TAHAP PROCUREMENT DAN SERAH TERIMA ASET NUWSPnuwsp.id/download/pelatihan/pelatihan/Modul4_Tahap...5....

45
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT AIR MINUM Bahan untuk Peatihan Pembekalan Field Assistant (FA) NATIONAL URBAN WATER SUPPLY PROJECT TAHAP PROCUREMENT DAN SERAH TERIMA ASET NUWSP

Transcript of TAHAP PROCUREMENT DAN SERAH TERIMA ASET NUWSPnuwsp.id/download/pelatihan/pelatihan/Modul4_Tahap...5....

  • KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

    DIREKTORAT AIR MINUM

    Bahan untuk Peatihan Pembekalan Field Assistant (FA)

    NATIONAL URBAN WATER SUPPLY PROJECT

    TAHAP PROCUREMENT DAN SERAH TERIMA ASET NUWSP

  • TUJUAN PEMBELAJARAN

    TAHAP PROCUREMENT DAN SERAH TERIMA ASET

    1. Menyebutkan tahapan kegiatan

    2. Menyebutkan mekanisme pemantauan progres

    kegiatan

    3. Melakukan pencatatan dan prosedur pelaporan

    permasalahan yang terjadi

  • OUTLINE

    I. Tahap Pengadaan Barang dan Jasa

    1.1 Dasar Hukum Pengadaan NUWSP

    1.2 Prosedur Pengadaan NUWSP

    1.3 Misprocurement Pengadaan NUWSP

    1.4 Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia

    1.5 Harmonisasi Peraturan Pengadaaan Indonesia

    1.6 Lampiran II Permen PUPR No 07/Prt/M/2019 Tentang Standar Dan Pedoman

    Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia

    II. Tahap Konstruksi

    2.1 Persiapan Kontruksi

    2.2 Pelaksanaan Kontrsuksi

    2.3.Uji Coba (Sub Sistem dan Sistem)/Comissioning

    2.4 Proses Serah Terima Hasil Pekerjaan (STHP)

    2.5 Masa Pemeliharaan

    III. Tahap Serah Terima Aset3.1 Serah Terima Aset Barang Milik Negara (BMN) Paket NUWSP

    OUTLINE

  • Sumber :Sub Bab 5.1.1. PMM NUWSP

    ▪ World Bank’s Guidelines: Procurement under IBRD Loans and IDA

    Credits (Januari 2011, revisi Juli 2014);

    ▪ Guidelines:Selection and Employment of Consultants Under IBRD

    Loans and IDA Credits & Grants by World Bank Borrowers (Januari

    2011, revisi Juli 2014);

    ▪ Procurement Plan yang telah disusun oleh Kementerian Pekerjaan

    umum dan Perumahan dan disetujui oleh Bank Dunia;

    ▪ Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah khusus untuk pengadaan barang, jasa

    konstruksi dan jasa lainnya dengan metode National Competitive

    Bidding (NCB) dan mengacu pada ketentuan tambahan (NCB Annex)

    yang ada di dalam Loan Agreement.

    Apabila terjadi perbedaan ketentuan atau peraturan antara World

    Bank’s Guidelines dengan Perpres 54/2010, maka peraturan

    pengadaan Bank Dunia yang berlaku.

    DASAR HUKUM PENGADAAN

    Prosedur pengadaan

    barang/jasa untuk NUWSP

    yang sebagian ataupun

    seluruh sumber

    pembiayaannya berasal

    dari dana pinjaman IBRD

    akan dilaksanakan sesuai

    dengan:

  • Sumber :Sub Bab 5.1.1. PMM NUWSP

    PROSEDUR PENGADAAN NUWSP

    E-procurement dalam SPSE hanya bisa digunakan untuk

    pengadaan barang, jasa dan layanan nonkonsultansi dengan

    metode NCB dengan menggunakan harmonisasi dokumen

    pelelangan standar NCB seperti yang telah disepakati oleh

    Bank Dunia dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

    Harmonisasi dokumen lelang NCB ini juga telah ditetapkan

    melalui Perka LKPP No.21 Tahun 2015.

