Tafsir Ibnu Katsir Juz 3

5/13/2018 Tafsir Ibnu Katsir Juz 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-ibnu-katsir-juz-3-55a7520252f69 1/22

Tafsir Ibnu Kasif 253

Dia menjadikan kalian dalam perut ibu kalian kejadian demi

kejadian dalam t iga kege lapan . (Az-Zumar: 6)

Dialah yang menurunkan Ai-Kitab (AI-Qur'1U1) kepada kamu. Di

a nta ra is in ya ada ayat-ayat yang muh kama t, itu la n pokok-pokok

isi Al-Qur' an; dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun

orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan,

maka m ere ka m en gik uti ayat-ayat yang muta sy ab ih at d ar in ya

u ntu k m en im bu lk an fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya,

padahal tidak ada yang mengetahui iakwilnya melainkan Allah.

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, "Kami

beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya II U dad

sisi Tuhan Kami," Dan tidak: dapat mengambil pelajaran

(darinya) melainkan orang-orang yang berakal. (Mereka berdoa),

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong

kepada kesesatan sesudan Engkau memberi petunjuk kepada



.::y+ - ..--------....JKAMPUrsUNNAH----------

IJ~H~ LI.,.I~iI~"k;)~ ~~11Il;)~

kam i, dan karuniakaruan «epaaa «am i rahm at dari sisi Engkau;

k ar en a s es un gguhnya Engkaulah M aha P em beri (karunia). Ya

Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia

untuk (m en crim a pernb ala san p ad a) had yang tak ada keraguan

pa da ny a:" Se sun gg uh ny a A llah tid ak m en ya lah i jan ji.

A lla h Sw t. m cmbc rita ka n bahwa di dalam A l-Q ur'an tcrdapat ayat-

ayat muhkam, y an g se rn ua ny a m cru pa ka n Ummul Kitab, y ak ni te ra ng

dan jelas pcngerti annya , thida scorang pun yang mcmpunyai

pcmahaman yang kcliru te ntang ny a. B ag ian yan g lain dari kandungan

A l-Q ur'an ad ala h ay at-ay at mutasyabih (y an g sama r) p cn gc rtia nn ya

bagi kebanyakan orang atau sebagian dari rncreka. B arang siapa yang

m cngcm balikan hal yang mutasyabih k ep ad a d alil yang jclas dari Al-

Q ur'an, scrta m cm utuskan dengan ayat yang muhkam atas ayat yang

mutasyabih, maka scsu ng gu hn ya dia mcndapat petunjuk. Barang

siapa yang terbalik, yakni mcmutuskan yang mutasyabih atas yang

m uhk am , m aka terbalik lah dia, K arena itulah A llah Sw t. bcrfirm an:

itulah p oko k-po kok isi A l-Q ur' a n. (A li lm ran: 7)

Yaitu pokok dari isi A l-Qur'an yang dijadikan rujukan di saat m cn-

jumpai yang mutasyabih.1

- ! 1 . ~ f . : 1 ' "C"t0~..DI~ '~..r~

dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat, (Ali Jrnran: 7)

Yak ni a yat-ay at yan g pcngcrtiannya tc rk ad an g m ir ip d cn ga n a ya t- ay at

yang muhkam dan terkadang mirip dcngan pengertian lainnya bila

ditinjau dari seg i la faz dan susunannya, tctapi tidak dari scgi makna

yang dim aksud. M ercka bcrselisih pcndapat m cngcnai m uhk am dan

mutasyabih, berbagai pcndapat banyak diriw ayatkan dari kalangan

ulama Salaf, Untuk itu, Ali ibnu Abu Talhah rneriwayatkan dari lbnu

Abbas r.a, bahwa ayat-ayat yang muhkam adalah ayat-ayat yang m e-

nasakh (merevisi), ayat-ayat yang menerangkan tcntang halal dan



~

haram, batasan-batasan da.. u·:~~.~~'~~·~~"~_'~~~:~.n Allah, scrta semua halyang berpcngaruh dan diamalkan.

Disebutkan pula dari Ibnu Abbas bahwa ayat-ayat muhkam (an-

tara lain) ialah firman Allah Swt.:

.~:i.,~~~~;!~ //~"(;y\~\(l(;3i~1....r - .0(r o- ~ if

c ' I : , . L . , . : , ' :1 1 ' 1 _ ) ,\

Katakanlah, "Maritan kubacakan apa yang diharamkan atas

kalian oleh Tuhan kalian, yaitu janganlah kalian memper-

sekutukan sesuatu dengan Dia.»(AI-An ' a m : 151)

Dan ayat-ayat lain yang sesudahnya, juga finnan Allah Swt.:

!~::-l~J\r' ' > ~ ~ l f-:;I~/ ~~/c"," l ~Ip.w~\~ ,,:,~!...~j..~~ l ~_)~_,

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kalian jangan

menvembah selain Dia. (AI-Isra: 23)

Serta kctiga ayat sesudahnya. Ibnu Abu Hatim mcriwayatkannya

pula; dia meriwayatkannya dari Said ibnu Jubair dcngan lafaz yang

sarna. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah rnenceritakan kepadaku

ayahku, telah mcnccritakan kepada kami Sulaiman ibnu Harb, telah

mcnceritakan kcpada kami Hammad ibnu Zaid, dari Ishaq ibnu

Suwaid, bahwa Yahya ibnu Ya'rnur dan Abu Fakhitah melakukan

perdebatan sehubungan dengan makna ayat ini, yaitu firman-Nya:

itulab pokok-pokok isi Al-Qur' an dan yang lain (ayat-ayat)

mutasyabihat. (Ali Imran: 7)

Maka Abu Fakhitah be rkata , "Yang dimaksud dcngan ayat-ayat

mutasyabihat ialah pcmbukaan tiap-tiap surat (yang terdiri atas

rangkaian huruf-huruf hija-iyah)."



