

a. Bidang Produksi

Dalam bidang ini Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan

mengalami hambatan pada sektor kepemilikan lahan,

karena lahan yang selama ini mereka gunakan untuk

melakukan kegiatan masih menggunakan lahan

lingkungan RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan, yang

dimana lahan tersebut dahulunya adalah tempat

pembuangan sampah.Ibu-ibu rumah tangga yang

tergabung dalam anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan juga

mengalami kurangnya pengetahuan pemahaman akan

jenis lokasi yang baik untuk menanam tanaman dan

kurangnya motivasi dalam perawatan tanaman. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Hj. Satimin:

“Iyaa hambatan kita yaa itu tadi.. yang pertama itu

lahan yang kita gunakan ini masih milik kawanasan rw,

Page 81: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

69

teruss ibu-ibu disini juga masih belum paham mengenai

perawatan tanaman”

b. Bidang Pemasaran

Dalam bidang pemasaran, hambatan yang dirasakan

oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka ialah para

anggota masih sangat ketergantungan hanya dengan satu

mitra. Artinya jika suatu saat mitra tersebut mengalami

tingkat jual yang rendah, Kelompok Wanita Tani (KWT)

pun juga akan mengalami penurunan di bidang pemasaran

ini. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Hj. Latifah selaku

sekertaris di Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka:

“Hambatan dalam pemasaran paling kita masih

ketergantungan dengan satu pihak mitra yang kita pegang

untuk penjualan hasil produksi bir pletok. Itu terjadi

mungkin karena udah langganan kali yaa atau bisa juga

karena deket dari lokasi kebun”

Upaya dalam hal itu adalah Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan

harus menambah lagi mitra luar dengan tujuan agar bisa

mempercepat tingkat penjualan hasil produksi bir pletok.

Page 82: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

70

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Tahapan-tahapan Pemberdayaan Kelompok

Wanita Tani Cempaka

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini meggunakan

metodepenelitian kualitatif dimana nantinya temuan-temuan

yang sudah dibahas dalam bab sebelumnya yang kemudian

dikaitkan dengan teori-teori pemberdayaan yang digunakan

dalam penelitian ini. Penelitian ini mengkaji tentang proses

tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka Rw.02 Kelurahan Petukangan

Selatan, Kecamatan Pesanggrahan terhadap anggota atau ibu-

ibu rumah tangga yang ada di kawasan Rw.02 Kelurahan

Petukangan Selatan.

Mengacu pada tahapan pemberdayaan menurut Isbandi

Rukminto yang mana terdiri dari tahapan persiapan

(engagement), tahapan pengkajian (assesment), tahapan

perencanaan alternatif program atau kegiatan, tahapan

pelaksanaan program atau kegiatan (impelementasi), tahapan

evaluasi dan tahapan terminasi yang dimana berdasarkan

temuan peneliti tahapan pemberdayaan masyarakat di

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka telah berjalan

cukup baik.

Page 83: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

71

1. Tahap Persiapan (Engagement)

Pada persiapan ini sekurang-kurangnya ada dua

tahapan yang harus dikerjakan yaitu persiapan petugas

dan persiapan lapangan, hal ini dilakukan untuk

persamaan pandangan mengenai metode pendekatan apa

yang akan dilakukan dalam melakukan pemberdayaan.

a. Tahapan Penyiapan Petugas:Pada tahapan ini

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka melakukan

persiapan petugas melalui penyuluhan, misi dari

penyuluhan ini adalah mewujudkan kemandirian

petani binaan. Tujuan dari kegiatan ini membentuk

minat dan ketertarikan individu.

b. Tujuan Persiapan Lapangan:berdasarkan hasil

temuan lapangan dalam hal ini peneliti melihat

adanya persiapan yang dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka dalam melakukan

pemberdayaan masyarakat. Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka melakukan penentuan

lokasi/wilayah untuk melakukan proses

pemberdayaan serta menentukan target dalam upaya

pemberdayaan seperti yang diharapkan.

Page 84: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

72

2. Tahap Pengkajian (Assesment)

Pada tahap ini, mengidentifikasi dan mengkaji potensi

wilayah dilakukan secara kelompok dengan teknik

diskusi. Ibu Hj. Satimin bersama dengan tim pendamping

dari Kecamatan berusaha mengidentifikasi dan mengkaji

potensi wilayah, dan permasalahan yang dialami oleh

anggota kelompok.Pengkajian ini dilakukan untuk melihat

permasalahan anggota kelompok yang tergabung dalam

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka.Selanjutnya Ibu

Hj. Satimin bersama dengan pendamping dari Kecamatan

melakukan diskusi dengan anggota kelompok yang

tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka untuk memberikan pandangan tentang

pemanfaatan wilayah yang mereka punya agar bisa

digunakan untuk menanam berbagai macam tanaman yang

nantinya dapat dimanfaatkan sebagai obat dan bahan

produksi bir pletok.

3. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau

Kegiatan

Perencanaan kegiatan kelompok yang dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka berdasarkan

kesepakatan bersama melalui rapat anggota yang biasa

dilakukan pada minggu ke-2 disetiap bulannya. Dalam

rapat ini ketua kelompok berperan sebagai pemimpin

rapat dan mewajibkan para anggota kelompok untuk

berperan aktif dalam memikirkan permasalahan yang

Page 85: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

73

mereka hadapi serta mencari solusi untuk permasalahan

tersebut. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar

kegiatan-kegiatan yang direncanakan sesuai dengan

kebutuhan bersama. Selain itu perencanaan kegiatan yang

akan dilakukan juga disesuaikan dengan konidisi yang

sedang terjadi di Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka.

Berdasarkan temuan lapangan yang telah dibahas

pada. Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka mencari

alternatif kegiatan ketika kegiatan tersebut sudah berjalan,

sebenarnya akan lebih baik jika Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka memikirkan beberapa alternatif kegiatan

atau solusi ketika sedang merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan.

4. Tahapan Pelaksanaan Program atau Kegiatan

(Implementasi)

Dalam proses pemberdayaan yang dilakukan, tahap

ini merupakan salah satu tahap terpenting. Dalam tahap

ini Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sebelumnya sudah

direncanakan dan disepakati dalam rapat anggota

kelompok. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan yang ada di Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka. Berdasarkan pada temuan

lapangan yang dibahas pada (Bab IV 2019, 62) kegiatan

Page 86: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

74

yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

adalah sebagai berikut:

a) Peningkatan potensi anggota dalam memproduksi

minuman tradisional bir pletok:Kegiatan ini diikuti

oleh seluruh anggota kelompok dengan metode

pelatihan dan pendampingan. Pelatihan produksi

dipimpin oleh Ibu Hj. Satimin selaku ketua

kelompok. Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

juga mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari

Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Kota

Administrasi Jakarta Selatan, pelatihan ini dilakukan

mulai dari pemberian materi keterampilan sampai

dengan pengemasan dan pemasaran.

Jika dilihat dari hasil produksi minuman tradisional

bir pletok yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka dimana Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka mampu memproduksi bir pletok cair sebanyak

75 botol per minggu, kegiatan usaha (produksi) ini

dilaksanakan sebanyak 4kali dalam sebulan dengan hasil

bir pletok sebanyak 300 botol. Dengan ini bisa dikatakan

bahwa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka dan Suku Dinas

Pertanian dan Peternakan Kota Administrasi Jakarta

Selatan berjalan dengan efektif.

Page 87: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

75

b) Sistem pemasaran:Berdasarkan tujuan pemberdayaan

yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka, yaitu ingin memberdayakan ibu rumahh

tangga dan membuat ibu rumah tangga menjadi

mempunyai penghasilan tambahan, maka pada

pemberdayaan ini diberikan juga pelatihan berupa

pemasaran.

Sistem pemasaran yang dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka bisa dibilang tidak begitu

sulit karena hanya dilakukan dengan cara dijual kepada

masyarakat sekitar dan juga melalui kerjasama dengan

mitra luar, serta melalui pameran dan bazar yang

dilakukan oleh intstansi pemerintah dan swasta.

5. Tahapan Evaluasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada,

pada tahap ini Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

melibatkan seluruh anggota kelompok yang diadakan

dalam sebulan sekali dengan teknik diskusi kelompok. Hal

ini dilakukan karena partisipasi anggota kelompok sangat

penting dalam melakukan pengawasan kegiatan. Pada

tahap ini mempunyai tujuan agar kegiatan kedepannya

dapat berjalan dengan baik dan lebih mandiri denganm

memanfaatkan sumber daya yang ada.

6. Tahapan Terminasi

Merujuk pada, Pada tahapan ini Suku Dinas Pertanian

dan Peternakan Kota administrasi Jakarta Selatan sebagai

fasilitator dalam proses pemberdayaan yang dilakukan

Page 88: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

76

oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka melepas

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka karena merasa

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka sudah bisa

mandiri dalam menjalani kegiatan ini.

