Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun...

349
www.Allah.com www.Muhammad.com @Tafsir Al-Qur'an oleh Nabi Pujian dan kedamaian kepadanya Lewat Hadis Sahih 1337 Hadis Sahih, 900 Keistimewaan, 830 Tafsir Karya Pakar Kutipan Kenabian(Muhaddis),Habib Abdullah Talidi Habib Ghumari dari Tanjir, Maroko Terjemahan Bahasa Indonesia dan Inggris oleh (Aisyah) Nadriyah, Jamiatul Hamida (Zainab Al Haddad) 1741 Sub-Titles by Khadijah Abdullah Darwish dan Norkhadejah Darwish Khadim al Hadith Ahmed Darwish (c) 1431H -2010M Allah.com Muhammad.com

Transcript of Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun...

Page 1: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

www.Allah.com www.Muhammad.com

@Tafsir Al-Qur'an oleh NabiPujian dan kedamaian kepadanya

Lewat Hadis Sahih1337 Hadis Sahih, 900 Keistimewaan, 830 Tafsir

KaryaPakar Kutipan Kenabian(Muhaddis),Habib Abdullah Talidi Habib Ghumari dari Tanjir, MarokoTerjemahan Bahasa Indonesia dan Inggrisoleh(Aisyah) Nadriyah, Jamiatul Hamida (Zainab Al Haddad)1741 Sub-Titles by Khadijah Abdullah Darwish dan Norkhadejah DarwishKhadim al Hadith Ahmed Darwish(c) 1431H -2010M Allah.com Muhammad.com

Page 2: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Alkitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan tidak mengadakan baginya kebengkokan. (Al-Kahf-18: 1)

Maha Suci Alloh yang telah menurunkan Alfurqon (Al-Quran) kepada hamba-Nya (Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia). (Al-Furqan-25: 1)

Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak ada baginya sekutu dalam kerajaan dan tidak ada bagi-Nya penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia sebesar-besarnya." (Al-Isra'-17, 111)

Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi dan bagi-Nya segala puji di hari keabadian. Dan Dia Yang Maha Bijaksana, Maha teliti. (Saba'-34: 1)

Pujian, kedamaian, dan keberkahan, semoga selalu terlimpah, kepada sebaik-baik makhluk, dan Rasul termulia, Nabi Muhammad, yang suci dan menyucikan, juga kepada keluarganya, yang suci dan mengumpulkan keutamaan, serta para sahabatnya yang terpilih.

Al-Quran adalah perlindungan dan jalan, menuju keselamatan dan kebahagiaan, merupakan pokok agama, konstitusi sistem hukum, hukum keadilan, serta perkataan yang terperinci.

Al-Quran itu nikmat yang agung, dan kebanggaan, serta zikir bagi umat. Didalam Al-Qur'an, terkandung berbagai ilmu pengetahuan, kebenaran, pengajaran tentang akidah, ibadah dan akhlak, tata aturan kemasyarakatan, hukum-hukum pidana dan perdata, peperangan, keuangan, hak asasi manusia, urusan-urusan sosial dan hubungan internasional. Tidak ada kitab yang mengumpulkan semua itu selain Al-Qur'an.

Al-Quran merupakan Risalah Allah Yang Maha Tinggi kepada para penyembah-Nya. Diturunkan kepada makhluk utama, dan Rasul terbaik, Nabi Muhammad, putra Abdullah, Bani Abdul Mutholib, Bani Hasyim, semoga pujian, berkah, rahmat , kedamaian, dan keselamatan, terlimpah kepadanya, beserta keluarganya, serta seluruh umatnya. Allah telah memerintah kepadanya, agar menyampaikan risalah-Nya, kepada seluruh penyembah-Nya, supaya mereka mengetahui, dan sepanjang hidup mereka, berada dijalan yang terang, sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di hari keabadian.

Diantara anugerah agung dan kasih sayang Allah Yang Maha Tinggi pada umat, adalah menjadikan kitab suci ini, dalam bahasa arab, yang merupakan bahasa termulia dengan beragam bidang-bidangnya.

Page 3: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Selama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti (dalil-dalil) nya, juga mengetahui susunan kalimat, beserta penjelasan, dan ilmu-ilmu yang terkandung didalamnya.

@Penjelasan Nabi pujian dan kedamaian kepadanya kepada Al-Quran yang Mulia

Al-Quran benar-benar kitab petunjuk bagi seluruh manusia. Datang dengan ajaran baru terpercaya. Di dalam Al-Qur'an, terdapat perkara-perkara, dan struktur kalimat, yang tidak diketahui bangsa Arab sebelumnya. Maka Allah Yang Maha Tinggi menerangkan, dan menjelaskannya melalui Nabi Muhammad, pujian dan kedamaian kepadanya, dengan menurunkan wahyu kepadanya. Karenanya Allah berfirman,

"Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Az-Zikr (Al-Qur'an) agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan." (An-Nahl-16: 44)

"Dan Kami tidak menurunkan atasmu (Muhammad) Al-Kitab melainkan agar menjelaskan kepada mereka yang berselisih di dalamnya, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (An-Nahl-16: 64)

Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, telah menerapkan Al-Qur'an pada dirinya sendiri, dalam segala ucapan, perbuatan, persetujuannya, petunjuk dan perikehidupannya. Karena itu bersabda dalam hadis berikut ini:

"Perhatikanlah, dan sungguh aku telah diberi Al-Qur'an, dan yang sepertinya menyertainya." Hadis sahih di riwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud dalam "Sunnah" dan Tirmidzi dalam "Ilm" .

Yang diberikan kepadanya menyertai Al-Qur'an, yaitu sunnahnya yang mulia, dengan beragam bagian dan macamnya. Setiap ucapan dan perbuatannya -selama masa kenabian- berbau harum semerbak, tidak termasuk urusan-urusan pribadinya. Nabi Muhammad adalah keterangan global dan terperinci dari Al-Qur'an, yang mana telah menjelaskan, perkara-perkara yang samar didalamnya, menafsirkan isinya, menentukan hal-hal yang khusus dari perkara yang umum,dsb. Maka menjadikan seluruh isi Al-Qur'an, menjadi jelas bagi sahabat-sahabatnya.

Imam Syafi'i, semoga Allah meridainya, berkata: Setiap perkataan Rasulullah, pujian dan kedamaian kepadanya, adalah penjelasan Al-Qur'an, dan setiap yang diucapkan para ulama', adalah penjelasan sunnah.

Nabi Muhammad, pujian dan kedamaian kepadanya, sungguh telah

Page 4: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

menjelaskan, kepada para sahabatnya, kata-kata dan makna-makna, yang ada didalam Al-Qur'an.

Allah berfirman, "Agar kamu menjelaskan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka." (An-Nahl-16: 44)

Abu Abdurrohman As-Sulami, semoga Allah merahmatinya, berkata: Para pembaca Al-Qur'an seperti Usman bin Affan, Abdullah bin Mas'ud, dan lainnya, semoga Allah meridhai mereka, melaporkan bahwa mereka telah belajar Al-Qur'an dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya. Di setiap sepuluh ayat, mereka benar-benar telah memahami, segala ilmu dan amalan, yang terkandung didalamnya, baru kemudian melanjutkan pada ayat berikutnya. Mereka berkata : Kami telah mempelajari Al-Qur'an, beserta ilmu-ilmunya serta mengamalkannya.

Dengan perkenan, dan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Syekh Talidi telah meneliti, dan mengumpulkan hadis Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, tentang tafsir yang sahih, maupun yang menyerupainya. Diambilnya dari hadis sahih, serta dari Kumpulan dan Induk Sunnah Muhammadiyah yang masyhur. Inilah kitab tafsir, berdasarkan hadis sahih yang pertama kali. Adapun kitab-kitab yang ada sebelumnya, telah tercampuri hadis-hadis lemah (maudu').

Ada perkataan Imam Ahmad, semoga Allah merahmatinya, yang terkenal: Tiga perkara, yang kerap tidak memiliki asas, yaitu tafsir, menceritakan tentang peperangan, dan sejarah peperangan. Biasanya tidak ada dasar hadis, dan sanad yang sahih, namun jika ternyata ada banyak sahihnya, itu lebih baik. Alhamdulillah, dalam tafsir ini, seluruh hadisnya adalah sahih.

@Tafsir Menurut Ulama

Tafsir menurut bahasa adalah penjelas, penerang, dan penyingkapan tujuan, dari kata-kata (lafadz-lafadz) yang sukar. Begitulah kesimpulan menurut pakar bahasa.

Adapun menurut istilah, yaitu ilmu untuk bisa memahami kitab Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjelaskan makna-maknanya, menunjukkan hukum-hukumnya. sumber penafsirannya melalui antara lain dari Ilmu bahasa, tasrif, nahwu, ilmu bayan, ushul fiqh, qira'a>t (versi bacaan al-Quran), pengetahuan sebab-sebab turunnya ayat, serta ilmu na>sih{ mansu>h} (penggantian hukum dengan hukum yang lain).

Dengan kata lain, tafsir adalah menyingkap makna-makna Al-Qur'an, dan penjelasan panjang lebar kata-kata yang sukar, dan sebagainya, maupun makna-makna yang tampak, dan sebagainya.

Page 5: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Orang Islam Butuh Tafsir Al-Qur'an Melalui Kalam (Perkataan) Nabi (pujian dan kedamaian kepadanya)

Sepanjang masa, manusia akan selalu butuh Ilmu tafsir Al-Qur'an. Hendaknya mempelajari dengan menghafal kata-katanya, dan memahami maknanya, serta bukti-bukti (dalil-dalilnya). Setiap muslim wajib mengetahui ilmu tafsir dan merupakan keharusan dalam satu wilayah tertentu terdapat orang yang benar-benar ahli dalam ilmu tafsir.

Dengan memahami Al-Qur'an, meskipun secara global, dapat membantu dalam menghayati apa yang terkandung di dalamnya, ketika membacanya. Orang yang tidak memperhatikan hal ini, tidak akan bisa merasakan buah kelezatan Al-Qur'an, bagaikan nasehat dengan janji dan pesannya, ibarat dalam kisah-kisah cerita, dsb.

Adapun manfaat menghayati Al-Qur'an yaitu, untuk mempertebal keimanan, meningkatkan kecintaan kepada Allah, menguatkan keyakinan, sebagai zikir dengan menyebut Nama-nama Allah, sifat-sifat-Nya, serta bukti-bukti keesaan-Nya, serta menangis karena takut akan kebesaran dan keagungan-Nya, sarana menjauhkan diri dari kehidupan yang melalaikan,dan sebagai amal untuk hari keabadian. Allah berfirman,

"Kitab (Al-Qur'an) Kami telah menurunkannya kepadamu penuh berkah agar menghayati ayat-ayatnya dan untuk mengingatkan orang-orang yang berakal." (Sad-38: 29)

"Maka apakah tidak menghayati Al-Qur'an atau hati mereka sudah terkunci? (Muhammad-47: 24)

@Empat Kategori Tafsir

Para Ulama membagi tafsir dalam empat kategori:

Pertama: Apa yang bisa difahami oleh siapapun yang membacanya, baik orang yang berilmu, maupun orang awam. Seperti firman Allah Yang Maha Agung tentang orang munafik:

"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'janganlah berbuat kerusakan di bumi!' mereka menjawab, 'sesungguhnya kami melakukan perbaikan (pembaharu)'. Perhatikanlah! sungguh merekalah para perusak, akan tetapi tidak merasa." (Al-Baqarah-2: 11-12)

Ayat diatas sangat jelas, dan tidak samar maknanya bagi siapapun. Demikian pula, dalam firman-Nya ini:

"Sungguh beruntung orang-orang beriman. Yang mereka didalam shalat mereka merendahkan hati (khusyu'). (Al-Mu'minun-23: 1-2)

Ayat tersebut juga bisa diketahui dan difahami maknanya oleh siapa

Page 6: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

saja, baik orang pandai dalam ilmu agama, maupun tidak. Demikian pula misalnya ayat tentang hukum-hukum Allah, kewajiban-kewajiban agama, dan bukti-bukti keesaan. Setiap orang dapat mengerti makna keesaan, dari firman Allah berikut ini:

"Maka ketahuilah bahwa sungguh tidak ada tuhan selain Allah." (Muhammad-47: 19)

Bahwasanya Allah Yang Maha Besar, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam ketuhanan. Lafadz "tidak ada" maknanya secara bahasa sangat jelas, yakni menunjukkan ketiadaan. Sedang "selain" menunjukkan pengecualian. Makna kalimat diatas, akhirnya menyempit, dalam arti bisa difaham siapa saja.

Bahkan orang biasa pun, bisa mengerti dalam firman-Nya berikut ini,

"Mendirikan shalat." (Al-An'am-6: 72)

"Dan tunaikanlah zakat." (Al-Baqarah-2: 43)

"Karena itu, barangsiapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah." (Al-Baqarah-2: 185)

"Dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua." (Al-Hajj-22: 29)

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (hari keabadian)." (Al-Hasyr-59: 18)

Jelas sekali, ayat-ayat diatas bermakna "kerjakan", yang berarti kewajiban untuk dilakukan. Demikian pula, dalam firman Allah, Yang Maha Besar, berikut ini:

"Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan...." (An-Nisa'-4: 23)

Tentunya ayat tersebut, bisa dimengerti maknanya, sekalipun bagi orang biasa.

Kedua: Apa yang dapat dimengerti, menurut bahasa orang arab, baik dari susunan kata-katanya, makna-makna, maupun dalil-dalilnya, dimana terkandung kaidah-kaidah nahwu, shorof, bahasa dan balaghoh didalamnya. Karena Al-Qur'an, diturunkan dengan lisan orang arab, maka mereka memahaminya, kecuali adanya ajaran baru, yang datang disertai

Page 7: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

hadis.

Ketiga: Apa yang bisa difahami, oleh orang yang benar-benar pandai dalam keseluruhan ilmu, dan kaidah-kaidah, dimana membantunya lebih sempurna, untuk memahami Al-Qur'an, berisi kaidah-kaidah ushul dan fiqih.

Keempat: Apa yang hanya diketahui, oleh Allah Yang Maha Agung maknanya, seperti Ilmu rahasia Kitab-Nya, pengetahuan tentang Dzat-Nya, dan kegaiban-Nya, yang kesemuanya itu, dikuncinya sendiri, tidak diketahui siapapun.

Juga seperti beberapa ayat pembuka surat dan ayat tentang sifat-sifat-Nya, yang seringkali menyebabkan kesalahpahaman, menyangka adanya keserupaan (sedang Allah berbeda dari makhluk-Nya), sebagaimana firman Allah berikut ini,

"Yang Maha Pengasih, diatas singgasana menakdirkan." (Taha-20: 5)

Menyikapi ayat ini, kita wajib beriman menurut apa yang dikehendaki Allah, Yang Maha Tinggi, dan tidak mencari-cari bagaimana dan seperti apa sebenarnya. Demikian pula setiap ayat tentang sifat Allah, dalam Al-Qur'an, yang menampakkan keserupaan dengan Makhluk-Nya, seperti: tangan, kanan, kaki, pendengaran, penglihatan, perkataan, sombong, tertawa, senang, marah, dsb. Maka semua keserupaan itu, tidak bisa disimpulkan (ijtihadkan), dan diartikan (ta'wil), kecuali dengan pernyataan yang datang dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, tentang ayat tersebut, atau hadis sahih, ataupun kesepakatan para ulama'.

@Perkara-perkara yang tidak boleh dijelaskan, kecuali dengan Hadis Sahih

Kita harus mengetahui, hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur'an, namun tidak boleh menyelami perkataan (kalam) itu, kecuali dengan mendengar langsung dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, atau dari sahabat-sahabatnya, yang telah menyaksikan turunnya wahyu. Mereka mengabarkan, apa yang dilihat, dan didengarnya, dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, hingga sampai pada kita sekarang, yang mencakup, sebab-sebab turunnya Al-Qur'an (Asbabun Nuzul), Ilmu penggantian hukum (Nasikh Mansukh), aneka bacaan, ragam bahasa, kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu, aneka kejadian di alam semesta, tentang urusan hari keabadian (akhirat), keadaan alam kubur, hari kebangkitan dan penghitungan, surga, neraka, dsb.

Perkara-perkara itu, didasarkan atas mendengar langsung dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, dan pelaporan yang kuat dan benar. Sangat diharamkan perkataan atau pelaporan, tanpa dasar yang kuat.

Page 8: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Sumber penafsiran

Sumber penafsiran al-Quran, meliputi tiga hal:

1. Al-Qur'an yang mulia. inilah sumber paling sah, dan tertinggi. Alangkah indahnya Al-Qur'an, ketika terdapat satu ayat yang samar maknanya, maka menjadi jelas di ayat lainnya. Jika ada kalimat yang kurang bisa dipahami, maka ada kalimat lain yang bisa memahamkannya dalam Al-Qur'an. Begitu juga, hal-hal yang bersifat umum di satu tempat, akan menjadi khusus di tempat yang lain, dsb. Demikianlah Al-Qur'an, menjadi sumber asal tafsir.

Pembahasan terbesar hal tersebut, terdapat di tafsir Ibnu Katsir. Syekh Talidi banyak mencurahkan perhatian pada tafsir Ibnu Katsir. Di masa ini, kitab Syekh Muhammad As-Syinqithi, semoga Allah merahmatinya, berjudul "Adhwa'ul Bayan Fi Idhohil Qur'an Bil Qur'an", berisi pembahasan tafsir yang mengagumkan, terdiri dari sembilan jilid.

2. Penafsiran rasul. Penafsiran ini memiliki penjelasan yang lebih meluas, dari Al-Qur'an. Berjilid-jilid buku, maupun kitab tentang sunnah kenabian, yang semuanya itu menafsiri dan menjelaskan al-Quran secara global dan rinci. Wajib diketahui, bahwa Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, telah menerangkan makna Al-Qur'an kepada para sahabatnya, sebagaimana menjelaskan pada mereka kata-katanya, dan lain sebagainya.

3. Ucapan para sahabat, semoga Allah meridai mereka, seperti empat khalifah, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Ibnu Umar, Ubay bin Ka'ab, dan lain-lainnya, semoga Allah meridhai mereka, yang telah menyaksikan jalan turunnya wahyu, maka penafsiran mereka, kembali pada dua perkara:

a. Mendengar langsung dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, dan yang menyaksikan turunnya wahyu. Mereka juga melihat bukti-bukti (dalil-dalil), karena itu, penafsiran mereka sebaik hadis sahih. Mereka menjadi hujjah (dasar kuat), dalam tafsir.

b. Mereka yang memahami bahasa Al-Qur'an, dengan mendalam, karena mereka, orang arab asli. Mereka sendiri, adalah hujjah (dasar kuat), dalam tafsir.

@Sejarah Tafsir

Selama masa kenabian, jaman sahabat, dan generasi setelahnya, ilmu tafsir dihafalkan, dan telah melekat didada. Mereka hafal diluar kepala, dan sangat memahaminya, sehingga tidak membukukannya.

Adapun di masa-masa sesudahnya, orang-orang yang pandai

Page 9: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dibidang tafsir, banyak yang meninggal dunia, sehingga supaya tidak hilang, dan bisa sampai pada generasi selanjutnya, maka mulai ditulis penafsiran mereka, yang berasal dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, sahabat, dan generasi setelah sahabat.

Ulama'-ulama' besar, yang pertama kali berjasa, mengambil penafsiran mereka yang pandai dibidang tafsir, dan membukukannya, yaitu Abdur Razzaq As-sona'ani, Ibnu Sibeh, Ibnu Jarir At-Tobari dan Ibnu Abi Hotim, serta orang-orang terdahulu yang seperti mereka. Kemudian ada Al-Bagowi, yang menghidupkan sunnah. Dimasa selanjutnya, ada Imam Ibnu Katsir dan As-suyuti.

Selama tiga abad sejak kehadiran Islam, penafsiran yang ada, masih murni dan asli. Ketika ditulis induk sunnah yang besar, dikhususkan sebagian besar bagian-bagiannya, dalam bab-bab tafsir. Penulis-penulis yang terkenal dalam Ilmu Tafsir yaitu, Imam Bukhari, Nasa'i, Tirmidzi, dan lain-lainnya, dimana kitab karya mereka, dikenal dengan "Sembilan Kitab Termasyhur"(pembahasan tafsir, terdapat didalam sebagian isi kitab mereka).

Sedang kitab tafsir yang masyhur lainnya, tidak bersanad, yaitu seperti Tafsir Nasafi, Tafsir Qurtubi, Mafatihul Ghoibi karya Ar-Rozi, Lubabut Ta'wil karya Al-Khozin, Al-Bahr karya Abi Hayan, Ruhul Ma'a>niy karya Alusi, dsb.

@Kitab Tafsir Yang Bagus Dan memadai

Banyak orang yang bertanya, manakah kitab tafsir yang bagus, yang bisa mengantarkan pemahaman kepada firman Allah dengan sempurna.

Jawabannya adalah, bahwa kitab tafsir terbaik, lengkap, dan padat isinya adalah kitab tafsir karya Muhammad bin Jarir At-Tobari, guru para ahli tafsir dimana Imam Nawawi berkomentar tentangnya, "Dalam umat ini, tidak ada yang menyamai kitab tafsirnya."

Imam Suyuthi juga berkomentar, "Dia adalah ahli tafsir yang besar, dan agung." Sebelumnya, Abu Hamid Asfaroyini juga berkomentar, "Andaikan seseorang, sampai harus bepergian, ke negeri Cina, untuk menggapainya, tetap tidak akan bisa sebanding dengannya."

Setelah Ibnu Jarir, ada tafsri Ibn Kathi>r. tafsir ini lebih bagus dari segi pengumpulan hadis, pernyataan sahabat (atsar), dan menunjukkan asal datangnya dari induk hadis, dan pokok-pokoknya, yang berbagai macam, beserta opini, dan ringkasan yang berguna. Banyak yang mengakui, kelebihannya ini, seperti Suyuthi dalam kitabnya, Zarqoni dalam "Syarah Mawahib", dan Ibnu Ja'far Al-Kittani dalam "Risalah Mustatrofah".

Page 10: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Kitab Tafsir Suyuthi "Duru Mantsur" tentang tafsir, dengan pelaporannya, disusun dengan sangat baik, yang seandainya dia tidak meringkas, dan telah menyelesaikannya, niscaya menjadi kitab terbaik di alam. Berikut ini, beberapa kitab tafsir, yang baik dan mencukupi:

1. Tafsir Ibnu Katsir

2. Tafsir Rozi, Mafatihul Ghoib

3. Tafsir Alusi, Ruhul Bayan

4. Tafsir Qurtubi

Kitab-kitab tersebut, merupakan kitab tingkat tinggi, dalam Ilmu Tafsir. Kitab tafsir nomor 1 sampai dengan 3 diatas, sudah sangat mencukupi, untuk dijadikan pegangan, dalam memahami Al-Qur'an, secara lebih mendalam, dari berbagai sisinya.

Adapun kitab ilmu tafsir pertengahan, atau yang lebih rendah tingkatannya, namun cukup juga, untuk dijadikan panduan, dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur'an, bisa memakai salah satu, dari kitab-kitab ini: Tafsir Nasafi, Baidowi atau Khozin.

Sedang kitab tafsir, yang ditulis oleh, ulama'-ulama' dimasa sekarang, diantaranya yaitu: Tafsir Sofwatut Tafasir, ataupun Muqtatof Min Uyunit Tafasir. Insya Allah, kitab-kitab ini, dapat mencukupi.

Kitab ilmu tafsir, yang ada di tangan anda sekarang ini, lebih utama, dari kitab-kitab diatas, karena inilah, tafsir Al-Qur'an oleh Nabi, Pujian dan kedamaian kepadanya, lewat hadis-hadisnya yang sahih.

@Ilmu-Ilmu Yang Mendukung, Dalam Memahami Al-Qur'an

Ilmu apakah yang terpenting, supaya bisa memahami Al-Qur'an yang mulia, yang sesuai, dengan standar ukuran manusia? Jawabnya, adalah ilmu-ilmu berikut ini:

Pertama : Ilmu bahasa arab, dengan beragam bidangnya, seperti:

Kaidah-kaidah Nahwu, membahas perubahan makna, dari suatu kata

Tasrif, membahas perubahan bentuk kata

Istiqoq

Mengetahui makna-makna kosakata, dalam bahasa arab, baik arti yang sebenarnya, maupun arti kiasan.

Ilmu Balaghoh, meliputi: Bayan, Ma'ani, dan Badii'. Ini sangat penting, dalam ilmu tafsir. Yang kesatu, mengetahui kalimat-kalimat khusus, perbedaan-perbedaannya, kejelasan, dan kesamarannya;

Page 11: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

yang kedua, mengetahui susunan-susunan yang khusus, dalam kaitan pemberian maknanya; yang ketiga, mengetahui ilmu membaguskan kalimat. Inilah ilmu-ilmu pokok yang pertama.

Kedua: Ilm al-Qira>'a>t (versi bacaan al-Quran) baik yang mutawatir, atau a>h}a>d tapi yang s}ah}i>h}. Dengan ilmu ini kita bisa mengetahui manakah bacaan yang paling unggul, disamping ada manfaat yang lain.

Ketiga: Ilmu Asbabun Nuzul, untuk mengetahui makna ayat berdadarkan sebab-sebab diturunkannya. Ini sangat penting, untuk mengerti makna suatu ayat.

Keempat: Mengetahui ilmu penggantian hukum (Nasikh Mansukh), supaya bisa diketahui, kepastian yang harus dikerjakan, dari yang digantikan, atau yang diangkat hukumnya. Para ahli tafsir menyebut, bahwa ayat yang diangkat hukumnya, tidak lebih dari dua puluh ayat.

Kelima : memiliki ilmu yang luas dan mendalam tentang Sunnah Kenabian, yaitu sumber pokok kedua dalam ajaran Islam dan penjelasan Al-Qur'an yang detail dan terperinci.

Sangat disayangkan sekali, karena banyak penafsir yang rabun, dengan mendatangkan hadis lemah, dusta dan ingkar dalam penafsiran mereka, yang mana itu semua diketahui, dikalangan para ulama' ahli hadis. Ini adalah aib besar, terjadi pada orang yang tidak memiliki pemahaman mendalam, di bidang ilmu hadis.

Keenam : Mengerti benar Prinsip-prinsip agama (Ushuluddin), dan Kaidah-kaidah Keislaman. Memahami apa yang wajib ada pada Allah, dan pada Utusan-utusan-Nya, yang mustahil, maupun yang diperbolehkan, dsb.

Ketujuh: Adanya pengetahuan mendalam, tentang prinsip-prinsip hukum Islam. Supaya mengerti, cara membuat bukti (dalil) dalam hukum, dan memerincinya, sesuai kebutuhan. Ilmu ini sangat penting, dalam hukum-hukum agama Islam.

Siapapun yang menguasai ilmu-ilmu pendukung ini, dengan mudah akan dapat memahami Al-Qur'an, menurut standar ukuran manusia, meski tidak hafal seluruh bagiannya secara mendetail, namun mengerti asas dan pokok, dalam bagian-bagiannya secara umum. Sehingga, jika menemukan suatu permasalahan, segera kembali pada referensi tersebut. Dan perkara itu mudah, bagi siapapun yang dimudahkan Allah, Yang Maha Agung.

Adapun orang yang tidak mampu menguasai, ilmu-ilmu pendukung tersebut, maka hendaknya, kembali pada kitab tafsir pertengahan, untuk membantunya memahami, makna-makna Al-Qur'an, lebih mendetail, sehingga bisa menghayatinya, dan menikmati buahnya. Semoga Allah,

Page 12: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Yang Maha Memberi Petunjuk, memberi pertolongan, menuju jalan yang lurus.

@ Tujuan Al-Qur'an yang mulia

Tujuan-tujuan pokok dalam Al-Qur'an, meliputi: Keesaan Allah (tauhid), hukum-hukum, kisah-kisah, akhlak, dan atau sebagaimana, yang tercantum berikut ini:

Pertama: Pengesaan Allah (tauhid), dan undangan untuk, lebih mengenal Allah, Yang Maha Agung. Keimanan dan memberi kesaksian, untuk menyembah-Nya sendirian, dan pelarangan menjadikan sekutu bagi-Nya. Meluber penyebutan ketuhanan Allah, dan pemeliharaan-Nya, Nama-nama-Nya, Sifat-sifat-Nya, beserta perincian-perinciannya, yang mana, ini semua khusus terdapat, di surat-surat yang diturunkan di Mekah (Makkiyah).

Kedua : Penjelasan tentang makhluk, dan berbagai inovasi, dalam penciptaannya, yang mana tertuang, di setiap surat, dan bukti-bukti, yang menunjukkan keesaan-Nya, dsb. Serta adanya kehidupan abadi, sesudah kematian.

Ketiga : Perkataan-Nya tentang kematian dan alam kubur; kejadian hari kiamat, dan tanda-tandanya; kebangkitan dari kubur, dan persiapan penghitungan; masa ketika penghitungan; keadaan di hari kiamat; detik-detik penghitungan amal; jembatan yang melintasi neraka, untuk menuju surga (sirath), pembalasan amal; surga neraka, dan sifat-sifatnya; serta kenikmatan, dan siksa ,yang dijanjikan, bagi para penghuninya.

Keempat: Penjelasan jalan yang lurus, yaitu Akidah (keimanan), Islam (meliputi ibadah, dan urusan-urusan sosial keislaman), dan Ihsan (budi pekerti yang luhur, disertai ketulusan hati (ikhlas)); dan kehendak Allah, supaya anak cucu Nabi Adam menerapkannya. Terdapat penyebutan, tingkah laku yang membersihkan jiwa, menerangi hati, dan tentang teguh pendirian (istiqomah), serta keharusan beramal. Disertai juga, penyebutan kebalikannya, yaitu orang-orang yang hina, dan yang menjerumuskan diri dalam kehancuran, mereka tercela dalam agama, dari segi kemanusiaan, dan fitrahnya.

Kelima : Penyebutan segala kenikmatan, yang dianugerahkan Allah, kepada para Utusan (Nabi)-Nya, orang-orang terpercaya, para syuhada' (mereka yang mati membela agama Allah), orang-orang saleh, para ulama' yang mengamalkan ilmunya, orang-orang beriman yang baik, beserta segala sifat, dan keadaan lahir mereka, serta orang-orang, yang didekatkan dengan Allah.

Page 13: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Keenam : Penjelasan kekufuran, orang-orang yang kafir, kesesatan, orang-orang zalim, para pendosa, orang-orang munafik, dan nasib, serta akhir perjalanan mereka, di dunia dan akhirat. Juga keputusan Allah, Yang Maha Agung, atas mereka.

Ketujuh: Terdapat kisah-kisah para Nabi, beserta umat-umat mereka, dan bagaimana Allah, telah memberi mereka pertolongan (kemenangan), dan menghancurkan para penentangnya. Menerangkan juga, hal ihwal dan kegigihan mereka, menghadapi orang-orang yang ingkar. Kisah-kisah tersebut, memenuhi sepertiga dari Al-Qur'an.

Kedelapan: Menerangkan hukum-hukum, dalam ajaran Islam, seperti: ibadah, urusan-urusan sosial keislaman (muamalah), hukum-hukum pidana dan perdata, hukum waris, hubungan perkawinan, jihad, perikehidupan Nabi, urusan politik dan konstitusi keislaman, sistem pemerintahan, dan hubungan internasional keislaman.

Kesembilan: Penyebutan berbagai ilmu pengetahuan, dan aneka peristiwa dimasa lalu, yang tidak kita ketahui sebelumnya, maupun peristiwa, dimasa yang akan datang. Terkandung fakta-fakta ilmiah, yang tidak diketahui manusia, kecuali sebagiannya saja, dan masih terdapat ilmu-ilmu, yang masih belum bisa diungkap manusia.

1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.4. Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].5. Hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

Makna ayat perkata dalam Mukhtas}ar tafsi>r al-T{abariy:Dengan menyebut nama Allah, aku memulai dan membaca( بسمه ( اللYang Maha Pengasih ( حمن ( الرYang Maha Penyayang ( حيم ( الرSegala pujian itu milik Allah( ه الحمد لل )

Tuhan semesta alam ( العالمين رب )

Page 14: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

�( مالك الدين يوم ) Lafadz al-din dalam kalimat ini ditakwilkan dengan Hari Perhitungan dan pembalasan amal-amal, yakni hari dibalasnya manusia dengan perhitungan amal-amalاك ) Hanya kepadamu ( إيKami tunduk dan merendahkan diri (نعبد) Kami minta pertolongan agar selalu mematuhimu dan(نستعين)pertolongan atas semua urusan-urusan kamiberikanlah kami taufik dan ilham (اهدنا)Jalan (الصراط) Yang jelas dan tidak ada kelokan/bengkokan. Orang (المستقيم)Arab menggunakan lafadz “As-Siro>t}” dalam pengertian semua pekerjaan dan perkataan yang bersifat lurus atau bengkok. Maka diberi sifat Mustaqim (lurus) karena kelurusannya, dan diberi sifat Mu’awwaj (bengkok) karena kebengkokannya.

( ذين صراط عليهم أنعمت ال ) Mereka adalah para malaikat, nabi, siddiqin (orang-orang yang terpercaya), orang-orang syahid, dan orang-orang yang saleh( عليهم المغضوب غير ) Mereka adalah orang-orang Yahudi( ين وال الضال ) Mereka adalah orang-orang Nasrani

Penafsiran ayat menurut al-Tali>diySurat Al-Fatihah yang mulia ini, termasuk diantara surat-surat yang diturunkan di Mekah (Makkiyah). Terdiri dari tujuh ayat. Merupakan miniatur (intisari) dari Al-Qur'an, karena di dalamnya terkandung tujuan-tujuan pokok Al-Qur'an secara global.

Tujuan al-QuranAl-Quran memiliki tujuan dasar, di antaranya adalah

membicarakan tentang tauh}i>d, hukum, kisah-kisah, akhlak, dan secara terperinci telah kami jelaskan dalam kitab "dala>'il al-Tawh}i>d int}ila>qan min al-Qur'a>n wa al-Kauwn" hal 47. Diantara tujuan itu adalah:Pertama: Keesaan, ajakan untuk mengenal kepada Allah yang mulia dan agung, iman, dan memantapkan keimanan itu untuk menyembah-Nya semata, larangan menyekutukan Allah, dan memperbanyak menyebut-Nya, mengingat ketuhanan-Nya, nama-nama-Nya, dan Sifat-sifat-Nya dengan semua macam-macamnya…terutama pada beberapa surah Makkiyah (surah yang diturunkan di Mekah).

Page 15: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Kedua: Menjelaskan tentang penciptaan alam ini, dan hal itu banyak sekali ditunjukkan di setiap surah, hal itu menunjukkan atas keesaan Allah…dan kebangkitan setelah kematian.

Ketiga: Membahas tentang kematian, kubur, terjadinya hari kiamat dan tanda-tandanya, Kebangkitan (Ba’ts dan Nasyr), tempat kembali, berbagai keadaan di hari kiamat, perhitungan, jembatan, hari pembalasan, surga, neraka beserta sifat-sifat keduanya, dan hal-hal yang Allah persiapkan bagi penghuninya daripada kenikmatan dan azab.

Keempat: Menjelaskan tentang jembatan (al-s}ira>t} al—mustaqi>m) dan jalan Allah yang lurus, menyebutkan tentang akhlak-akhlak luhur yang mendidik jiwa-jiwa, menerangi hati, mengarahkan agar istiqomah serta menyebutkan lawan-lawan akhlak yang rendah dan hina, yang menghina agama, kemanusiaan dan kesucian.

Kelima: Menyebutkan kenikmatan yang diberikan kepada para nabi, Siddiqin (orang-orang yang terpercaya), para syuhada’ (orang-orang yang mati syahid), orang-orang soleh, orang-orang alim yang mengamalkan ilmunya, orang-orang mukmin yang jujur serta sifat-sifat dan perbuatan mereka yang baik, dan ada orang-orang yang muqorrob (dekat pada Allah).

Keenam: penjelasan tentang kekufuran dan orang-orang kafir, orang-orang durhaka, orang-orang yang zalim, orang-orang yang berdosa, orang-orang munafik. Menerangkan juga tentang tempat mereka kembali dan akibat-akibat bagi mereka di dunia dan di akhirat serta sunnatullah yang mulia dan agung terhadap mereka.

Ketujuh: Menyebutkan kisah-kisah para nabi bersama umat-umat mereka dan bagaimana Allah menolong mereka dan menghancurkan musuh-musuh mereka, menerangkan tentang kesepakatan dan perselisihan mereka…dan kisah-kisah ini menempati sekitar sepertiga Al Qur’an.

Kedelapan: menjelaskan hukum-hukum syariat seperti ibadah, muamalah, kriminal, hukuman-hukuman Allah, warisan, hubungan suami istri, peperangan (jiha>d), perjalanan hidup nabi, masalah politik dan undang-undang, peraturan hukum, dan yang berhubungan dengan pemerintahan….

Kesembilan: menerangkan tentang ilmu-ilmu dan pengetahuan, membicarakan tentang hal-hal gaib yang dulu dan yang akan datang, menerangkan fakta-fakta ilmiah yang tidak memberi petunjuk manusia untuk mengetahuinya kecuali pada saat ini, dan

Page 16: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

didalamnya terdapat beberapa ilmu, rahasia-rahasia, dan hakikat-hakikat yang manusia tidak mampu menjangkaunya.

Keistimewaan surah Al Fatihah

Tujuan-tujuan tersebut di atas dan dan berbagai jenis dan macamnya, secara global terkandung dalam surah yang mulia ini yakni surah Al Fatihah. Dari sinilah bisa diketahui rahasia kenapa surah al-Fa>tihah juga diberi nama umm al-kita>b, umm al-Qur'a>n (induk al-Quran) yang tidak terdapat pada surah-surah yang lain.

Diantara keistimewaannya adalah bahwa Surah al-Fa>tihah adalah surang yang paling agung dalam Al Qur’an sebagaimana yang akan diterangkan pada surah Al Anfal. Termasuk keistimewaannya pula adalah dicukupkannya solat hanya dengan bacaan surah Al Fatihah menurut semua para imam, dan tidak cukup bacaan yang lain tanpa surah Al Fatihah, kecuali dalam riwayat dari imam Abi Hanifah ra.

Keutamaan surah Al FatihahDari Abi Hurairah ra, dari Nabi saw, bersabda: “Barangsiapa

yang sholat dan tidak membaca surah Al Fatihah maka sholat itu menjadi kurang sempurna – perkataan ini diulang oleh Rasulullah sampai tiga kali, ada yang bertanya kepada Abu Hurairah: kita berada di belakang imam, maka berkata, “Bacalah surah Al Fatihah, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda, “Allah berfirman, “Aku membagi solat menjadi dua antara aku dan hambaku, dan untuk hambaku apa yang telah dia minta, apabila seorang hamba berkata “الحمد لله رب العالمين” Allah menjawab, “Hambaku telah memujiku” dan apabila seorang hamba berkata “ Allah menjawab, “Hambaku telah memujiku” dan ”الرحن الرحيمapabila seorang hamba berkata, “ملك يوم الدين” Allah menjawab, “Hambaku telah memuliakanku dan kadang menjawab, “Hambaku telah menyerahkan (hidupnya) kepadaku” dan apabila berkata, “اياك Allah menjawab, “Ini antara aku dan hambaku ”نعبد واياك نستعينdan baginya apa yang dia minta”. Apabila seorang hamba berkata, “اهدنا الصراط المستقيم. صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب Allah menjawab, “Ini untuk hambaku dan . عليهم وال الضاليمuntuknya apa yang dia minta”. (HR Imam Ah}mad dan Muslim dalam bab “Solat”, Abu Daud dan Tirmidzi dalam bab Keutamaan Qur’an, Nisa’i dalam kitab “Al Kubro” dan kitab Mujtaba dan imam Ibnu Majah dalam bab “Solat)

Firman Allah “غير المغضوب عليهم وال الضالين”

Page 17: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Dari Addiy bin H}a>tim semoga Allah meridhainya, bahwasanya Nabi bersabda, “Orang yang dimurkai adalah orang Yahudi dan orang yang tersesat adalah orang Nasrani.(HR. imam Tirmidzi, Ibn Jarir, Ibn Hibban, dsb.) &Dan dalam hadis yang mulia terdapat penafsiran dan penjelasan terhadap ayat-ayat yang samar, dari lafadz “ المغضوب عليهم وال Orang yahudi itu dimurkai karena mereka mengetahui .”الضاليمkebenaran tapi mereka menyembunyikannya. Terkait dengan hal ini, telah turun pada mereka firman Allah “Orang-orang yang telah Allah laknat dan murkai”. Adapun orang Nasrani telah tersesat sebab kebodohan mereka dan keikutsertaan mereka terhadap pendeta-pendeta mereka. Dan telah turun pada mereka firman Allah “Sungguh mereka telah tersesat dan menyesatkan.” inilah tafsir yang disepakati oleh para ahli tafsir.

Segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna kebaikan-kebaikan dan semoga Allah mencurahkan solawat, salam dan keberkahan pada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga, istri, Sahabat, kelompoknya selamanya.

www.Muhammad.comSurah Kedua: Al-Baqoroh (Sapi Betina)

البقرة سورةDengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Semoga Allah mencurahkan sholawat, salam dan keberkahannya pada Junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga, Sahabat, istri, dan kelompoknya

Surah yang mulia ini diturunkan di Madinah, termasuk surah paling panjang di dalam Qur’an yang agung, karena ayatnya berjumlah 286 ayat. Surah ini termasuk induk dari tujuh surah yang panjang, yang paling utama, yang paling mencakup semua tujuan-tujuan, dasar-dasar dan pondasi agama, sehingga tidak ada satu pun dari tema atau tujuan Al-Qur’an kecuali tersebut di dalam surah ini, baik secara global ataupun terperinci.

Surah ini mencakup pokok-pokok agama seperti keimanan pada Allah, para malaikat-Nya, para rasul-Nya, dan Hari Akhir, Dalam surah ini juga banyak sekali menyebutkan nama-nama dan sifat-sifat Allah. Bahkan

Page 18: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Nama “Allah” sendiri disebutkan sekitar dua ratus lima puluh kali, dan nama “Robb” (tuhan) di dalamnya diulang sebanyak tiga puluh tujuh kali, dan di dalam surah ini pula disebutkan nama-nama dan sifat-sifat seperti Ar-Rohma>n (Maha Pengasih), Ar-Rohi>m (Maha Penyayang), Al-Ghofu>r (Maha Pengampun), At-Tawwa>b (Penerima Taubat), Ar-Rouf (Yang Maha Pengasih), Al-‘Azi>z (Yang Maha Mulia), Al-Haki>m (Yang Maha Bijaksana), Al-‘Ali>m (Maha Mengetahui), Al-Ghoniy (Yang Maha Kaya), Al H}ami>d (Yang Maha Terpuji), Al-‘Aliy (Yang Maha Tinggi), Al-‘Adhi>m (Yang Maha Agung), Al-H}ayy (Yang Maha Hidup), As Sha>kir (Yang berterima kasih), As-Shadi>d (Yang Maha Kuat), Al-Badi>’ (Yang Maha Indah), Al-Wa>si’ (Lapang), As-Samii>’ (Yang Maha Mendengar), An-Nashi>r (Maha Penolong), Al-Bas}i>r (Yang Maha Melihat), Al-Ba>ri’ (Maha Membuat), Al-Muh}i>t} (Yang Maha Meliputi), Al-Qo>dir (Yang Maha Kuasa), Al-Wa>h}id (Yang Maha Esa), dan lain sebagainya.

Surah ini membahas tentang kerasulan (pengutusan nabi dan rasul), Al-Qur’an, Surga, Neraka. Dan di dalamnya juga membicarakan tentang sholat, puasa, zakat, haji, hukum-hukum rumah tangga, ekonomi, sumpah, nadzar, makanan, minuman, denda, wasiat, penggadaian, hutang, persaksian, dan lain sebagainya yang termasuk akhlak-akhlak, keutamaan-keutamaan, dan tujuan-tujuan syariat. Hal inilah yang membuat Abdullah bin Umar ra tetap mau mempelajarinya selama delapan tahun.

Keistimewaan surah Al-Baqoroh

Surah ini memiliki keistimewa daripada surah-surah lain. Sebagian surah ini diturunkan di Mekah dan sebagian lain diturunkan di Madinah, dengan beberapa keistimewaan yang tidak terdapat pada surah lainnya, antara lain:

1 .Menyebutkan tingkatan manusia yakni dalam masalah hidayah (petunjuk) dan kesesatan, dan hal itu ada pada permulaan awal surah sampai ayat dua puluh. Mereka adalah: orang-orang mukmin yang murni, orang-orang kafir yang murni, dan orang-orang munafik.

2 .Menyebutkan perumpamaan yang pertama kali dalam Al-Qur’an dan memberi perumpamaan orang-orang munafik dengan api dan air. Lihat ayat 17-20

3 .Awal mula wahyu Allah yang ditujukan pada semua hambanya dengan memerintahkan mereka agar menyembah-Nya, ayat 21

4 .Menyebutkan nyamuk dan rahasia dibalik perumpamaan nyamuk tersebut, ayat 26

5 .Menyebutkan permulaan ayat tentang karunia Allah yang diberikan kepada hamba-hambanya, bahwa semua yang ada di bumi diciptakan untuk mereka dengan baik karena kemurahan Allah dan anugerah bagi hambanya, ayat 29

Page 19: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

6 .Diistimewakan dengan mengisahkan cerita nabi Adam – semoga salam tetap atasnya – bersama para malaikat – semoga salam tetap terlimpah atas mereka – dan iblis yang terlaknat, diantara semua surah-surah yang diturunkan di kota Madinah, dan cerita itu disebutkan dan diulang pada surah yang diturunkan dikota Mekah, ayat 30-39

7 .Pemberitahuan Allah kepada para malaikat-Nya bahwasanya Allah akan menjadikan dibumi seorang Khalifah, ayat 30

8 .Nikmat Allah kepada nabi Adam, as, dan pengagungan serta pemuliaannya dengan mengajari nabi Adam beberapa nama dan penyebutannya, ayat 31-33

9 .Allah menyebut bani Israil dan mengingatkan mereka akan kenikmatan yang telah Allah berikan pada mereka, hal itu sekitar sepertiga surah, yang berada pada permulaan ayat 40 sampai akhir ayat 123

10 .Celaan bagi orang yang memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan dan kebajikan tapi dia melupakan dirinya sendiri, ayat 44

11 .Menceritakan tentang kisah bani Israil dan perkataan mereka kepada nabi Musa –semoga salam tetap atasnya –: “Kami tidak puas dengan satu macam makanan saja maka berdoalah pada tuhanmu agar mengeluarkan apa-apa yang tumbuh dibumi untuk kita”, ayat 61

12 .Menceritakan kisah tentang sapi, penghidupan orang yang telah mati, pemberitahuannya tentang orang yang telah membunuhnya, dan pelajaran yang terkandung di dalamnya, ayat 67-73

13 .Menceritakan tentang ayat (tanda kebesaran) Allah yaitu berupa terbelahnya batu disebabkan takut kepada Allah dan kebesaran-Nya serta keluarnya sungai-sungai dan sumber-sumber air dari batu tersebut dengan pancarannya yang deras, kemudian jatuhnya dan terpecahnya batu tersebut berkeping-keping karena takut pada Allah. Lihat ayat 74

14 .Bahwasanya orang Yahudi itu manusia yang paling rakus (tamak) manusia terhadap kehidupan dunia ini jika dibandingkan dengan umat-umat lain, ayat 96

15 .Permusuhan orang-orang Yahudi dengan malaikat Jibril itu merupakan permusuhan yang jelas (tampak), ayat 97 dan 98

16 .Pernyataan bahwa nabi Sulaiman suci atau bersih dari sihir. Hal ini karena orang-orang Yahudi menghubungkan sihir itu dengannya secara dusta dan bohong, ayat 102

17 .Menyebutkan tentang Harut dan Marut dan apa yang ditugaskan kepada mereka berdua untuk mengajari sihir (sebagai ujian untuk manusia) setelah mereka berdua memberikan nasehat, ayat 102

18 .Disyariatkannya naskh (pembatakan atau penggantian satu hukum dengan hukum lain yang lebih baik) dalam Islam bahwasanya Allah

Page 20: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mendatangkan dengan sesuatu yang lebih baik dari yang dinasakh itu atau dengan sesuatu yang sebanding dengannya, ayat 106

19 .Menerangkan bahwasanya tidak ada seorangpun yang lebih zalim (aniaya) dari orang yang telah mencegah manusia untuk mengingat Allah di masjid-masjid, ayat 114

20 .Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak rela pada orang-orang Islam sampai orang Islam menjadi seperti mereka, ayat 120

21 .Doa kekasih Allah (Nabi Ibrahim) – semoga Allah meridhoinya – akan terutusnya Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluaga beliau – ayat 129

22 .Wasiat Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’kub – semoga salam tetap atas keduanya – kepada anak-anaknya agar mengikuti agama Islam dan teguh di dalam agama Islam hingga (datangnya) kematian, ayat 132

23 .Cerita pemindahan kiblat dan kririkan orang-orang Yahudi yang terjadi ketika itu; dan kewajiban untuk menghadap kiblat dan mengarahkan diri kepadanya dari segala arah penduduk bumi, ayat 142-150

24 .Allah mengutamakan umat Muhammad bahwasanya mereka merupakan umat moderat (pertengahan) yakni yang baik dan adil, ayat 143

25 .Disyariatkannya mengucapkan lafadz “Istirja’ (Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Rooji’uun) ketika ditimpa musibah, dan pahala orang sabar ketika mengalami musibah, ayat 153-157

26 .Penyebutan tentang bukit Shofaa dan Marwah serta sa’iy diantara keduanya dan keduanya merupakan simbol agama Allah, ayat 158

27 .Hukum bagi orang yang menyembunyikan ilmu dan agama yang benar yang telah diturunkan oleh Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, ayat 159-160

28 .Menerangkan tentang hukum yang berkaitan dengan darah (penghilangan nyawa), dan bahwasanya Qishash (hukuman balasan yang setimpal) bagi orang yang membunuh merupakan kehidupan bagi ummat manusia (sebab akan meninggalkan efek jera), ayat 178, 179

29 .Menerangkan tentang kewajiban puasa Ramadhan, dan hukum-hukumnya, ayat 183-187

30 .Menerangkan tentang i’tikaf (berdiam diri dalam masjid dengan niat ibadah) dan sebagian hukum-hukumnya. I’tikaf itu hanya sah jika di masjid, ayat 187

31 .Pelarangan terhadap pemberian suap kepada penegak hukum untuk mengambil harta manusia atau orang lain secara dosa, ayat 188

Page 21: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

32 .Allah menciptakan bulan sabit dan rahasia yang ada didalamnya, serta hukum-hukum yang berkaitan dengannya, ayat 189

33 .Perintah Allah untuk berperang, dan larangan untuk berperang di tanah haram Mekah kecuali untuk mempertahankan diri (dari serangan yang datang lebih dahulu), ayat 190-194

34 .Larangan untuk menjerumuskan (melemparkan) diri pada kehancuran (atau kebinasaan), dan hal ini berlaku secara umum, ayat 195

35 .Kewajiban untuk menyempurnakan haji dan umrah bagi orang-orang yang sudah masuk kepada keduanya, ayat 196

36 .Pemboikotan dalam haji dan umrah serta hal-hal yang diharuskan pada saat itu, ayat 196

37 .Disyariatkannya pembayaran fidyah (tebusan) diwaktu haji dan umrah bagi orang yang melakukan hal-hal yang diharamkan (pada saat ihram hajji atau umrah), ayat 196

38 .Disyariatkannya haji secara tamattu’ (umrah dahulu kemudian haji) dan apa-apa yang berkaitan dengannya, ayat 196

39 .Menerangkan tentang waktu-waktu haji (miiqoot zamaniy), ayat 197

40 .Dibolehkannya berdagang ketika haji dan hal itu tidaklah berdosa, ayat 198

41 .Disyariatkannya untuk meninggalkan Arafah (setelah wuquf) dan singgah di Muzdalifah, ayat 198 dan 199

42 .Disyariatkan untuk menyebut nama Allah di hari-hari yang telah ditentukan yakni hari-hari ketika berada di Mina (hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Chijjah), ayat 200-203

43 .Menerangkan ayant yang pertama kali turun tentang tercelanya minuman keras dan berjudi, ayat 219

44 .Larangan menikahi wanita-wanita musyrik dan pelarangan untuk menikahkan laki-laki musyrik, ayat 221

45 .Penyebutan tentang haid, dan larangan untuk mendatangi (mengumpuli) perempuan yang sedang haid sampai mereka suci (bersuci atau mandi besar), ayat 222

46 .Allah menjadikan perempuan (ibarat) sebagai ladang bagi kaum laki-laki, ayat 223

47 .Penjelasan tentang iilaa‘ yaitu sumpah untuk tidak menggauli istri, ayat 226 dan 227

Page 22: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

48 .Penjelasan tentang ‘iddah (masa tunggu setelah perceraian) bagi wanita (yang masih berada dalam usia haid) yang dicerai yang mana mereka ber‘iddah dengan hitungan tiga kali suci, ayat 228

49 .Penjelasan bahwa suami yang telah mencerai isterinya memiliki hak untuk merujuk kembali istri yang telah dicerainya itu selama masih berada dalam masa ‘iddah, apabila keduanya menginginkan perdamaian, ayat 228

50 .Penyebutan hak-hak suami-isteri, dan bahwasanya masing-masing dari mereka mempunyai hak atas yang lainnya, ayat 228

51 .Penjelasan macam-macam talak (perceraian), dalam hal ini suami masih memiliki hak untuk rujuk, ayat 229

52 .Pensyari’atan khulu’ (talak tebus) dan penebusan sang istri atas dirinya dari sang suami jika keduanya takut tidak adanya keharmonisan dan tidak mampu untuk menjaga hak-hak suami-istri, ayat 229

53 .Penjerlasan tentang perceraian yang mana dengannya seorang istri menjadi haram bagi suaminya (yakni tak bisa merujuknya kembali), ayat 230

54 .Larangan untuk membahayakan istri (dalam bentuk apapun, baik secara fisik maupun mental atau kejiwaan) karena hal itu merupakan suatu penghinaan terhadap ayat-ayat Allah, ayat 231

55 .Larangan untuk mencegah seorang istri untuk kembali pada suaminya yang pertama setelah diceraikan yang mana keduanya saling menginginkan dan keadaan menjadi baik antara keduanya, ayat 232

56 .Penjelasan tentang masa penyusuan yang disyariatkan diantara suami-istri, ayat 233

57 .Penjelasan tentang iddahnya seorang istri yang ditinggal mati oleh suaminya, ayat 234

58 .Larangan untuk melamar perempuan di masa iddahnya, ayat 235

59 .Hukum syari’at (kebolehan) talak sebelum penentuan mahar (mas kawin) dan sebelum terjadinya hubungan suami istri, dan aturan cerai sebelum terjadinya hubungan suami istri dan sebelum penentuan mahar atau mas kawin, dan apa yang wajib dalam hal tersebut 236 dan 237

60 .Diwajibkannya untuk menjaga sholat wustho yaitu sholat asar, 238

61 .Kisah bani Israil yang mana mereka keluar dari rumah-rumah mereka karena takut kematian kemudian Allah mematikan mereka lalu menghidupkannya, ayat 243

62 .Penyebutan kisah T{olu>t bersama Jalu>t dan pelajaran yang dapat diambil dari cerita itu, ayat 246 – 252

Page 23: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

63 .Penyebutan tentang ayat kursi yang merupakan ayat paling mulia dalam Al Qur’an, ayat 255

64 .Penyebutan tentang kisah orang durhaka yang menantang nabi Ibrahim dalam urusan Tuhannya, ayat258

65 .Kisah seorang laki-laki yang lewat di suatu desa yang telah hancur, kemudian Allah mematikan orang itu selama seratus tahun kemudian menghidupkannya kembali, dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita itu, ayat 259

66 .Kisah tentang kekasih Allah (Kholiilulloh, yaitu nabi Ibrahim) – semoga salawat dan salam tetap bersamanya – bersama burung-burung dan bukti kuasa Allah dalam menghidupkan mereka, ayat 260

67 .Pelipat-gandaan pahala sedekah sampai tujuh ratus kali lipat, ayat 261

68 .Celaan terhadap sikap mengungkit-ungkit dalam bersedekah, dan sesungguhnya itu dapat menggugurkan pahalanya, ayat 262 – 264

69 .Sebuah perumpamaan yang sangat indah bagi orang yang suka bersedekah dan sedekah itu sendiri, ayat 265 – 266

70 .Barangsiapa yang telah diberi hikmah (kebijaksanaan, yakni ketepatan antara perbuatan dan perkataan) maka dia telah diberi kebaikan yang banyak, ayat 269

71 .Pengharaman bermuamalah dengan cara riba dan ancaman keras bagi orang yang berbuat riba, ayat 275 – 279

72 .Petunjuk untuk memberi penangguhan (atau menunggu) orang yang kesusahan dalam membayar hutang atau memaafkannya, ayat 280

73 .Penyebutan ayat yang paling terakhir turun dari ayat-ayat Al Qur’an secara mutlak, ayat 281

74 .Penyebutan ayat yang paling besar yang ada dalam Al Qur’an yakni ayat yang menerangkan tentang hutang piutang, ayat 282

75 .Penjelasan tentang orang yang bersaksi dan tentang kesaksian, serta hal-hal yang berkaitan dengan itu, ayat 282 dan 283

76 .Disyari’atkannya gadai (rungguhan) ketika tidak adanya kepercayaan, ayat 283

77 .Penyebutan tentang akhir surah Al-Baqoroh dan keutamaan-keutamaan yang datang mengenai ayat itu, ayat 284 – 286

Inilah sebagian kesimpulan yang bisa diambil dari surah yang agung ini yang tidak terdapat pada surah lainnya. Bagi seseorang yang menelitinya dengan penuh penghayatan, bisa jadi akan menemukan kesimpulan lain

Page 24: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

yang belum kami sebutkan. Hanya kepada Allah kami meminta pertolonganKeutamaan surah Al-Baqoroh

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda: يطان إن مقابر بيوتكم تجعلوا ال ذي البيت من ينفر الش ال البقرة سورة فيه يقرأ

Artinya: “Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian itu kuburan, sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibaca surah Al

Baqoroh“.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dalam bab solat. Diriwayatkan pula oleh Tirmidzi dalam bab Keutamaan Al-Qur’an dengan redaksi:

ذي البيت إن ال فيه البقرة تقرأ شيطان يدخله الArtinya: “Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibaca surah Al Baqarah

maka setan tidak akan memasukinya“.

"Jangan kalian jadikan rumah kalian itu kuburan", kalimat ini mengandung dua pengertian, yaitu: jangan kalian tinggalkan sholat di dalam rumah seperti kuburan-kuburan (sebab makruh seseorang salat di pekuburan) atau jangan mengubur orang mati di rumah kalian sehingga kalian menjadikan rumah kalian itu kuburan.

Hadis di atas terdapat keutamaan surah Al Baqarah. Karena keagungan surat ini dan karena rahasia-rahasia dan kekuatan nur (cahaya) ilahi yang ada dalamnya, membuat setan lari dari rumah yang dibacakan surah Al Baqarah. Keutamaan ini tidak terdapat di surah yang lainnya.

Diriwayatkan dari Abi Umamah ra. beliau berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda:

اقرأوا ألصحابه، شفيعا يتأي هفإن القرآن اقرأواهراوين: البقرة هما عمران، وآل الز القيامة يوم يأتيان فإن

، طير من فرقان أو غيايتان أو غمامتان كأنهما صواف بركة أخذها فإن البقرة اقرأوا صاحبهما، عن تحاجان

حسرة وتركها البطلة يستطيعها والArtinya: “Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan menjadi syafa’at (penyelamat) bagi orang yang membacanya, bacalah Az-Zahrowain (dua yang cerah / terang) yaitu surah Al Baqarah dan surah Ali Imron, karena keduanya akan datang Hari Kiamat seperti awan, atau seperti dua naungan atau dua kelompok burung dan berbaris yang melindungi pembacanya. Bacalah surah Al Baqarah karena jika kalian melakukannya, kalian akan mendapatkan barokah, dan apabila meninggalkannya akan mendapatkan kerugian dan sihir pun tidak mampu menembusnya.“ (HR. Ahmad dan Muslim dalam bab solat)

Page 25: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Nuwas bin Sam’an semoga Allah meridhoinya, berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

ذين وأهله بالقرآن القيامة يوم يؤتى به يعملون كانوا العمران آل و البقرة سورة تقدمه الدنيا في

Artinya: “Pada Hari Kiamat nanti, Al Qur’an dan pembaca yang mengamalkan isinya di dunia akan didatangkan, sedangkan surah Al Baqarah dan surah Al Imron berjalan didepannya.“ Rasulullah SAW membuat suatu perumpamaan untuk surah Al Baqarah dan surah Al Imron dengan tiga perumpamaan yang aku tidak akan pernah melupakannya. Beliau bersabda:

هما تان أو غمامتان كأن أو شرق، بينهما سوداوان ظلهما ، طير من فرقان كأن صاحبهما عن تحاجان صواف

Artinya: ”Keduanya bagaikan awan atau naungan yang hitam, diantara keduanya terdapat cahaya, atau mereka bagaikan burung yang membentangkan sayapnya dan berbaris untuk melindungi pembacanya, keduanya membela orang yang membacanya.“(HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi dalam bab Keutamaan-keutamaan Al Qur’an)Kedua hadits di atas mengandung penjelasan tentang keutamaan surah Al Baqarah dan surah Ali Imron. Kedua surah itu akan datang pada Hari Kiamat membela orang yang membacanya dan yang menghafalnya. Kedua ayat itu juga akan memayungi orang tersebut dari segala keburukan. Kedua hadits juga menjelaskan tentang keutamaan orang-orang yang membaca Al Qur’an yang mengamalkan isinya, dan Al Qur’an itu akan menjadi syafa’at (penolong) mereka. Semoga Allah menjadikan kita orang yang paling mulia di antara golongan orang yang membaca Al Qur’an dan menegakkan hak-haknya, senantiasa menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, dan orang-orang yang membaca Al Qur’an dengan sebenar-benarnya baik di siang hari maupun di malam hari. Amin!

Ayat Kursi

Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:أعظم؟ الله كتاب من آية أي المنذر، أبا

Artinya: “Wahai Abul Mundzir! Ayat manakah dari kitab Allah yang paling agung“?

Aku menjawab: “Alloohu laa-ilaaha illaa huwal h{ayyul Qoyyuum (Allah, tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri; yakni: Ayat Kursi)“. Kemudian dia memegang dadaku dan berkata: “Selamat atas pengetahuanmu wahai Abul Mundzir“, kemudian beliau meneruskan sabdanya:

ذي وشفتين لسانا اآلية لهذه إن بيده محمد نفس والالعرش ساق عند الملك تقدس

Artinya: “Demi Dzat dimana jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat ini memiliki lidah dan dua bibir yang mensucikan Allah

Page 26: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Yang Maha Merjai, di kaki Arsy.“ (HR. Ahmad dan Muslim dalam bab sholat, dan Abu Dawud)Hadis di atas menjelaskan tentang keutamaan Ayat Kursi. Ayat kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al Qur’an, karena mencakup nama-nama dan sifat-sifat ketuhanan seperti sifat H{aya>t (Maha Hidup), Wah}da>niyyah (Maha Esa), ‘Ilm (Maha Tahu), Mulk (Maha Merajai atau Memiliki), al-Qudroh (Maha Berkuasa) dan juga sifat al-Iro>dah (Maha Berkehendak).

Diriwayatkan dari Abi Umamah ra. ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: من من يمنعه لم مكتوبة صالة كل دبر الكرسي آية قرأ

ة دخول الجن يموت أن إال“Barangsiapa membaca ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu (wajib)

maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuali maut.“(HR. An-Nasa>'iy dalam kitab ‘Amalul Yawmi Wal Laylah, Ath-Thobrooniy, dan Ibnu Chibbaan, sebagaimana Al-Mundziriy juga menisbatkan riwayat hadits ini kepada mereka tersebut dan berkata: “Sanad salah satunya sahih.“ Dan juga dikuatkan oleh Al-Haytsamiy dalam Al-Majma‘. Hadits ini memiliki beberapa jalur periwayatan dan hadits pendukung lainnya di antaranya yang diriwayatkan oleh Al-Mughiiroh bin Syu’bah yang dicatat oleh Abu Nu’aim dalam Al-Chilyah-nya, sedangkan sanadnya lumayan.)

Dalam hadis tersebut terdapat keutamaan membaca ayat ini setiap selesai sholat dan hal itu dapat mengantarkan seseorang masuk surga. Berikutnya ada sebuah hadits dari Abu Huroiroh dan yang lainnya (tentang Ayat Kursi ini) insya> Allah.

Akhir Surah Al Baqoroh)ayat 285 dan 286(

Diriwayatkan dari Abi Musa – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda:

من البقرة سورة آخر من اآليتان كفتاه ليلة في بهما قرأ“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah Al Baqarah di malam

hari maka keduanya akan mencukupinya (dari sholat malam, atau dari membaca Al Qur’an, atau dari keimanan).“(HR. Ahmad dan Bukhori dalam bab Keutamaan Surah Al-Baqoroh, diriwatkan juga oleh Imam Muslim dalam bab Sholat, At-Tirmidziy, Ad-Daarimiy, dan sebagainya)Dari Abdullah bin Abbas ra. berkata: “Ketika Jibril berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba terdengar suara dari atas, maka malaikat Jibril mengangkat pandangannya ke arah langit dan berkata: “Pintu langit telah terbuka, padahal pintu tersebut belum pernah terbuka sama sekali sebelumnya. Kemudian turunlah malaikat dari pintu langit itu dan mendatangi Nabi SAW seraya berkata: “Aku memberi kabar gembira bahwa engkau diberi anugerah dua cahaya, yang belum pernah diberikan kepada nabi-nabi sebelummu, yakni: Pembuka Al Qur’an (Al-Faatichah) dan akhir surah Al

Page 27: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Baqarah, sungguh tidaklah dibaca satu huruf dari dua surah itu kecuali aku berikan padanya (barokah, rahasia, dan pahala). (HR. Imam Muslim)

Diriwayatkan dari Abi Jam’ah ra. berkata: ”Kami makan siang bersama Rasulullah SAW dan Ubaidah bin Al-Jarrooch bersama kami, maka dia bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ada orang yang lebih baik dari kami? kami telah masuk Islam bersamamu dan telah berperang bersamamu.” Maka Nabi menjawab:

يروني ولم بي يؤمنون بعدكم، من يكونون قوم نعم،Artinya: “ya ada, mereka adalah kaum setelah kalian, mereka beriman kepadaku padahal belum pernah melihatku.”(HR. Imam Ahmad dan Hakim dengan sanad yang sahih, sedangkan An-Nuur mengetengahkan hadits ini dalam Al-Majma’ dengan periwayatan Ahmad, Abu Ya’laa, Ath-dan Thobroniy, An-Nuur berkata: “(Periwayatan ini) melalui beberapa sanad

dan salah satu sanad Ahmad adalah sahih”.

Hadis di atas didukung oleh hadis lain dari sayyidina Umar ra. ia berkata: ”Aku bersama Nabi dan Nabi berkata, “Beritahu aku siapakah orang yang paling utama keimanan” maka mereka menjawab, “Malaikat, wahai Rasulullah!” maka Rasul berkata, “Mereka memang demikian, namun mereka pantas untuk itu, tidak ada yang menghalangi mereka untuk beriman, sedangkan Allah telah memberikan kedudukan yang telah mereka dapatkan, namun orang itu adalah selain mereka.” Kemudian para sahabat menyebutkan para nabi, dan para syuhada’ (orang-orang yang mati syahid) kemudian Nabi pun bersabda:

جال أصالب في أقوام بي يؤمنون بعدي من يأتون الر الورق يجدون يروني، ولم ويصدقوني يروني، ولم

ق اإليمان أهل أفضل فهؤالء فيه، بما فيعملون المعلإيماناArtinya: “mereka itu adalah kaum yang datang setelahku, beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku, mereka mempercayaiku padahal mereka belum pernah memandangku, mereka mendapatkan lembaran yang diangkat (Wahyu Allah) dan mereka mengamalkan isinya, mereka itulah golongan yang tingkat keimanannya paling tinggi (pada Allah dan Rasul-Nya)”(HR. Abu Ya’la, Bazzar dan Hakim; dan disahihkan serta dihasankan oleh An-Nuur dalam Al-Majma’. Hadits ini masih memiliki hadits pendukung lain yaitu yang diriwayatkan dari Anas oleh Al-Bazzaar, dan juga diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Al-Hasan bin Arofah)Diriwayatkan dari Abi Umamah ra. berkata: “Rasulullah SAW bersabda:

ات سبع وطوبى بي، وآمن رآني لمن طوبى لم لمن مربي. وآمن يرني

Artinya: “Beruntunglah orang yang pernah melihatku dan dia beriman padaku dan beruntung…(kata-kata ini diulang oleh Rasul sampai tujuh

Page 28: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

kali) bagi orang yang belum pernah melihatku tapi dia beriman padaku.”(HR. Imam Ahmad, Ath-T{oya>lisiy, dan Ibnu H{ibba>n; Al-Haythamiy berkata: Para perawinya adalah perawi hadits sahih.” Sedangkan hadits ini juga memiliki pendukung berupa hadits-hadits lain, yaitu dari Anas, Abu Sa’iid Al-Khudriy, dan Abu ‘Abdurrochmaan Al-Juhaniy)

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Yazid berkata: “Kami bersama Abdullah bin Mas’ud sedang duduk-duduk. Kami menyebutkan para sahabat Nabi SAW dan hal-hal yang telah lampau, kemudian Abdullah berkata: “Sesungguhnya perkara (kelebihan) Rasulullah itu jelas (tampak) bagi orang yang telah melihatnya, dan demi Dzat, tiada Tuhan selain-Nya, tidak ada iman yang lebih utama daripada iman dengan yang ghaib (yakni iman kepada Nabi padahal ia tidak melihat dan tidak hidup semasa dengan Nabi).” Kemudian ia membacakan ayat:

) الذين2( للمتقين هدى فيه ريب ال الكتاب ) ذلك1( ألم)5( بالغيب...الفلحون يؤمنون

)HR. Sa'i>d bin Mans}u>r, Ibn H{a>tim dan al-H{a>kim(

Hadits-hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan iman kepadas sesuatu yang gahib dan itu adalah salah satu sifat orang-orang yang bertaqwa. Sedangkan yang dimaksud ’hal-hal yang gahib’ dalam ayat ini adalah sesuatu yang ghaib menurut pandangan kita dan tidak bisa kita tangkap dengan panca indera. Hal ghaib itu mencakup: iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, Hari Akhir, takdir baik dan buruk, Hari akhir, kehidupan setelah kematian, Kebangkitan, perjumpaan dengan Allah, Hari Pembalasan, surga, neraka dsb. Semua itu adalah ghaib (tidak bisa kita lihat atau belum kita temui), oleh karena itu mempercayai dan membenarkan semua itu merupakan pondasi dari sifat orang-orang yang bertakwa. Mereka akan mendapatkan keberuntungan

dari keimanan mereka itu”.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

حيم الر حمن الر ه الل بسمFirman-Nya Yang Maha Luhur:

]2.1 [Alif Laam Miim Lafadz ini merupakan salah satu nama Al Qur’an. Ada yang : )الـم(

berpendapat bahwa lafadz ini adalah pembuka Al Qur’an, sumpah. Ada juga yang berpendapat lafadz ini termasuk rahasia Allah yang tidak mengetahuinya kecuali hanya Allah semata

Al-Qur’an diverifikasi (dikukuhkan) oleh Allah 2:2]2.2 [Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi

mereka yang bertakwa

Page 29: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Al Qur’an )الكتاب ذلك: () Tidak ada keraguan : )فيه ريب ال

Cahaya, atau petunjuk )هدى: (قين( لمت Orang-orang yang takut: )ل

Sifat-sifat orang-orang yang tidak beriman (kafir) 2: 6 & 7]2.6 [Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri

peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman

ذين إن( Mereka yang ingkar (kafir). Secara bahasa kata kufr )كفروا الberarti: menutup

-Sama saja, yakni ini seperti itu. Terambil dari kata At )عليهم سواء(Tasaawiy (persamaan)

Kamu peringatkan mereka )أأنذرتهم(]2.7 [Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan

penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat

ه ختم( Allah menyegel (mencap): )الل :Ghisha>wah: )غشاوة أبصارهم وعلى سمعهم وعلى قلوبهم على(

penutup.Penipuan orang-orang munafik dan permisalan tentang mereka 2: 8-16

]2.8 [Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman

)yakni orang-orang munafiq yang menampakkan keimanan di lisannya dan namun menyimpan atau menyembunyikan kekafiran di hatinya(

]2.9 [Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar

ه يخادعون( ذين الل )آمنوا والMereka menampakkan apa yang bukan dihati mereka (untuk menipu Allah dan Nabi serta orang-orang beriman, namun Allah pun menipu mereka yakni Allah melarang (Nabi dan kaum muslimin untuk) untuk membunuh dan merampas harta mereka (orang-orang munafiq itu)sebab keislaman yang mereka tampakkan, hal itu untuk memperdayakan mereka (menarika mereka perlahan-lahan ke arah kebinasaan / istidrooj), hingga mereka (semakin terjerumus pada kekafiran dan meninggal dunia dalam keadaan demikian sehingga)bertemu Allah dalam keadaan kafir.

mereka tidak mengetahui (mengerti atau merasa) )يشعرون وما: (

Page 30: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.10 [Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta

Marad}: semakna dengan kata “saqom” yang :)مرض قلوبهم في(berarti: Penyakit (yakni sakit fisik) namun disini maknanya keraguan dalam kepercayaan hati mereka

Yakni Menyakitkan : )أليم(

]2.11 [Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-

orang yang mengadakan perbaikan".

:�� (janganlah kalian merusak atau membuat kerusakan )تفسدوا) ( الLafadz al-Isla>h} (memperbaiki atau memperbuat kebaikan) merupakan lawan kata dari al-Ifsa>d yang berarti kerusakan, yakni pekerjaan yang tidak diridhai Allah dan membahayakan manusia.

]2.12 [Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar

]2.13 [Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu

فهاء: ( )السKata sufahaa’ ialah bentuk jama’ dari kata safiih yakni Orang-orang bodoh, yang lemah pikirannya, pengetahuannya dangkal sehingga tidak mengerti mana yang bermanfaat dan mana yang madharat. (bahaya). (karena ketidak mengertiannya ini terkadang mereka menyangka dirinya berbuat baik padahal sebenarnya ia sedang berbuat keburukan)

]2.14[Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-setan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok"

Kata mustahzi'u>n semakna dengan kata sa>khiru>n: )مستهزئون(yakni mereka mengejek.

]2.15 [Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka

Page 31: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ه )15( يعمهون طغيانهم في ويمدهم بهم يستهزئ الل Allah mengulur-ulur (siksa) mereka (dengan memberi mereka: يمدهم

kenikmatan dunia) dan dengan demikian menambah mereka (terjerumus) dalam kedurhakaan

Kata tughyaan adalah berwazan fa’laan terambil dari kata: طغيانهم فيThoghoo fulaan (yakni si Fulan telah keterlaluan)yakni jika ia melakukan hal-hal yang melampaui batas dan durhaka (atau zalim)

yang buta jiwanya; yang tersesat: )15( يعمهون

]2.16 [Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk

ذين أولئك جارتهم ربحت فما بالهدى الضاللة اشتروا ال وما ت)16( مهتدين كانوا

mereka telah membeli (maksudnya mereka mengambil(: اشترواartinya: kesesatan(yakni maksudnya kekafiran(: الضاللة

artinya: dengan petunjuk (maksudnya: dengan keimanan(: بالهدى-kata robichat terambil dari kata ar-ribch, sedangkan (Kata ar(: ربحت فما

ribch (untung) adalah lawan kata al-khosaaroh (rugi) dalam perdagangan. Muhtadiin semakna dengan rusyadaa’ Yakni Orang cerdik atau: مهتدين

orang yang dapat petunjuk

@Perumpamaan tentang orang yang yang menjual-belikan (menukar) petunjuk (agama, dengan kesesatan)

]2.17 [Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat

ذي كمثل مثلهم استوقد ال ه ذهب حوله ما أضاءت فلما نارا الل ظلمات في وتركهم بنورهم )17( يبصرون ال

Kata matsal semakna dengan kata syabah yakni seperti atau مثلهم: semisal.

[2.18 ]Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)

فهم عمي بكم صم )18( يرجعون ال[2.19 ]atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan

lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan

Page 32: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir

ب أو ماء من كصي أصابعهم يجعلون وبرق ورعد ظلمات فيه السه الموت حذر الصواعق من آذانهم في )19( بالكافرين محيط واللب أو Kata shoyyibun dalam ayat itu berarti: hujan, berasal dari: كصي

kata shooba (al-mathoru)-yashuubu-showban, yakni: turun hujan seperti hujan apabila turun, seperti kata: sayyidun, yang berasal dari kata: saada-yasuudu dan juga jayyidun yang berasal dari kata: jaada-yajiidu

Kata ash-showaa’iq jama’ dari shoo’iqoh yang mana asal: الصواعق منmaknanya adalah: segala sesuau – baik berupa api atau sebagainya – yang dahsyat yang menghantarkan kepada kebinasaan dan hiloangnya akal (tak sadarkan diri) atau kehilangan fungsi salah sau anggota tubuh.

)Muh}i>th berasal dari kata ih}a>thoh(: )19( بالكافرين محيطIh}a>thoh bermakna berkumpul dan mengelilingi(meliputi) atas segala sesuatu.

[2.20 ]Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu

ما أبصارهم يخطف البرق يكاد أظلم وإذا فيه مشوا لهم أضاء كله شاء ولو قاموا عليهم ه إن وأبصارهم بسمعهم لذهب الل على الل

)20( قدير شيء كل Kaada (yakaadu) scara dalam bahasa arab berarti: hampir: البرق يكاد

(qooroba).

-kata yakhtofu disini berarti(menyilaukan, asalnya dari kata al( يخطف: khothf maknanya mengambil.

Qoomuu artinya : mereka telah berdiri(disini ia bermakna(قاموا: waqofuu (berdiri)dan tahayyaruu (bingung).

Dari Abi Sa’id Al Khudri RA. berkata: Rasulullah SAW bersabda:راج مثل أجرد أربعة: قلب القلوب مربوط أغلف وقلب يزهر، الس

األجرد القلب مصفح. فأما وقلب منكوس، وقلب غالفه، على نوره، فيه فسراجه المؤمن فقلب فلقب األغلف القلب وأما

Page 33: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ثم عرف الخالص المنافق فقلب المنكوس القلب وأما الكافر، اإليمان فمثل ونفاق، إيمان فيه فقلب المصفح القلب وأما أنكر،

ب، الماء يمدها البقلة كمثل فيه فاق ومثل الطي كمثل فيه الن غلبت األخرى على غلبت المادتين فأي والدم، القيح يمدها القرحة

عليه.“Hati itu ada empat, hati yang bersih seperti lampu yang terang, hati yang

tertutup dan terikat dengan tutupnya, hati yang terbalik, dan hati yang terbuka. Adapun hati yang bersih adalah hati orang mukmin, di dalam hatinya terdapat cahaya, adapun hati yang tertutup adalah hati orang kafir dan hati yang terbalik adalah hati orang munafik yang mana mereka telah mengetahui kebenaran tapi mereka mengingkarinya, dan adapun hati yang terbuka adalah hati yang terdapat keimanan dan kemunafikan, perumpamaan iman di dalam hati tersebut bagaikan sayuran yang diairi dengan air yang baik, dan perumpamaan kemunafikan di dalam hati bagaikan luka yang dialiri dengan darah dan nanah maka manakah dari kedua materi ini yang dapat mengalahkan yang lainnya, dialah yang

menjadi pemenang”.

Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ath-Thobroni, dan dinilai sebagai hadits hasan oleh Ibnu Katsir.

Allah membuka surah yang mulia ini dengan empat ayat tentang sifat orang-orang mukmin, dua ayat tentang orang kafir, tiga belas ayat tentang orang munafik, dengan itu maka manusia dalam hal hubungan mereka dengan petunjuk dan kesesatan terbagi menjadi tiga macam:

Yang mana orang munafik terbagi menjadi dua macam: orang-orang munafik asli yang mana mereka diumpamakan seperti api

ذي كمثل مثلهم )17 (…..الDan orang-orang munafik yang ragu-ragu, kadang keimanan mereka menyala dan kadang keimanan mereka padam, dan mereka diumpamakan seperti air.

ب أو ماء من كصي )19 (….. فيه السDan hadis yang telah disebutkan secara terperinci tentang sifat dari golongan-golongan ini telah menjelaskan golongan tersebut. Ibnu Katsir (semoga Allah merahmatinya) berkata dalam tafsirnya: Maka telah diringkas dari kumpulan ayat-ayat ini bahwa orang mukmin itu ada dua macam: orang-orang yang muqorrob (didekatkan oleh Allah) dan orang-orang abroor (suka berbuat baik); dan bahwa orang kafir juga ada dua macam: orang yang mengajak (pada kekafiran) dan orang yang ikut-ikutan (kepada ajakan tersebut); dan orang-orang munafik juga ada dua macam: orang munafik asli dan orang munafik yang memiliki sedikit sifat munafik.

Sebagaimana terdapat dalam dua kitab sahih (Al-Bukhooriy dan Muslim), diriwayatkan dari Abdulloh bin ‘Amr dari Nabi – semoga Allah senantiasa

melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau– :“Ada tiga tanda, jika seseorang mempunyai ketiga tanda itu maka dia

termasuk orang munafik yang murni dan orang yang di dalamnya terdapat

Page 34: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

salah satu dari ketiganya maka pada dirinya ada satu sifat dari orang munafik hingga dia bisa meninggalkan sifat itu yaitu: orang yang apabila dia berbicara dia berdusta, apabila berjanji dia melanggarnya, dan apabila

dia diberi kepercayaan dia berkhianat”.

Begitulah Ibnu Katsir meriwayatkannya. Adapun dalam hadis Al-Bukhooriy dan Muslim tersebut: “Ada empat tanda, barangsiapa yang memiliki keempat tanda itu… “ dalam riwayat ini: “apabila berjanji dia berkhianat, dan apabila bertengkar dia berbuat jahat (mendendam).” Memang di dalam Al-Bukhooriy dan Muslim juga terdapat riwayat: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: apabila berbicara dia berdusta, apabila berjanji dia melanggar, dan apabila dipercaya dia berkhianat”, namun riwayat ini dari Abu Huroiroh bukan dari Ibnu ‘Umar. Sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah.

@Allah telah memerintahkan kita untuk hanya menyembah-Nya dan mengingatkan kita bahwa hanya Dia Yang Menciptakan kita 2: 21-22

]2.21 [Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa

ها يا اس أي كم اعبدوا الن ذي رب ذين خلقكم ال كم قبلكم من وال لعلقون )21( تت

[2.22 ]Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kaliandan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui

ذي األرض لكم جعل ال ماء فراشا ماء من وأنزل بناء والس ماء السمرات من به فأخرج الث كم رزقا ل ه تجعلوا فال لل تعلمون وأنتم أندادا

)22( Sebagai permadani (alas) dan tempat berpijak: فراشا

ماء Langit dibangun diatas bumi seperti bentuk kubah yakni ia: بناء والسberfungsi sebagai atap diatas bumi

Jama’ dari kata: nidd yang berarti: yang sebanding, yang sama, atau: أنداداatau yang setara

Page 35: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Firman Allah Yang Maha Luhur: ه تجعلوا فال لل )22 (…. أندادا

Dari Ibn Mas’ud RA: “Aku bertanya pada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dosa apa yang paling besar menurut Allah?” Beliau menjawab: “Kamu mempersekutukan Allah sedangkan Allah telah menciptakanmu” aku berkata: “Hal itu sungguh dosa besar.” Lalu aku bertanya lagi: “Kemudian dosa apa lagi?” Beliau menjawab: “Kamu membunuh anakmu karena takut akan makan bersamamu (kurang).” Aku berkata: “Dosa apa lagi?”

Beliau menjawab: “Kamu berzina dengan istri tetanggamu”.

Diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, adab, diat (denda), dan tauhid; juuga diriwayatkan oleh Muslim dalam bab iman, Abu Dawud, At-Tirmidziy dalam tafsir surat Al-Furqoon dan juga An-Nasa-iy dalam tafsirnya.

"Adapun yang keterangan dalam ayat ini adalah sabda beliau: “Kamu menjadikan bagi Allah tandingan….” maka menjadikan sekutu bagi Allah itu adalah dosa yang paling besar secara mutlak, kemudian pada urutan setelahnya adalah membunuh jiwa secara tidak benar, dan paling kejinya hal itu adalah yang merajalela pada masa Jahiliyah, yakni pembunuhan anak-anak karena takut akan makanan mereka (yakni takut miskin), kemudian pada urutan berikutnya adalah dosa zina yang. Hal itu merupakan dosa besar yang sangat keji, dan zina yang paling besar dan paling keji adalah berzina dengan istri tetangga. Padahal Islam memerintahkan untuk berbuat baik, memuliakan, menjaga hak-hak tetangga, serta menjaga kehormatannya. Urutan dosa-dosa besar ini tidaklah secara mutlak, maka meninggalkan sholat walaupun satu sholat itu merupakan dosa paling besar daripada membunuh jiwa seseorang disisi Allah, serta lebih besar dari zina, dan melakukan riba juga lebih besar daripada zina.

@Allah menantang seluruh manusia jika mereka masih meragukan tentang keotentikan Al-Qur’an maka hendaklah mereka buat satu surat seperti Al-Qur’an 2: 23 & 24

[2.23 ]Dan jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolong kaliaan selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar

لنا مما ريب في كنتم وإن مثله من بسورة فأتوا عبدنا على نزه دون من شهداءكم وادعوا )23( صادقين كنتم إن الل

Orang yang bersaksi untuk kalian dan para penolong kalian شهداءكم:

Page 36: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

[2.24 ]dan jika kalian tidak dapat membuat (nya) dan pasti kalian tidak akan dapat membuat (nya), maka peliharalah diri kalian dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir

م فإن قوا تفعلوا ولن تفعلوا ل ار فات تي الن اس وقودها ال الن)24( للكافرين أعدت والحجارة

ار تي الن Kayu bakarnya: وقودها ال Batu yang dimaksud di sini adalah bebatuan belerang yang: والحجارة

berada di dalam neraka JahannamDisiapkan atau dihadirkan أعدت:

@kabar gembira tentang surga 2: 25[2.25 ]Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka

yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya

ر ذين وبش ات لهم أن الصالحات وعملوا آمنوا ال من تجري جنما األنهار تحتها ثمرة من منها رزقوا كل زقا ذي هذا قالوا ر ال

به وأتوا قبل من رزقنا وهم مطهرة أزواج فيها ولهم متشابها)25( خالدون فيها

ر dan berilah kabar gembira: وبش)Terambil dari kata bisyaaroh (Asal dari Al-Bisyaaroh artinya adalah kabar

yang menggembirakan yang yang datang terlebih dahulujama’ dari ash-shoolichah yakni amal yang baik : الصالحات

ات: Jannaat semakna dengan basaatiin artinya: kebun-kebun جن به وأتوا Sebagian satu menyerupai sebagian yang lain dalam: متشابها

kebaikan dan keindahannya bukan dalam kerendahan kualitasnya

Pasangan-pasangan yang suci (pasangan seorang laki-laki(مطهرة: أزواجadalah isterinya. “Yang Suci” yakni dari kotoran, haid, dan sebagainya

.semakna dengan baaquun artinya: mereka kekal خالدون:

@Perumpamaan 2: 26-27]2.26 [Sesungguhnya Allah tiada segan membuat

perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa

Page 37: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik

ه إن الل يضرب أن يستحيي ال فأما فوقها فما بعوضة ما مثالذين ه فيعلمون آمنوا ال هم من الحق أن ب ذين وأما ر كفروا اله أراد ماذا فيقولون بهذا الل به يضل مثال به ويهدي كثيرا كثيرا

به يضل وما )26( الفاسقين إال Fasiqiin berasal dari kata al-fisq (Kata Al-Fisq dalam bahasa( الفاسقين:

arab bermakna keluar dari sesuatu, dan orang munafik dinamakan fasik karena mereka keluar dari ketaatan pada Tuhannya.

]2.27) [yaitu (orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi

ذين ينقضون ال ه عهد ه أمر ما ويقطعون ميثاقه بعد من الل الل)27( الخاسرون هم أولئك األرض في ويفسدون يوصل أن به

artinya: membatalkan(maksudnya di sini: merusak atau(ينقضون: menghalalkan.

@Tantangan Allah 2:28]2.28[Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya

mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

ه تكفرون كيف وكنتم بالل يحييكم ثم يميتكم ثم فأحياكم أمواتا)28( ترجعون إليه ثم

@Penciptaan 2: 29]2.29 [Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi

untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu

ذي هو األرض في ما لكم خلق ال ماء إلى استوى ثم جميعا الس)29( عليم شيء بكل وهو سموات سبع فسواهنماء إلى استوى .Dikatakan: istawaa bermakna naik: الس

menciptakan langit dan mengokohkannya: فسواهن

Page 38: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Para Malaikat mempelajari (mengetahui) baha Allah hendak meletakkan seorang khalifah di muka bumi 2: 30

]2.30 [Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"

ك قال وإذ ي للمالئكة رب أتجعل قالوا خليفة األرض في جاعل إنح ونحن الدماء ويسفك فيها يفسد من فيها ونقدس بحمدك نسب

ي قال لك ما أعلم إن )30( تعلمون ال Kata kholiifah berwazan fa’iilah dari perkatan: kholafa fulaanun: خليفة

fulaanan fil amri si fulan menggantikan posisi si fulan dalam perkara itu dan lafadz “Kholifah” disini adalah Nabi Adam, dan orang-orang yang mengganti posisinya atau berdiri bersamanya dalam mentaati Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung.

Membolehkan dan menumpahkan (darah) tanpa adanya: يسفكkebenaran (yakni tanpa ada alasan yang dibenarkan dalam syari’at)

darah-darah yang dimaksud di sini adalah darah-darah(الدماء: manusia.

ح: kami bertasbih yakni kami mengagungkanنسبsetiap zikir kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung itu merupakan tasbih dan sholat. Asal tasbih menurut mereka adalah mensucikan dari penyandaran sifat-sifat yang bukan merupakan sifat-sifat yang layak bagi Allah

.Lafadz “At Taqdiis” berarti pengagungan dan penyucian لك ونقدس: Sebagian ulama' mengatakan: makna taqdiis adalah sholat.

@Kisah Nabi Adam 2: 31-39]2.31 [Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-

benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-

benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar"!م ها األسماء آدم وعل أنبئوني فقال المالئكة على عرضهم ثم كل

)31صادقين( كنتم إن هؤالء بأسماء

ها األسماء nama-nama seluruhnya: كلNama segala sesuatu seperti unta, kambing, burung gagak, dan apapun yang memiliki nama

sebutkanlah oleh kalian kepadaku: أنبئونيYakni kabarkanlah atau beritahukanlah padaku

Page 39: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Abu Musa - semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – berkata: “Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sesungguhnya Allah menciptakan Nabi Adam dari segenggam tanah yang diambil dari bumi, dan datanglah anak-anak Nabi Adam menurut ketentuan tanah tersebut, diantara mereka ada yang berkulit merah, putih dan hitam serta ada pula yang antara kedua warna tersebut, ada yang mudah atau santun akhlaknya, ada pula yang sulit lagi keras, ada yang jelek dan baik (terpuji

dan tercela)”.

Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud dalam As-Sunnah, At-Tirmidziy dalam tafsir, Ibnu Chibbaan, Al-Chaakim, dan lain-lain, dan disahihkan serta dihasankan oleh At-Turmudziy.

Hadis ini menjelaskan tentang asal mula manusia, serta perangai dan akhlak yang dimiliki oleh mereka, sesungguhnya hal itu tergantung tanahnya, dan tentang tema ini ada beberapa hadits yang nanti juga akan kami sebutkan terkait dengan Nabi Adam. Adapun firman Allah Yang Maha Luhur:

ي خليفة األرض في جاعل إن)kami ciptakan dibumi seorang khalifah (menunjukkan bahwasanya

manusia sangatlah membutuhkan khalifah (pengganti) yang “menggantikan” Allah dalam menjalankan syari’at Allah dibumi, baik dalam melaksanakan hukum secara adil, serta melaksanakan semua kepentingan-kepentingan agama dan dunia. Adapunn bab (pembahasan) tentang kekhalifahan (kepemimpinan) itu luas sekali, yang mana bab itu memiliki beberapa hukum dan syarat, dan dalam topik ini ada macam-macam hadits.

Dari Anas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwa Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Orang-orang yang beriman akan dikumpulkan pada hari kiamat berkata: “Andaikan kita bisa meminta syafa’at (pertolongan) pada Allah, agar dia memberi kenyamanan (mengistirahatkan) kita dari tempat kita ini, maka mereka pun mendatangi Nabi Adam dan berkata: “Wahai Nabi Adam, engkau adalah ayah manusia, Allah telah menciptakan kamu dengan kekuasaan-Nya, para malaikat sujud padamu dan Allah juga mengajarimu nama-nama segala sesuatu, maka mintalah syafa’at (pertolongan) untuk kami kepada Tuhanmu hingga kita diistirahatkan (dibebsakan) dari tempat kita ini (yakni machsyar). Dikutip dari sebuah hadits yang panjang.

Diriwayatkan oleh Ahmad, dan Bukhari dalam kitab Tafsir dan dalam bab hal-hal yang melembutkan hati dan dalam bab Tauhid, imam Muslim dalam bab Iman, Nasa’i dalam kitab Al-Kubro, dsb.

Perkataan “kamu ayah manusia” ini merupakan penyangkalan akan perkataan Darwin dan pengikutnya yang mana mereka meyakini bahwa asal manusia adalah dari kera, semoga Allah melaknat mereka dan merendahkan mereka.

Page 40: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Perkataan “Allah mengajarimu nama segala sesuatu” bahwa Allah mengajari nabi Adam semua nama-nama benda, dan lain-lain, dari apa yang akan ada dari macam-macam benda dan dengan semua bahasa-bahasa penduduknya dan hal itu merupakan pemuliaan yang paling besar dari Allah kepada Nabi Adam, dan Allah melimpahkan nikmat-nikmat-Nya dan mengutamakannya dengan hal itu di atas semua para malaikat yang mulia.

Firman Allah Yang Maha Luhur: ك قال وإذ … للمالئكة رب

Itu merupakan sebuah perkataan yang lugas (jelas) bahwa Allah mengajak bicara para malaikat dengan apa yang telah disebutkan dan mereka menjawabnya dengan yang telah tertera di dalam ayat itu, dan sungguh telah tersesat kaum-kaum modern yang rasionalis (yang mendasarkan pemahamannya hanya berdasarkan akal saja, sehingga mereka sangat mendewa—dewakan akalnya, maka segala yang tidak masuk akal mereka tidak mau menerimanya) maka mereka menyangkal hal itu dan akal mereka yang sempit tidak menerimanya, mereka berkata bahwa itu hanyalah perumpamaan saja, Allah Maha Suci dari perkataan mereka.

Arti dari ayat: Sebutkanlah wahai Utusan-Ku (Muhammad) kepada kaummu ketika Tuhanmu berkata pada para malaikat-Nya: “Aku menciptakan dibumi seorang kholifah yang “menggantikan”-Ku dalam melaksanakan hukum-hukum-Ku di bumi. Maka para malaikat menjawab dengan nada heran dan meminta penjelasan: “Bagaimana engkau menciptakan seorang khalifah dari orang yang akan membuat kerusakan di atas bumi dengan melakukan maksiat, menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah sedangkan kami mensucikan Engkau dari hal-hal yang tidak pantas bagi-Mu dengan memuji-Mu dan mengagungkan

perintah-Mu dan mensucikan penyebutan-Mu”.

Allah berkata pada mereka: “Aku lebih mengetahui kebaikan-kebaikan dan hikmah di dalam penciptaan itu yang tidak kalian ketahui.” Dan Allah mengajari nabi Adam nama-nama semuanya hingga piring besar dan kecil, gayung, dan sesuatu yang dijahit. Kemudian Allah menyodorkan hal-hal yang telah diberi nama itu kepada malaikat dan Allah berkata pada para

malaikat: “Beritahu Aku nama-nama ciptaan-Ku yang telah kalian lihat”!?

Maka para malaikatpun mengaku bahwa mereka tidak mengetahuinya dan berkata: “Maha Suci Engkau dengan penyucian terhadap-Mu dari segala kekurangan, sedangkan kami tidak mengetahui kecuali apa yang telah Engkau ajarkan pada kami dan Engkau Maha Mengetahui, tidak ada satu pun yang samar bagi-Mu, Maha Bijaksana Engkau, Engkau tidak mengerjakan sesuatu kecuali di dalamnya terdapat Hikmah.

Maka Allah berkata: “Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka tentang nama-nama yang mereka tidak mampu untuk mengetahuinya, dan mereka mengaku dengan kelemahan mereka untuk mencapai derajat itu,” maka Adam pun memberitahu mereka tentang hal-hal tersebut.

Page 41: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Dan di dalam pemberitahuan Allah pada cerita ini menunjukkan akan pemuliaan dan pengagungan Allah terhadap nabi Adam – semoga salam tetap atasnya – di atas para malaikat, dan hal itu karena ilmu yang Allah berikan kepada ruhnya yang suci. tidak ada yang mengetahuinya meskipun malaikat sekalipun. Dalam hal ini juga mengandung pemuliaan untuk semua manusia, oleh karena itu Allah Yang Maha Luhur berfirman:

م يعلم لم ما اإلنسان عل)Allah mengajari manusia apa-apa yang tidak mereka ketahui .(Maka

segala puji bagi Allah, dengan suatu pujian yang banyak, baik, penuh berkah dan diberkahi, sebagaimana Dia suka dan menurut keridhoan-Nya.

]2.32 [Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

سبحانك قالوا لنا علم ال متنا ما إال ك عل ( الحكيم العليم أنت إن32(

ك: Allah mengetahui apa yang tidak mereka ketahui tanpa العليم أنت إنdiajari

Yang Maha Bijaksana, Yang Memiliki kebijaksanaan)32( الحكيم:

@Allah mengajarkan Adam nama segala sesuatu 2: 33

]2.33[Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa

yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan"? أقل ألم قال بأسمائهم أنبأهم فلما بأسمائهم أنبئهم آدم يا قالكم ي ل موات غيب أعلم إن كنتم وما تبدون ما وأعلم واألرض الس

)33( تكتمونMereka menampakkan تبدون: Mereka sembunyikan تكتمون:

@Pembangkangan Iblis, ayah dari sekalian jin, dan dosanya yang paling besar yakni kesobongan 2: 34

]2.34 [Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir

Page 42: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

فسجدوا آلدم اسجدوا للمالئكة قلنا وإذ واستكبر أبى إبليس إال)34( الكافرين من وكان

Berasal dari lafadz “sujud” yang berarti tunduk terhadap yang اسجدوا: disembah, dan mengagungkannya

Berasal dari kata iblaas yang berarti: yang terputus dari إبليس: kebaikan, dan juga berarti: penyesalan, dan kesedihan

Tercegah (mencegah dirinya) أبى: :Mengikuti wazan istaf’ala terambil dari kata kibr yang artinya واستكبر:

sombong.

Diriwayatkan dari Abu Hurayrah – semoga Allah meridhoinya – berkata: “Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Apabila anak Adam membaca surah As-Sajdah atau ayat sajdah (yakni ayat-ayat yang mengandung perintah atau berita tentang sujud) lalu dia bersujud, maka setan akan menyendiri dan menangis seraya berkata: “Alangkah celakanya aku! anak Adam diperintah untuk sujud dan mereka sujud maka bagi merekalah surga itu, dan aku diperintah untuk sujud tapi aku tidak melaksanakannya maka bagikulah neraka itu. (Hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad, Muslim dalam bab Iman, Ibn Khuzaimah dan Ibn Majah)

Dalam hadis itu terdapat keutamaan sujud ketika pada bagian ayat Sajdah dibaca. hal itu dapat menyebabkan seseorang masuk surga dan sujud itu dapat membuat setan marah, dan pengakuan iblis bahwa mereka termasuk penghuni neraka karena mereka enggan sujud ketika diperintah oleh Allah untuk sujud bersama para malaikat – semoga salam tetap atas

mereka–

Sujud yang diperintahkan ini adalah sujud secara hakiki karena hal itu untuk memuliakan, mengagungkan, menghormati, pemberian salam kepada Nabi Adam AS dan bentuk ketaatan kepada Allah karena hal itu termasuk melaksanakan perintah Allah, dan Allah memerintahkan para hamba-Nya sesuai kehendak-Nya. Pendapat ini dikuatkan oleh Ar-Rooziy dan Ibnu Katsiir namun dilemahkan oleh yang lainnya.

Sedangkan iblis enggan sujud karena sombong dan iri terhadap Nabi Adam AS. Iblis melakukan qiyas (analogi atau perbandingan, yakni “aku lebih baik darinya sebab aku diciptakan dari api sedangkan dia, yakni Adam, dari tanah”) meskipun terdapat nash ilahi yang jelas (yaitu perintah dari Allah untuk sujud kepada Adam). Maka Iblis pun kafir karenanya dan termasuk orang-orang yang merugi dan putus asa. Oleh karena itu ia disebut iblis yang terambil dari kata iblaas yang salah satu artinya adalah keputus-asaan, dan iblis adalah makhluk yang pertama kali bermaksiat pada Allah dengan sengaja dan makhluk yang pertama kali berbuat sombong dan iri, dan juga makhluk yang pertama kali memakai Qiyas sebagai dalil dalam melawan nash (teks Al-Qur’an maupun hadits) dan dalil yang sahih. Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan-perbuatan keji ini. Amin.

Page 43: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.35 [Dan Kami berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim

ة وزوجك أنت اسكن آدم يا وقلنا الجن منها وكال حيث رغدا شئتما جرة هذه تقربا وال )35( الظالمين من فتكونا الش

: .Makna roghod adalah kehidupan yang lapang رغداجرة هذه Ada yang mengatakan: itu adalah tangkai padi (yang: الش

disebut oleh syetan dengan pohon kekekalan. Nabi Adam lupa bahwa pohon tersebut dilarang untuk dimakan)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Telah berhujjah (berdebat) Nabi Adam dan Nabi Musa, maka Nabi Musa berkata pada Nabi Adam: “Wahai Adam, Allah telah menciptakan kamu dengan kekuasaan-Nya, kemudian meniupkan ruh padamu, kemudian Allah berkata, “Jadilah” maka terjadilah kamu, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud padamu dan berfirman:

ة وزوجك أنت اسكن الجن منها وكال شئتما حيث رغدا هذه تقربا والجرة الظالمين من فتكونا الش

Artinya: “tinggallah kamu dan istrimu di surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim.” (Q.S Al-Baqoroh: 35)Dan Allah juga melarangmu untuk mendekati satu pohon dan engkau melanggarnya (sehingga menyebabkan kami diturunkan ke dunia).” Maka Nabi Adam menjawab: “Wahai Musa, apakah kamu tidak tahu sesungguhnya Allah telah mentakdirkan hal ini sebelum menciptakan

aku”?Rasulullah SAW berkata: Sungguh Nabi Adam telah mengalahkan Nabi Musa dalam berhujjah, sungguh Nabi Adam telah mengalahkan Nabi Musa dalam berhujjah, sungguh Nabi Adam telah mengalahkan Nabi Musa

dalam berhujjah”.

Perkataan nabi Musa: maka kamu bermaksiat, yakni hal itu dikarenakan kealpaan dari nabi Adam, sebagaimana Allah berfirman

له نجد ولم فنسي )115(طه- عزماArtinya: Dan Sesungguhnya Telah kami perintahkan [yakni perintahnya seperti yang tersebut dalam surah Al-Baqoroh ayat 35 di atas] kepada Adam dahulu, Maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak kami dapati padanya kemauan yang kuat.

.Dan perkataan Rasulullah: nabi Adam telah mengalahkan nabi Musa dalam berhujjah, karena nabi Musa telah mencela nabi Adam atas perbuatan yang telah nabi Adam lakukan atas dasar lupa dan juga dikarenakan oleh ketentuan yang telah ditetapkan Allah sebelumnya, dan Allah telah mengampuni nabi Adam dan menjadikan nabi Adam dekat

Page 44: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dengan-Nya, barangsiapa dalam keadaan seperti itu juga maka perbuatannya itu tidaklah tercela baginya (sebab dilakukan karena lupa).

Dan dalam hadis tersebut menunjukkan bahwasanya Allah telah menetapkan segala sesuatu, dari kebaikan, kejahatan, ketaatan dan kemaksiatan. Dan didalam ayat yang mulia itu, menunjukkan bahwa surga yang ditempati nabi Adam adalah surga yang dijanjikan, yang mana Allah telah menyiapkan bagi kekasih-kekasih-Nya yang beriman dan ini menurut Ahlusunnah.

]2.36 [Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan"

هما يطان فأزل اهبطوا وقلنا فيه كانا مما فأخرجهما عنها الش( حين إلى ومتاع مستقر األرض في ولكم عدو لبعض بعضكم

36(هما يطان فأزل : الش

Menggelincirkan, kata azalla berasal dari kata zalla arrojulu fil amri (tergelincir orang itu dalam perkara ini) yakni jika ia melakukan kesalahan dan kekhilafan serta melakukan apa yang seharusnya tidak ia kerjakan. Adapun kata azallahu ghoiruh (orang lain menggelincirkannya) yakni jika orang lain itu merupakan sebab ia tergelincir.

Bekal hidup atau harta benda (kesenangan) ومتاع: .hingga masa yang ditentukan( yakni hingga mati( حين إلى

Dari Abu Hurairah RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit pada hari itu adalah hari Jum’at, karena pada hari itu diciptakan nabi Adam, nabi Adam dimasukkan ke Surga dan pada

hari itu pula nabi Adam dikeluarkan dari Surga”.

Firman Allah Yang Maha Luhur:هما فأزلYakni setan telah menggelincirkan Nabi Adam dan Hawa, dan bersumpah pada mereka bahwa dia adalah penasehat bagi mereka sebagaimana dalam surah Al A’rof dan firman Allah Yang Maha Luhur:

..…فأخرجهماYakni hal tersebut adalah penyebab terusirnya Adam dan Hawa dari Surga dan dari kehidupan yang menyenangkan, maka Allah berfirman: “Turunlah ke bumi karena di tempat itulah hidup dan mati kalian, sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al A’rof:

)25( تخرجون ومنها تموتون وفيها تحيون فيها قالArtinya: “Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.” (Q.S Al-A’roof: 25)Dan Allah juga berfirman dalam surat Thoo Haa:

)55( أخرى تارة نخرجكم ومنها نعيدكم وفيها خلقناكم منها

Page 45: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Artinya: “Dari bumi (tanah) Itulah kami menjadikan kamu dan kepadanya kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,” (Q.S Thoohaa: 55)

Hadis itu menunjukkan bahwa Nabi Adam dikeluarkan dari surga pada hari jum’at sama seperti Allah menciptakannya pada hari itu, dan begitu pula hari itu merupakan akhir dari kehidupan ini, maka awal dan akhir penciptaan manusia terjadi pada hari Jum’at, sebagaimana pada hari itu juga akan terjadi tiupan yang mengagetkan dan membuat pingsan, kemudian juga terjadinya Hari Kiamat yang menunjukkan bahwa hari itu (yakni hari jum’at) memiliki kemuliaan.

]2.37[Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang

ه من آدم فتلقى ب ه عليه فتاب كلمات ر واب هو إن حيم الت ( الر37(

Mengambil dan menerima. Terambil dari kata talaqqo ar-rojula فتلقى: (ia menyambut laki-laki itu) yakni jika ia menyambut atau menjemputnya ketika lelaki itu tiba dari bepergian.فتابTerambil dari kata at-tawbah yang maknanya: kembali berbuat (kembali kepada) ketaatan.

]2.38 [Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati"

منها اهبطوا قلنا كم فإما جميعا ي يأتين هداي تبع فمن هدى من عليهم خوف فال )38( يحزنون هم وال

@Penghuni Neraka 2: 39]2.39 [Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-

ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya

ذين بوا كفروا وال ار أصحاب أولئك بآياتنا وكذ خالدون فيها هم الن)39(

@Perjanjian dengan Bani Israil 2: 40 – 41]2.40 [Hai Bani Israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku

anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku

Page 46: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)

تي نعمتي اذكروا إسرائيل بني يا بعهدي وأوفوا عليكم أنعمت الاي بعهدكم أوف )40( فارهبون وإي

إسرائيل بني ياYakni nabi Ya’kub AS. Beliau dipanggil “Isra’il” ; Julukan yang memiliki arti hamba Allah

Yakni Perjanjian mereka pada Allah yaitu untuk: بعهدي وأوفواmengikuti agama Islam

Allah meridhai mereka dan memasukkan mereka ke dalam: بعهدكم أوفsurga

اي .Maka hendaknya kalian takut: فارهبون وإي

Dari Ibn Abbas RA berkata: “Sekelompok orang Yahudi datang kepada Nabi dan Nabi berkata pada mereka, “Apakah kalian tahu bahwa yang dimaksud dengan Israil adalah Nabi Ya’kub?” Orang Yahudi menjawab, “Ya” maka Nabi berkata, “Maka saksikanlah (bahwa kalian pun tahu

bahwa Israil yang dimaksud adalah Ya’kub)”.

Hadis itu menunjukkan bahwa yang dimaksud lafadz Israil adalah nabi Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim AS. Tidak ada perbedaan pendapat di antara semua kalangan umat yang menisbatkan (membangsakan diri) pada syari’at Tuhan mengenai hal itu., bahwa Anak-anak Israil adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani (yang asli) serta anak cucu mereka.

]2.41 [Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa

أنزلت بما وآمنوا ما مصدقا معكم ل به كافر أول تكونوا وال وال بآياتي تشتروا ثمنا اي قليال قون وإي )41( فات

@Syarat-syarat 2: 42 – 46]2.42 [Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan

yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui

)42( تعلمون وأنتم الحق وتكتموا بالباطل الحق تلبسوا وال بالباطل الحق تلبسوا وال

Kata talbisu terambil dari kata al-labs

]2.43 [Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang ruku’

Page 47: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

كاة وآتوا الصالة وأقيموا اكعين مع واركعوا الز )43( الرTunaikanlah (laksanakanlah) dan berikanlah: وآتوا

كاة Berkembangnya harta dan berbuah: الزTunduklah kalian: واركعوا

]2.44 [Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?

اس أتأمرون الكتاب تتلون وأنتم أنفسكم وتنسون بالبر الن ( تعقلون أفال44(

Dengan kebaikan dan perbuatan yang sholeh بالبر: Mereka mempelajari dan membaca: تتلون

Yang dimaksud disini adalah kitab Taurat: الكتابKalian memahami: تعقلون

Dari Anas RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda: “Ketika Allah mengisra’kanku (memperjalankan aku di malam hari), aku melewati suatu kaum yang menggunting (memotong) bibir-bibir mereka dengan gunting yang terbuat dari neraka, Rasul berkata: “Aku bertanya: “Siapakah mereka? Mereka menjawab: “Mereka adalah ahli pidato dari umatmu yang termasuk ahli dunia (hanya mengejar ketenaran dan harta), mereka menyuruh manusia untuk berbuat kebaikan tapi mereka melupakan diri mereka sendiri, padahal mereka membaca Al Qur’an, apakah mereka

tidak berpikir”?

Dan diriwayatkan dari Usamah bin Yazid RA berkata: “Aku mendengar Rasulullah bersabda: Pada Hari Kiamat ada seorang laki-laki yang dilemparkan ke dalam neraka hingga ususnya terurai, kemudian ia diseret berkeliling dengan ususnya seperti keledai yang berkeliling di sebuah penggilingan. Ia diseret untuk berkeliling ke seluruh penghuni neraka. Mereka (para penghuni neraka) berkata: “Wahai fulan, apa yang telah menimpamu? Bukankah kamu yang dahulu telah menyuruh kita berbuat kebaikan dan melarang kita dari kemungkaran? Maka dia (orang itu) menjawab: “Aku dahulu menyuruh kalian agar berbuat baik tapi aku tidak melakukannya, dan aku melarang kalian dari kemungkaran tapi aku malah

mendatanginya.”

Kandungan dua hadis dia atas sama dengan kandungan ayat Al Qur’an, di dalamnya terdapat ancaman yang menakutkan dan teguran bagi orang yang memerintahkan manusia untuk berbuat kebaktian dan kebajikan serta melarang mereka dari berbuat keji dan mungkar, akan tetapi mereka melupakan diri mereka dan melanggar apa yang telah dia katakan pada mereka dengan mendatangi kemungkaran dan meninggalkan kebaikan sebagaimana yang telah terjadi pada para ahli ilmu di zaman sekarang ini.

Semoga Allah melindungi kita dari menjadikan ilmu sebagai bencana bagi kita, dan jika balasan ini bagi orang yang telah mengatakan kebenaran

Page 48: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

tapi dia tidak mengamalkan apa yang dikatakannya, maka bagaimana keadaan orang yang memutarbalikkan fakta dengan memerintahkan manusia untuk berbuat kemungkaran dan melarang mereka untuk berbuat baik seperti kebanyakan setan-setan yang berwujud orang alim yang mana mereka ditipu oleh kehidupan dunia dan diuji dengan mengikuti hawa nafsunya? Sesungguhnya perkara mereka itu – demi Allah – adalah amat keras (dalam siksanya) dan amat besar (dosanya).

@Sabar dan Sholat 2: 45 – 46]2.45 [Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar

dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk

ها والصالة بالصبر واستعينوا لكبيرة وإن )45( الخاشعين على إالSungguh berat لكبيرة:

]2.46) [yaitu (orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya

ذين ون ال هم يظن هم مالقوا أن هم رب )46( راجعون إليه وأنون Dhon makna aslinya “dugaan” namun di sini maknanya adalah: يظن

yakin.ia termasuk satu kata yang memiliki makna berlawanan.

@Peringatan Terhadap Bani Israil 2: 47 – 48]2.47 [Hai Bani Israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku

anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat

تي نعمتي اذكروا إسرائيل بني يا ي عليكم أنعمت ال فضلتكم وأن)47( العالمين على

]2.48 [Dan jagalah dirimu dari (`azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit pun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong

قوا وات يوما فس عن نفس تجزي ال ن شيئا شفاعة منها يقبل وال عدل منها يؤخذ وال )48( ينصرون هم وال

Terambil dari kata al-jazaa’ yang maknanya: membalas dan تجزي: mengganti

permintaan شفاعة: tebusan: عدل

@Bani Israil dan Fir’aun 2: 49 – 50

Page 49: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.49 [Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu

يناكم وإذ حون العذاب سوء يسومونكم فرعون آل من نج يذبكم من بالء ذلكم وفي نساءكم ويستحيون أبناءكم ب ( عظيم ر

49(menggiring kalian dan merasakan kepada kalian يسومونكم:

Anak laki-laki kalian أبناءكم: Membiarkan anak perempuan kalian tetap hidup نساءكم ويستحيون:

Ujian dan cobaan, digunakan untuk menyatakan “kebaikan” dan بالء: “kejelekan”

]2.50 [Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan

وأنتم فرعون آل وأغرقنا فأنجيناكم البحر بكم فرقنا وإذ)50( تنظرون

البحر بكم فرقناKami membelah laut menjadi dua belas jalan untuk dua belas anak cucu (Ya’qub)

@Kekafiran Bani Israel dan Penyembahan mereka terhadap patung anak sapi 2: 51 – 54

]2.51 [Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang lalim

خذتم ثم ليلة أربعين موسى واعدنا وإذ وأنتم بعده من العجل ات)51( ظالمون

واعدناKata waa’adnaa dengan wa’adnaa maknanya sama (yakni: berjanji)موسىSemoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam – adalah dua kata dalam bahasa qibthiy (koptik / Mesir)yang berarti air dan pohon, maka kata “mu” (dalam bahasa Mesir) berarti: “air”, sedangkan “sa” berarti “pohon” (atau kayu) [yakni menurut riwayat nabi Musa diberi

Page 50: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

nama Musa karena ia ditemukan oleh isteri fir’aun di sungai nil, antara air (sungai nil) dan kayu (kotak) tempat nabi musa dihanyutkan di sungai oleh ibu kandungnya karena takut diketahui oleh fir’aun yang ketika itu menerapkan pembunuhan terhadap semua bayi laki-laki dari bani Israil]

]2.52 [Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur

كم ذلك بعد من عنكم عفونا ثم )52( تشكرون لعل]2.53 [Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab

(Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk

كم والفرقان الكتاب موسى آتينا وإذ )53( تهتدون لعل

]2.54 [Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dialah Yang

Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang". يا لقومه موسى قال وإذ كم قوم خاذكم أنفسكم ظلمتم إن بات

بارئكم إلى فتوبوا العجل كم خير ذلكم أنفسكم فاقتلوا عند له عليكم فتاب بارئكم واب هو إن حيم الت )54( الر

Pencipta kalian, berasal dari kata baro-a yabru-u, maka ciptaan بارئكم: makhluk disebut bariyyah.

@Bani Israil di serang oleh petir karena kekafiran mereka 2: 55 – 56

]2.55 [Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang", karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya

ؤمن لن موسى يا قلتم وإذ ى لك ن ه نرى حت فأخذتكم جهرة الل)55( تنظرون وأنتم الصاعقة

Terang-terangan: جهرة

]2.56 [Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur

Page 51: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

كم موتكم بعد من بعثناكم ثم )56( تشكرون لعلبعثناكم

)kami bangkitkan kalian (yakni kami hidupkan kalian. Terambil dari kata al-ba’ts yakni membongkar sesuatu dari tempatnya.

@Kasih sayang Allah terhadap Bani Israil dan Allah mengirimkan kepada mereka Manna (sejenis madu) dan Salwa (semacam burung puyuh) 2: 57

]2.57 [Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri

لنا لوى المن عليكم وأنزلنا الغمام عليكم وظل من كلوا والسبات ( يظلمون أنفسهم كانوا ولكن ظلمونا وما رزقناكم ما طي

57(لنا Menaungi. Terambil dari kata azh-zhill yaitu sesuatu yang: وظل

terjadi di bawah suatu benda yang terkena matahari (yakni bayangan)

Mendung. yakni sesuatu yang menghalangi langit dan yang: الغمامmenyelimutinya serta menutupi wajahnya dari orang-orang yang melihatnya, baik itu awan atau yang semacamnya.

Makanan yang turun pada mereka (bani isaril) sebagian المن: mengatakan: minuman.

لوى: Jenis burung (semacam burung puyuh) والس

Diriwayatkan dari Sa’iid bin Zaid RA dari Nabi SAW. beliau bersabda: “Al-Kama-ah berasal dari manna (semacam madu) yang Allah turunkan untuk Bani Israil, dan airnya sebagai penyembuh untuk penyakit yang berasal

dari ‘ain (mata yang tajam)”.

]Al-Kama-ah, nama latinnya Terfeziaceae atau dalam bahasa inggris Truffle, itu satu jenis tanaman gurun musiman yang hanya tumbuh dengan sendirinya setelah hujan turun di gurun, dan hanya tumbuh di padang gurun, dan tumbuh di dekat tanaman gurun yang lain, cara tumbuh dan bentuknya hampir menyerupai kentang, besarnya beraneka-ragam, terkadang kecil seperti peluru dan terkadang besar biasanya sebesar jeruk, beratnya antara 30 hingga 300 gram.Sedangkan yang dimaksud penyakit ‘ain adalah penyakit yang ditimbulkan karena pandangan tajam dari seseorang yang memiliki mata yang tajam. Dan ini nyata, sesuai dengan sabda Rasul bahwa ‘ain adalah benar. Yakni ada orang-orang tertentu yang terlahir memang memiliki pandangan mata yang tajam, yakni jika mereka memandang sesuatu atau seseorang

Page 52: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

kemudian ia mengaguminya maka barang yang dipandanginya itu akan rusak, atau orang yang dipandanginya itu akan sakit. Walloohu a’lam[

Al-Kama-ah adalah tanaman yang keluar dan tumbuh dengan sendirinya. Adapun maksud dari “ia berasal dari manna” adalah bahwa ia mirip dengan manna yang Allah turunkan kepada bani Israil ketika di gurun, persamaannya adalah yang mana kama-ah tumbuh dengan sendirinya tanpa ditanam dan dibudi-dayakan sebagaimana manna datang kepada bani israil dari langit tanpa usaha dan susah payah. Adapaun sabda beliau “airnya dapat menyembuhkan penyakit ‘ain” ini adalah sesuatu yang perlu diketahui tentang caranya, sedangkan dalam hadits tersebut tidak ada sedikitpun penjelasan tentang hal ini. Sedangkan Nabi telah bersabda:

“Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian”.

@Bani Israil bermain-main dengan firman Allah 2: 58 – 59

]2.58 [Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitulmakdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik"

شئتم حيث منها فكلوا القرية هذه ادخلوا قلنا وإذ وادخلوا رغدا الباب غفر حطة وقولوا سجدا وسنزيد خطاياكم لكم ن

)58( المحسنينdesa (yang dimaksud adalah Baitul Maqdis( القرية:

h}iththotun mengikuti wazan fi’latun, terambil dari kata: حطة وقولواh}aththo-yah}uththu, maksudnya: h}aththolloohu h}otooyaaka (semoga Allah menghapus semua dosa-dosamu). Sebagina mengatakan yang dimaksud kalimat h}iththoh (yang dapat menggugurkan dosa) adalah laa ilaaha illallooh.

غفر: .Kami tutup. Asal makan kata ghofr adalah menutup نDosa-dosa: خطاياكم

Kata khothooyaa adalah bentuk jama’ dari khothii'ah, seperti mathooyaa dan chasyaayaa keduanya bentuk jama’ dari kata: mathiyyah dan chasyiyyah. Jika dikatakan: khothi-a arrojulu maknanya adalah ia telah menyimpang dari jalan kebenaran.

Dari Abu Hurairah RA dari NabiSAW. beliau bersabda: “dikatakan kepada bani Israil, masuklah Baitul Maqdis dalam keadaan menunduk dan katakanlah chiththoh (artinya: hapuskanlah dosa kami ya Allah), maka mereka masuk sambil merangkak di atas pantat mereka dan mengganti kalimat yang diperintahkan dengan h}inthoh yang artinya satu biji gandum.

Page 53: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Ketika Yusya’ bin Nun menaklukkan Baitul Maqdis, dia diperintah oleh Allah – Yang Maha Mulia dan Maha Agung – untuk memerintah bani Israil memasuki tanah Haram (tanah yang dimuliakan yakni yerussalem, palestina) dengan cara tunduk dan tawadhu’ (rendah hati), membungkuk karena berterimakasih kepada Allah Yang Maha Luhur atas apa yang telah Allah berikan berupa kemenangan dan pertolongan atas musuh mereka, dan meminta pada Allah untuk menghapus dosa mereka, namun mereka mengganti apa yang telah diperintahkan sebagai bentuk pembangkangan dan ejekan mereka pada perintah Allah, maka Allah menyegerakan siksaan bagi mereka. Dan termasuk yang mereka ganti adalah kata chiththoh, mereka mengucapkan sebagai gantinya dalam bahasa mereka: hiththo samqoo dalam bahasa arab artinya: gendum yang merah lagi keras yang di dalamnya terdapat biji berwarna hitam.

]2.59 [Lalu orang-orang yang lalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang lalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik

ذين فبدل ظلموا ال ذي غير قوال ذين على فأنزلنا لهم قيل ال ال ظلموا ماء رجزا )59( يفسقون كانوا بما منالس

: azab رجزا

Dari Usamah, Sa’ad dan Khuzaimah bin Tsabit RA, mereka berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya penyakit Tho’un (wabah penyakit menular yang mematikan atau banyak memakan korban) yang mewabah merupakan teguran dan sisa azab. Allah tidak pernah mengazab suatu kaum dengan penyakit tersebut. Maka apabila di suatu negeri terjangkit penyakit itu sedangkan kaalian berada disana, maka kalian jangan keluar dari negeri itu untuk menghindar, dan apabila terjadi penyakit tersebut pada suatu negeri yang kalian tidak berada disana maka kalian jangan memasuki negeri tersebut.

Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab salam, sedangkan dalam riwayat Muslim yang lain dari Usamah: “Sesungguhnya penyakit (tho’uun) ini adalah azab. Sebagian ummat sebelum kalian disiksa dengannya dan setelah itu masih tersisa di bumi ini.” Sedangkan riwayat dari Sa’d bin Abi Waqqoosh seperti itu pula menurut Muslim. Adapun dalam riwayat lain yang juga dari Usamah: “Tho’uun adalah keburukan atau azab yang diutus

kepada bani Israil atau atas ummat yang sebelum kalian”.…

Tho’uun adalah setiap penyakit yang merata sebagai wabah yang menimpa hampir seluruh orang dalam suatu wilayah tertentu. Dan yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah serangan dari bangsa jin sebagaimana hadits: “Tho’un adalah sengatan (atau serangan) dari

musuh-musuh kalian dari bangsa jin.”

Maksudnya adalah bahwa penyakit ini merupakan sisa siksaan yang Allah berikan pada bani Israil, ketika mereka membangkang perintah Allah dengan mengganti perkataan yang bukan diperintahkan pada mereka.

Page 54: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadis itu menerangkan tentang azab yang telah disebutkan dalam ayat di atas.

@Nabi Musa dan Mu’jizat berupa dua belas mata air 2: 60

]2.60 [Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing) Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan

عصاك اضرب فقلنا لقومه موسى استسقى وإذ الحجر ب عشرة اثنتا منه فانفجرت كلوا مشربهم أناس كل علم قد عينا

زق من واشربوا ه ر الل )60( مفسدين األرض في تعثوا والNabi Musa meminta air (hujan) untuk kaumnya: موسى استسقى

Setiap orang diri mereka. Kata unaasun adalah kata: أناس كل علم قدjama’ yang tidak ada bentuk tunggalnya

tempat minum mereka(dari batu tersebut yang mana terpancar( مشربهم:air darinya

.Melampaui batas. Asal maknanya kerusakan yang sangat تعثوا:

@Bani Israil menjadi tidak bersyukur (kufur) kepada Allah 2: 61

]2.61 [Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas

صبر لن موسى يا قلتم وإذ على ن ك لنا فادع واحد طعام ربائها بقلها من األرض تنبت مما لنا يخرج وعدسها وفومها وقث

Page 55: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ذي أتستبدلون قال وبصلها ذي أدنى هو ال اهبطوا خير هو بال ة عليهم وضربت سألتم ما لكم فإن مصرا وباءوا والمسكنة الذل

ه من بغضب هم ذلك الل ه بآيات يكفرون كانوا بأن ويقتلون اللين بي )61( يعتدون وكانوا عصوا بما ذلك الحق بغير الن

فومهاRoti dan gandum. Sebagian lagi mengatakan: artinya adalah bawang putih (tsuum) karena makhroj (tempat keluarnya huruf)faa’ dan tsaa’ saling berdekatan, seperti kata maghoofiir dan maghootsiir untuk menunjuk kepada sesuatu yang menyerupai madu yang turun dari langit ke pada pohon-pohon.أتستبدلونMereka mengganti. Terambil dari kata istibdaal yang bermakna meninggalkan sesuatu untuk menuju kepada yang lain untuk menggantikan sesuatu yang telah ditinggalkannya itu.أدنىYang lebih rendah dan hina. Disebut rojulun daniyy (lelaki yang hina) jika ia selalu menelusuri perkara yang rendah.

مصراSalah satu kota dari kota-kota. Sebagian mengatakan maksudnya di sini adalah Mesir, negeri fir’aun.

ة: Wazannya fi’lah, dari kata dzalla-yadzillu الذلKesusahan dan kekhusyu’an (ketenangan)والمسكنة:

Mereka pulang dan kembali. Dan kata baa-uu ini tidak digunakan وباءوا: keecuali bersambung dengan kebaikan atau keburukan.

Mereka melampaui batasan Allah. Setiap orang yang melampaui يعتدون: batas sesuatu menuju (menerobos) kepada yang lain, maka ia telah melampaui batas.

Dari Ibn Mas’ud RA bahwa Rasulullah bersabda: “di antara yang paling pedih siksaan pada Hari Kiamat adalah seseorang yang dibunuh oleh nabi atau yang membunuh nabi, pemimpin yang sesat (baik ulama yang menyesatkan atau pemimpin yang zalim) dan pemahat atau pelukis (yakni yaang melukis segala yang bernyawa: manusia atau hewan).

Dalil yang sejalan dengan ayat di atas adalah terletak pada kalimat berbunyi: “seseorang yang membunuh nabi”, sebab barangsiapa membunuh nabi, dia adalah orang yang akan paling keras, paling besar, dan paling pedih azabnya. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi kepada nabi-nabi mereka AS oleh karena itu Allah memberi mereka kehinaan dan kemiskinan serta ejekan yang merendahkan mereka selama-lamanya dan mereka kembali (ketika mati) dengan mendapat murka Allah.

]2.62 [Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa

Page 56: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati

ذين إن ذين آمنوا ال صارى هادوا وال ه آمن من والصابئين والن بالل وعمل اآلخر واليوم هم عند أجرهم فلهم صالحا رب خوف وال

عليهم )62( يحزنون هم وال Mereka orang-orang Yahudi. Kata haaduu bermakna sama dengan هادوا:

taabuu yang berarti mereka bertaubat.صارى والنBentuk jama’ dari naashroon, seperti kata sakroon jama’nya adalah sakroo. Mereka dinamai sesuai dengan tanah (negeri) tempat mereka tinggal yaitu naashiroh (atau nazaret, tempat kelahiran Nabi Isa Al-Masih bin Maryam)والصابئينOrang-orang yang keluar dari agama mereka yang mereka peluk sebelumnya kepada agama lain. Ini adalah asal kata atau maknanya dalam perkataan orang arab. Adapula yang mengatakan: mereka itu adalah kaum yang tidak termasuk majusi (penyembah api), tidak pula yahudi dan tidak pula nasrani.

@Pengangkatan gunung ke atas Bani Israil (untuk perjanjian mereka) 2: 63 – 64

]2.63 [Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa"

بقوة آتيناكم ما خذوا الطور فوقكم ورفعنا ميثاقكم أخذنا وإذكم فيه ما واذكروا قون لعل )63( تت

Perjanjian. Berasal dari kata watsiiqoh yakni ikatan baik itu ikatan: ميثاقكمperjanjian atau sumpah setia.

الطور:Gunung yang mana di situ merupakan tempat nabi Musa – semoga salam tetaap atasnya - bermunajat (berdoa) pada Allah. Kata thuur sendiri dalam bahasa arab dapat berarti gunung. Sebagian mengatakan: bahwa thuur adalah untuk menyebut gunung yang menumbuhkan tanaman, dan bukan yang tidak menumbuhkan (tandus).

Dengan giat dan ta’at بقوة:

]2.64 [Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi

Page 57: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

يتم ثم ذلك بعد من تول ه فضل فلوال لكنتم ورحمته عليكم الل)64( الخاسرين من

يتم Kalian berpaling: تول

@Orang-orang kafir dari bani Israil melanggar kesucian harai sabtu 2: 65 - 66

]2.65 [Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina"

ذين علمتم ولقد بت في منكم اعتدوا ال كونوا لهم فقلنا الس)65( خاسئين قردة

بت .Kata sabt asal artinya adalah ketenangan dan kesunyian: الس

’Yang hina. (Kata khosi-iin itu jama’ dari khoosi’ dan) khoosi: خاسئينberarti yang dijauhkan dan diusir.

]2.66 [Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa

فجعلناها ما نكاال قين وموعظة خلفها وما يديها بين ل لمت )66( ل : Siksaan atau hukuman نكاال

ما bagi yang ada di masa itu( Karena dosa yang telah mereka( يديها بين لperbuat

Bagi orang-orang yang sepertinya dimasa yang akan datangخلفها وما: peringatan وموعظة:

@Bani Israil dan sapi betina 2: 67 – 71]2.67 [Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil"

ه إن لقومه موسى قال وإذ قالوا بقرة تذبحوا أن يأمركم اللخذنا أتت ه أعوذ قال هزوا )67( الجاهلين من أكون أن بالل

Yang tua atau lanjut usia فارض: Kecil atau muda. Kata bikr dalam bahasa arab berarti manusia بكر:

perempuan atau hewan betina yang belum pernah didekati oleh lelaki,atau dikumpuli.

Separuh (pertengahan)yakni sapi itu telah beranak satu demi satu عوان:

Page 58: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.68 [Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu"

ك لنا ادع قالوا ن رب نا يبي ه قال هي ما ل ها يقول إن بقرة إن ال فارض )68( تؤمرون ما فافعلوا ذلك بين عوان بكر وال

]2.69 [Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya,

lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya".ك لنا ادع قالوا ن رب نا يبي ه قال لونها ما ل ها يقول إن بقرة إن

ونها فاقع صفراء اظرين تسر ل )69( الن Murni dan jernih. Namun kata sifat faaqi’ ini khusus untuk warna فاقع:

kuning, sama dengan naashi’ untuk warna putih..Membuat kagum atau takjub تسر:

]2.70 [Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat

petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)".ك لنا ادع قالوا ن رب نا يبي ا علينا تشابه البقر إن هي ما ل إن وإن

ه شاء )70( لمهتدون اللTersamar تشابه:

]2.71 [Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu

ه قال ها يقول إن بقرة إن األرض تثير ذلول ال الحرث تسقي والمة مسل كادوا وما فذبحوها بالحق جئت اآلن قالوا فيها شية ال

)71( يفعلون : Sapi yang tidak digunakan untuk bekerja ذلول ال

Page 59: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Membajak tanah (sawah). Terambil dari kata itsaarotul ardhi األرض تثير: atau atsaarotul ardhi artinya membolak-balik tanah untuk ditanami.

: Bukan sapi yang ditugaskan untuk mengairi sawah الحرث تسقي والمة: Sehat lagi tidak terdapat kecacatan pada sapi tersebut مسل

: Tidak ada padanya warna putih dan juga warna hitam yang tidak شية الmencampuri warna kuningnya.Dari Ibn Abbas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Andaikan mereka mengambil sapi yang paling rendah sungguh telah cukuplah sapi itu, akan tetapi mereka terlalu mempersulit diri dengan memperbanyak pertanyaan, maka Allah pun menyulitkan

mereka”.

Apa yang telah dikatakan oleh Ibn Abbas RA. hal itu telah disepakati oleh para ahli tafsir terdahulu, dan boleh jadi Ibnu ‘Abbas mengambil keterangan itu dari Nabi, sebab masalah ini adalah bukan secara akal manusia. Apa yang telah Allah beritakan pada kita dalam cerita bani Israil ini merupakan suatu penjelasan akan pembangkangan, penentangan orang Yahudi serta jauhnya diri mereka dari tunduk kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung dan perintah-Nya, dan oleh karena itu ketika mereka mempersulit diri mereka dengan banyaknya pertanyaan tentang sifat-sifat sapi yang akan mereka sembelih dan Allah pun mempersulit mereka dan menyebutkan sifat-sifat sapi yang akan sulit ditemukan mereka.

@Pembunuhan terhadap seseorang dari bani Israil 2: 72 – 73

]2.72 [Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan

قتلتم وإذ ه فيها فادارأتم نفسا )72( تكتمون كنتم ما مخرج واللKalian berbeda pendapat dan berselisih فادارأتم:

]2.73 [Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayit itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti

ه يحيي كذلك ببعضها اضربوه فقلنا آياته ويريكم الموتى اللكم )73( تعقلون لعل

]2.74 [Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur

Page 60: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan

قسوة أشد أو كالحجارة فهي ذلك بعد من قلوبكم قست ثمر لما الحجارة من وإن قق لما منها وإن األنهار منه يتفج يش

ه خشية من يهبط لما منها وإن الماء منه فيخرج ه وما الل الل)74( تعملون عما بغافل

keras قست ثم:Jatuh atau turun يهبط:

@Allah mengingatkan Nabi Muhammad bahwa yahudi mengetahui kebenaran namun mereka bermain-main dengan kebenaran tersebut 2: 75

]2.75 [Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?

كالم يسمعون منهم فريق كان وقد لكم يؤمنوا أن أفتطمعونه فونه ثم الل )75( يعلمون وهم عقلوه ما بعد من يحر

فريقGolongan atau kelompok. Lafazh fariiq adalah kata jama’ yang tidak meemiliki bentuk tunggal, seperti juga:ath-thoo-ifah dan al-chizb (keduanya juga berarti kelompok).

فونه: .Mereka mengganti arti dan takwil atau maksudnya يحر

@Penipuan yang dilakukan oleh Yahudi Madinah dan mereka yang bermain-main dengan kitab Allah yang datang sebelumnya 2: 76 – 81

]2.76 [Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kami pun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujahmu

di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti"?ذين لقوا وإذا ا قالوا آمنوا ال قالوا بعض إلى بعضهم خال وإذا آمن

ه فتح بما أتحدثونهم كم عند به ليحاجوكم عليكم الل رب أفال)76( تعقلون

]2.77 [Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?

Page 61: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ه أن يعلمون أوال ون ما يعلم الل )77( يعلنون وما يسر]2.78 [Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak

mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga

ون ومنهم أمي هم وإن أماني إال الكتاب يعلمون ال ون إال ( يظن78(

ون: Mereka tidak bisa membaca dan menulis. Beliau (Nabi kita) adalah أميseorang yang ummiy ditengah bangsa yang ummiy pula.

Bohong atau dusta أماني إال: ون: Mereka ragu يظن

]2.79 [Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan

لذين فويل ه عند من هذا يقولون ثم بأيديهم الكتاب يكتبون ل الل به ليشتروا ثمنا هم فويل قليال هم وويل أيديهم كتبت مما ل مما ل

)79( يكسبونهم فويل: Siksaan. Sebagian mengatakan: wail adalah nama sebuahل

lembah di neraka jahannam, ada pula yang mengatakan: nama sebuah gunung (di neraka jahannam)

Ibn Abbas RA berkata: “Ayat ini diturunkan untuk para ahli Kitab”.

Yang dimaksud oleh Ibnu Abbas adalah ayat ini turun disebabkan orang Yahudi yang merubah kitab Taurat, dan mengatakan bahwa hal itu (Taurat yang telah mereka rubah itu) dari Allah maka mereka telah berbuat dua kejahatan, kemudian mereka menambah kejatuhan dengan memakan makanan haram yang mereka ambil dari orang-orang awam sebagai imbalan dari kabar bohong yang mereka beritakan, semoga Allah senantiasa memberi laknat yang bertubi-tubi untuk mereka.

]2.80 [Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu

ketahui"?

Page 62: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

نا لن وقالوا ار تمس الن إال اما خذتم قل معدودة أي ه عند أت الل عهداه يخلف فلن ه على تقولون أم عهده الل ما الل )80( تعلمون ال

: إال اما Orang Yahudi mengira bahwa lamanya mereka disiksa معدودة أيdineraka pada hari kiamat itu hanya seperti lamanya mereka menyembah patung anak sapi, yaitu 40 hari

Dari Abu Hurairah RA ia berkata: “Ketika kota Khaibar ditaklukkan, dihadiahkan kepada Rasululloh – SAW sebuah daging kambing yang beracun. Rasul berkata: “Orang-orang Yahudi berkumpullah padaku disini” maka Rasul berkata pada mereka “Siapa ayah kalian?” Mereka berkata: “Si Fulan” Rasul berkata: “Kalian telah bohong, ayah kalian adalah si fulan.” Maka Rasul membaca hadis yang berbunyi: Maka bersabda Rasulullah pada mereka “Siapa penghuni neraka?” mereka menjawab: “Kami berada disana sebentar kemudian kalian (kaum muslimin) akan menggantikan kami (di neraka).” Maka Rasul menjawab: “Enyahlah kalian, demi Allah, kami tidak akan pernah menggantikan tempat kalian di neraka

selamanya”…

Apa yang telah disebutkan di dalam ayat dan hadis di atas merupakan omong kosong (kebohongan) dan tipu daya orang-orang Yahudi. Mereka mengaku bahwa mereka tidak akan tersentuh api neraka pada Hari Kiamat kecuali sepanjang kakek mereka dahulu menyembah patung sapi yakni empat puluh hari, kemudian mereka keluar dari neraka dan orang-orang Islam dari ummat ini akan menggantikan mereka di neraka, maka Rasul pun mendustakan apa yang telah mereka sangkakan.

]2.81) [Bukan demikian ,(yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya

ئة كسب من بلى ار أصحاب فأولئك خطيئته به وأحاطت سي الن)81( خالدون فيها هم

ئة كسب من بلى: Yang dimaksud dengan sayyi-ah (kejelekan) di sini سيadalah syirik

Kata khothii-ah telah terdahulu penjelasannya (pada خطيئته به وأحاطت: ayat 58).

@Yahudi yang mengikuti Nabi Musa dan Nabi Isa 2: 82

]2.82 [Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya

ذين ة أصحاب أولئك الصالحات وعملوا آمنوا وال فيها هم الجن)82( خالدون

@Perjanjian dengan bani Israil 2: 83 – 86

Page 63: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.83 [Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling

إسرائيل بني ميثاق أخذنا وإذ تعبدون ال ه إال وبالوالدين الل اس وقولوا والمساكين واليتامى القربى وذي إحسانا للن حسنا

كاة وآتوا الصالة وأقيموا يتم ثم الز تول إال وأنتم منكم قليال)83( معرضون

اس وقولوا: للن Baik. Yakni kebaikan secara umum, apapun حسناbentuknya.

]2.84 [Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya

ميثاقكم أخذنا وإذ دماءكم تسفكون ال من أنفسكم تخرجون وال)84( تشهدون وأنتم أقررتم ثم دياركم

]2.85 [Kemudian kamu (Bani Israel) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat

وتخرجون أنفسكم تقتلون هؤالء أنتم ثم من منكم فريقا عليهم تظاهرون ديارهم أسارى يأتوكم وإن والعدوان باإلثمم وهو تفادوهم الكتاب ببعض أفتؤمنون إخراجهم عليكم محر

منكم ذلك يفعل من جزاء فما ببعض وتكفرون في خزي إاله وما العذاب أشد إلى يردون القيامة ويوم الدنيا الحياة الل

)85( تعملون عما بغافلMereka saling menopang (mendukung)dan tolong menolongتظاهرون:

Page 64: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hina dan rendahخزي:

]2.86 [Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong

ذين أولئك باآلخرة الدنيا الحياة اشتروا ال عنهم يخفف فال العذاب )86( ينصرون هم وال

@Orang-orang kafir dari bani Israil mendustakan para nabi dan membunuhi mereka 2: 87 – 88

]2.87 [Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada `Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?

سل بعده من وقفينا الكتاب موسى آتينا ولقد عيسى وآتينا بالرنات مريم ابن دناه البي ما القدس بروح وأي رسول جاءكم أفكل بما استكبرتم أنفسـكم تهوى ال بتم ففريقا كذ ( تقتلون وفريقا

87( Kami ikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Dariوقفينا:

kata qofaa-yaqfuu, misalnya: qofawtu fulaanan yakni saya berjalan di belakang tengkuknya si fulan (atau saya berjalan di belakang si fulan).

دناه: Kami (Allah) menolong nabi Isa dan Kami (Allah) menguatkannya أي Dengan ruh yang suci yakni Malaikat Jibril AS. Sebagian lainالقدس بروح:

mengatakan: dengan nama Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung yang mana dengan itu Nabi Isa menghidupkan orang-orang mati. Dan para ulama berbeda pendapat tentang ini.

]2.88 [Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman

عنهم بل غلف قلوبنا وقالوا ه ل بكفرهم الل ( يؤمنون ما فقليال88(

.Tertutup. Dikatakan: sayfun aghlaf pedang yang ada sarungnyaغلف: عنهم: Menjauhkan mereka ل

Page 65: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Bani Israil mengenali Nabi Muhammad melalui penjelasan yang ada dalam kitab suci mereka namun mereka teta tidak percaya meskipun beliau adalah keturunan Nabi Ibrahim, sebab beliau bukan orang Yahudi 2: 89 - 91

]2.89 [Dan setelah datang kepada mereka Al Qur'an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu

ه عند من كتاب جاءهم ولما ما مصدق الل قبل من وكانوا معهم لذين على يستفتحون به كفروا عرفوا ما جاءهم فلما كفروا ال

ه فلعنة )89( الكافرين على الل Minta pertolongan atau kemenangan. Yahudi dahuluيستفتحون:

menyangkan bahwa Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau – berasal dari golongan mereka, dan dengan itu mereka mengancam orang-orang arab sebelum pengutusan beliau (yakni mereka ketika berselisih dengan orang-orang arab mereka berkata: “nanti jika nabi yang dijanjikan itu datang kami akan beriman kepadanya dan akan memerangi kalian dibelakang beliau.” Namun setelah Nabi itu datang mereka malah orang-orang yang pertama mengingkarinya, sebab penyakit iri hati mereka sebab Nabi itu bukan berasal dari kalangan mereka)

]2.90 [Alangkah buruknya (perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan

ه أنزل بما يكفروا أن أنفسهم به اشتروا بئسما الل ل أن بغيا ينزه على بغضب فباءوا عباده من يشاء من على فضله من الل

)90( مهين عذاب وللكافرين غضب: .Melampaui batas (durhaka) dan iri hatiبغيا

Mereka kembali (pulang) فباءوا: Rendah dan hina مهين:

@Bani Israil mengatakana bahwa mereka percaya kepada kitab yang dibawa oleh Nabi Musa namu

Page 66: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mereka tidak mempercayai Al-Qur’an Yang sesuai dengannya. Jika memang mereka percaya kepada kitab suci mereka tidak akan membunuhi para nabi mereka sendiri 2: 91

]2.91 [Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah", mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar

kamu orang-orang yang beriman"?ه أنزل بما آمنوا لهم قيل وإذا علينا أنزل بما نؤمن قالوا الل

الحق وهو وراءه بما ويكفرون ما مصدقا تقتلون فلم قل معهم له أنبياء )91( مؤمنين كنتم إن قبل من الل

ingkar(dengan kitab-kitab Allah setelah kitab( وراءه بما ويكفرون: Taurat

@Kekafiran bani Israil dan patung sapi 2: 92 – 93]2.92 [Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa

bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang lalim

نات موسى جاءكم ولقد خذتم ثم بالبي وأنتم بعده من العجل ات)92( ظالمون

]2.93 [Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengarkan tetapi tidak menaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)”

بقوة آتيناكم ما خذوا الطور فوقكم ورفعنا ميثاقكم أخذنا وإذ العجل قلوبهم في وأشربوا وعصينا سمعنا قالوا واسمعوا

)93( مؤمنين كنتم إن إيمانكم به يأمركم بئسما قل بكفرهم .Makna kata usyribuu dituangkan, diberi minum atau disirami أشربوا:

Yakni disirami (hatinya) dengan kecintaan kepada patung anak sapi.

Page 67: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Allah menolak pengakuan Yahudi bahwasanya kehidupan akhirat hanyalah milik mereka 2: 94 – 96

]2.94 [Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar

ه عند اآلخرة الدار لكم كانت إن قل اس دون من خالصة الل النوا )94( صادقين كنتم إن الموت فتمن

]2.95 [Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya

وه ولن يتمن ه أيديهم قدمت بما أبدا )95( بالظالمين عليم واللDiriwayatkan dari Ibn Abbas RA bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Andaikan orang Yahudi mengharap kematian, mereka pasti akan mati dan mengetahui tempat mereka di neraka, dan andaikan orang-orang (nasrani dari Najran) yang mengutuk nabi (bermubahalah dengan nabi) keluar (dari rumah mereka) sungguh mereka akan kembali dan tidak akan mendapati keluarga ataupun harta (di sana).

Orang Yahudi mengira bahwa surga itu dikhususkan untuk mereka dan bukan untuk yang lainnya maka Allah mendustakan mereka dan berfirman untuk mereka: “Jika kalian benar dalam hal itu, maka mengharaplah kematian dan rindukanlah kematian itu agar menyampaikan kalian kedalam surga, kemudian Allah memberitahukan bahwa mereka bahwa tidak akan pernah mengharap kematian selama-lamanya karena perbuatan yang telah mereka perbuat dari pada dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan, lalu datang Nabi SAW dengan wahyu dari Allah, beliau mengabarkan jika mereka mengharap kematian maka mereka pada akhirnya akan mati, dan sungguh mereka akan menyaksikan tempat-tempat mereka di neraka jahannam.

]2.96 [Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan

هم اس أحرص ولتجدن ذين ومن حياة على الن يود أشركوا ال أن العذاب من بمزحزحه هو وما سنة ألف يعمر لو أحدهم

ه يعمر )96( يعملون بما بصير والل

Page 68: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Dijauhkan atau disingkirkan بمزحزحه: @Jibril sang pembawa wahyu Al-Qur’an dan kitab-

kitab suci lainnya 2: 97]2.97 [Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril,

maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman

كان من قل جبريل عدوا ه ل له فإن ه بإذن قلبك على نز الل مصدقاما )97( للمؤمنين وبشرى وهدى يديه بين ل

@Keengganan yahudi dan kekafiran mereka dalam Al-Qur’an 2: 98 – 103

]2.98 [Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir

كان من ه عدوا ل ه فإن وميكال وجبريل ورسله ومالئكته ل الللكافرين عدو )98( ل

Diriwayatkan dari Anas RA berkata: Abdullah bin Salam RA mendengar tentang kedatangan Rasulullah SAW dan Rasul sedang duduk di kebun, kemudian dia mendatangi Nabi SAW dan berkata: “Aku ingin bertanya padamu tentang tiga hal yang tidak diketahui kecuali oleh seorang nabi: Apakah tanda-tanda Hari Kiamat itu? Apakah makanan pertama yang dimakan penghuni Surga? Bagaimanakah seorang anak itu dapat mirip dengan ayahnya atau dengan ibunya? Beliau menjawab: “Baru saja Jibril AS memberitahuku tentang tiga perkara itu.” Abdulloh bin Sallaam berkata: “Jibril?” beliau bersabda: “Ya.” Abdulloh berkata: “Itu malaikat yang menjadi musuh orang-orang Yahudi.” Lalu beliau pun membacakan ayat ini:

كان من جبريل عدوا ه ل له فإن قلبك على نزHadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam kitab Tafsir, serta An-Nasa-iy dalam kitab Al Kubro.

Dari Ibn Abbas RA berkata: “Orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah, mereka berkata: “Wahai Abul Qosim, kami akan bertanya padamu tentang lima hal, jika kamu beritahu kami lima hal itu maka kami yakin bahwa kamu adalah seorang nabi dan kami akan menjadi pengikutmu…., maka beliau pun mengambil perjanjian dari mereka sebagaimana Isroil (Ya’quub) mengambil perjanjian dengan anak-anaknya…..” Lalu periwayat menyebutkan sisa haditsnya, dan tersebt dalam hadis itu: “hanya tinggal satu pertanyaan, jika engkau bisa memberitahukan kepada kami maka kami akan mengikutimu: yaitu sesungguhnya tiada seorang nabi pun kecuali ia pasti memiliki malaikat yang mendatanginya untuk memberi kabar, maka beritahukan kami siapa

Page 69: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

temanmu dari malaikat? Rasul menjawab: “Jibril – semoga salam tetap atasnya -” mereka berkata: “Jibril itu adalah malaikat yang turun ketika adanya peperangan dan azab, maka dia adalah musuh kami, andai kamu berkata Mika’il yang datang dengan kasih sayang, hujan dan menumbuhkan tumbuhan maka kami akan jadi pengikutmu.” Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman:

كان من قل جبريل عدوا ه ل له فإن ه بإذن قلبك على نز الل ما مصدقا بين ل)97( للمؤمنين وبشرى وهدى يديه

Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidziy dalam bab tafsir, dan An-Nasa-iy dalam bab pergaulan denga isteri dalam kitab Al-Kubroo. Dan disahihkan serta dihasankan oleh At-Turmudziy. Dan akan datang separuh hadits yang lain dalam surat Aalu ‘Imroon.

Dalam dua hadis itu terdapat keterangan bahwa sebab turunnya ayat tersebut adalah pembangkangan orang-orang Yahudi dan terjerumusnya mereka ke dalam pembangkangan, kekufuran dan kebencian mereka pada pemimpin para malaikat (Jibril) serta permusuhan mereka kepadanya, dan hal itu merupakan bentuk dari jelasnya kekufuran menurut kesepakatan orang-orang Islam.

Ibn Jarir Berkata: ahli ilmu pentakwilan ayat atau ahli tafsir telah bersepakat bahwa ayat ini diturunkan untuk menjawab orang-orang Yahudi (bani Israil) ketika mereka mengira bahwa Jibril adalah musuh mereka.

]2.99 [Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik

نات آيات إليك أنزلنا ولقد بها يكفر وما بي )99( الفاسقون إال]2.100 [Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan

setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebahagian besar dari mereka tidak beriman

ما أو عاهدوا كل بذه عهدا أكثرهم بل منهم فريق ن ( يؤمنون ال100(

بذه" membuangnya ن

]2.101 [Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung) nya seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah)

Page 70: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ه عند من رسول جاءهم ولما ما مصدق الل من فريق نبذ معهم لذين ه كتاب الكتاب أوتوا ال هم ظهورهم وراء الل كأن ( يعلمون ال

101(]2.102 [Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-

setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui

بعوا ياطين تتلو ما وات سليمان كفر وما سليمان ملك على الشياطين ولكن مون كفروا الش اس يعل حر الن على أنزل وما الس

مان وما وماروت هاروت ببابل الملكين ى أحد من يعل حت يقوالما فتنة نحن إن مون تكفر فال قون ما منهما فيتعل بين به يفر

ين هم وما وزوجه المرء أحد من به بضار ه بإذن إال مون الل ويتعلهم ما يضر اآلخرة في له ما اشتراه لمن علموا ولقد ينفعهم وال

)102( يعلمون كانوا لو أنفسهم به شروا ما ولبئس خالق منياطين تتلو Memberitakan dan mengatakan. Setan-setan itu الش

mengabarkan teman-teman manusianya setelah kematian Nabi Sulaiman – semoga salam tetap atasnya – yaitu bahwa Nabi Sulaiman adalah tukang sihir.

حر: Sihir: adalah semua yang dicuri setan-setan dan setelah ituالسmereka mencampurinya dengan kebohongan dan setelah itu mereka sebarkan ke semua teman manusianya.

Tanah yang terkenal yaitu babilonia (sekarang wilayah Iraq dan ببابل: sekitarnya)

Dua malaikat (diturunkan untuk menguji manusia dengan وماروت هاروت: mengajarkan mereka sihir)

Page 71: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ما: Cobaan dan ujian فتنة نحن إن”Artinya di sini adalah “bagian خالق من:

.Sejelek-jeleknya. Bi’sa adalah kata yang digunakan untuk mencelaولبئس: Hal yang mereka jualشروا ما:

]2.103 [Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui

هم ولو قوا آمنوا أن ه عند من لمثوبة وات و خير الل يعلمون كانوا ل)103(

pahalaلمثوبة:

]2.104 [Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa`ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih

ها يا ذين أي آمنوا ال واسمعوا انظرنا وقولوا راعنا تقولوا ال)104( أليم عذاب وللكافرين

:Perkataan orang-orang Yahudi untuk mengejek (yakni asal artinyaراعنا: adalah perhatikanlah kami. Namun yahudi mengucapkannya untuk mengejek yakni mereka memaksudkan artinya “kedunguan”), maka Allah menegur orang-orang mukmin agar tidak mengatakannya (yakni tidak lagi mengatakan roo’inaa tetapi menggantinya denga kata unzhurnaa).

Berilah pemahaman pada kami dan terangkanlahانظرنا:

@Murka Allah kepada orang-orang yang kafir 2: 105

]2.105 [Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar

ذين يود ما الكتاب أهل من كفروا ال ل أن المشركين وال ينزكم من خير من عليكم ب ه ر ه يشاء من برحمته يختص والل والل

الفضل ذو )105( العظيم@Penasakhan (Penggatian) ayat-ayat 2: 106

]2.106 [Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah

Page 72: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

أن تعلم ألم مثلها أو منها بخير نأت ننسها أو آية من ننسخ ماه )106( قدير شيء كل على الل

Kami tidak menyalin (mengganti) hukum ayat pada ayatآية من ننسخ ما: lainnya. Makna an-naskh asalnya adalah an-naql (menyalin, menukil)

Kami meninggalkan ayat itu dan tidak kami rubah hukum danننسها: sesuatu yang telah diwajibkan. Dan dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat para ulama.

Diriwayatkan dari Ibn Abbas RA ia berkata: “Umar RA berkata: “Orang yang paling bagus bacaannya di antara kita adalah Ubayy, orang yang paling cakap (pantas) menjadi hakim adalah Ali, dan sesungguhnya kita meninggalkan perkataan Ubayy, yaitu bahwasanya Ubayy berkata: “Aku tidak meninggalkan sesuatupun yang aku dengar dari Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – (daripada bacaan Al-Qur’an, yakni ia tidak memandang apakah

ayat yang ia baca telah di nasakh ataukah tidak).”

Diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dan keutamaan Al-Qur’an, dan oleh An-Nasaa-iy dalam bab tafsir dari kitabnya Al-Kubroo.

Maksud perkataan Ibnu ‘Abbaas: “Sesungguhnya kita meninggalkan.....“ yakni ia meninggalkan sebagian yang dibaca oleh Ubayya berupa ayat-ayat yang sudah dinasakh, meskipun Ubayy tetap saja membaca ayat itu dan tidak meninggalkannya, sebab ia telah mendengarnya dari Rasululloh SAW akan tetapi Ubayy tetap membaca ayat-ayat yang telah dinasakh boleh jadi karena berita (tentang pe-nasakh-an)-nya belum sampai padanya[

Pada ayat di atas terdapat bukti yang menunjukkan tetapnya naskh dalam Wahyu Allah, dan kadang-kadang Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung mengangkat suatu hukum atau ayat dan mendatangkan dengan yang sebanding dengannya, atau dengan yang lebih baik darinya sesuai hikmah dan kebaikan hambanya, dan tidak ada perbedaan pendapat diantara orang Islam akan adanya naskh dalam Al Qur’an dan sunnah, hanya saja orang Yahudi mengingkarinya dan orang-orang yang semacam mereka dari orang-orang yang berpaling dari agama dan orang-orang yang melenceng serta merugi.

]2.107 [Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong

ه أن تعلم ألم موات ملك له الل دون من لكم وما واألرض السه ولي من الل )107( نصير وال

Page 73: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Orang yang mengurusnya. Terambil dari kata wilaayah yang ولي من: berarti mengikutkan, misalnya engkau berkata: waalaytu bayna kadza wa kadza (artinya: aku ikutkan antara ini dan itu)

.Penolong. Dari kata an-nashr artinya pertolonganنصير:

]2.108 [Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israel meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Dan barang siapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus

ومن قبل من موسى سئل كما رسولكم تسألوا أن تريدون أمبيل سواء ضل فقد باإليمان الكفر يتبدل )108( الس

tersesatضل فقد: بيل سواء: Jalan yang lurus (tujuan, metode atau caranya dan arah(الس

atau tingkatannya (yakni jalan Islam atau kebenaran).“As-Sabiil” sama artinya dengan ath-thoriiq yakni “jalan.”

@Sifat hasud yang dimiliki sebagian besar dari ahli kitab 2: 109

]2.109 [Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

إيمانكم بعد من يردونكم لو الكتاب أهل من كثير ود كفارا ن ما بعد من أنفسهم عند من حسدا فاعفوا الحق لهم تبيى واصفحوا ه يأتي حت ه إن بأمره الل ( قدير شيء كل على الل

109(ى واصفحوا فاعفوا ه يأتي حت Ayat ini dihapus (di-naskh) dengan: بأمره الل

ayat Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung: “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula beriman kepada hari akhir…”hingga “sedang mereka dalam keadaan tunduk (hina)” (Q.S At-Tawbah: 29)

Dari Usamah bin Zaid RA berkata: “ Rasulullah dan para Sahabat beliau memaafkan orang musyrik dan Ahli Kitab sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah, dan mereka bersabar atas setiap gangguan. Allah Yang Maha Luhur berfirman:

ى واصفحوا فاعفوا ه يأتي حت بأمره اللDan Rasulullah mentakwili lafadz memaafkan (yakni melaksanakannya dan tidak membalas atau mengangkat senjata) sesuai yang telah diperintahkan sampai Allah mengizinkan mereka untuk berperang, oleh

Page 74: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

karena itu Allah memerangi pemimpin-pemimpin Quraisy yang terbunuh (dalam perang Badr).

Perkara itu seperti yang telah disebutkan oleh Rasulullah dan tidak ada perbedaan pendapat dalam hal itu, surah-surah yang diturunkan di Mekah dan sebagin dari surah-surah Madinah memuat ayat-ayat yang memerintahkan untuk memaafkan orang-orang musyrik dan semuanya tertuang sebelum turun firman Allah Yang Maha Luhur daalam surah Al-Hajj:

ذين أذن هم يقاتلون لل اظلمو بأنArtinya: “Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi secara zalim….” (Al Hajj:37)

@Sholat dan zakat adalah tanda-tanda dari orang-orang muslim 2: 110

]2.110 [Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan

كاة وآتوا الصالة وأقيموا خير من ألنفسكم تقدموا وما الزه عند تجدوه ه إن الل )110( بصير تعملون بما الل

@Tantangan Allah terhadap yahudi dan nasrani 2: 111

]2.111 [Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar"

ة يدخل لن وقالوا الجن كان من إال هم تلك نصارى أو هودا أماني)111( صادقين كنتم إن برهانكم هاتوا قل

: كان من إال ’Orang-orang Yahudi. Sebenarnya kata huud adalah jama هوداdari kata haa-id, sperti halnya ‘uud jama’ dari ‘aa-id, h}uul jama’ dari h}aa-il. Adapun haa-id maknanya adalah yang bertaubat atau kembali. Dikatakan: “adapun menurut versi bacaan (qiro-at) Ubayy bin Ka’b bacaan ayat tersebut adalah: illaa man kaana yahuudiyyan aw anshrooniyyan.

هم: Mereka berangan-angan kepada Allah sesuatu yang tidakأمانيsemestinya dan mengharap apa-apa yang tidak pantas bagi mereka untuk menerimanya.

Bukti dan hujjah (alasan) kalianبرهانكم:

]2.112) [Tidak demikian (bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada

Page 75: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati

ه وجهه أسلم من بلى ه عند أجره فله محسن وهو لل رب وال عليهم خوف )112( يحزنون هم وال

Orang yang ikhlas karena Allah. Terambil dari kata islaamأسلم من بلى: yang berarti berserah diri atau tunduk.

@Perdebatan antara orang-orang yahudi dan nasrani 2: 113

]2.113 [Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya

صارى ليست اليهود وقالت صارى وقالت شيء على الن النذين قال كذلك الكتاب يتلون وهم شيء على اليهود ليست ال ال

ه قولهم مثل يعلمون كانوا فيما القيامة يوم بينهم يحكم فالل)113( يختلفون فيه

@Mengingat nama Allah 2: 114 – 115]2.114 [Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang

menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat

ه مساجد منع ممن أظلم ومن وسعى اسمه فيها يذكر أن الل يدخلوها أن لهم كان ما أولئك خرابها في في لهم خائفين إال

)114( عظيم عذاب اآلخرة في ولهم خزي الدنياه مساجد: Kata masaajid adalah bentuk jama’ dari kata masjid yaituالل

setiap tempat yang digunakan untuk menyembah Allah. Sebagian mengatakan yang dimaksud masjid dalam ayat itu adalah Baytul Maqdis (Al-Masjidil Aqshoo) sebagian lagi mengatakan Al-Masjidil Haram.

]2.115 [Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui

Page 76: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ه وا فأينما والمغرب المشرق ولل ه وجه فثم تول ه إن الل واسع الل)115( عليم

وا: Kalian menghadap dengan wajah kalian.(yakni jika tidak mengetahuiتولarah kiblat dengan pasti maka kita boleh menghadap ke mana saja yang kita yakini sebagai arah kiblat)Sebab mereka (Rasul dan para sahabat)ketika itu masih sholat menghadap ke Baitul Maqdis. (Hal itu, yakni kebolehan mengahadap ke aman yang ia yakini sebagai kiblat, dijinkan) pada sholat khouf (salat dalam keadaan takut / tidak aman,yakni salat ketika peperangan), sholat sunnah bagi pengendara (yakni yang bepergian diatas kendaraan), dan orang yang terburu-buru dalam perjalanan

ه وجه فثم: Kiblat Allah (yakni arah menghadap kepada Allah)اللAllah meliputi makhluk-Nya dengan kecukupan dan pengaturanواسع:

Diriwayatkan dari Ibn Umar RA berkata: “ Rasululloh SAW sholat di atas kendaraannya dari Mekah menuju Madinah dan beliau menghadap ke arah sebagaimana beliau mengarahkan kendaraannya, dan oleh karena hal ini maka turunlah ayat:

وا فأينما ه وجه فثم تول اللHadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dalam bab bolehnya mengerjakan salat sunnah di atas kendaran,juga oleh At-Turmudziy, dan An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo keduanya dalam bab tafsir, Ibnu Jariir.

Dan diriwayatkan dari ‘Aamir bin Robii’ah RA berkata: “Kami dalam perjalanan bersama Nabi di malam yang gelap dan kami tidak tahu di mana arah kiblat, maka setiap orang melaksanakan sholat menurut pendapat masing-masing, maka ketika pagi menjelang, kami ceritakan hal itu pada Rasulullah maka turunlah ayat

وا أينما ه وجه فثم تول اللDiriwayatkan oleh At-Tirmidziy dalam bab salat dan bab tafsir, dan Ibn Jarir, dihasankan oleh At-Tirmidziy. Hadits ini memiliki banyak hadits pendukung yang saling memperkuat satu sama lain sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Katsiir.

Secara dzahir (makna lahiriah) dua hadis di atas ayat tersebut turun karena adanya dua sebab dan tidak ada yang menghalangi hal itu sebagaimana pada beberapa surah dan ayat-ayat yang lain, dan sebab yang pertama itu yang lebih shohih, hal itu dapat diketahui dengan telah disepakatinya dua pendapat itu oleh semua ahli tafsir, oleh karena itu dari dua hadis ini dapat diambil dua faidah an:

1 .Disyariatkannya sholat sunnah bagi pengendara dan menghadap kesegala arah dan jatuhnya syarat untuk menghadap kiblat, dan hal ini menurut kebanyakan ahlul Ilm akan kesahihan hal itu ditinjau dari perbuatan Nabi.

2 .Sahnya sholat orang yang telah salah menghadap kiblat dalam sholat wajib dan menghadap ke satu arah yang diyakininya setelah melakukan ijtihad, dan seharusnya dalam masalah ini juga tidak terjadi perrbedaan

Page 77: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

penapat karena ini disepakati oleh kebanyakan para ahli ilmu dan karena hadits ‘Aamir yang telah disebutkan tadi.

Masalah yang tersisa adalah: Apa maksud firman Allahه وجه فثم? الل

Guru para ahli tafsir yakni Ibn Jarir mengatakan bahwa arti ayat tersebut adalahDan hanya milik Allah-lah kekuasaan atas para makhluk yang berada anatar timur dan barat, yang mana Dia menetapkan ibadah atas makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya dan menghukumi makhluk-Nya untuk mentaati-Nya sesuai keinginan-Nya, maka hadapkanlah wajah kalian wahai orang mukmin ke arahku, karena di manapun kalian menghadap disitulah aku berada, Ibnu Jarir berkata: “Yang benar adalah dikatakan bahwa ayat itu datang secara umum namun mengandung makna yang khusus, hal itu dikarenakaan bahwa firman Allah:

وا فأينما ه وجه فثم تول اللmengandung arti di manapun kalian menghadap ketika dalam perjalanan dan dalam keadaan sholat sunah, juga dalam peperangan baik itu dalam keadaan sholat sunah ataupun wajib maka disitulah Allah berada, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Ibn Umar dan An-Nakho'iy, beserta orang-orang yang sependapat dengannya; dan selain itu ayat tersebut juga mengandung arti: ke manapun kalian menghadap di muka bumi ini maka disitulah kiblat Allah yang mana wajah kalian harus dihadapkan padanya, karena kamu bisa menghadap Ka'bah darinya, dan akan datang keterangan tentang kiblat sebentar lagi.

@Kekafiran atau kesyirikan 2: 116]2.116 [Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai

anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya

خذ وقالوا ه ات الل ه بل سبحانه ولدا موات في ما ل واألرض السه كل )116( قانتون ل

Mereka taat dan mengakui (Allah sebagai Tuhannya) dalamقانتون: penghambaannya (ibadahnya kepada Allah)

Dari Ibn Abbas RA dari Nabi SAW bersabda: “Allah Yang Maha Luhur berfirman: “Anak Adam telah berdusta tentang Aku padahal hal itu tidak pernah terjadi, dan mereka telah mencaciku padahal hal itu juga tidak pernah terjadi, adapun bentuk kebohongannya adalah mereka mengira bahwa aku tidak mampu mengembalikan mereka setelah mati seperti semula, dan adapun bentuk cacian mereka adalah aku memiliki seorang anak, Maha Suci Aku untuk menjadikan pasangan ataupun anak.” dan dalam suatu riwayat: “Adapun bentuk kebohongan mereka adalah perkataan mereka yang berbunyi: aku tidak akan bisa mengembalikan mereka setelah mati sebagaimana yang telah Aku ciptakan, dan tidaklah menciptakan itu lebih mudah bagiku daripada mengembalikan, dan adapun celaan mereka adalah: Allah memiliki seorang anak, sedangkan Aku adalah Allah Yang Maha Esa, yang mana padaku tempat semua

Page 78: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

bergantung dan minta pertolongan, Aku tidak melahirkan ataupun dilahirkan, dan tiada satupun yang setara dengan-Ku.Hadits inii diriwayatkanal oleh Ahmad, dan Al-Bukhooriy dalam bab awal penciptaan dan bab tfasir, juga oleh An-Nasaa-iy pada bab jenazah dari kitab Al-Mujtabaa, dalam bab sifat-sifat dari Al-Kubroo, dan selainnya.

Hal tersebut diatas disebut pencelaan terhadap Allah sebab itu merupakan hal yang menurunkan kemuliaan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, sebab adanya anak mengharuskan adanya ibu, dan itu tentu mengharuskan adanya (pernikahan dan adanya) yang menikahkan, dan semuanya itu adalah mustahil bagi Allah Yang Maha Luhur, maka barangsiapa menisbatkan itu semua kepada Allah Yang Maha Luhur berarti ia telah mencela-Nya.

Mereka bersepakat bahwa ayat ini:خذ وقالوا ه ات ..ولدا الل

menerangkan tentang orang yang mengira bahwa Allah memiliki anak dari kalangan orang-orang Yahudi di kota Khaibar, orang-orang nasrani di kota Najran, dan orang-orang dari kalangan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan: bahwa malaikat adalah anak-anak perempuan Allah, Allah pun menolak perkataan mereka semua. Ini dijelaskan oleh Al-Chaafizh, dan kekhususan tersebut tidak menafikan keumuman ayat ini untuk seluruh kaum musyrikin.

]2.117 [Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia

موات بديع قضى وإذا واألرض الس ما أمرا كن له يقول فإن)117( فيكون

موات بديع: .Yang menciptakan, mewujudkan, dan mengadakan langitالس

@Perkataan yang sama pada setiap generasi 2: 118

]2.118 [Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin

ذين وقال ال منا لوال يعلمون ال ه يكل قال كذلك آية تأتينا أو اللذين ا قد قلوبهم تشابهت قولهم مثل قبلهم من ال ن اآليات بي

)118( يوقنون لقوم

Page 79: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Misi atau tugas Nabi Muhammad – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – 2: 119 – 121

]2.119 [Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka

ا بالحق أرسلناك إن بشيرا ونذيرا أصحاب عن تسأل وال الجحيم)119(

]2.120 [Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu

اليهود عنك ترضى ولن صارى وال ى الن بع حت تهم تت إن قل مله هدى بعت ولئن الهدى هو الل ذي بعد أهواءهم ات من جاءك ال

ه من لك ما العلم ولي من الل )120( نصير والتهم: Agama merekaمل

]2.121 [Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi

ذين ومن به يؤمنون أولئك تالوته حق يتلونه الكتاب آتيناهم ال)121( الخاسرون هم فأولئك به يكفر

@Nikmat Allah 2: 122]2.122 [Hai Bani Israel, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku-

anugerahkan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu atas segala umat

ي عليكم أنعمت التي نعمتي اذكروا إسرائيل بني يا فضلتكم وأن)122( العالمين على

@Hari pembalasan 2: 123]2.123 [Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu

seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak

Page 80: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

akan memberi manfaat sesuatu syafaat kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong

قوا وات يوما فس عن نفس تجزي ال ن شيئا عدل منها يقبل وال شفاعة تنفعها وال )123( ينصرون هم وال

@Penunjukan Ibrahim – semoga salam tetap atasnya – dan sebagian keturunannya sebagai pemimpin 2: 124

]124 [Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim"

ه إبراهيم ابتلى وإذ ي قال فأتمهن بكلمات رب اس جاعلك إن للن تي ومن قال إماما ي قال ذر )124( الظالمين عهدي ينال ال

ه إبراهيم ابتلى وإذ: Allah menguji nabi Ibrahimرب Ulama berbeda pendapat tentang makan kalimat di sini, sebagianبكلمات:

mengatakan bahwa itu adalah syariat-syariat Islam yang diperintahkan Allah untuk dijalankan.

.Maka Nabi Ibrahim mnyempurnakan dan memenuhinyaفأتمهن: : Orang yang diikuti dan dijadikan petunjukإماما

: Yang dimaksud dengan perjanjian disini adalahالظالمين عهدي ينال الkenabian. Dan para ulama berbeda pendapat tentang makna perjanjian itu.

@Ka’bah dan perjanjian dengan Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il – semoga salam tetap atas mereka berdua – 2: 125 – 132

]2.125 [Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud"

اس مثابة البيت جعلنا وإذ لن ل خذوا وأمنا من وات إبراهيم مقام للطائفين بيتي طهرا أن وإسماعيل إبراهيم إلى وعهدنا مصلى

ع والعاكفين ك جود والر )125( الس Al-matsaabah dan al-matsaab maknanya sama yaitu tempat kembaliمثابة:

yang didatangi setiap tahun

Page 81: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

: dan keamanan( bagi orang yang berlindung dirumah itu (Ka’bah(وأمناatau tanah haram)

Kami (Allah) perintahkanعهدنا: sucikanlah (dari segala penyakit dan kemusyrikan. Dan dalam hal(طهرا:

ini pun berbeda pendapat paara ulama. orang-orang yang bertawaf (di Rumah Allah (Ka’bah) sebagian(للطائفين:

lain mengatakan: “yang dimaksud (dengan orang-orang yang tawaf)adalah orang-orang asing.”

Orang yang beri’tikaf yakni berdiam (di masjid dengan niatوالعاكفين: ibadah, itu makna I’tikaf secara syar’iy). Sedangkan ‘aakif maknanya secara bahasa adalah muqiiim (yang berdiam)

ع: ك جود والر Ahli sholatالس

Diriwayatkan dari Anas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhainya – dari Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhainya – berkata: “Aku berkata: “Wahai Rasulullah, andai saja engkau menjadikan maqom nabi Ibrahim sebagai tempat sholat. Maka turunlah ayat:

خذوا من وات مصلى إبراهيم مقامDiriwayatkan oleh Ahmad, dan Al-Bukhooriy dalam bab sholat dan bab tafsir surat Al-Baqoroh, surat Al-Achzaab, suratAt-Tachriim, dan juga oleh At-Tirmidziy dalam bab tafsir pula, dan akan datang secara terperinci.

Ini merupakan pandangan Sayyidina Umar yang bersesuaian dengan turunnya wahyu yang berbunyi:

خذوا من وات الخ…. مقامMaqom adalah batu yang diturunkan dari surga di mana nabi Ibrahim ketika membangun ka'bah berdiri di atasnya. Batu itu terletak didepan ka'bah dan di sisinya, di belakangnya ataupun di hadapannya disyariatkan untuk shalat sunnah thowaf.

Dan diriwayatkan dari Jabir RA bahwa Rasulullah SAW membaca:خذوا .dengan mengkasroh huruf khoo’-nya وات

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud dengan sanad sahih, dalam hadits Jaabir yang panjang tentang hajji terdapat sabda beliau: “Kemudian beliau pergi ke maqom Ibrohim AS lalu beliau membaca:

خذوا من وات مصلى إبراهيم مقامDiriwayatkan oleh Muslim dalam bab hajji. Sebagian besar para ahli baca Al-Qur’an membacanya wattakhidzuu dengan mengkasrohkan huruf khoo’-nya yakni dalam bentuk kata perintah (artinya: dan jadikanlah), sedangkan Naafi’ dan Ibnu ‘Umar dengan memfatkhahkan khoo’nya dan keduanya mutawatir.

@Doa atau permohonan Nabi Ibrahim – semoga salam tetap atasnya – 2: 126

]2.126 [Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah

Page 82: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali"

هذا اجعل رب إبراهيم قال وإذ بلدا من أهله وارزق آمنامرات ه منهم آمن من الث بالل عه كفر ومن قال اآلخر واليوم فأمت

ه ثم قليال ار عذاب إلى أضطر )126( المصير وبئس النعه: .Aku (yakni: Allah) akan memberinya rizqi selama hidupnyaفأمت

ه ثم: .Paksa. Terambil dari kata idhthiroor maknanya pemaksaanأضطر

Dari Abdillah bin Zaid RA dari Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Nabi Ibrahim mengharamkan kota Mekah dan berdoa untuknya, dan aku mengharamkan kota Madinah sebagaimana nabi Ibrahim mengharamkan kota Mekah, dan aku berdoa agar kota Madinah diberkahi dalam mudd dan shoo’-nya sebagaimana nabi Ibrohim mendoakannya untuk kota Makkah.

]Mudd, dan shoo’ adalah nama takaran pada zaman dahulu, 1 mudd = 6 ons, sedangkan 1 shoo’ = 4 mudd = 24 ons = 2,4 kg. maksud dai doa Nabi adalah semoga Allah memberi keberkahan kepada kota Madinah sebagaimana Allah telah memberi keberkahan kepada Makkah berkat doa nabi Ibrohim[

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab jual-beli, Muslim dalam bab hajji dan yang lainya.

Dari Abu Hurairah RA berkata: “Orang-orang apabila melihat awal mulanya buah, mereka membawanya kepada Rasululloh SAW dan beliau pun mendoakannya: “Ya Allah, berkahilah buah-buahan yang ada pada kami, berkahilah kota kami, berkahilah pada shoo’ kami, berkahilah mudd kami. Ya Allah, sesungguhnya nabi Ibrahim adalah hamba-Mu, kekasih-Mu sekaligus nabi-Mu dan aku adalah hamba-Mu dan nabi-Mu, dan sesungguhnya dia berdoa pada-Mu untuk kota Makkah, dan aku berdoa

pada-Mu untuk kota Madinah seperti doanya untuk kota Makkah"…

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam hajji dalam bab keutamaan, dan hadits-hadits dalam masalah ini banyak, diantaranya dari Jaabir bin Abdillah, Abu Sa’iid Al-Khudriy, Roofi’ bin Khodiij, Anas, Ibnu ‘Abbaas, Abu Syuroich, Shofiyyah binti Syaibah, dan selainnya, dan semuanya berada di dalam dua kitab sahih (sahih Al-Bukhoori dan sahih Muslim) atau salah satu dari keduanya.

Dan dalam ayat itu terdapat pemberitahun tentang doa yang dipinta oleh Al-Kholiil (Kholiilulloh yakni nabi Ibrahim) AS untuk kota Makkah dan penduduknya agar mendapatkan keamanan dan buah-buahan yang melimpah. Dan banyak hadits Nabi yang menguatkan hal itu dan memberitahukan doa Nabi SAW untuk kota Madinah agar Allah melimpahkan keberkahan kepadanya, dan sungguh Allah telah

Page 83: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mengabulkan doa kedua nabi-Nya itu seluruhnya, maka ketenangan, buah-buahan yang melimpah, dan keberkahan di kedua tanah haram yang mulia (kota Makkah dan Madinah) sangat nampak sekali dan dapat dirasakan dengan jelas.

@Ibrahim dan Isma’il – semoga salam tetap atas keduaya – mengangkat pondasi Ka’bah 2: 127 – 128

]2.127 [Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"

نا وإسماعيل البيت من القواعد إبراهيم يرفع وإذ ل رب ا تقب منك ميع أنت إن )127( العليم الس

Kata qowaa’id adalah bentuk jama’ dari qoo’idah (artinyaالقواعد: pondasi), sebagian mengatakan: Bahwa (pondasi)itu adalah termasuk bangunan Nabi Adam – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat

dan salam atasnya- ل: ا تقب Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail meminta pada (Allah) Tuhan agarمن

amal mereka berdua diterima.

Dari ‘A-isyah RA istri Nabi SAW bahwasanya Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: "Tidakkah kamu melihat bahwa kaummu membangun Ka'bah dan membatasi (yakni kurang) dari pondasi-pondasi (bangunan) nabi Ibrohim." Maka aku menjawab: "Ya Rasulullah, tidakkah anda mengembalikannya pada pondasi Ibrohim?” Rasul menjawab: “Andai saja

kaummu bukan orang yang baru lepas dari kekafiran".

Maka Abdullah bin Umar berkata: “Jika benar sayyidah Aisyah telah mendengar hal ini dari Rasulullah – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – maka aku tidak melihat Rasul meninggalkan untuk mencium dua rukun setelah Hajar Aswad kecuali karena memang Ka'bah belum disempurnakan bangunannya sampai pada batas pondasi Ibrahim.

]sehingga nabi tidak mencium kedua rukun / pojok Ka’bah tersebut sebab dua pojok bukanlah persis terletak diatas pondasi nabi Ibrohim yang asli, sebab dinding yang ada ada dua rukun itu mundur sekitar 6 hasta / 3 meter dari tempat yang seharusnya. Sebab ketika orang Quraisy merenovasi bangunan Ka’bah – pada saat Nabi berusia 35 tahun yang mana beliau juga ikut serta dalam pembangunan itu – mereka kehabisan bahan bangunan sehingga terpaksa harus mengurangi penjang salah satu sisi dari persegi Ka’bah[

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhooriy dalam bab hajji dan dalam bab tafsir, serta dalam bab para nabi, juga oleh Muslim dalam kitab hajji bab meruntuhkan Ka’bah, dan juga oleh An-Nasaa-iy dalam kitab hajji

Page 84: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dari kitab Al-Mujtaba, dan dalam bab ilmu dari kitab Al-Kubroo, dan yang selain mereka.

Arti hadis tersebut adalah bahwa orang-orang Quraisy ketika merobohkan Ka'bah dan memperbaharuinya mereka tidak menjadikan semua pada pondasi maqom Ibrahim tapi mereka mencukupkan dengan (menggunakan) dua pondasi (asli) dari Ka’bah yakni dua Rukun Yamani, adapun dua rukun yang lain yang berada setelah Hajar Aswad, mereka mengganti dua pondasinya tersebut dan mengeluarkan Chijr Isma’il dari dalam Ka'bah (sehingga hingga sekarang Chijr berada di luuar Ka’bah), maka Nabi memberitahu sayyidah Aisyah: “Andaikan orang-orang Quraisy bukan orang yang baru melakukan perjanjian (yakni baru masuk Islam), sungguh Rasul akan menghancurkan Ka'bah itu dan mengembalikannya ke asalnya (pondasi nabi Ibrahim), sebagaimana beliau bersabda dalam riwayat Al-Bukhari dalam bab "Ilmu" andaikan kaummu bukanlah orang yang baru mengalami (lepas dari) kekafiran sungguh Ka'bah akan aku robohkan dan akan aku (perbaiki dan) aku jadikan dua pintu untuknya yang mana orang-orang akan masuk dari satu pintu, dan keluar dari pintu lainnya." Kemudian Ibnuz Zubair mengerjakan apa yang dikehendaki Rasul dimasa kekhalifahannya, dan ketika dia terbunuh Abdul Malik bin Marwan mengembalikannya pada keadaan semula. Dan segala perkara sebelum dan sesudahnya hanya milik Allah.

Dan ulama' berpendapat dari hadis sayyidah Aisyah ini, bahwa jika kemaslahatan diiringi dengan kerusakan maka didahulukan yang lebih penting dari keduanya, ini merupakan kaidah umum yang terkenal yang mana dibawahnya terdapat bagian-bagian yang banyak.

]2.128 [Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang

نا تنا ومن لك مسلمين واجعلنا رب ي ك مسلمة أمة ذر وأرنا لك علينا وتب مناسكنا واب أنت إن حيم الت )128( الر

Manasik hajji adalah amal-amal ibadahnya dan apa yang telahمناسكنا: dikurbankan untuk Allah pada saat hajji tersebut. (Manasik jama’ dari mansak) Asal arti kata mansak adalah tempat yang mana biasanya seseorang menggunakannya untuk kebaikan atau pun kejelekan. Dinamakan manasik sebab orang-orang terus bolal-balik ke tempat itu dengan mengerjakan amal hajji dan dan ama-amal baik. Ahli ibadah disebut naasik karena ia bolak-balik (terus-menerus) dalam beribadah kepada Tuhannya.

@Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il berdoa untuk diutusnya Nabi Muhammad, nabi terakhir 2: 129

Page 85: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.129 [Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

نا فيهم وابعث رب مهم آياتك عليهم يتلو منهم رسوال الكتاب ويعليهم والحكمة ك ويزك )129( الحكيم العزيز أنت إن

مهم: Al Qur’anالكتاب ويعل Benar dalam perkataan dan perlakuan. Sebagian lainوالحكمة:

mengatakan hikmah adalah pengetahu dan hadits.يهم: Yuzakki (berasal dari kata tazkiyah yang maknanya sama(ويزك

dengan tahth-hiir artinya: penyucian.

Diriwayatkan dari ‘Irbaadh bin Saariyah RA bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sesungguhnya aku adalah penutup para nabi, sedangkan sesungguhnya Adam ketika itu masih teronggok dalam wujud tanahnya, dan aku akan memberitahukan kalian tentang hal itu: (sesungguhnya aku) adalah doa ayahku Nabi Ibrohim, dan kabar gembira dari Nabi Isa, dan mimpi yang dilihat oleh ibuku, dan demikianlah setiap ibu para nabi melihat dalam mimpinya (tentang anak-anak mereka), sedangkan ibu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat atas beliau dan keluarga beliau – melihat ketika melahirkan

beliau sebuah cahaya yang menerangi istana-istana negeri Syam”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Chibbaan dalam sahihnya, juga oleh Al-Chaakim dan Ibnu Jariir, Ibnu ‘Aashim dalam As-Sunnah, Ath-Thobroniy dalam Al-Kabiir, dan juga oelh Al-Bazzaar dan selainnya dari beberapa jalur yang sebagiannya hasan dan sahih. Dan hadits ini didukung dengan hadits lain yang kuat dari beberapa sahabat Rasululloh SAW mereka semua berkata: “Ya Rasululloh, beritahukan kami tentang diri anda?” beliau bersabda: “Baiklah, Aku adalah doa ayahku Ibrahim, dan kabar gembira saudaraku Isa,…..” Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam Siroh-nya, Ath-Thovariy dalam Tafsirnya, dan Al-Chaakim dan disahihkan olehnya serta disetujui oleh Adz-Dzahabiy, sebagaimana hadits yang tersebut pertama tadi.Hadits ini sesuai dengan ayat yang mulia di atas, keduanya (baik ayat maupun hadits tersebut) sama-sama mengabarkan bahwasanya Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il – semoga salawat dan salam tetap atas keduanya – berdoa kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung untuk mengutus seorang rasul dari keturunan mereka berdua, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, dan mengajarkan Al-Kitab yaitu Al-Qur’an, dan Al-Chikmah (kebijaksanaan) yakni hukum-hukum agama yang tidak bias diketahui kecuali melalui beliau – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat atas beliau dan keluarga beliau – dan mensucikan mereka yakni membersihkan mereka dari kesyirikan dan memurnikan mereka.

Page 86: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Derajat atau kedudukan Nabi Ibrahim – semoga salam tetap atasnya – 2: 130 – 132

]2.130 [Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh

ة عن يرغب ومن إبراهيم مل اصطفيناه ولقد نفسه سفه من إاله الدنيا في )130( الصالحين لمن اآلخرة في وإن

ة عن يرغب ومن .Agama nabi Ibrahimإبراهيم ملOrang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyukai agama nabi Ibrahim, maka mereka membuat agama baru yaitu agama Yahudi dan Nasrani (yang menyimpang dari ajara Tauhid nabi Ibrohim).

Bodoh, tertipu, dan rugiسفه: Kami memilihnyaاصطفيناه:

]2.131 [Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam"

ه له قال إذ )131( العالمين لرب أسلمت قال أسلم رب

Ikhlaslah engkau (murnilah dalam menyembah Allah)أسلم:

@Wasiat atau peringatan Nabi Ibrahim – semoga salam tetap atasnya – 2: 132

]2.132 [Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam"

ه إن بني يا ويعقوب بنيه إبراهيم بها ووصى لكم اصطفى الل الدين تموتن فال )132( مسلمون وأنتم إال

@Wafatnya Ya’qub dan penghormatannya kepada Ibrahim, Isma’il dan Ishaq, serta ketundukan anak-anak Ya’qub kepada Allah, semoga salam tetap atas mereka semua 2: 133 – 134

]2.133 [Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,

Page 87: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

تعبدون ما لبنيه قال إذ الموت يعقوب حضر إذ شهداء كنتم أم وإسماعيل إبراهيم آبائك وإله إلهك نعبد قالوا بعدي من

وإسحاق إلها )133( مسلمون له ونحن واحدا]2.134 [Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah

diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan

كسبتم ما ولكم كسبت ما لها خلت قد أمة تلك عما تسألون وال)134( يعملون كانوا

berlaluخلت: @Perkataan Yahudi dan Nasrani 2: 135

]2.135 [Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik"

كونوا وقالوا ة بل قل تهتدوا نصارى أو هودا إبراهيم مل حنيفا)135( المشركين من كان وما

: .Yang lurus dari segala sesuatuحنيفا

@Para nabi adalah sama dalam hal kenabian (yakni harus kita imani semua, walaupun derajat mereka di sisi Allah berbeda-beda) 2: 136

]3.136 [Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya"

ا قولوا ه آمن وإسماعيل إبراهيم إلى أنزل وما إلينا أنزل وما بالل أوتي وما وعيسى موسى أوتي وما واألسباط ويعقوب وإسحاق

ون بي هم من الن ب ر ق ال ( مسلمون له ونحن منهم أحد بين نفر136(

Nabi Yusuf dan saudara-saudaranyaواألسباط: : ق ال Kami tidak beriman kepada sebagian nabi dan memutuskan diriنفر

dari yang lain

Page 88: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh RA ia berkata: “Dulu para ahli kitab membacakan Al-Kitab mereka dengan bahasa Ibrani dan menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk orang-orang Islam, lalu Rasululloh SAW bersabda: “Janganlah kalian mempercayai (sepenuhnya segala yang datang dari) ahli kitab dan jangan pula kalian dustakan (sepenuhnya) dan katakanlah kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan

kepada kami”..…

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam kitab tafsir, dan dalam kitab berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta dalam kitab Tauhid (kesemuanya dalam sahih Al-Bukhooriy) dan akan datang pula nanti dalam surat Al-‘Ankabuut.

Hadits ini mengatakan bahwa jika ahli kitab menyampaikan sesuatu dari kitab mereka maka janganlah kita membenarkannya dan jangan pula kita mendustakannya, sebab apa yang mereka sampaikan bisa jadi benar menurut aslinya, dan bisa jadi sebuah kedustaan yakni termasuk bagian yang mereka ganti dan mereka ada-adakan. Ini dalam hal-hal yang tidak menyelahi fitrah (kesucian) atau agama yang disepakati oleh para nabi atau menurut kita. Jika tidak, maka kita dustakan mereka dalam hal itu dan kita tolak atau kembalikan kepada mereka. Adapun dalam masalah-masalah yang kita tidak ketahui, maka kita akan mengatakan kepada mereka tentang masalah itu dengan perkataan yang diajarkan oleh ayat yang mulia tersebut kepada kita: “Katakanlah oleh kalian: “Kami beriman kepada Allah dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada

kami”..……

Dalam ayat tersebut terdapat isyarat bahwa hendaknya kita beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kita melalui perantara rasul kita secara terperinci dan (kepada) apa-apa yang diturunkan atas para nabi terdahulu secara ringkas. Allah Yang Maha Luhur menjelaskan atau menyebutkan beberapa orang rasul secara terperinci dan menyebutkan yang lainnya secara global (ringkas). Maka kita tidak boleh membeda-bedakan para rasul, sehingga mengimani sebagian dan mengingkari yang lainnya, sebagaimana di lakukan oleh orang-orang Yahudi, dan itu adalah suatu kekufuran secara ijma’ (kesepakatan ulama). Adapun asbaath adalah kabilah-kabilah bani Israil yang turun-temurun darinya anak-anak Ya’qub, dan di antara mereka terdapat para nabi dan rasul.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “ Rasululloh banyak melakukan sholat dua rakaat sebelum (sholat fardhu) subuh / fajar dengan membaca: surat Al-Baqoroh ayat 136 ini dan pada rakaat yang lain beliau membaca surat An-Nachl ayat 52. Dalam riwayat yang lain: beliau membaca pada rakaat pertama surah Al-Baqoroh ayat 136 ini, sedangkan pada rakaat keduanya beliau membaca surah Aalu ‘Imroon ayat 64.

Page 89: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, dan Ahmad, hanya saja pada riwayat Ahmad: beliau membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqoroh (yaitu ayat 285 & 286).Hadits ini merupakan dalil disyari’atkannya membaca ayat-ayat yang tersebut di atas dalam dua rakaat salat sunnah fajr (atau salat sunnah subuh) dan ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) dari imam-imam.

]2.137 [Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

وا وإن اهتدوا فقد به آمنتم ما بمثل آمنوا فإن ما تول في هم فإنه فسيكفيكهم شقاق ميع وهو الل )137( العليم الس

Dalam perpecahan, perkelahian dan peperanganشقاق في:

@Keikhlasan untuk Allah 2: 138 – 139]2.138 [Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik

shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah

ه صبغة ه من أحسن ومن الل )138( عابدون له ونحن صبغة الله صبغة: .Sebagain mengatakan bahwa maksdunya adalah: Agama Allahالل

Sebagian lain mengatakan: fithrah (kesucian) Allah. Sebab Yahudi dan Nasrani menjadikan anak-anak mereka beragama yahudi dan nasrani, maka agama (Islam) ini adalah fitrah Allah dan pilihan Allah untuk orang-orang yang telah (ditentukan pada zaman yang)terdahulu kebahagiannya di sisi Allah.

.Orang-orang yang tundukعابدون:

]2.139 [Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati

ه في أتحاجوننا قل نا وهو الل كم رب ولكم أعمالنا ولنا ورب)139( مخلصون له ونحن أعمالكم

@Penyembunyian persaksian 2: 140]2.140 [ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani)

mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakqub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah: "Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang

Page 90: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan

كانوا واألسباط ويعقوب وإسحاق وإسماعيل إبراهيم إن تقولون أم أعلم أأنتم قل نصارى أو هودا ه أم عنده شهادة كتم ممن أظلم ومن الل

ه من ه وما الل )140( تعملون عما بغافل الل

]2.141 [Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan

كسبتم ما ولكم كسبت ما لها خلت قد أمة تلك كانوا عما تسألون وال)141( يعملون

Perbuatan-perbuatan yang telah lampau dan telah diperbuatكسبت:

@Allah memerintahkan Nabi Muhammad – semoga salawat dan salam tetap aatsnya – untuk sholat menghadap ke Masjidil Haram di Makkah 2: 142 – 150

]2.142 [Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus

فهاء سيقول اس من الس هم ما الن كانوا التي قبلتهم عن واله قل عليها ل صراط إلى يشاء من يهدي والمغرب المشرق ل

)142( مستقيمهم ما: Memalingkan dan memindahkan merekaوال

@Allah telah menjadikan pengikut Islam sebagai bangsa atau ummat yang pertengahan (moderat) dan bukan ummat yang fanatik 2: 143 – 144

]2.143 [Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak

Page 91: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia

أمة جعلناكم وكذلك تكونوا وسطا اس على شهداء ل ويكون النسول عليكم الر عليها كنت التي القبلة جعلنا وما شهيدا إال

بع من لنعلم سول يت كانت وإن عقبيه على ينقلب ممن الر لكبيرة ذين على إال ه هدى ال ه كان وما الل إن إيمانكم ليضيع الل

ه اس الل حيم لرءوف بالن )143( ر أمة: .Al-Wasath dalam bahasa Arab adalah yang baik atau pilihanوسطا

Sebagian mengatakan: maknanya adalah yang adil. Perkataan yanqolib ‘ala ‘aqibaihi (berbalik ke arahعقبيه على ينقلب:

belakangnya)ini ditujukan bagi orang yang meninggalkan perintah dan melaksanakan yang lain (selain yang diperintahkan), jika ia berpaling dari yag ia pegangi dahulu lalu ia mengambil kembali apa yang dahulu ia tinggalkan, maka disebutlah ia: kembali ke belakang (murtad) dan berbalik.

Iman disini maknanya: Sholatإيمانكم ليضيع: Yang mempunyai rasa belas kasihلرءوف:

Diriwayatkan dari Abu Saa’iid Al-Khudriy RA, ia berkata: “Rasululloh SAW bersabda: “Nuh dipanggil pada hari kiamat, kemudian ia akan berkata: “Aku penuhi panggilan-Mu dengan senang hati, Ya Tuhanku.” Allah berfirman: “Apakah engkau telah menyampaikan (pesan atau tugasmu)?” Nuh berkata: “Ya.” Lalu Allah berfirman kepada ummatnya: “Apakah ia telah menyampaikan kepada kalian.” Mereka berkata: “Tidak ada seorang pemberi peringatan pun yang datang kepada kami.” Allah berfirman: “Siapa yang menjadi saksi bagimu?” Nuh berkata: “Muhammad dan ummatnya.” Maka mereka semua menyaksikan bahwa Nuh telah menyampaikan, dan Rasul menjadi saksi atas kalian, maka itulah firman Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian ummat yang pertengahan (moderat),” yang dimaksud dengan pertengahan adalah adil.” Sedangkan dalam riwayat lain dikatakan: “Lalu dipanggil ummat Muhammad, dan dikatakan: “Apakah orang ini telah menyampaikan?” lalu mereka berkata: “Ya.” Allah berfirman: “Apa yang menyebabkan engkau yakin dengan hal itu?” Mereka semua berkata: “Nabi kami – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat atas beliau dan keluarga beliau – telah mengabarkan bahwa paraa rasul telah menyampaikan, maka kami

mempercayainya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan Al-Bukhooriy dalam kitab awal penciptaan, dalam kitab tafsir dan dalam kitab berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah (kesemuanya dalam sahih Al-Bukhooriy), dan juga oleh At-Turmudziy dan An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo, keduanya dalam kitab tafsir, sedangkan riwayat kedua milik An-Nasaa-iy.

Pada ayat dan hadits tersebut terdapat kemuliaan ummat nabi Muhammad dan keutamaannya. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung

Page 92: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

menjadikannya orang-orang baik dan adil, dan bahwasanya ummat ini akan bersaksi atas seluruh ummat manusia pada hari kiamat.

Dan firman-Nya: “Dan demikian (pula) Kami jadikan kalian sebuah ummat” yakni sebagaimana Kami telah menunjuki kalian kepada Islam dan kepada jalan Allah yang lurus, maka demikian pula Kami jadikan kalian ummat yang terbaik dan adil yang berhal bersaksi atas yang lainnya.

Adapun tentang firman Allah Yang Maha Luhur:ه كان وما ه إن إيمانكم ليضيع الل اس الل حيم لرءوف بالن ر

Artinya: “dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”

Diriwayatkan dari Al-Baroo’ – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “……dan adalah orang-orang yang meninggal sedangkan mereka pernah sholat menghadap ke baitul maqdis lalu mereka meninggal dunia sebelum kiblat dipindah ke Ka’bah, ada beberapa orang yang terbunuh, maka kami tidak tahu apa yang harus kami katakana tentang orang-orang itu, lalu Allah Yang Maha Luhur menurunkan ayat ini:

ه كان وما ه إن إيمانكم ليضيع الل اس الل حيم لرءوف بالن رHadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, dan An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo, dan juga hadits yang semacamnya diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas yang diriwayatkan dari AT-Turmudziy dengan sanad yang sahih menurut syarat Muslim.

Yang dimaksud dengan ‘imanmu’ dalam ayat di atas adalah sholatmu, maka digunakanlah kata iman untuk menyebut sholat sebab sholat adalah bagian dari keimanan, menurut pendapat sebagian ulama. Sedangkan sebagian yang lain mengatakan bahwa amal merupakan syarat keimanan. Dan dalam masalah ini terdapat pembahasan yang lebih jauh lagi.

]2.144 [Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan

ب نرى قد ماء في وجهك تقل ك الس ين فول ترضاها قبلة فلنول المسجد شطر وجهك وا كنتم ما وحيث الحرام وجوهكم فول

ذين وإن شطره ه ليعلمون الكتاب أوتوا ال هم من الحق أن ب وما ره )144( يعملون عما بغافل الل

ب نرى قد: Perubahan pada wajahmuوجهك تقلBerpaling dan pindahlahفول: Menuju kearahالمسجد شطر:

Page 93: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Al-Baroo’ RA ketika Rasululloh SAW tiba di Mad\inah, beliau sholat menghadap ke arah Baitul Maqdis selama 16 (enam belas) atau 17 (tujuh belas) bulan, sedangkan Rasululloh SAW ingin agar beliau disuruh menghadap ke Ka’bah, maka Allah menurunkan ayat:

ب نرى قد ماء في وجهك تقل السArtinya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit,……Dan akhirnya beliaupun menghadap ke arah Ka’bah, dan beliau menyukai hal itu. Lalu beliau sholat ashar bersama seorang lelaki, Al-Baroo’ berkata: kemudian ia melewati sekelompok orang-orang Anshoor yang sedang sholat ashar menghadap ke Baitul Maqdis. Kemudian lelaki tersebut berkata bahwasanya ia menyakasikan sendiri sholat bersama Rasululloh SAW dan bahwasanya beliau telah menghadap ke Ka’bah. Al-Baroo’

berkata: “Maka mereka pun merubah arah”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab Iman, bab sholat, bab tentang berita dari satu orang, bab tafsir, dan juga oleh Muslim dalam bab masjid dan pemindahan kiblat, juga oleh At-Turmudziy dalam bab sholat dan bab tafsir, juga oleh An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Mujtabaa dan Al-Kubroo, hanya saja menurut riwayat Muslim ayat yang turun adalah:

وا كنتم ما وحيث شطره وجوهكم فولArtinya: “Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke

arahnya”.…Dan diriwayatkan dari Anas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah Yang Maha Luhur selalu melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dahulu sholat menghadap ke Baitul Maqdis, lalu turunlah ayat:

ب نرى قد ماء في وجهك تقل ك الس ين وجهك فول ترضاها قبلة فلنول المسجد شطر الحرام

Artinya: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam…” (Q.S Al-Baqoroh: 144) lalu lewatlah seorang lelaki dari bani Salimah sedangkan kaum muslimin ketika itu sedang ruku’ dalam sholat fajr (subuh), dan mereka telah sholat satu rakaat. Lalu dia berseru: “Ketahuilah bahwa kiblat telah dipindah.”

Maka mereka mengarah kea rah kiblat (Ka’bah)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam bab masjid-masjid, Abu Daawuud, An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo dan selain mereka, dan hadits yang senada juga diriwayatkan dari Ibnu Umar dalam dua kitab sahih, hanya saja lafazhnya: “Ketika orang-orang berkumpul sholat subuh di Quba’, tiba-tiba dating seorang kepada mereka, dan berkata: “Sesungguhnya telah turun kepada Nabi (wahyu) pada malam ini, dan beliau telah diperintah untuk menghadap ke ka’bah, maka beliah menghadap ke kiblat.” Mereka ketika itu menghadap ke Syam lalu mereka berputar kea rah Ka’bah.

Hadits-hadits di atgas terdapat naskh dan penggantian hukum, dan kiblat termasuk masalah yang pertama kali di-nasakh. Ketika kiblat dipindah maka Yahudi berkata: “Apa yang membuat mereka berpaling dari kiblat

Page 94: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mereka. Padahal mereka biasa menghadap kepadanya.” Dan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung telah mengabarkan apa yang akan mereka katakana dan menyebut mereka sebagai orang-orang dungu yang mana Allah berfirman:

فهاء سيقول اس من الس هم ما الن قبلتهم عن والArtinya: “Orang-orang yang dungu dari para manusia itu akan berkata: “Apa yang menyebabkan mereka berpaling dari kiblat mereka…” (Q.S Al-Baqoroh: 142) yang dimkasud orang-orang dungu di sini adalah orang-orang yang lemah akalnya dari kalangan orang-orang yahudi. Ayat ini adalah mu’jizat yang jelas, yang mana Allah mengabari perkataan mereka sebelum terjadi, maka hal itu terhadi sebagaimana Yang Dia kabarkan.

Lihatlah riwayat yang berkaitan dengan ayat ini: dalam sahih Al-Bukhooriy bab Sholat, dan An-Nasaa-iy dalam kitabnya Al-Kubroo, dan selain keduanya.

Para ulama berbeda pendapat tentang sholat yang pertama kali yang terjadi pada saat pemindahan kiblat. Maka beberapa ulama ahli tafsir menyebutkan sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Katsir bahwasanya pemindahan kiblat turun kepada RasulullohSAW pada saat beliau telah sholat dua rakaat setelah sholat zhuhur dan itu terjadi di masjid Bani Salimah. Oleh karena itulah masjid itu diberi nama masjid dua kiblat (qiblatain). Sekelompok ulama mensahihkan pendapat ini. Sekelompok ulama yang lain: “Sholat itu adalah sholat ashar, karena makna lahiriah hadits Al-Baroo’ yang tersebut dalam masalah ini. Hanya saja hadits tersebut tidak jelas dalam masalah ini, sebab kemungkinan sebagian kabar yang sampai pada mereka adalah ketika sholat ashar, dan sebagian lagi pada waktu sholat subuh setelah Rasululloh SAW sholat zhuhur, ashar,

maghrib, isya’ dan subuh menghadap ke ka’bah”.

Tidak ada perbedaan antara para ulama bahwa menghadap Ka’bah merupakan syarat dalam sahnya sholat untuk seluruh penduduk bumi. Oleh karena itu, menghadap ke arah dzat Ka’bah itu sendiri (wajib) bagi orang yang berada di depan Ka’bah dan menghadap ke arah Ka’bah berada bagi orang-orang yang selainnya. Kiblat memiliki tanda di seluruh bagian bumi yang menunjukkan ke arahnya yang dikenal dengan bintang-bintang yang bergerak dan yang tetap.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa kabar itu cukup diterima dari satu orang saja dalam masalah keagamaan dan hal ini tidak ada perbedaan di antara para ulama. Hanya saja dalam maslah akidah mereka berbeda dalam mengamalkan hal itu. Menurut pendapat yang sahih diterimanya (persaksian satu orang) dalam masalah akidah menurut para ahli. Dan dalam masalah ini juga dapat disimpulkan bahwa mengamalkan sesuatu yang telah dinasakh sebelum seseorang mengetahui sesuatu yang menasakhnya adalah boleh dan benar serta tidak tercela.

]2.145 [Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan

Page 95: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian mereka pun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang lalim

ذين أتيت ولئن أنت وما قبلتك تبعوا ما آية بكل الكتاب أوتوا البعت ولئن بعض قبلة بتابع بعضهم وما قبلتهم بتابع أهواءهم ات

من جاءك ما بعد من ك العلم إن من إذا )145( الظالمين ل@Penjelasan tentang sifat-sifat atau ciri-ciri Nabi

Muhammad – semoga salawat dan salam tetap atasnya – di kitab Taurat yang asli 2: 146

]2.146 [Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui

ذين وإن أبناءهم يعرفون كما يعرفونه الكتاب آتيناهم ال فريقا)146( يعلمون وهم الحق ليكتمون منهم

]2.147 [Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu

ك من الحق ب ر )147( الممترين من تكونن فالOrang-orang yang raguالممترين من:

]2.148 [Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

يها هو وجهة ولكل يأت تكونوا ما أين الخيرات فاستبقوا موله بكم الل ه إن جميعا )148( قدير شيء كل على الل

Maknanya: Bagi setiap orang yang beragamaولكل: Kiblatوجهة:

Bercepat-cepat dan bersegeralah menujuفاستبقوا: Perbuatan-perbuatan yang baikالخيرات:

]2.149 [Dan dari mana saja kamu ke luar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam; sesungguhnya ketentuan itu

Page 96: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan

المسجد شطر وجهك فول خرجت حيث ومن ه الحرام وإنك من للحق ب ه وما ر )149( تعملون عما بغافل الل

]2.150 [Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang lalim di antara mereka. Maka janganlah kamu, takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk

المسجد شطر وجهك فول خرجت حيث ومن ما وحيث الحراموا كنتم شطره وجوهكم فول اس يكون لئال ة عليكم للن حج إالذين منهم ظلموا ال عليكم نعمتي وألتم واخشوني تخشوهم فال

كم )150( تهتدون ولعلكم: Kalian mendapat petunjukتهتدون ولعل

@Misi Nabi Muhammad – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – 2: 151

]2.151 [Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui

فيكم أرسلنا كما يكم آياتنا عليكم يتلو منكم رسوال ويزكمكم مكم والحكمة الكتاب ويعل ( تعلمون تكونوا لم ما ويعل

151(@Ingat kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya

2: 152]2.152 [Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat

(pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku

لي واشكروا أذكركم فاذكروني )152( تكفرون وال

Page 97: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh RA ia berkata: Rasululloh SAW bersabda: “Allah Yang Maha Luhur berfirman: “Aku sesuai dengan prasangkaan hamba-Ku, dan Aku bersama-Nya bila ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam diri-Nya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu kelompok maka Aku akan mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari mereka . jika ia mendekat kepada-Ku satu jengakal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan

mendatanginya dengan berlari”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab Tauhid, Muslim dalam bab dzikir dan doa, At-Turmudziy dalam bab doa-doa, Ibnu Maajah dalam bab adab, dan selain mereka. Dan hadits ini diriwayatkan dari sekelompok Sahabat.

Hadits ini termasuk hadits yang mengandung sifat Allah. Oleh karena itu wajib mengimani apa yang terkandung padanya dan menyerahkan hakikat makna yang tersebut padanya kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Sebab sesungguhnya tidak ada satu pun yang menyerupai Dia.

Kata-kata dalam hadits tersebut yang menunjukkan tentang makna ayat di atas adalah bahwa sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung mengingat hamba-Nya jika ia mengingat-Nya. Namun kita tidak mengetahui bagaimana cara Dia mengingatnya, meskipun banyak pendapat yang dikemukakan tentang hal ini. Sebab itu termasuk alam ghaib yang bukan wilayah kita.

@Sabar dan sholat 2: 153]2.153 [Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan

(kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

ها يا ذين أي ه إن والصالة بالصبر استعينوا آمنوا ال مع الل)153( الصابرين

]2.154 [Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya

ه سبيل في يقتل لمن تقولوا وال ولكن أحياء بل أموات الل ال)154( تشعرون

@Allah menguji kita 2: 155 – 157]2.155 [Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,

dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa

Page 98: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar

كم األموال من ونقص والجوع الخوف من بشيء ولنبلونمرات واألنفس ر والث )155( الصابرين وبش

]2.156) [yaitu (orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

ذين ا قالوا مصيبة أصابتهم إذا ال ه إن ا لل )156( راجعون إليه وإن]2.157 [Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang

sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk

هم من صلوات عليهم أولئك ب ( المهتدون هم وأولئك ورحمة ر157(

هم من صلوات: ب pengampunanر

diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, isteri Nabi SAW berkata: “Aku mendengar Rasululloh SAW bersabda: “Tidak ada satu hamba pun yang tertimpa musibah kemudian ia mengucap: inna> lilla>hi wa inna> ilaihi ra>ji’u>n. Alla>humma’jurniy – atau dalam riwayat lain: Alla>humma ‘indaka ah}tasibu mus}i>bati> fa’jurni> fi>ha> – wa akhlif lii khayran minha>, kecuali Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya itu dan diganti dengan yang lebih baik darinya.” Lalu ketika Abu Salamah (suami pertama Ummu Salamah) wafat aku berkata: “Siapakah yang lebih baik dari Abu Salamah, Sahabat RasulullohSAW ?” Ummu Salamah berkata: “Kemudian Allah memberikan kepadaku keteguhan maka aku mengucapkan kalimat di atas.” Ia berkata: “Lalu aku pun dinikahi oleh Rasululloh SAW

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim

Musibah yaitu segala sesuatu yang buruk dan yang menyakitkan yang menimpa manusia baik pada dirinya, keluarganya, maupun hartanya, meskipun hanya duri yang menusuknya atau kesedihan yang membuat ia gundah gulana. Jika seseorang ditimpa salah satu dari musibah tersebut maka hendaknya ia kembali kepada apa yang telah ditunjukkan oleh Al-Qur’an dan sunnah Nabi yaitu istirjaa’ (membaca innaa lillaahi….dst) sebab jika ia melakukan hal itu maka ia akan diberi pahala oleh Allah Yang Maha Mulia dan akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik. Ditambah lagi apa yang bakal ia terima berupa kesejahteraan dari Allah dan rahmat-Nya.

@Hajji ke Baitulloh 2: 158]2.158 [Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian

dari syi`ar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang

Page 99: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui

ه شعائر من والمروة الصفا إن اعتمر أو البيت حج فمن الل فال تطوع ومن بهما يطوف أن عليه جناح ه فإن خيرا شاكر الل

)158( عليم Dua tempat yang terkenal di kota Haram. Shofa dalamوالمروة الصفا:

bahasa arab berarti batu karang yang halus, sedangkan marwah berarti kerikil kecil.

ه شعائر من: -Dari tempat-tempat yang disyari’atkannya haji, ibadahاللibadahnya dan kewajibannya

: Tidaklah dosaجناح فال.Menambah dari yang diwajibkan atasnyaتطوع ومن:

Diriwayatkan dari ‘Urwah bin Az-Zubair RA bahwasanya ia berkata: “Aku berkata kepada ‘Aisyah RA, isteri Nabi SAW sedangkan aku ketika itu amsih berusia sangat muda: “Bagaimana menurut anda tentang firman Allah: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar (lambang agama) Allah….” (Q.S Al-Baqoroh: 158)? Sebab menurutku (makna ayat itu adalah) tidak apa-apa bagi seseorang untuk tidak sa’iy pada keduanya.” ‘Aa-isyah berkata: “Sekali-kali bukanlah demikian. Sebab seandainya itu seperti yang engkau katakana maka tidaklah berdosa seseorang yang tidak sa’iy pada keduanya. Ayat itu turun berkenaan dengan orang-orang Anshoor bahwa dahulu (pada zaman jahiliah) mereka sering mengelilingi patung Mana>t yang di dekat Qudaid dan mereka merasa berat untuk sa’iy antara Shofa dan Marwah (sebab di sana terdapat berhala-hala). Lalu ketika datang Islam mereka bertanya kepada Rasululloh SAW tentang hal itu maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan:

ه شعائر من والمروة الصفا إن اعتمر أو البيت حج فمن الل فال.... بهما يطوف أن عليه جناح

Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya….” (Q.S Al-Baqoroh: 158)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab Hajji dan Tafsir, Muslim dalam bab Hajji, Abu Daawuud, At-Turmudziy dan An-Nasaa-iy keduanya dalam bab Tafsir.

Dan diriwayatkan dari Anas RA bahwasanya ia ditanya: “Apakah kalian dahulu tidak menyukai untuk melakukan sa’iy antara Shofa dan Marwah.” Anas berkata: “Ya. Sebab keduanya dahulu termasuk lambang kejahiliahan (sebab di dua bukit itu diletakkan dua berhala). Sehingga Allah Yang Maha Luhur menurunkan ayat: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar-syi’ar Allah….” Dalam riwayat lain: “Kami memandang bahwa hal itu termasuk sifat jahiliah, lalu ketika datang Islam kami menahan diri dari (bersa’iy pada) keduanya. Kemudian

Page 100: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan ayat: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah…..” dalam riwayat lain: “Adalah dahulu orang-orang Anshoor tidak suka untuk sa’iy antara Shofa dan Marwah

sehingga turun ayat: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah”.…

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab Hajji dan dalam bab Tafsir, Muslim dalam bab Hajji, dan At-Turmudziy.

Dua hadits diatas merupakan anjuran menjauhi syi’ar-syi’ar jahiliah dan menjauhi perbuatan-perbuatan serta upacara-upacara mereka sebab itu semua dari wahyu setan. Maka marilah kita bandingkan antara para Sahabat Rasululloh SAW dan antara kaum muslim zaman kita ini yang mana mereka – kecuali orang-orang yang dirahmati oleh Allah – mengikuti orang-orang kafir mulai dari hal yang besar sampai hal yang sepele, meskipun dalam keluarnya mereka dari sifat kemanusiaan dan mendekatnya mereka kepada sifat kebinatangan.

Dan diriwayatkan dari Jaabir bin Abdillah RA bahwasanya Rasululloh SAW selesai dari thowaf beliau di Baitulloh kembali ke rukun (hajar aswad) kemudian keluar melalui pintu Shofa sedang beliau berucap: “Sesungguhnya Shofa dan Marwah termasuk sebagian dari syi’ar-syi’ar Allah” kemudian beliau bersabda: “Mulailah dengan yang di mulai oleh Allah” (yakni sa’iy di mulai dari Shofa, sebab Allah menyebutnya lebih dahulu dalam ayat tersebut)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab Hajji.

Dalam hadits itu terdapat kesyari’atan pembacaan ayat tersebut ketika hendak memulia s’iy dan kemudian hendaklah diucapkan: ibada' bima> bad'a Alloa>hu bih (mulailah dengan apa yang dimulai oleh Allah).

@Penyembunyian terhadap ayat-ayat Allah 2: 159 – 163

]2.159 [Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati

ذين إن نات من أنزلنا ما يكتمون ال اه ما بعد من والهدى البي ن بياس ه يلعنهم أولئك الكتاب في للن عنون ويلعنهم الل )159( الال

]2.160 [kecuali mereka yang telah tobat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima tobatnya dan Akulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang

نوا وأصلحوا تابوا الذين إال واب وأنا عليهم أتوب فأولئك وبي التحيم )160( الـر

Page 101: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

نوا: menjelaskan kepada mereka(Hal-hal yang datang dari Allah kepada(وبيmereka, dan mereka tidak menyembunyikannya.

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh RA. ia berkata: “Sesungguhnya orang-orang berkata: “Abu Huroiroh banyak meriwayatkan hadits .” seandainya tidak karena dua ayat dari Al-Qur’an maka aku tidak akan menyampaikan satu hadits pun kemudian ia membaca ayat 159 – 160 di atas. Sesungguhnya sahabat kami dari kalangan Muhajirin, mereka disibukkan oleh perdagangan mereka di pasar, sedangkan saudara kita dari kalangan Anshor disibukkan dengan mengurusi harta mereka. Dan sesungguhnya Abu Huroiroh menemani Rasululloh, ia menghadiri apa yang tidak mereka hadiri dan ia menghafal apa yang mereka tidak menghafalnya.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab ilmu, dalam bab perdagangan dan dalam bab pertanian, dan juag oleh Muslim dalam bab keutamaan.

Dalam hadits tersebut terdapat penjelasan tetang penghafalan Abu Huroiroh terhadap hadits Nabi, perhatiannya dan kesenangannya pada hadits, kemudian bagaimana ia menyampaikan hadits-hadits tersebut dan menyebarkannya kepada kaum muslimin. Oleh karena itu Asy-Syafi’iy – semoga Allah merahmatinya – berkata: “Abu Huroiroh adalah seorang yang paling menghafal hadits di antara para periwayat hadits pada zamannya, dan tidak didapati di antara para sahabat, seorang pun yang mendekatinya dalam hal penghafalannya dan banyaknya jumlah hadits yang diriwayatkan.” Dalam hadits tersebut juga terdapat kewajiban menyampaikan syari’at dan pencelaan terhadap orang-orang yang menyembunyikan ilmu an pelit akan ilmu, dan bahwasanya mereka dila’nat oleh Allah dan para malaikatnya. Hanya saja ini dalam masalah orang yang menyembunyikan ilmu yang wajib di saat ia ditanya tentangnya dan semacamnya. Karena sebuah hadits: “Barangsiapa yang ditanya tentang sebuah ilmu lalu ia menyembunyikannya, maka ia akan dikekang dengan tali kekang dari api neraka.” H.R Abu Dawud dan selainnya.

]2.161 [Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya

ذين إن ه لعنة عليهم أولئك كفار وهم وماتوا كفروا ال اللاس والمالئكة )161( أجمعين والن

]2.162 [Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh

فيها خالدين العذاب عنهم يخفف ال )162( ينظرون هم وال

Page 102: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.163 [Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

واحد إله وإلهكم إله ال حمن هو إال حيم الر )163( الر@Tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang

yang mengerti 2: 164]2.164 [Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih

bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan

موات خلق في إن هار الليل واختالف واألرض الس والفلك والناس ينفع بما البحر في تجري التي ه أنزل وما الن ماء من الل الس

ة كل من فيها وبث موتها بعد األرض به فأحيا ماء من دابياح وتصريف حاب الر ماء بين المسخر والس آليات واألرض الس

قوم )164( يعقلون لهار الليل واختالف: Silih bergantinya keduanyaوالن

Kapal-kapal. Kata al-fulk adalah kata yang sama untuk bentuk jama’ danوالفلك: mufrodnya, terkadang digunakan sebagai mudzkkar (kata benda maskulin) dan terkadang mu-annats (kata benda feminim).

menyebarkanوبث:

@Tuhan-tuhan batil dan pengikutnya 2: 165 – 167]2.165 [Dan di antara manusia ada orang-orang yang

menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal.

اس ومن خذ من الن ه دون من يت الل ونهم أندادا ه كحب يحب اللذين أشد آمنوا وال ه حبا ل ذين يرى ولو ل يرون إذ ظلموا اله القوة أن العذاب لل ه وأن جميعا )165( العذاب شديد الل

Dari AbdullohRA ia berkata: “Rasululloh SAW mengatakan suatu kalimat sedangkan saya mengatakan kalimat yang berbeda (namun semakna).

Page 103: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang meninggal dunia sedangkan ia menyerukan sekutu bagi Allah (yakni syirik) maka ia masuk neraka.” Sedangkan aku berkata: “Barangsiapa yang meninggal dunia sedang ia tidak menyerukan sekutu bagi Allah (yakni tidak men yekutukan Allah)

maka ia masuk surga”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab jenazah dan bab tafsir, juga oleh Muslim dalam bab Iman, dan oleh An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo dan selainnya.

Apa yang terdapat dalam hadits tersebut telah disepakati oleh seluruh ahli sunnah , tidak ada perbedaan antara mereka. Hal ini berbeda dengan Khowarij dan Mu’tazilah yang berpendapata bahwa orang muslim yang melakukan dosa besar kekal selamanya dalam api neraka.

]2.166) [Yaitu (ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali

إذ أ ذين تبر بعوا ال ذين من ات بعوا ال بهم وتقطعت العذاب ورأوا ات)166( األسباب

Tali silaturrahmi, hubungan, dan kasih sayangاألسباب بهم وتقطعت:

]2.167 [Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka

ذين وقال بعوا ال ة لنا أن لو ات كر أ ءوا كما منهم فنتبر ا تبر منه يريهم كذلك من بخارجين هم وما عليهم حسرات أعمالهم الل

ار )167( النة: Kesempatan kembaliكر

@Hati-hatilah! Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia 2: 168 – 169

]2.168 [Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu

ها يا اس أي األرض في مما كلوا الن حالال با طي بعوا وال خطوات تتيطان ه الش )168( مبين عدو لكم إن

Page 104: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

يطان خطوات: Pekerjaan dan kesalahan-kesalahan setanالش Telah jelas permusuhan iblis kepada nabi Adam dan dia telahمبين عدو:

menampakkannya.

]2.169 [Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui

ما وء يأمركم إن ه على تقولوا وأن والفحشاء بالس ما الل ال)169( تعلمونوء: dosa الس

Hal-hal yang dianggap keji dikala diucapkan dan didengarوالفحشاء: seperti bermaksiat kepada Allah dan berzina. Sebagian mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata as-suu’ disini adalah maksiat kepada Allah, sedangkan al-fachsyaa’ adalah zina.

Diriwayatkan dari ‘Iyaadh bin Chima>r RA bahwasanya Rasululloh bersabda pada suatu hari dalam khutbah beliau: “Ketahuilah bahwa Tuhanku memerintahkanku untuk mengajarkan kepada kalian apa yang kalian belum ketahui dari apa yang Dia ajarkan kepadaku pada hariku ini: “Sesungguhnya setiap harta yang aku berikan kepada para hambaku maka itu halal bagi mereka, dan sesungguhnya aku mencipatkan para hambaku seluruhnya dalam keadaan lurus (suci / bersih), dan bahwasanya mereka didatangi oleh setan-setan maka para setan itu menggeser mereka dari agama mereka dan para setan itu mengharamkan atas mereka apa yang aku halalkan, dan para setan itu menyuruh mereka untuk menyekutukanku, yang mana syirik itu adalah sesuatu yang Aku

tidak menurunkan untuknya satu dalil pun”.…

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan Muslim dalam penyebutan tentang surge dan neraka. Hadits tersebut sesuai dengan ayat yang mulia yang tesebut diatas yang mana dalam ayat itu Allah menyatakan bahwa Dia menghalalkan segala apa yang ada di bumi bagi hambanya, yaitu segala yang thoyyib (baik) yakni tidak membahayakan bagi badan juga bagi akal. Akan tetapi kemudian para setan datang kepada mereka dan mengahramkan yang halal serta menghalalkan yang haram, serta merusak akidah (keyakinan) mereka dan menyesatkan mereka dari fitrah (kesucian Islam yang mereka bawa sejak lahir). Para setan itu menyuruh mereka untuk menyekutukan Allah dan menyembah selain Allah. Oleh karena itu Allah Yang Maha Luhur berfirman: “Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan” yakni janganlah kalian ikuti jejak-jejaknya sebab ia adalah musuh kalian yang jelas permusuhannya, maka ia tidak akan memerintah kalian kecuali dengan seagal sesuatu yang akan membuat kalian sengsara dan sedih di dunia dan di akhirat, dan ia juga membawa kalian kepada kelakuan yang keji dan kepada segala maksiat yang besar dan buruk. Sebagaimana mereka ia menyuruh kalian untuk mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah Yang Maha Luhur dari

bah}i>roh dan sa>'ibah, dan yang lainnya (dari perbuatan jahiliah)..…

Page 105: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Kesia-siaan mengikuti tradisi yag tak berdasar yag mana mana mereka lebih mengikutinya ketimbang mengikuti pesan dan peringatan yang dikirim oleh Allah melalui Nabi-Nya 2: 170

]2.170 [Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak

mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk"?بعوا لهم قيل وإذا ه أنزل ما ات بع بل قالوا الل عليه ألفينا ما نت

آباؤهم كان لو أو آباءنا يعقلون ال شيئا )170( يهتدون وال@Perumpaan bagi orag-orang kafir 2: 171

]2.171 [Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti

ذين ومثل ذي كمثل كفروا ال بما ينعق ال يسمع ال ونداء دعاء إال فهم عمي بكم صم )171( يعقلون ال

بما ينعق: ,Berteriak kepada orang yang tidak mengertiيسمع الseperti hewan ternak, engkau panggil lalu ia tidak mengerti apa yang ia dengarkan itu (dari pada suaramu).

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur merdihoinya – ia berkata: Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan ia tidak menerima kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang mu’min sebagaimana Dia memerintahkan para rasul, Dia berfirman: “Wahai para rasul, makanlah daripada yang baik-baik dan beramal yang salih, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui dengan apa yang kalian kerjakan.” [Q.S Al-Mu’minuun: 51] dan Dia berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman makanlah oleh kalian daripada yang baik-baik dari apa yang Kami rezqikan kepada kalian…” kemudian beliau menyebut tentang seseorang yang melakukan perjalanan jauh, dalam keadaan kusut, legi kotor ia menengadahkan kedua tangannya ke langit, (ia berkata:) Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dari

harta yang haram, maka bagaimanakah dapat diterima doanya itu”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab zakat, juga oleh At-Turmudziy dalam bab tafsir, dan oleh Ad-Daarimiy.

Page 106: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Dalam ayat yang mulia tersebut dari Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung mengungkit segala pemberian-Nya berupa rezqi yang baik-baik atas hambanya, dan Dia menunjukkan agar mereka memakan dari sesuatu yang baik itu dan agar mereka bersyukur kepada-Nya atas apa yang sudah Dia karuniakan kepada mereka.

Adapun hadits tersebut menunjukkan bahwa Allah Maha Baik dzat-Nya, sifat-Nya dan af’al (perbuatan-perbuatan)-Nya, dan bahwasanya Dia tidak menerima dari hambanya kecuali yang halal dan baik, dan bahwsanya Dia memerintahkan kepada orang-orang mu’min sebagaimana Dia memerintahkan para rasul dalam hal tersebut. Dalam hadits tersebut juga bahwa seorang yang hidup dari barang yang haram baik makan dan minumnya, maka tidak diterima doanya, meskipun ia menghinakan diri, merendahkan diri dan merengek kepada-Nya, dan melakukan perjalanan yang panjang baik untuk hajji atau pun berjihad. Sebab dia telah menyia-nyiakan dasar dalam hal ini yaitu penghidupan yang baik (yang halal).

@Makanan yang diharamkan bagi orang-orang muslim 2: 172 – 173

]2.172 [Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah

ها يا ذين أي بات من كلوا آمنوا ال ه واشكروا رزقناكم ما طي كنتم إن للاه )172( تعبدون إي

]2.173 [Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

ما م إن ه لغير به أهل وما الخنزير ولحم والدم الميتة عليكم حر فمن الل باغ غير اضطر عاد وال ه إن عليه إثم فال حيم غفور الل )173( ر

ه لغير به أهل اللSesuatu yang disembelih untuk selain Allah dan disembelih dengan menyebut nama selain Allah.

باغ غيرMembegal di jalan

عاد والBerpisah dari jama’ah kaum muslimin. Dan ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.

Page 107: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Penyembunyian kebanaran dari Allah 2: 174 – 176

]2.174 [Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih

ذين إن ه أنزل ما يكتمون ال به ويشترون الكتاب من الل ثمنا أولئك قليال بطونهم في يأكلون ما ار إال الن مهم وال ه يكل القيامة يوم الل يهم وال يزك

)174( أليم عذاب ولهم

]2.175 [Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!

ذين أولئك أصبرهم فما بالمغفرة والعذاب بالهدى الضاللة اشتروا الار على )175( النار على أصبرهم فما الن

Alangkah beraninya mereka melakukan hal yang mana itu dapat mendekatkan mereka kepada neraka. Dan dalam masalah ini juga terjadi perbedaan pendapat dalam taafsirnya.

]2.176 [Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh

ه بأن ذلك ل الل ذين وإن بالحق الكتاب نز لفي الكتاب في اختلفوا ال)176( بعيد شقاق

@Ciri-ciri orang muslim dan orang-orang yang ingin memeriksa (ciri-ciri tersebut pada) orang muslim 2: 177

]2.177 [Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,

Page 108: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa

وا أن البر ليس آمن من البر ولكن والمغرب المشرق قبل وجوهكم توله بالل ين والكتاب والمالئكة اآلخر واليوم بي ه على المال وآتى والن ذوي حب

بيل وابن والمساكين واليتامى القربى ائلين الس قاب وفي والس الركاة وآتى الصالة وأقام في والصابرين عاهدوا إذا بعهدهم والموفون الز

اء البأساء ذين أولئك البأس وحين والضر قون هم وأولئك صدقوا ال ( المت177(

بيل وابن السTamu dan orang yang lewat (kehabisan bekaal di jalan)

قاب وفي الرBudak mukatab yakni budak yang berusaha untuk membebaskan diri mereka dari perbudakan (dengan cara mencicil sejumlah harta tertentu kepada majikanya untuk menebus dirinya)البأساءOrang-orang fakirاء والضرpenyakit

البأس وحينKetika peperangan

@Qishoosh (hukuman setimpal) 2: 178 – 179]2.178 [Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas

kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih

Page 109: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ها يا ذين أي والعبد بالحر الحر القتلى في القصاص عليكم كتب آمنوا الباع شيء أخيه من له عفي فمن باألنثى واألنثى بالعبد بالمعروف فات

كم من تخفيف ذلك بإحسان إليه وأداء ب ذلك بعد اعتدى فمن ورحمة ر)178( أليم عذاب فله

القصاصPembalasan terhadap perkataan dan perbuatan (dengan yang setimpal)

أخيه من له عفيDitinggalkan. Sebagian mengatakan: bahwa yang dimaksud memaafkan di sini adalah bahwa keluarga korban menerima pembayaran dendaa (dari si pelaku) dan meninggalkan tuntutan qishoosh-nya (untuk menghukum mati si pelaku tersebut)وأداءGanti rugi

اعتدى فمن)maka siapa yang melampaui batas (yakni seorang wali dari pihak si terbunuh (yakni

keluarga korban) membunuh (menuntut hukuman mati bagi) si pembunuh setelah ia mengambil denda darinya (yakni dari si pembunuh)

أليم عذاب فلهSebagian mengatakan: (yang dimaksud dengan siksa yang pedih) adalah hukuman mati – lain tidak – atas keluarga korban yang menerima denda lalu ia membunuh si pembunuh keluarganya itu setelah menerima denda tersebut.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Adalah dahulu qishosh (hukuman setimpal) itu berlaku pada bani Israil, dan tidak ada diyat (pembayaran denda sebagai ganti hukuman qishosh) pada mereka. Maka Allah Yang Maha Berkah lagi Maha Luhur berfirman kepada ummat ini: “Telah diwajibkan atas kalian qishosh dalam pembunuhan, orang merdeka dengan orang merdeka…” hingga firman-Nya yaitu: Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik….” Maka yang dimaksud memaafkan adalah (keluarga korban) menerima pembayaran diyat (denda dari si pelaku) dalam kasus pembunuhan yang disengaja, sedangkan yang dimaksud ‘mengikuti dengan cara yang baik’ adalah hendaknya engkau memperlakukan (atau menagih denda tersebut dari) si pelaku dengan baik dan hendaknya si pelaku membayar denda itu dengan cara yang baik pula. Maka Allah meringankannya dari ummat ini. Itu merupakan suatu keringanan dari Tuhan kalian dan rahmat (kasih sayang) jika dibandingkan dari apa yang telah Dia tetapkan untuk ummat yang sebelum kalian. Maka barang siapa yang melampaui batas setalah (pembayaran diyat) itu maka baginya azab yang pedih. Yakni jika si keluarga korban membunuh si pelaku setelah si pelaku membayar diyatnya.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dan bab diyat dan An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Mujtabaa dan dalam Al-Kubroo, dan Ibnu Chibbaan dalam sahihnya, juga oleh Al-Bayhaqiy dan yang selain mereka.

Dalam ayat mulia tersebut terdapat dalil tentang masalah kemaafan dalam kasus pembunuhan dan pengambilan diyat (dari si pembunuh untuk keluarga korban), dan bahwasanya itu termasuk keringanan yang Allah berikan kepada ummat ini dan bentuk kasih sayang Allah. Yang mana pada tradisi Yahudi terdapat qishosh namun tanpa ada kesempatan memaafkan, sedangkan dalam tradisi hukum Nashraniy adalah

Page 110: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

memaafkan tanpa pembayaran diyat, maka Allah mengumpulkan untuk ummat ini ketiga macam jenis tindakan tersebut (yakni qishosh, atau memaafkan dan mengambul diyat)

Dan diriwayatkan dari Anas (bin An-Nadhr) – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Ar-Rubayyi’, bibinya, mematahkan gigi depan dai seorang hamba sahaya perempuan, maka mereka (keluarga Ar-Rubayyi’) meminta maaf kepada si hamba sahaya perempuan itu namun hamba sahaya itu menolak, dan mereka menawarkan pembayaran denda namun ia tetap menolak, maka mereka datang kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan ternyata hamba sahaya itu tidak menghendaki kecuali hukuman qishosh. Lalu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – pun memerintahkan untuk dilakukan hukuman qishosh, maka Anas bin Nadhr berkata: “Ya Rasululloh, apakah gigi depan Ar-Rubayyi’ akan dipatahkan? Tidak, demi Allah Yang telah mengutus anda dengan kebenaran, tidak akan dipatahkan giginya.” Maka Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Wahai Anas ketetapan Allah (dalam masalah ini) adalah qishosh.” Maka kaum (keluarga hamba sahaya permpuan itu) merelakan dan mereka memaafkan. Lalu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sesungguhnya di antara para hamba Allah ada orang-orang yang seandainya ia bersumpah atas (nama) Allah, maka Allah akan

melaksanakan sumpahnya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, dan dalam bab jihad, dan juga oleh Muslim dalam bab Al-Qosaamah, dan juga oleh Abu Dawwud dan An-Nasaa-iy dalam bab Al-Qosaamah, juga oleh Ibnu Maajah.

Dalam hadits tersebut terdapat dalil wajibnya qishosh dalam pelukaan anggota badan, dan hal ini sesuai dengan firman Allah Yang Maha Luhur: “gigi dibalas gigi dan pada luka itu ada qishoshnya” (Q.S Al-Maa-idah: 45) dan dalam hadits itu terdapat petunjuk tentang karomah para wali. Sebab Anas bin An-Nadhr ketika ia bersupah bahwa gigi Ar-Rubayyi’ tidak akan dipatahkan maka Allah mengabulkan sumpahnya dan tidak menjadikannya sumpahnya itu batal. Dan masalah sumpahnya yang ia arahkan untuk membatalkan qishosh itu dijelskan oleh An-Nawawiy dalam syarah Muslim. Maka silakan merujuknya.

]2.179 [Dan dalam kisas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa

كم األلباب أولي يا حياة القصاص في ولكم قون لعل )179( تتحياة القصاص في

Yakni pencegahan terhadap orang bodoh, ia tidak akan membunuh karena takut dengan hukuman qishooshاأللبابYang berakal

Page 111: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Membuat wasiat untuk keluarga sebelum datang kematian 2: 180 – 182

]2.180 [Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapa dan karib kerabatnya secara makruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa

ترك إن الموت أحدكم حضر إذا عليكم كتب ة خيرا للوالدين الوصي بالمعروف واألقربين قين على حقا )180( المت

ترك إن خيراHarta. Sebagaian ulama berpendapat tentang al-khoir (kebaikan / harta) yang dimaksud adalah antara 700 dirham hingga 1000 dirham ( sebagai gambaran bahwa 20 dirham adalah harga seekor kambing kurban). Sebagian lain mengatakan bahwa harta yang sedikit sekalipun atau yang banyak dapat disebut sebagai khoir. Dan dalam masalah ini terjadi perbedaan antara para ulama.

Diriwayatkan dari ‘Amr bin Khoorijah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Saya mendengar Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – berkhutbah sedang beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memberi hak dari setiap orang yang memiliki hak, maka tidak ada wasiat

bagi ahli waris”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Maajah, Al-Bayhaqiy dengan sanad yang sahih, dan hadits ini memiliki beberapa hadits pendukung yang sahih, bahkan Asy-Syafi’iy mengatakan di Al-Umm sesungguhnya hadits ini mutawatir, diriwayatkan oleh banyak orang dari banyak orang, dan disebutkan oleh banyak orang bahwa telah disepakati oleh para ulama tentang isinya yakni bahwa tidak ada wasiat bagi hali waris.

Ayat yang mulia tersebut di-nasakh oleh hadits ini dan oleh ayat warisan, setelah sebelumnya wasiat bagi kedua orang tua dan kerabat hukumnya adalah wajib.memang masih tersisa atau berlaku hukum wasiat bagi kerabat yang bukan ahli waris, dengan kesepakatan para ulama.

]2.181 [Maka barang siapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahuiه سميع ذين يبدلونه إن الل ما إثمه على ال فمن بدله بعدما سمعه فإن

)181عليم (

Page 112: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.182) [Akan tetapi (barang siapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangه فمن خاف من موص جنفا أو إثما فأصلح بينهم فال إثم عليه إن الل

حيم ( )182غفور رموص من

Orang yang sekarat yang berwasiatجنفاKezaliman atau sesuatu yang menyimpang dari kebenaran, itulah asal maknanya dalam perkataan orang-orang Arab. Sebagian mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata al-janaf di sini adalah semakna dengan kata al-khotho’ (kesalahan)

إث�ما أو�Makna kata al-itsm di sini pemberontakan (pergolakan) satu atas yang lainnya. Sebagian mengatakan bahwa maknanya adalah “kesengajaan”. Dan dalam masalah ini terjadi perbedaan pendapat.فأص�لحOrang yang berwasiat diperintahkan untuk adil dan mengembalikan wasiat kepada (atau menurut) cara yang benar (dalam syari’at).

@Puasa Romadhoon adalah kewajiban bagi orang-orang muslim 2: 183 – 187

]2.183 [Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwaذين من قبلكم ذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على ال ها ال يا أي

قون ( كم تت )183لعلالصيام علي�كم كتب

Makna shiyaam (puasa) adalah menahan dari segala sesutau yang diperintahkan kepada orang yang berpuasa agar menahan diri darinya seperti berupa, makan, dan sebagainya. (kata shiyaam berasal dari shooma-yashuumu) Dikatakan shomat al-khoil (kuda itu menahan / ditahan) jika ia dicegah dari berjalan.

Diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Adalah dahulu hari ‘Asyuro merupakan hari yang dipuasai oleh orang-orang Quraisy pada masa jahiliah. Dan adalah Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – mempuasainya. Lalu ketika beliau tiba di Madinah beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa pada hari itu. Lalu turunlah perintah bahwa berpuasa Romadhon adalah sebuah kewajiban. Maka (setelah itu) barangsiapa yang mau hendaknya ia

berpuasa hari ‘Asyuro dan siapa yang mau boleh meninggalkannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam tafsir, Muslim dalam bab puasa, dan An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo, dan diriwayatkan pula dari Ibnu Umar semacam hadits di atas yang diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dan yang lainnya.

Page 113: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Orang-orang muslim (yakni para ulamanya) bersepakat bahwa puasa wajib adalah puasa Romadhon dan bahwasanya puasa ‘Asyuro telah dinasakh kefardhuannya dan tersisa kesunnahannya. Dan dalam hadits tersebut juga ayat tersebut terdapat keterangan bahwa puasa telah diwajibkan atas generasi terdahulu akan tetapi atas mereka itu merupakan sesuatu yang berat. Adapun untuk ummat ini maka puasa merupakan penolong untuk menuju ketaqwaan dan benteng bagi mereka dari kemaksiatan dan dari api neraka.

]2.184) [yaitu (dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahuiام أخر اما معدودات فمن كان منكم مريضا أو على سفر فعدة من أي أيه ذين يطيقونه فدية طعام مسكين فمن تطوع خيرا فهو خير ل وعلى ال

كم إن كنتم تعلمون ( )184وأن تصوموا خير لمع�دودات أياما

Sebagian mengatakan bahwa yang dimaksud itua adalah: Hari-hari pada bulan Romadhoon, dan sebagian lain mengatakan bahwa itu adalah tiga hari dari setiap bulan hijriah yang diperintahkan untuk dipuasai sebelum datang perintah puasa di bulan Romadhoon.

أخر أيام من� فعدةDi hari-hari selain hari-hari bulan Romadhoon dan ia berpuasa sebanyak hari yang tidak dia tidak berpuasa.

طعام فد�يةMemberi makan orang miskin setiap hari sebanyak hari yang ia tidak berpuasa, bersama itu ia juga harus berpuasa untuk mengganti hari yag ia tinggalkan.

Diriwayatkan dari Salamah bin Al-Akwa’ – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – berkata: “Ketika turun ayat: “…dan bagi orang yang tidak mampu maka ia membayar fidayah yaitu memberi makan fakir miskin…” maka sebagian orang yang berkehendak untuk memberi makan atau memberi fidyah mereka melakukannya (dan mereka tidak berpuasa dan siapa yang ingin maka mereka berpuasa) hingga turun ayat berikut ini (yakni ayat 185) dan menasakh hukum ayat ini.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, Muslim, At-Turmudziy, Abu Daawuud, An-Nasaa-iy dalam Al-Mujtaba

Page 114: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

semuanya dalam bab puasa, dan ia juga meriwayatkan hadits ini dalam Al-Kubroo juga, dan juga oleh Al-Bayhaqiy.

Hadits tersebut jelas bahwasanya ayat ini telah dinasakh, dan itu menurut pendapat seluruh para ulama. yang mana puasa pada awalnya diwajibkan atas pilihan, yakni barangsiapa yang mau maka ia berpuasa dan barangiapa yang mau ia boleh tidak berpuasa dan memberi makan seorang fakir-miskin setiap hari, lalu ketika turun firman-Nya Yang Maha Luhur: “…maka barangsiapa menyaksikan bulan itu hendaklah ia mempuasainya…” maka menjadi wajiblah berpuasa dan terangkatlah pilihan tersebut.

@Bulan Romadhon adalah bulan yang mana Allah menurunkan Al-Qur’an yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia di dunia 2: 185

]2.185) [Beberapa hari yang ditentukan itu ialah (bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukurنات من الهدى اس وبي لن ذي أنزل فيه القرآن هدى ل شهر رمضان الهر فليصمه ومن كان مريضا أو على والفرقان فمن شهد منكم الشه بكم اليسر وال يريد بكم العسر ام أخر يريد الل سفر فعدة من أي

كم تشكرون ( ه على ما هداكم ولعل روا الل )185ولتكملوا العدة ولتكبرمضان شه�ر

Kata syahr (bulan) terambil dari kata syuhroh (keterkenalan), dikatakan: asyharo asy-syharu (telah masuk bula baru) ketika terbit hilaal (bulan sabit, tanda bulan baru), dan dikatakan pula asyharnaa nachnu jika kita telah masuk bulan baru. Dan dikatakan bahwa dinamakan Romadhoon karena teriknya matahari yang sanbat panas yang biasanya terjadi pada bulan itu. Sebagaimana bulan robii’ul awwal dan robii’ul aakhir keduanya dinamakan robii’ (yang artinya musim semi, karena terjadinya musim semi pada bulan tersebut)

شهد فمنMaknanya: maka barangsiapa di antara kalian menetap dirumahnya.

Page 115: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

اليس�ر بكم الله يريدKeringanan dan kemudahanالعس�رKesusahan dan kesulitan

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – beliau bersabda: “Sesungguhnya Agama ini mudah, dan tidak akan ada seorang pun bersikap keras terhadap Agama

ini kecuali ia akan dikalahkan”…

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab Iman, dan juga oleh An-Nasaa-iy dalamm kitab Al-Kubroo.

Dan diriwayatkan dari Abu Musa – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Permudahlah dan jangan dipersulit, berilah kabar gembira dan jangan engkau buat mereka lari, hendaklah kalian saling bersatu dan

janganlah kalian berselisih”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab peperangan, bab hukum, dan juga oleh Muslim dalam bab jihad dan lainnya, dan keduanya juga meriwayatkan dari Anas, yaitu: Al-Bukhooriy dalam bab ilmu, dan Muslim dalam bab jihad.

Dalam kedua hadits tersebut terdapat dalil bahwa Agama Islam terbangun atas dasar kemudahan, keringanan, meniadakan kesulitan, serta kesempitan dan kekakuan (kekerasan) kecuali dalam kesempatan tertentu.

Dan diriwayatkan dari beliau – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Aku diutus dengan agama yang lurus dan toleran.” Yakni syari’at yang mudah.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, di dalam sebuah hadits yang panjang, dan di dalamnya juga terdapat kata-kata: “Sebaik-baik agama kalian adalah yang paling mudah.” Dan sanadnya sahih.

Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menginginkan untuk kita kemudahan, keringanan, dan bukan kesulitan atau kekakuan (kekerasan). Oleh karena itu tidak ada seseorang pun yang menjalani jalan kekerasan kecuali kesudahannya adalah rasa jemu dan bosan, dan kembali ke belakang.

@Allah menjawab doa atau permohonan 2: 186]2.186 [Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya

kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan

Page 116: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaranي قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان ي فإن وإذا سألك عبادي عن

هم يرشدون ( )186فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلDiriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ariy – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Dahulu kami pernah bersama Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dalam sebuah peperangan, maka tidak kami menaiki atau mendaki suatu tempat yang tinggi dan menuruni suatu lembah kecuali kami mengangkat suara kami dengan takbir. Lalu beliau mendekat kepada kami lalu beliau bersabda: “Wahai manusia sayangilah diri kalian (janganlah kalian berteriak-teriak), sebab sesungguhnya kaliam tidak sedang memanggil menyeru Tuhan yang tuli atau tidak ada, hanya saja yang kalian panggil adalah Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dan Yang kalian panggil adalah lebih dekat (pengawasan-Nya) kepada salah seorang kalian dari pada leher tunggangan kalian sendiri.” Dalam riwayat lain: “Sesungguhnya kalian sedang menyeru Tuhan YangMaha Mendengar lagi Maha dekat, sedang Dia (pengawasan-Nya)

selalu bersama kalian”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab takdir, bab jihad dan bab doa, juga oleh Muslim dalam bab taubat, dan Abu Daawuud serta yang lainnya.

Dalam ayat dan hadits di atas terdapat penjelasan bahwa Allah bersama kita, dekat. Bahkan Dia lebih dekat dengan kita daripada urat leher kita sendiri. Dan para ulama menafsirkan kedekatan ini dengan ilmu-Nya (yakni bukan dekat dengan makna ‘tempat’ sebab itu mustahil bagi Allah). Yang lebih utama adalah membiarkannya dalam makna lahiriahnya namun bersama dengan maniadakan penitisan atau penyerupaan dari Dzat Allah Yang Mulia. Sedangkan kedudukan ketuhanan adalah sesuatu yang amat agung, yang mana tidak dapat dijangkau kedalamannya dan tidak dapat di cerna oleh akal. Sebab tidak ada sesuatu pun yang menyamainya. Dalam ayat tersebut juga terdapat dalil bahwasanya siapa saja yang berdoa kepada Allah meskipun dalam dirinya atau hatinya maka Allah pastilah mendengarnya dan menjawab doanya. Dan ini termasuk perkara yang harus diyakini.

@Hubungan suami-isteri selama Romadhoon 2: 187

]2.187 [Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak

Page 117: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwaكم وأنتم لباس فث إلى نسائكم هن لباس ل أحل لكم ليلة الصيام الركم كنتم تختانون أنفسكم فتاب عليكم وعفا عنكم ه أن هن علم الل لن لكم ى يتبي ه لكم وكلوا واشربوا حت فاآلن باشروهن وابتغوا ما كتب الليل الخيط األبيض من الخيط األسود من الفجر ثم أتموا الصيام إلى الله فال تقربوها وال تباشروهن وأنتم عاكفون في المساجد تلك حدود الل

قون ( هم يت اس لعل ه آياته للن ن الل )187كذلك يبيالرفثDi sini maknanya adalah kalimat majaz dari kata jima’ (berhubungan suami istri). Sedangkan di tempat selain ini maknanya adalah kata-kata keji.

لكم� لباس هنSetiap suami istri ibaratnya seperti pakaian bagi pasangannya ketika tidak berpakaian diwaktu tidur.

تخ�تانون كنتم�Kalian mendapat makan dan minum serta perempuan setelah tidur

باشروهن فاآلنKalimat majas dari kata berhubungan suami istri. (kata baasyiruu terambil dari kata mubaasyaroh) yang makna asalnya dalam perkataan orang-orang Arab adalah bertemunya (bersentuhannya) kulit laki-laki dengan kulit wanita.واب�تغواCarilah dan tujulah

لكم� الله كتب ما(apa-apa yang )Allah halalkan dan perintahkan padamu

األس�ود الخي�ط من األب�يض الخي�طCahaya siang hari dengan terbitnya fajar dari hitamnya malam dan kegelapannyaأتمواsempurnakanlahعاكفون

(Beri’tikaf berasal dari kata ‘ukuuf )pada dasarnya kata ‘ukuuf menetap dan menahan diri pada sesuatu.

الله حدودSyarat-syarat-Nya yang telah dibedakan, dibatasi, dan diberitahukan pada para hamba-Nya.

Diriwayatkan dari Al-Baroo’ – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Adalah para Sahabat Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – jika seorang dari mereka berpuasa lalu hadir waktu berbuka, kemudian ia tertidur atau tidur sebelum berbuka puasa maka ia tidak boleh makan

Page 118: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

setelah ia bangun baik pada waktu malamnya itu atau juga pada esok paginya hingga petang (maghrib) lagi. Sesungguhnya Qois bin Shirmah Al-Anshooriy suatu hari ia berpuasa, lalu ketika tiba waktu berbuka puasa ia dating kepada isterinya dan berkata: “Apakah engkau memiliki makanan?” maka isterinya berkata: “Tidak. Tetapi aku akan pergi dan mencarikannya untukmu.” Sedangkan Qois pada hari itu bekerja selama siang harinya maka tertidurlah kedua matanya, lalu datanglah isterinya dan ketika isterinya itu melihatnya maka ia berkata: “Celaka kamu!” lalu ketika esok tengah hari Qois pun pingsan (tak sadarkan diri). Maka turunlah ayat ini: “Dihalalkan bagi kalian pada malam puasa untuk berkumpul dengan isteri kalian….” (Q.S Al-Baqoroh: 187) maka mereka semua sangat bergembira.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy, Abu Daawuud, At-Turmudziy, dan An-Nasaa-iy dalam kitab Al-KUbroo dan Al-Mujtabaa.

Sedangkan dalam riwayat Al-Bukhooriy dan yang lainnya: “mereka tidak mendekati isteri mereka sama sekali sepanjang bulan Romadhon penuh dan beberapa lelaki mengkhianati diri mereka sendiri (tidak dapat menahan nafsunya), lalu Allah Yang Maha Luhur menurunkan:كم كنتم تختانون أنفسكم فتاب عليكم وعفا عنكم فاآلن ه أن علم الله لكم باشروهن وابتغوا ما كتب اللArtinya: Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, (Q.S Al-Baqoroh: 187)

Dan telah datang keterangan tentang sebab turunnya dari sekelompok orang dari Ka’b bin Maalik yang diriwayatkan oleh Ahmad, dan Ibnu Jariir serta selain keduanya dengan sanad yang baik dengan lafazh: “Adalah dahulu manusia apabila ia berpuasa lalu ia tidur (setelah tiba waktu maghrib sebelum berbuka puasa) maka haramlah baginya makan dan minum juga berkumpul dengan isteri sehingga ia berbuka esok petang. Lalu suatu kali pulanglah Umar bin Al-Khoththoob – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari sisi Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – satu malam sedang ia telah menghabiskan sebagian waktu malam di sisi beliau dan ia dapati isterinya telah tertidur, lalu Umar membangunkan isterinya itu dan ia menghendaki untuk berkumpul dengan isterinya, maka isterinya berkata: “Sungguh aku telah tidur.” Umar berkata: “Engkau tidak tidur.” Maka Umar pun mengumpuli isterinya. Ka’b bin Maalik pun memperbuat hal yang sama. Maka esok paginya Umar bin Al-Khoththoob pergi kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan mengabarkan beliau tentang hal itu lalu Allah menurunkan ayat: “…Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan nafsu kalian….” (Q.S Al-Baqoroh: 187) dan dalam bab yang sama juga terdapat riwayat dari Abu Huroiroh, Ibnu ‘Abbaas, , dan beberapa hadits mursal lainnya dari sekelompok sahabat. Lihatlah: “Ibnu Jariir (yakni Tafsir Ath-Thobariy) dan Ad-Durrul Mantsuur.

Dalam ayat tersebut terdapat nikmat yang agung atas kaum muslimin dan rahmat bagi mereka setelah pengujian terhadapa mereka, dan

Page 119: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

pengharaman makanan dan minuman serta mendekati isteri di malam-malam Romadhoon. Dan pada hal tersebut terdapat kesulitan yang besar dan pemberatan yang sangat.

Adapun tentang firman Allah Yang Maha Luhur:ن لكم الخيط األبيض من الخيط األسود من ى يتبي وكلوا واشربوا حتالفجرArtinya: “...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar…” (Q.S Al-Baqoroh: 187)Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Turun ayat ini:ن لكم الخيط األبيض من الخيط األسود ى يتبي وكلوا واشربوا حتNamun belum turun kata-kata minal fajri maka beberapa orang lelaki jika mereka hendak berpuasa (di malam harinya) salah seorang dari mereka mengikatkan benang putih dan benang hitam di kakinya, dan mereka terus makan dan minum sehingga jelas mereka dapat melihat perbedaan antara benang putih dan benang hitam tersebut. Lalu Allah Yang amha Suci lagi Maha Luhur setelah itu menurunkan minal fajri. Barulah setelah itu mereka mengetahui bahwa yang dimaksud (dengan benang putih dan

benang hitam) adalah malam dan siang”.

Hadist riwayat Al-Bukhooriy dalam bab puasa dan bab tafsir,dan juga oleh Muslim dalam bab puasa.

Diriwayatkan dari ‘Adiyy bin Chaatim – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Ketika turun: “….sehingga jelas bagi kalian benang putih dan benang hitam…” ‘Adiyy bin Chaatim berkata: “Ya Rosululloh, aku menjadikan di bawah bantalku dua benang, satu benang putih dan satu lagi benang hitam, sehingga aku mengetahui perbedaan malam dan siang.” Lalu Rosululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sungguh lebar bantalmu (atau sungguh panjang tidurmu) itu. Sebab hanya saja yang dimaksud (dengan benang hitam dan benang putih) adalah gelapnya malam dan terangnya siang.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, Muslim dalam bab puasa, Abu Daawuud, At-Turmudziy, dan An-Nasaa-iy keduanya dalam bab tafsir.

Dalam dua hadits tersebut beserta ayat yang mulia terdapat penjelasan tetang batas makan dan minum dalam malam-malam Romadhon. Dan bahwasanya (kebolehan makan dan minum) itu boleh samapai nampak jelas terangnya siang di antara gelapnya malam yaitu fajar shodiq yang melebar dari kanan dan kiri di arah terbitnya matahari (ufuk timur). Dalam kedua hadits itu terdapat penjelasan bahwa nash-nash (teks-teks) syar’iy dibawa kepada penafsiran atau makna lahiriahnya dan makna hakikinya selama tidak adapenjelasan syar’iy (bahwa yang dimaksud adalah makna majazinya).

Adapun tentang firman-Nya Yang Maha Luhur:

Page 120: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

وأنتم عاكفون في المساجدArtinya: “….sedangkan kalian sedang beri’tikaf di masjid”.…

Diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Adalah Rosululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – beri’tikaf pada sepuluh terakhir dari Romadhon sehingga beliau diwafatkan oleh Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Kemudian para isteri beliau pun

beri’tikaf setelah (wafatnya) beliau”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy, Muslim, Abu Daawuud, At-Tirmidziy, dan selain mereka.

I;tikaaf, secara bahasa adalah menetapi, sedangkan (secara syari’at) dalam Islam adalah: menetapi salah satau dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk beribadah kepadanya. Dan ia memiliki beberapa syarat dan hukum-hukum yang terkait dengannya yang tersebut pada tempatnya (yakni kitab-kitab fiqih / huku Islam)

@Suap dan penipuan 2: 188]2.188 [Dan janganlah sebahagian kamu memakan

harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahuiام لتأكلوا فريقا وال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل وتدلوا بها إلى الحك

اس باإلثم وأنتم تعلمون ( )188من أموال النبال�باطل بي�نكم أم�والكم

Seseorang dari kalian mendzolimi saudaranyaوتد�لواMaknanya: “mengajukan”. (Tudluu berasal dari kata idlaa’) asal makna idlaa’ adalah engkau mengulurkan timba atau ember yang terikat dengan tali ke dalam sumur. Maka dikatakan bagi orang yang mengajukan dalil / bukti untuk dakwaannya: adlaa bichujjatihi (ia telah mengajukan dalilnya begini dan begitu) yakni jika dalilnya yang ia pergunakan adalah alat yang dapat menghantarkan dia, sedang ia terkait dengan dalil itu dalam perkaranya, seperti keterkaitan orang yang mengambil air dari sebuah sumur dengan sebuah ember yang ia ulurkan ke dalam sumur itu dengan tali yang diikatkan pada ember tersbeut.

Diriwayatkan dari Abdulloh bin ‘Amr – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau –

mela’nat orang yang menyuao dan menerima suap”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam beberapa tempat, Abu Daawuud, At-Turmudziy, Ibnu Maajah, Al-Chaakim dengan sanad yang sahih, demiakian pula dihanaskan dan disahihkan oleh At-Turmudziy, juga

Page 121: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

disahihkan oleh Al-Chaakim dan Adz-Dzahabiy. Dan dalam riwayat lain terdapat tambahan: “dalam maslah hukum.” Dan hadits ini memiliki beberapa hadits pendukung. Dan dalam riwayat Ahmad dari Tsawbaan terdapat tambahan: “…dan (dila’nat pula) ar-roo-isy (yakni orang yang

menjadi perantara antara si penyuap dan si penerima suap)”.

Itu menunjukkan tentang haramnya suap-menyuap dan bahwasanya setiap dari ketiga pihak tersebut terkena la’nat Allah – semoga Allah melindungi kita darinya – karena hal itu merupakan sebab pengambilan harta orang lain dengan cara yang tidak benar dan menghukum dengan kezaliman dan kesewenang-wenangan.

Firman Allah Yang Maha Tinggi: “dan engkau membawa urusan itu kepada hakim” yakni engkau menyerahkan urusan itu kepada hakim atau penguasa dengan memberi uang suap agar hakim itu menolong kalian untuk mengambil harta sebagian orang yang mana mereka (para hakim itu) menghukum untuk kemaslahatan / kepentingan kalian dengan cara zalim dan aniaya.

Dan diriwayatkan dari Ummu Salamah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rosululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sesungguhnya kalian berselisih (melaporkan perselisihan) kepadaku dan hanya saja aku ini seorang manusia, dan barang kali sebagian di antara kalian lebih kuat buktinya dari sebagian yang lain. Oleh karenanya jika aku memutuskan untuk salah satu dari kalian dengan sesuatu dari hak saudaranya maka hanya saja aku memotongkan untuknya sebagian dari api neraka. Maka janganlah ia mengambilnya

sedikitpun darinya (jika memang ua merasa bahwa itu bukan haknya)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab Hukum-hukum dan Muslim dalam bab peradilan dan beberapa ahli hadits lain.

Hadits ini menyatakan bahwa hukum yang telah diputuskan oleh hakim tidak dapat menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, namu perhitungan sebenarnya adalah dengan kenyataan yang benar (hakiki). Oleh karenanya apabila seorang hakim memutuskan berdasarkan bukti yang tidak benat (atau diada-adakan, walapun bukti itu ternyata kuat di mata pengadilan) maka hukumnya batil menurut Allah Yang Maha Luhur walaupun telah dilaksanakan, dan hak atau sesuatu yang di ambil oleh pihak yang menang (di muka pengadilan) adalah ibarat potongan dari api neraka, yang mana ia mengambilnya dengan cara yang batil dari saudaranya sesama muslim. Maka dalam ayat yang mulia di atas terdapat pengharaman mengambil harta orang dengan cara yang apapun kecuali dengan nalan syar’iy.

@Tahun berdasarkan perhitungan bulan (tahun lunar) 2: 189

]2.189 [Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda

Page 122: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntungاس والحج وليس البر بأن تأتوا ة قل هي مواقيت للن يسألونك عن األهلقوا قى وأتوا البيوت من أبوابها وات البيوت من ظهورها ولكن البر من ات

كم تفلحون ( ه لعل )189اللظهورها من البيوت تأ�توا بأن

Adalah dahulu orang-orang Arab dan orang-orag Anshor apabila mereka berhaji pada jaman jahiliah dahulu, dan mereka kembali (dari hajjinya), mereka menaiki rumah mereka dari belakang, dan mereka tidak memasukinya melewati pintu-pintunya.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Allah telah menjadikan bulan sabit (hilal) sebagai tanda waktu bagi manusia, maka berpuasalah karena melihatnya dan berbukalah karena melihatnya. Maka apabila tertutupi dari kalian maka hitunglah

(genapkanlah) tiga puluh hari”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abdurrozzaaq dalam bab puada dalam kitab Al-Mushonnaf, juga oleh Al-Chaakim dan disahihkan menurut syarat keduanya (Al-Bukhooriy & Muslim) dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy. Dan hadits memiliki pendukung hadits lain yaitu riwayat Tholq bin Ali yang diriwayatkan oleh Ibn Abi Chaatim dalam tafsirnya dan Ath-Thobrooniy dan selain keduanya.

Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata: “Orang-orang bertanya kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tentang hilal (bulan sabit) lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan: “Mereka bertanya kepadamu tentang hilal…..” (Q.S Al-Baqoroh: 189) Allah menjadikannya sebagai pertanda waktu untuk kaum muslimin, untuk permulaan puasa mereka, berbuak (hari raya) mereka, hajji mereka dan manasik mereka, dan untuk masa ‘iddah isteri mereka dan jatuh temponya hutang mereka.

Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Jariir dan Ibnu Abi Chaatim dan diriwayatkan pula semisalnya dari sekelompok para ahli tafsir seperti: Qotadah, Abul ‘Aaliyah, Mujaahid dan yang lainnya. Dan tidak ada perbedaan antara mereka dalam hal itu.

Dan pertanyaan orang-orang adalah karena mengecilnya bulan sabit dan membesarnya, maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menjawab tetang pembaharuan bentuk hilal di setiap perputaran dari perputaran-perputarannya dalam garis edarnya, dan itu merupakan sesuatu yang terpenting yang seharusnya menjadi perhatian dan bahan pertanyaan.

Page 123: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Adapun tentang firman Allah Yang Maha Luhur:قى وأتوا وليس البر بأن تأتوا البيوت من ظهورها ولكن البر من ات

كم تفلحون ( ه لعل قوا الل )189البيوت من أبوابها واتArtinya: “Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (Q.S Al-Baqoroh: 189)

Diriwayatkan dari Al-Baroo’ – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Ayat tersebut turun karena kami (orang-orang Anshoor). Dahulu orang-orang Anshoor apabila telah berhajji (ketika pulang) mereka tidak mau masuk ke rumahnya dari pintu depan. Lalu datanglah salah seorang dari Anshoor (dari menunaikan ibadah hajji) maka ia masuk melalui pintu depan rumahnya, maka seakan-akan orang itu dicela karena pebuatannya itu. Maka turunlah: “Dan bukanlah kebaikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya…..” Sedangkan dalam riwayat lain: “mereka apabila sedang dalam keadaan ihrom pada masa jahiliah, mereka memasuki rumah dari belakangnya, lalu Allah menurunkan: “Dan

bukanlah kebaikan”……

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab hajji dan dalam bab tafsir, juga oleh muslim di akhir kitabnya, dan An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo.

Dan diriwayatkan pula dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: Adalah orang-orang Quraisy dipanggil dengan sebutan chumus (jama’ dari kata achmas, yang terambil dari kata chamasah yang berarti ‘semangat’, yakni mereka adalah orang yang berpegang teguh dengan sangat kepada tradisinya atau agamanya) dan mereka masuk dari pintu-pintu (depan) rumah meskipun dalam keadaan ichroom. Sedangkan orang-orang Anshoor dan orang-orang arab yang lain mereka tidak masuk dari pintu-pintu (depan) rumah mereka ketika mereka masih dalam keadaan ichroom. Lalu suatu kali ketika Rosululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – berada di suatu kebun kemudian beliau keluar melalui pintu (depan)nya dan keluar pula bersama beliau Quthbah bin ‘Aamir Al-Anshooriy. Maka mereka berkata: “Ya Rasululloh, sesungguhnya Quthbah seorang lelaki yang fajir (melanggar atau berbuat buruk) sesungguhnya dia keluar bersama anda melalui pintu (depan dari kebun tersebut)”. Beliau bersabda: “Apa yang membuatmu melakukan hal itu (wahai Quthbah)?” Quthbah menjawab: “Aku melihat nada melakukannya maka aku pun melakukannya.” Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya aku adalah termasuk achmas (sebab beliau berasal dari Quraisy),” Quthbah berkata: “Sesungguhnya Agamaku adalah Agama anda.” Lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan: “Dan bukanlah kebaikan, kalian

mendatangi rumah”..…

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Chaakim dan disahihkannya menurut syarat Al-Bukhooriy & Muslim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy namun menurut syarat Muslim saja, begitu pula diriwayatkan oleh Ibnu Abi Chaatim.

Page 124: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Demikianlah orang-orang jahiliah membuat-buat perkara yang mereka anggap sebagai suatu kebaikan, padahal ia hanya wahyu (inspirasi) dari setan. Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung memberitahukan bahwa masuk ke rumah melalui belakang atau pintu-pintu (depan)nya tidak ada hubungan dengan kebaikan. Hanya saja kebaikan itu adalah dengan ketaqwaan kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung yaitu dengan melaksanakan apa yang Dia perintahkan dan melarang apa yang Dia larang.

@Allah tidak suka perbuatan kezaliman (agresi atau penyerangan / pengrusakan) 2: 190 - 194

]2.190 [Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batasه ال يحب ذين يقاتلونكم وال تعتدوا إن الل ه ال وقاتلوا في سبيل الل

)190المعتدين (

]2.191 [Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafirواقتلوهم حيث ثقفتموهم وأخرجوهم من حيث أخرجوكم والفتنة أشد ى يقاتلوكم فيه فإن من القتل وال تقاتلوهم عند المسجد الحرام حت

)191قاتلوكم فاقتلوهم كذلك جزاء الكافرين (ثقف�تموهم� حي�ث

(Kata tsaqiftum berasal dari kata ats-tsaqoofah )makna ats-tsaqoofah adalah: teliti dan hati-hati, dikataka innahu tsaqifun laqifun (sesungguhnya ia adalah orang yang tsaqif) jika ia sangat tanggap dan hati-hati. Adapun di sini maknanya adalah: “kalian

mencari dan mendapatkan mereka.”

Diriwayatkan dari Abu Syuroich – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata kepada ‘Amr bin Saa’iid: “Izinkan aku, wahai pemimpin, untuk memberitahukan kepadamu sebuah perkataan yang mana Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – berdiri mengucapkan kalimat itu ketika pada pagi hari fatchu Makkah (hari pembukaan kota Makkah), yang mana didengar oleh dua telingaku, dimengerti oleh hatiku, dan di lihat oleh kedua mataku ketika beliau mengucapkannya. Sesungguhnya beliau memuji Allah, dan menyanjungnya kemudian beliau bersabda:

Page 125: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

“Sesungguhnya Makkah diharamkan oleh Allah tidak diharamkan oleh manusia. Maka tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari kahir untuk menumpahkan darah di dalamnya, atau menumbangkan pohon padanya. Lalu jika ada seseorang ingin mengambil keringanan untuk melakukannya karena pembunuhan yang dilakukan oleh Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – (yakni Rasul ketika itu menyuruh membunuh beberapa orang yang sangat memusuhi Islam di antaranya adalah Ibnu Khothol) maka katakanlah kepadanya: “Sesungguhnya Allah mengizinkan untuk Rasul-Nya – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – namun tidak mengizinkan untuk kalian.” Hanya saja Dia mengizinkanku sesaat daripada siang dan sekarang telah kembali keharamannya sebagaimana keharamannya kemarin, dan hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang

tidak hadir”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab hajji dan bab-bab lain, juga oleh Muslim juga dalam bab hajji, dan oleh selian keduanya, dan dalam riwayat keduanya (Al-Bukhooriy dan Muslim) juga terdapat riwayat dari Ibnu ‘Abbaas dengan lafazh: “Sesungguhnya negeri ini (Makkah) diharamkan oleh Allah sejak penciptaan langit dan bumi, maka ia haram dengan pengharaman Allah hingga hari kiamat. Sesungguhnya tidak dihalalkan peperangan (pembunuhan) di dalamnya bagi seorang pun sebelumku, dan tidak halal bagiku kecuali sesaat daripada siang hari….” Dalam masalah ini terdapat terdapat hadits-hadits lain dari sekelompok para sahabat dalam sahih Al-Bukhooriy dan lainnya.

Dalam keduaq hadits tersebut dan yang semakna dengan itu terdapat dalil atas pengharaman peperangan (pembunuhan) dalam tanah haram Allah, Makkah, dan bahwasanya tidak halal bagi seorang pun untuk menumpahkan darah padanya. Hanyasaja Allah Yang Maha Luhur membolehkan untuk Rasul-Nya – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – untuk melakukan pembunuhan padanya sesaat dari siang pada hari Fatchu Makkah, kemudian kembali lagi keharaman seperti semula. Hanyasaja Al-Qur’an yang mulia menyatakan dengan jelas pembolehan untuk memerangi orang yang memerangi kaum muslimin yang berada di Makkah, karena untuk membela diri bukan memulai serangan. Dan begitulah yang dilakukan oleh Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – pada hari fatchu Makkah, yaitu beliau tidak membunuh kecuali yang menyerang beliau, sebagaimana hal itu telah diketahui. Dan terdapat pula pembicaraan yang panjang tentang masalah ini yang tidak yang tidak terasa perlu untuk diketengahkan, sebab tidak termasuk persyaratan kami (yakni riwayatnya lemah dan tidak sahih).

]2.192 [Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

حيم ( ه غفور ر )192فإن انتهوا فإن الل

Page 126: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.193 [Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim ه فإن انتهوا فال عدوان إال ى ال تكون فتنة ويكون الدين لل وقاتلوهم حت

)193على الظالمين (فت�نة تكون ال حتى

Makna fitnah disini adalah kemusyrikan dan penyembahan kepada selain Allah.انتهو�ا فإن

Berhenti memerangi kalian dan mereka masuk kedalam agama kalianالظالمين على إال

Orang-orang yang tidak berhenti (memerangi kalian)

Diriwayatkan dari Ibnu Umar- semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – bahwasnya dua orang dating kepadanya ketika terjadi fitnah Ibnuz Zubair, lalu keduanya berkata: “Sesungguhnya manusia sungguh telah disia-siakan, sedangkan engkau adalah putera Umar (bin Al-Khoththoob) dan sahabat Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – maka apa yang menghalangimu untuk keluar (yakni berperang bersama Ibnuz Zubair). Maka Ibnu Umar berkata: “Sesungguhnya Allah mengharamkan darah saudara saya. Mereka berdua berkata: “Tidakkah Allah berfirman: “Dan perangilah mereka sehingga tidak terjadi fitnah?” maka ia berkata: “Kami telah berperang agar tidak terjadi fitnah dan agar penyembahan atau agama hanya milik Allah, sedangkan kalian hendak berperang supaya terjadi fitnah , dan supaya penyembahan atau agama menjadi milik selain Allah.” dalam riwayat lain: “Semoga ibumu kehilanganmu? Apakah engkau tahu apakah fitnah itu? Hanya saja dahulu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – memerangi kaum musyrikin, dan memasuki agama mereka

adalah fitnah, dan beliau tidak memerangi mereka karena kekuasaan”.

Dalam riwayat lain: “Bahwasanya seorang lelaki datang kepada Ibnu Umar dan Ibnu Umar berkata kepadanya: “Wahai Abu Abdurrahman, apa yang membawamu untuk berhajji setahun dan berumaroh setahun dan engkau meninggalkan jihad fi sabilillah sedangkan engkau tahu tentang anjuran Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung dalam hal tersebut.” Ibnu Umar berkata: “Wahai anak saudaraku, Islam dibangun atas dasar yang lima: keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya, sholat lima waktu, puasa di bulan Romadhon, menunaikan zakat, dan hajji ke Baitulloh.” Orang itu berkata: “Wahai Abu Abdurrochmaan apakah anda tidak mendengar apa yang difirmankan Allah dalam kitab-Nya:وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا فأصلحوا بينهما فإن بغت إحداهما ه..... (الحجرات: ى تفيء إلى أمر الل على األخرى فقاتلوا التي تبغي حت9(

Page 127: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Artinya: “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.....” (Q.S Al-Chujuroot: 9)

ى ال تكون فتنة..... (البقرة: )193وقاتلوهم حتArtinya: “Dan perangilah mereka sehingga tidak terjadi fitnah (kerusakan)…..” (Q.S Al-Baqoroh: 193)”

Ibnu Umar berkata: “Kami telah melakukannya pada masa Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan ketika itu Islam sedikit, dan orang-orang teruhji dalam memegang Agamanya. Ada yang terbunuh da nada yang disiksa. Sehingga Islam menjadi banyak, dan tidak lagi terjadi fitnah.” Orang itu berkata lagi: “Lalu apa pendapatmu tentang Ali dan ‘Utsmaan? Ibnu Umar berkata: “Adapun ‘Utsman maka ia telah dimaafkan oleh Allah, namun kalian tidak mau memaafkannya, adapun Ali maka ia adalah sepupu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan menantunya – lalu ia menunjuk dengan tangannya seraya berkata – itulah rumahnya yang mana kalian melihatnya.” Dalam riwayat lain: “Itulah puterinya yang mana kalian

melihatnya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy yakni pada riwayat yang pertama dan yang terakhir dan dalam bab tafsir, dan diriwayatkan oleh An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo dengan riwayat yang kedua, dan dalam Ad-Durrul Mantsuur riwayat tersebut dinisbatkan kepada Al-Bukhooriy dan juga kepada Abusy-Syaikh dan Ibnu Mardawaih.

Adapun yang dimaksud dengan fitnah Ibnuz Zubair adalah peperangan yang dilakukan oleh Abdulloh bin Az-Zubair melawan bani Mu’awiyah yang mana Ibnuz Zubair memegang kekholifahan secara merdeka (lepas dari kekuasaan anak-anak Mu’awiyah) yaitu di wilayah Makkah dan Madinah dan disekitarnya. Maka antara kedua pihak itu terjadi beberapa pertempuran yang menghantarkan kepada kekalahan Ibnuz Zubair dan terbunuhnya Ibnuz Zubair di tanah haram yang mulia, Makkah, di tangan Chajjaaj (bin Yusuf) Ats-Tsaqofiy yang melampaui batas yang telah terkenal. Dan adalah Abdulloh bin Umar teramsuk orang-orang yang tidak mau ikut campur dalam peperangan tersebut dan menghindarkan diri dari fitnah, maka ia didatangi oleh sebagian orang yang suka dengan fitnah dan pencelaan terhadap sahabat yang mana orang itu mencelanya karena ia mundur danorang itu menyuruh (atau mendorong) Ibnu Umar untuk berperang. Maka Ibnu Umar menjawab mereka dengan jawaban yang telah tersebut di atas dan ia memberitahu mereka bahwasanya mereka telah berusaha mengobarkan fitnah dan berperang demi kekuasaan dan kepemimpinan. Tidak seperti pada masa Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan apara sahabat beliau terdahulu.

Dalam hadits tersebut terdapat keutamaan dua orang Kholifah yaitu sayyidina Ali dan sayyidina ‘Utsmaan – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – dan telah tersebut keutamaan keduanya dalam kitab

Page 128: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

khusus tentang keutamaan para sahabat. Adapun ayat yang mulia menunjukkan atas wajibnya memerangi orang-orang musyrik khususnya para penyembah berhala dan orang-orang yang tidak beragama sehingga tidak tersisa fitnah (kerusakan) kekafiran, dan agama (atau penyembahan) secara murni dan keseluruhan menjadi hanya milik Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung yang mana tidak bersekutu seorang pun padanya. Dan ayat tersebut termasuk ayat yang muchkam (yang tidak terkena naskh) dan tetap di amalkan hingga hari kiamat.

Dan sunnguh telah dating riwayat dalm sahih Muslim dari beliau – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – yaitu: “berperanglah kalian di jalan Allah, dan perangilah orang-orang yang ingkar kepada Allah….” Sedangkan dalam suatu hadits yang mutawatir disebutkan: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka semua berkata: “Tiada Tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah….” Dan dikecualikan dari keumuman hadits tersebut para ahli kitab, maka mereka diperangi sehingga membayar jizyah (pajak sebagai tanda ketundukan kepada pemerintah Islam) dan kemudian mereka dibiarkan dalam agama mereka.

@Bulan haram (bulan-bulan yang dimuliakan, yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Chijjah, Mucharrom, dan Rojab) 2: 194

]2.194 [Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum kisas. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwaهر الحرام والحرمات قصاص فمن اعتدى عليكم هر الحرام بالش الشه مع ه واعلموا أن الل قوا الل فاعتدوا عليه بمثل ما اعتدى عليكم وات

قين ( )194المتالحرام الشه�ر

Yang dimaksud bulan haram pada ayat di atas adalah Bulan Dzulqo’dah tahun ketujuh hijrah yang mana pada tahun atau bulan itu Rasul masuk kedalam kota Makkah (untuk berumaroh)

الحرام بالشه�ر(Sebagai ganti bulan harom yang lain )yakni bulan Dzul Qo’dah tahun keenam

hijrah yang mana padanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimphakan salawat dan salam atas beliau – melakukan umroh Chudaybiah, dan orang-orang musyrikin mencegah beliau untuk masuk ke Baitulloh.وال�حرماتChurumaat adalah bentuk jama’ dari churmah, yaitu kehormatan Bulan haram, tanah haram dan juga ihrom.قصاصImbalan Allah untuk nabi-Nya dengan mengambil Qishas (denda) dari orang-orang musyrik dengan cara Allah memasukkan mereka (kaum muslimin) ke kota Mekah pada tahun ketujuh ketika mereka tidak bisa masuk pada tahun keenam.

Page 129: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya –ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tidaklah berperang pada bulan haram kecuali apabila beliau diperangi atau orang-orang kafir memerangi (menyerang) lalu jika bulan haram itu dating, beliau berdiam diri di Madinah (tidak berperang) sehingga keluar (selesai) bulan haram tersebut.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang sahih.

Adapun bulan-bulan haram adalah Dzul Qo’dah, Dzul Chijjah, Muharram, dan Rojab, yang mana Allah mengharamkan padanya segala kezaliman dan peperangan dan Dia memerintahkan untuk mengormatinya. Hal itu telah terkenal meskipun pada masa jahiliah, meskipun mereka melakukan An-Nasii’ (pengunduran bulan haram dari waktu yang seharusnya). Dan adalah Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – menghormatinya, mengangungkannya, dan menyuruh untuk menjaganya. Oleh karenya beliau tidak pernah berperang pada bulan-bulan itu sehingga selesai bulan tersebut kecuali apabila beliau diperangi. Sehingga ketika beliau berada di Chudaibiyyah dan beliau mengutus ‘Utsman bin ‘Affaan – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – sebagai utusan (duta) dan samapai berita bahwasanya ia telah dibunuh, maka beliau menyerukan kepada para sahabat untuk berbai’at sebagai persiapan perang meskipun ketika itu beliau sedang berada di bulan haram. Lalu ketika datang kabar tentang keselamatan ‘Utsman maka beliau melakukan perdamaian dengan mereka (orang-orang Quraisy). Lalu mereka pun mensyaratkan agar neliau dan para sahabat kembali pulang pada tahun itu dan boleh kembali lagi ke Makkah (untuk berumroh) pada tahun akan dating. Maka beliau dan kaum muslimin mengikuti syarat itu. Maka berumrohlah beliau pada tahun berikutnya yaitu pada bulan Dzul Qo’dah seperti tahun sebelumnya. maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan: “Bulan haram dengan bulan haram…..dst” (yakni ayat 194 di atas) maknanya bulan haram yang mana kamu dapat memasuki kota Makkah adalah sebagai ganti bulan haram yang mana engkau terhalang padanya dari memasuki Makkah.

Lihatlah: Ad-Durrul Mantsuur dan Ibnu Abi Chaatim.

Dikatakan (tentang makna ayat itu): “Apabila mereka memerangi kalian di bulan haram maka perangilah juga di bulan haram itu (yakni balaslah serangan mereka itu meskipun mereka menyerang di bulan haram), dan sebagaimana mereka merusak kehormatan bulan haram tersebut dan menghalalkan darah kalian, maka perbuat lah kepada mereka seperti itu pula.” Dan itulah yang sesuai dengan petunjuk baginda – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan hadits dalam bab ini.

@Jadilah orang yang selalu berbuat baik untuk memperoleh kecintaan Allah 2: 195

Page 130: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.195 [Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baikه هلكة وأحسنوا إن الل ه وال تلقوا بأيديكم إلى الت وأنفقوا في سبيل الل

)195يحب المحسنين (الته�لكةSeseorang menahan harta dan jiwanya untuk jihad di jalan Allah. Sebagian lagi mengatakan bahwa itua adalah seorang yang terjerumus kepada dosa besar lalu ia mengatakan: “Allah tidak akan mengampuni saya” atau “Tidak ada kesempatan bertaubat untuk saya” maka ia melemparkan dirinya dengan tangannya sendiri kepada keputus-asaan dari rahmat Allah. Dan dalam maslah ini ada perbedaan pendapat.

Diriwayatkan dari Chudzayfah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Ayat:

هلكة ه وال تلقوا بأيديكم إلى الت وأنفقوا في سبيل اللturun berkenaan dengan infaq (di jalan Allah)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir.

Dan diriwayatkan dari Aslam bin ‘Imroon – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – ia berkata: “Suatu kali kami sedang berada di kota Rum maka keluarlah sebuah barisan tentara yang sangat besar yaitu tentara Rum (yakni Romawi, yang dimaksud adalah Romawi Timur yaitu kawaan negeri Syam, atau Palestina dan sekitarnya) maka keluarlah tentara dari kaum muslimin yang jumlahnya sama banyak atau lebih banyak, dan yang memimpin barisan kaum muslimin dari Mesir adalah ‘Uqbah bin ‘Aamir dan yang memimpin satu kelompok lagi adalah Fadhoolah bin ‘Ubaid. Maka seorang dari kaum muslimin tiba-tiba melesat ke arah pasukan Rum sehingga masuk ke tengah-tengah mereka, maka orang-orang muslim pun berterika: “Subachaanalloh, ia melemparkan dirinya sendiri kepada kebinasaan.” Lalu bangkitlah Abu Ayyuub Al-Anshooriy dan ia berkata: “Wahai manusia, sesungguhnya kalian menta’wilkan ayat ini seperti itu, padahal ayat ini turun berkenaan dengan kami kaum Anshoor. Ketika Allah memuliakan Islam dan telah banyak penolong (pembelanya), maka kami pun saling berkata satu sama lain tanpa didengar oleh Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – kami berkata: “Sesungguhnya harta kita telah hilang (habis, yakni untuk berjihad) dan sesungguhnya Allah telah memenangkan Islam dan telah menjadi banyak para pembelanya. Seandainya saja kita kembali kepada harta kita dan memperbaiki apa yang telah hilang darinya. Lalu Allah Yang Maha Suci dan Maha Luhur menurunkan atas Nabi-Nya untuk menjawab apa yang telah kami katakan itu:

ه سبيل في وأنفقوا الل هلكة إلى بأيديكم تلقوا وال التArtinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah

kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”..…,

Page 131: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Yang dimaksud dengan tahlukah (kebinasaan) adalah kami mengurusi harta kami serta memperbaikinya dan meninggalkan jihad.Maka senantiasa Abu Ayyub tegak (berpindah dari satu negeri ke negeri yang lain) untuk berjihad di jalan Allah sehingga (ia wafat dan) dimakamkan di negeri Rum (yakni di kota Istambul, Turki, hingga sekarang makam beliau di sana, semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya).

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud dalam bab jihad, At-Turmudziy dalam bab tafsir, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Chibbaan dalam Al-Mawaarid, dan juga oleh Al-Chaakim; di hasankan dan disahihkan oleh At-Turmudziy serta disahihkan pula oleh Al-Chaakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy.

Hadits ini, seperti pendahulunya, juga menjelaskan bahwa sebab turunnya ayat yang mulia ini adalah meninggalkan infak dan jihad di jalan Allah dan bahwasanya itulah yangb di maksud dengan mereka melemparkan tangan (yakni diri) mereka sendiri kepada kebinasaan. Sebab meninggalkan yang tersebut, menyebabkan menyerangnya musuh kepada kaum muslimin, dan kemenangan mereka atas kaum muslimin serta kalahnya kaum muslimin di hadapan mereka, sebagaimana yang terjadi dalam era-era (masa) belakangan ini. Dan sebagian ulama mengambil dari hadits Abu Ayyuub di atas dasar hukum tentang operasi kesyahidan (bom syahid, dan semacamnya) untuk melawan para musuh Islam, dan hal itu didukung dengan banyak dalil baik sunnah (hadits) maupun atsar sahabat.

@Manasik Hajji (tatacara pelaksanaan ibadah hajji) 2: 196 - 203

]2.196 [Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah)

Page 132: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidilharam (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nyaه فإن أحصرتم فما استيسر من الهدي وال وأتموا الحج والعمرة لله فمن كان منكم مريضا أو به ى يبلغ الهدي محل تحلقوا رءوسكم حتع أسه ففدية من صيام أو صدقة أو نسك فإذا أمنتم فمن تمت أذى من ر ام م يجد فصيام ثالثة أي بالعمرة إلى الحج فما استيسر من الهدي فمن لم يكن أهله في الحج وسبعة إذا رجعتم تلك عشرة كاملة ذلك لمن له شديد العقاب ( ه واعلموا أن الل قوا الل حاضري المسجد الحرام وات196(

أح�صر�تم� فإن�Kalian dicegah dan diboikot dari pekerjaan umroh atau hajji dan disegah dari masuk ke Baitulloh yang mulia. (kata uchshirtum terambil dari kata ichshoor) Makna ichshoor dalam perkataan orang-orang Arab: mencegah penyebab dari suatu penyakit atau semacamnya.

الهد�ي من اس�تي�سر فماBinatang sembelihan. Yakni antara kambing hingga unta. Kata hadyu adalah bentuk jama’ sedangkan mufrodnya adalah hadyah, yaitu apa-apa yang dipersembahkan (atau dikurbankan) karena Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung seperti hadiah yang diberikan oleh seseorang kepada temannya untuk menambah keakraban dengan itu kepadanya.محلهSehingga binatang sembelihannya sampai ditempat untuk memakannya, dan untuk diambil manfaatnya ditempat penyembelihannya (yakni di tanah haram).

أذى به أو�Segala apa yang mengganggunya dikepalanya berupa serangga atau semacamnya. (yang dimaksud di sni adalah kutu atau sebangsanya)

نسك أو� صدقة أو� صيام من ففد�ية رأ�سه منأمنتم� فإذا

(jika kalian merasa aman )dari ketakutan atau kalian bebas dari penyakitتمتع فمن

Tamattu’ di sini adalah seseorang berihram hajji lalu ia terkepung oleh musuh, atau terhalang oleh penyait atau sesuatu perkara lain sehingga ia kehilangan kesempata hari-hari untuk melakukan ibadah hajji (sedang ia sudah berihram) maka ia jadikan iharamnya itu sebagai ihram umroh lalu (setela ia sempurnakan ihram umrahnya itu dan ia bertachallul maka) ia boleh menikmati kehalalannya (yakni ia lepas dari hal-hal yang dilarang dalam ihram) hingga tahun depan kemudian ia berhajji dan mempersembahkan hadyu maka inilah yang dimaksud dengan bertamattu’ (bersenang-senang dengan status halalnya ia dari ihram hajjinya) hingga menunaikan hajji pada tahun berikutnya.

Diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh masuk kepada – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – Dhobaa’ah binti Az-Zubair bin Abdil Muththolib lalu ia berkata: “Ya Rasululloh, sesungguhnya aku ingin berhajji namun aku sakit.” Lalu Rasul bersabda: “Berhajjilah engkau dan syaratkanlah: “(Ya Allah)

Sesungguhnya tempat halalku adalah dimana Engkau menahanku”.

Page 133: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab nikah, Muslim dalam bab hajji, dan hadits yang senada juga diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas oleh Ahmad dan Muslim.

Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – terkepung (yakni tertahan dari melanjutkan amal umrohnya ketika tahun terjadinya perjanjian Chudaibiah) maka beliau mencukur rambut beliau dan mengumpuli isteri beliau dan menyembelih hewan sembelihan beliau

hingga beliau berumroh pada tahun berikutnya”.

Hadits ini diriwayatka oleh Al-Bukhooriy dalam masalah ichshoor (terkepung) dalam bab hajji.

Dan diriwayatkan dari Al-Miswar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – menyembelih (hewan kurban hajji beliau) sebelum mencukur rambut dan memerintahkan para sahabat untuk melakukan hal itu.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab hajji.

Umunya para ahli tafsir berpendapat bahwa ayat ini turun dalam masa ‘Umroh Chudaibiyyah yang mana orang-orang kafir Quraisy mencegah Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – untuk masuk ke Makkah maka beliau menyembelih hewan kurbannya dan mencukur (rambut) kepalanya lalu beliau menyuruh para sahabatnya dengan hal itu. Lalu terjadilah perdamaian antara beliau dan kaum musyrikin. Maka sepakat para ulama, bahwsanya siapa saja yang terkepung (terhalang dari menyempurnakan ihrom hajji atau umrohnya) maka ia hendaklah bertahallul, menyembelih hewan kurban dan mencukur rambutnya. Dan sebagian kelompok para ulama mengelompokkan pula segala halanga yang dapat menghalangi seseorang untuk menyempurnakan amal hajjinya seperti sakit, banjir, api (kebakaran), dan gangguan hewan, ke dalam hukum terhalangnya seseorang karena musuh. Terutama apabila sejak pertama ia mensyaratkannya seperti pada hadits Dhobaa’ah yang telah terse but di atas.

Diriwayatkan dari Abdillah bin Ma’qil – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – ia berkata: “Aku duduk di dekat Ka’b bin ‘Ujroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – di masjid ini – yakni masjid Kufah – maka aku menanyainya tentang pembayaran fidyah (pada ibadah hajji sebagai ganti) dari puasa. Maka ia berkata: “Aku dibawa menghadap kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – sedangkan kutu berjatuhan di wajahku. Lalu beliau bersabda: “Aku tidak menduga bahwasanya kesulitan telah sampai padamu dalam batas seperti ini. Apakah engkau tidak mendapati (memiliki) seekor kambing?” Aku berkata: “Tidak.” Beliau bersabda: “Berpuasalah tiga hari, atau berilah makan kepada enam orang

Page 134: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

fakir miskin, untuk setiap satu orang miskin setengah shoo’ (setengah gantang, yaitu sekitar 1 ¼ atau satu setengah kilogram) dari makanan pokok, dan cukurlah rambutmu.” Maka turunlah ayat itu untukku secara khusus dan ia juga berlaku bagi kalian secara umum.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhooriy dalam bab hajji dan bab tafsir serta di ebberapa tempat lain, juga oleh Muslim dalam bab hajji, At-Turmudziy dalam bab tafsir, Abu Daawuud, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Mujtabaa dan Al-Kubroo, dan juga oleh Ibnu Maajah.

Hadits tersebut dating sebagai penjelas bagi ayat yang turun karena sebab Ka’b. itu menunjukkan bahwa seorang yangs edang berihrom (hajji atau umroh) jika ia sanngat memerlukan (terpaksa) untuk menggunting rambutnya atau padanya terdapat penyakit, atau terdapat keperluan mendesak maka boleh baginya untuk mengerjakan apa yang dilarang dalam ihrom, kemudian ia harus membayar denda (fidyah) baik itu berpuasa tiga hari atau memberi makan enam orang fakir miskin atau menyembelih seekor kambing yang mana ia sedekahkan dagingnya. Dan pembicaraan tentang masalah ini telah sangat lengkap dalam bab hajji.

Diriwayatkan dari ‘Imroon bin Chushoin – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Turun ayat tentang mut’ah (yakni hajji tamattu’) dalam kitab Allah Yang Maha Luhur (yaitu Al-Qur’an) lalu kami mengerjakannya bersama dengan Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan tidak turun satu ayat Al-Qur’an pun yang mengharamkannya dan melaranganya sehingga wafatlah Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – barulah seorang ada yang berpendapat dengan pendapatnya (atahu ijtihadnya,

yakni Umar bin Al-Khoththoob)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dan selainnya, Muslim dalam bab Hajji, dan An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo.

Yang dimaksud mut’ah di sini adalah hajji tamattu’ yaitu mendahulukan ‘umroh dan bertahallul dari umroh kemudian berhajji pada tahun itu juga, dan Allah Yang Maha Luhur telah mengabarkannya dalam ayat ini sebagai pensyari’atan bagi para hamba-Nya, dan Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – memerintahkan untuk melakukannya kepada setiap orang yang tidak membawa hewan sembelihan dari kalangan para sahaba beliau, dan beliau sendiri berkeinginan untuk melaksanakannya. Dan hadits kesyari;atan hajji tamattu’ ini adalah mutawatir maka hendaknya untu mendapat kesimpulan dalam masalah ini para pembaca merujuk kepada kitab Itmaamul Minnah karya penulis. Dan barangsiapa berihram dengan hajji tamattu’ maka wajib baginya menyembelih hewan kurban, maka bagi siapa saja yang tidak mampu karena tidak mendapatkan hewan kurban atau tidak memiliki harganya, maka hendaknya ia berpuasa tiga hari sebelum ‘Arofah dan tujuh hari setelah ia pulang kembali ke tanah airnya.

Page 135: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.197) [Musim (haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakalالحج أشهر معلومات فمن فرض فيهن الحج فال رفث وال فسوق وال اد ه وتزودوا فإن خير الز جدال في الحج وما تفعلوا من خير يعلمه الل

قون يا أولي األلباب ( قوى وات )197التفرض فمن

Mewajibkan dirinya untuk melaksanakan ibadah hajiرفث فال

Berbuat keji. Kata rofats dalam tempat ini bermakna: berhubugan suami isteri atau menyebut-nyebut tentang perkata ima’ di dapan iateri apalagi wanita lain.

فسوق والFusuuq adalah maksiat-maksiat

جدال والSeseorang yang berdebat sehingga membuat marah saudaranya

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Tidak boleh berihrom hajji kecuali pada bulan-bulannya, sebab termasuk sunnah (yakni aturan) hajji adalah berihram

hajji pada bulan-bulan hajji”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Chuzaymah dengan sanad yang sahih, dan perkataan Sahabat: “Termasuk sunnah adalah ini dan itu” termsuk dalam hukum hadits marfuu’ menurut kebanyakan para ahli hadits.

Dan diriwayatkan dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bahwasanya beliau bersabda: “Tidak patut bagi seseorang untuk berihrom dengan ihrom hajji kecuali dalam

bulan-bulan hajji”.

Ibnu Katsiir menisbatkannya kepada Ibnu Mardawaih, dan ia berkata: “Sanadnya baik.” Akan tetapi Asy-Syaafi’iy dan Al-Bayhaqiy meriwayatkannya dari beberapa jalur dari Ibnu Juraij dari Ibnuz Zubair bahwasanya ia mendengar Jaabir bin Abdillah pernah ditanya: “Apakah seseorang boleh berihram hajji sebelum bulan-bulan hajji?” ia berkata: “Tidak.” Berkata Ibnu Katsiir: “Hadits mawquuf ini lebih sahih dan lebih kuat daripada hadits marfuu’. Maka ketika itu madzhab Sahabat dapat menjadi kuat dengan perkataan Ibnu ‘Abbaas: “Termasuk sunnah adalah

tidak boleh berihram hajji kecuali pada bulan-bulannya”.

Para ulama telah bersepakata bahwa bulan-bulan hajji dan waktu-waktunya adlaah bulan Syawwal, Dzul Qa’dah dan Dzul Chijjah yakni

Page 136: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

sepuluh hari dari bulan Dzul Chijjah. Dan itu telah dikeyahui di sisi seluruh manusia (sejak jama jahialiah) oleh karena itu Allah Yang Maha Luhur berfirman: asyhurum ma’luumaat (bulan-bulan yang telah diketahui). Dan hadits Ibnu ‘Abbaas dan Jaabir menunjukkan bahwa tidak sah ihram hajji sebelum waktunya. Dan telah terjadi perbedaan pendapat dalam masalah ini, namun pendapat yang sahih adalah tidak sah, karena bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah (Al-Hadits).

Diriwayatkan dari Abul ‘Aaliyah – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – ia berkata: “Dahuku saya berjalan bersama Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – sedang ia dalam keadaan berihram, dan ia melantunkan sebuah sya’ir di atas unta yang di antaranya berbunyi: “Dan mereka (para wanita) berjalan bersama kami tanpa bersuara” maka aku berkata: “Apakah engkau berbuat rofats (berkata-kata yang tidak layak) sedangkan engkau muhrim (tengah berihram)?” maka berkatalah Ibnu ‘Abbaas: “Rofats itu hanyalah yang

merujuk kepada wanita (yakni berkumpulnya antara suami isteri)”.Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Jariir, dan Al-Chaakim serta disahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz-Dzahabiy.

Dan diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Barangsiapa berhajji lalu ia tidak berbuat rofats dan tidak berbuat fasiq (kemasiatan) maka ia akan keluar dari dosanya seperti hari di mana ia dilahirkan oleh ibunya (yakni bersih) dalam riwayat lain: “Ia

kembali seperti hari”..…

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dan Muslim dan lainnya.

Yang dimaksud rofats dalam ayat dan hadits tersebut adalah jima’ (berkumpul suami-isteri) dan pembukaannya: baik itu pembicaraa, berpegangan / bersentuhan, ciuman, atau berpelukan dsb. Dan itu semua haram ketika dalam keadaan ihram menurut ijma’ (kesepakatan ulama) dan ayat tersebut dating dengan lafazh nafiy (berarti: tidak) namun bermakna nahiy (larangan, artinya: jangan) adapun perb uatan fasiq adalah perlakukan kemaksiatan di antaranya adalah: pencelaan, sebagaimana dating pada hadits sahih dari beliau – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – yaitu: “mencela orang mu’min adalah perbuata fasiq dan pembunuhannya (jika diikuti dengan anggapan bahwa itu halal) adalah sebuah kekafiran. Termasuk makna fasiq ini adalah berdebat dan

berbantah-bantahan dengan kawan perjalanan dan yang lainnya”.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – tentang firman Allah Yang Maha Luhur: “Dan berbekallah sebab sebaik-baiaknya bekal adalah ketaqwaan” ia berkata: “Dahulu ada sekelompok orang berhajji tanpa membawa bekal maka turunlah ayat tersebut.” Menurut riwayat lain: “Dahlu sebagian penduduk Yaman berhajji namun tidak membawa bekal, dan mereka berkata: “Kami adalah

Page 137: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

orang-orang yang bertawakkal (berserah diri)” lalu ketika mereka telah sampai di Madinah mereka meminta-minta kepada orang”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab hajji, dan An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu jariir dan yang selian mereka.

Parab pakar ulama berpendapat bahwa tawakkal tidaklah sah jika dibarengi dengan meminta-minta, dan bahwsanya berbekal tidaklah meniadakan sifat tawakkal secara mutlak seperti sebab-sebab lain. Ini yang berhubungan dengan bekal materi, adapun bekal ruhani atau ukhrawi maka haruslah ia bawa yaitu ketaqwaan. Oleh karenya Dia berfirman: “Sebab sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketaqwaan” dan itulah sebab masuknya seorang ke dalam surge. Maka bertawakkal (berserah diri) dalam memasuki surga tanpa amal maka itu merupakan angan-angan bahkan termasuk kebodohan dan kedunguan.

]2.198 [Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesatكم فإذا أفضتم من عرفات ب ليس عليكم جناح أن تبتغوا فضال من ره عند المشعر الحرام واذكروه كما هداكم وإن كنتم من فاذكروا الل

ين ( )198قبله لمن الضالجناحdosaأفض�تم�Kalian kembali ketempat dimana kalian memulaiالمش�عرTempat yang telah ditentukan. Dalam masalah penafsirannya terdapat perbedaan pendapat.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Dahulu ‘Ukaazh (pasar di antara Thoif dan Nakhlah), Majannah (pasar di Marrozh Zhohroon), dan Dzul Majaaz (pasar di dekat ‘Arofah) adalah pasar-pasar pada masa jahiliah (di sekitar Makkah), maka (setelah datang Islam) kaum muslimin merasa berdosa jika mereka berdagang pada saat musim hajji, mak turunlah: “Tidak ada dosa

bagai kalian untuk mencari karunia……” di musim-misim hajji”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab hajji dan bab tafsir, juga oleh Ibnu Jariir dan Al-Chaakim, sedangkan Ibnu Katsiir menisbatkan hadits ini kepada riwayat Abdurrozzaaq dan Sa’iid bin Manshuur.

Dan diriwayatkan pula dari Abu Umaamah At-Taymiy, ia berkata: “Aku berkata kepada Ibnu Umar: “Sesungguhnya kami adlaah sekelompok orang yang berdagang (yakni ketika musim hajji), maka apakah kami

Page 138: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

nedapatkan hajji juga?” Ibnu Umar: “Tidakkah kalian bertawaf di Baitulloh, kalian mendatangi ‘Arofah (untuk wukuf), kalian melempar jumroh, dan kalian mencukur rambut kalian?” Kami berkata: “Ya.” Ibnu Umar berkata: “Telah datang seorang lelaki kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – sedangkan ia bertanya tentang apa yang engkau tanyakan kepadaku itu maka beliau tidak tahu apa yang harus beliua katakana kepadanya hingga Jibril – semoga salam tetap atasnya – turun membawa ayat ini: “Tidaklah berdosa atas kalian, jika kalian mencari karunia dari Tuhan kalian…..” maka Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Kalian adalah orang-orang

yang berhajji (yakni sah hajjinya walaupun mereka berdagang)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daawud dalam bab hajji, juga oleh Ibnu Jariir, Al-Chaakim, Al-Bayhaqiy dalam Al-Kubroo dengan sanad yang shaih, dan disahihkan oleh Al-Chaakim serta disetujui oleh Adz-Dzahabiy. Dahulu orang-orang jahiliah bedagang di pasar-pasar ini pada musim hajji, dan mereka meminum khomr dan berbuat maksiat serta saling berbangga-bangga, dan terkadang mereka menghabiskan waktu demikian beberapa bulan sebelum musim hajji. Lalu ketika Islam datang dan memberi tahu tentang buruknya apa yang mereka lakukan di pasar-pasar tersebut, maka mereka takut jikalau terjerumus kepada dosa apabila mereka berdagang pada pasar-pasar tadi selama musim hajji. Maka Allah Yang maha Mulia dan Maha Agung pun mengangkat kesulitan itu dari mereka dan Dia memperbolehkan mereka untuk mencari keuntungan dan karunia (rezqi) dengan berdagang selama mereka menunaikan manasik hajjinya dengan sempurna menurut tatacara yang lengkap. Oleh karena itu beliau mengatakan kepada orang yang bertanya

tentang jual-beli dalam ibadah hajji: “kalian benar-benar jama’ah hajji”.

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Ya’mur Ad-Diiliy – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Hajji itu ‘Arofah – tiga kali – oleh karenanya barangsiapa yang mendapati (wukuf) ‘Arofah sebelum terbit fajar maka ia telah mendapati (hajji)…..” hadits ini akan dating secara lengkap.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy, dan Ibnu Maajah, dengan sanad yang sahih.

Dan diriwayatkan dari ‘Urwah bin Mudhorris – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya –ia berkata: “Aku datang kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – di Muzdalifah yang mana beliau keluar hendak sholat, lalu aku berkata: “Wahai Rasululloh, sesungguhnya aklu datang dari Gunung Thoyy, aku telah menjemukan hewan tunggangan dan memayahkan diriku, demi Allah tidaklah aku meninggalkan satu gunung pun kecuali aku berhenti di situ, maka apakah sah hajjiku?” lalu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Barangsiapa yang menyaksikan sholat kami ini lalu

Page 139: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

wukuf bersama kami sehingga kami bertolak, dan ia telah wukuf sebelum itu di ‘Arofah baik malam atau siang harinya maka ia telah sempurna

hajjinya dan mtelah menyelesaikan manasiknya (ibadahnya)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy, dan Ibnu Maajah, dengan sanad yang sahih.

Dan diriwayatkan dari Jubair bin mUth’im – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – beliau bersabda: “Setiap tempat di ‘Arofah adalah tempat (yang sah) untuk wukuf, dan menjauhlah dari lembah ‘Arofah (atau, dalam riwayat lain, lembah ‘Uronah, sebab ia bukan tempat wukuf). Dan semua area muzdalifah adalah tempat wukuf (yakni mabiit atau bermalam), dan menjauhlah dari lembah Muchassir (sebab ia bukan tempat untuk mabiit), dan semua jalan-jalan atau area

(atanah haram) Makkah adalah tempat menyembelih kurban”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan tidaklah mengapa keterputusan hadits rantai periwayatan hadits ini sebagaimana yang dikatakan. Sebab hadits ini sahih karena terdapat hadits-hadits lain yang mendukungnya.

Sedangakan dalam hadits Jaabir yang panjang tentang penjelasan ibadah hajji dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bahwasanya beliau bersabda: “Aku berwukuf di sini (di tempatku ini) sedangkan padang ‘Arofah semuanya adalah tempat wukuf, dan aku bermalam di sini sedangkan Jam’ (yakni

Muzdalifah) semuanya adalah tempat wukuf”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam bab hajji.

Wukuf di ‘Arofah merupakan rukun yang paling terbesar di antara rukun-rukun hajji. Oleh karena itu, barangsiapa yang luput dari ‘Arofah maka hajjinya batal (tidak sah) secara kesepakatan ulama. Dan sah wukuf di sana baik siang ataupun malam sebagaimana hadits ‘Urwah yang tersebut di atas. Namun sunnahnya adalah mengumpulkan antara siang dan sedikit bagian dari malam sebagaimana dilakukan oleh Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – sebab beliau tetap di ‘Arofah hingga terbenam matahari. Kemudian beliau bertolka menuju ke Muzdalifah atau disebut juga Jam’ atau Al-Masy’aril Charoom, dan beliau sholat di sana maghrib dan isya’ secara jama’ dan qodhor dengan satu adzaan dan dua iqoomah. Kemudian beliau tidur hingga terbit fajar lalu beliau sholat subuh. Kemudian menghadap qiblat, lalu beliau terus berdoa hingga (matahari) agak terang kemudian beliau bertolak meninggalkan muzdalifah sebelum matahari terbit. Sebagaimana dating keterangannya pada sifat hajji beliau dalam sahih Muslim.

Dan mengingat Allah di Al-Masy’aril Charoom termasuk sholat maghrib dan isya’ serta sholat subuh dan doa setelahnya. Para ulama salaf berbeda tentang mabit di Muzdalifah, sebagian mengatakan bahwa itu rukun Hajji, sebagian lain berpendapat: itu termasuk wajib hajji yang

Page 140: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dapat ditambal dengan pembayaran dam (denda), sebagian lain mengatakan bahwa itu sunnah, sedangkan menurunkan perbekalan di sana (yakni beristirahat sebentar di sana) adalah wajib. Dan yang kami pilih adalah pendapat yang pertama karena kuatnya dalilnya. Walloohu a’lam.

]2.199 [Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangحيم ( ه غفور ر ه إن الل اس واستغفروا الل ثم أفيضوا من حيث أفاض الن199(

Diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Adalah Quraisy dan orang yang mengikuti agama mereka, mereka semua berwukuf di Muzdalifah (bukan di ‘Arofah) dan mereka disebut chumus, sedangkan orang-orang Arab lainnya berwukuf di ‘Arofah. Kemudian setelah datang Islam Allah memerintahkan Nabi-Nya – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – untuk mendatangi ‘Arofah kemudian wukuf di sana, kemudian bertolak (ke Muzdalifah) dari sana. Oleh karena itu Allah Yang Maha Luhur berfirman:اس ثم أفيضوا من حيث أفاض النArtinya: Kemudian bertolaklah kalian dari tempat bertolaknya orang-orang banyak…..(Q.S Al-Baqoroh: 199)

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, Muslim, Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Mujtabaa, Ibnu Chibbaan dalam Al-Mawaarid semuanya dalam bab hajji, dan juga diriwayatkan An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo.

Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Laki-laki thowaf di Baitulloh selama ia halal (belum ichrom) sehingga ia ichrom hajji. Lalu apabila ia pergi ke ‘Arofah, maka siapa yang mampu untuk menyembelih hewan sembelihan daripada unta, atau sapi, atau kambing, maka hendaklah ia mengorbankan yang ia mampu dari hewan-hewan itu, yang mana yang ia mau. Hanya saja jika ia tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa tiga hari sebelum hari ‘Arofah, lalu jika hari yang terakhir dari tiga hari puasa itu adalah (jatuh pada) hari ‘Arofah maka tidak mengapa. Kemudian bertolaklah hingga wukuf di ‘Arofah dari sholat Ashar hingga (hari) menjadi gelap. Kemudian hendaklah ia bertolak dari ‘Arofah ke Jam’ ketika orang-orang bertolak, kemudian hendaklah ia mengingat Allah sebanyak-banyaknya atau memeprbanyak takbir dan tahlil sebelum datang waktu pagi (sebelum terbit matahari) kemudian bertolaklah, maka orang-orang ketika itu bertolak, dan Allah Yang Maha Luhur berfirman:حيم ( ه غفور ر ه إن الل اس واستغفروا الل ثم أفيضوا من حيث أفاض الن199(

Page 141: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Artinya: “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-Baqoroh: 199)Sehingga kalian melempar jumroh.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, dan ini termasuk hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy sendiri.

Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwasanya wuquf adalah di ‘Arofah, kemudian dari sana bertolak ke Muzdalifah bersama orang-orang sebagaimana dilakukan oleh orang-orang Arab sebelum Islam dalam rangka mengikuti Kholiilur Rochmaan (Nabi Ibrahim). Adalah Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – wukuf bersama mereka (sebelum turun ayat ini) berdasarkan ilham dari Allah, berbeda dengan yang dilakukan Quraisy dan orang-orang yang mengikuti agama mereka, yang mana mereka wukuf di Muzdalifah karena mereka tidak mau keluar dari batas tanah haram (sedangkan muzdalifah masih masuk kawasan tanah haram, adapun Arofah dekat dengan Muzdalifah namun sudah keluar dari kawasan haram Makkah). Maka ketika datang Islam, Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tidak menyamai Quraisy, yaitu beliau wukuf di ‘Arofah dan bertolak dari sana sebagai pelaksanaan perintah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung. Kemudian beliau menyalahi mereka juga untuk kedua kalinya yaitu dengann singgahnya beliau di Mina setelah dari Muzdalifah sebelum terbit matahari dari hari raya kurban.

@Kehidupan akhirat 2: 200 - 202]2.200 [Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah

hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhiratه كذكركم آباءكم أو أشد ذكرا فمن فإذا قضيتم مناسككم فاذكروا الل

نا آتنا في الدنيا وما له في اآلخرة من خالق ( اس من يقول رب )200النمناسككم�Kata manasik adalah bentuk jama’ dari mansak atau mansik dan ia adalah isim seperti halnya masyriq dan maghrib. Nasaka ar-rojulu yansiku naskan semakna dengan dzabacha (yadzbachu dzabchan) artiya menyembelih, yang dimaksdu di sini adalah menumpakan darah hewan kurban (sebagai dam / denda tamattu’ tadi)

خالق من�Kholaaq di sini semakna dengan nashiib artinya: bagian.

]2.201 [Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan

Page 142: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"

نا آتنا في الدنيا حسنة وفي اآلخرة حسنة وقنا ومنهم من يقول ربار ( )201عذاب الن

حسنة الدن�يا في آتنا(kebaikan di dunia ini maksudnya adalah )kesehatan atau keselamatan.

قناJauhkanlah dari kami

Diriwayatkan dari Qotadah – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – bahwasanya ia bertanya kepada Anas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – yaitu: “Doa apa yang sering dibaca oleh Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau? Anas berkata: “Doa yang sering dibaca oleh Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – adalah:

هم عذاب وقنا حسنة اآلخرة وفي حسنة الدنيا في آتنا اللار النArtinya: “Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di

akhirat dan lindungilah kami dari siksa api neraka”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dan dalam bab doa, Muslim dalam bab zikir dan doa, dan selain keduanya.

Ibnu Katsiir – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – berkata dalam tafsirnya: “Doa ini mengumpulkan segala kebaikan di dunia dan memalingkan segala keburukan, sebab sesungguhnya kebaikan di dunia meliputi segala tuntutan duniawi, seperti: kesehatan, rumah yang luas, isteri yang cantik, rezqi yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal yang salih, kendaraan yang nyaman, pujian yang baik. Adapun kebaikan akhirat maka yang paling tinggi adalah masuk surge, dan segala yang mengikutinya yaitu keamanan dari ketakutan yang dahsyat pada padang mahsyar, kemudahan hisab, dan seliannya berupa hal-hal akhirat yang baik, adapun keselamatan dari api neraka maka itu menuntut (penjagaan) di dunia daripada segala sebab-sebab yang memudahkannya berupa melakukan hal-hal yang diharamkan dan dosa, serta meninggalkan hala-hal yang

syubhat dan haram”.

]2.202 [Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya

ه سريع الحساب ( )202أولئك لهم نصيب مما كسبوا واللنصيبbagian

@Hajji 2: 203

Page 143: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.203 [Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nyaام معدودات فمن تعجل في يومين فال إثم عليه ومن ه في أي واذكروا اللكم إليه تحشرون ( ه واعلموا أن قوا الل قى وات تأخر فال إثم عليه لمن ات203(

مع�دودات أيام في الله واذ�كرواHari-hari Tasyriq (tiga hari setelah idul adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzul Chijjah)

Diriwayatkan dari Nubaysyah Al-Hudzaliy – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Hari-hari tasyriiq (11, 12, dan 13 Dzul Chijjah) adalah hari-hari

untuk makan, minum dan mengingat Allah”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan juga oleh Muslim dalam bab puasa, yaitu bab pengharaman puasa pada hari-hari tasyriiq.

Dan telah lalu hadits Abdurrahman bin Ya’mur Ad-Diiliy ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Haji itu ‘Arofah, Hajji itu ‘Arofah, hari-hari Mina itu ada tiga hari, siapa yang tergesa (ingan cepat meninggalkan Mina) sesudah dua hari maka tidak ada dosa baginya, dan barangsiapa yang ingin menunda (keberangkatannya dari dua hari itu) maka tidak ada dosa baginya, dan barangsiapa yang mendapati wuquf di

‘Arofah sebelum terbit fajar maka ia telah mendapati hajji”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan empat orang ahli hadits lainnya (yaitu: At-Turmudziy, An-Nasaa-iy, Abu Daawud dan Ibnu Maajah), dan telah terdahulu hadits ini secara ringkas sebelum dua ayat ini.

Hari-hari Tasyriiq adalah hari-hari Mina yaitu hari-hari yang terbilang (yakni hari –hari dimana para jama’ah hajji melontar jumroh di Mina, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Chijjah). Adapun firman Allah Yang Maha Luhur: “Faman ta’ajjala” [artinya: maka barangsiapa yang tergesa atau ingin cepat berangkat (meninggalkan Mina)] maknanya bahwasanya siapa saja yang melempar jumroh dalam dua hari (tanggal 11 dan 12) kemudian ia berangkat (meninggalkan Mina) dan bersegera maka tidak ada dosa baginya, dan barangsiapa yang melengkapi (melontar jumroh hingga) tiga hari maka tidak ada dosa pula baginya, dan itu merupakan sunnah (tradisi) yang sempurna yang dilakukan oleh Nabi – semoga Allah

Page 144: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dalam hajji beliau.

@Orang-orang munafiq dan pengrusak 2: 204 – 206

]2.204 [Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling kerasه على ما في اس من يعجبك قوله في الحياة الدنيا ويشهد الل ومن الن

)204قلبه وهو ألد الخصام (الخصام ألد

Yang keras perbantahannya atau pertengkarannya.

Diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Orang yang paling dibenci di sisi Allah adalah orang yang sengit pertengkarannya (atau

perbantahannya)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, bab perilaku zalim, dan bab hukum-hukum, dan juga oleh Muslim dalam bab ilmu, juga oleh At-Turmudziy dalam bab tafsir, dan oleh An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo dan Al-Mujtabaa.

Hadits tersbeut sangat jelas pada para pengacara dan begitu juga pada orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada ilmu yang suka berdebat dan berbantah-bantahan dalam maslaah-masalah khilafiah.

Padahal Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – telah bersabda: “Tidaklah tersesat sebuah kaum setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka diberi

kesenangan untuk berdebat”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan At-Turmudziy pada bab Tafsir dan disahihkan olehnya.

]2.205 [Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaanه ال سل والل ى سعى في األرض ليفسد فيها ويهلك الحرث والن وإذا تول

)205يحب الفساد (والنس�ل الحر�ث

Page 145: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Tanaman dan keturunan segala sesuatu. Sebagian lain mengatakan bahwa maknanya adalah: ia membunuhi ayah dan ibu mereka sehingga terputus keturunan keduanya.

]2.206 [Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknyaم ولبئس المهاد ( ة باإلثم فحسبه جهن ه أخذته العز ق الل وإذا قيل له ات206(فحس�بهMaknanya: Cukup baginya

@Allah itu Maha Lemah Lembut kepada para hamba-Nya 2: 207

]2.207 [Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nyaه رءوف بالعباد ( ه والل اس من يشري نفسه ابتغاء مرضات الل ومن الن207(يش�ريmenjual

@Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia 2: 208

]2.208 [Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimuيطان بعوا خطوات الش لم كافة وال تت ذين آمنوا ادخلوا في الس ها ال يا أي

ه لكم عدو مبين ( )208إنالسل�م في

Maknanya di sini adalah: Islam. Dan dalam hal ini juga terdapat perbedaan dalam maknanya.كافةSecara keseluruhan

@Orang-orang yang tidak beriman (kafir) setelah mereka beriman 2: 209 – 210

Page 146: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.209 [Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanaه عزيز حكيم ( نات فاعلموا أن الل فإن زللتم من بعد ما جاءتكم البي209(

زلل�تم فإن(zalaltum terambil dari kata az-zalal yang arti asalnya adalah kesalahan)

yang dimaksud di sini adalah kemusyrikan

]2.210 [Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusanه في ظلل من الغمام والمالئكة وقضي أن يأتيهم الل هل ينظرون إال

ه ترجع األمور ( )210األمر وإلى اللالغمام من ظلل في

Itu merupakan satu perkara dari beberapa perkara Allah yang agung, yang mana banyak perbedaan pendapat tentangnya,dan Dia Yang Maha Mulia lagi Maha Agung-lah Yang Maha mengetahuinya

@Tanda-tanda kebenaran yang jelas yang dikirim kepada bani Israil 2: 211

]2.211 [Tanyakanlah kepada Bani Israel: "Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka". Dan barang siapa yang menukar ni`mat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nyaه من بعد نة ومن يبدل نعمة الل سل بني إسرائيل كم آتيناهم من آية بي

ه شديد العقاب ( )211ما جاءته فإن الل

@Dunia ini di mata orang-orang kafir 2: 212]2.212 [Kehidupan dunia dijadikan indah dalam

pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas

Page 147: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

قوا ذين ات ذين آمنوا وال ذين كفروا الحياة الدنيا ويسخرون من ال ن لل زيه يرزق من يشاء بغير حساب ( )212فوقهم يوم القيامة والل

@Misi para nabi 2: 213]2.213 [Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah

timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurusرين ومنذرين وأنزل معهم ين مبش بي ه الن اس أمة واحدة فبعث الل كان الن اس فيما اختلفوا فيه وما اختلف فيه إال الكتاب بالحق ليحكم بين النذين آمنوا ه ال نات بغيا بينهم فهدى الل ذين أوتوه من بعد ما جاءتهم البي اله يهدي من يشاء إلى صراط لما اختلفوا فيه من الحق بإذنه والل

)213مستقيم (بغ�ياKedurhakaan dan permusuhan

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – tentang firman Allah Yang Maha Luhur:ذين آمنوا لما اختلفوا فيه ه ال فهدى اللMaka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman tentang hal yang mereka perselisihkan ituAbu Huroiroh berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Kita adalah ummat yang terakhir namun yang pertama pada hari kiamat. Kita adalah orang-orang yang pertama masuk surga pada hari kiamat, meskipun mereka diberi kitab sebelum kita dan kita diberikan kitab setelah mereka, maka kita ditunjuki oleh Allah dengan izin-Nya kepada kebenaran yang mereka perselisihkan. Maka hari ini (yakni hari jum’at) adalah yang diperselisihkan oleh mereka, lalu Allah memberi kita petunjuk kepadanya, maka manusia dalam hal ini menjadi pengikut kita. Sedangkan besok (yakni hari sabtu) untuk Yahudi dan besok lusa (hari

ahad atau minggu) untuk Nasrani”.

Page 148: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadist ini diriwayatkan oleh Abdurrozzaaq dalam bab tafsir, Ahmad, Al-Bukhooriy, Muslim, dan selian mereka dalam bab Jum’at akan tetapi tanpa menyebutkan ayatnya. Adapun penyebutan ayat ada pada riwayat Ibnu Jariir, Ibnu Abi Chaatim, dan juga Abdurrozzaaq dan sanadnya sahih.

Dalam hadits tersebut terdapat keutamaan ummat ini yang mana Allah memeberi mereka petunjuk untuk memilih hari Jum’at, sedangkan Yahudi dan Nasrani dipalingkan darinya.

Dan diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – adalah jika beliau bangun daripada malam hari beliau sholat, mengucapkan: “Ya Allah, wahai Tuhannya Jibril, Mikail, dan Isrofil, wahai Pencipta langit dan bumi, Wahai Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang menghukumi antara para hamba-Mu dalam hal-hal yang mereka berselisih tentangnya, tunjukilah aku kepada kebenaran dengan izinmu yang mana mereka berselisih tentangnya, sesungguhnya Engkau

menunjuki siapa saja yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan Muslim dalam bab sholat malam.

Dalam doa itu terdapat penukilan dari ayat yang mulia di atas. Dan itu teramsuk doa twajjuh dan pembuka sholat, maka hendaknya seorang muslim berdoa dengan doa itu sebab ia mengadung permintaan hidayah (petunjuk) kepada jalan yang lurus yang mana telah lama para hamba berselisih tentangnya.

@Cobaan dalam hidup ini 2: 214]2.214 [Apakah kamu mengira bahwa kamu akan

masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekatذين خلوا من قبلكم ة ولما يأتكم مثل ال أم حسبتم أن تدخلوا الجنذين آمنوا معه سول وال ى يقول الر اء وزلزلوا حت تهم البأساء والضر مس

ه قريب ( ه أال إن نصر الل )214متى نصر اللوزل�زلواKata zulziluu di sini maknanya (berguncang perasaannya)karena takut bukan karena gempa atau goncangan bumi.

@Para penerima sedekah 2: 215

Page 149: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.215 [Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinyaيسألونك ماذا ينفقون قل ما أنفقتم من خير فللوالدين واألقربين ه به عليم بيل وما تفعلوا من خير فإن الل واليتامى والمساكين وابن الس

)215(

@Negara Islam membela atau mempertahankan kaum muslimin 2: 216

]2.216 [Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahuiكم كم وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير ل كتب عليكم القتال وهو كره ل

ه يعلم وأنتم ال تعلمون ( كم والل وا شيئا وهو شر ل )216وعسى أن تحبلكم� كر�ه

Sesuatu yang tidak disukai

@Berperang pada bulan-bulan haram merupakan dosa besar 2: 217

]2.217 [Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia

Page 150: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnyaهر الحرام قتال فيه قل قتال فيه كبير وصد عن سبيل يسألونك عن الشه والفتنة ه وكفر به والمسجد الحرام وإخراج أهله منه أكبر عند الل اللى يردوكم عن دينكم إن أكبر من القتل وال يزالون يقاتلونكم حتاستطاعوا ومن يرتدد منكم عن دينه فيمت وهو كافر فأولئك حبطت ار هم فيها خالدون ( أعمالهم في الدنيا واآلخرة وأولئك أصحاب الن217(وصدmencegahير�تدد�kembaliحبطت�Batal dan hilang

@Kasih sayang Allah 2: 218]2.218 [Sesungguhnya orang-orang yang beriman,

orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangه أولئك يرجون ذين هاجروا وجاهدوا في سبيل الل ذين آمنوا وال إن ال

حيم ( ه غفور ر ه والل )218رحمة الل

@Minuman keras dan judi 2: 219]2.219 [Mereka bertanya kepadamu tentang khamar

dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikirاس وإثمهما يسألونك عن الخمر والميسر قل فيهما إثم كبير ومنافع للنه لكم ن الل فعهما ويسألونك ماذا ينفقون قل العفو كذلك يبي أكبر من ن

رون ( كم تتفك )219اآليات لعلوال�مي�سرBerjudi dengan segala sesuatu yang dibuat berjudi

العف�و قلApa-apa yang lebih dari (nafkah) keluargamu baik sedikit ataupun banyak

Diriwayatkan dari Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya ia berkata: “Ya Allah jelaskanlah kepada kamitentang khomr

Page 151: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

(minuman keras) dengan penjelasan yang melegakan.” Maka turunlah ayat ini dalam surat Al-Baqoroh:

)219يسألونك عن الخمر والميسر.....(البقرة: Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang khomr dan judi……” (Q.S Al-Baqoroh: 219) maka dipanggillah Umar dan dibacakan ayat tersebut, lalu ia berkata lagi: “Ya Allah jelaskanlah kepada kami tentang khomr dengan penjelasan yang melegakan.” Lalu turunlah ayat yang ada di surat An-Nisaa:’

ذين آمنوا ال تقربوا الصالة وأنتم سكارى..... (النساء: ها ال )43يا أيArtinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk,….” (Q.S An-Nisaa’: 43)Maka juru panggil Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – jika mengumandangkan iqomah untuk sholat, ia juga berseru: “Hendaklah tidak mendekati sholat seorangpun yang masih dalam keadaan mabuk.” Lalu dipanggillah Umar dan dibacakan ayat tersebut kepadanya, lalu ia berkata: “Ya Allah jelaskanlah kepada kami tentang khomr dengan sebuah penjelasan yang melegakan.” Maka turunlah ayat yang ada dalam surat Al-Maa-idah. Lalu dipanggillah Umar dan dibacakan ayat tersebut kepadanya, lalu ketika sampai pada firman-Nya:

)91.....فهل أنتم منتهون (المائدة: Artinya: “……maka apakah kalian berhenti.” (yakni hendaklah kalian berhenti) (Q.S Al-Maa-idah: 91)

Umar berkata: “Kami telah berhenti, kami telah berhenti”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud, At-Turmudziy dalam tafsir surat Al-Maa-idah, An-Nasaa-iy dalam bab minuman, Al-Chaakim, Al-Bayhaqiy dan selain mereka, di sahihkan oleh Al-Chaakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy, Ibnu Katsiir menukil dalam tafsirnya, juga Ibnu Chajar dalam Fatchul Baarii-nya bahwasanya Ali bin Al-Madiiniy dan At-Turmudziy mensahihkan hadits ini, dan untuk makna hadits ini terdapat dua hadits pendukung: yang satu adalah riwayat Abu Huroiroh yang diriwayatkan oleh Ahmad, dan yang kedua adalah dari Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Ath-Thoyaalisiy.

Adalah pengharaman khomr melewati tiga tahap sebagaimana dijelaskan oleh hadits di atas, dan hal itu karena memandang pengaruh yang sangat kuat pada orang-orang pada zaman itu dalam meminum khomr, maka itu menuntut hikmah ilahi untuk mengharamkannya secara bertahap, dan sehingga mereka betul-betul memperhatikan bahayanya secara akal dan secara social (kemasyarakatan), dan sehingga mereka semua menyaksikan apa akibat dari orang-orang yang meminumnya, sebagaimana nanti akan datang penjelasan tentang hal itu dalam surat Al-Maa-idah, insyaa Alloohu Ta’aalaa. Dalam ayat mulia di atas terdapat dalil bahwa sisi mafsadah (kerusakan) lebih didahulukan atas sisi maslahat (kebaikan atau kemanfaatan). Itu merupakan salah satu kaidah dari sekian banyak kaidah fiqih Islam, dan dasar dari dasar-dasar agama yang dibawa oleh Islam. Sebab syari’at terbangun atas dasar menarik manfaat dan menolak mudarat (mara bahaya), maka yang mana yang lebih unggul, maka ia didahulukan. Adapun manfaat khomr dan judi tidak dapat

Page 152: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mengalahkan mafsadahnya. Oleh karenanya Allah Yang Maha Luhur berfirman: “dan dosa atau bahaya keduanya (judi dan khomr) lebih besar

daripada manfaat keduanya”.

Adapun tentang firman Allah Yang Maha Luhur:كم ه لكم اآليات لعل ن الل ويسألونك ماذا ينفقون قل العفو كذلك يبي

رون (البقرة: )219تتفكArtinya: “Dan mereka bertanya kepada engkau (wahai Rasul) tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir. (Q.S Al-Baqoroh: 219)

Diriwayatkan dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia bersabda kepada seorang lelaki: “Mulailah dari dirimu sendiri, maka bersedekahlah untuknya, jika lebih maka untuk keluargamu, jika lebih dari yang untuk keluargamu, maka untuk kerabatmu, dan jika masih lebih apa yang engkau berikan kepada kerabatmu maka seperti ini dan seperti ini. (yakni untuk orang-orang lain)”

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam bab zakat, yakni dalam masalah memulai dalam hal nafkah dari diri sendiri kemudian keluarga.

Dan diriwayatkan dari Abu Umaamah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau jika mengeluarkan yang lebih maka itu lebih baik bagimu, dan jika engkau menahannya maka itu buruk bagimu, dan engkau tidak dicela karena hidup sederahana (mengambil dari hartamu itu yang mencukupi kebutuhan utamamu), dan mulailah (membagi kelebihan itu) dengan orang yang engkau tanggung (yakni keluargamu). Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan

dibawah”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim juga dalam bab zakat, dalam masalah tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.

Dalam dua hadits yang mulia terdapat penjelasan bagaimana seharusnya seseorang mengatur nafkah atau infaqnya yang mana hal itu ditanyakan oleh para sahabat, semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi mereka. Yaitu (yang dinfaqkan adalah) kelebihan yang lebih dari kebutuhan seseorang berupa nafkah-nafkah yang wajib. Dan dalam hadits Abu Umaamah terdapat penjelasan bahwa menahan harta tidak untuk sutau keperluan yang mendesak adalah suatu keburukan, dan bahwasanya tidak ada celaan atau cacian dalam segala yang dibutuhkan oleh seseorang daripada rezqi yang sangat diperlukannya (untuk kebutuhannya), yaitu yang disebut sebagar kesederhanaan, yakni yang mencukupi tanpa lebih atau kurang.

@Memelihara anak yatim dengan kasih sayang 2: 220

Page 153: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.220 [tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanaهم خير وإن في الدنيا واآلخرة ويسألونك عن اليتامى قل إصالح له ه يعلم المفسد من المصلح ولو شاء الل تخالطوهم فإخوانكم والل

ه عزيز حكيم ( )220ألعنتكم إن اللألع�نتكم�Sungguh akan membebani kalian dan menyempitkan kalian akan tetapi dengan keutamaan dan kasih sayang-Nya Allah melapangkan dan memudahkan

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Ketika turun ayat:

مال تقربوا وال اليتيم تي إال )152(األنعام: أحسن..... هي بالArtinya: “Dan janganlah kalian mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang paling baik……” (Q.S Al-An’aam: 152)Dan juga ayat:

ذين إن اليتامى أموال يأكلون ال ما ظلما بطونهم في يأكلون إن نارا وسيصلون : سعيرا (10النساء)

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara lalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)” (Q.S An-Nisaa’: 10)Maka mulailah orang-orang yang memiliki anak yatim, memisahkan makanan mereka dari makanan si Yatim, minuman mereka dari minuman si Yatim, sehingga apabila ada kelebihan makanan, mereka menyimpannya untuk si Yatim sehingga si Yatim itu memakannya atau (karena si Yatim tidak memakannya sehingga) makanan tersebut rusak. Maka hal tersebut memberatkan bagi mereka. Lalu mereka menyebutkan hal itu kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan:

هم خير.....(البقرة: )220.....ويسألونك عن اليتامى قل إصالح لArtinya: “…..dan mereka bertanya kepadamu tentang anak-anak yatim, katakanlah: “berbuat baik bagi mereka adalah sebuah kebaikan….” (Q.S Al-Baqoroh: 220)Maka mereka pun mencampurkan makanan mereka dengan makanan si Yatim dan minuman mereka dengan minuman si Yatim.

Page 154: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadits riwayat Abu Daawuud dalam bab wasiat, An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo, Ibnu Jariir, Ibnu Abi Chaatim, Al-Chaakim dan disahihkan olehnya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy, dan tidak mengapa adanya ‘Athoo’ bin As-Saa-ib dalam sanad (rentetan perawi) hadits tersebut sebab isi hadits tersebut telah disepakati oleh para ahli tafsir, dan datangnya keterangan tentang isi hadits tersebut dari para ahli tafsir dari kalangan sahabat dan tabi’in.

Adapun firman-Nya Yang Maha Luhur: “La-a’natakum”, (berasal dari kata) al-‘anat yang berarti kesulitan, maknanya: seandainya Allah Yang Maha Suci berkehendak maka Dia akan memasukkan kesulitan dan menyulitkan kalian dalam urusan anak-anak yatim, akan tetapi Dia Yang Maha Luhur memudahkan atas kalian dalam mencampur (harta) mereka dengan harta kalian.Dalam ayat yang mulia tersebut terdapat dalil bahwa melaksanakan atau mengurusi urusan anak-anak yatim haruslah dengan niat mencari kemaslahatan (kebaikan). Sebab perbuatan buruk (penganiayaan atau kezaliman) kepada anak Yatim dalam bentuk terhitung dalam jajaran dosa-dosa besar. Oleh karena itu Islam mendorong untuk berbuat baik bagi mereka dan menjaga hak-hak mereka, dan syari’at menjadikan seorang yang memelihara anak yatim bersama Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – di surge. Dan Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sebaik-baik rumah adalah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang dipelihara dengan baik, dan sejelek-jelek rumah adalah yang mana di dalamnya terdapat anak yatim yang dizalimi.

@Orang-orang yang diizinkan untuk dinikahi oleh seorang muslim 2: 221

]2.221 [Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaranى يؤمن وألمة مؤمنة خير من مشركة ولو وال تنكحوا المشركات حتى يؤمنوا ولعبد مؤمن خير من أعجبتكم وال تنكحوا المشركين حتة ه يدعو إلى الجن ار والل مشرك ولو أعجبكم أولئك يدعون إلى الن

رون ( هم يتذك اس لعل ن آياته للن )221والمغفرة بإذنه ويبي

Page 155: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

@Haidh 2: 222]2.222 [Mereka bertanya kepadamu tentang haid.

Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diriساء في المحيض وال ويسألونك عن المحيض قل هو أذى فاعتزلوا النه ه إن الل ى يطهرن فإذا تطهرن فأتوهن من حيث أمركم الل تقربوهن حت

وابين ويحب المتطهرين ( )222يحب التأذى هو قل�

Kotoran atau najisيط�هر�ن حتى

Sampai darah haid berhenti dari merekaتطهر�ن فإذا

Mandi (bersuci) dengan iar untuk melaksanakan sholatفأ�توهنLakukanlah hubungan suami istri pada mereka

الله أمركم حي�ث من�Dari segi yang Allah perbolehkan dan menghalalkannyaال�متطهري�ن

(orang-orang yang bersuci )dengan air (dari najis), sebagian lain mengatakan: orang-orang yang bersuci dari berbuat dosa, dan mnejaga dirinya agar tidak kembali kepadanya setelah ia bertaubat darinya.

Diriwayatkan dari Anas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Yahudi apabila seorang wanita dari mereka haidh di tengah-tengah mereka, mereka tidak akan makan bersamanya dan tidak akan mengumpulkannya di satu rumah. Lalu para sahabat Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bertanya kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – maka Allah Yang Maha Luhur menurunkan:ساء في المحيض..... ويسألونك عن المحيض قل هو أذى فاعتزلوا الن

)222(البقرة:Artinya: dan mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauh dari para wanita pada saat haidh…..” (Q.S Al-Baqoroh: 222)Lalu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Perbuatlah segala sesuatu (terhadap isteri) kecuali berkumpul (mengumpuli siteri di kubulnya).” Maka hal itu sampai kepada para Yahudi, lalu mereka pun berkata: “Orang laki-laki ini (yakni Rasul) ia tidak ingin meninggalkan

Page 156: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

urusan kita sedikit pun kecuali ia menyalahi kita dalam urusan tersebut.” Lalu datanglah Usaid bin Chudhoir dan ‘Abbaad bin Bisyr – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – lalu keduanya berkata: “Ya Rasululloh sesungguhnya Yahudi mengatakan ini dan itu maka kita tidak akan mengumpulkan mereka (para isteri dalam serumah).” maka berubahlah wajah Rasululloh– semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – sehingga kami menduga bahwasanya beliau telah menaruh kejengkelan kepada keduanya maka keduanya keluar lalu dayanglah hadiah berupa susu kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu diutuslah seorang kepada kedua orang itu lalu beliau menuangkan susu itu untuk keduanya maka barulah keduanya mengetahui bahwa beliau tidak menyimpan kejengkelan kepada

keduanya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Daawuud, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Mujatbaa dan dalam Al-Kubroo, juga oleh Ad-Daarimiy, Ibnu Maajah dan selainnya.

Dan hadits tersebut menunjukkan atas wajibnya menyalahi (tidak menyamai) Yahudi dalam urusan mereka yang khusus untuk mereka. Dan para ulama juga telah menyebutkan bahwa menyelahi orang-orang kafirtermasuk salah satu tujuan penting dari pengutusan penting. Dalam hadits itu terdapat kebolehan bersenang-senang dengan isteri meskipun ia haidh. Hanya saja yang tercegah adalah mengumpuli isteri di tempat keluarnya kotoran, yakni darah, ( di qubul) pada hari-hari haidh. Dan tidak ada perbedaan antara kaum muslimin tentang pengharaman mengumpuli wanita haidh pada masa siklus bulanannya.

Jika diperhatikan bahwa pertanyaan yang timbul berkenaan dengan haidh ini merupakan salah satu dari tujuh pertanyaan yang dating pada surat yang mulia ini, yaitu ayat-ayat yang telah lalu:

ة..... (البقرة: عن يسألونك )189األهلArtinya: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang bulan sabit.....” (Q.S Al-Baqoroh: 189)

خير من أنفقتم ما قل ينفقون ماذا يسألونك)215فللوالدين..... (البقرة:

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang apa yang mereka infaqkan, katakanlah: “Apa yang kalian infaqkan daripada kebaikan adalah untuk kedua orang tua……..” (Q.S Al-Baqoroh: 215)

)219والميسر..... (البقرة: الخمر عن يسألونكArtinya: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang khomr dan judi……” (Q.S Al-Baqoroh: 219)

)219العفو..... (البقرة: قل ينفقون ماذا .....ويسألونكArtinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang apa yang mereka infaqkan, katakanlah: “(Infaqkanlah) kelebihan (dari kebutuhan)”……

Page 157: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

هر عن يسألونك الش )217فيه..... (البقرة: قتال الحرامArtinya: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang bulan haram, tentang peperangan di dalamnya……” (Q.S Al-Baqoroh: 217)

خير..... (البقرة: لهم إصالح قل اليتامى عن ويسألونك220(

Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang anak-anak yatim, katakanlah: “Perbuatan baik kepada mereka adalah suatu kebaikan……” (Q.S Al-Baqoroh: 220)

)222المحيض..... (البقرة: عن ويسألونكArtinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang haidh………” (Q.S Al-Baqoroh: 222)Dan ini termasuk kekhususan-kekhususan surat ini, maka tidak akan didapati dalam surat lain pertanyaan-pertanyaan seperti ini dalam rangkaian seperti ini, maka hal ini menambah kekhususan surat ini.

@Hubungan suami-isteri 2: 223]2.223 [Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu

bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang berimanه قوا الل ى شئتم وقدموا ألنفسكم وات كم فأتوا حرثكم أن نساؤكم حرث ل

ر المؤمنين ( كم مالقوه وبش )223واعلموا أنلكم� حر�ث

Ladang anak-anak kalianشئ�تم� أنى

Maknanya adalah bagaimana saja yang engkau sukai dengan syarat tujuannya adalah ke qubul, dan kapan saja (kecuali selama ketika haidh dan nifas)

ألن�فسكم� وقدمو�ا(sipakanlah untuk diri kalian)yakni kebaikan

Diriwayatkan dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur merdihoinya – ia berkata: “Yahudi berkata: “Barangsiapa yang mendatangi (mengumpuli) isterinya dari arah belakang, maka anaknya akan lahir juling (matanya).” Lalu turunlah:ى شئتم كم فأتوا حرثكم أن نساؤكم حرث لArtinya: “Isteri-isteri kalian ibarat ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dari mana kalian kehendaki…..” (Q.S Al-Baqoroh: 223)

Hadist ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam tafsir, Muslim dalam bab nikah, At-Turmudziy dalam bab tafsir, Abu Daawuud, Ibnu Maajah, dan selainnya.

Page 158: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Dan diriwayatkan oleh Ummu Salamah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tentang firman Yang Maha Luhur:ى شئتم كم فأتوا حرثكم أن نساؤكم حرث لArtinya: “Isteri-isteri kalian ibarat ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dari mana kalian kehendaki…..” (Q.S Al-Baqoroh: 223)Yakni pada tempat yang satu (maksudnya adalah farji / qubul, atau kemaluan depan wanita)

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Datang Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur merdihoinya – kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu ia berkata: “Ya Rasululloh, aku telah celaka.” Rasul bersabda: “Apa yang membuatmu celaka?” Umar berkata: “Aku membalik (merubah posisi) isteriku.” (yakni ia mengumpuli isterinya dari arah belakang). Ibnu Abbas berkata: “Lalu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tidak menjawabnya sedikitpun sehingga Allah Yang Maha Luhur menurunkan atas Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – ayat ini:كم فأتوا حرثكم..... نساؤكم حرث لArtinya: “Isteri-isteri kalian ibarat ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dari mana kalian kehendaki…..” (Q.S Al-Baqoroh: 223)Yakni datangilah dari depan atau dari belakang tapi hati-hati terhadap lubang dubur dan ketika haidh (yakni jangan engkau kumpuli di lubang dubur dan di kala haidh)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Chibbaan, Al-Bayhaqiy dengan sanad yang sahih.

Dan diriwayatkan darinya (Ibnu ‘Abbaas) pula, ia berkata: “Ibnu Umar – semoga Allah mengampuninya – menyangka bahwasanya kampung ini dari kalangan kaum Anshoor –sedangkan mereka (dahulu) penyembah berhala – dan kampung itu dari kalangan Yahudi – sedangkan mereka adalah ahli kitab – mereka memandang bahwa ahli kitab memiliki keutamaan di atas mereka dari segi ilmu, maka mereka mengikuti banyak dari perbuat ahli kitab. Dan temasuk perbuatan ahli kitab adalah mereka mendatangi (yakni mengumpuli atau menggauli isteri) mereka secara menyamping, yaitu suatu kondisi di mana seorang wanita lebih tertutup (daerah qubulnya), maka penduduk kampung tersebut dari kalangan kaum Anshoor telah mengambil perbuatan seperti itu dari para ahli kitab tersebut. Sedangkan orang-orang Quraisy menggauli isterinya secara terlentang yang mana hal itu tidak dikenal (di kalangan wanita Anshoor), mereka bersenang-senang dengan isteri mereka baik dari arah depan, atau belakang atau secara terlentang. Lalu ketika orang-orang Muhajirin (dari kalangan Quraisy) hijrah ke Madinah, maka salah seorang lelaki dari mereka menikahi salah seorang wanita dari kalangan Anshoor. Maka si

Page 159: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

lelaki Quraisy itupun menggauli isterinya itu dengan cara mereka yang mana isterinya itu mengingkari (atau tidak menyukai) cara tersebut. Dan berkatalah isterinya itu: “Kami biasa didatangi (atau digauli) dari arah samping, maka perbuatlah seperti, jika tidak maka jauhilah aku.” Sehingga perkara mereka pun terangkat kepermukaan dan sampailah kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan:ى شئتم كم فأتوا حرثكم أن نساؤكم حرث لArtinya: “Isteri-isteri kalian ibarat ladang bagi kalian, maka datangilah ladang kalian dari mana kalian kehendaki…..” (Q.S Al-Baqoroh: 223)Yakni baik dari arah depan, belakang, atau pun terlentang, yang pasti yang dituju adalah tempat (kelahiran) anak (yakni farji atau qubul).

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud dalam bab nikah, Al-Chaakim dan disahihkan olehnya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy.

Diriwayatkan dari Naafi’ – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – ia berkata: “Adalah Ibnu Umar apabila membaca Al-Qur’an, ia tidak berbicara sehingga ia selesai darinya. Lalu suatu hari aku membaca surat Al-Baqoroh sehingga aku sampai pada satu tempat, ia berkata: “Apakah engkau tahu, tentang apa ayat ini diturunkan?” aku berkata: “Tidak.” I9a berkata: “Ia turun karena ini dan itu.” Kemudian ia berlalu.” Dalam riwayat lain: “Suatu hari aku membaca ayat ini:كم نساؤكم حرث لArtinya: “Isteri-isteri kalian ibarat ladang bagi kalian, …….” (Q.S Al-Baqoroh: 223)Ibnu Umar berkata: “Apakah engkau tahu, untuk apa ayat ini diturunkan?” Aku berkata: “Tidak.” Ia berkata: “Ia turun tentang menggauli isteri pada

duburnya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dengan riwayat pertama yang tidak menjelaskan ayatnya, dan diriwayatkan oleh Ibnu Jariir dalam tafsirnya dengan menjelaskan ayatnya melalui jalur-jalur yang sahih, begitu juga diriwayatkan secara jelas penyebutan ayatnya oleh Ischaaq bin Roohawaih dalam Musnad-nya dan Al-Ismaa’iliy dalam Mustakhroj-nya, juga oleh Ath-Thobrooniy dalam Al-Awsath, Ad-Daaruquthniy dalam Ghroo-ib Maalik dan yang selain mereka. Sebagaimana diketengahkan pula dalam Ad-Durrul Mantsuur dan oleh Al-Chaafizh Ibnu Chajar dalam Fatchul Baarii, dan ia berkata: “(Hadits ini) berasal dari jalur-jalur yang kuat.” Ibnu Abdil Barr berkata: “Riwayat dari Ibnu Umar dengan makna atau isi seperti itu adalah riwayat yang sahih

dan terkenal serta termasyhur”.

Tiga riwayat tersebut menunjukkan bahwa ayat yang mulia ini turun berkenaan dengan sebab-sebab tersebut, dan tidak ada yang mencegah berbilangnya sebab dalam turunnya ayat tersebut, sebagaimana hal itu telah diketahui.

Dan semua riwayat0riwayat tersebut bersama dengan hadits riwayat Ummu Salamah yang telah tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksud

Page 160: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

oleh firman-Nya Yang Maha Luhur: “maka datangilah ladangmu bagaimana (atau dari mana saja) engkau mau.” Yakni atas cara yang kalian kehendaki daripadanya, selam pada tempat bercocok-tanam dan produksi, yaitu farji (qubul). Maka makna “dari mana saja engkau kehendaki” bermakna: “bagaimana saja cara yang engkau kehendaki.” Menurut pendapat seperti inilah yang berlaku dan diakui oleh para sahabat dan generasi setelahnya, dan mereka menguatkanny dengan hadits-hadits yang banyak lagi sahih tentang pengharaman menggauli isteri di lubang duburnya sebagaimana ia menggaulinya di lubang farjinya. Hanyasaja hadits Ibnu Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – yang tersebut terakhir menuntut makna bahwa ayat tersebut turun sebagai keringanan dalam masalah menggauli isteri dari dubur meskipun riwayat tersebut sahih. Oleh karena itu para ulama berbeda pendapat dalam hal tersebut. Sebagian kelompok mengambil makna lahiriah hadits ini, di antaranya adalah: Muhammad bin Ka’b Al-Qurozhiy, Sa’iid bin Yasaar Al-Madaniy, Muhammad bin Al-Munkadir, Ibnu Abi Mulaikah, dan selian mereka, juga menurut riwayat yang sahih dari Al-Imam Malik.

Dan Abubakar bin Al-Arobiy dalam kitab Achkaamul Qur’aan mengatakan: “Banyak ulama yang membolehkannya dan Ibnu Sya’baan mengumpulkannya dalam kitab Jimaa’un Niswaan wa Achkaamul Qur’aan dan menyandarkan kebolehannya kepada jumlah yang besar dari para sahabat dan tabi’in dan kepada Maalik dari riwayat yang banyak. Abubakar Al-Jashshoosh dalam Achkaamul Qur’aan: “Yang termasyhur riwayat dari Maalik kebolehannya, namun para pengikutnya menafikan pendapat ini dari beliau karena buruknya dan jeleknya….” Dan Asy-Syafi’iy berkata: “Tidak sahih dari Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – sesuatu keterangan pun tentang pengharamannya dan tidak juga penghalalannya, secara qiyaas (analogi) maka (mengumpuli isteri di dubur) itu halal.” Kemudian ia merujuk kembali pendapatnya dan berpendapat dengan pengharamannya. Hal ini dinukil darinya oleh lebih dari seorang dari kalangan pengikutnya.

Sedangkan yang benar, yang mana tidak ada keraguan tentangnya adalah bahwa hal itu (yakni mengumpuli isteri di duburnya) adalah haram. Ibenu Katsiir berkata: “Dengan kesepakatan para ulama kecuali pendapat yang syadz (menyimpang) dari sebagian ulama salaf. Dan paling ringannya yang dapat dikatakan dalam masalah ini adalah syubhat (bercampur antara halal dan harama, namun lebih banyak haramnya daripada halalnya). Sedangkan orang mu’min sangat menjaga diri untuk tidak jatuh kepada yang syubhat. Barangsiapa yang menjaga diri dari hal-hal syubhat maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya.

@Bersumpah 2: 224 – 225]2.224 [Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam

sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara

Page 161: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahuiاس قوا وتصلحوا بين الن وا وتت ه عرضة أليمانكم أن تبر وال تجعلوا الل

ه سميع عليم ( )224واللعر�ضةDalih (alasan). Seperti seseorang yang bersumpah aats naman Allah untuk tidak berbicara kepada saudaranya atau tidak bersedekah. Lalu ia berkata: “Aku telah bersumpah aats nama Allah.” Maka sumpahnya itu dijadikan sebagai dalih (untuk meninggalkan kebaikan).

Diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – mendengar suara pertengkaran di pintu yang mana suara kedua orang yang bertengkar itu keras. Lalu tiba-tiba salah satu dari keduanya meminta kepada yang lain untuk meringankan hutangnya dan berlembut kepadanya tentang itu, sedang yang satunya itu berkata: “Demi Allah aku tidak akan melakukannya.” Lalu keluarlah Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – kepada mereka berdua lalu beliau bersabda: “Manakah orang yang bersumpah dengan nama Allah untuk tidak berbuat baik?” maka orang tadi berkata:

“Saya Ya Rasululloh, maka baginya apa yang paling ia sukai”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy di awal-awal bab Shuluch (perdamaian), dan juga oleh Muslim dalam bab Al-Musaaqooh dan dalam bab meringankan daripada hutang.

Hadits tersebut bersesuaian dengan ayat yang mulia di atas dalam pelarangan bersumpah dengan nama Allah untuk meninggalkan kebaktian dan kebaikan, dan agar manusia tidak menjadikan sumpahnya dengan nama Allah mencegahnya untuk berbuat yang ma’ruf dan menjadi penghalang baginya antara dia dan perbuatan baik. Ayat ini seperti firman-Nya Yang Maha Luhur dalam surat An-Nuur:عة أن يؤتوا أولي القربى..... (النور: وال يأتل أولوا الفضل منكم والس22(

Artinya: “Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya),…….” (Q.S An-Nuur: 22)

Maka terus menerus bersikukuh pada sumpahnya itu lebih berdosa daripada ia keluar dari sumpahnya itu dengan membayar kaffaaroh (penebus) sebagaimana penjelasan yang datang dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – yaitu: “Demi Allah seseorang terus-menerus memegang sumpahnya itu lebih itu lebih berdosa di sisi Allah daripada ia memberikan kaffaarohnya yang Allah wajibkan kepadanya.” [Hadist riwayat Al-Bukhootiy dan Muslim]

Page 162: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.225 [Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantunغو في أيمانكم ولكن يؤاخذكم بما كسبت قلوبكم ه بالل ال يؤاخذكم الل

ه غفور حليم ( )225واللأي�مانكم� في باللغ�و الله يؤاخذكم ال

Seseorang yang menyambung perkataannya dengan ucapan billaahi atau walloohi (keduanya berarti demi anam Allah) sebagai sumpah. Ada pula yang mengatakan bahwa: itu adalah orang yang sumpah dalam keadaan lupa. Ada pula yang mengatakan bahwa itu adalah orang yang bersumpah atas sesuatu yang mana ia meyakininya demikian namun ternyata tidak demikian. Al-Laghwu asal artinya dalam perkataan orang-orang Arab adalah: segala perkataan yang tercela dan tidak ada maknanya.

قلوبكم� كسبت� بما يؤاخذكم ولكنYakni sumpah yang engkau sengaja melakukannya. Yaitu seseorang bersumpah aats suatu kebohongan (dengan sengaja). Dan dalam masalah ini pun terdapat perbedaan.

Diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur merdihoinya – ia berkata: “Ayat ini turun berkenaan dengan perkataan seseorang: “Tidak demi Allah, atau Ya demi Allah.” (yakni kebiasaan orang-orang Arab sejak dahulu tanpa sengaja menyelipkan kalimat sumpah pada jawaban-jawaban mereka)

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, Abu Daawuud dalam bab sumpah dan nadzar, dan An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo.

Sumpah yang tidak dimaksud adalah sumpah yang tidak terhitung dan tidak ada kaffarohnya serta tidak ada dosa sebab sumpah itu terjadi tanpa ada kesengajaan dan niat di hati oleh karena itu Allah mengikutinya dengan perkataan:ولكن يؤاخذكم بما كسبت قلوبكمArtinya: “……tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu)

yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu”……Yakni yang kalian sengaja (niatkan) dengan hati kalian, sebagaimana dalam surat Al-Maa-idah:

ؤاخذكم ......ولكن م بما ي )89األيمان..... (المائدة: عقدتArtinya: “…….akan tetapi Dia menghukum kalian karena apa yang kalian

sengaja dengan hati daripada sumpah”……

Yang termasuk dalam masalah ini adalah riwayat yang tersebut dalam sahih Al-Bukhooriy dan sahih Muslim yaitu hadits Abu Huroiroh bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Barangsiapa yang bersumpah lalu ia berkata dalam sumpahnya demi Laata dan ‘Uzzaa maka

hendaklah ia mengatakan: Laa Ilaaha illallooh (tiada Tuhan selain Allah)”.

Page 163: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Sebab kaum muslimin ketika itu baru masuk Islam dan mereka telah terbiasa untuk bersumpah dengan nama Laata tanpa sengaja, maka mereka diperintah untuk mengucapkan kalimat ikhlash (kalimat tauhid) sebagaimana mereka telah mengucapkan kalimat itu (yakni: demi Laata) tanpa sengaja. Agar yang ini diganti atau ditebus dengan yang itu. Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Katsiir.

@Cerai dan Rujuk 2: 226 – 233]2.226 [Kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya

diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangه غفور ص أربعة أشهر فإن فاءوا فإن الل سائهم ترب ذين يؤلون من ن لل

حيم ( )226ريؤ�لون للذين

Mereka bersumpah. Kata al-aliyyah maknanya adalah sumpah, dan yang dimaksud di sini adalah seorangg lelaki bersumpah untuk tidak berkumpul dengan isterinya, untuk memberi dia pelajaran atau untuk menyakitinyaتربصmenunggu

فاءوا فإنMereka kembali untuk melanggar janji mereka dari meninggalkan istri mereka

Diriwayatkan dari Anas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – meng-iilaa’ para isterinya (yakni berjanji atau bersumpah untuk tidak mengumpulinya) yang mana kaki beliau terkilir maka beliau menetap di ruangan khusus di rumah beliau selama 29 (dua puluh sembilan) hari, lalu dikatakan: “Wahai Rasululloh, sesungguhnya anda telah meng-iilaa’ sebulan. Beliau bersabda:

“Sesungguhnya bulan itu dua puluh sembilan hari”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab Nikah, dan ia juga meriwayatkan hadits yang senada dengan ini dari Ummu Salamah – semoga Allah Yang Maha Luhur merudhoinya – dan dalam sahih Al-Bukhooriy dan sahih Muslim juga terdapat riwayat dari Umar secara panjang dan akan dating insya Allooh dalam surat At-Tachriim.

Iilaa’ secara bahasa berarti sumpah, sedangkan secara istilah syari’at maka ia berarti sumpah untuk mencegah diri dari mengumpuli isteri. Sedangkan dalam hadits Anas, Ummu Salamah, dan yang selainnya terdapat petunjuk bahwa Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – meng-iilaa’ para isterinya karena sebab-sebab yang menuntut adanya hal tersebut sebagaimana itu dijelaskan di hadist-hadits lainnya, sedangkan ayat mulia di atas menjelaskan bahwa siapa saja yang meng-iilaa’ isterinya maka hendaklah ia menunggu selama empat bulan maka jika telah berlalu masa tersebut, ia boleh memilih antara dua pilihan, hyaitu: kembali lagi kepada

Page 164: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

isteri atau mencerainya. Ini adalah makna ayat tersebut. Adapun para ahli fiqih dan para imam memiliki pendapat-pendapat dalam masalah ini.

]2.227 [Dan jika mereka berazam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

ه سميع عليم ( )227وإن عزموا الطالق فإن الل

@Bercerai dengan cara yang baik 2: 228]2.228 [Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan

diri (menunggu) tiga kali quru’ (tiga kali haidh atau tiga kali suci). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.صن بأنفسهن ثالثة قروء وال يحل لهن أن يكتمن ما قات يترب والمطله واليوم اآلخر وبعولتهن أحق ه في أرحامهن إن كن يؤمن بالل خلق اللذي عليهن بالمعروف بردهن في ذلك إن أرادوا إصالحا ولهن مثل ال

ه عزيز حكيم ( جال عليهن درجة والل )228وللرقروء ثالثة

Tiga kali haid atau tiga kali suciأر�حامهن في الله خلق ما

Dari darah haid dan hamilوبعولتهنSuami-suami mereka

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – tentang firman-Nya Yang Maha Luhur:

قات صن والمطل .......(البقرة: يترب )228بأنفسهنArtinya: “Dan para wanita yang diceraikan (oleh suaminya) menunggu dengan diri mereka…….” (Q.S Al-Baqoroh: 228)Yaitu bahwasanya seorang laki-laki dahulu apabila ia mencerai isterinya maka ia (sang suami) adalah yang paling berhak untuk meruju’nya kembali, meskipun ia telah mencerainya tiga kali. Lalu hal itu dinasakh, dan Allah berfirman:

Page 165: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

تان الطالق بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مر)229(البقرة:

Artinya: “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” (Q.S Al-Baqoroh: 229)

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud, An-Nasaa-iy keduanya dalam bab talak dan sanadnya hasan.

Dan diriwayatkan dari ‘Urwah bin Az-Zubair – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Adalah dahulu seorang lelaki jika ia mentalak isterinya kemudian ia meruju’nya sebelum selesai ‘iddahnya maka itu boleh terjadi, meskipun ia telah mencerainya seribu kali. Lalu seorang lelaki menyengaja mencerai isterinya sehingga hampir selesai masa ‘iddahnya, ia meruju’nya kembali. Kemudian sang suami berkata: “Tidak, demi Allah aku tidak akan mengembalikan engkau ke dalam perlindunganku dan engkau tidak menjadi halal (lepas dariku) selamanya. Maka Allah Yang Maha Luhur menurunkan:

تان الطالق بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مر)229(البقرة:

Artinya: “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” (Q.S Al-Baqoroh: 229)

Hadits ini diriwayatkan oleh Malik dalam kitab Al-Muwaththo’nya, juga oleh Ibnu Abi Chaatim, Ibnu Jariir dan selainnya, dengan keadaan mursal dan sanadnya sahih, dannjuga diriwayatkan oleh At-Turmudziy dalam bab talak secara mawshuul dan mursal, dan keduanya sahih. Dan diriwayatkan oleh Al-Chaakim secara mawshuul dan disahihkan olehnya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy.

Adapun kata-kata quruu’ bermakna suci atau haidh, makna pertama dipegang oleh para ulama mazhab Asy-Syaafi’iy dan Maalik, sedangkan makna kedua dipegang oleh para ulama mazhab Abu Chaniifah atau Chanafiy.Dan makna firman Allah diatas bahwa: talak itu adalah dua kali yakni bahwa talak yang sah untuk diruju’ setelahnya adalah talak pertama dan kedua kali, maka setelah itu hendaklah ia menahan isteri (pada perlindungannya) dan memperlakukannya dengan baik atau menceraikannya dengan cara yang baik tanpa memberi kemudaratan (kesulitan). Setelah talak ke tiga ini maka isteri menjadi tidak halal untuk (diruju’ oleh) bekas suaminya itu sehingga di isteri menikah dengan lelaki lain. Maka ayat yang mulia tersebut sebagai pembatalan terhadap kebiasaan jahiliah yang menzalimi wanita dan memberi mudarat kepada mereka. Kemudian (ayat tersebut juga mengajarkan agar) memberikan hak isteri kepadanya dan menyelesaikan masalahnya serta penjelasan tentang bagaimana cara memperlakukan isteri dengan adil dan baik.

Page 166: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Jaabir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda dalam khutbah beliau pada saat hajji wada’: “Bertaqwalah kepada Allah tentang malasah para wanita (isteri) sebab kalian mengambil mereka dengan amanat dari Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Dan kalian memiliki ha katas mereka yaitu hendaknya mereka tidak menaikkan keatas tempat pembaringanmu seorang yang engkau benci. Jika mereka melakuka itu, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti, dan mereka tetap berhak mendapat rezqi (nafkah) dan

pakaian mereka dengan cara yang baik”.[Yang dimaksud dengan amanat Allah dan kalimat Allah adalah firman-

Nya: “…..maka peganglah ia (isteri) dengan cara yang baik atau ceraikan dengan cara yang baik…..” (Q.S Al-Baqoroh: 229), atau firman-Nya: “Maka nikahilah wanita-wanita yang baik bagi kalian….” (Q.S An-Nisaa’: 3), atau ijab dan kabul].

Hadits riwayat Muslim dalam bab hajji yakni masalah sifat hajji Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – secara panjang lebar dan hadits yang senada juga diriwayatkan oleh Abil Achwash, juga diriwayatkan oleh At-Turmudziy dalam bab tafsir dan selainnya.

Dan diriwayatkan oleh Mu’awiyah bin Chaydah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya ia berkata: “Ya Rasululloh, apa hak isteri kita?” Beliau bersabda: “Yaitu hendaknya engkau beri ia makan jika engkau makan (dengan makanan yang sama dengan apa yang engkau makan), dan engkau beri ia pakaian jika engkau memakai pakaian (dengan pakaian yang sama kualitasnya dengan yang engkau pakai), dan janganlah engkau memukul wajahnya, dan jangan pula engkau menjelekkannya (yakni dengan mengatakan: semoga Allah memburukkanmu) dan janganlah engkau menjauhinya kecuali di dalam rumah (yakni pisah tempat tidur, sebagai pelajaran baginya).

Dalam kedua hadits tersebut terdapat penjelasan sebagian dari hak-hak masing-masing dari pasangan suami-isteri, dan ayat yang mulia di atas menjelaskan pula secara tegas bahwa masing-masing dari suami dan isteri memiliki ha katas yang lain dengan cara yang baik. Adapun hak-hak keduanya terperinci dalam kitab-kitab hadits dan fiqih Islam dalam pembahasan tentang pernikahan.

]2.229 [Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka

Page 167: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang lalimتان فإمساك بمعروف أو تسريح بإحسان وال يحل لكم أن الطالق مر ه فإن خفتم أال يقيما حدود الل أن يخافا أال تأخذوا مما آتيتموهن شيئا إاله فال ه فال جناح عليهما فيما افتدت به تلك حدود الل يقيما حدود الل

ه فأولئك هم الظالمون ( )229تعتدوها ومن يتعد حدود اللDiriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya –bahwasanya isteri Tsaabit bin Qois bin Syammaas dating kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu ia berkata: “Ya Rasululloh, demi Allah aku tidak mencela Qois dalam masalah agama dan akhlaq. Akan tetapi membenci kekafiran setelah Islam, yang mana aku sangat tidak menyukainya (yakni suaminya itu). Maka Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda kepada isterinya itu: “Apakah engkau mau mengembalikan kebunnya (yakni mas kawinnya dahulu)?” isterinya berkata: “Ya.” Maka Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Terimalah kebun itu dan

talak ia (isterimu) satu kali”!

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy, An-Nasaa-iy, dan An-Nasaa-iy juga meriwayatkannya dari Chabiibah binti Sahl dengan sanad yang sahih.

Isteri Tsaabit bin Qois itu bernama Jamiilah binti Ubayy, saudari dari Abdulloh bin Ubayy – seorang kepala orang-orang munafiq – ia memiliki keindahan dan kecantikan sedangkan suaminya yakni Tsaabit memiliki wajah yang buruk, ia seorang yang hitam dan pendek, serta buruk wajahnya, meskipun ia seorang yang salih dan utama serta dikabarkan oleh Rasul sebagai ahli sursurgeaka isterinya tadi tidak menyukai Tsabit sama sekali, dan ia mengdukan keadaannya kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan bahwa ia tidak kuat lagi untuk hidup bersamanya. Maka Rasul menunjukkan agar ia melakukan khulu’ (talak tebus) yakni dengan menebus dirinya dengan cara mengembalikan kepadanya apa yang dahulu telah diberikan oleh Tsabit kepadanya sebagai mahar (mas kawin)-nya sebagai kompensasi permintaan talaknya.

Dalam hadits ini terdapat pensyari’atan khulu’ (permintaan cerai) dari seorang isteri kepada suaminya dengan catatan ia memberikan kembali mas kawinnya kepada suaminya itu sebagai kompensasi perceraian tersebut, jika sudah tidak mungkin terbentuk pergaulan rumah tangga yang dapat menjaga hukum-hukum Allah Yang Maha Luhur, dan perpecahan dating dari pihak isteri. Sebagaimana tersebut dalam kisah di

Page 168: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

atas yang mana ia sebagai penjelas bagi ayat yang mulia di atas. Adapun dalam selain khulu’ ini maka tidak boleh bagi suami untuk mengambil sedikitpun dari mahar tersebut, sebagaimana ditunjukkan oleh awal yat tersebut di atas: “Dan tidak halal bagi kalian untuk mengambil……” dan dalam surat An-Nisaa’ ayat 20 dan 21:

* مبينا وإثما بهتانا أتأخذونه شيئا منه تأخذوا .....فال وأخذن بعض إلى بعضكم أفضى وقد تأخذونه وكيف

)21 – 20غليظا* (النساء: ميثاقا منكمArtinya: 20. …..Maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata ? 21. Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. (Q.S An-Nisaa’: 20 – 21)Maka apa yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang tidak beragama berupa perlakukan tidak baik kepada isteri agar sang isteri menuntut cerai merupakan suatu kesesatan dan dosa yang nyata. Memang, tidak boleh bagi seorang isteri menuntut cerai (khulu’) tanpa sebab, bahkan Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – menganggapnya sebagai wanita yang munafiq.

Sungguh beliau – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – telah bersabda: “Wanita yang suka melakukan khulu’ (tanpa ada alasan) maka ia termasuk wanita-wanita munafiq.” Dalam riwayat lain: “Wanita-wanita yang suka bercerai dan melakukan khulu’ (tanpa ada alasan) mereka itu termasuk wanita-

wanita munafiq”.

Hadits riwayat At-Turmudziy, Ibnu Maajah, Ibnu Chibbaan, Al-Chaakim dan ia mensahihkan hadits ini menurut syarat Al-Bukhooriy dan Muslim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy dari hadits riwayat Tsawbaan. Dan juga diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasaa’iy, Al-Bayhaqiy, dari hadits riwayat Abu Huroiroh dengan sanad yang sahih.

]2.230[Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui

Page 169: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

قها فال ى تنكح زوجا غيره فإن طل قها فال تحل له من بعد حت فإن طله ه وتلك حدود الل ا أن يقيما حدود الل جناح عليهما أن يتراجعا إن ظن

نها لقوم يعلمون ( )230يبيDiriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh– semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – ditanya tentang seorang wanita yang dinikahi oleh seorang lelaki lalu lelaki itu menceraikannya, lalu wanita itu menikah dengan lelaki lain, kemudian lelaki lain ini menceraikannya pula sebelum ia berkumpul dengan (yakni menggauli) wanita itu, apakah wanita tersebut telah halal untuk (dinikahi kembali oleh) bekas suaminya yang pertama? Beliau bersabda: “Tidak. Sehingga ia

merasakan kenikmatan darinya (yakni mengumpulinya)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dan Muslim keduanya dalam bab talak.

Dan diriwayatkan pula dariny (yakni ‘Aa-isyah), ia berkata: “Datang isteri Rifaa’ah kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu ia berkata: “Aku dahulu menjadi isteri Rifaa’ah lalu ia menceraiku dengan talak tiga lalu aku dinikahi oleh Abdurrahman bin Az-Zubair dan apa yang ada bersamanya seperti ujung pakaian (yakni ia tidak bias memuaskan isterinya itu).” Lalu Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tersenyum, lalu beliau bersabda: “Apakah engkau ingin kembali kepada Rifaa’ah? Tidak, sehingga engkau merasakan kenikmatan darinya dan ia pun merasakan kenikmatan

darimu”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dan Muslim dalam bab nikah, dan juga selian keduanya.

Kedua hadits menunjukkan – seperti ayat di atas – bahwasanya wanita yang dicerai tiga kali tidak halal bagi suaminya yang pertama sehingga ia menikah dengan seorang lelaki lain dan telah berkumpul (bersetubuh), semua ulama dan para imam telah bersepakat tentang hal ini kecuali Sa’iid bin Al-Musaayib, maka ia berkata: “Wanita tersebut halal bagi suaminya hanya dengan akad baru.” Dan ini merupakan pendapat yang tidak disetujui oleh seorang pun.

Dan termasuk masalah yang terkait dengan ini adalah pernikahan dengan maksud menghalalkan, maka hukumnya haram dengan kesepakatan karena sabda Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – yaitu: “Allah melaknat orang yang melakukan pernikahan untuk mengahalalkan (muchallil) dan orang

yang memintanya (muchallall lahu)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud, Ibnu Maajah, An-Nasaa-iy dan At-Turmudziy dari Ali, dan At-Turmudziy meriwayatkan dari Ibnu Mas’uud dan Jaabir, dan oleh An-Nasaa-iy dari Ibnu Mas’uud, dan

Page 170: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – menamakan orang tersebut sebagai pejantan yang dipinjamkan.

]2.231 [Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir idahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudaratan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat lalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (As Sunah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatuحوهن ساء فبلغن أجلهن فأمسكوهن بمعروف أو سر قتم الن وإذا طلتعتدوا ومن يفعل ذلك فقد ظلم نفسه بمعروف وال تمسكوهن ضرارا له عليكم وما أنزل عليكم ه هزوا واذكروا نعمت الل خذوا آيات الل وال تته بكل شيء ه واعلموا أن الل قوا الل من الكتاب والحكمة يعظكم به وات

)231عليم (أجلهن فبلغ�ن

Waktu-waktu mereka yakni tiga kali sucian atau haid bagi orang yang belum menopause (berhenti haidhnya, mencapai usia yang sudah tidak keluar hadih lagi) dan tiga bulan jika orang yang sudah menopause.ضراراSecara zalim kepada mereka dan menyakiti mereka

Adapun tentang firman Allah Yang Maha Luhur: “Maka janganlah kalian menjadikan ayat-ayat Allah (yakni hukum-hukum Allah) sebagai permainan.” Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Ada tiga hal yang sungguh-sungguhnya adalah sungguh-sunnguh dan bercandanya adalah sungguh-sungguh: nikah, talak dan

rujuk”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud, At-Turmudziy, Ibnu Maajah, Al-Chaakim, dan dihasankan oleh At-Turmudziy dan disahihkan oleh Al-Chaakim, dan hadits ini dinilai hasan karena ada hadits-hadits pendukung.

Ayat yang mulia itu datang setelah firman Allah Yang Maha Luhur:

Page 171: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

حوهن ساء فبلغن أجلهن فأمسكوهن بمعروف أو سر قتم الن وإذا طلتعتدوا ومن يفعل ذلك فقد ظلم نفسه بمعروف وال تمسكوهن ضرارا لArtinya: “Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir idahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudaratan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barang siapa berbuat demikian, maka

sungguh ia telah berbuat lalim terhadap dirinya sendiri”.....Kemudian Allah berfirman: ه هزوا خذوا آيات الل وال تتArtinya: “Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai

permainan”.Dan telah lalu hadits ‘Urwah tentang sebab turunnya firman Allah Yang Maha Luhur:

تان الطالق بإحسان..... تسريح أو بمعروف فإمساك مر)229(البقرة:

Artinya: “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik…..” (Q.S Al-Baqoroh: 229)Yaitu penjelasan tentang yang diperbuat oleh orang jahiliah terhadap para isteri dalam hal talak, hadits tersebut juga merupakan penjelasan di sini dalam ayat ini, maka Allah Yang Maha Suci lagi Maha Luhur menegaskan bahwa orang yang melakukan perbuatan tersebut (menzalimi isteri) adalah orang yang mempermainkan ayat-ayat Allah dan hukumnya. Oleh karenanya Allah melarang hal itu dengan firmannya: ه هزوا خذوا آيات الل وال تتArtinya: “Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai

permainan”.Telah dating atsar yang menjelaskan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah permainan dalam masalah talak dan semacamnya.

Diriwayatkan dari Al-Hasan, ia berkata: “Bahwasanya seorang lelaki pada zaman Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – berkata: “Aku nikahkan engkau dengan puteriku.” Lalu ia berkata: “Aku tadi hanya bermain-main.” Ia juga berkata: “Sungguh aku telah membebaskan (budakku).” Lalu ia berkata: “Tadi-tadi aku hanya main-main.” Maka Allah turunkan ayat tersebut.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Jariir, Ibnu Abi Syaibah; sedangkan dalam riwayat Ibnu Abi Chaatim: “Adalah seorang lelaki dahulu menceraikan

isterinya lalu ia berkata: “Tadi aku bermain-main saja”.

Maka termasuk mempermainkan di sini adalah bermain-main dalam hal talak dan yang semacamnya yang gtersebut dalam hadits di atas, maka tidak boleh bermain-main dengan hal itu. Oleh karenya, barangsiapa yang muncul darinya kata-kata talak, nikah atau rujuk secara tidak serius dan main-main maka ia telah menjadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan permainan dan jatuhlah (berlakulah) apa yang telah ia katakan. Kita

Page 172: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

berlindung kepada Allah daripada menghina dan mempermainkan ayat-ayat Allah dan syari’atnya.

]2.232 [Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu habis idahnya, maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bekas suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang makruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahuiساء فبلغن أجلهن فال تعضلوهن أن ينكحن أزواجهن إذا قتم الن وإذا طل ه واليوم تراضوا بينهم بالمعروف ذلك يوعظ به من كان منكم يؤمن بالل

ه يعلم وأنتم ال تعلمون ( )232اآلخر ذلكم أزكى لكم وأطهر واللتع�ضلوهنKalian mempersulit mereka. (Ta’dhuluu terambil dari kata ‘adhl yang mana asal maknanya adalah mempersempit. Di antaranya ucapan orang arab: daa-ul ‘udhool artinya: penyakit yang parah atau sulit disembuhkan, karena sempitnya ia daripada dicari kesembuhannya atau sudah melampaui batas pengobatan.

Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasaar – semoga Allah Yang Maha Luhu rmeridhoinya – ia berkata: “Adalah dahulu aku mempunyai seorang saudari yang dilamar oleh seseorang lalu aku mencegahnya, kemudian ia dilamar oleh sepupu laki-lakiku, maka aku pun menikahkannya dengannya. Kemudian mereka berdua pun hidup berdua menurut yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian suaminya itu mencerainya dengan talak yang masih diperbolehkan untuk rujuk. Lalu ia membiarkannya sampai selesai masa ‘iddahnya dan orang-orang pun melamar saudariku itu, lalu ia (bekas suaminya itu) datang untuk melamarnya. Maka aku berkata: “Wahai orang yang hina, saudariku itu dilamar oleh banyak orang lalu aku mencegah orang-orang untuk melamarnya dan aku lebih mengutamakan engkau, lalu ternyata engkau mencerainya, lalu ketika selesai masa ‘iddahnya engkau datang untuk melamarnya. Tidak, demi Allah Yang tiada Tuhan kecuali Dia, aku tidak akan menikahkannya denganmu. Maka uturnlah ayat ini karena aku:

) ...... ساء فبلغن أجلهن فال تعضلوهن قتم الن )232وإذا طلArtinya: “Apabila kamu menalak istri-istrimu, lalu habis idahnya, maka

janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka”……Aku pun berkata: “Aku dengar dan aku taati.” Aku menebus sumpahku

dan menikahkannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dan bab nikah, Abu Daawuud dalam bab talak, At-Turmudziy dalam bab tafsir dan selain mereka, sedang dalam riwayat At-Turmudziy terdapat kata-kata: “Maka bekas suaminya itu (masih) mencintainya (saudari Ma’qil) dan ia pun

masih mencintainya (bekas suaminya itu)”.

Page 173: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Ayat tersebut bersama dengan sebab turunnya menjelaskan bahwasanya wanita tidak memiliki hak kewalian untuk menikahkan baik dirinya sendiri atau orang lain, seabagaimana hal itu telah dijelaskan dalam teks-teks Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dengan dengan inilah semua para imam berpendapat kecuali yang menyimpang dan menyalahi teks-teks tersebut. Al-Imam At-Turmudziy dalam kitab Al-Jaami’nya mengatakan: “Dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa tidak boleh menikah kecuali dengan wali. Sebab saudari Ma’qil bin Yasaar tersebut adalah janda. Seandainya saja perkara pada masalah tersebut terpulang padanya saja bukan kepada walinya maka ia akan menikahkan dirinya sendiri dan ia tidak akan membuthkan walinya, yaitu Ma’qil bin Yasaar. Hanyasaja Allah Yang Maha Luhur mengemukakan firman-Nya ini kepada para wali, lalu Dia berfirman:..... .....فال تعضلوهن أن ينكحن أزواجهنArtinya: “……maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka

kawin lagi dengan bekas suaminya”……

Maka dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwasanya perkara itu terpulang kepada para wali untuk menikahkannya dan juga ridho mempelai wanita. Adapun sebagian orang yang menyimpang dari jalan Allah yang lurus pada masa ini tidak mengetahuinya atau pura-pura tidak mengetahuinya, maka mereka terpengaruh dengan pemikiran sekularis (memisahkan agama dari kehidupan) dan orang-orang ateis (yang tak beragama), maka mereka menyeruka kemerdekaan wanita, dan termasuk kemerdekaannya (menurut mereka) adalah memberi hak para wanita itu untuk menikahkan dirinya sendiri. Dan ebberapa hal lain yang menyebabkan mereka lepas dari agama ini.

]2.233 [Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakanضاعة والوالدات يرضعن أوالدهن حولين كاملين لمن أراد أن يتم الر وسعها ف نفس إال وعلى المولود له رزقهن وكسوتهن بالمعروف ال تكل

Page 174: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ه بولده وعلى الوارث مثل ذلك فإن ال تضار والدة بولدها وال مولود لم أن أرادا فصاال عن تراض منهما وتشاور فال جناح عليهما وإن أردتمتم ما آتيتم بالمعروف تسترضعوا أوالدكم فال جناح عليكم إذا سل

ه بما تعملون بصير ( ه واعلموا أن الل قوا الل )233واتوس�عها إال نف�س تكلف ال

kemampuannyaالوارث وعلى

Anak yang mewarisi, jika ayahnya telah meninggal dunia.ذلك مث�ل

Seperti jika ayahnya masih hidupفصاالMenyapih (memisahkan anak dari air susu ibunya)

أو�الدكم� تس�تر�ضعوا أن(menyusukan anak-anak kalian )kepada wanita yang bukan ibu kandung

mereka, jika mereka (ibu-ibu kandungnya) enggan menyusui anak-anak mereka.سلم�تمApabila hal itu telah dimusyawarahkan dan diridhoi

آتي�تم ماApa-apa yang kalian berikan

@Janda 2: 234]2.234 [Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu

dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beridah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis idahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuatصن بأنفسهن أربعة أشهر ذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا يترب والوعشرا فإذا بلغن أجلهن فال جناح عليكم فيما فعلن في أنفسهن

ه بما تعملون خبير ( )234بالمعروف واللDiriwayatkan dari Ibnuz Zubair, aku berkata kepada ‘Utsman – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata:

ة ألزواجهم...... (البقرة: ذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا وصي )240والArtinya: “Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya,……” (Q.S Al-Baqoroh: 240)Az-Zubair berkata: “Ayat tersebut telah dinasakh oleh ayat lain (yakni oleh ayat di atas Al-Baqoroh: 234) mengapa engkau masih menulisnya atau membiarkannya.” ‘Utsmaan berkata: “Wahai putera saudaraku, aku tidak

akan merubah sesuatu pun (daripada ayat Al-Qur’an) dari tempatnya”.

Page 175: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dan Al-Ismaa’iliy sebagaimana tersebut di Fatchul Baariy.

Apa yang terjadi antara Ibnuz Zubair dan ‘Utsman – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi mereka semua – itu adalah yang disepakati antara para ulama bahkan semua ummat ini. Maka ayat:ة ألزواجهم متاعا إلى ذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا وصي وال

)240الحول...... (Artinya: “Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya…..(Q.S Al-Baqoroh: 240)Ayat tersebut di nasakh dengan ayat 234 diatas meskipun letak ayat yang menasakh lebih dahulu daripada yang dinasakh menurut urutan mush-chaf yang mulia. Sebab demikianlah tertulis pada zaman Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – oleh karenanya Sayyidina ‘Utsmaan menetapkannya demikian ketika ia menulis mush-chaf. Itu menunjukkan bahwa urutan mush-cahf dengan ayat-ayatnya dan surat-suratnya adalah tawqiifiy (petunjuk dari Allah melalui Jibril kepada Nabi) tidak ada ikut campur tangan seorang pun dalam memilih urutannya. Dan hal ini telah dinukil secara kesepakatan oleh banyak para ulama dan mereka berkata: “Sesungguhnya urutan Al-Qur’an yang ada ditengah-tengah kita saat ini adalah turun secara demikian dari Lauchul Machfuuzh oleh karenanya Sayyiduna ‘Utsmaan berkata kepada Ibnuz Zubair: “Wahai putera saudaraku, aku tidak akan merubah sesuatupun dari tempatnya”, semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya. Maka seluruh ummat ini berhutang budi pada karya Sayyidina ‘Utsmaan dalam (penulisan ulang) Al-Qur’an, seperti juga kepada dua saudara (seiman) pendahulunya, yaitu: Abubakar dan Umar dan seluruh orang yang terlibat dalam mengumpulkannya serta menulisnya. Maka semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi mereka dan membalas mereka atas pelayanan mereka terhadap Al-Qur’an dan (jasa mereka) terhadap kami dengan balasan yang terbaik.

Diriwayatkan dari Zaynab binti Ka’b bin ‘Ujroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi mereka berdua – bahwasanya Al-Furoy’ah binti Maalik bin Sinaan, yaitu saudari Abu Sa’iid Al-Khudriy – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi mereka – mengabarkan kepadanya bahwasanya ia datang kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – ia bertanya kepada Rasululloh bahwa ia ingin pulang kepada keluarganya di Bani Khudroh dan bahwasanya suaminya sedang keluar untuk mencari beberapa hamba sahayanya yang melarikan diri, sehingga suaminya itu sampai di ujung Al-Qoduum ia berhasil menemukan mereka, namun mereka membunuhnya. Al-Furoy’ah berkata: “Lalu aku bertanya kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bagaimana jika aku kembali (pulang) ke keluargaku, sebab suamiku tidak meninggalkan untukku sebuah tempat tinggal yang ia miliki dan tidak pula nafkah.” Ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Ya.” Ia berkata: “Aku pun setelah itu pergi, sehingga ku sampai di dekat Rumah beliau atau di Masjid Rasululloh – semoga Allah senantiasa

Page 176: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – memanggilku atau menyuruh seseorang kepadaku dan aku dipanggil kepadanya, lalu beliau bersabda: “Bagaimana yang engkau katakana tadi?” Ia berkata: “Aku pun menceritakan kembali kisah yang telah aku sebutkan dan juga urusan suamiku tersebut. Beliau bersabda: “Diamlah dirumahmu sehingga ‘iddahmu selesai waktunya.” Ia berkata: “Maka aku pun ber’iddah di rumahku empat bulan dan sepuluh hari. Lalu ketika ‘Utsmaan mengutus seseorang kepadaku lalu orang itu bertanya kepadaku tentang hal itu (yakni tentang ‘iddah seorang isteri ketika ditinggal mati suaminya) maka aku pun menceritakannya lalu ia

mengikutinya dan menghukum dengannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Mujtabaa dan dalam Al-Kubroo, Ibnu Maajah, Ad-Daarimiy, Ibnu Chibbaan, Al-Chaakim dan selain mereka, dihasankan oleh At-Turmudziy dan disahihkan olehnya serta disahihkan oleh Al-Chaakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy.

Ayat yang mulia serta hadits Al-Furoy’ah menunjukkan atas wajibnya ‘iddah wafat (bagi seorang isteri yang ditinggal mati oleh suaminya) dan bahwasanya sang isteri menunggu selama empat bulan sepuluh hari, dan tidak ada perbedaan dalam masalah ini di antara para ulama hanya saja ini selain isteri yang dalam keadaan hamil (ketika ditinggal mati suaminya). Adapun wanita hamil maka ‘iddahnya hingga melahirkan, baik masanya sebentar ataupun lama, karena ijma’ (kesepakatan ulama) atas hal itu. Dan karena firman Allah Yang Maha Luhur:

......(الطالق: يضعن أن أجلهن األحمال وأوالت حملهن4(

Artinya: “Dan wanita-wanita yang hamil maka batas waktu (‘iddah) mereka adalah ketika merek telah melahirkan……” (Q.S Ath-Tholaq: 4) dalam hadits tersebut terdapat keterangan wajib (bagi isteri) menghabiskan masa ‘iddah Karen mati (suaminya) di rumah yang mana suaminya meninggal dunia, walaupun ia tidak mempunyai kepemilikan atas rumah itu dan bahwasanya ia tidak boleh keluar dari sana (kecuali setelah selesai masa ‘iddahnya). Dengan inilah para ulama berpendapat.

Karena nash hadits Nabi: “Tinggallah di rumahmu”..…

Dan diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyyah – smeoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung (melewati masa berduka) melebihi tiga hari kecuali atas suaminya empat bulan sepuluh hari. Maka ia tidak boleh bercelak, dan tidak boleh memakai pakaian yang dicelup (yang diwarnai) kecuali pakaian sekedar untuk menutup auratnya (yakni sederahan dan bukan pakaian yang mencolok warnanya) dan hendaknya ia tidak menyentuh minyak wangi kecuali apabila ia suci dari haidhnya sedikit dari

pada qisthi adzfar (jenis wewangian)”.

Page 177: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy, Muslim, Abu Daawuud, An-Nasaa-iy, Ibnu Maajah, dan dalam masalah ini terdapat pula hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Zaynab binti Ummu Salamah dan ‘Aa-isyah serta dari selain keduanya, dan semuanya tercatat dalam sahih Al-Bukhooriy.

Hadits tersebut menunjukkan atas pelarangan terhadap isteri pada masa-masa ‘iddah untuk memakai pakaian yang dicelup (pewarna) atau memakai celak atau memakai wewangian atau berhiasa dengan emas dan perak atau semacamnya sebagaimana diterangkan dalam hadits-hadits lain. Hanyasaja ia diberi keringanan ketika ia suci dari haidhnya untuk menggunakan pedupaan yang dibakar padanya sesuatu yang memiliki bau harum (seperti kayu gahru). Ini semua khusus untuk isteri bagi suaminya yang telah wafat. Adapun yang lain maka tidak boleh berkabung di atas tiga hari. Sebagaimana dinashkan (ditetapkan) dalam hadits.

@Sindiran yang berisi keinginan untuk menikah yang ditujukan kepada janda yang beluam selesai masa tunggu (‘iddah)-nya

]2.235 [Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang makruf. Dan janganlah kamu berazam (bertetap hati) untuk berakad nikah, sebelum habis idahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantunساء أو أكننتم في أنفسكم ضتم به من خطبة الن وال جناح عليكم فيما عر أن تقولوا قوال إال تواعدوهن سرا كم ستذكرونهن ولكن ال ه أن علم الله ى يبلغ الكتاب أجله واعلموا أن الل كاح حت معروفا وال تعزموا عقدة الن

ه غفور حليم ( )235يعلم ما في أنفسكم فاحذروه واعلموا أن اللأك�ننتم�Kalian rahasiakan dan sembunyikan

سرا تواعدوهن الPerjanjian yang mana mereka tidak akan menikah selain dengan kalian

النكاح عق�دة تع�زموا والJangan melakukan akad nikah sampai sempurnanya ‘iddah (masa tunggu)

Page 178: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas bahwasnya ia berkata tentang firman Allah Yang Maha Luhur: “tentang apa-apa yang engkau ungkapkan daripada sindiran untuk melamar wanita” yaitu ia berkata: “Aku ingin menikah, atau wanita (atau seorang isteri) termasuk kebutuhan, dan aku sangat senang jika mudah bagiku untuk memperoleh seorang wanita yang solichah.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab nikah, dan Ibnu Jariir dalam tafsir, juga Ibnu Abi Syaibah dan Sa’iid bin Manshuur dan sebagainya.

Itulah yang disepakati oleh para ahli tafsir baik dari ulama salaf maupun yhang lain. Maka tidak boleh berterusterang meminang seorang wanita sedang ia masih berada dalam masa ‘iddah (masa tunggu)-nya akan tetapi boleh dengan sindiran sebagaimana tersebut di atas. Juga sebagaimana ada keterangan dalam hadits Fathimah binti Qois ketika ia dicerai oleh suaminya dengan talak tiga, maka Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda kepadanya: “Jika engkau telah halal (yakni selesai dari ‘iddah) maka beritahukanlah aku.” Atau dalam riwayat lain: “hendaknya dirimu tidak luput dariku.” Maka ini termasuk dalam sindiran. Dan harus diketahui bahwa sindiran ini hanya berlaku bagi wanita yang ditinggal mati suaminya dan yang dicerai dengan talak tiga. Adapun yang selain itu maka tidak boleh sama sekali dengan kesepakatan para ulama. Dan para ulama telah bersepakata atas pengharaman pinangan secara terang-terangan ini dan juga akad nikah ketika masih dalam amsa ‘iddah. Dan ulama mazhab Maliki sangat keras dalam hal ini sehingga mereka mengatakan: “Wanita tersebut haram atas diri seorang lelaki selamanya

jika ia melakukan akad dengannya dalam masa ‘iddah”.

@Perceraian dalam pernikahan sebelum bercampur dengan isteri 2: 236 – 237

]2.236 [Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut’ah (pemberian) kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikanوهن أو تفرضوا لهن فريضة ساء ما لم تمس قتم الن ال جناح عليكم إن طل عوهن على الموسع قدره وعلى المقتر قدره متاعا بالمعروف حقا ومت

)236على المحسنين (فريضةMahar wajib

Page 179: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ومتعوهنBerikanlah kepada merekaالموسعOrang luas rezkinya. Terambil dari kata sa’ati dzatil yad (luas atau leluasa untuk memberikan apa yang ada di tangannya)المق�ترOrang yang memiliki sedikit harta (atau miskin)

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d dan Abu Usaid – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – mereka berdua berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – menikahi Umaymah binti Syarochiil. Lalu ketika ia masuk kepada Rasululloh, beliau mengulurkan tangan beliau kepadanya maka seolah-olah ia tidak menyukai hal itu. Maka beliau menyuruh Abu Usaid untuk mempersiapkan kepulangan wanita tersebut dan beliau memberikan

kepada wanita itu dua baju yang bagus”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab talak, dan dalam riwayat lain bahwasanya beliau – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda kepadanya: “Berikanlah dirimu untukku.” Maka ia berkata: “Apakah pantas seorang ratu memberikan dirinya kepada orang biasa.” Maka beliau meletakkan tangan beliau pada dirinya agar ia tenang, lalu ia berucap: “A’uudzu billaahi minka (artinya: Aku berlindung kepada Allah darimu).” Maka beliau bersabda: “Engkau sungguh telah berlindung dengan perlindungan (yang agung).” Maka beliau bersabda (kepada Abu Usaid): “Wahai Abu Usaid berilah ia dua pakaian yang bagus dan kembalikanlah ia kepada keluarganya.” Riwayat semacam ini juga diriwayatkan dari (melalui) ‘Aa-isyah yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhooriy pula.

Ayat yang mulia tersebut menunjukkan bolehnya seseorang mencerai isterinya sebelum ia mengumpulinya, yakni menggaulinya, dan sebelum menentukan maharnya. Dan bahwasanya wajib atas suami untuk memberi mut’ah (pemberian) yakni memberikan kepada isterinya yang dicerai itu sesuatu yang tidak ditentukan (jumlah atau ukurannya dalam syari’at) baik berupa baju atau perhiasan atau harta atau semacam itu yang sekiranya bermanfaat baginya.

Dan hadits tersebut juga menunjukkan sebagian yang ditunjukkan oleh ayat diatas yaitu perceraian sebelum berkumpul dan pemberian mut’ah. Para ulama berbeda pendapat tentang pemberian kepada wnaita yang dicerai tersebut apakah wajib bagi suami secara mutlak ataukah khusus bagi isteri yang dicerai sebelum dikumpuli saja, baik ia telah menentukan maharnya atau belum, dalam hal ini terdapat beberapa pendapat. Menurut makna lahiriahnya adalah bahwa pemberian itu wajib bagi wanita yang belum ditentukan maharnya dan dicerai sebelum berkumpul (atau digauli), sedangkan pada selain kasus tersebut maka hukumnya hjan ya sunnah saja. Ini juga selain kasus isteri yang ditinggal mati suaminya dan belum dikumpuli, maka isteri tersebut berhak mendapat mahar yang layak, ‘iddah (empat bulan sepuluh hari) dan warisan sebagaimana nanti akan datang pada tempatnya.

Page 180: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.237 [Jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika istri-istrimu itu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakanوهن وقد فرضتم لهن فريضة فنصف قتموهن من قبل أن تمس وإن طلكاح وأن تعفوا ذي بيده عقدة الن أن يعفون أو يعفو ال ما فرضتم إال

ه بما تعملون بصير ( قوى وال تنسوا الفضل بينكم إن الل )237أقرب للتبي�نكم� الفض�ل تنسوا وال

kebaikan

@Sholat 2: 238 – 239]2.238 [Peliharalah segala salat (mu), dan (peliharalah)

shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk

ه قانتين ( )238حافظوا على الصلوات والصالة الوسطى وقوموا للالصلوات على حافظو�ا

(jagalah salat lima waktu )yakni hendaklah kalian solat tepat pada waktunya.

الوس�طى والصالة(sholat yang pertengahan )yakni Sholat asar. Dan dalam masalah ini

terjadi perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan: sholat zhuhur. Ada yang mengatakan: sholat maghrib. Dan ada pula yang mengatakan: sholat fajr (subuh). Dan ada yang mengatakan: yaitu salah satu dari sholat yang llima waktu itu. Dan Allah menyuruh kita untuk menjaganya seluruhnya.قانتينDalam keadaan taat atau patuh. (qoonitiin berasal dari kata al-qunuut) al-qunuut maknanya ketaatan. Ada pula yang mengatakan bahwa qoonitiin maknanya dalam keadaan diam (tak boleh berbicara dalam sholat).

Diriwayatkan dari Ali – semoga salam tetap atasnya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda pada saat terjadi perang Achzaab (yakni perang Khondaaq): “Mereka (yakni kaum musyrikin) telah membuta kita sibuk dari sholat wusthoo (sholat yang pertengahan) yakni sholat Ashar, semoga Allah memenuhi rumah dan kubur mereka dengan api.” Kemudian belia melakukan sholat ashar itu antara maghrib dan

‘isyaa”.’

Page 181: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab tafsir, Muslim dalam bab masjid-masjid, Abu Daawuud, An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo, At-Turmudziy, dan Ibnu Maajah.

Hadits tersebut menunjukkan secara jelas tentang sholat wushthoo dan bahwasanya itu adalah sholat Ashar, dan itu merupakan pendapat sebagian besar para ulama.

Diriwayatkan dari Zaid bin Arqom – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Dahulu kami berbicara dalam sholat, salah seorang kami mengajak saudaranya berbicara tentang keperluannya, sehingga turun ayat ini:ه قانتين (البقرة: حافظوا على الصلوات والصالة الوسطى وقوموا لل238(

Artinya: “Peliharalah segala salat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk” (Q.S Al-Baqoroh: 238)Maka kami diperintahkan untuk diam dan dilarang berbicara.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy, Muslim, Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam Al-Mujtabaa dan Al-Kubroo, dan yang selain mereka.

Hadits tersebut menunjukkan bahwa ayat di atas turun tentang pengharaman berbicara dalam sholat, dan bahwasanya makna al-qunuut di sini adalah as-sukuut (diam), yakni berdirilah kalian karena-Nya dalam keadaan diam. Dan ini salah satu makna qunuut, dan ia memiliki makna lain yang melewati sepuluh makna.

]2.239 [Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (salatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahuiمكم ما لم ه كما عل فإن خفتم فرجاال أو ركبانا فإذا أمنتم فاذكروا الل

)239تكونوا تعلمون (Diriwayatkan dari Naafi’ – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – bahwasanya Abdulloh bin Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ketika ia ditanya tentang sholat khouf ia berkata: “Imam maju bersama sekelompok orang lalu imam sholat bersama mereka itu satu rakaat, dan hendaknya satu kelompok yang lain berada antara mereka dengan musuh yakni mereka tidak sholat (untuk berjaga). Apabila mereka yang bersama imam tadi telah sholat satu rakaat mereka mundur dan menggantikan tempat orang-orang yang belum sholat tadi dan mereka jangan salam terlebih dahulu, lalu kelompok yang belum sholat tadi maju untuk sholat satu rakaat bersama imam, kemudian imam selesai dari sholatnya dan sudah sempurna baginya dua rakaat, sedangkan setiap

Page 182: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

orang dari dua kelompok tadi sholat sendiri-sendiri satu rokaat setelah imam selesai, maka jadilah setiap dari dua kelompok tadi sholat dua rakaat. Jika keadaan takut lebih parah dari itu maka hendalah mereka semua sholat dalam keadaan berjalan kaki dan berdiri di atas telapak kaki mereka atau menaiki kendaraan, baik menghadap kiblat atau tidak mengahadap kiblat. Malik berkata: “Naafi’ berkata: “Saya tidak meyakini bahwa Abdulloh bin Umar menyebutkan hal itu kecuali ia mendapatkannya dari Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan

salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau”.

Al-Bukhooriy meriwayatkan dengan konteks demikian dalam bab tafsir, Muslim dalam bab sholat khouf, dan juga yang selain keduanya, adapun Muslim menambah dalam riwayatnya: “Jika keadaan takut lebih gawat dari itu maka hendaknya mereka sholat baik dalam keadaan menaiki

kendaraan atau berdiri dengan cara memberi isyarat”.

Sholat Khouf telah diterangkan dalam beberapa cara dan dasarnya ada enam cara, dan yang disebut di sini adalah salah satunya, dan Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – telah melakukannya dalam beberapa peperangan.

Sedangkan ayat yang mulia menunjukkan atas keringanan untuk melakukan sholat khouf dalam keadaan berdiri atau dudu, baik berjalan kaki atau berkendaraan. Ini termasuk rahmat Allah Yang Maha Luhur dan kelembutannya terhadap hambanya ketika ketakutan bertambah parah. Dan akan datang pembahasana tentang tema ini dalam surat An-Nisaa.’

@Nafkah untuk janda (mantan isteri) 2: 240]2.240 [Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di

antaramu dan meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka berbuat yang makruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanaة ألزواجهم متاعا إلى الحول ذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا وصي والغير إخراج فإن خرجن فال جناح عليكم في ما فعلن في أنفسهن من

ه عزيز حكيم ( )240معروف والل

@Bercerai dengan baik 2: 241]2.241 [Kepada wanita-wanita yang diceraikan

(hendaklah diberikan oleh suaminya) mut`ah menurut yang makruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang takwa

Page 183: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

قين ( على المت قات متاع بالمعروف حقا )241وللمطل

]2.242 [Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya

كم تعقلون ( ه لكم آياته لعل ن الل )242كذلك يبي

@Allah menghidupkan kembali satu kabilah dari orang-orang yahudi setelah Dia mematikan mereka 2: 243

]2.243 [Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukurذين خرجوا من ديارهم وهم ألوف حذر الموت فقال لهم ألم تر إلى ال اس ال اس ولكن أكثر الن ه لذو فضل على الن ه موتوا ثم أحياهم إن الل الل

)243يشكرون (ألوف وهم�

Beribu-ribu(243)

الله يق�رض الذي ذا منSeorang hamba menghutangi Tuhannya dengan menyedekahkan hartanya menurut apa yang diperintahkan oleh Allah dan mempergunakannya di jalan Allah.فيضاعفهAllah akan melipatgandakan (harta yang diinafkkan)itu.

كثيرة أض�عافا لهDi dunia dan di akhirat

يق�بض واللهAllah menahan membatasi (rezqi)ويب�سطAllah melapangkan(nya)

(245)إس�رائيل بني من� المأل

pemuka-pemuka bani Israil dan orang-orang mulia di antara mereka.عسي�تم� هل�

Maknanya: bisa jadi kalian tidak akan pernah menepati apa yang telah kalian janjikan yaitu untuk berperang dan berjihad.

القتال علي�كم كتب إنJika kalian diwajibkan untuk berperang

(246)وال�جس�م العل�م في بس�طة زاده

Page 184: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Menambah keluasan untuknya (dalam hal ilmu dan badan)(247)آية إن

tandaالتابوتPetiYang mana bani Israil meletakkan didepan mereka ketika perang hingga tidak ada satupun yang bisa menyerang atau mengalahkan merekaسكينةDikatakan bahwa: (sakiinah adalah) angin yang memiliki wajah bagaikan wajah manusia. Dan terdapat perbedaan pendapat tentang masalah ini.

موسى آل ترك مما وبقيةTongkatnya nabi Musa – semoga salam tetap atasnya – dan pecahan loh (atau papan) batu bertulis (yakni sepuluh perintah yang Allah turunkan di gunung Thursina kepada Nabi Musa)

(248)يظنونMereka meyakini dan mengetahuiفئةSekelompok manusia. Fi-ah adalah lafazh yang bermakna jama’ namun tidak memiliki bentuk mufrod (tunggalnya) seperti lafazh rohth dan nafar.

(249)أف�رغ�turunkanlahثبت�

(kokohkanlah )Agar kita tidak terkalahkan(250)

القيوم الحي هو إال إله ال اللهYang selalu melaksanakan atas segala sesuatu yang dijaga-NyaسنةRasa kantukكر�سيهAllah yang Paling mengetahui maksudnya. Banyak perbedaan pendapat tentang penyebutan dan penafsirannya. Dan Allah-lah Yang Maha mengetahuinya.يئودهBerat baginya

العلي وهو(Maha Tinggi atau Luhur)dari tandingan dan penyerupaan

(255)الغي من الرش�د

Telah jelas hal yang benar dari yang batilبالطاغوتSetan dan segala hal yang setan mengajak pada hal itu

الوث�قى بال�عر�وةAl-‘urwah (asal maknanya adalah buhul / simpul tali) maknanya disini adalah keimanan yang dipegang teguh oleh orang mukmin

انفصام ال(Infishoom terambil dari kata )fashm artinya pecah atau putus.

(256)كفر الذي فبهت

Terdiam dan kalah dalam berhujjah

Page 185: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

(258)قر�ية على مر كالذي أو�

Ada yang mengatakan orang yang dimaksud itu ialah Nabi Uzair (semoga salam tetap atasnya). Dan adapula yang mengatakan Nabi Armiya’ – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atasnya –sedangkan yang dimaksud dengan desa di situ adalah Baitul Maqdis.خاويةsepiعروشهاRumah dan bangunan-bangunannyaأنىBagaimana?

يتسنه� لم�berubahننشزهاKami menghidupkannya. (Asal kata nunsyizu dari) insyaaz maknanya: menyusun dan menghidupkan.

(259)فصر�هنSebagina mengatakan maknanya: kumpulkanlah mereka. Sebagian lain mengatakan maknanya: potong-potong dan pisahkanlah mereka.سع�يا

(berjalan atau berlarii )di atas kaki-kaki mereka.(260)

]2.244 [Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

ه سميع عليم ( ه واعلموا أن الل )244وقاتلوا في سبيل الل

@Pelipat gandaan pinjaman untuk Allah 2: 245]2.245 [Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada

Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikanه ه قرضا حسنا فيضاعفه له أضعافا كثيرة والل ذي يقرض الل من ذا ال

)245يقبض ويبسط وإليه ترجعون (

@Bani Israil mengingkari perkataan mereka sendiri dan menolak untuk berjihad di jalan Allah 2: 246

]2.246 [Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika

Page 186: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang lalimهم ألم تر إلى المأل من بني إسرائيل من بعد موسى إذ قالوا لنبي له قال هل عسيتم إن كتب عليكم قاتل في سبيل الل ابعث لنا ملكا نه وقد أخرجنا من نقاتل في سبيل الل تقاتلوا قالوا وما لنا أال القتال أاله عليم قليال منهم والل وا إال ديارنا وأبنائنا فلما كتب عليهم القتال تول

)246بالظالمين (

@Bani Israil iri hati terhadap diangkatnya Tholuut menjadi raja 2: 247

]2.247 [Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahuiى يكون له ه قد بعث لكم طالوت ملكا قالوا أن هم إن الل وقال لهم نبيالملك علينا ونحن أحق بالملك منه ولم يؤت سعة من المال قال إن ه يؤتي ملكه ه اصطفاه عليكم وزاده بسطة في العلم والجسم والل الل

ه واسع عليم ( )247من يشاء والل

]2.248 [Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat

Page 187: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang berimanكم ب ابوت فيه سكينة من ر هم إن آية ملكه أن يأتيكم الت وقال لهم نبية مما ترك آل موسى وآل هارون تحمله المالئكة إن في ذلك آلية وبقي

كم إن كنتم مؤمنين ( )248ل

]2.249 [Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin

Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar".ه مبتليكم بنهر فمن شرب منه فلما فصل طالوت بالجنود قال إن الل من اغترف غرفة بيده فشربوا ي إال ه من م يطعمه فإن ي ومن ل فليس منذين آمنوا معه قالوا ال طاقة لنا قليال منهم فلما جاوزه هو وال منه إاله كم من فئة هم مالقوا الل ون أن ذين يظن اليوم بجالوت وجنوده قال ال

ه مع الصابرين ( ه والل )249قليلة غلبت فئة كثيرة بإذن اللDiriwayatkan dari Al-Baroo’ bin ‘Aazib – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Kami para sahabat Nabi Muhammad – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – kami berbincang-bincang bahwa peserta perang Badr sama jumlahnya dengan tentara Thooluut yang melewati sungai bersamanya, dan tidak melewati sungai bersamanya kecuali mereka yang

beriman, yaitu berjumlah tiga ratus belasan orang (antara 13 hingga 19)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Al-Bukhooriy dalam bab peperangan, dan Ibnu Jariir dan selain mereka.

Page 188: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Ayat yang mulia itu datang untuk menerangkan tentang kisahThooluut ketika hendak berperang dengan Jaaluut, dan Allah memilih tentara dari Bani israil dengan cara menguji mereka dengan sebuah sungai, sedang mereka telah dilanda kehausan. Barangsiapa yang meminumnya maka orang itu berlepas diri darinya dan barangsiapa yang tidak minum maka ia berarti orang yang setia kepadanya dan murni atau ikhlas kepada Allah Yang Maha Luhur. Maka Thooluut dan tiga ratus belasan orang itu melewati sungai, yaitu mereka yang tidak minum (dari sungai itu) kecuali seciduk dengan tangannya. Lalu ketika mereka melihat tentara Jaaluut yang gesit mereka berkata: “Kita tidak memiliki cukup kekuatan hari ini untuk melawan mereka.” Maka orang-orang yang memiliki keyakinan teguh di antara para ulama dan orang-orang yang mulia lagi salih dari mereka menenangkan mereka bahwa kemenangan bukan semata karena banyaknya jumlah dan bilangan. Maka banyak pula terjadi kelompok yang sedikit mendapat kemenangan dari kelompok atau tentara yang sangat banyak jumlahnya dengan kehendak, pertollongan dan izin dari Allah, dan hanyasaja kemenangan itu dari sisi Allah yang mana Dia memenangkan siapa yang Dia kehendaki. Oleh karena itu ketika para pasukan sudah pada barisannya dan sudah saling menyerang, Nabi Allah Daawuud – semoga salam tetap aatsnya – membunuh ketua para orang-orang zalim itu yaitu Jaaluut, maka kalahlah tentaranya dan menanglah kaum muslimin. Dan kisahnya telah terbentangkan pada Al-Qur’an dan tafsir-tafsirnya. Tujuannya adalah bahwa Allah Yang Maha Luhur sebagaimana Dia memuliakan Thooluut dan tentaranya dengan kemenangan bersama dengan sedikitnya jumlah, dan mereka jauh lebih sedikit dari musuh mereka, begitu pula Allah memuliakan Nabi-Nya yaitu kekasih kita Muhammad – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan para sahabat beliau lalu Allah menguatkan (memenangkan) mereka atas orang-orang kafir Quraisy di Badr meskipun tentara musuh banyak dan para sahabat – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi mereka – dan Allah menjadikan mereka seperti jumlah orang-orang yang berperang bersama Thooluut. Maka keperkasaan hanya milik Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mu’min.

@Dawud dan Jalut 2: 250 – 251]2.250 [Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan

tentaranya, mereka pun (Thalut dan tentaranya) berdo`a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir"

ت أقدامنا نا أفرغ علينا صبرا وثب ولما برزوا لجالوت وجنوده قالوا رب)250وانصرنا على القوم الكافرين (

]2.251 [Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah

Page 189: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alamمه ه الملك والحكمة وعل ه وقتل داود جالوت وآتاه الل فهزموهم بإذن اللفسدت األرض ولكن اس بعضهم ببعض ل ه الن مما يشاء ولوال دفع الل

ه ذو فضل على العالمين ( )251الل

@Derajat para nabi dan para rasul 2: 252]2.252 [Itu adalah ayat-ayat Allah. Kami bacakan

kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus

ك لمن المرسلين ( ه نتلوها عليك بالحق وإن )252تلك آيات الل

]2.253 [Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nyaه ورفع بعضهم م الل سل فضلنا بعضهم على بعض منهم من كل تلك الردناه بروح القدس ولو شاء نات وأي درجات وآتينا عيسى ابن مريم البينات ولكن اختلفوا ذين من بعدهم من بعد ما جاءتهم البي ه ما اقتتل ال الله يفعل ه ما اقتتلوا ولكن الل فمنهم من آمن ومنهم من كفر ولو شاء الل

)253ما يريد (

@Sedekah 2: 254

Page 190: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.254 [Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa`at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang lalim بيع فيه ذين آمنوا أنفقوا مما رزقناكم من قبل أن يأتي يوم ال ها ال يا أي

ة وال شفاعة والكافرون هم الظالمون ( )254وال خل

@Keagungan Allah, ayat teragung dalam Al-Qur’an (ayat kursi) 2: 255

]2.255 [Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besarموات ه ما في الس وم ال تأخذه سنة وال نوم ل هو الحي القي ه ال إله إال الل بإذنه يعلم ما بين أيديهم وما ذي يشفع عنده إال وما في األرض من ذا الموات ه الس بما شاء وسع كرسي خلفهم وال يحيطون بشيء من علمه إال

)255واألرض وال يئوده حفظهما وهو العلي العظيم (Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – menyerahlan kepada saya untuk menjaga zakat Romadhon, lalu datanglah kepadaku seseorang yang mengambil daripada makanan maka aku pun memegangnya dan aku berkata kepadanya: “Aku pasti akan mengangkat persoalanmu ini kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – orang itu berkata: “Sesungguhnya aku seorang yang memerlukan (bantuan) dan aku memiliki keluarga, selain itu aku sangat memerlukannya.” Maka aku pun melepaskannya. Lalu ketika esok paginya Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Wahai Abu Huroiroh, apa yang diperbuat oleh tawananmu semalam?” Abu Huroiroh berkata: “Aku berkata: “Ya Rasululloh, ia mengeluhkan keperluannya yang sangat dan keluarga, maka aku kasihan kepadanya lalu aku melepaskannya.” Beliau bersabda:

Page 191: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

“Adapun dia maka ia telah bohong, dan dia akan kembali.” Maka aku pun yakin ia akan kembali karena sabda Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – yaitu: “Sesungguhnya dia akan kembali.” Maka aku mengawasinya dan ia pun mengambil makanan lagi, lalu aku berkata: “Aku pasti akan melaporkan masalah ini kepada Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau.” Maka terjadi kejadian seperti itu selama tiga malam, lalu berkatalah Abu Huroiroh: “Ini adalah akhir daripada tiga kali yang mana engkau yakin bahwa engkau tidak akan kembali lalu engkau kembali.” Orang itu berkata: “Biarkanlah aku mengajarkanmu beberapa kalimat yang mana Allah akan membveri manfaat kepadamu dengan berkatnya.” Aku berkata: “Apa itu?” Ia berkata: “Jika engkau telah berlindung pada tempat tidurmu maka bacalah ayat Kursiy, yaitu: Alloohu laailaaha illaa huwal chayyul qoyyuum hingga akhir ayat itu, maka engkau senantiasa akan di jaga dari sisi Allah dan tidak ada satu setan pun yang akan mendekatimu sehingga esok pagi.” Lalu aku pun melepaskannya dan ketika esok pagi Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Apa yang dieprbuat oleh tawanamu tadi malam?” Aku berkata: “Ya Rasululloh ia menduga bahwa ia telah mengajarkanku beberapa kalimat yang mana dengannya Allah akan memberi manfaat kepadaku maka aku melepaskannya.” Beliau bersabda: “Apa itu?” Aku berkata: “Dia berkata kepadaku: “Ketika engkau telah pergi ke pembaringanmu maka bacalah ayat kursi dari awalnya hingga akhir ayat, yaitu: “Alloohu laa ilaaha illaa huwal chayyul qoyyuum….” Maka ia berkata kepadaku: senantiasa engkau berada dalam penjagaan Allah dan satu setan pun tidak aka nada yang dekat kepadamu hingga esok pagi.” Maka beliau – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Adapun dia telah berkata jujur kepadamu meskipun ia pendusta (pembohong). Engkau tahu siapakah yang bebrbicara kepadamu sejak tiga malam yang lalu wahai Abu Huroiroh?” Abu Huroiroh berkata: “Tidak.” Beliau menjawab: “Itu

setan”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab perwakilan, dalam bab permulaan penciptaan, dan pada bab keutamaan Al-Qur’an, dan diriwayatkan pula oleh An-Nasaa-iy secara bersambung (rantai sanadnya), dan hadits yang senada juga diriwayatkan dari Abu Ayyuub dan selainnya.

Dalam hadits ini terdapat keterangan bahwa membaca ayat ini merupakan penjagaan dari setan dan bahwasanya ayat ini memiliki malaikat yang ditugaskan dari sisi Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung untuk menjaga orang yang membacanya. Dan di situ terdapat dalil bolehnya atau mungkinnya seseorang melihat Jin. Adapun yang tersebut dalam surat Al-A’roof bahwasanya tidak mungkin melihatnya, maka ditafsirkan dalam makna melihatnya dalam wujudnya yang asli (sedangkan yang sering dilihat orang adalah wujud jelmaannya) maka di sini tidak terdapat pertentangan sebab Al-Qur’an tidak mungkin bertentangan dengan kenyataan selamanya.

Page 192: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Diriwayatkan dari Asmaa’ binti Yaziid – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Aku mendengar Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda tentang dua ayat ini:

الله إله ال وم...... (البقرة: الحي هو إال )255القي ألم. الله إله ال وم الحي هو إال )2 – 1عمران: (آل القي

Bahwasanya pada kedua ayat itu terdapat ismullooh Al-‘Azhom (nama Allah yang teragung).

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud, At-Turmudziy dalam bab doa-doa, dan dihasankan serta disahihkan oleh At-Turmudziy, lafazhnya riwayat Ahmad, dan kedua orang yang terakhir (Abu Daawuud dan At-Turmudziy) sebagai ganti ayat kursi adalah:

واحد إله وإلهكم إله ال حمن هو إال حيم الر (البقرة: الر163(

Pada ayat tersebut terdapat Ismullooh Al-A’zhom yang mana jika seorang berdoa dengannya maka ia akan diijabah doanya dan ia meminta dengannya maka ia akan diberi, yaitu ayat-ayat yang disebut di atas yaitu ayat Kursiy dan awal surat Aalu ‘Imroon dan satu ayat yang lain, yaitu:

واحد إله وإلهكم إله ال حمن هو إال حيم الر (البقرة: الر163(

dan telah datang hadits-hadits yang menentukan Ismullooh Al-A’zhom ini dan yang paling banyak dan paling sahih dalam kitab Zaadul Muttaqiin. Dan lihatlah keterangan yang akan datang tentang keterangan awal surat Aalu ‘Imroon.

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ariy – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – berdiri di antara kami dengan (mengucapkan) empat kalimat: “Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak mungkin ia tidur, ia merendahkan neraca dan mengangkatnya, dianhgkat kepadanya amal siang hari sebelum amal malam hari, dan amal malam sebelum amal siang hijabnya berupa cahaya atau api, seandainya disingkap maka cahaya ‘wajah’-Nya akan membakar

segala yang dipandang oleh penglihatan-Nya (yakni segala sesuatu).”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab Iman, Ibnu Maajah, Ibnu Chibbaan dalam sahihnya, Abu Ya’laa dan Al-Baghowiy dalam Syarchus Sunnah, dan yang selain mereka.

Adapun hadits di atas termasuk hadits-hadits tentang sifat-sifat Allah, yang mana kita wajaib mengimaninya dan mensucikan Allah dari segala yang dapat memberi pengertian penyerupaan dengan makhluk-Nya. Maka yang wajib adalah membeirkannya menurut aslinya tanpa penjelasan bagaimana dan bagaimana atau ta’thiil (mengosongkan atau mengingkari sifat tersebut), atau penyerupaan. Adapun mazhab orang-orang dalam hadits ini berbeda-beda, maka tidak perlu sibuk dengan hal tersebut. Dan

Page 193: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

maksud daraipada mengetengahkan hadits ini adalah sabda beliau: “Sesungguhnya Allah tidak tidur,……” maka itu sesuai dengan ayat yang

mulia: “…..Dia tidak tersentuh oleh rasa kantuk dan tidak pula tidur”.....

Faedah: ayat ini mengandung sepuluh kalimat, yang mana setiap kalimatnya berdiri sendiri dengan makna khusus, yaitu sebagai berikut:

Pertama: bahwasanya tidak ada Tuhan selain DiaKedua: bahwasanya ia Maha Hidup lagi Maha Berdiri SendiriKetiga: bahwasanya Dia tidak tersentuh oleh rasa kantuk dan tidak pula tidurKeempat: bahwasanya hanya milik-Nya lah segala yang ada di tujuh lapis langit dan bumiKelima: bahwasanya tidak ada yang dapat memberi syafa’at dengan izin-NyaKeenam: bahwasanya ilmu-Nya meliputi segala yang adaKetujuh: bahwasanya tidak seorang pun mengetahui dari ilmu-Nya kecuali apa yang Dia kehendakiKedelapan: bahwasanya Kursiy-Nya meliputi tujuh lapis langit dan bumiKesembilan: bahwasanya Dia Yang Maha Luhur tidak memberatkannya dan tidak memayahkannya menjaga tujuh lapis langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya dan apa yang ada di antara keduanya.Kesepuluh: bahwasanya Allah itu Maha Tinggi lagi Maha Agung

Dan untuk mengetahui tentang rahasia-rahasia ayat ini dan keagungannya dan tauhid yang terkandung di dalamnya maka harus merujuk ke kitab-kitab tafsir yang besar.

@Tali yang tidak dapat terputuskan 2: 256 – 257]2.256 [Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama

(Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahuiشد من الغي فمن يكفر بالطاغوت ن الر بي ال إكراه في الدين قد ته سميع ه فقد استمسك بالعروة الوثقى ال انفصام لها والل ويؤمن بالل

)256عليم (Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Dahulu ada seorang wanita dari Anshoor ia tidak memiliki anak, dan ia berjanji kepada dirinya jika ia memiliki anak maka ia akan menjadikannya Yahudi, ketika orang-orang Anshoor masuk Islam, mereka berkata: “Bagaimana yang harus kita perbuat terhadap anak-anak kita?” lalu turunlah ayat ini.” Dalam riwayat lain: “Ketika (Yahudi) bani Nadhiir di usir (dari Madinah) sedangkan di antara mereka ada anak-anak orang Anshoor, mereka berkata: “Kami tidak akan

Page 194: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

membiarkan anak-anak kami.” Lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan:

شد من الغي ن الر بي ال إكراه في الدين قد تHadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud dalam bab Jihad, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Chibbaan dalam Al-Mawaarid, dan Al-Bayhaqiy dalam Al-Kubroo den gan sanad yang sahih.

Sebagian besar dari para ahli tafsir berpendapat bahwa ayat yang mulia tersebut dinasakh, dan bahwasanya itu sebelum turun perintah untuk memerangi orang-orang kafir secara menyeluruh, dengan dali firman Allah Yang Maha Luhur:

بي جاهد الكفار والمنافقين واغلظ عليهم..... (التوبة: ها الن )73يا أيArtinya: Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya….. (Q.S At-Taubah: 73)Dan firman Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung:

)36وقاتلوا المشركين كافة كما يقاتلونكم كافة..... (التوبة: Artinya: “….dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya…” (Q.S At-Tawbah: 36)Dan firman Allah Yang Mala Agung dan Maha Tinggi:

ه...... (البقرة: ى ال تكون فتنة ويكون الدين لل )193وقاتلوهم حتArtinya: “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah……” (Q.S Al-Baqoroh: 193)Bersama dengan sabda Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – yang mutawatir dari beliau: “Aku diperintah untuk memerangi manusia sehingg mereka mengatakan laa ilaaha illallaah (tiada Tuhan selain Allah)…..” (Al-Hadits)Dan telah tetap bahwasanya Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – memerangi orang-orang Arab karena Islam, dan begitulah keadaan para kholifah beliau setelahnya.Sekelompok ulama mengatakan bahwasanya surat Al-Baqoroh ayat 256 khusus untuk hali kitab, dan bahwasanya mereka jika menerima untuk membayar Jizyah maka mereka tidak akan dipaksa untuk masuk Islam, dan yang memperkuat hal ini adalah firman Allah Yang Maha Luhur:ه م الل مون ما حر ه وال باليوم اآلخر وال يحر ذين ال يؤمنون بالل قاتلوا الى يعطوا ذين أوتوا الكتاب حت ورسوله وال يدينون دين الحق من ال

)29الجزية عن يد وهم صاغرون (التوبة: Artinya: “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (Q.S At-Tawbah: 29)

Page 195: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Maka beliau diperintahkan untuk memerangi mereka dan menjadikan batasnya adalah ketika mereka telah memberikan jizyah, dan ini adalah jelas, alchamdulillaah. Dan sungguh sekelompok orang telah menyimpang dalam memaknainya karena mengikuti tuan-tuan mereka yaitu orang-orang kafie orientalis.Sedangkan firman-Nya:

شد من الغي ن الر بي قد تArtinya: “…..Telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat”……

Yakni telah jelas dan terang antara yang hak dan yang batil, dan petunjuk dari kesesatan.Adapun tentang firman-Nya Yang Maha Luhur:ه فقد استمسك بالعروة الوثقى ( فمن يكفر بالطاغوت ويؤمن بالل256(

Artinya: ......karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat…… (Q.S Al-Baqoroh: 256)Diriwayatkan dari Qois bin ‘Ubaad, ia berkata: “Aku berkata kepada Abdulloh bin Sallaam: “Sesungguhnya ketika engkau masuk sebelum ini seseorang berkata: bagini dan begitu [yakni: orang ini adalah penduduk surga] Abdulloh bin Sallaam berkata: “Maha Suci Allah, tidak boleh seseorang mengatakan apa yang dia tidak ketahui, dan aku akan memberitahukannmu kenapa hal itu? Aku melihat sebuah mimpi pada masa Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – maka aku menceritakannya kepada beliau. Aku melihat seolah diriku berada di sebuah kebun, yang disebutkan tentang luasnya, rumputnya, dan kehijauannya, dan ditengah kebun itu terdapat tiang dari besar, bagian bawahnya menancap di bumi sedangkan bagian atasnya di langit, dan di atas ada simpul tali, lalu dikatakan kepadaku: “Naiklah!” aku berkata: “Aku tidak bias.” Maka datanglah kepadaku seorang pelayan, lalu pembantu itu mengangkatku dari belakang dengan tangannya. Lalu aku pun naik hingga sampai di atas tiang itu dan aku memegang tali itu. Lalu dikatakan kepadaku: “Peganglah terus dengan kuat!” sungguh ketika aku bangun dari tidur tali itu berada ditanganku lalu aku menceritakannya kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu beliau bersabda: “Kebun itu adalah Islam. Tiang itu adalah tiang Islam. Simpul tali itu adalah simpul tali yangb kuat. Dan engkau berada dalam Islam sehingga engkau meninggal.” Dalam riwayat lain: “Abdulloh akan meninggal dalam keadaan memegang tali (agama) yang kuat.” Dalam riwayat yang lain lagi: “Engkau senantiasa akan

memegangnya dengan teguh sehingga engkau meninggal dunia”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy, Muslim, lafazhnya milik Muslim.

Maknanya barangsiapa yang ingkar terhadap Thooghuut (yang disembah yang selain Allah) dan sekutu-sekutu dan beriman kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung maka ia sungguh telah berpegang teguh kepada suatu tali yang amat kuat yaitu Agama Islam. Dan mimpi Abdulloh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – menafsirkan bahwa tali

Page 196: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

yang kuat itu adalah Agama Islam yang ia pegangi dan ia meninggal dengannya.

]2.257 [Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnyaذين كفروا ور وال ذين آمنوا يخرجهم من الظلمات إلى الن ه ولي ال اللور إلى الظلمات أولئك أصحاب أولياؤهم الطاغوت يخرجونهم من الن

ار هم فيها خالدون ( )257الن

@Ibrahim – semoga salam tetap atasnya – dan Raja Namrud 2: 258

]2.258 [Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalimه الملك إذ قال إبراهيم ه أن آتاه الل ذي حاج إبراهيم في رب ألم تر إلى اله يأتي ذي يحيي ويميت قال أنا أحيي وأميت قال إبراهيم فإن الل ي ال ربه ال ذي كفر والل مس من المشرق فأت بها من المغرب فبهت ال بالش

)258يهدي القوم الظالمين (

@Tanda bagi manusia, Allah hanya cukup mengucapkan jadilah maka sesuatu yang dikehendakinya terjadi 2: 259

]2.259 [Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu

Page 197: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapa lama kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"

ى يحيي هذه ذي مر على قرية وهي خاوية على عروشها قال أن أو كاله مائة عام ثم بعثه قال كم لبثت قال لبثت ه بعد موتها فأماته الل اللبثت مائة عام فانظر إلى طعامك وشرابك يوما أو بعض يوم قال بل لاس وانظر إلى العظام لن ه وانظر إلى حمارك ولنجعلك آية ل لم يتسنه على كل ن له قال أعلم أن الل كيف ننشزها ثم نكسوها لحما فلما تبي

)259شيء قدير (

@Allah memperlihatkan kepada Ibrahim bagaimana Dia membangkitkan orang mati 2: 260

]2.260 [Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanaوإذ قال إبراهيم رب أرني كيف تحيي الموتى قال أولم تؤمن قال بلى يطمئن قلبي قال فخذ أربعة من الطير فصرهن إليك ثم اجعل ولكن ل

Page 198: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ه عزيز على كل جبل منهن جزءا ثم ادعهن يأتينك سعيا واعلم أن الل)260حكيم (

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Kita lebih berhak untuk ragu-ragu daripada Ibroohiim, ketika ia berkata: “Wahai Tuhanku perlihatkanlah kepadaku bagaimana engkau

menghidupkan orang-orang mati”.…

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dan dalam bab permulaan penciptaan, dan Muslim dalam bab Iman dan bab keutamaan, dan yang selain mereka.

Makna lahiria hadits tersebut bahwasanya Kholiilulloh Nabi Ibroohiim – semoga salawat dan salam tetap terlimpah kepadanya dan kepada Nabi kita – ragu-ragu tentang tatacara penghidupan orang-orang mati, sedangkan ayat tersebut berbeda dengan makna ini. Maka para ulama telah mengarahkan hadits tersebut bahwa Ibroohiim tidak ragu seandainya ia ragu maka kita lebih pantas untuk ragu, akan tetapi sama sekali tidak hinggap sedikit pun keraguan, dan bagaimana bias seorang nabi dihinggapi oleh sifat ragu terhadap salah satu sifat dari sifat-sifat Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, sedangkan mereka adalah para pemimpin orang-orang yang bertauhid (mengesakan Allah), semoga salawat dan salam dari Allah tetap atas mereka semuanya.

@Perumpamaan bagi orang yang memberikan sedekah dan balasannya 2: 261 – 274

]2.261 [Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahuiة أنبتت سبع سنابل ه كمثل حب ذين ينفقون أموالهم في سبيل الل مثل اله واسع عليم ( ه يضاعف لمن يشاء والل ة والل في كل سنبلة مائة حب261(

يشاء لمن يضاعفTujuh ratus sampai batas yang dikehendaki oleh Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung

Diriwayatkan dari Abu Mas’uud – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Datanglah seseorang dengan membawa seekor unta yang telah diberi tali kekang, lalu ia berkata: “Ya Rasululloh, unta ini

Page 199: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

saya infaqkan di jalan Allah. Maka Rasululloh bersabda: “Dengan ini engkau akan mendapatka pada hari kiamat tujuh ratus unta”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab kepemimpinan, dan An-Nasaa-iy dalam Al-Kubroo, dan lafazhnya milik Muslim.

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Setiap amal bani Adam akan dilipat-gandakan, satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh kali ganda hingga tujuh ratus kali lipat hingga

yang dikehendaki oleh Allah”……

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam bab puasa dan selainnya dengan panjang dalam bab keutamaan puasa, dan dalam masalah ini terdapat benyak hadits.

Dalam ayat yang mulia tersebut dan dua hadits di atas terdapat keutamaan sedekah dan infaq dan khususnya dalam jalan Allah, dan bahwasanya hal itu akan dilipat-gandakan bagi pelakunya pada hari kiamat hingga tujuh ratus kali lipat, dan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung telah membuat suatu permisalan denagn sebuah biji yang menumbuhkan tujuh tangkai dan setiap tangkai menumbuhkan seratus bulir.

]2.262 [Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati وال أذى ه ثم ال يتبعون ما أنفقوا منا ذين ينفقون أموالهم في سبيل الل ال

هم وال خوف عليهم وال هم يحزنون ( هم أجرهم عند رب )262ل

@Berkata-kata baik dan memberi maaf 2: 263]2.263 [Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih

baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantunه غني حليم ( قول معروف ومغفرة خير من صدقة يتبعها أذى والل263(

أذى يت�بعهاMengungkit-ungkit pemberian

حليم غني والله

Page 200: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Maha Kaya lagi Maha Bijaksana

]2.264 [Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafirذي ينفق ماله ذين آمنوا ال تبطلوا صدقاتكم بالمن واألذى كال ها ال يا أيه واليوم اآلخر فمثله كمثل صفوان عليـه تراب اس وال يؤمن بالل رئاء النه ال يقدرون على شيء مما كسبوا والل فأصابه وابل فتركه صلدا ال

)264يهدي القوم الكافرين (الناس رئاء

Bukan karena (ridho)Allah, supaya dikatakan: “Ia seorang yang dermawan atau saleh” yakni mengharap akan pujian dan sebutan.صف�وانSemakna dengan shofaa yaitu batu yang permukaannya halus.وابلHujan derasصل�داShold adalah batu yang tidak ada apa-apa di atasnya dan tidak ada tumbuhan sama sekali (tandus).

Diriwayatkan dari Abu Dzarr – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “ Ada tiga macam orang yang mana Allah tidak akan berbicara dengan mereka pada hari kiamat, dan tidak memandangnya serta tidak mensucikannya dan bagi mereka azab yang pedih: orang yang suka mengungkit apa yang telah ia beri, orang yang menjuntaikan sarungnya (hingga ke bawah mata kaki dengan sombong), dan orang yang mengembangkan barang dagangannya

dengan sumpah palsu”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam bab Iman, Ahmad, Abu Daawuud dalam bab pakaian, At-Turmudziy dalam bab jual-beli, dan para ahli hadits lain selain Al-Bukhooriy.

Dalam hadits tersebut terdapat besarnya dosa maksiat-maksiat yang tersebut itu dan bahwa para pelakunya akan binasa dan dimurkai jika mereka tidak bertaubat. Sifat mengungkit-ungkit adlaah termasuk hal yang menyakiti perasaan orang yang diberi, oleh karena itu Allah Yang

Page 201: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Maha Luhur menjadikannya dalam ayat ini sebagai hal yang dapat membatalkan pahala sedekah, yang mana Dia berfirman pada ayat yang sebelumnya:

)263قول معروف ومغفرة خير من صدقة يتبعها أذى..... (Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima)…..” (Al-Baqoroh: 263)

@Sedekah diberikan untuk mengharap ridho Allah 2: 265

]2.265 [Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuatه وتثبيتا من أنفسهم ذين ينفقون أموالهم ابتغاء مرضات الل ومثل الم يصبها وابل ة بربوة أصابها وابل فآتت أكلها ضعفين فإن ل كمثل جن

ه بما تعملون بصير ( )265فطل واللوتث�بيتاKami mencari pahala dari Allah dan didasari keteguhan niat.برب�وةDataran tinggi yang keras dan rata. Dikatakan robwah itu robwah karena ia tinggi dan mengeras / menebal (dalam bahasa arab robaa-yarbuu).أكلهاSesuatu yang dimakanفطلgerimis

@Berfikir (tafakkur) 2: 266]2.266 [Apakah ada salah seorang di antaramu yang

ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya

Page 202: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

خيل وأعناب تجري من تحتها األنهار ة من ن أحدكم أن تكون له جن أيودة ضعفاء فأصابها إعصار ي مرات وأصابه الكبر وله ذر له فيها من كل الث

رون ( كم تتفك ه لكم اآليات لعل ن الل )266فيه نار فاحترقت كذلك يبيإع�صارAngin kencang yang didalamnya terdapat hawa yang panas.

(266)

@Sedekah 2: 267]2.267 [Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah

(di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpujiبات ما كسبتم ومما أخرجنا لكم من ذين آمنوا أنفقوا من طي ها ال يا أي أن تغمضوا فيه األرض وال تيمموا الخبيث منه تنفقون ولستم بآخذيه إال

ه غني حميد ( )267واعلموا أن اللاألر�ض من لكم أخ�رج�نا ومما

Dari tanaman dan buah-buahan yang wajib dizakatiتيممواKalian menujuالخبيثYang rendah dan tidak bagus

فيه تغ�مضوا أن إالMaknanya: Sesungguhnya kalian tidak akan mengambil barang-barang hina ini dari orang yang berhutang padamu, dan tidak pula pada perdaganganmu kecuali dengan menambah takarannya jika ditukarkan dengan yang baik atau bagus.

(267)

Diriwayatkan dari Al-Baroo’ bin ‘Aazib – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Ayat tersebut turun berkenaan dengan kami, orang-orang Anshoor, kami adalah orang yang berkebun kurma, maka salah seorang kita membawa kurma untuk disedekahkan menurut kadar banyak dan sedikitnya (kurma yang dimilikinya). Adalah seorang ada yang membawa satu tandan kurma atau dua tandan lalu digantungkan di dekat Masjid. Sedangkan ahli shuffah (para sahabat yang dating dari jauh yang ditampung untuk tinggal di serambi Masjid Nabawiy) adalah orang-orang yang tidak memiliki makanan. Maka salah seorang dari mereka ketika datang, ia akan mengambil tongkat dan memukul tandan kurma (yang diletakkan di dekat Masjid) tersebut sehingga berjatuhanlah kurma-kurma yang hampir masak ataupun yang masak lalu ia makan. Dan sebagian orang yang tidak mencintai kebaikan datang dengan membawa tanda kurma yang berisi kurma yang buruk dan dengan tandan kurma yang telah rusak. Maka Allah Yang Maha Suci dan Maha Luhur menurunkan:

Page 203: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ها يا ذين أي بات من أنفقوا آمنوا ال كسبتم..... ما طيArtinya: “Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik”..…Al-Baroo’ berkata: “Seandainya salah seorang dari kalian diberi hadiah semacam itu maka ia tidak akan mengambilnya kecuali dengan memicingkan matanya atau dengan malu”, Al-Baroo’ berkata: “Maka setelah itu setiap orang dari kami memberikan sesuatu yang bagus yang

ia punya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh At-Turmudziy, Ibnu Maajah, Ibnu Jariir, Ibnu Abi Chaatim, Al-Chaakim dengan sanad yang sahih, dan dihasankan oleh At-Turmudziy serta disahihkan olehnya, dan juga disahihkan oleh Al-Chaakim menurut syarat Muslim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy.

Dalam ayat yang mulia di atas terdapat petunjuk bagi para hamba Allah untuk menginfakkan sebagian dari hasil usaha yang baik dan bagus yang ia sukai dan ia senangi, bukan sesuatu yang buruk dan rendah, yang mana ia sendiri tidak menyukainya, dan ia tidak akan menerimanya jika ia menerimanya dengan mudah (tanpa memilih-milih) atau jika ia memejamkan matanya.

@Janji atau sumpah setan 2: 268]2.268 [Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu

dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahuiه يعدكم مغفرة منه يطان يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشاء والل الش

ه واسع عليم ( )268وفضال والل

@Kebijaksaan 2: 269]2.269 [Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman

yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)يؤتي الحكمة من يشاء ومن يؤت الحكمة فقد أوتي خيرا كثيرا وما

أولوا األلباب ( ر إال )269يذكDiriwayatkan dari Ibnu Mas’uud – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Saya mendengar Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga

Page 204: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

beliau – bersabda: “Tidak ada rasa hasud (yang diperbolehkan) kecuali dalam dua hal: seorang lelaki yang Allah berikan kepadanya harta lalu ia menghabiskannya dalam kebaikan, dan seorang yang diberikan hikmah (kebijaksanaan) lalu ia menghukum dengannya dan mengajarkannya

kepada manusia”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab ilmu, Muslim dalam bab sholat.

Sedangkan Dallam riwayat Ibnu Umar: “dan seorang lelaki yang Allah berikan ia Al-Qur’an lalu ia menegakkannya siang dan malam (yakni

membaca dan mengamalkannya)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dan Muslim, serta yang selain mereka.

Sedangkan dalam riwayat lain dari Abu Huroiroh: “Seorang lelaki yang Allah ajarkan kepadanya Al-Qur’an sedangkan ia membacanya di saat-saat

siang dan malam hari”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhooriy.

Hikmah atau kebijaksanaan dapat dipakai dalam beberapa makna, namun yang dimaksud di sini adalah pengetahun tentang Al-Qur’an, As-Sunnah, dan pengamalan keduanya. Adapun hdits di atas merupakan keterangan jelas bahwa yang dimaksud dengan hikmah adalah Al-Qur’an, dan tidak ragu lagi bahwasanya Al-Hadits (atau As-Sunnah) mengikutinya sebab ia merupakan penjelas bagi Al-Qur’an dengan ketentuan dari Al-Qur’an sendiri. Hasud yang dimaksud dalam hadits di atas adalah ghibthoh (iri dalam kebaikan) yaitu menginginkan apa yang dia lihat daripada kebaikan yang dimiliki oleh orang lain tanpa berkeinginan agar kebaikan itu hilang dari orang tersebut. Dan itu terpuji dan ia adalah berlomba-lomba dalam kebaikan.dan ayat yang mulia tersebut telah menyatakan bahwasanya barangsiapa yang diberi hikmah maka ia telah diberi sesuatu yang banyak. Semoga Allah Yang Maha Luhur menjadikan kita termasuk golongan mereka.

@Allah memiliki pengetahuan atas segala apa yang kita buat 2: 270

]2.270 [Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat lalim tidak ada seorang penolong pun baginyaه يعلمه وما للظالمين من ذر فإن الل فقة أو نذرتم من ن وما أنفقتم من ن

)270أنصار (نذر�تمNadzar adalah segala sedeka atau amal baik yang telah diwajibkan oleh seseorang atas dirinya sendiri pada jiwanya dari berbuat untuk mendekatkan diri pada Allah.

Page 205: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

(270)الصدقات تب�دوا إن

Menampakkan shodaqoh.Menampakkan shodaqoh yang diwajibkan (zakat) lebih baik daripada menyembunyikannya, dan menyembunyikan shodaqoh sunnah lebih baik daripada menampakkannya.

]2.271 [Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan إن تبدوا الصدقات فنعما هي وإن تخفوها وتؤتوها الفقراء فهو خير لكم

ه بما تعملون خبير ( ئاتكم والل )271ويكفر عنكم من سي(271) خبير تع�ملون بما والله

Maha Mengetahui, tiada yang tersembunyi bagi-Nya

Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Aamir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Saya mendengar Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Orang yang mengeraskan bacakan Al-Qur’an seperti orang yang bersedekah secara terang-terangan, dan orang yang membaca Al-Qur’an secara perlahan sama dengan orang yang bersedekah

secara sembunyi-sembunyi”.

Hadits riwayat Ahmad, Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dengan sanad yang sahih.

Ayat yang mulia dan hadits yang mulia menunjukkan bahwa menyembunyikan sedekah lebih utama daripada menampakkannya. Sebab hal itu lebih dekat kepada keikhlasan dan penerimaan amal, dan lebih jauh dari riya’ (suka dilihat amalnya) dan ‘ujub (bangga diri dengan amal), sekaligus sebagai pemberitahuan bahwa menampakkannya bersama dengan keikhlasan adalah amal yang diterima juga dan termasuk hal-hal yang dapat menghapus dosa.

Dan sungguh telah datang keterangan dalam hadits tujuh golongan yang diberi naungan oleh Allah pada hari kiamat di bawah naungan-Nya, diantaranya: “Seorang yang bersedekah dengan sebuah sedekah yang ia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” Dan hadits ini terdapat dalam sahih Al-Bukhooriy dan sahih Muslim riwayat dari Abu Huroiroh.

@Sedekah itu dibalas oleh Allah 2: 272 – 274

Page 206: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.272 [Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan)ه يهدي من يشاء وما تنفقوا من خير ليس عليك هداهم ولكن الله وما تنفقوا من خير يوف ابتغاء وجه الل فألنفسكم وما تنفقون إال

)272إليكم وأنتم ال تظلمون (Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Dahulu mereka tidak suka untuk memberikan sesuatu walaupun sedikit kepada kerabat mereka dari kalangan kaum musyrikin. Lalu mereka bertanya tentang itu maka mereka diberi keringanan dan turunlah ayat ini: laysa ‘alaika hudaahum hingga wa antum laa tuzhlamuun.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Jariir, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Abi Chaatim, Al-Chaakim, Al-Bayhaqiy dalam sunan-nya dengan sanad yang sahih, dan disahihkan oleh Al-Chaakim serta disetujui oleh Adz-Dzahabiy.

Ibnu Jariir – semoga Allah Yang Maha Luhur merahmatinya – ia berkata tentang makna ayat tersebut: yang dimaksud oleh Allah Yang Maha Luhur adalah: “Bukanlah urusanmu, wahai Muhammad, memberi petunjuk kepada orang-orang musyrik agar mereka menerima Islam, sehingga engkau mencegah mereka untuk menerima sedekah sunnah, dan engkau tidak memberikan kepada mereka agar mereka masuk Islam karena sangat membutuhkan pemberian tersebut, akan tetapi Allah-lah yang memberi hidayat (petunjuk) kepada siapa saja yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya kepada Islam lalu Dia memberi mereka pertolongan kepada kebaikan. Maka janganlah engkau mencegah sedekah dari mereka. Yang dimaksud di sini daripada memberi orang-orang musyrik sebagian dari sedekah dan harta fay’ untuk menjinakkan mereka agar mereka masuk Islam. Dan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung telah menjadikan bagi mereka (orang-orang yang baru masuk Islam, lagi lemah imannya) bagian khusus dalam zakat yang mana Dia berfirman:

ما عليها والعاملين والمساكين للفقراء الصدقات إنفة )60قلوبهم.....(التوبة: والمؤل

Page 207: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Artinya: “Hanyasaja sedekah (yakni zakat) untuk orang-orang faqir, miskin, para ‘amil (petugas) zakat, orang-orang yang dijinakkan hatinya (untuk masuk Islam, atau mu-allaf)……” (Q.S At-Tawbah: 60)

@Orang-orang yang miskin hakikatnya adalah orang-orang yang tak mampu dan ia enggan (tidak mau) meminta-minta sedekah 2: 273

]2.273) [Berinfaklah (kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuiه ال يستطيعون ضربا في األرض ذين أحصروا في سبيل الل للفقراء الاس عفف تعرفهم بسيماهم ال يسألون الن يحسبهم الجاهل أغنياء من الت

ه به عليم ( )273إلحافا وما تنفقوا من خير فإن اللاألر�ض في ضر�با

Perdagangan dan bisnis (usaha)التعفف من

Meninggalkan meminta-mintaبسيماهم�Dengan hal-hal yang tampak bagi mereka daripada kekhusyu’an dan kesulitan keadaannya.إل�حافاDengan memaksa. (Berasal dari kata) alchafa semakna dengan kata alachcha.

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Bukanlah orang miskin orang yang meminta-minat satu butir kurma atau dua butir, atau satu suap atau dua suap. Orang-orang miskin itu adalah orang-orang yang menjaga kehormatan dirinya. Bacalah jika kalian mau, yakni firman-Nya Yang Maha Luhur:

اس يسألون ......ال إلحافا..... النArtinya: “……mereka tidak meminta kepada orang-orang dengan cara

mendesak (atau memaksa)”……

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad melalui beberapa jalur, Al-Bukhooriy dalam bab zakat dan bab tafsir, Muslim dalam bab Zakat, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Mujtabaa dan Al-Kubroo, dan yang selain mereka.

Page 208: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Dalam hadits tersebut terdapat penjelasan tentang faqir menurut keterangan Al-Qur’an yang hendaknya disedekahi (atau paling berhal menerima sedekah) adalah orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya dan tidak diketahui oleh orang-orang, dan bukan orang-orang yang menghinakan dirinya menjadi gelandangan (atau meminta-minta) dengan mendesak atau memaksa.

]2.274 [Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati وعالنية فلهم أجرهم عند هار سرا ليل والن ذين ينفقون أموالهم بال ال

هم وال خوف عليهم وال هم يحزنون ( )274رب

@Riba dan Perdagangan (Jual-Beli) 2: 275 – 276]2.275 [Orang-orang yang makan (mengambil) riba

tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnyaيطان من طه الش ذي يتخب كما يقوم ال با ال يقومون إال ذين يأكلون الر البا م الر ه البيع وحر با وأحل الل ما البيع مثل الر هم قالوا إن المس ذلك بأنه ومن ه فانتهى فله ما سلف وأمره إلى الل ب فمن جاءه موعظة من ر

ار هم فيها خالدون ( )275عاد فأولئك أصحاب النالرباTelah dikethaui maknanya secara syari’at. Adapun asal maknanya adalah bertambah dan berkembang.يتخبطهHilang kesadarannya akibat kesurupan atau dicekik (oleh setan)المسgila

سلف ما

Page 209: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Apa yang telah dimakan dan telah berlalu

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “ayat terakhir yang turun atas Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – adalah ayat tentang riba.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir.

Dan diriwayatkan dari Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Termasuk yang terakhir turun adalah ayat riba, dan bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – wafat sebelum

menjelaskannya kepada kita maka tinggalkanlah riba dan keragu-raguan”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Maajah, dan selain keduanya dengan sanad yang sahih, dan hadits ini memiliki hadits pendukung dari Abu Sa’iid Al-Khudriy menurut periwayatan Ibnu Maajah.

Dan diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Ketika turun beberapa ayat dari akhir surat Al-Baqoroh tentang riba, maka Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – membacakannya di atas mimbar kemudian beliau mengharamkan

perdagangan khomr”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab tafsir dan bab jual-beli, dan bab musaaqooh, juga oleh Abu Daawuud, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo dan Al-Mujtabaa.

Dan diriwayatkan dari Samuroh ia berkata: “Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Aku melihat dua orang lelaki mendatangiku dan membawaku keluar ke sebuah tanah yang suci, maka kami pergi sehingga kami tiba di sebuah sungai dari darah padanya terdapat seorang lelaki yang berdiri, dan di tengah sungai terdapat seorang lelaki yang dihadapannya terdapat batu, maka lelaki yang di sungai menuju ke arah kami. Lalu jika lelaki itu ingin keluar (dari sungai itu) maka lelaki (yang di tepi) melemparinya dengan batu di mulutnya maka lelaki itu mengembalikannya ke tempat sebelumnya ia berada. Maka demikianlah setiap kali ia hendak keluar maka lelaki (yang di pinggir sungai) itu melemparinya dengan batu sehingga ia kembali ke tempat semula. Aku berkata: “Apa ini?” maka orang (yang membawaku) itu berkata: “Yang

engkau lihat di sungai itu adalah orang yang memakan harta riba”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab jenazah dan bab jual-beli, dan dalam bab ta’bir (mimpi) diriwayatkan secara panjang lebar.

Dan diriwayatkan dari Abdulloh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – melaknat orang yang

Page 210: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

memakan riba (yakni yang meminjamkan uang dengan cara riba), yang menerima riba (yang meminjam), dua orang saksinya, dan juru tulisnya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab Musaaqooh, Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo dan Al-Mujtabaa, juga oleh Ibnu Maajah, Ibnu Chibbaan, juga hadits yang sama dari Jaabir yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan Ibnul Jaaruud, da nada tambahana padanya: “mereka semua adalah sama (dalam hal

dosa)”.

Dan diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Pada malam aku di-isro’-kan aku tiba pada sebuah kaum yang perut mereka seperti rumah di dalam perutnya terdapat ular-ular yang berjalan (masuk) dari luar perut mereka.” Aku bertanya: “Siapa mereka itu

wahai Jibril?” Jibril berkata: “Mereka itu adalah para pemakan riba”.

Hadits riwayat Ahmad, Ibnu Chibbaan, dan para perawinya adalah orang-orang yang terpercaya, kecuali Ibnu Jad’an sebab ia lemah, namun sebagian menghukuminya hasan.

Riba secara bahasa pada dasarnya berarti ‘tambahan’ secara mutlak, kemudian orang-orang memakainya untuk menyebut tambahan pada modal atau pokok harta. Lalu dating Islam dan membatalkannya serta mengharamkannya.

Riba dalan syari’at Islam ada tiga macam:Yang pertama: riba Nasii-ah adalah riba yang di ambil oleh sang pemilik hutang untuk hutangnya, macam inilah yang menyebar di kalangan masyarakat jahiliah, dan inilah pula yang dipakai secara internasional di bank-bank Negara yang ribawi.

Yang kedua: riba fadhl yaitu yang terjadi ketika pertukaran barang-barang ini yang mana dijelaskan dalam teks hadits Nabi, yaitu: gandum, kurma, kismis, garama, emas, dan perak. Maka kelebihan pada pertukaran barang-barang tersebut adalah riba.

Yang ketiga: riba ta’khiir yaitu yang terjadi ketika pertukaran barang-barang tadi dengan tempo waktu, di antaranya adalah penukaran uang, maka tidak boleh menunda menyerahkan salah satu dari dua mata uang yang dipertukarkan, sebab sabda Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dalam hadits sahih: jika berbeda jenis maka perjual-belikanlah bagaimanapun caranya yang kalian kehendaki dengan syarat kontan.

Adapun hadits-hadits tersebut di atas menunjukkan kepada dua hal:Pertama: bahwasanya ayat riba termasuk ayat yang terakhir turun sebagaimana kejelasan dari perkataan Ibnu ‘Abbaas dan Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi mereka semua – hanya saja ini bertentangan dengan yang akan datang dalam akhir surat An-Nisaa’ yang

Page 211: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

diriwayatkan dari Al-Baroo’ yang mana surat terakhir turun adalah surat Al-Baroo-ah (yakni At-Tawbah) dan ayat yang terakhir turun adalah:

ه يفتيكم في الكاللة )176(النساء: يستفتونك قل اللArtinya: “Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalaalah), katakanlah: “Allah memberi fatwa kepada kalian tentang Kalaalah…….” (Q.S An-Nisaa’: 176)Adapun Al-Chaafizh telah mengumpulkan pendapat-pendapat itu dalam kitab Fatchul Baarii dan yang lainnya dan penjelasan itu akan datang nanti pada ayat yang telah ditunjukkan di atas.

Adapun perkataan Sayyiduna Umar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwa Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – wafat sebelum beliau menjelaskannya kepada kita, yang ia maksud adalah perincian bagian-bagian riba yang tidak terbatas itu, sebagaimana ia juga pernah berkata: “Ada tiga hal yang mana saya sangat ingin bahwasanya Rasululloh menjelaskan kepada kita dengan sebuah penjelasan yang mencukupi (yang memuaskan): yakni masalah kakek (dalam hak warisnya), Kalaalah (seorang yang meninggal namun tidak memiliki anak), dan jenis-jenis riba.” Yakni beberapa masalah yang padanya terdapat sangkutan atau campuran riba, seperti muzaabanah (jual-beli barang yang tudak diketahui takaran atau timbangannya), muchaaqolah (jual-beli tanam-tanaman sewaktu masih di ladang), mukhoobaroh (penggarapan tanah dengan upah yang tidak jelas), ‘iinah (penjualan secara kredit dengan tambahan harga), dan yang selainnya yang banyak terjadi.

Dan sunnguh telah datang pada hadits sahih dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – yaitu: “Riba itu memiliki 73 (tujuh puluh tiga) pintu, yang paling rendah adalah seperti seseorang berzina dengan ibunya sendiri, dan sesungguhnya riba yang paling besar adalah (merusak) kehormatan

seorang muslim”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Chaakim dari Ibnu Mas’uud dengan sanad yang sahih, Ibnu Maajah dari Abu Huroiroh, juga oleh Ath-Thobroniy dari Al-Baroo’, dan yang selain mereka. Maka yang dimaksud dengan riba di sini adalah dalam maknanya yang lebih umum, dan itulah yang dimaksud oleh Amiirul Mu’miniin Sayyiduna Umar.

Yang kedua: dalam hadits-hadits tersebut sebagaimana dalam ayat yang mulia di atas terdapat ancaman keras bagi orang-orang yang melakukan praktek riba dan bahwasanya mereka dilaknat (yakni dijauhkan dari rahmat Allah) baik yang mengambil riba, maupun yang memberi riba, juga juru tulisnya, saksinya, yang memakan, dan yang memberi makan dengan uang riba, semuanya sama. Dan bahwasanya orang yang melakukan praktek riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak dapat berdiri tegak, namun seperti orang yang kerasukan setan atau seperti orang gila, dan disiksa di barzakh di sungai dari darah dan dilempari dengan batu, kemudian dibalas lagi dengan siksaan yaitu disengat oleh ular-ular berbisa di dalam perutnya, semoga Allah melindungi kita. Dan cukuplah ancaman yang keras ini sebagai pencegah

Page 212: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

bagi orang yang suka melakukan riba dan juga para pembantunya. Kecuali orang yang bertaubat dan berhenti dari itu.

Dan firman Allah Yang Maha Luhur:

ار أصحاب فأولئك عاد .....ومن خالدون فيها هم الن)275(البقرة:

Artinya: “…..dan barangsiapa yang kembali (melakukannya) maka mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (Q.S Al-Baqoroh: 275)Maknanya jelas bahwasanya orang-orang yang melakukan riba akan kekal dalam neraka, namun ini hanyalah bagi mereka yang menghalakannya atau menganggapnya boleh. Sebab, suatu kemaksiatan walaupun besar tidak dapat menjadikan pelakunya sebagai orang kafir, jika ia masih meyakini keharaman perbuatan yang ia lakukan itu, berbeda dengan pendapat khowaarij. Dan dalam firman-Nya terdapat hikayat tentang perkataan orang-orang kafir:

هم ....ذلك ما قالوا بأن با..... (البقرة: مثل البيع إن الر275(

Artinya: “…..itu dikarenakan mereka mengatakan: “Hanya saja jual beli itu seperti (sama dengan) riba…..” (Q.S Al-Baqoroh: 275)Itu karena kebodohan dan kedunguan mereka, dan suatu perbandingan (analogi) yang batil dan menunjukkan atas kejahilan mereka. Sebab sesungguhnya riba itu menyedot harta orang-orang yang sangat membutuhkan tanpa rasa payah yang banyak, berbeda dengan jual-beli sebab di situ terdapat tukar menukar antara dua pihak.

Dan munculnya riba dan juga perzinaan adalah penyebab kebinasaan ummat-ummat sebagaimana datang keterangannya dalam hadits: “Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu kaum kecuali mereka

mengundang sendiri azab Allah”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan yang lainnya.

]2.276 [Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa

ه ال يحب كل كفار أثيم ( با ويربي الصدقات والل ه الر )276يمحق الليم�حقkurang

الربا اللهوير�بيMemperkembangkan

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’uud – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – beliau bersabda: “Sesungguhnya riba meskipun (hasilnya) banyak akan tetapi kesudahannya menghantarkan kepada kesedikitan (kefakiran).” Dan

Page 213: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dalam riwayat lain: “Tidak ada seorang pun menjadi banyak (hartanya) karena riba kecuali kesudahan urusannya akan menjadi sedikit”.

Hadits ini diriwayakan oleh Ahmad, Ibnu Maajah, Al-Chaakim dari jakur Ahmad, dan disahihkan oleh Al-Chaakim serta disetujui oleh Adz-Dzahabiy,

Al-Buushiiriy berkata dalam Az-Zawaa-id: “Sanadnya sahih”.

Dan diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Barangsiapa yang bersedekah dengan satu butir kurma (atau yang semisalnya) dari hasil usaha yang baik (halal) – dan Allah tidak akan men erima kecuali dari yang baik – maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan ‘tangan kanan’-Nya, kemudian Dia akan memperkembangkannya sebagaimana seseorang dari kalian merawat

anak kudanya, sehingga menkadi seperti gunung”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab zakat dan bab tauhid, juga oleh Muslim dalam bab zakat.

Hadits pertama menafsirkan firman Allah Yang Maha Luhur: yamchaqullohur ribaa [artinya: Allah memusnahkan riba] yamchaqu terambil dari kata al-machqu yang artinya mengurangi sedikit demi sedikit, maka riba akhirnya akan berujung pada kerugian dan kebangkrutan sebagaimana disaksikan.

Adapun hadits kedua menjelaskan makna firman-Nya Yang Maha Luhur: wayurbish shodaqoot [artinya: Dia menyuburkan sedekah] yakni memperbanyak sedekah dan menumbuhkannya, oleh karenanya datang keterangan di hadits tersebut bahwasanya Allah mengambilnya dengan tangan kanan sebagaimana salah seorang kita merawat anak unta (atau sebangsanya) sehingga besarnya seperti gunung. Dan Allah memeiliki karunia yang agung.

Adapun firman Allah: walloohu laayuchibbu kulla kafaarin atsiim [artinya: dan Allah tidak menyukai orang-orang yang suka kufur (nikmat) dan berbuat dosa] Ibnu Katsiir – semoga Allagh merahmatinya – ia berkata: “Haruslah ada kesesuai ketika Allah menutup ayat ini dengan sifat (yang tersebut dalam kata-kata) tersebut. Yaitu bahwasanya orang yang melakukan riba tidak rela dengan apa yang telah dibagikan oleh Allah daripada harta yang halal, dan tidak merasa cukup dengan apa yang disyari’atkan-Nya dari hal-hal yang mubah. Maka ia terus berusaha memakan harta orang lain dengan cara yang batil dengan berbagai cara usaha yang buruk. Maka hal tersebut merupakan pengingkaran nikmat yang telah ada padanya, dan ia sangat zalim dan berdosa dengan memakan harta orang lain secara batil , dan Allah tidak menyukai yang

seperti ini”.

@Nilai sholat dan zakat 2: 277

Page 214: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.277 [Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hatiكاة لهم ذين آمنوا وعملوا الصالحات وأقاموا الصالة وآتوا الز إن ال

هم وال خوف عليهم وال هم يحزنون ( )277أجرهم عند رب

@Riba 278 – 279]2.278 [Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang berimanبا إن كنتم مؤمنين ( ه وذروا ما بقي من الر قوا الل ذين آمنوا ات ها ال يا أي278(

]2.279 [Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiayaه ورسوله وإن تبتم فلكم رءوس م تفعلوا فأذنوا بحرب من الل فإن ل

)279أموالكم ال تظلمون وال تظلمون (Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – firman-Nya Yang Maha Luhur:

ها يا ذين أي قوا آمنوا ال بقي ما وذروا الله اتhingga firman-Nya:

ورسوله الله من بحرب فأذنواIbnu ‘Abbaas berkata: “Barangsiapa yang tetap melakukan praktek riba dan dia tidak menarik diri darinya maka sudah menjadi hak bagi pemimpin kaum muslimin untuk memintanya bertaubat, jika ia menarik diri (maka ia bebas), namun jika tidak maka dipotong lehernya (dihukum mati).” Dan diriwayatkan darinya pula bahwa ia (Ibnu ‘Abbaas) berkata: “Akan dikatakan nanti pada hari kiamat kepada orang yang memakan riba: “Ambillah senjatamu untuk berperang.” Allah berfirman: “jika kalian tidak melakukan (yakni tidak bertaubat) maka ketahuilah bahwa Allah dan

Rasul-Nya akan memerangi kalian”.

Hadits tersebut di atas di riwayatkan oleh Ibnu Jariir, Ibnu Abi Chaatim, dan kedua riwayat itu sanadnya sahih, kecuali pendpaat para ulama tentang Abdulloh bin Sholih, maka ia hasan haditsnya.

Page 215: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Dan diriwayatkan dari ‘Amr bin Al-Achwash – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya ia menyaksikan peristiwa hajji wada’ bersama Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu beliau memuji dan menyanjung Allah, mengingatkan serta memberi wejangan, kemudian beliau bersabda: “Hari apa yang paling mulia....” lalu periwayat menyebutkan lanjutan haditsnya, di antaranya: “Ketahuilah bahwasanya setiap riba yang dahulu berlaku pada masa jahiliah semuanya telah dibatalkan, bagi kalian pokok harta kalian, tidak boleh kaliab menzalimi dan tidak pula dizalimi. Kecuali riba Al-‘Abbaas bin Abdul Muththolib, maka ia terbatalkan semuanya.” Akan datang pula hadits ini di surat At-Tawbah, dan yang lainnya.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daawuud dalam bab jual beli, At-Turmudziy dalam tafsir surat At-Tawbah, An-Nasaa-iy dalam bab hajji dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Maajah dalam bab manasik dengan sanad yang sahih, dan dihasankan serta disahihkan oleh At-Turmudziy, dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Chaatim, dan padanya terdapat: “Dan riba yang pertama kali digugurkan adalah riba Al-‘Abbaas bin Abdul Muththolib,

ia digugurkan semuanya”.

Para ahli tafsir menyebutkan bahwasanya sekelompok kaun dari bani ‘Amr bin Umair dari kabilah Tsaqiif, dan bani Mughiiroh dari kabilah bani Makhzuum mereka memiliki kaitan transaksi riba pada masa jahiliah. Lalu ketika datang Islam dan mereka masuk Islam mereka berselisih pendapat tentang hal itu, lalu mereka pun memberitahukan kepada Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tentang apa yang terjadi, lalu turunlah ayat maka Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – (menyuruh untuk) menuliskan ayat itu, maka mereka berkata: “Kami bertubat kepada Allah dan kami akan meninggalkan apa

yang masih tersisa dari riba”.

Dalam ayat yang mulia tersebut terdapat ancaman yang keras dan kuat bagi orang yang terus melakukan riba setelah datang peringatan. Oleh karena itu Ibnu ‘Abbaas berpendapat untuk membunuh orang-orang yang terus melakukan riba jika mereka tidak mau bertaubat, sebab mereka berarti menantang perang dengan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, karena firman Allah Yang Maha Luhur: “maka jika kalian tidak melakukannya maka ketahuilah bahwa Allah dan rasul-Nya memerangi kalian....” yakni jika kalian tidak bertaubat dan meninggalkan praktek riba atau apa yang masih tersisa darinya maka ketahuilah dan yakinilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Maka cukuplah itu sebagai sebuah kerugian. Hadits ‘Amr bin Al-Achwash menunjukkan atas waibnya menggugurkan riba secara mutlak dan tidaklah boleh diambil kecuali pokok harta, sebagaimana tersebut di ayat yang mulia di atas.

@Menunjukkan sikap belas-kasih kepada penghutang 2: 280

Page 216: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

]2.280 [Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuiكم إن كنتم وإن كان ذو عسرة فنظرة إلى ميسرة وأن تصدقوا خير ل

)280تعلمون (Diriwayatkan dari Abul Yasar – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Saya mendengar Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Barangsiapa yang memberi tangguh kepada orang yang kesulitan (dalam melunasi hutang) atau menggugurka (hutang)nya maka ia akan Allah naungi di bawha naungan-Nya pada hari tiada

naungan kecuali naungannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam akhir bab zuhud, dan hadits yang senada juga dari Abu Huroiroh yang diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Turmudziy.

Dan diriwayatkan dari Buroidah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Saya mendengar Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Barangsiapa yang memberi tangguh kepada orang yang sulit (membayar hutang) maka untuknya pada setiap hari pahala sedekah yang sama dengan jumlah hurtangnya selama belum jatuh tempo. Namun jika telah jatuh tempo lalu ia beri tangguh lagi maka

baginya pahala sedekah dua kali lipat dari jumlah hutangnya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Maajah, Al-Chaakim dan disahihkan olehnya menurut syarat Al-Bukhooriy dan Muslim serta disetujui oleh Adz-Dzahabiy.

Adalah dahulu orang-orang jahiliah ketika jatuh tempo maka seorang dari mereka berkata kepada orang yang berhutang: “Sekarang engkau lunasi hutangmu atau engkau beri tambahan, yakni menambah keuntungan baginya agar diberi tangguh, lalu datanglah Islam, maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menyuruh orang yang menghutangi agar memberi tangguh kepada orang-orang yang sedang kesulitan (dalam membayar hutang) sehingga waktu lapangnya, kemudian Allah menganjurkan mereka untuk menggugurkan hutang mereka sama sekali (yakni menganggapnya lunas) dan bersedekah dengan harta mereka yang menjadi tanggungan mereka itu. Datang pula hadits yang mulia menjelaskan pahala yang banyak dan ganjaran yang besar atas hal itu, dan bahwasanya yang memberi tangguh kepada orang yang kesulitan atau menggugurkan hutangnya maka ia nanti di hari kiamat akan berada di bawah naungan Allah yang mana di situ tiada naungan kecuali naungan-Nya, dan bahwasanya ia akan diganjar dengan pahala sedekah sejumlah hutang orang tersebut setiap harinya sebelum datang waktu pelunasan, dan jika telah datang waktunya lalu ia memberi tangguh lagi

Page 217: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

maka baginya pahala sedekah dua kali lipat dari jumlah harta yang dihutangkannya setiap harinya. Dan ini adalah sesuatu yang agung yang diberikan oleh Allah kepada orang yang menghutangi yang memberi tangguh, maka tidaklah menganggap rendah janji ini kecuali orang yang tidak ada kebaikan pada dirinya.

@Hari Penghakiman 2: 281]2.281 [Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi

pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)ه ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم ال قوا يوما ترجعون فيه إلى الل وات

)281يظلمون (Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Yang terakhir yang turun daripada Al-Qur’an adalah:

قوا ”الله.... إلى فيه ترجعون يوما واتHadits ini diriwayatkan oleh An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Jariir, Al-Bayhaqiy dalam Dalaa-ilun Nubuwwah dengan sanad yang sahih.

Atsar ini secara zahir bertentangan dengan keterangan yang terdahulu yang juga dari Ibnu ‘Abbaas dalam ayat riba bahwasanya itu adalah dan bahwasanya ayat riba itu adalah yang terakhir kali turun, dan riwayat tersebut terdapat dalam sahih Al-Bukhooriy dan sebenarnya tidak ada pertentangan antara keduanya, sebab ayat ini adalah penutup ayat riba, maka kedua riwayat itu bersesuaian maknanya, dan kedua atsar ini menunjukkan bahwa ayat ini adalah ayat yang terakhir turun dari Al-Qur’an. Sehingga Sa’iid bin Al-Musayyib – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – mengatakan: “Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – hidup setelah turunnya ayat ini sembilan malam kemudian beliau wafat pada

hari senin, hari kedua dari bulan Robi’ul Awwal.”

Hal tersebut diriwayakan oleh Ibnu Abi Chaatim, Ibnu Mardawaih, dan demikian pula diriwayatkan oleh Ibnu Jariir dari Ibnu Juraij ia berkata: “Mereka (para sahabat) berkata: “Sesungguhnya Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga

beliau – hidup setelahnya sembilan malam......”

Adapun makan ayat yang mulia tersebut adalah: hati-hatilah terhadap hari yang dahsyat itu yang mana pda hari itu kalian akan dikembalikan kepada Allah dan digenapi setiap jiwa hisabnya dan balasannya masing-masing tanpa kezaliman atau pengurangan atau penambahan. Maka jadikanlah antara engkau dan antara kedahsyatan pada hari itu penjagaan

Page 218: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

berupa iman yang sungguh-sungguh, dan amal salih yang ikhlas, dan meninggalkan perbuatan-perbuatan keji dan dosa-dosa besar. Dan Allah Yang Maha Suci telah menyandarkan taqwa di sini kepada hari tersebut dan dalam kebanyakan ayat lain Dia menyndarkannya kepada diri-Nya Yang Suci, sebagaimana di ayat lain Dia menyandarkannya kepada neraka, dan semuanya itu memiliki satu makna yaitu menjaga diri dari murkan Allah dan azab-Nya. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

@Akad atau perjanjian (kontrak) 2: 282 – 283]2.282 [Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada

Page 219: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatuذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسمى فاكتبوه وليكتب ها ال يا أيه فليكتب مه الل ينكم كاتب بالعدل وال يأب كاتب أن يكتب كما عل به وال يبخس منه شيئا فإن كان ه رب ق الل ذي عليه الحق وليت وليملل اله ذي عليه الحق سفيها أو ضعيفا أو ال يستطيع أن يمل هو فليملل ولي الم يكونا رجلين فرجل جالكم فإن ل بالعدل واستشهدوا شهيدين من رر إحداهما هداء أن تضل إحداهما فتذك وامرأتان ممن ترضون من الشهداء إذا ما دعوا وال تسأموا أن تكتبوه صغيرا أو األخرى وال يأب الش ترتابوا هادة وأدنى أال ه وأقوم للش كبيرا إلى أجله ذلكم أقسط عند الل تكتبوها أن تكون تجارة حاضرة تديرونها بينكم فليس عليكم جناح أال إاله فسوق وأشهدوا إذا تبايعتم وال يضار كاتب وال شهيد وإن تفعلوا فإن

ه بكل شيء عليم ( ه والل مكم الل ه ويعل قوا الل )282بكم واتبال�عد�ل كاتب

Dengan kebenaranيب�خس� وال

Jangan mengurangiتس�أموا وال

Kalian bosanأق�سطPaling adil. Dikatakan: aqsatho al-chaakim - yuqsithu, iqsaathon – yakni haim itu berbuat adil. Dan dikatakan: qosatho yaqsithu qusuuthon jika ia zalim.أد�نىPaling dekat

تر�تابوا أالJangan kalian ragu

شهيد وال كاتب يضار والSeorang juru tulis menulis apa yang tidak didektekan kepadanya dan saksi tidak bersaksi dengan yang sebenarnya. Adapula yang mengatakan bahwa maknanya adalah: seseorang memanggil juru tulis dan saksi sedang keduanya tengah ada hajat / keperluan yang sangat penting maka keduanya meminta maaf kepada orang itu, lalu orang itu berkata: “Kalian berdua telah ddiperintah oleh Allah – Yang Maha Mulia lagi Maha Agung – untuk memenuhi panggilanku” (yakni ia mengatakan demikian untuk memaksa keduanya berbsaksi dan menulis untuknya) maka janganlah ia melakukan itu kepada kedunya sehingga menghalangi keduanya dari keperluan mereka, sedangkan ia dapat mencari orang lain selain keduanya.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – tiba di Madinah sedangkan mereka (penduduk Madinah) biasa memesan kurma untuk setahun atau dua tahun, lalu beliau bersabda: “Barangsiapa yang memesan kurma (atau menjualnya dengan cara hutang) maka hendaknya

Page 220: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

ia lakukan dengan takaran yang diketahui, dan timbangan yang diketahui, hingga batas waktu yang diketahui”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dan Muslim, keduanya dalam bab jual-beli dalam amasalah salam (akad pemesanan).

Dan diriwayatkan pula darinya (yakni Ibnu ‘Abbaas) ia berkata: “Aku bersaksi bahwasanya pemesanan yang dijamin hingga batas waktu tertentu bahwasanya Allah menghalalkannya dan mengizinkannya, kemudian ia membacakan ayat:

ها يا ذين أي مسمى.... أجل إلى بدين تداينتم إذا أمنوا الArtinya: “Wahai orang-orang yang beriman jika kalian bertransaksi dengan

hutang hingga batas waktu tertentu”……

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Chaatim dan Al-Chaakim dan disahihkan olehnya menurut syarat Al-Bukhooriy dan Muslim”.

Dan diriwayatkan pula darinya (yakni Ibnu ‘Abbaas) ia berkata: “Ketika turun ayat hutang (yang tersebut di atas) Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sesungguhnya orang yang pertama kali ingkar adalah Adam – semoga salam tetap atasnya – bahwasanya Allah ketika Dia menciptakan Adam, Dia mengusap punggungnya dan mengekuarkan Dia mengekuarkan darinya segala manusia yang akan ada hingga hari kiamat, maka Allah memaparkan keturunannya kepada Adam, maka ia melihat di antara mereka ada keturunannya yang bercahaya, maka ia berkata: “Wahai Tuhanku, siapa dia?” Allah berfirman: “Dia anakmu Daud.” Adam berkata: “Wahai Tuhanku berapa umurnya?” Allah menajwab: “Enam puluh tahun.” Adam berkata: “Tuhanku, tambahkanlah umurnya.” Allah berfirman: “Tidak, kecuali jika aku menambahkannya dari umurmu.” Adalah umur Adam seribu tahun, maka ia menambahkan umur Dawud empat puluh tahun, maka Allah menuliskan hal itu dan mempersaksikan para malaikat atas hal itu. Lalu ketika Adam sekarat, malaikat mendatanginya. Adam berkata: “Sesungguhnya umurku masih tersisa empat puluh tahun.” Maka dikatakanlah kepadanya: “Sesungguhnya engkau telah memberikannya kepada puteramu Dawud.” Adam berkata: “Aku tidak melakukannya.” Maka Allah menampakkan kepadanya tulisan terdahulu dan mempersaksikan para malaikat atas hal itu maka Dia menggenapkan umur Dawud seratus tahun, dan menggenapkan bagi

Adam seribu tahun”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Ath-Thoyaalisiy, Ibnu Abi ‘Aashim dalam As-Sunnah, Ibnu Abi Chaatim, Ibnu Sa’d dalam Ath-Thobaqoot, dan Al-Bayhaqiy, dan para perawinya adalah orang-orang terpercaya, kecuali Ibnu Jad’aan, maka ia masih diperselisihkan. Akan tetapi hadits tersebut sahih dan ia memiliki hadits pendukung dari Abu Huroiroh yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ‘Aashim dan Al-Chaakim dari jalur-jalur dan sanad yang sahih, dan disahihkan oleh Al-Chaakim dengan syarat Muslim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy.

Page 221: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Hadits pertama seperti ayat di atas menunjukkan tentang penentuan bats waktu, dan ini tidak ada perselisihan di antara para ulama, sedangkan hadits kedua bersesuaian dengan firman-Nya: faktubuuh [tulislah atau catatlah] dan bahwasanya yang demikian itu lebih adil, dan lebih lurus dan lebih dekat kepada ketidak-raguan dalam jumlah hutang dan jangka waktunya. Terutama jika jangkanya lama, sebagaimana terjadi pada ayah kita Adam – semoga salam tetap atasnya – sebab sesungguhnya dia mengingkari umur yang telah dia berikan kepada puteranya, Dawud – semoga salam tetap atasnya – , karena panjangnya masa. Akan tetapi karena hal itu telah ditulis dan dipersaksikan oleh para malaikat maka ia tidak mendapati jalan lain kecuali mengakuinya.

Adapun firman-Nya Yang Maha Luhur:

رجلين يكونا لم فإن رجالكم من شهيدين .....واستشهدواهداء من ترضون ممن وامرأتان فرجل تضل أن الش

ر إحداهما األخرى..... إحداهما فتذكArtinya: “...... dan datangkanlah dua saksi dari lelaki kalangan kalian (kaum muslimin) lalu jika tidak ada dua orang lelaki maka seorang lelaki dan dua orang perempuan dari orang-orang yang kalian senangi dari para saksi agar bila salah satu dari keduanya tersesat maka salah satu yang

lain dapat mengingatkannya”......

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bahwasanya beliau bersabda: “Wahai para wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyaklah oleh kalian istighfar meminta ampun, sebab aku melihat kalian adalah penghuni neraka yang terbanyak.” Maka salah satu wanita dari mereka berkata dengan fasih: “Mengapa kami menjadi penghuni neraka yang paling banyak, wahai Rasululloh?” Beliau bersabda: “Kalian banyak mela’nat dan mengkufuri (tidak berterimakasih kepada) suami. Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akalnya dan agamanya yang lebih dapat menguasai terhadap lelaki yang berakal sekalipun melebihi kalian (para wanita).” Perempuan tadi bertanya lagi: “Ya Rasululloh, apakah yang kekurangan akal dan agama itu?” Beliau bersabda: “Adapun kekurangan akal dari wanita adalah karena persaksian dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki, maka itu adalah kekurangan dari segi akal. Sedangkan kekurangan dari sisi agama adalah wanita berdiam diri tidak sholat beberapa malam (karena haidh atau nifas) dan berbuka (tidak berpuasa) di bulan Romadhon, maka itu termasuk kekurangan dari sisi

agama”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dalam bab keimanan, At-Turmudziy dalam bab keimanan, sedangkan hadits serupa ini ada dalam sahih Al-Bukhooriy dan sahih Muslim dari Abu Sa’iid, dan dalam riwayat Muslim dan yang lainnya dari Ibnu Umar, dan lain-lain.

Yang dijadikan dalil dalam hadits di atas adalah bahwa persaksian dua orang perempuan sama dengan persaksian dua orang lelaki, dan itu

Page 222: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

sesuai dengan ayat yang mulia, dan di hadits tersebut terdapat beberapa faedah yang mana tidak tepat jika disampaikan di sini.

Adapun firman-Nya Yang Maha Luhur: هداء يأب .....وال دعوا.... ما إذا الش

Artinya: “.....janganlah saksi itu enggan apabila mereka dipanggil”....

Diriwayatkan dari Zaid bin Khoolid Al-Juhaniy – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Ketahuilah, aku akan mengabarkan kepada kalian tentang saksi yang paling bail, yaitu orang yang menyampaikan persaksiannya

sebelum ia ditanya (yakni memudahkan persaksian)”.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Daawuud, At-Turmudziy, dalam awal bab persaksian, dan Ibnu Maajah dalam bab hukum-hukum.

Dalam hadits tersebut terdapat keutamaan menyampaikan persaksian jika ia memang orang yang memilikinya, sebagaimana ayat yang mulia di atas melarang seseorang yang memiliki persaksian mencegah dirinya dari menyampaikan persaksiannya ketika ia diminta ata diundang untuk itu.

Adapun tentang firman-Nya Yang Maha Luhur:

تبايعتم...... إذا .....وأشهدواArtinya: “….dan persaksikanlah (ambillah saksi) jika kalian berjual-

beli”……

Diriwayatkan oleh Umaaroh bin Khuzaymah bahwasanya pamannya adalah termasuk sahabat Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bahwasanya Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – membeli sebuah kuda dari seorang arab badwi (pedesaan) maka Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – memintanya untuk mengikuti beliau (kerumah beliau) agar beliau dapat membayar harga kudanya maka Rasuulloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersegera dalam berjalan sedangkan orang arab badwi tersebut lambat dalam jalannya maka mulailah beberapa orang mencegat orang arab badwi tersebut dan menawar kuda tadi, sedangkan orang-orang itu tidak mengetahui bahwa Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – telah membelinya. Maka orang arab tersebut menyeru Rassululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan berkata kepada beliau: “Jika engkau ingin membeli kuda ini (maka bersegeralah) namun jika tidak aku akan menjualnya.” Maka Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bangkit ketika mendengar panggilan orang arab tersebut dan beliau bersabda: “Bukankah aku telah memebelinya darimu.” Lalu orang itu berkata:

Page 223: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

“Tidak, demi Allah aku tidak pernah menjualnya kepadamu.” Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Ya. Aku telah membelinya darimu.” Maka orang arab itu mulai berkata: “Datangkanlah seorang saksi.” Maka Khuzaymah bin Tsaabit berkata: “Aku bersaksi bahwasanya anda telah membelinya.” Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Dengan apa engkau bersaksi.” Ia berkata: “Dengan pembenaranmu (kepercayaan kepadamu) wahai Rasululloh.” Maka Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau –

meenjadikan persaksian Khuzaymah seperti persaksian dua orang lelaki”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud dalam bab peradilan, An-Nasaa-iy dalam bab jual-beli, Ibnu Sa’d, Al-Chaakim, Al-Bayhaqiy, Ath-Thochaawiy dalam Ma’aanil Aatsaar dengan sanad yang sahih, dan juga disahihkan oleh Al-Chaakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy.

Dalam hadits tersebut terdapat kesyari’atan pendatangan saksi dalam jual-beli karena Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – menetapkan perbuatan Khuzaymah yang menjadikan dirinya sebagai saksi untuk Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – ketika orang arab badwi itu meminta saksi ketika itu.

Adapun ayat maka telah jelas memerintahkan hal itu namun hal tersebut tidaklah wajib menurut umumnya para ulama. Walloohu a’lam.

Ringkasan ayat tentang hutang-piutang

Telah kami ketengahkan dalam awal surat ini bahwa ayat hutang ini merupakan ayat terpanjang dalam Al-Qur’an secara mutlak, dan ia mengandung beberapa hukum:Yang pertama: kesyari’atan akad utang-piutang hingga batas waktu tertentuYang kedua: penulisan terhadap hal tersebut agar menjadi lebih kuat dan lebih teguh.Yang ketiga: penjelasan tentang kewajiban juru tulis dan orang yang berhutang dalam hal itu.Yang keempat: penjelasan tentang saksi yang diakui secara syari’atYang kelima: tidak enggan untuk memberikan kesaksian ketika diminta untuk ituYang keenam: tidaklah bosan untuk mencatat apa yang harus dicatat baik kecil atau besarYang ketujuh: mendatangkan saksi ketika jual-beliYang kedelapan: hendaknya para pemilik hak tidak memberatkan para juru tulis dan saksi

]2.283 [Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang

Page 224: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakanوإن كنتم على سفر ولم تجدوا كاتبا فرهان مقبوضة فإن أمن بعضكم هادة ومن ه وال تكتموا الش ه رب ق الل ذي اؤتمن أمانته وليت ال بعضا فليؤد

ه بما تعملون عليم ( ه آثم قلبه والل )283يكتمها فإنقل�به آثم

Berusaha untuk menyembunyikannya merupakan dosa besar

Diriwayatkan dari Anas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – meninggal dunia sedangkan baju perang beliau masih tergadai di seorang Yahudi karena hutang beliau sejumlah 30 wasaq dari gandum, beliau menggadaikannya untuk makan keluarga beliau.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab jula-beli dalam bab gadai, juga oleh At-Turmudziy dan An-Nasaa-iy. Dan hadits serupa juga diriwayatkan dari ‘Aa-isyah – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – yang diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam bab gadai, babjihad, dan akhir bab peperangan, juga oleh Muslim dalam bab gadai, dan juga hadits dari Ibnu ‘Abbaas menurut riwayat Ibnu Maajah dengan sanad yang sahih.

Adapun firman Allah Yang Maha Luhur:

ذي فليؤد بعضا بعضكم أمن .....فإن أمانته اؤتمن الق ه..... الله وليت رب

Artinya: “lalu jika salah satu saling percaya kepada yang lain maka hendaklah ia menunaikan yang telah menjadi amanatnya itu dan

hendaklah ia bertaqwa (takut) kepada Allah Tuhannya”..…

Diriwayatkan dari Abu Sa’iid Al-Khudriy – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – bahwasanya ia membaca ayat ini:

ها يا ذين أي بدين.... تداينتم إذا آمنوا الHingga kalimat yang berbunyi:

بعضا بعضكم أمن فإنIa berkata: “Kalimat (pada ayat) ini menasakh ayat yang sebelumnya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhooriy dalam A-Taariikh Al-Kabiir, juga oleh Ibnu Maajah dalam bab hukum-hukum, juga oleh Ibnu Jariir dan iBnu

Page 225: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

Abi Chaatim dengan sanad yang baik sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Katsiir dan As-Suyuuthiy.

Ayat yang mulia di atas bermakna: apabila telah saling percaya antara kedua belah pihak maka tidak ada dosa jika tidak ditulis dan tidak disertai saksi, sebab tujuan dari semua itu adalah untuk menambah kekuatan atau kepercayaan. Oleh karenanya, jika telah dihasilkan keamanan dari pengkhianatan maka akad tersebut tidaklah butuh kepada sesuatu yang lain. Dari sini maka nampaklah jlas apa yang dikatakan oleh Abu Sa’iid bahwa ayat ini menasakh ayat sebelumnya.

Dan diriwayatkan dari Samuroh dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – beliau bersabda: “Pada tanganlah terletak tanggung jawab atas apa yang telah diambil oleh tangan tersebut hingga ditunaikannya sesuatu itu (sebagai

amanat)”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daawuud, At-Turmudziy, Ibnu Maajah, Ad-Daarimiy, Al-Chaakim. At-Turmudziy berkata: “Ini hadits hasan

sahih”.

Dalam hadits tersebut terdapat kewajiban menunaikan segala sesuatu yang telah diambil oleh seseorang berupa amanat dan yang lainnya, sama baik itu berupa hutang, pinjaman barang atau yang lainnya, dan maknanya sesuai dengan ayat yang mulia di atas. Dan akan datang hadits: “Tunaikanlah amanah itu kepada orang yang berhak menerimanya” dalam surat An-Nisaa’ insyaa Allooh.

@Allah Maha mengetahui apa yang ada dalam hatimu 2: 284

]2.284 [Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatuموات وما في األرض وإن تبدوا ما في أنفسكم أو تخفوه ه ما في الس لله على كل ه فيغفر لمن يشاء ويعذب من يشاء والل يحاسبكم به الل

)284شيء قدير (

@Para rasul Allah adalah setara atau sama dalm tugas kenabian (yakni wajib bagi kita mengimani kesemuanya tanpa membada-bedakan dalam hal

Page 226: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

keimanan, walaupun derajat mereka berbeda-beda di hadapan Allah) 2: 285

]2.285 [Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali"

ه ومالئكته ه والمؤمنون كل آمن بالل ب سول بما أنزل إليه من ر آمن الرسله وقالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ق بين أحد من ر وكتبه ورسله ال نفر

نا وإليك المصير ( )285رب

@Permohonan akan ampunan dan kasih sayang 2: 286

]2.286 [Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir"

نا ال وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت رب ه نفسا إال ف الل ال يكلنا وال تحمل علينا إصرا كما حملته على سينا أو أخطأنا رب تؤاخذنا إن نا واغفر لنا نا وال تحملنا ما ال طاقة لنا به واعف عن ذين من قبلنا رب ال

)286وارحمنا أنت موالنا فانصرنا على القوم الكافرين (إص�را علي�نا تح�مل� وال

Perjanjian yang kami tidak mampu melaksanakannya

Dan diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Ketika turun kepada Rasululloh – semoga Allah

Page 227: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – ayat ini:

في ما تبدوا وإن األرض في وما مواتالس في ما للهالله....... به يحاسبكم تخفوه أو أنفسكم

Artinya: “Hanya milik Allah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan jika kalian menampakkan apa yang ada dalam diri kalian

atau kalian sembunyikan maka pasti Allah akan menghisabnya”......

Abu Huroiroh berkata: “Maka isi ayat tersebut membuat berat para sahabat Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – lalu mereka pun mendatangi Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – dan mereka berlutut di atas lutut mereka (di hadapan Rasul), lalu mereka berkata: “Wahai Rasululloh, kami diberi perintah sesuatu yang kami mampu: sholat, puasa, jihad, sedekah, dan sekarang telah turun ayat itu sedangkan kami tidak mampu menanggungnya.” Lalu Rasululloh bersabda: “Apakah engkau hendak mengatakan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang diberikan kepada mereka dua kitab (Taurat dan Injil) sebelum kalian: “Kami dengar dan kami taati.” Katakanlah: “Kami dengan dan kami taati, (kami memohon) ampunan-Mu wahai Tuhan-Mu, dan hanya kepada-Mu tempat kembali.” Maka mereka pun sama berkata: “Kami dengar dan kami taati.....dst” lalu ketika kaum itu membacanya maka lisan mereka menjadi pun menjadi tunduk. Lalu Allah menurunkan setelahnya: aamanar Rosuulu bimaa unzila ilayhi mirrobbihi wal mu’minuun....hingga firman-Nya: Al-Mashiir ketika mereka melakukan hal itu (yakni mengatakannya) Allah me-nasakh (membatalkan hukumnya) lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan: laa yukallifulloohu nafsan illaa wus’ahaa. Dan dalam riwayat ini setelah selesai setiap doa mereka (yang tersebut dalam ayat 286) Allah

mejawabnya dengan firman-Nya: “Ya, Ya dan Ya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dalam bab Iman, juga oleh Ibnu Jariir, dan Ibnu Abi Chaatim.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbaas – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoi keduanya – ia berkata: “Ketika turun ayat ini:ه..... ....وإن تبدوا ما في أنفسكم أو تخفوه يحاسبكم به اللArtinya: “....dan jika kalian menampakkan apa yang ada dalam diri kalian

atau kalian sembunyikan maka pasti Allah akan menghisabnya”......masuklah ke dalam hati para sahabat sesuatu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya (yakni perasaan berat terhadap ayat tersebut). Lalu Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Katakanlah: “Kami dengar dan kami taati dan kami berserah diri.” Maka Allah pun memasukkan

Page 228: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

keimanan ke dalam hati mereka, lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung menurunkan:ه والمؤمنون...... ب سول بما أنزل إليه من ر آمن الرArtinya: “Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan

kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman”...... وسعها ه نفسا إال ف الل ........ال يكل

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”...

سينا أو أخطأنا نا ال تؤاخذنا إن ن ربArtinya: (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami

jika kami lupa atau kami tersalah.”Lalu Allah berfirman: “Aku telah melakukannya”.

ذين من قبلنا نا وال تحمل علينا إصرا كما حملته على ال ربArtinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang

sebelum kami.”Lalu Allah berfirman: “Aku telah melakukannya”.

ا واغفر لنا وارحمنا أنت موالنا نا وال تحملنا ما ال طاقة لنا به واعف عن رب)286فانصرنا على القوم الكافرين (

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami

terhadap kaum yang kafir”.Lalu Allah berfirman: “Aku telah melakukannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dalam bab Iman, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, Ibnu Jariir, Al-Chaakim, semuanya dalam bab tafsir.

Dan diriwayatkan dari Abu Huroiroh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur memaafkan untukku dari ummatku apa yang mereka bicarakan dalam diri (hati) mereka

selama mereka belum mengucapkannya atau melakukannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Bukhooriy dalam bab pembebaan hamba sahaya, bab talak, bab sumpah dan nadzar, juga oleh Muslim dalam bab Iman, juga oleh Abu Daawuud, At-Turmudziy, An-Nasaa-iy dalam kitab Al-Kubroo, dan Ibnu Maajah, keempatnya meriwayatkan dalam bab talak.

Hadits –hadits dalam masalah ini menunjukkan bahwa firman Allah Yang Maha Luhur:ه..... ....وإن تبدوا ما في أنفسكم أو تخفوه يحاسبكم به اللArtinya: “....dan jika kalian menampakkan apa yang ada dalam diri kalian

atau kalian sembunyikan maka pasti Allah akan menghisabnya”......Telah di nasakh oleh dua ayat yang mulia yang ada setelahnya atau dikhususkan. Sedangkan dalam hadits Abu Huroiroh yang terakhir

Page 229: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

terdapat penjelasan tentang karunia Allah Yang Maha Luhur atas ummat ini dengan tidak disiksanya mereka karena apa yang terlintas di hati mereka daripada was-was atau lintasan hati (yang berisi) seperti: kekafiran, pembunuhan, zina, talak dan sebagainya selama ia belum menjadi niatan, atau perkataan atau perbuatan. Ini termasuk rahmat Allah Yang Maha Lunur dan kelembutan-Nya terhadap para hamba-Nya.

Sedangkan dalam dua hadits Abu Huroiroh yang awal dan juga Ibnu ‘Abbaas terdapat isyarat yang agung bagi ummat Islam dengan diangkatanya kesulitan dan beban berat juga perintah yang tidak mampu kita lakukan, tambahana lagi jawanban dari Allah atas orang yang mmebaca dua ayat tersebut dengan firman-Nya: “Aku telah lakukan, Aku telah lakukan, Aku telah lakukan.” Atau (dalam riwayat lain): “Ya, Ya, dan Ya.” Alangkah seb uah kabar gembiran yang sangat baik, dan kebaikan serta karunia yang sangat besar (menakjubkan). Semoga Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung – dengan karunia dan kedermawanan-Nya – menjadikan kita termasuk orang-orang yang pantas menerimanya. Amiin.

Di Antara Keutamaan Penutup Surat Al-Baqoroh iniDiriwayatkan dari Abdulloh – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Ketika Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – di-Isro’-kan beliau sampai kepada Sidratul Muntahaa, dan ia berada di langit ketujuh, di sanalah terhaneti segaa apa yang naik dari bumi, sehingga dipeganglah olehnya, dan kepadanyalah terhenti segala yang turun dari atasnya maka dipeganglah olehnya. Allah berfirman:

درة يغشى إذ )16(النجم: يغشى ما السArtinya: “(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.” (Q.S An-Najm: 16)

Perawi (periwayat) berkata: “Kupu-kupu dari emas”.Perawi berkata: “Maka Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – diberi tiga hal: beliau diberi sholat lima waktu, beliau di beri akhir dari surat Al-Baqoroh, dan Allah mengampuni dosa besar dari siapa saja yang tidak menyekutukan

Allah dengan sesuatu apapun dari kalangan ummat beliau”.Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam bab Iman.

Dan diriwayatkan dari Abu Dzarr – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasululloh – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Aku diberi akhir surat Al-Baqoroh ini dari perbendaharaan di

Page 230: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

bawah ‘Arsy, yang mana ia tidak pernah diberikan kepada seorang Nabi

pun sebelumku”.Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, dan Al-Chaakim dengan sanad yang

sahih dan disahihkan oleh Al-Chaakim menurut syarat Al-Bukhooriy.Dan diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Aamir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – ia berkata: “Rasulullohc– semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – bersabda: “Bacalah dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh sebab aku

diberi dua ayat itu dari perbendaharaan di bawah ‘Arsy”.Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad hasan.

Dan diriwayatkan dari An-Nu’maan bin Basyiir – semoga Allah Yang Maha Luhur meridhoinya – dari Nabi – semoga Allah senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas beliau dan keluarga beliau – beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah menulis tulisan (ketentuan) dua ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi, dan Allah turunkan dari tulisan itu, dua ayat terakhir yang ia pakai untuk menutup surah Al-Baqoroh, yang mana tidak ada seorang pun yang membacanya di sebuah rumah tiga hari kecuali

setan tidak akan mendekati rumah itu”.

Hadits ini diriwayatkan oleh At-Turmudziy dalam bab tafsir, dan Al-Chaakim, dan ia mensahihkannya dengan syarat Muslim dan disetujui oleh Adz-Dzahabiy. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ad-Darimiy, Ibnu Chibbaan, dan Ahmad.

Adapun tentang perkataan ‘perbendaharaan di bawah ‘Arys’ dalam hadits di atas maka itu termasuk hal ghaib yang wajib kita imani dan cukuplah bahwa tidak ada satu pun keterangan yang menjelaskan kepada kita tentang bentuk dan sifat perbendaharaan (gudang / tempat penyimpanan) itu. Sedangkan kata-kata ‘di bawah ‘Arsy’ itu mencakup semua alam, sebab ‘Arsy terletak di atas tujuh lapis langit dan di atas surga, bahkan ‘Arsy merupakan atap surga firdaus, sebagaimana datang keterangannya dalam hadits sahih.

Adapun perkataan ‘sesungguhnya Allah telah menulis ketetapan (tulisan) dua ribu tahun sebelum Dia menciptakan tujuh lapis langit dan bumi’ secara lahir ini nampak bertentangan dengan riwayat dalam hadits sahih Muslim dan yang lainnya yaitu bahwasanya Allah telah menentukan taqdir lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan tujuh lapis langit dan bumi, dan dapat dikumpulkan antara dua riwayat itu yaitu bahwasanya waktu penulisan di Lauchul Machfuuzh (yang dijelaskan dalam dua hadits itu)

Page 231: Tafser Alquran... · Web viewSelama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat, dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), mereka memahami makna-maknanya, dan bukti-bukti

berbeda, atau dua penulisan yang tersebut dalam masing-masing hadits tersebut adalam berbeda, atau bilangan dalam dua hadits tersebit hanya berfungsi untuk menunjukkan sangat banyaknya sesuatu bukan membatasi sesuatu dalam jumlah bilangan tertentu. Walloohu a’lam.

Bagaimana pun juga hadits-hadits tersebut di atas menunjukkan atas keutamaan penutup surat Al-Baqoroh ini dan bahwa ia memiliki kedudukan mulia di sisi Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung.

Termasuk kekhususannya adalah ia dapat mencukupkan (melindungi) pembacanya dari segala sesuatu, sebagaimana hal ini telah dijelaskan di awal surat, dan rumah yang dibacakan ayat ini selama tiga harti tidak akan didekati oleh setan. Dan itu semua tidak lain karena rahasia-rahasia ilahi yang mana kita tidak mengetahuinya.

Dengan ini, maka sempurnalah tafsir surat Al-Baqoroh dengan hadits sahih, dan selesainya adalah pada pagi hari kami tanggal 25 (dua puluh lima) shofar tahun 1419 (seribu empat ratus sembilan belas) hijriah. Dan segala puji bagi Allah Yang hanya dengan nikmat-Nya dapat sempurna segala hal yang baik. Dan semoga Allah selalu mencurahkan salawat, salam serta berkahnya, kepada junjungan kita Nabi Muhammad, dan atas keluarga beliau yang baik dan para sahabat beliau yang mulia, maka cukuplah bagi kami Allah dan Dia sebaik-baik pemelihara, dan tiada daya dan upaya melainkan dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung.