1

Tahap Grading: Laporan Penilaian

CV. Mandiri Alor Lestari Alam (Mala Tours - Trip Organizer) Alor, Nusa Tenggara Timur Oktober 2017

Disusun oleh Tim Assessor Signing Blue Maulita Sari Hani Ayu Ginanjar Syukur

SIGNING BLUE (WWF-Indonesia) Jalan Pemuda I No. 2, Kel. Renon, Denpasar 80226, Bali – Indonesia Tel. : +62 361 222 726 Email : signingblue@wwf.id Web : www.signingblue.com

2

Daftar Isi

RINGKASAN EKSEKUTIF...............................................................................................................................................................................3

INFORMASI UMUM ....................................................................................................................................................................................4

TUJUAN PENILAIAN ....................................................................................................................................................................................5

NILAI KESELURUHAN ..................................................................................................................................................................................5

METODE ....................................................................................................................................................................................................8

Sistem Penilaian .........................................................................................................................................................................................8

Pengumpulan data .....................................................................................................................................................................................9

Sumber informasi .......................................................................................................................................................................................9

Sumber lain ................................................................................................................................................................................................9

EVALUASI DETAIL ..................................................................................................................................................................................... 10

1. PRINSIP LINGKUNGAN ..................................................................................................................................................................... 11

2. PRINSIP SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA ................................................................................................................................................ 17

3. PRINSIP: PENGELOLAAN YANG EFEKTIF ............................................................................................................................................ 20

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................................................................................................................ 22

3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penilaian terhadap kegiatan dan paket wisata yang disajikan oleh Mala Tours dilakukan pada 28-30 Oktober 2017 di Alor – NTT dimana penilai

ikut serta dalam tur Ibu Penyu. Proses ini merupakan tahapan pertama dari seluruh rangkaian Signing Blue, dimana hasil penilaian akan

digunakan sebagai dasar untuk mengetahui seberapa jauh praktik kepariwisataan bahari bertanggung jawab telah dilakukan. Hasil penilaian

menunjukkan bahwa Mala Tours telah menerapkan praktik pariwisata yang bertanggung jawab dengan skor seperti di bawah ini:

Dari tiga prinsip penilaian, Mala Tours memiliki:

- Skor tertinggi pada prinsip Sosial-Ekonomi-Budaya – untuk mempromosikan budaya setempat dan peningkatan usaha lokal (dengan hasil 80% untuk Starfish 1, Starfish 2, Starfish 4, dan Starfish 5. Sementara Starfish 3 masih 60%)

- Prinsip Pengelolaan yang efektif –kesehatan, keamanan dan manajemen ketenagakerjaan (100% dengan catatan pada starfish 1, 75% starfish 2, 25% starfish 3, 71% starfish 4, dan 82% starfish 5)

- Pada prinsip Lingkungan – dengan tujuan edukasi konservasi dan pengurangan jejak ekologis (Skor tertinggi pada prinsip ini hanya mencapai 83% pada Starfish 1)

Berdasarkan persentasi di atas, berikut adalah deskripsi dari nilai tersebut

- Mala Tours memiliki fokus kegiatan wisata pada sumber daya lokal, keterlibatan masyarakat dalam menciptakan pemberdayaan dan promosi produk lokal

- Kegiatan wisata yang bertanggung jawab sudah dilakukan namun belum maksimal

- Perlunya peningkatan manajamen sistem internal dan eksternal untuk peningkatan kualitas pelayanan dan kapasitas ketrampilan

Dari deksripsi diatas, beberapa hal yang menjadi perbaikan adalah

- Kegiatan konservasi energi dalam aktivitas operasional wisata serta keterlibatan dalam tata kelola dan advokasi di lokasi/destinasi tujuan wisata

- Penyediaan materi serta pelatihan bersertifikasi dalam mendukung sistem manajemen, kegiatan pelayanan wisata bertanggung jawab, dan operasional berkelanjutan untuk internal dan eksternal (mitra)

Dengan demikian, secara keseluruhan Mala Tours diapresiasi dengan Starfish 2 yang mengindikasi Mala Tours telah mendemonstrasikan

komitmen yang untuk menerapkan praktik-praktik terbaik pariwisata bahari yang bertanggung jawab.

4

Keseluruhan skor yang didapat adalah:

Prinsip Starfish 1 1

Starfish 2 Starfish 3 Starfish 4 Starfish 5

Lingkungan 83% 61% 28% 22% 17% Sosial-ekonomi-budaya 80% 80% 60% 80% 80% Pengelolaan yang efektif 100% 75% 25% 71% 82%

TOTAL 88% 72% 38% 58% 59%

INFORMASI UMUM

Nama Perusahaan (klien) CV. Mandiri Alor Lestari Alam (Mala Tours)

Tipe usaha Tours Operator

Wilayah cakupan bisnis - Unit yang dinilai: Wilayah Alor - Destinasi lain: Papua, Borneo & Israel

Pengelolaan destinasi wisata

- Rencana Pengelolaan & Zonasi SAP Selat Pantar dan laut sekitarnya di Kabupaten Alor 2013-2033.

Otoritas pengelola wisata - Pemerintah Kabupaten Alor - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Jumlah karyawan 3 orang

Jumlah pengunjung/ tahun ± 400 orang

5

TUJUAN PENILAIAN Tujuan dilakukannya proses penilaian adalah untuk mengevaluasi capaian perusahan terhadap standar kegiatan kepariwisataan bahari yang

bertanggung jawab di Indonesia, serta untuk menentukan posisi perusahaan dalam level Signing Blue, serta untuk melakukan pengembangan

dalam program perbaikan kepariwisataan bahari (Marine Tourism Improvement Program/ MTIP).

Tujuan:

1. Untuk menentukan posisi perusahaan dalam Signing Blue

2. Untuk mengembangkan rencana kerja dalam Marine Toursism Improvement Program (MTIP)

NILAI KESELURUHAN Hijau : terpenuhi

Kuning : terpenuhi sebagian (masih terdapat beberapa dokumen verifikasi yang belum dilengkapi)

Merah : belum terpenuhi

Putih : tidak relevan

S 1-5 : starfish 1-5

6

Kategori Kriteria Indikator Score

S1 S2 S3 S4 S5

1. Lingkungan

1.1. Biodiversity 1.1.1 Edukasi Konservasi

1.1.1.1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam mengelola ekosistem

laut/darat dan konservasi satwa.

1 1 1 1 1

1.1.1.2. Tersedianya pembiayaan untuk konservasi di wilayah kerja (Corporate Social Responsibility)

1 1 0 0 0

1.1.2. Berinteraksi dengan satwa yang dilindungi dan terancam punah

1.1.2.1. Tidak terdapat kegiatan yang mengancam satwa dan merusak ekosistem laut /darat

1 1 1 1 0

1.1.2.2. Tidak ada atraksi wisata ilegal/ barang yang terbuat dari satwa laut dan darat dari jenis dilindungi dan terancam punah, serta memahami langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat bertemu dengan satwa yang terluka/ terdampar/ terjerat/ tidak sengaja tertangkap saat beraktivitas wisata

1 1 0 1 1

1.1.2.3. Berpartisipasi dalam menginformasikan temuan ancaman terhadap satwa dan habitatnya (tangkapan non- target, hewan terdampar, perburuan ilegal, interaksi fisik, dsb)

1 0 0 0 0

1.1.3 Penggunaan jangkar

1.1.3.1. Penggunaan jangkar dan/ mooring buoy dengan bertanggung jawab 1 1 1 0 0

1.1.4. Terwujudnya tata kelola wilayah tujuan wisata yang efektif dan bertanggung jawab

1.1.4.1. Pengembangan, perencanaan, dan pelaksanaan tata kelola wilayah tujuan wisata yang bertanggung jawab

0 0 0 0 0

1.1.4.2 Terdapat informasi maupun promosi mengenai produk/ fasilitas wisata

yang bertanggung jawab

1 1 0 0 0

1.2. Jejak ekologi

1.2.1. Pengelolaan makanan

1.2.1.1. Selektif memilih material kemasan untuk pengurangan sampah 1 1 0 0 0

1.2.1.2 Penggunaan produk seafood yang ramah lingkungan 1 0 0 0 0

1.2.1.3. Penggunaan produk makanan lokal dalam rangka mengurangi carbon footprint

1 1 0 1 1

1.2.2. Penghematan Energi dan Air

1.2.2.1. Penerapan kegiatan penghematan dan konservasi energi listrik 0 0 0 0 0

1.2.2.2. Penerapan kegiatan penghematan dan konservasi bahan bakar fosil 1 1 0 0 0

1.2.2.3. Penerapan kegiatan penghematan dan konservasi air 1 0 0 0 0 1.2.3 Pengelolaan sampah dan limbah berbahaya

1.2.3.1. Memiliki kebijakan dan menerapkan kegiatan manajemen sampah. 1 1 0 0 0 1.2.3.2 Memiliki sistem pengelolaan limbah berbahaya selama proses kegiatan dan/ aktivitas bahari (limbah minyak, oli, bahan bakar bekas perahu, baterai, cat kedap air)

1 1 0 0 0

1.2.4 Polusi dan pencemaran

1.2.4.1 Pengurangan polusi suara dan cahaya selama kegiatan wisata 1 1 0 0 0

7

2. Sosial-Ekonomi-Budaya

2.1 Kesetaraan dan Nilai Sosial

2.1.1 Keterlibatan dalam usaha masyarakat/ komunitas lokal

2.2.1.1. Peningkatan usaha lokal melalui promosi dan kemitraan 0 0 0 0 0

2.1.2. Menghargai nilai-nilai local

2.2.1.2. Dukungan terhadap program kewirausahaan masyarakat/komunitas lokal di lokasi kegiatan wisata

1 1 0 1 1

2.2.2 Keterlibatan dalam pengelolaan pariwisata

2.2.2.1. Adanya kontrol masyarakat lokal dalam merencanakan dan mengambil keputusan dalam tahapan kebijakan pengelolaan pariwisata

1 1 1 1 1

2.2.1 Keterlibatan dalam usaha masyarakat/ komunitas lokal

2.2.1.1. Peningkatan usaha lokal melalui promosi dan kemitraan 1 1 1 1 1

2.2.2 Involvement in toursism management

2.2.1.2. Dukungan terhadap program kewirausahaan masyarakat/komunitas lokal di lokasi kegiatan wisata

1 1 1 1 1

3. Pengelolaan yang Efektif

3.1 Legalitas 3.1.1 Kepatuhan hokum

3.1.1.1 Sistem pengelolaan usaha yang transparan, terstruktur, dan akuntabel 1 1 3.2 kesehatan dan keselamatan

3.2.1 Kesehatan dan keselamatan dalam pengelolaan usaha

3.2.1.1 Memiliki mekanisme internal meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja

1 1 0 1 1

3.2.1.2 Memiliki peralatan dasar standar dan relevan untuk kesehatan dan keselamatan serta daftar kontak darurat/penting

1 1

3.3 Ketenagakerjaan

3.3.1 Tenaga Kerja 3.3.1.1 Legalitas tenaga kerja 1 3.3.1.2 Komposisi tenaga kerja Warga Negara Indonesia (WNI) dan asing 1 0 0 0 0

3.3.2 Perlindungan anak dan perempuan

3.3.2.1 Bebas pekerja anak 1 1 3.3.2.2 Menghargai hak-hak karyawan perempuan yang berkeadilan 1 1

3.3.3 Hak-hak pekerja

3.3.3.1 Hak-hak dan fasilitas yang didapatkan oleh pekerja sesuai peraturan Perundang-undangan dan aturan lokal yang berlaku

1 1

3.3.4. Kemitraan, keanggotaan dan relasi dalam usaha pariwisata Indonesia

3.3.4.1. Perusahaan tergabung dan aktif dalam asosiasi pariwisata yang relevan dan diakui di Indonesia

0 0

3.3.5. Pembekalan edukasi dan keterampilan

3.3.5.1. Peningkatan kapasitas/pelatihan karyawan sesuai bidang dan tanggung jawabnya

1 0 0 0 0

3.4. Kualitas pelayanan, Kepuasan Tamu, dan Branding

3.4.1. Pemahaman mengenai pelayanan kepada tamu/mitra kerja

3.4.1.1. Pemahaman mengenai pelayanan kepada tamu/mitra kerja 1 1 0 1 1

8

METODE

Kepatuhan perusahaan untuk melaksanakan proses penilaian diukur oleh standar wisata bahari yang bertanggung jawab dari WWF-Indonesia.

Perusahaan memiliki pilihan untuk menggunakan jasa konsultan atau tim tourism WWF-ID untuk melaksanakan penilaian. Setelah hasil didapat,

sebuah rencana kerja akan dikembangkan bersama oleh tim Signing Blue dan perwakilan perusahaan untuk menjadi dasar Program Peningkatan

Wisata Bahari (Marine Toursism Improvement Program – MTIP).

Keterangan penilaian dari standar Starfish Signing Blue:

Hasil penilaian diperoleh berdasarkan tingkat komitmen, kesediaan untuk menerapkan praktik-praktik terbaik dalam usaha wisata bahari, serta

upaya untuk mengedukasi dan mempengaruhi pihak terkait lain untuk berpartisipasi dalam wisata bahari yang bertanggung jawab. Hasil

penilaian dikategorikan dari Starfish 1 (tahap awal) sampai Starfish 5 (tahap tertinggi).

Starfish 1: Menunjukkan pengetahuan dan komitmen atas usaha atau praktik pariwisata yang bertanggung jawab

Starfish 2: Menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menerapkan praktik-praktik terbaik dalam sektor bisnis (penerapan minor atau kurang dari

50% staf internal berkomitmen dan menerapkan praktik-praktik terbaik)

Starfish 3: Sadar dan bersedia untuk melaksanakan Pariwisata Bahari Bertanggung Jawab dengan melibatkan pihak terkait (penerapan mayor

atau lebih dari sama dengan 50% staf internal berkomitmen dan menerapkan praktik-praktik terbaik)

Starfish 4: Memiliki kesadaran untuk mengedukasi dalam menerapkan dan mempengaruhi pihak terkait yang lain untuk berpartisipasi dalam

praktik-praktik wisata bahari yang bertanggung jawab (kontribusi minor atau kontribusi kurang dari 50% dari pihak luar yang terkait)

Starfish 5: Mampu menunjukkan program wisata yang inovatif dan menyediakan dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan,

sosial-ekonomi-budaya, dan pengurangan jejak karbon, serta mampu mempengaruhi kebijakan dan peraturan dalam pengelolaan

sumber daya alam berkelanjutan (kontribusi mayor atau kontribusi lebih dari sama dengan 50% dari pihak luar yang terkait)

Sistem Penilaian

1. Memenuhi Starfish 1-3 (penerapan oleh pihak dalam) jika skor penilaian mencapai ≥ 70%

2. Memenuhi Starfish 4-5 (penerapan oleh pihak luar) jika skor penilaian mencapai ≥ 70% dan Starfish 1-3 mencapai 100%

9

Pengumpulan data

Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa metode pengumpulan data, seperti wawancara dengan pihak perusahaan, pengamatan,

dokumentasi dokumen terkait dan panduan yang dibutuhkan, serta riset media.

Rincian informasi terkait metodologi penilaian mengacu pada Panduan Standar Signing Blue.

Sumber informasi

Sumber lain http://www.malatours.com/id/indonesia-tours/wisata-alor https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g2444661-d12282793-Reviews-MALA_Tours-Kalabahi_Alor_Island_East_Nusa_Tenggara.html https://www.instagram.com/mala.tours/

Tanggal dan Lokasi Nama Jabatan/Company

28 – 31 Oktober 2017

Mika Pemilik & pengelola Mala Tours

Alkis Mitra pemandu lokal

Mila Mitra pemandu lokal

Pak Onesius Mitra pemandu lokal dan penyedia akomodasi serta konsumsi di Pulau Sika

Windy, Alex, Fajar, Bayu, Timur, Angger, Chris, Raja, Delia, Anisa, Maria, dan Erni

Tamu/Peserta trip

10

EVALUASI DETAIL

Mala Tours menyediakan pelayanan wisata alam termasuk wisata agro, wisata budaya, wisata petualangan, wisata menyelam, dan wisata

fotografi. Mala Tours dimiliki oleh 3 orang dimana 2 orang terlibat mengelola perusahaan dan kegiatan wisata yaitu Melissa dan Mika serta 1

mitra usaha didukung dengan kemitraan dengan masyarakat lokal dalam penyelengaraan dan penyediaan pelayanan wisata alam yang

ditawarkan.

Saat penilaian, tur wisata alam diikuti oleh 12 orang tamu dari Ibu Penyu. Tur dimulai dari Pulau Pura untuk makan siang dan berkunjung ke

pengolahan produk lokal sopi yang kemudian dilanjutkan ke Pulau Ternate untuk melihat dan membeli hasil tenun lokal alor serta berakhir di

Sebanjar. Di hari kedua, pada 29 Oktober 2017 tur budaya ke Desa Adat Takpala, kemudian wisata pengamatan dugong serta bermalam di Pulau

Sika. Pada hari trakhir, perjalanan ditutup dengan trekking ke air terjun dan bersantai di pantai batu putih.

Implementasi praktik wisata pengamatan dugong. Pengamatan hanya dari atas kapal, tidak ada tamu yang turun ke air

Selama tur berlangsung, Ibu Mika dan mitra (pemandu lokal) telah menerapkan beberapa praktik terbaik wisata bahari untuk tamu, seperti

pentingnya menjaga lingkungan selama tur berlangsung dan pelibatan masyarakat lokal dalam memberikan pelayanan wisata. Komitmen Mala

Tours dalam mempromosikan wisata yang bertanggung jawab dan mempromosikan budaya serta produk lokal juga tertulis di dalam website.

11

Beberapa hal lain yan masih perlu dikembangkan dalam program kerja dan operasional Mala Tours adalah mengenai praktik konservasi energi

baik itu listrik dan air, pemenuhan administrasi mengenai beberapa hal termasuk: pedoman operasional kerja, kerja sama antar mitra, teknis

praktik terbaik wisata, serta pelatihan bersertifikasi pelayanan tamu yang ditujukan untuk internal dan mitra. Seluruh pembahasan detail

mengenai ketiga prinsip Signing Blue akan dijabarkan lebih pada Bab ini.

1. PRINSIP LINGKUNGAN

Secara umum Mala Tours telah mendapat capaian cukup baik dalam prinsip lingkungan dengan nilai Starfish 1, 83%.

Ini ditunjukan dengan informasi yang tersedia di website mengenai penawaran kegiatan paket wisata yang bertanggung jawab dan juga

pengarahan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan yang berkaitan dengan interaksi dengan satwa. Mala Tours fokus pada peningkatan

kapasitas mitra dalam program CSRnya. Selain itu, minimalisasi sampah dilakukan dengan menekan penggunaan produk plastik (1x pakai) baik

untuk tamu mau pun untuk produk binaan (sopi dengan kemasan dirigen bekas, botol bekas, botol kaca).

Pengarahan mengenai kawasan konservasi Pulau Sika oleh Ibu Mika

Pengarahan mengenai praktik terbaik wisata pengamatan dugong oleh Pak Onesius

Tindakan positif lainnya adalah pemberdayaan masyarakat lokal sebagai mitra guide mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terhadap

lingkungan sekaligus terlibat langsung dalam mengelola ekosistem dan satwa yang terdapat didalamnya. Pembelajaran yang sangat positif

dengan memberikan peluang kerja sama baik masyarakat umum maupun pemerintah daerah yang berkompeten melakukan penyadartahuan

12

lingkungan dalam kegiatan wisata yang bertanggung jawab. Pembinaan yang dilakukan terhadap masyarakat dalam penyediaan pelayanan serta

produk wisata untuk tamu Mala Tours juga menjadi nilai tambah tersendiri yang menunjukan keberhasilan mendorong semua level masyarakat

untuk terlibat dalam penyediaan pelayanan Mala Tours.

Komitmen tinggi mengenai lingkungan didukung oleh kapasitas yang dimiliki Mala Tours, menjadikan nilai tambah pada produk wisata yang

ditawarkan. Ini juga sekaligus menjadi pembelajaran baik untuk tamu yang terlibat untuk mengimplementasikan wisata terbaik, berperilaku

bertanggung jawab selama tur, menghormati/mengharagi nilai budaya lokal, serta turut menjaga kelestarian ekosistem yang dikunjungi.

Yang perlu mendapatkan perhatian adalah mengenai semua kegiatan Mala tours untuk masyarakat melalui program CSR yang belum

didokumentasi secara tertulis. Beragam fasilitasi serta akomodasi yang sudah diberikan kepada berbagai mitra jumlahnya sudah sangat banyak

namun secara administrasi belum ada dokumentasinya. Standar kualitas yang dibangun seyogyanya dipertahankan dengan pelatihan

bersertifikasi untuk mitra kerja guide, mitra kerja penyedia makan, minum, penyedia akomodasi, dll baik di level lokal maupun regional/nasional.

Selain itu keterlibatan Mala Tours dalam hal advokasi dan tata kelola kawasan perlu di tingkatkan dan didokumentasikan. Materi-materi seperti

panduan untuk tamu dan juga mitra guide menjadi sangat penting untuk segera diakomodir sebagai bahan penyadartahuan lingkungan,

sosial/budaya, penghematan energi di lokasi Mala Tours beroperasi.

Berikut adalah sejumlah dokumetasi yang perlu dilengkapi oleh perusahaan:

Materi konservasi dan pelestarian ekosistem untuk pemandu, tamu, dan mitra lokal pada lokasi wisata yang dikunjungi

Materi praktik terbaik pengamatan satwa

Rencana program CSR dan alokasi budget untuk kegiatan konservasi

POK pembelian bahan makanan yang ramah lingkungan, traceable, serta pengemasannya

POK limbah, sampah 3R, serta energy.

13

Kategori Kriteria Indikator Assesment Result

Existing Condition Existing Gap

1. Prinsip: Lingkungan

1.1. Biodiversity

1.1.1 Edukasi konservasi

1.1.1.1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam mengelola ekosistem laut dan konservasi satwa.

Mala Tours (Ibu Mika & Ibu Melissa) berkomitmen menjaga dan melestarikan ekosistem laut dengan menawarkan tur melihat satwa dugong dan snorkeling melihat ekosistem terumbu karang yang bertanggung jawab dengan mempromosikan kegiatan tur bertanggung jawab. Edukasi Mala Tour bisa ditemukan di website dan juga dijelaskan saat wawancara didukung dengan poster biota pari dan hiu yang ada di kantor. Mala Tour juga bekerjasama dengan mitra untuk mendorong praktik terbaiknya diterima maupun diaplikasikan. 10 orang mitra pemandu darat, 2orang mitra pemandu snorkeling dari DKP , dan 1 orang mitra lokal (Pak One) diberikan arahan untuk menjaga sekaligus mempraktikan kegiatan perlindungan dan pengelolaan ekosistem (termasuk tidak mempromosikan produk turunan satwa) saat tours berlangsung. Setiap tamu dari Mala Tours juga diberikan pemahaman dan diajak berkontribusi langsung. Bersama dengan mitra ini Mala Tours juga berbagi pengalaman mengenai praktik wisata terbaik. Pemandu snorkeling dari DKP melibatkan tamu mengumpulkan sampah di laut pada saat snorkeling (informasi ini diverifikasi oleh tamu a/n). Pemandu Bapak One dari Pulau Sika, melakukan pengarahan mengenai larangan perilaku yang tidak boleh dilakukan tamu saat beriwisata pengamatan dugong (tidak berisik, tidak melakukan kontak fisik dengan biota, mematikan mesin, batasan 2 tur/hari & 2 kapal/tur) selain penyediaan plastik sampah di pulau sika. Mala Tours bekerjasama dengan Pak One melakukan kegiatan penanaman mangrove

Belum ada dokumentasi tertulis mengenai panduan mengenai materi pemahaman tentang konservasi dan pelestarian ekosistem untuk pemandu, tamu, dan mitra lokal. Belum ada dokumentasi tertulis mengenai materi kegiatan penataan ekosistem yang dilakukan di KKP Pulau Sika mengenai penanaman mangrove Belum ada dokumentasi tertulis mengenai materi praktik terbaik pengamatan satwa dugong di pulau sika.

14

di pualau sika untuk tamu dalam rangka kontribusi terhadap pelestarian ekosisitem (sayangnya kegiatan ini tidak terlaksana karena air mulai pasang dan tidak memungkinkan untuk melakukan penanaman). Pemandu ; Mila dan Alkis mengumpulkan sampah (bungkus makan & minum) dari tamu tur dalam setiap aktivitas dengan penyediaan plastik dalam menjaga ekosistem. Dari Mala Tours (Ibu Mika) selalu mengingatkan tamu untuk menjaga lingkungan, tidak membeli produk turunan satwa, sekaligus memberikan edukasi mengenai pentingnya kawasan konservasi sebagai penyangga ekosistem dan habitat dugong (yang dilakukan di Pulau Sika). Selain itu, akhir tahun ini mulai dilaksanakan kegiatan bersih pantai dan penanaman mangrove. Tersedia dokumentasi foto saat Ibu Mika memberi edukasi di Pulau Sika.

1.1.1.2. Tersedianya pembiayaan untuk konservasi dan sosial di wilayah kerja (Corporate Social Responsibility)

Mala Tours berkomitmen untuk berkontribusi dalam mendukung kegiatan konservasi dalam bentuk pelatihan untuk masyarakat dan dukungan sarana dalam mendukung kegiatan wisata tamu Mala Tours. Melakukan pembinaan di Kampung Takpala, konservasi di sika, pelatihan pelayanan/penyediaan makanan dari masyarakat di pantar, dan dukungan sarana pembuatan sopi.

Belum adanya dokumentasi tertulis mengenai rencana program CSR dan jumlah alokasinya

1.1.2. Berinteraksi dengan satwa yang dilindungi dan terancam punah

1.1.2.1. Tidak terdapat kegiatan yang mengancam satwa dan merusak ekosistem laut

Tersedianya poster tentang perlindungan satwa pari dan hiu Tidak ada kegiatan mengancam satwa laut seperti: termasuk menyelam, snorkeling, dan berenang dengan dugong.

Belum ada dokumentasi tertulis mengenai materi terkait

15

1.1.2.2 Tidak ada atraksi wisata ilegal/ barang yang terbuat dari satwa laut dari jenis dilindungi dan terancam punah, serta memahami langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat bertemu dengan satwa yang terluka/ terdampar/ terjerat/ tidak sengaja tertangkap saat beraktivitas wisata

Terdapat poster tentang praktik wisata manta/hiu serta dokumentasi foto tidak ditemukan produk satwa/turunannya yang jual/dipromosikan baik pada website atau pun kantor Bersama mitra mempraktikan kegiatan wisata pengamatan dugong yang bertanggung jawab.

Belum mengikuti pelatihan yang berkaitan tentang penyelamatan satwa dari stakeholder lain

1.1.2.3. Berpartisipasi dalam menginformasikan temuan ancaman terhadap satwa dan habitatnya (tangkapan non-target, hewan terdampar, perburuan ilegal, interaksi fisik, dsb)

Tersedia dokumentasi foto clean up yang dapat diakses di https://www.instagram.com/p/BcpPUypFWBx/?hl=id&taken-by=mala.tours

Belum ada model kegiatan yang menunjukan dan sistem pencatatan serta pelaporan terkait pelatihan internal mau pun external mengenai pengurangan ancaman terhadap ekosistem.

1.1.3 Penggunaan jangkar

1.1.3.1 Penggunaan jangkar dan/ mooring buoy dengan bertanggung jawab

Mala Tours berkomitmen, memahami, dan mempraktikan ketika pembuangan jangkar serta penggunaan mooring. Mitra Mala Tours (nahkoda, awak kapal, telah memahami pembuangan jangkar hanya dikawasan berpasir (Pulau Pura, Pulau Ternate, dan Sebanjar) dan hanya ditempat yang disediakan.

Membuat dokumen panduan perihal Panduan Operasional Kerja (POK) penggunaan jangkar dan/ mooring buoy yang bertanggung jawab. Membuat catatan lokasi pembuangan jangkar (koordinat)

1.1.4 Terwujudnya tata kelola wilayah tujuan wisata yang efektif dan bertanggung jawab

1.1.4.1 Pengembangan, perencanaan, dan pelaksanaan tata kelola wilayah tujuan wisata yang bertanggung jawab

Belum memiliki dokumen tata kelola wilayah pariwisata dari pemerintah

1.1.4.2 Terdapat informasi maupun promosi mengenai produk/ fasilitas wisata yang bertanggung jawab

Terdapat materi promosi produk wisata yang bertanggung jawab di website dan dalam praktiknya Ibu Mika mampu memberikan penjelasan menegnai produk terkait di http://malatours.com/id/tentang-kami

Belum terdapat publikasi mengenai pengelolaan wilayah tujuan wisata dan keterlibatan Mala Tours dalam pengelolaan wilayah tujuan wisata yang bertanggung jawab

1.2. Jejak ekologi

1.2.1. Pengelolaan makanan

1.2.1.1. Selektif memilih material kemasan untuk pengurangan sampah

Mala Tours menyediakan alat makan/minum yang tidak 1x pakai.