  • Sumber :Sub Bab 5.1.5. PMM NUWSP

    MISPROCUREMENT PENGADAAN NUWSP

    a. Pemasangan advertensi tidak dilakukan dengan

    benar karena asimetri informasi bahkan

    mengarah pada rekanan terbatas atau iklan

    tersebut hanya ada pada koran dengan jumlah

    eksemplar terbatas saja yang tidak sesuai

    dengan peraturan koran nasional dengan

    jangkauan dan oplah yang dikeluarkan Bank

    Dunia;

    b. Pengadaan dengan metode yang berbeda yang

    telah tercantum dalam Procurement Plan;

    c. Pengadaan yang dilaksanakan tidak tercantum

    dalam Procurement Plan.

    Misprocurement adalah terminologi khusus

    yang digunakan oleh Bank Dunia untuk

    menyatakan bahwa Bank Dunia tidak dapat

    membiayai pembayaran/pengeluaran-

    pengeluaran untuk belanja barang,

    pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, serta

    jasa konsuItan yang dilaksanakan tidak

    sesuai dgn prosedur pengadaan yang telah

    ditetapkan di dalam PMM, termasuk dasar

    peraturan yang melandasinya; dan tidak

    sesuai dengan Procurement Plan yang telah

    disetujui oleh Bank Dunia pada setiap tahun

    anggaran. Beberapa contoh penyimpangan

    prosedur, misalnya:

  • PERATURAN STATUS

    PERPRES No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Berlaku

    PERPRES No 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan ke Empat atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    Dicabut

    PERPRES No 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan ke Tiga atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    Dicabut

    PERPRES No 172 Tahun 2012 Tentang Perubahan ke Dua atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    Dicabut

    PERPRES No 70 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    Dicabut

    PERPRES No 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dicabut

    PENGATURAN BARANG DAN JASA INDONESIA

  • HARMONISASI PENGATURAN BARANG DAN JASA

    INDONESIA

    PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2019 TENTANG STANDAR DAN

    PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA

    PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2019 TENTANG STANDAR DAN

    PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA

    PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NO 21 TAHUN 2015.

    PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NO 21 TAHUN 2015.

    PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

    PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

    PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

    PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

    PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

    PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

    World Bank’s Guidelines: Procurement under IBRD Loans and IDA Credits

    (Januari 2011, revisi Juli 2014);

    World Bank’s Guidelines: Procurement under IBRD Loans and IDA Credits

    (Januari 2011, revisi Juli 2014);

    STANDAR DOKUMEN PENGADAAN BIN-KON – WB V 4.3. (digunakan NUWSP)

    STANDAR DOKUMEN PENGADAAN BIN-KON – WB V 4.3. (digunakan NUWSP)

  • Standar Dokumen Pemilihan Secara Elektronik( D O K U M E N K U A L I F I K A S I )

    PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

    Sumber: JDIH Kementerian PUPR

    A. Metode Tender , Prakualifikasi

    B. Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File , Sistem Harga Terendah, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

    C. Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File , Sistem Harga Terendah, Kontrak Lumsum

    D. Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File , Sistem Harga Terendah, Kontrak Harga Satuan

    E. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Harga Terendah Ambang Batas, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

    F. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Harga Terendah Ambang Batas, Kontrak Lumsum

    G. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Harga Terendah Ambang Batas, Kontrak Harga Satuan

    H. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

    I. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Lumsum

    J. Metode Tender, Pascakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Harga Satuan

    K. Metode Tender, Prakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

    L. Metode Tender, Prakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Lumsum

    M. Metode Tender, Prakualifikasi, Dua File , Sistem Nilai, Kontrak Harga Satuan

    PERMEN PUPR No 07/PRT/M/2019 TENTANG STANDAR DAN

    PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA

  • (Informasi Data Pelaksanaan konstruksi dapat

    diperoleh di Tim Supervisi dan atau Direksi Teknis)

    Pelaksanaan Konstruksi mencakup kegiatan :

    2.1 Persiapan Pelaksanaan Kontruksi

    2.2 Pelaksanaan Konstruksi, Pengawasan dan Uji Material

    2.3 Uji Coba Sistem (Commisioning Test)

    2.4 Serah Terima Hasil Pekerjaan (STHP)

    2.5 Masa Pemeliharaan

    TAHAP KONSTRUKSI

  • Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Kontruksi terdiri dari :

    a. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

    b. Penyerahan Lapangan/Lokasi Pekerjaan

    c. Rapat Persiapan Kontrak (Pre Construction Meeting/PCM)

    d. Pemeriksaan Awal Lapangan Bersama (Mutual Check 0/MC0)

    e. Mobilisasi Tenaga Kerja, Material, dan Peralatan

    PERSIAPAN PELAKSANAAN KOSNTRUKSI

    Didalam Rapat PCM antara lain dilakukan

    pembahasan :