B. Hambatan Proses Pemberdayaan Kelompok

Wanita Tani Cempaka

Seperti yang dijelaskan oleh Mu‟arifuddin dalam

penelitiannya tentang pemberdayaan masyarakat di

kelompok tani meliputi beberapa bidang diantaranya:

1. Bidang Produksi

2. Bidang Pemasaran

Dari hasil penelitian, penulis melihat hambatan yang

terjadi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan yaitu pada Bidang

Produksi dan Bidang Pemasaran. Dengan ini mengacu

pada teori yang sudah ada pada Bab II dan temuan data

yang dijelaskan pada Bab IV, penulis dapat menganalisi

terkait hambatan yang dialami oleh Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan sebagai berikut:

a. Hambatan di Bidang Produksi

Pada hambatan ini Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan

mengalami hambatan pada sektor kepemilikan lahan.

Kelompok Wanita Tani mengalami hambatan ini karena

lahan yang mereka gunakan selama ini sebelumnya adalah

Page 89: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

77

tempat pembuangan sampah. Selain itu, ibu-ibu rumah

tangga yang tergabung dalam anggota Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan ini juga mempunyai hambatan dalam menjalankan

kegiatan yaitu masih kurangnya pengetahuan atau

pemahaman dalam menentukan lokasi yang baik dan

kurangnya motivasi dalam perawatan tanaman.

Dengan adanya hambatan tersebut, Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan perlu lagi mengadakan pertemuan yang lebih

intensif dengan Suku Dinas Pertanian dan Peternakan

Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan tujuan agar ibu-

ibu rumah tangga yang tergabung dalam anggota

Kelompok Wanita Tani dapat menambah ilmu dan

pengetahuan terkait penentuan lokasi dan perawatan

tanaman.

b. Hambatan di Bidang Pemasaran

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan hanya menjalin kerja sama

kepada satu mitra saja, hal ini yang menjadi hambatan

untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) di bidang

pemasaran. Yang menjadi hambatan adalah ketika mitra

tersebut tidak memiliki pelanggan yang tetap, itu akan

berdampak kepada tingkat penjualan hasil produksi bir

pletok.

Page 90: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

78

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah melalui proses observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi pada bagian ini peneliti akan menuangkan

simpulan dari penelitian mengenai Pemberdayaan

Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW. 02 Kelurahan Petukangan Selatan simpulan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka melakukan

pemberdayaan terhadap ibu-iburumah tangga di

kawasan Rw.02 Kelurahan Petukangan Selatan,

Kecamatan Pesanggrahan. Dengan adanya Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka, ibu-ibu rumah tangga

yang ada di RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan

menjadi memiliki akses dan kesempatan dalam

menambah ilmu pengetahuan dalam bertani maupun

mengolah hasil pasca panen serta keterampilan.

Dalam melakukan pemberdayaan tersebut Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka melakukan beberapa

tahapan-tahapan dalam proses pemberdayaan, mulai

dari tahapan penyiapan petugas dimana dalam tahap

ini Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka

melakukan penyiapan petugas melalui penyuluhan,

Page 91: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

79

tahapan persiapan lapangan dalam tahap Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka melakukan penentuan

lokasi/wilayah untuk melakukan proses pemberdayaan

serta menentukan target dalam upaya pemberdayaan

yang diharapkan. Setelah itu Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka melakukan tahapan pengkajian

dimana tahapan ini adalah untuk mengkaji

permasalahan dan kebutuhan yang dialami oleh

anggota kelompok tahapan perencanaan alternatif

program atau kegiatan, tahapan perencanaan program

atau kegiatan, tahapan evaluasi dan tahapan terminasi.,

Hambatan Pemberdayaan juga dirasakan oleh

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka dalam

melakukan kegiatan pemberdayaan, dimana hambatan

tersebut adalah Hambatan di Bidang Produksi dan

Hambatan di Bidang Pemasaran.

2. Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Kota

administrasi Jakarta Selatan yang berperan sebagai

fasillitator atau pendamping dalam kegiatan yang

dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka melakukan tugasnya sebagai motivator,

pendamping memotivasi para anggota kelompok agar

selalu mau untuk mengembangkan pengetahuan dan

potensi yang ada di dalam dirinya menjadi lebih baik.

Pendamping memberikan beberapa materi dalam

pelatihan yang rutin dilaksanakan, materi tersebut

Page 92: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

80

seperti alih fungsi lahan dan manfaat dari wilayah

yang bisa kita gunakan untuk menanam tanaman yang

nantinya dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini

ditujukan untuk merangsang para anggota agar bisa

terampil dalam melihat kebutuhan serta permasalahan

yang mereka hadapi sehingga para anggota dapat

mencari solusi dari masalah tersebut.

B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan dari

kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi. Maka

dari itu penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi

banyak pihak dan penelitian-penelitian selanjutnya.

Sehubung dengan hal tersebut, maka implikasinya adalah:

1. Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka merupakan

sebuah kelompok tani yang menjadi wadah bagi para

perempuan atau ibu-ibu rumah tangga yang tidak

memiliki pekerjaan di kawasan Rw.02 Kelurahan

Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka berdasarkan kebutuhan yang dialami

oleh anggota kelompok. Dengan adanya Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka para ibu-ibu rumah tangga

dapat belajar dan menambah ilmu pengetahuan dalam

bertani maupun mengolah hasil pasca panen serta

keterampilan dengan harapan dapat meningkatkan

Page 93: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

81

kesejahteraan, perekonomian keluarga, dan kehidupan

yang lebih baik.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

dalam sebuah kelompok atau komunitas sebagai upaya

dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada disekitarnya

dan kemampuan yang secara maksimal. Maka perlu

adanya penelitian lebih baik secara kualitatif maupun

kuantitatif.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, berikut saran untuk pengurus

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka dan peneliti

selanjutnya:

1. Di karenakan masih kurangnya partisipasi masyarakat

khususnya perempuan atau ibu rumah tangga di RW 02

dalam kegiatan yang dilakukan Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka maka peneliti menyarankan supaya

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka bisa

mensosialisasikan adanya kelompok ini untuk

mengajak lebih banyak perempuan atau ibu rumah

tangga yang ada di RW 02 agar kualitas sumber daya

manusia dan sumber daya alam di sekitarnya bisa

dikembangkan dan dimanfaatkan ke arah yang lebih

baik lagi.

Page 94: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

82

2. Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka diharapkan

dapat mereaktualisasi pengurus dan melatih para

anggota lainnya karena struktur kepengurusan masih

sama sejak awal berdirinya kelompok ini, dan

Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka juga dapat

meresmikan lahannya yang selama ini kelompok pakai

kepada pemilik lahan agar nantinya kelompok bisa

mencari alternatif lain untuk lahan yang digunakan

ketika lahan yang sekarang akan dipakai oleh

pemiliknya.

Page 95: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

83

DAFTAR PUSTAKA

Adi Rukminto, Isbandi 2001. Pemberdayaan pengembangan

masyarakat dan intervensi komunitas. Jakarta: Universitas

Indonesia

Bariadi, Lili. 2005. Zakat dan Wirausaha. Jakarta: Pustaka

Amora.

Bungin, Burhan. 2012. Penelitian Kualitatif: Komunikasi,

Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarat: Prenada Media Grup (Kencana).

Didik, F. 2013. Cara Membuat Bir Pletok Khas Betawi Hangat

Berkhasiat Dan Sehat. Resep Masakan Internasional ,

(http//www.menuinternasional.com). di akses pada 1

Desember 2019

Gunawan, Imam. 2001. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan

Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanah, Siti. 2013. “Pemberdayaan Perempuan Melalui

Kegiatan Ekonomi Berkeadilan (Simpan Pinjam Syariah

Perempuan).”

Mardikanto M.S, Totok. 2013. Pemberdayaan Masyarakat.

Bandung: Alfabeta.

Muslim, Aziz. 2012. Dasar-Dasar Pembangunan Masyarakat.

Yogyakarta: Samudra Biru

Page 96: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

84

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Isi

dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pendit, S Nyoman (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar

Perdana. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya

Rustanto, Dr. Bambang. 2015. Penelitian Kualitatif Pekerjaan

Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Soetomo. 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunarjati, Ari. 2000. Perempuan Yang Menuntun: Sebuah

Perjalanan Inspirasi dan Kreasi. Bandung: Ashoka

Indonesia.

Watson, D.L., Tregerthan, G.D., Frank, J. 1984. Social

Psychology, Science and Application. United States of

America: Scott, Foresman, and Company

Page 97: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

LAMPIRAN

Transkip wawancara

Wawancara 1

Hari dan Tanggal : Sabtu, 30 Maret 2019

Nama : Hj. Sunarti Satimin

Jabatan : Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW. 02 Kelurahan Petukangan Selatan.

Bagaimana awal berdirinya

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Awalnya karena saya suka

mengkonsumsi minuman dan

makanan tradisional. Dulu

yang ada hanya posyandu lalu

dari penyuluh pertanian

kecamatan pesanggrahan

mengajak membuat kwt ini.

Apa tujuan dan visi misi dari

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Selain untuk memberdayakan

ibu – ibu rumah tangga yang

ada di kelurahan petukangan

selatan khususnya di wilayah

rw.02, tujuan ini juga untuk

meningkatkan perekonomian

ibu – ibu rumah tangga lewat

kegiatan yang kami lakukan.

Page 98: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Apa kegiatan dan fokus utama

dari Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Kegiatan yang kita lakukan

ada penanaman tanaman

hydroponik, tambulampot

(tanaman buah dalam pot),

mengolah hasil pasca panen

seperti kripik singkong, instant

jahe, dan pengolahan minuman

tradisional bir pletok. Kalau

untuk fokus yaa semua

kegiatan bisa dibilang kami

fokuskan.

Mengapa kegiatan pelestarian

minuman tradisional bir

pletok menjadi kegiatan yang

utama di Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Karena lewat kegiatan ini kami

bisa melestarikan budaya

betawi dan juga bahan – bahan

untuk kegiatan itu mudah kita

dapati. Melalui kegiatan ini

kita juga bisa mendapatkan

penghasilan.

Page 99: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Bagaimana tahapan

pemberdayaan yang

dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Kalau ngomongin tahapan

pemberdayaan yaa.. disini

tahapan yang kita lakukan itu

awalnya kita mengumpulkan

semua anggota kelompok, lalu

kita berikan arahan kepada

mereka bagaimana cara – cara

menentukan lokasi penanaman

seperti jenis tanah yang cocok

untuk ditanamkan bahan –

bahan kebutuhan produksi bir

pletok. Setelah itu kita juga

melakukan pengawasan ketika

sedang memproduksi bir

pletok dengan tujuan agar

kegiatan ini berjalan dengan

baik.

Bagaimana cara Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan dalam memasarkan

hasil pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Biasanya kita menawarkan

kepada masyarakat sekitar

sekalian menjelaskan manfaat

dari minuman tradisional ini.

Kita juga bisa menitipkan

minuman ini ke warung –

warung sekitar atau kita jual

pada saat ada bazar.

Page 100: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Bagaimana cara Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan dalam menentukan

lokasi ?

Dengan memanfaatkan lahan

kosong yang ada di wilayah rw

02. Jadi lahan itu awalnya

adalah tempat pembuangan

sampah, sehingga kita

bersama masyarakat melalui

forum diskusi yang

sebelumnya sudah kita

lakukan, kita berinisiatif untuk

memanfaatkan lahan tersebut

karena lahan itu cukup bisa

kita gunakan untuk media

penanaman bahan-bahan untuk

kegiatan kita. Dengan ini kita

dapat menentukan lokasi

dimana kita bisa melakukan

kegiatan-kegiatan kita dan juga

kita dapat mengetahui target

yang menerima proses

pemberdayaan yang dilakukan

oleh Kelompok Wanita Tani

Cempaka.

Perkembangan apa saja yang

sudah dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Alhamdulillah yaa dengan

pelatihan dan kegiatan yang

ada disini kita sudah bisa

membuat ibu – ibu rumah

Page 101: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

tangga yang ada disini menjadi

lebih mandiri dan mereka

sudah bisa membuat usaha

sendiri.

Apa saja kendala atau

hambatan yang dirasakan oleh

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Kendala yang kita rasakan

paling di awal – awal doang

sih. Seperti misalnya pada

waktu memberikan pelatihan

kepada ibu – ibu yang masih

belum paham karena kan

tipikal orang itu berbeda –

beda yaa ada yang cepet

nangkep ada juga yang engga.

Paling itu aja sih..

Apa saja dampak dari proses

pemberdayaan pelestarian

minuman tradisional bir

pletok ?

Dampak itu kan ada yang

positif ada juga negatif yaa..

karena kegiatan kita disini itu

membuahkan hasil jadi

dampak yang terjadi hanya ada

dampak positif. Dampak

positifnya sih Alhamdulillah

ibu – ibu disini jadi bisa

mempunyai keterampilan yang

lebih sehingga mereka bisa

mendapatkan penghasilan

Page 102: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

tambahan dari hasil kegiatan

pelestarian bis pletok ini.

Apa harapan anda untuk

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW. 02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Harapan saya untuk Kelompok

ini semoga semakin kompak

dan terus menjadi kelompok

tani yang membanggakan.

Kalau untuk pelestarian bir

pletok semoga kegiatan ini

terus berlanjut dan terus

menghasilkan bir pletok yang

berkualitas dengan tujuan

untuk mempertahankan budaya

betawi.

Peneliti Informan

Page 103: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Wawancara II

Hari dan Tanggal : Sabtu, 30 Maret 2019

Nama : Hj. Latifah

Jabatan : Sekertaris Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan.

Bagaimana awal berdirinya

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Waktu itu awalnya dari

pertemuan ibu – ibu pkk,

posyandu terus oada akhirnya

terbentuklah kwt ini.

Apa tujuan dan visi misi dari

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Untuk memberdayakan ibu –

ibu rumah tangga dan

menambah wawasan serta

keahlian dalam bertani dan

dalam mengolah hasil pasca

panen.

Apa kegiatan dan fokus utama

dari Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Ada banyak kegiatan disini

seperti budidaya sayuran,

budidaya tanaman hias,

tambulampot (tanaman buah

dalam pot), penyuluhan kb,

olahan hasil pasca panen, dan

Page 104: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

yang terakhir pemasaran.

Kalau untuk fokus kita fokus

di Pemberdayaan Masyarakat.

Mengapa kegiatan pelestarian

minuman tradisional bir

pletok menjadi kegiatan yang

utama di Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Karena kita ingin terus

mempertahanan budaya

betawi.

Bagaimana tahapan

pemberdayaan yang dilakukan

oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Contoh tahapan yang kita

lakukan adalah mengumpulkan

ibu – ibu rumah tangga dan

memberikan materi pelatihan

serta penyiapan lahan untuk

penanaman bahan – bahan

pembuatan bir pletok seperti

jahe, kayu manis, dll.

Bagaimana cara Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan dalam memasarkan

hasil pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Melakukan penjualan di

lingkungan sendiri, lalu kalau

ada bazar atau pameran kita

biasa masukin kesitu.

Page 105: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Perkembangan apa saja yang

sudah dilakukan oleh

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Kelompok kita sudah

mendapatkan sertifikat hasil

analisa AP4 (Agricultural

Product Processing Pilot Plant)

dari Kampus IPB. Sertifikat itu

menyatakan kalau bir pletok

yang kita produksi itu aman

untuk kesehatan.

Apa saja kendala atau

hambatan yang dirasakan oleh

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Kendalanya paling Cuma

susah aja sih memberikan

materi dan pelatihan ke ibu –

ibu rumah tangga yang masih

awam.

Apa saja dampak dari proses

pemberdayaan pelestarian

minuman tradisional bir

pletok ?

Alhamdulillah kita dan para

ibu – ibu rumah tangga yang

lainnya dapat bertambah

wawasannya tentang membuat

minuman tradisional bir pletok

dan dapat menambahkan

penghasilan.

Apa harapan anda untuk

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW. 02

Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Harapan saya agar tetap

menjadi yang terbaik aja sih

simple.

Page 106: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Peneliti Informan

Wawancara III

Hari dan Tanggal : Senin, 15 April 2019

Nama : Sri Hartati

Jabatan : Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan.

Apa yang anda ketahui tentang

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Saya mengetahui kelompok

ini sebagai tempat untuk

mendapatkan illmu. Ilmu

pertanian, cara menanam,

macam – macam tanaman

sayur, obat, dan juga

keterampilan. Selain

kelompok ini memanfaatkan

lahan kosong untuk

sarananya, disini kita juga bisa

mendapatkan penghasilan.

Page 107: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Apa tujuan anda masuk

menjadi anggota Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Ingin menambah pengetahuan

dan menambah penghasilan.

Jadi dari pada saya dirumah

saja mending saya ikut

kegiatann disini.

Kegiatan apa saja yang anda

lakukan di Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Saya melakukan banyak

kegiatan contohnya seperti

belajar menanam, belajar

memproduksi bahan makanan

dan minuman, belajar

mengolah hasil pasca panen,

dan belajar memasarkan.

Bagaimana partisipasi anggota

kelompok dalam

mengembangkan kelompok ?

Yaa salah satu caranya adalah

dengan semangat mengikuti

kegiatan yang ada di

Kelompok Wanita Tani.

Perubahan apa saja yang anda

rasakan setelah menjadi

anggota Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Menambag wawasan serta

ilmu pengetahuan untuk diri

saya sendiri tentunya.

Page 108: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Bagaimana tahapan

pemberdayaan yang dilakukan

oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Yang saya rasakan sihh saya

diberikan materi ilmu

pengetahuan tentang

bagaimana cara – cara

memilih jenis lokasi yang baik

untuk ditanamkan bahan –

bahan pembuatan bir pletok

ini.

Apa saja dampak

pemberdayaan yang diberikan

oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Dampaknya positif. Seperti

misalnya saya bisa

mendapatkan penghasilan

walaupun tidak banyak yaa

seenggaknya bermanfaat buat

saya.

Apa saja kendala atau

hambatan yang anda rasakan

dalam menjalankan program

pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Kendalanya oaling kalau

lagibanyak produksi tetapi ada

beberapa ibu – ibu anggota

yang lain tidak bisa datang, itu

bikin kita jadi keteter mas..

Apa harapan anda untuk

Kelompok Wanita Tani dan

Pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Harapannya agar minuman ini

bisa dikenal seluruh

masyarakat Indonesia dan bir

pletok ini makin disukai

banyak orang.

Peneliti Informan

Page 109: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Wawancara IV

Hari dan Tanggal : Senin, 15 April 2019

Nama : Yani

Jabatan : Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan.

Apa yang anda ketahui tentang

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Kelompok ini tuh suatu

kumpulan ibu – ibu yang

didalamnya terdapat struktur

organisasiyang jelas, ada

ketua, ada wakil, sekertaris,

dll. Di kelompok ini kita

dikasih kesempatan untuk bisa

belajar mengenai pertanian,

hasil pasca panen, produksi

sampai cara pemasarannya.

Apa tujuan anda masuk

menjadi anggota Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Saya pribadi sih ingin bisa

memiliki penghasilan

tambahan

Page 110: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Kegiatan apa saja yang anda

lakukan di Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Kalau lagi ada penyuluh

dataeng kita diberikan

penyuluhan, kumpul bareng

ibu – ibu yang lainnya, kadang

kalau sore saya suka nyiramin

tanaman yang ada di kebun

Kelompok Wanita Tani.

Bagaimana partisipasi anggota

kelompok dalam

mengembangkan kelompok ?

Menurut saya dengan giat dan

semangat tinggi kalau lagi ada

kegiatan – kegiatan gitu...

Perubahan apa saja yang anda

rasakan setelah menjadi

anggota Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Alhamdulillah saya

mendapatkan banyak ilmu

disanaa

Bagaimana tahapan

pemberdayaan yang dilakukan

oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Ini menurut saya aja yaa,

karena saya ga begitu paham

betul mengenai tahapan

pemberdayaan. Menurut saya

Kelompok Wanita Tani

memberikan tahapan yang

berupa memberikan semua

materi dan cara – cara

memproduksi bir pletok ini

Page 111: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

dengan sedetail mungkin

Apa saja dampak

pemberdayaan yang diberikan

oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Dampaknya saya bisa

mendapatkan penghasilan

Apa saja kendala atau

hambatan yang anda rasakan

dalam menjalankan program

pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Kendala buat saya pribadi sih

saya gabisa langsung

menerima dan menangkap apa

yang kelompok berikan, mesti

harus dijelaskan beberapa kali

dulu mas..

Apa harapan anda untuk

Kelompok Wanita Tani dan

Pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Harapan saya tentunya

semoga keompok ini bisa

terus bertahan supaya semakin

banyak lagi ibu – ibu rumah

tangga di daerah sini yang

bisa memperoleh banyak ilmu

dan pelajaran dari kelompok

ini.

Peneliti Informan

Page 112: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Wawancara V

Hari dan Tanggal : Senin, 15 April 2019

Nama : Wuriyaningsih

Jabatan : Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02 Kelurahan Petukangan Selatan.

Apa yang anda ketahui

tentang Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Ini merupakan kelompok yang

menyediakan kesempatan kita

supaya dapat pengetahuan

tentang tanaman buah dalam

pot, dan produksi olahan hasil

panen. Intinya tuh

pemberdayaan buat ibu – ibu

disini biar bisa bantu

pendapatan keluarga juga.

Apa tujuan anda masuk

menjadi anggota Kelompok

Wanita Tani (KWT) Cempaka

RW.02 Kelurahan Petukangan

Selatan ?

Tujuan saya ingin belajar

terkait ilmu tentang cara

bertani dan ingin

memberdayakan diri sendiri

juga.

Page 113: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Kegiatan apa saja yang anda

lakukan di Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Menanam dan praktek

membuat makanan dari kebun

sendiri

Bagaimana partisipasi anggota

kelompok dalam

mengembangkan kelompok ?

Lebih berusaha lagi dalam

memproduksi minuman

tradisional bir pletok

Perubahan apa saja yang anda

rasakan setelah menjadi

anggota Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Kepandaian, pengalaman, dan

penghasilan dapur lancar hehe

Bagaimana tahapan

pemberdayaan yang dilakukan

oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Disini kita diajarkan untuk

gimana cara memilih tekstur

tanah yang cocok untuk

ditanamkan bahan – bahan

untuk pembuatan bir pletok,

setelah itu diajarkan juga cara

memproduksinya dan cara

memasarkannya juga.

Page 114: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Apa saja dampak

pemberdayaan yang diberikan

oleh Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan Selatan

?

Dampaknya sangat terasa

untuk diri sendiri, yaitu

banyak kita dapat ilmu disini

Apa saja kendala atau

hambatan yang anda rasakan

dalam menjalankan program

pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Hambatannya sih paling kan

namanya kita disini masih

sama sama belajar yaa paling

agak susah di mengerti aja

sih..

Apa harapan anda untuk

Kelompok Wanita Tani dan

Pelestarian minuman

tradisional bir pletok ?

Harapannya supaya minuman

khas betawi ini tidak hilang

atau tidak kalah dengan

minuman yang baru. Untuk

kelompok ini agar selalu

diberikan keberkahan

Peneliti Informan

Page 115: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Hasil Observasi

NO Tanggal Kegiatan Tempat

1 14

Desember

2018

Berkunjung ke Kebun

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan untuk mengikuti

kegiatan bercocok tanam

sekaligus berbincang

dengan ibu – ibu anggota

yang sedang mengamati

tanaman yang ditanam di

Kebun KWT, sekaligus

membuka omongan dan

meminta izin melakukan

penelitian dengan Ibu. Hj.

Sunarti Satimin selaku

ketua Kelompok.

Kebun

Kelompok

Wanita Tani

(KWT)

Cempaka

RW.02

Kelurahan

Petukangan

Selatan.

2 30 Maret

2019

Berkunjung ke Kebun

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan dalam rangka ingin

berbincang – bincang

mengenai proses

pemberdayaan yang

Kebun

Kelompok

Wanita Tani

(KWT)

Cempaka

RW.02

Kelurahan

Petukangan

Page 116: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani melalui

kegiatan Pelestarian Bir

Pletok.

Selatan.

3 30 Maret

2019

Masih di Kebun Kelompok

Wanita Tani (KWT)

Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan. Setelah mengikuti

kegiatan dan berbincang –

bincang dengan ketua

kelompok , sekarang

melakukan wawancara

terkait sejarah berdirinya

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka, proses

pemberdayaan yang

dilakukan oleh Kelompok

Wanita Tani (KWT)

Cempaka melalui kegiatan

pelestarian minuman

tradisional bir pletok.

Kebun

Kelompok

Wanita Tani

(KWT)

Cempaka

RW.02

Kelurahan

Petukangan

Selatan.

4 15 April

2019

Berkunjung ke Kebun

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Kebun

Kelompok

Wanita Tani

(KWT)

Page 117: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Selatan untuk melakukan

wawancara kepada Ibu Sri

Hartati sebagai anggota

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka

mengenai pemberdayaan

yang dilakukan Kelompok

Wanita Tani (KWT)

Cempaka melalui kegiatan

pelestarian minuman

tradisional bir pletok.

Cempaka

RW.02

Kelurahan

Petukangan

Selatan.

5 17 April

2019

Berkunjung ke Kebun

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan untuk melakukan

wawancara kepada Ibu

Yani sebagai anggota

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka

mengenai pemberdayaan

yang dilakukan Kelompok

Wanita Tani (KWT)

Cempaka melalui kegiatan

pelestarian minuman

tradisional bir pletok.

Kebun

Kelompok

Wanita Tani

(KWT)

Cempaka

RW.02

Kelurahan

Petukangan

Selatan.

Page 118: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

6 18 April

2019

Berkunjung ke Kebun

Kelompok Wanita Tani

(KWT) Cempaka RW.02

Kelurahan Petukangan

Selatan untuk melakukan

wawancara kepada Ibu

Wuriyaningsih sebagai

anggota Kelompok Wanita

Tani (KWT) Cempaka

mengenai pemberdayaan

yang dilakukan Kelompok

Wanita Tani (KWT)

Cempaka melalui kegiatan

pelestarian minuman

tradisional bir pleto yang ia

rasakan.

Kebun

Kelompok

Wanita Tani

(KWT)

Cempaka

RW.02

Kelurahan

Petukangan

Selatan.

Page 119: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

DOKUMENTASI

Kegiatan wawancara dengan Ibu Hj. Satimin sebagai Ketua,

Ibu Hj. Latifah sebagai Sekertaris, dan Ibu Sri dan Ibu Yani

sebagai Anggota Kelompok Wanita Tani

Page 120: TAHAPAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · usaha serta sebagai pekerjaan yang menghasilkan. Beda halnya dengan Kelompok

Kegiatan pertemuan rutin bersama pihak Suku Dinas

Pertanian dan Peternakan Kota Administrasi Jakarta Selatan