Tabungan Perumahan Rakyat

50
SALINAN PRESIDEN UBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2Oi6 TENTANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin pemenuhan kebutuhan warga negara atas tempat tinggal yang layak dan terjangkau dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; bahwa upaya pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal yang layak masih dihadapkan pada kondisi belum tersedianya dana murah jangka panjang untuk menunjang pembiayaan perumahan rakyat; bahwa dalam menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang untuk menunjang pembiayaan perumahan, negara perlu menyelenggarakan sistem tabungan perumahan; bahwa peraturan perundang-undangan di bidang perumahan dan sistem jaminan sosial belum mengatur secara komprehensif mengenai penyelenggaraan tabungan perumahan sehingga diperlukan pengaturan yang lebih lengkap, terperinci, dan menyeluruh; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Tabungan Perumahan Rallyat; Mengingat : 1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C ayat (1), Pasal 28H, dan Pasal 34 ayat (21 dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OLL tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran . Negara Republik Indonesia Tahun 2O11 Nomor 7, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); d. e. Dengan

Transcript of Tabungan Perumahan Rakyat

SALINAN

PRESIDENUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 4 TAHUN 2Oi6

TENTANGTABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa negara menjamin pemenuhan kebutuhan warganegara atas tempat tinggal yang layak dan terjangkaudalam rangka membangun manusia Indonesiaseutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktifberdasarkan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

bahwa upaya pemenuhan kebutuhan akan tempattinggal yang layak masih dihadapkan pada kondisibelum tersedianya dana murah jangka panjang untukmenunjang pembiayaan perumahan rakyat;

bahwa dalam menghimpun dan menyediakan danamurah jangka panjang untuk menunjang pembiayaanperumahan, negara perlu menyelenggarakan sistemtabungan perumahan;

bahwa peraturan perundang-undangan di bidangperumahan dan sistem jaminan sosial belum mengatursecara komprehensif mengenai penyelenggaraantabungan perumahan sehingga diperlukan pengaturanyang lebih lengkap, terperinci, dan menyeluruh;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d,perlu membentuk Undang-Undang tentang TabunganPerumahan Rallyat;

Mengingat : 1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C ayat (1), Pasal 28H, danPasal 34 ayat (21 dan ayat (3) Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OLL tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran

. Negara Republik Indonesia Tahun 2O11 Nomor 7,Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor5188);

d.

e.

Dengan

Menetapkan :

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-2

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

danPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:UNDANG.UNDANG TENTANG TABUNGAN PERUMAHANRAKYAT.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Tabungan Perumahan Ralqyat yang selanjutnya disingkatTapera adalah penyimpanan yang dilakukan oleh pesertasecara periodik dalam jangka waktu tertentu yang hanyadapat dimanfaatkan untuk pembiayaan perumahandan/atau dikembalikan berikut hasil pemupukannyasetelah kepesertaan berakhir.

2. Dana Tapera adalah dana amanat milik seluruh pesertayang merupakan himpunan simpanan beserta hasilpemupukannya.

3. Peserta Tapera yang selanjutnya disebut peserta adalahsetiap warga negara Indonesia dan warga negara asingpemegang visa dengan maksud bekerja di wilayahIndonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang telahmembayar simpanan.

4. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja denganmenerima upah atau imbalan dalam bentuk lain sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha,badan hukum, atau badan lainnya yang mempekLrjakantenaga kerja dengan membayar upah atau imbalandalam bentuk lain atau penyelenggara negara yangmempekerjakan pegawai Aparatur Sipil Negara, prajuritTentara Nasional Indonesia, dan anggota KepolisianNegara Republik Indonesia dengan membayar gaji sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Pekerja .

6.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

3

Pekerja Mandiri adalah setiap warga negara Indonesiayang bekerja dengan tidak bergantung pada PemberiKerja untuk mendapatkan penghasilan.

Gaji adalah kompensasi dasar berupa honorarium sesuaidengan beban kerja, tanggung jawab jabatan, dan risikopekerjaan.

Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakandalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusahaatau Pemberi Kerja kepada Pekerja yang ditetapkan dandibayarkan menurut suatu pedanjian kerja,kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,termasuk tunjangan bagi Pekerja dan keluarganya atassuatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akandilakukan.Penghasilan adalah pendapatan bersih yang diterimaoleh Pekerja Mandiri dari hasil usaha atau pekerjaandalam proses produksi barang dan/atau jasa yang dinilaidalam bentuk uang.

Simpanan adalah sejumlah uang yang dibayar secaraperiodik oleh Peserta danf atau Pemberi Kerja.

Komite Tabungan Perumahan Ralryat yang selanjutnyadisebut Komite Tapera adalah komite yang berfungsimerumuskan kebijakan umum dan strategis dalampengelolaan Tapera.

Badan Pengelola Tapera yang selanjutnya disebut BPTapera adalah badan hukum yang dibentuk untukmengelola Tapera.

Bank Kustodian adalah bank umum yang telahmemperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuanganuntuk menjalankan usaha jasa penitipan efek dan hartalain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain; termasukmenerima dividen, bunga, dan hak lain; menyelesaikantransaksi efek; dan mewakili pemegang rekening yangmenjadi nasabahnya.

Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanyamengelola portofolio efek untuk para nasabah ataumengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompoknasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun,dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7.

8.

9.

10.

11.

t2.

13.

14.

15. Bank

{ff

n E p u Jr-TxE t,',?5|

* r., o

-4

15. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana darimasyarakat termasuk dari BP Tapera dalam bentukSimpanan dan menyalurkannya kepada masyarakatdalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalamrangka meningkatkan taraf hidup rak5rat, khususnyadalam pemenuhan kebutuhan perumahan.

16. Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yangmelakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaanbarang dan/atau jasa.

17, Komisioner adalah organ BP Tapera yang berwenang danbertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasanpengelolaan Tapera sesuai dengan maksud dan tujuanserta mewakili BP Tapera, baik di dalam maupun di luarpengadilan.

18. Deputi Komisioner adalah anggota Komisioner.

19. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintahadalah Presiden Republik Indonesia yang memegangkekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesiayang dibantu oleh Wakil Presiden dan menterisebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

20. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

21. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perumahan dan kawasanpermukiman.

BAB IIASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Tapera dikelola dengan berasaskan:a. kegotongroyongan;b. kernanfaatan;c. nirlaba;d. kehati-hatian;

e. keterjangkauan

e.f.c,b'h.i.j.k.1.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-5-keterj angkauan dan kemudahan;kemandirian;keadilan;keberlanjutan;akuntabilitas;keterbukaan;portabilitas; dandana amanat.

Pasal 3

Tapera bertujuan untuk menghimpun dan menyediakan dalamurah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pembiayaanperumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yanglayak dan terjangkau bagi Peserta.

BAB IIIPENGELOTAAN TAPERA

Bagian KesatuUmum

Pasal 4

(1) Pengelolaan Tapera dilakukan untuk menjamintercapainya tqiuan sebagaimana dimaksud dalam pasal3 secara efektif dan efisien.

(21 Pengelolaan Tapera sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan memperhatikan kebijakan di bidangperumahan dan kawasan permukiman.

Pasal 5

Pengelolaan Tapera meliputi:a. pengerahan Dana Tapera;b. pemupukan Dana Tapera; danc. pemanfaatan Dana Tapera.

Bagian

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Bagian KeduaPengerahan Dana Tapera

Paragraf 1

Umum

Pasal 6

Pengerahan Dana Tapera dilakukan untuk pengumpulandana dari Peserta.Dana yang dikumpulkan sebagaimana dimaksud padaayat (1) disimpan oleh Bank Kustodian.

Paragraf 2Kepesertaan Tapera

pasal 7

(1) Setiap Pekerja dan Pekerja Mandiri yang berpenghasilanpaling sedikit sebesar upah minimrr.r, *"jib menjadiPeserta.

(21 Pekerja Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)yang berpenghasilan di bawah upah minimum- dapaimenjadi Peserta.

(3) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)telah_ berusia paling rendah 20 (dua pututrj tatrun atausudah kawin pada saat mendaftar.

pasal 8

Peserta sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 menjadipemilik unit investasi.

pasal 9

Pekerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat lllwajib didaftarkan oleh pemberi Kerja.Pekerja Mandiri sebagaimana dimaksud dalam pasal 7ayat (1) dan ayat (2) harus mendaftarkan dirinya sendirikepada BP Tapera untuk menjadi peserta.

(1)

(2\

(1)

(21

Pasal

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

n

pasal 10

(1) Peserta diberikan nomor identitas kepesertaan.(2) Nomor identitas kepesertaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) digunalan sebagai bukti kepesertaan,pencatatan administrasi, Simpanan, dan akses informasiTapera.

(3) Bukti kepesertaan sebagaimana dimaksud pada ayat l2lberupa unit penyertaan investasi.

Pasal 11

Peserta dibuatkan rekening individu yang menggambarkansaldo Simpanan Peserta.

Pasal 12

Pfll* 1.1_P:kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat(1).-berpindah tempat bekerja atau dimutasi, pemberi Kerjabaik yang lama maupun yang baru wajib melaporkannlakepada Bank Kustodian.

Pasal 13

Kepesertaan dinyatakan nonaktif jika peserta tidakmembayar Simpanan.

Kepesertaan dapat diaktifkan kembali setelah pesertamelanjutkan pembayaran Simpanan.

(1)

(2t

Pasal 14

(1) Kepesertaan Tapera berakhir karena:a. telah pensiun bagi pekerja;b. telah mencapai usia 58 (lima puluh delapan) tahun

bagi Pekerja Mandiri;c. Peserta meninggal dunia; ataud. Peserta tidak memenuhi lagi kriteria sebagai peserta

selama 5 (lima) tahun berturut_turut.

(2) Peserta.

(2)

(3)

(4)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

Peserta yang berakhir kepesertaannya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berhak memperolehpengembalian Simpanan dan hasil pemupukannya.

Hasil pemupukan sebagaimana dimaksud pada ayat {2)diperoleh setelah dilakukan pembagian secara prorata.

Simpanan dan hasil pemupukan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) wajib diberikan paling lama 3 (tiga) bulansetelah kepesertaannya dirryatakan berakhir.

Pasal 15

Peserta yang berakhir kepesertaannya karena telah pensiunatau telah mencapai usia 58 (lima puluh delapan) tahunsebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) hurr.f a danhuruf b dapat kembali menjadi Peserta.

Pasal 16

Ketentuan lebih lanjut mengenai kepesertaan Taperasebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 sampai dengan pasal15 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Paragraf 3Besaran Simpanan dan Mekanisme

Penyetoran Simpanan

Pasal 17

(1) Simpanan Tapera dibayar oleh pemberi Kerja danPekerja.

(21 Ketentuan mengenai besaran Simpanan Taperasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 18

(1) Pemberi Kerja wajib mernbayar Simpanan yang menjadikewajibannya dan memungut Simpanan yang menjadikewajiban Pekerjanya yang menjadi peserta.

(2) Pemberi

(2t

(3)

(4)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-9

Pemberi Kerja wajib menyetorkan Simpanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke dalam re[eningPeserta yang dikelola oleh Bank Kustodian.Pekerja Mandiri wajib menyetor sendiri Simpanan yanglgnjadi kewajibannya ke dalam rekening peserta yangdikelola oleh Bank Kustodian.Bank Kustodian sebagaimana dimaksud pada ayat (21dan ayat (3) memiliki hak dan kewajiban sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

pasal 19

Bank Kustodian wajib mencatatdalam rekening tiap-tiap Peserta.

(1)

(2)

penerimaan Simpanan ke

Pasal 20

lata cara pembayaran Simpanan diatur denganPeraturan BP Tapera.Simpanan Peserta pada Bank Kustodian dikelola sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian KetigaPemupukan Dana Tapera

Pasal 21

Pemupukan Dana Tapera dilakukan untukmeningkatkan nilai Dana Tapera.Pem-u9yk11 Dana Tapera sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dengan prinsip konvensional itauprinsip syariah.

Pemupukan produk keuangan dengan prinsipkonvensional sebagaimana dimaksud paaa ayat 1d1berupa:

a. deposito perbankan;

b. surat utang pemerintah pusat;c. surat utang pemerintah daerah;d. surat berharga di bidang perumahan dan kawasan

permukiman; dan/ atau

(1)

(2)

(3)

e. bentuk

(4)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

10

e. bentuk investasi lain yang aman danmenguntungkan yang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undan gan.

Pemupukan produk keuangan dengan prinsip syariahsebagaimana dimaksud pada ayat (21berupa:a. deposito perbankan syariah;b. surat utang pemerintah pusat (sukuk);c. surat utang pemerintah daerah (sukuk);d. surat berharga syariah di bidang perumahan dan

kawasan permukiman; dan/ataue. bentuk investasi lain yang aman dan

menguntungkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme dan tingkathasil pemupukan Dana Tapera sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dan ayat (4) diatur dalam peraturanPemerintah.

Pasat22

Peserta Tapera dapat memilih prinsip pemupukan danasesuai dengan prinsip konvensional atau prinsip syariahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.

Pasal 23

(1) Dalam rangka pemupukan Dana Tapera, ManajerInvestasi dan Bank Kustodian melakukan kontrakinvestasi kolektif sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Manajer Investasi yang ditunjuk oleh Bp Taperamelakukan investasi pada instrumen investasi yangaman dan menguntungkan yang sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Mekanisme pemupukan Dana Tapera diatur denganPeraturan BP Tapera.

(4) Manajer Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (21memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(s)

Bagian . . .

(1)

(3)

(2)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

11

Bagian KeempatPemanfaatan Dana Tapera

Pasal 24

Pemanfaatan Dana Tapera dilakukan untuk pembiayaanperumahan bagi Peserta.

Pemanfaatan Dana Tapera sebagaimana dimaksud padaayat (1) dikecualikan bagi Peserta warga negara asing.

Pembiayaan perumahan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan oleh Bank atau PerusahaanPembiayaan.

Pasal 25

Pembiayaan perumahan bagi Peserta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 meliputi pembiayaan:a. pemilikan rumah;b. pembangunan rumah; atauc. perbaikan rumah.

Pembiayaan perumahan bagi Peserta sebagaimanadimaksud pada ayat (1) mempunyai ketentuan:a. merupakan rumah pertama;b. hanya diberikan 1 (satu) kali; danc. mempunyai nilai besaran tertentu untuk tiap-tiap

pembiayaan perrrmahan.

Rumah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa rumah tunggal, rumah deret, rumah susun, ataupenyebutan lain yang setara.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan perumahandan nilai besarannya sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diatur dengan Peraturan BP Tapera.

Pasal 26

(1) Pembiayaan kepemiiikan rumah sebagaimana dimaksud.dalam Pasal 25 ayat (1) huruf a dapat dilakukan denganmekanisme sewa beli.

(1)

(21

(3)

(4)

(2) Ketentuan

(1)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-12

(2) ketentuan mengenai mekanisme sewa beli diatur denganPeraturan BP Tapera.

Pasal 27

Untuk mendapatkan pembiayaan perumahan, Pesertaharus memenuhi persyaratan:

a. mempunyai masa kepesertaan paling singkat 12 (duabelas) bulan;

b. termasuk golongan masyarakat berpenghasilanrendah;

c. belum memiliki rumah; dan/ataud. menggunakannya untuk pembiayaan kepemilikan

rumah, pembangunan rumah, atau perbaikan rumahpertama.

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan untukmendapatkan pembiayaan perumahan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan BPTapera.

. Pasal 28

Untuk mendapatkan pembiayaan perumahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, BP Taperamengatur penilaian kelayakan Peserta oleh Bank atauPerusahaan Pembiayaan.

Pembiayaan perumahan bagi Peserta dilaksanakandengan urutan prioritas berdasarkan kriteria:a. lamanya masa kepesertaan;

b. tingkat kelancaran membayar Simpanan;c. tingkat kemendesakan kepemilikan rumah; dand. ketersediaan dana pemanfaatan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai urutan prioritassebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur denganPeraturan RP Tapera.

(2)

(1)

(21

Pasal. . .

(1)

(2)

(3)

(4)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- lJ -

pasal 29

Pembiayaan perumahan sebagaimana dimaksud dalamPasal 25 disaiurkan melalui Bank atau perusahaanPembiay,aan yang khusus menangani pembiayaanperumahan dan yang ditunjuk oleh Bp'Iapera.D_alam penyaluran pembiayaan perumahan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Bank atau perusahaanPembiayaan memperoleh dana dari Bank Kustodian danmenyerahkan aset berupa efek kepada Bank Kustodiandalam nilai yang sama.

Penyaluran pembiayaan perumahan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2|.dilaksanakan sesuaidengan mekanisme yang diatur oleh Bp Tapera.Mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Otoritas JasaKeuangan.

pasal 30

Bank atau Perusahaan pembiayaan wajib melaporkanpdaksanaan penyaluran pembiayaan perumahansebagaimana dimaksud dalam pasal 29 kepada Bp Taperadan Bank Kustodian.

Pasal 3l

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyaluran pembiayaanperumahan dan pelaporannya sebagaimana dimaksud dalamPasal 29 dan Pasal 30 diatur dengan- peraturan Bp Tapera.

BAB IVBP TAPERA

Bagian KesatuPembentukan, Status, dan Kedudukan

pasal 32

(1) Berdasarkan Undang-Undang ini dibentuk Bp Tapera.

(2) BP Tapera ...

(1)

(2)

(1)

(2)

n e p u JuTr<E t,',?otf;

* =

., o

-t4

(2) BP Tapera adalah badan hukum berdasarkan Undang-Undang ini.

(3) BP Tapera bertanggung jawab kepada Komite Tapera.

Pasa1 33

BP Tapera berkedudukan di ibu kota negara RepublikIndonesia

BP Tapera dapat membuka kantor perwakilan di daerahsesuai dengan kebutuhan.

Bagian KeduaModal Awal

Pasal 34

BP Tapera memperoleh modal awal yang bersumber daria.nggaran pendapatan dan belanja negara danmerupakan kekayaan negara yang dipisahkan.Besaran modal awal sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Bagian KetigaSumber Biaya Operasional BP Tapera

Pasal 35

Biaya operasional BP Tapera berasal dari hasilpengelolaan modal awal sebagaimana dimaksud dalamPasal 34 ayat (1).

Dalam hai terjadi kekurangan hasil pengelolaan modalavral untuk biaya operasional BP Tapera, kekurangannyadipenuhi dari sebagian hasil pemupukan Dana Tapera.Ketentuan lebih lanjut mengenai pemenuhankekurangan hasil pengelolaan modal awal sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dengan peratr:ranPemerintah.

(1)

(2)

(3)

Bagian

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_15

Bagian KeempatFungsi, T\rgas,Wewenang, serta Hak dan Kewajiban Bp Tapera

Paragraf 1

Fungsi

Pasal 36

BP Tapera berfungsi mengatur,tindak turun tangan terhadapmelindungi kepentingan Peserta.

mengawasi, dan melakukanpengelolaan Tapera untuk

a.

b.

c.

d.

e.

f.

Paragraf 2T\rgas

Pasal 37

BP Tapera dalam melaksanakan fungsi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 36 memiliki tugas untuk:

menetapkan kebijakan operasional pengelolaan Tapera;melindungi kepentingan Peserta;

menetapkan pihak yang menjadi Manajer Investasi, BankKustodian, dan Bank atau Perusahaan pembiayaan;

membuat pedoman perjanjian bagi lembaga yang terlibatdalam pengelolaan Tapera yang memuat paling sedikithak dan kewajiban setiap pihak;memastikan Pekerja Mandiri menyetor Simpanan yangmenjadi kewajibannya;

memastikan Pemberi Kerja menyetor Simpanan yanglenjadi kewajibannya dan Simpanan yang menjadikewajiban Pekerjanya yang menjadi peserta;

melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas ManajerInvestasi, Bank Kustodian, dan Bank atau perusahaanPembiayaan sesuai dengan kontrak;menggunakan biaya operasional Bp Tapera secaraefisien;

melakukan evaluasi atas pengelolaan Tapera;menetapkan besaran alokasi dana pemupukan,pemanfaatan, dan cadangan; dan

ob.

h.

I.

j.

k. dapat

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_ 16_

k. dapat melakukan penyediaan tanah dengan risiko yangterkawal.

Pasal 38

Ketentuan mengenai penetapan besaran alokasi danasebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 hurufj diatur denganPeraturan BP Tapera.

Paragraf 3Wewenang

Pasal 39

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 37, BP Tapera berwenang untuk:a. meminta dan mendapatkan data dan informasi

pengelolaan Dana Tapera dari Manajer Investasi, BankKustodian, dan Bank atau Perusahaan pembiayaan;

b. meminta dan mendapatkan laporan pengelolaan DanaTapera dari Manajer Investasi, Bank Kustodian, danBank atau Perusahaan Pembiayaan yang menjaditanggung j awabnya masing-masing;

c. melakukan pengawasan atas kepatuhan ManajerInvestasi, Bank Kustodian, dan Bank atau perusahaanPembiayaan dalam memenuhi kewajibannya sesuaidengan kebijakan operasional yang tertulis di dalamkontrak;

d. mewakili kepentingan Peserta;e. menetapkan tata cara penunjukan Manajer Investasi,

Bank Kustodian, dan Bank atau perusahaanPembiayaan;

f. menetapkan ketentuan dan tata cara pengadaan barangdan jasa dalam rangka penyelenggaraan tugas Bp Taperadengan memperhatikan prinsip transparansi,akuntabilitas, efi siensi, dan efektivitas;

g. menetapkan pedoman perjanjian kerja sama antaraManajer Investasi, Bank Kustodian, dan Bank atauPerusahaan Pembiayaan;

h. mengenakan ...

h.

j.

k.

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-17

1.

mengenakan sanksi administratif kepada Pesertadan/atau Pemberi Kerja yang tidak mememrhikewajiban;melakukan kerja sama dengan pihak lain dalampengaturan dan pengawasan pengelolaan Tapera;

melakukan koordinasi dengan Pemerintah danPemerintah Daerah serta pihak lain yang terkait; danmenagih pembayaran Simpanan dari Peserta danfatauPemberi Kerja.

Paragraf 4Hak

Pasal 40

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 37, BP Tapera berhak mengggunakan sebagian darihasil pemupukan Dana Tapera untuk menutup kekuranganhasil pengelolaan modal awal guna memenuhi biayaoperasional BP Tapera.

Paragraf 5Kewajiban

Pasal 41

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 37, BP Tapera berkewajiban untuk:a. menetapkan tata cara pemberian nomor identitas

kepesertaan dan pembukaan rekening Peserta;b. menetapkan kebijakan operasional sesuai dengan

kebijakan umum yang ditetapkan Komite Tapera;c. menyampaikan laporan pengelolaan program tabungan

perumahan secara berkala 6 (enam) bulan sekali kepadaKomite Tapera;

d. menetapkan tata cara pemberian informasi kepadaPeserta mengenai hak, termasuk informasi mengenaisaldo Simpanan dan hasil pemupukannya;

e. memublikasikan kinerja BP Tapera dan pengelolaanDana Tapera melalui media massa cetak dan elektronik;

f. menetapkan

f.

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

18

menetapkan standar kinerja dan target kinerja bagiManajer Investasi, Bank Kustodian, dan Bank atauPerusahaan Pembiayaan;melakukan pengawasan terhadap pengelolaan DanaTapera;melakukan pembukuan sesuai dengan stand.arakuntansi keuangan yang berlaku; danmemberikan pelayanan konsultasi serta pengaduan dariPeserta, Pemberi Kerja, dan masyarakat.

Bagian KelimaStruktur Organisasi

Paragraf 1

Umum

Pasal42

BP Tapera dipimpin oleh seorang Komisioner dan dibantupaling banyak 4 (empat) Deputi Komisioner.

Paragraf.2Komisioner dan Deputi Komisioner

ob'

h.

(1)

(s)

(2)

Pasal 43

Komisioner dan Deputi Komisioner berasal dari unsurprofesional.

Komisioner dan Deputi Komisioner diangkat dandiberhentikan oleh Presiden atas usul Komite Tapera.Komisioner dan Deputi Komisioner diangkat untuk masajabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembaliuntuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

Pasal 44

Untuk dapat diangkat sebagaiKomisioner, calon Komisioner danmemenuhi persyaratan:a. warga negara Indonesia;b. bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa;

Komisioner dan DeputiDeputi Komisioner harus

c. sehat ...

1.

c.

d.

e.

f.

ob.

h.

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

t9

sehat jasmani dan rohani;memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela;secara kolektif memiliki kualifikasi dan kompetensi dibidang keuangan, hukum, dan pembiayaan perumahan;berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saatdicalonkan menjadi anggota;tidak menjadi anggota atau menjabat sebagai penguruspartai politik; dantidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusanpengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukumtetap karena melakukan tindak pidana.

(1)

(2\

Pasal 45

Komisioner dan Deputi Komisioner dilarang merangkapjabatan di pemerintahan atau badan hukum lainnya.

Pasal 46

Komisioner dengan dibantu Deputi Komisioner berfungsimenyelenggarakan kegiatan pengaturan dan pengawasanpengelolaan Tapera.

Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud padaayat (1), Komisioner bertugas untuk:a. menetapkan peraturan pengelolaan Tapera;b. melaksanakan pengawasan atas pengelolaan Tapera;c. mengusulkan rencana kerja strategis S (lima)

tahunan serta rencana kerja dan anggaran tahunanBP Tapera kepada Komite Tapera;

d. mewakili BP Tapera di dalam dan di luar pengadilan;e. melakukan evaluasi kinerja Manajer Investasi, Bank

Kustodian, dan Bank atau Perusahaan Pembiayaan;dan

f. menyampaikan laporan hasil pengaturan danpengawasan pengelolaan Tapera kepada KomiteTapera.

Da1am melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Komisioner memiliki wewenang untuk:

(3)

a. menetapkan

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-20-

menetapkan struktur organisasi, fungsi, tugas,wewenang, tata kerja organisasi, dan sistemkepegawaian;menyelenggarakan manajemen kepegawaian BPTapera, termasuk mengangkat, memindahkan, danmemberhentikan pegawai BP Tapera sertamenetapkan penghasilan pegawai BP Tapera;mengusulkan penghasilan bagi Komisioner danDeputi Komisioner kepada Komite Tapera;merumuskan ketentuan dan tata cara pengadaanbarang dan jasa dalam penyelenggaraan tugas BPTapera dengan memperhatikan prinsip transparansi,akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas; danmelakukan pemindahtanganan aset tetap BP Taperasesuai dengan batasan nilai yang ditetapkan olehKomite Tapera.

Paragraf 3Pemberhentian Komisioner dan Deputi Komisioner

Pasal 47

(1) Presiden memberhentikan Komisioner dan DeputiKomisioner dari jabatannya atas usulan Komite Taperakarena Komisioner dan Deputi Komisioner:a. meninggal dunia;b. mengundurkan diri secara tertulis;c. tidak dapat melaksanakan tugas karena berhalangan

tetap;d. terlibat dalam tindakan yang merugikan BP Tapera;e. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik; atauf. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetapkarena melakukan tindak pidana.

b.

d.

(2) Dalam .

REPuJLTFt,',?ot5*r'o

-2t(2) Dalam hal Komisioner dan/atau Deputi Komisioner

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikansebelum masa jabatannya berakhir, presidenmengangkat Komisioner dan/atau Deputi Komisionerberdasarkan usulan Komite Tapera untuk meneruskansisa masa jabatannya.

Pasal 48

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pet'nilihan, syarat,larangan, fungsi, tugas, wewenang, dan pemberhentianKomisioner dan/atau Deputi Komisioner sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, pasal 46, danPasal 47 diatur dengan Peraturan Presiden.

Bagian KeenamBiaya Operasional BP Tapera

Pasal 49

Biaya operasional BP Tapera terdiri atas biaya personeldan biaya nonpersonel.

Personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas Komisioner, Deputi Komisioner, dan karyawan BpTapera.

Biaya personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mencakup Gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya.Ketentuan mengenai Gaji, tunjangan, dan fasilitaslainnya bagi Komisioner dan Deputi Komisionerditetapkan oleh Komite Tapera.

Ketentuan mengenai Gaji, tunjangan, dan fasilitaslainnya bagi karyawan ditetapkan oleh Komisioner sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian KetujuhPembubaran BP Tapera

Pasal 5O

BP Tapera hanya dapat dibubarkan dengan Undang-Undang.

(1)

(21

(3)

(4)

(s)

Pasal

REPUJLTF=,',?5|*r=,o

-22

Pasal 51

BP Tapera tidak dapat dipailitkan berdasarkan ketentuanperaturan perundangan-undangan di bidang kepailitan.

BAB VPEMBINAAN PENGELOLAAN TAPERA

(1)

Pasal 52

Pemerintah melaksanakanTapera.

Dalam rangka pembinaanberdasarkan Undang-UndangTapera.

pembinaan pengelolaan

pengelolaan Tapera,ini dibentuk Komite

(2)

Pasal 53

Komite Tapera bertanggung jawab kepada presiden.

Pasal 54

(1) Komite Tapera beranggotakan:a. menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang perumahan dan kawasanpermukiman;

b. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang keuangan;

c. menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang ketenagakerjaan;

d. Komisioner Otoritas Jasa Keuangan; dane. seorang dari unsur profesional yang memahami

bidang perumahan dan kawasan permukiman.(2) Pengangkatan dan pemberhenlian Ketua dan anggota

Komite Tapera ditetapkan dengan Keputusan presiden.

Pasal 55

Masa jabatan anggota Komite Tapera yang berasal dari unsurprofesional adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembaliuntuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

Pasal

REPuJLTIt,'*ootf;*r'o

-23

Pasal 56

Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 52 ayat (2), Komite Tapera menjalankan fungsisebagai perumus dan penetap kebijakan umum dan strate[isdalam pengelolaan'fapera.

Pasal 57

Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalamPasal 56, Komite Tapera bertugas untuk:a. merrrmuskan dan menetapkan kebijakan umum dan

strategis dalam pengelolaan Tapera;b. melakukan evaluasi atas pengelolaan Tapera, termasuk

melakukan pengawasan atas pelaksanian tugas BpTapera; dan

c. menyampaikan laporan hasil evaluasi atas pengelolaanTapera kepada Presiden.

Pasal 58

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 57, Komite Tapera berwenang untuk:a. memberikan arahan, saran, nasihat, dan pertimbangan

kepada BP Tapera;b. meminta laporan pengelolaan Tapera dari Bp rapera;c. menyeleksi dan mengusulkan pengangkatan serta

pemberhentian Komisioner dan Deputi Komisioner BpTapera kepada Presiden;

d. mengesahkan rencana strategis lima tahunan Bp rapera;dan

e. mengesahkan rencana kerja dan anggaran tahunan BpTapera.

Pasal 59

(1) Komite Tapera dibantu oleh unit administrasi yangrnenj alankan fungsi kesekretariatan.

(2) unit administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibiayai oleh Bp Tapera.

BAB ...

n e p u Jr-TxE t,',?55*

= =, o

-24

BAB VIPENGELOLAAN ASET TAPERA

Bagian KesatuUmum

Pasal 60

Aset Tapera meliputi:a. Dana Tapera; danb. aset BP Tapera.

(1)

Bagian KeduaDana Tapera

Pasal 61

Dana Tapera sebagaimana dimaksud d.alam pasal 60huruf a bersumber dari:a. hasil penghimpunan Simpanan peserta;b. hasil pemupukan Simpanan peserta;

c. hasil pengembalian kredit/pembiayaan dari peserta;d. hasil pengalihan aset Tabungan perumahan pegawai

Negeri Sipil yang dikelola oleh Badan pertimbanganTabungan Perumahan pegawai Negeri Sipil;

e. dana wakaf; danf. dana iainnya yang sah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Dana Tapera digunakan untuk:a. pembiayaan perumahan bagi peserta;b. pengembalian Simpanan dan hasil pemupukannya;c. penutupan kekurangan hasil pengembangan modal

awal guna memenuhi biaya operasional Bp Tapera;d. pemupukan produk keuangan pada berbagai bentuk

investasi sebagaimana dimaksud dalam paJal 2l; d,ane. imbal jasa bagi Bank Kustodian dan Manajer

Investasi sesuai dengan kontrak.Komposisi Dana Tapera untuk pembiayaan perumahandan investasi ditetapkan dalam peraturan Bp Tap.ra.

(2)

(3)

Bagian ...

(1)

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

25

Bagian KetigaAset BP Tapera

Pasal 62

Aset BP Tapera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60huruf b bersumber dari:a. modal awal dari Pemerintah yang merupakan

kekayaan negara yang dipisahkan;b. hasil pengembangan aset BP Tapera;c. sebagian dari hasil pemupukan Dana Tapera yang

digunakan untuk menutup kekurangan pengelolaanmodal awal guna memenuhi biaya operasional BPTapera; dan

d. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Aset BP Tapera dapat digunakan untuk:a. kegiatan operasional BP Tapera; ataub. kegiatan investasi BP Tapera.

Ketentuan lebih lanjut mengenai sumber danpenggunaan aset BP Tapera sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VIIHAK DAN KEWAJIBAN

Bagian KesatuHak dan Kewajiban Pemberi Kerja

Pasal 63

Pemberi Kerja berhak untuk mendapatkan informasi dari BPTapera mengenai kondisi dan kinerja Dana Tapera.

Pasal 64

Pemberi Kerja berkewajiban untuk:a. mendaftarkan Pekerja sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 7 ayat (1) sebagai Peserta;

(2)

(3)

b. melakukan

c.

REPUJSFt,'*o55*.r,o

-26

b. melakukan pemungutan Simpanan yang menjaditanggung jawab Pekerja sebagai Peserta melaluipemotongan Gaji atau Upah;

menyetor Simpanan yang menjadi tanggung jawabnyadan menyetorkan hasil pemungutan Simpanan yangmenjadi tanggung jawab Pekerja sebagai Peserta disertaidengan daftar perincian pembayaran Simpanan sesuaidengan waktu yang telah ditetapkan;

meiakukan pemutakhiran data Pekerja yang terkaitdengan kepesertaan Tapera; dan

menyimpan seluruh laporan daftar perincianpembayaran Simpanan yang menjadi tanggung jawabnyadan Pekerja.

Bagian KeduaHak dan Kewajiban Peserta

Pasal 65

Peserta berhak untuk:a. mendapatkan pemanfaatan Dana Tapera;

b. memperoleh nomor identitas kepesertaan dan nomorrekening individu;

c. menerima pengembalian Simpanan beserta hasilpemupukannya pada akhir masa kepesertaan;

d. mendapatkan informasi dari BP Tapera mengenai kondisidan kinerja Dana Tapera;

e. mendapatkan informasi atas penempatan Dana Taperadari Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian; dan

f. mendapatkan informasi dari Manajer Investasi dan/atauBank Kustodian mengenai posisi nilai kekayaan atasSimpanan dan hasil pemupukannya.

Pasal 66

Peserta wajib membayar Simpanan setiap bulan sesuaidengan waktu yang ditetapkan BP Tapera.

d.

e.

BAB

(1)

(2)

(3)

(4)

(s)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-27-

BAB VIIIPELAPORAN DAN AKUNTABILITAS

Pasal 67

BP Tapera wajib menyampaikan laporan pengelolaanprogram dan laporan keuangan tahunan yang telahdiaudit oleh akuntan publik kepada Komite Taperapaling lambat tanggal 30 Juni tahun berikutnya.Periode laporan pengelolaan program dan laporankeuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dimulai dari 1 Januari sampai dengan 3l Desembei.Bentuk dan isi laporan pengelolaan programsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusutkan oleh gpTapera setelah berkonsultasi dengan Komite Tapera.Laporan keuangan BP Tapera sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusun dan disajikan sesuai denganstandar akuntansi keuangan yang berlaku.Laporan pengelolaan program dan laporan keuangantg.hunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dipublikasikan dalam bentuk ringkasan eksekutifmelalui media massa elektronik dan melalui palingsedikit 2 (dua) media massa cetak yang memilikiperedaran luas secara nasional, paling lambat tanggal 3lJuli tahun berikutnya.Isi publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)ditetaFkan oleh Komisioner.

Ketentuan mengenai bentuk dan isi laporan pengelolaanprogram sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diaturdengan Peraturan BP Tapera setelah disetujui KomiteTapera.

(6)

(7)

Pasal 68

Bank Kustodian dan Manajer Investasi wajib menyampaikanlaporan kepada BP Tapera.

BAB ...

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

28

BAB IXPENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

Pasal 69

Pengawasan terhadap BP Tapera dilaksanakan oleh KomiteTapera, dan Otoritas Jasa Keuangan.

Pasal 70

Pengawasan terhadap Manajer Investasi, Bank Kustodian,dan Bank atau Perusahaan Pembiayaan, dilakukan oleh BPTapera dan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuanperundang-undangan.

Pasal 71

Badan Pemeriksa Keuangan dapat melakukan pemeriksaanatas penyelenggaraan Tapera sesuai dengan kewenangannya.

BAB XSANKSI ADMINISTRATIF

Pasal T2

(1) Peserta, Pemberi Kerja, BP Tapera, Bank/PerusahaanPembiayaan, Bank Kustodian, dan Manajer Investasiyang melanggar ketentuan dalam Pasal 7 ayat (1), Pasal9 ayat (1), Pasal 12, Pasal 14 ayat (4), Pasal 18 ayat (1),ayat (2), dan ayat (3), Pasal 19, Pasal 30, Pasal64, Pasal66, Pasal 67 ayat (1), dan Pasal 68 dikenai sanksiadministratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. denda administratif;

c. memublikasikan ketidakpatuhan Pemberi Kerja;

d. pengenaan bunga Simpanan akibat keterlambatanpengembalian;

e. pembekuan

R E P u JtT': t,'*"55

* . =,

o

-29-

e. pembekuan izin usaha; dan/atau

f. pencabutan izin usaha.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan otoritas yang berwenang memberikan sanksidiatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 73

Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan PegawaiNegeri Sipil yang dibentuk berdasarkan KeputusanPresiden Nomor L4 Tahun 1993 tentang TabunganPemmahan Pegawai Negeri Sipil tetap diakuikeberadaannya sampai dengan 2 (dua) tahun sejakUndang-Undang ini diundangkan.Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan PegawaiNegeri Sipil melaksanakan pengalihan aset dan hakPeserta pegawai negeri sipil secara bertahap danmenyelesaikannya dalam waktu paling lama 2 (dua)tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 74

Menteri selaku ketua harian Badan PertimbanganTabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil menunjukkantor akuntan publik yang terdaftar di BadanPemeriksa Keuangan untuk melakukan audit atas posisilaporan kinerja dan laporan keuangan penutup BadanPertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipilpaling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang inidiundangkan.

Kantor akuntan publik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus menyelesaikan audit atas posisi laporan kinerjadan laporan keuangan penutup Badan PertimbanganTabr:ngan Perumahan Pegawai Negeri Sipil paling larna 1

(satu) tahun sejak ditunjuk Menteri.

(1)

(21

(1)

(2\

Pasal

(1)

(2)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

30

Pasal 75

Presiden membentuk Komite Tapera paling lambat 3(tiga) bulan terhitung sejak Undang-Undang inidiundangkan.

Komite Tapera menyeleksi dan mengusulkan Komisionerdan Deputi Komisioner kepada Presiden untukditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan sejakdibentuknya Komite Tapera.

Pasal 76

BP Tapera menunjuk Bank Kustod.ian, Manajer Investasi, danBank atau Perusahaan Pembiayaan dalam waktu palinglambat 3 (tiga) bulan sejak BP Tapera mulai beroperasi.

Pasal TT

Semua aset untuk dan atas nama Badan PertimbanganTabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil dilikuidasi.

Hasil likuidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikembalikan kepada pegawai negeri sipil aktif danpegawai negeri sipil yang sudah berhenti bekerja karenapensiun atau meninggal dunia.

Pokok Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil milikpegawai negeri sipil aktif beserta hasil pemupukannyadialihkan kepada pegawai negeri sipil aktif pesertaTabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil sebagai saldoawal Peserta pegawai negeri sipil.

Hasil pemupukan Tabungan Perumahan Pegawai NegeriSipil milik pegawai negeri sipil yang telah berhentibekerja karena pensiun atau meninggal duniadikembalikan kepada pegawai negeri sipil pesertaTabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil yang telahberhenti bekerja karena pensiun atau ahli warisnya.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal

n e p u Jir<E t,',?Sf;

* =., o

-31

Pasal 78

semua karyawan Badan Pertimbangan Tabungan perumahanPegawai Negeri sipil dialihkan menjadi karyawan Bp rapera.

Pasal 79

(1) Menteri mengesahkan laporan keuangan penutup BadanPertimbangan Tabungan perumahan pegawai NegeriSipil.

Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidangkeuangan mengesahkan laporan keuangan pembukaDana Tapera.

Badan Pertimbangan Tabungan perumahan pegawaiNegeri Sipil dibubarkan setelah menyelesaikanpengalihan aset dan hak peserta pegawai negeri sipil!,a11m waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 80

BP Tapera mulai beroperasi penuh paling lambat 2 (dua)tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

(2)

(3)

Pasal 8 1

Peraturan pelaksanaan dari undang-undang ini harus telahditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 82

undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggar diundangkan.

Agar

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-32-

Agar setiap orang mengetahuinYa,pengundangan Undang-Undang ini dengandalam Lembaran Negara Republik Indonesia,

memerintahkanpenempatannya

Disahkan di Jakartapada tanggal 24 Maret2O16

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 24 Maret2OL6

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H I,AOLY

LEMBARAN NEGAM REPUBLIK INDONESIATAHUN 2016 NOMOR 55

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMEI{TERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIAAsisten Deputi Bidang Perekonomian,

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

PENJELASANATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 4 TAHUN 2016

TENTANGTABUNGAN PERUMAHAN RAI(YAT

I. UMUMSetiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,

dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, negara menjamin pemenuhankebuhrhan warga negara atas tempat tinggal yang layak dan tedangkau dalamrangka membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, danproduktif.

Hak untuk bertempat tinggal merupakan amanat yang tercantum dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan disebutkandengan jelas sebagai hak asasi manusia dalam Undang-Undang Nomor 39Tahun L999 tentang Hak Asasi Manusia. Dalam hal ini, negara harusmelindungi dan menyediakan akses bagi seluruh penduduk terhadap sistempembiayaan perumahan yang disertai dengan berbagai kemudahan untukpembangunan dan perolehan rumah, yaitu dalam bentuk penyediaan lahan,prasarana, sarana, dan utilitas umum, keringanan biaya perizinan, bantuanstimulan dan insentif fiskal, serta kemudahan dan/atau bantuan pembiayaanperumahan yang berupa skema pembiayaan, penjaminan atau asuransi,dan/atau dana murah jangka panjang.

Upaya untuk pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal yang layakmasih dihadapkan pada kondisi permasalahan keterjangkauan, aksesibilitas,serta ketersediaan dana dan dana murah jangka panjang yang berkelanjutanuntuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman, sertalinglmngan hunian perkotaan dan pedesaan. Dalam menghimpun danmenyediakan dana murah jangka panjang untuk menunjang pembiayaanperumahan, negara bertanggung jawab menyelenggarakan tabunganperumahan yang merupakan bagian dari sistem pembiayaan perumahan.

Penyelenggaraan sistem pembiayaan membutuhkan dukungan dariberbagai pilar pembangunan perumahan lainnya. Berkaitan dengan hal ini,Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah wajib menjamin bahwapenyelenggaraan sistem pembiayaan harus berjalan secara terpadu denganprogram perenca.naan pembangunan perumahan yang berkelanjutan, sertamendorong pemberdayaan lembaga keuangan bukan bank dalam pengerahandan pemupukan dana tabungan perumahan dan dana lainnya khusus untukperumahan.

Tapera

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

Tapera merupakan perangkat untuk mengelola dana masyarakat secarabersama-sama dan saling menolong antarpeserta dalam menyediakan danamurah jangka panjang dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan yanglayak dan terjangkau bagi Peserta. Pembentukan Undang-Undang tentangTabungan Perumahan Rakyat ini merupakan pelaksanaan amanat pasal 124Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan KawasanPermukiman. Pokok-pokok substansi yang berkaitan dengan materipengaturan dalam Undang-Undang ini meliputi asas dan tujuan, pengelolaanTapera yang mencakup pengerahan, pemupukan dan pemanfaatan DanaTapera, Komite Tapera, BP Tapera, pembinaan dan pingelolaan Tapera,pengelolaan aset Tapera, hak dan kewajiban, pelaporan dan akuntabilitas,pengawasan, dan sanksi administratif.

Untuk menjamin kesinambungan penyelenggaraan Tapera diatur jugaperalihan kelembagaan dan seluruh asetnya dari lembaga yang ada .u.i i.ri,yaitu Badan Pertimbangan Tabungan perumahan negawai Negeri sipil kedalam BP Tapera menurut Undang-Undang ini.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal ICukup jelas.

Pasal 2

Huruf aYang dimaksud dengan,.kegotongroyongan" adalah bersama_samadan saling menolong antarpeserta dalam menyediakan dana murahjangka panjang dalam rangka memenuhi kibutuhan perumahanyang layak dan terjangkau bagi peserta.

Huruf b

Yang dimaksud dengan ,,kemanfaatan" adalah bahwa pengelolaanTapera harus memberikan manfaat yang sebesar_beiarnya bagiPeserta untuk pembiayaan perumahan.

Huruf c

Yang dimaksud dengan ,,nirlaba,, adalah bahwa pengelolaan Taperatidak untuk mencari keuntungan, tetapi irengutamakanpenggunaan hasil pengembangan Dana Tapera untuk mlmberikanmanfaat yang sebesar-besarnya bagi peserta.

Huruf ...

*,",JtTntt,'S5f;*r'o-3-

HurufdYang dimaksud dengan "kehati-hatian" adalah bahwa pengelolaanDana Tapera dilakukan secara cermat, teliti, aman, dan tertib.

Huruf eYang dimaksud dengan "keterjangkauan dan kemudahan" adalahbahwa pengelolaan Tapera harus dapat dijangkau dan mudahdiakses oleh Peserta.

Huruf fYang dimaksud dengan "kemandirian" adalah bahwa hasilpemanfaatan Tapera dapat membentuk masyarakat yang mandirisehingga mampu memenuhi kebutuhan dasar akan rumah yanglayak huni.

Huruf gYang dimaksud dengan "keadilan" adalah bahwa hasil pengelolaanTapera harus dapat dinikmati secara proporsional oleh Peserta.

Huruf hYang dimaksud dengan "keberlanjutan" adalah bahwa kegiatanTapera berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambunganuntuk mencapai tujuan Tapera.

Huruf iYang dimaksud dengan "akuntabilitas" adalah bahwapenyelenggaraan Tapera dilakukan secara akurat dan dapatdipertanggungj awabkan.

HurufjYang dimaksud dengan uketerbukaan' adalah bahwa aksesinformasi penyelenggaraan Tapera diberikan secara lengkap, benar,dan jelas bagi Peserta.

Huruf kYang dimaksud dengan "portabilitas" adalah bahwa Taperadimaksudkan untuk memberikan jaminan yang berkelanjutanmeskipun Peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalamwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Huruf 1

Yang dimaksud dengan "dana amanat" adalah bahwa dana yangterkumpul dari Simpernan Peserta dan hasil pemupukannyamerupakan dana titipan kepada BP Tapera untuk dikelola dengansebaik-baiknya dalam rangka pembiayaan perumahan bagiPeserta.

Pasal ...

qru

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-4

Pasal 3

Yang dimaksud dengan "dana murah jangka panjang" adalah danadengan suku bunga yang terjangkau yang sekaligus mampumenanggulangi ketidaksesuaian antara jangka waktu sumber biaya danjangka waktu pengembalian atau tenor kredit pemilikan rumah.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Huruf aYang dimaksud dengan "pengerahan Dana Tapera" adalah kegiatanpenghimpunan Simpanan.

Huruf bYang dimaksud dengan "pemupukan Dana Tapera" adalah upayauntuk memberikan nilai tambah atas Dana Tapera melaluiinvestasi.

Huruf cYang dimaksud dengan "pemanfaatan Dana Tapera" adalahkegiatan pemanfaatan Dana Tapera yang dilakukan untukpembiayaan perumahan bagi peserta.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-5-

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 1 1

Yang dimaksud dengan "saldo Simpanan peserta" adalah saldo yangdimiliki oleh tiap-tiap Peserta yang mencerminkan jumlah Simpanan danhasil pemupukannya.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "telah pensiun bagi pekerja,, adalahusia pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil, prajurit TentaraNasional Indonesia, dan anggota Kepolisian Negara RepublikIndonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang_undangan. Usia pensiun bagi pekerja swasta seslai denganketentuan dalam peraturan perusahaan atau perjanjiankerja bersama.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan ,'tidak memenuhi lagi kriteria sebagaiPeserta selama 5 (lima) tahun berturut-turu1,, adalah peseitayang tidak lagi memiliki Gaji, Upah, atau penghasilan selama5 (lima) tahun berturut-turut iermasuk karina cacat tota_ltg!"p atau karena pemutusan hubungan kerja yangdibuktikan selama S

- (lima) tahun beriirrut_turirt iidaEmelakukan setoran Simpanan.

Ayat ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pembagian secara prorata,, adalah bahwahasil pemupukan Dana. Tap,era dialokasikan untuk dibagi kepadaPeserta secara p.roporsional terhadap saldo Simpanan- tiap-1iapPeserta setelah dikurangi biaya pengelolaan Tapera.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal ...

Pasal 23

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-t

(1)

Yang dimaksud dengan "kontrak investasi kolektif' adalah kontrakantara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikatpemegang unit penyertaan di mana Manajer Investasi diberiwewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan BankKustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.(21

Cukup jelas.

(3)

Cukup jelas.

(4)

Cukup jelas.

Pasal24

Cukup jelas.

Pasal 25

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "pemilikan rumah" adalah pembelianrumah oleh Peserta dari orang perseorangan atau badanhukum.

Huruf bYang dimaksud dengan "pembangunan rumah" adalahpembangunan rumah di atas tanah miliknya atau tanah bukanmiliknya yang layak dijaminkan berdasarkan perjanjian denganpemilik tanah.

Huruf cYang dimaksud dengan "perbaikan rumah" adalah perbaikanrumah miliknya sendiri di atas tanah miliknya atau tanahbukan miliknya yang layak dijaminkan berdasarkan perjanjiandengan pemilik tanah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-8

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 26

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "mekanisme sewa beli" adalah perjanjian sewadengan hak opsi untuk membeli rumah yang disewa; pembelianrumah dengan pembayaran secara mencicil dalam hal mana hak milikatas rumah tersebut baru beralih secara sah ke pihak pembeli setelahia membayar angsuran terakhir.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal2T

Cukup jelas.

Pasal 28

Ayat (1)

Kelayakan Peserta untuk mendapatkan pembiayaan perumahandinilai oleh Bank atau Perusahaan Pembiayaan yang bekerja sarnadengan BP Tapera sesuai dengan ketentuan kelayakankredit/pembiayaan yang berlaku pada Bank atau PerusahaanPembiayaan.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf ...

PRESIDENREPI.IELIK INDONESIA

-9-

Huruf cYang dimaksud dengan ,,tingkat kemendesakan kepemilikanrumah" adalah pembiayaan perumahan kepada pesirta yangdilakukan oleh Bp Tapera dengan mempertimbangkan halantara lain usia peserta, jumlah anggota keluarga dari peserta,dan lamanya waktu peserta menunggu urrtuk mendapatkanpembiayaan perumahan.

Huruf d

Cukup jelas.

Ayat (s)

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal ...

#,D

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 10-Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Hurufj

Cukup jelas.

Huruf kYang dimaksud dengan ,,risiko yang terkawal" adalah setiaptindakan yang menimbulkan kewajiban, khususnya terkait denganpembelian efek beragun tanah yang telah memperoleh pendaiatatau penilaian yang independen dari profesi penunjang pasarmodal.

Pasal ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Kepentingan Peserta antara lain mewakili Peserta di pengadilanuntuk melakukan gugatan terhadap Manajer Investasi, BankKustodian, dan Bank atau Perusahaan pembiayaan dalam halpihak tersebut merugikan Peserta.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Hurufh

Cukup jelas.

Huruf iYang dimaksud dengan ..pihak lain" antara lain:

f . instansi Pemerintah;

2. instansi Pemerintah Daerah;3. orang perseorangan dan badan hukum; dan4. organisasi/lembaga nonpemerintah di dalam negeri atau di

luar negeri.

Huruf ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_t2_

Hurufj

Cukup jelas.

Hurufk

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 4lHuruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Iq1rg dimaksud dengan ..standar kinerja" adalah ukurankeberhasilan oencap_aiai sasaran strategis p.rtt"u"u."Epela olehMana.ier rnveltasi,'B;;i-K;ilil"l'a." Bank atau per-usahaanPembiayaan.

Yang dimaksud dengan ,,target kinerja,, adalah sasaran yans harusdicapai oleh Manajer rnveslasi, Bdk K;;;ei;;l;,f"rit ",",Perusahaan pembiayaan.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf ...

#.)fluD<g

PRES IOENREPUBLIK INDONESIA

_ 13_

Huruf i

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup je1as.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 5O

Cukup jelas.

Pasal ...

m

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-14-

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60

Cukup jelas.

Pasal 6lAyat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan .,hasil penghimpunan Simpanan dariPeserta" adalah Simpanan peserta yang sudah terkumpulselama periode yang telah berlangsung.

Huruf ...

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-15-

Huruf b

Yang dimaksud dengan 'hasil pemupukan Simpanan Peserta"adalah hasil pemupukan atau hasil investasi Dana Taperaselama periode yang telah berlangsung.

Huruf c

. Yang dimaksud dengan "hasil pengembalian kredit/pembiayaandari Peserta' adalah sejumlah dana yang diterima daripembayaran angsuran pembiayaan perumahan Peserta.

Huruf d

Yang dimaksud dengan 'hasil pengalihan aset TabunganPerumahan Pegawai Negeri Sipil" adalah pengalihan danaTabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil yang dikelola olehBadan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipilke dalam Dana Tapera.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fDana lainnya yang sah dapat berupa dana AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (APBN) pos pembiayaankhusus untuk kemudahan dan bantuan pembiayaanperumahan, seperti dana Fasilitas Likuiditas pembiayaanPerumahan (FLPP).

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 62

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan "kegiatan operasional,, adalahkegiatan dalam rangka mendukung berjalannya programkerja BP Tapera dalam jangka pendek.

Huruf ...

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_t6

Huruf b

Yang dimaksud dengan "kegiatan investasi" adalah kegiatanpengadaan barang modal dan pelaksanaan investasi Dana

. Tapera dalam instrumen investasi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 63

Cukup jelas.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Cukup jelas.

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69

Cukup jelas.

Pasal 7O

Cukup jelas.

Pasal

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-17

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal72

Cukup jelas.

Pasal 73

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "aset" adalah jumlah aset setelah dikurangiliabilitas.

PasalT4

Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76

Yang dimaksud dengan "mulai beroperasi" adalah BP Tapera baru mulaimelakukan persiapan dan penataan organisasi untuk melakukanpengerahan, pemupukan, dan pemanfaatan Dana Tapera.

Pasal 77

Cukup jelas.

Pasal 78

Cukup jelas.

Pasal

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 18-

Pasal 79

Cukup jelas.

Pasal 80

Yang dimaksud dengan oberoperasi penuh" adalah BP Tapera sudahmelakukan kegiatan pengerahan, pemupukan, dan pemanfaatan DanaTapera.

Pasal 81

Cukup jelas.

Pasal 82Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5863

m