256 Juz 3 - A li lrnran

Sedangkan rnenurut Yahya ibnu Ya'rnur, makna yang dimaksud

dengan Ummul Kitab ialah yang mcnyangkut fardu-fardu, perintah,

dan larangan, serta halal dan hararn,

Ibnu Luhai'ah meriwayatkan dari Ata ibnu Dinar, dari Sa'id ibnu

Jubair sehubungan dengan firman-Ny a:

itu lah p oko k-po kok isi A l-Q ur' a n. (AIi Imran: 7)

Dinamakan Ummul Kitab karen a ayat-ayat tcrsebut tertulis di dalam

scmua kitab,

Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa dikatakan dernikian

karena tiada seorang pemeluk agama pun melainkan ia rida dengan-

nya. M enurut pendapat yang lain sehubungan dengan ayat-ayat

mutasyabihat, yang dimaksud adalah ayat yang di-mansukh, hal yang

didahulukan dan hal y an g d ia kh irk an , semua misal (perumpamaan)

yang terdapat di dalam Al-Quran, scmua qasam (sumpah) dan hal-

hal yang hanya diimani tctapi tidak d iam alk an . D cm ik ia nla h mcnurut

apa yang diriwayatkan olch Ali ibnu Abu Talhah dari Ibnu Abbas.

Menurut pcndapat yang lain, ayat-ayat mutasyabihat ia la h h uru f-

huruf hija-iyah yang ada pacta pcnnulaan tiap-tiap surat. Dcmikianmcnurut M uqatil ibnu Hayyan,

Telah diriwayatkan dari Mujahid, bahwa ayat-ayat mutasyabihat

sebagian darinya membenarkan sebagian yang lain. Hal in i hanyalah

.menyangkut tafsir firman-Ny a:

ya itu seb ua h kitab (Al-Qur'an) y an g s er up a la g; b er ula ng -u la ng ,

(Az-Zumar: 23)

Dalam tafsir ayat ini mereka menyebutkan bahwa yang dirnaksud

dengan mutasyabih ialah suatu kalam yang berada dalam konteks

yang sama; sedangkan yang dimaksud dengan masani ialah kalam

yang menggambarkan dua hal yang berlawanan, seperti gambaran

surga dan gambaran neraka, dan keadaan orang-orang yang bertakwa



Tafsir Ibnu Kasir257

dengan keadaan orang-orang yang durhaka, begitulah seterusnya.

Yang dimaksud dengan istilah mutasyabih dalarn ayat ini (Ali

Imran: 7) ialah lawan kata dari m u h k a m . Pendapat yang paling baik

sehubungan dengan masalah ini ialah apa yang telah kami sebut

di atas, yaitu yang dinaskan oleh Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar

ketika ia mengatakan sehubungan dengan tafsir finnan-Nya:

~ . ? - : ' . f J ! , ' , / !(Vt0~JlJ .~~~

Di antara (isi)nya ada ayat-ayat muhkamat. (Ali Imran: 7)

Ayat-ayat yang mu h k a m merupakan hujah Tuhan, dan pemeliharaan

bagi hamba-hamba Allah, serta untuk mematahkan hujah lawan yang

batil. Ayat-ayat ini tidak dapat dibelokkan pcngcrtiannya dan tidak

dapat ditakwilkan dengan pcngcrtian yang menyimpang dari apa

adanya.

Muhanunad ibnu Ishaq ibnu Yasar mcngatakan bahwa

mutasyabihat dalarn hal kcbenarannya tidak memerlukan adanya

pengertian lain dan takwil yang tcrkandung di balik makna lahiriah-

nya; Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan ayat-ayat mutasyabihat

ini, sebagaimana Dia menguji mereka dengan masalah halal dan haram.

Pada garis besarnya ayat-ayat mutasyabihat tidak boleh dibelokkan

kepada pengertian yang bati! dan tidak boleh diselewengkan dari perkara

yang hak.

Karena itulah Allah Swt. berfinnan:

Cv I O~dlj .as~) ' ;~Zt~ILr~Adapun orang-orang yang dalam hatinya c ondong kepada

kesesatan. (Ali Imran: 7)

Yakni kesesatan dan menyimpang dari perkara yang hak, menyukai

perkara yang batil.



KAMPU"UN~

Maka me re ka meno '~ :: :: '" ": :~ ': ': '::;':" .y an g mu ta sy ab ih at d ar in ya .(Ali Imran: 7)

Yaitu sesungguhnya mereka hanya mau mengambil yang mutasyabih-

nya saja, karcna dcngan yang mutasyabih itu memungkinkan bagi

mereka untuk membelokkannya sesuai dengan tujuan-tujuan mcrcka

yang rusak, lalu mereka mcngartikannya dcngan pengertian tcrscbut,

mcngingat lafaznya mirip dcngan pcngcrtian mereka yang menyim-

pang. Terhadap yang m u h k a m , maka tidak ada jalan bagi mcrcka

untuk rnelakukan penyimpangan-pcnyimpangan p ad an ya , k arc na yang

muhkam merupakan hujah yang mcmatahkan alasan mcrcka dan

dapat mernbungkam mcreka. Karena itulah Allah Swt. bcrfirman:

untuk menimbulkan fitnah, (Ali Imran: 7)

Yaitu untuk mcnycsatkan para pcngikut mereka dcngan eara memakai

Al-Qur'an sebagai hujah mereka untuk mcngelabui para pengikutnya

terhadap bid'ah yang mercka lakukan. Padahal kcnyataannya hal tcr-

sebut merupakan hujah yang mcnghantam mcrcka dan sarna sekali

bukan hujah yang mereka peralat. Perihalnya sarna dcngan masalah

seandainya orang-orang Nasrani mengemukakan hujahnya 'Al-Qur 'un

tclah menyebutkan bahwa Isa ada1ah roh (ciptaan) Allah dan kalimat

(pcrintah)-Nya yang Dia sampaikan kcpada Maryam dan roh dariAllah', tetapi mereka mengesampingkan firman-Nya yang me-

ngatakan:

,/.;" ~' / ...{I/j~,C D~ "J~'_:;'.;Jt:> .~ _O J • L ~ . f '~ ~ . 1 . ..

Isa tidak la in hanyalah seorang hamba yang Kam i berikan

k ep ad an ya n ikma t (kenabian). (Az-Zukhruf: 59)



• i::U~U U)15U f\d~idr •• ~_-,_/

KAMPUrsUNNAH

Sesungguhnya misal (jJ~';l~:~'~~~\';/;~~i sisi Allah adalah seperti

(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah,

kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadiiah" (scorang

manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59)

Dan ayat-ayat lainnya yang muhkam lagi jelas menunjukkan bahwa

Isa adalah salah seorang dari makhluk Allah, dan merupakan seorang

hamba scrta seorang rasul di antara rasul-rasul Allah.

Firman Allah Swt.:

dan untuk mencari-cari takwilnya. (Ali Imran: 7)

Yakni penyimpangannya mcnurut apa yang mcrcka kchcndaki.

Muqatil ibnu Hayyan dan As-Saddi mcngatakan bahwa mcrcka ingin

mcncari tahu apa yang bakal terjadi dan bagaimana akibat dari her-

bagai hal mclalui Al-Qur'an.

Imam Ahmad mcngatakan, telah menceritakan kepada kami

Ismail, telah menccritakan kcpada kami Ya'qub, dari Abdullah ibnu

Abu Mulaikah, dari Siti Aisyah La. yang mengatakan bahwa

Rasulullah Saw. mcmbacakan firman-Nya:

~/~\~~:~~ !'\~ ~V(I~J.1';' 1 ('_rlJ s- .., r ~ ~ . . .~ . . lJ i s , , , ~

!,'.....Cv tu~JI'.~

Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepada kamu. Di

antara (isi)nya ada ayat-ayat muhkamat, itulah pokok-pokok is i

Al-Qur' an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat, (Ali lmran: 7)

sampai dcngan firman-Nya:

CII ~.J~JIJ

orang-orang yang berakal. (Ali Irnran: 7)

Lalu beliau Saw. bersabda:

,!~_.J'." I-;~tl-:"...:,.\11~~ .,..-:~ \ 1 - : - . , . . f r ' . { ~ " \ : ' \·~_i),.b..~"""*'lr'a,u MUY~ ...a..~~~ ~



260Juz 3 - A li Imran

Apabila kalian melihat orang-orang yang berbantah-bantaban

mengenainya (rnutasyabih), maka merekalah orang-orang yang

dimaksudkan oleh Allah. Karena itu, hati-hatilah kalian terhadap

mereka.

Dcmikianlah bunyi hadis ini menurut apa yang terdapat di dalam

Musnad Imam Ahmad melalui riwayat Ibnu Abu Mulaikah, dari Siti

Aisyah La. tanpa ada seorang perawi pun di antara kcduanya (antara

Ibnu Abu Mulaikah dengan Siti Aisyah).

Hal yang sama diriwayatkan o1ch lbnu Majah melalui jalur

Ismail ibnu Ulayyah dan Abdul Wahhab As-Saqafi, keduanya dariAyyub dcngan lafaz yang sarna. Muhammad ibnu Yahya Al-Abdi

meriwayatkan pula di dalam kitab musnadnya melalui Abdul Wahhab

As-Saqafi dengan lafaz yang sarna. Hal yang sama diriwayatkan pula

oleh Abdur Razzaq, dari Ma'rnar, dari Ayyub. Hal yang sama

diriwayatkan pula olch bukan hanya seorang, dari Ayyub. lbnu

Hibban meriwayatkan pula di dalam kitab sahilmya melalui hadis

Ayyub dcngan lafaz yang sama,

Abu Bakar ibnul Muniir mcriwayatkannya di dalam kitab tafsir-

nya melalui dua jalur, yaitu dari Abun Nu'man, Muhammad ibnul

Fa~1 As-Sudusi yang laqab-nya (julukannya) adalah Arim, tclah men-

ceritakan kepada kami Hammad ibnu Zaid, tclah mcnccritakan

kepada kami Ayyub, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Siti Aisyah de-

ngan lafaz yang sarna. Ayyub (yaitu Abu Amir Al-Kharraz) dan lain-

lainnya mengikutinya, dari Ibnu Abu Mulaikah; lalu Imam Turmuzi

meriwayatkannya dari Bandar, dari Abu Daud At-Tayalisi, dari Abu

Amir Al-Kharraz, kcmudian ia mcnuturkan hadis ini,

Sa'id ibnu Mansur meriwayatkannya pula di dalam kitab sunnah-

nya, dari Hammad ibnu Yahya, dari Abdullah ibnu Abu Mulaikah,

dari Aisyah. Ibnu Jarir meriwayatkannya pula melalui hadis Rauh

ibnul Qasirn dan Nafi' ibnu Umar Al-Jurnahi; keduanya dari Ibnu

Abu Mulaikah, dari Aisyah.

Nafi' mengatakan dalam riwayatnya dari Ibnu Abu Mulaikah,

bahwa Siti Aisyah pernah menccritakan kepadaku, lalu ia (Ibnu Abu

Mulaikah) mcnuturkan hadis ini,

Imam Bukhari mcriwayatkan pula hadis ini dalam tafsir ayat 'ini,

sedangkan Imam Muslim mcriwayatkannya di dalam Kitabul Qadar



Tafsi r Ibnu Kaslr

261

dari kitab sahihnya, dan Abu Daud di dalam kitab sunnahnya;

kctiganya meriwayatkan hadis ini dari AI-Aqnabi, dari Yazid ibnu

Ibrahim At- Tusturi dari Ibnu Abu Mulaikah dari Al-Qasim ibnu

Muhammad dari Siti Aisyah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah

Saw. membaca ayat berikut, yaitu firman-Nya:

D ia la h ya ng m en uru nka n A l-K ita b (Al-Quran) kepada kam u. D i

a nta ra ( isi)n ya a da a ya t-a ya t ya ng m uh kama t. (Ali Imran: 7)

sampai dengan firman-Ny a:

'('; I't A"' t f< 1 , . ,C o v 1u~JI J. yQ 'i \ ) y - , I )lL'_;~~

. . . .

Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan

o ra ng -o ra ng y an g b er ak al. (Ali Imran: 7)

Siti Aisyah r.a. melanjutkan kisahnya, bahwa setclah itu Rasulul1ah

Saw. bcrsabda:

~ I~'" :,~j\cl3~t...Zll=.z~:,~-'!"~,,r'~?'' ' 'S~IJ"...... 4;. ~ .. • U~ ...a .. . . .~'.J t;;

.,J 'J,U ~ 1 - : :· r J .) ~ " "Apa bila k alia n melihat o ra ng -o ra ng y an g mengikuti ha l- ha l y ang

m uta syabih da rin ya, m aka mereka itulah ora ng-ora ng yan g di-

s eb u tk an o le n A lla h; m ak a h ati-h atila h ka lia n terh ad ap m ereka .

Demikianlah menurut lafaz Imam Bukhari. Hal yang sama diriwayat-

kan oleh Imam Turmuzi melalui Bandar, dari Abu Daud At-Tayalisi,

dari Yazid ibnu Ibrahim dengan lafaz yang sama, Imam Turmuzi

mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih, Imam Turmuzi menuturkan

bahwa Yazid ibnu Ibrahim At-Tusturi sendirilah yang mcnycbut AI-

Qasim dalam sanad ini, sedangkan menurut yang lainnya yang bukan

hanya seorang meriwayatkannya dari Ibnu Abu Mulaikah Jangsungdari Siti Aisyah, tanpa mcnycbut Al-Qasim, Demikian komcntar

Imam Turrnuzi,



262 Juz 3 - Ali Irnran

Ibnu Abu Hatim mcriwayatkan, telah menceritakan kcpada kami

ayahku, tclah mcnccritakan kcpada kami Abul Walid At-Tayalisi,

telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Ibrahim At-Tusturi dan

Hammad ibnu Abu Mulaikah, dari Al-Qasim ibnu Muhammad. dari

Siti Aisyah r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pcrnah

ditanya mcngcnai makna firman-Nya:

Adapun orang-orang yang di dalam hatinya c ondong kepada

kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat

darinya. (Ali Imran: 7)

Maka Rasulullah Saw. menjawab melalui sabdanya:

• .~ ~ -.J. I D , . . - : . "

~".J5;.~~\-: , ; ' : , . ~ , \ & . :J ~~Zl11~~".J !"'~'J~\.J~"I\"'(~ \',~ lrct':Y ~ ., ... ~q" ~ _) ~

Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti hal-hal yang

mutasyabih dari Al-Qur' an, maka mereka itulah orang-orang

yang disebu tkan o leh Allah (dalam ayat ini): maka hati-hatilah

(waspadatah) k alia n te rh ad ap mer ek a.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu

Sahl, telah mcnceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, dari

Harnmad ibnu Salarnah, dari Abdur Rahman ibnul Qasim, dari ayah-

nya, dari Siti Aisyah r.a. yang mcnceritakan bahwa Rasulullah Saw.

pernah ditanya mcngenai ayat ini, ya it u f irman-Ny a:

-{~~I~t::IG~~l,JI/ < ~ : r ~.v I :. \~JI:) • e . . . . . . , \ ,. 0 0 ' - '-.;V /;' ". ". _ ~..

maka mereka mengikuti ayat-ayat ya ng m utasyabihat d arinya

untuk menimbulkan fitnah. (All Imran: 7)

Kemudian beliau Saw. bersabda:

. : J . . . .J1:.~1 . . ' .P...\-:'-r_'~ , _ ' f '/r......,,,-r ~ t~~ ~ i ! 4 J J r-'_)..b.~



·~.I:AMPUNG SUNNQ

Tafsir Ibnu Kasir 263

Allah telan memperin ga tka n ka lia n. M aka a pa bila ka lia n m elih at

m ereka , w asp ad ala h ka lia n terh ad ap m ereka .

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Murdawaih mclalui jalur yang

lain, dari AI-Qasim, dad Siti Aisyah dcngan lafaz yang sarna.

Imam Ahmad mengatakan, tclah menceritakan kepada kami Abu

Kamil, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Abu Galib

yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Umarnah men-

ceritakan hadis berikut dari Nabi Saw. sehubungan dengan finnan-

Nya:

Adapun orang-orang yang dalam hatinya c ondong kepada

kesesa ta n, m aka m ereka m eng iku ti aya t-a yat yang m uta syabiha t

darinya. (Ali lmran: 7)

bahwa mereka adalah golongan Khawarij.

Juga finnan-Nya:

Pada hari yang di waktu ttu ada m uka yang m enjadi putih ber-

seri, dan ada pula muka yang m enjadi hitam m uram . (Ali lmran:

106)

Mereka (yang mukanya menjadi hitam muram) adalah golongan

Khawarij. Ibnu Murdawaih mcriwayatkannya pula melalui jalur yang

lain, dari Abu Galib, dari Abu Umamah, lalu ia menuturkan hadis ini,

Minimal hadis ini berpredikat mauquf karena dikategorikan

sebagai perkataan seorang sahabat, tetapi makna yang dikandungnya

sahili (benar).

Karena sesungguhnya mula-mula bid'ah yang terjadi dalam per-

rnulaan masa Islam ialah fitnahKhawarij. Pada mulanya mereka

muncul disebabkan masalah duniawi, yaitu ketika Nabi Saw. mem-

bagi-bagi hasil ganimah Perang Hunain. Dalam akal mercka yang

tidak sehat seakan-akan mereka melihat bahwa Nabi Saw. tidak bcr-



2 64

• 8 i IAMPlING SUNNJlN Juz 3 - Ali Imran

laku adil dalam pembagian ganimah. Lalu mcrcka mengejutkan Nabi

Saw. dcngan suatu ucapan yang tidak pantas. Maka sescorang duri

mcreka (Khawarij) yang dikcnal dcngan julukan "Zu] Khuwaisirah"

(s! pinggang kecil, semoga Allah mcrobek pinggangnya) berkata,

"Berlaku adillah engkau, karena scsungguhnya engkau tidak adil."

Lalu Rasulullah Saw. mcnjawab:

Sesungguhnya kecewa dan merugilah aku jika aku tidak adil.

Allah memperc ayakan aku untuk penduduk bumi, m aka m_ engapa

e n gk a u t id a k percaya kepadaku?

Ketika lelaki itu pergi, Umar ibnul Khattab -mcnurut riwayat yang

lain Khalid ibnul Walid- mcminta izin kcpada Nabi Saw. untuk

membunuh lelaki yang mengatakan dernikian itu. Tctapi Nabi Saw.

bcrsabda:

1(,~~9!~~~ ~~'\~~~4{~? ,:~~~:z~.. ...._,...,.,U'J-'! '/ '." ",~~ ... ,

" III,~I" "../.-.)~.,.,""/,,,,,,,""".!~ '1"/O / ~ .. ..;i'/ "",!~4~ ' : J o J ~uJ.!fi't = - ~ ~ ~ 4 . : > 4 0 ~ - ' ' f \ J . J I 'w , I P ~ ~ ~, . '" /

~~'~~\i ''''_'~I:QJr/:,.~, t :: :- :\ \ ~ ; i : : J ' - - ! ) ~ " ( : 5 'U~'r tJ• ...", ~ ..... y~ ~

. ( . i1 ; j ZA~~~Biarkanlah dia, sesungguhnya kelak akan muncul dari goiongan

le ta ki in i su atu kaum yang se se ora ng d i antara kalian meman-

dang kecit salatnya bila dibandingkan dengan salat mereka, da n

bacaannya dengan bac aan m ereka. M ereka m enem bus agam a

sebagaimana anak p an ah m enem bus sasarannya. M aka di mana

pun kalian jumpai m ereka, perangilah mereka, karen a

sesungguhnya bagi orang yang m em bunuh mereka akan men-

dapat pahala.

Mcreka bam muncul dalam masa Khatifah Ali ibnu Abu Talib r.a..

dan ia memerangi mereka di Nahrawan. Kemudian bcrcabanglah dar!



Tafsi r Ibnu Kasir

•I-KAMPUNG SUNNAN 265

mcreka berbagai kabilah dan puak serta bcrbagai aliran dan sekte

yang cukup banyak. Lalu muncullah ali ran Qadariyah, Mu'tazilah,

Jahmiyah, dan aliran-aliran bid 'ah lainnya yang jauh scbclum itu

tclah dibcritakan oleh Nabi Saw. dalam salah satu sabdanya:

{16,' f}J!~, ~- ,.~" ..!J~ ' \~ ~ ~ \ o~ ..!. :::" ,...-J, U~O~~ _ , : * a ......j

c./.:t:~5~~)jll~~\j~~~~ \\~~.;:4-IJ_ . , , . . , " . . ,

.: ~V'~i J . . . ~ . . . . . .U mat ini ketak akan terpec ah m enjadi tujuh puluh tiga golongan,

semuanya masuk neraka kecuali saw golongan. M ereka (para

sahabat) bertanya, "Siapakah m ereka yang satu golongan itu, yo

Rasulullah?" Rasulullah Saw. menjawab, "O ra ng -o ra ng y an g

berpegang kepada tuntunanku dan tuntunan para sahabatku .. ,

Hadis dikctcngahkan olch Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-

nya dcngan tambahan ini,

Al-Hafiz Abu Ya'Ia mcngatakan, tclah mcnceritakan kepada

kami Abu Musa, tclah mcnccritakan kepada kami Amr Ibnu Asim,

tclah mcnccritakan kcpada kami Al-Mu'tamir, dari ayalmya, dari

Qatadah, dari AI-Hasan ibnu Jundub ibnu Abdullah; tclah disam-

paikan kepadanya scbuah hadis dari Huzaifah atau dia mcndengarnya

langsung dari Huzaifah, dari Rasulullah Saw. Disebutkan bahwa

Rasu1ullah Saw. pcmah mcnuturkan hal berikut:

.< )l~~I\~~/~:il(~-:.z'Jl:"-:r~ti':'~-':~I&!i?':~?~~.~..r ~" ..J5 ifl.~U'_Y*J u~ :rlj::" I : ' . . . o t .

".~ ..£,~. . . . . . ~

Sesungguhnya di dalam umatku terdapat suatu kaum . mereka~

membaca Al-Qur' an dengan bacaan yang sangat lancar seperu

menebar anak panah, mereka menukwilkannya bukan dengan

takwil yang sebena rnya.

Firman Allah Swt.:



2 66Juz 3 - Ali lrnran

..;,1 \ ~/\1'("tt,f~I"' ' ' ' 'c. v : 0~, . ._&..!l1;' • 4U ~ ....~J....~'_"'J

padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah.

(Ali Imran: 7)

Para ahli qurra bcrselisih pcndapat mcngenai bacaan waqaf dalam

ayat ini. Mcnurut suatu pcndapat, waqaf dilakukan pada kf.zul

Jalalah, sepcrti apa yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a.,

bahwa ia pernah mengatakan, "Tafsir itu ada empat macarn, yaitu taf-

sir yang tidak sulit bagi seseorang untuk mcmahaminya, tafsir yangdiketahui oleh orang-orang Arab melalui bahasanya, tafsir yang hanya

diketahui oleh orang-orang yang berilmu mendalam, dan tafsir yang

tiada yang mengetahuinya selain Allah."

Pendapat yang sama diriwayatkan pula dari Siti Aisyah, Urwah,

Abusy Sya'sa, Abu Nuhaik, dan lain-lain.

Al-Hafiz Abul Qasim di dalarn kitab Mu'jamul Kabir-nya me-

ngatakan, telah mcnceritakan kcpada kami Hasyirn ibnu Marsad, tclah

menccritakan kcpada kami Muhammad ibnu Ismail ibnu lyasy, telah

mcnceritakan kepadaku ayahku, telah menccritakan kepadaku Dam-

darn ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, dari Abu Malik AI-

Asy'ari, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bcrsabda:

1;i:;:~jlll~~3f:~%.~~~J:sf~J~~~ ~ ;....,

. .A~' t~~.~'/.J r 't j . 1 "" :" _ ,. ; " . . . . . _ ,\ , . . . . . . . / ~ "~ . . . . .,;-:,1 ... .....\"" ...!......-:_~,,\,,)I~,·WO~ o~U'-'~\ ?'t..::.aJu \G i ~ _ j 1 - ; - e Q . ' "~ ':T ....V r_ .. -."" ~----;.. -J '" ~

I::;,. I . . J . . . 1 . , . , . . . . - ' , . J .~ ........... ., .....("_H.;: : ' I~~~~~·t~.·.~.X;t(qjJl~t~\ ~ cr '1~~)I,. UY~ p.~ ~I,J_J '7Y'j ,~~ ~-...~

J.'!' .........~ 7 j - : : . ( ~ " " " . . . P ' " " ; . . . P { ""'/t ",/.,...t....~,.::;I.'~Uy ...:ljo_'':f"'l..9~.:1 ~Y..u'J' ~.l

Aku tidak mengkhawatirkan umatku kecuali terhadap tiga

perkara, yaitu bila haria bertambab banyak bagi mereka, lalu

mereka saling mendengki, dan akhirnya mereka saling ber-perang; dan bila dibukakan bagi mereka (pemahaman) AI-

Qur' an, lalu orang mukmin mengambilnya dengan tujuan men-



Talsi r Ibnu Kasir 267

c ari-c ari takw ilnya, "P adahal tidak ada yang m engetahui takw il-

nya melainkan Allah dan orang-orang yang m endalam ilmunya

berkata, 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat'

(Ali l 1 1 1 r a 1 1 : 7), hingga akhir ayat. " Dan bilamana ilmu mereka

makin bertambah, y an g p atio akhirnya mereka menyia-nyiakan-

ny a da n m ere ka tidak menanyakannya.

Iladis in i garib sekali.

Ibnu Murdawaih mcngatakan, tclah mcnccritakan kcpada kami

Muhammad ibnu Ibrahim, telah mcnccritakan kcpada kam i Ahmad

ibnu Amr, tclah menccritakan kepada kami Hisyarn ibnu A mrnar,

tclah menceritakan kcpada karni Ibnu Abu Hatim, dari ayahnya, dari

Amr ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari Ibn ul A~, dari Rasulullah Saw.

yang telah bcrsabda:

LAJ~"~ \j~ -: :......., \~J ~~ ...~1f2jJ~,:."~i~{tr~ I

I>~ ...~ _>& ; .~ • '" .,._ , ~r""'U~O.!

, \ ; ~ - ~ - t : . . . . ./"'\'f~~~f-t~ ",4 ~

Sesungguhnya A l-Qur'un itu sebagian darinya t idaklaa

diturunkan untuk m endustakan sebagian yang lainnya. M aka apa

saja darinya yang kalian ketahui, amalkanlah: dan apa sajad arin ya y an g m uta sya bih , m ak a b erim an la h ka lia n k epa da ny a.

Abdur Razzaq men ga ta ka n, tela h m cn cc rita kan kepada kami Ma'rnar,

dari Tawus, dari ayahnya yang rnenceritakan bahwa Ibnu Abbas

membaca ayat ini dengan bacaan seperti berikut:

Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya, melainkan Allah.

Sedangkan orang-orang yang mendalam ilmunya (hanya) me-

ngatakan, "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat. "

HJI yang sarna diriwayatkan olch Ibnu Jarir, dari Umar ibnu Abdul

Aziz dan Malik ibnu Anas, bahwa rncrcka (orang-orang yang men-



268Juz 3 - Ali Imran

dalam ilmunya) hanya beriman kepadanya, sedangkan mcreka tidak

mengetahui takwilnya.

Ibnu Jarir mcriwayatkan bahwa di dalam qiraat Abdullah ibnu

Mas'ud disebutkan takwil ayat-ayat mutasyabihat hanya ada pacta

Allah, sedangkan orang-orang yang mendalam ilmunya hanya me-

ngatakan, "Kami beriman kepada apa yang disebutkan oleh ayat-ayat

mutasyabihat:"

Hal yang sarna diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, dan pendapat

ini dipilih olch Ibnu Jarir.

Di antara mcreka ada yang melakukan waqaJpada firrnan-Nya:

D an orang-orang yang m endalam ilm unya. (Ali Imran: 7)

Pendapat ini diikuti olch banyak ahli tafsir dan ahli Usul, dan mcrcka

mengatakan bahwa khitab dcngan rnemakai ungkapan yang tidak

dimengerti merupakan hal yang mustahi1.

Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan dari Mujahid, dari Ibnu Abbas,

bahwa ia pemah mengatakan, "Aku termasuk orang-orang yang men-

dalam ilmunya, yaitu mercka yang mengctahui takwilnya."

Ibnu Abu Nujaih meriwayatkan pula dari Mujahid, bahwa orang-orang yang mendalam ilrnunya mengetahui takwilnya dan mercka

mcngatakan, "Kami berirnan kepadanya." Hal yang sarna dikatakan

oleh Ar-Rabi' ibnu Anas.

Muhammad ibnu lshaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu

Ja'far ibnuz Zubair, bahwa makna yang dimaksud ialah tidak ada

seorang pun yang mcngetahui makna yang dimaksud kecuali hanya

Allah. Orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan, "Kami

beriman kepada mutasyabih,"

Kemudian mereka yang mendalam ilrnunya dalam mcnakwilkan

ayat-ayat yang mutasyabihat merujuk kepada apa yang tclah mcreka

ketahui dari takwil ayat-ayat muhkamat yang scmua orang rncm-

punyai takwil yang sama mengenainya. Dengan dcmikian, makascmua isi Al-Qur'an serasi berkat pendapat mercka, scbagian di an-

taranya membcnarkan sebagian yang lain; sehingga hujah pun



Tafsir Ibnu Katir 269

menembus sasarannya dan tiada suatu alasan pun untuk rncngclak

darinya, serta semua kebatilan tcrsisihkan dan semua kekufuran ter-

tolak berkat Al-Qur'an. Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa

Rasulul1ah Saw. pemah mendoakan sahabat Ibnu Abbas dengan doa

berikut:

Ya Allah, berilah dia pemahaman dalam agama (tan ajarkanlah

kepadanya takwil (Al-Qur'an),

Di antara ulama ada yang rnerincikan masalah ini, dia mengatakan

bahwa takwil Al-Qur'an dimaksudkan mcmpunyai dua pcngertian.

Salah satunya ialah takwil dcngan pengertian hakikat scsuatu dan

mcrupakan kesimpulan darinya. Termasuk kc dalam pengertian iru

ialah finnan-Nya:

J.<

.Jt" '~ : .....I/~'I': "'t;;V " .../ . . ' J / . l f ' , /C 1-· t u...,x:) •U " : " " ~ ' : ? ~ j : . - " ' .J - ' . . . tv~ ~ ' : t \!J

Dan berkata Yusuf, "wahai ayahku, inilah tabir mimpiku yang

dahulu itu." (Yusuf: 100)

Dan firman-Nya:

Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya

kebenaran) AI-Qur 'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pem-

beritaan Al-Qur' an itu. (AI-A'raf: 53)

Yakni hakikat dari apa yang dibcritakan kepada mercka mcnyangkut

pcrkara akhirat, apabila yang dimaksud dengan takwil scpcrti di atas

bcrarti waqaf-nya pad a tafzul Jalalah. Karcna hakikat dan kenyataansegala sesuatu itu tidak ada seorang pun yang mengetahuinya dcngan

jelas kecuali hanya Allah Swt. Dengan dernikian, bcrarti firman-Nya:



270 Juz 3 - Ali Imrsn

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya. (Ali Imran: 7)

berkedudukan sebagai mubtada. Sedangkan finnan-Ny a:

mengatakan, "Kami beriman kepadanya." (Ali Imran: 7)

berkedudukan sebagai khabar-nya.

Adapun jika yang dirnaksud dengan takwil ialah pcngertian yang

lain, yaitu seperti tafsir, penjelasan, dan keterangan mengenai sesuatu,

seperti makna yang terdapat di dalam firman-Nya:

Berikanlah kepada komi takbirnya. (Yusuf: 36)

Yakni tafsir dari mimpinya ltu. Jika yang dimaksud adalah scperti ini,

berarti waqafnya pada firman-Ny a:

1j\ ~. - : '1 . \ - : ; ' \\jC"tv~Jl:) -(n~U~~

dan orang-orang yang mendalam ilmunya. (Ali Imrun: 7)

Karcna mcrcka mengetahui dan mcmahami apa yang di-khi{ab-kan

oleh Al-Qur'an dcngan ungkapannya itu, sckalipun pengctahuan

mereka tidak meliputi hakikat segala sesuatu sepcrti apa adanya. BeT-

dasarkan analisis ini, bcrarti firman-Nya:

'i ,...,' " " ' ~ 7 ' " .f-: ' • ~ ...c V ! .J~JI~ ..... \,;..A U IdJ

I~ J"7.o

men ga ta ka n, "K am i b erim an kep ad an ya ," (All Imran: 7)bcrkedudukan sebagai hal yang mcnggambarkan keadaan mercka.

Hal inl memang diperbolchkan; dan ia mcrupakan bagian dari rna' J U I .



Talsir Ibnu Kasir

27 1

bukan rna'[uf" alaih, seperti pengertian yang terkandung di dalam fir-

man-Nya:

(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung

halaman dan h arta b en da m erek a. (Al-Hasyr: 8)

sampai dcngan finnan-Nya:

/ ' '~ " 'd '" t.:///~"}/. _I I'; .\........ • ... \ .. 'I II '" . ,. ..

C \. !~I_"._o •• ~~~ ~ .uiJ ~

mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan

saudara-saudara kami." (Al-Hasyr: 10), hingga akhir ayat.

Dan seperti firman Allah Swt.:

c ~~!~1_) ~ . C L : \ 1 : ; : a w ~ ~ s - ; ~Dan datanglah Tuhanmu, dan (datang pula) malaikat dengan

berbaris-baris, (AI-Fajr: 22)

Finnan Allah Swt. yang rncmberitakan pcrihal mcreka yang men-

dalam ilmuny a, bahwa mercka mengatakan, "Kami beriman

kepadanya," yakni kepada ayat-ayat mutasyabihat itu. Semuanya

-yakni yang muhkam dan yang mutasyabih- berasal dari sisi Tuhan

karni dengan scbenamya. Masing-masing dad kcduanya mem-

benarkan yang lainnya dan mempersaksikannya, karena semuanya

berasal dari sisi Allah; tiada scsuatu pun dari sisi Allah yang bcrbcda

dan tidak pula berlawanan, seperti yang disebutkan olch finnan-Nya:

\~<i. . : \ 0\./ / ..-1 ~ \" '-: '" , ",~~//~1~""I/"I////'::;~l~"')C;..u ~_Y.1j} su-:»; 0 ,. ., .... .c..N/ / ......, . ... 'ff..- ..-~u ~ W W _ , _ ; . . .

C"'I": ..WI':>.~. . /

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur' an? Kalau

sekiranya Al-Qur' an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka

mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (An-Nisa: 82.)



27 2• 9i.AMPUNG SUNNAN Juz 3 - A li Imran

Karena itulah Allah Swt, berfinnan:

Dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan

orang-orang yang berakal. (Ali Imran: 7)

Dengan kata lain, scsungguhnya orang yang mcngcrti dan dapat

memahaminya dengan pemahaman yang sebcnamya hanyalah orang-

orang yang berakal sehat dan berpemahaman yang lurus.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, tclah menceritakan kcpada -kami

Muhammad ibnu Auf Ahimsi, telah menceritakan kcpada kami

Nu'aim ibnu Hammad, telah menceritakan kcpada kami Fayyad Ar-

Riqqi, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Yazid

(seseorang yang pemah bersua dcngan sahabat-sahabat Nabi Saw.,

yaitu Anas, Abu Umamah, dan Abu Darda), bahwa Rasulullah Saw.

pcrnah ditanya mcngcnai pcngcrtian orang-orang yang mcndalam il-

munya. Maka beliau Saw. bcrsabda:

• ,,/. • " " g)ll .....~ """" ....." -'~., ... .,;' {I..... . . . . . - : " 1 . { . '!..... ......./,,\"! ~\ »>~~ ..~ ,~~ ..,j ....

J .~0""JI~, _,' A.J J ...... JoiJ

• j;J ...t i A ~ ; J . l"tl-:" &tl;,{;::~<~ ~ ~ .Y 0" -- .jJ

Orang yang menunaikan sumpahnya, jujur lisannya dan hatinya

lurus, serta orang yang memelihara kehormatan perut dan far-

jinya. Maka yang bersifat demikian itu termasuk orang-orang

yang mendalam ilmunya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kcpada kami Ma'rnar,

dari Az-Zuhri, dari Arne ibnu Syu'abi, dari ayahnya, dari kakeknya

yang pernah menceritakan bahwa Rasulullah Saw. mendengar suatu

kaurn yang sedang berbantah-bantahan, Maka beliau Saw. bersabda:



Tafsir tbnu KasirUp..'.. l.oIillilsl"n~h ~U.~11

273

Sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian karena

hal ini; mereka mengadukan sebagian dari Kitabullah dengan

sebagian yang lain. Dan sesungguhnya Kitabullah itu diturunkan

hanyalab untuk membenarkan sebagian darinya dengan sebagian

yang lain. Karena itu, janganlah kalian mendustakan sebagian

darinya dengan sebagian yang lain. Hal-hal yang kaiian ketahui

darinya, maka katakanlah ia: dan hal-hal yang kalian tidak me-

ngetahuinya, maka serahkanlah hal itu kepada yang me-

ngetahuinya.

Dalam pembahasan tcrdahulu hadis in i telah disebut oleh riwayat

lbnu Murdawaih melalui jalur Hisyam ibnu Ammar, dari Abu Hazim,

dari Amr ibnu Syu'aib dengan lafaz yang sama.

Abu Ya'Ia Al-Mausuli mengatakan di dalam kitab musnadnya,

telah menceritakan kepada kami Zuhair ibnu Harb, tclah men-

ceritakan kepada kami Anas ibnu Iyad, dari Abu Hazim, dari Abu

Salamah yang mengatakan bahwa ia tidak mcngetahui hadis ini

melainkan dari Abu Hurairah yang isinya menyebutkan bahwa

Rasulullah Saw. pcmah bcrsabda:

Al-Qur' an diturunkan dengan memakai tujuh dialek, berdebat

dalam masalah Al-Qur'an merupakan kekufuran -sebanyak tiga

kali-. Apa saja yang kalian ketahui darinya, maka amalkanlah

hal itu; dan apa saja yang kalian tidak ketahui darinya, maka

kembalikanlab hal itu kepada Yang Maha Mengetahuinya.

Sanad hadis ini sahih, tetapi di dalamnya tcrdapat ilIat (cela) disebab-kan ucapan perawi yang mengatakan, "Aku tidak mcngctahuinya

kecuali dari Abu Hurairah."



274 Juz 3 - Ali lmran

Ibnul Muniir di dalam kitab tafsimya mengatakan, telah men-

ceritakan kcpada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Abdul

Hakarn, telah menccritakan kcpada kami Ibnu Wahb, telah men-

ccritakan kepadaku Nafi' ibnu Yazid yang mengatakan bahwa

mcnurut suatu pendapat, orang-orang yang mendalarn ilmunya ialah

orang-orang yang tawadu' kepada Allah, lagi rendah diri kepada

Allah dcmi memperolch rida-Nya, Mereka tidak berbesar diri ter-

hadap orang yang berada di atas rncreka, dan tidak menghina orang

yang berada di bawah mereka.

Kemudian Allah Swt. mcmbcritakan pcrihal mercka, bahwa

mereka selalu bcrdoa kepada Tuhan rncreka seraya mcngucapkan:

/ //"1 /'}'/I-:'/~J.!.; ''j/.~//• ~~!...",C"'!D~J'j· ..~~ ...-l-.l. ~ D

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan halt kami condong

kepada kesesatan sesudah Engkau m em beri petunjuk kepada

kami. (Ali Imrun: 8)

Yakni janganlah Engkau menjadikannya mcnyimpang dari petunjuk

sesudah Engkau meluruskannya pada jalan hidayah. Dan janganlah

Engkau jadikan kami seperti orang-orang yang di dalam hati mcreka

terdapat kesesatan, yaitu mercka mengikuti ayat-ayat Al-Qur'an yangmutasyabih, tetapi tetapkanlah (tcguhkanlah) kami pada jalan- Mu

yang lurus dan agama-Mu yang lurus.

dan karuniakanlan kepada kam i rahmat dari sisi Engkau. (Ali

Imran: 8)

Agar had kami menjadi teguh, dan kesatuan kami tcrhirnpun, serta

iman dan keyakinan kami bertambah karenanya.

Tafsir Ibnu Katsir Juz 3

Documents

Transcript of Tafsir Ibnu Katsir Juz 3