TAFONOMI

download TAFONOMI

of 4

Transcript of TAFONOMI

TAFONOMI, TST, LST, HST, SMST, DAN SEQUENCE BOUNDARIES

A. TafonomiTafonomi berasal dari kata Yunani tafo yang berarti penguburan dan normos yang berarti hokum. Dari akar katanya, tafonomi adalah ilmu tentang perubahan pada zat-zat biologis karena faktor lingkungan setelah zat biologis tersebut mati. Pada prinsipnya, faktor yang mempengaruhi perubahan zat biologis dibagi menjadi dua hal, yaitu geotafonomi dan biotafonomi. Biotafonomi memeriksa zat biologis (dalam hal ini mayat dan kerangka). Geotafonomi mempelajari bagaimana cara seseorang menguburkan jasad, dan bagaimana jasad itu sendiri berakibat terhadap keadaan lingkungan geologis dan botanisnya. Jadi tafonomi berguna untuk mengetahui sudah berapa lama korban meninggal yang dalam istilah akademis disebut postmortem interval. Studi ekperimental sangat sulit dilakukan pada manusia sehingga selama ini tafonomi lebih mengadalkan data after the fact

B. Lowstand System Tract (LST)System Tract terdiri dari seluruh sistem-sistem yang sama umurnya yang terjadi berdekatan satu sama lain, dan diendapkan selama suatu segmen sea level curve yang tertentu. Didefinisikan berdasarkan : parasequence dan parasequence set stacking patterns. stratal geometry dari bidang-bidang batasnya. posisinya di dalam suatu sequence. LST merupakan salah satu jenis system tract yang terdiri dari endapan-endapan yang lebih tua pada type I depositional sequence. LST dibatasi pada base-nya oleh type I sequence boundary dan pada top-nya oleh transgressive surface. Dalam suatu cekungan yang dicirikan oleh suatu shelf break, lowstand syatem tract ini bisa terdiri dari tiga unit, yaitu : basin-floor fan, slope fan, lowstand prograding wedge. Pada suatu daerah yang miring dimana kemiringan lerengnya rendah, maka suatu lowstand prograding yangrelatif tipis akan menyusun keseluruhan lowstand system tract. LST diendapkan selama penurunan suatu permukn laut relatif pada awal suatu kenaikan permukaan laut relatif.

C. Transgresive System Tract Adalah middle system tract pada suatu sequence pengendapan yang ideal. TST ini dibatasi pada baselinenya oleh trasngresive surface dan pada topnya oleh maximum flooding surface. TST terdiri dari back steeping parasequences. Parasequences yang progresive lebih muda menjadi lebih tipis dan menunjukkan fasies air yang lebih dalam. Endapan-endapan dari system tract ini menyelimuti shelf, mengisi setiap topografi residual yang berassosiasi dengan incised valley. Biasanya TST menunjukkan oalap diatas sequence boundary dalam suatu arah menuju daratan dari shelf break. TST diendapkan selama suatu penaikan relatif permukaan laut. Hal itu dikenali pada well log dengan pola finning upward.

D. Highstand System Tract Terdiri dari strata yang lebih muda di dalam suatu depositional sequence dan biuasanya tersebar luas pada daerah shelf. HST dibatasi pada baseline-nya oleh maximum flooding surface dan pada topnya oleh suatu sequence boundary. Ke arah daratan dari shelfbreak, HST ini meningkat agradasional parasequence menjadi progradasional parasequence, dengan parasequences yang progresif lebih muda yang menunjukkan fasies air yang lebih dangkal, sedagkan dalam basin, terutama terdiri dari suatu condensed section. HST menunjukkan onlap ke sequence boundary dibawahnya dengan arah ke daratan, dan menunjukkan downlap ke top dari TST dengan arah basin. HST juga dicirikan oleh oleh toplap dan erosional truncation dibawah sequence boundary yang menutupinya. HST diendapkan selama akhir suatu penaikan relatif muka laut sampai tahap awal penurunan relatif muka laut. Pada penampang seismik, awal HST dicirikan terutama oleh progradasional offlap, sedangkan akhir HST dicirikan oleh oblique offlap. Pada well log dicirikan adanya coarsening-upward pattern.

E. Shelf Margin System Tract Terdiri dari endapan-endapan yang lebih tua pada suatu tipe I depositional sequence. SMST meningkat dari progradasional parasequence menjadi agradasional parasequence yang makin bertambah. Batas bawahnya adalah tipe II sequence boundary yang relatif selaras dengan suatu unconformity yang terbentuk ke arah daratan dimana SMST-nya membaji, dan batas atasnya adalah transgresive surface. Perlapisan SMST menunjukkan onlap ke sequence boundary yang berarah ke basin. SMST diendapkan selama akhir suatu penurunan relatif muka laut sampai suatu penaikan muka laut yang kecepatannya bertambah secara progresif. Pada penampang seismik SMST dicirikan oleh agradasional offlap.

F. Sequence Boundary (SB)Merupakan unconformity dan conformity yang terjadi selama jangka waktu penurunan relatif permukaan laut. Terdiri dari 2 jenis yaitu ;1. Type I SB : yaitu suatu regional unconformity yang terbentuk ketika permukaan eustacy turun dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan basin, yang menyingkap shelf ke erosi subareal. Biasanya permukaan laut turun sampai suatu titik di dekat shlefbreak atau kearah laut dari shlefbreak.2. Type II SB : terbentuk ketika cekungan menurun dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan turunnya permukaan laut pada depositional shoreline break.

Diagram Sikuen Stratigrafi (Tanpa Terganggu Oleh Adanya Struktur Sekunder) (Vail et al, 1987)