    • Pasal-pasal Dalam Kontrak

    • Penyusunan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)

    • Tata cara pelaksanaan pekerjaan

    • Program mutu (Rencana Mutu Kontrak/RMK)

    • Gambar Kerja (Shop Drawing), dll

  • NO URAIAN

    PEKERJAAN

    IDENTIFIKASI

    BAHAYA

    SASARAN

    K3

    PROYEK

    PENGENDALIAN

    RISIKO K3

    PROGRAM

    SUMBER

    DAYA

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1

    1

    Mobilisasi /

    Demob Peralatan

    - Lalu lintas rawan

    terhadap kemacetan

    - Tertabrak, Terserempet

    - Terbalik

    - Terjatuh dari alat Berat

    2

    Pekerjaan Beton

    - Terkena Besi Beton

    - Terjatuh dari bangunan

    - Tertimpa Material

    - Terkena Peralatan Kerja

    3

    Pekerjaan Galian

    Tanah

    - Terkena alat berat

    - Tertimbun tanah

    buangan

    - Terkena Longsoran Batu

    - Tertimpa material

    - Terjatuh

    4

    Pekerjaan Pintu Air

    - Terkena alat

    - Tertimpa material

    - Terjatuh

    - Tersetrum listrik

    - Terkena percikan las

    5 Pekerjaan Jalan - Terkena alat

    Dibuat oleh penyedia jasa (Kontraktor, dibahas dan

    dan ditetapkan oleh PPK pada saat pembahasan

    (Pre Construction Meeting)

    RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

    KONTRAK (RK3K)

  • Sumber: JDIH Kementerian PUPRTata Cara Penjaminan Mutu Dan

    Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi

    Pelaksanaan pekerjaan dimulai setelah pengukuran dan pematokan oleh penyedia jasa

    dengan mengajukan permohonan pelaksanan pekerjaan (Request for work).

    Lingkup Utama Penyedia Jasa Dalam Menjalankan Pelaksanaan Kontruksi :

    2.2.1 Pengendalian Mutu (bahan, pekerjaan), Pengendalian mutu dilaksanakan selama

    pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan dokumen kontrak (spesifikasi teknis)

    2.2.2. Pengendalian Waktu. Dalam hal waktu erat kaitannya dengan biaya yang

    merupakan dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi selain mutu,

    karena biaya yang akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya

    dengan waktu pelaksanaan pekerjaan

    PELAKSANAAN KONSTRUKSI

  • FORM PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

  • FORM PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

  • PENGENDALIAN WAKTU

    Kurva SProyek :

    Kabupaten :

    25%

    50%

  • FORM PROGRESS PELAKSANAAN FISIK

  • Show Cause Meeting ( SCM ) atau Rapat Pembuktian Keterlambatan pada

    proyek konstruksi. Show Cause Meeting ( SCM ) diadakan oleh Pejabat Dinas

    terkait dalam hal ini PPK. Rapat diadakan dikarenakan adanya kondisi kontrak

    kerja yang dinilai kritis dan berpotensi waktu pelaksanaan tidak sesuai

    dengan schedule yang telah dibuat.

    Karena kontrak dinyatakan kritis dalam hal penanganan pekerjaan maka

    kontrak kritis harus dilakukan dengan rapat pembuktian Show Cause Meeting

    ( SCM ).

    Pejabat Dinas dalam hal ini PPK harus memberikan peringatan tertulis

    kepada kontraktor mengenai keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan

    PENGENDALIAN WAKTU (KONTRAK KRITIS)

  • Jika terjadi keterlambatan progress fisik :

    1. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% – 70% dari kontrak), selisih

    keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan

    lebih besar 10%;

    2. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), selisih

    keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan

    lebih besar 5%;

    3. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), selisih

    keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan

    kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

    KATEGORI KONTRAK KRITIS

  • MEKANISME KONTRAK KRITIS

  • • Uji Coba Operasional (commissioning) adalah serangkaian pengujian yang dilakukan

    dari awal hingga akhir proses penyelenggaran SPAM yang bertujuan untuk melihat

    kinerja/output, baik kualitas dan kuantitas yang direncanakan sudah tercapai atau belum

    tercapai

    • Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan fisik dan barang telah selesai dan sebelum

    dilakukan PHO

    • Pengujian awal merupakan rangkaian running test yang sebelumnya telah dilakukan trial

    test atau pengujian secara individu terhadap masing-masing komponen/alat dan IPA

    dilakukan oleh penyedia jasa

    • Uji coba operasional merupakan kelanjutan dari kegiatan running test

    • Hasil uji coba dituangkan dalam bentuk berita acara uji coba operasional

    (commissioning)

    UJI COBA/COMMISSIONING

  • PEMANTAUAN PROSES COMMISSIONING

  • PEMANTAUAN PROSES COMMISSIONING

  • PEMANTAUAN PROSES COMMISSIONING

  • SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

    SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN (STPP)/PROVISIONAL HAND OVER (PHO)SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (SATP)/FINAL HAND OVER (FHO)

  • MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

    (PHO & FHO)

  • PERSYARATAN ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL

    PEKERJAAN

    1. Dokumen Pengadaan Dan Dokumen Kontrak

    2. Dokumen Addendum Kontrak, Contract Change Order (Cco) (Jika Ada)

    Laporan :1. Harian, Mingguan, Bulanan , Kemajuan

    Pekerjaan Fisik2. Komitmen Implementasi

    Smk-3 Konstruksi DnaLingkungan

    1. Surat Permohonan Tertulis Dari Penyedia Jasa UntukPho/Stpp Dan Fha/Stap Kepada Ppk

    2. Surat Penetapan Pejabat Pphp3. Laporan Hasil Penilaian Lapangan4. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi Oleh Ppk

    Kepada Pa/Kpa5. Berita Acara Kelengkapan Pemeriksaan PersyaratanAdministrasi Dan Teknis6. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan

    Persyaratan Administrasi : Kelengkapan dokumen yang harusdipenuhi untuk menunjukkan setiap tahapan sudah dilaksanakan

    PERSYARATAN SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN (ADMINISTRASI)

  • Persyaratan Teknis : Persyaratan yang harus dipenuhi karena terkait dengan mutu pekerjaan

    PERSYARATAN SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN (TEKNIS)

  • MASA PEMELIHARAAN

  • FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN

    ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

    ADATIDAK

    ADA

    DALAM

    PROSES

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    A DOKUMEN PERENCANAAN

    1 Tersedia Gambar desain

    a. DED yang di syahkan

    b. As Built Drawing

    2 Spesifikasi Teknis

    B DOKUMEN PENGADAAN & DOKUMEN KONTRAK

    1 Dokumen seleksi/dokumen pengadaan jasa konstruksi;

    2 Tersedia Dokumen kontrak dan adendum kontrak

    3 Dokumen RAB

    C LAPORAN

    1 Laporan Berkala/Rutin

    Laporan Harian

    Laporan Mingguan

    Laporan Bulanan

    Laporan kamajuan pelaksanaan fisik konstruksi

    Laporan kemajuan penyerapan keuangan

    2 Laporan implementasi komitmen SMK-3 konstruksi dan lingkungan;

    3 Laporan Uji Mutu

    4Laporan uji coba pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit

    pelayanan dan fasilitas mekanis dan elektris SPAM;

    5Berita acara kemajuan pekerjaan konstruksi (100%) ditandatangani oleh

    pelaksana kontruksi, konsultan pengawas dan direksi teknis;

    6

    Surat Permohonan tertulis dari Penyedia jasa konstruksi (kontraktor)

    kepada PPK untuk pelaksanaan Serah Terima Pertama Pekerjaan

    (STPP)/PHO

    7 Surat Penetapan Panitia Serah Terima Hasil Pekerjaan

    PERSYARATAN ADMINISTRASI STPP & STAP

    NO PROSES TAHAP SERAH TERIMA HASIL PEKERJAANJADWAL

    RENCANA

    KONDISI SAAT

    PENGECEKAN PERIODE

    PEMANTAUAN

    ISU

    STRATEGIS

    TINDAK

    LANJUTKETERANGAN

    FORM : PS 05a

    Nama PDAM/PERUMDA :

    Kabupaten/Kota :

    Provinsi :Hari/Tanggal :

  • FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN

    ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

  • FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN

    ADMINISTRASI SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

  • FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN

    TEKNIS SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

  • FORM PEMANTAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN

    TEKNIS SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

  • Pemda (Bupati/Walikota) Pemerintah Pusat Balai PPW

    Dokumen

    Pengadaan:pelelangan

    Pemda; LPSE

    Pihak ke 3/Kontraktor/

    Pelaksana Konstruksi Bantuan Stimulan

    Balai PPW : DPA, PPK,

    Pengadaan/Lelang

    Kementerian PUPR : Bupati/Walikota

    Dirjen CK Kemen PUPR : melakukan Penilaian aset

    yang akan diserahterimakan

    Menyampaikan laporan ke PPK

    Pengelola Barang, Pencatatan aset di Kemen

    PUPR

    Laporan Pencatatan Aset di Menteri PUPR Up Sekjen (Bag. Pengelolaan BMN &

    Layanan Pengadaan Kemen. PUPR

    Berita Acara Serah Terima;Laporan; Surat Perjanjian

    Kement. PU dgn Pemda (Walikota/Bupati)

    Pelaksanaan Konstruksi Program Bantuan Stimulan

    Menerima Surat Minat, Proposal Teknis, usulan

    kegiatan stimulan, pemenuhan RC

    Finalisasi usulan kegiatan disetujui

    CPMU

    Laporan ke KementerianKeuangan :

    penghapusan aset

    Tim Konsultan NUWSPVerifikasi, Reviu, Koordinasi, Advokasi, Pendampingan, Monitoring,

    Evaluasi, Pelaporan

    Surat Keputusan Walikota/Bupati serah terima aset pd PDAM

    Inrfastrusktur SPAM terbangun (100 %) : Comisioning test, FHO,BA Penyelesaian pekerjaan

    Pengoperasian dan Pengelolaan Aset Terbangun

    oleh Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota)/PDAM Bantuan kegiatan

    stimulan

    Tim Penilai dan Evaluasi : SK Dirjen

    PDAM menerima Hibah Prasarana dan Sarana

    Penyediaan Air Minum Program NUWSP

    12

    3

    4 5

    6

    78

    9

    10

    9a

    9b

    11

    12

    III. SERAH TERIMA ASET BMN

    ALUR PENGUSULAN KEGIATAN HINGGA SERAH TERIMA ASET

  • TAHAP SERAH TERIMA ASET

    MEKANISME SERAH TERIMA ASET

  • TAHAP SERAH TERIMA ASET

    MEKANISME SERAH TERIMA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN

    DARI BALAI PPW KE PDAM

  • FORM PEMANTAUAN STATUS DOKUMEN ASET

  • FORM PEMANTAUAN STATUS DOKUMEN ASET

  • FORM PEMANTAUAN STATUS DOKUMEN ASET

  • 1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 2

    Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D)

    2. Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 Tentang Penetapan Proyek Selesai.

    3. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Tentang

    Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    5. Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan

    Konstruksi

    6. Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan

    Barang Milik Negara

    7. Perka LKPP No.21 Tahun 2015 tentang Harmonisasi Standar Dokumen Pengadaan Untuk Pekerjaan

    Konstruksi Melalui Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung Dengan Metode Paska Kualifikasi Satu

    Sampul (National Competitive Bidding/NCB) Dengan Sumber Dana Dari Bank Dunia

    DASAR HUKUM

  • Suatu paket konstruksi sudah mendapatkan status selesai 100%, dengan komponen kegiatan

    sebagai berikut :

    1. Pembuatan Sumur Sewelut

    2. Pembuatan Sumur Mrican

    3. Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi

    Setelah dilakukan identifikasi status dokumen, Dokumen Kontrak, SPMK, DED/RAB, Shop Drawing

    sudah disyahkan (ditandatangi). Sedangkan :

    - As Built Drawing Pembuatan Sumur Sewelut sudah diterima PPK dan sudah di syahkan

    - As Built Drawing Sumur Mrican sudah diterima PPK tetapi belum ditandatangai kontraktor

    - As Built Drawing Sumur Mrican belum diterima PPK

    Tahapan kegiatan lainnya, yaitu penilaian asset dan pencatatan asset di Kementerian PUPR sudah

    dilakukan

    SOAL LATIHAN

  • TUGAS

    Tugas :

    Dibagi 3 kelompok ( tugas mandiri), masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang

    - Kelompok I mengisi form PS 02 (Status Dokumen asset)

    - Kelompok II mengisi form PS 03 (Tahapan serah terima asset)

    - Kelompok III menganalisa apakah kondisi tersebut bisa dilakukan serah terima aset

  • TERIMA KASIH

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATJL. PATTIMURA NO. 20, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, INDONESIA - 12110