tabulasi
-
Upload
ibliz-dunia-maya -
Category
Documents
-
view
475 -
download
0
description
Transcript of tabulasi
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 1/21
TUGAS INDIVIDU
TABULASI DAN PENYAJIAN DATA
Disusun Oleh :
Rian Setya Budi
A1.0900544
PRODI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2011
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 2/21
TABULASI DAN PENYAJIAN DATA
1. Pendahuluan
Statistik deskriptif adalah metode statistik untuk menyajikan data dalam
bentuk tabel atau grafik agar mudah difahami. Salah satu bentuk tampilan data
adalah tabulasi silang. Tabulasi silang adalah merupakan satu bentuk distribusi
frekuensi untuk dua variabel atau lebih.
Tabulasi atau hasil statistic deskriptif dalam bentuk tabel untuk setiap data
kuantitatif dapat dibuat dengan sangat mudah dalam waktu singkat. Akan tetapi,
tidak semua pengolah data (penganalisis) mengetahui dengan baik bagaimana
menyajikan tabulasi yang cocok agarsuatu laporan dapat berbobot. Apabila dalam
analisis data variabel yang diamati adalah dua variabel atau lebih kita dapat
melakukan analisis hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Berbicara tentang hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih
adalah membahas tentang ada tidaknya hubungan dan hubungan kausal serta
pengaruh faktor interaksi antara variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Oleh
karena dalam analisis data, pada umumnya peneliti cenderung akan
memperhatikan sedemikian banyak variabel, maka pendekatan analisis asosiasi
untuk multivariate, misalnya analisis tabulasi silang dengan menerapkan model
log liniear menjadi sangat penting.
Pada dasarnya analsis hubungan dengan tabel tabulasi silang dapat
dilakukan pada setiap data survey, dengan catatan semua variabel numerik (skala
interval dan rasio) ditransformasi menjadi variabel kategorik, misalnya variabel
Pasangan Usia Subur (15-49 tahun) diubah menjadi variabel kelompok 5 tahunan,
yaitu : kelompok I (15-19), kelompok II (20-24), kelompok III (25-29) sampai
dengan kelompok VII (45-49).
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 3/21
2. Uji Homogenitas
Pada pengumpulan data sering dijumpai bahwa informasi yang berasal dari
sampel mempunyai struktur yang paling sederhana, yaitu data diklasifikasikanatau dikategorikan dalam kelas-kelas, sehingga data berupa frekuensi dari kelas
tertentu. Contoh dari data yang berupa klasifikasi adalah jenis kelamin (pria,
wanita), agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha), kondisi produk (baik,
cacat) dll.
Jika data dikategorikan dalam k kategori atau k kelas, maka setiap hasil
observasi dapat dimasukkan dalam salah satu dari k kelas tersebut. Bila ada
dugaan bahwa masing-masing kelas mempunyai proporsi P10, P20, … , Pk0, dan
dilakukan observasi dengan mengambil sample sebanyak n, maka dapat
ditabelkan sebagai berikut :
Kategori 1 2 … K Total
Proporsi P10 P20 … Pk0 1
Observasi n1 n2 … nk n
Proporsi
sampel n
n P 1
1ˆ=
n
n P 2
2ˆ = …
n
n P k
k =ˆ 1
Untuk mengetahui apakah nilai proporsi yang dihipotesakan (P10, P20, … ,
Pk0) didukung oleh data, maka perlu dilakukan pengujian terhadap dugaan
proporsi tersebut. Dengan mengambil hipotesis awal (H0) dan hipotesis alternative
(H1) berikut :
H0 : P1 = P10, P2 = P20, … , Pk = Pk0
H1 : P1 ≠ P10, P2 ≠ P20, … , Pk ≠ Pk0
Statistik uji untuk hipotesis adalah Chi-square, yaitu :
∑=
−=
k
i i
ii
E
E n
1
2
2 )( χ ,
dimana E i = nPi0 ( nilai harapan kategori ke i)
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 4/21
H0 ditolak jika nilai statistik uji lebih besar dari nilai tabel Chi-square dengan
derajat bebas (k-1) atau χ α ,k-1. Jika menggunakan nilai signifikansi H0 ditolak bila
nilai signifikansinya kurang dari α .
Contoh
Ada dugaan bahwa kegemaran berburu (olahraga tembak) tergantung pada usia
(20-24 : 25-29 : 30-34 : 35-39 : 40-) dengan perbandingan 1 : 2 : 6 : 4 : 2.
Menurut data PERBAKIN, diketahui bahwa penggemar olahraga tembak dapat
ditabelkan seperti di bawah :
Usia 20-24 25-29 30-34 35-39 40- Total
Data 255 721 3256 2568 864 7664
Apakah perbandingan di atas dapat dipercaya ?
Berdasarkan perbandingan di atas, proporsi penggemar berburu usia 20-24 : 25-29
: 30-34 : 35-39 : 40- adalah adalah 0.067, 0.133, 0.4, 0.267 dan 0.133. Sehingga
nilai harapan dan nilai statistik uji adalah :
Usia 20-24 25-29 30-34 35-39 40- Total
Data 255 721 3256 2568 864 7664
Proporsi 0.067 0.133 0.4 0.267 0.133 1
N. Harapan 510.93 1021,87 3065.6 2043.73 1021.87 7664
(ni- E i)2/ E i 128.2 88.584 11.825 134.487 24.389 387.485
Nilai statistik uji adalah 385.1, sedangkan nilai Chi-square tabel adalah χ2
5%,4 =
7.815. mengingat nilai statistic uji lebih besar dari nilai chi-square tabel, maka
dapat disimpulkan bahwa dugaan perbandingan pengemar berburu tidak didukung
oleh data.
Contoh :
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 5/21
Jumlah pengeluaran untuk berobat di kesatuan ‘XYZ’ selama tahun 2008 jika
dikelompokkan tiap tiga bulan ada dugaan bahwa pada periode Januari-Maret dua
kali lebih banyak dibandingkan dengan periode yang lain. Berdasarkan data
administrasi kecamatan jumlah kelahiran selama tahun 2008 adalah :
Periode Jan-Mar Apr-Jun Jul-Sep Okt-Des Total
Kelahiran 110 57 53 80 300
Apakah dugaan tersebut didukung oleh data ?
Data pengeluaran, perbandingan , proporsi dan nilai harapan tiap sel dan nilai
statistik uji adalah :
Periode Jan-Mar Apr-Jun Jul-Sep Okt-Des Total
Kelahiran 110 57 53 80 300
Perbandingan 2 1 1 1 5
Proporsi 0.4 0.2 0.2 0.2 1
N. Harapan 120 60 60 60 300
(ni- E i)2/ E i 0.833 0.15 0.817 6.67 8.466
Mengingat nilai statistic uji (8.466) nilai signifikansinya 0.0373 (lebih kecil dari
5%), maka dugaan bahwa jumlah kelahiran periode Januari-Maret dua kali lebih
banyak dari periode yang lain tidak didukung oleh data.
3. Tabulasi Silang
Pada pembahasan sebelumnya tiap obyek hanya diamati terhadap satu
variabel kategori. Sedangkan dalam suatu penelitian, observasi terhadap obyek
penelitian tidak hanya satu variabel akan tetapi lebih dari satu variabel. Jika setiap
obyek dilakukan observasi lebih dari satu variabel kategori, maka data hasil
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 6/21
observasi dapat disajikan dalam bentuk tabel yang disebut Tabel tabulasi silang.
Misalkan observasi terhadap karyawan perusahaan, variabel kategori yang dapat
diobservasi adalah jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan dan lain-lain.
Pada Tabel tabulasi silang, jika dilakukan analisis lebih lanjut, akan
diperoleh informasi tentang ada tidaknya keterkaitan antara variabel kategori satu
dengan variabel kategori yang lain dengan menggunakan uji independensi. Bentuk
tabel tabulasi silang dari suatu observasi adalah sebagai berikut :
Kategori I Kategori II Total
1 2 … L
1 n11 n12 … n1L n1.
2 n21 n21 … n2L n2.
… … … … …
k nk1 nk1 … n2L nk.
Total n.1 n.2 … n.L n
Proporsi masing-masing sel adalah :
Kategori I Kategori II Total
1 2 … L
1 P11 P12 … P1L P1.
2 P21 P21 … P2L P2.
… … … … …
K Pk1 Pk1 … P2L Pk.
Total P.1 P.2 … P.L 1
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 7/21
Jika kategori I (baris) dan kategori II (kolom) saling bebas, maka nilai proporsi
baris ke i kolom ke j (sel (i,j))adalah perkalian proporsi baris ke i dengan proporsi
kolom ke j atau P ij=P i.xP. j.
Nilai dugaan proporsi baris ke i :n
n P i
i.
.ˆ =
Nilai dugaan proporsi kolom ke j :n
n P
j
j
.
.ˆ=
Nilai dugaan proporsi sel (i,j) :n
n
n
n P P P
ji
jiij
....ˆˆˆ==
Nilai harapan sel (i,j) : ijij P n E ˆ=
Untuk menguji hipotesis bahwa kategori baris dengan kategori kolom saling bebas
dengan hipotesis alternative antara kategori baris dan kolom tidak saling bebas
atau :
H0 : Pij = Pi. x P.j
H1 : Pij ≠ Pi. x P.j
Digunakan statistic uji ∑∑= =
−=
k
i
L
j ij
jiij
E
E n
1 1
2
2)(
χ
H0 ditolak jika nilai statistic uji lebih besar dari nilai Chi-square tabel χ α ,(k-1)
(L-1).
Contoh:
Suatu survey tentang ketenagakerjaan ingin mengetahui apakah tingkat
pendidikan (SMP, SMA, D3 dan S1) mempunyai hubungan dengan jenis
pekerjaan (Adm, Penjualan, Operator, Teknisi) yang diharapkan. Dari sampel
sebanyak 200 pencari kerja, data hasil observasi dapat ditabelkan sebagai berikut :
Pendidikan Jenis Pekerjaan Total
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 8/21
Adm. Penjualan Operator Teknisi
SMP 5 6 7 22 40
SMA 6 10 30 14 60
D3 8 35 20 7 70
S1 24 4 2 0 30
Total 43 55 59 43 200
Nilai harapan ( E ij) untuk tipa sel adalah :
Pendidikan Jenis Pekerjaan Total
Adm. Penjualan Operator Teknisi
SMP 8.60 11.00 11.80 8.60 40
SMA 12.90 19.50 17.70 12.90 60
D3 15.05 19.25 20.65 15.05 70
S1 6.45 8.25 8.85 6.45 30
Total 43 55 59 43 200
Nilai statistic uji adalah 123.7106, sedangkan nilai Chi-square tabel χ 25%,9
=16.919.
Mengingat nilai statistik uji lebih besar dari nilai tabel, maka hipotesis
awal ditolak, yang berarti antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan yang
diharapkan ada keterkaitan atau ada hubungan.
Jika diolah dengan menggunakan program MINITAB :
Input data :
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 9/21
Langkah pengolahan Data :
Stat > Tables > CrossTabulation and Chi-Square
Hasil pengolahan adalah :
Tabulated statistics: pendd; kerja
Using frequencies in frek
Rows: pendd Columns: kerja
1 2 3 4 All
1 5 6 7 22 40
12,50 15,00 17,50 55,00 100,00
2 6 10 30 14 60
10,00 16,67 50,00 23,33 100,00
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 10/21
3 8 35 20 7 70
11,43 50,00 28,57 10,00 100,00
4 24 4 2 0 30
80,00 13,33 6,67 0,00 100,00
All 43 55 59 43 200
21,50 27,50 29,50 21,50 100,00
Pearson Chi-Square = 123,713; DF = 9; P-Value = 0,000
Likelihood Ratio Chi-Square = 107,141; DF = 9; P-Value = 0,000
Bila antara kategori baris dengan kategori kolom ada hubungan atau ada asosiasi,
maka perlu dihitung besarnya asosiasi antara kedua kategori tersebut. Ukuran
asosiasi dapat dicari dengan :
1. Koefisien Cramer :)1(
2
1−
=
qnQ
χ , q=min(k,L)
2. Koefisien Pearson : 2
2
2 χ
χ
+
=
nQ
3. Koefisien Pearson untuk tabel 2 x 2 :
2.1..2.1
211222113
)(
nnnn
nnnnQ
−=
Dari contoh di atas, ukuran asosiasi antara tingkat pendidikan dengan jenis
pekerjaan yang diharapkan adalah :
1. Koefisien Cramer Q1=123.7106/(200x3) = 0.206
2. Koefisien Pearson Q2=0.6182
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 11/21
4. Latihan
Suatu penelitian tentang tingkat perkembangan wilayah yang dikategorikan dalam
4 kategori, yaitu :
1. Pertanian, perdagangan dan industri tinggi dan ketergan-tungan rendah.
2. Pertanian, perdagangan, industri dan ketergantungan tinggi.
3. Pertanian, perdagangan, industri dan ketergantungan rendah.
4. Pertanian, perdagangan dan industri rendah dan ketergan-tungan tinggi.
Dalam hubungannya dengan partisipasi kerja dapat ditabelkan sebagai berikut :
TPAK (%) Tipe Perkembangan Wilayah Total
1 2 3 4
≤ 75 0 0 1 4 5
75 - 100 4 2 5 2 13
Total 4 2 6 6 18
Berdasarkan tabel di atas apakat dapat dikatakan bahwa antara tingakt partisipasi
kerja dan perkembangan wilayah ada hubungan ? jika ada hubungan tentukan
besarnya ukuran tingkat hubungan tersebut !
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 12/21
PENYAJIAN DATA
A. Pendahuluan
Data populasi atau data sampel yang sudah terkumpul digunakan
untuk keperluan informasi, baik berupa aturan atau analisis lajutan dalam
penelitian. Data – data tersebut hendaknya diatur, disusun, disajikan dalam
bentuk yang jelas dan komunikatif dalam bentuk penyajian data yang lebih
menarik publik. Agar publik lebih mudah memahami dan mengartikan
data yang sudah diolah tersebut.
Secara umum ada beberapa cara penyajian data statistik yang
sering digunakan. Menurut Sudjana di dalam bukunya yang berjudul
Metoda Statistika secara garis besar penyajian data yang sering dipakai
adalah tabel atau daftar dan garfik atau diagram. Menurut pendapat lain
Riduwan dalam bukunya yang berjudul Dasar – Dasar Statistika cara
penyajian data yang sering dipakai adalah, tabel, grafik, diagram,
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 13/21
pengukuran terdentensi sentral dan ukuran penempatan serta pengukuran
penyimpangan. Dengan mengambil kesimpulan dari pendapat kedua ahli
tersebut maka kelompok kami akan mencoba untuk membahas penyajian
data berupa tabel, grafik, dan diagram.
B. Pembahasan
Dalam pembahasan disini untuk menjabarkan cara – cara penyajian
data, baik berbentuk tabel, grafik maupun diagram.dapat dijabarkan
dibawah ini:
1. Tabel
Tabel dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: tabel biasa, tabel
kontingensi, dan tabel distribusi frekeunsi. Secara garis besar kami
akan menuliskan beberapa cara dan aturan dalam pembuatan tabel,
yakni :
Judul tabel, ditulis ditengah – tengah bagian teratas, dalam
beberapa baris, semuanya dalam huruf besar. Secara singkat dan jelas
dicantumkan meliputi : apa, macam, dan klasifikasi, dimana, bila dan
satuan atau unit data yang digunakan. Tiap baris hendaknya
menuliskan sebuah pernyataan lengkap, dan sebaiknya jangan
dilakukan pemisahan bagian kata dan/atau kalimat.
Judul kolom ditulis dengan singkat dan jelas, bisa dalam beberapa
baris. Usahakan jangan melakukan pemutusan kata. Demikian halnya
dengan judul baris. Sel tabel adalah tempat nilai – nilai dituliskan.
Dikiri bawah tabel terdapat bagian untuk catatan – catatan yang perluatau biasa diberikan. Biasanya dari mana data didapatkan (sumber
data). Jika sumber data tidak ada, berarti penulis yang membuat data
sendiri (data karangan / data fiktif).
Selain hal – hal diatas ada juga beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan yaitu :
1. nama – nama sebaiknya disusun berdasarkan abjad,
2. waktu disusun secara berurut atau kronologis,
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 14/21
3. Kategori dicatat menurut kebiasaan, misalnya : laki – laki dulu baru
perempuan, besar dulu baru kecil, untung dulu baru rugi, dsb.
a. Tabel Biasa
Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam keperluan baik
bidang ekonomi, sosial, budaya daan lain – lain untuk menginformasikan
data dari hasil penelitian atau hasil penyelidikan. Tabel biasa ini biasanya
masih dalam bentuk tabel yang sederhana, yang mudah untuk dipahami
oleh pembaca atau publik. Contoh :
Tabel I
LUAS DAERAH DI PULAU JAWA DALAM KM PERSEGI TAHUN
1962
Daerah Luas
Jakarta 560
Jawa Barat 46317
Jawa Tengah 34206
DI Yogyakarta 3169
Jawa Timur *) 47922
Jawa dan Madura 132174
Catatan : *)Termasuk Madura
b. Tabel Kontingensi
Tabel Kontigensi khusus data yang terletak antara baris dan kolom
berjenis variabel kategori. Maksudnya untuk data yang terdiri atas dua
faktor atau dua variabel faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 15/21
terdiri atas k kategori, maka dapat dibuat tabel kontingensi berukuran b*k
dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh tabel
kontingensi yang terdiri atas empat baris dan empat kolom :
Tabel 2
HASIL UJIAN MATEMATIKA DAN STATISTIKA UNTUK 107
MAHASISWA
50-59 60-69 70-79 80-89 Jumlah
50-59 12 7 19 2 31
60-69 9 10 5 7 30
70-79 10 8 3 3 24
80-89 5 3 12 2 22
Jumlah 35 28 30 14 107
Sumber : Data Fiktif
c. Tabel Distribusi Frekuensi
Jika ada data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka
akan diperoleh daftar distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah
penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai dengan terbesar yang
membagi banyaknya data dalam beberapa kelas.
Dalam distribusi frekeunsi, banyak obyek dikumpulkan dalam
kelompok – kelompok berbentuk a – b, yang disebut kelas interval.
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 16/21
Kedalam kelas interval dimasukkan semua data mulai dari a samapi
dengan b. Urutan kelas interval disusun mulai data terkecil terus kebawah
sampai nilai data terbesar. Berturut – turul mulai dari atas diberi nama
kelas interval pertama, kelas interval kedua,... kelas interval terakhir. Ini
semua ada dalam kolom kiri, kolom kanan berisikan bilangan –bilangan
yang menyatakan berapa buah data terdapat dalam setiap kelas interval.
Bilangan – bilangan sebelah kiri kelas interval disebut ujung
bawah dan bilangan bilangan di sebelah kanannya disebut ujung atas.
Selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan disebut panjang kelas
interval. Selain itu, ada juga yang disebut dengan batas kelas interval,
batas bawah kelas sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan batas atas
kelas sama dengan ujung atas ditambah dengan 0,5. Untuk data dicatat
satu desimal, maka batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,05
dan batas atasnya adalah ujung atas ditambah 0,05, dan begitu seterusnya.
Untuk perhitungan nanti, dari tiap kelas interval bisa diambil sebuah nilai
sebagai wakil kelas. Yang lebih dikenal adalah tanda kelas interval yang
didapat dengan menggunakan aturan : tanda kelas = ½ (ujung bawah +
ujung atas).
Kemusian dikenal juga istilah rentang kelas yakni, data terbesar
dikurangi data terkecil. Untuk menentukan banyaknya kelas, dengan n
banyaknya data, berukuran besar n ≥ 200, kita dapat menggunakan aturan
Sturges yaitu :
Banyak kelas = 1 +
3,3 log n
dan hasil akhirnya dijadikan bilangan bulat. Untuk menentukan panjang
kelas interval (p) dapat menggunakan aturan p = rentang : banyak kelas.
Distribusi frekuensi terdiri dari dua yaitu distribusi frekensi kategori dan
distribusi numerik. Distribusi frekuensi kategori ialah distribusi
pengelompokkan datanya disusun berbentuk kata –kata atau didasarkan
pada kategori. Distribusi numerik adalah distribusi frekuensi yang
penyatuan kelas – kelasnya didasarkan pada angka – angka.
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 17/21
1. Contoh tabel distribusi frekuensi Kategorik
Tabel 3
DISTRIBUSI FREKUENSI PESERTA DIKLAT PERJENJANGAN
Jenis Diklat Frekuensi
Adum 1.500
Adumla 1.200
Spama 750
Spamen 300
Spati 150
Lemhannas 50
Jumlah 3850
Sumber : Data Fiftif
2. Contoh Distribusi Frekuensi Numerik
Tabel 4
DISTRIBUSI FREKUENSI NILAI UJIAN STATISTIK
STIA LAN 2001
Nilai Interval Frekuensi
60 - 65 466 - 71 5
72 - 77 10
78 -83 12
84 - 89 6
90 - 95 3
Jumlah 40
Ujian : STIA LAN 2001
2. Grafik
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 18/21
Grafik adalah lukisan pasang surutnya suatu keadaan dengan garis atau
gambar (tentang turun naiknya suatu statistik). Beberapa bentuk grafik
yang umunya kita kenal adalah histogram, poligon frekuensi, dan ogive.
a. Histogram
Histogram adalah grafik yang menggambarkan suatu
distribusi frekuensi dengan berbentuk beberapa segiempat.
Yang dituliskan pada sumbu datar pada histogram adalah batas
– batas kelas interval. Bentuk histogram hampir menyerupai
diagaram batang hanya disisi – sisi batang yang berhimpitan.
b. Poligon Frekuensi
Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungi nilai
tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan nilai tengah jarak
frekuensi mutlak masing – masing. Jika tabel distribusi frekeunsi
mempunyai kelas – kelas interval yang panjangnya berlainan,
maka tinggi diagram tiap kelas harus disesuaikan .Oleh karena itu
ambil panjang kelas yang sama yang terbanyak terjadi sebagai
satuan pokok. Tinggi untuk kelas –kelas lainnya digambarkan
sebagai kebalikan dari panjang kelas dikalikan dengan frekuensi
yang diberikan.
c. Ogive
Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang
menggambarkan diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar
atau eksponensial. contoh ogive:
3. Diagram
Diagram adalah gambaran untuk memperihatkan atau
menerangkan sesuatu data yang akan disajikan.
a. Diagram Batang
Kegunaan diagram batang adalah untuk menyajikan data yang
bersifat kategori atau data distribusi. Untuk menggambar diagram
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 19/21
batang diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang berpotongan
tegak lurus. Sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang
sama demikian juga sumbu tegaknya. Skala pada sumbu datar dan
sumbu tegak tidak perlu sama.
b. Diagram Garis
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan keadaan yang
serba terus menerus, misalnya pergerakan bursa saham. dll.
c. Diagram Lambang
Diagram gambar atau juga disebut dengan diagram simbul ialah
suatu diagram yang menggambarkan simbul – simbul dari data sebagai
alat visual untuk orang awam. Misalnya, hutan digambarkan dengan
pohon, listrik digambarkan dengan bola lampu. Contoh diagram
lambing
d. Diagram Lingkaran dan Diagram Pastel
Diagram lingkaran diigunakan untuk penyajian data berbentuk
kategori dinyatakan dalam persentase.Contohnya diagram lingkaran
e. Diagram Peta
Diagram peta (diagram kartogram) yaitu diagram yang melukiskan
fenomena atau keadaan dihubungkan dengan tempat kejadian itu
berada. Teknik pembuatannya digunakan peta geografis sebagai dasar
untuk menerangkan data dan fakta yang terjadi. Salah astu contohketika kita melihat buku peta bumi yang terdapat peta daerah/pulau
dengan mencantumkan gambar gambar kelapa, jagung, kuda, sapi ,dan
lain-lain.
f. Diagram Pencar
Diagram pencar atau diagram titik atau diagram sebaran ialah
diagram yang menunjukkan gugusan titik – titik setelah garis koordinat
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 20/21
sebagai penghubung dihapus. Biasanya diagram ini digunakan untuk
menggambarkan titik data korelasi atau regresi yang terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Untuk kumpulan data yang terdiri
atas dua variabel dengan nilai kuantitatif, diagramnya dapat dibuat
dalam sistem sumbu koordinat dan gambarnya akan merupakan
kumpulan titik-titik yang terpancar.Tahapan-tahapan ini menerangkan
setelah peneliti menyelesaikan analisis datanya dengan cermat,
kemudian langkah selanjutnya peneliti menginterprestasikan hasil
analisisnya. Akhirnya peneliti menarik suatu kesimpulan yang
berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian dan
membuat rekomendasinya. Menginterprestasikan hasil analisis perlu
diperhatikan hal-hal antara lain : interprestasi tidak melenceng dari
hasil analisis, interprestasi harus masih dalam batas kerangka
penelitian, dan secara etis penelitian rela mengemukakan kesulitan dan
hambatan-hambatan sewaktu dalam penelitian.
g. Diagram Campuran
Diagram campuran ialah diagram yang disajikan dalam bentuk
gabungan dari beberapa dimensi dalam satu penyajian data, contoh:
1. Diagram pastel dengan diagram lambing
2. Diagram pastel dengan diagram peta
3. Diagram pastel dengan diagram batang
4. Diagram batang dengan diagram garis
5. Diagram batang dengan diagram lambang
6. Diagram Peta dengan table7. Diagram lambang dengan table
8. Diagram batang dengan diagram simbol dan lain
sebagainya.
5/12/2018 tabulasi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tabulasi-55a35ba99ad18 21/21
DAFTAR PUSTAKA
1. Awat, N.J., 1995. Metode Statistika dan Ekonometri. Lyberty Yogyakarta.
2. Bhattacharyya, G.K., 1997. Statistical Concepts and Methods. John Wiley
& Sons, USA
3. Daniel, W.W., 1989, Statistik Non Parametrik Terapan. PT Gramedia
Jakarta.
4. Sutijo, B., 1996, Hubungan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat dengan
Tingkat Partisipasi Angkata Kerja di Kabupaten Sidoarjo, Lemlit ITS
Surabaya.