Belum terdapat dokumentasi tertulis tentang Panduan Operasional Kerja (POK) mengenai pembelian packaging plastik makanan Belum terdapat daftar mitra yang menjadi pemasok dan jenis kemasan produk yang ramah lingkungan. serta bukti (invoice) dengan pemasok atau masyarakat lokal perihal barang kemasan.

16

1.2.1.2 Penggunaan produk seafood yang ramah lingkungan

Berkomitmen membeli produk seafood ramah lingkungan dengan memastikan pembelian produk sesuai ukuran tangkap dan bukan dari jenis yang dilindungi dan terancam punah.

Membuat dokumentasi tertulis tentang panduan pembelian seafood ramah lingkungan

1.2.1.3. Penggunaan produk makanan lokal dalam rangka mengurangi carbon footprint

Tersedia dokumentasi foto makanan yang disajikan untuk tamu adalah makanan lokal/tradisional serta penyediaan makanan oleh masyarakat lokal di Pulau Pura dan Pulau Sika.

Belum terdapat dokumentasi tertulis tentang panduan/ mekanisme internal pembelian produk lokal

1.2.2. Penghematan Energi dan Air

1.2.2.1. Penerapan kegiatan penghematan dan konservasi energi listrik

Belum ada kegiatan yang menunjukan komitmen

1.2.2.2. Penerapan kegiatan penghematan dan konservasi bahan bakar fosil

Memiliki kebijakan menggunakan media transportasi yang lebih besar untuk grup

Belum ada panduan terkait hal ini Belum ada logbook pemakaian alat transportasi darat dan laut

1.2.2.3. Penerapan kegiatan penghematan dan konservasi air bersih

Memiliki komitmen penghematan air dalam dengan menyediakan galon air dan ajakan penggunaan secukupnya

Belum ada panduan, logbook, rekam jejak tentang pemakaian dan ketersediaan air

1.2.3 Pengelolaan sampah dan limbah berbahaya

1.2.3.1. Memiliki kebijakan dan menerapkan kegiatan manajemen sampah.

Berkomitmen dalam pengelolaan sampah dari semua kegiatan tur dan mengajak mitra untuk melakukan hal sama (semua sampah dibawa kembali ke darat)

belum ada panduan mekanisme pengelolaan sampah 3R

1.2.3.2 Memiliki sistem pengelolaan limbah berbahaya selama proses kegiatan dan/ aktivitas bahari (limbah minyak, oli, bahan bakar bekas perahu, baterai, cat kedap air)

Berkomitmen dan mempraktikan usaha menggurangi dan memisahkan limbah baterai

Belum ada panduan

1.2.4 Polusi dan pencemaran

1.2.4.1 Pengurangan polusi suara dan cahaya selama kegiatan wisata

Tidak memperbolehkan suara (baik music dari telepon selular tamu atau dari alat apapun) saat beraktivitas di alam dan tidak berisik saat berinteraksi dengan dugong

Belum ada panduan tertulis

17

2. PRINSIP SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA

Mala Tours meraih 80% pada Starfish 1, Starfish 2, Starfish 3, dan Starfish 4 yang membuktikan komitmen tinggi dan berkontribusi terhadap

budaya setempat dan kehidupan masyarakatnya.

Pada prinsip sosial-ekonomi-budaya, Mala Tours menunjukkan keterlibatan masyarakat lokal secara maksimal dengan kerja sama untuk

penyediaan jasa selama wisata berlangsung. Selain itu, produk lokal juga turut dipromosikan dan dibina serta bekerjasama dengan stakeholder

terkait (pemerintah untuk produk industry lokal). Tamu dari Mala Tours juga dilibatkan untuk berinteraksi baik dengan masyarakat lokal dalam

membeli produk mau pun penyediaan ragam kegiatan yang edukatif. Kepatuhan akan aturan yang diberikan oleh masyarakat (pemangku adat/

tokoh) menjadikan Mala Tours mampu membangun hubungan baik dan memberikan kontribusi ekonomi alternative dari pariwisata. Nilai yang

didapatkan pada prinsip ini adalah: 80% untuk Starfish 1, 80% untuk Starfish 2, 60% untuk Starfish 3, untuk 80% Starfish 4, dan 80% untuk Starfish

5.

Interaksi tamu dengan pembuat sopi lokal di Pulau Pura (diikuti dengan penjelasan mengenai prosesnya oleh si

pembuat sopi)

Interaksi dan pembelian produk lokal (kain tenun di Pulau Ternate)

Komitmen Mala Tours dalam mendukung aspek sosial-budaya-ekonomi masyarakat lokal membangun apresiasi yang baik bagi masyarakat

maupun tamu. Kepatuhan terhadap aturan/norma yang diikuti oleh tamu menjadi pembelajaran tersendiri. Dalam rangka meningkatkan apresiasi

ini, penyediaan panduan atau bahan interpretasi menjadi alat yang juga penting untuk tamu, agar mereka memahami norma, adat serta kearifan

local.

18

Tindakan positif lainnya yang telah dibangun oleh Mala Tours adalah dukungan terhadap pemasaran serta nilai tambah pada produk lokal.

Beragam produk dan mitra telah terbangun dan sepatutnya juga diiringi dengan pendokumentasian mitra baik dari segi produk maupun

dukungan yang sudah diberikan oleh Mala Tours. Kegiatan dokumentasi yang dimaksud berupa pencatatan jumlah kedatangan pengunjung ke

desa/pulau, kegiatan dukungan Mala Tours untuk desa/masyarakat, mitra-mitra yang dilibatkan, bentuk kerja sama, serta rencana kerja serta

target yang ingin dicapai oleh Mala Tours dalam mendukung program kemasyarakatan. Dokumentasi berupa foto dan dokumen tertulis dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan promosi dan sebagai track record Mala Tours di masa yang akan datang.

Penting menjadi pertimbangan di masa depan untuk merencanakan penyediaan tamu berkebutuhan khusus seperti tamu lansia atau obesitas

yang memerlukan kemudahan dalam megakses dan melakukan kegiatan wisata bersama Mala Tours. Dengan pengembangan POK, Mala Tours

akan mempermudah situasi dalam keberlanjutan usaha.

Berikut adalah beberapa POK yang perlu dibuat:

- POK mengenai operasional kunjungan untuk norma/adat di daerah tujuan wisata (desa adat)

- POK perihal kewirausahaan masyarakat

Kategori Kriteria Indikator Assesment Result

Existing Condition Existing Gap

2. Prinsip: Sosial Ekonomi Budaya

2.1 Kesetaraan dan Nilai Sosial

2.1.1 Bagi penyandang kebutuhan khusus

2.1.1.1. Terdapat fasilitas atau produk wisata bagi pihak berkebutuhan khusus* NOTE: *Lanjut usia, pengguna kursi roda, penderita autis, tuna rungu, dll

Keterbatasan fasilitas serta infrastruktur di Alor belum dapat mendukung tamu yang berkebutuhan khusus sehingga tawaran produk wisata Mala Tours belum dapat ditawarkan untuk tamu yang dimaksud.

2.1.2. Menghargai nilai-nilai lokal.

2.1.2.1. Mempromosikan budaya setempat dan mengikuti peraturan formal maupun informal yang terkait adat/sosial yang berlaku di destinasi tujuan wisata.

Mala Tours bermitra dengan banyak pihak lokal dalam penyediaan kabutuhan selama tur (makan, transport lokal, pemandu) termasuk mempromosikan produk buatan lokal seperti sopi, kain tenun, dan makanan. 12 orang tamu Mala Tours berkunjung, diperkenalkan, dan berinteraksi di desa adat takpala, desa tenun (Hula dan Pulau Ternate), museum tenun, situs budaya Masjid Babusshallah melihat Al-Quran tertua, dst. Tamu juga membeli produk lokal.

Belum ada panduan mengenai dtw budaya serta aturan formal/adat terkait. Belum ada catatan jumah kunjungan tamu Mala Tours ke desa adat. Belum ada catatan tertulis mengenai daftar kegiatan yang disponsori oleh Mala Tours

19

2.2 Partisipasi 2.2.1 Keterlibatan dalam usaha masyarakat/ komunitas lokal

2.2.1.1. Peningkatan usaha lokal melalui promosi dan kemitraan

Mala Tours berkomitmen mendukung ekonomi setempat dengan mengajak mitra lokal menjadi pemandu, menyediakan makan untuk tamu, menyediakan transportasi (kapal wisata dan mobil), memasarkan produk lokal baik di kantor mau pun di media sosial, dst.

Belum ada informasi tertilis mengenai profil mitra dan produk yang dipromosikan.

2.2.1.2. Dukungan terhadap program kewirausahaan masyarakat/komunitas dimana akomodasi dikembangkan dan dioperasionalkan

Mala Tours memfasilitasi usaha kecil dengan program kewirausahaan masyarakat lokal bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah terkait untuk beragam produk sbb: penyiapan kemasan produk sopi, pengembangan produk rempah, kopi, serta menyiapkan tempat untuk memasarkan produk lokal, membeli produk lokal (kain tenun scarf sebagai bagian dari harga paket).

Belum ada panduan/rencana kerja tertulis yang mendukung kewirausahaan masyarakat lokal. Belum ada kesepakatan kerjasama terulis dengan stakeholder terkait yang mendukung kewirausahaan masyarakat lokal

2.2.2 Keterlibatan dalam pengelolaan pariwisata

2.2.2.1. Adanya akses masyarakat lokal dalam merencanakan dan mengambil keputusan dalam tahapan kebijakan pengelolaan pariwisata

Mala Tours patuh akan aturan yang dibuat oleh pemuka adat dalam pelaksanaan kegiatan tur dan melakukan diskusi rutin dengan mitra untuk kesepakatan bersama termasuk mengenai sistem kontribusi.

Belum ada panduan tertulis (baik untuk pihak internal, mitra pemandu, dan tamu) mengenai mekanisme operasional kegiatan wisata dalam rangka menghargai peraturan/norma adat/sosial khsusunya di desa adat.

Membuat dokumentasi foto dan notulensi saat melakukan pertemuan. Membuat dokumentasi foto/berita/catatan tentang persetujuan pemberlakuan keputusan formal maupun non-formal

20

3. PRINSIP: PENGELOLAAN YANG EFEKTIF

Pada prinsip Pengelolaan yang Efektif, Mala Tours meraih Starfish 1 dengan nilai 100% dengan catatan. Capaian terbaik dari Mala Tours adalah

dengan perhatian yang tinggi dalam kepatuhan hukum dengan melengkapi semua aspek lagalitas usaha dan terhadap hak dan kewajiban

karyawannya.

Secara administratif, kepatuhan terhadap hukum sudah dijalani sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memaksimalkan SDM lokal sebagai

mitra mendukung pengarusutamaan gender, dengan menempatkan perempuan pada posisi kunci di manajemen (pemilik dan pengelola) dan

posisi teknis (pemandu lokal). Tindakan yang perlu ditingkatkan adalah mendorong staf untuk memiliki kompetensi yang bersertifikasi, baik

internal maupun eksternal, sehingga staf memiliki kemampuan untuk meningkatkan standar keselamatan kerja dalam mendukung pelayanan

wisata praktik terbaik selain juga sistem manajemen yang efisien.

Dua orang wanita yang bekerja sebagai pemandu lokal sedang melakukan pengarahan kepada tamu.

Berikut adalah beberapa POK yang perlu disiapkan:

- Prosedur keselamatan

- Pelayanan tamu

- Deskripsi pekerjaan/tugas/tanggungjawab

- Ketenagakerjaaan (termasuk hak/kewajiban tenaga kerja perempuan)

- Standar pelatihan/ketrampilan

21

Kategori Kriteria Indikator Assesment Result

Existing Condition Existing Gap

3 Prinsip: Pengelolaan yang Efektif

3.1 Legalitas 3.1.1 Kepatuhan hukum 3.1.1.1 sistem pengelolaan usaha yang transparan, terstruktur, dan akuntabel

Tersedia dokumen legal: - Memiliki akta perusahaan no.12 tgl.5 September th.2015 - Surat keterangan izin tempat usaha (BPMPPT.500/SITU/219/X11/2015/ - SIUP BPPMPT.517/PK/212/XII/2015 - TDP 2411051891 - NPWPD P.1.2010.01.15 sesuai dengan NO.492/DPKAD/2015 (No. Kartu: 74.701.738.2-922.000) - Struktur organisasi Mala Tours

3.2 kesehatan dan keselamatan

3.2.1 Kesehatan dan keselamatan dalam pengelolaan usaha

3.2.1.1 Memiliki mekanisme internal meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja

Mala Tours menyediakan tabung di kantor, life jacket di kapal, (dan membawa P3K saat tours) dan melakukan pengarahan tentang penyelamatan kepada mitra

Belum ada panduan tertulis serta penyediaan akses ke dokumen terkait

3.2.1.2 Memiliki peralatan dasar standar dan relevan untuk kesehatan dan keselamatan serta daftar kontak darurat/penting

Tersedia peralatan keselamatan dasar Belum ada logbook pengecekan

3.3 Ketenagakerjaan

3.3.1 Tenaga Kerja 3.3.1.1 Legalitas tenaga kerja Ibu Mika dan Ibu Melissa memiliki dokumen legal mengenai ketenagakerjaan

3.3.1.2 Komposisi tenaga kerja Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Indonesia (WNA)

Ibu Mika dan Ibu Melissa adalah WNI dan menduduki posisi kunci begitu juga dengan mitra yang kesemuanya WNI

3.3.2 Perlindungan anak 3.3.2.1 Bebas pekerja anak Tidak ada pekerja dbawah umur

3.3.2.2 Menghargai hak-hak karyawan perempuan yang berkeadilan

Menghargai hak-hak perempuan dengan tidak ada perbedaan hak dan kewajiban baik internal mau pun dengan mitra

Membuat POK terkait hal & kewajiban kewajiban karyawan sesuai UU serta membuat daftar karyawan

3.3.3 Hak-hak pekerja 3.3.3.1 Hak-hak dan fasilitas yang didapatkan oleh pekerja sesuai peraturan Perundang-undangan dan aturan lokal yang berlaku

Mala Tours memahami dan melaksanakan praktik ketenagakerjaaan sesuai UU baik internal dan external

Belum ada dokumen POK, kontrak, slip gaji

22

3.3.4. Kemitraan, keanggotaan dan relasi dalam usaha pariwisata Indonesia

3.3.4.1. Perusahaan tergabung dan aktif dalam asosiasi pariwisata yang relevan dan diakui di Indonesia

Belum tergabung dalam asosiasi dan belum melakukan advokasi

3.3.5. Pembekalan edukasi dan keterampilan

3.3.5.1. Peningkatan kapasitas/pelatihan karyawan sesuai bidang dan tanggung jawabnya

Ibu Mika mengikuti workshop dan pelatihan terkait wisata berkelanjutan

Belum ada POK dan sertifikasi

3.4. Kualitas pelayanan, Kepuasan Tamu, dan Branding

3.4.1. Pelayanan karyawan dan mitra kerja

3.4.1.1. Pemahaman mengenai pelayanan kepada tamu/mitra kerja dengan baik

Mala Tours mempunyai dan melaksanakan standar pelayanan kepada tamu dan mitra dengan maksimal terbukti dari penyediaan permintaan tamu yang difasilitasi dengan maksimal selama tur berlangsung.

Belum ada POK

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Melalui Signing Blue, WWF-Indonesia memiliki tujuan mengajak Mala Tours untuk mengembangkan kegiatan pariwisata yang bertanggung

jawab dan bekerja sama dengan otoritas dan masyarakat setempat dalam pelaksanaan operasional dan pemenuhan pelayanan wisata yang

ditawarkan. Beberapa perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas keterampilan staf dan mitra dalam hal pelayanan

dan keselamatan kerja. Peningkatan staf dan mitra diharapkan mampu mempengaruhi tata kelola destinasi/obyek wisata setempat, sehignga

pada akhirnya mendukung pelestarian dan praktik terbaik. Signing Blue mengarahkan para anggotanya untuk memenuhi persyaratan dengan

tiga prinsip utama, yaitu; lingkungan, sosio-ekonomi-budaya, dan manajemen yang efektif.

Sesuai dengan hasil penilaian, Mala Tours diberikan Starfish 2, yang mengindikasikan bahwa perusahaan telah berkomitmen penuh terhadap

aktivitas pariwisata yang bertanggung jawab. Namun, dari ketiga prinsip tersebut, Mala Tours secara menunjukkan capaian tertinggi pada aspek

Sosial Ekonomi Budaya, diikuti oleh prinsip Pengelolaan yang Efektif, dan skor terendah pada prinsip lingkungan. Mala tour memerlukan

panduan operasional kerja tertulis yang berfungsi untuk membantu kelancaran operasional serta pencapaian sesuai visi dan misi perusahaan,

serta mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan.